formal caregiver strain dengan subjective well...

96
i FORMAL CAREGIVER STRAIN DENGAN SUBJECTIVE WELL BEING PADA GURU PEMBIMBING KHUSUS SKRIPSI Oleh : Fajrul Islam 201110230311313 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2016

Upload: vuongcong

Post on 18-Mar-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: FORMAL CAREGIVER STRAIN DENGAN SUBJECTIVE WELL …eprints.umm.ac.id/34249/1/jiptummpp-gdl-fajrulisla-43656... · 2016-11-04 · Metode pengumpulan data yang digunakan ... Jumlah subjek

i

FORMAL CAREGIVER STRAIN DENGAN SUBJECTIVE WELL

BEING PADA GURU PEMBIMBING KHUSUS

SKRIPSI

Oleh :

Fajrul Islam

201110230311313

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2016

Page 2: FORMAL CAREGIVER STRAIN DENGAN SUBJECTIVE WELL …eprints.umm.ac.id/34249/1/jiptummpp-gdl-fajrulisla-43656... · 2016-11-04 · Metode pengumpulan data yang digunakan ... Jumlah subjek

i

FORMAL CAREGIVER STRAIN DENGAN SUBJECTIVE WELL

BEING PADA GURU PEMBIMBING KHUSUS

SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang

sebagai salah satu persyaratan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Psikologi

Oleh :

Fajrul Islam

201110230311313

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2016

Page 3: FORMAL CAREGIVER STRAIN DENGAN SUBJECTIVE WELL …eprints.umm.ac.id/34249/1/jiptummpp-gdl-fajrulisla-43656... · 2016-11-04 · Metode pengumpulan data yang digunakan ... Jumlah subjek

ii

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Skripsi : Hubungan Formal Caregiver Strain dengan Subjective Well

Being Pada Guru Pembimbing Khusus

Nama Peneliti : Fajrul Islam

NIM : 201110230311333

Fakultas : Psikologi

Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Malang

Waktu Penelitian : 18 September – 29 Desember 2015

Skripsi ini telah diuji oleh dewan penguji pada tanggal

Dewan Penguji

Ketua Penguji : Ni’matuzahroh, S.Psi, M.Si

Anggota Penguji : 1. Yuni Nurhamida, S.Psi, M.Si ( )

2. Hudaniah, S.Psi, M.Si ( )

3. Tri Muji Ingarianti, S.Psi, M.Psi ( )

Pembimbing I Pembimbing II

Ni'matuzahroh, S.Psi, M.Si Yuni Nurhamida, S.Psi, M,Si

Malang, 29 Januari 2016

Mengesahkan,

Dekan Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang

Dra.Tri Dayakisni, M.Si

Page 4: FORMAL CAREGIVER STRAIN DENGAN SUBJECTIVE WELL …eprints.umm.ac.id/34249/1/jiptummpp-gdl-fajrulisla-43656... · 2016-11-04 · Metode pengumpulan data yang digunakan ... Jumlah subjek

iii

SURAT PERNYATAAN

Yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : Fajrul Islam

Nim : 201110230311333

Fakultas : Psikologi

PerguruanTinggi : Universitas Muhammadiyah Malang

Menyatakan bahwa skripsi/karya ilmiah ini yang berjudul :

Hubungan Formal Caregiver Strain dengan Subjective Well Being Pada Guru

Pembimbing Khusus

1. Adalah bukan karya orang lain baik sebagian maupun keseluruhan kecuali dalam

bentuk kutipan yang digunakan dalam naskah ini dan telah disebutkan sumbernya.

2. Hasil tulisan karya ilmiah/skripsi dari penelitian yang saya lakukan merupakan hak

bebas royalti noneksklusif, apabila digunakan sebagai sumber pustaka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila

pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia mendapat sanksi sesuai dengan

undang-undang yang berlaku.

Mengetahui, Malang, 29 Januari 2016

Ketua Program Studi Yang Menyatakan

Yuni Nurhamida, S.Psi, M.Si Fajrul Islam

Page 5: FORMAL CAREGIVER STRAIN DENGAN SUBJECTIVE WELL …eprints.umm.ac.id/34249/1/jiptummpp-gdl-fajrulisla-43656... · 2016-11-04 · Metode pengumpulan data yang digunakan ... Jumlah subjek

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat

dan Hidayah-NYA sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

"Hubungan Formal Caregiver Strain dengan Subjective Well Being Pada Guru

Pembimbing Khusus", sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana

psikologi di Universitas Muhammadiyah Malang.

Peneliti menyadari bahwa laporan penelitian ini masih jauh dari kata sempurna,

sehingga dibutuhkan adanya kritik dan saran yang membangun dari berbagai ahli dan

praktisi psikologi, khususnya psikologi pendidikan.

Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan dan

petunjuk serta bantuan yang bermanfaat dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam

kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada :

1. Dra. Tri Dayakisni, M.Si selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas

Muhammadiyah Malang.

2. Ibu Ni’matuzahroh, S.Psi, M.Si selaku dosen wali kelas Psikologi G dan dosen

pembimbing yang telah banyak memberikan motivasi dan bimbingannya

hingga selesainya skripsi ini.

3. Ibu Yuni Nurhamida, S.Psi, M.Si selaku dosen pembimbing yang memberikan

bimbingan dan dukungan hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

dengan baik.

4. Para dosen dan staff Tata Usaha Fakultas Psikologi yang telah banyak

memberikan pembelajaran serta proses pendewasaan.

5. Kedua orang tua penulis, Zaenal Abidin dan Basyaroh. Terimakasih atas

kesabaran, ketekunan serta keuletan untuk merawat dan membimbing penulis

tanpa keluh kesah, walaupun penulis tahu di setiap perjalanan hidupnya,

keletihan dan kesakitan kerap kali menyerangnya.

6. Kakak tercinta dan keluarga kecilnya, Zakiyatul Fakhiroh, Iwan Badi’ dan si

kecil Tiara terimakasih atas kepercayaan yang selalu diberikan untuk penulis.

Serta semua keluarga yang telah memberikan dukungan dalam segala aspek

mulai awal perkuliahan sampai terselesaikannya skripsi ini.

Page 6: FORMAL CAREGIVER STRAIN DENGAN SUBJECTIVE WELL …eprints.umm.ac.id/34249/1/jiptummpp-gdl-fajrulisla-43656... · 2016-11-04 · Metode pengumpulan data yang digunakan ... Jumlah subjek

v

7. Keluarga besar Imroatuz Zakiyah yang telah memberikan dukungan, motivasi,

dan dukungan aspek lainya untuk membantu penulis menyelesaikan skripsi.

8. Teman-teman Fakultas Psikologi angkatan 2011 khususnya kelas G yang

memberikan semangat, dukungan serta berbagi ilmu dan saling melengkapi

kekurangan masing-masing.

9. Keluarga di kontrakan perumahan Joyo Grand, terimakasih sudah banyak

memotivasi, memberikan dukungan dan do’a.

10. Semua pihak yang telah memberikan bantuan pada penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini, dan semoga menjadi amal ibadah yang diterima oleh Allah SWT.

Penulis menyadari tiada satupun karya manusia yang sempurna, sehingga kritik

dan saran demi perbaikan skripsi ini sangat penulis harapkan. Meski demikian,

penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti khususnya

dan pembaca pada umumnya.

Malang, 29 Januari 2016

Penulis

Fajrul Islam

Page 7: FORMAL CAREGIVER STRAIN DENGAN SUBJECTIVE WELL …eprints.umm.ac.id/34249/1/jiptummpp-gdl-fajrulisla-43656... · 2016-11-04 · Metode pengumpulan data yang digunakan ... Jumlah subjek

vi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................... ii

SURAT PERNYATAAN .......................................................................................... iii

KATA PENGANTAR .............................................................................................. iv

DAFTAR ISI ............................................................................................................ vi

DAFTAR TABEL .................................................................................................... vii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ viii

ABSTRAK .............................................................................................................. 1

PENDAHULUAN ................................................................................................... 2

TINJAUAN TEORI ................................................................................................. 4

METODE PENELITIAN............................... ......................................................... 9

1. Rancangan Penelitian ....................................................................................... 9

2. Subyek Penelitian ............................................................................................. 9

3. Variabel dan Instrumen Penelitian .................................................................... 9

4. Validitas Instrumen ........................................................................................... 10

5. Reliabilitas Instrumen ....................................................................................... 10

6. Prosedur dan Analisa Data Penelitian ............................................................... 11

HASIL PENELITIAN ............................................................................................. 12

DISKUSI ................................................................................................................. 14

SIMPULAN DAN IMPLIKASI.............................. ................................................ 17

REFERENSI.......... .................................................................................................. 19

Page 8: FORMAL CAREGIVER STRAIN DENGAN SUBJECTIVE WELL …eprints.umm.ac.id/34249/1/jiptummpp-gdl-fajrulisla-43656... · 2016-11-04 · Metode pengumpulan data yang digunakan ... Jumlah subjek

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Indeks Validitas Alat Ukur Penelitian .............................................................. 11

Tabel 2 Indeks Reliabilitas Alat Ukur Penelitian .......................................................... 12

Tabel 3 Deskripsi Subjek .............................................................................................. 12

Tabel 4 Perhitungan T-Score Skala Caregiver Strain ................................................... 13

Tabel 5 Perhitungan T-Score Skala Subjective Well Being ........................................... 13

Tabel 6 Korelasi Caregiver Strain dengan Subjective Well Being ................................ 13

Page 9: FORMAL CAREGIVER STRAIN DENGAN SUBJECTIVE WELL …eprints.umm.ac.id/34249/1/jiptummpp-gdl-fajrulisla-43656... · 2016-11-04 · Metode pengumpulan data yang digunakan ... Jumlah subjek

viii

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 Blue Print Skala (Try Out) ..................................................................... 22

LAMPIRAN 2 Kuesioner Try Out ............................................................................... 24

LAMPIRAN 3 Tabulasi Data Try Out .......................................................................... 30

LAMPIRAN 4 Output Hasil Try Out Skala Caregiver Strain ...................................... 33

LAMPIRAN 5 Output Hasil Try Out Skala Subjective Well Being .............................. 35

LAMPIRAN 6 Blue Print Skala Penelitian .................................................................... 37

LAMPIRAN 7 Kuesioner Uji Coba ............................................................................. 39

LAMPIRAN 8 Kuesioner Setelah Uji Coba .................................................................. 45

LAMPIRAN 9 Output Hasil Penelitian Skala Caregiver Strain .................................... 50

LAMPIRAN 10 Output Hasil Penelitian Skala Subjective Well Being (item gugur)

............................................................................................................................................... 52

LAMPIRAN 11 Output Hasil Penelitian Skala Subjective Well Being ............................ 54

LAMPIRAN 12 Output Hasil deskripsi Data Penelitian .................................................. 56

LAMPIRAN 13 Output Hasil Uji Korelasi Product Moment .......................................... 58

LAMPIRAN 14 Output Hasil Uji Nilai Koefisien Determinasi....................................... 60

LAMPIRAN 15 Tabulasi Data Penelitian ........................................................................ 62

LAMPIRAN 16 Surat Penelitian ...................................................................................... 69

Page 10: FORMAL CAREGIVER STRAIN DENGAN SUBJECTIVE WELL …eprints.umm.ac.id/34249/1/jiptummpp-gdl-fajrulisla-43656... · 2016-11-04 · Metode pengumpulan data yang digunakan ... Jumlah subjek

1

Hubungan Formal Caregiver Strain dengan Subjective Well Being Pada Guru

Pembimbing Khusus

Fajrul Islam

Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah Malang

[email protected]

Guru Pembimbing Khusus merupakan guru dengan latar belakang pendidikan luar

biasa yang bertugas menjembatani kesulitan anak disabilities, guru kelas dan guru

mata pelajaran dalam proses pembelajaran. Tantangan yang masih terus dihadapi

oleh Guru Pembimbing Khusus hingga saat ini adalah kurangnya pengetahuan dan

keterampilan dalam menangani anak disabilities, sedangkan anak-anak tersebut

membutuhkan banyak perhatian dan perawatan selama di sekolah. Keadaan

tersebut menimbulkan reaksi subjektif yang bermacam-macam bagi Guru

Pembimbing Khusus. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

hubungan antara formal caregiver strain terhadap subjective well being pada guru

pembimbing khusus di sekolah inklusi. Metode pengumpulan data yang digunakan

adalah kuantitatif korelasi dengan skala caregiver strain dan skala subjective well

being. Jumlah subjek 50 orang Guru Pembimbing Khusus di wilayah Malang,

dengan menggunakan teknik purposive sampling. Metode analisa data yang

digunakan adalah korelasi product moment. Hasil penelitian menyatakan bahwa

terdapat hubungan negatif yang signifikan antara caregiver strain dan subjective

well being.

Kata kunci : formal caregiver strain, subjective well being, guru pembimbing

khusus, anak berkebutuhan khusus, pendidikan Inklusif.

Special guidance teacher is teacher with disabilities educational background that

having job to bridge the difficulties of disability children, classroom teachers and

subject teachers in the learning process. The challenge still faced by Special

guidance teacher to the present is the lack of knowledge and skills in handling

disabilities children, whereas these children need a lot of attention and care during

the school day. The situations cause various subjective reactions for the Special

Guidance Teacher. The purpose of this study is to know the relationship between

the formal caregiver strain toward subjective well being on Special Guidance

Teacher in school inclusion. The data collection methods used in this study is a

quantitative correlation with caregiver strain scale and the scale of subjective well

being. The subjects are 50 Special Guidance Teachers in Malang, using purposive

sampling technique. The Data analysis method used in this study is the product

moment correlation. The result of this study states that there is a significant

negative relationship between caregiver strain and subjective well being.

Keywords : formal caregiver strain, subjective well being, special guidance

teacher, children with special needs, inclusive education.

Page 11: FORMAL CAREGIVER STRAIN DENGAN SUBJECTIVE WELL …eprints.umm.ac.id/34249/1/jiptummpp-gdl-fajrulisla-43656... · 2016-11-04 · Metode pengumpulan data yang digunakan ... Jumlah subjek

2

Pendidikan inklusi merupakan pendidikan yang mengakomodasi semua anak tanpa

melihat multidimensi perbedaan baik itu status sosial, budaya, keturunan dan lain-lain

untuk memperoleh pendidikan yang ideal, dimana sistem tersebut menyesuaikan

dengan kebutuhan setiap anak. Hal tersebut sejalan dengan konsep inklusi menurut

UNESCO (1994) yang didasarkan pada prinsip bahwa semua anak tanpa memandang

kemampuan atau kecacatan memiliki hak dasar untuk dididik bersama teman-teman

mereka di sekolah lokal. UNESCO mendefinisikan pendidikan inklusi sebagai sebuah

pendekatan untuk mencari cara bagaimana mengubah sistem pendidikan guna

menghilangkan hambatan yang menghalangi siswa untuk terlibat secara penuh dalam

pendidikan. Hambatan tersebut dapat berhubungan dengan latar belakang suku, gender,

status sosial, kemiskinan dan kecacatan.

Pada umumnya, sekolah-sekolah umum hanya menyelenggarakan pendidikan reguler,

dimana siswa-siswanya adalah anak normal yang tidak mengalami kebutuhan khusus

dalam pendidikannya. Hal ini sudah berjalan sangat lama dan menjadi kebiasaan

umum bahwa anak-anak normal biasanya belajar di sekolah umum, sementara

anak-anak berkebutuhan khusus belajar di Sekolah Luar Biasa (SLB). Keadaan ini

bisa terjadi karena pola pikir masyarakat sudah mengarah kepada pendidikan khusus

bagi anak-anak berkebutuhan yang menempatkan mereka berbeda dengan siswa lain

yang normal. Banyak hal yang dapat mempengaruhinya, mulai dari sikap orang tua

yang tidak menerima kehadirannya, atau menerima tetapi menjadi overprotective,

hingga stigma masyarakat yang menempatkan dalam kelas terpinggirkan, yang

menjadikan anak-anak berkebutuhan khusus kurang dapat mengakses pendidikan

yang luas. Perlakuan yang seperti inilah yang kemudian membuat sebagian anak

berkebutuhan khusus di Indonesia mempunyai sensitivitas yang sangat tinggi, minder,

tertutup, dan mengganggap dirinya hanya menjadi beban orang lain serta tidak

berguna. Dalam kondisi seperti ini, pendidikanlah yang mampu menjembatani segala

pola pikir kita untuk berubah dan mencoba memahami bahwa setiap anak mempunyai

potensi masing-masing untuk berkembang sesuai dengan minat dan bakatnya.

Peneliti telah melakukan studi pendahuluan di salah satu sekolah inklusi di Kota

Surabaya pada tanggal 31 Oktober 2014. Berdasarkan data yang diperoleh melalui

wawancara pada salah satu guru pembimbing khusus disekolah inklusi tersebut,

diperoleh informasi bahwa tantangan yang masih terus dihadapi dalam pendidikan

inklusi adalah kurangnya tenaga didik yang memiliki kemampuan linier sesuai

dengan kebutuhan pendidikan, sedangkan anak-anak dengan kebutuhan khusus

membutuhkan banyak perhatian dan waktu sehingga tidak mudah untuk mengajar

mereka di kelas reguler. Para guru berpendapat bahwa kebanyakan dari mereka tidak

memiliki keterampilan khusus mengenai anak-anak disabilities untuk memenuhi

kebutuhan belajar peserta didik yang beragam, sehingga mau tidak mau mereka harus

beradaptasi dengan lingkungan pendidikan yang baru, dimana terdapat anak-anak

yang tidak biasa di sekolah mereka. Keadaan tersebut tentunya menimbulkan reaksi

subjektif yang bermacam-macam. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang

dilakukan oleh Newton (2014) yang memaparkan bahwa sembilan puluh persen dari

guru yang diwawancarai menyatakan persepsi negatif mengenai pendidikan inklusi.

Ia juga mengungkapkan bahwa faktor yang paling umum mempengaruhi persepsi

negatif guru adalah kurangnya pelatihan dalam pendidikan khusus dan pendidikan

inklusif, serta kurangnya sumber daya manusia. Penelitian lain yang juga

Page 12: FORMAL CAREGIVER STRAIN DENGAN SUBJECTIVE WELL …eprints.umm.ac.id/34249/1/jiptummpp-gdl-fajrulisla-43656... · 2016-11-04 · Metode pengumpulan data yang digunakan ... Jumlah subjek

3

berkesinambungan dengan penelitian tersebut dikemukakan oleh Hansen dkk (2013)

yang menyebutkan bahwa status pengasuh sebagian besar berhubungan dengan

aspek-aspek kesejahteraan, dan efek ini lebih ditandai pada pengasuh perempuan

dengan tingkat pendidikan yang rendah. Cramm & Nieboer (2011) juga memaparkan

bahwa stres yang terjadi pada orang tua dan perasaan depresi pada anak sangat

dipengaruhi oleh kesejahteraan psikologis dari pengasuh/perawat. Oleh karena itu,

untuk melindungi kesejahteraan psikologis dari pengasuh/perawat, layanan dukungan

harus membahas mengenai perasaan depresi di kalangan anak-anak cacat intelektual,

memfasilitasi kegiatan sosial dari pengasuh/perawat, dan mengurangi stres mereka.

Anak-anak berkebutuhan khusus yang kita tahu pada umumnya memiliki banyak

kesulitan. Pada kemampuan interaksi sosial, mereka mengalami keterbatasan

mengenai social awareness. Hal tersebut membuat anak-anak menjadi sulit untuk

merasakan perasaan timbal balik, berbagi aktivitas atau kesenangan dengan orang lain,

memahami perasan orang lain, serta dapat memunculkan berbagai perilaku yang tidak

sesuai. Selain itu, mereka juga ada yang memiliki kesulitan untuk mengembangkan

kemampuan bahasa, kesulitan melakukan percakapan timbal balik dan mengalami

kesulitan dalam beberapa mata pelajaran tapi menunjukkan prestasi di bidang

pelajaran lainnya. Dari fenomena tersebut, tampaklah bahwa anak-anak berkebutuhan

khusus tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari mereka secara mandiri. Mereka

membutuhkan orang lain yang dapat memahami kebutuhan mereka. Mereka juga

membutuhkan orang lain untuk menentukan penanganan yang tepat dan sesuai dengan

kondisi mereka. Kondisi tersebut membuat individu membutuhkan cargiver dalam

menjalani kehidupan sehari-hari, terutama dalam bidang pendidikan sewaktu di

sekolah. Cargiver merupakan seseorang yang dapat memberikan perawatan dan

bantuan kepada anggota keluarga yang menderita ketidakmampuan fisik, gangguan

mental, penyakit kronis atau anggota keluarga yang berusia lanjut (Duxbury, 2009).

Caregiver dibutuhkan untuk memberikan bantuan dalam menjalankan aktivitas

sehari-hari, memberikan dukungan dan memantau kondisi kesehatan seseorang.

Menurut Alliance (2012), caregiver dibagi menjadi dua kategori yaitu formal

caregiver dan informal caregiver. Formal caregiver merupakan individu yang berasal

dari organisasi kesehatan yang dipekerjakan untuk membantu merawat dan memenuhi

kebutuhan seseorang dengan dua situasi, yaitu formal caregiver berada di suatu tempat

untuk melakukan perawatan dan orang yang membutuhkan datang ke tempat tersebut

atau formal caregiver memberikan perawatan dengan cara mendatangi rumah orang

yang membutuhkan, sedangkan informal caregiver merupakan individu (pasangan,

teman, anggota keluarga atau tetangga) yang terlibat dalam kegiatan membantu

aktivitas kehidupan sehari-hari dan/atau tugas medis orang lain tanpa dibayar.

Pada bidang pendidikan, individu yang berperan sebagai formal caregiver tentunya

akan lebih rentan mengalami stres dan tekanan-tekanan dibandingkan dengan orang

lain yang tidak memiliki anak didik yang berkebutuhan khusus. Tekanan-tekanan pada

mereka tersebut disebut sebagai caregiver strain, dimana Duxbury (2009) mengatakan

bahwa caregiver strain merupakan tuntutan tambahan dan dampak dari tuntutan

tersebut bagi keluarga yang memiliki anggota keluarga berkebutuhan khusus.

Berkaitan dengan permasalahan diatas, guru pembimbing khusus dalam

sekolah-sekolah inklusi merupakan salah satu formal caregiver utama dari individu

yang berkebutuhan khusus di bidang pendidikan yang juga sering mengalami

Page 13: FORMAL CAREGIVER STRAIN DENGAN SUBJECTIVE WELL …eprints.umm.ac.id/34249/1/jiptummpp-gdl-fajrulisla-43656... · 2016-11-04 · Metode pengumpulan data yang digunakan ... Jumlah subjek

4

caregiver strain.

Bagi setiap orang, tak terkecuali bagi guru pembimbing khusus di sekolah inklusi yang

menangani anak berkebutuhan khusus, kebahagiaan dianggap sebagai suatu hal yang

utama karena kebahagiaan sangat penting bagi kehidupan manusia. Winarsih (2006)

mengungkapkan bahwa pakar psikologi membagi kebahagiaan menjadi dua macam,

yaitu kebahagiaan yang bersifat objektif dan subjektif. Kebahagiaan objektif diukur

dengan menggunakan sebuah standar, misalnya aturan agama, sedangkan kebahagiaan

subjektif tidak didasarkan pada ketentuan manapun, melainkan mengacu pada

masing-masing pribadi, sehingga pada setiap orang dapat berbeda. Kebahagiaan

subjektif inilah yang disebut sebagai subjective well-being.

Linley (2004) menjelaskan bahwa individu dikatakan memiliki subjective well-being

tinggi jika mengalami kepuasan hidup, sering merasakan kegembiraan, dan jarang

merasakan emosi yang tidak menyenangkan seperti kesedihan atau kemarahan.

Sebaliknya, individu dikatakan memiliki subjective well-being rendah jika tidak puas

dengan kehidupannya, mengalami sedikit kegembiraan dan afeksi, serta lebih sering

merasakan emosi negatif seperti kemarahan atau kecemasan.

Berdasarkan dari fenomena itulah peneliti merasa tertarik untuk mengetahui mengenai

hubungan antara formal caregiver strain terhadap subjective well being pada guru

pembimbing khusus di sekolah inklusi, sehingga penyelenggaraan pendidikan inklusi

nantinya diharapkan mampu mencetak generasi penerus yang dapat memahami dan

menerima segala bentuk perbedaan sehingga tidak menciptakan diskriminasi dalam

kehidupan masyarakat ke depannya.

Subjective Well-being

Menurut Diener (1999), definisi dari subjective well-being dapat dibuat menjadi tiga

kategori. Pertama, subjective well-being bukanlah sebuah pernyataan subjektif tetapi

merupakan beberapa keinginan berkualitas yang ingin dimiliki setiap orang. Kedua,

subjective well-being merupakan sebuah penilaian secara menyeluruh dari kehidupan

seseorang yang merujuk pada berbagai macam kriteria. Arti ketiga dari subjective

well-being jika digunakan dalam percakapan sehari-hari yaitu dimana perasaan positif

lebih besar daripada perasaan negatif. Merujuk pada pendapat Diener (1999) tersebut,

dapat disimpulkan bahwa subjective well-being menurutnya terletak pada pengalaman

setiap individu yang merupakan pengukuran positif dan secara khas mencakup pada

penilaian dari seluruh aspek kehidupan seseorang.

Linley (2004) mendefinisikan subjective well-being sebagai penilaian seseorang

terhadap diri mereka sendiri, dan penilaian tersebut dapat berdasarkan kepada respon

kognitif dan emosional. Menurutnya, individu dikatakan memiliki subjective

well-being tinggi jika mengalami kepuasan hidup, sering merasakan kegembiraan, dan

jarang merasakan emosi yang tidak menyenangkan seperti kesedihan atau kemarahan.

Sebaliknya, individu dikatakan memiliki subjective well-being rendah jika tidak puas

dengan kehidupannya, mengalami sedikit kegembiraan dan afeksi, serta lebih sering

merasakan emosi negatif seperti kemarahan atau kecemasan.

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa subjective well-being adalah

Page 14: FORMAL CAREGIVER STRAIN DENGAN SUBJECTIVE WELL …eprints.umm.ac.id/34249/1/jiptummpp-gdl-fajrulisla-43656... · 2016-11-04 · Metode pengumpulan data yang digunakan ... Jumlah subjek

5

persepsi seseorang terhadap pengalaman hidupnya, yang terdiri dari evaluasi kognitif

dan afeksi terhadap hidup dan merepresentasikan dalam kesejahteraan psikologis.

Aspek Subjective Well-being

Pengukuran subjective well-being mengacu pada konsep Diener, Suh & Oishi (1997),

Kahneman dan Krueger (2006) yang menyatakan bahwa subjective well-being terdiri

atas tiga buah aspek umum. Ketiga aspek tersebut merupakan faktor global dari

variabel-variabel yang salingberinterelasi. Tiga aspek tersebut adalah :

1. Afek Positif

Afek positif mempresentasikan mood dan emosi yang menyenangkan seperti kasih

sayang. Emosi positif atau menyenangkan adalah bagian dari subjective

well-being karena emosi-emosi tersebut merefleksikan reaksi seseorang terhadap

peristiwa-peristiwa yang menunjukkan bahwa hidup berjalan sesuai dengan apa

yang diinginkan. Afek positif terlihat dari emosi-emosi spesifik seperti tertarik

atau berminat akan sesuatu (interested), gembira (excited), kuat (strong), antusias

(enthusiastic), waspada atau siap siaga (alert), bangga (proud), bersemangat

(inspired), penuh tekad (determined), penuh perhatian (attentive), dan aktif

(active).

2. Afek Negatif

Afek negatif adalah pravelensi dari emosi dan mood yang tidak menyenangkan

dan merefleksikan respon negatif yang dialami seseorang sebagai reaksinya

terhadap kehidupan, kesehatan, keadaan, dan peristiwa yang mereka alami. Afek

negatif terlihat dari emosi-emosi spesifik seperti sedih atau susah (distressed),

kecewa (disappointed), bersalah (guilty), takut (scared), bermusuhan (hostile),

lekas marah (irritable), malu (shamed), gelisah (nervous), gugup (jittery),

khawatir (afraid).

3. Kepuasan hidup

Kepuasan hidup merupakan komponen kognitif dalam subjective well-being, yang

mengacu pada penilaian global tentang kualitas hidup dan dapat menilai kondisi

hidupnya. Mempertimbangkan kondisi dan mengevaluasi kehidupan dari tidak

puas hingga menjadi atau merasakan puas akan hidup.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa aspek subjective well-being terdiri dari

komponen afektif yang menggambarkan pengalaman emosi berdasarkan kesenangan

dan kegembiraan, dan juga komponen kognitif yang sesuai dengan kepuasan yang

mengacu pada kepercayaan atau perasaan subjektif yang dijalani dengan baik.

Faktor yang Mempengaruhi Subjective Well-Being

Beberapa faktor yang mempengaruhi subjective well-being menurut Diener et al

(1997); Kashdan (2004); dan Kahneman dan Krueger (2006) adalah :

1. Tempramen

Tempramen memiliki pengaruh yang kuat terhadap subjective well-being.

Sifat-sifat kepribadian khusus merupakan prediktor tingkat subjective well-being

tertentu.

2. Faktor biososial atau demografik

Beberapa faktor seperti usia, jenis kelamin, status pernikahan, status pekerjaan,

Page 15: FORMAL CAREGIVER STRAIN DENGAN SUBJECTIVE WELL …eprints.umm.ac.id/34249/1/jiptummpp-gdl-fajrulisla-43656... · 2016-11-04 · Metode pengumpulan data yang digunakan ... Jumlah subjek

6

pendidikan, aktifitas sosial juga turut memiliki pengaruh terhadap subjective

well-being

3. Faktor psikososial

Adanya subjective well-being dalam jangka waktu yang relatif pendek akan

berpengaruh pada aktifitas social yang dilakukan

4. Faktor budaya

Konstruksi budaya tempat tinggal individu berpengaruh cukup signifikan dalam

membentuk pola pikir (mind set)

Dalam hal ini terdapat empat faktor yang dapat dikaitkan dengan subjective well-being,

yaitu tempramen, faktor biososial atau demografik, faktor psikososial dan faktor

budaya.

Formal Caregiver Strain

Menurut Duxbury (2009), caregiver adalah seseorang yang dapat memberikan

perawatan dan bantuan secara fisik, kognitif maupun mental kepada orang yang

menderita ketidakmampuan fisik, gangguan mental, penyakit kronis, atau anggota

keluarga yang berusia lanjut. Menurut Alliance (2012), caregiver dibagi menjadi dua

kategori yaitu formal caregiver dan informal caregiver. Formal caregiver merupakan

individu yang berasal dari organisasi kesehatan yang dipekerjakan untuk membantu

merawat dan memenuhi kebutuhan seseorang dengan dua situasi, yaitu formal

caregiver berada di suatu tempat untuk melakukan perawatan dan orang yang

membutuhkan datang ke tempat tersebut atau formal caregiver memberikan perawatan

dengan cara mendatangi rumah orang yang membutuhkan, sedangkan informal

caregiver merupakan individu (pasangan, teman, anggota keluarga atau tetangga) yang

terlibat dalam kegiatan membantu aktivitas kehidupan sehari-hari dan/atau tugas medis

orang lain tanpa dibayar.

Dari beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa formal caregiver adalah

individu yang dapat memberikan perawatan sehari-hari, menyediakan kebutuhan

medis, dan membantu menjalankan aktivitas kehidupan sehari-hari secara fisik,

kognitif, maupun mental kepada anggota keluarga yang sakit atau memiliki kebutuhan

khusus.

Caregiver pada anggota keluarga dari anak yang berkebutuhan khusus akan lebih

rentan mengalami caregiver strain dibandingkan keluarga yang tidak memiliki

anggota keluarga yang berkebutuhan khusus. Menurut Thornton (2003), strain pada

caregiver adalah persepsi caregiver atas segala masalah yang dihadapi atau keadaan

well-being yang berubah selama proses caregiving. Pendapat lain disampaikan oleh

Duxbury (2009), yang mengatakan bahwa caregiver strain merupakan tuntutan

tambahan dan dampak dari tuntutan tersebut bagi keluarga yang memiliki anggota

keluarga berkebutuhan khusus. Hal tersebut dikarenakan, individu yang berperan

sebagai caregiver selain mengurus dirinya sendiri juga memiliki tugas untuk

memberikan perawatan kepada anggota keluarga yang membutuhkan. Given (2008)

mengemukakan bahwa seorang caregiver memiliki tugas yang cukup kompleks,

mereka memiliki tugas untuk membantu melakukan perawatan langsung seperti

mengangkat dan mengubah posisi, mengubah lingkungan sesuai kebutuhan,

menyediakan sarana dan prasarana yang dibutuhkan, serta memantau keadaan dari

Page 16: FORMAL CAREGIVER STRAIN DENGAN SUBJECTIVE WELL …eprints.umm.ac.id/34249/1/jiptummpp-gdl-fajrulisla-43656... · 2016-11-04 · Metode pengumpulan data yang digunakan ... Jumlah subjek

7

individu yang dirawat.

Walker (2007) membagi caregiver strain menjadi dua kategori, yaitu :

a. Physical strain, muncul karena adanya kebutuhan fisik dalam proses caregiving.

Faktor utama yang dapat menyebabkan physical strain adalah banyaknya

kebutuhan fisik selama proses caregiving dan kurangnya waktu tidur.

b. Emotional strain, adalah perasaan kelelahan dan kekhawatiran mengenai

bagaimana cara untuk menghadapi masalah yang muncul. Penyebab terjadinya

emotional strain adalah kelelahan, beban kerja yang terlalu banyak dan

kekhawatiran akan masa depan orang yang mereka rawat.

Caregiver strain dapat dipengaruhi oleh karakteristik individu maupun karakteristik

orang yang dirawat. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhinya diantaranya adalah :

a. Usia

Ha, Hong, Seltzer, dkk (2008) mengatakan usia caregiver dapat mempengaruhi

bagaimana ia dapat menerima kondisi anak dan dapat menangani masalah yang

timbul selama proses caregiving.

b. Jenis kelamin caregiver

Penelitian pada pria dan wanita yang menjadi caregiver menunjukkan bahwa

wanita mengalami tekanan dan strain yang lebih tinggi dibandingkan pria (Hoyert

dan Seltzer, 1992)

c. Durasi perawatan

Ha, Hong, Seltzer, dkk (2008) mengatakan bahwa ada dua kemungkinan

mengenai dampak negatif caregiving yang dialami caregiver berkaitan dengan

durasi perawatan. Pertama, semakin lama durasi perawatan maka dampak negatif

yang dirasakan menjadi berkurang. Hal ini dapat terjadi karena adanya adaptasi

selama proses caregiving. Kedua, semakin lama durasi perawatan maka dampak

negatif yang dirasakan semakin bertambah. Hal ini dapat terjadi karena adanya

efek kumulatif dari berbagai dampak negatif yang dirasakan caregiver.

Caregiver strain penting untuk diperhatikan karena dapat berdampak pada

terganggunya kesehatan fisik dan kesehatan mental, seperti stres, depresi, hingga dapat

menyebabkan rendahnya tingkat kepuasan hidup (Duxbury, 2009). Strain yang dapat

diatasi dapat mempengaruhi aspek-aspek lain dalam kehidupan caregiver termasuk

mempengaruhi kondisi well-being caregiver (Wu, Cho, Li, Chen, Tse, 2010).

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa formal caregiver strain merupakan

tuntutan tambahan yang dirasakan oleh individu yang memberikan perawatan

sehari-hari, menyediakan kebutuhan medis dan membantu menjalankan aktifitas

kehidupan sehari-hari secara fisik, kognitif maupun mental untuk anak-anak

berkebutuhan khusus.

Hubungan Formal Caregiver Strain dengan Subjective Well Being Pada Guru

Pembimbing Khusus

Page 17: FORMAL CAREGIVER STRAIN DENGAN SUBJECTIVE WELL …eprints.umm.ac.id/34249/1/jiptummpp-gdl-fajrulisla-43656... · 2016-11-04 · Metode pengumpulan data yang digunakan ... Jumlah subjek

8

Keterbatasan yang dimiliki oleh siswa inklusi membutuhkan bantuan dari orang lain

dalam melakukan aktifitas sehari-harinya di sekolah, dan bantuan tersebut dapat

diberikan oleh seorang caregiver. Pada umumnya, peran caregiver pada siswa inklusi

dilakukan oleh guru pembimbing khusus, karena guru pembimbing khusus dianggap

memiliki tugas untuk merawat anak didiknya dan lebih mengerti akan kebutuhan

mereka. Selama proses perawatan siswa inklusi, nyatanya guru pembimbing khusus

sering mendapatkan dampak negatif seperti caregiver strain. Terdapat dua kategori

caregiver strain, yaitu physical strain dan Emotional strain. Caregiver strain penting

untuk diperhatikan karena dapat berdampak pada terganggunya kesehatan fisik dan

kesehatan mental, seperti stres, depresi, hingga dapat menyebabkan rendahnya tingkat

kepuasan hidup.

Caregiver strain juga dapat mempengaruhi proses perawatan yang dilakukan oleh guru

pembimbing khusus. Strain yang tidak dapat diatasi dapat mempengaruhi aspek-aspek

lain dalam kehidupan caregiver termasuk menurunkan kondisi subjective well being

guru pembimbing khusus sebagai caregiver. Caregiver yang mengalami physical

strain cenderung memiliki subjective well being negatif, karena banyaknya kebutuhan

fisik selama proses caregiving dan kurangnya waktu tidur yang mereka alami. Pada

caregiver yang mengalami emotional strain, seseorang juga cenderung memiliki

subjective well being negatif, akibat perasaan kelelahan yang mereka alami, beban

kerja yang terlalu banyak, juga kekhawatiran akan masa depan orang yang mereka

rawat.

Page 18: FORMAL CAREGIVER STRAIN DENGAN SUBJECTIVE WELL …eprints.umm.ac.id/34249/1/jiptummpp-gdl-fajrulisla-43656... · 2016-11-04 · Metode pengumpulan data yang digunakan ... Jumlah subjek

9

Kerangka Berpikir

Hipotesa

Ada hubungan yang negatif antara formal caregiver strain dengan subjective well

being. Semakin tinggi formal caregiver strain maka akan semakin rendah subjective

well being, sebaliknya semakin rendah formal caregiver strain maka akan semakin

tinggi subjective well being

METODE PENELITIAN

Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif korelasi. Menurut

Azwar (2013), penelitian kuantitatif korelasi merupakan jenis metode penelitian yang

Subjective Well Being Rendah

Akibat yang dirasakan :

1. Mudah marah

2. Merasa gelisah

3. Gugup

4. Kurang maksimal dalam

menjalankan aktifitas

5. Mudah menyerah

Mengalami ketegangan

Memberikan perawatan

Memberikan dukungan

Memantau kondisi kesehatan

Informal Caregiver Formal Caregiver

Caregiver

1. Berangkat lebih

pagi dari guru kelas

2. Memberikan terapi

3. Mengajar pada

banyak kelas

4. Kelelahan

Ketegangan fisik 1. Kecamasan yang berlebihan

2. Kekhawatiran akan masa

depan anak didik

3. Minimnya penguasaan

materi dalam mendampingi

anak ABK

Ketegangan emosi

1. Tidak merasakan kenyamanan

2. Merasa pesimis dalam menjalankan

aktifitas

3. Tidak memiliki kontrol diri yang

baik

4. Merasa tidak memiliki dukungan

sosial dari lingkungan sekitar

Keterangan :

: Diteliti

: Tidak diteliti

Page 19: FORMAL CAREGIVER STRAIN DENGAN SUBJECTIVE WELL …eprints.umm.ac.id/34249/1/jiptummpp-gdl-fajrulisla-43656... · 2016-11-04 · Metode pengumpulan data yang digunakan ... Jumlah subjek

10

menyelidiki sejauh mana variasi pada satu variabel berkaitan dengan variasi pada satu

atau lebih variabel lain, berdasarkan koefisien korelasi, dengan begitu peneliti dapat

memperoleh informasi mengenai taraf hubungan yang terjadi diantara formal

caregiver strain dan subjective well being, bukan mengenai ada tidaknya efek

variabel diantara keduanya.

Subjek Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah guru pembimbing khusus di sekolah inklusi di

kota Malang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini akan menggunakan

teknik non-probability sampling. Teknik non-probability sampling adalah teknik

pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang/kesempatan yang sama bagi

setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2008).

Teknik non-probability sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

purposive sampling, dimana peneliti hanya akan meminta informasi dari individu

yang dinilai memiliki kriteria yang sesuai dengan karakteristik partisipan penelitian

yang sebelumnya telah ditetapkan. Jumlah subjek dalam penelitian ini sebanyak 50

Guru Pembimbing Khusus dari tingkat PAUD sampai SMA/SMK dari 18 sekolah di

kota Malang.

Variabel dan Instrumen Penelitian

Variabel yang dikaji dalam penelitian ini adalah formal caregiver strain dan

subjective well being. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah subjective

well-being. Subjective well-being adalah penilaian seseorang terhadap diri mereka

sendiri, dan penilaian tersebut didasarkan pada respon kognitif dan emosional yang

diukur dengan indikator afek positif, afek negatif dan kepuasan hidup. Sedangkan

variabel bebas adalah formal caregiver strain, yaitu tuntutan tambahan yang diterima

oleh pengasuh akibat memberikan perawatan dan pemenuhan kebutuhan pada anak

berkebutuhan khusus, sehingga mengakibatkan terjadinya ketegangan fisik seperti

kelelahan, dan ketegangan emosional yang diukur dengan indikator physical strain dan

emotional strain.

Metode pengumpulan data variabel caregiver strain dengan menggunakan skala

caregiver strain yang disusun berdasarkan aspek-aspek caregiver strain, yakni

physical strain dan emotional strain. Variabel subjective well being diukur dengan

skala subjective well being yang juga disusun berdasarkan aspek-aspek subjective

well being yaitu : afek positif, afek ngatif dan kepuasan hidup.

Pengujian validitas dalam penelitian ini akan menggunakan pengujian validitas aitem

atau validitas konstruk yang akan diuji dengan pengujian terhadap hasil tes yang

dihitung menggunakan korelasi product moment. Penghitungan korelasi product

moment dilakukan karena penelitian ini ingin mengetahui hubungan antar variabel

yang diteliti. Perhitungan ini akan dilakukan dengan menggunakan alat bantu

program SPSS versi 16.0 for Windows. Dengan mengacu pada penggunaan batas

skor diatas 0,3 untuk menentukan valid atau tidaknya aitem tersebut. Perhitungan uji

reliabilitas pada penelitian ini menggunakan uji reliabilitas koefisien alpha cronbach

dengan bantuan program SPSS versi 16.0 for windows. Koefisien Alpha Cronbach

yang digunakan sebagai batas reliabel adalah diatas > 0,9.

Page 20: FORMAL CAREGIVER STRAIN DENGAN SUBJECTIVE WELL …eprints.umm.ac.id/34249/1/jiptummpp-gdl-fajrulisla-43656... · 2016-11-04 · Metode pengumpulan data yang digunakan ... Jumlah subjek

11

Validitas Instrumen

Menurut Arikunto (2006), validitas merupakan ukuran yang menunjukkan

tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen, dengan kata lain validitas

mengukur seberapa jauh alat ukur dapat mengungkap gejala atau bagian yang akan

diukur. Sugiyono (2008) membagi pengujian validitas menjadi tiga jenis, yaitu

validitas konstrak, validitas isi dan validitas eksternal.

Pada penelitian ini validitas yang digunakan adalah validitas konstrak, yaitu validitas

yang menunjukkan sejauh mana item-item tes mengukur konstrak teoritik yang

hendak diukur. Uji validitas konstrak dilakukan dengan cara mengkorelasikan skor

tiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah dari tiap skor total. Syarat yang

harus dipenuhi agar aitem dapat dinyatakan memuaskan menurut Azwar (2010)

adalah memiliki koefisien minimal 0,30, dengan begitu jika terdapat aitem yang

bernilai kurang dari 0,30 maka aitem tersebut dianggap tidak memuaskan, tidak akan

dibetulkan atau tidak akan diteliti lebih lanjut. Aitem yang valid ditentukan dari skor

correction item total correlation yang lebih besar dari 0,30. Pengujian terhadap hasil

tes dilakukan dengan analisis aitem dengan menggunakan alat bantu program SPSS

(Statistical Product and Service Solution) versi 16.00 for windows. Berikut hasil

pengujian validitas instrument.

Tabel 1. Indeks Validitas Alat Ukur Penelitian

Alat ukur validitas Jumlah item

Diujikan

Jumlah Item

Valid

Indeks

Skala caregiver strain 19 19 0.322 - 0.869

Skala subjective well being 24 21 0.373 - 0.769

Berdasarkan tabel 1, diperoleh hasil sebanyak 19 item valid dari skala caregiver

strain yang diujikan. Indeks validitas dari skala caregiver strain berkisar antara 0.322

- 0.869, sedangkan dari 24 item skala subjective well being yang diujikan, terdapat 21

item valid setelah diujikan melalui uji statistik menggunakan program SPSS. Indeks

validitas dari skala subjective well being berkisar antara 0.373 - 0.769

Reliabilitas Instrumen

Arikunto (2006) menjelaskan reliabilitas sebagai suatu instrumen yang cukup

dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut

dapat dikatakan sudah baik. Dalam penelitian ini, reliabilitas yang digunakan adalah

teknik Alpha Cronbach. Hasil uji reliabilitas dinyatakan oleh koefisien reliabilitas

yang angkanya berada dalam rentang 0 hingga 1,00. Jadi semakin tinggi koefisien

reliabilitas yang mendekati angka 1,00 berarti semakin tinggi reliabilitasnya,

sebaliknya jika koefisien yang semakin rendah mendekati 0 berarti reliabilitasnya

juga semakin rendah (Azwar, 2010). Perhitungan akan dilakukan dengan

menggunakan bantuan dari program SPSS (Statistical Product and Service Solution)

versi 16.00 for windows.

Sebuah skala dapat dikatakan reliabel apabila koefisien (rxx) tersebut bernilai ≥ 0,80.

Wibowo (2012) mengelompokkan skala Aplha Cronbach dengan interpretasi sebagai

berikut :

Page 21: FORMAL CAREGIVER STRAIN DENGAN SUBJECTIVE WELL …eprints.umm.ac.id/34249/1/jiptummpp-gdl-fajrulisla-43656... · 2016-11-04 · Metode pengumpulan data yang digunakan ... Jumlah subjek

12

a. Nilai Aplha Cronbach > 0,20 berarti reliabel sangat rendah.

b. Nilai Aplha Cronbach 0,20 – 0,399 berarti reliabel rendah.

c. Nilai Aplha Cronbach 0,40 – 0,599 berarti reliabel cukup.

d. Nilai Aplha Cronbach 0,60 – 0,799 berarti reliabel tinggi.

e. Nilai Aplha Cronbach 0,80 – 1,00 berarti reliabel sangat tinggi

Tabel 2. Indeks Reliabitas Alat Ukur Penelitian

Alat Ukur Nilai Reliabilitas

(Cronbach’s Alpha) Keterangan

Skala caregiver strain 0,928 Reliabel

Skala subjective well being 0,913 Reliabel

Hasi uji reliabilitas pada skala caregiver strain yang telah disebar memiliki nilai

reliabilitas sebesar 0,928, sedangkan skala subjective well being memiliki nilai

reliabilitas sebesar 0,913. Menurut Wibowo (2012), apabila nilai Alpha Cronbach

berada dalam rentang 0,80 – 1,00 maka reliabilitas skala tersebut tergolong sanggat

tinggi. Jadi sesuai dengan kriteria tersebut maka skala caregiver strain dan subjective

well being tergolong dalam kriteria sangat reliabel.

Prosedur dan Analisa Data Penelitian

Prosedur dalam penelitian ini terdiri dari tiga tahap, yaitu persiapan, pelaksanaan dan

analisa. Tahap persiapan terdiri dari mempersiapkan instrumen berupa skala yaitu

skala caregiver strain dan skala subjective well being. Setelah kedua skala siap untuk

digunakan, kemudian peneliti melakukan try out (uji coba) pada 24 guru pembimbing

khusus di sekolah inklusi di wilayah Malang, Jawa Timur. Berdasarkan hasil yang

telah didapatkan dari uji coba, peneliti melakukan beberapa perbaikan pada aitem

skala caregiver strain juga skala subjective well being. Perbaikan ini dimaksudkan

agar penelitian pada tahap selanjutnya dapat mengungkap hasil yang sebenarnya, dan

mendapat hasil terbaik dari penelitian terhadap guru pembimbing khusus. Penelitian

dilakukan mulai tanggal 18 September – 29 Desember 2015. Analisis terhadap data

hasil penelitian akan dilakukan setelah semua data yang diperlukan terkumpul. Pada

penelitian ini analisis data yang akan digunakan adalah analisis assosiatif (hubungan)

yang bertujuan untuk mengatahui hubungan variabel bebas dengan varibel terikat.

Analisis akan dilakukan dengan menggunakan product moment dengan bantuan

program SPSS versi 16.00 for Windows.

HASIL PENELITIAN

Berdasarkan hasil penelitian yang terdiri dari 50 orang guru pembimbing khusus,

sebanyak 37 subjek berjenis kelamin perempuan, dan 13 subjek berjenis kelamin

laki-laki. Hasil penelitian menunjukan adanya variasi sampel yang meliputi usia, jenis

kelamin, dan lamanya bekerja sebagai guru pembimbing khusus (GPK).

Tabel 3. Deskripsi Subjek

Kategori Prosentase

Page 22: FORMAL CAREGIVER STRAIN DENGAN SUBJECTIVE WELL …eprints.umm.ac.id/34249/1/jiptummpp-gdl-fajrulisla-43656... · 2016-11-04 · Metode pengumpulan data yang digunakan ... Jumlah subjek

13

Usia

18 – 28 tahun 30 orang (60%)

29 – 39 tahun 14 orang (28%)

40 – 50 tahun 6 orang (12%)

Jenis Kelamin

Laki-laki 13 orang (26%)

Perempuan 37 orang (74%)

Pada tabel 3 menunjukkan bahwa subjek penelitian sebanyak 50 orang guru

pembimbing khusus yang terdiri dari 13 subjek laki-laki (26%) dan 37 subjek

perempuan (74%). Sedangkan usia guru pembimbing khusus dibagi dalam 3 rentang

usia. Rentang usia 18 – 28 tahun terdiri dari 30 orang (60%), 29 – 39 tahun terdiri

dari 14 orang (28%) dan usia 40 – 50 tahun terdiri dari 6 orang (12%).

Tabel 4. Perhitungan T-Score Skala Caregiver Strain

Kategori Interval Frekuensi Prosentase

Tinggi T-skor > 50 14 28%

Rendah T-skor < 50 36 72%

Total 50 100%

Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa subjek yang memiliki caregiver strain

rendah lebih banyak dari pada subjek yang memiliki caregiver strain tinggi. Hal

tersebut dikarenakan terdapat 14 subjek yang memiliki caregiver strain tinggi atau

setara dengan 28% dari total subjek, sedangkan subjek yang termasuk dalam

caregiver strain rendah berjumlah 36 atau setara dengan 72% dari total subjek.

Tabel 5. Perhitungan T-Score Skala Subjective Well Being

Kategori Interval Frekuensi Prosentase

Tinggi T-skor > 50 49 98%

Rendah T-skor < 50 1 2%

Total 50 100%

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa subjek yang memiliki subjective well

being tinggi lebih banyak dari subjek yang memiliki subjective well being rendah.

Hal tersebut dikarenakan terdapat 49 subjek yang memiliki subjective well being

tinggi atau setara dengan 98% dari total subjek, sedangkan subjek yang termasuk

dalam subjective well being rendah berjumlah 1 atau setara dengan 2% dari total

subjek.

Tabel 6. Korelasi Caregiver Strain Dengan Subjective Well Being

Koefisien Korelasi (r) Indeks Analisis

Koefisien korelasi (r) -0.30

Koefisien determinasi (r2) 0.091

Page 23: FORMAL CAREGIVER STRAIN DENGAN SUBJECTIVE WELL …eprints.umm.ac.id/34249/1/jiptummpp-gdl-fajrulisla-43656... · 2016-11-04 · Metode pengumpulan data yang digunakan ... Jumlah subjek

14

Taraf kemungkinan kesalahan 5% (0.05)

P (nilai siginifikan) 0.03

Berdasarkan penghitungan koefisien korelasi dengan SPSS, diperoleh angka korelasi

(r) -0,302 yang menunjukkan arah hubungan yang negatif antara kedua variabel. Nilai

signifikansi 0.03 yang ditunjukkan pada tabel 3 lebih kecil dari taraf signifikansi yang

digunakan, yaitu 0.05 (0.033 < 0.05) sehingga dapat disimpulkan bahwa ada

hubungan negatif yang sangat signifikan antara caregiver strain dan subjective well

being pada guru pembimbing khusus. Hal ini menunjukkan semakin tinggi caregiver

strain maka semakin rendah subjective well being pada guru pembimbing khusus,

atau semakin rendah caregiver strain maka semakin tinggi subjective well being pada

guru pembimbing khusus. Demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian

diterima.

DISKUSI

Berdasarkan hasil penelitian diatas, dapat dijelaskan bahwa caregiver strain memiliki

hubungan negatif dengan subjective well being pada guru pembimbing khusus.

Penelitian ini memiliki nilai koefisien determinasi sebesar 0.091, yang mengartikan

bahwa caregiver strain menjadi faktor yang cukup penting untuk mempengaruhi

subjective well being pada guru pembimbng khusus yang bersangkutan. Faktor

caregiver strain memberikan sumbangan efektif sebesar 9,1% untuk menurunkan

subjective well being pada guru pembimbing khusus, sedangkan sisanya sebesar

90,9% dipengaruhi oleh variabel-variabel yang tidak diungkap dalam penelitian ini,

namun Diener, dkk (2005) menyatakan bahwa faktor kepribadian dan faktor

demografis memiliki hubungan dengan subjective well being, sedangkan yang

dimaksud dengan faktor demografis meliputi usia, jenis kelamin, dan pendapatan.

Peneliti belum menemukan penelitian yang spesifik mengenai hubungan caregiver

strain dengan subjective well being pada guru pembimbing khusus, namun terdapat

tiga penelitian yang mendukung hasil penelitian ini. Pertama, penelitian yang telah

dilakukan oleh Abbeduto, dkk (2004) pada ibu dari anak dengan autism spectrum

disorder di Amerika yang menunjukkan bahwa ibu mengalami tingkat kecemasan,

stress, depresi tinggi yang disebabkan oleh berbagai kemungkinan dan perilaku

maladaptif anak. Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Shaffer (2012) pada ibu dari

anak dengan autism spectrum disorders yang juga menunjukkan adanya level stress

dan depresi yang tinggi serta penurunan kondisi fisik dan psikologis yang disebabkan

oleh sulitnya menghadapi perilaku anak, serta rendahnya penerimaan perilaku

stereotip anak oleh lingkungan sekitar. Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Putri

(2013) pada ibu dari anak dengan autism spectrum disorders, yang menyatakan

bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara caregiver strain dan

psychological well being pada ibu sebagai caregiver dari anak dengan autism

spectrum disorders. Sejalan dengan ketiga penelitian tersebut, hasil penelitian ini juga

menunjukkan bahwa kegiatan perawatan pada anak berkebutuhan khusus di sekolah

dapat menimbulkan strain dan menurunkan subjective well being pada guru

pembimbing khusus.

Page 24: FORMAL CAREGIVER STRAIN DENGAN SUBJECTIVE WELL …eprints.umm.ac.id/34249/1/jiptummpp-gdl-fajrulisla-43656... · 2016-11-04 · Metode pengumpulan data yang digunakan ... Jumlah subjek

15

Faktor penentu keberhasilan pendidikan inklusif yang terpenting adalah adanya

tenaga pendidik atau guru yang professional dalam bidangnya masing-masing,

sehingga mereka dapat melakukan tugas dan tanggung jawabnya secara maksimal,

untuk membina dan mengayomi anak berkebutuhan khusus. Dalam penyelenggaraan

pendidikan inklusif didalamnya terdapat tenaga pendidik meliputi guru kelas, guru

mata pelajaran dan guru pembimbing khusus, dan salah satu aspek penting ketika

sebuah sekolah akan dikembangkan menjadi sekolah model inklusif adalah

tersedianya guru pembimbing khusus sebagai pendamping di sekolah tersebut.

Penelitian yang dilakukan oleh Malak (2013) menghasilkan salah satu cara terbaik

untuk menghasilkan guru yang berkualitas, yakni guru harus memperkaya

pengetahuan, sikap, pengalaman dan keterampilan dalam pendidikan inklusif dengan

mengefektifkan program pendidikan guru ketika mereka selama di universitas,

dengan begitu pengalaman belajar ketika selama di universitas memiliki pengaruh

besar bagi guru pembimbing khusus terhadap anak berkebutuhan khusus. Perilaku

guru di kelas menentukan bagaimana siswa akan belajar, sehingga guru yang tidak

memiliki pengalaman dalam mengajar anak berkebutuhan khusus akan mengalami

frustasi dan stress yang mengakibatkan guru tidak bisa mengajar dengan baik.

Sejalan dengan penelitian tersebut, hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa aspek

yang mendominasi terjadinya caregiver strain adalah aspek emosional, dimana aspek

emosional merupakan perasaan kelelahan dan kekhawatiran mengenai bagaimana cara

untuk menghadapi masalah yang muncul, sedangkan penyebab terjadinya emotional

strain adalah kelelahan, beban kerja yang terlalu banyak dan kekhawatiran akan masa

depan orang yang mereka rawat. Berdasarkan keterangan pada tabel 4, diketahui

bahwa subjek yang memiliki caregiver strain rendah lebih banyak dari pada subjek

yang memiliki caregiver strain tinggi. Hal tersebut dikarenakan terdapat 14 subjek

yang memiliki caregiver strain tinggi atau setara dengan 28% dari total subjek,

sedangkan subjek yang termasuk dalam caregiver strain rendah berjumlah 36 atau

setara dengan 72% dari total subjek. Guru Pembimbing Khusus menyadari bahwa

mendidik kelas inklusi merupakan tanggung jawab yang tidak mudah, dan salah satu

yang harus dipersiapkan dalam menghadapi kelas inklusi adalah fisik yang kuat,

karena diperlukan banyak tenaga untuk menghadapinya. Keadaan ini menurut mereka

cukup menguras tenaga sehingga membuat mereka merasa kelelahan.

Menurut Duxbury (2009), kelelahan fisik, tekanan secara emosional, kurangnya

waktu untuk beristirahat cenderung dapat menyebabkan caregiver strain. Strain yang

dialami oleh guru pembimbing khusus tidak hanya berasal dari karaketristik anak

didik melainkan juga dapat berasal dari karakteristik guru pembimbing khusus itu

sendiri dan juga lingkungan sekitar. Strain yang dimiliki guru pembimbing khusus

dapat menjadi penghambat dalam pelaksanaan proses caregiving. Wu (2010)

menambahkan bahwa strain yang tidak dapat diatasi dapat mempengaruhi

aspek-aspek lain dalam kehidupan caregiver termasuk mempengaruhi kondisi

subjective well being caregiver. Situasi yang dialami oleh guru pembimbing khusus

ini juga memberikan pengaruh pada kondisi kesehatan fisik dan psikologisnya.

Subjective well being pada caregiver dapat diartikan sebagai keseimbangan antara

afek positif, negatif dan evaluasi kognitif individu terhadap kehidupannya secara

Page 25: FORMAL CAREGIVER STRAIN DENGAN SUBJECTIVE WELL …eprints.umm.ac.id/34249/1/jiptummpp-gdl-fajrulisla-43656... · 2016-11-04 · Metode pengumpulan data yang digunakan ... Jumlah subjek

16

keseluruhan. Dalam konsep ini individu yang memiliki subjective well being yang

tinggi adalah mereka yang merasakan afek positif yang lebih sering, dan merasakan

kepuasan terhadap kehidupannya secara keseluruhan.

Berdasarkan hasil penelitian, aspek yang mendominasi subjective well being pada

penelitian ini adalah kepuasan hidup, yang merupakan komponen kognitif dalam

subjective well-being. Kepuasan hidup mengacu pada penilaian global tentang kualitas

hidup dan dapat menilai kondisi hidupnya. Dalam penelitian ini, didapatkan bahwa

subjek yang memiliki subjective well being tinggi lebih banyak dari subjek yang

memiliki subjective well being rendah. Hal tersebut dikarenakan terdapat 49 subjek

yang memiliki subjective well being tinggi atau setara dengan 98% dari total subjek,

sedangkan subjek yang termasuk dalam subjective well being rendah berjumlah 1

atau setara dengan 2% dari total subjek. Guru pembimbing khusus mengaku lebih

merasa bersyukur dengan apa yang sudah mereka dapatkan dan tidak ingin

menukarnya dengan kehidupan orang lain, karena walaupun mereka merasa lelah

dalam mendidik anak berkebutuhan khusus selama di sekolah, namun mereka berusaha

mencari hikmah dari semua aktifitas dan kegiatan yang mereka lakukan. Menurut Woo

(2009), keadaan tersebut bisa saja terjadi karena setiap orang menerima situasi secara

berbeda. Mereka dikondisikan oleh pendidikan yang berbeda serta pengalaman hidup

yang berbeda yang dibentuk oleh budaya. Oleh karena itu latar belakang budaya

seseorang memainkan peran yang sangat penting dalam mempertajam sikap dan

perilakunya.

Schimack (2002) berpendapat bahwa kepuasan individu terhadap kehidupannya

merupakan hasil evaluasi individu terhadap kehidupannya secara umum dan khusus.

Aspek afektif memiliki pengaruh yang besar terhadap proses kognitif yang terjadi,

sedangkan afek afektif sendiri sangat dipengaruhi oleh situasi dan lingkungan dimana

individu berada. Menurut Smith (1983) dalam konteks lingkungan kerja, keberadaan

lingkungan kerja yang positif terlihat dengan adanya dukungan yang berasal baik dari

rekan kerja, anak didik, ketersediaan dukungan emosional, pemberian identitas sosial

dan peningkatan kepuasan kerja serta komitmen organisasi.

Subjective well being yang didapatkan oleh guru pembimbing khusus ketika berada

dalam sekolah merupakan tolak ukur sejauh mana mereka berhasil atau gagal dalam

mengelola dan menyikapi strain yang sedang mereka alami. Hal ini dikarenakan guru

pembimbing khusus memiliki tugas untuk membantu individu dengan anak

berkebutuhan khusus menjalankan kegiatan sehari-hari selama di sekolah. Schoeder

& Remer (2007) mengatakan bahwa selama membantu melakukan kegiatan

sehari-hari, caregivers berhadapan dengan kebiasaan interaksi sosial, komunikasi dan

perilaku stereotip yang muncul. Kebiasaan pada interaksi sosial dan komunikasi

membuat caregivers mengalami kesulitan memahami apa yang diinginkan anak,

seperti tidak mampu memahami apa yang dikatakan oleh caregivers. Keadaan ini

terkadang membuat mereka merasa kesal karena anak tidak dapat mengerti.

Perkembangan kemampuan individu dapat bervariasi dari yang cepat hingga sangat

lambat (Howlin, 1998). Guru pembimbing khusus harus bersabar dalam

mendampingi, memberikan dukungan pada anak didik, serta menghargai sekecil

apapun perkembangan kemampuan anak didik yang ditunjukkan. Guru pembimbing

Page 26: FORMAL CAREGIVER STRAIN DENGAN SUBJECTIVE WELL …eprints.umm.ac.id/34249/1/jiptummpp-gdl-fajrulisla-43656... · 2016-11-04 · Metode pengumpulan data yang digunakan ... Jumlah subjek

17

khusus juga harus menyediakan waktu lebih banyak untuk merawat mereka selama di

sekolah. Hal tersebut terkadang cukup menyita waktu Guru pembimbing khusus

untuk melakukan aktifitasnya yang lain. Di sisi lain, guru pembimbing khusus

dituntut untuk dapat mengontrol emosi dan mencari cara untuk dapat memahami

kondisi anak. Selain membantu menjalankan kegiatan sehari-hari selama di sekolah

dan menghadapi berbagai kemungkinan yang dimiliki anak, guru pembimbing khusus

juga bertugas untuk menyediakan penanganan seperti tempat terapi yang sesuai

dengan kebutuhan anak (Howlin, 1998). Sementara penelitian lain yang telah

dilakukan oleh Serrata (2012) mengatakan bahwa perawatan anak berkebutuhan

khusus yang cukup banyak pada akhirnya akan dapat menimbulkan stress.

Kepemilikian subjective well being pada guru pembimbing khusus nyatanya menjadi

faktor yang cukup penting karena secara tidak langsung, mereka menjadi orang

terdekat yang melakukan interaksi atau komunikasi yang cukup sering dengan anak

berkebutuhan khusus. Kondisi subjective well being yang baik menjadi penting untuk

dimiliki oleh caregiver karena subjective well being yang baik dapat menjadi faktor

protektif terhadap berbagai macam psychological distress yang dapat dialami oleh

individu dan dapat membantu meningkatkan daya juang individu setelah mengalami

kesulitan atau kejadian tertentu (Linley, 2004). Hal tersebut dapat mendukung Guru

Pembimbing Khusus sebagai caregiver dari anak berkebutuhan khusus untuk

menjalankan kegiatan perawatan sehari-hari dan membuat keputusan mengenai

penanganan yang dibutuhkan.

Di sisi lain, terdapat beberapa alternatif untuk dapat meningkatkan subjective well

being seseorang. Secara singkat, psikologi positif mengungkapkan bahwa individu

dapat memperoleh SWB dengan meningkatkan emosi positif dan melakukan kegiatan

positif yang mengerahkan kekuatan-kekuatan diri dalam area-area utama kehidupan.

Hal serupa juga disampaikan oleh Seligman (2002), yang mengungkapkan bahwa

SWB seseorang dapat bertambah dengan meningkatnya emosi dan kegiatan positif,

serta melatih kekuatan karakter yang sesuai dengan diri individu. Dengan demikian

penerapan kekuatan individu dalam hidup merupakan jalan untuk mencapai

kebahagiaan.

SIMPULAN DAN IMPLIKASI

Berdasarkan hasil penelitian dari 50 orang guru pembimbing khusus dalam sekolah

inklusi yang berpartisipasi dalam penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat

hubungan antara caregiver strain dengan subjective well being. Hal ini sesuai dengan

hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat hubungan negatif antara caregiver strain

dengan subjective well being. Hal tersebut diperkuat dengan nilai korelasi sebesar

-0.30 dengan nilai signifikasi 0.03.

Implikasi dan penelitian ini yaitu, bagi sekolah inklusi untuk dapat memfasilitasi dan

memberikan kesempatan kepada tenaga pengajar untuk mengkaji pembinaan profesi

secara rutin, namun materi yang dikaji lebih diarahkan pada pengenalan terhadap

anak berkebutuhan khusus, menyusun rencana aktifitas pembelajaran kolaboratif

serta mengembangkan pembelajaran dalam setting pendidikan inklusif. Selain itu,

Page 27: FORMAL CAREGIVER STRAIN DENGAN SUBJECTIVE WELL …eprints.umm.ac.id/34249/1/jiptummpp-gdl-fajrulisla-43656... · 2016-11-04 · Metode pengumpulan data yang digunakan ... Jumlah subjek

18

perlunya kerjasama antara pihak sekolah dengan guru pembimbing khusus juga harus

menjadi perhatian, karena tidak jarang terjadi misunderstanding antara pihak sekolah

inklusi mengenai peran dari guru pembimbing khusus di sekolahnya. Tanggung jawab

terhadap anak berkebutuhan khusus dikelas tidak serta merta dipegang sepenuhnya

kepada guru pembimbing khusus, melainkan antara guru kelas dan guru pembimbing

khusus harus saling bekerjasama dalam melayani anak berkebutuhan khusus, mulai

dari mengidentifikasi anak, mengasesmen anak, sampai pada menyusun program

pembelajaran individual. Bagi guru pembimbing khusus, diharapkan untuk dapat

lebih memahami keadaan anak didik. Diharapkan guru pembimbing khusus dapat

melakukan proses penilaian secara berkelanjutan atau terus menerus, tidak hanya

didasarkan pada standar pendidikan pada umumnya, sehingga guru pembimbing

khusus dapat mengadaptasi perencanaan dan pengajaran selanjutnya menurut

kebutuhan peserta didik berkebutuhan khusus. Dengan begitu, akan memudahkan

kinerja guru pembimbing khusus dalam memberikan perawatan terhadap anak

berkebutuhan khusus dan secara tidak langsung dapat meningkatkan subjective well

being pada guru pembimbing khusus yang bersangkutan. Bagi peneliti selanjutnya

yang tertarik dengan tema yang sama, peneliti sangat menyadari bahwa penelitian ini

masih ada sisi kekurangan dan kelemahan baik dilihat dari aspek metodologis

maupun analisis. Kekurangan dan kelemahan dirasakan peneliti setelah adanya

masukan dari berbagai pihak baik dalam kritik maupun saran, hal ini yang

mendorong peneliti untuk berharap kepada peneliti selanjutnya untuk

mengembangkan penelitian yang sudah peneliti lakukan dengan melakukan

pengembangan permasalahan atau variabel-variabel yang dirasakan perlu untuk

diteliti, sehingga menghasilkan simpulan yang memiliki akurasi dan validitas yang

lebih baik serta menghasilkan temuan baru yang bermanfaat bagi pengembangan

pendidikan inklusif

Page 28: FORMAL CAREGIVER STRAIN DENGAN SUBJECTIVE WELL …eprints.umm.ac.id/34249/1/jiptummpp-gdl-fajrulisla-43656... · 2016-11-04 · Metode pengumpulan data yang digunakan ... Jumlah subjek

19

REFERENSI

Abbeduto, L., Seltzer, M. M., Shattuck, P., dkk (2004). Psychological well being and

coping in mothers of youths with autism, down syndrome, or fragile x syndrome.

American journal on mental retardation. 109, 3, 237-254

Alliance, F. C. (2012). Fact sheet : Selected caregiver statistics. (online)

http://www.caregiver.org. diakses pada 14 Novermber 2014

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian ( Susunan Pendekatan Praktek ) Revisi VI.

Jakarta: Rineka Cipta

Azwar, S. (2010). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Azwar. S. (2013). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Compton, W.C. (2005). Introduction to Positive Psychology. New York : Thomson

Wodsworth. (online). http://www.mheducation.co.uk. diakses pada 23 November

2014

Cramm, J. M. and A. P. Nieboer. (2011). Psychological well-being of caregivers of

children with intellectual disabilities : Using parental stress as a mediating factor.

Journal of Intellectual Disabilities. 15(2) 101–113. (online).

http://www.researchgate.net. diakses pada 23 November 2014

Diener, ED., Scollon, CN., Oishi, S., Dzukoto, V., dan Suh, M. (1997). Recent

Findings on Subjective Well-Being. Indian Journal of Clinical Psychology. 1.

159-76. (online). http://siteresources.worldbank.org. diakses pada 14 Januari

2015

Diener, E. dkk. (1999). Subjective Well Being : Three Decades of Progress.

Psychological Bulletin, 2: 276-302. (online). http://doi.apa.org. diakses pada 23

November 2014

Duxbury, L., Higgins, C. & Schroeder. B. (2009). Balancing paid work and

caregiving responsibilities : A closer look at family caregiver in Canada. (online)

http://www.cprn.org, diakses pada 12 Januari 2015

Given, B., Given, C.W., & Sherwood, P. R. (2008). What knowledge and skills do

caregivers need. American journal of nursing, 108, (9), 28-34.

Ha, J., Hong, J., Seltzer, M. M., dkk. (2008). Age and gender differences in the

well-being of midlife and aging parents with children with mental health or

developmental problems : Report of a national study. Journal of health and social

behavior, 49 (3), 301-316. (online). http://www.ncbi.nlm.nih.gov. diakses pada 14

Januari 2015

Hoyert, D. L. & Seltzer, M. M. (1992). Factor related to the well-being and life

activities of family caregivers. Family relations, 41(1), 78-81 Linley, P.A &

Joseph S. 2004. Positive Psychology in Practice. New Jersey: John Wiley & Sons.

Inc. (online). http://www.waisman.wisc.edu. diakses pada 23 November 2014

Page 29: FORMAL CAREGIVER STRAIN DENGAN SUBJECTIVE WELL …eprints.umm.ac.id/34249/1/jiptummpp-gdl-fajrulisla-43656... · 2016-11-04 · Metode pengumpulan data yang digunakan ... Jumlah subjek

20

Howlin, P. (1998). Children with autism and asperger syndrome : A guide for

practitioners and carers. West Sussex : John Wiley & Sons

Kahneman, D and Krueger, A.B (2006). Developments in the Measurement

of Subjective Well-Being. Journal of Economic Perspectives. 20(1), 3–24.

(online). http://international.ucla.edu. diakses pada 14 November 2014

Kashdan, T.B (2004). The assessment of subjective well-being (issues raised by the

Oxford Happiness Questionnaire). University at Bu.alo, Department

of Psychology, State University of New York : Park Hill. (online).

http://mason.gmu.edu. diakses pada 24 November 2014

Linley, P.A & Joseph S. (2004). Positive Psychology in Practice. New Jersey: John

Wiley & Sons. Inc. (online). http://www.imd.inder.cu. diakses pada 14 Januari

2015

Liu, J. (2013). Caregiver Strain Among Chinese Adult Children of Oldest Old Parents.

Dissertation. University of Lowa : Lowa Research Online. (online).

http://ir.uiowa.edu/etd/2568 diakses pada 11 Desember 2015

Malak, M. (2013). Inclusive education reform in Bangladesh: pre-service teacher’s

responses to include students with special educational needs in regular

classrooms. International Journal of Instruction. 6 (1), 210-211.

Newton, N. G. L., Janelle C. J. (2014). What does teachers' perception have to do with

inclusive education : A bahamian context. International journal of special

education. 29(1).

Putri, G. K. R. (2013). Hubungan antara caregiver strain dan psychological well-being

pada ibu sebagai caregiver dari anak dengan autism spectrum disorders. Skripsi.

Depok : Universitas Indonesia

Shaffer, C. M (2012). Dissertation : Parenting stress in mothers of preschool children

recently diagnosed with autism spectrum disorder. New Jersey : The state

university of New Jersey

Seligman, M.E.P. (2002). Autenthic Happiness. Bandung : Mizan Media Utama

Serrata, C. S. (2012). Psychosocial aspects of parenting a child with autism. Journal

of applied rehabilitation counseling. 43, 4, 29-35

Schimmack, U., Oishi, S., Diener, E. (2002). Cultural influences on the relation

between pleasant emotions and unpleasant emotions : Asian dialectic

philosophies or individualism-collectivism?. Cognition and Emotion Volume 16

p705-719. Psychology Press. http://www.tandf.co.uk/journals /pp/02699931.html

Schoeder, C.E. & Remer, R. (2007). Perceived Social Support and Caregiver Strain in

Caregivers of Children with Tourette's Disorder. Journal of Child and Family

Study, 16, 888-901.

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung :

Alfabeta

Page 30: FORMAL CAREGIVER STRAIN DENGAN SUBJECTIVE WELL …eprints.umm.ac.id/34249/1/jiptummpp-gdl-fajrulisla-43656... · 2016-11-04 · Metode pengumpulan data yang digunakan ... Jumlah subjek

21

Suryabrata, S. (2005). Pengembangan Alat Ukur Psikologis. Yogyakarta : Penerbit

ANDI

Smith, C. A., Dennis, W. O., Janet, P. N. (1983). Organizational Citizenship Behavior:

Its nature and antecedent. Indiana University : School of Business

Thornton, M. & Travis, S. S. (2003). Analysis of reliability of the modified caregiver

strain index. Journal of gerontology, 58B, 2, 127-132

Walker, J. (2007). Teens in Distress Series Adolescent Stress and Depression,

Minnesota University. (online) http://www.extension.umn.edu di akses pada 26

April 2015

Wibowo, A. E. (2012). Aplikasi praktis SPSS dalam penelitian. Yogyakarta : Gaya

Media

Winarsih, Tri. (2006). Subjective Well-Being pada Wanita Menopause. Skripsi. Tidak

diterbitkan. Yogyakarta : Fakultas Psikologi

Woo, B. (2009). Cultural effects on Work Attitudes & Behavior: The case of American

and Korean fitness employees. Desertation The Ohio State University

Wu, K. K., Cho, V. W., Li, A., dkk. (2010). Development of a psychological well-being

for family caregivers in palliative care. East asian arch psychiatry. 20, 3, 109-115

Page 31: FORMAL CAREGIVER STRAIN DENGAN SUBJECTIVE WELL …eprints.umm.ac.id/34249/1/jiptummpp-gdl-fajrulisla-43656... · 2016-11-04 · Metode pengumpulan data yang digunakan ... Jumlah subjek

22

LAMPIRAN

1

Page 32: FORMAL CAREGIVER STRAIN DENGAN SUBJECTIVE WELL …eprints.umm.ac.id/34249/1/jiptummpp-gdl-fajrulisla-43656... · 2016-11-04 · Metode pengumpulan data yang digunakan ... Jumlah subjek

23

Blue Print Skala (Try Out)

a. Skala Caregiver Strain

No Aspek Favorable Unfavorable Total

1. Physical Strain 5,6,13,14,21,22,29,

30

3,4,11,12,19,20 14

2. Emotional Strain 1,2,9,10,17,18,25,2

6

7,8,15,16,23,24,2

7,28 16

Total 16 14 30

b. Skala Subjective Well Being

No Aspek Favorable Unfavorable Total

1. Afek Positif 5,6,17,18,23,24,29,

30

8

2. Afek Negatif 9,10,19,20,25,26,31

,32

8

3. Kepuasan hidup 1,2,13,14,21,22,27,

28

3,4,7,8,11,12,15,1

6 16

Total 24 8 32

Page 33: FORMAL CAREGIVER STRAIN DENGAN SUBJECTIVE WELL …eprints.umm.ac.id/34249/1/jiptummpp-gdl-fajrulisla-43656... · 2016-11-04 · Metode pengumpulan data yang digunakan ... Jumlah subjek

24

LAMPIRAN

2

Page 34: FORMAL CAREGIVER STRAIN DENGAN SUBJECTIVE WELL …eprints.umm.ac.id/34249/1/jiptummpp-gdl-fajrulisla-43656... · 2016-11-04 · Metode pengumpulan data yang digunakan ... Jumlah subjek

25

Instrumen Penelitian : Kuesioner Try Out

Identitas Responden

Nama (inisial) :

Tempat, tanggal lahir :

Usia :

Jenis Kelamin : P / L*

* = coret yang tidak perlu

Petunjuk Pengisian

Dengan hormat,

Di tengah kesibukan Saudara saat ini, perkenankanlah saya memohon bantuan

Saudara untuk meluangkan waktu sejenak guna mengisi skala yang saya lampirkan.

Hal-hal yang perlu saya jelaskan dalam skala ini adalah sebagai berikut :

1. Bahwa skala ini saya buat murni untuk tujuan penelitian yang bersifat ilmiah,

maka saya mengharapkan kejujuran Saudara dalam mengisinya

2. Tidak ada jawaban yang benar atau salah, sehingga Saudara tidak perlu ragu-ragu

untuk menentukan pilihan jawaban

3. Semua jawaban yang Saudara berikan kami jamin kerahasiaannya

4. Kami mohon jangan sampai ada satu nomorpun yang terlewati jawabannya

Bacalah baik-baik setiap pernyataan berikut dan pilihlah salah satu alternatif

jawaban yang sesuai dengan keadaan diri Saudara dengan memberi tanda check list

(√) pada salah satu jawaban yang sudah tersedia, yaitu :

SS : Sangat Setuju

S : Setuju

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

Atas kesediaan dan bantuan Saudara untuk mengisi skala ini, saya ucapkan terima

kasih

Peneliti

Page 35: FORMAL CAREGIVER STRAIN DENGAN SUBJECTIVE WELL …eprints.umm.ac.id/34249/1/jiptummpp-gdl-fajrulisla-43656... · 2016-11-04 · Metode pengumpulan data yang digunakan ... Jumlah subjek

26

SKALA X

NO PERNYATAAN SS S TS STS

1 Saya tidak tahu bagaimana rasanya hidup tentram,

karena kegiatan ini membuat saya gelisah.

2

Saya merasa kelelahan sehingga mudah sekali

menganggap takdir yang diterima oleh siswa

berkebutuhan khusus tidak adil

3

Saya tidak membutuhkan banyak tenaga ketika

mendidik siswa inklusi karena saya memiliki

metode yang efektif bagi mereka

4 Saya tidak merasa lelah walaupun harus seharian

membimbing siswa inklusi

5

Membimbing siswa inklusi cukup menguras

tenaga saya sehingga membuat saya mudah

merasa lelah

6 Saya merasa bahwa tugas sebagai guru

pembimbing khusus menguras banyak tenaga

7

Saya terbiasa berterima kasih dalam hati/lisan,

karena takjub dengan kebesaran Tuhan atas

perbedaan pada anak-anak didik saya

8

Saya menerima tanggung jawab sebagai guru

pembimbing khusus dengan rasa percaya diri

yang tinggi

9 Saya merasa tidak nyaman berada dalam kelas

inklusi

10 Saya mudah mengeluh jika membimbing kelas

inklusi

11

Ketika kelas inklusi belum menunjukkan

perkembangan yang signifikan, saya semakin

bekerja keras untuk memberikan bimbingan

khusus pada mereka

12 Saya bekerja keras demi hasil terbaik, walaupun

harus mengorbankan banyak waktu

13

Salah satu yang harus dipersiapkan dalam

menghadapi kelas inklusi adalah fisik yang kuat,

karena diperlukan banyak tenaga untuk

menghadapinya.

14 Saya merasa mudah lelah jika kelas inklusi

membuat kegaduhan

15 Saya yakin bisa menjalankan tugas saya sebagai

guru pembimbing khusus dengan baik

16 Mendidik kelas inklusi merupakan tanggung

jawab yang cukup mudah bagi saya

17 Saya mengajar kelas inklusi dengan setengah hati

karena mudah bosan dan tidak menikmatinya.

18 Saya merasa putus asa ketika tidak bisa

Page 36: FORMAL CAREGIVER STRAIN DENGAN SUBJECTIVE WELL …eprints.umm.ac.id/34249/1/jiptummpp-gdl-fajrulisla-43656... · 2016-11-04 · Metode pengumpulan data yang digunakan ... Jumlah subjek

27

menemukan metode pembelajaran yang tepat

untuk mengembangkan kemampuan dan potensi

kelas inklusi

19 Saya tidak merasa letih dan lesu ketika

berinteraksi dengan kelas inklusi

20

Saya rela kehilangan sedikit waktu istirahat saya

demi mempersiapkan kebutuhan bagi kelas

inklusi

21

Saya menghabiskan lebih banyak waktu di

sekolah bersama dengan siswa inklusi daripada

dirumah sehingga saya secara fisik menjadi

mudah lelah

22

Mempersiapkan segala sesuatu untuk kebutuhan

kelas inklusi membuat waktu tidur saya menjadi

berkurang

23 Saya senang bisa beraktifitas dengan kelas

inklusi, bebas tanpa beban

24 Saya bersemangat ketika harus berinteraksi

dengan kelas inklusi

25

Saya tidak mengerti apa yang ada di balik

kehidupan ini, mengapa Tuhan mentakdirkan saya

sebagai guru pembimbing khusus.

26

Dengan menjadi guru pembimbing khusus, beban

kerja saya semakin berat yang membuat saya

merasa khawatir tidak mampu melakukan tugas

dan kewajiban saya dengan baik

27 Waktu yang saya miliki, akan sepenuhnya saya

dedikasikan untuk mendidik kelas inklusi

28 Saya tidak merasa lelah ketika harus mendidik

kelas inklusi

29 Berkurangnya waktu istirahat saya membuat

pekerjaan saya terbengkalai

30 Saya menjadi sering mengantuk dalam kelas

karena kurangnya waktu tidur

Page 37: FORMAL CAREGIVER STRAIN DENGAN SUBJECTIVE WELL …eprints.umm.ac.id/34249/1/jiptummpp-gdl-fajrulisla-43656... · 2016-11-04 · Metode pengumpulan data yang digunakan ... Jumlah subjek

28

SKALA Y

NO PERNYATAAN SS S TS STS

1 Saya bersyukur dengan kehidupan saya dan tidak

ingin menukarnya dengan kehidupan orang lain

2 Saya menemukan pelajaran berharga dari banyak

aktifitas dan peristiwa khidupan

3 Saya ingin menukar hidup saya dengan hidup

orang lain yang lebih menyenangkan

4 Kehidupan saya berisi aktifitas yang monoton dan

membosankan

5 Saat bangun di pagi hari, saya tidak sabar

memulai hari dan melakukan aktifitas

6

Rutinitas yang saya lakukan membuat saya

bersemangat dan ingin menambah pengalaman

baru

7 Saya merasa tidak beruntung dan iri, karena orang

lain diberi lebih banyak reeki oleh Tuhan

8 Saya rasa apa yang sudah saya lakukan tidak

sebanding dengan apa yang saya dapatkan

9 Kehidupan ini terasa mengecewakan, karena jauh

dari kehidupan yang saya impikan

10 Saya jarang semangat menjalani hari-hari karena

kecewa dengan keadaan hidup saat ini.

11 Saya merasa beban kerja saya sangat berat

12 Status pekerjaan yang saya dapatkan saat ini tidak

sesuai dengan apa yang saya inginkan

13 Dalam banyak hal, hidup saya mendekati

kehidupan ideal yang saya inginkan

14 Hidup ini indah, dengan cerita sedih dan bahagia,

saya berusaha mencari hikmah positif

15 Saya memahami bahwa hidup ini sulit untuk

dijalani

16 Saya iri ketika membandingkan hidup saya

dengan hidup orang lain.

17 Saya jarang menganggur, karena selalu aktif dan

semangat ingin melakukan kegiatan

18 Setiap hari saya bersemangat menjalani hari

karena bahagia dengan kehidupan ini.

19

Dalam sehari, ada saja yang membuat saya

terancam dan terbebani, hingga saya mudah tahut

dan cemas

20 Saya sedih dan kecewa karena hal-hal yang terjadi

dalam hidup ini

21 Saya menerima apapun yang Tuhan berikan untuk

saya

22 Saya bersyukur dengan materi dan status

Page 38: FORMAL CAREGIVER STRAIN DENGAN SUBJECTIVE WELL …eprints.umm.ac.id/34249/1/jiptummpp-gdl-fajrulisla-43656... · 2016-11-04 · Metode pengumpulan data yang digunakan ... Jumlah subjek

29

pekerjaan, termasuk tempat tinggal yang membuat

saya nyaman

23 Karena bangga menjadi diri sendiri, saya merasa

dilimpahi kasih sayang Tuhan

24 Hal kecil pun bisa membuat saya gembira, karena

hal tersebut adalah anugerah dari Tuhan

25 Saya tidak tahu bagaimana merasa tentram,

karena hidup ini membuat saya gelisah

26 Dalam satu hari, ada saja sesuatu yang membuat

saya gelisah atau jengkel

27

Saya merasakan anugerah yang besar karena

keluarga dan lingkungan tempat tinggal saya

mendukung apa yang saya lakukan

28

Hidup ini indah dengan hal yang terjadi

didalamnya, itu prinsip yang membuat saya

tenang dan tentram

29

Saya senang bisa beraktifitas bebas tanpa beban,

tetapi tetap bertanggung jawab sebagai pribadi

yang mandiri

30

Saya menunjukkan kepedulian dan saling

perhatian dengan orang-orang terdekat setiap

harinya.

31 Karena merasa rendah diri, saya sedih dan merasa

tidak beruntung

32 Saya mudah emosi dan bermusuhan dengan orang

lain karena hal sepele.

Page 39: FORMAL CAREGIVER STRAIN DENGAN SUBJECTIVE WELL …eprints.umm.ac.id/34249/1/jiptummpp-gdl-fajrulisla-43656... · 2016-11-04 · Metode pengumpulan data yang digunakan ... Jumlah subjek

30

LAMPIRAN

3

Page 40: FORMAL CAREGIVER STRAIN DENGAN SUBJECTIVE WELL …eprints.umm.ac.id/34249/1/jiptummpp-gdl-fajrulisla-43656... · 2016-11-04 · Metode pengumpulan data yang digunakan ... Jumlah subjek

31

TABULASI DATA TRY OUT

SKALA SUBJECTIVE WELL BEING

NOIDENTITAS

SUBJEK1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 Jumlah

1 UP 4 4 4 4 2 4 4 4 3 2 4 4 4 4 1 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 116

2 JK 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 1 3 3 2 3 1 3 2 3 2 4 3 3 87

3 RM 2 2 2 2 3 2 3 3 1 2 3 2 3 3 2 2 1 2 2 3 3 2 2 3 1 2 2 2 3 3 3 2 73

4 ASF 2 3 3 3 1 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 1 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 2 2 84

5 AB 3 2 3 3 1 3 3 3 1 2 3 3 3 3 1 3 2 3 2 1 3 3 2 3 2 1 2 2 2 3 3 3 77

6 MS 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 4 1 3 3 3 4 2 3 3 3 3 2 4 2 3 2 4 3 2 88

7 FR 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 4 3 4 3 2 3 86

8 MK 3 3 3 3 3 3 4 4 2 2 3 4 3 3 2 3 4 4 3 2 3 4 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 95

9 MG 2 3 2 3 2 2 2 3 1 1 3 3 3 3 4 3 3 4 2 1 3 3 3 3 1 3 2 3 3 3 3 3 83

10 MM 3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 1 3 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 88

11 M 2 4 4 4 2 4 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 90

12 SP 3 3 4 4 3 3 3 3 1 1 3 3 3 3 3 2 3 3 1 1 3 2 3 3 1 1 2 3 4 3 3 3 84

13 FK 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 73

14 IEBE 3 4 3 4 2 3 4 3 2 2 3 4 3 4 3 3 4 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 4 3 99

15 KH 2 3 2 3 3 2 3 4 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 2 1 2 2 3 3 2 1 2 3 3 3 3 3 80

16 G 2 2 2 3 4 3 3 3 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 3 2 2 3 1 1 2 3 2 3 3 2 78

17 NQ 2 2 1 2 3 2 2 3 1 1 3 3 3 3 4 3 3 3 1 1 3 3 3 3 1 3 2 3 3 3 3 2 78

18 MAI 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 83

19 NM 2 3 3 3 2 1 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 2 4 3 2 1 2 3 3 4 4 2 85

20 AZ 2 3 3 3 3 3 2 3 1 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 84

21 ZF 2 3 2 2 3 3 3 3 1 1 3 3 3 3 4 3 3 3 1 1 3 3 3 3 1 2 3 3 3 3 3 2 82

22 MBT 2 3 4 4 3 3 3 3 2 2 3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 2 4 3 3 2 2 3 4 3 4 4 3 95

23 HM 2 3 3 3 3 2 3 3 2 1 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 86

24 JW 3 3 3 4 3 3 3 4 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 4 4 2 2 3 4 3 4 4 3 97

Page 41: FORMAL CAREGIVER STRAIN DENGAN SUBJECTIVE WELL …eprints.umm.ac.id/34249/1/jiptummpp-gdl-fajrulisla-43656... · 2016-11-04 · Metode pengumpulan data yang digunakan ... Jumlah subjek

32

TABULASI DATA TRY OUT

SKALA CAREGIVER STRAIN

NOIDENTITAS

SUBJEK1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Jumlah

1 UP 3 2 3 3 4 4 2 3 2 3 2 2 4 3 2 4 2 3 3 2 3 3 2 2 3 4 2 3 3 3 84

2 JK 2 2 2 2 1 1 1 1 1 2 4 2 1 3 1 1 1 1 1 2 2 1 2 1 1 1 2 2 1 1 46

3 RM 1 1 3 3 3 3 1 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 1 3 2 2 3 2 3 2 3 3 68

4 ASF 4 2 2 2 4 3 2 1 2 2 1 2 4 3 2 3 1 1 3 2 2 2 2 1 1 3 1 4 2 2 66

5 AB 2 3 1 3 3 3 1 1 2 2 2 1 2 3 1 3 1 3 1 2 3 2 2 1 4 3 3 1 4 3 66

6 MS 2 2 1 2 3 2 1 1 1 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 59

7 FR 2 2 1 3 2 2 2 1 1 2 1 2 3 3 1 4 1 1 2 2 1 3 2 1 1 2 4 2 2 2 58

8 MK 1 2 3 3 3 3 2 1 2 2 2 2 3 3 2 3 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 61

9 MG 2 2 3 3 2 2 1 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 66

10 MM 3 1 2 1 1 2 1 2 2 2 1 2 2 3 1 3 1 3 2 2 2 2 1 2 4 2 2 2 1 2 57

11 M 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 3 2 3 68

12 SP 2 1 3 3 3 2 1 1 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 68

13 FK 1 1 2 4 3 1 2 2 1 1 2 3 3 2 2 2 1 2 2 3 1 2 2 2 1 2 4 3 2 2 61

14 IEBE 2 3 2 1 3 2 1 1 2 2 1 1 4 2 1 1 2 2 1 1 2 3 1 1 2 2 1 1 3 3 54

15 KH 2 2 3 2 2 3 1 1 2 1 2 2 2 3 2 3 1 1 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 63

16 G 2 1 1 3 3 3 1 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 69

17 NQ 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 65

18 MAI 2 1 3 2 2 2 2 2 2 1 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 1 63

19 NM 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 68

20 AZ 1 1 4 3 3 2 1 1 1 1 2 3 3 3 2 3 2 1 4 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 66

21 ZF 1 1 2 3 2 2 1 1 2 2 1 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 1 1 2 3 2 2 3 60

22 MBT 3 3 2 3 3 3 1 3 2 2 2 2 4 3 2 4 2 3 3 2 4 3 2 2 3 3 2 3 3 2 79

23 HM 3 3 3 3 4 4 2 3 2 3 2 2 4 4 2 4 2 3 3 2 3 3 2 2 3 4 3 3 2 2 85

24 JW 2 3 3 3 3 4 2 3 2 2 2 2 4 3 3 4 2 3 3 2 3 3 2 2 3 4 2 4 3 2 83

Page 42: FORMAL CAREGIVER STRAIN DENGAN SUBJECTIVE WELL …eprints.umm.ac.id/34249/1/jiptummpp-gdl-fajrulisla-43656... · 2016-11-04 · Metode pengumpulan data yang digunakan ... Jumlah subjek

33

LAMPIRAN

4

Page 43: FORMAL CAREGIVER STRAIN DENGAN SUBJECTIVE WELL …eprints.umm.ac.id/34249/1/jiptummpp-gdl-fajrulisla-43656... · 2016-11-04 · Metode pengumpulan data yang digunakan ... Jumlah subjek

34

Output Hasil Try Out Skala Caregiver Strain

a. Validitas

b. Reliabilitas

Page 44: FORMAL CAREGIVER STRAIN DENGAN SUBJECTIVE WELL …eprints.umm.ac.id/34249/1/jiptummpp-gdl-fajrulisla-43656... · 2016-11-04 · Metode pengumpulan data yang digunakan ... Jumlah subjek

35

LAMPIRAN

5

Page 45: FORMAL CAREGIVER STRAIN DENGAN SUBJECTIVE WELL …eprints.umm.ac.id/34249/1/jiptummpp-gdl-fajrulisla-43656... · 2016-11-04 · Metode pengumpulan data yang digunakan ... Jumlah subjek

36

Output Hasil Try Out Skala Subjective Well Being

a. Validitas

b. Reliabilitas

Page 46: FORMAL CAREGIVER STRAIN DENGAN SUBJECTIVE WELL …eprints.umm.ac.id/34249/1/jiptummpp-gdl-fajrulisla-43656... · 2016-11-04 · Metode pengumpulan data yang digunakan ... Jumlah subjek

37

LAMPIRAN

6

Page 47: FORMAL CAREGIVER STRAIN DENGAN SUBJECTIVE WELL …eprints.umm.ac.id/34249/1/jiptummpp-gdl-fajrulisla-43656... · 2016-11-04 · Metode pengumpulan data yang digunakan ... Jumlah subjek

38

Blue Print Skala Penelitian

a. Skala Caregiver Strain

b. Skala Subjective Well Being

No Aspek Item

Favorable Unfavorable

1 Physical strain 2, 3, 7, 8, 14, 15 1, 13, 18, 19

2 Emotional strain 5, 6, 11, 12, 17 4, 9, 10, 16

No Aspek Item

Favorable Unfavorable

1 Afek positif 5, 13, 14, 17, 18, 21

2 Afek negatif 23, 24, 19, 20, 22

3 Afek kepuasan hidup 1, 2, 10, 11, 15, 16 3, 4, 6, 7, 8, 9, 12

Page 48: FORMAL CAREGIVER STRAIN DENGAN SUBJECTIVE WELL …eprints.umm.ac.id/34249/1/jiptummpp-gdl-fajrulisla-43656... · 2016-11-04 · Metode pengumpulan data yang digunakan ... Jumlah subjek

39

LAMPIRAN

7

Page 49: FORMAL CAREGIVER STRAIN DENGAN SUBJECTIVE WELL …eprints.umm.ac.id/34249/1/jiptummpp-gdl-fajrulisla-43656... · 2016-11-04 · Metode pengumpulan data yang digunakan ... Jumlah subjek

40

Instrumen Penelitian : Kuesioner uji coba

Identitas Responden

Nama (inisial) :

Tempat, tanggal lahir :

Usia :

Jenis Kelamin : P / L*

* = coret yang tidak perlu

Petunjuk Pengisian

Dengan hormat,

Di tengah kesibukan Saudara saat ini, perkenankanlah saya memohon bantuan

Saudara untuk meluangkan waktu sejenak guna mengisi skala yang saya lampirkan.

Hal-hal yang perlu saya jelaskan dalam skala ini adalah sebagai berikut :

1. Bahwa skala ini saya buat murni untuk tujuan penelitian yang bersifat ilmiah,

maka saya mengharapkan kejujuran Saudara dalam mengisinya

2. Tidak ada jawaban yang benar atau salah, sehingga Saudara tidak perlu ragu-ragu

untuk menentukan pilihan jawaban

3. Semua jawaban yang Saudara berikan kami jamin kerahasiaannya

4. Kami mohon jangan sampai ada satu nomorpun yang terlewati jawabannya

Bacalah baik-baik setiap pernyataan berikut dan pilihlah salah satu alternatif

jawaban yang sesuai dengan keadaan diri Saudara dengan memberi tanda check list

(√) pada salah satu jawaban yang sudah tersedia, yaitu :

SS : Sangat Setuju

S : Setuju

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

Atas kesediaan dan bantuan Saudara untuk mengisi skala ini, saya ucapkan terima

kasih

Peneliti

Page 50: FORMAL CAREGIVER STRAIN DENGAN SUBJECTIVE WELL …eprints.umm.ac.id/34249/1/jiptummpp-gdl-fajrulisla-43656... · 2016-11-04 · Metode pengumpulan data yang digunakan ... Jumlah subjek

41

SKALA X

NO PERNYATAAN SS S TS STS

1 Saya tidak merasa lelah walaupun harus seharian

membimbing siswa inklusi

2

Membimbing siswa inklusi cukup menguras

tenaga saya sehingga membuat saya mudah

merasa lelah

3 Saya merasa bahwa tugas sebagai guru

pembimbing khusus menguras banyak tenaga

4

Saya menerima tanggung jawab sebagai guru

pembimbing khusus dengan rasa percaya diri

yang tinggi

5 Saya merasa tidak nyaman berada dalam kelas

inklusi

6 Saya mudah mengeluh jika membimbing kelas

inklusi

7

Salah satu yang harus dipersiapkan dalam

menghadapi kelas inklusi adalah fisik yang kuat,

karena diperlukan banyak tenaga untuk

menghadapinya.

8 Saya merasa mudah lelah jika kelas inklusi

membuat kegaduhan

9 Saya yakin bisa menjalankan tugas saya sebagai

guru pembimbing khusus dengan baik

10 Mendidik kelas inklusi merupakan tanggung

jawab yang cukup mudah bagi saya

11 Saya mengajar kelas inklusi dengan setengah hati

karena mudah bosan dan tidak menikmatinya.

12

Saya merasa putus asa ketika tidak bisa

menemukan metode pembelajaran yang tepat

untuk mengembangkan kemampuan dan potensi

kelas inklusi

13 Saya tidak merasa letih dan lesu ketika

berinteraksi dengan kelas inklusi

14

Saya menghabiskan lebih banyak waktu di

sekolah bersama dengan siswa inklusi daripada

dirumah sehingga saya secara fisik menjadi

mudah lelah

15

Mempersiapkan segala sesuatu untuk kebutuhan

kelas inklusi membuat waktu tidur saya menjadi

berkurang

16 Saya bersemangat ketika harus berinteraksi

dengan kelas inklusi

17

Saya tidak mengerti apa yang ada di balik

kehidupan ini, mengapa Tuhan mentakdirkan saya

sebagai guru pembimbing khusus.

Page 51: FORMAL CAREGIVER STRAIN DENGAN SUBJECTIVE WELL …eprints.umm.ac.id/34249/1/jiptummpp-gdl-fajrulisla-43656... · 2016-11-04 · Metode pengumpulan data yang digunakan ... Jumlah subjek

42

18 Saya tidak merasa lelah ketika harus mendidik

kelas inklusi

19 Saya bekerja keras demi hasil terbaik, walaupun

harus mengorbankan banyak waktu

Page 52: FORMAL CAREGIVER STRAIN DENGAN SUBJECTIVE WELL …eprints.umm.ac.id/34249/1/jiptummpp-gdl-fajrulisla-43656... · 2016-11-04 · Metode pengumpulan data yang digunakan ... Jumlah subjek

43

SKALA Y

NO PERNYATAAN SS S TS STS

1 Saya bersyukur dengan kehidupan saya dan tidak

ingin menukarnya dengan kehidupan orang lain

2 Saya menemukan pelajaran berharga dari banyak

aktifitas dan peristiwa khidupan

3 Saya ingin menukar hidup saya dengan hidup

orang lain yang lebih menyenangkan

4 Kehidupan saya berisi aktifitas yang monoton

dan membosankan

5

Rutinitas yang saya lakukan membuat saya

bersemangat dan ingin menambah pengalaman

baru

6 Saya merasa tidak beruntung dan iri, karena

orang lain diberi lebih banyak reeki oleh Tuhan

7 Saya rasa apa yang sudah saya lakukan tidak

sebanding dengan apa yang saya dapatkan

8 Saya merasa beban kerja saya sangat berat

9 Status pekerjaan yang saya dapatkan saat ini

tidak sesuai dengan apa yang saya inginkan

10 Dalam banyak hal, hidup saya mendekati

kehidupan ideal yang saya inginkan

11 Hidup ini indah, dengan cerita sedih dan bahagia,

saya berusaha mencari hikmah positif

12 Saya iri ketika membandingkan hidup saya

dengan hidup orang lain.

13 Saya jarang menganggur, karena selalu aktif dan

semangat ingin melakukan kegiatan

14 Setiap hari saya bersemangat menjalani hari

karena bahagia dengan kehidupan ini.

15 Saya menerima apapun yang Tuhan berikan

untuk saya

16

Saya bersyukur dengan materi dan status

pekerjaan, termasuk tempat tinggal yang

membuat saya nyaman

17 Karena bangga menjadi diri sendiri, saya merasa

dilimpahi kasih sayang Tuhan

18 Hal kecil pun bisa membuat saya gembira, karena

hal tersebut adalah anugerah dari Tuhan

19 Dalam sehari, ada saja yang membuat saya

terbebani, hingga saya mudah merasa cemas

20 Saya sedih dan kecewa karena hal-hal yang

terjadi dalam hidup saya

21

Saya senang bisa beraktifitas bebas tanpa beban,

tetapi tetap bertanggung jawab sebagai pribadi

yang mandiri

Page 53: FORMAL CAREGIVER STRAIN DENGAN SUBJECTIVE WELL …eprints.umm.ac.id/34249/1/jiptummpp-gdl-fajrulisla-43656... · 2016-11-04 · Metode pengumpulan data yang digunakan ... Jumlah subjek

44

22 Saya jarang semangat menjalani hari-hari karena

kecewa dengan keadaan hidup saat ini.

23 Karena merasa rendah diri, saya sedih dan

merasa tidak beruntung

24 Saya mudah emosi dan bermusuhan dengan

orang lain karena hal sepele.

Page 54: FORMAL CAREGIVER STRAIN DENGAN SUBJECTIVE WELL …eprints.umm.ac.id/34249/1/jiptummpp-gdl-fajrulisla-43656... · 2016-11-04 · Metode pengumpulan data yang digunakan ... Jumlah subjek

45

LAMPIRAN

8

Page 55: FORMAL CAREGIVER STRAIN DENGAN SUBJECTIVE WELL …eprints.umm.ac.id/34249/1/jiptummpp-gdl-fajrulisla-43656... · 2016-11-04 · Metode pengumpulan data yang digunakan ... Jumlah subjek

46

Instrumen Penelitian : Kuesioner setelah uji coba

Identitas Responden

Nama (inisial) :

Tempat, tanggal lahir :

Usia :

Jenis Kelamin : P / L*

* = coret yang tidak perlu

Petunjuk Pengisian

Dengan hormat,

Di tengah kesibukan Saudara saat ini, perkenankanlah saya memohon bantuan

Saudara untuk meluangkan waktu sejenak guna mengisi skala yang saya lampirkan.

Hal-hal yang perlu saya jelaskan dalam skala ini adalah sebagai berikut :

1. Bahwa skala ini saya buat murni untuk tujuan penelitian yang bersifat ilmiah,

maka saya mengharapkan kejujuran Saudara dalam mengisinya

2. Tidak ada jawaban yang benar atau salah, sehingga Saudara tidak perlu ragu-ragu

untuk menentukan pilihan jawaban

3. Semua jawaban yang Saudara berikan kami jamin kerahasiaannya

4. Kami mohon jangan sampai ada satu nomorpun yang terlewati jawabannya

Bacalah baik-baik setiap pernyataan berikut dan pilihlah salah satu alternatif

jawaban yang sesuai dengan keadaan diri Saudara dengan memberi tanda check list

(√) pada salah satu jawaban yang sudah tersedia, yaitu :

SS : Sangat Setuju

S : Setuju

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

Atas kesediaan dan bantuan Saudara untuk mengisi skala ini, saya ucapkan terima

kasih

Peneliti

Page 56: FORMAL CAREGIVER STRAIN DENGAN SUBJECTIVE WELL …eprints.umm.ac.id/34249/1/jiptummpp-gdl-fajrulisla-43656... · 2016-11-04 · Metode pengumpulan data yang digunakan ... Jumlah subjek

47

SKALA X

NO PERNYATAAN SS S TS STS

1 Saya tidak merasa lelah walaupun harus seharian

membimbing siswa inklusi

2

Membimbing siswa inklusi cukup menguras

tenaga saya sehingga membuat saya mudah

merasa lelah

3 Saya merasa bahwa tugas sebagai guru

pembimbing khusus menguras banyak tenaga

4

Saya menerima tanggung jawab sebagai guru

pembimbing khusus dengan rasa percaya diri

yang tinggi

5 Saya merasa tidak nyaman berada dalam kelas

inklusi

6 Saya mudah mengeluh jika membimbing kelas

inklusi

7

Salah satu yang harus dipersiapkan dalam

menghadapi kelas inklusi adalah fisik yang kuat,

karena diperlukan banyak tenaga untuk

menghadapinya.

8 Saya merasa mudah lelah jika kelas inklusi

membuat kegaduhan

9 Saya yakin bisa menjalankan tugas saya sebagai

guru pembimbing khusus dengan baik

10 Mendidik kelas inklusi merupakan tanggung

jawab yang cukup mudah bagi saya

11 Saya mengajar kelas inklusi dengan setengah hati

karena mudah bosan dan tidak menikmatinya.

12

Saya merasa putus asa ketika tidak bisa

menemukan metode pembelajaran yang tepat

untuk mengembangkan kemampuan dan potensi

kelas inklusi

13 Saya tidak merasa letih dan lesu ketika

berinteraksi dengan kelas inklusi

14

Saya menghabiskan lebih banyak waktu di

sekolah bersama dengan siswa inklusi daripada

dirumah sehingga saya secara fisik menjadi

mudah lelah

15

Mempersiapkan segala sesuatu untuk kebutuhan

kelas inklusi membuat waktu tidur saya menjadi

berkurang

16 Saya bersemangat ketika harus berinteraksi

dengan kelas inklusi

17

Saya tidak mengerti apa yang ada di balik

kehidupan ini, mengapa Tuhan mentakdirkan saya

sebagai guru pembimbing khusus.

Page 57: FORMAL CAREGIVER STRAIN DENGAN SUBJECTIVE WELL …eprints.umm.ac.id/34249/1/jiptummpp-gdl-fajrulisla-43656... · 2016-11-04 · Metode pengumpulan data yang digunakan ... Jumlah subjek

48

18 Saya tidak merasa lelah ketika harus mendidik

kelas inklusi

19 Saya bekerja keras demi hasil terbaik, walaupun

harus mengorbankan banyak waktu

Page 58: FORMAL CAREGIVER STRAIN DENGAN SUBJECTIVE WELL …eprints.umm.ac.id/34249/1/jiptummpp-gdl-fajrulisla-43656... · 2016-11-04 · Metode pengumpulan data yang digunakan ... Jumlah subjek

49

SKALA Y

NO PERNYATAAN SS S TS STS

1 Saya bersyukur dengan kehidupan saya dan tidak

ingin menukarnya dengan kehidupan orang lain

2 Saya menemukan pelajaran berharga dari banyak

aktifitas dan peristiwa khidupan

3 Saya ingin menukar hidup saya dengan hidup

orang lain yang lebih menyenangkan

4 Kehidupan saya berisi aktifitas yang monoton

dan membosankan

5

Rutinitas yang saya lakukan membuat saya

bersemangat dan ingin menambah pengalaman

baru

6 Saya merasa tidak beruntung dan iri, karena

orang lain diberi lebih banyak reeki oleh Tuhan

7 Saya rasa apa yang sudah saya lakukan tidak

sebanding dengan apa yang saya dapatkan

8 Saya merasa beban kerja saya sangat berat

9 Status pekerjaan yang saya dapatkan saat ini

tidak sesuai dengan apa yang saya inginkan

10 Hidup ini indah, dengan cerita sedih dan bahagia,

saya berusaha mencari hikmah positif

11 Saya iri ketika membandingkan hidup saya

dengan hidup orang lain.

12 Saya jarang menganggur, karena selalu aktif dan

semangat ingin melakukan kegiatan

13 Setiap hari saya bersemangat menjalani hari

karena bahagia dengan kehidupan ini.

14 Saya menerima apapun yang Tuhan berikan

untuk saya

15

Saya bersyukur dengan materi dan status

pekerjaan, termasuk tempat tinggal yang

membuat saya nyaman

16 Karena bangga menjadi diri sendiri, saya merasa

dilimpahi kasih sayang Tuhan

17 Hal kecil pun bisa membuat saya gembira, karena

hal tersebut adalah anugerah dari Tuhan

18 Dalam sehari, ada saja yang membuat saya

terbebani, hingga saya mudah merasa cemas

19 Saya sedih dan kecewa karena hal-hal yang

terjadi dalam hidup saya

20

Saya senang bisa beraktifitas bebas tanpa beban,

tetapi tetap bertanggung jawab sebagai pribadi

yang mandiri

21 Saya jarang semangat menjalani hari-hari karena

kecewa dengan keadaan hidup saat ini.

Page 59: FORMAL CAREGIVER STRAIN DENGAN SUBJECTIVE WELL …eprints.umm.ac.id/34249/1/jiptummpp-gdl-fajrulisla-43656... · 2016-11-04 · Metode pengumpulan data yang digunakan ... Jumlah subjek

50

LAMPIRAN

9

Page 60: FORMAL CAREGIVER STRAIN DENGAN SUBJECTIVE WELL …eprints.umm.ac.id/34249/1/jiptummpp-gdl-fajrulisla-43656... · 2016-11-04 · Metode pengumpulan data yang digunakan ... Jumlah subjek

51

Output Hasil Penelitian Skala Caregiver Strain

A. Validitas

B. Reliabilitas

Page 61: FORMAL CAREGIVER STRAIN DENGAN SUBJECTIVE WELL …eprints.umm.ac.id/34249/1/jiptummpp-gdl-fajrulisla-43656... · 2016-11-04 · Metode pengumpulan data yang digunakan ... Jumlah subjek

52

LAMPIRAN

10

Page 62: FORMAL CAREGIVER STRAIN DENGAN SUBJECTIVE WELL …eprints.umm.ac.id/34249/1/jiptummpp-gdl-fajrulisla-43656... · 2016-11-04 · Metode pengumpulan data yang digunakan ... Jumlah subjek

53

Output Hasil Penelitian Skala Subjective Well Being (item gugur)

Page 63: FORMAL CAREGIVER STRAIN DENGAN SUBJECTIVE WELL …eprints.umm.ac.id/34249/1/jiptummpp-gdl-fajrulisla-43656... · 2016-11-04 · Metode pengumpulan data yang digunakan ... Jumlah subjek

54

LAMPIRAN

11

Page 64: FORMAL CAREGIVER STRAIN DENGAN SUBJECTIVE WELL …eprints.umm.ac.id/34249/1/jiptummpp-gdl-fajrulisla-43656... · 2016-11-04 · Metode pengumpulan data yang digunakan ... Jumlah subjek

55

Output Hasil Penelitian Skala Subjective Well Being

A. Validitas

B. Reliabilitas

Page 65: FORMAL CAREGIVER STRAIN DENGAN SUBJECTIVE WELL …eprints.umm.ac.id/34249/1/jiptummpp-gdl-fajrulisla-43656... · 2016-11-04 · Metode pengumpulan data yang digunakan ... Jumlah subjek

56

LAMPIRAN

12

Page 66: FORMAL CAREGIVER STRAIN DENGAN SUBJECTIVE WELL …eprints.umm.ac.id/34249/1/jiptummpp-gdl-fajrulisla-43656... · 2016-11-04 · Metode pengumpulan data yang digunakan ... Jumlah subjek

57

Output Hasil Deskripsi Data Penelitian

Page 67: FORMAL CAREGIVER STRAIN DENGAN SUBJECTIVE WELL …eprints.umm.ac.id/34249/1/jiptummpp-gdl-fajrulisla-43656... · 2016-11-04 · Metode pengumpulan data yang digunakan ... Jumlah subjek

58

LAMPIRAN

13

Page 68: FORMAL CAREGIVER STRAIN DENGAN SUBJECTIVE WELL …eprints.umm.ac.id/34249/1/jiptummpp-gdl-fajrulisla-43656... · 2016-11-04 · Metode pengumpulan data yang digunakan ... Jumlah subjek

59

Output Hasil Uji Korelasi Product Moment

Page 69: FORMAL CAREGIVER STRAIN DENGAN SUBJECTIVE WELL …eprints.umm.ac.id/34249/1/jiptummpp-gdl-fajrulisla-43656... · 2016-11-04 · Metode pengumpulan data yang digunakan ... Jumlah subjek

60

LAMPIRAN

14

Page 70: FORMAL CAREGIVER STRAIN DENGAN SUBJECTIVE WELL …eprints.umm.ac.id/34249/1/jiptummpp-gdl-fajrulisla-43656... · 2016-11-04 · Metode pengumpulan data yang digunakan ... Jumlah subjek

61

Output Hasil Uji Nilai Koefisien Determinasi

Page 71: FORMAL CAREGIVER STRAIN DENGAN SUBJECTIVE WELL …eprints.umm.ac.id/34249/1/jiptummpp-gdl-fajrulisla-43656... · 2016-11-04 · Metode pengumpulan data yang digunakan ... Jumlah subjek

62

LAMPIRAN

15

Page 72: FORMAL CAREGIVER STRAIN DENGAN SUBJECTIVE WELL …eprints.umm.ac.id/34249/1/jiptummpp-gdl-fajrulisla-43656... · 2016-11-04 · Metode pengumpulan data yang digunakan ... Jumlah subjek

63

Tabulasi Data Penelitian

SKALA CAREGIVER STRAIN

Item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 Jumlah Respon

den

1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22

2 1 1 3 1 2 2 4 2 2 3 1 4 2 1 1 2 4 1 1 38

3 3 2 2 2 2 3 4 3 2 4 1 1 3 2 2 3 1 3 2 45

4 3 2 2 2 2 3 4 3 2 4 1 1 3 2 2 3 1 3 2 45

5 2 3 3 2 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 3 3 1 3 3 46

6 2 2 2 2 1 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 42

7 2 3 3 2 2 2 3 3 2 3 1 2 2 2 2 2 3 2 2 43

8 2 2 3 2 1 2 3 4 1 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 42

9 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 39

10 3 2 2 1 3 3 3 2 2 3 1 2 2 2 2 2 1 2 1 39

11 1 2 2 2 1 1 4 2 1 3 3 1 2 1 2 1 1 2 2 34

12 2 2 2 2 1 2 3 3 2 3 1 1 2 2 1 2 1 2 1 35

13 1 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 40

14 1 3 3 1 1 2 3 2 2 2 1 2 3 2 2 2 3 2 2 39

15 2 2 2 1 2 1 3 1 1 3 1 2 2 2 1 2 1 2 1 32

16 2 2 2 2 1 2 3 2 2 3 1 1 2 2 3 2 1 2 1 36

17 2 3 1 1 1 1 3 2 2 2 1 2 2 2 2 1 4 2 1 35

18 3 2 2 3 1 2 2 2 2 4 1 2 2 2 3 3 4 2 2 44

19 2 2 2 1 1 1 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 32

20 3 2 3 2 1 1 3 3 2 3 1 2 2 2 2 1 2 2 2 39

21 3 3 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 44

22 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 40

23 2 2 1 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 1 2 2 39

24 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 2 3 2 48

25 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 4 2 2 39

26 2 2 4 2 2 2 3 3 2 3 2 1 1 2 3 4 1 1 2 42

Page 73: FORMAL CAREGIVER STRAIN DENGAN SUBJECTIVE WELL …eprints.umm.ac.id/34249/1/jiptummpp-gdl-fajrulisla-43656... · 2016-11-04 · Metode pengumpulan data yang digunakan ... Jumlah subjek

64

27 2 2 2 2 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 43

28 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 40

29 2 2 2 2 2 2 3 4 2 2 2 3 2 2 1 2 3 2 1 41

30 2 2 3 2 2 2 4 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 45

31 2 3 3 3 2 1 4 3 3 4 3 3 3 3 2 2 2 1 1 48

32 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 76

33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 55

34 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2 1 2 3 2 2 3 2 44

35 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 53

36 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 54

37 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 54

38 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 49

39 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 63

40 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 53

41 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 57

42 2 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 58

43 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 57

44 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 42

45 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 63

46 2 3 2 3 2 3 4 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3 3 2 49

47 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 51

48 2 2 1 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 49

49 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 50

50 2 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 4 3 2 52

Page 74: FORMAL CAREGIVER STRAIN DENGAN SUBJECTIVE WELL …eprints.umm.ac.id/34249/1/jiptummpp-gdl-fajrulisla-43656... · 2016-11-04 · Metode pengumpulan data yang digunakan ... Jumlah subjek

65

Tabulasi Data Penelitian

SKALA SUBJECTIVE WELL BEING

(Item Gugur)

Item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 Jumlah Respon

den 1 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 1 1 85 2 4 4 2 2 2 4 1 2 2 2 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 1 1 72 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 83 4 3 3 4 4 2 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 82 5 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 1 1 77 6 3 4 2 4 3 3 2 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 68 7 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 2 73 8 4 4 4 3 4 3 2 3 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 1 83 9 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 2 2 75 10 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 1 2 80 11 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 1 1 77 12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 2 85 13 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 70 14 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 1 2 78 15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 1 1 87 16 4 4 4 4 4 4 3 3 3 2 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 1 2 84 17 4 4 1 3 3 4 2 3 2 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 1 1 75 18 4 4 4 4 4 4 3 3 2 2 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 1 1 78 19 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 2 1 85 20 4 4 3 3 3 3 3 3 2 2 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 82 21 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 1 1 77 22 4 4 3 3 4 3 3 3 3 2 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 82 23 4 4 4 4 3 4 4 4 3 2 4 4 2 3 4 3 3 4 4 3 3 3 1 1 78 24 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 68

Page 75: FORMAL CAREGIVER STRAIN DENGAN SUBJECTIVE WELL …eprints.umm.ac.id/34249/1/jiptummpp-gdl-fajrulisla-43656... · 2016-11-04 · Metode pengumpulan data yang digunakan ... Jumlah subjek

66

25 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 85 26 4 4 4 3 4 3 2 2 4 2 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 2 1 77 27 4 4 2 4 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 2 1 75 28 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 1 1 78 29 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 66 30 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1 67 31 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 1 2 74 32 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 90 33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 4 3 3 3 1 1 67 34 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2 1 2 3 2 2 3 3 3 2 2 2 1 55 35 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 4 67 36 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 1 1 65 37 4 3 3 4 4 3 4 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 2 2 71 38 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 1 1 68 39 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 2 4 2 2 79 40 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 1 1 69 41 4 4 2 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1 73 42 4 4 2 4 3 3 2 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 1 69 43 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 70 44 2 3 4 3 4 3 2 3 2 2 4 4 3 4 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 65 45 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 2 4 1 1 76 46 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 1 1 77 47 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 1 1 63 48 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 62 49 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 1 1 64 50 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 2 3 2 1 66

Page 76: FORMAL CAREGIVER STRAIN DENGAN SUBJECTIVE WELL …eprints.umm.ac.id/34249/1/jiptummpp-gdl-fajrulisla-43656... · 2016-11-04 · Metode pengumpulan data yang digunakan ... Jumlah subjek

67

Tabulasi Data Penelitian

SKALA SUBJECTIVE WELL BEING

Item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 Jumlah Respon

den 1 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 80 2 4 4 2 2 2 4 1 2 2 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 68 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 78 4 3 3 4 4 2 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 77 5 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 72 6 3 4 2 4 3 3 2 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 63 7 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 66 8 4 4 4 3 4 3 2 3 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 76 9 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 68 10 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 74 11 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 72 12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 78 13 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 63 14 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 72 15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 82 16 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 79 17 4 4 1 3 3 4 2 3 2 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 70 18 4 4 4 4 4 4 3 3 2 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 74 19 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 79 20 4 4 3 3 3 3 3 3 2 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 74 21 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 72 22 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 76 23 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 2 3 4 3 3 4 4 3 3 3 74 24 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 61 25 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 80 26 4 4 4 3 4 3 2 2 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 72

Page 77: FORMAL CAREGIVER STRAIN DENGAN SUBJECTIVE WELL …eprints.umm.ac.id/34249/1/jiptummpp-gdl-fajrulisla-43656... · 2016-11-04 · Metode pengumpulan data yang digunakan ... Jumlah subjek

68

27 4 4 2 4 3 4 2 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 69 28 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 73 29 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 60 30 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 61 31 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 68 32 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 84 33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 4 3 3 3 62 34 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 1 2 3 2 2 3 3 3 2 2 49 35 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 59 36 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 60 37 4 3 3 4 4 3 4 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 64 38 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 63 39 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 2 4 72 40 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 64 41 4 4 2 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 67 42 4 4 2 4 3 3 2 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 63 43 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 63 44 2 3 4 3 4 3 2 3 2 4 4 3 4 2 2 2 2 3 2 3 2 59 45 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 2 4 71 46 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 72 47 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 58 48 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 55 49 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 60 50 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 2 3 60

Page 78: FORMAL CAREGIVER STRAIN DENGAN SUBJECTIVE WELL …eprints.umm.ac.id/34249/1/jiptummpp-gdl-fajrulisla-43656... · 2016-11-04 · Metode pengumpulan data yang digunakan ... Jumlah subjek

69

LAMPIRAN

15

Page 79: FORMAL CAREGIVER STRAIN DENGAN SUBJECTIVE WELL …eprints.umm.ac.id/34249/1/jiptummpp-gdl-fajrulisla-43656... · 2016-11-04 · Metode pengumpulan data yang digunakan ... Jumlah subjek

70

Page 80: FORMAL CAREGIVER STRAIN DENGAN SUBJECTIVE WELL …eprints.umm.ac.id/34249/1/jiptummpp-gdl-fajrulisla-43656... · 2016-11-04 · Metode pengumpulan data yang digunakan ... Jumlah subjek

71

Page 81: FORMAL CAREGIVER STRAIN DENGAN SUBJECTIVE WELL …eprints.umm.ac.id/34249/1/jiptummpp-gdl-fajrulisla-43656... · 2016-11-04 · Metode pengumpulan data yang digunakan ... Jumlah subjek

72

Page 82: FORMAL CAREGIVER STRAIN DENGAN SUBJECTIVE WELL …eprints.umm.ac.id/34249/1/jiptummpp-gdl-fajrulisla-43656... · 2016-11-04 · Metode pengumpulan data yang digunakan ... Jumlah subjek

73

Page 83: FORMAL CAREGIVER STRAIN DENGAN SUBJECTIVE WELL …eprints.umm.ac.id/34249/1/jiptummpp-gdl-fajrulisla-43656... · 2016-11-04 · Metode pengumpulan data yang digunakan ... Jumlah subjek

74

Page 84: FORMAL CAREGIVER STRAIN DENGAN SUBJECTIVE WELL …eprints.umm.ac.id/34249/1/jiptummpp-gdl-fajrulisla-43656... · 2016-11-04 · Metode pengumpulan data yang digunakan ... Jumlah subjek

75

Page 85: FORMAL CAREGIVER STRAIN DENGAN SUBJECTIVE WELL …eprints.umm.ac.id/34249/1/jiptummpp-gdl-fajrulisla-43656... · 2016-11-04 · Metode pengumpulan data yang digunakan ... Jumlah subjek

76

Page 86: FORMAL CAREGIVER STRAIN DENGAN SUBJECTIVE WELL …eprints.umm.ac.id/34249/1/jiptummpp-gdl-fajrulisla-43656... · 2016-11-04 · Metode pengumpulan data yang digunakan ... Jumlah subjek

77

Page 87: FORMAL CAREGIVER STRAIN DENGAN SUBJECTIVE WELL …eprints.umm.ac.id/34249/1/jiptummpp-gdl-fajrulisla-43656... · 2016-11-04 · Metode pengumpulan data yang digunakan ... Jumlah subjek

78

Page 88: FORMAL CAREGIVER STRAIN DENGAN SUBJECTIVE WELL …eprints.umm.ac.id/34249/1/jiptummpp-gdl-fajrulisla-43656... · 2016-11-04 · Metode pengumpulan data yang digunakan ... Jumlah subjek

79

Page 89: FORMAL CAREGIVER STRAIN DENGAN SUBJECTIVE WELL …eprints.umm.ac.id/34249/1/jiptummpp-gdl-fajrulisla-43656... · 2016-11-04 · Metode pengumpulan data yang digunakan ... Jumlah subjek

80

Page 90: FORMAL CAREGIVER STRAIN DENGAN SUBJECTIVE WELL …eprints.umm.ac.id/34249/1/jiptummpp-gdl-fajrulisla-43656... · 2016-11-04 · Metode pengumpulan data yang digunakan ... Jumlah subjek

81

Page 91: FORMAL CAREGIVER STRAIN DENGAN SUBJECTIVE WELL …eprints.umm.ac.id/34249/1/jiptummpp-gdl-fajrulisla-43656... · 2016-11-04 · Metode pengumpulan data yang digunakan ... Jumlah subjek

82

Page 92: FORMAL CAREGIVER STRAIN DENGAN SUBJECTIVE WELL …eprints.umm.ac.id/34249/1/jiptummpp-gdl-fajrulisla-43656... · 2016-11-04 · Metode pengumpulan data yang digunakan ... Jumlah subjek

83

Page 93: FORMAL CAREGIVER STRAIN DENGAN SUBJECTIVE WELL …eprints.umm.ac.id/34249/1/jiptummpp-gdl-fajrulisla-43656... · 2016-11-04 · Metode pengumpulan data yang digunakan ... Jumlah subjek

84

Page 94: FORMAL CAREGIVER STRAIN DENGAN SUBJECTIVE WELL …eprints.umm.ac.id/34249/1/jiptummpp-gdl-fajrulisla-43656... · 2016-11-04 · Metode pengumpulan data yang digunakan ... Jumlah subjek

85

Page 95: FORMAL CAREGIVER STRAIN DENGAN SUBJECTIVE WELL …eprints.umm.ac.id/34249/1/jiptummpp-gdl-fajrulisla-43656... · 2016-11-04 · Metode pengumpulan data yang digunakan ... Jumlah subjek

86

Page 96: FORMAL CAREGIVER STRAIN DENGAN SUBJECTIVE WELL …eprints.umm.ac.id/34249/1/jiptummpp-gdl-fajrulisla-43656... · 2016-11-04 · Metode pengumpulan data yang digunakan ... Jumlah subjek

87