gagal jantung

7
Gagal jantung Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Langsung ke: navigasi , cari Gagal jantung Klasifikasi dan bahan-bahan eksternal ICD -10 I46 ICD -9 427.5 Gagal jantung (istilah medis Heart Failure ) merupakan suatu keadaan yang terjadi saat jantung gagal memompakan darah dalam jumlah yang memadai untuk mencukupi kebutuhan metabolisme (supply unequal with demand ), atau jantung dapat bekerja dengan baik hanya bila tekanan pengisian (ventricular filling )dinaikan. gagal jantung juga merupakan suatu keadaan akhir (end stage) dari setiap penyakit jantung, termasuk aterosklerosis pada arteri koroner , infark miokardium , kelainan katup jantung , maupun kelainan kongenital . [1] Simtoma paraklinis yang ditemukan pada gagal jantung terutama adalah disfungsi sel jantung, antara lain mekanisme pembersihan kalsium dari sitoplasma , defisiensi retikulum sarkoplasma beserta protein transpor Ca-ATPase dan regulator fosfolamban . [2] Gagal jantung adalah gawat medis yang bila dibiarkan tak terawat akan menyebabkan kematian dalam beberapa menit. Perawatan pertama utama untuk gagal jantung adalah cardiopulmonary resuscitation .

Upload: degus-bona

Post on 14-Apr-2016

1 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

j

TRANSCRIPT

Gagal jantung

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Langsung ke: navigasi, cari

Gagal jantung

Klasifikasi dan bahan-bahan eksternal

ICD-10 I46

ICD-9 427.5

Gagal jantung (istilah medis Heart Failure) merupakan suatu keadaan yang terjadi saat

jantung gagal memompakan darah dalam jumlah yang memadai untuk mencukupi kebutuhan

metabolisme (supply unequal with demand), atau jantung dapat bekerja dengan baik hanya

bila tekanan pengisian (ventricular filling)dinaikan. gagal jantung juga merupakan suatu

keadaan akhir (end stage) dari setiap penyakit jantung, termasuk aterosklerosis pada arteri

koroner, infark miokardium, kelainan katup jantung, maupun kelainan kongenital.[1]

Simtoma paraklinis yang ditemukan pada gagal jantung terutama adalah disfungsi sel

jantung, antara lain mekanisme pembersihan kalsium dari sitoplasma, defisiensi retikulum

sarkoplasma beserta protein transpor Ca-ATPase dan regulator fosfolamban.[2]

Gagal jantung adalah gawat medis yang bila dibiarkan tak terawat akan menyebabkan

kematian dalam beberapa menit. Perawatan pertama utama untuk gagal jantung adalah

cardiopulmonary resuscitation.

Epidemiologi

gagal jantung mempengaruhi lebih dari 20 juta pasien di dunia, meningkat seiring

pertambahan usia, dan mengenai pasien usia lebih dari 65 tahun sekitar 6-10%, lebih banyak

mengenai laki-laki dibandingkan dengan wanita. [3]

Klasifikasi

Gagal jantung dapat diklasifikasikan kedalam :

a. Lokasi :

Gagal jantung kiri (''left-sided heart failure'') dan gagal jantung kanan (''right-sided

heart failure''), dapat terjadi salah satu, maupun keduanya secara bersamaan

(biventricular).

Gagal jantung kiri terjadi akibat iskemi atau infark pada dinding jantung (miokard)

yang timbul akibat adanya aterosklerosis pada pembuluh darah koroner yang

memperdarahi jantung. Hal ini mengakibatkan berkurangnya kemampuan jantung

untuk memompa darah ke seluruh tubuh. [1] Gagal jantung kiri ini banyak terjadi

karena ada 3 pembuluh darah koroner yang paling sering mengalami sumbatan, yaitu

pembuluh darah sirkumfleks, cabang dari arteri marginal kiri, dan cabang dari arteri

koroner kanan.[4] Gagal jantung kiri dapat menyebabkan timbulnya gagal jantung di

kedua bagian, jantung kiri dan jantung kanan.

b. Fungsi :

Gangguan fungsi sistolik (kontraksi) dan fungsi diastolik (relaksasi atau pengisian).

Gangguan fungsi sistolik dapat terjadi karena infark pada miokard, dan kardiomiopati,

karena kelainan ini jantung tidak dapat memompa secara maksimal darah untuk

memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh. gangguan fungsi diastolik dapat terjadi

karena kelainan katup, contohnya adalah mitral stenosis.[1]

c. volume darah yang di pompa : ''low output'' dan ''high output''.

Gagal jantung low output, timbul karena darah yang dipompa keluar dari jantung

(cardiac output) tidak memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh, contoh kelainannya

yaitu infark miokard, mitral regurgitasi, aortik stenosis. contoh kelainan yang timbul

pada gagal jantung high output yaitu keadaan anemia, walaupun volume darah yang

dipompa jantung ada dalam jumlah yang memadai, namun karena tingginya

kebutuhan metabolisme, zat yang dibawa oleh darah masih tidak mencukupi. [5]

Manifestasi Klinis

Pasien dengan gagal jantung biasanya muncul dengan keluhan sesak, mudah lelah,

berkeringat banyak walaupun tidak beraktivitas berat (''diaphoresis''), terbangun di malam

hari karena sesak (''Paroxysmal nocturnal dyspnea''), nyeri dada sebagai keluhan awal,

bengkak di daerah kaki, ketidaknyamanan di perut atas bagian kanan. [1]

Pemeriksaan

Pemeriksaan yang biasa dilakukan pada pasien dengan keluhan diatas, terutama bila pasien

berumur lebih dari 40 tahun, dengan adanya riwayat keluarga dengan penyakit jantung,

gangguan kolesterol (dislipidemia), atau diabetes melitus, pemeriksaan yang biasa dilakukan

yaitu :#pemeriksaan fisik untuk menentukan ''jugular venous pressure'' (JVP), batas-batas

jantung, dan bunyi jantung (''heart sound'')#pemeriksaan penunjang meliputi :

o pemeriksaan laboratorium, meliputi kolesterol, gula darah, kadar kreatinin,

enzim hepar yaitu ALT dan AST. tergantung pada penemuan anamnesa pasien

dan pemeriksaan fisik.

o EKG

o x-ray (rontgen)

o ''echocardiography'' (bila diperlukan)[1]

Kriteria Diagnosis

1. Diagnosa Framingham :

Menurut Framingham seseorang dikatakan mengalami gagal jantung bila memiliki 2

kriteria mayor, atau 1 kriteria mayor dengan 2 kriteria minor, yaitu sebagai berikut :

Kriteria mayor :

Paroxysmal nocturnal dyspnea atau ''orthopnea''

distensi vena leher

''Rales''

Radiographic cardiomegaly

edema paru akut

''S3 gallop''

peningkatan JVP

''Hepatojugular reflux'' [6]

Kriteria Minor:

edema kedua kaki (''Bilateral ankle edema'')

sesak (''dyspnea of effort'')

Hepatomegali

Efusi Pleura

Decrease in vital capacity by one third from maximum recorded

Takikardi [6]

2. menurut NYHA (New York Heart Association) tingkat keparahan gagal jantung

seseorang diklasifikasikan berdasarkan kelasnya, sebagai berikut yaitu :

Kelas 1 : Tidak ada keterbatasan dari aktivitas fisik, aktivitas biasa tidak

menimbulkan gejala.

Kelas 2 : ada sedikit keterbatasan dari aktivitas fisik, lebih nyaman saat istirahat,

aktivitas fisik sehari-hari dan menaiki tangga agak banyak menyebabkan lelah,

berdebar-debar, dan sesak.

Kelas 3 :adanya keterbatasan dari aktivitas fisik secara signifikan, lebih nyaman saat

beristirahat, aktivitas fisik yang ringan dapat menyebabkan lelah, berdebar, dan

sesak.Class IV (Severe)

Kelas 4 : Tidak bisa melakukan aktivitas fisik dengan nyaman, timbul gejala

gangguan jantung pada saat istirahat, bila beraktivitas, keluhan akan semakin berat.[7]

Terapi Medikamentosa secara umum

Terapi medikamentosa secara umum meliputi 3 bagian :

1.pemberian diuretik

Pemberian diuretik bertujuan untuk meringankan beban jantung, dan mengurangi

timbulnya bengkak. contoh diuretik kuat yaitu furosemid, kemudian diuretik hemat

kalium yaitu spironolakton.

2. pemberian B-Blocker

Jantung dan pembuluh darah memiliki reseptor B yang berespon terhadap hormon,

penghambatan reseptor B ini bertujuan untuk mengurangi beban jantung, dan dilatasi

pembuluh darah. contoh obatnya yaitu Propanolol.

3. Pemberian agen inotropik

Agen inotropik berfungsi untuk menstimulasi kontraksi jantung, contoh agen

inotropik sintesis yaitu Digoksin.