flu burung - home | k4health reference...cuci tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir (atau...
TRANSCRIPT
Referensi: Sosialisasi Flu Burung Bagi Petugas Pelayanan Kesehatan Dasar 1
Flu Burung
Referensi: Sosialisasi Flu Burung Bagi Petugas Pelayanan
Kesehatan Dasar
Referensi: Sosialisasi Flu Burung Bagi Petugas Pelayanan Kesehatan Dasar2
Referensi Flu Burung
Bagian I. Deteksi Kasus Flu Burung A. DefinisiKasus B. Bagan Kasus Flu Burung
Bagian II. Penanganan Kasus A. Cara Mencuci Tangan B. APD (Alat Perlindungan Diri) C. Pemakaian Alat Perlindungan Diri D. Komunikasi dengan Pasien
E. Pengambilan, Penyimpanan, Pengepakan dan Pengiriman Spesimen
Bagian III. Merujuk & Melaporkan Kasus A. Protokol Rujukan Pasien B. Formulir Rujukan Rasien C. Formulir Kejadian Luar Biasa W1 D. Formulir Pemantauan Kontak
Bagian IV. Penyelidikan Epidemiologis Kasus A. Form Pemantauan Kontak B. Study Kasus C. Poster: Waspada Flu Burung D. Poster: Tanggap Flu Burung
Referensi: Sosialisasi Flu Burung Bagi Petugas Pelayanan Kesehatan Dasar 3
BAGIAN IDETEKSI KASUS FLU BURUNG
Referensi: Sosialisasi Flu Burung Bagi Petugas Pelayanan Kesehatan Dasar4
A. DEFINISI KASUS
Dalam mendiagnosa kasus Flu Burung ada 4 kriteria yang ditetapkan yaitu:a) Seseorang dalam penyelidikanb) Kasus Suspekc) Kasus Probabeld) KasusKonfirmasi
a) Seseorang Dalam Penyelidikan Seseorang atau sekelompok orang yang diputuskan oleh pejabat kesehatan yang
berwenang, untuk dilakukan penyelidikan epidemiologi terhadap kemungkinan terinfeksi H5N1.
Contoh: Antara lain orang sehat (tidak ada gejala klinis) tetapi kontak erat dengan kasus
(suspek, probabel atau konfirmasi) atau penduduk sehat yang tinggal di daerahterjangkit Flu Burung pada unggas.
b) Kasus Suspek Seseorang yang menderita demam dengan suhu > 38oC disertai satu atau lebih
gejala:• Batuk• Sakittenggorokan• Pilek• SesakNafas
DAN DISERTAITerdapat salah satu atau lebih keadaan di bawah ini:1. Dalam 7 hari terakhir sebelum muncul gejala klinis, mempunyai riwayat kontak
erat dengan penderita (suspek, probabel atau konfirmasi) seperti merawat,berbicara atau bersentuhan dalam jarak < 1 meter.
2. Dalam 7 hari terakhir sebelum muncul gejala klinis, mempunyai riwayat kontak erat dengan unggas (misalnya menyembelih, menangani, membersihkan bulu atau memasak)
3. Dalam 7 hari terakhir sebelum muncul gejala klinis, mempunyai riwayat kontak dengan unggas, bangkai unggas, kotoran unggas, bahan atau produk mentah lainnya di daerah yang satu bulan terakhir telah terjangkit Flu Burung pada unggas,atauadanyakasuspadamanusia(suspek,probabelataukonfirmasi).
4. Dalam 7 hari terakhir sebelum muncul gejala klinis, mempunyai riwayat mengkonsumsi produk unggas mentah atau yang tidak dimasak dengansempurna, yang berasal dari daerah yang satu bulan terakhir telah terjangkit Flu Burung pada unggas, atau adanya kasus pada manusia (suspek, probabel atau konfirmasi).
5. Dalam 7 hari terakhir sebelum muncul gejala klinis, kontak erat dengan binatang selain unggas yang telah dikonfimasi terinfeksi H5N1, antara lain: babi ataukucing.
Referensi: Sosialisasi Flu Burung Bagi Petugas Pelayanan Kesehatan Dasar 5
6. Dalam 7 hari terakhir sebelum muncul gejala klinis, memegang atau menangani sampel (hewan atau manusia) yang dicurigai mengandung virus H5N1.
7. Ditemukanleukopenia(jumlahleukosit/seldarahputihdibawahnilainormal).8. DitemukantiterantiboditerhadapH5denganpemeriksaanujiH1denganeritrosit
kudaatauujiELISAuntukinfluenzaAtanpasubtipe.9. Foto rontgen dada/toraks menggambarkan pneumonia yang cepat memburuk
pada serial foto.
c) Kasus Probabel Kriteria kasus Suspek ditambah dengan satu atau lebih keadaan di bawah ini:
1. Ditemukan kenaikan titer antibodi terhadap H5, minimun 4 kali denganpemeriksaan uji HI menggunakan eritrosit kuda atau uji ELISA.
2. Hasil laboratoriumterbatasuntukinfluenzaH5(terdeteksinyaantibodispesifikH5 dalam spesimen serum tunggal) menggunakan uji Netralisasi (dikirim ke laboratorium rujukan)
ATAU Seseorang yang meninggal karena penyakit saluran nafas akut yang tidak bisa
dijelaskan penyebabnya, dan secara epidemiologis menurut waktu, tempat dan pajananberhubungandengankasusprobabelataukasuskonfirmasi.
d) KasusKonfirmasi Seseorang yang memenuhi kriteria kasus Suspek atau kasus Probabel
DAN DISERTAI Hasilpositifsalahsatuhasilpemeriksaanlaboratoriumberikut:
1. IsolasivirusInfluenzaA/H5N1positif.2. PCRInfluenzaA/H5N1positif.3. Peningkatan 4 kali lipat titer antibodi netralisasi untuk H5N1 dari spesimen
konvalesen dibandingkan dengan spesimen akut (diambil 7 hari setelah muncul gejalapenyakit),dantiterantibodinetralisasikonvalesenharuspula1/80.,
TiterantibodimikronetralisasiH5N11/80padaspesimenserumyangdiambilpadaharike14ataulebihsetelahmunculgejalapenyakit(onset),disertaihasilpositifujiserologilain,misalnyatiterHIseldarahmerahkuda1/160atauwesternblotspesifikH5positif.
Referensi: Sosialisasi Flu Burung Bagi Petugas Pelayanan Kesehatan Dasar6
B. BAGAN KASUS FLU BURUNG
Pasienyangmengalamidemam≥38oC, DAN
Disertai satu/lebih: Batuk, pilek, sakit tenggorokan, atau dyspnea (sesak nafas)
Bila ya, periksa untuk mengungkap kasusnya
BILA YA:• Catatsebagaikasussuspek&hubungiDinasKesehatan• Pisahkandaripasienlainnya• Lengkapipenilaianpasien• BeridosispertamaOseltamivir(ataurujukkefasilitasrujukandengan
Oseltamivir)o Untuk pasien berusia 13 tahun atau lebih, beri satu kapsul dosis 75 mg
dua kali sehari selama 5 hari dalam 48 jam pertama sejak munculnya gejala
o Untuk pasien berusia di bawah 13 tahun, beri dosis sesuai berat badannya:
• Ingatlahlangkahpengamananterhadappenularan(sekurang-kurangnyamemakai masker bedah)
• Pastikansampeldikumpulkansesegeramungkin• RujukpasienkeRumahSakitRujukanFluBurung(atauRSKabupaten
tergantung pada kondisi pasien, konsultasikan hal ini dengan Dinas Kesehatan bilamana perlu)
BILA TIDAK:• Bukankasussuspek• Jangandicatat• Periksaaspeketiologi lainnya & rawat dengan
benar
Disertai satu/lebih keadaan:
1. Dalam7hariterakhirsebelummunculgejalaklinis,mempunyaikontakeratdenganunggassakit/matimendadakataukontakdengankotoranatauprodukunggasmentahlainnya,atautinggaldilokasiyangterdapatkematianunggas.
2. Dalam7hariterakhirsebelummunculgejalaklinis,mempunyaikontakdenganpenderitaAIkonfirmasiataukontakdengan spesimen Flu Burung.
3. Ditemukan leukopenia.4. Foto rontgen dada/toraks menggambarkan pneumonia yang cepat memburuk pada serial foto.
Referensi: Sosialisasi Flu Burung Bagi Petugas Pelayanan Kesehatan Dasar 7
BAGIAN IIPENANGANAN KASUS
Referensi: Sosialisasi Flu Burung Bagi Petugas Pelayanan Kesehatan Dasar8
A. CARA MENCUCI TANGAN
Referensi: Sosialisasi Flu Burung Bagi Petugas Pelayanan Kesehatan Dasar 9
B. ALAT PERLINDUNGAN DIRI (APD)
Pemakaian Alat Perlindungan Diri*:1. Masker atau respirator2. Sarung tangan
* Kombinasi APD akan mempengaruhi urutan pemakaian. Lakukan dengan cara yang praktis
Langkah-langkah memakai APD:• Cuci tangan sesuai langkah yang telah disebutkan pada langkah
mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir atau menggunakan penggosok tangan berbasis alkohol apabila air tidak tersedia.Kemudian keringkan kedua tangan.
• Pakaimasker• Pakaisarungtanganbersihyangbaru
Memakai masker menutupi bagian hidung dan mulut dengan satu tangan danmengeratkan tali atau karet elastis pada bagian tengahkepala dan leher menggunakan tangan lainnya. Sesuaikan logam fleksibelpadabatanghidung.Pastikanmelekatpadahidung,pipidandagu dengan baik. Periksa ulang terutama bagian samping.
Pilih respirator yang sesuai ukuran dan pakai hingga menutup hidung, mulut dan dagu. Rapatkan penjepit di bagian tulang hidung, kemudian kencangkan karet di bagian kepala. Sesuaikan agar pas dan lakukan tes pengepasan: Tarik nafas–respirator harus kempis/tertarik. Hembuskan nafas – periksa apakah udara keluar di sekitar wajah
Urutan melepaskan Alat Pelindung Diri:
Sarung tanganMasker atau respirator**Mengikutiurutanuntukmeminimalkanpenyebaranpenyakit
Referensi: Sosialisasi Flu Burung Bagi Petugas Pelayanan Kesehatan Dasar10
Langkah-langkah melepas APD:
Melepaskan sarung tangan. Ingat! Bahwa bagian luar sarung tangan telah terkontaminasi danmerupakanbagianyangpalingperludiperhatikan,selainbagianluarmasker.
Pegang pergelangan bagian luar salah satu sarung tangan dengan sarung tangan pada tangan lainnya, lepaskan. Pegang sarung tangan yang telah terlepas dengan menggunakan tangan yang masih memakai sarung tangan. Selipkan jari tangan tanpa sarung tangan dibawah sarung tangan yang belum dilepas di pergelangan tangan. Lepaskan sarung tangan secara terbalik sehingga sarung tangan lainnya terbungkus dalam sarung tangan ini. Buang sepasang sarung tangan ini di tempat sampah infeksius.
Melepaskanmasker.JANGANSENTUHbagianmukamaskerkarenatelahterkontaminasi.Lepaskan tali bagian bawah dan kemudian tali atau karet bagian atas. Buang ke tempat sampah infeksius.
Apabila memakai respirator maka langkah melepaskannya adalah: Pertama lepas/angkat karetbagianbawahmelewatikepala,kemudianlepaskankaretbagianatas,terus-buang
Cuci tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir (atau gunakan penggosok tangan berbasis alkohol, jika tidak ada air bersih yangmengalir). Keringkan.
Referensi: Sosialisasi Flu Burung Bagi Petugas Pelayanan Kesehatan Dasar 11
C. PEMAKAIAN ALAT PERLINDUNGAN DIRI (APD)
Referensi: Sosialisasi Flu Burung Bagi Petugas Pelayanan Kesehatan Dasar12
D. KOMUNIKASI DENGAN PASIEN
Komunikasi & Pendidikan: Pada Pasien dan KeluarganyaPentingnyakomunikasiterkaitpenyakitmenular- Setiap respondalampenanggulanganpenyakit infeksi perlu lebihmemperhatikan
aspek manusia (bukan virusnya)- Perluadakomunikasiantaradokterdenganpasiendankeluarganya(ataumasyarakat
lingkungannya)- Dalam setiap kejadian perluasan penyakit, komunikasi sama pentingnya dengan
analisa laboratorium atau penyelidikan epidemioligi
ApayangperludiperhatikandalamKomunikasi- Hindari kesalahan penyampaian & kesalahpahamam (“miscommunication” &
“misunderstanding”)- Menjelaskantentangperjalananpenyakit,kemungkinanterburuk&terbaik- Mengurangikepanikan- Tujuan komunikasi: mendidik, menginformasikan, persuasif, melibatkan,
menenangkan, menentukan (educate, inform, persuade ,involve, calm, decide)
PedomandalamKomunikasitentangAvianInfluenza- Buat daftar pertanyaan dan jawaban tentang Avian Influenza serta kemungkinan
Wabah AI- Meningkatkankewaspadaan(awareness)- Kenapaperludirujuk?Apayangakandilakukanditempatrujukan?Siapayangakan
menanggungbiayanya?- Apayangperludilakukansebagaitenagakesehatanataudokteruntukikutmencegah
terjadinya wabah
Tantangan Profesi Dokter dan Tenaga Kesehatan Dalam Penanggulangan AI- Dokter&tenagakesehatanperlubersikap“terbuka”dan“mudahdiakses”- Hindaripotensistigmatisasi- Bersikappersuasif,hindarikesanmemaksa- Mengusahakanadanyakerjasama(compliance)- Menjelaskanapayangkitaketahui,bilaperlumencaripenjelasanyanglebihtepat- Bekerjasamadengankolegalaindanpihak-pihakterkait- Membangunkepercayaanprofesidokterdenganbersikapempatikdanprofesional- Perlumerasanyamandenganketidakpastian(misalhasildiagnostikbisasajapositif
palsudannegatifpalsu)- Selalumenjalinhubungandenganpemerintahdanorganisasiprofesi
Referensi: Sosialisasi Flu Burung Bagi Petugas Pelayanan Kesehatan Dasar 13
E. PENGAMBILAN, PENYIMPANAN, PENGEPAKAN DAN PENGIRIMAN SPESIMEN
Pengambilan spesimen dilaksanakan bila ada laporan adanya kasus Flu Burung. Spesimen yang diambil berasal dari pasien suspek Flu Burung dan kontak kasus Flu Burung. SpesimendarikontakdiambilsetelahsuspekFluBurungdinyatakanpositifH5N1.Kontakyaituorang yangberhubungandekat dengan kasus, tinggal serumah,merawat kasus,duduk bersama dengannya, berbagi makanan dengan kasus dan lain lain (dalam radius 1 meter). Jenisspesimenyangdiambildarikasusmeliputispesimendarahdanspesimensekretsaluran nafas. Selanjutnya kontak dibedakan antara kontak dengan gejala klinis dan kontak tanpa gejala klinis. Dari kontak dengan gejala klinis diambil spesimen darah dan sekret saluran nafas sedangkan kontak tanpa gejala klinis diambil hanya spesimen darahnya saja.
Pengambilan spesimen darah dan sekret saluran nafasSetiap spesimen yang telah diambil disimpan dalamwadah khusus yang diberi labelberisi informasi: nama pasien, tanggal pengambilan, jenis spesimen. (S=Darah/Serum, NS=Usap Nasal / Nasal Swab, TS=Usap Tenggorokan / Throat Swab), dan pengambilan yangkeberapa.Labelditulisdenganpensil2B,ballpointatauspidolyangtidakluntur.
Gambar1.Pemberianlabeldanpengamananlabeldenganparafilm(agarkedapair)
Referensi: Sosialisasi Flu Burung Bagi Petugas Pelayanan Kesehatan Dasar14
Tabel 1 Petunjuk waktu pengambilan spesimen kasus Flu Burung
HariKe-
JenisSpesimen
Ket.Apus Hidung
Apus Tenggorok
Cairan Pleural
Broncus suction
Biopsi Paru
Bilasan ETT
SerumApus
Rektum
1 √ √ √* √ √* bila terjadi pleural efusion
2 √ √
3 √ √
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14 √
Pasien Meninggal
√ √ √ √ √ √
Spesimen darahDarah vena diambil pada waktu pertama kali pasien dinyatakan suspek AI. Darah yang diambil pertama kali ini disebut darah fase akut (diambil dalam waktu 7 hari setelah munculgejala)danharussegeradikirim.Darahke2(fasekonvalesen)diambil10-14harikemudian,ataumenjelangpasiendipulangkan(kalauperawatan<10hari)ataudiambilpadawaktupasienkontrolsesuaidenganjadwal(10-14harisetelahpengambilandarahpertama).
Cara pengambilan sampel darah/serum:Diambil2–5mldarahvenadalamtabungsteril(2mldarianak-anakdan5mldariorangdewasa)secaralegeartis(memperhatikankewaspadaanuniversalsecaraketat).
Pengambilandarahmenggunakanjarumsuntikbiasa.1) Masukkan darah yang diperoleh kedalam tabung darah bertutup karet (tabung steril
vacuum/vacutainer tanpa bahan pencegahan pembekuan darah). 2) Letakkan tabung dalam keadaan miring ± 30º untuk mendapatkan serum yang
optimal. Diamkandarahdalamwaktu1 jampada suhukamar,agardarahdalamtabung membeku dengan baik.
3) Pemisahan darah bekuan dari serum pada tabung steril dapat dilakukan di laboratorium yang memiliki sentrifus.
Referensi: Sosialisasi Flu Burung Bagi Petugas Pelayanan Kesehatan Dasar 15
4) Semuatabungdibungkusdengankertastissuedanmasukkankertaskoranyangtelahdiremas ke dalam wadah pengiriman primer.
Pengambilan darah memakai jarum vacutainer1) Darah ditampung lebih dahulu pada tabung darah bertutup karet sebanyak 2 ml dari
anak-anakdan5mldariorangdewasa.2) Letakkan tabung dalam keadaan miring ± 30º untuk mendapatkan serum yang
optimal. Diamkandarahdalamwaktu1 jampada suhukamar,agardarahdalamtabung steril membeku dengan baik.
3) Pemisahan darah bekuan dari serum pada tabung dapat dilakukan di laboratorium yang memiliki sentrifus.
4) Semuatabungdibungkusdengankertastissuedanmasukkankertaskoranyangtelahdiremas ke dalam wadah pengiriman primer.
Spesimen sekret saluran nafasSpesimen sekret saluran napas diambil untuk isolasi virus dan pemeriksaan dengan RT- PCR. Spesimen diambil 3 hari berturut-turut yaitu hari 1, 2 dan 3 setelah pasiendinyatakan suspek Flu Burung. Spesimen pertama langsung dikirim ke Badan Litbangkes tanpa menunggu spesimen ke 2 dan 3. Spesimen perlu diambil lagi apabila kondisi pasien memburuk.Spesimenyangperludiambilmeliputi:1) usap hidung (nasal swab)2) usap tenggorok (throat swab)3) bilasan nasopharynx (pada anak usia 2 tahun atau kurang) 4) Spesimen lainnya (bila memungkinkan), diantaranya: bilasan tracheal, bilasan
broncho-alveolar, cairanpleural, bilasanETT (endotracheal tube), danbiopsi paru(bila pasien meninggal).
Untuk pengambilan spesimen digunakan swab yang terbuat dari dacron/rayon steril dengantangkaiplastik.JanganmenggunakankapasyangmengandungKalsiumAlginatatau kapas dengan tangkai kayu, karena mungkin mengandung substansi yang dapat menghambat pertumbuhan virus dan menghambat pemeriksaan PCR.
Spesimen dari swab yang valid adalah spesimen yang mengandung sel epitel hidung dan tenggorok. Untuk itu pada saat pengambilan swab, perlu dilakukan tekanan pada lokasi di mana spesimen diambil.
Pengambilan usap hidungMasukkan swab ke dalam lubang hidung sejajar dengan rahang atas. Biarkan beberapa detikagarcairanhidung terhisap.Putarlahswabsekaliatauduakali. Lakukanusapanpada kedua lubang hidung berikan sedikit penekanan pada lokasi di mana swab diambil. Kemudian masukkan swab sesegera mungkin ke dalam media transport virus (Hanks BSS+antibiotika).Putuskantangkaiplastikdidaerahmuluttabungagartabungdapatditutup dengan rapat.
Referensi: Sosialisasi Flu Burung Bagi Petugas Pelayanan Kesehatan Dasar16
Gambar2.Pengambilanspesimenmelaluinasal
Pengambilan usap tenggorokLakukan usapan pada bagian belakang pharynx dan daerah tonsil, hindarkan menyentuh bagian lidah. Kemudian masukkan swab sesegera mungkin ke dalam cryotube/tabung mediatransportvirus(HanksBSS+antibiotika).Putuskantangkaiplastikdidaerahmuluttabung agar tabung dapat ditutup dengan rapat.
Gambar3.PengambilanspesimenmelaluitenggorokanSumber: www.adam.com
Pengambilan spesimen lainnya Spesimenyangdiambildapatberupabilasantracheal,bilasanbroncho-alveolar,cairanpleural, bilasan ETT (endotracheal tube), dan biopsi paru (bila pasien meninggal). Cairan ditampung dalam cryotube dengan tutup luar yang bagian dalamnya mengandung ring untuk penahan.
Masukkansemuacryotube/tabungberisispesimenkedalamplastikkedapairdansisipkankertas tissue sebagai alat penyerap.Masukkan tabung ini kedalamkotakpengirimanprimer (bahan boleh dari pipa paralon atau sejenis tupper ware).
Gambar4.Sampelyangtelahdimasukkankedalamplastikkedapairdandisisipkankertasmenyerapcairan/tissue.
Referensi: Sosialisasi Flu Burung Bagi Petugas Pelayanan Kesehatan Dasar 17
Penyimpanan spesimenSpesimen swab dalam media transport dan darah/serum disimpan pada suhu 4 ºCsebelum dan selama perjalanan ke laboratorium rujukan Flu Burung dalam waktu 48 jam.Bilaspesimentidakmungkinsegeradikirimdalamwaktu48jam,spesimendisimpanpada freezer pada suhu –70 ºC. Hindarkan untuk mencairkan dan membekukanspesimensecaraberulangulang. Jikatidaktersedia freezerspesimendapat disimpanpada refrigerator atau lemari es.
Pengepakan dan pengiriman spesimenCarapengepakandanpengirimanspesimenuntukkeperluandiagnostikharusmengikutiketentuanWHOdan IATA(InternationalAviationTransportationAssociation).Bungkuswadah pengiriman primer dengan tissue atau kertas koran yang diremas, untukmencegah benturan-benturan pada spesimen waktu pengiriman. Masukkan dalamwadah pengiriman sekunder. Wadah pengiriman sekunder dapat menampung lebih dari satu wadah pengiriman primer, asal persyaratan suhu pengiriman sama. Pengiriman dilakukan dalam suhu 4oC dengan memasukkan beberapa ice pack yang sudah dibekukan lebih dahulu kedalam wadah pengiriman sekunder.
Pengepakan Primer (Wadah Pengiriman Primer)a. Wadah spesimen primer harus kedap air, jika tutupnya berulir harus dilapisi dengan
parafilmatauselotape.
Gambar5.Wadahpengirimanprimer
b. Jika memasukkan beberapa wadah primer kedalam wadah sekunder, makawadah tersebut harus dibungkus secara terpisah untuk mencegah pecah akibat berhimpitan.
c. Gunakanmaterialpendukungdisela-selawadahyangmempunyaidayahisapuntukmenghisap seluruh isi yang terdapat dalam wadah pertama, apabila terjadi kebocoran atau pecah.
d. Wadahprimertidakbolehberisilebihdari500mlatau500grambahan.e. Seluruhisidariwadahprimerdisebutsebagaispesimendiagnostik.
Referensi: Sosialisasi Flu Burung Bagi Petugas Pelayanan Kesehatan Dasar18
Pengepakan Sekunder (Wadah Pengiriman Sekunder)a. PengepakansekunderharusmengikutiaturanpengepakanbahaninfeksiusWHOdan
IATA.b. Pengepakan sekunder harus kedap air, kemudian diisi dengan ice pack di sekeliling
dan di atas wadah pengiriman primer
Gambar6.Wadahpengirimansekunderyangtelahdiisidenganwadahprimerdan beberapa ice pack
c. Wadah bagian luar dilabel dengan :a. Nama dan alamat laboratorium rujukanb. Nama dan alamat pengirimc. Tanda peringatan (↑ ↑) jangan dibalik
Pemeriksaanlab.untukvirusinfluensa
Spesimen segera simpan di lemari es (4-8oC)!
JANGANDIBALIK
Kepada:Kepala Puslitbang Biomedis dan Farmasi Badan Litbang KesehatanJalanPercetakanNegara29JakartaPusat10560Telp:021-4261088pswt282&133Pengirim: Dr. ………. ……….. RS/Pkm …………… (Kota……………….) Telp:……….………..
Referensi: Sosialisasi Flu Burung Bagi Petugas Pelayanan Kesehatan Dasar 19
BAGIAN IIIMERUJUK & MELAPORKAN KASUS
Referensi: Sosialisasi Flu Burung Bagi Petugas Pelayanan Kesehatan Dasar20
A. PROTOKOL RUJUKAN PASIEN
Persyaratan Rujukan PasienI. Teknis Medis
▪ Kriteria Kasus Suspek▪ Pasien dalam kondisi stabil▪ Mempersiapkan semua obat – peralatan medis yang tersedia
II. Administrasi▪ Menjelaskan rencana rujukan pasien kepada pasien & keluarga. Semua pasien yang didiagnosa sebagai kasus Suspek, maka pasien tersebut harus
di rujuk ke RS untuk selanjutnya dilakukan terapi, dan akan didiagnosa lanjut apakahpasienmasukdalamkonfirmasiH5N1melaluipemeriksaanPCR.Pasiendan keluarganya harus dijelaskan bahwa Flu Burung merupakan suatu penyakit yang sudah ditetapkan sebagai KLB yang berpotensi untuk menimbulkan wabah ataubahkanpandemi.DiIndonesiaFluBurungsejaktahun2005sudahditetapkansebagai KLB yang dapat menimbulkan wabah melalui SK Menkes; yaitu:1. SKMenkes.1372/Menkes/SK/IX/2005tentangpenetapankondisiKLBFlu
Burung.2. SKMenkes.1371/Menkes/SK/ IX/2005tentangpenetapankondisiFlu
Burung sebagai penyakit yang dapat menimbulkan wabah.
Sehingga pasien harusmentaati setiap regulasi/aturan yang sudah ditetapkanoleh pemerintah yang dalam hal ini tertuang dalam UU RI No 4 tahun 1984 tentang wabah penyakit menular.
Dimana dalam BAB VII Ketentuan Pidana Pasal 14: Barang siapa yang sengaja menghalangi pelaksanaan penanggulangan wabah
sebagaimanadiaturdalamUUini,diancamdenganpidanapenjaraselama-lamanya1(satu)tahunataudendasetinggi-tingginyaRp.1.000.000,-(satujuta rupiah)
▪ Menjelaskan kepada pasien (jika memungkinkan) atau keluarga pasien tentang hal-halyangakandilakukanterhadappasien:1. Pasien akan dirawat di ruang isolasi2. Kunjungan untuk pasien dibatasi & pengunjung harus menggunakan APD3. Menjelaskan segala kemungkinan tindakan yang akan dilakukan terhadap
pasien(pemasanganmesinalatbantupernafasan/ventilator)4. Seluruh pembiayaan terhadap pasien merupakan tanggungjawab pemerintah
yangdituangkandalamSKMenkes.Nomor756/Menkes/SK/ IX/2006tentang pembebasan biaya pasien penderita Flu Burung
▪ Membuat surat rujukan (form terlampir)▪ Menghubungi RS Rujukan serta menginformasikan kondisi pasien▪ Melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan setempat
Referensi: Sosialisasi Flu Burung Bagi Petugas Pelayanan Kesehatan Dasar 21
Rumah Sakit RujukanFlu Burung yang merupakan “new emerging disease” dalam penatalaksanaannya membutuhkan metode, sarana, fasilitas dan peralatan khusus sehingga tidak semuasarana pelayanan kesehatan mampu untuk merawat pasien Flu Burung.
Untuk itupemerintahtelahmenetapkan100RSyangditunjuksebagaiRSRujukanFluBurung,melaluiSKMenkesNo.414/Menkes/SK/IV/2007.
Pada proses rujukan pasien tidak dikenal batas administrasi daerah, misalnya untukpasienyangberadadiJawaBarattetapijikadianggapRSUPPersahabatandiJakartalebihcepatditempuhmakapasiendapatdirujukkeJakarta.
Untuk RS bukan rujukan Flu Burung dan fasilitas kesehatan lain, maka sesuai dengan kebijakanyang telahditetapkan,RSnon rujukantidakmerawat pasien tersebut, tapimerujuk ke RS rujukan terdekat.
Sementara itu untuk RS Rujukan Flu Burung pada saat menerima rujukan pasien FB dari RS atau fasilitas kesehatan lainnya langsung merawat pasien tersebut di ruang isolasi.
Pembiayaaan Pasien Flu BurungPembiayaan untuk pasien Flu Burung merupakan tanggung jawab bersama antara Pemerintah Pusat & Pemerintah Daerah, hal ini tertuang dalam SK:
- PemerintahPusat(Depkes) Prosedur pembiayaan ini terdapat dalam SK Menkes No. 756 / Menkes / SK / IX
/2006tanggal20September2006tentangPembebasanBiayaPasienPenderitaFlu Burung.
- PemerintahDaerah (InstruksiPresidenRINo.1tahun2007) ParaGubernur / Bupati /Walikota :Mengalokasikandanauntuk pelaksanaan
penanganan & pengendalian virus Flu Burung.
UntukSKMenkesNo.756/Menkes/SK/IX/2006tanggal20September2006tentangPembebasanBiayaPasienPenderitaFluBurungdiperuntukkanbagipasien-pasienyangdirawat di RS Rujukan maupun RS Non Rujukan (Pemerintah maupun Swasta), tetapi denganpenekananbahwaRSNonRujukantidakmerawatpasienFluBurungtetapibilamenerimanya segera merujuk ke RS Rujukan yang sudah ditetapkan melalui SK Menkes.
PadasaatkasusFluBurungpertamakaliditemukandiIndonesia,Agustus2005konfirmasiH5N1 didapatkan melalui laboratorium di Hongkong.Sejaktahun2006pemeriksaantersebutdapatdilakukandiIndonesia(BadanLitbangkesdanLembagaEijkman).Padatahun2007Depkestelahmengembangkan8laboratoriumregional yang memeriksa PCR.
Referensi: Sosialisasi Flu Burung Bagi Petugas Pelayanan Kesehatan Dasar22
B. FORMULIR RUJUKAN PASIEN
KepadaYth. Teman Sejawat ................................Di.....................................
Bersama ini kami merujuk pasien Flu Burung sebagai berikut :Nama : ...........................................................................Umur : ..................... thn ……………… blnJenisKelamin : .....................(L/P)Alamat : Jln.…………………………………………...No………….... Rt……………………………. Rw ………........…………….. Kelurahan : ……………………………………............... Kecamatan : ………………………………………............Tanggal mulai sakit : ..…………………………………………………..............Tanggalmulaidirawat : ….......…………………Jam…………………………..
A. Hasil Pemeriksaan Klinis ____________________________________________________________________________
________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
B. Hasil Pemeriksaan Penunjang : ____________________________________________________________________________
________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
C. Pengobatan yang telah diberikan : ____________________________________________________________________________
________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
.........................,............................20....
( nama sarana pelayanan kesehatan )Dokter / Perawat yang merawat
( nama terang )
Referensi: Sosialisasi Flu Burung Bagi Petugas Pelayanan Kesehatan Dasar 23
C. FORMULIR KEJADIAN LUAR BIASA
Kepada Yth.Kepala Dinas Kesehatan Kab/Kota …………………… di……………………………
Bersama ini kami beritahukan bahwa kami telah merawat/memeriksa pasien :Nama : ........................................................................Umur : ........................................................................JenisKelamin : ........................................................................NamaOrangTua : ........................................................................AlamatRumah : Jl..............................................No............. RT........................ RW .................... Kelurahan/Desa .............................................. Kecamatan ......................................................Tanggal mulai sakit : ....................................................................Perawatan : Rawat jalan/rawat inap *)
KEADAANPENDERITASAATINI:HIDUP/MENINGGAL*)DIAGNOSA*) : DDS POLIOMIELITIS/AFP
DBD TETANUSNEONATORUM CAMPAK dll (Flu Burung)
........................, .....................Nama Pejabat yang bertanggung jawab
(Cap dan Tandatangan Pejabat Rumah Sakit)
Catatan :*)Coretyangtidakperlu-Bilatidakadakasus,tulisNIHIL
W.1
Referensi: Sosialisasi Flu Burung Bagi Petugas Pelayanan Kesehatan Dasar24
BAGIAN IVPENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGIS KASUS
Referensi: Sosialisasi Flu Burung Bagi Petugas Pelayanan Kesehatan Dasar 25
A. FORMULIR PEMANTAUAN KONTAK
Pen
yelid
ikan
Epi
dem
iolo
giA
vian
Influ
enzaH5N
1
Pem
anta
uan
Kont
ak S
erum
ah
Loka
si :
____
____
____
____
____
____
____
___
No.
Epi
d : _
____
____
____
____
_Ka
b/Ko
ta
: ___
____
____
___
N
ama
Pend
erita
: __
____
____
____
____
Nam
a
L/P
Umur
Hub
unga
n de
ngan
pe
nder
ita
Tgl kontak terakhir
Tgl d
an h
asil
Pem
anta
uan
*)H
asil
Lab
Kete
rang
anLe
uFt
.Pa
ruH
IPC
R
*) Is
ikan
: tg
l & h
sl p
eman
taua
n : x
= s
ehat
, D=d
emam
, P=f
oto
paru
, L=d
rh le
ukos
it, S
P=us
ap n
sfar
ing,
usa
p te
nggo
rok,
dar
ah
Form
PE-AIKo
ntak
Referensi: Sosialisasi Flu Burung Bagi Petugas Pelayanan Kesehatan Dasar26
B. STUDI KASUS
LAPORANHASILINVESTIGASIKASUS(Rh)KONFIRMASI FLU BURUNG DI KEL.PJ, KEC.SR KAB.TANGERANG,
PROV.BANTEN 9-11 JANUARI 2007
I. PENDAHULUAN1.1. LATAR BELAKANG
- KelurahanPJpadath2007tercatatberpenduduk14.603jiwa,termasukdalamwilayahkerjaPuskesmasPJ.
- Berdasarkan Informasi dari DinKes Kab.Tangerang tanggal 7/1/2007 jam14.00WIB,ditemukankasusSuspekFluBurung (Ny.Rh/37/P)dirawatdiRSUDTangerang, kemudian dirujuk ke RSU Persahabatan.
- InformasidariBalitbangkeshasilPCRpositifH5N1tanggal8/1/2007jam16.00WIB
- Diturunkannya Tim Reaksi Gerak Cepat Gabungan dari Depkes Pusat tanggal9/1/2007(Zoonosis1orang,Surveilens/BBTKL2orang,BaLitbangkes2orang,APW 2 orang ), berkoordinasi dengan Tim Dinas Kesehatan Prov.Banten, DinKes Kab.Tangerang,PuskesmasPJ,DisnakKab.Tangerang.
- BerdasarkaninformasidariDisnakKab.Tangerang,Kel.PJdilakukanvaksinasipadaunggas lebih dari 3 bulan yang lalu. Kecamatan SR merupakan daerah endemis AI padaunggassejaktahun2005.PopulasiunggasdiKec.SRkuranglebih400.000ekor. Laporan masyarakat yang ditindak lanjuti dengan Rapid Test hasilnyanegatif.
TUJUAN Tujuan Umum
Mengetahuigambaranepidemiologi,virologidankliniskasuskonfirmasiFluBurung yang mampu mendukung upaya penanggulangan KLB Flu Burung di Kel.PJ,Kec.SR,Kab.Tangerang
Tujuan Khusus
1. Mendapatkan gambaran epidemiologi Flu Burung pada manusia, sumber dan cara penularan serta rumusan penanggulangannya
2. Mendeteksi dini risiko penularan AI dari unggas ke manusia 3. Mendeteksi dini risiko penularan dari manusia ke manusia
Referensi: Sosialisasi Flu Burung Bagi Petugas Pelayanan Kesehatan Dasar 27
METODOLOGI1. Observasi (pengamatan) ke lapangan faktor risiko, menggunakan
kuesioner2. Pengambilan sampel darah dan swab kontak dan melakukan pemeriksaan
laboratorium di Badan Litbangkes
II.HASILPENYELIDIKANEPIDEMIOLOGI
2.1. Data Personala. Identitas Nama :Ny. Rh Umur :37 tahun JenisKelamin :Perempuan Alamat :Rt.05Rw.02Kel.PJ,Kec.SR Pekerjaan :Ibu Rumah Tangga Alamat Pekerjaan :S.D.A MRSRSUDTangerang :6Januari2007 DirujukkeRSPersahabatan :8Januari2007
b. Perjalanan Penyakit:
Ayam PeliharaanMati Mendadak
(10 Ekor)
Hasil Positif H5N1 dari
Balitbangkes
TD:150/100N:137 x/mntS:37,RR on ventilasiRh+/+, wh-/-D/ AIT/ Tamiflu 2x1cap
Keluhan : - demam- batuk (+)- sakit tenggorok
berobat ke KlinikHarapan Mulya
Tidak ada perubahan
Demam.Batuk.sesak
Berobat alternativeH.Kaip, Rawa lini
Tangerang.
Dirujuk ke RSPersahabatanTD:134/59N:126 x/mntS:37,RR on ventilasiRh+/+, wh-/-D/ AIT/ Tamiflu 2x1cap
Keluhan : - Batuk Bdahak (+)- Demam (+)
Berobat ke mantrIWarso
MRS Tangerang Keluhan : - demam - batuk - sesak
PasienMeninggal
Pkl.19.15
Ayam PeliharaanMati mendadak
Dikandang(3 ekor), 5 ekorayam dipotong.(1 ekor sakit),
kasus mengolahayam tersebut
7/1 8/1 9/1 11/16/15 / 13/11/130/1215/12
Referensi: Sosialisasi Flu Burung Bagi Petugas Pelayanan Kesehatan Dasar28
c. Foto Thoraks
6Januari2007(RSUDTangerang)
7Januari2007(RSUDTangerang)
8Januari2007(RSU Persahabatan)
9Januari2007(RSU Persahabatan)
Kesan : Perselubungan Kesan : Pneumonia Kesan : Pneumonia Kesan : Pneumonia
d. Hasil Laboratorium
6Januari2007 RSUD Tangerang :Hb: 13,3 g/dlLeuko:4000Tromb:168.000
7Januari2007 RSUD Tangerang :Hb: 12,4 g/dlLeuko:3600Tromb:156.000RapidAntigenInfluenzaA:Negatif
8Januari2007 RSU Persahabatan :Hb: 11,7 g/dl Ht : 34,4 g%Leuko:5200Tromb:224.000SGOT/PT:10/60
9Januari2007pkl.16.30WIB RSU Persahabatan :Hb: 11,3 g/dl Ht : 31,8 g%Leuko:6000Tromb:197.000SGOT/PT:10/60
9Januari2007pkl.19.30WIB RSU Persahabatan :Hb: 12,8 g/dl Ht : 36,2 g%Leuko:9200Tromb:200.000SGOT/PT:221/50GDS:679Ur / Cr : 86/1,7
Referensi: Sosialisasi Flu Burung Bagi Petugas Pelayanan Kesehatan Dasar 29
e. Temuan Epidemiologi :1. Unggas
• Sejak tanggal 15 Desember 2006 sampai 29 Desember 2006 terdapatsekitar10ekorayampeliharaanHR(ayahdarikasus)matimendadakdantersebar dilingkungan sekitar
• Dilingkungan kasus, sekitar 200 meter dari halaman belakang rumahkasusada1ekorayammatimendadakpadatanggal27Desember2006
• Tanggal 30 Desember 2006 didalam kandang ditemukan 3 ekor ayammatimendadak(ciri-ciritidakdiperhatikanolehpemilik).Bangkaiayamdibuang oleh ayah kasus (melindungi tangan dengan plastik kresek)dimasukkankedalamkarungplastikdandibuangketempatsampah.
• Padatanggal30Desember2006,kasus(Rh)mencabutibulu,memotong,mencuci, dan memasak 5 ekor ayam (satu ekor ayam tersebut sakit denganciri-cirilemas,mulutdananusberlendir)yangberasaldariayampeliharaan HR. Proses pengolahan ayam ini dibantu oleh suami kasus. Setelah mengolah ayam tersebut kasus mencuci tangan dengan air saja (menurut penuturan suami kasus).
• Lingkungan rumah dan sekitar cukup sehat. Letak kandang ayam 10meter dari rumah kasus. Ayam-ayam peliharaan dibiarkan berkeliaranbebas tanpa dikandang. Kondisi kandang terlihat banyak kotoran yang tidakdibersihkan,diataskandangtampakpengkirotandigantunguntuktempat telur ayam.
• Kasus tidak pernah merawat dan membersihkan kandang ayampeliharaannya.Kandangayamdibersihkankira-kira2minggusekaliolehayahnya,kotorandalamkandangdibuangketempatsampahdantidakdigunakan sebagai pupuk.
• Sekitar200meterdaribelakangrumahkasus,terdapatkandangmerpatimilik tetangga sebanyak 3 ekor dan dibiarkan berkeliaran bebas.
• Dilingkungansekitarrumahkasusterlihatayam-ayamdanburungdarapeliharaan bebas berkeliaran dan berinteraksi. Ayam peliharaan keluar dari kandangnya di siang hari. Kondisi kandang-kandang terlihat takterpelihara, banyak kotoran baik yang telah mengering maupun basah, danbagianbawahkandangtidakdiberi tempatpenampungankotoransehingga kotoran ayam jatuh di halaman maupun di selokan yang lembab.
2. Kontak Manusia
• Kasustinggalsaturumahdengansuamidan2oranganaknya,sertasatuorang keponakan.
• Tidakadakematianpendudukdi lingkungannyadalam14hari terakhirakibat Flu Burung atau dengan gejala yang sama.
• Tidakadaanggotakeluargamaupuntetanggayangsakitdengangejalayang hampir sama dengan kasus
Referensi: Sosialisasi Flu Burung Bagi Petugas Pelayanan Kesehatan Dasar30
• Dalam 7 hari terakhir sebelum sakit, kasus tidak pernah kontak eratdengan penderita yang dirawat dengan pneumonia di lingkungan rumah
• Dalam7hariterakhirtidakadakasuspneumoniamaupunISPAdiKel.PJ(datadariPuskesmasPJ).
• DatadariPuskesmasPJpadabulanDesemberjumlahpenderitaISPAdiKel.PJsebanyak35penderitauntukusiabayidan1-4tahun.PenderitaISPA Rawat Jalan Puskesmas PJ bulan Desember pada berjumlah 124orang.
Denah lokasi Rumah Kasus (Rh)
f. Pemantauan kontak di unit pelayanan RSUD Kab.Tangerang
No Nama Hubungan Kontak akhir
Keluhan Sampel Hasil
1
2
3
4
5
Jl.Raya Tangerang
Kandang ayam dan
burung
R.Nursiman R.Ny.RhKasus AI
R.RiniR.Usnah
Jalan Menuju Perumahan LES BELES
R.Nuryanih R.H.Rian
Kandang merpati
R.Sindi
R.Rimot
Kandang ayam
R.Yaman
R.RainahR.Gojod
R.Sudirman
R.Dina
U
Referensi: Sosialisasi Flu Burung Bagi Petugas Pelayanan Kesehatan Dasar 31
g. Pemantauan kontak serumah
h. Pemantauan kontak lingkungan
No Nama Umur (thn)
Hubungan Kontak akhir
Keluhan Sampel Hasil
1 H.U 43 Suami 8Jan07 Panas,batuk
Darah,TS,NS
PositifInfluenzaA
2 M.A 18 Anak 6Jan07 Panas,batuk
Darah,TS,NS
PositifH5N1
3 N.S 11 Anak 6Jan07 - Darah Negatif
4 A.I 27 Ponakan 8Jan07 Panas,batuk
Darah,TS,NS
Negatif
No Nama U m u r (thn)
Hubungan K o n t a k akhir
Keluhan Sampel Hasil
1 Wila 37 tetangga 3Jan07 - Darah
2 Lia 38 tetangga 5Jan07 - Darah
3 Nolcip 61 tetangga 5Jan07 - Darah
4 Nuryani 32 tetangga 4Jan07 - Darah
5 Usnah 53 tetangga 4Jan2007 - Darah
6 Raynah 61 tetangga 3Jan2007 - Darah
7 Openg 45 Kakak 3Jan2007 - Darah
8 H.Rian 71 Ayah 8Jan2007 - Darah
9 Saniah 80 Famili 3Jan2007 - Darah
10 Rimot 40 Kakak 8Jan2007 - Darah
11 Rini 43 Famili 4Jan2007 - Darah
12 Siman Adik 8Jan2007 - -
13 Salim Famili 8Jan2007 - -
14 Mawi Teman 7Jan2007 - -
15 Nadi 30 Keponakan 7Jan2007 - -
Referensi: Sosialisasi Flu Burung Bagi Petugas Pelayanan Kesehatan Dasar32
i. Penemuan Kasus Suspek Tambahan di Lapangan Identitas 1.Nama : Us Umur : 43 tahun JenisKelamin : Laki-laki Alamat : Rt.05Rw.02Kel.PJ,Kec.SR Pekerjaan : Buruh AlamatPekerjaan : - DirujukkeRSPersahabatan : 11Januari2007
b. Perjalanan Penyakit:
c. HasilFotoRontgen→tanggal11/1/2007 :KesanNormal HasilLaboratorium→tanggal11/1/2007 :Leuko:7100 Trombo :205.000 Limfosit : 32
d. Temuan Epidemiologi :1. Unggas
• Sejak tanggal 15 Desember 2006 sampai 29 Desember 2006 terdapatsekitar 10 ekor ayam peliharaan H.R (mertua) mati mendadak dantersebar dilingkungan sekitar.
• Tanggal 27Desember2006dilingkungankasus, sekitar200meterdarihalamanbelakangrumahkasusada1ekorayammatimendadak.
Ayam Peliharaan Mati Mendadak
(10 Ekor)
Istri mulai demam
Dan batuk
Keluhan :- demam- batukDiambil
darah,TS,NS
Hasil NegatifH5N1 dari
Balitbangkes
Keluhan :-batuk
-demam S : 37 OC
Dirujuk ke RSPersahabatan
untuk di observasi
Keluhan :
- Batuk Bdahak (+)
- Demam (+)
Tidak berobat
Ayam PeliharaanMati mendadak
Dikandang(3 ekor), 5 ekorayam dipotong.(1 ekor sakit),
kasus menyembelihayam tersebut
11/19 / 17/11/130/1215/12
Referensi: Sosialisasi Flu Burung Bagi Petugas Pelayanan Kesehatan Dasar 33
• Tanggal 30 Desember 2006 didalam kandang ditemukan 3 ekor ayammatimendadak(ciri-ciritidakdiperhatikanolehpemilik).Bangkaiayamdibuang oleh ayah kasus (melindungi tangan dengan plastik kresek)dimasukkankedalamkarungplastikdandibuangketempatsampah.
• Padatanggal30Desember2006,Tn.Umenyembelih5ekorayam(satuekorayamtersebutsakitdenganciri-cirilemas,mulutdananusberlendir)yang berasal dari ayam peliharaan H.Rian. Proses pengolahan ayam selanjutnya dibantu oleh istri (kasus). Setelah mengolah ayam tersebut kasus mencuci tangan dengan air saja
• Tn.Utidakpernahmerawat,membersihkankandangayampeliharaannya,mengambiltelurmaupunmembuangayamyangmati.
• Lingkungan rumah dan sekitar cukup sehat. Letak kandang ayam 10meter dari rumah Tn.U. Ayam-ayam peliharaan dibiarkan berkeliaranbebas tanpa dikandang. Kondisi kandang terlihat banyak kotoran yang tidakdibersihkan,diataskandangtampakpengkirotandigantunguntuktempat telur ayam.
• Sekitar200meterdaribelakangrumahTn.Us,terdapatkandangmerpatimilik tetangga sebanyak 3 ekor dan dibiarkan berkeliaran bebas.
• Dilingkungansekitarrumahkasusterlihatayam-ayamdanburungdarapeliharaan bebas berkeliaran dan berinteraksi. Ayam peliharaan keluar dari kandangnya di siang hari. Kondisi kandang-kandang terlihat takterpelihara, banyak kotoran baik yang telah mengering maupun basah, danbagianbawahkandangtidakdiberi tempatpenampungankotoransehingga kotoran ayam jatuh di halaman maupun di selokan yang lembab.
2. Kontak Manusia
• Tn.Ustinggalsaturumahdenganistri(kasus)dan2oranganaknya,sertasatu orang keponakan.
• Pada tanggal 11 Januari 2007 pkl.19.15 istri Tn.U meninggal di RSPersahabatanakibatPositifFluBurung.
• Istri Tn.Us dirawat di RSU Persahabatan sejak tanggal 8 Januari 2007dengandiagnosaFluBurung(kasuskonfirmasi)
• Kontak terakhir Tn.U dengan istrinya (kasus) tanggal 8 Januari 2007sebelum istri dirawat di ruang isolasi khusus Flu Burung
• Dalam7hariterakhirtidakadakasuspneumoniamaupunISPAdiKel.PJ(datadariPuskesmasPJ).
• DatadariPuskesmasPJpadabulanDesemberjumlahpenderitaISPAdiKel.PJsebanyak35penderitauntukusiabayidan1-4tahun.PenderitaISPA Rawat Jalan Puskesmas PJ bulan Desember pada berjumlah 124orang.
Referensi: Sosialisasi Flu Burung Bagi Petugas Pelayanan Kesehatan Dasar34
2. Nama : M.AUmur : 18 tahunJenisKelamin : Laki-lakiAlamat : Rt.05Rw.02Kel.PJ,Kec.SRPekerjaan : karyawan PT.PratamaAlamatPekerjaan : -DirujukkeRSPersahabatan : 11Januari2007
b. Perjalanan Penyakit:
c. HasilFotoRontgen→tanggal11/1/2007:Bronkopneumonia HasilLaboratorium→tanggal11/1/2007:Leuko :2600 Trombo :92.000 Limfosit :0,6
d. Temuan Epidemiologi :1. Unggas
• Sejak tanggal 15 Desember 2006 sampai 29 Desember 2006 terdapatsekitar 10 ekor ayam peliharaan H.Rian (kakek) mati mendadak dantersebar dilingkungan sekitar.
• Tanggal 27Desember2006dilingkungankasus, sekitar200meterdarihalamanbelakangrumahkasusada1ekorayammatimendadak.
Ayam Peliharaan Mati Mendadak
(10 Ekor)
Ibu mulai demam
Dan batuk
Keluhan :- batuk
S : 37OCDiambil
darah,TS,NS
Hasil Positif H5N1
Keluhan :-demam
S: 39 OC -batuk-pilek-sakit
tenggorokDirujuk ke RSPersahabatan
untuk di observasi
Keluhan :-demam-batuk-pilek
Kontak terakhirDengan
kasus Rh
Ayam PeliharaanMati mendadak
Dikandang(3 ekor), 5 ekorayam dipotong.(1 ekor sakit),
kasus tidak ikut mengolah
ayam tersebut
12/111/110/19 / 17/11/130/1215/12
Referensi: Sosialisasi Flu Burung Bagi Petugas Pelayanan Kesehatan Dasar 35
• Tanggal 30 Desember 2006 didalam kandang ditemukan 3 ekor ayammati mendadak (ciri-ciri tidak diperhatikan oleh pemilik).Bangkaiayam dibuang oleh H.Rian (melindungi tangan dengan plastik kresek)dimasukkankedalamkarungplastikdandibuangketempatsampah.
• Padatanggal30Desember2006,Tn.MAtidakikutdalammenyembelihmaupun membantu mengolah 5 ekor ayam peliharaan kakeknya, karena bekerja.
• Tn.MAtidakpernahmerawat,membersihkankandangayampeliharaankakeknya,mengambiltelurmaupunmembuangayamyangmati.
• Lingkungan rumah dan sekitar cukup sehat. Letak kandang ayam 10meter dari rumah Tn.MAAyam-ayampeliharaan dibiarkan berkeliaranbebas tanpa dikandang. Kondisi kandang terlihat banyak kotoran yang tidakdibersihkan,diataskandangtampakpengkirotandigantunguntuktempat telur ayam.
• Sekitar200meterdaribelakangrumahTn.MA,terdapatkandangmerpatimilik tetangga sebanyak 3 ekor dan dibiarkan berkeliaran bebas.
• Dilingkungansekitarrumahkasusterlihatayam-ayamdanburungdarapeliharaan bebas berkeliaran dan berinteraksi. Ayam peliharaan keluar dari kandangnya di siang hari. Kondisi kandang-kandang terlihat takterpelihara, banyak kotoran baik yang telah mengering maupun basah, danbagianbawahkandangtidakdiberi tempatpenampungankotoransehingga kotoran ayam jatuh di halaman maupun di selokan yang lembab.
2. Kontak Manusia
• Tn.A tinggal satu rumah dengan ibu (kasus), Tn.Us, adiknya serta satuorang sepupu.
• Pada tanggal 11 Januari 2007 pkl.19.15 ibu (kasus) meninggal di RSPersahabatanakibatPositifFluBurung.
• IbuTn.AdirawatdiRSUPersahabatansejaktanggal8Januari2007dengandiagnosaFluBurung(kasuskonfirmasi)
• Kontak terakhir Tn.A dengan ibunya (kasus) tanggal 7 Januari 2007sebelum dirawat di ruang isolasi khusus Flu Burung
• Dalam7hariterakhirtidakadakasuspneumoniamaupunISPAdiKel.PJ(datadariPuskesmasPJ).
• DatadariPuskesmasPJpadabulanDesemberjumlahpenderitaISPAdiKel.PJsebanyak35penderitauntukusiabayidan1-4tahun.PenderitaISPA Rawat Jalan Puskesmas PJ pada bulan Desember berjumlah 124orang.
Referensi: Sosialisasi Flu Burung Bagi Petugas Pelayanan Kesehatan Dasar36
Ayam
Peli
hara
an
Mati
Mend
adak
(1
0 Eko
r)
15/12
15/12
30/12
1/1
30/12
1/13/1
5 / 1
6/17/1
8/19/1
11/1 11
/1
11/1
10 / 1
9 / 1
7/1
9 / 1
Onse
t Ny
. Rh
MRS
Tang
eran
g Ke
luha
n :
- d
emam
- b
atuk
- se
sak
Hasil
Po
sitif
H5N1
da
riBa
litba
ngke
s
Pasie
nMe
ning
gal
Pkl.
19.15
Onse
tTn
.Us
Hasil
Neg
atif
H5N1
dar
i Ba
litba
ngke
s
Diru
juk k
e RS
Pers
ahab
atan
untu
k di
obse
rvas
i
Diru
juk k
e RS
Pers
ahab
atan
untu
k di
obse
rvas
i
Onse
tTn
.MA
Kont
ak
tera
khir
dg ka
sus
Ayam
Peli
hara
an
Mati
men
dada
k Di
kand
ang
(3 ek
or),
5 eko
r aya
m
dipo
tong
. (1
ekor
sakit
), ka
sus m
engo
lah
ayam
ters
ebut
Referensi: Sosialisasi Flu Burung Bagi Petugas Pelayanan Kesehatan Dasar 37
Kegiatan yang telah dilakukan;- InvestigasidanpendokumentasiankasuskonfirmasidiKel.PJolehtimgerakcepat
pusat dan daerah (Provinsi dan Kabupaten)- SosialisasiAIdanTanggapFluBurung(olehPuskesmasPJdanZoonosis)- Berdasarkan informasi dari H.Oom Kepala Lurah PJ, tanggal 10 Januari 2007
Disnak Kab.Tangerang telah melakukan penyemprotan dengan desinfektan padakandang-kandangayam,melakukanvaksinasipada300ekorayamdiRt05danRt06Rw02,danmembakar15ekorsisaayammilikH.Rian(tanpadiambilspesimennya terlebih dahulu)
- Tanggal11Januari2007BalitvetBogorturunkelokasimelakukanpengambilanspesimen hanya pada 3 ekor ayam di Rt 4 dan Rt 5 Rw 2, hasil belum dilaporkan
III. DISKUSI / ANALISIS1. Gambaran klinis kasus mendukung untuk diagnosis Flu Burung H5N1 yaitu
adanyademamtinggi,batukpilek,dansesaknapasterjadidalamwaktusingkat(3 hari) menjadi pneumonia. Berdasarkan radiologi menunjukkan gambaran pneumonia dan hasil serial menunjukkan pneumonia yang progresif berat. Hasil Laboratorium darah serial juga menunjukkan adanya leukopeni dan gangguan fungsu hati (peningkatan SGOT/SGPT). Hasil laboratorium dari Balitbangkesberupa PCR positifmenunjukkan kasus terinfeksi virus Avian Influenza H5N1.SaatinikasusdiklasifikasikansebagaikasuskonfirmasiAvianInfluenza.
2. Dari temuan epidemiologi memang ditemukan adanya kontak erat kasus (Rh) dengan unggas sakit karena mengolah ayam peliharaan tersebut dan perilaku kasus yang tidakmenggunakan alat pelindung diri. Sebelumnya pada tanggalyangsamadidalamkandangditemukan3ekorayampeliharaanmatimendadakdanterdapatriwayatkematianayammendadakdilingkunganrumahkasusdalamrentangwaktu14harisebelumkasussakit.Walaupunciri-ciriayammatitidakdiperhatikanolehpemiliknya,tetapiinimerupakanfaktorrisikopenularanH5N1dari unggas sakit ke manusia.
3. Selain itu di sekitar rumah kasus banyak unggas peliharaan bebas berkeliaran, tanpa dimasukkan kedalam kandang. Adanya interaksi antara ayam kampung dan burung dara merupakan faktor risiko terjadinya cross contamination dari hewan-hewanreservoirkeayammaupundariunggaskemanusia.
4. Perlu dilakukan surveilans ILI ketat terhadap kontak serumah dengan ditemukannya kasus suspek baru (2 orang) yang merupakan hubungan keluarga dengan indikasi mengarah ke kasus klaster.
Referensi: Sosialisasi Flu Burung Bagi Petugas Pelayanan Kesehatan Dasar38
VI. KESIMPULAN DAN REKOMENDASIKesimpulan.
- TerbuktiadanyaKLBkasusAIpadamanusiadiKel.PJKec.SRKab.Tangerang.- DiketemukanfaktorrisikoadanyapenularanAIpadaunggaskemanusia- Belum ditemukan adanya indikasi penularan dari manusia ke Manusia,
sampaisaatdilaksanakaninvestigasikelapangan.
Saran.- Perlu segera dilakukan tindak lanjut pemutusan rantai penularan dengan
adanya faktor risiko lingkungan dengan melakukan stapping out semua unggas di wilayah lingkungan rumah kasus sampai radius 1 km.
- Perlu ditindak lanjuti secara tegas koordinasi yangtidak baik antara lintassektor Disnak Kab.Tangerang dan pihak kesehatan
- PerludilakukansurveilansketatILIkarenaadafaktorrisikountukterjadinyakasus AI pada manusia.
- Perlu dilakukan sosialisasi oleh Promkes, Dinas Kesehatan dan Puskesmaskepada masyarakat sekitar secara berkala dan terus menerus tentang tanggap dan waspada Flu Burung, serta penyuluhan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
- PerluadanyapelatihantekniktentangtatalaksanakasusAIbagitenagamedisdi Rumah Sakit maupun Puskesmas.
- Perlu adanya pelatihan bagi petugas surveilans epidemiologi AI di tingkatProvinsi, kabupaten dan Puskesmas.
- Perlu mempersiapkan sarana dan prasarana investigasi di Rumah Sakit,Puskesmas dan di lapangan.
Referensi: Sosialisasi Flu Burung Bagi Petugas Pelayanan Kesehatan Dasar 39
TIM TERPADU INVESTIGASI KASUS AI ( Rh )DIKELURAHANPJKEC.SRKAB.TANGERANG
TANGGAL, 09 JANUARI 2007
~ Jumlah Personil 29 Orang I PUSAT
1 dr. Totok Hariyanto
DITJENPP&PL2 Drs.JokoSuyono
3 Eka Soni, SKM. MM
4 Suwandi, SKM. M.EpidBBTKLJakarta
5 dr. Endah Kusumowardani
6 drg. Rudi HendroLITBANGKES
7 JohnMasterSaragih
II KOMNAS FLU BURUNG
1 Drh.FaridaCameliaZenal
2 Drh. Novita Tricahyani
3 Drh. Rian Arisandi
4 Drh. Ari Rumantara
III PROPINSI
1 Agus T P, SKM
2 Bisri
IV PETERNAKAN KABUPATEN TANGERANG
1 Drh. Wiwin
2 Zaifiwar
3 Sarifudin
4 Dedi Yuliadi
V DINKES KABUPTEN TANGERANG
1 JohariEfendi
2 Samsuri
3 Muhada Castradipura
4 Namin
IV PUSKESMAS PJ
1 dr.HjYullyS.Dewanti
2 dr. Khalief
3 dr.RiaOktarini
4 Deddy Ach. H
5 Erni, AMAK
6 YatiMaryati
7 SriHaniati
VI WHO
dr.GrahamTallis
Referensi: Sosialisasi Flu Burung Bagi Petugas Pelayanan Kesehatan Dasar40
B. POSTER: WASPADA FLU BURUNG
Referensi: Sosialisasi Flu Burung Bagi Petugas Pelayanan Kesehatan Dasar 41
D. POSTER: TANGGAP FLU BURUNG
Referensi: Sosialisasi Flu Burung Bagi Petugas Pelayanan Kesehatan Dasar42