fiqih haji dan umroh

56
FIQIH HAJI DAN UMROH Oleh : K. H. Moh. Chusnan Ali

Upload: primadani-kurniawan

Post on 22-Jan-2016

459 views

Category:

Documents


103 download

TRANSCRIPT

FIQIH HAJI DAN UMROH

Oleh :

K. H. Moh. Chusnan Ali

PENGERTIAN HAJI DAN UMRAH

Mengunjungi Baitullah Ka’bah dalam rangka ibadah kepada Allah SWT dengan menjalankan Syarat-syarat

tertentu.

Perbedaan antara keduanya

HAJI Dilakukan pada

bulan Haji.

Terdapat Wukuf, lempar jumrah dan mabit.

UMRAH Dilakukan

setiap waktu.

Tanpa Wukuf, lempar jumrah dan mabit.

Pola Pelaksanaan Haji dan Umrah

Haji Ifrod Mendahulukan ibadah Haji, kemudian ibadah

Umrah, tanpa dam

Haji Tamattu’ Mendahulukan ibadah Umrah, kemudian

ibadah Haji, kena dam

Haji Qiran Ibadah Haji dan ibadah Umrah sekali ihram,

kena dam

TABEL SYARAT, RUKUN, WAJIB

HAJI DAN UMRAH

SYARAT

Haji +Umrah

RUKUN WAJIB

Haji Umrah Haji Umrah

IslamBaligh/dewasaBerakal sehatMerdekaIstitha’ah/ mampu

IhramWukufTowafSa’ITahallulTartib

Ihram

TowafSa’ITahallulTartib

Niat dari MiqatMabit di MuzdalifahMabit di MinaMelontar JumrahTidak berbuat yang diharamkan

Niat Ihram di MiqatTidak berbuat yang diharamkan

Penjelasan Masing-masing

Rukun

1. IHRAM Ihram : artinya memasuki proses ibadah haji atau umrah.Pelaksanaannya dimulai di tempat-tempat yang disebut MIQAT, yaitu :

A. Gelombang I di Dzul Khulaifah / Bir Ali.B. Gelombang II di Yalamlam atau Qornul Manazil

atau King Abdul Aziz.C. Bagi yang sudah di Makkah untuk ihram Haji di

Makkah.D. Bagi yang sudah berada di Makkah untuk Ihram

umrah , di Tan’im atau ji’ronah atau di Hudaibiyah.

A. Gelombang I di Dzul Khulaifah / Bir Ali ………

B. Gelombang II di Yalamlam atau Qornul Manazil atau King Abdul Aziz.

C. Bagi yang sudah di Makkah untuk ihram Haji di Makkah.

D. Bagi yang sudah berada di Makkah untuk Ihram umrah , di Tan’im atau ji’ronah atau di Hudaibiyah.

A. PERSIAPAN IHRAM

Mandi, potong kuku/rambut serta memakai wangi-wangian sebelum berihram.

Mengenakan pakaian ihram ( putih bersih )

Sholat dua rakaat ( sebaiknya berjama’ah )

B. NIAT IHRAM (haji/umrah)

Dengan membaca

عمرة / حجا الله لبيكMembaca do’a talbiyah, sedikitnya 3 kali

لبيك لك شريك ال لبيك لبيك اللهم لبيكوالملك لك النعمة و الحمد ان

لك شريك ال

C. MENJAGA HAL-HAL

YANG DIHARAMKAN /

DILARANG SAMPAI

DENGAN TAHALLUL

LARANGAN IHRAM DAN FIDYAHNYA

NO Larangan Ihram Denda/Fidyah

01 Menutup kepala bagi lelaki dan menutup wajah bagi perempuan

Potong kambing, kecuali lupa

02 Berpakaian jadi bagi lelaki dan berkaos tangan bagi perempuan

Potong kambing

03 Memakai wewangian (sabun wangi, bedak wangi, minyak wangi/ minyak rambut)

Boleh memilih •Potong kambing•Sedekah 3 sho’ utk 6 org•Puasa 3 hari

LARANGAN IHRAM DAN FIDYAHNYA

NO Larangan Ihram Denda/Fidyah

04 Memotong kuku, rambut, dan bulu badan lainnya

Potong kambing,

05 Mengganggu/ membunuh binatang liar

Potong hewan sepadan atau sedekah dengan harga hewan atau puasa setiap 1 mud 1 hr

06 Memotong / mencabut tumbuh-tumbuhan tanah haram

Potong sapi jika besar

Dan kambing jika kecil

LARANGAN IHRAM DAN FIDYAHNYA

NO Larangan Ihram Denda/Fidyah

07 Akad nikah Nikahnya tidak sah

08 Jima’ / bersetubuh Secara urut :

1. Potong seekor Unta

2. Potong seekor sapi

3. Potong 7 ekor kambing

4. Sedekah bahan makanan pokok seharga unta 1 mud 1 org

5. Puasa setiap 1 mud 1 hari

LARANGAN IHRAM DAN FIDYAHNYA

NO Larangan Ihram Denda/Fidyah

09 Bercumbu rayu Tidak ada denda / fidyah

10 Berbicara kotor, keji, berbuat jahat

Hikmah Berpakaian ihram

1. Menanggalkan identitas dan kebanggaan pribadi

2. Mengingatkan semua manusia sama di hadapan Allah SWT

3. Mengingatkan ketika manusia baru lahir di dunia dan akan masuk ke liang lahat.

2. WUKUF

Wukuf ialah : Berada di bumi arafah karena ibadah dengan syarat tertentu :

a.Dalam keadaan berihram

b.Tepat waktunya (mulai tergelincir-nya matahari tanggal 9 sampai fajar tanggal 10 Dzulhijjah )

Hal-hal yang perlu diperhatikan ketika wukuf

Persiapan :

Tanggal 8 Dzulhijjah sore niat ihram haji di Makkah langsung berangkat menuju Arafah

Pelaksanaan wukuf ( 9 Dlulhijjah)

Shalat Dzuhur dan Ashar jama’ taqdim qashar·Mengikuti khotbah Wukuf.Niat Wukuf dilanjutkan berdo’a, beristighfar, bersholawat, membaca al-qur’an serta munajat kepada Allah SWT.Ketika sudah tiba waktu maghrib, shalat maghrib dan isya’ jama’ taqdim qashar.

Persiapan berangkat ke Muzdalifah untuk mabit dan dilanjutkan ke Mina untuk lempar aqabah.

Hikmah Wukuf di Arafah

Mengingatkan masa berkumpulnya umat manusia di padang mahsyar di hari kiamat

Manusia saat menghadap Allah SWT dengan memikul dosa kemudian melemparkannya jauh-jauh dengan taat beribadah, maka akan memperoleh ampunan dariNya.

Mengingat persamaan diantara sesama manusia yang membedakan adalah kwalitas ketaqwaannya

Masjid Namiroh

3. THAWAF

Thawaf artinya : Mengelilingi ka’bah 7 kali

putaran dengan syarat tertentu :

a.       Suci dari hadats dan najis

b.      Menutup aurat

Macam-macam Thawaf

1. Thawaf Rukun, yaitu ; Thawaf yang menjadi bagian dari rukun haji dan umrah. Untuk Thawaf rukun haji disebut juga dengan Thawaf Ifadlah.

2. Thawaf Qudum, Yaitu : Thawaf yang dilakukan siapa saja yang baru masuk kota Makkah. Untuk Haji Tamattu’, thowaf Qudum ini sekaligus sebagai thawaf rukun umrah.

3. Thawaf Wada’, yaitu : Thawaf yang wajib dilakukan bagi mereka yang akan meninggalkan kota Makkah. Pelaksanaannya yaitu pada kesempatan terakhir di Masjid al-Haram menjelang berangkat ke Madinah atau pulang ke tanah air.

4. Thawaf Sunnah, yaitu : Thawaf yang dilakukan kapan saja tidak terkait dengan ibadah yang lain.

Hal-hal yang wajib dilakukan ketika Thawaf :

1. Selain thawaf rukun wajib niat thawaf.2. Mulai dari arah hajar aswad.3. Di dalam Masjid al-Haram.4. Tujuh kali putaran dengan yakin dan

sempurna.5. Pundak kiri searah dengan Ka’bah atau Hijir

Ismail.6. Badan pakaian tidak menyentuh Ka’bah, Hijir

Ismail atau Syadzarwan.7. Tidak ada maksud lain kecuali thawaf.8. Menjaga hal-hal yang membatalkan.

Hal-hal yang disunnahkan ketika Thawaf :

1. Mencium atau mengusap atau isyarat dengan tangan pada Hajar Aswad sambil membaca Bismillah Allahu Akbar.

2. Berjalan setengan lari bagi lelaki pada putaran 1,2 dan 3 (untuk thawaf rukun)

3. Ber-iththiba’ ( berselendang ) bagi lelaki.4. Mengusap rukun yamani.5. Membaca do’a-do’a thawaf.6. Shalat 2 raka’at sesudah thawaf di belakang

Maqam Ibrahim atau di Hijir Ismail atau di tempat lain.

Hikmah Thawaf

Mengingatkan kita tentang gambaran kehidupan manusiaMembimbing umat manusia untuk menghayati hahekat perjalanan hidup, manusia berasal dari tanah dan kembali ke tanahBergerak menuju awal kejadianSeluruh aktifitas kehidupan harus mengikuti garis yang telah ditetapkan olehNya (Agama)Seluruh perbuatan manusia tidak ada yang terlepas dari hukum, penilaian dan balasan dari Allah SWT

GAMBAR

GAMBAR

Hijr Ismail

Hajar Aswad

Maqam Ibrahim

Pintu Ka’bah

4. SA’I

Sa’i ialah : Melintasi jarak antara Shofa dan Marwah 7

lintasan karena Ibadah.

Syarat-syarat Sa’i :

1. Sesudah melakukan Thawaf Rukun

2. Bagi haji Ifrad, boleh dilakukan sesudah Thawaf Qudum

Hal-hal yang wajib dilakukan ketika Sa’i :

1. Menempuh jarak Shofa – Marwah2. Dimulai dari Shofa dan diakhiri di

Marwah.3. Di Mas’a / tempat Sa’i tidak boleh di

tempat lain4. Tujuh kali lintasan dengan yakin dan

sempurna (Shofa – Marwah dihitung 1 kali, Marwah – Shofa dihitung 1 kali )

5. Berjalan lurus ke depan, tidak mundur atau ke samping.

Hal-hal yang disunnahkan ketika Sa’i :

1. Niat Sa’i2. Suci dari Hadats dan najis.3. Berlari kecil bagi lelaki pada lintasan 1,2

dan 3 diantara pilar atau lampu hijau4. Setiap mengawali lintasan, menghadap

ke arah ka’bah, isyarah dengan tangan sambil membaca Bismillah Allahu Akbar.

5. Mutawalliyat / bersambung langsung.6. Membaca do’a, dzikir dan lain-lain.

Hikmah Sa’i

Mengisyaratkan akan ikhtiar manusia dalam kehidupan

Mengingatkan kita dalam menghadapi realitas kehidupan sebagai sunnatullah, harus disikapi secara istiqomah

Jika semua dihadapi sesuai aturan, didorong niat yang suci “Shafa”, niscaya akan berakhir pada kepuasan hakiki “Marwa”

GAMBAR

5. TAHALLUL

Tahallul, ialah : Melepaskan diri dari ikatan Ihram. Ibarat

Shalat Tahallul adalah salamnya.

Syarat-syarat Tahallul :

1. Sesudah melakukan semua rukun secara sah

2. Menghilangkan rambut kepala sedikitnya 3 helai dengan niat tahallul

Pelaksanaan Tahallul :

1. Untuk Tahallul Umrah, yaitu setelah selesai mengerjakan sa’i.

2. Untuk Tahallul Haji ada 2 Macam : Tahallul Awwal, pelaksanaannya sesudah

melempar jumrah Aqabah, dilanjutkan memotong rambut kepala ( di Mina ), atau sesudah Thawaf Ifadlah dan sa’i dilanjutkan memotong rambut kepala ( di Makkah ).

Tahallul Tsani, pelaksanaannya yaitu : Bagi yang bertahallul awal di Mina telah menyelesaikan Tawaf Ifadlah dan Sa’i. Bagi yang bertahallul awal di Makkah telah menyelesaikan Jumrah Aqabah. Tahallul Tsani tidak ditandai dengan memotong rambut kepala.

Hikmah Tahallul

Menghilangkan pikiran-pikiran yang kotor yang ada di kepala serta mengharap tumbuhnya pikiran-pikiran yang bersih dan mulia.

Pengendalian diri dan menjaga stabilitas iman

Ketika manusia telah melakukan semua tugas dan kewajiban secara paripurna, maka lepaslah seluruh dosa, dan tinggal ampunan dan ridla dari Allah SWT yang kita terima

6. TERTIB

Tertib ialah : Pelaksanaan semua rukun sesuai dengan urutannya,

kecuali Sa’i. Untuk haji Ifrad boleh dilaksanakan sesudah Thawaf Qudum, meskipun

belum Wukuf.

BEBERAPA WAJIB HAJI DAN PELAKSANAANNYA

1. Niat Ihram pada Miqat.Miqat ada 2 macam :1. Zamani : Mulai tanggal 1 syawal

sampai 10 Dzul Hijjah2. Makani : Tempat – tempat

untuk melakukan niat Ihram ( seperti pada keterangan di atas ).

2. Mabit di Muzdalifah

Pelaksanaannya :1. Sesudah wukuf di Arafah2. Berada di Bumi Muzdalifah ( antara

Arafah – Mina )3. Tepat waktu ( mulai tengah malam

sampai fajar tanggal 10 Dzul Hijjah )4. Masih berihram ( Belum tahallul )5. Mengambil kerikil untuk melempar

Jamarat di Mina esok harinya.

Hikmah Mabit dan memungut krikil di Muzdalifah

Mengingatkan akan azab Allah SWT Yang Maha Perkasa serta ketidak mampuan umat manusia untuk menghadapinya, kecuali perlindungan dari pada-Nya.Mengingatkan potensi pada diri manusia yang harus dihimpun untuk menyusun kekuatan dengan mengharap pertolongan Allah SWT, sebagai bekal menghadapi perjuangan dalam kehidupan

3. Mabit di Mina

Yang harus dilakukan :1. Bertempat di bumi Mina dengan niat Ibadah2. Tepat waktunya ( Mulai terbenam matahari

sampai dengan fajar malam tanggal 11, 12 Dzul Hijjah bagi yang mengambil Nafar Awal, atau malam tanggal 11, 12 dan 13 Dzul Hijjah bagi yang mengambil Nafar Tsani minimal 6 jam lebih (Mu’dhamul lail)Yang dimaksud dengan Nafar Awwal ialah : Berangkat meninggalkan Mina pada tanggal 12 Dzul Hijjah, sedangkan Nafar Tsani ialah mereka yang berangkat meninggalkan Mina pada tanggal 13 Dzul Hijjah.

Hikmah Melempar jamarat dan mabit di Mina

Setelah potensi terhimpun, meneguhkan niat untuk menghalau bisikan nafsu

Melempar jauh-jauh perbuatan dosa dan maksiat sebagai bentuk perlawanan terhadap syaitan

4. Melempar Jumrah

Pelaksanaannya adalah :A. Jumrah Aqabah, waktunya mulai tengah

malam tanggal 10 Dzul Hijjah yang lebih utama setelah terbitnya fajar.

B. Jumrah Tiga ( Ula, Wustha dan Aqabah ), waktunya mulai tergelincirnya matahari tanggal 11, 12 dan 13 Dzul Hijjah. Namun ada pendapat yang memperbolehkan setelah matahari terbit, walaupun belum lingsir.

C. Masing-masing Jumrah 7 kali lemparan, dengan yakin dan sempurna.

D. Mengena pada sasaran, yaitu tempat pelemparan ( Marma )

Tempat melempar jumrah

Tempat melontar jumrah tempo dulu

KETERANGAN : 1. Mabit di Muzdalifah dan di Mina ada

pendapat yang mengatakan Sunnah tidak wajib.

2. Dam Tamattu’ sebaiknya dilaksanakan pada hari-hari di Mina ( sesudah lempar Jumrah ). Tetapi boleh dilakukan sesudah Umrah Wajib walaupun belum Ihram Haji.

3. Shalat di pesawat statusnya sebagai shalat li hurmatil wakti karena tidak memenuhi banyak persyaratan, oleh karena itu setelah keadaan memungkinkan maka wajib I’adah / mengulang.

Hikmah Melempar jamarat dan mabit di Mina

Setelah potensi terhimpun, meneguhkan niat untuk menghalau bisikan nafsu

Melempar jauh-jauh perbuatan dosa dan maksiat sebagai bentuk perlawanan terhadap syaitan