future marketing prediction forms
DESCRIPTION
Menjelaskan bahwa marketing akan tetap ada di masa depan. Marketing akan terus hidup jika dijalanakan dengan benar, dan marketing akan selalu dapat membantu perusahaan untuk menjual barangnyaTRANSCRIPT
1 | P a g e
FUTURE MARKETING PREDICTION -
ONE AND LAST FOREVER
MARKETING’S JOURNEY
“Who Knows The Future?” seru sang anak kepada orangtuanya. “tidak ada yang tahu nak, hanya Tuhan
yang tahu”, keesokan harinya sang anak berteriak senang “aku tau aku tau, kemarin aku baca artikel,
memang ga ada yang tau masa depan kayak apa, tapi ada yang bisa mencoba memprediksi masa depan
lho, coba papimami baca ini deh, (agak pamer dikit boleh ya.. hehehe)
Siapa yang tau masa depan marketing seperti apa, saya pun mungkin bingung untuk menjelaskannya, tapi
sebelum masuk ke materi, mari kita mengeringkan gigi terlebih dahulu.. hehe
Jika anda ke sebuah pesta, bertemu seorang wanita cantik, dan anda langsung berkata kepada wanita
tersebut, saya orang kaya, mau nikah sama saya? – itu namanya Direct Marketing.
Jika anda bersama teman teman anda lagi pergi ke pantai, trus anda liat ada cewe cantik banget lagi
mainan air, terus teman anda mendatangi cewek tersebut, bilang ke dia kalo anda itu orang nya kaya,
orangnya baik (sambil nunjuk ke arah anda) nikah sama dia mau? – ini namanya Advertising.
kali ini anda pergi ke mall, liat cewek cantik , minta nomor hapenya, dan besoknya anda telfon dia,
bilang saya orang kaya, mau nikah sama saya? – hayo apa namanya? Telemarketing.
Biasa anak muda haha, lanjut ceritanya.
sekarang di pesta lagi, ada cewek cantik, datang ke anda lalu bilang, Anda orang kaya kan? Nikah sama
saya mau? – ini sih Brand Recognition.
jangan jangan ke pesta lagi, pesta terus nih, hehe. lalu tetap ada cewek cantik, trus anda datengin dia,
ngomong kalo anda orang kaya, mau ga nikah sama saya? Trus ditampar sama cewe itu – ini namanya
Customer Feedback. hha
sekarang lagi di kampus, tetap ada cewek cantiknya, trus anda bilang ke dia, saya pinter, baik cerdas,
ya punya mobil, tapi ga sombong, mau ga jadi pacar saya? Trus cewek itu kenalin anda ke pacarnya – yah
lagi lagi menyedihkan, Demand and Supply Gap.
2 | P a g e
singkat saja, Pergi ke pesta ada cewek cantik anda datengin sebelum sampai, ada cowo lain
dateng duluan, ngomong kalo dia itu orang kaya, “mau ga nikah sama saya”, ke cewe tersebut –
Marketing Competition nih. Ternyata ada orang “kreatif” lain seperti anda.. ha?
tapi ternyata cowo tadi berhasil ngajak cewek tersebut menikah – jadinya Losing Possible Market.
terahir kalinya anda pergi ke pesta, liat cewe cantik, anda datangi belum sempat anda ngomong, ”saya
orang kaya, mau ga nikah sama saya?” Ehh tiba-tiba istri anda muncul, namanya Barrier To New
Market Entry. Hehehe (Sumber : http://hiburan.kompasiana.com/gosip/2010/01/03/fakta-marketing-47453.htm)
Cerita tadi hanya bacaan ringan saja biar ga stres, hanya sedikit istilah istilah marketing, setelah membaca
cerita tersebut bisa disimpulkan bahwa ada sisi positif dan sisi negatif di marketing. Upaya untuk tetap
membawa marketing berkembang di masa depan, dan terus bertumbuh adalah dengan mengurangi sisi
negatif, yaitu etiket buruk di marketing, tapi lihat cewek cantik bukan sisi buruknya lho (possible
Customer).. haha
Berlanjut ke sesi agak serius..
Definisi dan tanggapan terhadap Marketing.
Menurut pendapat anda, apa sih marketing itu? Menurut saya marketing adalah suatu sarana yang dapat
digunakan oleh perusahaan baik dibidang barang ataupun jasa, untuk memasarkan produk atau jasa yang
ada. Konsep memasarkan tersebut harus berdasarkan keinginan dan kebutuhan manusia. Cakupan
marketing dimulai dari pemenuhan produk (product), penetapan harga (price), pengiriman barang
(place), dan mempromosikan barang (promotion). Pada dasarnya pengertian marketing adalah seperti
yang saya sebutkan diatas, namun banyak juga yang mengartikan marketing dan marketer sebagai sesuatu
yang negatif. Contoh:
Pertama,”pemasaran itu digunakan untuk mengelabui orang agar membeli produk yang sebenarnya
tidak penting”. Kedua,” pemasar katanya sih ingin memenuhi kebutuhan konsumen, tapi tidak sepenuh
hati, hanya memilih milih konsumen yang profitable, ini yang dinamai pemasar?” (mestinya sih bukan
begini). Selanjutnya yang ketiga, “pemasar mendeskripsikan kalau barang nya baik, namun dia sendiri
belum pernah memakainya”. Keempat, “pemasar menciptakan kebutuhan konsumen atau pemasar
hanya membuat orang membeli barang yang tidak mereka inginkan?”. Selanjutnya, “kualitas produk
tidak sesuai dengan janji pemasar dan tidak sesuai dengan harapan konsumen”. Yang terakhir, ini yang
paling repot, “pemasaran itu ilmu pasar atau ilmu Psikologi pencari kelemahan otak manusia??”
3 | P a g e
Statement-statement seperti ini yang dapat mengancam keberadaan pemasaran, konsumen dapat dengan
mudah mencari kesalahan dari google, sealnjutnya like berita kegagalan marketing, lalu post di
facebook, twitter, dan dengan kecanggihan teknologi sekarang konsumen juga dapat mengupload video
keluhannya ke youtube.. semua orang di dunia bisa melihatnya, seperti peribahasa “nila setitik, rusak
susu sebelanga” dengan kata lain satu kesalahan dapat membuat nama perusahaan rusak/ buruk, dan
ancamannnya dapat langsung dirasakan di korporasi, dan harus segera di selesaikan, jika tidak ya
tinggal menyampaikan pesan-pesan terakhir. Ini mirip seperti perkataan Kevin Plank,CEO perusahaan
Under Armour, di Video “The Naked Brand : The Future of Marketing” yaitu, “The essence of every
great brands, is Trust!”
Lalu, review product semakin mudah, jika seorang konsumen tidak suka product tersebut, mereka tinggal
rate dan comment di product tersebut (online)
Contoh iklan dari Crayola Colored Bubbles:
Iklan disamping ini menggambarkan
betapa indahnya bermain “bubble”
berwarna bagi anak anak.. orang tua
yang melihat iklan ini pasti akan
senang sekali untuk membelikan
mainan ini kepada anak mereka, tapii..
melihat rate yang hanya 1 bintang, dan 154 review dari Customer,
dapat merubah keputusan orang tua tersebut / konsumen..
Berikut Review nya:
4 | P a g e
Seperti gambar disamping, produknya tidak sesuai harapan, kelihatan
indah di iklan, tapi kenyataannya membuat anak kecil menangis, dan
keluhan nya bermacam macam.
(sumber : Video, The Naked Brand : The Future of Marketing)
Marketing yang baru saja disebutkan diatas banyak menjadi perbincangan orang- orang sehingga nama
marketing menjadi buruk. Apa tanggapan kalian para marketer bila menemukan statement – statement
dan review seperti contoh diatas? Apakah yang harus dilakukan para marketer untuk mengantisipasi hal
hal tersebut? Bagaimana seharusnya mendekati “Cewek Cantik” (konsumen) yang baik dan etis?, apa
yang seharusnya dilakukan oleh para marketer? Akankah marketing tetap ada di masa depan? Dan
bagaimana Marketing di masa depan?
Ada sebuah ilustrasi yang saya ambil dari sebuah website, mungkin dapat menggambarkan sebagian dari
apa yang harus dilakukan oleh marketer dalam memasarkan produk atau jasa nya.....
Ada seorang Web Developer yang sedang berjalan di samping sebuah danau, lalu ia melihat seekor
kodok yang lucu, lalu memasukkan kodok tersebut ke dalam kantongnya, dan melanjutkan perjalanannya.
Setelah beberapa saat, kodok tersebut berteriak “tolong”, pemuda tersebut mengeluarkan kodok tersebut
dari kantongya dan melihat kodok tersebut, lalu memasukkannya kembali.
Dan lagi, kodok tersebut berteriak minta tolong, dan berkata “cium aku, dan aku akan berubah menjadi
seorang putri cantik” , lalu orang tersebut hanya melihat ke kodok tersebut dan tersenyum, lalu
memasukkan nya lagi kedalam kantongnya.
Seekor kodok kecil hijau itu berteriak lagi, “aku adalah seorang putri cantik, jika kau mencium aku,
maka aku akan berubah menjadi putri cantik, aku akan menikah denganmu, tidur denganmu, dan
memberikan kamu uang, dan aku akan melakukan segala sesuatu untukmu,segalanya”. Orang itu
mengeluarkan kodok dari kantongnya dan berkata “aku adalah seorang Web Developer, aku bekerja
terlalu banyak, pacar ataupun istri tidak penting bagiku, namun seekor kodok kecil yang bisa berbicara
sepertinya menarik” (sumber : http://www.imforza.com/blog/internet-marketing-humor-part-2/)
5 | P a g e
Dari gambaran ilustrasi diatas sebenarnya yang harus dilakukan “kodok” yaitu pemasar, adalah
memberikan apa yang diinginkan oleh Konsumen, bukan menawarkan sesuatu yang tidak seharusnya
ditawarkan, dan tidak memasarkan sesuatu yang tidak terlalu penting bagi konsumen, begitu banyak
pemasar gagal dalam memasarkan produknya, dikarenakan produk tersebut sama sekali tidak
mendapatkan Posisi (positioning) di pikiran konsumen, dan sebenarnya barang tersebut tidak terlalu
penting untuk dibeli.
Inilah mengapa banyak statement negatif tentang marketing, tidak semua orang seperti “Web Developer”
yang mengerti apa yang seharusnya mereka butuhkan, dan hanya membeli barang yang diperlukan saja.
Banyak orang lain yang mengatakan bahwa mereka mengalami penipuan saat mereka membeli barang
yang telah ditawarkan pemasar, disebabkan barang tersebut tidak sesuai dari yang mereka harapkan.
Sebenarnya kesalahan terdapat di pemasar (tapi konsumen kok ya juga “terlalu pintar” dan mau membeli
barang yang ditawarkan), konsumen tidak begitu mengerti tentang barang tersebut, tapi pemasar
menebarkan janji yang tidak sesuai dengan kenyataan produknya. Dari sisi lain, yang dilakukan pemasar
adalah berusaha untuk memuaskan konsumen dengan cara menciptakan sesuatu untuk dijual, namun tidak
berorientasi pada keinginan, kepuasan, kebutuhan konsumen; tapi – “They Try To Sell What They Can
Make” seharusnya seperti ini “They Try To Make What They Can Sell” – membuat apa yang bisa
marketer jual ke konsumen, jadi berdasarkan kebutuhan, keinginan, kepuasan konsumen dan setelah
mengerti, selanjutnya baru menciptakan produk dan atau jasa yang sesuai. (Ini pelajaran dari Bp. Fandy
Tjiptono, dosen marketing saya..hehe)
MARKETERS SHOULD, HAVE, MUST, TO DO THIS!
Kita sebagai marketer pasti tidak mau bernasib sama seperti “kodok” dan “orang kreatif” yang ditampar
cewek cantik sebelumnya, mari kita “berubah”, tapi bukan jadi power ranger seperti film untuk anak anak
yang ditampilkan setiap hari minggu lho.. kalau power ranger kan “Go Go Power Ranger”, kalau kita “Go
Go Marketer!” yeahh..
Lot of things to do:
1. Don’t Spam 100% orang tidak suka spam!
Banyak pemasar menggunakan sosial media seperti e-mail, twitter, facebook, dll untuk menjual
dan memasarkan produknya.
6 | P a g e
But remember to Walk in their Shoe (Coba posisikan diri anda seperti mereka), konsumen adalah
manusia, marketer pun manusia, maka rasakan dahulu apakah pesan menggunakan e-mail yang
anda kirim menyenangkan untuk ukuran manusia. Be wise Marketer!
2. Ketahui konsumen anda
Sebagai pemasar kita harus tau konsumen yang kita layani, siapa mereka, apa yang mereka
butuhkan, dan apa tujuan mereka, dengan mengetahui segalanya tentang konsumen, anda akan
dapat menciptakan sebuah exchange, anda mendapat keuntungan(profit), dan konsumen anda
puas atas barang atau jasa yang mereka terima setelah mereka membayarnya.
Contoh : Anda adalah seorang pemasar, anda ingin mengetahui apa yang menjadi minat dari
konsumen. Misalkan di social media, apa sih yang kebanyakan orang like, tempat tempat apa saja
yang mereka kunjungi (FourSquare), dan jika anda mempunyai website untuk produk anda, apa
yang Konsumen lihat? Dari contoh diatas, pemasar dapat memperoleh data data tentang
keinginan, kebutuhan konsumen.
3. Inspire Don’t Sell
Terlalu banyak perusahaan hanya mementingkan penjualan, penjualan dan penjualan. Hal
terpenting dalam memasarkan produk bukan hanya sekedar penjualan, penjualan adalah bonus
yang anda terima ketika konsumenmu merasa puas dengan pelayanan yang anda berikan, buatlah
perbincangan yang menarik dan bukan hanya memaparkan keuntungan jika konsumen membeli
produk anda, pastikan anda telah menggunakan produk tersebut, lalu anda dapat menceritakan
kebenaran dan nilai tambah produk menurut pengalaman dan pengetahuan anda.
4. Perhitungkan Kualitas
Setelah anda mengetahui kebutuhan konsumen dan menciptakan“stuff”, kata ini hanyalah kata
biasa yang dimiliki semua produsen, tanpa “quality”, stuff anda hanyalah sebuah kata yang tidak
memiliki nilai tambah. “Dont just saying it is great, but actually being great” – (Carter Brokaw,
Chief Revenue Officer, Slacker Radio)
5. Know What You Sell
Seringkali pemasar terjebak dalam kesalahan ini, mereka menjual produk tapi tidak mengerti apa
sebenarnya yang mereka jual.
Sedikit cerita pengalaman saya sebagai pemasar sebuah sistem MLM, awalnya saya ter “hipnotis”
teman saya yang menawarkan sistem kerja MLM sebuah perusahaan MLM di USA, dan
7 | P a g e
mengikuti MLM tersebut setelah mendengarkan presentasinya, katanya sih usaha ini akan dengan
mudah dijalani dan mudah mendapatkan keuntungan yang tinggi. Namun sebenarnya teman saya
sendiri belum merasakan mendapatkan keuntungan itu, tapi dia sudah memberikan “janji-janji”
yang menggiurkan.
Setelah saya join MLM tersebut, ya saya mencoba untuk memasarkan sistem MLM ini ke
beberapa teman saya, namun perasaan tidak enak selalu muncul, “aku aja belum ngerasain
profitnya, tapi kok aku sudah membicarakan tentang profit, layaknya seperti janji janji yang
masih belum diketahui kebenarannya, apalagi setiap bulan ternyata rekening penghasilan di MLM
ini harus dipotong 35 dollar” (maintenance fee, tidak disebutkan oleh teman saya saat presentasi)
saya sebagai konsumen sekaligus pemasar merasa kecewa, dan memutuskan untuk tidak
menawarkan sistem ini lagi ke orang lain.... (sekali-sekali jadi pemasar yang memiliki hati
nurani.. hehehe) ya daripada merugikan orang lain lagi, mendingan saya saja yang merasakannya.
Jika teman saya presentasi dengan lebih baik lagi mungkin saya masih bisa antisipasi dari awal.
6. Keep It Real!
Apapun godaannya, jangan mencoba menjadi seseorang yang bukan anda, jadi diri anda sendiri,
tetap jujur dalam memasarkan produk, usahakan semua yang anda katakan sesuai dengan produk
atau jasa terkait.
Contoh : memasarkan kipas angin, pertama anda sebutkan semua kelebihan kipas angin tersebut,
misal bisa dikendalikan dari jarak jauh dengan remote, lalu mempunyai timer, ada baterai
tambahan ketika mati lampu, dan sebagainya, jangan lupa sebutkan juga kekurangannya; misal
tidak bisa dihidupkan lebih dari 20 jam, cepat panas, harus selalu diberi pelumas setiap 4 bulan
sekali,dll.. dengan begitu konsumen yang tertarik untuk membeli dapat mengantisipasi kerusakan
yang akan terjadi akibat pemakaian yang berlebihan, dan mengurangi komplain. Tambahkan lagi
misal garansi 3 tahun, bila rusak sebelum 3 tahun akan selalu diberikan servis gratis.
7. Dengarkan!
Dengarkan apa yang diinginkan konsumen – jangan pernah katakan apa yang mereka inginkan,
hanya mereka yang tahu. Seringkali pikiran anda dan konsumen adalah berbeda. Sebuah statistik
menggambarkan bahwa 43% dari pemasar mengatakan bahwa konsumen itu ingin diajak bicara,
tapi hanya 15% persen konsumen yang setuju tentang hal ini. Jika anda terus berfikir bahwa anda
yang paling mengerti mereka, anda akan stuck di sini, Try to Listen To them!
8 | P a g e
8. Care About Environment
Pemasar selain menjual produk atau jasanya harus memperhatikan lingkungan sekitar, misal
memberi keuntungan bagi consumen atau juga benar benar terhadap lingkungan.
Contoh terhadap lingkungan : Produk atau jasa yang dibuat tidak mencemari lingkungan,
sehingga tidak menyebabkan keresahan oleh masyarakat disekitar perusahaan
Contoh terhadap konsumen/masyarakat : Mengadakan program beasiswa bagi mereka yang
memang layak mendapatkannya, Membantu korban bencana alam jika memiliki keuntungan
lebih, dan lain sebagainya.. ini semua dilakukan bukan supaya dilihat orang kalau kita peduli, tapi
ini dilakukan lebih ke melakukan tanggung jawab sebagai warga di negara/wilayah tempat kita
berada.
9. Consumer = Marketer
Jadilah seorang pemasar yang memiliki pikiran konsumen. Jika anda adalah seorang pemasar,
maka rasakan apa yang konsumen rasakan. Pada saat anda mempunyai suatu rencana, tanya pada
diri anda sendiri, apakah anda layak melakukan rencana tersebut, apa yang anda rasakan jika
rencana tersebut dilakukan oleh orang lain untuk memperlakukan anda, apakah rencana
pemasaran tersebut dapat diterima manusia, apakah rencana tersebut membuat anda resah, jika
semua pertanyaan diatas dapat dijawab dengan positif oleh diri anda sendiri, maka tidak ada
masalah dalam melakukan hal tersebut, perlakukan konsumen seperti memperlakukan diri anda
sendiri ”Consumer are Human, as well Marketer”
Sepertinya masalah masalah pemikiran negatif tentang marketing dapat ditangani setelah membaca
penjelasan sebelumnya.. Marketing Problem Solved! So what’s next? “Saya memberikan waktu enam
detik, jika tidak ada yang memberi pendapat, saya akan memilih korban persembahan” loh..loh.. kok jadi
mirip pak Fandy, jangan – jangan saya sudah ketularan kepintaranya beliau.. hehehe (Dosen Marketing
paling top di UAJY) *boleh dong promosi dosen dan kampus*
Yakk, memang pada akhirnya harus saya yang menjelaskan lagi...kembali ke laptop... selanjutnya, saya
akan menjelaskan tentang mengapa Marketing tidak akan mati “In a Future World”
Sebagai Pemasar, anda hanya punya tiga pilihan untuk bisa sukses – Google (Monopoli), Apple (produk
dicintai orang), Samsung (pemasaran yang sangat baik). Nokia mencoba pilihan kedua, namun gagal
karena tidak bisa memahami pola pikir konsumen. Namun pemasaran adalah cara termudah untuk
9 | P a g e
mengatasi alternatif tersebut, ada 3 sifat mendasar manusia yang menyebabkan pemasaran tidak akan
pernah mati, Let’s Check It Out!
1. Storytelling
Manusia suka akan cerita, cerita tentang apapun, tidak ada manusia yang tidak memiliki cerita,
dan tidak ada manusia yang tidak pernah mendengar cerita, selama cerita masih ada di dunia ini,
marketing tidak akan mati, marketing akan mempunyai lebih banyak cerita untuk diceritakan
kepada manusia. Contoh : cara terbaik untuk menceritakan cerita, selain pada saat camping
disamping api unggun, adalah Televisi, sampai saat ini televisi masih menjadi sarana untuk
menceritakan banyak cerita marketing.
2. Manusia Merespon Terhadap Insentif
Pemasar dapat mempengaruhi perilaku konsumen dengan banyak cara, salah satunya adalah
dengan insentif. Contoh mudahnya adalah “Limited Edition”, kata ini berkesan sangat dalam di
pikiran konsumen, memberi gambaran bahwa barang tersebut adalah barang yang laku keras, dan
hanya ada beberapa saja di dunia, konsumen tidak dapat berfikir jernih jika mendengar
kelangkaan suatu barang.
3. Paradox Of Choice
Contoh berbagai jenis sabun menjadi suatu masalah, ada ratusan jenis sabun dengan berbagai
“brand”, Masalahnya adalah otak kita tidak bisa membuat keputusan antara ratusan alternatif,
bahkan 10 “brand” pun. Dengan Advertising(iklan) dapat membantu manusia untuk memutuskan.
Iklan termasuk marketing, jika iklan tetap ada, Marketing Will Still Exist..
(adaptasi dari : http://www.louder.fi/2013/03/mass-marketing-will-never-die/)
Dari tiga alasan dasar ini, dapat disimpulkan, Marketing akan tetap hidup selamanya, lalu apa yang terjadi
dengan Marketing di masa depan?
Kalau sudah mengatasi definisi negatif dan tanggapan negatif orang-orang terhadap marketing, juga
sudah ada alasan bahwa marketing tidak akan mati, maka seharusnya Marketing akan terus berkembang..
NEXT.. The Future Of Marketing Begins
1. Social Media Improvement
Pemasar akan dapat menggunakan sosial media untuk mempromosikan produknya tanpa
mengganggu konsumen. Pemasar akan mengetahui bagaimana menggunakan sosial media dengan
baik, dan pemasar akan lebih berhati hati dalam mengririm email, tidak mengganggu konsumen,
10 | P a g e
malahan dapat menarik minat konsumen. Social media juga berkembang sangat pesat,
dikarenakan semua orang sekarang menggunakan gadget, dan setiap hari mereka menggunakan
social media, suatu informasi produk atau jasa akan cepat sekali tersebar keberadaannya,
kegunaannya dan sebagai nya..
“It’s probably time for us to just agree that this is the decade of mobile. The fact is that mobile
changes things more than anything we’ve ever seen.” – (Brent Hieggelke, CMO, Urban Airship;
Inspired Marketing Predictions; 2012)
2. Online Market Explossion
Online market adalah sebuah keuntungan besar bagi pemasar untuk dapat memperkenalkan
produk nya ke masyarakat luas. Dengan menggunakan media online, pemasar dapat menjangkau
seluruh orang dalam pereekonomian. Di sisi lain, konsumen akan malas untuk belanja langsung
di toko, contoh, pada saat konsumen ingin membeli baju, dia akan dengan mudah menegetikkan
keyword di Google, lalu tinggal pesan. Dengan alasan ini, peluang marketer sangatlah besar
untuk menjangkau keinginan, kebutuhan, kepuasan konsumen, Online Market juga mengurangi
biaya transportasi konsumen, bahkan memudahkan mereka untuk beli barang yang diperlukan
kapan saja.
3. Human Need Great Advertising
Akan terdapat lebih banyak “brand” yang tersebar di masyarakat di masa depan, Orang akan
kesulitan untuk memilih sebuah merk, mereka memerlukan sesuatu untuk membantu mereka
memilih, Advertising lah jawabannya, Advertising akan dikemas dengan lebih baik, tentunya
tanpa “kebohongan”, Unsur cerita dalam sebuah iklan akan ditingkatkan, termasuk hiburan,
sehingga konsumen melihat bahwa iklan bukan sesuatu yang buruk, bukan sekedar
mempromosikan produk atau jasa, melainkan dapat memberikan konsumen suatu experience
yang dapat memberi nilai tambah terhadap produk atau jasa tersebut.
“Traditional advertising is finished” – (Yvon Chouinard, Founder, Patagonia)
4. Marketer Trusted
Pemasar yang memiliki integritas, melakukan semua hal dengan berorientasi pada kepuasan ,
keinginan, dan kebutuhan konsumen akan dipercayai konsumen. Dimana konsumen akan
memiliki langganan pemasarnya sendiri. Layaknya seorang wanita yang telah terlanjur jatuh hati
pada seorang pria, karena pria tersebut mengetahui apa yang menjadi keinginan seorang wanita.
11 | P a g e
Cieee, kok jadi cerita roman? Tapi begitulah jadinya kalau pemasar sudah terlanjur keren.
Sepertinya profesi pemasar akan semakin baik di masa depan.
5. Open Minded Marketer
Pemasar akan dapat membuka pikirannya, tidak tentang menjual, tapi membantu, not just selling,
but helping. Penelitian oleh Google, tahun 2010, konsumen memerlukan informasi yang banyak
sebelum ia membeli produk atau jasa, dan data tentang produk atau jasa yang diperlukan
konsumer di tahun 2011 meningkat dua kali lipat.. wow, kenapa? Apakah kita marketer semakin
hari semakin jahat? Ataukah kita tidak dapat dipercaya? Mungkin itu yang mereka rasakan, tapi
jawabannya tidak, kita perlu banyak informasi untuk memberi mereka informasi, bantu konsumen
anda. Jika anda menjual produk, anda hanya akan mendapat pelanggan hari ini, tapi jika anda
membantu, anda akan mendapatkan pelanggan seumur hidup. “If They need information, Just
give them Information.”
“Customers are more curious and more suspicious than ever. The only way to succeed in that
environment is to tilt the marketing objective from selling to helping.” – (Jay Baer, President,
Convince & Convert, Inspired Marketing Predictions; 2012)
6. Technology Optimized to Serve Customers
Pemasar memiliki data yang besar tentang konsumen, tentunya dengan bantuan teknologi
otomatisasi pemasaran yang ada, teknologi menyimpan data data mereka seperti keinginan
konsumen, pilihan konsumen, dan perilaku mereka. Namun kekuatan besar yang dimiliki pemasar
ini harus digunakan dengan sebaik baiknya, seperti yang dikatakan paman Ben kepada
Spiderman. “With great power comes great responsibility”. Masa depan menunggu pemasar
untuk menggunakan kekuatan teknologi dari data konsumen yang besar, untuk kebaikan dan
kepuasan konsumen.
The last Prediction
7. Great Relations
Di masa depan , marketer dan konsumen akan memiliki relasi yang sangat erat, dimana konsumen
benar benar bergantung pada marketer, dan marketer pun sangat bergantung kepada konsumen.
Contoh, konsumen akan bingung pada saat memilih sebuah produk, namun Marketer sudah
belajar mengenai etika, dan segala hal lain yang harus ia lakukan untuk dapat memberi kepuasan,
keinginan dan kebutuhan konsumen, sehingga suatu saat konsumen akan sangat bergantung
kepada pemasar, dimana hanya pemasar lah yang ia percayai pada saat konsumen mempunyai
12 | P a g e
keinginan untuk membeli sebuah produk. Sebaliknya pemasar pun akan sangat membutuhkan
konsumen, tanpa konsumen pemasar takkan bisa hidup, karena pemasar akan mendapatkan profit
yg sesuai, jika dapat melayani konsumen dengan baik.
Ini sih mirip cerita dongeng cinderella, jadi pada akhirnya, “Together They live hapilly ever
after!”
Jadi inilah markerting di masa yang akan datang, angka 7 adalah lambang kesempurnaan, artinya
7 prediksi marketing ini bisa dikatakan sempurna, intinya marketing itu dikendalikan oleh
marketer, dan marketer harus mengerti keinginan dan kebutuhan konsumen, tentu saja sesuai
dengan etika pemasaran. Dengan begitu pemasaran akan tetap ada, tetap eksis, dan akan
berkembang jauh lebih baik dari sebelumnya. Kesalahan dari pemasar yang membuat dampak
negatif bagi definitif marketing mungkin akan tetap ada, tapi akan dapat dengan mudah
terselesaikan oleh pemasar. Pemasar yang baik tidak akan mengecewakan konsumen nya, dan
konsumen yang tidak dikecewakan akan menceritakan nya kepada konsumen lain, back again, be
a wise MARKETER!
Semoga artikel ini dapat menjadi pedoman, dan menjadi gambaran bagi para marketer untuk
mengantisipasi dan memprediksi marketing di masa depan, Percayalah marketing tidak akan
kadaluarsa dan di masa depan marketing memiliki prospek yang sangat baik..! Salam Marketer!
13 | P a g e
Sumber Inspirasi dan Daftar Pustaka :
Tim, Kop, (2012), Inspired Marketing Predictions, E-book: Exact Target.
http://www.slideshare.net/HubSpot/the-future-of-marketing-27112935
http://hiburan.kompasiana.com/gosip/2010/01/03/fakta-marketing-47453.html
http://www.imforza.com/blog/internet-marketing-humor-part-2/
http://www.marketingmagazine.co.uk/article/1217806/content-marketings-ten-commandments
http://www.louder.fi/2013/03/mass-marketing-will-never-die/
Video “The Naked Brand : The Future of Marketing”