filsafat ilmu iii.pptx

Upload: naomiya-naomi-nami

Post on 06-Jan-2016

252 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Fi

TRANSCRIPT

EPISTEMOLOGI

EPISTEMOLOGIEpistemologi berasal dari bahasa Yunani, Episteme : artinya pengetahuan (Knowledge)Logos : Ilmu/TeoriEpistemologi : Teori PengetahuanIstilah Lain dari EpistemologiKriteriologi, yakni cabang filsafat yang membicarakan ukuran benar atau tidaknya pengetahuan.Kritik Pengetahuan, yakni pembahasan menganai pengetahuan secara kritis.Gnisiology, yaitu perbincanganm mengenai pengetahuan yang bersifat ilahiyah (Gnosis)Logika material yaitu pembahasan logis dari segi isinya, sedanngkan logika formal lebih menekankan pada segi bentuknya..Semua pengetahuan hanya dikenal dan ada dalam pikiran manusia, tanpa pikiran pengehauan tidak akan eksis. Oleh karena itu keterkaian antara pengatahun dengan pikiran merupakan sesuatu yang kodrati Bahm : Ada 8 hal penting yang berfungsi mem- bentuk struktur pikiran manusiaMengamati (observer): Pikiran berperan dalam mengamati objek tapi haruslah mengandung kesadaran, Kasadaran adalah suatu karakteristik atau fungsi fikiran. Kesadaran Jiwa melibatkan dua unsur penting yaitu kesadaran untuk mengetahui sesuatu dan penampakan objek.. Namum demikian pikiran tidak membutuhkan kesadaran karena pikiran bisa dalam bentuk pikiran bawah sadar atau pikiran tanpa sadar Sebuah pikiran mengamati apasaja yang menampak. Hal yang diamati ini disebut ObjekPengamatan seringkali timbul dari rasa ketertarikan pada objek, oleh karena itu pengamatan melibatkan pula fungsi-fungsi yang lain2. Menyelidiki (inquires)Keterkaitan pada objek dikondisikan oleh jenis-jenis objek yang tampil.Objek itu bisa berupa : Cara mereka diper-sepsi, dikonsepsi, diantisipasi, baik secara sederhana maupun secara kompleks, dll. Tenggang waktu minat seseorang pada objek itu sangat tergantung pada daya tariknya Karena kehadiran dan tenggang waktu biasanya bersaing dengan minat-minat lainya.

.Minat ini ada yang dikaitkan dengan kepentingan jasmani, permintaan lingkungan, tuntutan masyarakat, tujuan-tujuan pribadi, konsepsi diri, rasa tanggung jawab, rasa kebebasan bertindak, dll.Minat terhadap objek cendrung melibatkan komitmen. Minatlah yang membimbing seseorang secara alamiah untuk terlibat ke dalam pemahaman pada objek-objek

3. PercayaManakala suatu objek muncul dalam kesadaran, maka biasanya objek itu diterima sebagai objek yang menampak. Sikap yang menerima sesuatu yang menampak dinamakan kepercayaan. Sedangkan orang yang mengembangkan rasa keraguan dalam menerima kebenaran suatu objek dinamakan skeptikus4. HasratKonrad Hasrat ini mencakup kondisi-kondisi biologis dan psikologis dan interaksi dielektrik antara tubuh dan jiwa.Karena pikiran dibutuhkan untuk aktualisasi hasrat, maka kita dapat mengatakan sebagai hasrat pikiran. Tanpa pikiran tak mungkin ada hasrat.Beberapa hasrat muncul dari kebutuhan jasmani : makan, minim, istirahat, tidur, dll.

.Beberapa hasrat bisa juga timbul dari pengrtian yang lebih tinggi seperti : hasrat diri, keinginan pada objek, pada orang lain, kesenangan pada binatang, tumbuh-tumbuhan dan proses interaktif.Beberapa hasrat juga timbul dari keterkaitan pada tindakan, pengaruh, pengendalian.Beberapa harsat juga muncul dari keterkaitan pada kesenangan dan dalam melupakan penderitaanBeberapa hasrat dapat muncul dari keterkaitan pada kehormatan, penghargaan, reputasi dan rasa keamanan.5. MaksudKendatipun seseorang memilik maksud ketika akan mengopservasi, menyelidiki, mempercayai, dan berhasrat, namun sekaligus perasaannya tidak berbeda bahkan terdorong ketika melakukannya. Perubahan kehendak dari intensitas minimal ke maksimal, dari keinginan menerima yang menampak akan menimbulkan pengaruh juga. 6. MengaturSetiap pikiran adalah organisasi yang teratur dalam diri sesorang. Pikiran mengatur melalui kesadaran yang sudah menjadi. Pikiran mengatur dalam kesadaran penampakan dalam setiap kehadiran, Pikiran mengatur manakala ia mengatasi setiap kehadiran melalui gap ketidaktahuan dalam penampakan untuk menghasilkan kesadaran lebih lanjut.Pikiran mengatur melalui panggilan untuk memunculkan objek dan berperan serta dalam pembentukan objek yang medorong untuk diatur melalui otak.Pikiran mengatur melalui pengingatan dan mendukung penampakan pada objek-objek yang hadir, minat dan proses.Pikiran mengatur melelui pengantisipasian , peramalan, dan menjadikan kesadaran terhadap objek-objek yang diramalkan.Pikirang mengatur melalui proses generalisasi, yaitu dengan mencatat kesamaan diantara berbagai objek dan menyatakan dengan tegas tentang kesamaan itu.7. MenyesuaikanMenyesuaikan pikiran-pikiran sekaligus melakukan pembatasan-pembatasan yang dibebankan kepada pikiran melalui kondisi kebeadaan yang tercakup dalam otak dan tubuh di dalam fisik, biologis, lingkungan sosial dan kultural dan keuntungan yang terlihat pada tindakan, hasrat dan kepuasan.Kehidupan terdiri atas kesiapan untuk menghadapi persoalan secara terus menerus dan mencoba untuk memecahkannya. Beberapa solusi memperlihatkan rasa kepuasan selama beberapa waktu. Akibatnya muncul kebiasaan, adat, dan institusi dalam masyarakat. Beberapa solusi mungkin hanya memuaskan sebagian, atau untuk masa yang pendek, tetapi sebagian yang lain mungkin dapat membuat frustasi, bahkan ada solusi yang keseluruhannya menimbulkan frustasi. 8. MenikmatiPikiran-pikiran dapat mendatangkan keasyikan, seperti orang yang menekuni suatu persoalan, maka ia akan menikmati dalam pikirannya..Epistemologi juga terkait dengan jenis-jenis pengetahuan, oleh karena itu dapat dibagi menjadi 2 jenis : - Pengetahuan ilmiah - nir-ilmiah Ciri-ciri pengatuan ilmiah :Berlaku umum, artinya : jawaban atas pertanyaan apakah sesuatu ltu layak atau tidak tergantung pada faktor-faktor subjektifMenpunyai kedudukan mandiri, artinya : meskipun faktor luar juga berpengaruh, tetapi harus diupayakan agar tidak menghentikan pengembangan ilmu secara mandiriMempunyai dasar pembenaran, artinya : cara kerja ilmiah diarahkan untuk memperoleh derajat kepastian yang sebesar mungkin .4. Sistematik, artinya : ada sistem dalam susunan pengetahuan dan dalam cara memperolehnya.5. Intersubjektif, artinya : kepastian pengathuan ilmiah tidaklah didasarkan atas intuisi-intuisi serta pemahaman yang subjektif.Pengetahaun dipandang dari jenis pengetahuan yang dibangun dapat dibedakan atas Pengetahaun biasa : siafatnya subjektif artinya sangat terikat pada subjek yang mengenal. Dengan demikian pengetahuan memiliki sifat selalu benar.Pengetahuan ilmiah yaitu pengetahuan yang telah menetapkan objek yang khas melalui pendekatan metodologis. Kebenarannya bersifat relatif, karena selalu aada perbaharuan. .3. Pngetahuan Filsafati, yaitu pengetahuan yang pedekatannya melalui metodologi pemikiran filsafat. Sifatnya mendasar dan menyeluruh dengan model pemikiran yang analitis, kritis, dan spekulatif4. Pengetahuan agama, yaitu pengatauan yang didasarkan pada keyakinan dan ajaran agama tertentu. Sifatanya dogmatis artinya pernyataan dalam suatu agama selalu didasarkan pada keyakinan yang telah tertentu. Pengetahaun dipandang dari Kriteria karak-teristiknya dapat dibedakan atas Pengetahuan indrawi : Pengetahuan yang didasarkan atas indra/PengalamanPengetahuan akal budi, Pengetahaun yang didasarkan atas kekuatan rasioPengetahuan intuitif, pengetahuan yang memuat pemahaman secara cepatPengetahuan otoritatif, pengetahuan yang dibangun atas dasar kredibilitas seorang tokoh atau sekelompok orang yang dianggap profesional dalam bidangnya.

AKSIOLOGI.Aksiologi berasal dari axion dan logos. Axion artinya nilai atau sesuatu yang berharga, logos artinya akal atau teori.Jadi aksiologi artinya : teori nilai, penyelidikan mengenai kodrat, kriteria, dan status metafisik dari nilai. Persoalan utama dari aksiologi berkai-tan dengan 4 faktor1. Kodrat nilai berupa persoalan mengenai : Apakah nilai itu berasal keinginan, kesenangan, kepentingan, preferensi, keinginan rasio murni, pengalaman kepribadian, pengalamn yang mendorong semangat hidup.2. Jenis-jenis nilai yaitu menyangkut perbedaan pandangan antara nilai intrintik, ukuran untuk kebijaksanaan itu sendiri, nilai-nilai intrumental yang menjadi penyebab mengenai nilai intrinsik itu.3. Kriteria Nilai Kriterian nilai artinya ukuran untuk menguji nilai yang dipengaruhi sekaligus oleh teori psikologi dan logika Penganut hedonist menemukan bahwa ukuran nilai terletak pada sejumlah kenikmatan yang dilakukan oleh seseorang atau masyarakat.Penganut Intusionist mengemukakan bahwa ukuran nilai adalah suatu wawasan yang paling akhir dalam keutamaan.

.Penganut idealist mengakui kriteria ukuran nilai adalah sisten norma rasional atau norma ideal

Penganut naturalist mengemukakan bahwa keunggulan biologis sebagai ukuran yang standar.4. Status Metafisik Nilai Status metafisika nilai mempersoalkan tentang bagaimana hubungan antara nilai terhadap fakta-fakta yang disedlidiki melalui ilmu-ilmu kealamanStatus metafisika ini tergolong dlm 3 kelompok :Subjektivisme menganggap bahwa nilai merupakan sesuatu yang terikat pada pengalaman manusia .Objektivisme logis menganggap bahwa nilai merupakan hakekat atau substansi logis yang bebas dari keberadaannya yang diketahui tanpa status eksistensional atau tindakan dalam realitas.Okjektivisme Metafisik menganggap bahwa nilai atau norma adalah integral, objektif dan unsur-unsur aktif kenyataan metafisik.