fisika dasar
DESCRIPTION
ghffhfhgvgvghvgvTRANSCRIPT
Makalah
Bel Listrik
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Fisika Dasar yang dibimbing oleh Drs. Hasdari Helmi, MT
d
i
s
u
s
u
n
oleh :
Nama : Annida Zahra
NIM : 140405101
Department : Teknik Kimia
1
Kata Pengantar
Puji dan syukur saya ucapakan pada kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan berkat dan ridha-Nya sehingga tersusunnya makalah Fisika
Dasar ini.
Adapun isi daripada makalah ini adalah berkaitan dengan materi
Elektromagnetik, khususnya mengenai alat yang menggunakan prinsip
tersebut yaitu Bel Listrik.
Dalam penyusunan makalah ini disadari banyaknya kekurangan.
Untuk itu diharapkan kritik dan saran agar penulisan lebih baik di masa
mendatang.
Akhirnya saya ucapkan terima kasih pada pihak atau sumber-sumber
informasi yang telah saya rangkum di makalah ini.
Medan, 26 Desember 2014
Annida Zahra
Daftar Isi
2
Kata Pengantar
.........................................................................................................................................
2
Daftar Isi………………………………………………………………………………………….3
Bab I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang………………………………………………………………………4
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………….....4
1.3 Tujuan………………………………………………………………………………..4
Bab II
Pembahasan
2.1 Magnet ………………………………………………………………………………5
2.2 Aplikasi Gaya Magnet pada Bel Listrik…………………………………………...5
2.3 Rangakaian Alat……………………………………………………………………6
2.4 Membuat Bel Listrik Sederhana………………………………………………….7
Bab III
3.1 Cara Kerja………………………………………………………………………………..8
3.2 Fungsi…………………………………………………………………………………….8
Bab IV
Penutup..
Kesimpulan……………………………………………………………………………..9
Daftar Pustaka………………………………………………………………………………….10
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Bel listrik adalah suatu alat yang mampu menghasilkan suara dari adanya
perubahan energi listrik menjadi magnet (yang nantinya menimbulkan energi gerak yang
berfungsi sebagai sumber pelaku timbulnya suara). Bel listrik telah banyak
dimanfaatkan manusia seperti yang digunakan sebagai bel rumah, bel sekolah, sebagai
alaram, sirene mobil, dan macam-camam manfaat lainnya. Prinsip kerja bel listrik juga
berkaitan dengan kemagnetan, dimana sifat kemagnetan yang dihasilkan adalah
sementara karena bergantung pada energi listrik yang dihasilkan.
Medan magnet mempunyai kekuatan untuk menarik atau menolak benda yang
mempunyai sifat kemagnetan. Sifat kemagnetan bahan sering diukur oleh mudah
tidaknya suatu bahan dipengaruhi oleh medan magnet. Medan magnet ini muncul pada
suatu konduktor yang dialiri arus. Arus yang berubah terhadap waktu akan
menimbulkan medan magnet yang berubah terhadap waktu dan menimbulkan medan
listrik induksi. Jadi sifat kemagnetan dan kelistrikan dan terjadi bolak balik sebagai
penyebab dan akibat, dan sering dinamakan sebagai medan elektromagnet. Penerapan
medan magnet dan medan elektromagnet sudah sangat banyak dalam berbagai
midang, misalnya bidang kedokteran, permesinan, alat transportasi, komunikasi dan
hardware komputer.
Bel listrik merupakan salah satu alat yang juga memanfaatkan sifat kemagnetan.
Dalam perkembangannya dari tahun ke tahun pembuatan bel listrik terus mengalami
perubahan. Pada awalnya bel listrik telah dibuat sejak tahun 1600, dimana alat dan
bahan yang digunakan masih sangat sederhana. Lewat pemikiran-pemikiran baru dari
berbagai para ahli, maka komponen bel listrik menjadi semakin kompleks dan
menghasilkan bunyi-bunyi yang lebih berfariasi.
Pada makalah ini, akan dibahas cara pembuatan dan kerja bel listrik yang
memanfaatkan sifat kemagnetan induksi dengan sumber energi adalah baterai.
1.2Rumusan Masalah
Beberapa permasalah yang diangkat dalam penulisan makalah ini adalah;
1. Bagaimanakah cara pembuatan bel listrik?.
2. Bagaimanakah prinsip kerja bel listrik?.
1.3Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah;
1. Untuk mengetahui pembuatan bel listrik.
2. Untuk mengetahui prinsip kerja bel listrik.
4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1Magnet
Magnet adalah suatu benda yang secara alami dapat menarik benda-benda
lain yang terbuat dari bahan logam. Tidak semua bahan dapat ditarik oleh magnet,
dimana bahan tersebut dapat digolongkan menjadi bahan paramagnetik,
diamagnetik dan feromagnatik. Bahan-bahan feromagnetik terutama besi dan unsur-
unsur transisi lainnya, sangat memperbesar medan magnet. Bahan-bahan yang lain
hanya sedikit mempengaruhi medan magnet. Bahan feromagnetik mengandung
domain-domain, atau wilayah-wilayah dengan atom yang sejajar, yang bekerja
sebagai magnet-magnet batang yang kecil. Ketika domain-domain dalam sebuah
benda disejajarkan satu sama lain, benda tersebut menjadi sebuh magnet.
Penjajaran domain-domain dalam magnet permanen tidak mudah terganggu.
Sebagian besar bahan hanya memiliki sedikit pengaruh terhadap suatu
medan magnet yang tetap. Untuk mengetahu fenomena ini lebih lanjut, perhatikan
sebuha solenoid yang sangat panjang atau toroida yang diletakkan dalam ruang
vakum. Dengan arus yang tetap dalam kumparan, medan magnet pada titik tertentu
didalam solenoida atau toroida adalah Bo, dimana subskrip o menunjukkan vakum.
Jika inti solenoid diisi dengan suatu bahan, medan pada titik tersebut akan berubah
menjadi suatu nilai B baru.
Magnet dapat memiliki dua atau lebih kutub, meskipun magnet harus memiliki
setidaknya satu kutub utara dan satu kutup selatan. Kutub-kutub magnet dari jenis
yang sama (utara atau selatan) tolak menolak satu sama lain, sementara kutub yang
berbeda tarik-menarik satu sama lain.
Daerah disekitar magnet yang masih dipengaruhi oleh gaya magnet disebut
medan magnet, dimana daerah medan magnet tersebut dapat digambarkan dengan
garis-garis yang sejajar dan tidak saling berpotongan. Semakin jauh dari sumber
magnet, maka garis-garis medan magnet akan semakin jauh yang berarti kekuatan
magnet juga semakin berkurang. Medan magnet pada suatu titik dinyatakan sebagai
suatu vektor B⃗ yang dahulu disebut induksi magnetik, atau rapat fluks magnetik, dan
biasanya hanya dikenal sebagai medan magnet.
2.2 Aplikasi Gaya Magnet pada Bel Listrik
Bel listrik adalah suatu alat yang mampu menghasilkan suara dari adanya
perubahan energi listrik menjadi magnet (yang nantinya menimbulkan energi gerak
yang berfungsi sebagai sumber pelaku timbulnya suara). Bel listrik yang dibuat
dalam percobaan ini, memiliki dua bagian utama yaitu; sebuah besi yang dililiti
5
kumparan, dan sebuah sumber bunyi (digunakan bel/lonceng sepeda). Ketika arus
listrik dialirkan pada kumparan, maka besi akan bersifat magnet sehingga dapat
menarik sebuah besi lain (pemukul), dan pemukul tersebut akan memukul bel
sehingga terjadilah bunyi.
Magnet induksi yang dihasilkan sangat bergantung pada kuat arus (i), dan
juga jumlah lilitan (N). Beberapa faktor yang juga mempengaruhi kuat medan
magnet yang dihasilkan adalah jenis kawat yang digunakan sebagai solenoida dan
bahan logam yang dililitkan kumparan.
2.3 Rangkaian Alat
6
2.4 Membuat Bel Listrik Sederhana
Bahan yang diperlukan:
1. Baut yang dililit kawat email (E)
2. Tangkai pemukul bel (bisa dari seng yang keras) (A)
3. Saklar bel (K)
4. Paku/ baut (T)
5. Baterai Kotak 9V (U)
6. Bel Sepeda
7. Papan 40cm x 30cm
8. Kabel
Cara kerja:
1. Sambungkan kabel ke baterai
2. Sambung salah satu kabel dari baterai ke saklar
3. Lilitkan kawat pada paku
4. Ambil kabel lainnya sambung dari saklar ke lilitan kawat pada paku
5. Sambungkan bagian lain dari lilitan kawat dengan seng pemukul bel dan penyambung dan pemutus arus listrik
6. Ikatkan kawat pada ujung pemukul bel
7. Sambung kabel di bagian lain baterai ke baut pemutus arus listrik
8. Tempel bel pada papan
9. Tempel rangkaian kabel pada papan
10. Bel siap digunakan
7
BAB III
3.1 Cara Kerja
Cara Kerja Bel Listrik
Berdasarkan gambar Rangkaian Bel Listrik (Electric Bell) diatas, saat Switch (S1) ditekan (ON), arus listrik akan mengalir ke Kumparan Elektromagnet melalui Interuptor sehingga terjadi medan magnet untuk menarik Armature Striker (pemukul). Striker yang ditarik tersebut kemudian memukul Lonceng (Gong) sehingga Bel Listrik berbunyi. Ketika Armature Striker ditarik oleh Elektromagnet, hubungan listrik di Interuptor pun terputus dan menyebabkan Kumparan Elektromagnetik tidak dialiri arus listrik. Kumparan Elektromagnetik yang tidak dialiri arus listrik tersebut akan kehilangan medan magnetnya sehingga tidak mampu lagi menarik Armature. Armature yang terlepas tersebut akan mengayun kembali ke posisi semula dan Interuptor menjadi terhubung kembali sehingga arus listrik dapat mengalir lagi ke Kumparan Elektromagnet untuk menarik Armature. Demikian siklus proses tersebut berulang-ulang kembali dengan cepat dalam hitungan detik sehingga menghasilkan suara yang berkesinambungan (terus menerus). Suara atau bunyi Bel Listrik ini akan terhenti jika Switch (S1) di-OFF-kan.
3.2 Fungsi
-Memperingati waktu telah habis
-Memperingati waktu istirahat
-Bel alarm saat tidur
-Bel untuk pemadam kebakaran
8
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Proses pembuatan bel listrik dapat digunakan alat dan bahan sederhana yang
dapat ditemukan di lingkungan seitar kita. Beberapa komponen penting yang
perlu disiapkan adalah baterai, kawat kumparan dan bel atau lonceng.
2. Prinsip kerja bel listrik adalah ketika saklar ditekan, arus listrik mengalir dari
sumber arus listrik menuju kumparan (paku yang dililitkan kawat tembaga).
Adanya arus listrik yang mengalir melalui kumparan mengakibatkan paku
berubah menjadi magnet dan menarik lempengan logam/besi tipis. Pada
lempengan logam/besi ini kemudian dilekatkan dengan kawat yang berfungsi
sebagai pemukul bel. Tertariknya lempengan logam beserta lempengan baja
mengakibatkan kawat pemukul bergetar dan memukul bel/lonceng hingga
berbunyi
9
DAFTAR PUSTAKA
Sumber / Website :
http://www.produksielektronik.com/2014/05/cara-kerja-bel-listrik-electrical-bell/
http://brainly.co.id/tugas/956101
http://dioersaputra.blogspot.com/2013/11/alat-alat-yang-mengunakan-prinsip.html
http://7ckemurnian2010.blogspot.com/2011/08/membuat-bel-listrik-sederhana.html
10