fisure tonuedfgfd
DESCRIPTION
frTRANSCRIPT
LAPORAN KASUS ORAL MEDICINESFisuree tongue
KLINIK YUNIOR
]
Oleh:
ANNE RAMADHANTI
ADE NURAHMI PUTIYANA
RICO ADRESS
DESI CITRI MUTIARA
SUCI NURAZIM
Pembimbing :
Drg.Utmi Arma, MDSc
Drg. Dhona Afriza, M. Biomed
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGIUNIVERSITAS BAITURRAHMAH
P A D A N G2014
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN KASUS
RECURRENT APHTHOUS STOMATITIS
Yang Diajukan dan Disusun Oleh
Yang telah dipertahankan dihadapan pembimbing pada tanggal desember 2014 dan telah dinyatakan TUNTAS dengan memenuhi syarat
Padang, 3 Maret 2013
Mengetahui,
Dosen Pembimbing
( )
LAPORAN KASUS ORAL MEDICINE
Nama pasien : Ade Nurahmih Putiyana
Umur : 22 tahun
Sex : Perempuan
Alamat : Maransi
Pekerjaan : Mahasiswi
Agama : Islam
No Rek. Medik :
Hari / Tgl Kasus Tindakan yang dilakukan Operator
1. KunjunganHari : SelasaTanggal : 4-3-2014
Recurrent Apthous Stomatitis minor
1.Anamnesa2.Pemeriksaan
klinis3.ACC Kasus4.Pemberian
Resep Obat
1.Anne ramadhanti2. Rico Adres3. Desi citri4. Suci Nurazim
Padang, Januari 2013
Dosen Pembimbing
( )
LAPORAN KASUS ORAL MEDICINE
A. DATA PASIEN
Nama : Desi citri Mutiara
Umur : 22 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : siteba
Agama : Islam
Pekerjaan : Mahasiswi
Status : Belum kawin
B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama
1. Pasien mengeluh bentuk lidah yang alur-alur dan terasa perih saat
makan makanan pedas hangat dan bersoda
2. Pasien merasa cemas dan khawatir dengan bentuk lidahnya
2. Anamnesa (3 Maret 2014)
1. Sudah berapa lama keluhan ini terjadi ?
2. Apakah ada perubahan bentuk, ukuran, dan warna pada lesi tersebut ?
3. Apakah saudara menderita penyakit tertentu?
4. Apakah saudara sedang merasa stres???
5. Apakah ada anggota kelurga saudara yang mempunyai lidah seperti
itu ?
6. Apakah ada keluhan/gejala lain yang dirasakan saat lesi ini muncul ?
7. Apakah pada saat menyikat gigi saudara juga menyikat lidah?
Jawaban Pasien :
1. Sakit sudah hampir sebulan ini.
2. Pasien mengatakan dulu alur alur ini tidak begitu jelas
sekarang semakin jelas terlihat.
3. Pasien mengatakan tidak ada penyakit sistemik.
4. Pasien mengatakan nenek nya pernah juga mempunyai lidah
seperti ini. Pasien mengatakan informasi tersebut didapat dari
ibunya.
5. Pasien mengatakan tidak sedang dalam keadaan stres.
6. Pasien mengatakan rasa sakit dan perih timbul ketika makan
makanan yang pedas dan hangat.
7. Pasien mengatakan tidak pernah menyikat lidahnya
3. Riwayat penyakit yang lalu : -
4. Riwayat penyakit sekarang : -
5. Riwayat penyakit keluarga : -
6. Riwayat alergi obat :
C. PEMERIKSAAN KLINIS
1. Ekstra Oral
Bentuk wajah : Oval
Warna kulit : Sawo matang normal
Gaya berjalan : Normal
Sikap : Kooperatif
Warna rambut : Hitam normal
Kelenjar limph : Normal
Mata : Normal
Riwayat Alergi : Tidak Ada
Penyakit Sistemik : Tidak Ada
TMJ : Normal
Golongan Darah : A+
2. Intral Oral
Gingiva : Normal
Palatum : Normal
Mukosa : Normal
Lidah : bagian dorsal lidah terdapat celah atau alur- alur
yang multipel tidak teratur, kedalaman alur 5mm
Dasar mulut : Normal
Gigi :
KS
1 8 1 7 1 6 1 5 1 4 1 3 1 2 1 1 2 1 2 2 2 3 2 4 2 5 2 6 2 7 2 8
4 8 4 7 4 6 4 5 4 4 4 3 4 2 4 1 3 1 3 2 3 3 3 4 3 5 3 6 3 7 3 8
D. DIAGNOSA
Fisurre tongue
E. ETIOLOGI
Herediter
F. DIAGNOSA BANDING
Sindrom Melkersson-Rosental
G. TERAPI
1. Tidak perlu dilakukan karna bukan lesi patologis
2. Suruh pasien untuk meningkatkan OH
3. Penjelasan bahwa keadaan lidahnya tidak berbahaya sehingga pasien tidak
merasa cemas akan kondisi keganasan
4. Menganjurkan pasien untuk menyikat lidah dengan sikat yang lembut agar
tidak terjadi penumpukan sisa makan dan menyebabkan infeksi.
Keterangan Resep :Tab : Tabletta, Tabella = Tablet
NO : Nomero = Jumlah obat yang diberikan
S3 dd : Hendaknya dipakai 3 kali sehari
P.c : Post coenam = Sehabis makan
Gargle : Obat kumur
Fls : Berbentuk cairan
Suc : pemakaian sudah diketahui
H. RESEP OBAT
RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT
YAYASAN PENDIDIKAN BAITURRAHMAH
Izin Dinkes : PPK.03.2186 V.2009
Jl. By pass KM 15 Aie Pacah Padang Telp. 0751-463871
Dokter : Drg.
Tanggal : 3 Mater 2014
R/ tab. Becom C 500 mg No. V
S1dd Tab 1 pc
R/ Kenalog in orabase tube No.1
Suc
Pro : Ade Nurahmi
Umur : 22 tahun
I. GAMBAR INTRA ORAL
TINJAUAN PUSTAKA
Recurrent Aphthous Stomatitis
1. Fissured Tongue Fissured tongue disebut juga lingua fissurata, lingua plicata, scrotal
tongue dan grooved tongue. Fissured tongue merupakan malformasi klinis
berupa alur-alur atau lekukan-lekukan pada permukaan dorsal lidah. Bagian
lidah yang berfisur tidak memperlihatkan adanya papila-papila yang normal.
Penyebabnya tidak diketahui dengan jelas, diduga kuat merupakan kelainan
yang diturunkan. Kondisi ini biasanya asimtomatis, kecuali bila sisa-sisa
makanan terkumpul di dalam fisur, dapat menyebabkan iritasi fokal, sensitif
terhadap makanan pedas, dan menimbulkan halitosis yang terkadang diikuti
dengan rasa agak perih atau tidak nyaman seperti agak nyeri. Kekerapan
terjadinya fissured tongue adalah sama untuk laki-laki dan perempuan. Fissured
tongue bertambah parah seiring pertambahan usia, begitu juga jumlah, lebar, dan
kedalaman fisur.
Diagnosa Banding
Ulkus Traumatikus
Penderita yang memeperlihatkan gejala paralisis fasia unilateral, pembengkakan wajah
dan lidah berlipat, dogolongkan bersama-sama sebagai sondrom Melkersson rosentahl
(MRS). Sindrom ini sering terlihat dalam bentuk pada bentuk tidak lengkap
(oligigosimtompatik). Edeman fasial termasuk bibir dan/atau daerah yang berdekatan
dengan muka dapat timbul tiba-tiba dari satu hari ke hari berikutnya. Pada kebanykan
penederita edema fasial dam bibir pada MRS akan timbul kembali pada musim semi
dan gugur mengakibatkan pembesaran permanen pada bibir. Demikian pula palatum
palatummerupakan tempat manivestasi MRS dalam bentuk pemebesaran granukar yang
agak kuat. Edema dapat meluas hingga palatum mole, ovula dan daerah peritonsil.
PEMBAHASASAN
Lidah berfisura adalah kondisi yang relatif umum terjadi, yang tampak berupa alur-alur
atau fisura lonear pada dorsum lidah. Pada anak-anak, sering berhubungan dengan
kelainan yang diturunkan dan merupakan komponen dari sindrom melkersson
rosehental ( lidah bersisuura, bibir bengkak dan paralisis wajah). Lidah berfisura dapat
mempeunyai penampilan yang bervariasi. Pada beberapa keadaan tampak alur yang
mencolok di garis tengah dan beberapa alur lateral yang bercabang-cabang. Pada
keadaan lain tampak adanya alaur multipel, bergelombang dan tidak teratur. Fisura
seringkali mempunyai kedalaman 2-5 mm dan lebar yang bervariasi, yang semakin
menyempit mendekati bagian tepi. Terdapat pulau-pulau papila di antara fisura, yang
dapat terlihat kering, atropik atau geograpik (Langlais, 2009)
Pada kasus melaporrkan adanya rasa yang didak nyaman sakit dan perih saat
mengkonsusmsi makanan tertentu. Kondisi ini jinak dan tidak memerlukan pengobatan.
Meskipun demikian, pasien harus disorong untuk menyikat daerah yang terkena guna
meminimalkan akumulasi sisa makanan dan bakteri sehingga dapat mencegah
terjadinya infeksi yang dapat menimbulkan rasa saki dan perih pada lidah.
DAFTAR PUSTAKA
1. Langlais. 2009. Atlas bewarna lesi mulut yang sering ditemukan. Jakarta: EGC
2. Lynch & Malcolm A, ilmu penyakit mulut diagnosis dan terapi, alih bahasa,
sianita kurniawan, Jakarta: Bianrupa Aksara.
3. Scully, C dan Cawson, R.A. 1995. Atlas Bantu Kedokteran Gigi: Penyakit
Mulut. Edisi 1. Hipokrates. Hlm: 25-26.
4. Arma, Utmi. 2009. Ilmu Penyakit Mulut. Padang :Universitas Baiturrahmah.
5. Suminatri. (2012). Hubungan antara level estradiol dan progesteron dengan
stomatitits afrosa rekuren. Dentofasial, Vol. 11, No.3, Oktober 2012.
6. Fitri. 2012. Prevalensi stomatitis aftosa rekuren di panti asuhan kota padang.
Skripsi: UNBRAH.