fisiologi pematahan dormansi .doc

15
I.PENDAHULUAN A. TINJAUAN PUSTAKA Dormansi adalah benih yang tidak tumbuh berkecambah meskipun kondisi tempat dimana lingkungan tumbuhnya telah dipersiapkan dengan optimal sesuai dengan yang dipersyaratkan untuk tumbuhnya benih tersebut. Dormansi pada benih dapat berlangsung selama beberapa hari, semusim bahkan sampai beberapa tahun tergantung pada jenis tanaman dan tipe dari dormansinya. Perkecambahan benih tidak akan terjadi selama benih masih dalam masa dormansi maka benih sebelum dikecambahkan harus diberi perlakukan khusus untuk memecahkan dormansi. Dormansi benih dapat disebabkan oleh keadaan fisik dari kulit benih, keadaan fisiologis embrio benih atau kombinasi dari keadaan kedua hal tersebut. Adapun penyebabnya antara lain adalah : kulit benih tidak tembus air kulit terlalu keras, sehingga secara mekanis sulit ditembus oleh embrio. benih yang impermeable terhadap gas oksigen. embrio belum terbentuk sempurna pada saat benih telah masak, dan ketidaksiapan benih secara kimiawi untuk memulai perkecambahan. Fisiologi benih (dormansi benih) 1

Upload: 91siddik

Post on 12-Dec-2015

92 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: fisiologi pematahan dormansi .doc

I. PENDAHULUAN

A. TINJAUAN PUSTAKA

Dormansi adalah benih yang tidak tumbuh berkecambah meskipun kondisi tempat dimana

lingkungan tumbuhnya telah dipersiapkan dengan optimal sesuai dengan yang dipersyaratkan

untuk tumbuhnya benih tersebut.

Dormansi pada benih dapat berlangsung selama beberapa hari, semusim bahkan sampai

beberapa tahun tergantung pada jenis tanaman dan tipe dari dormansinya. Perkecambahan

benih tidak akan terjadi selama benih masih dalam masa dormansi maka benih sebelum

dikecambahkan harus diberi perlakukan khusus untuk memecahkan dormansi.

Dormansi benih dapat disebabkan oleh keadaan fisik dari kulit benih, keadaan fisiologis

embrio benih atau kombinasi dari keadaan kedua hal tersebut.

Adapun penyebabnya antara lain adalah :

kulit benih tidak tembus air

kulit terlalu keras, sehingga secara mekanis sulit ditembus oleh embrio.

benih yang impermeable terhadap gas oksigen.

embrio belum terbentuk sempurna pada saat benih telah masak, dan

ketidaksiapan benih secara kimiawi untuk memulai perkecambahan.

Beberapa teknik yang dipakai untuk memecahkan dormansi ini antara lain adalah

mengikir,menggosok, melubangi,secara kimiawi yaitu dengan merendam benih dalam larutan

asam sulfat, asam nitrat (pekat),asam hidroklorid, zat pengatur tumbuh (sitokinin, auksin dan

giberelin);dengan perendaman air panas atau perlakukan suhu tertentu serta cahaya.

B. TUJUAN

1. Untuk mengetahui periode dormansi benih sengon dan padi.

2. Untuk mengetahui cara memecahkan dormansi benih sengon dan padi.

Fisiologi benih (dormansi benih) 1

Page 2: fisiologi pematahan dormansi .doc

II. METODELOGI PRAKTIKUM

A. WAKTU DAN TEMPAT

Praktikum tentang pematahan dormansi benih ini dilakukan pada hari Sabtu 27 Oktober

2012 dan penanaman/penyemaian pada hari Minggu, 28 Oktober 2012. Bertempat di

halaman kost Casrudin, Jangari-Cianjur.

B. ALAT DAN BAHAN :

1 Benih sengon 7 Pasir

2 Benih padi 8 Pinset

3 Larutan 0,1 N HNO3 9 Petridist

4 Larutan 0,2 % KNO3 10 Bak perkecambahan/ tray

5 Air ledeng 11 Kertas stensil

6 Air panas 12

C. KESELAMATAN KERJA :

1. Gunakan pakaian praktik

2. Hati – hati dengan peralatan kaca

D. LANGKAH KERJA

1. Padi

a) Kegiatan 1 : Periode Dormansi Padi

1. Hitung benih padi yang baru

dipanen setiap kelompok sebanyak 25 butir

2. Rendam benih dengan air ledeng

selama 16 jam.

3. Tanamlah benih dengan

menggunakan substrat perkecambahan pasir

4. Jaga kelembaban media hingga

pengamatan selesai

5. Catat lamanya waktu setelah

perkecambahan benih mencapai pertumbuhan 80%.

b)Kegiatan II : Memecahkan Dormansi Padi Dengan Larutan HNO3 0,1 N

1. Hitung benih padi yang baru dipanen setiap

kelompok sebanyak 25 butir

Fisiologi benih (dormansi benih) 2

Page 3: fisiologi pematahan dormansi .doc

2. Rendamlah benih padi masing-masing ke dalam larutan 0,1 N HNO3 selama 16

jam

3. Tanamlah benih padi dengan menggunakan substrat perkecambahan pasir.

4. Jaga kelembaban media hingga pengamatan selesai

5. Lakukan pengamatan dan evaluasi dari pertumbuhan kecambah benih padi.

6. Hitung daya berkecambahnya benih dan bandingkan dengan kontrol

c)Kegiatan III : Memecahkan Dormansi Benih Padi Dengan Larutan KNO3 0,2%

1. Hitung benih padi yang baru dipanen setiap kelompok sebanyak 25 butir

2. Rendamlah benih padi masing-masing ke dalam larutan 0,2 % KNO3 selama 16

jam

3. Tanamlah benih padi dengan menggunakan substrat perkecambahan pasir.

4. Jaga kelembaban media hingga pengamatan selesai

5. Lakukan pengamatan dan evaluasi dari pertumbuhan kecambah benih padi

6. Hitung daya berkecambahnya benih dan bandingkan dengan kontrol

2. Sengon

a) Kegiatan I : Periode Dormansi Sengon

1. Hitung benih sebanyak 10 butir

2. Tanamlah benih dengan

menggunakan substrat kertas stensil

3. Jaga kelembaban media hingga

pengamatan selesai

4. Catat lamanya waktu setelah

perkecambahan benih mencapai pertumbuhan 80%.

b) Kegiatan II : Memecahkan Dormansi Sengon Dengan Air Mendidih

1. Hitung benih sebanyak 10 butir

2. Rendamlah benih sengon pada air mendidih dan diamkan selama 12 jam (sampai

air menjadi dingin).

3. Tanamlah benih sengon pada media kertas stensil.

4. Jaga kelembaban media hingga pengamatan selesai

5. Lakukan pengamatan dan evaluasi dari pertumbuhan kecambah benih sengon.

6. Hitung daya berkecambahnya benih dan bandingkan dengan kontrol

Fisiologi benih (dormansi benih) 3

Page 4: fisiologi pematahan dormansi .doc

D. Pertanyaan

1. Tipe dormansi apakah yang terjadi pada benih padi ?

2. Jelaskan bagaimana pengaruh larutan 0,1 N HNO3 dan larutan 0,2 % KNO3 terhadap

dormansi benih padi!

3. Selain perlakuan diatas, apakah. masih ada perlakuan yang lebih tepat perlu dilakukan

terhadap benih padi, jelaskan!

Fisiologi benih (dormansi benih) 4

Page 5: fisiologi pematahan dormansi .doc

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL

Table 1. Perlakuan pematahan dormansi benih padi sebanyak 25 butir

Pengamatan

Ke :

Perlakuan pematahan dormansi ( Σ benihyang berkecambah)

KNO3

2%

Daya

Kecambah

HNO3

0.1N

Daya

Kecambah

Air

Ledeng

Daya

Kecambah

1 0 0% 0 0% 0 0%

2 0 0% 0 0% 0 0%

3 0 0% 0 0% 0 0%

4 25 100% 23 92 % 0 0%

5 25 100% 20 80%

6 25 100%

Tabel 2. Perlakuan pematahan dormansi benih sengon sebanyak 10 butir

Pengamatan Ke :

Perlakuan pematahan dormansi ( Σ benihyang berkecambah)

Tanpa Perlakuan Daya KecambahDirendam Air

PanasDaya Kecambah

1 0 0% 0 0%

2 0 0% 0 0%

3 0 0% 2 20%

4 0 0% 4 40%

5 0 0% 6 60%

6 0 0% 8 80%

7 0 0% 8 80%

8

B. PEMBAHASAN

Fisiologi benih (dormansi benih) 5

Page 6: fisiologi pematahan dormansi .doc

1. PADI

Benih padi merupakan benih yang memiliki kulit benih yang keras sehingga bersifat

semipermiabel/sulit dilewati air dalam peroses perkecambahan sangat perlu peristiwa osmosis,

yaitu masuknya air kedalam biji sehingga terjadi perombakan cadangan makanan oleh embrio

untuk melakukan perkecambahan. sehingga untuk memecahkan dormanisasi benih padi perlu

diberikan perlakuan khusus terlebih dahulu. Pada praktikum pematahan dormansi padi ini

dilakukan beberapa perlakuan perendaman yaitu dengan menggunakan KNO3 0.2%, HNO3 0.1

N, dan air ledeng.

A. Perkecambahan 25 benih padi hasil perlakuan perendaman dengan KNO3.

Pada perlakuan pematahan dormansi dengan menggunakan larutan KNO3 0.2% benih padi

dapat berkecambah dengan normal pada hari/pengamatan ke- 4 yaitu dengan jumlah benih yang

berkecambah sebanyak 25 benih (dengan daya kecambah 100%).

B..Perkecambahan 25 benih padi hasil perlakuan perendaman dengan HNO3.

Fisiologi benih (dormansi benih) 6

Page 7: fisiologi pematahan dormansi .doc

Pada perlakuan pematahan dormansi dengan menggunakan larutan HNO3 0,1 N benih padi

dapat berkecambah dengan normal pada hari/pengamatan ke- 4 yaitu dengan jumlah benih yang

berkecambah sebanyak 23 benih (dengan daya kecambah 92%) dan pada hari/pengamatan ke-5

benih yang berkecambah menjadi 25 benih (dengan daya kecambah 100%).

C. Perkecambahan 25 benih padi hasil perendaman dengan air ledeng.

Pada perlakuan pematahan dormansi dengan menggunakan air ledeng, benih padi dapat

berkecambah dengan normal pada hari/pengamatan ke- 5 yaitu dengan jumlah benih yang

berkecambah sebanyak 20 benih (dengan daya kecambah 80%) dan pada hari/pengamatan ke-6

benih yang berkecambah menjadi 25 benih (dengan daya kecambah 100%).

Dari.perlakuan.dengan.menggunakan.HNO3.dan.KNO3

Dari 3 perlakuan diatas ternyata benih padi yang paling cepat berkecambah ialah dengan

perlakuan dengan menggunakan KNO3 dan yang ke dua paling cepat berkecambah ialah

perlakuan dengan menggunakan HNO3 dan yang paling lambat berkecambah ialah dengan

perlakuan dengan air ledeng.

KNO3 lebih cepat berkecambah karena larutan ini mengandung zat yang bersifat asam

sehingga cepat melunakkan kulit biji padi, sehingga dormanisasi benih lebih cepat dipatahkan

sehingga air mudah untuk masuk dan melakukan peristiwa imbibisi. begitu juga dengan

perlakuan HNO3 dia juga bersifat bersifat asam, sehingga mudah untuk memecahkan dorman

berbeda dengan air biasa /air ledeng. air ledeng tidak ada zat yang mempercepat melunakkan

Fisiologi benih (dormansi benih) 7

Page 8: fisiologi pematahan dormansi .doc

kulit padi dan tidak ada zat mempercepat mematahkan dormansi sehingga dengan

menggunakan air ledeng peroses dormansi lebih lambat dibandingkan dengan diberi perlakuan

KNO3 dan HNO3.

2. SENGON

Benih sengon merupakan benih yang memiliki kulit benih yang sangat licin dan keras

sehingga air sangat sulit untuk melewati kulit benih untuk melakukan peristiwa imbibisi

benih. Benih sengon ini harus dilakukan perlakuan khusus untuk memutus masa

dormansinya guna untuk mempercepat perkecambahannya.

Pada praktikum ini kami melakukan perlakuan perendaman dengan menggunakan air

panas sebagai perlakuannya tanpa perendaman sebagai pembandingnya.

A..direndam dengan air panas

Pada perlakuan pematahan dormansi dengan merendam dengan air panas, benih sengon

dapat berkecambah pada hari/ pengamatan ke-3 yaitu dengan jumlah benih yang

berkecambah sebanyak 2 benih (dengan daya kecambah 20%), pada hari/pengamatan ke-4

benih yang berkecambah menjadi 4 benih (dengan daya kecambah 40%), pada hari/

pengamatan ke-5 benih yang berkecambah menjadi 6 benih (dengan daya kecambah 60%),

dan pada hari/ pengamatan ke-6 benih yang berkecambah menjadi 8 benih (dengan daya

kecambah 80%), dan 2 benih sisanya mati (membusuk).

Fisiologi benih (dormansi benih) 8

Page 9: fisiologi pematahan dormansi .doc

B..tanpa perendaman

Pada benih yang tanpa perendaman terlebih dahulu dapat menampakan

perkembangannya pada hari ke -7 yaitu sebanyak 0 benih yang dapat berkecambah (dengan

daya kecambah 0%) dan sampai hari ke-14 keadaan benih masih utuh dan segar.

Dari kedua pengamatan ini dapat kita lihat bahwa hanya dengan perlakuan perendaman

air panas saja benih sengon dapat berkecambah sedangkan tanpa Perlakuan benih sengon

tidak dapat berkecambah ini disebabkan kulit benih sengon sangat keras dan sangat sulit air

untuk menembus kulit benih. Kulit benih sengon bersifat non permeable atau tidak bisa

ditembus oleh air sehingga apabila tidak ada perlakuan khusus maka benih sengon tidak

akan tumbuh karena itu untuk mematahkan dormansi benih sengon sangat perlu diberikan

perlakuan khusus yaitu dengan direndam air panas. Direndam air panas memiliki banyak

kegunaan yaitu dengan direndam air panas kulit benih sengon menjadi lunak sehingga air

akan mudah masuk melewati kulit benih dan terjadinya peristiwa imbibisi peristiwa

imbibisi sangat dibutuhkan untuk mengaktifkan enzim2 enzim pencernaan, respirasi, dan

asimilasi yang dapat membantu dalam perombakan cadangan makanan sehingga dapat

mematahkan dormansi benih sengon dan akhirnya benih sengon dapat berkecambah.

Fisiologi benih (dormansi benih) 9

Page 10: fisiologi pematahan dormansi .doc

IV. PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari hasil pengamatan di atas dapat disimpulkan bahwa :

Benih padi dengan diberi perlakuan KNO3 dan HNO3 lebih cepat berkecambah dari

pada air ledeng

Benih padi dengan diberi air biasa juga dapat berkecambah tapi perkecambahannnya

lambat

Benih sengon tidak akan dapat berkecambah bila tidak diberi perlakuan khusus

Benih sengon dapat berkecambah bila diberi perlakuan dengan direndam air panas

B. SARAN

Dalam melakukan kegiatan praktikum mahasiswa harus memperhatikan dengan benar

supaya tidak ada kesalahan dalam hasil praktek dan dalam membuat laporan.

Fisiologi benih (dormansi benih) 10

Page 11: fisiologi pematahan dormansi .doc

DAFTAR PUSTAKA

Kartasapoetra Ance G, 1992 , Teknologi Benih, Jakarta : PT.Rineka Cipta.

Sutopo L, 1990. Teknologi Benih. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Anonym. 31-10-2012. http://sanoesi.wordpress.com/2009/08/19/bank-benih-suatu-

kajian-dalam-bidang-kehutanan/

Anonym. 31-10-2012. http://marufah.blog.uns.ac.id/penyimpanan-dan-dormansi-benih/

Anonym. 31-10-2012. http://produksibenih.wordpress.com/2010/12/11/modul-teknik-

produksi-benih/

FISIOLOGI BENIH ( DORMANSI ) 11