gambaran pengetahuan ibu hamil tentang antenatal care di wilayah kerja puskesmas mabodo kabupaten...
TRANSCRIPT
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANTENATAL CAREDI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MABODO
KABUPATEN MUNATAHUN 2016
Karya Tulis Ilmiah
Diajukan sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikandi Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna
Oleh :
SITI AISAHPSW.B.2013.IB.0035
YAYASAN PENDIDIKAN SOWITEAKADEMI KEBIDANAN PARAMATA RAHA
KABUPATEN MUNA2016
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah
Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil tentang Antenatal Caredi Wilayah Kerja Puskesmas Mabodo
Kabupaten MunaTahun 2016
Telah disetujui untuk diseminarkan di hadapan Tim Penguji Karya Tulis IlmiahAkademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna
Raha, Juli 2016
Pembimbing I Pembimbing II
Wa Ode Emy Zulhaedah, SST Fatmawati Desa, SST
Mengetahui,Direktur Akbid Paramata RahaKabupaten Muna.
Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah
Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil tentang Antenatal Caredi Wilayah Kerja Puskesmas Mabodo
Kabupaten MunaTahun 2016
Telah disetujui untuk diseminarkan di hadapan Tim Penguji Karya Tulis IlmiahAkademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna
Raha, Juli 2016
Pembimbing I Pembimbing II
Wa Ode Emy Zulhaedah, SST Fatmawati Desa, SST
Mengetahui,Direktur Akbid Paramata RahaKabupaten Muna.
Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah
Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil tentang Antenatal Caredi Wilayah Kerja Puskesmas Mabodo
Kabupaten MunaTahun 2016
Telah disetujui untuk diseminarkan di hadapan Tim Penguji Karya Tulis IlmiahAkademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna
Raha, Juli 2016
Pembimbing I Pembimbing II
Wa Ode Emy Zulhaedah, SST Fatmawati Desa, SST
Mengetahui,Direktur Akbid Paramata RahaKabupaten Muna.
Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes
iii
LEMBAR PENGESAHAN
Karya Tulis ini telah diperiksa dan disahkan oleh Tim Penguji Karya Tulis IlmiahAkademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna
TIM PENGUJI
1. La Ode Muhlisi, A.Kep., M.Kes (...........................................)
2. Wa Ode Emy Zulhaedah, SST (............................................)
3. Fatmawati Desa, SST (............................................)
Raha, Juli 2016
Pembimbing I Pembimbing II
Wa Ode Emy Zulhaedah, SST Fatmawati Desa, SST
Mengetahui,Direktur Akbid Paramata RahaKabupaten Muna
Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes.
iii
LEMBAR PENGESAHAN
Karya Tulis ini telah diperiksa dan disahkan oleh Tim Penguji Karya Tulis IlmiahAkademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna
TIM PENGUJI
1. La Ode Muhlisi, A.Kep., M.Kes (...........................................)
2. Wa Ode Emy Zulhaedah, SST (............................................)
3. Fatmawati Desa, SST (............................................)
Raha, Juli 2016
Pembimbing I Pembimbing II
Wa Ode Emy Zulhaedah, SST Fatmawati Desa, SST
Mengetahui,Direktur Akbid Paramata RahaKabupaten Muna
Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes.
iii
LEMBAR PENGESAHAN
Karya Tulis ini telah diperiksa dan disahkan oleh Tim Penguji Karya Tulis IlmiahAkademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna
TIM PENGUJI
1. La Ode Muhlisi, A.Kep., M.Kes (...........................................)
2. Wa Ode Emy Zulhaedah, SST (............................................)
3. Fatmawati Desa, SST (............................................)
Raha, Juli 2016
Pembimbing I Pembimbing II
Wa Ode Emy Zulhaedah, SST Fatmawati Desa, SST
Mengetahui,Direktur Akbid Paramata RahaKabupaten Muna
Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes.
iv
RIWAYAT HIDUP
A. IDENTITAS DIRI
1. Nama : Siti Aisah
2. Nim : 2013. IB. 0035
3. Tempat Tanggal Lahir : Latugho , 23 Februari 1995
4. Jenis Kelamin : Perempuan
5. Agama : Islam
6. Suku/Kebangsaan : Muna/ Indonesia
7. Alamat : Desa Latugho, Kec. Lawa, Kabupaten Muna
Barat
B. PENDIDIKAN
1. SD Negeri 2 Lawa tamat tahun 2007
2. SMP Negeri 2 Lawa tahun 2010
3. SMA Negeri 1 Lawa tamat tahun 2013
4. Mengikuti Pendidikan Diploma III Akademi Kebidanan Paramata Raha
Kabupaten Muna dan Insya Allah akan menyelesaikannya tahun 2016.
x
KATA PENGANTAR
Assalamu Alaikum Wr. Wb
Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Karya Tulis Ilmiah ini.
Karya Tulis Ilmiah ini dibuat untuk memenuhi salah satu syarat dalam
menyelesaikan program DIII Kebidanan Akademi Kebidanan Paramata Raha
Kabupaten Muna dengan judul “Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil tentang
Antenatal Care di Wilayah Kerja Puskesmas Mabodo Tahun 2016’’.
Dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini banyak hambatan dan kesulitan
yang dijumpai namun berkat bimbingan dan arahan dari berbagai pihak
sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan. Untuk itu penulis
menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada
Ibu Wa Ode Emy Zulhaedah, SST, selaku pembimbing I dan Ibu Fatmawati Desa,
SST selaku pembimbing II atas kesediaannya berupa waktu, bimbingan, motivasi,
petunjuk, pengarahan dan dorongan moril begitu sangat berharga.
Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak terlepas pula dari bantuan
berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan kali ini dengan penuh
kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:
1. Bapak La Ode Muhlisi, A.Kep., M.Kes selaku ketua Yayasan Pendidikan
Sowite Akademi Kebidanan Paramata Raha dan sekaligus sebagai penguji
Karya Tulis Ilmiah.
x
2. Ibu Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes selaku Direktur Akademi Kebidanan
Paramata Raha Kabupaten Muna.
3. Seluruh Dosen dan Staf Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna
yang telah banyak memberikan bantuan, bimbingan, pengetahuan dan
keterampilan yang sangat bermanfaat bagi penulis selama mengikuti
pendidikan.
4. Ibu Wa Ode Siti Amzia. S.ST., M.Kes selaku kepala Puskesmas Mabodo
Kabupaten Muna yang telah membantu penulis dalam pengambilan data.
5. Terkhusus kepada ibundaku Wa Ode Saada dan ayahandaku La Sigi tercinta
yang telah mencurahkan kasih sayang, motifasi, doa dan pengorbanan materi
maupun non materi yang diberikan kepadaku selama mengikuti pendidikan.
6. Untuk adik - adikku tersayang yang selalu memberi dukungan dan selalu
menyayangiku.
9. Untuk rekan-rekan seperjuangan dalam mengikuti pendidikan di Akademi
Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna Angkatan 2013, serta pihak yang
tidak dapat saya sebutkan satu persatu terima kasih atas dorongan, semangat
dan kebersamaannya selama proses penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh
dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
yang sifatnya membangun dari semua pihak untuk penyempurnaan penyusunan
Karya Tulis Ilmiah ini.
x
Akhir kata penulis mengucapkan semoga Allah SWT memberikan imbalan
yang setimpal atas jerih payah dari semua pihak yang telah memberikan bantuan
dan semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat memberikan manfaat kepada kita semua,
Aamiin.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Raha, Juli 2016
Penulis
x
DAFTAR TABEL
Tabel 1 : Defenisi Operasional dan Kriteria Objektif .................................. 29
Tabel 2 : Distribusi Frekuensi Responden Menurut Pendidikan di Wilayah
Kerja Puskesmas Mabodo Kabupaten Muna Tahun 2016……..36
Tabel 3 : Distribusi Frekuensi Responden Menurut Umur di Wilayah
Kerja Puskesmas Mabodo Kabupaten Muna Tahun 2016……..37
Tabel 4 : Distribusi Frekuensi Responden Menurut Pekerjaan di Wilayah
Kerja Puskesmas Mabodo Kabupaten Muna Tahun 2016……..37
Tabel 5 : Distribusi Tingkat Tahu Ibu Hamil tentang Antenatal Care di
Wilayah Kerja Puskesmas Mabodo Kabupaten Muna Tahun
2016……………………………………………………………... 39
Tabel 6 : Distribusi Tingkat Memahami Ibu Hamil tentang Antenatal
Care di Wilayah Kerja Puskesmas Mabodo Kabupaten Muna
Tahun2016………………………………………………………. 39
Tabel 7 : Distribusi Tingkat Aplikasi Ibu Hamil tentang Antenatal Care di
Wilayah Kerja Puskesmas Mabodo Kabupaten Muna Tahun
2016……………………………………………………………... 40
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Surat Izin Penelitian
Lampiran 2 : Persetujuan Responden dan Quisioner Penelitian
Lampiran 3 : Master Tabel
Lampiran 4 : Surat telah Melakukan Penelitian
Lampiran 5 : Peryataan
viii
DAFTAR ISI
Halaman Judul............................................................................................... i
Lembar Persetujuan....................................................................................... ii
Lembar Pengesahan ...................................................................................... iii
Riwayat Hidup .............................................................................................. iv
Kata Pengantar .............................................................................................. v
Daftar Isi........................................................................................................ viii
Dafatar Tabel................................................................................................. x
Daftar Lampiran ............................................................................................ xi
Intisari ........................................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................. 4
C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 4
D. Manfaat Penulisan............................................................................. 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................. 7
A. Telaah Pustaka .................................................................................. 7
B. Landasan Teori.................................................................................. 25
C. Kerangka Konsep .............................................................................. 26
D. Pertanyaan Penelitian ........................................................................ 27
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................ 28
A. Jenis Penelitian.................................................................................. 28
B. Subyek Penelitian.............................................................................. 28
C. Tempat dan waktu Penelitian ............................................................ 28
D. Identifikasi Variabel Penelitian......................................................... 29
E. Variabel dan Definisi Operasional .................................................... 29
F. Instrument Penelitian ........................................................................ 31
G. Pengolaha dan Analisis Data............................................................. 31
H. Jalannya Penelitian............................................................................ 34
viii
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN........................... 35
A. Gambaran Umum lokasi Penelitian .................................................. 35
B. Karakteristik Responden ................................................................... 36
C. Analisis Data ..................................................................................... 38
D. Pembahasan....................................................................................... 41
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................... 49
A. Kesimpulan ....................................................................................... 49
B. Saran.................................................................................................. 50
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 51
Lampiran-lampiran
xii
INTISARI
SITI AISAH. (PSW.B.2013.IB.0035) “Gambaran Pengetahuan Ibu Hamiltentang Antenatal Care di Wilayah Kerja Puskesmas Mabodo KabupatenMuna Tahun 2016) dibimbing oleh Ibu Wa Ode Emy Zulhaedah dan IbuFatmawati Desa.
Latar Belakang : Data ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Mabodo untuktahun 2013 berjumlah 163 orang, yang melakukan kunjungan K-1 berjumlah 150orang (92%), yang melakukan kunjungan K-IV berjumlah 143 orang (87,7%),tahun 2014 berjumlah 172 orang, yang melakukan kunjungan K-1 berjumlah 172orang (100%), yang melakukan kunjungan K-IV 148 orang (86%), tahun 2015ibu hamil berjumlah 174 orang, yang melakukan kunjungan K-1 berjumlah 154orang (88,5%), yang melakukan kunjungan K-IV 106 orang (60,9%), untuk 2016ibu hamil berjumlah 67 orang mengalami penurunan.Metode : Penelitian deskriptif yaitu menggambarkan suatu kondisi ataufenomena yang terjadi pada suatu kelompok subjek tertentu dengan jumlahpopulasi 67 orang dan sampelnya sebanyak 30 orang dengan tekhnikpengambilan sampel accidental sampling.Hasil : Dari 30 ibu hamil yang memiliki tingkat tahu tentang Antenatal Care yangbaik berjumlah 4 responden (13,3%), yang cukup 9 responden (30%), dan yangkurang 17 responden (56,7%). Ditinjau dari tingkat Memahami yang baikberjumlah 5 responden (16,7%), yang cukup berjumlah 10 responden (33,3%),dan yang kurang berjumlah 15 responden (50%). Dan untuk tingkat Aplikasi yangbaik berjumlah 6 responden (20%), yang cukup berjumlah 12 responden (40%),dan yang kurang berjumlah 12 responden.Kesimpulan : Ditinjau dari tingkat tahu ibu hamil tentang Antenatal Care yangmemilki pengetahuan kurang berjumlah17 responden (56,7%), untuk tingkatmemahami yang memiliki pengetahuan kurang berjumlah 15 responden (50%)dan untuk tingkat aplikasi dan yang memiliki pengetahuan kurang berjumlah 12responden.
Kata Kunci : Pengetahuan dan Antenatal Care.Daftar Pustaka :15 literatur (2009 - 2015)
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah yang menjadi prioritas di bidang kesehatan di Indonesia adalah
tingginya angka kematian ibu. Menurut Survey Demografi dan Kesehatan
Indonesia (SDKI) pada tahun 2014 angka kematian ibu sebanyak 359 per 100.000
kelahiran. Dengan tingginya angka kematian ibu tersebut, maka Departement
Kesehatan memasang perencanaan bahwa target yang perlu dicapai angka
kematian ibu menurun menjadi 306 per 100.000 kelahiran pada
tahun 2019. Meningkatnya angka itu disebabkan beberapa faktor yang salah
satunya terjadi akibat kurangnya pengatahuan ibu hamil tentang pentingnya
pemeriksaan saat kehamilan (Soejoenoes, 2015).
Antenatal care adalah suatu program yang terencana berupa observasi,
edukasi dan penanganan medik pada ibu hamil, untuk memperoleh suatu proses
kehamilan dan persalinan yang aman dan memuaskan. Tujuan Antenatal care
adalah untuk menjaga agar ibu sehat selama masa kehamilan, persalinan dan
nifas serta mengusahakan bayi di lahirkan sehat, memantau adanya resiko
kehamilan dan merencanakan penatalaksanaan yang optimal terhadap kehamilan
risiko tinggi serta menurunkan morbiditas dan mortalitas ibu dan janin (Hamzah,
2013).
Angka kematian Ibu tahun 2012 di Sulawesi Tenggara sebesar 189 per
100.000 kelahiran hidup. Penyebab utama kematian ibu di Sulawesi Tenggara,
yaitu perdarahan (55,22%), eklamsia (28,42%), infeksi (11,29%) dan lain-lain
2
(5,06%). Penyebab kematian tersebut kematian tersebut dapat dicegah dengan
pemeriksaan kehamilan (antenatal care), persalinan (intranatal care), dan nifas
(post natal) yang memadai (Profil Dinkes Propinsi Sultra, 2013).
Upaya untuk menurunkan angka kematian ibu diantaranya, mendorong
para ibu untuk melakukan pemeriksaan kehamilan dan nifas pada bidan atau
petugas kesehatan lainnya, mendorong para ibu melahirkan di tolong oleh petugas
kesehatan, mempersiapkan suami ibu hamil untuk mendukung kehamilan dan
persalinan, mendorong diadakannya tabulin (tabungan ibu bersalin / biaya
persalinan), mendorong para ibu dan petugas kesehatan menggunakan buku KIA
sebagai sumber informasi, alat untuk pemeriksaan dan pencatatan kesehatan ibu
dan anak, serta mendorong para ibu mengikuti kelas ibu hamil. Selain itu juga
pengetahuan ibu dalam memeriksakan kehamilan sangatlah penting, karena
dengan pengetahuan yang cukup diharapkan dapat meningkatkan pemeriksaan ibu
hamil secara teratur. Oleh karena itu upaya yang perlu mendapatkan perhatian
adalah upaya penyuluhan yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ibu
hamil tentang pemeriksaan kehamilan (Admin, 2013).
Kemauan ibu untuk memanfaatkan pelayanan antenatal care di sarana-
sarana kesehatan masih relatif rendah. Hal ini tercermin untuk Sulawesi Tenggara
kunjungan (K-1) tahun 2012 sebesar 84,22%, kunjungan ibu hamil lama (K-4)
sebesar 75,21%, target cakupan K-1 sebesar 97,9% dan K-4 minimal 88,6%,
sasaran ibu hamil sekitar 96.072 orang. Untuk tahun 2013 kunjungan K-1 sebesar
79,73%, untuk K-4 sebesar 72,75%. Untuk target K-1 minimal 90%, untuk K-4
minimal 84,8%, sasaran sekitar 59,281 orang. Tahun 2014 kunjungan K-1 sekitar
3
31,88%, K-4 75,73%, target K-1 minimal 86%, K-4 95,6%. Untuk sasaran ibu
hamil sekitar 2.122 orang (Profil Dinkes Provinsi Sultra, 2014).
Berdasarkan pengambilan data awal untuk Dinkes Kabupaten Muna ibu
hamil 2013 berjumlah 6.631 orang, yang melakukan kunjungan K-1 berjumlah
6.631 orang (100%), dan yang melakukan kunjungan K-4 berjumlah 4.836 orang
(72,9%). Untuk tahun 2014 ibu hamil berjumlah 6.651 orang, yang melakukan
kunjungan K-1 berjumlah 6.651 orang (100 %), dan yang melakukan kunjungan
K-4 berjumlah 4.371 orang (65,7%), kemudian untuk 2015 ibu hamil berjumlah
4.959 orang, yang melakukan K-1 berjumlah 4.959 orang (100%), yang
melakukan kunjungan K-4 berjumlah 3.841 orang (77,5%) (Data Dinkes
Kabupaten Muna ).
Data ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Mabodo untuk tahun 2013
berjumlah 163 orang, yang melakukan kunjungan K-1 berjumlah 150 orang
(92%), yang melakukan kunjungan K-IV berjumlah 143 orang (87,7%), tahun
2014 berjumlah 172 orang, yang melakukan kunjungan K-1 berjumlah 172 orang
(100%), yang melakukan kunjungan K-IV 148 orang (86%), tahun 2015 ibu
hamil berjumlah 174 orang, yang melakukan kunjungan K-1 berjumlah 154
orang (88,5%), yang melakukan kunjungan K-IV 106 orang (60,9%), untuk 2016
ibu hamil berjumlah 67 orang (Data Wilayah Kerja Puskesmas Mabodo
Kabupaten Muna).
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik melakukan penelitian
yang berjudul “Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil tentang Antenatal Care di
Wilayah Kerja Puskesmas Mabodo Kabupaten Muna Tahun 2016”.
4
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas, maka penulis merumuskan
masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah Gambaran Pengetahuan Ibu
Hamil tentang Antenatal Care di Wilayah Kerja Puskesmas Mabodo Kabupaten
Muna Tahun 2016” ?
C. Tujuan penelitian
1. Tujuan umum
Mengetahui gambaran pengetahuan ibu hamil tentang Antenatal Care di
Wilayah Kerja Puskesmas Mabodo Kabupaten Muna Tahun 2016.
2. Tujuan khusus
a. Mengetahui gambaran pengetahuan ibu hamil tentang Antenatal care pada
tingkat tahu di Wilayah Kerja Puskesmas Mabodo Kabupaten Muna Tahun
2016.
b. Mengetahui gambaran pengetahuan ibu hamil tentang Antenatal care pada
tingkat memahami di Wilayah Kerja Puskesmas Mabodo Kabupaten Muna
Tahun 2016.
c. Mengetahui gambaran pengetahuan ibu hamil tentang Antenatal care pada
tingkat aplikasi di Wilayah Kerja Puskesmas Mabodo Kabupaten Muna
Tahun 2016.
5
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber pengetahuan
baru serta memperkaya wawasan ilmu pengetahuan dan bahan
kepustakaan sekaligus dapat dijadikan acuan penelitian yang berhubungan
dengan Antenatal care di Wilayah Kerja Puskesmas Mabodo Kabupaten
Muna Tahun 2016.
2. Manfaat Praktis
Secara praktis penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat
kepada berbagai pihak. Adapun manfaat yang dapat diberikan adalah
sebagai berikut :
a. Bagi Puskesmas
Hasil penelitian ini dapat dijadikan gambaran pengetahuan ibu
hamil tentang Antenatal care di Wilayah Kerja Puskesmas Mabodo
Kabupaten Muna.
b. Bagi Institusi
Dijadikan sebagai perbendaharaan perpustakaan / referensi
penelitian bagi Akademi Kebidana Paramata Raha Kabupaten Muna.
c. Bagi Profesi Kebidanan
Penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi terhadap
pengembangan ilmu kebidanan serta merupakan masukan informasi yang
berharga bagi profesi bidan dalam menyusun program pemberian
6
pendidikan kesehatan tentang pentingnya melakukan pemeriksaan
kehamilan.
d. Bagi Peneliti
Penerapan ilmu pengetahuan dalam membuat proposal sebagai
salah satu pengalaman belajar di Akademi Kebidanan Paramata Raha
Kabupaten Muna.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka
1. Antenatal Care (ANC).
a. Pengertian
Antenatal Care adalah suatu program yang terencana berupa
observasi, edukasi dan penanganan medik pada ibu hamil, untuk
memperoleh suatu proses kehamilan dan persalinan yang aman dan
memuaskan (Hamzah, 2013). Antenatal care adalah pengawasan
sebelum persalinan terutama ditentukan pada pertumbuhan dan
perkembangan janin dalam rahim (Jasmawati, 2015).
Antenatal Care merupakan perawatan atau asuhan yang diberikan
kepada ibu hamil sebelum kelahiran, yang berguna untuk memfasilitasi
hasil yang sehat dan positif bagi ibu hamil maupun bayinya dengan jalan
menegakkan kepercayaan dengan ibu, mendeteksi komplikasi yang dapat
mengancam jiwa, mempersiapkan kelahiran dan memberikan pendidikan
kesehatan (Hamzah, 2013). Antenatal care adalah asuhan yang diberikan
untuk ibu sebelum persalinan (Kuswanti, 2014). Antenatal care adalah
upaya preventif program pelayanan kesehatan obstetric untuk optimalisasi
kematian maternal dan neonatal melalui serangkaian kegiatan pemantauan
rutin selama kehamilan (Nofitasari, 2012).
8
Oleh karena itu pelayanan/ asuhan antenatal adalah pelayanan
kesehatan oleh tenaga kesehatan untuk ibu selama masa kehamilannya,
dilaksanakan sesuai standar pelayanan antenatal yang ditetapkan dalam
standar pelayanan kebidanan. Pelayanan antenatal merupakan upaya
untuk menjaga kesehatan ibu pada masa kehamilan, sekaligus upaya
menurunkan angka kesakitan dan angka kematian ibu. Pelayanan
antenatal sesuai standar meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik,
pemeriksaan laboratorium atas indikasi, serta intervensi dasar dan khusus
(Hamzah, 2013).
b. Tujuan Asuhan Antenatal
Pada umumnya kehamilan berkembang normal dan menghasilkan
kelahiran bayi yang sehat, cukup bulan melalui jalan lahir, namun
kadang-kadang tidak sesuai dengan harapan. Oleh karena itu pelayanan
asuhan antenatal merupakan cara penting untuk memonitor dan
mendukung kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi ibu dengan
kehamilan normal.
Tujuan utama dari asuhan antenatal adalah :
1) Memfasilitasi hasil yang sehat dan positif bagi ibu maupun bayi
dengan cara membina hubungan baik dan saling percaya dengan ibu
2) Mendeteksi komplikasi – komplikasi yang dapat mengancam jiwa
3) Mempersiapkan kelahiran bayi
4) Memberikan pendidikan pada ibu hami, suami dan keluarga (
Kuswanti, 2014).
9
Tujuan asuhan antenatal yang lain meliputi :
a) Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu
dan tumbuh kembang bayi.
b) Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, dan
social ibu dan bayi.
c) Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi
yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit
secara umum, kebidanan dan pembedahan.
d) Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan
selamat, ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
e) Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan
pemberian ASI esklusif.
f) Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima
kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal
(Prawirohardjo, 2009).
c. Pelayanan Antenatal
Pelayanan kesehatan pada ibu hamil tidak dapat dipisahkan dengan
pelayanan persalinan, pelayanan nifas dan pelayanan kesehatan bayi baru
lahir. Kualitas pelayanan antenatal yang diberikan akan mempengaruhi
kesehatan ibu hamil dan janinnya, ibu bersalin dan bayi baru lahir serta
ibu nifas. Dalam pelayanan antenatal terpadu, tenaga kesehatan harus
dapat memastikan bahwa kehamilan berlangsung normal, mampu
mendeteksi dini masalah dan penyakit yang dialami ibu hamil, melakukan
10
intervensi secara adekuat sehingga ibu hamil siap untuk menjalani
persalinan normal. Setiap kehamilan, dalam perkembangannya
mempunyai resiko mengalami penyulit atau komplikasi. Oleh karena itu,
dalam melakukan pemeriksaan antenatal, tenaga kesehatan harus
memberikan pelayanan yang berkualitas sesuai standar 10T terdiri dari :
1) Timbang Berat Badan dan Ukur Tinggi Badan.
Penimbangan berat badan pada setiap kunjungan antenatal
dilakukan untuk mendeteksi setiap gangguan pertumbuhan janin.
Pengukuran tinggi badan pada pertama kali kunjungan dilakukan
untuk menapis adanya faktor risiko pada ibu hamil. Tinggi badan ibu
hamil kurang dari 145 cm meningkatkan resiko untuk terjadinya
Cephalo Pelvic Disproportion (CPD).
2) Ukur Tekanan Darah.
Dilakukan untuk mendeteksi adanya hipertensi (tekanan darah ≥
140/90 mmHG) pada kehamilan dan preeclampsia (hipertensi disertai
edema wajah, tungkai bawah, dan protein urine).
3) Nilai Status Gizi ( Ukur Lingkar Lengan Atas/ LiLA).
Pengukuran LiLA hanya dilakukan pada kontak pertama untuk
skrining ibu hamil berisiko Kurang Energi Kronis (KEK). Kurang
energy kronis disini maksudnya ibu hamil yang mengalami
kekurangan gizi dan telah berlangsung lama (beberapa bulan atau
tahun) dimana ukuran LiLA kurang dari 23,5 cm. ibu hamil dengan
KEK akan dapat melahirkan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR).
11
4) Ukur Tinggi Fundus Uteri.
Pengukuran tinggi fundus uteri pada setiap kali kunjugan
antenatal dilakukan untuk mendeteksi pertumbuhan janin sesuai atau
tidak dengan umur kehamilan. Jika tinggi fundus tidak sesuai dengan
umur kehamilan, kemungkinan ada gangguan pertumbuhan janin.
Standar pengukuran menggunakan pita pengukur setelah kehamilan
24 minggu.
5) Tentukan Presentasi Janin dan Denyut Jantung Janin (DJJ).
Menentukan presentsi janin dilakukan pada akhir trimester II
dan selanjutnya setiap kali kunjungan antenatal. pemeriksaan ini
dilakukan untuk mengetahui letak janin. Jika pada trimester III bagian
bawah janin bukan kepala, panggul sempit atau ada masalah lain.
Penilaian DJJ dilakukan pada akhir trimester I dan selanjutnya setiap
kali kunjungan antenatal. DJJ lambat kurang dari 120 kali/ menit atau
DJJ cepat lebih dari 160 kali/ menit menunjukkan adanya gawat janin.
6) Skrining Status Imunisasi Tetanus dan Berikan Imunisasi Tetanus
(TT) bila diperlukan.
Untuk mencegah terjadinya tetanus neonatorum, ibu hamil
harus mendapat imunisasi TT. Pada saat kontak pertama, ibu hamil
diskrining status imunisasi T-nya. Pemberian imunisasi TTpada ibu
hamil disesuaikan dengan status imunisasi T ibu saat ini. Ibu hamil
minimal memiliki status imunisasi T2 agar mendapatkan perlindungan
terhadap infeksi tetanus. Ibu hamil dengan status imunisasi T5 (TT
12
Long Life ) tidak perlu diberikan imunisasi TT lagi. Pemberian
imunisasi TT tidak mempunyai interval maksimal, hanya terdapat
interval minimal.
7) Beri Tablet Tambah Darah (Tablet Besi).
Untuk mencegah anemia, setiap ibu hamil harus mendapat tablet
tambah darah (tablet zat besi dan asam folat) minimal 90 tablet selama
kehamilan yang diberikan sejak kontak pertama.
8) Periksa Laboratorium (Rutin dan Khusus).
Pemeriksaan laboratorium rutin adalah pemeriksaan
laboratorium yang harus dilakukan pada setiap ibu hamil yaitu
golongan darah, hemoglobin darah, dan pemeriksaan spesifik daerah
endemis/ epidemic (malaria, HIV, dan lain-lain). Sementara
pemeriksaan laboratorium khusus adalah pemeriksaan laboratorium
lain yang dilakukan atas indikasi pada ibu hamil yang melakukan
kunjungan antenatal.
9) Tatalaksana / Penanganan Kasus.
Berdasarkan hasil pemeriksaan antenatal di atas dan hasil
pemeriksaan laboratorium, setiap kelainan yang ditemukan pada ibu
hamil harus ditangani sesuai dengan standar dan kewenangan tenaga
kesehatan. Kasus- kasus yang tidak dapat ditangani dirujuk sesuai
dengan sistem rujukan.
13
10) Temu Wicara (Konseling).
Temu wicara (konseling) dilakukan pada setiap kunjungan
antenatal yang meliputi :
a) Kesehatan ibu.
Setiap ibu hamil dianjurkan untuk memeriksakan kehamilannya
secara rutin ke tenaga kesehatan dan menganjurkan ibu hamil agar
beristrahat yang cukup selama kehamilannya (sekitar 9-10 jam
perhari) dan tidak bekerja berat.
b) Perilaku hidup bersih dan sehat.
Setiap ibu hamil dianjurkan untuk menjaga kebersihan badan
selama kehamilan misalnya mencuci tangan sebelum makan,
mandi 2 kali sehari dengan menggunakan sabun, menggosok gigi
setelah sarapan dan sebelum tidur serta melakukan olahraga
ringan.
c) Peran suami/ keluarga dalam kehamilan dan perencanaan
persalinan.
Setiap ibu hamil perlu mendapatkan dukungan dari keluarga
terutama suami dalam kehamilannya. Suami, keluarga atau
masyarakat perlu menyiapkan biaya persalinan, kebutuhan bayi,
transportasi rujukan dan calon donor darah. Hal ini penting apabila
terjadi komplikasi kehamilan, persalinan, dan nifas agr segera
dibawa kefasilitas kesehatan.
14
d) Tanda bahaya pada kehamilan, persalinan dan nifas serta kesiapan
menghadapi komplikasi.
Setiap ibu hamil diperkenalkan mengenal tanda- tanda bahaya
baik selama kehamilan, persalinan, dan nifas misalnya perdarahan
pada hamil muda maupun hamil tua, keluar cairan berbau pada
jalan lahir saat nifas, dsb. Mengenal tanda – tanda bahaya ini
penting agar ibu hamil segera mencari pertolongan ke tenaga
kesehatan.
e) Asupan gizi seimbang.
Selama hamil, ibu dianjurkan untuk mendapatkan asupan makanan
yang cukup dengan pola gizi yang seimbang karena hal ini penting
untuk proses tumbuh kembang janin dan derajat kesehata ibu.
Misalnya ibu hamil disarankan minum tablet tambah darah secara
rutin untuk mencegah anemia pada kehamilannya.
f) Gejala penyakit menular dan tidak menular.
Setiap ibu hamil harus tau gejala – gejala penyakit menular dan
penyakit tidak menular karena dapat mempengaruhi pada
kesehatan ibu dan janinnnya.
g) Penawaran untuk melakukan tes HIV dan konseling di daerah
epidemi meluas dan terkonsentrasi atau ibu hamil dengan IMS
dan TB di daerah epidemi rendah.
Setiap ibu hamil ditawarkan untuk dilakukan tes HIV dan segera
diberikan informasi mengenai resiko penularan HIV dari ibu ke
15
janinnya. Apabila ibu hamil tersebut HIV positit maka dilakukan
konseling pencegahan penularan HIV dari ibu ke anak (PPIA).
Bagi ibu hamil yang negative diberikan penjelasan untuk menjaga
tetap HIV negative selama hamil, menyusui dan seterusnya.
h) Inisiasi menyusui dini (IMD) dan pemberian ASI esklusif.
Setiap ibu hamil dianjurkan untuk memberikan ASI kepada
bayinya segera setelah bayi lahir karena ASI mengandung zat
kekebalan tubuh yang penting untuk kesehatan bayi. Pemberian
ASI di lanjutkan sampai bayi berusia 6 bulan
i) KB pasca persalinan.
Ibu hamil diberikan pengarahan tentang pentingnya ikut KB
setelah persalinan untuk menjarangkan kehamilan dan agar ibu
punya waktu merawat kesehatan diri sendiri, anak dan keluarga.
j) Imunisasi.
Setiap ibu hamil harus mempunyai status imunisasi (T) yang
masih memberikan perlindungan untuk mencegah ibu dan bayi
mengalami tetanus neonatorum. Setiap ibu hamil minimal
mempunyai status imunisasi T2 agar terlindungi terhadap infeksi
tetanus.
k) Peningkatan kesehatan intelegensia pada kehamilan (Brain
Brooster).
Untuk dapat meningkatkan intelegensia bayi yang akan dilahirkan,
ibu hamil dianjurkan untuk memberikan stimulasi auditori dan
16
pemenuhan nutrisi pengungkit otak (brain booster) secara
bersamaan pada periode kehamilan (Kaslam, 2015).
Adapun pelayanan yang berkualitas sesuai standar 14T terdiri dari :
1) Timbang Berat Badan dan Ukur Tinggi Badan.
2) Tekanan Darah.
Apabila tekanan darah melebihi 140/90 mmHg, maka perlu
diwaspadai adanya preklampsia..
3) Tinggi Fundus Uteri.
Pemeriksaan TFU dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui
umur kehamilan berdasarkan minggu dan hasilnya bisa
dibandingkan dengan hasil anamnesis (HPHT ibu).
4) Tetanus Toksoid (TT).
5) Pemberian Tablet Zat Besi.
Pemberian tablet zat besi pada ibu hamil minimal 90 tablet
selama kehamilan.
6) Test terhadap Penyakit Menular Seksual/VDRL (Veneral
Disease Research Lab).
7) Temu Wicara / Konseling.
8) Pemeriksaan Hb.
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui apakah ibu
mengalami anemia atau tidak. Pemeriksaan Hb pada ibu hamil
sebaiknya dilakukan pada kunjungan pertama dan minggu ke
28 kehamilan.
17
9) Pemeriksaan Urine Protein.
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui apakah pada
urine mengandung protein atau tidak untuk mendeteksi gejala
preeklampsia.
10) Test Reduksi Urine.
Dilakukan pada ibu hamil yang memiliki riwayat penyakit
Diabetes Melitus.
11) Perawatan Payudara (tekan pijat payudara).
12) Pemeliharaan Tingkat Kebugaran (senam hamil).
13) Terapi Yodium Kapsul.
Terapi ini diberikan khusus pada ibu hamil dengan gangguan
akibat kekurangan yodium di daerah endemis.
14) Terapi Obat Malaria.
Terapi ini diberikan kepada ibu hamil pendatang dari daerah
malaria, atau ibu hamil dengan gejala malaria yaitu panas
tinggi disertai menggingil dan hasil asupan darah yang positif
(Kuswanti, 2014).
d. Kunjungan Antenatal
Adapun kunjungan kehamilan itu adalah:
1) K1 (Kunjungan Pertama)
Adalah kunjungan atau kontak pertama dengan petugas
kesehatan pada trimester pertama selama masa kehamilan, yang
dimaksudkan untuk diagnosis kehamilan. Kegiatannya adalah :
18
a) Anamnesis lengkap, termasuk mengenai riwayat obstetrik dan
ginekologi terdahulu.
b) Pemeriksaan fisik: Tekanan darah, nadi, pernafasan, suhu, bunyi
jantung,edema dan lain-lain.
c) Pemeriksaan obstetric : Usia kehamilan, besar uterus, bunyi
jantung janin dan pengukuran panggul luar.
d) Pemeriksaan laboratorium : Urine lengkap dan darah (Hb,
Leukosit dan Gula darah).
e) Penilaian status gizi: dilihat dari keseimbangan antara berat badan
dan tinggi badan atau lingkar lengan atas (LLA).
b) K2 (Kunjungan Kedua)
Adalah kunjungan / kontak kedua ibu hamil dengan petugas
kesehatan pada trimester kedua selama masa kehamilan. Penilaian
terutama menilai risiko kehamilan dan kelainan/cacat bawaan.
Kegiatannya adalah :
a) Anamnesis : Keluhan dan perkembangan yang dirasa oleh ibu.
b) Pemeriksaan Fisik dan Obstetrik.
c) Pemeriksaan dengan USG : Besar dan usia kehamilan, aktivitas
janin, kelainan atau cacat bawaan, cairan ketuban dan letak
plasenta.
d) Penilaian risiko kehamilan.
f) Pemeriksaan imunisasi TT-1 dan pemberian tablet penambah darah
(Fe).
19
c) K3 (Kunjungan Ketiga)
Adalah kunjungan/kontak ketiga ibu hamil dengan petugas
kesehatan pada trimester ketiga selama kehamilan. Pemeriksaan
terutama menilai risiko kehamilan, juga untuk menilai aktivitas janin
dan pertumbuhan janin secara klinis. Kegiatannya adalah:
a) Anamnesis : Keluhan, gerakan janin.
b) Pemeriksaan fisik dan obstetric (Pemeriksaan panggul dalam
khusus Pada kehamilan pertama).
c) Penilaian risiko kehamilan.
d) Pemberian TT-2 dan pemberian tablet penambah darah (Fe).
d) K4 (Kunjungan Keempat)
Adalah kunjungan/kontak keempat ibu hamil dengan petugas
kesehatan pada trimester ketiga selama masa kehamilan. Pemeriksaan
terutama ditujukan kepada penilaian kesejahteraan janin dan fungsi
plasenta serta persiapan persalinan.
Kegiatannya adalah:
a) Anamnesis : Keluhan, gerakan janin dan lain-lain.
b) Pengamatan gerakan janin.
c) Pemeriksaan fisik dan obstetric.
d) USG ulang (Kaslam, 2015).
20
2. Pengetahuan
a. Pengertian
Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan terjadi setelah orang
melakukan penginderaan terhadap objek tertentu. Penginderaan terjadi
melalui panca indera manusia yaitu indera penglihatan, pendengaran,
penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh
melalui mata dan telinga.
Pengetahuan merupakan domain sangat penting dalam membentuk
tindakan seseorang (over behavior). Dari pengalaman penelitian tertulis
perilaku yang didasari oleh pengetahuan lebih langgeng dari pada
pengetahuan yang tidak didasari oleh pengetahuan.
Pengetahuan adalah informasi yang telah di kombinasikan dengan
pemahaman dan potensi untuk menindaki yang lantas melekat dibenak
seseorang. Pada umumnya pengetahuan memiliki kemampuan prediktif
terhadap sesuatu sebagai hasil pengenalan atas suatu pola manakala
informasi data sekedar berkemampuan untuk menginformasikan atau
bahkan menimbulkan kebingungan, maka pengetahuan berkemampuan
untuk mengarahkan tindakan. Inilah yang disebut potensi untuk
menindaki (Ariani, 2014).
Ketiga definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pengetahuan
adalah hasil dari tahu yang diperoleh melalui panca indera, dimana
pengetahuan itu merupakan domain yang sangat penting untuk
terbentuknya tindakan seseorang.
21
b. Tingkat Pengetahuan
Menurut Ariani (2014) seseorang terhadap objek mempunyai
intensitas atau tingkat yang berbeda–beda. Secara garis besarnya dibagi
dalam 6 tingkatan pengetahuan, yaitu:
1) Tahu (Know)
Diartikan hanya sebagai recall (memanggil) memori yang telah ada
sebelumnya setelah mengamati sesuatu. Untuk mengetahui atau
mengukur bahwa orang tahu sesuatu dapat menggunakan pertanyaan–
pertanyaan.
2) Memahami (Comprehension)
Memahami suatu objek bukan sekedar tahu terhadap objek tersebut,
tidak sekedar dapat menyebutkan, tetapi orang tersebut harus dapat
menginterpretasikan secara benar tentang objek yang diketahui
tersebut.
3) Aplikasi (Aplication)
Aplikasi diartikan apabila orang yang telah memahami objek yang
dimaksud dapat menggunakan atau mengaplikasikan prinsip yang
diketahui tersebut pada situasi yang lain.
4) Analisis (Analysis)
Analisa adalah kemampuan seseorang untuk menjabarkn dan /atau
memisahkan, kemudian mencari hubungan antar komponen –
komponen yang terdapat dalam suatu masalah atau objek yang
diketahui
22
5) Sintesis (Syntesis)
Sintesis Menunjukkan suatu kemampuan seseorang untuk merangkum
atau meletakkan dalam suatu hubungan yang logis dari komponen –
komponen pengetahuan yang dimiliki.
6) Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk melakukan
justifikasi atau penilaian terhadap suatu objek materi atau objek
penilaian berdasarkan kriteria yang ditentukan sendiri atau responden.
c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2010), ada beberapa faktor yang
mempengaruhi pengetahuan seseorang yaitu:
1) Tingkat Pendidikan
Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang terhadap
perkembangan orang lain menuju kearah suatu cita-cita tertentu.
Kegiatan pendidikan formal maupun informal berfokus pada proses
belajar-mengajar, dengan tujuan agar terjadi perubahan perilaku yaitu
dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti dan
dari tidak dapat menjadi dapat. Maka makin tinggi pendidikan seseorang
makin mudah menerima informasi sehingga makin banyak pula
pengetahuan yang dimiliki. Pendidikan juga merupakan salah satu
faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang. Karena dapat membuat
seseorang untuk lebih mudah mengambil keputusan dan bertindak.
23
2) Media Masa/Sumber Informasi
Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media massa
seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, internet, dan lain–lain
mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan opini dan
kepercayaan orang. Seseorang yang mempunyai sumber informasi
lebih banyak akan mempunyai pengetahuan yang lebih luas.
3) Sosial Budaya dan Ekonomi
Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan oleh orang-orang tanpa
melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk. Tingkat
kemampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidup. Seseorang
yang tingkat ekonominya lebih tinggi akan lebih mudah mendapatkan
informasi karena kemampuannya dalam penyediaan media informasi.
4) Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar individu,
baik lingkungan fisik, bilogis, maupun sosial.
5) Pekerjaan
Adanya suatu pekerjaan pada seseorang akan menyita banyak
waktu dan tenaga untuk menyelesaikan pekerjaan yang dianggap
penting dan memerlukan perhatian tersebut, sehingga masyarakat yang
sibuk hanya mempunyai sedikit waktu memperoleh informasi.
24
6) Pengalaman
Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara
untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang
kembali pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah yang
dihadapai masa lalu.
Faktor pengetahuan merupakan domain yang sangat penting
untuk terbentuknya tindakan seseorang atau dengan kata lain
pengetahuan mempunyai pengaruh sebagai motivasi awal bagi
seseorang dalam berperilaku.Namun perlu diperhatikan bahwa
perubahan pengetahuan tidak selalu menyebabkan perubahan perilaku,
walaupun hubungan positif antara variabel pengetahuan dan variabel
perilaku telah banyak diperlihatkan.
d. Kategori Pengetahuan
Kategori pengetahuan menurut Notoatmodjo pengukuran
pengetahuan dengan menggunakan pengkategorian menurut Ariani (2014)
yaitu:
1) Baik, bila subjek mampu menjawab dengan benar 76 – 100 % dari
seluruh pernyataan.
2) Cukup, bila subjek mampu menjawab dengan benar 56 – 75 % dari
seluruh pertnyataan.
2. Kurang, bila subjek mampu menjawab dengan benar < 56% dari
seluruh pernyataan.
25
B. Landasan Teori
Antenatal Care adalah suatu program yang terencana berupa observasi,
edukasi dan penanganan medik pada ibu hamil, untuk memperoleh suatu proses
kehamilan dan persalinan yang aman dan memuaskan (Hamzah, 2013). Antenatal
care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditentukan pada
pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim (Jasmawati, 2015).
Antenatal Care merupakan perawatan atau asuhan yang diberikan kepada ibu
hamil sebelum kelahiran, yang berguna untuk memfasilitasi hasil yang sehat dan
positif bagi ibu hamil maupun bayinya dengan jalan menegakkan kepercayaan
dengan ibu, mendeteksi komplikasi yang dapat mengancam jiwa, mempersiapkan
kelahiran dan memberikan pendidikan kesehatan (Hamzah, 2013).
Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan terjadi setelah orang melakukan
penginderaan terhadap objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera
manusia yaitu indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba.
Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.
Pengetahuan merupakan domain sangat penting dalam membentuk
tindakan seseorang (over behavior). Dari pengalaman penelitian tertulis perilaku
yang didasari oleh pengetahuan lebih langgeng dari pada pengetahuan yang tidak
didasari oleh pengetahuan.
Tahu (Know) diartikan hanya sebagai recall (memanggil) memori yang
telah ada sebelumnya setelah mengamati sesuatu. Untuk mengetahui atau
mengukur bahwa orang tahu sesuatu dapat menggunakan pertanyaan–pertanyaan.
26
Memahami (Comprehension) berarti memahami suatu objek bukan
sekedar tahu terhadap objek tersebut, tidak sekedar dapat menyebutkan, tetapi
orang tersebut harus dapat menginterpretasikan secara benar tentang objek yang
diketahui tersebut.
Aplikasi diartikan apabila orang yang telah memahami objek yang
dimaksud dapat menggunakan atau mengaplikasikan prinsip yang diketahui
tersebut pada situasi yang lain.
C. Kerangka Konsep
Keterangan :
: Variabel Independent
: Variabel Dependent
Gambar 1 : Kerangka Konsep
Antenatal
CareMemahami
Tahu
Aplikasi
27
D. Pertanyaan Penelitian
a. Bagaimanakah gambaran pengetahuan ibu hamil tentang Antenatal care
pada tingkat tahu di Wilayah Kerja Puskesmas Mabodo Kabupaten Muna
Tahun 2016 ?
b. Bagaimanakah gambaran pengetahuan ibu hamil tentang Antenatal care
pada tingkat memahami di Wilayah Kerja Puskesmas Mabodo Kabupaten
Muna Tahun 2016 ?
c. Bagaimanakah gambaran pengetahuan ibu hamil tentang Antenatal care
pada tingkat aplikasi di Wilayah Kerja Puskesmas Mabodo Kabupaten
Muna Tahun 2016 ?
28
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif yang bertujuan untuk
mengetahui bagaimana Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil tentang Antenatal Care
di Wilayah Kerja Puskesmas Mabodo Kabupaten Muna Tahun 2016.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan pada tanggal 5 Juli sampai tanggal 12 Juli
2016, sedangkan tempat penelitian dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas
Mabodo Kabupaten Muna.
C. Subyek Penelitian
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil yang ada di Wilayah
Kerja Puskesmas Mabodo Kabupaten Muna Tahun 2016 yang berjumlah 67
orang.
2. Sampel
Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah secara accidental sampling
yaitu di lakukan dengan mengambil responden yang kebetulan datang
berkunjung. Sampel yang di gunakan adalah seluruh ibu hamil yang
melakukan Antenatal Care di Wilayah Kerja Puskesmas Mabodo Kabupaten
Muna Tahun 2016.
29
D. Identifikasi Variabel Penelitian
Variabel dependent dalam penelitian ini adalah antenatal care sedangkan tahu,
memahami, aplikasi menjadi variabel independent dalam penelitian ini.
E. Definisi operasinal
Definisi operasional adalah uraian tentang batasan variabel yang dimaksud
atau tentang apa yang diukur oleh variabel yang bersangkutan (Notoatmodjo,
2010).
Tabel 1. Definisi Operasional dan Kriteria Objektif
No
Variabel DevinisiOperasional
Kriteria Objektif Alat Ukur Skala
1. DependentAntenatalCare
Adalahpemeriksaankehamilan yangdilakukan untukmendeteksikomplikasi yangdapat mengancamjiwa ibu hamil.
Kuisioner Nominal
2. IndependentTahu
Adalah segalasesuatu yangdiketahui ibuhamil tentangAntenatal Care
a.Baik: apabila skor 76-100% dari total skor(bila jawaban yangbenar 8-10 dari 10pertanyaan yangdiberikan).
b. Cukup: apabila skor56-75% dari totalskor (bila jawabanyang benar 6-7 dari10 pertanyaan yangdiberikan).
c. Kurang: apabila skorkurang dari 56% totalskor (bila jawabanyang benar 1-5 dari10 pertanyaan yangdiberikan).
Kuisioner Ordinal
Memahami Adalah tingkat a. Baik: apabila skor 76- Kuisioner Ordinal
30
mengetahuidengankemampuanmenjelaskankembalipengetahuan yangtelah dimiliki
100% dari total skor(bila jawaban yangbenar 8-10 dari 10pertanyaan yangdiberikan).
b. Cukup: apabila skor56-75% dari totalskor (bila jawabanyang benar 6-7 dari10 pertanyaan yangdiberikan).
c. Kurang:apabila skorkurang dari 55% daritotal skor (bilajawaban yang benar1-5 dari 10pertanyaan yangdiberikan.
Aplikasi Aplikasi adalahkemampuanmelakukan ataumengaplikasikandari pengetahuanyang dimiliki
a. Baik: apabila skor 76-100% dari total skor(bila jawaban yangbenar 8-10 dari 10pertanyaan yangdiberikan).
b. Cukup: apabila skor56-75% dari totalskor (bila jawabanyang benar 6-7 dari10 pertanyaan yangdiberikan).
c. Kurang:apabila skorkurang dari 56% daritotal skor (bilajawaban yang benar1-5 dari 10pertanyaan yangdiberikan.
Kuisioner Ordinal
31
F. Instrument Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data adalah menggunakan
kuesioner yang dipersiapkan sebelumnya. Berisi tentang data gambaran
pengetahuan ibu hamil tentang antenatal care dengan memberikan pertanyaan
secara tertutup (closed ended) dimana responden tinggal memilih atau menjawab
pada jawaban yang sudah disiapkan. Kuesioner adalah pertanyaan tertulis yang
digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang
pribadinya atau hal-hal yang dilakukan. jika jawaban benar diberi skor 1 dan
untuk jawaban salah diberi skor 0.
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan data primer.
Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari sumbernya, diamati
dan dicatat untuk pertama kalinya (Ariani, 2014). Metode yang digunakan dalam
pengumpulan data adalah dengan membagikan kuesioner kepada responden yang
telah dijelaskan cara pengisiannya untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu
hamil tentang antenatal care. Setelah diisi oleh responden dikembalikan kepada
peneliti untuk dilakukan pengolahan data.
G. Pengolahan dan Analisis Data
1. Pengolahan data
Data yang terkumpul diolah dengan cara manual dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
32
a. Pengeditan (Editing)
Yaitu dengan melakukan pengecekan kelengkapan data yang telah
terkumpul. Setelah dilakukan pengecekan tidak terdapat kesalahan dan
kekeliruan dalam pengumpulan data.
b. Pengkodean (Coding)
Data yang telah diedit dirubah dalam bentuk angka (kode) yaitu nama
responden dirubah dengan kode responden.
c. Pemberian skor (Tabulating)
Data yang telah lengkap dan memenuhi kriteria dihitung dan disesuaikan
dengan variabel yang dibutuhkan lalu dimasukkan kedalam tabel distribusi
frekuensi.
d. Analisis Data (Analiting)
Dalam melakukan analisis khususnya data penelitian akan menggunakan
ilmu statistik terapan yang disesuaikan dengan tujuan yang hendak
dianalisis secara univariat.
2. Analisis Data
Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan melihat presentase data
yang telah dikumpul dan disajikan dalam tabel distribusi frekuensi dan tabulasi
silang. Analisis data kemudian dilanjutkan dengan membahas hasil penelitian
dengan menggunakan teori dan kepustakaan yang ada. Selanjutnya adalah
apakah hasil scoring tersebut masuk dalam kategori baik, cukup, atau kurang.
Presentase dapat diperoleh melalui perhitungan dengan rumus sebagai berikut:
33
=Keterangan :
P : Angka Presentase (Notoadmodjo : 2008)
n : Jumlah sampel yang diteliti
f : Frekuensi
K : Konstanta
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan
analisis univariate yang menganalisis terhadap tiap variabel dan hasil tiap
penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan presentase dari tiap
variabel (Ariani, 2014)
Analisis data adalah proses penyederhanaan data kedalam bentuk yang
lebih muda dibaca di interprestasikan. Penelitian ini menggunakan analisis
univariat untuk menganalisis tiap-tiap variabel penelitian yang ada secara
deskriptif dengan menghitung distribusi frekuensi untuk memberikan deskriptif
secara umum.
H. Jalannya Penelitian
Untuk memberikan kemudahan dalam melaksanakan penelitian, penulis membuat
jalannya penelitian sebagai berikut :
1. Tahap Persiapan
Pelaksanaan penelitian di mulai dengan mempersiapkan dan mengurus surat
ijin peneltian di Akbid Paramata Raha Kabupaten Muna dan melapor kepada
Kepala Badan Kesbang Pol dan Linmas Kabupaten Muna sebelum melakukan
penelitian di Wilayah Kerja Puskesmas Mabodo Kabupaten Muna.
34
2. Tahap Pelaksanaaan
Dengan membagikan quisioner berdasarkan tingkat pengetahuan yang ditinjau
dari tingkat tahu, memahami dan aplikasi, pada ibu hamil yang datang
berkunjung memeriksakan kehamilannya di Posyandu dan Puskesmas Mabodo
Kabupaten Muna tahun 2016.
3. Tahap Pengolahan dan Analisis Data
Data yang disimpulkan kemudian diolah, dianalisis dan disajikan dalam bentuk
tabel distribusi frekuensi.
4. Tahap Penyusunan Karya Tulis Ilmiah
Pada tahap ini disusun suatu laporan dari hasil penelitian.
5. Tahap Konsultasi dan Perbaikan
Pada tahap ini dilakukan konsultasi dan perbaikan karya tulis ilmiah sekaligus
meminta saran pembimbing dalam pembuatan karya tulis.
35
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
a. Letak Geografis
Puskesmas Mabodo terletak di Kecamatan Kontunaga dengan
Wilayah Kerja 5 (lima) Desa yaitu Desa Bungi, Desa Kontunaga, Desa
Liabalano, Desa Mabodo, Desa Masalili. Adapun batas Wilayah Kerja
Puskesmas Mabodo sebagai berikut : sebelah timur berbatasan dengan
Kecamatan Lohia, sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Muna
Barat, sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Watoputih, sebelah
selatan berbatasan dengan Kecamatan Kabawo.
b. Sarana Kesehatan
Sarana pelayanan di Puskesmas Mabodo terdiri dari Ruang Kartu,
Poli KIA, Poli Gigi, Poli Umum, Gizi, Laboratorium, UGD, dan Apotik
sedangkan sarana pendukung pelayanan kesehatan di Wilayah Kerja
Puskesmas Mabodo terdiri dari 3 Pustu yang terdapat di Desa Bungi,
Desa Kontunaga dan Desa Liabalano. 6 Poskesdes terdapat di Desa
Liabalano dan Desa Kontunaga, Desa Mabodo, Desa Bungi, Desa
Masalili. dan Puskesmas Mabodo memiliki 11 tempat Posyandu yang
terdiri dari 2 tempat Posyandu di Desa Bungi, 3 tempat Posyandu di Desa
Mabodo, 2 tempat Posyandu di Desa Masalili, 2 tempat Posyandu di
36
Desa Kontunaga, 2 tempat Posyandu di Desa Liabalano dan kendaraan
roda 4 satu (1) unit.
c. Ketenagaan
Jumlah ketenagaan di Wilayah Kerja Puskesmas Mabodo saat ini adalah
73 0rang ( terdiri dari 30 orang pegawai negeri, 3 orang PTT dan 40
orang honorer.
2. Karakteristik Responden
a. Pendidikan
Distribusi responden menurut pendidikan di Wilayah Kerja
Puskesmas Mabodo Kabupaten Muna Tahun 2016 dapat dilihat pada
tabel 2.
Tabel 2.Distribusi Frekuensi Responden Menurut Pendidikan
di Wilayah Kerja Puskesmas MabodoKabupaten Muna Tahun 2016.
Pendidikan Frekuensi Presentase (%)
SDSMPSMADIII
19 orang2 orang7 orang2 orang
63,3%6,7%23,3%6,7%
Total 30 orang 100%Sumber : Data Primer, 2016
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa karakreristik
responden menurut pendidikan di Wilayah Kerja Puskesmas Mabodo
Kabupaten Muna Tahun 2016. Responden berpendidikan SD 19 orang
(63,3%), SMP 2 orang (6,7%), SMA 7 orang (23,3%), dan DIII 2 orang
(6,7%).
37
b. Umur
Distribusi responden menurut umur di Wilayah Kerja Puskesmas
Mabodo Kabupaten Muna Tahun 2016 dapat dilihat pada tabel 3.
Tabel 3.Distribusi Frekuensi Responden Menurut Umur
di Wilayah Kerja Puskesmas MabodoKabupaten Muna Tahun 2016.
Umur Frekuensi Presentase (%)<20 Tahun
20-35 Tahun>35 Tahun
1 orang25 orang4 orang
(3,3%)(83,3%)(13,3%)
Total 30 orang 100%Sumber : Data Primer, 2016
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa karakreristik
responden menurut umur di Wilayah Kerja Puskesmas Mabodo
Kabupaten Muna Tahun 2016. Responden umur <20 tahun 1 orang
(3,3%), umur 20-35 tahun 25 orang (83,3%), dan >35 tahun 4 orang
(13,3%).
c. Pekerjaan
Distribusi responden menurut pekerjaan di Wilayah Kerja
Puskesmas Mabodo Kabupaten Muna Tahun 2016 dapat dilihat pada tabel
4.
Tabel 4.Distribusi Frekuensi Responden Menurut Pekerjaan
di Wilayah Kerja Puskesmas MabodoKabupaten Muna Tahun 2016.
Pekerjaan Frekuensi Presentase (%)IRT 27 orang (90%)
Honorer 2 orang (6,7%)PNS 1 orang (3,3%)Total 30 orang 100%
Sumber : Data Primer, 2016
38
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa karakreristik
responden menurut pekerjaan di Wilayah Kerja Puskesmas Mabodo
Kabupaten Muna Tahun 2016. Responden yang bekerja sebagai IRT 27
orang (90%), Honorer 2 orang (6,7%) dan PNS 1 orang (3,3%).
3. Analisis Data
Kegiatan penelitian ini berlangsung pada bulan Agustus tahun 2016 di
Wilayah Kerja Puskesmas Mabodo Kabupaten Muna, untuk mengetahui
penelitian ibu hamil tentang Antenatal Care di Wilayah Kerja Puskesmas
Mabodo Kabupaten Muna. Berdasarkan data yang ada di Wilayah Kerja
Puskesmas Mabodo Kabupaten Muna diperoleh jumlah ibu hamil yaitu 67
orang. Setelah melakukan penelitian dengan membagikan kuisioner di
Posyandu didapatkan jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 30 orang.
Hasil penelitian ini akan disajikan dalam beberapa tabel distribusi
disertai dengan narasi atau penjelasan tabel yang terdiri dari analisis univariat
sebagai berikut
a. Tingkat Tahu
Tingkat tahu ibu hamil tentang Antenatal Care di Wilayah Kerja
Puskesmas Mabodo pada penelitian ini di ukur dengan quisioner yang
berjumlah 10 butir pertanyaan. Distribusi Frekuensi pengkategorian
dapat dilihat pada tabel 5.
39
Tabel 5.Distribusi Frekuensi Tingkat Tahu Ibu Hamil tentang Antenatal Care
di Wilayah Kerja Puskesmas MabodoKabupaten Muna Tahun 2016.
Tingkat Tahu Frekuensi Persentase (%)
Baik 4 13,3%
Cukup 9 30%
Kurang 17 56,7%
Total 30 100
Sumber : Data Primer, 2016
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa dari 30 responden,
ibu hamil yang memiliki pengetahuan berdasarkan tingkat tahu tentang
Antenatal Care yang baik berjumlah 4 responden (13,3%), yang cukup 9
responden (30%), dan yang kurang 17 responden (56,7%).
b. Tingkat Memahami
Tingkat Memahami ibu hamil tentang Antenatal Care di Wilayah
Kerja Puskesmas Mabodo pada penelitian ini di ukur dengan quisioner
yang berjumlah 10 butir pertanyaan. Distribusi Frekuensi pengkategorian
dapat dilihat pada tabel 6.
Tabel 6.Distribusi Frekuensi Tingkat Memahami Ibu Hamil tentang Antenatal Care
di Wilayah Kerja Puskesmas MabodoKabupaten Muna Tahun 2016.
TingkatMemahami
Frekuensi Persentase (%)
Baik 5 16,7%Cukup 10 33,3%Kurang 15 50%
Total 30 100
Sumber : Data Primer, 2016
40
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa dari 30 responden,
ibu hamil yang memiliki pengetahuan berdasarkan tingkat memahami
tentang Antenatal Care yang baik berjumlah 5 responden (16,7%), yang
cukup berjumlah 10 responden (33,3%), dan yang kurang berjumlah 15
responden (50%).
c. Aplikasi
Tingkat Aplikasi ibu hamil tentang Antenatal Care di Wilayah
Kerja Puskesmas Mabodo pada penelitian ini di ukur dengan quisioner
yang berjumlah 10 butir pertanyaan. Distribusi Frekuensi pengkategorian
dapat dilihat pada tabel 7.
Tabel 7.Distribusi Frekuensi Tingkat Aplikasi Ibu Hamil tentang Antenatal Care
di Wilayah Kerja Puskesmas MabodoKabupaten Muna Tahun 2016.
Tingkat Aplikasi Frekuensi Persentase (%)
Baik 6 20%
Cukup 12 40%
Kurang 12 40%
Total 30 100
Sumber : Data Primer, 2016
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa dari 30 responden
ibu hamil yang memiliki pengetahuan berdasarkan tingkat aplikasi
tentang Antenatal Care yang baik berjumlah 6 responden (20%), yang
cukup berjumlah 12 responden (40%), dan yang kurang berjumlah 12
responden (40%).
41
B. Pembahasan
1) Tahu
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari
sebelumnya, dengan kata lain mengingat kembali (recall) terhadap spesifikasi
dari seluruh badan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.
Sedangkan menurut Notoatmodjo (2007). Tahu adalah kemampuan
mengingat suatu materi yang dipelajari sebelumnya. Termasuk didalam
pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali terhadap apa yang telah
diterima atau tentang apa yang dipelajari (Ariani, 2014).
Kemampuan seseorang dalam mengingat dapat dipengaruhi oleh
dimensi waktu, sehingga pengetahuan responden yang teramati melalui
kuisioner sebagian besar responden memiliki pengetahuan yang kurang, hal
ini dapat disebabkan karena kurangnya informasi yang diperoleh, dimana
pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu tingkat
pendidikan, usia, pekerjaan, informasi, pengalaman, lingkungan, social
ekonomi, dan social budaya.
Hasil penelitian menunjukan bahwa dari 30 responden ibu hamil yang
mempunyai pengetahuan berdasarkan tingkat tahu tentang Antenatal Care
sebagian besar masih kurang yaitu sebanyak 17 orang (56,7%). Hal ini
disebabkan karena rendahnya tingkat pendidikan seseorang sehingga
mempengaruhi pula tingkat tahu ibu tentang Antenatal Care. Dimana dari
hasil penelitian yang diperoleh dari 30 responden terdapat 21 responden yang
memiliki tingkat pendidikan rendah yaitu SD dan SMP.
42
Pengetahuan yang baik adalah dimana individu memiliki kemampuan
untuk memperjelas fenomena yang terjadi disekitarnya. Hal ini kemungkinan
disebabkan karena rendahnya tingkat pendidikan yang dimiliki oleh ibu hamil
dan kurangnya mengikuti penyuluhan yang diberikan oleh petugas kesehatan
sehingga pengetahuan ibu hamil tersebut tidak berubah atau tidak bertambah
bahkan menetap. kesadaran ibu akan pentingnya Antenatal Care selama
hamil dipengaruhi oleh lingkungan yang mayoritas kesadarannya kurang,
informasi yang kurang, tingkat pendidikan ibu yang kurang. Untuk
meningkatkan pendidikan ibu lebih baik perlu dilakukan langkah-langkah
peningkatan pengetahuan reponden diantaranya adalah dengan didapat dari
penyuluhan, konseling dan pendidikan.
Sesuai dengan teori yang ada, salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi pengetahuan yaitu pendidikan dan keterpaparan informasi.
Semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin mudah untuk menerima
dan memperoleh informasi. Hal ini sejalan dengan penelitian oleh Ramli yang
berjudul “Pengetahuan Ibu Hamil dalam Upaya Pemeriksaan Kehamilan di
Kecamatan Liang Kabupaten Banggai Kepulauan tahun 2013. Hasil
penelitian diperoleh bahwa pengetahuan yang dimiliki oleh responden tentang
pemeriksaan kehamilan masih kurang, hal ini ditunjukkan dengan pernyataan
–pernyataan yang terungkap dari hasil wawancara mendalam dengan
responden yang memperlihatkan mereka belum memahami secara utuh
manfaat pemeriksaan kemailan, tidak mengetahui istilah dan makna
43
pelayanan secara kuantitas yakni Kunjungan K1 dan K4 serta pelayanan
secara kualitas yakni pelayanan 10 T.
Hal ini disebabkan petugas kesehatan tidak pernah memberikan
penjelasan secara komprehensif tentang pemeriksaan kehamilan, terungkap
dari hasil wawancara mendalam dengan informan yang sebagian besar
menyatakan belum pernah mendapatkan penjelasan hal demikian. Situasi
seperti ini diperkuat dengan pernyataan beberapa informan kunci (kader dan
bidan desa) dari hasil wawancara mendalam terungkap bahwa mereka
memberikan informasi hanya berupa anjuran makan makanan yang bergizi,
banyak isterahat, jangan kerja berat, mereka tidak melakukan konseling atau
semacamnya untuk memberikan pengetahuan secara utuh tentang manfaat
dan istilah dalam pemeriksaan kehamilan.
Pentingnya pengetahuan dalam membentuk perilaku sangatlah jelas
sesuai dengan pernyataan Rogers (Notoatmodjo, 2005) yang menyatakan,
bahwa pengetahuan merupakan domain yang sangat penting bagi
terbentuknya perilaku. Oleh sebab itu diperlukan suatu upaya untuk
memberikan stimulus lebih kepada informan berupa pemberian informasi -
informasi yang akan meningkatkan pengetahuan informan. Peningkatkan
pengetahuan informan dalam pemeriksaan kehamilan melalui strategi
perubahan perilaku, yaitu kegiatan pemberian informasi - informasi tentang
manfaat pemeriksaan kehamilan, pengertian antenatal care dalam bentuk
Kunjungan (K1 dan K4, serta pelayanan ibu hamil 10T).
44
Berdasarkan tingkat pendidikan dari 30 responden yang memiliki
pengetahuan kategori baik pada pendidikan SD 1 orang . Dan pada tingkat
SMP pengetahuan kategori baik tidak diemukan dari 32 responden, namun
yang nampak pada hasil penelitian yang berpendidikan SD 19 responden
memiliki pengetahuan kategori kurang yaitu 13 orang responden dan 5 orang
responden memiliki pengetahuan kategori cukup, sedangkan yang
berpendidikan SMP 2 responden memiliki pengetahuan kategori kurang yaitu
1 orang responden dan 1 orang responden memiliki pengetahuan kategori
cukup. Sedangkan pada tingkat SMA masih ada ditemukan yang memiliki
pengetahuan kategori kurang yaitu 4 orang responden dan 2 orang responden
memiliki pengetahuan kategori cukup, sedangkan yang baik 1 orang dari 7
orang responden, sedangkan Diploma lebih mendominasi pengetahuan
kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan yang tinggi
sangat mempengaruhi pengetahuan ibu tentang Antenatal Care.
Hal ini disebabkan oleh faktor sumber informasi, dimana mayoritas
responden bekerja sebagai ibu rumah tangga. Maka menyebabkan responden
mempunyai waktu yang cukup untuk mendapatkan informasi disebabkan
karena hanya melakukan pekerjaan rumah tangga. Responden tidak
mempunyai waktu yang cukup untuk mendapatkan penyuluhan kesehatan dan
konseling dari tenaga kesehatan, memperoleh informasi dari media massa
terutama berkaitan dengan pentingnya Antenatal Care.
Sehingga pada hasil penelitian di Wilayah Kerja Puskesmas Mabodo
Kabupaten Muna bahwa tingkat tahu pada Ibu Hamil tentang Antenatal Care
45
yaitu kurang sedangkan pada hasil penelitian oleh Ramli yang berjudul
“Pengetahuan Ibu Hamil dalam Upaya Pemeriksaan Kehamilan di Kecamatan
Liang Kabupaten Banggai Kepulauan tahun 2013 bahwa tingkat tahu pada
ibu hamil yaitu kurang. Sehingga hasil penelitian ini sejalan dengan hasil
penelitian oleh Ramli di Kecamatan Liang Kabupaten Banggai Kepulauan
tahun 2013.
2) Memahami
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan
secara benar tentang objek yang dapat diketahui dan dapat
menginterpretasikan informasi tersebut secara benar, maka dari itu meskipun
responden pernah mendapatkan informasi tentang antenatal care. Tetapi
responden tersebut tidak melakukan penginderaan dengan baik. Jika
seseorang lebih mudah dan lebih banyak memperoleh informasi, maka ia
akan lebih mudah dan cukup tanggap dalam menerima informasi atau
pengetahuan tentang antenatal care. Bagi yang tidak memahami sama sekali,
kemungkinan cenderung tidak tanggap atau tidak mengerti dengan
pengetahuan yang diperoleh. Tingkat kemampuan dalam menerima dan
memikirkan suatu hal masih kurang. Menyebabkan tingkat memahami juga
cenderung kurang, sehingga ditemukan bahwa tentunya tingkat memahami
ibu hamil mempengaruhi pemahamannya tentang antenatal care.
Hasil penelitian menunjukan bahwa dari 30 responden ibu hamil yang
mempunyai pengetahuan berdasarkan tingkat memahami tentang antenatal
care sebagian besar masih kurang yaitu sebanyak 15 orang (50%). Hal ini
46
disebabkan karena rendahnya tingkat pendidikan seseorang sehingga
mempengaruhi pula tingkat pemahaman ibu hamil tentang antenatal care .
Dimana dari hasil penelitian yang diperoleh dari 30 responden terdapat 21
responden yang memiliki tingkat pendidikan rendah yaitu SD dan SMP.
Tingkat pengetahuan pada sebagian besar responden dipengaruhi oleh
tingkat pemahaman (komprehension) yang kurang memadai tentang
bagaimana antenatal care itu. Pemahaman yang baik adalah dimana individu
memiliki kemampuan untuk memperjelas fenomena yang terjadi disekitarnya.
Hal ini disebabkan oleh kurangnya pengalaman dari luar mengenai antenatal
care, dan keasadaran ibu akan pentingnya antenatal care. Pengaruh
lingkungan yang mayoritas kesadarannya kurang, informasi yang kurang, dan
tingkat pendidikan ibu yang kurang.
Berdasarkan hasil penelitian dari data yang didapat sebagian besar
responden mempunyai pengetahuan kurang. Dimana mayoritas responden
bekerja sebagai ibu rumah tangga sehingga menyebabkan responden tidak
mempunyai waktu untuk mendapatkan penyuluhan kesehatan dan konseling
dari tenaga kesehatan terutama yang berkaitan dengan pentingnya antenatal
care.
Pada hasil penelitian di Wilayah Kerja Puskesmas Mabodo
Kabupaten Muna bahwa tingkat memahami pada ibu hamil tentang antenatal
care yaitu kurang, sedangkan hasil penelitian oleh Ramli di Kecamatan Liang
Kabupaten Banggai Kepulauan tahun 2013 tentang pemeriksaan kehamilan
47
yaitu kurang. Sehingga hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian
oleh Ramli di Kecamatan Liang Kabupaten Banggai Kepulauan tahun 2013.
3) Aplikasi
Menurut Notoadmojo (2007) aplikasi dapat diartikan sebagai
kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi
atau kondisi real (sebenarnya). Aplikasi disini dapat diartikan sebagai aplikasi
atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip, dan sebagainya.
Dalam konteks atau kondisi yang lain, aplikasi juga dapat diartikan sebagai
suatu kemampuan untuk melakukan atau menerapkan secara benar tentang
objek yang diketahui dan dapat menginteprestasikan informasi tersebut secara
benar.
Hasil penelitian menunjukan bahwa dari 30 responden ibu hamil yang
mempunyai pengetahuan berdasarkan tingkat aplikasi tentang antenatal care
sebagian besar masih kurang yaitu sebanyak 12 orang (40%). Tingkat
pengetahuan pada sebagian besar responden dipengaruhi oleh tingkat aplikasi
(application) yang kurang memadai, juga dipengaruhi oleh beberapa faktor
yaitu tingkat pendidikan, usia, pekerjaan, informasi, pengalaman, lingkungan,
social ekonomi, dan social budaya tentang bagaimana antenatal care itu.
Aplikasi yang baik dapat dipengaruhi oleh tingkat tahu dan
pemahaman ibu tentang antenatal care. Maka dari itu meskipun responden
pernah mendapat informasi, mengetahui, dan memahami tentang antenatal
care tetapi responden tersebut tidak melakukan atau mengaplikasikan/
48
menerapkan dengan baik, sehingga sebagian responden memiliki aplikasi
yang kurang.
Pada hasil penelitian di Wilayah Kerja Puskesmas Mabodo Kabupaten
Muna bahwa tingkat aplikasi pada ibu hamil tentang antenatal care yaitu
kurang, sedangkan hasil penelitian oleh Ramli di Kecamatan Liang
Kabupaten Banggai Kepulauan tahun 2013 tentang pemeriksaan kehamilan
yaitu kurang. Sehingga hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian
oleh Ramli di Kecamatan Liang Kabupaten Banggai Kepulauan tahun 2013.
49
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa :
1. Distribusi Tingkat Tahu Ibu Hamil tentang Antenatal Care di Wilayah Kerja
Puskesmas Mabodo Kabupaten Muna Tahun 2016 menunjukkan bahwa dari
30 responden sebagian besar masih berada pada kategori kurang yaitu
sebanyak 17 responden (56,7%).
2. Distribusi Tingkat Memahami Ibu Hamil tentang Antenatal Care di Wilayah
Kerja Puskesmas Mabodo Kabupaten Muna Tahun 2016 menunjukkan bahwa
dari 30 responden sebagian besar masih berada pada kategori kurang yaitu
sebanyak 15 responden (50%).
3. Distribusi Tingkat Aplikasi Ibu Hamil tentang Antenatal Care di Wilayah
Kerja Puskesmas Mabodo Kabupaten Muna Tahun 2016 menunjukkan bahwa
dari 30 responden sebagian besar masih berada pada kategori kurang yaitu
sebanyak 12 responden (40%).
50
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan, dapat disarankan sebagai berikut :
1. Di harapkan kepada petugas kesehatan, terutama bidan desa agar lebih
mendekatkan diri kepada ibu-ibu hamil dan memberikan penyuluhan tentang
pentingnya kunjungan Antenatal Care.
2. Di harapkan kepada petugas kesehatan, terutama bidan desa untuk
meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang pelayanan Antenatal Care,
perlu dilakukan upaya peningkatan pengetahuan melalui penyuluhan,
konseling dan pembinaan kader.
51
DAFTAR PUSTAKA
Prawirohardjo Sarwono. (2009). Buku Acuan Pelayanan Maternal dan Neonatal.Jakarta : PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Asrinah. dkk. (2010). Asuhan Kebidanan Masa Kehamilan. Yogyakarta : GrahaIlmu.
Nofitasari. (2012). Pengaruh Pengetahuan Ibu Hamil tentang Antenatal Careterhadap Frekuensi Kunjungan Antenatal Care pada Ibu Hamil TrimesterIII.Ponorogo : Universitas Muhammadiyah. Http : // Jkptumpo-gdl-nofitasari-1-eprints.umpo.ac. Diakses tanggal 25 Juli 2016.
Admin. (2013). Upaya untuk Menurunkan Angka Kematian Ibu. Https ://web../unair. Ac.id./admin/file/f- 20025- pdf. Diakses tanggal 25 Juli 2016.
Dinas Kesehatan Sulawesi Tenggara. (2013). Profil Kesehatan Sulawesi Tenggara
Hamzah Asiah. (2013). Sosiologi Pengasuhan Anak. Makassar : Massagena Press.
Ramli, (2013). Pengetahuan Ibu Hamil dalam Upaya Pemeriksaan Kehamilan diKecamatan Liang Kabupaten Banggai Kepulauan. Http : // Jurnal-vol-4-nomor-1-2013-Ramli. Diakses tanggal 25 Juli 2016.
Ariani A, P (2014) Aplikasi Metodologi Penelitian Kebidanan dan KesehatanReproduksi. Yogyakarta, Nuha Medika.
Dinas Kesehatan Sulawesi Tenggara. (2014). Profil Kesehatan Sulawesi Tenggara
Kuswanti Ina. (2014). Asuhan Kehamilan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Dinas Kesehatan Kabupaten Muna. (2015).
Jasmawati. (2015). Analisis Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil TentangAntenatal Care dengan Prilaku Kunjungan Pemeriksaan Kehamilan dipuskesmas Kalimantan Timur : Jurnal Husada Mahakam. Https : // HusadaMahakam, files. Wordpress.com. Diakses tanggal 25 Juli 2016.
Kaslam Pancho. (2015). Pedoman Pelayanan Antenatal Terpadu. JakartaKementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Soejoenoes. A., dkk. (2015). Regulasi, Kebijakan, Akuntabilitas ProgranKesehatan setra Peran Masyarakat dalam Pembangunan Kesehatan Ibu.Jakarta : Himpunan Obstetri dan Ginekologi Sosial Indonesia.
Data Puskesmas. (2016). Pemantauan Wilayah Setempat.
Lampiran 2 :
LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN
Yang bertanda tangan di bawah ini
Nama :
Umur :
Alamat :
Menyatakan bahwa saya bersedia menjadi responden dalam penelitian
berjudul “Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil tentang Antenatal Care di Wilayah
Kerja Puskesmas Mabodo Kabupaten Muna Tahun 2016” yang dilakukan oleh :
Nama : Siti Aisah
Nim : 2013.IB.0035
Sesuai dengan prosedur penelitian maka saya akan memberikan jawaban
yang sebenar-benarnya atas pertanyaan yang diberikan dan tidak akan menuntut
terhadap segala kemungkinan yang akan terjadi dalam penelitian ini.
Demikian surat persetujuan ini saya buat dengan sesungguhnya untuk
digunakan semestinya.
Raha, 2016
Responden
(......................)
KUISIONER
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANTENATAL CAREDI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MABODO
KABUPATEN MUNATAHUN 2016
Identitas Responden
No responden :
Nama :
Umur :
Pendidikan : SD
: SMP
: SMA
: Perguruan Tinggi
Pekerjaan :
Alamat :
Petunjuk Pengisian :
1. Kepada responden diharapkan untuk menjawab semua pertanyaan dengan jujur
dan objektif.
2. Berikan tanda (X) dan isilah sesuai dengan keadaan sebenarnya.
A. Tingkat Tahu Ibu
1. Antenatal care adalah suatu program yang terencana berupa observasi, edukasi
dan penanganan medik pada ibu hamil, untuk memperoleh suatu proses
kehamilan dan persalinan yang aman dan memuaskan.
a. Benar
b. Salah
2. Pemeriksaan kehamilan bertujuan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh
kembang janin.
a. Benar
b. Salah
3. Untuk mencegah terjadinya tetanus neonatorum ibu hamil tidak perlu mendapat
imunisasi TT.
a. Benar
b. Salah
4. Setiap ibu hamil tidak perlu mendapatkan dukungan dari keluarga terutama
suami dalam kehamilannya.
a. Benar
b. Salah
5. K-1 adalah kunjungan atau kontak pertama dengan petugas kesehatan pada
trimester pertama selama kehamilan, yang dimaksudkan untuk diagnosis
kehamilan.
a. Benar
b. Salah
6. Ibu hamil tidak diarahkan untuk ikut KB setelah persalinan agar ibu punya
waktu merawat kesehatan diri sendiri, anak dan keluarga.
a. Benar
b. Salah
7. Pemeriksaan kehamilan hanya dapat dilakukan di puskesmas.
a. Benar
b. Salah
8. Memeriksakan kehamilan di puskesmas membutuhkan biaya yang cukup tinggi.
a. Benar
b. Salah
9. Pemeriksaan kehamilan yang baik tidak secara keseluruhan dapat mengetahui
perkembangan kehamilan ibu dan janin.
a. Benar
b. Salah
10. Walaupun pemeriksaan kehamilan kurang dari 4 kali, keadaan ibu hamil dapat di
pantau sendiri oleh ibu hamil.
a. Benar
b. Salah
B. Tingkat Pemahaman Ibu
1. Suntikkan imunisasi TT bermanfaat untuk melindungi ibu dan janin dari tetanus
neonatorum.
a. Benar
b. Salah
2. Penimbangan berat badan pada setiap kunjungan pemeriksaan kehamilan
dilakukan untuk mendeteksi setiap gangguan pertumbuhan janin.
a. Benar
b. Salah
3. Bengkak di kaki, tangan dan wajah disertai sakit kepala dan kejang bukan
merupakan tanda bahaya kehamilan.
a. Benar
b. Salah
4. Tinggi badan ibu hamil kurang dari 145 cm meningkatkan resiko untuk
terjadinya panggul sempit.
a. Benar
b. Salah
5. Pemeriksaan tekanan darah di lakukan untuk mendeteksi adanya hipertensi pada
kehamilan dan preeclampsia (hipertensi di sertai dengan edema wajah, tungkai
bawah, dan protein urine).
a. Benar
b. Salah
6. Pengukuran tinggi fundus uteri pada setiap kali kunjungan antenatal dilakukan
untuk mendeteksi pertumbuhan janin sesuai atau tidak dengan umur kehamilan.
a. Benar
b. Salah
7. Selama hamil, ibu dianjurkan untuk mendapatkan asupan makanan yang cukup
dengan pola gizi yang seimbang karena hal ini penting untuk proses tumbuh
kembang janin dan derajat kesehatan ibu.
a. Benar
b. Salah
8. Setiap ibu hamil tidak harus tau gejala- gejala penyakit menular dan penyakit
tidak menular karena tidak mempengaruhi pada kesehatan ibu dan janinnya.
a. Benar
b. Salah
9. Setiap ibu hamil dianjurkan untuk memberikan ASI kepada bayinya segera
setelah bayi lahir karena ASI mengandung zat kekebalan tubuh yang penting
untuk kesehatan bayi.
a. Benar
b. Salah
10. Setelah memeriksakan kehamilan cukup 4 kali, walaupun ada keluhan ibu hamil
tidak berkonsultasi pada petugas kesehatan cukup memeriksakannya pada
dukun.
a. Benar
b. Salah
C. Tingkat Aplikasi Ibu
1. Setiap ibu hamil harus memeriksakan kehamilannya minimal 4 kali, satu kali
pada trimester pertama, satu kali trimester kedua dan dua kali pada trimester
ketiga.
a. Benar
b. salah
2. Untuk mencegah anemia, setiap ibu hamil harus mendapat tablet tambah darah
(tablet zat besi dan asam folat) minimal 90 tablet selama kehamilan yang di
berikan sejak kontak pertama.
a. Benar
b. Salah
3. Untuk mendeteksi setiap gangguan pertumbuhan janin, setiap ibu hamil harus
melakukan penimbangan berat badan pada setiap kunjungan antenatal.
a. Benar
b. Salah
4. Setiap ibu hamil harus melakukan pengukuran lingkar lengan atas pada kontak
pertama untuk skrining berisiko KEK atau tidak.
a. Benar
b. Salah
5. Setiap ibu hamil tidak harus melakukan pengukuran tinggi fundus uteri pada
setiap kali kunjungan antenatal, untuk mendeteksi pertumbuhan janin sesuai
atau tidak dengan umur kehamilan.
a. Benar
b. Salah
6. Setiap ibu hamil tidak harus melakukan pengukuran tekanan darah untuk
mendeteksi adanya hipertensi pada kehamilan dan preeclampsia (hipertensi di
sertai dengan edema wajah, tungkai bawah, dan protein urine).
a. Benar
b. Salah
7. Setiap ibu hamil harus mendapat imunisasi TT disesuaikan dengan status
imunisasi T ibu saat ini, agar mendapat perlindungan dari infeksi tetanus.
a. Benar
b. Salah
8. Pemeriksaan labolatorium rutin di lakukan pada setiap ibu hamil yaitu golongan
darah, hemoglobin darah, dan pemeriksaan endemic (malaria, HIV, dan lain-
lain).
a. Benar
b. Salah
9. Setiap ibu hamil melakukan pengukuran tinggi badan pada pertama kali
kunjungan di lakukan untuk menapis adanya faktor risiko pada ibu hamil.
a. Benar
b. Salah
10. Setiap ibu hamil tidak harus melakukaan penilaian DJJ untuk menunjukkan
adanya gawat janin.
a. Benar
b. Salah
Lampiran 3 :
Master Tabel Penelitian
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANTENATAL CAREDI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MABODO
KABUPATEN MUNATAHUN 2016
No.Nama Alamat Umur Pendidikan Pekerjaan
Tahu Memahami Aplikasi
Kategori Nilai Kategori Nilai Kategori Nilai
1. Ny. Im Bungi 24 tahun SD IRT kurang 50 baik 100 baik 802. Ny. Lu Bungi 30 tahun SD IRT kurang 50 cukup 70 baik 803. Ny. Ka Bungi 34 tahun SD IRT cukup 60 kurang 50 kurang 504. Ny. Au Bungi 30 tahun SD IRT kurang 40 cukup 60 cukup 705. Ny. Ru Mabodo 35 tahun DIII PNS baik 80 cukup 70 baik 806. Ny. Ja Masalili 26 tahun SMA IRT cukup 60 kurang 50 kurang 507. Ny. Na Masalili 28 tahun SD IRT kurang 50 cukup 70 cukup 608. Ny. Si Mabodo 41 tahun SD IRT kurang 50 kurang 50 cukup 609. Ny. At Mabodo 32 tahun SD IRT kurang 30 kurang 40 kurang 40
10. Ny.Fa Mabodo 28 tahun DIII Honorer baik 100 baik 90 baik 8011. Ny. Da Bungi 30 tahun SD IRT cukup 60 cukup 70 cukup 7012. Ny. Su Bungi 36 tahun SD IRT baik 80 cukup 70 cukup 6013. Ny. Ju Bungi 16 tahun SMP IRT cukup 70 baik 100 baik 10014. Ny. Ha Masalili 24 tahun SD IRT cukup 60 kurang 50 kurang 4015. Ny. Ra Bungi 35 tahun SD IRT kurang 40 kurang 30 cukup 6016. Ny. Si Bungi 28 tahun SMA IRT cukup 60 cukup 70 baik 9017. Ny. Ab Masalili 33 tahun SD IRT kurang 40 kurang 30 kurang 30
18. Ny. Ra Mabodo 32 tahun SMA Honorer baik 80 baik 80 cukup 7019. Ny. Ra Liabalano 29 tahun SMA IRT kurang 50 kurang 40 cukup 6020. Ny. Ma Masalili 38 tahun SD IRT kurang 40 kurang 30 kurang 3021. Ny. Wi Mabodo 35 tahun SMP IRT kurang 50 cukup 60 kurang 4022. Ny. Ri Masalili 30 tahun SD IRT kurang 40 kurang 30 kurang 3023. Ny. Er Kontunaga 31 tahun SD IRT cukup 60 kurang 50 cukup 6024. Ny. Mi Mabodo 41 tahun SD IRT kurang 40 kurang 30 kurang 3025. Ny. Ya Bungi 25 tahun SD IRT cukup 60 baik 90 cukup 7026. Ny. Po Masalili 30 tahun SD IRT kurang 40 kurang 30 kurang 4027. Ny. Ng Mabodo 20 tahun SMA IRT kurang 50 kurang 50 cukup 6028. Ny. On Mabodo 32 tahun SD IRT cukup 60 kurang 50 cukup 6029. Ny. Fi Kontunaga 27 tahun SMA IRT kurang 50 cukup 70 cukup 6030. Ny. So Mabodo 24 tahun SMA IRT cukup 60 kurang 50 cukup 60
x
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam karya tulis ilmiah ini tidakterdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaandisuatu perguruan tinggi, disepanjang sepengetahuan saya juga tidak terdapatkarya atau pendapat yang pernah dan ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftarpustaka.
Raha, Juli 2016
Siti Aisah