gagasan atau hipotesis awal evolusi pra darwin
DESCRIPTION
Teori evolusi pra DarwinTRANSCRIPT
GAGASAN ATAU HIPOTESIS AWAL EVOLUSI PRA DARWIN(Tugas Mata Kuliah Evolusi)
Oleh
Dea Putri Andeska (1317021017)Ellia Suryani (1317021022)
Eva Octarianita (1317021024)Ezzanda Vozza Diah Pitaloka (1317021025)
JURUSAN BIOLOGIFAKULTASMATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMPUNG2015
I. PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Evolusi dapat diartikan sebagai suatu perubahan (pertumbuhan, perkembangan)
secara berangsur-angsur atau perlahan-lahan (sedikit demi sedikit). Dengan kata
lain berevolusi berarti berubah secara berangsur-angsur dari satu bentuk ke
bentuk yang lain. Evolusi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang
perubahan struktur gen dalam jangka waktu yang lama. Evolusi secara harfiah
dapat dikatakan sebagai suatu proses spesiasi (pembentukan spesies). Evolusi
juga dapat dikatakan sebagai suatu cabang ilmu yang menjelaskan bagaimana
keanekaragaman hayati terjadi.
Charles Darwin (1809-1882) mengatakan bahwa spesies yang hidup sekarang
berasal dari spesies lain yang hidup dimasa lampau. Dan bila diurut lebih lanjut,
semua spesies makhluk hidup termasuk manusia diturunkan dari nenek moyang
yang sama. Darwin menjelaskan bahwa manusia berasal dari kera dan
penjelasan Darwin ini menuai perdebatan dari banyak pihak. Sebelum
tercetusnya teori Darwin, telah banyak beberapa ilmuwan yang mengemukakan
teori mengenai evolusi. Masa sebelum tercetusnya teori Darwin dikenal dengan
masa pra-Darwin. Beberapa ilmuwan seperti Aristoteles, Anaximander, Count
de Buffon dan Jean Baptise de Lamarck adalah pencetus gagasan awal teori
evolusi pra-Darwin. Untuk lebih memahami mengenai teori evolusi pra Darwin
maka disusunlah makalah ini.
I.2 Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui nama tokoh, masa hidup,
negeri asal, isi gagasan atau hipotesis dan hal-hal yang mendasari gagasan atau
pemikiran ilmuwan masa pra Darwin.
II. PEMBAHASAN
II.1 Teori Evolusi Plato (427-347 SM)
Nama tokoh : Plato
Masa hidup : 347-427 SM
Negeri asal : Athena
Gagasan : Evolusi akan mengubah dunia yang organismenya sudah ideal
dan teradaptasi sempurna dengan lingkungannya.
Hal-hal yang mendasari gagasan :
Plato Percaya pada dua dunia, yaitu dunia yang ideal dan abadi, serta dunia
maya (khayal) yang tidak sempurna. Kedua dunia tersebut dapat dipahami
dengan menggunakan alat indera manusia. Plato Membayangkan pencipta yang
menciptakan dunia dari kehancuran kemudian menciptakan para dewa yang
akan membuat manusia berjenis kelamin laki-laki, Perempuan dan hewan
muncul dari hasil reinkarnasi jiwa laki-laki, makin cacat jiwa tersebut, makin
rendah reinkarnasinya.
II.2 Teori Evolusi Aristoteles (384-322 SM)
Nama tokoh : Aristoteles
Masa hidup : Merupakan murid Plato yang menyusun seluruh organisme ke
dalam suatu ”skala alami. Aristoteles adalah seorang
pengamat alam yang teliti dan melihat banyak bukti mengenai
desain dan tujuan. Beliau hidup pada tahun 384-322 SM
Negeri asal : Yunani
Gagasan : Evolusi yang terjadi berdasarkan metafisika alam, maksudnya
metafisika alam dapat mengubah organisme dan habitatnya
dari bentuk sederhana ke bentuk yang lebih kompleks.
Hal-hal yang mendasari gagasan :
Bahwa telah terjadi proses penyempurnaan di bumi oleh kekuatan supernatural,
kekuatan yang membimbing penyempurnaan sehingga terdapat beraneka ragam
makhluk hidup. Beliau menggolongkan semua organisme di dalam suatu skala
alam atau nature scale yang meliputi dari organisme sederhana sampai yang
kompleks, namun demikian Beliau tidak mengemukakan postulat adanya
hubungan satu golongan dengan golongan organisme lainnya dalam proses
kejadiannya (Widodo, 1993). Dengan kata lain pada masa itu tidak pernah
dipersoalkan mengenai hubungan kekerabatan antara satu organisme dengan
organisme lain. Organisme yang ada dianggap tidak sempurna tetapi bergerak
kearah keadaan yang lebih baik. Hal ini kadang-kadang diartikan sebagai
pemikiran evolusi, tetapi Aristoteles sangat samar-samar mengenai sifat
gerakan tersebut. Mungkin gerakan itu merupakan pendekatan yang makin
cocok dengan idealis penciptaan tiap spesies tertentu, yang pasti Aristoteles
tidak merinci suatu pemikiran mengenai transmutasi spesies.
II.3 Teori Evolusi Anaximander (500 SM)
Nama tokoh : Anaximander
Masa hidup : Beliau mengajarkan teori desedensi akan tetapi teori ini sama
sekali tidak mempunyai pengaruh apa-apa terhadap alam
pemikiran para sarjana di zaman itu dan di zaman berikutnya.
Baru setelah teori-teori evolusi ini berkembang dengan pesat,
maka dalam tulisan-tulisan sarjana itu dapat menemukan
kembali petunjuk-petunjuk tentang adanya pendapat-pendapat
semacam itu. Anaximander hidup pada tahun 500 SM
Negeri asal :Yunani
Gagasan :Manusia berasal dari makhluk akuatik mirip ikan (dan
mengalami proses evolusi).
Hal-hal yang mendasari gagasan :
Adanya ajaran penurunan (ajaran desedensi) dan beliau dipandang sebagai
pelopor ajaran desedensi ini. Anaximander mengajarkan bahwa kosmos
mungkin berasal dari kekacauan (chaos), kehidupan muncul dari zat mati, dan
makhluk tingkat tinggi muncul dari makhluk tingkat rendah.
II.4 Teori Evolusi Empedoclas (495-435 SM)
Nama tokoh : Empedoclas
Masa hidup : 495-435 SM
Negeri asal : Yunani
Gagasan : Kehidupan berasal dari lumpur hitam yang mendapat sinar
dari matahari dan berubah menjadi makhluk hidup. Evolusi
terjadi dengan dimulainya makhluk hidup yang sederhana
kemudian berkembang menjadi sempurna dan akhirnya
menjadi beraneka ragam seperti sekarang ini.
Hal-hal yang mendasari gagasan : -
II.5 Teori Evolusi Erasmus Darwin (1731-1802).
Nama tokoh : Erasmus Darwin
Masa hidup : Semasa hidupnya beliau menyusun buku yg berjudul Zoonamia
yg menentang teori pada evolusi dari Lamarck.
Negeri asal : Inggris
Gagasan : Evolusi terjadi karena bagian fungsional terhadap stimulasi
adalah diwariskan.
Hal-hal yang mendasari gagasan : -
II.6 Teori evolusi Count de Buffon (1707-1788)
Nama tokoh : Count de Buffon
Masa hidup : George Louis Leclerc atau Comte de Buffon atau Count of
Buffon adalah seorang dokter, ahli zoologi, ahli matematika dan ahli sains dari
Prancis. Ia berpendapat bahwa makhluk hidup berubah sepanjang waktu dan ia
memperkirakan bahwa bumi berusia lebih dari 6.000 tahun. Buffon berpendapat
bahwa perubahan atau degenerasi yang dialami oleh setiap makhluk hidup di
turunkan kepada anaknya dan ia juga berpendapat bahwa manusia memiliki
hubungan kekerabatan yang sangat dekat dengan kera. Buffon juga
memperkirakan bumi berusia sekurang-kurangnya 75.000 tahun. Semua
pendapatnya tersebut ia sembunyikan dalam bukunya yang berjudul Natural
History sebanyak 44 volume, tujuannya untuk mengurangi kritik masyarakat
yang menyebar luas. Buffon telah menerbitkan 36 quarto Histoire Naturelle
(semacam ensiklopedia). Beliau hidup pada tahun 1707-1788 M.
Negeri asal : Prancis
Gagasan :
Hewan-hewan bersifat plastis. Variasi-variasi kecil yang dihasilkan lingkungan
akan berakumulasi membentuk perbedaan-perbedaan yang lebih besar. Setiap
hewan pada jalur tipe-tipe hewan berubah dari moyangnya, menjadi lebih
sederhana (Variasi-variasi yang terjadi karena pengaruh alam sekitar diwariskan
sehingga terjadi penimbunan variasi).
Hal-hal yang mendasari gagasan : -
II.7 Teori evolusi Sir Charles Lyell (1797-1875)
Nama tokoh : Sir Charles Lyell
Masa hidup : Lyell adalah seorang ilmuwan yang berasal dari Skotlandia
dengan bukunya yang terkenal berjudul Principles of Geology yang
terbit pada tahun 1830 Lyell adalah salah satu ilmuan yang
mampu membalikan gagasan tradisional tentang umur dan asal-
usul bumi. Hidup pada tahun 1797-1875 M.
Negeri asal : Skotlandia
Gagasan : Permukaan bumi terbentuk melalui proses bertahap dalam jangka
waktu yang lama. Lyell mengemukakan bahwa gunung dan
lembah dan ciri-ciri fisik permukaan bumi tidak diciptakan
seperti bentuknya sekarang atau tidak dibentuk oleh bencana
yang berturut-berturut, tetapi terbentuk oleh berlanjutnya proses
vulkanis, pergolakan, erosi, glasiasi dan sebagainya dalam
jangka waktu yang sangat lama dan masih berlangsung sampai
sekarang
Hal-hal yang mendasari gagasan :
Adanya teori Uniformitarianisme, yaitu konsep yang diasumsikan bahwa
hukum alam yang sama dan proses yang beroperasi di alam sekarang, selalu
dioperasikan di alam semesta di masa lalu. Hal ini sering diringkas sebagai
"saat ini adalah kunci ke masa lalu," karena meyakini bahwa segala sesuatu
terus terjadi karena terbentuknya dunia pada awalnya. Ide-ide di balik
uniformitarianisme berasal dari karya ahli geologi Skotlandia James Hutton.
Pada 1785, Hutton disampaikan pada pertemuan Royal Society Edinburgh
bahwa bumi memiliki sejarah yang panjang dan bahwa sejarah ini dapat
ditafsirkan dari segi proses saat diamati. Sebagai contoh, tanah terbentuk oleh
pelapukan batuan dasar selama ribuan tahun. Dia juga menyarankan bahwa
teori-teori supranatural tidak diperlukan untuk menjelaskan sejarah geologi
Bumi. Teori uniformitarianisme juga penting dalam membentuk perkembangan
ide-ide dalam disiplin lain. Karya Charles Darwin dan Alfred Wallace tentang
asal-usul spesies bumi adalah lanjutan ide-ide dari uniformitarianisme ke
dalam ilmu biologi. Teori evolusi didasarkan pada prinsip bahwa keragaman
spesies yang terlihat di bumi dapat dijelaskan oleh modifikasi sifat genetik
seragam selama jangka waktu yang lama.
II.8 Teori evolusi Jean Baptise de Lamarck (1744 –1829)
Nama tokoh : Jean Baptise de Lamarck
Masa hidup : Nama lengkap Lammarck adalah Jean Baptist Pierre Antoine De
Monet, Chavalier De Lammarck. Sewaktu masih muda ia belajar
untuk menjadi pendeta, kemudian ia menjadi tentara sampai ia
dalam pertempuran mendapat pujian karena keberaniannya. Ia
meninggalkan angkatan perang, untuk belajar ilmu ketabiban di
Paris, akan tetapi kemudian ia malah lebih tertarik akan ilmu
tumbuh-tumbuhan. Sesudah bekerja keras selama 9 tahun, ia
menerbitkan sebuah buku yang besar mengenai tumbuh-
tumbuhan yang hidup ditanah airnya. Bukunya itu menarik
perhatian para sarjana, sehingga ia mendapat tawaran untuk
bekerja di Jardin du Roi. Setelah revolusi dai diangkat menjadi
mahaguru pada Jardin du Roi itu juga, yang kemudian berganti
nama menjadi Jardin des Plantes (semacam kebun raya). Ia
menjadi mahaguru di bidang Evertebrata. Ia menyusun buku
yang berjudul ”Philosophie Zoologioque”. Ia menjadi buta dihari
tuanya dan terpaksa hidup miskin dan sengsara sekali. Oleh
rekan-rekannya di zaman itu tidak ada yang mengerti jasa-
jasanya sebagaimana mestinya. Setelah ia meninggal, maka
berkat kegiatan Darwin, ia dijunjung tinggi lagi dan sampai
sekarang pun ia masih dipandang sebagai salah satu seorang
sarjana besar di zaman itu. Hidup pada tahun 1744-1829 M.
Negeri asal :Prancis
Gagasan :
1. Lingkungan mempunyai pengaruh pada ciri-ciri dan sifat-sifat yang
diwariskan melalui proses adaptasi lingkungan.
2. Ciri dan sifat yang terbentuk akan diwariskan kepada keturunannya.
3. Organ yang sering digunakan akan berkembang dan tumbuh membesar,
sedangkan organ yang tidak digunakan akan mengalami pemendekan atau
penyusutan, bahkan akan menghilang. Contoh yang dapat digunakan oleh
Lamarck adalah jerapah
Hal-hal yang mendasari gagasan :
Lamarck mengamati jerapah dan ular. Ular adalah binatang yang mempunyai
kebiasaan untuk merangkak/merayap dengan cepat masuk ke dalam tanah,
kalau mereka mau bersembunyi. Kaki-kaki yang panjang malah merugikan
untuk merangkak dan bersembunyi di dalam tanah dan keberadaan kaki tersebut
justru merintangi gerakan. Jadi kebiasaan bergerak dari binatang itu
menyebabkan lenyapnya kaki-kaki pada tubuhnya sendiri.
Pada awalnya jerapah memiliki leher pendek. Karena makanannya berupa
daun-daun yang tinggi, maka jerapah berusaha untuk dapat menjangkaunya.
Karena terbiasa dengan hal ini maka semakin lama, leher jerapah menjadi
semakin panjang dan pada generasi berikutnya akan lebih panjang lagi. Melihat
adanya kecenderungan makhluk sederhana berubah menjadi makhluk yang
lebih kompleks dengan prinsip adanya proses perubahan menuju
kesempurnaan. Perubahan menjadi sempurna ini menurut Lamarck karena
harus beradaptasi pada lingkungannya. Proses adaptasi ini dijelaskan Lamarck
melalui dua hal. Pertama, adanya proses use (menggunakan) dan disuse (tidak
menggunakan) dari bagian-bagian tubuh organisme, bergantung pada
kebutuhannya. Organ tubuh yang digunakan secara luas untuk menghadapi
lingkungan akan berkembang lebih besar, sedangkan bagian tubuh yang kurang
digunakan akan mengalami penyusutan. Kedua, Lamarck berkeyakinan adanya
pewarisan sifat-sifat yang diperoleh. Keadaan otot bisep yang semakin besar
akibat penggunaan terus-menerus akan diwariskan kepada keturunannya.
Dengan kata lain, keturunan akan lahir dengan sifat otot bisep besar dengan
sendirinya. Demikian pula, leher panjang jerapah akan terwaris dengan
sendirinya kepada keturunannya. Padahal perubahan organ tubuh tersebut hasil
modifikasi, dan tidak ada bukti bahwa sifat-sifat yang diperoleh dapat
diwariskan. Suatu kehormatan bagi Lamarck, adanya pengakuan bahwa
memang adaptasi terhadap lingkungan merupakan produk evolusi.
a. Pada awalnya seluruh jerapah berleher pendek, sementara daun-daunan
makanannya di pohon harus dijangkau karena letaknya yang tinggi.
b. Karena sering menjangkau daun, leher jerapah semakin panjang sehingga
jerapah generasi berikutnya semakin tinggi.
c. Penyesuaian dan pewarisan hasil adaptasi ini berlanjut sehingga jerapah
masa kini berleher panjang.
Teori Lamarck ditentang oleh Erasmus Darwin (kakek dari Charles Darwin) yang
mengatakan bahwa populasi jerapah adalah heterogen, ada yang berleher
pendek dan ada yang berleher panjang. Jerapah-jerapah tersebut berkompetisi
untuk mendapatkan makanan. Dari persaingan tersebut jerapah berleher
panjang akan menang dan akan tetap hidup, sifat ini akan diwariskan kepada
keturunannya. Jerapah yang berleher pendek akan mati dan perlahan-lahan
mengalami kepunahan.
Hewan mempunyai kemampuan untuk selalu mempertahankan sifat yang telah
mereka miliki dalam usaha menyempurnakan organisasi alat-alat tubuhnya,
tetap dipertahankan terus hingga dengan demikian kelak pada suatu ketika
berturut-turut terjadilah makluk hidup dari berbagai kelas dan bangsa, yang
disebabkan oleh karena keadaan lingkungan hidupnya yang bermacam-macam.
II.9 Teori evolusi Alfred Russel Wallace (1823-1913 M)
Nama tokoh : Alfred Russel Wallace
Masa hidup : Lahir 08 Januari 1823 meninggal 07 November 1913 pada umur
90 tahun) dikenal sebagai seorang naturalis, penjelajah,
pengembara, ahli antropologi dan ahli biologi dari Britania Raya.
Ia terkenal sebagai orang yang mengusulkan sebuah teori tentang
seleksi alam, dimana kemudian hari malah membuat Charles
Darwin lebih terkenal dari dia dengan teorinya sendiri. Ia banyak
melakukan penelitian lapangan, dimana untuk pertama kalinya
dilakukan di sungai Amazon di tahun 1846 saat ia masih berusia
23 tahun dan kemudian di Kepulauan Nusantara. Dia ketika itu
mengoleksi aneka serangga dari ekspedisi Amazon. Koleksi
serangga itu laku dijual dan modal itu menjadi titik awal
penjelajahan Wallace di Nusantara. Pada perjalanan antara tahun
1848 hingga tahun 1854, Ia tiba di Singapura. Selama delapan
tahun kemudian (1854 – 1862) ia menjelajah berbagai wilayah di
Nusantara. Dari penjelajahan itu, ia membukukannya ke dalam
sebuah catatan yang berjudul The Malay Archipelago. Selama
ekspedisinya di Nusantara, diperkirakan dia telah menempuh
jarak tidak kurang dari 22.500 kilometer, melakukan 60 atau 70
kali perjalanan terpisah, dan mengumpulkan 125.660 spesimen
fauna meliputi spesimen burung, kerangka dan tulang aneka
satwa, mamalia, serta reptil. Selebihnya, mencapai 109.700
spesimen serangga, termasuk kupu-kupu yang paling disukainya.
Dalam penjelajahannya di bumi Nusantara ia menemukan sebuah
garis imajiner yang membagi flora dan fauna di Indonesia
menjadi dua bagian besar. Garis ini dikemudian hari dikenal
sebagai Garis Wallace, dimana di satu bagiannya, bentuk flora
dan faunanya masih mempunya hubungan dengan flora dan
fauna dari Australia dan memiliki ciri-ciri yang sangat mirip.
Sedangkan di bagian yang lainnya sangat mirip dengan flora dan
fauna dari Asia. Ia dianggap sebagai ahli terkemuka di abad ke-
19 dalam bidang penyebaran spesied binatang dan kadang-
kadang dikenal sebagai Bapak dari Biogeografi Evolusi, sebuah
kajian tentang spesies apa, tinggal dimana dan mengapa. Ia
adalah salah seorang dari pemikir revolusioner pada abad ke-19
dan memberikan banyak masukan kepada pembangunan "teori
evolusi" selain juga salah seorang penemu dari "teori seleksi
alam". Termasuk didalamnya adalah konsep keanekaragaman
warna dalam dunia fauna, dan juga "Efek Wallace", sebuah
kesimpulan tentang bagaimana seleksi alam dapat memberikan
kontribusi pada keanekaragaman fauna.
Negeri asal : Inggris
Gagasan : Evolusi terjadi karena adanya seleksi alam. Seleksi alam yang
dimaksud dalam teori evolusi adalah teori bahwa makhluk hidup
yang tidak mampu beradaptasi dengan lingkungannya lama
kelamaan akan punah sehingga yang tertinggal hanyalah mereka
yang mampu beradaptasi dengan lingkungannya. Dan sesama
makhluk hidup akan saling bersaing untuk mempertahankan
hidupnya (Wallace pencetus teori seleksi alam).
Hal-hal yang mendasari gagasan :
Ide teori evolusi tercetus saat Wallace demam di Halmahera. Suatu hari di
bulan Februari 1858, ketika Wallace terkena serangan demam di Desa Dodinga
di Pulau Halamahera yang terpencil, tiba-tiba ide tentang seleksi alam sebagai
mekanisme perubahan evolusioner, terlintas di benaknya. Setelah cukup kuat,
Wallace menulis esai rinci yang menjelaskan teori itu, lalu mengirimnya
disertai surat pengantar kepada Charles Darwin. Ia meminta Darwin untuk
menyerahkan esai itu ke pengacara sekaligus geologi terkenal saat itu, Charles
Lyell. Pemikiran itu menunjang teori evolusi yang dipopulerkan Darwin
melalui bukunya "The Origin of Species" tahun 1859, satu tahun setelah
penulisan makalah Wallace. Pada tanggal 1 Juli 1858, kawan-kawan Darwin,
Charles Lyell dan Joseph Hooker, merekayasa pertemuan ilmiah di Linnean
Society dan mendeklarasikan Darwin dan Wallace sebagai penemu dasar
evolusi.
II.10 Teori Evolusi August Weismann (1834-1914 M)
Nama tokoh : August Weismann
Masa hidup :
Friedrich Leopold August Weismann (lahir di Frankfurt am Main, 17 Januari
1834. Meninggal di Freiburg, 5 November 1914 pada umur 80 tahun) adalah
seorang ahli biologi evolusi yang berkebangsaan Jerman. Ernst Mayr
menempatkannya sebagai ahli teori evolusi terpenting kedua abad ke-19 setelah
Charles Darwin. Weismann menjadi Direktur Zoological Institute dan profesor
pertama Zoologi di Universitas Freiburg.
Kontribusi utamanya adalah teori plasma nutfah, yang menurut teori ini,
pewarisan pada organisme mulitseluler hanya terjadi melalui sel nutfah seperti
sel telur dan sel sperma. Sel-sel lainnya pada tubuh (sel somatik) tidak
berfungsi sebagai agen pewarisan. Akibatnya adalah, sel nutfah yang
memproduksi sel somatik tidak dipengaruhi oleh kemampuan baru apapun yang
sel somatik dapatkan selama hidupnya. Informasi genetik tidak dapat
diwariskan melalui plasma soma ke plasma nutfah ataupun dari generasi ke
generasi. Ini disebut sebagai sawar Weismann. Gagasan mengenai sawar
Weismann ini berperan penting dalam sintesis evolusi modern. Menurut
Weismann, proses mutasi acak yang terjadi pada gamet merupakan satu-satunya
sumber perubahan pada makhluk hidup yang diseleksi oleh seleksi alam.
Gagasan Weismann ini muncul sebelum karya Gregor Mendel ditemukan
kembali. August Weismann (1834-1914), seorang ahli biologi berkebangsaan
Jerman mencoba untuk menerapkan teori Darwin dalam peristiwa genetika.
Pendapatnya bahwa evolusi adalah gejala seleksi alam terhadap faktor-faktor
genetik. Dia melakukan percobaan dengan memotong ekor tikus sampai 21
generasi tetapi keturunannya tetap memiliki ekor terus.
Negeri asal : Jerman
Gagasan : Evolusi terjadi karena adanya seleksi alam terhadap faktor
genetis. Variasi yang diwariskan dari induk kepada anaknya bukan
diperoleh dari lingkungannya tetapi dengan perubahan diatur oleh
faktor genetik atau gen.
Hal-hal yang mendasari gagasan :
Weismann melakukan percobaan untuk membuktikan teorinya tersebut.
Perlakuan diberikan kepada dua tikus yang dipotong ekornya dan kemudian
kedua tikus tersebut dikawinkan. Hasilnya adalah generasi keturunannya masih
berekor panjang sampai generasi ke-21. Dari percobaan yang dilakukan tersebut
maka akhirnya Weismann menarik kesimpulan seperti berikut:
1. Perubahan sel tubuh karena pengaruh lingkungan tidak diwariskan kepada
generasi berikutnya.
2. Evolusi merupakan masalah genetika, artinya evolusi adalah gejala seleksi
alam terhadap faktor-faktor genetika.
III. KESIMPULAN
Kesimpulan yang diperoleh yaitu bahwa gagasan awal teori evolusi pra-Darwin
sangat beragam. Terdapat ilmuwan yang mempunyai pendapat mengenai teori evolusi
yang bertentangan seperti J.B. Lamarck dan August Weismann. Beberapa ilmuwan
ada yang memiliki dasar pemikiran sama seperti J.B. Lamarck, Count de Buffon dan
Alfred Russel Wallace yang mencetuskan teori sebagai dasar terciptanya teori seleksi
alam. Teori asal usul makhluk hidup melalui proses evolusi adalah yang paling dapat
ditelaah secara ilmiah.
DAFTAR PUSTAKA
Dilla, Anisa. 2015. Seleksi Alam. http://www.academia.edu/6274831/seleksi_alam_fix.html. Diakses pada 04 September 2015 pukul 11.30 WIB.
Khamid, Ahmad. 2007. Evolusi dan entropi. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Fisika FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta.
Koesbardiati, Toetik. 2002. Teori-Teori Munculnya Manusia Modern. Surabaya: Jurusan Antropologi FISIP Unair.
Lukman, Aprizal. Evolusi Sel Sebagai Dasar Perkembangan Makhluk Hidup Saat Ini Jurnal Evolusi. Jambi: Program Studi Pendidikan Biologi MIPA FKIP Universitas Jambi.
Warella, Juan. 2015. Evolusi Sebelum Charles Robert Darwin. http://www.academia.edu/8165276/ evolusi-sebelum-charles-robert-darwin.html. Diakses pada 04 September 2015 pukul 11.13 WIB.