fix topografi
TRANSCRIPT
-
8/17/2019 Fix Topografi
1/64
-
8/17/2019 Fix Topografi
2/64
LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI TOPOGRAFI
mendatar untuk mendapatkan hubungan mendatar titik-titik yang diukur diatas
permukaan bumi dan pengukuran tegak guna mendapatkan hubungan tegak antara
titik-titik yang diukur! *ntuk memindahkan keadaan dari permukaan bumi yang
tidak beraturan dan yang melengkung kebidang peta yang datar, diperlukan bidang
perantara yang dipilih sedemikian rupa, hingga pemindahan keadaan itu dapat
dilakukan dengan semudah-mudahnya!
I.2. Maksud dan tujuan
Pengukuran dalam praktikum mempunyai maksud dan tujuan yang akan
dijelaskan pada sub bab berikut ini!
&! !& 'aksud Praktikum
'aksud dilakukannya praktikum adalah sebagai berikut ini :
&! 'ahasis a dapat melakukan praktikum sesuai dengan yang diajarkan pada aktu
perkuliahan!
! 'ahasis a dapat memperoleh gambaran yang lebih luas mengenai bidang
keilmuan geodesi, khususnya ilmu ukur tanah yang semakin maju
perkembangannya!
+! 'ahass a dapat mengatasi masalah yang terjadi pada aktu pengukuran!
! 'ahasis a dapat mengenal azimuth matahari
! 'ahasis a dapat mengenal poligon tertutup!
.! mahasis a dapat mengenal peta topografi dengan menggunakan garis kontur!
JURUSAN TEKNIK GEODESI GEOINFORMATIKA S1|INSTITUT TEKNOLOGINASIONAL MALANG
-
8/17/2019 Fix Topografi
3/64
LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI TOPOGRAFI
"! ! ! %ujuan Praktikum
/ecara garis besar, praktikum ini bertujuan untuk :
a! 'enerapkan teori yang didapat selama kuliah dalam prakteknya
dilapangan
b! 'eningkatkan ketrampilan mahasis a dalam pembuatan peta topografi!
c! 'eningkatkan pemahaman mahasis a dalam mata kuliah "lmu *kur
%anah keseluruhannya yaitu "*% " dan "*% ""!
d! apat melakukan pengamatan dan perhitungan azimuth matahari!
e! apat melakukan pengukuran dan perhitungan poligon tertutup!
1.3. Volume Pekerjaan
&! 0rientasi lapangan
! Pengukuran beda tinggi ( aterpasing)
+! Pengukuran 1arak
! Pengukuran poligon
! Pengukuran detail
.! Pengamatan azimuth matahari
2! Penggambaran peta topografi dan garis kontur
JURUSAN TEKNIK GEODESI GEOINFORMATIKA S1|INSTITUT TEKNOLOGINASIONAL MALANG
+
-
8/17/2019 Fix Topografi
4/64
LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI TOPOGRAFI
I. . Metode Penul!san
'etode penulisan yang digunakan dalam punyusunan laporan praktikum ini
adalah :
a! 'etode 3iteratur, didasari pada teori-teori yang diberikan selama
perkuliahan dan dari buku-buku lain yang berkaitan dengan "lmu *kur
%anah!
b! 'etode 3apangan, berdasarkan pada pelaksanaan praktikum yang
dilaksanakan pada tanggal && /ampai &+ 1uni 4&+, 1l! /unan 5alijaga
'alang!
JURUSAN TEKNIK GEODESI GEOINFORMATIKA S1|INSTITUT TEKNOLOGINASIONAL MALANG
-
8/17/2019 Fix Topografi
5/64
LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI TOPOGRAFI
BAB II
DA"A# $E%#I
6
II.1. Peta $o&o'ra(!
Peta topografi adalah peta penyajian unsur-unsur alam asli dan unsur-unsur
buatan manusia diatas permukaan bumi! *nsur-unsur alam tersebut diusahakan
diperlihatkan pada posisi yang sebenarnya! 'engenai pengukuran melalui titik
kontrol yang telah menguraikan cara-cara penempatan titik kontrol yang dibutuhkan
untuk pengukuran melalui titkik kontrol yang dibutuhkan untuk pengukuran
pemetaan topografi! Pemetaan topografi yang di buat berdasarkan koordinat yang
telah ditentukan pada pengukuran titik kontrol!
Pemetaan topografi merupakan suatu pekerjaan yang memperlihatkan posisi
keadaan planimetris diatas permukaan bumi dan bentuk diukur dan hasilnya
digambarkan diatas kertas dengan simbol-simbol peta pada skala tertentu yang
hasilnya berupa peta topografi!
Peta topografi mempunyai ciri khas yang dibuat dengan teliti (secara
geometris dan georefrensi) dan penomorannya berseri, standart! Peta topografi
mempunyai peta dasar (base map) yang berarti kerangka dasar
(geometris7georefrensi) bagi pembuatan peta-peta lain!
JURUSAN TEKNIK GEODESI GEOINFORMATIKA S1|INSTITUT TEKNOLOGINASIONAL MALANG
-
8/17/2019 Fix Topografi
6/64
LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI TOPOGRAFI
""! ! 0rientasi 3apangan
/ebelum melaksanakan kegiatan pengukuran, berbagai persiapan diperlukan
agar pengukuran dapat berjalan lancar! 8eberapa tahapan yang harus disiapkan
tersebut antara lain meliputi :
&! 9econnaissance, yaitu penentuan lokasi secara garis besar ditentukan secara
hati-hati pada peta-peta skala kecil dan dari foto udara dan penjelajahan
lapangan!
! Preliminary, yaitu survey yang dilakukan pada lokasi terpilih dan pada survey
ini dilakukan penentuan titik kontrol kerangka peta dan sudah ditentukan
metode pengukuran yang paling efisien! Pada tahapan ini biasanya juga
dihitung kebutuhan logistik, masa kerja dan target yang harus dicapai setiap
hari kerja!
engan adanya persiapan yang matang dan juga kesiapan fisik dan mental dari
surveyor, maka diharapkan agar tugas pengukuran dapat dilaksanakan secara baik,
teratur, berkeseinambungan dan selesai tepat aktu!
II.3 )eran'ka )ontrol Peta.
Penentuan kerangka kontrol peta adalah salah satu tahapan yang harus
dilaksanakan dalam proses pembuatan peta topografi! dapun kerangka kontrol peta
terbagi atas dua macam yaitu : kerangka kontrol vertikal dan kerangka kontrol
horizontal!
JURUSAN TEKNIK GEODESI GEOINFORMATIKA S1|INSTITUT TEKNOLOGINASIONAL MALANG
.
-
8/17/2019 Fix Topografi
7/64
LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI TOPOGRAFI
""!+!& 5erangka 5ontrol ;orizontal
/elain penentuan kerangka kontrol horizontal (55;), pembuatan peta
topografi, kerangka kontrol horizontal juga sangat penting! Pengukuran kerangka
kontrol horizontal biasanya dilakukan dengan metode :
a! 'etode %riangulasi (rangkaian segitiga untuk 55; dengan diketahui
sudutnya )
b! 'etode %rilaterasi (rangkaian segitiga untuk 55; dengan diketahui
jaraknya)
c! 'etode Poligon (rangkaian titik-titik yang membentuk segi banyak)
alam laporan praktikum ini akan dijelaskan mengenai pengukuran kerangka
kontrol horizontal menggunakan metode poligon! alam pengukuran dengan
menggunakan metode poligon terdapat tiga data, yaitu : sudut, jarak, azimuth!
""!+!&! Pengukuran /udut
/udut adalah
'etode pengukuran sudut dapat menjadi (dua) yaitu :
- /udut tunggal
Pada pengukuran sudut tunggal hanya didapatkan satu data ukuran sudut
horizontal!
JURUSAN TEKNIK GEODESI GEOINFORMATIKA S1|INSTITUT TEKNOLOGINASIONAL MALANG
2
-
8/17/2019 Fix Topografi
8/64
A
24
1
A
24
1
LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI TOPOGRAFI
/udut tunggal
- /udut ganda
/udut ganda disebut juga dengan pernyataan seri. /udut suatu seri
didapatkan dua data ukuran sudut, yaitu data ukuran sudut pada
kedudukan biasa dan data ukuran sudut pada kedudukan luar biasa!
/udut ganda
JURUSAN TEKNIK GEODESI GEOINFORMATIKA S1|INSTITUT TEKNOLOGINASIONAL MALANG
-
8/17/2019 Fix Topografi
9/64
LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI TOPOGRAFI
Ada&un *ara &en'ukuran sudutn+a ,
Pada titik & dimana alat didirikan, teropong diarahkan ke titik dengan tidak
perlu mengesetkan 44
44=44> lalu dibaca bacaan skala piringan horizontalnya! /etelah
itu arahkan kembali teropong ke titik , baca bacaan piringan horizontalnya! *ntuk
mendapatkan sudutnya yaitu dengan mengurangkan bacaan piringan horizontal pada
titik dan !
*ntuk mengontrol sudut tersebut perlu dilakukan pembacaan skala piringan
horizontal luar biasa pada titik-titik tersebut sehingga didapatkan sudut (pengukuran
& seri rangkap)!?ara ini disebut juga cara reitrasi !
II.3.2. Pen'ukuran jarak
Pengukuran jarak untuk kerangka kontrol peta, dapat dilakukan dengan cara
langsung menggunakan alat sederhana yaitu roll meter atau dengan alat sipat datar
yaitu jarak optis, sedangkan untuk mendapatkan data jarak yang lebih teliti
dibandingkan dengan dua cara yang ada, data jarak didapat juga dengan alat pengukur
jarak elektonis @ ' ( elektro distance measurement )!
A. Pen'ukuran jarak lan'sun'
alam pengukuran kerangka kontrol horisontal yang digunakan adalah jarak
langsung, dalam pengukuran jarak langsung perlu dilakukan pelurusan apabila roll
meter yang digunakan tidak menjangkau dua buah titik yang sedang diukur!
JURUSAN TEKNIK GEODESI GEOINFORMATIKA S1|INSTITUT TEKNOLOGINASIONAL MALANG
A
-
8/17/2019 Fix Topografi
10/64
d2 d3d1
2’1’ 21 d total
LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI TOPOGRAFI
B. Pen'ukuran jarak o&t!s
Pengukuran jarak optis adalah pengukuran jarak secara tidak langsung karena
dibantu dengan alat sipat datar atau theodolite dan rambu ukur! imana pada
teropong alat terdapat tiga benang silang, benang atas (ba), benang tengah (bt),
benang ba ah (bb) yang merupakan data untuk mendapatkan jarak!
B (ba - bb) x &44 C untuk sipat datar!
JURUSAN TEKNIK GEODESI GEOINFORMATIKA S1|INSTITUT TEKNOLOGINASIONAL MALANG
&4
#ambar !+!Pengukuran jarak langsung
-
8/17/2019 Fix Topografi
11/64
LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI TOPOGRAFI
JURUSAN TEKNIK GEODESI GEOINFORMATIKA S1|INSTITUT TEKNOLOGINASIONAL MALANG
&&
-
8/17/2019 Fix Topografi
12/64
ti
A
P !"#$#%a! &a%a$ o'ti(Ga)*a% II+3+2+2+,
-.
D))
,a,t,*
Dd/A,
,
t %a!"a! "a)*a%0, 0 titi$ ta% " t0 &a%a$ )i%i!"
0 ti!""i alat
(#d#t !it/(#d#t / lli!"0 &a%a$ data%
A, 0 * da ti!""i a!ta%a titi$ A titi$ ,0 *a5aa! ($ala %a)*# #$#%
LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI TOPOGRAFI
JURUSAN TEKNIK GEODESI GEOINFORMATIKA S1|INSTITUT TEKNOLOGINASIONAL MALANG
&
-
8/17/2019 Fix Topografi
13/64
LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI TOPOGRAFI
B (ba - bb) x &44 x sin αDC untuk theodolite
""! ! ! 5erangka 5ontrol vertikal!
alam melakukan pengukuran kerangka kontrol vertikal dapat dilakukan
dengan metode barometris, tachimetri, dan metode ater pass!
Pada laporan ini akan dijelaskan mengenai penentuan kerangka kontrol vertikal
dengan menggunakan metode ater pass!
Pengukuran Waterpass (Levelling)
JURUSAN TEKNIK GEODESI GEOINFORMATIKA S1|INSTITUT TEKNOLOGINASIONAL MALANG
&+
-
8/17/2019 Fix Topografi
14/64
6at %'a((i!" d !"a! (i'at data%Ga)*a% II+3+1+d
/A, 7 ,t8A 9 ,t8,
A
,
,a,t,*
,a,t,*
LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI TOPOGRAFI
Eaterpass (level7sipat datar) adalah suatu alat ukur tanah yang dipergunakan
untuk mengukur beda tinggi antara titik-titik yang berdekatan yang ditentukan dengan
garis-garis visir (sumbu teropong) horizontal yang ditujukan ke rambu-rambu ukur
yang vertikal! /edangkan pengukuran yang menggunakan alat ini disebut
aterpassing atau levelling! Pekerjaan ini dilakukan dalam rangka penentuan beda
tinggi suatu titik yang akan ditentukan ketinggian ketinggiannya berdasarkan suatu
sistem referensi atau bidang acuan! /istem referensi yang dipergunakan adalah tinggi
permukaan air laut rata-rata (mean sea level) atau sistem referensi lain yang dipilih!
'acam-macam pengukuran beda tinggi antara lain adalah sebagai berikut ini :
a! Pengukuran beda tinggi dengan aterpass7sipat datar
Pada cara ini didasarkan atas kedudukan garis bidik teropong yang dibuat
horizontal dengan menggunakan gelembung nivo!
imana: 8a B pembacaan skala rambu untuk benang atas
8t B pembacaan skala rambu untuk benang tengah
8b B pembacaan skala rambu untuk benang ba ah
JURUSAN TEKNIK GEODESI GEOINFORMATIKA S1|INSTITUT TEKNOLOGINASIONAL MALANG
&
-
8/17/2019 Fix Topografi
15/64
LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI TOPOGRAFI
8tF B pembacaan skala rambu untuk benang tengah dititik
8tF8 B pembacaan skala rambu untuk benang tengah dititik 8
∆h 8 B beda tinggi titik dan 8
Persamaan di atas merupakan persamaan dasar untuk penentuan beda tinggi
dengan cara sipat datar! ;asil pengukuran beda tinggi digunakan untuk
menentukan tinggi titik terhadap titik tetap atau bidang acuan yang telah
dipilih! %inggi titik hasil pengukuran aterpass terhadap titik acuan dihitung
dengan rumus :
;b B ;a G ∆h 8
imana :
;b : tinggi titik yang akan ditentukan
;a : tinggi titik acuan
∆h 8 : beda tinggi antara dan 8
da berbagai macam cara penentuan tinggi titik dengan menggunakan
aterpasing atau sipat datar, salah satunya yaitu :
Waterpasing memanjang / waterpasing berantai !
Eaterpasing memanjang mempunyai tujuan untuk menentukan tinggi titik
secara teliti! Eaterpasing memanjang ini diperlukan dalam pengukuran kerangka
kontrol vertikal, misalnya penentuan tinggi titik poligon!
JURUSAN TEKNIK GEODESI GEOINFORMATIKA S1|INSTITUT TEKNOLOGINASIONAL MALANG
&
-
8/17/2019 Fix Topografi
16/64
,
A1
2
,t*A ,t)1,t*1 ,t)2
,t*2 ,t),
6at %'a(i!" M )a!&a!"Ga)*a% II+3
K t 0 ,t* 0 ' )*a5aa! ($ala %a)*# #$#% U!t#$ * !a!" t !"a/ * la$a!" ,t) 0 ' )*a5aa! ($ala %a)*# #$#% U!t#$ * !a!" t !"a/ )#$a A 1 2 , 0 !o+ titi$
LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI TOPOGRAFI
Pada pengukuran aterpasing memanjang, pengukuran dibagi menjadi
beberapa slag! 8eda tinggi antara dan 8 merupakan jumlah beda tinggi dari semua
slag! 8eda tinggi dan 8 dapat dihitung sebagai berikut :
∆h & B 8tb H 8tm&
∆h& B 8tb& H 8tm
∆h + B 8tb H 8tm+
∆hnn B 8tbn - 8tmn
∆h 8 B Σ∆hnn B Σ8tbn - Σ8tmn
5eterangan rumus diatas :
∆h : beda tinggi
8tb : pembacaam skala rambu ukur untuk benang tengah belakang
8tm : pembacaam skala rambu ukur untuk benang tengah muka
JURUSAN TEKNIK GEODESI GEOINFORMATIKA S1|INSTITUT TEKNOLOGINASIONAL MALANG
&.
-
8/17/2019 Fix Topografi
17/64
/A,
: DD
,
A
*t A*t A
Ra)*# #$#% Ra)*# #$#%
/A,7*tA9*t*
/A,7 , da ti!""iA , 7 Titi$D 7 Ja%a$ data%: 7 T )'at ;'
6at %'a(( * %ada dia!ta%a d#a titi$
LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI TOPOGRAFI
Σ : jumlah
: jumlah jarak pengukuran dalam kilo meter
"+arat-"+arat ater&ass adalah,
&! #aris bidik sejajar dengan garis arah nivo!
! #aris arah nivo tegak lurus pada sumbu satu!
+! #aris mendatar diafragma tegak lurus sumbu satu
II.3 A/!muth Matahar!
zimuth adalah suatu sudut yang dibentuk meridian yang melalui pengamat
dan garis hubung pengamat sasaran, diukur searah jarum jam positif dari arah utara
meridian!
JURUSAN TEKNIK GEODESI GEOINFORMATIKA S1|INSTITUT TEKNOLOGINASIONAL MALANG
&2
-
8/17/2019 Fix Topografi
18/64
LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI TOPOGRAFI
'acam-macam azimuth:
zimuth magnetis adalah azimuth yang diperoleh dengan bantuan kompas
atau bosulle!
zimuth astronomis adalah azimuth yang diperoleh dengan melakukan
pengamatan benda-benda langit!
da dua cara yang sering digunakan untuk menentukan azimuth, yaitu :
a! Penentuan azimuth magnetis dilakukan dengan menggunakan kompas
b! Penentuan azimuth astronomis dilakukan dengan alat yang dinamakan
geotheodolite! *ntuk menentukan azimuth astronomis dengan
pengamatan matahari dapat dilakukan dengan metode tinggi matahari dan
metode sudut aktu!
i ba ah ini akan diuraikan penentuan azimuth garis dengan pengamatan
matahari metode tinggi matahari!, dengan cara menadah bayangan matahari
menggunakan kuadran sehingga didapatkan bayangan matahari yang jelas!
alam penentuan azimuth astronomis ada + metode :
&! 'etode /udut Eaktu
Pada metode ini, bayangan matahari harus diamati sepasang (pagi dan sore
hari) dengan anggapan bah a deklinasi matahari pagi dan sore adalah sama!
5esulitan dalam metode ini adalah tingkat kegagalanya lebih besar!
! 'etode %inggi 'atahari
Pada metode ini dilakukan pengukuran tinggi matahari yang biasa dilakukan
dengan cara :
JURUSAN TEKNIK GEODESI GEOINFORMATIKA S1|INSTITUT TEKNOLOGINASIONAL MALANG
&
-
8/17/2019 Fix Topografi
19/64
1 2
U
Mata/a%i
12(+ /o%
)t/
Ga)*a% II+3+2+30 ' !"a)ata! )ata/a%iK t 0U 0 #ta%a 0 a )#t//o% 0 /o%i(o!tal)t/ 0 )ata/a%i1 2 0 !o+ titi$ $o!t%ol
LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI TOPOGRAFI
a! dengan filter gelap
Pada pengamatan ini filter dipasang di okuler teropong, sehingga
pengamat dapat langsung membidik ke arah matahari!
b! engan Prisma 9oelofs
Pada pengamatan ini prisma roelofs digunakan apabila
teropong tidak memiliki lingkaran dan titik filter! keistime aan lain
dari alat ini adalah pengamatan dapat menempatkan benang silang
pada tepi-tepi matahari dengan mudah!
c! engan zimuth 'agnetis
Pada metode ini tabular kompas dapat dilekatkan dengan
mudah pada theodolite! engan terlebih dahulu teropong diarahkan
kesalah satu titik yang lain! /ebagai titik ikatnya (misalnya poligon),
dalam hal ini dimaksudkan untuk pengesetan nol derajat pada skala
piringan horizontalnya, lalu setelah itu teropong diputar kembali
sedemikian rupa hingga menunjuk arah utara magnetis!
JURUSAN TEKNIK GEODESI GEOINFORMATIKA S1|INSTITUT TEKNOLOGINASIONAL MALANG
&A
-
8/17/2019 Fix Topografi
20/64
K (ala/a! 'a%ala$(Ga)*a% II+3+2+2+a
Mata/a%i
/#
/
-
V
P#(at *#)i
LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI TOPOGRAFI
Penentuan azimuth dengan pengamatan tinggi matahari sering kali ditemukan
kesalahan-kesalahan , yaitu :
a! 5esalahan paralaks, yaitu kesalahan yang disebabkan karena
pengamatan dilakukan dari permukaan bumi, sedangkan hitungan
dilakukan dari pusat bumi!
8esarnya koreksi karena kesalahan paralaks,yaitu
P B
-
8/17/2019 Fix Topografi
21/64
T )'at ' !"a)ata!
/#
Mata/a%iLa'i(a! 4la'i(a! 3La'i(a! 2La'i(a!1
R
-
8/17/2019 Fix Topografi
22/64
Ko% $(i = dGa)*a% II+3+2+3+5
LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI TOPOGRAFI
c! 1ika pembidikan matahari tidak dilakukan pada titik pusatnya maka
perlu diberikan diametral :
5oreksi diameter diberikan pada tinggi matahari (h) dan sudut
horizontal (s)! 8esarnya diametral : dh B J d dan ds B J d
imana : dh B koreksi diametral untuk tinggi matahari ukuran
ds B koreksi diametral untuk sudut horizontal
/etelah diberikan koreksi adanya kesalahan paralaks, refraksi atmosfer
dan diametral,maka tinggi matahari terkoreksi adalah :
h B hu G p H r ± J d III!!IIIIII!!II!!(&- .)
dimana : h B tinggi matahari terkoreksi
hu B t inggi matahari ukuran
p B koreksi paralaks
r : koreksi refraksi atsmosfer
d : koreksi diametral
d! 5oreksi untuk sudut horizontal :
/in J d 7 /in J d B /in A4 4 7 /in D
J d 7 J d B & 7 /in D, dan D B A4 4 - h
JURUSAN TEKNIK GEODESI GEOINFORMATIKA S1|INSTITUT TEKNOLOGINASIONAL MALANG
-
8/17/2019 Fix Topografi
23/64
LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI TOPOGRAFI
J d B J d 7 ?os h IIIIIIIIIIIII!!!II!(&- 2)
dimana : d B diameter h B tinggi pusat matahari
D B zenith
e! ?ara mencari deklinasi ( δ )
/ p B p H 42 44 44 (pagi hari)
Pd B ∆δ x s p
d (δ) B δ ( pada jam 42 44 44 ) G Pd
dimana : / p B selisih aktu pengamatan
Pd B perbedaan deklinasi
p B aktu pengamatan
""! ! Pengukuran Poligon
Poligon merupakan rangkaian titik-titik yang membentuk segi banyak!
9angkaian titik tersebut dapat diguakan sebagai kerangka peta! 5oordinat
titik tersebut dapat dihitung dengan data masukan yang merupakan hasil dari
pengukuran sudut dan jarak! Posisi titik-titik di lapangan dapat ditentukan
dengan mengukur jarak dan sudut ke arah titik kontrol! Posisi titik-titik
kontrol haruslah mempunyai ketelitian yang tinggi dan distribusinya dapat
menjangkau semua titik!
8erdasarkan bentuk geometrisnya, poligon dapat dibedakan atas
poligon terbuka dan poligon tertutup!
JURUSAN TEKNIK GEODESI GEOINFORMATIKA S1|INSTITUT TEKNOLOGINASIONAL MALANG
+
-
8/17/2019 Fix Topografi
24/64
Poli"o! t %#t#'Ga)*a% II+4+1+2
S! S>
S4
S3S2
S1
d!>
d4>
d34
d23d12
4
! ?
32
1
LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI TOPOGRAFI
II. .1. Pol!'on $ertutu&
'erupakan poligon dengan titik a al dan titik akhir berada pada titik
yang sama!
5et : &, ,+,I : titik kontrol poligon
& ,d +I! : jarak pengukuran sisi poligon
/&,/ ,/+,I : sudut pada titik poligon
Persyaratan geometris yang harus dipenuhi bagi poligon tertutup :
&! Σ/ G K(/) B (n- ) x &
-
8/17/2019 Fix Topografi
25/64
LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI TOPOGRAFI
8eberapa hal yang harus diperhatikan dalam penyelesaian poligon :
&! 1arak, sudut, azimuth rata-rata dihitung dari data ukuran :
∑= −=n
i n Xi x
&
)
-
8/17/2019 Fix Topografi
26/64
LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI TOPOGRAFI
b! 1ika urutan hitungan azimuth sisi poligon berla anan dengan arah
jarum jam, rumus yang digunakan :
n!nG& B ( n-&!n G /d=) H &
-
8/17/2019 Fix Topografi
27/64
LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI TOPOGRAFI
Ln, $n : koordinat terkoreksi titik n
Ln-&!n , $n-&!n : koordinat titik n-&
dn : jarak sisi titik n-& ke-n
n-& : azimuth sisi n-& ke-n
.! 5etelitian poligon dinyatakan dengan :
a! K(3) B K(L) G K($) &7IIIIII!(&-&
-
8/17/2019 Fix Topografi
28/64
P !"#$#%a! Po(i(i V %ti$al
ti
-.
D))
,a,t,*
Dd
/A,
,
LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI TOPOGRAFI
penggambaran kembali sebagian permukaan bumi dengan segala perlengkapan
termas uk tujuan dari pengukuran detail, yang akhirnya ber ujud suatu peta!
8erhubung dengan bermacam-macam tujuan dalam pemakaian peta, maka
pengukuran detailpun menjadi selektif, artinya hanya detail-detail tertentu yang
diukur guna keperluan suatu macam peta!
%ahap-tahap pengukuran detail :
&! Pengukuran posisi vertikal
Pada pengukuran posisi vertikal dilakukan dengan menggunakan alat ukur
theodolite sehingga memungkinkan untuk menentukan posisi vertikal dan
horisontal dari titik detail secara bersamaan (metode tachimetri)!
9umus : m B ( 8a H 8b ) x &44 ! sin z
m B ( 8a H 8b ) x &44 ! cos h
d B m ! sin z
JURUSAN TEKNIK GEODESI GEOINFORMATIKA S1|INSTITUT TEKNOLOGINASIONAL MALANG
-
8/17/2019 Fix Topografi
29/64
Ga)*a% II+>0 ' !"#$#%a! d tail ) tod 'ola%
P2
P1
LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI TOPOGRAFI
d B m ! cos h
∆h B %i G m /in αD H 8t
; & B ; G ∆h &
imana : m : jarak miring
8a : pembacaan skala rambu ukur untuk benang atas
8b : pembacaan skala rambu ukur untuk benang ba ah
D : zenith ∆h : beda tinggi
h : heling αD :sudut zenith
d : jarak datar ; : elevasi
! Pengukuran posisi horizontal
Pada pengukuran posisi horizontal dapat dilakukan dengan beberapa metode yaitu
metode polar dan radial! Pengukuran metode polar menggunakan grid H grid yang
digunakan untuk membantu pengukuran detail! %itik-titik detail pada grid diukur
dari titik poligon tempat berdiri alat!
JURUSAN TEKNIK GEODESI GEOINFORMATIKA S1|INSTITUT TEKNOLOGINASIONAL MALANG
A
9umus :
β B dt- backsight
α B (α - β ) ± &
-
8/17/2019 Fix Topografi
30/64
" d#!"
Di)a!a 0 1 2@++ 0 titi$9titi$ 'oli"o! Sa S*@ 0 (#d#t /o%i o!tal a * 5 d++ + 0 titi$ d tail" d#!"
M !""a)*a% titi$ d tailGa)*a% II+>
P
5
d
*
a3
2
1
LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI TOPOGRAFI
Pengukuran posisi horizontal dengan metode radial tidak menggunakan
bantuan grid-grid, titik-titik detail langsung diukur dari titik poligon
tempat berdiri alat ke titik detail yang akan dipetakan!
""!.! Penggambaran Peta
alam penggambaran peta biasanya dilaksanakan beberapa tahapan,yaitu :
a! Penyiapan grid peta
Penyiapan nilai absis (x), dan ordinat (y) dari grid-grid peta!
b! Plotting titik-titik kerangka kontrol peta
• 5oordinat titik-titik poligon (55;)
• @levasi titik poligon (55M)
JURUSAN TEKNIK GEODESI GEOINFORMATIKA S1|INSTITUT TEKNOLOGINASIONAL MALANG
+4
-
8/17/2019 Fix Topografi
31/64
M !""a)*a% titi$ d tailGa)*a% II+?
Di)a!a 0 1 2@++ 0 titi$9titi$ 'oli"o! S1 S2 0 (#d#t /o%i o!tal d1 d2 0 &a%a$ d tail
P
d2
d1
*
a3
2
1
LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI TOPOGRAFI
c! Plotting titik-titik detail
Plotting titik-titik detail dapat dilakukan dengan cara:
• ?ara #rafis : posisi horizontal dari titik-titik detail digambar secaralangsung dengan bantuan alat-alat gambar (busur derajat dan
penggaris skala), dan posisi vertikal titik detail langsung diplot dari
hasil hitungan datanya!
• ?ara numeris 7digital : penggambaran titik-titik detail dengan
menggunakan komputer!
d! Penggambaran obyek (detail)
Penggambaran titik-titik detail dapat dilakukan dengan menggunakan
busur derajat dan mistar skala! Pusat busur diletakkan tepat pada titik
tempat alat (P) dan skala busur diarahkan ke sumbu$! 8ila sudut yang
dibaca adalah azimuth, maka bacaan titik poligon harus disesuaikan
dengan skala sudut pada busur derajat! /edangkan titik detail yang lain
dapat diplot sesuai dengan pembacaan sudut horizontal dengan pembacaan
sudut horizontal dan jaraknya!
JURUSAN TEKNIK GEODESI GEOINFORMATIKA S1|INSTITUT TEKNOLOGINASIONAL MALANG
+&
-
8/17/2019 Fix Topografi
32/64
12+ 1
1 +3>
11+4>
1 +3>
12+ 1
12+B> 13+1
13+314+21
LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI TOPOGRAFI
e! "nterpolasi garis kontur
#aris-garis kontur tidak pernah berpotongan
*jung-ujung garis kontur akan bertemu kembali
#aris-garis kontur yang semakin rapat menginformasikan bah a
keadaan permukaan tanah semakin terjal
#aris-garis kontur yang semakin jarang menginformasikan bah a
keadaan permukaan tanah semakin datar7landai
f! Penggambaran 5ontur
Garis kontur adalah garis yang menghubungkan titik-titik yang
mempunyai ketinggian yang sama di permukaan bumi, atau dengan kata
lain garis permukaan tanah yang mempunyai ketinggian tertentu! Pada
peta garis kontur, kontur digambarkan sebagai garis lengkung yang
JURUSAN TEKNIK GEODESI GEOINFORMATIKA S1|INSTITUT TEKNOLOGINASIONAL MALANG
+
-
8/17/2019 Fix Topografi
33/64
C +> C CB+> CB
A,
A 7 El a(i Mi!i)#), 7 El a(i Ma i)#)A ,
C +>CCB+>
A,
A 7 El a(i Mi!i)#), 7 El a(i Ma i)#)A ,
CB+>CC +>
LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI TOPOGRAFI
menutup artinya garis kontur, kontur digambarkan sebagai garis lengkung
yang menutup artinya garis kontur tersebut tidak mempunyai ujung
pangkal akhir! "nterval garis kontur tergantung oleh skala peta tersebut!
444
peta/kalakontur"nterval =
&! /ifat-sifat garis kontur : 8entuk kontur sungai
! 8entuk kontur danau
+! 8entuk kontur gunung7bukit
JURUSAN TEKNIK GEODESI GEOINFORMATIKA S1|INSTITUT TEKNOLOGINASIONAL MALANG
++
rah arus
-
8/17/2019 Fix Topografi
34/64
905.285 905.889
905.755905.898
905.500
9 0 5 . 5 0 0
9 0 5 .7 5 0
9 0 5 .2 5 0
9 0 5 . 0 0 0
9 0 5 . 0 0 0
9 0 5 .2 5 0
9 0 5 . 5 0 0
9 0 5 .7 5 0
905.500 9 0 5 .7 5 0
905.750
LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI TOPOGRAFI
! 8entuk kontur jalan
A
-
8/17/2019 Fix Topografi
35/64
LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI TOPOGRAFI
BAB III
PELA)"ANAAN P#A)$I)UM
III.1 %r!entas! La&an'an
/ebelum dilakukan pengukuran terlebih dahulu dilakukan persiapan untuk
kelancaran praktikum dengan langkah-langkah sebagai berikut :
&! Pemeriksaan dan penentuan batas ilayah dimana praktikum akan
dilaksanakan!
! 'emasang patok yang sudah dilengkapi dengan paku payung untuk titik-
titik poligon!
+! Pemilihan alat yang akan digunakan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi
lapangan!
III.2 Pen'ukuran Pol!'on $ertutu&
alam pelaksanaan praktikum "lmu *kur %anah "" ini dapat dilaksanakan
beberapa tahap pengukuran terhadap poligon tertutup, yaitu:
a! Pengukuran /udut
lat yang digunakan :
&! %heodolit 3eica %-&44!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!& buah
! /tatif !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!& buah
+! Patok !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! buah
! Paku payung!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! buah
JURUSAN TEKNIK GEODESI GEOINFORMATIKA S1|INSTITUT TEKNOLOGINASIONAL MALANG
+
-
8/17/2019 Fix Topografi
36/64
LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI TOPOGRAFI
! Payung !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!& buah
• cara Praktikum : Pengukuran poligon tertutup
• %ujuan : gar para mahasis a mampu melakukan pengukuran poligon yang
nantinya berfungsi sebagai titik ikat 7 titik kontrol dalam pemetaan!
Pelaksanaan Prakt!kum ,
3angkah kerja pelaksanaan pengukuran poligon adalah sebagai berikut :
&! 0rentasi lapangan dari daerah yang akan dipetakan dan menancapkan patok-
patok sebagai titik poligon pada tempat yang baik agar dapat melakukan
pengukuran poligon dengan baik, antara patok belakang dengan patok
muka harus saling kelihatan!
! Patok-patok tersebut diberi nomor urut sesuai urutan dan masing-masing
ujungnya dipasangkan paku payung!
+! %heodolit didirikan diatas titik (8') atau titik poligon a al dan lakukan
centering optis terhadap paku payung kemudian diatur sesuai prosedur!
! 8idikkan teropong theodolit secara kasar menggunakan visir pada titik (P )
sebagai 8acksight %heodolite dalam keadaan biasa, bidik tepat pada ujung
kepala paku payung jika patok yang dipasang tersebut dapat terlihat oleh
teropong! 1ika paku payung tidak dapat dibidik secara langsung, gunakan
bantuan jalon yang didirikan diatas patok yang diatasnya sudah ditancapkan
paku payung kemudian bidik jalon tersebut!
JURUSAN TEKNIK GEODESI GEOINFORMATIKA S1|INSTITUT TEKNOLOGINASIONAL MALANG
+.
-
8/17/2019 Fix Topografi
37/64
LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI TOPOGRAFI
! 5unci penggerak limbus dan penggerak piringan horizontal serta penggerak
piringan vertikal kemudian tepatkan perpotongan benang silang teropong
pada paku payung dengan menggunakan penggerak halus horizontal
maupun penggerak vertikal!
.! 8aca bacaan skala horizontal dan catat sebagai bacaan N8iasa N arah titik
P !
2! 8uka kunci penggerak piringan horizontal dan vertikal kemudian bidik titik
P
arah titik P !
A! 8uka kunci penggerak horizontal dan vertikal kemudaian putar %heodalite
pada keadaan N 3uar 8iasa N! 5emudian bidik titi P dan P dan baca skala
piringan horisontalnya!
*ntuk titik poligon selanjutnya ( P& H P ) sampai selesai, langkah
pengukurannya sama dengan langkah pengukuran seperti yang tersebut diatas!
JURUSAN TEKNIK GEODESI GEOINFORMATIKA S1|INSTITUT TEKNOLOGINASIONAL MALANG
+2
-
8/17/2019 Fix Topografi
38/64
-
8/17/2019 Fix Topografi
39/64
-
8/17/2019 Fix Topografi
40/64
LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI TOPOGRAFI
! #ambar sket dari titik-titik yang berada disekitar titik & yang akan diukur dan
diberi nomor urut untuk memudahkan pencatatannya!
! irikan rambu ukur pada titik detail yang akan diukur sesuai dengan gambar
sketnya dengan dilengkapi nivo rambu!
.! 8uka kunci penggerak horizontal, bidik rambu pada titik detail tersebut,
kemudian baca bacaan benang atas, benang tengah dan benang ba ah dan
skala piringan horizontal dan skala piringan vertikal kemudian catat pada
formulir ukur!
2! Pindahkan rambu ukur pada titik detail berikutnya sesuai dengan gambar dan
lakukan pengukuran seperti langkah no! sehingga didapatkan titik detail
disekitar titik poligon & terukur semua!
terhadap paku payung dan atur sesuai prosedur!
A! *kur kembali tinggi alat dan tinggi patok dengan rool meter dan catat dalam
formulir!
&4! 3akukan langkah-langkah pengukuran seperti langkah pengukuran no!+
sampai no!A, sehingga titik detail terukur semua!
JURUSAN TEKNIK GEODESI GEOINFORMATIKA S1|INSTITUT TEKNOLOGINASIONAL MALANG
4
-
8/17/2019 Fix Topografi
41/64
P1
a
* 5
d
S5
Sa
S*
D,9a
D,9*
D,95
P2
P
,A:KSIG-T
FORSIG-T
LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI TOPOGRAFI
/ket pengukuran detail :
0am ar 3.
Sket pengukuran situasi
5eterangan :
a, b, c B posisi titik detail
P&, P , !! B posisi titik poligon
B posisi alat
/ a B /udut yang dibentuk ke titik a
/ b B /udut yang dibentuk ke titik b
/ c B /udut yang dibentuk ke titik c
%itik B sebagai back sight!
JURUSAN TEKNIK GEODESI GEOINFORMATIKA S1|INSTITUT TEKNOLOGINASIONAL MALANG
&
-
8/17/2019 Fix Topografi
42/64
LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI TOPOGRAFI
III. Pen''am aran Deta!l
/etelah tahap perhitungan selesai, tahap selanjutnya adalah tahap
penggambaran! Penggambaran detail ini dapat dilakukan dengan bantuan atau
memakai busur derajat! Penggambaran yang kami adalah penggambaran peta situasi
dengan skala &: 44!
dapun tahap penggambaran situasi adalah sebagai berikut:
%ahap pertama:
• 'empersiapkan alat-alat yang akan digunakan
• 'empersiapkan data yang telah diolah untuk diplot atas kertas milimeter!
%ahap kedua:
• Pengeplotan titik-tit"k kerangka dasar horisontal berdasarkan koordinat hasil
perhitungan poligon!
• Pengeplotan titik-titik detail dari hasil pengukuran situasi!
• Pada titik-titik detail tersebut langsung ditulis elevasinya!
%ahap ketiga:
• Penarikan garis kontur dengan cara interpolasi!
• Pada setiap garis kontur dicantumkan ketinggiannya!
%ahap keempat:
• /etelah tahap-tahap diatas selesai kemudian dipindahkan atau diplot diatas
kertas kalkir dengan mamakai rapido!
JURUSAN TEKNIK GEODESI GEOINFORMATIKA S1|INSTITUT TEKNOLOGINASIONAL MALANG
-
8/17/2019 Fix Topografi
43/64
LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI TOPOGRAFI
III. Pen'amatan A/!muth Matahar!
lat yang digunakan :
&! %heodolit 3eica %-&44!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!& buah
! /tatif & buah
+! %adah & buah
! Payung & buah
• cara Praktikum : Pengukuran azimuth matahari
• %ujuan : *ntuk menghitung azimut matahari dari daerah yang akan
dipetakan!
Pelaksanaan Prakt!kum ,
3angkah kerja pelaksanaan pengukuran poligon adalah sebagai berikut :
&! irikan %heodolit disalah satu titik poligon ( titik & ), dan
lakukan centering optis terhadap paku payung kemudian atur theodolit
sesuai prosedur!
! 8idikkan teropong pada titik yang lain ( titik ), bidik tepat
pada paku payung! 1ika paku payung tidak dapat dibidik secara langsung,
gunakan bantuan jalon yang didirikan diatas patok kemudian bidik jalon
tersebut!
+! 5unci penggerak limbus dan penggerak horizontal serta
penggerak vertikal kemudian tepatkan perpotongan benang silang teropong
JURUSAN TEKNIK GEODESI GEOINFORMATIKA S1|INSTITUT TEKNOLOGINASIONAL MALANG
+
-
8/17/2019 Fix Topografi
44/64
-
8/17/2019 Fix Topografi
45/64
Gambar 3.5
P !"#$#%a! a i)#t/ )ata/a%i
,a5$ (i"/t1
2
AM 7 A i)#t/ )ata/a%i
7 (#d#t titi$ 2 $ M
U
192 7 A i)#t/ titi$ 1 $ 2
LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI TOPOGRAFI
/ket pengamatan matahari :
8ayangan matahari di kuadran " :
8ayangan matahari di kuadran "" :
JURUSAN TEKNIK GEODESI GEOINFORMATIKA S1|INSTITUT TEKNOLOGINASIONAL MALANG
-
8/17/2019 Fix Topografi
46/64
LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI TOPOGRAFI
8ayangan matahari di kuadran """ :
8ayangan matahari di kuadran "M :
5eterangan:
↓ B rah bayangan matahari
JURUSAN TEKNIK GEODESI GEOINFORMATIKA S1|INSTITUT TEKNOLOGINASIONAL MALANG
.
-
8/17/2019 Fix Topografi
47/64
LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI TOPOGRAFI
BAB IV
PE#HI$UN0AN DAN ANALI"A DA$A
IV.1 Has!l Perh!tun'an
Penghitungan data merupakan bagian terpenting dalam pengolahan data yang
didapat dari berbagai pengukuran di lapangan! Penghitugan data ini pun tak lepas dari
rangkaian rumus-rumus yang ada pada bab sebelumnya! amun akan diuraikan
penerapan disertai dengan contoh penggunaan dari rumus-rumus tersebut!
IV.1.1 Perh!tun'an A/!muth Matahar!
8eberapa contoh perhitungan data pengukuran azimuth matahari akan
dijelaskan diba ah ini secara singkat, untuk lebih lengkapnya lihatlah pada
formulir pengukuran dan penghitungan azimuth matahari!
&! 'enghitung %inggi 'atahari (hu)
Kedudukan iasa ( )
9umus : hu biasa B A4° 44= 44> − sudut vertikal
iketahui : sudut vertikal (8) B & ° +
'aka : hu biasa B A4° 44= 44> − &° +
B +
JURUSAN TEKNIK GEODESI GEOINFORMATIKA S1|INSTITUT TEKNOLOGINASIONAL MALANG
2
-
8/17/2019 Fix Topografi
48/64
LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI TOPOGRAFI
Kedudukan Luar iasa
9umus : hu luar biasa B sudut vertikal − 24° 44= 44>
iketahui : sudut vertikal (38) B +4< ° 2= 4>
'aka : hu luar biasa B +4 − 24° 44= 44>
B +
! 'enghitung 5oreksi 9efraksi (r)
9umus : r B - × ctg hu
iketahui : hu B +
-
8/17/2019 Fix Topografi
49/64
LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI TOPOGRAFI
! 'enghitung %inggi Pusat 'atahari ( h )
h 8iasa B hu G r G p G J d
B + G (-4° &= &+, A>) G 4° 4= ., G ( -4 ° & =,A&>)
B + ) G 4° 4= ., G ( -4 ° & =
,A&>)
B +
-
8/17/2019 Fix Topografi
50/64
+
LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI TOPOGRAFI
. jam 44 menit 44 detik
B jam 4 menit 4 detik
B ,.)S4R-4&&(S-!&R&<S-4R
-
8/17/2019 Fix Topografi
51/64
LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI TOPOGRAFI
5oreksi Bcosh
&
!koreksi J d
B- !2SR &2
&
!4°&.=+.==
B 4° &2= &!A.==
&4! 'enghitung zimuth %itik cuan ( p)
9umus : p B β - G J d /ec h
B &A° += .,2> - &4 G 4° &.= +.>
B
&&! 'enghitung zimuth 9ata-rata
9umus : B p & G p G p + G p !!!!!!! G pn
B + 2° &4= 4 ==
B
JURUSAN TEKNIK GEODESI GEOINFORMATIKA S1|INSTITUT TEKNOLOGINASIONAL MALANG
&
-
8/17/2019 Fix Topografi
52/64
LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI TOPOGRAFI
IV.1.2 Perh!tun'an Data Pol!'on
!&! !& Perhitungan jarak
P&-P B d& G d G d+ G d
B +4
!&! ! Perhitungan sudut
$!t!k "udut Hor!/ontal #ata-#ata Des!malP1 A+, .<P3 A A
-
8/17/2019 Fix Topografi
53/64
LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI TOPOGRAFI
B ( - ) = &, jadi besar kesalahan
sudut dalam horisontalnya :
f(s) B +.4Q 44= &.>- +.4
B 4o 44= &.>
'aka besar koreksi untuk tiap sudutnya adalah :
4,S4RQ4,
&.S44RQ4=
alam bentuk tabel :
$!t!k
Pol!'on
"udut Hor!/ontal )oreks! "udut Hor!/ontal
$erkoreks!P1 - 4o 4= 4 > P2 A+Q + = 4.> - 4o 4= 4 > A+Q + = 4 >P3 A - 4o 4= 4 > A
P ∑ sd > 3456 557 148 ∑ sd7 > 3456 55? 55@
! ! Perhitungan koordinat titik poligon ∆L dan ∆$
iketahui koordinat a al titik poligon:
L a al B 444,444 m
$ a al B +444,444 m
JURUSAN TEKNIK GEODESI GEOINFORMATIKA S1|INSTITUT TEKNOLOGINASIONAL MALANG
+
-
8/17/2019 Fix Topografi
54/64
LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI TOPOGRAFI
ata-data yang didapat dalam pengukuran dan perhitungan sebagai berikut:
No
ttk
A/!muth
: <
arak
:D<
D."!n
: C<
)oreks! D. os
: <
)oreks!
P& 2,AA< 2,A 4 4,4& ,2 & -4,4&P 4° &A= > &4&,444 &, 4< 4,4& &44,AA< -4,4&
P+ 2
-
8/17/2019 Fix Topografi
55/64
LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI TOPOGRAFI
$P&B +444,444 m dengan nilai koreksi f( ∆L & ) B 4,44
-
8/17/2019 Fix Topografi
56/64
LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI TOPOGRAFI
!d B
%% & X ∆∆ +
B(4,4 2)(4,4-2) +
B 4,42+< m
+! 5etelitian 3inier (53)
KL B & 7 ( ? 7 T )
B & 7 ( 4,42< 7 +4
-
8/17/2019 Fix Topografi
57/64
LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI TOPOGRAFI
9umus : d B m × /in z ( untuk sudut zenith )
B m × cos h (untuk sudut helling )
?ontoh : d B m × /in z
B A,AA2× /in
-
8/17/2019 Fix Topografi
58/64
LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI TOPOGRAFI
IV.2 Anal!sa data
.2.1 Pen'amatan A/!muth Matahar!
alam pengukuran azimuth matahari menggunakan metode tinggi
matahari yaitu dengan cara menadah bayangan matahari pada selembar kertas!
8ayangan matahari diletakkan pada kuadran yang telah ditentukan dan
pengukurannya dilakukan secara N8iasa> dan N3uar 8iasa>!
'aksud dari pengukuran azimuth matahari adalah untuk mendapatkan
nilai tinggi matahari, koreksi refraksi, koreksi paralaks, koreksi J diameter
matahari, tinggi pusat matahari, dan deklinasi, dimana semua data tersebut
digunakan sebagai referensi dalam menentukan azimuth rata-rata matahari
dan azimuth ini dipakai sebagai azimuth a al pada penggambaran peta
topografi! 1adi zimuth rata-rata matahari adalah ++4Q &AR &
/tandar eviasi
sd B (0P& b- ' rata-rata ) G (0P& lb- ' rata-rata ) G(0P b- ' rata-rata ) G(0P lb-
' rata-rata )
P-&
JURUSAN TEKNIK GEODESI GEOINFORMATIKA S1|INSTITUT TEKNOLOGINASIONAL MALANG
-
8/17/2019 Fix Topografi
59/64
-
8/17/2019 Fix Topografi
60/64
LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI TOPOGRAFI
B 4!44&
! ∑ d /in O B - 4,4 2
+! ∑ d ?os O B 4,4 2
! 5etelitian 3inier (53)
KL B & 7 ( ? 7 T )
B & 7 ( 4,42< 7 +4
-
8/17/2019 Fix Topografi
61/64
LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI TOPOGRAFI
mungkin untuk mengurangi terjadinya lendutan,dengan data hasil pengukuran
sebagai berikut :
%abel Perhitungan jarak langsung :
%itik 1arakP& 2,AA<P &4&,444P+ A,AA&P &4A,A24
5elemahan pada jarak optis yaitu ketelitiannya kurang karena
dipengaruhi oleh faktor alat dan alam!
.2. Perh!tun'an )esalahan "udut dan )etel!t!an L!n!er
ari Pengukuran Poligon tertutup diperoleh data sebagai berikut :
/udut yang dikur adalah sudut dalam dengan menggunakan metode satu seri
rangkap!
1umlah sudut dalam adalah ( n-& ) ! &, %api dalam
pengukuran didapat jumlah sudut dalam !!!!!!!!!, jadi kesalahan sudut yang
harus dikoreksi sebesar 4W 44= 44>!
JURUSAN TEKNIK GEODESI GEOINFORMATIKA S1|INSTITUT TEKNOLOGINASIONAL MALANG
.&
-
8/17/2019 Fix Topografi
62/64
LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI TOPOGRAFI
5etelitian 3inier Poligon dalam pengukuran ini adalah & : +A &,4&
BAB V
PENU$UP
.1 )es!m&ulan
5egiatan praktikum /urvey %opografi yang telah kami lakukan dapat diperoleh
beberapa kesimpulan, antara lain :
&! 0rientasi lapangan diperlukan untuk menentukan jumlah titik poligon yang akan
digunakan dan menentukan metode yang akan diterapkan dalam pengukuran
poligon!
! Pembuatan sket pengukuran dilakukan untuk memudahkan proses
penggambaran peta!
+! Pengukuran sudut dan jarak antara titik-titik poligon dilakukan dengan metode
repetisi ( pengulangan ) untuk memperoleh hasil yang presisi!
! Penempatan titik-titik poligon sebaik mungkin dapat menjangkau seluruh areal
pengukuran!
JURUSAN TEKNIK GEODESI GEOINFORMATIKA S1|INSTITUT TEKNOLOGINASIONAL MALANG
.
-
8/17/2019 Fix Topografi
63/64
LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI TOPOGRAFI
! Penempatan titik-titik patok poligon di lapangan diusahakan dapat saling
terlihat!
.! 5etelitian pengukuran sudut dan jarak sangat penting untuk proses penghitungan
poligon!
2! 5etelitian pengukuran data azimuth sangat menentukan arah suatu peta!
sebanyak mungkin yang disesuaikan dengan kebutuhan!
A! Peralatan yang digunakan sebaik mungkin dipilih alat yang memiliki kondisi
baik, dapat digunakan dan memiliki ketelitian tinggi yang disesuaikan dengan
kebutuhan!
&4! 5etelitian linier poligon salah satunya ditentukan oleh jarak yang dipakai dalam
pengukuran, makin teliti jarak maka makin baik pula ketelitian liniernya!
&&! 5esalahan jarak langsung dapat terjadi karena :
Pelurusan yang kurang baik
5elengkungan pita roll meter
5esalahan perkiraan pembacaan pada roll meter
& ! %erjadinya penyimpangan beda tinggi ( ∆h ) disebabkan oleh :
5esalahan perkiraan pembacaan skala rambu ukur
5esalahan karena refraksi atmosfer
%idak tegaknya rambu ukur pada saat pengukuran
JURUSAN TEKNIK GEODESI GEOINFORMATIKA S1|INSTITUT TEKNOLOGINASIONAL MALANG
.+
-
8/17/2019 Fix Topografi
64/64
LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI TOPOGRAFI
.2 "aran
5emampuan penyediaan alat ukur yang baik dan layak untuk digunakan
dalam praktikum hendaknya di tingkatkan untuk kelancaran proses praktikum dan
ketelitian dalam pengambilan data!