fun with my small note uploud 1

14
Proudly present by - *Iseu Laelasari* …Fun with my smart resume… Let’s study about coordination system What do u think first, when u hear coordination system? next ^_^ Coordination system consist of neuron system (sistem saraf), hormone system (sistem hormon) & sense system (Sistem indera). relation example??? Coba perhatikan satu contoh yang berhubungan dengan kejadian sehari-hari/ yang pernah kalian alami, berkenaan dengan sistem koordinasi… “Ketika kalian mengikuti UAS atau ujian-ujian lainnya dengan batas waktu yang telah ditentukan (misalkan 90 menit), ketika pengawas ujian mengintruksikan untuk mulai mengerjakan soal, saat itu mata menerima pesan/ rangsang berupa soal-soal yang harus diisi dengan jawaban, rangsang ini akan diteruskan oleh saraf menuju otak, selanjutnya otak menginterpretasikan rangsang tersebut untuk memilih jawaban yang dianggap benar, otak kemudian memerintahkan saraf untuk menggerakan otot tangan, sehingga tangan melakukan aksi dengan memberi tanda pilihan pada LJK. Ketika waktu yang diberikan untuk menyelesaikan soal hampir habis, sementara masih banyak soal yang belum dijawab, saat itu jantung berdetak lebih kencang karena pengaruh suatu hormon yang disekresikan oleh kelenjar endokrin ke dalam darah, yang kita kenal dengan hormon adrenalin.” Perbedaan antara Sistem Saraf dan Sistem Hormon No Aspek pembeda Sistem saraf Sistem hormon 1 Pusat pengontrolan Otak (cerebral) & sumsum tulang belang (medulla spinalis) Kelenjar endokrin 2 Cara mengontrol Penjalaran impuls melalui neuron Mensekresikan hormon ke dalam darah 3 Cara kerja/ reaksi cepat Lambat 4 Kaitan dengan homeostasis Tidak berkaitan langsung Berkaitan langsung (mengatur homeostasis) ` Let’s begin study with neuron tissue (Jaringan Saraf) Untuk mempermudah dalam memahami materi sistem koordinasi, kita terlebih dahulu pelajari mengenai sistem saraf. Dalam mengawali materi saraf, kita tinjau saraf sebagai suatu jaringan…okke!!! (like this)…*_*….Now, open u’r mind n prepare new folder in u’r brain… Suatu jaringan saraf terdiri dari dua komponen utama, yaitu neuron yang merupakan unit struktural dan fungsional dari jaringan saraf dan bertugas untuk menghantarkan impuls, serta neuroglia yang tidak bertugas untuk menghantarkan impuls. Neuroglia dan neuron tidak dapat dipisahkan (seperti amplop dengan perangko…), dimana ada neuron maka disitu pasti ada neuroglia, karena neuroglia mempunyai peran yang esensial yakni untuk menjamin keberlangsungan hidup icewsciencebiology.blogspot.com

Upload: iseu-pranyoto

Post on 21-May-2015

226 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Fun with my small note uploud 1

Proudly present by - *Iseu Laelasari*

…Fun with my smart resume…

Let’s study about coordination system

What do u think first, when u hear coordination system? next ^_^ Coordination system consist of neuron system (sistem saraf), hormone system (sistem hormon) & sense system (Sistem indera). relation example???Coba perhatikan satu contoh yang berhubungan dengan kejadian sehari-hari/ yang pernah kalian alami, berkenaan dengan sistem koordinasi…

“Ketika kalian mengikuti UAS atau ujian-ujian lainnya dengan batas waktu yang telah ditentukan (misalkan 90 menit), ketika pengawas ujian mengintruksikan untuk mulai mengerjakan soal, saat itu mata menerima pesan/ rangsang berupa soal-soal yang harus diisi dengan jawaban, rangsang ini akan diteruskan oleh saraf menuju otak, selanjutnya otak menginterpretasikan rangsang tersebut untuk memilih jawaban yang dianggap benar, otak kemudian memerintahkan saraf untuk menggerakan otot tangan, sehingga tangan melakukan aksi dengan memberi tanda pilihan pada LJK. Ketika waktu yang diberikan untuk menyelesaikan soal hampir habis, sementara masih banyak soal yang belum dijawab, saat itu jantung berdetak lebih kencang karena pengaruh suatu hormon yang disekresikan oleh kelenjar endokrin ke dalam darah, yang kita kenal dengan hormon adrenalin.”

Perbedaan antara Sistem Saraf dan Sistem Hormon

No Aspek pembeda Sistem saraf Sistem hormon1 Pusat pengontrolan Otak (cerebral) & sumsum tulang belang

(medulla spinalis)Kelenjar endokrin

2 Cara mengontrol Penjalaran impuls melalui neuron Mensekresikan hormon ke dalam darah

3 Cara kerja/ reaksi cepat Lambat4 Kaitan dengan

homeostasisTidak berkaitan langsung Berkaitan langsung

(mengatur homeostasis)`

Let’s begin study with neuron tissue (Jaringan Saraf)Untuk mempermudah dalam memahami materi sistem koordinasi, kita terlebih dahulu pelajari mengenai

sistem saraf. Dalam mengawali materi saraf, kita tinjau saraf sebagai suatu jaringan…okke!!! (like this)…*_*….Now, open u’r mind n prepare new folder in u’r brain…

Suatu jaringan saraf terdiri dari dua komponen utama, yaitu neuron yang merupakan unit struktural dan fungsional dari jaringan saraf dan bertugas untuk menghantarkan impuls, serta neuroglia yang tidak bertugas untuk menghantarkan impuls. Neuroglia dan neuron tidak dapat dipisahkan (seperti amplop dengan perangko…), dimana ada neuron maka disitu pasti ada neuroglia, karena neuroglia mempunyai peran yang esensial yakni untuk menjamin keberlangsungan hidup neuron. Neoroglialah yang memberi nutrisi bagi neuron, karena dia memiliki kemampuan untuk menghubungkan neuron dengan pembuluh darah yang membawa nutrisi. Selain itu neuroglia juga berperan dalam memproteksi neuron dan melakukan fagositosis untuk memangsa mikroba dan membersihkan sel-sel yang mati.

Secara struktural neuron terdiri dari 3 komponen utama yaitu, badan sel yang berperan sangat penting, karena disanalah terdapat inti sel yang mengatur kerja dari neuron, selain itu di dalam badan sel pun terdapat organel-organel seperti mitokondria, lysosom, nissel body (RE kasar), neurofibril, dll. Badan sel memiliki juluran-juluran sitoplasma, yaitu dendrit yang bertugas untuk menghantarkan impuls ke arah badan sel, dan akson yang berfungsi untuk meneruskan impuls dari badan sel menuju neuron yang lain. Jalannya rangsang berlangsung satu arah yaitu dari dendrit badan sel ke akson. Umumnya dendrit terdapat beberapa buah tetapi akson biasanya hanya terdapat satu buah dalam 1 neuron.

icewsciencebiology.blogspot.com

Page 2: Fun with my small note uploud 1

Proudly present by - *Iseu Laelasari*

Sumber: health.howstuffworks.com

Suatu akson dapat dilapisi oleh suatu lapisan yang dinamakan dengan selubung myelin yang dibentuk oleh sel Schwann. Selaput myelin ini berbuku-buku, bagaian yang tidak ditutupi oleh selubung myelin dinamakan dengan nodus ranvier. Selubung myelin berfungsi sebagai isolator dan juga untuk mempercepat terjadinya konduksi impuls. Pada akson yang bermyelin maka impuls dapat menjalar dengan cara meloncat-loncat dari satu nodus Ranvier ke nodus Ranvier lain.

Secara fungsional neuron dapat dibedakan menjadi 3 jenis yaitu, neuron sensoris (afferent), neuron motoris (efferent) dan neuron asosiasi (interneuron). Neuron sensoris merupakan neuron yang membawa impuls dari reseptor menuju saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang). Neuron motoris merupakan neuron yang membawa impuls dari saraf pusat menuju efektor. Sementara neuron asosiasi merupakan neuron yang menghubungkan antara neuron sensoris dengan neuron motoris, neuron ini terletak di dalam sistem saraf pusat.

Keterangan: reseptor merupakan ujung dendrit saraf sensoris yang berfungsi untuk menerima rangsang dan merubahnya menjadi impuls, sedangkan efektor adalah suatu organ seperti otot dan kelenjar yang memberikan respon terhadap impuls motoris.

Proses Transmisi ImpulsDalam memahami proses terjadinya transmisi/ penjalaran impuls, kita akan berhadapan dengan beberapa istilah, yaitu: Pompa ion Na dan K , Polarisasi, Depolarisasi, Repolarisasi, neurotransmitter, enzim penghancur, membran presynaptic, membran post synaptic, celah synaps, dan Synaps.Kalian jangan dibingungkan dengan istilah-istilah di atas, kita coba definisikan satu per satu istilah-istilah di atas melalui proses terjadinya penjalaran impuls. Ok!!!

Are U ready???Proses penjalaran impuls, dapat terjadi melalui 2 cara yaitu melalui sel saraf dan melalui synaps. …Mari kita mulai dari cara yang pertama yaitu melalui sel saraf…

Sel saraf/ neuron (dari mulai bagian dendrit, badan sel dan akson) dilapisi oleh 2 lapis membran yaitu membran sebelah luar dan membran sebelah dalam (Pada membran tersebut terdapat suatu chanel yang merupakan tempat masuk dan keluarnya ion Na dan K). Menurut hasil penelitian para ahli, diketahui bahwa jumlah ion Na lebih banyak terletak pada bagian membran sebelah luar, sedangkan jumlah ion K lebih banyak terletak pada membran sebelah dalam. Selain itu, pada membran sebelah dalam ditemukan pula ion-ion negatif seperti protein dan asam amino, sehingga muatan pada membran bagian luar positif, sedangkan pada membran bagian dalam negatif (perbedaan muatan listriknya -70 mv). Nahhh, keadaan membran yang seperti ini dinamakan dengan membran yang terpolarisasi atau dikenal juga dengan istilah potensial membran istirahat (dalam keadaan tanpa rangsangan). Faham sampai di sini?? coba sekarang kalian definisikan apa itu membran yang terpolarisasi?? Dari penjelasan di atas…

TAHAP SELANJUTNYAKETIKA membran sel saraf yang terpolarisasi ini diberi rangsangan (misalkan dari keadaan normal menjadi panas), maka hal pertama yang akan terjadi adalah terbukanya chanel Na, sehingga Na akan berdifusi dari membran sebelah

icewsciencebiology.blogspot.com

Sumber: biologipedia.blogspot.com

Page 3: Fun with my small note uploud 1

Proudly present by - *Iseu Laelasari*

luar menuju membran sebelah dalam….., dengan demikian akan terjadi perubahan muatan pada membran sel saraf, yakni: saat ini membran bagian luar menjadi bermuatan negatif sedangkan membran bagian dalam bermuatan positif (sekarang perbedaan muatannya menjadi 0 sampai +30 mv). Nahhh, keadaan membran yang mengalami perubahan seperti ini dinamakan dengan depolarisasi atau dikenal pula dengan istilah potensial aksi (berlangsung kurang lebih 1 milidetik). (dapatkah kalian membedakannya dari keadaan polarisasi???) coba sekarang definisikan apa itu depolarisasi???...(U’r excellent ^_^). Pada saat membran mengalami depolarisasi karena adanya rangsangan, maka akan terjadi arus lokal pada membran disekitarnya, hal ini akan menimbulkan depolarisasi baru pada membran disampingnya, sehingga impuls yang terbentuk akan menjalar sepanjang membran sel saraf.

APA YANG AKAN TERJADI BERIKUTNYA??Setelah impuls menjalar, maka membran yang tadi terdepolarisasi akan mengalami repolarisasi (polarisasi kembali). Mengapa demikian? Hal ini disebabkan karena sekarang membran menjadi lebih permeabel terhadap ion K, sehingga K akan ke luar dari membran sebelah dalam menuju membran sebelah luar. Dengan demikian, maka muatan membran sebelah luar menjadi positif dan membran sebelah dalam kembali bermuatan negatif.Coba kalian perhatikan sekarang, bagaimanakah konsentrasi ion Na dengan ion K?? Na menjadi lebih banyak di membran sebelah dalam dan K lebih banyak di membran sebelah luar, (keadaan seperti ini tidak boleh terjadi)….! Nahhh, untuk mengembalikannya pada keadaan semula, maka terjadilah pompa Na dan K, yakni Na akan di pompa ke arah membran bagian luar dan K akan di pompa ke arah membran bagian dalam sehingga kondisinya menjadi seperti semula.

Cara yang ke 2 (melalui synaps)Synaps dapat didefinisikan sebagai pertemuan antara ujung akson suatu neuron (neuron presynaptic)

dengan ujung dendrit dari neuron lain (neuron postsynaptic). Ketika impuls yang dijalarkan melalui sel saraf telah sampai pada ujung akson (telodendria) maka ion Ca2+ masuk dan merangsang synaptic vesicle yang terdapat pada synaptic knob untuk mengeluarkan neurotransmitter secara eksositosis. Neurotransmitter merupakan zat kimia yang dihasilkan oleh sel saraf dan sangat berperan penting dalam proses penjalaran impuls melalui synaps. MENGAPA DIKATAKAN DEMIKIAN??? … Berhubung antara ujung satu neuron dengan neuron lain tidak ada hubungan protoplasma, maka terdapat suatu celah diantara ujung-ujung neuron (celah ini dinamakan celah synaptic), dengan demikian, supaya impuls dapat terus berjalan, maka harus ada alat yang dapat membawa impuls untuk menimbulkan depolarisasi pada membran neuron lain. Nahhhh,,, neurotransmitter ini yang akan meneruskan impuls dari neuron presynaptic ke neuron post synaptic….., sehingga impuls dapat menjalar.

Sumber: britannica.comicewsciencebiology.blogspot.com

Secara singkat : membran polarisasi rangsang depolarisasi repolarisasi

Page 4: Fun with my small note uploud 1

Proudly present by - *Iseu Laelasari*

Jika neurotransmitter telah selesai menyelesaikan tugasnya, maka dia akan dihancurkan oleh suatu enzim penghancur yang dihasilkan oleh saraf post synaptic. Contohnya neurotransmitter asetilcholin akan dihancurkan oleh enzim cholinesterase, noradrenalin yang dihancurkan oleh monoamine oksidase, dll.

Organisasi Sistem Saraf

Keterangan : saraf kranial merupakan saraf yang keluar dari otak, sedangkan saraf spinal merupakan saraf yang keluar dari medulla spinalis.

Sumsum Tulang belakang (Medulla Spinalis) Letak: memanjang dari bagian serviks sampai dengan tulang ekor, panjang kurang lebih 45 cm. Struktur medulla spinalis : Materi abu (berbentuk seperti H) terletak disebelah dalam, Materi putih,

terletak disebelah luar. Pada bagian materi abu, terdapat canal centralis yang berisi cairan cerebrospinal Medulla spinalis dan otak dilindungi oleh jaringan ikat yang dinamakan dengan meningen. Meningen terdiri dari

3 bagian, berturut-turut dari luar ke dalam yaitu Durameter, Arachnoid, Piameter. Diantara arachnoid dan piameter terdapat rongga sub arachnoid yang berisi cairan cerebrospinal. Cairan ini berfungsi untuk melindungi otak dan sumsum tulang belakang dari benturan, membasahi system saraf pusat dan membawa nutrisi. Cairan cerebrospinal dihasilkan oleh flexus coroid.

Medulla spinalis berperan juga sebagai salah satu pusat reflex.

icewsciencebiology.blogspot.com

Sistem saraf

Sistem saraf tepi

Sistem saraf pusat

Otak dan Medulla spinalis (berfungsi untuk mengatur aktivitas tubuh dan merupakan pusat integrasi)

Saraf sadar/ somatis: (12 pasang saraf kranial & 31 pasang saraf spinal)

Saraf tak sadar/ otonom: saraf simpatis dan parasimpatis (bekerja antagonis)

Sumber: wikimd.org

Page 5: Fun with my small note uploud 1

Proudly present by - *Iseu Laelasari*

OTAK

Keterangan : materi putih (white matter) tersusun oleh akson-akson bermyelin, sedangkan materi abu (gray matter) tersusun oleh kumpulan badan sel (Nampak abu karena badan sel mengandung inti sel).

Perhatikan gambar otak berikut ini

icewsciencebiology.blogspot.com

Otak Otak depan (proensefalon) : Telensefalon otak besar (cerebrum) & Diensefalon thalamus dan hypothalamus

Otak tengah (mesensefalon)

Otak belakang (Rombensefalon): Metensefalon pons varolli & otak kecil (cerebellum), Mielensefalon medulla oblongata

Struktur : ukuran 1,3-1,5 kg, dengan struktur melipat-lipat (gyrus/ tonjolan dan sulcus/ lekukan). Otak terdiri dari bagian korteks (bagian luar) dan ventrikel (rongga otak berisi cairan serebrospinal) . Jika bagian korteks otak disayat melintang, nampak dibawah mikroskop materi abu terletak disebelah luar sedangkan materi putih disebelah dalam.

otak besar: 4 lobus (FRONTAL pusat memori,berfikir, kesadaran, kreativitas. PARIETAL pusat rangsang sensoris, TEMPORAL pusat pendengaran. OKSIPITAL pusat penglihatan)

thalamus : (stasiun relay semua rangsang sensoris kecuali pembau)

Hypothalamus:mengontrol aktifitas saraf simpatis & parasimpatis, pusat rasa kenyang, lapar, haus, pusat yang mengatur pola tidur/ bangun, emosi

Otak tengah: pusat reflex gerak kepala dan badan sebagai respon terhadap sesuatu yang merangsang mata dan telinga

-Otak kecil: (mengatur gerakan yang terkoordinasi seperti berjalan, gerak otot lurik yang tidak disadari seperti gerakan jari ketika main piano, gerakan tangan ketika bulu tangkis, dll, serta mengatur kesimbangan)

-Pons varolli: menghubungkan belahan otak kanan dan otak kiri, menghubungakan cerebrum dengan cerebellum, menghubungkan cerebrum dengan medulla spinalis

-Medulla oblongata: (pusat vasomotor, pusat pengatur otot-otot pernafasan, pusat batuk, menelan, bersin, muntah dan berperan dalam membangunkan kesadaran dari keadaan tidur)

Page 6: Fun with my small note uploud 1

Proudly present by - *Iseu Laelasari*

Sumber: psbq.wordpress.com

Sistem saraf tepia. Saraf sadar/ somatis

Untuk lebih memudah kalian dalam mengingat nama-nama dari 12 pasang saraf karanial dan 31 pasang saraf spinal, mari kita ikuti jembatan keledai berikut ini :

Saraf kranial Olga (I) pergi ke OPTIK (II) naik MOTOR (III) menabrak TROtoar (IV) ke tiga (TRI) (V), ABDUl (VI), Faisal (VII) dan AUDI (VIII) GiLa (IX) VArio (X) SPIN (XI) HIjau (XII). bandingkan dengan tabel berikut ini…

icewsciencebiology.blogspot.com

Page 7: Fun with my small note uploud 1

Proudly present by - *Iseu Laelasari*

Sumber: adriautami.wordpress.comKeterangan: nervus asesorius sama dengan nervus spinal

Untuk mengingat fungsi dari serabut-serabut saraf di atas, kita dapat memahaminya dari penamaan. Misalkan saraf ke I (OLfaktorius) berhubungan dengan pembauan. Saraf ke II (OPTIKus) berhubungan dengan penglihatan, saraf ke VIII (AUDItori) berhubungan dengan pendengaran, dll…

Saraf spinal Kak SETO LUSA jadi KOKI 8 pasang serviks (leher), 12 pasang Toraks (punggung), 5 pasang Lumbar (Pinggang), 5 pasang Sakral (panggul) dan 1 pasang cocygeal (tulang ekor) .

icewsciencebiology.blogspot.com

Page 8: Fun with my small note uploud 1

Proudly present by - *Iseu Laelasari*

b. Saraf OtonomSaraf otonom yang terdiri dari saraf simpatis dan saraf parasimpatis bekerja secara antagonis/ berlawanan. Umumnya saraf simpatis bekerja untuk memacu kerja/ mempercepat kerja, sedangkan parasimpatis bekerja untuk memperlambat, tetapi tidak selalu seperti itu. Untuk lebih memahami kerja dari saraf simpatis dan parasimpatis, mari kita cermati tabel berikut ini…

SARAF SIMPATIS SARAF PARASIMPATISMempercepat denyut jantung Memperlambat denyut jantungDilatasi (pelebaran) pupil Konstriksi (pengecilan) pupilDilatasi bronkus Konstriksi bronkusMengembangkan kantung kemih Mengerutkan kantung kemihMemperlambat kerja alat pencernaan Memacu kerja alat pencernaanMemperlambat ereksi Memacu ereksiKontraksi pembuluh darah Dilatasi pembuluh darah

GERAK REFLEKSWhats on u’r mind when u hear “reflex movement”???Reflex dapat diartikan sebagai respon spontan sebagai bentuk pertahanan tubuh kita. Timbulah suatu pertanyaan, bagaimanakah proses reflex tersebut terjadi?. Rangsang reseptor neuron sensoris medulla spinalis neuron motoris efektorMisalkan ketika tangan kamu terkena panci panas kemudian dengan cepat tangan langsung diangkat untuk menghindar tanpa berfikir terlebih dahulu. Proses berjalannya rangsang sampai kita menggerakan tangan adalah sebagai berikut: “Rangsang (misalkan panas) mengenai reseptor pada kulit kita, oleh reseptor rangsang ini akan di ubah menjadi impuls dan dibawa oleh neuron sensoris untuk disampaikan pada sumsum tulang belakang, didalam sumsung tulang belakang Impuls sensoris yang dibawa akan diinterpretasikan menjadi impuls motoris, melalui neuron asosiasi yang berada pada saraf pusat maka impuls sensoris yang telah dirubah menjadi impuls motoris diteruskan kepada neuron motoris, selanjutnya neuron motoris akan menuju efektor (otot) untuk memberikan respons motoris (misalkan menggerakan tangan)”. Dalam proses reflex ini terdapat suatu jalur berjalannya impuls yang dikenal dengan LENGKUNG REFLEKS.Apakah pusat refleks selalu berada pada sumsum tulang belakang???. Jawabnya tentu saja tidak. Pusat reflex dapat pula berada pada otak. Misalkan reflex batuk, bersin terletak pada bagian medulla oblongata, reflex gerakan kepala dan badan sebagai respon terhadap sesuatu yang merangsang mata dan telinga berpusat pada otak tengah, refleks dilatasi dan kontriksi pupil karena adanya rangsang cahaya berpusat pada korteks otak.

SISTEM ENDOKRIN Kelenjar endokrin dikatakan juga sebagai kelenjar buntu karena kelenjar ini tidak memiliki saluran khusus untuk

mensekresikan sekret dalam bentuk hormon yang diproduksinya, sehingga hormon dikeluarkan ke dalam darah untuk ditranspor pada sel tubuh yang memerlukan.

Hormon itu bersifat spesifik, dia hanya akan bekerja pada sel-sel yang memiliki reseptor yang cocok dengan hormon tersebut (sel ini disebut sel target), sehingga walaupun hormon diangkut oleh darah dan menyebar pada seluruh bagian tubuh, tetapi hormon tidak akan bekerja jika bagian tubuh tersebut bukan merupakan sel target. Misalnya, hormon testosteron yang mempengaruhi ciri sekunder laki-laki seperti jenggot dan kumis, hanya akan menumbuhkan jenggot dan kumis pada bagian tertentu dari wajah.

Hormon pada dasarnya memiliki dua fungsi utama yaitu: (1) mengendalikan proses-proses yang terjadi di dalam tubuh seperti pertumbuhan, metabolisme, perkembangan seksual, dll dan (2) menjaga keseimbangan tubuh (homeostasis).

Mari kita kelompokan hormon berdasarkan “waktu kerjanya”NO Kelompok Hormon1 Hormon yang bekerja pada waktu/ usia tertentu (contoh : hormon reproduksi)2 Hormon yang bekerja sampai batas waktu/usia tertentu (contoh : hormon pertumbuhan)3 Hormon yang bekerja sepanjang waktu (contoh : hormon metabolisme)

icewsciencebiology.blogspot.com

Page 9: Fun with my small note uploud 1

Proudly present by - *Iseu Laelasari*

Hubungan antara hypothalamus, hipofisis dan kelenjar endokrin lainnyaHypothalamus yang merupakan bagian dari otak depan berperan dalam mengontrol kerja dari kelenjar endokrin. Hypothalamus dapat menghasilkan suatu Regulating Hormon (Realising Faktor/RF melepas/ on, dan Inhibiting Faktor/ IF menghambat/ off) yang akan mempengaruhi kelenjar hipofisis/ pituitary untuk mengeluarkan atau menghambat sekresi hormon oleh kelenjar endokrin lain.Contohnya: ketika hormon yang diperlukan untuk metabolisme (contohnya hormon tiroksin) di dalam tubuh berkurang, maka hal ini akan menstimulus hypothalamus untuk mengeluarkan Realising Faktor berupa TSHRF (Thyroid Stimulating Hormon Realising Faktor) yang akan mempengaruhi hipofisis untuk mengeluarkan TSH (Thyroid Stimulating Hormon), TSH ini akan mempengaruhi kelenjar tiroid untuk mensekresikan tiroksin ke dalam tubuh. Jika kadar hormon tiroksin di dalam tubuh sudah dirasa cukup, maka hal ini akan kembali menstimulus hypothalamus untuk mengeluarkan suatu Inhibiting Faktor berupa TSHIF (Thyroid Stimulating Hormon Inhibiting Faktor) yang akan mempengaruhi hipofisis untuk menstop pengeluaran TSH, dengan dihambatnya pengeluaran TSH maka sekresi hormon tiroksin oleh kelenjar tiroid akan dihentikan…^_^

Jenis-jenis kelenjar endokrin dan hormon yang dihasilkannya.a. hipothalamus b. hipofisis

Ket : ADH berperan dalam meningkatkan permeabilitas TKD dan tubulus pengumpul terhadap air sehingga meningkatkan kadar air dalam darah, sedangkan Oxytocin berperan dalam kontraksi otot rahim

Growth Hormon (GH) mengeluarkan hormon pertumbuhan untuk mempengaruhi cakram epifisis tulang. Sewaktu cakram epifisis belum menutup, hormon pertumbuhan ini akan mempengaruhi pertumbuhan tulang ke arah atas-bawah, sedangkan setelah cakram epifisis menutup maka pertumbuhan tulang ke arah samping. Hormon pertumbuhan tidak mempengaruhi secara langsung terhadap tubuh, tetapi hormon ini akan merangsang sel-sel hati untuk menghasilkan sejenis peptida yang disebut dengan somatomedin. Somatomedin inilah yang akan mempengaruhi pertumbuhan pada epifisis tulang dan mempengaruhi mitosis sel-sel tulang dan otot. Kekurangan (hyposekresi) GH dwarfisme (badan kerdil, mental normal), kelebihan (hypersekresi) GH pada waktu anak-anak Gigantisme, jika pada waktu dewasa akromegali.

Kelenjar Thyroid menghasilkan hormon tiroksin yang berperan dalam metabolisme tubuh. hormon tiroksin ini dihasilkan oleh bagian sel folikel dari kelenjar thyroid. Kelebihan (hypersekresi) hormon tiroksin

icewsciencebiology.blogspot.com

Hypothalamus GHRF/ GHIF

ACTHRF/ACTHIF

MSHRF/MSHIF

TSHRF/ TSHIF

FSHRF/FSHIF

LHRF/LHIF

PRF/PIF

ADH

OXYTOCIN

MSH

ACTH

GH

TSH

FSH

LH

PROLAKTIN

Mempengaruhi Hypofisis/ Pituitari anterior

Disimpan di dalam Hypofisis/ Pituitari posterior

Cakram epifisis tulang hormon pertumbuhan

Mempengaruhi Kelenjar tiroid hormon tiroksin

Mempengaruhi adrenal korteks hormon kortisol/kortison

Ovulasi

Kelenjar mamae sekresi ASI

Pigmen kulit melanin

Pematangan folikel

Page 10: Fun with my small note uploud 1

Proudly present by - *Iseu Laelasari*

basedow (tubuh kurus karena banyak glukosa, protein dan cadangan lemak terus dirombak, akibatnya cepat lapar, jumlah keringat berlebih bahkan berkeringat pada saat cuaca dingin) sedangkan kekurangan (hyposekresi) hormone tiroksin kretinisme (badan kerdil dan mental abnormal/ gangguan mental). Selain itu, bagian parafolikel dari kelenjar thyroid menghasilkan hormone calsitonin berperan ketika kadar kalsium dalam darah berlebih, selanjutnya kalsium dari darah didepositkan ke dalam tulang.

Kelenjar parathyroid menghasilkan parathormon yang bekerja antagonis dengan hormon calsitonin. Parathormon berperan ketika kadar kalsium darah rendah. Kalsium dalam tulang akan dideposit ke dalam darah, sehingga kadar kalsium darah meningkat. Hyposekresi parathormon akan menyebabkan keadaan otot yang tetanic/ tetanus (kejang otot), sedangkan hypersekresi parathormon akan menyebabkan osteoporosis, tulang mudah membengkok dan batu ginjal.

Hormon Pencernaan

a. Hormon Lambung Gastrin “bekerja ketika makanan masuk ke dalam lambung dan akan merangsang sekresi getah lambung ”

b. Hormon Duodenum sekretin dan kolesistokinin “bekerja ketika makanan yang bersifat asam masuk dari lambung menuju duodenum, selanjutnya akan merangsang sekresi getah empedu dan getah pankreas”

c. Hormon Pankreas terdapat pada pulau Langerhans

icewsciencebiology.blogspot.com

Kelenjar adrenal (suprarenal)

Adrenal korteksAdrenal medula

Zona glomerulosa Zona fasciculata Zona retikulosaHormon adrenalin Hormon noradrenalin

Hormon glucocorticoid

Hormon mineralocorticoid Hormon gonadocorticoid

Mengatur metabolisme glukosa

Mengatur volume darah dan kadar mineral (Na, K) dalam darah Hormon ini berupa

hormon androgen dan estrogen berhubungan dengan perkembangan sex seseorang

Berperan dalam keadaan darurat (butuh energi secepat mungkin). Kedua hormon ini berperan mengubah glycogen glukosa

Page 11: Fun with my small note uploud 1

Proudly present by - *Iseu Laelasari*

icewsciencebiology.blogspot.com

KELENJAR PANKREAS

Bagian eksokrin Bagaian endokrin

Mensekresikan getah pancreas (enzim-enzim pencernaan)

Pulau Langerhans

Sel-α Sel-β Sel -Δ

Menghasilkan hormon glukagon yang berperan dalam mengubah glikogen glukosa

Menghasilkan hormon insulin yang berperan dalam mengubah glukosa glikogen

Menghasilkan hormon somatostatin yang berperan menghambat kerja somatomedin (menghambat pertumbuhan)