gambaran persepsi pasien bpjs dan non bpjs...
TRANSCRIPT
GAMBARAN PERSEPSI PASIEN BPJS DAN NON BPJS TENTANG
KOMUNIKASI INTERPERSONAL PETUGAS KESEHATAN DI
PUSKESMAS KECAMATAN CINANGKA SERANG BANTEN
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep)
OLEH :
PUTRI VIDIA TAMARA
NIM : 1113104000041
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1438 H / 2017 M
ii
iii
iv
v
vi
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Skripsi, Juli 2017
Putri Vidia Tamara, NIM: 1113104000041
GAMBARAN PERSEPSI PASIEN BPJS DAN NON BPJS TENTANG
KOMUNIKASI INTERPERSONAL PETUGAS KESEHATAN DI
PUSKESMAS KECAMATAN CINANGKA SERANG BANTEN
ABSTRAK
Petugas kesehatan memiliki peranan penting untuk meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan yang maksimal kepada masyarakat melalui komunikasi
interpersonal. Persepsi yang positif tentang petugas kesehatan akan meningkatkan
minat masyarakat untuk berkunjung ke instansi pelayanan kesehatan. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran persepsi pasien BPJS dan non
BPJS tentang komunikasi interpersonal petugas kesehatan. Jenis penelitian
kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengambilan sampel dengan
accidental sampling, sebanyak 98 responden. Instrumen penelitian dengan
kuesioner dalam bentuk skala likert. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 52,8%
responden BPJS memiliki persepsi positif terhadap komunikasi interpersonal
petugas kesehatan dan 53,3% responden Non BPJS memiliki persepsi negatif.
Responden BPJS dan Non BPJS memiliki persepsi komunikasi interpersonal
petugas kesehatan yang hampir sama pada komponen keterbukaan dan kesetaraan.
69,8% responden BPJS memiliki persepsi empati dalam komunikasi interpersonal
petugas kesehatan, 80,0% responden Non BPJS memiliki persepsi empati dalam
komunikasi interpersonal petugas kesehatan. 71,7% responden BPJS memiliki
persepsi tidak adanya sikap mendukung dalam komunikasi interpersonal petugas
kesehatan, 51,1% responden Non BPJS memiliki persepsi tidak adanya sikap
mendukung dalam komunikasi interpersonal petugas kesehatan. 54,7% responden
BPJS memiliki persepsi tidak adanya sikap positif dalam komunikasi
interpersonal petugas kesehatan, 64,4% responden Non BPJS memiliki persepsi
adanya sikap positif dalam komunikasi interpersonal petugas kesehatan. Peneliti
menyarankan untuk penelitian selanjutnya dapat mengkaji lebih dalam pada
masing-masing komponen komunikasi interpersonal (keterbukaan, empati, sikap
mendukung, sikap positif, dan kesetaraan).
Kata Kunci : Persepsi, Komunikasi Interpersonal, Petugas Kesehatan
Referensi : 38
vii
FACULTY OF MEDICINE AND HEALTH SCIENCE
NURSING SCIENCE STUDY PROGRAM
ISLAMIC STATE UNIVERSITY SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Undergraduated Thesis, July 2017
Putri Vidia Tamara, NIM: 1113104000041
ABSTRACT
Health officer have an important role to improve the quality of health services to
the public through interpersonal communication. Positive perceptions about health
officers will increase public interest to visit health service agencies. The purpose
of this research is to know the perception of BPJS and non BPJS patient
perception about interpersonal communication of health officer. Quantitative
research type with descriptive approach. Sampling technique with accidental
sampling, as many as 98 respondents. Research instrument with questionnaire in
Likert scale. The results showed that 52.8% of respondents BPJS have a positive
perception of interpersonal communication among health officer and 53.3% of
respondents Non BPJS has a negative perception. Respondents BPJS and Non
BPJS have the perception of interpersonal communication of health officer are
almost the same on the component of openness and equality. 69.8% of
respondents BPJS have empathy perception in interpersonal communication of
health officer, 80,0% of respondent Non BPJS have empathy perception in
interpersonal communication of health officer. 71.7% of respondents BPJS have
perceptions do not have a supportive attitude in interpersonal communication of
health officer, 51.1% of respondents Non BPJS have a perception does not have a
supportive attitude in interpersonal communication of health officer. 54.7% of
respondents BPJS have perception do not have positive attitude in interpersonal
communication of health officer, 64,4% respondent Non BPJS have perception of
positive attitude in interpersonal communication of health officer. Researchers
suggest that further research can examine deeper into each component of
interpersonal communication (openness, empathy, supportive attitudes, positive
attitudes, and equality).
Keywords: Perception, Interpersonal Communication, Health Officer
Reference: 38
viii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : PUTRI VIDIA TAMARA
Tempat, tanggal Lahir : Serang, 02 Juli 1995
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
Alamat : KP. Kopi Baru Cinangka, RT 05/ RW 02
Desa Cinangka Kecamatan Cinangka Kabupaten
Serang Provinsi Banten.
HP : 085771416887 / 083127251047
E-mail : [email protected] atau
Media Sosial : @vidiatamara atau Facebook Putri Vidia Tamara
Fakultas / Jurusan : Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan/Program
Studi Ilmu Keperawatan
PENDIDIKAN
1. TK Dharma Wanita Tanggamus Lampung Selatan 2000
2. Sekolah Dasar Negeri 2 Cinangka 2001-2007
3. Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Cinangka 2007-2010
4. Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Anyer 2010-2013
5. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2013-sekarang
ORGANISASI
- SMP : Paduan Suara Siswa SMPN 1 Cinangka
- SMA : Paduan Suara Siswa SMAN 1 Anyer
- SMA : Vokal Grup Sanggar Seni Contoh Management oleh
Benny Simanjuntak
ix
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat,
Nikmat dan Karunia-Nya yang tidak terhingga kepada peneliti, sehingga
dapat menyelesaikan penelitian yang berjudul Gambaran Persepsi
Pasien BPJS dan Non BPJS Tentang Komunikasi Interpersonal
Petugas Kesehatan di Puskesmas Kecamatan Cinangka Serang
Banten.
Peneliti menyadari bahwa penelitian ini tidak akan terselesaikan tanpa
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Kedua orang tua, Bapak Johansah dan Ibu E. Neni Herlina yang
telah memberikan doa, dukungan dan motivasi yang tiada henti
untuk peneliti.
2. Prof. Dr. H. Arif Sumantri,S.KM.,M.Kes sebagai Dekan Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta
3. Ibu Maulina Handayani, S.Kp.,M.Sc selaku Ketua Program Studi
Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
4. Ibu Dwi Setiowati, M.Kep dan Bapak Karyadi, Ph.D selaku Dosen
Pembimbing yang telah membantu peneliti menyelesaikan
penelitian.
5. Ibu Ratna Pelawati, S.Kp.,M.Biomed selaku pembimbing
akademik yang telah memberi dukungan dan motivasi kepada saya
6. Saudara saya Weni Vania Ramadhani dan Gita Widyasmara yang
telah memberi semangat, dukungan serta doanya dalam proses
penyelesaian penelitian ini.
7. Seluruh pasien Puskesmas Kecamatan Cinangka Serang Banten
yang bersedia menjadi responden dalam penelitian ini.
x
8. Sahabat tercinta Syifa, Wina, Dewi, Upi, Rika, Nurina, Clara, Ita,
Emi, Iqbal, Eka, Budi, Gayuh, Dzikri, Mboh, Aries, yang selalu
menyemangati, dan menghibur peneliti dan terkhusus Hilal Adrian
yang selalu memberikan dukungan, motivasi, menemani dan
memberi arahan terbaik serta memberikan doanya demi
terselesaikannya proses penelitian ini.
9. Sahabat-sahabat seperjuangan tercinta PSIK angkatan 2013 dan
sahabat-sahabat Kost Griya Sawo 2 yang telah menemani, selalu
memberi dukungan dan doanya dalam proses penyelesaian skripsi
ini.
10. Serta seluruh pihak yang telah mendukung kelancaran skripsi ini
hingga selesai.
Atas bantuan serta segala dukungan yang telah diberikan, semoga
Allah SWT. senantiasa membalas dengan pahala yang berlimpah.
Sangat besar harapan saya skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis
maupun para pembaca. Semoga kita semua senantiasa diberikan
petunjuk, limpahan rahmat, hidayah, serta inayah yang tak terhingga
oleh Allah SWT.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Ciputat, Juli 2017
Peneliti
xi
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ix
DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL .................................................. Error! Bookmark not defined.
DAFTAR BAGAN................................................................................................ xv
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian ............................................................................................ 8
D. Manfaat Penelitian.......................................................................................... 8
E. Ruang Lingkup ............................................................................................... 9
BAB II ................................................................................................................... 10
TINJAUAN PUSTAKA........................................................................................ 10
A. Persepsi......................................................................................................... 10
1. Pengertian .................................................................................................. 10
2. Macam-macam Persepsi............................................................................ 10
3. Syarat dan Proses Pembentukan Persepsi ................................................. 11
4. Faktor yang mempengaruhi persepsi individu .......................................... 12
B. Petugas/Tenaga Kesehatan ........................................................................... 16
1. Pengertian Tenaga Kesehatan ................................................................... 16
2. Hak Tenaga Kesehatan dalam Menjalankan Praktik ............................... 17
3. Kewajiban dan Peran Tenaga Kesehatan dalam Menjalankan Praktik ..... 18
C. Komunikasi Interpersonal ............................................................................ 21
1. Pengertian Komunikasi Interpersonal ....................................................... 21
2. Fungsi Komunikasi Interpersonal ............................................................. 21
3. Perspektif Komunikasi Interpersonal ........................................................ 22
D. Kepesertaan BPJS ........................................................................................ 24
1. Pengertian .................................................................................................. 24
2. Hak dan kewajiban peserta........................................................................ 27
3. Manfaat jaminan kesehatan nasional ........................................................ 27
xii
E. Kerangka Teori ............................................................................................. 29
BAB III.................................................................................................................. 30
Kerangka Konsep Dan Definisi Operasional ........................................................ 30
A. Kerangka Konsep ......................................................................................... 30
B. Definisi operasional ...................................................................................... 31
BAB IV ................................................................................................................. 33
METODOLOGI PENELITIAN ............................................................................ 33
A. Desain Penelitian .......................................................................................... 33
B. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................................... 33
C. Populasi dan Sampel Penelitian.................................................................... 34
1. Populasi ..................................................................................................... 34
2. Sampel ....................................................................................................... 34
3. Besar sampel ............................................................................................. 35
D. Instrumen Penelitian ..................................................................................... 36
E. Pengumpulan Data ........................................................................................ 38
1. Sumber Data .............................................................................................. 38
2. Prosedur Pengumpulan Data ..................................................................... 38
F. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas .................................................................. 39
1. Uji validitas ............................................................................................... 39
2. Reliabilitas................................................................................................. 40
G. Pengolahan Data ........................................................................................... 41
1. Editing ....................................................................................................... 41
2. Coding ....................................................................................................... 41
3. Scoring ...................................................................................................... 41
4. Entri Data.................................................................................................. 42
H. Analisa Data Deskriptif (univariat) .............................................................. 42
I. Etika Penelitian .............................................................................................. 43
BAB V ................................................................................................................... 44
HASIL PENELITIAN ........................................................................................... 44
1. Gambaran Tempat Penelitian ..................................................................... 44
2. Gambaran Penelitian .................................................................................. 44
3. Analisis Univariat....................................................................................... 45
BAB VI ................................................................................................................. 52
PEMBAHASAN ................................................................................................... 52
xiii
A. Karakteristik Responden ........................................................................ 52
B. Keterbatasan Penelitan ........................................................................... 58
BAB VII ................................................................................................................ 59
KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................. 59
A. Kesimpulan ............................................................................................. 59
B. Saran ....................................................................................................... 61
LAMPIRAN .......................................................................................................... 65
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Definisi Operasional..............................................................................31
Tabel 5.1 Distribusi Responden Berdasarkan Usia...............................................46
Table 5.2 Gambaran Tingkat Pendidikan Responden di Puskesmas Kecamatan
Cinangka................................................................................................................46
Table 5.3 Gambaran Jenis Kelamin Responden di Puskesmas Kecamatan
Cinangka................................................................................................................47
Tabel 5.4 Gambaran Kepesertaan Responden di Puskesmas Kecamatan
Cinangka................................................................................................................47
Tabel 5.5 Gambaran Persepsi Pasien Tentang Komunikasi Interpersonal Petugas
Kesehatan di Puskesmas Kecamatan Cinangka.....................................................48
Tabel 5.6 Gambaran Persepsi Pasien BPJS dan non BPJS Tentang Komunikasi
Interpersonal Petugas Kesehatan di Puskesmas Kecamatan Cinangka.................50
Table 5.7 Gambaran Persepsi Pasien Secara Umum Tentang Komunikasi
Interpersonal Petugas Kesehatan di Pusksmas Kecamatan Cinangka...................51
xv
DAFTAR BAGAN
2.1 Kerangka Teori.................................................................................................22
3.1 Kerangka Konsep.............................................................................................23
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian
Lampiran 2 : Hasil olah SPSS
Lampiran 3 : Surat Izin Penelitian
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan aspek yang sangat penting dalam kehidupan
manusia, seperti yang tercantum dalam Undang-Undang RI NO.36 tahun
2009 tentang kesehatan yang menyatakan bahwa kesehatan merupakam
hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus
diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia (UU RI No.36 tahun
2009). Salah satu upaya kesehatan yang dilakukan pemerintah dalam
rangka meningkatkan derajat kesehatan yang optimal adalah dengan
diadakannya program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Jaminan
Kesehatan Nasional merupakan bagian dari Sistem Jaminan Sosial
Nasional (SJSN) yang di selenggarakan oleh pemerintah untuk menjamin
agar negaranya dapat memenuhi kebutuhan dasar hidup yang layak. Badan
hukum yang dibentuk untuk menyelenggarakan JKN disebut dengan
Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) yang salah satunya adalah
memberikan jaminan berupa jaminan kesehatan (Sastradimulya,
Nurhayati, dan Susanti, 2014).
Jaminan kesehatan merupakan jaminan yang diberikan berupa
perlindungan kesehatan agar peserta memperoleh manfaat dari
pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan
dasar kesehatan yang diberikan kepada setiap orang yang telah membayar
iuran atau iuran yang dibayar oleh pemerintah (Perpres No.12 TH 2013
tentang Jaminan Kesehatan). Peserta JKN terdiri dari peserta Penerima
2
Bantuan Iuran (PBI) dan peserta Bukan PBI. Peserta PBI adalah orang
yang miskin atau tidak mampu yang iurannya dibayarkan oleh pemerintah.
Peserta Bukan PBI adalah peserta yang membayar iuran tiap bulan.
Keduanya sama-sama memiliki hak yang setara dalam kepesertaan JKN
terutama dalam hal manfaat medis (Peraturan Pemerintah RI No.101 tahun
2012). Setiap peserta yang telah terdaftar pada BPJS kesehatan berhak
mendapatkan a) identitas peserta dan b) manfaat pelayanan kesehatan di
fasilitas kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS kesehatan. Setiap
peserta yang telah terdaftar pada BPJS kesehatan berkewajiban untuk : a)
membayar iuran dan b) melaporkan data kepesertaannya kepada BPJS
Kesehatan dengan menunjukkan identitas peserta pada saat pindah
domisili dan atau pindah kerja (Kemenkes RI, 2014).
Puskesmas dalam sistem JKN/BPJS memiliki peran yang besar bagi
peserta BPJS kesehatan. Apabila pelayanan puskesmas yang diberikan
baik maka akan semakin banyak pasien yang memanfaatkan pelayanan
kesehatan, namun jika pelayanan dirasakan kurang memadai, maka akan
semakin sedikit pula pasien yang memanfaatkan pelayanan kesehatan
(Kemenkes RI, 2014). Permasalahan yang sering timbul di Puskesmas
adalah berupa ketersediaan tenaga kesehatan yang kurang serta
kelengkapan obat yang belum memadai, ditambah pula dengan sikap dan
perilaku petugas kesehatan saat berkomunikasi dengan pasien. Terkadang
hubungan antara petugas kesehatan dengan pasien belum tercipta secara
baik menimbulkan rendahnya tingkat kepercayaan terhadap layanan yang
3
diberikan. Hal tersebut banyak mempengaruhi minat masyarakat
khususnya peserta BPJS kesehatan untuk memperoleh pelayanan
kesehatan di Puskesmas (Alamsyah, 2011 dalam Rumengan, Umboh dan
Kandou, 2015).
Terkait dengan pemanfaaatan pelayanan kesehatan, penelitian dari Rauf
dkk (2013) menunjukkan bahwa perilaku petugas terhadap pasien menjadi
salah satu faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan
antenatal care di Puskemas Minasa Upa Kota Makasar, didalam
penelitiannya dikatakan bahwa sikap petugas akan membentuk persepsi
ibu hamil tentang pelayanan antenatal. Sikap petugas yang baik terhadap
ibu hamil serta ia mampu menunjukkan kemampuannya, ketelitiannya dan
keterampilannya dalam mengatasi kesulitan yang dialami oleh pasien akan
membuat ibu hamil merasa percaya diri untuk memeriksakan
kesehatannya dan ia akan merasa puas dengan pelayanan yang diberikan
oleh petugas kesehatan, hal ini akan berdampak pada keinginan ibu untuk
melanjutkan pemeriksaan kehamilan di pelayanan kesehatan tersebut.
Rumengan, Umboh dan Kandou (2015) menyatakan bahwa tindakan atau
cara petugas kesehatan dalam melakukan pelayanan yang diberikan
merupakan faktor dominan yang sangat mempengaruhi pasien terkait
dengan proses penyembuhan penyakitnya.
Manusia adalah makhluk sosial, dimana mereka dituntut untuk dapat
beradaptasi dan harus mampu menjalani hubungan baik dengan
sesamanya. Makhluk sosial adalah makhluk yang satu dengan lainnya
4
mempunyai keterkaitan dan ketergantungan satu sama lain. Dalam
berhubungan dengan orang lain, manusia memerlukan komunikasi
khususnya komunikasi interpersonal. Komunikasi merupakan kunci utama
apabila kita ingin berhubungan dengan orang lain. Apabila dua orang
terlibat dalam bentuk percakapan, maka komunikasi akan terjadi atau
berlangsung selama ada kesamaan makna mengenai apa yang diucapkan
(Hardjana, 2003).
Muhith (2016) menyatakan bahwa, untuk membentuk efektivitas
komunikasi interpersonal, khususnya antara petugas kesehatan dengan
klien, dipengaruhi oleh lima aspek yang harus dipertimbangkan, yaitu
keterbukaan, empati, perilaku positif, sikap mendukung, dan kesetaraan.
Terkait dengan komunikasi interpersonal petugas kesehatan, penelitian
dari Hutagol dan Agustin (2012) menunjukan bahwa mereka menemukan
informan pengunjung posyandu, kader dan tokoh masyarakat menyatakan
persepsi yang negatif terhadap komunikasi petugas kesehatan di posyandu.
Persepsi yang negatif ditandai dengan ungkapan informan yang
menyatakan bahwa petugas sering berbicara kasar, diam dan kurangnya
basa-basi petugas kesehatan dipersepsikan oleh informan masyarakat
sebagai sikap sombong. Sikap petugas kesehatan yang tidak merespon saat
masyarakat memberikan pendapat dan memposisikan masyarakat hanya
menjadi pendengar pada waktu konseling dipersepsikan sebagai orang
pendapatnya tidak boleh dibantah. Petugas tidak menggunakan bahasa
5
yang dapat mengajak masyarakat untuk hidup sehat, walaupun itu
merupakan tugas utama petugas kesehatan di desa.
Tenaga kesehatan memiliki peranan penting untuk meningkatkan
kualitas pelayanan kesehatan yang maksimal kepada masyarakat agar
masyarakat mampu untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat sehingga akan terwujud derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya
manusia yang produktif secara sosial dan ekonomi serta salah satu unsur
kesejahteraan umum sebagai dimaksud dalam Pembukaan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Peran
petugas/tenaga kesehatan menurut Potter & Perry (2007) adalah sebagai
customer (pemberi pelayanan), komunikator (pelayanan mencakup
komunikasi yang jelas), motivator (meningkatkan tumbunya motivasi),
fasilitator (menyediakan fasilitas) dan konselor (memberikan bantuan,
membuat keputusan atau memecahkan masalah).
Kewajiban tenaga kesehatan dalam menjalankan praktiknya adalah : a)
Memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan standar profesi, standar
pelayanan profesi, standar prosedur operasional, dan etika profesi serta
kebutuhan kesehatan penerima pelayanan kesehatan; b) Memperoleh
persetujuan dari penerima pelayanan kesehatan atau keluarganya atas
tindakan yang akan diberikan; c) Menjaga kerahasiaan kesehatan penerima
pelayanan kesehatan; d) Membuat dan menyimpan catatan dan/atau
dokumen tentang pemeriksaan, asuhan, dan tindakan yang dilakukan; dan
6
e) Merujuk penerima pelayanan kesehatan ke tenaga kesehatan lain yang
mempunyai kompetensi dan kewenangan yang sesuai (UU RI NO.36,
2014).
Data dari dinas kesehatan provinsi Banten pada tahun 2012 menyatakan
bahwa kepesertaan Jamkesmas di Provinsi Banten mencakup sebanyak
2.057.798 masyarakat miskin, jumlah tersebut tidak mengalami
penurunan dari tahun 2011 mencakup sebanyak 2.907.772 (Dinkes
Provinsi Banten, 2012). Wawancara yang dilakukan kepada 10 orang
warga di Desa Cinangka dengan BPJS dan 10 orang warga desa Cinangka
non BPJS didapatkan pengakuan dari pasien yang menyatakan bahwa
tidak termotivasi untuk berobat ke tempat pelayanan kesehatan
dikarenakan sikap yang ditunjukkan oleh petugas kesehatan yang kurang
baik. Sikap yang ditunjukkan oleh petugas kesehatan tersebut tidaklah
sesuai dengan peran petugas sebagai komunikator yang baik, beberapa
petugas kesehatan kurang berperan dengan baik, karena masih di dapatkan
petugas kesehatan yang belum memberikan penjelasan secara mendetail
mengenai pola makan ataupun pola hidup sehat kepada pasien.
B. Rumusan Masalah
Manusia adalah makhluk sosial, dimana mereka dituntut untuk dapat
beradaptasi dan harus mampu menjalani hubungan baik dengan
sesamanya. Makhluk sosial adalah makhluk yang satu dengan lainnya
mempunyai keterkaitan dan ketergantungan satu sama lain. Dalam
berhubungan dengan orang lain, manusia memerlukan komunikasi
7
khususnya komunikasi interpersonal. Komunikasi merupakan kunci utama
apabila kita ingin berhubungan dengan orang lain. Apabila dua orang
terlibat dalam bentuk percakapan, maka komunikasi akan terjadi atau
berlangsung selama ada kesamaan makna mengenai apa yang diucapkan
(Hardjana, 2003). Muhith (2016) menyatakan bahwa, untuk membentuk
efektivitas komunikasi interpersonal, khususnya antara petugas kesehatan
dengan klien, dipengaruhi oleh lima aspek yang harus dipertimbangkan,
yaitu keterbukaan (openess), empati (emphaty), perilaku positif
(positiveness), sikap mendukung (supportiveness), dan kesetaraan
(equality).
Terkait dengan komunikasi interpersonal petugas kesehatan, penelitian
dari Hutagol dan Agustin (2012) menunjukan bahwa mereka menemukan
informan pengunjung posyandu, kader dan tokoh masyarakat menyatakan
persepsi yang negatif terhadap komunikasi petugas kesehatan di posyandu.
Persepsi yang negatif ditandai dengan ungkapan informan yang
menyatakan bahwa petugas sering berbicara kasar, diam dan kurangnya
basa-basi petugas kesehatan dipersepsikan oleh informan masyarakat
sebagai sikap sombong. Sikap petugas kesehatan yang tidak merespon saat
masyarakat memberikan pendapat dan memposisikan masyarakat hanya
menjadi pendengar pada waktu konseling dipersepsikan sebagai orang
pendapatnya tidak boleh dibantah. Petugas tidak menggunakan bahasa
yang dapat mengajak masyarakat untuk hidup sehat, walaupun itu
merupakan tugas utama petugas kesehatan di desa. Namun hal tersebut
8
dapat mempengaruhi pemanfaatan pelayanan kesehatan sehingga tidak
semua warga mau memanfaatkan pelayanan kesehatan di puskesmas.
Contohnya adanya pengakuan dari pasien yang menyatakan bahwa enggan
untuk berobat ke tempat pelayanan kesehatan dikarenakan sikap dan cara
berkomunikasi yang ditunjukkan oleh petugas kesehatan yang kurang
baik.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran persepsi pasien
BPJS dan non BPJS tentang komunikasi interpersonal petugas
kesehatan di Puskesmas Kecamatan Cinangka Serang Banten.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui gambaran karakteristik responden (usia, jenis kelamin,
pendidikan, dan status kepesertaan)
b. Mengetahui gambaran persepsi pasien terhadap komunikasi
interpersonal petugas pelayanan kesehatan di Puskesmas
Kecamatan Cinangka Serang Banten
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi profesi Ilmu Keperawatan
Menjadi bahan referensi untuk pengembangan Ilmu Keperawatan
terutama dalam bidang manajemen keperawatan untuk mengetahui
gambaran persepsi pasien BPJS dan non BPJS tentang komunikasi
interpersonal petugas kesehatan.
9
2. Bagi Puskesmas Cinangka
Menjadi bahan informasi sehingga akan mudah jika ingin
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dengan melihat bagaimana
gambaran persepsi pasien BPJS dan non BPJS tentang komunikasi
interpersonal petugas kesehatan dalam memberikan pelayanan
kesehatan.
3. Bagi penelitian yang akan datang
Hasil penelitian ini dapat dijadikan informasi untuk mengembangkan
penelitian selanjutnya terkait dengan gambaran persepsi pasien BPJS
dan non BPJS tentang komunikasi internpersonal petugas kesehatan
yang nantinya dapat mempengaruhi pemanfaatan pelayanan kesehatan
terutama Puskesmas dan dapat menjadi sebuah rekomendasi bagi
penelitian selanjutnya.
E. Ruang Lingkup
Penelitian ini mengukur gambaran persepsi oleh pasien BPJS dan
non BPJS tentang komunikasi interpersonal petugas kesehatan yang
nantinya akan mempengaruhi pandangan masyarakat dalam menilai cara
berkomunikasi petugas kesehatan dengan cara mengidentifikasi adanya
gambaran persepsi pasien BPJS dan non BPJS tentang komunikasi
interpersonal petugas pelayanan kesehatan.
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Persepsi
1. Pengertian
Persepsi adalah gambaran seseorang tentang objek, orang dan
kejadian. Persepsi setiap orang berbeda, bergantung pada pengalaman
masa lalu, latar belakang, pengetahuan, dan status emosinya (Asmadi,
2008). Persepsi adalah memberikan makna kepada stimulus. Persepsi
biasanya digunakan untuk mengungkapkan tentang pengalaman
terhadap sesuatu benda ataupun suatu kejadian yang dialami
(Notoatmojo, 2012). Pendapat yang lain mengartikan persepsi adalah
tindak lanjut dari sensasi. Tidak ada persepsi tanpa adanya sensasi,
karena persepsi sebenarnya adalah pemberian makna pada stimulus
yang ditangkap oleh alat-alat indera (Hude, 2006).
Dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa persepsi
merupakan suatu rangsangan objek yang dilihat oleh individu sehinga
nantinya dapat menciptakan tanggapan ataupun pendapat pada diri
individu. Dengan persepsi individu menyadari dapat mengerti tentang
keadaan lingkungan yang ada di sekitarnya.
2. Macam-macam Persepsi
Ada dua macam persepsi, yaitu :
a. External perception, yaitu persepsi yang terjadi karena adanya
rangsang yang datang dari luar diri individu.
11
b. Self perception, yaitu persepsi yang terjadi karena adanya rangsang
yang berasal dari dalam diri individu. Dalam hal ini yang menjadi
objek adalah dirinya sendiri (Sunaryo, 2004).
3. Syarat dan Proses Pembentukan Persepsi
a. Syarat terjadinya persepsi:
1) Adanya objek → stimulus → alat indra (reseptor). Stimulus
berasal dari luar individu (langsung mengenai alat indra/reseptor)
dan dari dalam diri individu (langsung mengenai saraf sensoris
yang bekerja sebagai reseptor).
2) Adanya perhatian sebagai langkah pertama untuk mengadakan
persepsi.
3) Adanya alat indra sebagai reseptor penerima stimulus.
4) Saraf sensoris sebagai alat untuk meneruskan stimulus ke otak
(pusat saraf atau pusat kesadaran). Dari otak dibawa melalui saraf
motoris sebagai alat untuk mengadakan respons.
b. Proses terjadinya persepsi
Persepsi melewati tiga proses, yaitu:
1) Proses fisik (kealaman)-objek → stimulus → reseptor atau alat
indra.
2) Proses fisiologis-stimulus → saraf sensoris → otak.
3) Proses psikologis-proses dalam otak sehingga individu menyadari
stimulus yang diterima (Sunaryo, 2004).
12
Sedangkan menurut Toha (2008), proses terbentuknya
persepsi didasari pada beberapa tahapan, yaitu:
1) Stimulus atau rangsangan
Terjadinya persepsi diawali ketika seseorang dihadapkan
pada suatu stimulus/rangsangan yang hadir dari lingkungannya.
2) Registrasi
Dalam proses registrasi, suatu gejala yang nampak adalah
mekanisme fisik yang berupa penginderaan dan syarat seseorang
berpengaruh melalui alat indera yang dimilikinya. Seseorang
dapat mendengarkan atau melihat informasi yang terkirim
kepadanya, kemudian mendaftar semua informasi yang terkirim
kepadanya tersebut.
3) Interpretasi
Interpretasi merupakan suatu aspek kognitif dari persepsi
yang sangat penting yaitu proses memberikan arti kepada
stimulus yang diterimanya. Proses interpretasi tersebut
bergantung pada cara pendalaman, motivasi, dan kepribadian
seseorang.
4. Faktor yang mempengaruhi persepsi individu
Toha (2008), faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi
seseorang adalah sebagai berikut :
a. Faktor internal: perasaan, sikap dan kepribadian individu, prasangka,
keinginan atau harapan, perhatian (fokus), proses belajar, keadaan
13
fisik, gangguan kejiwaan, nilai dan kebutuhan juga minat, dan
motivasi.
b. Faktor eksternal: latar belakang keluarga, informasi yang diperoleh,
pengetahuan dan kebutuhan sekitar, intensitas, ukuran,
keberlawanan, pengulangan gerak, hal-hal baru dan familiar atau
ketidak asingan suatu objek.
Walgito (2004) menyebutkan bahwa faktor-faktor yang berperan
dalam persepsi dapat dikemukakan oleh beberapa faktor, yaitu:
a. Objek yang dipersepsi
Objek menimbulkan stimulus yang mengenai alat indera atau
reseptor. Stimulus dapat datang dari luar individu yang
mempersepsi, tetapi juga dapat datang dari dalam diri individu yang
bersangkutan yang langsung mengenai syaraf penerima yang bekerja
sebagai reseptor.
b. Alat indera, syaraf dan susunan syaraf
Alat indera atau reseptor merupakan alat untuk menerima stimulus,
di samping itu juga harus ada syaraf sensoris sebagai alat untuk
meneruskan stimulus yang diterima reseptor ke pusat susunan syaraf,
yaitu otak sebagai pusat kesadaran. Sebagai alat untuk mengadakan
respon motoris yang dapat membentuk persepsi seseorang.
c. Perhatian
Untuk menyadari atau dalam mengadakan persepsi diperlukan
adanya perhatian, yaitu merupakan langkah utama sebagai suatu
14
persiapan dalam rangka mengadakan persepsi. Perhatian merupakan
pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas individu yang
ditujukan kepada sesuatu sekumpulan objek.
Faktor-faktor tersebut menjadikan persepsi individu berbeda satu
sama lain dan akan berpengaruh pada individu dalam mempersepsi
suatu objek, stimulus, meskipun objek tersebut benar-benar sama.
Persepsi seseorang atau kelompok dapat jauh berbeda dengan
persepsi orang atau kelompok lain sekalipun situasinya sama.
Perbedaan persepsi dapat ditelusuri pada adanya perbedaan-
perbedaan individu, perbedaan dalam kepribadian, perbedaan dalam
sikap atau perbedaan dalam motivasi. Pada dasarnya proses
terbentuknya persepsi ini terjadi dalam diri seseorang, namun
persepsi juga dipengaruhi oleh pengalaman, proses belajar, dan
pengetahuannya.
Kozier (2004) menjelaskan bahwa faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi persepsi seseorang adalah sebagai berikut :
a. Usia
Usia merupakan faktor yang dapat mempengaruhi persepsi
seseorang. Seseorang melihat sebuah target dan mencoba untuk
memberikan interpretasi persepsi dari objek yang dilihatnya dengan
berbeda-beda. Karakteristik individu seperti usia dapat mempengaruhi
interpretasi persepsi seseorang, sehingga setiap orang yang usianya
berbeda mempunyai persepsi yang berbeda terhadap suatu objek atau
15
stimulus. Usia merupakan faktor yang dapat mempengaruhi
pengetahuan dan persepsi seseorang. Usia dapat mempengaruhi daya
tangkap seseorang dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah usia
seseorang maka semakin berkembang pula daya tangkap dan pola
pikirnya.
b. Jenis Kelamin
Karakteristik individu seseorang seperti jenis kelamin dapat
mempengaruhi seseorang dalam memberikan interpretasi persepsi
pada suatu objek yang dilihatnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
jenis kelamin laki-laki dalam mepersepsikan tentang suatu objek atau
stimulus berbeda dengan perempuan. Perbedaan jenis kelamin
cenderung membentuk persepsi yang berbeda sehingga mempengaruhi
sikap yang berbeda pula antara laki-laki dengan perempuan.
c. Tingkat Pendidikan
Pendidikan merupakan faktor yang penting dalam kehidupan
sehari-hari. Tingkat pendidikan akan mempengaruhi persepsi
seseorang tentang kinerja. Tingkat pendidikan yang baik dapat
mempengaruhi tingkat pengetahuan masyarakat dalam memahami
suatu informasi. Pendidikan mempengaruhi proses belajar, semakin
tinggi pendidikan sesorang maka senakin mudah seseorang menerima
informasi.
16
d. Pengetahuan
Notoatmodjo (2003) mengatakan bahwa pengetahuan (knowledge)
merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah seseorang melakukan
penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi pengetahuan adalah pendidikan, pengalaman dan usia.
B. Petugas/Tenaga Kesehatan
1. Pengertian Tenaga Kesehatan
Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri
dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau
keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis
tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.
Tenaga kesehatan memiliki peranan penting untuk meningkatkan
kualitas pelayanan kesehatan yang maksimal kepada masyarakat agar
masyarakat mampu untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat sehingga akan terwujud derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya sebagai investasi bagi pembangunan umber daya
manusia yang produktif secara sosial dan ekonomi serta salah satu
unsur kesejahteraan umum sebagai dimaksud dalam Pembukaan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UU RI
NO.36, 2014). Sedangkan menurut Munijaya (2004) petugas kesehatan
adalah seseorang yang bertanggungjawab dalam memberikan pelayanan
kesehatan kepada individu, keluarga dan masyarakat. Petugas kesehatan
17
berdasarkan pekerjaannya adalah tenaga medis seperti tenga keperwtan,
tenaga kebidanan, tenaga penunjang medis dan lain sebagainya.
2. Hak Tenaga Kesehatan dalam Menjalankan Praktik
a. Memperoleh perlindungan hukum sepanjang melaksanakan tugas
sesuai dengan standar profesi, standar pelayanan profesi, dan standar
prosedur operasional;
b. Memperoleh informasi yang lengkap dan benar dari penerima
pelayanan kesehatan atau keluarganya;
c. Menerima imbalan jasa;
d. Memperoleh pelindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja,
perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia, moral,
kesusilaan, serta nilai-nilai agama;
e. Mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan profesinya;
f. Menolak keinginan penerima pelayanan kesehatan atau pihak lain
yang bertentangan dengan standar profesi, kode etik, standar
pelayanan, standar prosedur operasional, atau ketentuan peraturan
perundang-undangan; dan
g. Memperoleh hak lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan (UU RI NO.36, 2014).
18
3. Kewajiban dan Peran Tenaga Kesehatan dalam Menjalankan
Praktik
a. Memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan standar profesi,
standar pelayanan profesi, standar prosedur operasional, dan etika
profesi serta kebutuhan kesehatan penerima pelayanan kesehatan;
b. Memperoleh persetujuan dari penerima pelayanan kesehatan atau
keluarganya atas tindakan yang akan diberikan;
c. Menjaga kerahasiaan kesehatan penerima pelayanan kesehatan;
d. Membuat dan menyimpan catatan dan/atau dokumen tentang
pemeriksaan, asuhan, dan tindakan yang dilakukan; dan
e. Merujuk penerima pelayanan kesehatan ke tenaga kesehatan lain
yang mempunyai kompetensi dan kewenangan yang sesuai (UU RI
NO.36, 2014).
Adapun peran petugas/tenaga kesehatan menurut Potter & Perry
(2007) adalah :
a. Customer
Sebagai pemberi pelayanan, petugas membantu klien mendapatkan
kembali kesehatnnya melalui proses penyembuhan. Petugas
memfokuskan asuhan pada kebutuhan kesehatan klien secara
holistic, meliputi upaya mengembalikan kesehatan emosi, spiritual
dan sosial. Pemberi asuhan memberikan bantuan kepada klien dan
19
keluarga dalam menetapkan tujuan dan mencapai tujuan tersebut
dengan menggunakan energi dan waktu yang minimal.
b. Komunikator
Salah satu tujuan komunikasi adalah mengubah sikap dan peilaku
seseorang atau sekelompok orang sebagaimana yang dikehendaki
komunikator, agar isi pesan yang disampaikan dimengerti dan
diyakini. Petugas kesehatan secara fisik dan psikologis harus hadir
secara utuh pada waktu bekomunikasi dengan klien. Peran sebagai
komunikator merupakan pusat dari seluruh peran yang lain.
Pelayanan mencakup komunikasi dengan klien dan keluarga, serta
antar profesi kesehatan lainnya. Memberi perawatan yang efektif,
pembuatan keputusan dengan klien dan keluarga atau mengajarkan
sesuatu kepada klien, tidak mungkin dilakukan tanpa komunikasi
yang jelas.
c. Motivator
Motivasi adalah dorongan yang timbul dari diri seseorang secara
sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan
tertentu. Timbulnya motivasi harys dari dalam diri individu itu
sendri dan pihak luar hanya memberikan dukungan saja. Oleh karena
itu, pendidikan kesehatan yang diberikan oleh petugas kesehatan
sangat diperlukan dalam rangka meningkatkan tumbuhnya motivasi
masyarakat.
20
d. Fasilitator
Fasilitator adalah orang atau badan yang memberikan kemudahan
atau menyediakan failitas. Petugas kesehatan harus dapat berperan
sebagai fasilitator klien untuk mencapai derajat kesehatan yang
optimal.
e. Konselor
Konselor adalah orang yang memberikan bantuan kepada orang
lain dan membuat keputusan atau memecahkan suatu masalah
melalui pemahaman terhadap fakta-fakta, harapan, kebutuhan dan
perasaan-perasaan klien. Pada ummumnya jasa konseling diperlukan
apabila ada pihak yang mempunyai kesulitan tentang sesuatu dn
berharap dengan konsultasi kesulitan tersebut dapat teratasi.
Konseling adalah bagian dri peran dan tanggung jawab petugas
kesehatan kepada klien dalam memberikan pelayanan yang optimal.
Setyawan (2002) dalam Handayani, Ma’ruf dan Sopacua (2009)
menyatakan bahwa tenaga kesehatan merupakan sumber daya strategis.
Maksudnya adalah, tenaga kesehatan mampu secara optimal
menggunakan sumber daya fisik, finansial dan manusia dalam tin kerja.
Sumber daya fisik merupakan saran pendukung kerja sehingga tenaga
kesehatan dapat menjalankan perannya sebagai pelaksana pelayanan
kesehatan di Puskesmas dengan optimal.
21
C. Komunikasi Interpersonal
1. Pengertian Komunikasi Interpersonal
Komunikasi secara etimologis atau menurut kata asalnya berasal
dari bahasa latin yang berarti communication, yang berarti sama makna
mengenai suatu hal. Komunikasi dapat berlangsung apabila ada pesan
yang dapat diterima langsung oleh penyampai pesan (Effendy, 2007).
Wiryanto (2004) menyatakan bahwa komunikasi anatarpribadi
(interpersonal communication) merupakan komunikasi yang
berlangsung dalam situasi tatap muka antara dua orang atau lebih, baik
secara terorganisasi maupun pada kerumunan orang. Muhith (2016)
menyatakan bahwa, untuk membentuk efektivitas komunikasi
interpersonal, khususnya antara petugas kesehatan dengan klien,
dipengaruhi oleh lima aspek yang harus dipertimbangkan, yaitu
keterbukaan, empati, perilaku positif, sikap mendukung, dan
kesetaraan.
2. Fungsi Komunikasi Interpersonal
Effendy (2007) menyatakan bahwa fungsi komunikasi antar
pribadi atau komunikasi interpersonal adalah berusaha meningkatkan
hubungan insani, menghindari dan mengatasi konflik-konflik pribadi,
mengurangi ketidakpastian sesuatu, serta berbagai pengetahuan dan
pengalaman dengan oranglain.
Adapun fungsi lain dari komunikasi interpersonal adalah:
22
a. Mengenal diri sendiri dan orang lain.
b. Komunikasi antar pribadi memungkinkan kita untuk
mengetahui lingkungan kita secara baik.
c. Menciptakan dan memelihara hubungan baik antar personal.
d. Mengubah sikap dan perilaku.
e. Bermain dan mencari hiburan dengan berbagai kesenangan
pribadi.
f. Membantu oranglain dalam menyelesaikan masalah.
3. Perspektif Komunikasi Interpersonal
Effendy (2007) menyatakan bahwa komunikasi antar pribadi dapat
menjadi sangat efektif dan juga bisa menjadi sangat tidak efektif.
Konflik yang terjadi dalam sebuah hubungan seperti hubungan rumah
tangga menjadikan komunikasi interpersonal berjalan tidak efektif.
Untuk menumbuhkan dan meningkatkan hubungan interpersonal perlu
meningkatkan kualitas komunikasi dengan memperbaiki hubungan dan
kerjasama antar berbagai pihak.
a. Perspektif humanistic
Perspektif humanistic menekankan pada keterbukaan, empati,
sikap mendukung, sikap positif, dan kesetaraan menciptakan
interaksi yang bermakna, jujur, dan memuaskan.
1) Keterbukaan
Memiliki pengertian bahwa dalam komunikasi antar pribadi
yang efektif, individu harus terbuka pada pasangan yang di ajak
23
berinteraksi, kesediaan untuk membuka diri dan memberikan
informasi, lalu kesediaan untuk mengakui perasaan dan pikiran
yang dimiiliki, dan juga mempertanggung jaabkannya. Agar
komunikasi interpersonal yang dilakukan menghasilkan
hubungan interpersonal yang efektif dan kerja sama bisa
ditingkatkan, maka kita perlu bersikap terbuka.
2) Empati
Empati adalah kemampuan seseorang untuk menempatkan
dirinya pada posisi atau peranan orang lain. Dalam arti bahwa
seseorang secara emosional maupun intelektual mampu
memahami apa yang dirasakan dan dialami orang lain.
3) Sikap mendukung
Komunikasi intrpersonal akan efektif apabila dalam perilaku
sikap mendukung. Maksudnya, satu dengan yang lainnya saling
memberikan dukungan terhadap pesan yang disampaikan. Sikap
mendukung adalah sikap yang mengurangi sikap defensive
dalam berkomunikasi yang dapat terjadi karena faktor-faktor
personal seperti ketakutan, kecemasan dan lain sebagainya yang
dapat menyebabkan komunikasi interpersonal akan gagal,
karena orang defensive akan lebih banyak melindungi diri
sendiri dari ancaman yang ditanggapi dalam komunikasi
dibandingkan memahami orang lain.
24
4) sikap positif
Memiliki perilaku positif yakni berpikir secara positif terhadap
diri sendiri dan orang lain.
5) Kesetaraan
Keefektifan komunikasi interpersonal juga ditentukan oleh
kesamaan-kesamaan yang dimiliki pelakunya. Seperti nilai,
sikap, watak, perilaku, kebiasaan, pengalaman dan sebagainya.
b. Perspektif pragmatis
Perspektif pragmatis memusatkan pada manajemen dan
kesegaran interaksi yang digunakan oleh komunikator melalui
perilaku yang spesifik untuk mendapatkan hasil yang
diinginkan. Model ini menawarkan lima kualitas efektivitas,
yakni kepercayaan, kebersatuan, manajemen interaksi, daya
ekspresi dan orientasi ke pihak lain.
c. Perspektif pergaulan sosial
Perspektif pergalan sosial pada model ekonomi imbalan
dan biaya. Suatu hubungan diasumsikan sebagai suatu kemitraan
dimana imbalan dan biaya saling dipertukarkan.
D. Kepesertaan BPJS
1. Pengertian
Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing yang bekerja
paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia, yang telah membayar iuran.
25
Peserta tersebut meliputi: Penerimaan Bantuan Iuran (PBI) JKN dan
bukan PBI JKN dengan rincian sebagai berikut:
a. Peserta PBI Jaminan Kesehatan meliputi orang yang tergolong
fakir miskin dan orang tidak mampu.
b. Peserta bukan PBI adalah peserta yang tidak tergolong fkir miskin
dan orang tidak mampu yang terdiri atas:
1) Pekerja Penerima Upah dan anggota keluarganya, yaitu:
a) Pegawai Negeri Sipil;
b) Anggota TNI;
c) Anggota Polri;
d) Pejabat negara;
e) Pegawai pemerintah non pegawai negeri;
f) Pegawai swasta; dan
g) Pekerja yang tidak termasuk huruf a sampai dengan huruf f
yang menerima upah.
2) Pekerja bukan penerima upah dan anggota keluarganya, yaitu:
a) Pekerja di luar hubungan kerja atau pekerja mandiri
b) Pekerja yang tidak termasuk huruf a yang bukan penerima
upah.
c) Pekerja sebagaimana dimaksud huruf a dan huruf b,
termasuk warga negara asing yang bekerja di Indonesia
paling singkat 6 (enam) bulan.
3) Bukan pekerja dan anggota keluarganya terdiri atas:
26
a) Investor;
b) Pemberi kerja;
c) Penerima pensiun;
d) Veteran;
e) Perintis kemerdekaan; dan
f) Bukan pekerja yang tidak termasuk huruf a sampai dengn
huruf e yang mampu membayar iuran.
4) Penerima pensiun terdiri atas:
a) Pegawai negeri sipil yang berhenti dengan hak pensiun;
b) Anggota TNI dan anggota Polri yang berhenti dengan hak
pensiun;
c) Pejabat negara yang berhenti dengan hak pensiun;
d) Penerima pensiun selain huruf a, huruf b, dan huruf c; dan
e) Janda, duda, atau anak yatim piatu dari penerima pensiun
sebagaimana dimaksud pada huruf a sampai dengan huruf d
yang mendapat hak pensiun.
Anggota keluarga bagi pekerja penerima upah meliputi:
a. Istri atau suami yang sah dari peserta; dan
b. Anak kandung, anak tiri dan/atau anak angkat yang sah dari
peserta, dengan kriteria:
1) Tidak atau belum pernah menikh atau tidak mempunyai
penghasilan sendiri; dan
27
2) Belum berusia 21 tahun atau belum berusia 25 tahun yang masih
melanjutkan pendidikan formal.
Sedangkan peserta bukan PBI JKN dapat juga mengikutsetakan anggota
keluarga yang lain.
2. Hak dan kewajiban peserta
Setiap peserta yang telah terdaftar pada BPJS kesehatan berhak
mendapatkan :
a) Identitas peserta.
b) Manfaat pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan yang bekerja
sama dengan BPJS kesehatan.
Setiap peserta yang telah terdaftar pada BPJS kesehatan
berkewajiban untuk :
a) Membayar iuran.
b) Melaporkan data kepesertaannya kepada BPJS Kesehatan dengan
menunjukkan identitas peserta pada saat pindah domisili dan atau
pindah kerja.
3. Manfaat jaminan kesehatan nasional
Manfaat Jaminan Kesehatan Nasional terdiri atas 2 jenis, yaitu
manfaat medis berupa pelayanan kesehatan dan manfaat non medis
meliputi akomodasi dan ambulans. Ambulans hanya diberikan untuk
pasien rujukan dri fasilitas kesehatan dengan kondisi tertentu yang
28
ditetapkan oleh BPJS Kesehatan. Manfaat jaminan kesehatan nasional
mencakup pelayanan promotif, preventif, kuratif, dan rehbilitatif
termasuk pelayann obat dan bahan medis habis pakai sesuai dengan
kebutuhan medis.
Manfaat pelayanan promotif dan preventif meliputi pemberian
pelayanan:
a. Penyuluhan kesehatan perorangan, meliputi paling sedikit
penyuluhan mengenai pengelolaan faktor risiko penyakit dan
perilaku hidup bersih dan sehat.
b. Imunisasi dasar, meliputi Baccile Calmett Guerin (BCG), Difteri
Pertusis Tetanus Dan HepatitisB (DPTHB), polio dan campak.
c. Keluarga berencana, meliputi konseling, kontrasepsi dasr,
vasektomi, dan tubektomi bekerja sama dengan lembaga yang
membidangi keluarga berencana. Vaksin untuk imunisasi dasar dan
kontrasepsi dasar disediakan oleh Pemerintah dan/atau Pemerintah
Daerah.
d. Skrining kesehatan, diberikan secara selektif yang ditujukan untuk
mendeteksi risiko penyakit dan mencegah dampak lanjutan dari
risiko penyakit tertentu
(Kemenkes RI, 2014).
29
E. Kerangka Teori
Bagan 2.1 Kerangka teori
Sumber : Effendy (2007), Kemenkes RI (2014), dan Potter and Perry (2007).
Peran petugas
kesehatan
(Potter and Perry,
2007)
Customer
Komunikasi Interpersonal
(Effendy,2007)
- Keterbukaan
- Empati
- Sikap
Mendukung
- Sikap Positif
- Kesetaraan
Persepsi pasien pengguna BPJS dan
non BPJS
(Kemenkes RI,2014)
Komunikator Motivator Fasilitator Konselor
30
BAB III
Kerangka Konsep Dan Definisi Operasional
A. Kerangka Konsep
Shi (2008) dalam Swarjana (2015) menyatakan bahwa sebuah
penelitian mutlak memerlukan sebuah kerangka konsep. Kerangka konsep
(conseptual framework) adalah model pendahuluan dari sebuah masalah
penelitian dan merupakan refleksi dari hubungan variabel-variabel yang
diteliti. Kerangka konsep dibuat berdasarkan literatur dan teori yang sudah
ada. Tujuan dari kerangka konsep adalah untuk mensintesa dan
membimbing atau mengarahkan penelitian, serta panduan untuk analisis
dan intervensi. Fungsi kritis dari kerangka konsep adalah menggambarkan
hubungan-hubungan antara variabel-variabel dan konsep-konsep yang
diteliti. Kerangka konsep digunakan pada semua tahapan dari research
project. Tahap pertama penggunaannya adalah untuk memilih teori atau
model yang digunakan yang cocok dengan research question.
Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian
Persepsi
Pasien BPJS dan Non BPJS
tentang komunikasi
interpersonal petugas
kesehatan (keterbukaan,
empati, sikap mendukung,
sikap positif & kesetaraan)
31
B. Definisi operasional
Definisi operasional adalah medefinisikan variabel secara operasional berdasarkan karakteristik yang diamati, sehingga
memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat suatu objek atau fenomena (Wasis, 2008).
Tabel 3.1 Definisi Operasional
No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala
1. Persepsi
pasien
tentang
komunikasi
interpersonal
(keterbukaan,
empati, sikap
mendukung,
sikap positif dan
kesetaraan)
Pandangan masyarakat tentang
komunikasi interpersonal
petugas kesehatan yang terdiri
dari 5 aspek (keterbukaan,
empati, sikap mendukung, sikap
positif dan kesetaraan)
Lembar kuisioner,
skala likert
sebagai alat ukur
persepsi positif:
1= tidak baik
2= kurang baik
3= cukup baik
4= baik
5= sangat baik
Kelompok persepsi
komunikasi interpersonal
petugas kesehatan :
1 negatif (skor jawaban <
median 22,00)
2 positif (skor jawaban ≥
median)
1.
Nominal
2. Usia Suatu rentang waktu kehidupan
yang diukur dengan tahun
berdasarkan tahun yang sudah
dilalui oleh responden pada saat
pengambilan data
Kuesioner 1 = Dewasa akhir = 36-45
tahun
2 = Dewasa awal = 26-35
tahun
(Depkes, 2009);
Ordinal
32
3. Jenis kelamin Pembagian jenis seksual yang
ditentukan secara biologis dan
anatomis yang dinyatakan dalam
jenis kelamin laki-laki dan jenis
kelamin perempuan.
Kuesioner 1 = laki-laki
2 = perempuan
Nominal
4. Pendidikan Pendidikan yang sedang
berlangsung ataupun pendidikan
terakhir responden
Kuesioner 1 = Tidak sekolah
2 = Lulus SD
3 = Lulus SMP/sederajat
4 = Lulus SMA/sederajat
5 = Perguruan tinggi
(UU nomer 20 tahun 2003)
Ordinal
5. Jenis kelamin Pembagian jenis seksual yang
ditentukan secara biologis dan
anatomis yang dinyatakan dalam
jenis kelamin laki-laki dan jenis
kelamin perempuan.
Kuesioner 1 = laki-laki
2 = perempuan
Nominal
6. Kepesertaan Pembagian jenis kepesertaan
pasien yang berobat di
Puskesmas
kuesioner 1 = BPJS
2 = umum
Nominal
33
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Lapau (2013) menyatakan bahwa desain dapat diartikan sebagai
rencana, ada pula yang mengatakan sebagai pola, potongan, bentuk,
model, tujuan dan maksud. Desain penelitian adalah rencana dan struktur
penyelidikan yang digunakan untuk memperoleh bukti-bukti empiris
dalam rangka menjawab pertanyaan penelitian, sehingga dapat diambil
kesimpulan bahwa desain penelitian adalah rancangan penelitian yang
terdiri atas beberapa komponen yang menyatu satu sama lain untuk
memperoleh data dan/atau fakta dalam rangka menjawab pertanyaan atau
masalah penelitian. Penulis menggunakan pendekatan kuantitatif dengan
desain penelitian deskriptif. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan
gambaran persepsi pasien BPJS dan non BPJS tentang komunikasi
interpersonal petugas kesehatan di Puskesmas Kecamatan Cinangka
Banten.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Kecamatan Cinangka pada
bulan Juni 2017. Alasan memilih tempat tersebut karena dari studi
pendahuluan yang dilakukan di Kecamatan Cinangka di dapatkan hasil
bahwa masih banyak warga yang memiliki persepsi bahwa cara dan sikap
petugas kesehatan dalam melakukan komunikasi interpersonal di
Puskesmas menunjukkan sikap yang kurang berkenan di hati pasien,
34
sehingga mengakibatkan ketidak inginan pasien untuk melakukan
pemeriksaan ulang di tempat pelayanan kesehatan tersebut.
C. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Populasi adalah universum. Universum itu dapat berupa orang,
benda, gejala, atau wilayah yang ingin diketahui oleh peniliti. Populasi
dapat dibedakan menjadi dua kategori, yaitu populasi target (target
population) dan populasi survei (survey population). Populasi target
adalah seluruh “unit” populasi, sedangkan populasi survei adalah
subunit dari populasi target; subunit dari populasi survei untuk
selanjutnya menjadi sampel penelitian (Praptomo, 2016). Populasi
dalam penelitian ini adalah pasien pengguna BPJS dan non BPJS
kesehatan yang pernah berobat di puskesmas kecamatan Cinangka
dalam kurun waktu Januari 2017-Mei 2017 yaitu sejumlah 6.320
pasien.
2. Sampel
Sampel atau contoh adalah subunit populasi survei atau populasi
survei itu sendiri, yang oleh peneliti dipandang mewakili populasi
target. Dengan kata lain, sampel adalah elemen-elemen populasi yang
dipilih atas dasar kemampuan mewakilinya. Sampel yang baik harus
memenuhi dua syarat yaitu representatif dan memadai. Sampel
dikatakan representatif jika ciri-ciri sampel yang berkaitan dengan
tujuan penelitian sama atau hampir sama dengan ciri-ciri populasinya.
35
Sampel dikatakan memadai jika ukuran sampel cukup untuk
meyakinkan kestabilan ciri-cirinya. Sampel yang dipakai dalam
penelitian ini menggunakan teknik accidental sampling. Pengambilan
sampel mengacu pada kriteria inklusi dan kriteria ekslusi yang
ditentukan oleh peneliti.
a. Kriteria inklusi yang ditetapkan adalah:
1) Bersedia menjadi responden
2) Memahami bahasa Indonesia atau bahasa sunda
3) Pernah berinteraksi dengan petugas kesehatan
b. Kriteria eksklusi
1) Menolak untuk berpartisipasi sebagai subjek penelitian
3. Besar sampel
Perhitungan jumlah sampel dibawah ini menggunakan rumus Slovin
untuk menentukan berapa minimal sampel yang dibutuhkan jika ukuran
populasi diketahui (Darmadi, 2013), yaitu:
Keterangan:
n : Jumlah sampel
N : Populasi
d : Batas ketelitian yang diinginkan
Maka pengambilan sampel yang diinginkan adalah :
36
n =
( )
=
( )
=
= 98,4 dibulatkan 98
Dari rumus sample diatas, maka diperoleh jumlah sample sebesar 98
orang responden. Maka total sample dalam penelitian ini adalah 98
responden.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan oleh peneliti untuk
memperoleh informasi dari responden ialah menggunakan kuesioner.
Kuesioner ini berisi 30 item pertanyaan terdiri dari 5 variabel
komunikasi interpersonal (keterbukaan, empati, sikap mendukung,
sikap positif dan kesetaraan) yang setiap variabelnya terdiri dari 6 item
pertanyaan. Kuesioner ini diadobsi dan dikembangkan dari Panjaitan
tahun 2013 yang telah di uji validitas dan reliabilitas pada 30 responden
di Puskesmas Kecamatan Cinangka dengan karakteristik inklusi yang
sama. Peneliti memodifikasi kuesioner pada semua pertanyaan dengan
alasan agar bahasa pada kuesioner dapat dipahami oleh responden.
Kuesioner ini memiliki 5 domain yaitu:
a. keterbukaan : terletak pada pertanyaan no 1-6
b. empati : terletak pada pertanyaan no 7-12
c. sikap mendukung : terletak pada pertanyaan no 13-18
37
d. sikap positif : terletak pada pertanyaan no 19-24
e. kesetaraan : terletak pada pertanyaan no 25-30
Penilaian untuk pertanyaan tentang komunikasi interpersonal yaitu
berdasarkan skala likert, dengan penilaian untuk pertanyaan positif 1=
tidak baik, 2 = kurang baik, 3= cukup baik , 4= baik dan 5= sangat baik.
Skoring alat ukur komunikasi interpersonal dilakukan dengan cara
melihat hasil uji normalitas distribusi data dari setiap domain. Hasil uji
normalitas untuk domain keterbukaan dengan menggunakan
kolmogorrov-smirnov sebesar 0,002 sehingga distribusi tidak normal
maka skoring menggunakan median. Hasil uji normalitas untuk domain
empati dengan menggunakan kolmogorrov-smirnov sebesar 0,015
sehingga distribusi tidak normal maka skoring menggunakan median.
Hasil uji normalitas untuk domain sikap mendukung dengan
menggunakan kolmogorrov-smirnov sebesar 0,090 sehingga distribusi
normal maka skoring menggunakan mean. Hasil uji normalitas untuk
domain sikap positif dengan menggunakan kolmogorrov-smirnov
sebesar 0,079 sehingga distribusi normal maka skoring menggunakan
mean. Hasil uji normalitas untuk domain kesetaraan dengan
menggunakan kolmogorrov-smirnov sebesar 0,188 sehingga distribusi
tidak normal maka skoring menggunakan median.
38
E. Pengumpulan Data
1. Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer.
Diperoleh dengan menggunakan kuesioner untuk mengetahui data
demografi, dan persepsi masyarakat tentang tindakan yang dilakukan
petugas kesehatan.
2. Prosedur Pengumpulan Data
Proses-proses pengumpulan data pada penelitian melalui beberapa
tahap, yaitu:
a. Menyelesaikan kelengkapan administrasi seperti surat izin
penelitian dari Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta yang ditujukan kepada Kepala
Puskesmas Kecamatan Cinangka Banten.
b. Setelah mendapat persetujuan dari Kepala Puskesmas Kecamatan
Cinangka Banten, peneliti melakukan pengambilan data yang
memenuhi kriteria penelitian
c. Meminta kesediaan calon responden yang terpilih agar bersedia
menjadi responden setelah mengadakan pendekatan dan
memberikan penjelasan tentang tujuan dan manfaat, dan prosedur
penelitian serta hak dan kewajiban selama menjadi responden.
Responden yang bersedia selanjutnya diminta menandatangani
lembar informed consent.
39
d. Memberikan kesempatana kepada responden untuk bertanya bila
ada yang belum jelas.
e. Setelah seluruh pertanyaan dalam kuisioner sudah dijawab, maka
peneliti mengumpulkan data dan mengucapkan terimakasih.
F. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
1. Uji validitas
Alat ukur penelitian yang baik adalah alat ukur yang mampu
memenuhi aspek validitas. Validitas adalah kemampuan sebuah tes
untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Bruce (2008) dalam
Swarjana (2016) menyebutkan bahwa validitas merupakan kapasitas
sebuah tes, instrumen atau pertanyaan untuk memberikan hasil yang
benar. Dalam Penelitian ini peneliti menggunakan kuesioner yang
diadopsi oleh peneliti. Setelah membuat instrumen sesuai dengan
aspek-aspek yang akan diukur berlandaskan dengan teori tertentu,
maka selanjutnya dikonsultasikan dengan ahli (judgement expert).
Setelah dilakukan judgement expert selanjutnya peneliti melakukan
uji validitas yang dilakukan oleh masyarakat Kecamatan Cinangka
sebanyak 30 responden. Uji yang dilakukan adalah menggunakan
rumus Pearson Product Moment. Pertanyaan valid apabila r hitung >
r table, sedangkan pertanyaan dianggap tidak valid jika r hitung < r
table (Sugiyono, 2010). Uji validitas dilakukan di Puskesmas
Kecamatan Cinangka kepada 30 responden dengan karakteristik
inklusi yang sama. Uji validitas dilakukan pada bulan juni 2017.
40
Hasil uji validitas dalam penelitian ini didapatkan 30 pertanyaan dari
5 variabel dinyatakan valid. Variabel keterbukaan sejumlah 6 soal
yaitu pertanyaan no 1-6 dinyatakan valid, variabel empati sejumlah 6
soal yaitu pertanyaan no 7-12 dinyatakan valid, variabel sikap
mendukung sejumlah 6 soal yaitu pertanyaan no 13-18 dinyatakan
valid, variabel sikap positif sejumlah 6 soal yaitu pertanyaan no 19-
24 dinyatakan valid, dan variabel kesetaraan sejumlah 6 soal yaitu no
25-30 dinyatakan valid. Hasil uji validitas untuk kuesioner
komunikasi interpersonal pada domain keterbukaan, domain empati,
domain sikap mendukung, domain sikap positif, dan domain
kesetaraan setiap item pertanyaan memiliki r hitung berkisar 0,368-
0,732 > r tabel (0,36) yang artinya kuesioner ini valid.
2. Reliabilitas
Selain mempertimbangkan aspek reliabilitas. Hal tersebut berarti
bahwa alat ukur dalam penelitian termasuk kuesioner penelitian
seharusnya valid dan reliabel. Realibilitas berarti sejauh mana alat
ukur mampu menghasilkan nilai yang sama atau konsisten walaupun
dilakukan pengukuran berulang atau beberapa kali pengukuran pada
subyek dan aspek yang sama, selama aspek dalam subyek tersebut
memang belum berubah (Swarjana, 2016). Penelitian ini
menggunakan uji reliabilitas Cronbach Alpha. Cronbach Alpha
secara simultan akan membandingkan skala setiap item yang satu
dengan yang lainnya. Instrumen dikatakan reabilitas apabila
41
memiliki Cronbach Alpha > 0,60 (Hidayat, 2007). Sedangkan
menurut Sugiyono (2007) dalam Janti (2014) menyatakan bahwa
nilai koefisien reliabilitas atau Alpha (Cronbach) yang baik adalah
diatas 0,6 (cukup baik), diatas 0,8 (baik). Nilai koefisien Cronbach
alpha setiap item pertanyaan pada kuesioner komunikasi
interpersonal pengujian reliabilitas dengan nilai alpha cronbach
berkisar antara 0,616-0,724. Artinya seluruh domain bermakna untuk
menjelaskan komunikasi interpersonal petugas kesehatan.
G. Pengolahan Data
Langkah-langkah pengolahan data yang dilakukan menurut
Notoatmodjo (2012), yaitu:
1. Editing
Peneliti melakukan pemeriksaan kembali akan kebenaran data
yaitu dengan memeriksa terlebih dahulu kuesioner yang diserahkan
oleh responden
2. Coding
Peneliti melakukan pengkodean berupa angka numerik pada data
yang telah peneliti tetapkan. Pengkodean ini penting terutama karena
pengolahan data yang peneliti lakukan menggunakan perangkat lunak
statistik komputer.
3. Scoring
Setelah semua data terkumpul dan kelengkapannya diperiksa,
kemudian setelahnya dilakukan tabulasi dan diberikan skor sesuai
42
dengan kategori dari data serta jumlah item pertanyaan dari setiap
variabel. Pada penelitian ini menggunakan skoring dengan skala Likert
pada kuesioner komunikasi interpersonal petugas kesehatan.
4. Entri Data
Peneliti melakukan entri yaitu memasukkan data penelitian yang
selanjutnya peneliti tampilkan dalam tabel distribusi frekuensi. Proses
pengolahan data dilakukan dengan cara memindahkan data dari
kuesioner ke perangkat komputer menggunakan program pengolahan
data statistik. Pada penelitian ini peneliti menggunakan aplikasi
software SPSS Statistik versi 22. Proses analisa dilakukan pada
karakteristik responden meliputi usia, jenis kelamin, pendidikan, status
kepesertaan dan persepsi pasien tentang komunikasi interpesonal
petugas kesehatan.
5. Cleaning Data
Pembersihan data merupakan kegiatan pengecekan kembali data
yang sudah dimasukkan ke dalam komputer untuk memastikan data
telah bersih dari kesalahan sehingga data siap dianalisa.
H. Analisis Data Deskriptif (univariat)
Analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis
univariat. Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau
mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian (Notoatmodjo,
2012). Analisis univariat adalah cara analisis untuk variabel tunggal
(Lapau, 2013). Karakteristik responden pada penelitian ini meliputi
43
usia, jenis kelamin, pendidikan dan status kepesertaan. Variabel yang
akan dianalisis univariat adalah persepsi pasien BPJS dan non BPJS
tentang komunikasi interpersonal petugas kesehatan di Puskesmas
Kecamatan Cinangka Serang Banten.
I. Etika Penelitian
Jika subjek penelitiannya manusia, maka menurut Komisi Etika
Penelitian Unika Atma Jaya Jakarta dalam Adi (2015), ada beberapa hal
yang perlu diperhatikan:
a. Lembar persetujuan ini diberikan dan dijelaskan kepada responden
yang memenuhi kriteria inklusi dan disertai judul penelitian serta
manfaat penelitian dengan tujuan responden dapat mengerti maksud
dan tujuan penelitian. Jika responden menolak, maka peneliti tidak
dapat memaksa dan tetap menghormati hak-hak responden.
b. Untuk menjaga kerahasiaan identitas responden, peneliti tidak akan
mencantumkan nama responden pada lembar pengumpulan data
yang diisi responden, lembar tersebut hanya diberi kode tertentu
misalnya inisial nama depan.
c. Informasi yang telah dikumpulkan oleh peneliti akan dijamin
kerahasiaannya. Jawaban yang telah diberikan responden hanya
diketahui oleh peneliti. Kuesioner tersebut juga menjadi satu-
satunya data untuk keperluan penelitian.
44
BAB V
HASIL PENELITIAN
1. Gambaran Tempat Penelitian
Puskesmas Kecamatan Cinangka merupakan puskesmas tingkat
kecamatan dengan tipe perawatan yang mempunyai satu puskesmas binaan
yaitu puskesmas Desa Kamasan dan terdapat 14 desa yang menjadi binaan
puskesmas Kecamatan Cinangka. Puskesmas Kecamatan Cinangka
dikepalai oleh seorang perawat. Letak geografis puskesmas Kecamatan
Cinangka yaitu berada di Desa Karangbolong, Kecamatan Cinangka.
Ada beberapa pelayanan yang disediakan puskesmas Kecamatan Cinangka
diantaranya: 1 ruang pendaftaran, 1 poli umum, 1 poli gigi, 1 poli KIA, 1
poli anak, 1 ruang apotek, pelayanan unit gawat darurat, pelayanan KIR
haji, pelayanan KIR anak sekolah, dan pelayanan KIR tes kerja.
Puskesmas tersebut mempunyai beberapa fasilitas umum seperti tempat
parkir yang cukup luas, tersedia 1 toilet pada setiap gedung (gedung poli
dan IGD), terdapat mushola, tempat tunggu dengan kursi tersedia didepan
pintu masuk poli umum.
2. Gambaran Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei-Juni 2017 di Puskesmas
Kecamatan Cinangka. Responden dalam penelitian ini adalah pasien yang
berobat ke Puskesmas Kecamatan Cinangka baik itu pasien pengguna
BPJS dan Non BPJS dengan jumlah responden sebanyak 98 orang yang
45
memiliki kriteria inklusi sesuai dengan yang telah ditetapkan peneliti. Pada
bulan Juni lalu peneliti meminta izin dan menjelaskan maksud penelitian
ke pihak puskesmas, sehingga pihak puskesmas memberikan izin untuk
melakukan penelitian. Dari 98 responden didapatkan bahwa 53 responden
dengan BPJS dan sisanya sejumlah 45 orang adalah pasien Non BPJS.
Dari 98 populasi yang ada, peneliti menetapkan sampel dengan
sistem accidental sampling. Sehingga pada hari senin 12 Juni 2017 peneliti
mulai pengambilan data dengan memberikan kuesioner kepada pasien
yang datang untuk berobat yang sesuai dengan kriteria inklusi yang telah
peneliti tetapkan. Saat pengambilan data, peneliti dibantu oleh 2 orang
rekan yang sebelumnya telah diberikan penjelasan terlebih dahulu terkait
maksud dari isi kuesioner pada setiap pertanyaan. Sebelum mengisi
kuesioner, peneliti terlebih dahulu memberikan penjelasan terkait cara
mengisi dan penjelasan yang terdapat dikuesioner. Dalam rentang waktu 3
hari, proses pengambilan data pun selesai.
3. Analisis Univariat
a. Karakteristik Responden
1) Karakteristik responden berdasarkan usia
Pengelompokan responden berdasarkan usia digambarkan pada
tabel 5.1 berikut:
46
Tabel 5.1 Distribusi Responden Berdasarkan Usia
Kategori Usia Jumlah Persentase %
Dewasa Awal 28 28,6 %
Dewasa Akhir 70 71,4 %
Jumlah 98 100 %
Tabel 5.1 di atas dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden
berada pada tahap dewasa akhir yaitu sebanyak 70 orang (71,4%).
Sisanya berada pada tahap dewasa awal sebanyak 28 orang (28,6 %).
2) Karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir
Pengelompokan responden berdasarkan tingkat pendidikan
digambarkan pada tabel 5.2 berikut:
Tabel 5.2 Gambaran tingkat pendidikan responden di Puskesmas
Kecamatan Cinangka
Tingkat pendidikan Jumlah Persentase (%)
SD 9 9,2 %
SMP 30 30,6 %
SMA 49 50,0 %
Perguruan Tinggi 10 10,2 %
Jumlah 98 100 %
Tabel 5.2 disimpulkan bahwa mayoritas responden berpendidikan
SMA yaitu sebanyak 49 orang (50,0 %), dan sisanya SMP sebanyak 30
orang (30,6 %), perguruan tinggi sebanyak 10 orang (10,2 %) dan SD
sebanyak 9 orang (9,2 %).
47
3) Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin
Pengelompokan responden berdasarkan jenis kelamin di
gambarkan pada tabel 5.3 berikut:
Tabel 5.3 Gambaran jenis kelamin responden di Puskesmas
Kecamatan Cinangka
Jenis kelamin Jumlah Persentase (%)
Laki-Laki 40 40,8 %
Perempuan 58 59,2 %
Jumlah 98 100 %
Tabel 5.3 di atas dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden
berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 58 orang (59,2 %) dan
sisanya berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 40 orang (40,8 %).
4) Karakteristik responden berdasarkan kepesertaan pada pasien
Puskesmas Kecamatan Cinangka
Tabel 5.4 Gambaran kepesertaan responden di Puskesmas
Kecamatan Cinangka
Kepesertaan Jumlah Persentase (%)
BPJS 53 54,1 %
NON BPJS 45 45,9 %
Jumlah 98 100 %
Tabel 5.4 di atas dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden
memiliki kepesertaan BPJS yaitu sebanyak 53 orang (54,1 %) dan
sisanya Non BPJS yaitu sebanyak 45 orang (45,9 %).
48
b. Persepsi
Untuk melihat gambaran persepsi pasien tentang komunikasi
interpersonal petugas kesehatan disusun sebanyak 30 pertanyaan dan di
dapatkan hasil sebagai berikut :
Tabel 5.5 Gambaran Persepsi Pasien Tentang Komunikasi
Interpersonal Petugas Kesehatan di Puskesmas
Kecamatan Cinangka
Kepesertaan
Keterbukaan Empati Sikap
Mendukung
Sikap Positif Kesetaraan
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
BPJS
(53 orang)
37 (69,8
%)
16 (30,2
%)
37 (69,
8%)
16 (30,2
%)
15 (28,3
%)
38 (71,7
%)
24 (45,
3%)
29 (54,7
%)
27 (50,
9%)
26 (49,1
%)
Non BPJS
(45 orang)
32
(71,1
%)
13
(28,9
%)
36
(80,
0%)
9
(20,0
%)
22
(48,9
%)
23
(51,1
%)
29
(64,
4%)
16
(35,6
%)
25
(55,
6%)
20
(44,4
%)
Tabel 5.5 diatas, dapat dilihat bahwa keterbukaan komunikasi
petugas kesehatan pada pasien BPJS mayoritas pada kategori ada
keterbukaan sebanyak 37 orang (69,8 %) dan minoritas tidak ada
keterbukaan sebanyak 16 orang (30,2 %), lalu keterbukaan
komunikasi petugas kesehatan pada pasien non BPJS mayoritas pada
kategori ada keterbukaan sebanyak 32 orang (71,1 %) dan minoritas
tidak ada keterbukaan sebanyak 13 orang (28,9 %).
Tabel 5.5 di atas, dapat dilihat bahwa empati petugas kesehatan
pada pasien BPJS mayoritas ada empati sebanyak 37 orang (56 %)
dan minoritas tidak ada empati sebanyak 16 orang (30,2 %), lalu
empati petugas kesehatan pada pasien Non BPJS mayoritas ada
empati sebanyak 36 orang (80,0 %) dan minoritas tidak ada empati
sebanyak 9 orang (20,0 %).
49
Tabel 5.5 diatas, terlihat bahwa sikap mendukung petugas
kesehatan pada pasien BPJS mayoritas pada kategori tidak
mendukung sebanyak 38 orang (71,7 %) dan minoritas mendukung
sebanyak 15 orang (28,3 %), lalu sikap mendukung petugas kesehatan
pada pasien non BPJS mayoritas pada kategori tidak mendukung
sebanyak 23 orang (51,1 %) dan minoritas mendukung sebanyak 22
orang (48,9 %).
Tabel 5.5 diatas, terlihat bahwa sikap positif petugas kesehatan
pada pasien BPJS mayoritas pada kategori tidak bersikap positif
sebanyak 29 orang (54,7 %) dan minoritas bersikap positif sebanyak
24 orang (45,3 %), lalu sikap positif petugas kesehatan pada pasien
non BPJS mayoritas pada kategori bersikap positif sebanyak 29 orang
(64,4 %) dan minoritas tidak bersikap positif sebanyak 16 orang (35,6
%).
Tabel 5.5 diatas, dapat terlihat bahwa kesetaraan petugas kesehatan
pada pasien BPJS mayoritas pada kategori ada kesetaraan sebanyak 27
orang (50,9 %) dan minoritas tidak ada kesetaraan sebanyak 26 orang
(49,1 %), lalu kesetaraan petugas kesehatan pada pasien non BPJS
mayoritas pada kategori ada kesetaraan sebanyak 25 orang (55,6) dan
minoritas tidak ada kesetaraan sebanyak 20 orang (44,4 %).
Tabel 5.5 diatas pula, dapat terlihat bahwa dari 53 orang pasien
pengguna BPJS yang menjadi responden, 38 orang pasien diantaranya
berpersepsi bahwa komunikasi interpersonal petugas kesehatan
50
mayoritas pada kategori tidak bersikap mendukung dan dari 53 orang
pasien pengguna BPJS yang menjadi responden, sebanyak 29 orang
pasien pengguna BPJS mayoritas menyatakan bahwa petugas
kesehatan tidak bersikap positif.
Tabel 5.5 diatas, dapat terlihat bahwa dari 48 orang pasien non
BPJS yang menjadi responden, 23 orang pasien diantaranya mayoritas
menyatakan bahwa petugas kesehatan tidak bersikap mendukung.
Tabel 5.6 Gambaran Persepsi Pasien BPJS dan non BPJS
Tentang Komunikasi Interpersonal Petugas Kesehatan
di Puskesmas Kecamatan Cinangka
No Kategori Komunikasi
Interpersonal
Jumlah
Responden
%
BPJS
Positif 28 52,8
1 Negatif 25 47,2
Jumlah 53 100,0
Non BPJS
Positif 21 46,7
2 Negatif 24 53,3
Jumlah 45 100,0
Hasil diatas menunjukkan bahwa mayoritas pasien pengguna BPJS
di Puskesmas Kecamatan Cinangka memiliki persepsi yang positif
terhadap komunikasi interpersonal petugas kesehatan (52,8 %) dan
memiliki persepsi yang negatif sebesar (47,2 %).
Hasil diatas menunjukkan bahwa mayoritas pasien non BPJS di
Puskesmas Kecamatan Cinangka memiliki persepsi yang negatif
51
terhadap komunikasi interpersonal petugas kesehatan (53,3 %) dan
memiliki persepsi positif sebesar (46,7 %).
Tabel 5.8 Gambaran Persepsi Pasien Secara Umum Tentang
Komunikasi Interpersonal Petugas Kesehatan di
Puskesmas Kecamatan Cinangka
Komunikasi Interpersonal Secara
Umum
Jumlah
Responden %
Positif 51 52,0
Negatif 47 48,0
Jumlah 98 100,0
Hasil diatas menunjukan bahwa mayoritas pasien di Puskesmas
Kecamatan Cinangka memiliki pesepsi positif terhadap komunikasi
interpersonal petugas kesehatan (52,0 %) dan memiliki persepsi yang
negatif sebesar (48,0 %).
52
BAB VI
PEMBAHASAN
A. Karakteristik Responden
1. Karakteristik Responden
Pada penelitian ini di dapatkan mayoritas usia responden
berada pada kategori dewasa akhir yaitu antara usia 36 sampai 45
tahun sebanyak 70 responden (71,4 %). Berdasarkan
pengelompokan usia menurut Depkes RI (2009), usia 36 sampai 45
tahun merupakan kategori usia dewasa akhir.
Berdasarkan tingkat pendidikan, responden dalam
penelitian ini mayoritas berpendidikan SMA yaitu sebanyak 49
orang (50,0 %), terbanyak kedua adalah SMP sebanyak 30 orang
(30,6 %), ketiga yaitu berpendidikan terakhir perguruan tinggi
sebanyak 10 orang (10,2 %), dan yang paling sedikit adalah SD
sebanyak 9 orang (9,2 %). Notoatmodjo (2010) mengungkapkan
bahwa pendidikan berdampak pada peningkatan pengetahuan
seseorang. Seseorang yang berpendidikan tinggi akan memiliki
pengetahuan yang lebih luas dibandingkan dengan orang yang
pendidikannya lebih rendah. Kozier (2004) mengatakan bahwa usia
merupakan faktor yang dapat mempengaruhi persepsi seseorang.
Usia merupakan faktor yang mempengaruhi pengetahuan dan
persepsi seseorang. Usia dapat mempengaruhi daya tangkap
seseorang dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah usia
53
seseorang maka semakin berkembang pula daya tangkap dan pola
pikirnya.
Responden dalam penelitian ini berjumlah 98 orang.
Responden berjenis kelamin perempuan berjumlah 58 orang (59,2
%), sedangkan responden laki-laki berjumlah 40 orang (40,8 %).
Pada penelitian ini di dapatkan jumlah perempuan lebih tinggi
dibandingkan laki-laki, hal ini sesuai dengan penelitian Kunene
(2001), persentase perempuan yang datang ke pelayanan kesehatan
jauh lebih banyak dar laki-laki yaitu sebesar 76 %. Hal ini di
sebabkan perempuan itu lebih memperhatikan kesehatan mereka
serta orang-orang terdekatnya sehingga mereka akan lebih sering
mendatangi pelayanan kesehatan.
2. Persepsi
a. Persepsi Pasien BPJS dan Non BPJS tentang Keterbukaan Petugas
Kesehatan dalam Komunikasi
Hasil penelitian tentang variabel keterbukaan ditemukan
adanya keterbukaan dari petugas kesehatan pada pasien BPJS
dengan hasil persentase persepsi pasien BPJS tentang keterbukaan
petugas kesehatan yaitu sebesar 69,8 % dan ditemukan adanya
keterbukaan dari petugas kesehatan pada pasien Non BPJS dengan
hasil persentase persepsi pasien Non BPJS tentang keterbukaan
petugas kesehatan yaitu sebesar 68,9 %. Hasil penelitian dapat
54
dikatakan bahwa pasien memiliki persepsi yang baik terhadap
petugas kesehatan.
Penelitian yang dilakukan Dermawanti, dkk (2014) didapatkan
hasil bahwa dari 42 orang yang menyatakan keterbukaan bernilai
baik yaitu sebanyak 27 orang, hasil penelitian ini relevan dengan
pendapat Suryani (2006) dalam Dermawanti, dkk (2014) yang
menyatakan bahwa perawat yang enggan berkomunikasi dengan
menunjukkan raut wajah yang tegang akan berdampak serius bagi
klien. Klien akan merasa tidak nyaman bahkan terancam dengan
siap perawat atau tenaga kesehatan lainnya yang tertutup. Kondisi
ini tentunya akan sangat berpengaruh terhadap proses
penyembuhan pasien. Keterbukaan dalam komunikasi
interpersonal memiliki pengertian bahwa dalam komunikasi antar
pribadi yang efektif, individu harus terbuka pada pasangan yang
diajak berinteraksi, kesediaan untuk membuka diri dan
memberikan informasi, lalu kesediaan untuk mengakui perasaan
dan pikiran yang dimiliki dan juga mempertanggung jawabkannya
(Effendy, 2007).
b. Persepsi Pasien BPJS dan Non BPJS tentang Sikap Empati Petugas
Kesehatan dalam Komunikasi Interpersonal
Hasil penelitian tentang variabel empati ditemukan adanya
sikap empati yang ditunjukkan oleh petugas kesehatan pada pasien
BPJS dengan hasil persentase sebesar 69,8 % dan ditemukan
55
adanya sikap empati yang ditunjukkan oleh petugas kesehatan pada
pasien Non BPJS dengan hasil persentase sebesar 80,0 %. Dari
hasil penelitian ini dapat dikatakan bahwa pasien memiliki persepsi
yang baik terhadap sikap empati yang ditunjukkan oleh petugas
kesehatan. Penelitian yang dilakukan Wardhani (2016) didapatkan
hasil bahwa dari 97 responden, yang menyatakan adanya sikap
empati yang ditunjukkan oleh petugas kesehatan yaitu sebesar
85%. Dermawanti, dkk (2004) didapatkan hasil bahwa dari 42
orang yang.
Empati dalam komunikasi akan menimbulkan sikap
penerimaan dan pengertian terhadap perasaan orang lain secara
tepat, serta meningkatkan efektivitas dari komunikasi yang
menyebabkan timbulnya kesepahaman antar petugas dengan klien
sehingga dapat memperlancar hubungan kerja, sedangkan menurut
Wardhani, dkk (2016) menyatakan bahwa empati bisa menjadi
salah satu faktor yang bisa menumbuhkan kepercayaan kepada
oranglain. Tidak seperti simpati yang menempatkan diri kita secara
imajinatif terhadap kondisi orang lain, empati hanya memahami
oranglain tanpa adanya arti emosional dalam diri kita.
c. Persepsi Pasien BPJS dan Non BPJS tentang Sikap Mendukung
Petugas Kesehatan dalam Komunikasi Interpesonal
Hasil penelitian tentang variabel sikap mendukung ditemukan
tidak adanya sikap mendukung yang ditunjukkan oleh petugas
56
kesehatan pada pasien BPJS dengan hasil persentase sebesar 71,7
% yaitu sebanyak 38 orang responden dari total pasien BPJS
sebanyak 53 orang responden dan ditemukan tidak adanya sikap
mendukung yang ditunjukkan oleh petugas kesehatan pada pasien
Non BPJS dengan hasil persentase sebesar 51,1 %. Dari hasil
penelitian ini dapat dikatakan bahwa pasien memiliki persepsi yang
kurang baik terhadap sikap mendukung yang ditunjukkan oleh
petugas kesehatan. Wardhani, dkk (2016) menyatakan bahwa sikap
mendukung ditunjukkan dengan adanya dukungan dari
komunikator kepada komunikan, dengan tujuan agar komunikan
mau berpartisipasi dalam komunikasi antarpribadi yang sedang
dilakukan. Berbeda dengan Panjaitan (2013), dalam penelitiannya
telah ditemukan adanya sikap mendukung yang ditunjukkan oleh
petugas kesehatan yaitu sebanyak 26 orang (54,2 %) dari jumlah
keseluruhan responden yaitu sebanyak 48 orang.
d. Persepsi Pasien BPJS dan Non BPJS tentang Sikap Positif Petugas
Kesehatan dalam Komunikasi Interpersonal
Hasil penelitian tentang variabel sikap positif ditemukan tidak
adanya sikap positif yang ditunjukkan oleh petugas kesehatan pada
pasien BPJS dengan hasil persentase sebesar 54,7 % yaitu
sebanyak 29 orang dari 53 responden BPJS dan ditemukan adanya
sikap positif yang ditunjukkan oleh petugas kesehatan pada pasien
Non BPJS dengan hasil persentase sebesar 64,4 %. Ningtias (2016)
57
menyatakan bahwa sikap positif adalah pandangan yang positif.
Sikap positif dalam komunikasi interpersonal dengan sedikitnya
dua cara, yaitu dengan menyatakan sikap positif dan secara positif
mendorong orang yang menjadi teman kita berinteraksi. Sikap
positif dalam komunikasi antara petugas kesehatan dengan klien
terlihat dalam sikap yang menyenangkan dari petugas ketika
berkomunikasi dengan klien ketika mengalami masalah. Erwita
(2013) dalam penelitiannya di dapatkan hasil bahwa 43 orang (63,2
%) menyatakan petugas kesehatan tidak bersikap positif, dari
jumlah responden yaitu 68 orang. Hasil penelitian Erwita terlihat
bahwa salah satu tenaga kesehatan yaitu bidan bersikap positif
dalam berkomunikasi sebanyak 25 orang (36,8 %).
e. Persepsi Pasien BPJS dan Non BPJS tentang Kesetaraan yang
ditunjukkan oleh Petugas kesehatan dalam Komunikasi
interpersonal
Hasil penelitian tentang variabel kesetaraan ditemukan adanya
kesetaraan yang ditunjukkan oleh petugas kesehatan pada pasien
BPJS dengan hasil persentase sebesar 50,9 % yaitu sebanyak 27
orang dari 53 responden BPJS dan ditemukan adanya kesetaraan
yang ditunjukkan oleh petugas kesehatan pada pasien Non BPJS
dengan hasil persentase sebesar 55,6 %. Devito (2010) dalam
Wardhani, dkk (2016) menyatakan bahwa kesetaraan adalah
keadaan dimana seseorang menerima pihak lain, atau kesetaraan
58
seseorang untuk memberikan “penghargaan positif yang tak
bersyarat” pada pihak lain. Penelitian Dermawanti, dkk (2014) di
dapatkan hasil bahwa dari 42 responden, 37 orang menyatakan
kesetaraan petugas kesehatan baik dan sisanya sebanyak 5 orang
menyatakan bahwa kesetaraan yang ditunjukkan oleh petugas
kesehatan adalah kurang baik.
B. Keterbatasan Penelitan
Keterbatasan pada penelitian ini yaitu beberapa responden tidak
ingin mengisi data demografi dan memberikan tanda-tangannya karena
adanya rasa takut jika menjawab kurang baik atau tidak baik, puskesmas
akan mengetahui identitasnya dan memberikan pelayanan yang tidak
maksimal, meskipun peneliti sudah menjelaskan bahwa identitas
responden akan dirahasiakan.
59
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Hasil penelitian dan pembahasan yang telah dijelaskan, dan dijabarkan
pada bab-bab sebelumnya, kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Gambaran karakteristik responden.
Gambaran karakteristik responden di Puskesmas Kecamatan Cinangka
dalam penelitian ini yaitu: usia responden mayoritas berada pada
kategori dewasa akhir (36-45 tahun) sebanyak 70 responden (71,4 %)
sedangkan sisanya berada pada tahap dewasa awal sebanyak 28 orang
(28,6 %) , berdasarkan tingkat pendidikan responden mayoritas
berpendidikan SMA yaitu sebanyak 49 responden (50,0 %) sedangkan
sisanya SMP sebanyak 30 orang (30,6 %), perguruan tinggi sebanyak
10 orang (10,2 %) dan SD sebanyak 9 orang (9,2 %). Persentase jenis
kelamin perempuan yaitu sebanyak 58 orang (59,2 %) sedangkan laki-
laki sebanyak 40 orang (28,3 %), dan berdasarkan kepesertaan
responden mayoritas pengguna BPJS yaitu sebanyak 53 responden
(54,1 %) sedangkan pasien non BPJS yaitu sebanyak 45 orang (45,9
%).
2. Hasil penelitian diketahui bahwa dari total 98 responden, pasien
memiliki persepsi yang positif (52,0 %), sedangkan masyarakat yang
memiliki persepsi negatif terhadap petugas kesehatan sebesar (48,0 %).
60
Hal ini dapat dikatakan bahwa mayoritas pasien memiliki persepsi
yang baik dan merasa cukup puas terhadap pelayanan yang diberikan
oleh petugas kesehatan.
61
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan serta kesimpulan dapat
disarankan hal-hal berikut ini :
1. Bagi instansi pelayanan kesehatan, perlu mengoptimalkan kinerja
petugas kesehatan dengan mengadakan evaluasi terhadap perawatan.
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian dimana mayoritas responden
memiliki persepsi negatif tentang komunikasi interpersonal petugas
kesehatan dipuskesmas. Sehingga hal ini perlu ditingkatkan dengan
perlu adanya dukungan dari pihak instansi pelayanan kesehatan dengan
terus melakukan evaluasi terhadap kinerja petugas kesehatan demi
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.
2. Bagi Ilmu Keperawatan, hendaknya hasil penelitian ini dapat
meningkatkan pengetahuan mahasiswa terkait gambaran persepsi
pasien BPJS dan non BPJS tentang komunikasi interpersonal petugas
kesehatan di Puskesmas
3. Bagi peneliti selanjutnya, dapat melakukan penelitian ini dengan
menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan metode wawancara
agar mendapatkan hasil persepsi yang lebih mendalam.
62
DAFTAR PUSTAKA
Adi, R. 2015. Aspek Hukum dalam Penelitian. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor
Indonesia.
Darmadi, H. 2013. Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial. Bandung: Alfabeta.
Dinas Kesehatan Provinsi Banten Tahun 2012.
Dermawanti, dkk. 2014. Hubungan Komunikasi Interpersonal Petugas Kesehatan
Terhadap Kepatuhan Pasien Menjalani Pengobatan TB Paru di Puskesmas
Sunggal Medan Tahun 2014. Fakultas Kesehatan Masyarakat USU.
Effendy, OU. 2007. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Erwita. 2013. Pengaruh Komunikasi Terapeutik Bidan Terhadap Kenyamanan
Ibu Pra Persalinan di Kecamatan Medan Marelan. Program Studi S2 Ilmu
Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera
Utara.
Handayani L, Ma’ruf NA dan Sopacua E. 2009. Peran Tenaga Kesehatan Sebagai
Pelaksanaan Pelayanan Puskesmas. Pusat Penelitian dan Pengembangan
Sistem dan Kebijkan Kesehatan, Surabaya.
Hardjana, AM. 2003. Komunikasi Intrapersonal & Interpersonal. Yogyakarta:
Kanisius.
Hidayat, AA. 2007. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data.
Jakarta: Salemba Medika.
Hude, MD. 2006. Emosi (Penjelajahan Religio-Psikologis tentang Emosi
Manusia di dalam Alquran). Jakarta: Erlangga.
Janti, S. 2014. Analisis Validitas dan Reliabilitas dengan Skala Likert terhadap
Pengembangan Si/Ti dalam Penentuan Pengambilan Keputusan Penerapan
Strategic Planning pada Industri Garmen. Prosiding Seminar Nasional
Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) Yogyakarta.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2014. Buku Pegangan Sosialisasi
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional.
Kozier, et al. 2004. Fundamental of Nursing. Jakarta: EGC.
Kunene,N, Nzimande, et.all. 2001. The Image of The Nursing Profession as
Perceived by The Community Members of Three Adjacent Residental Areas of
Empangeni In Kwazulu-Natal.
63
Lapau, B. 2013. Metode Penelitian Kesehatan: Metode Ilmiah Penulisas Skripsi,
Tesis, Dan Disertasi. Jakarta: yayasan pustaka obor indonesia.
Muhith, A. 2016. Pendidikan Keperawatan Gerontik. Yogykarta: CV Andi Offset.
Muninjaya, A.A.G. 2004. Manajemen Kesehatan. Bali: EGC.
Notoatmodjo, S. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka
Cipta.
Notoatmodjo, S. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka
Cipta.
Peraturan Pemerintah RI No.101 tahun 2012 tentang Penerima Bantuan Iuran
Jaminan Kesehatan.
Peraturan Presiden No.12 tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan.
Potter, & Perry, A. G. 2007. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep,.
Proses, Dan Praktik, edisi 4, Volume.2. Jakarta: EGC.
Praptomo, A.J. 2016. Metodologi Riset Kesehatan Teknologi Laboratorium Medik
dan Bidang Kesehatan Lainnya. Yogyakarta: Deepublish.
Rauf, NI., MY Amir, Balqis. 2013. Faktor-faktor yang berhubungan dengan
pemanfaatan pelayanan antenatal care di Puskesmas Minasa Upa Kota
Makasar. Hasil Penelitian. Administrasi Kesehatan dan Kebijakan, FKM
Unhas.
Rumengan, Debra S., Umboh, J.M.L, dan Kandou, G.D. 2015. Faktor-faktor yang
Berhubungan dengan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan pada Peserta BPJS
Kesehatan di Puskesmas Paniki Bawah Kecamatan Mapanget Kota Manado.
JIKMU. Vol 5.
Sastradimulya, Firri., Nurhayati, Eka., Susanti, Yuli. 2014. Hubungan Tingkat
Pengetahuan Pasien Tentang Jaminan Kesehatan Nasional dengan Status
Kepesertaan BPJS. Prosiding Penelitian Sivitas Akademika Unisba.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
ALFABETA.
Sunaryo. 2004. Psikologi untuk Keperawatan. Jakarta: EGC.
Su’udi, A. 2010. Analisis Pemanfaatan Subsidi Pelayanan Kesehatan Gratis
Tingkat Puskesmas Di Kabupaten Tabalong Kalimantan Selatan. FKMUI.
64
Swarjana, I. K. 2015. Metodologi Penelitian Kesehatan (Edisi Revisi).
Yogyakarta: ANDI.
Swarjana, I.K. 2016. Statistik Kesehatan. Yogyakarta: ANDI.
Thoha, M. 2008. Perilaku Organisasi : Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta:
Raja Grafindo Persada.
Undang-Undang Republik Indonesia No.36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
Walgito, B. 2004. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi.
Wardhani, A.I, dkk. 2016. Efektivitas Komunikasi Antarpribadi pada Kegiatan
Komunikasi Dokter-Pasien di Konsultasi Gratis RS Ortopedi Prof. DR. R.
Soeharso Surakarta.
Wasis. 2008. Pedoman Riset Praktis untuk Profesi Perawat. Jakarta: EGC.
Wiryanto. 2004. Ilmu Komunikasi. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.
65
LAMPIRAN
66
LEMBAR PERSETUJUAN
Kepada Yth.
Bapak/Ibu responden
Di tempat
Sebagai persyaratan tugas akhir mahasiswa Program Studi S1 Ilmu Keperawatan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, saya Putri Vidia Tamara akan melakukan
penelitian mengenai “Gambaran Persepsi Pasien BPJS dan Non BPJS
Tentang Komunikasi Interpersonal Petugas Kesehatan di Puskesmas
Kecamatan Cinangka Serang Banten”. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui gambaran persepsi pasien BPJS dan Non BPJS tentang
komunikasi interpersonal petugas kesehatan di Puskesmas Kecamatan Cinangka,
dan untuk keperluan tersebut saya mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk menjadi
responden dalam penelitian ini, selanjutnya saya mohon Bapak/Ibu untuk mengisi
kuesioner yang tersedia sesuai dengan apa adanya sesuai apa yang dialami oleh
Bapak/Ibu. Identitas serta jawaban yang dicantumkan sepenuhnya akan dijamin
kerahasiannya oleh peneliti.
Demikian lembar persetujuan ini saya buat. Atas bantuan dan
partisipasinya saya ucapkan terima kasih sebesar – besarnya.
Cinangka,..…/Juni/2017
Responden Peneliti
(……………………….) (Putri Vidia Tamara)
67
KUESIONER
Kepada Responden yang terhormat, saat ini peneliti sedang melakukan survei
persepsi pasien BPJS dan non BPJS tentang komunikasi interpersonal petugas
kesehatan di puskesmas kecamatan Cinangka.
Partisipasi anda sangat kami harapkan dalam mengisi kuesioner ini. Kami harap
informasi yang anda berikan adalah sesuai dengan keyakinan anda. Setiap
jawaban yang anda berikan merupakan bantuan yang tidak ternilai besarnya bagi
penelitian kami. Bila terdapat kesulitan menjawab, dapat bertanya langsung
kepada Interviewer.
Terima kasih atas bantuan dan kesediaan anda meluangkan waktu untuk mengisi
kuesioner ini.
Petunjuk Pengisian Bagian A : Berilah tanda ( √ ) pada jawaban yang Anda
maksud.
A: IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama :
2. Jenis kelamin : � Pria � Wanita
3. Usia :
4. Pendidikan terakhir : � Tidak sekolah � SD � SMP
� SMA � Perguruan tinggi
5. Status Kepesertaan : � BPJS � UMUM
68
B: PERSEPSI PASIEN BPJS DAN NON BPJS TENTANG KOMUNIKASI
INTERPERSONAL PETUGAS KESEHATAN
Petunjuk Pengisian Bagian B:
Dibawah ini terdapat pernyataan-pernyataan yang berkaitan dengan
pengalaman anda sebagai pasien setelah menerima pelayanan kesehatan
di Puskesmas Kecamatan Cinangka.
Berikanlah tanda ( √ ) pada kolom yang tersedia pada tiap pernyataan sesuai
dengan persepsi Anda terhadap tindakan petugas kesehatan yang telah
diterima.
Keterangan: SB = Sangat Baik
B = Baik
CB = Cukup Baik
KB = Kurang Baik
TB = Tidak Baik
NO Kesan tentang tenaga kesehatan SB B CB KB TB
1 Terbuka terhadap pengobatan dan
kondisi sakit yang dialami pasien
2 Membuka diri mengungkapkan
informasi secara jelas tentang
penyakit dan pengobatannya
3 Menjelaskan dengan detail
tentang informasi pengobatan
4 Merespon langsung saat
berkomunikasi
5 Bersikap terbuka sehingga pasien
lebih patuh berobat & minum
obat
6 Mampu mengetahui/mendiagnosa
apa yang sedang dialami oleh
pasien
7 Dapat merasakan apa yang
sedang dikeluhkan & dirasakan
pasien
8 Mampu memahami & memotivasi
pasien dalam proses
penyembuhan
9 Menggunakan bahasa yang
mudah untuk dipahami saat
69
memberikan pelayanan
10 Terlibat aktif dengan pasien
melalui ekspresi wajah & bahasa
tubuh yang sesuai
11 Saat pemeriksaan, melakukan
sentuhan yang sepantasnya dan
dengan sopan
12 Menghargai dan berkonsentrasi
saat berkomunikasi, ditunjukkan
dengan kontak mata, postur tubuh
penuh perhtian dan kedekatan
fisik
13 Memberikan dukungan setiap
pasien berbicara
14 Memperlakukan pasien dengan
ramah sewaktu berkomunikasi
15 Memotivasi pasien sewaktu
berkomunikasi tentang
pengobatan
16 Menghormati pendapat pasien
saat berkomunikasi dan
mendorong untuk tetap semangat
dalam pengobatan
17 Menghargai pasien ketika
berkomunikasi
18 Mendukung pasien ketika datang
berobat
19 Komunikasi tenaga kesehatan
dapat menambah kepercayaan diri
pasien untuk kesembuhan
penyakitnya
20 Komunikasi yang oleh tenaga
kesehatan membuat pasien
merasa tenang dalam pengobatan
21 Pasien percaya bahwa informasi
tentang penyakit dan pengobatan
dari tenaga kesehatan adalah
benar dan akurat
22 Sikap dan penampilan tenaga
kesehatan,meningkatkan
semangat pasien untuk mengikuti
pengobatan
23 Melalui sikap dan penampilan tenaga kesehatan, dapat
membantu pasien untuk tenang
dan nyaman dalam pengobatan
70
24 Setelah berkomunikasi dengan
tenaga kesehatan pasien lebih
patuh untuk meminum obat
25 Tenaga kesehatan menunjukkan
rasa kebersamaan dan keramahan
dalam berkomunikasi
26 Tidak ada jarak yang ditunjukkan
antara tenaga kesehatan & pasien
selama berkomunikasi mengenai
penyakit & pengobatan
27 Tenaga kesehatan bersama-sama
dngn pasien membahas dan
mendiskusikan segala masalah
yang akan dihadapi pasien selama
pengobatan
28 Tenaga kesehatan bersedia
bersama-sama dengan pasien
membahas mengenai penyakit dan
pengobatan yang akan dijalani
dengan baik
29 Komunikasi yang dilakukan oleh
tenaga kesehatan menunjukkan
rasa kekeluargaan, tidak sebatas
sebgai petugas kesehatan
30 Cara berkomunikasi tenaga
kesehatan dapat membuat pasien
lebih patuh untuk berobat
71
A. Uji Validitas dan Reliabilitas
Validitas dan Reliabilitas Domain Keterbukaan
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 30 100,0
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized Items N of Items
,705 ,715 7
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
Keterbukaan1 3,50 ,820 30
Keterbukaan2 3,50 ,572 30
Keterbukaan3 3,53 ,629 30
Keterbukaan4 3,83 ,699 30
Keterbukaan5 3,50 ,630 30
Keterbukaan6 3,83 ,791 30
TOTAL 21,70 2,231 30
72
Correlations
VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 TOTAL
Keterbukaan1 Pearson Correlation 1 ,037 -,134 -,090 ,100 ,080 ,368*
Sig. (2-tailed) ,847 ,481 ,635 ,598 ,675 ,046
N 30 30 30 30 30 30 30
Keterbukaan2 Pearson Correlation ,037 1 ,383* ,302 ,144 ,419* ,662**
Sig. (2-tailed) ,847 ,037 ,105 ,449 ,021 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30
Keterbukaan3 Pearson Correlation -,134 ,383* 1 ,209 ,174 ,254 ,536**
Sig. (2-tailed) ,481 ,037 ,267 ,357 ,176 ,002
N 30 30 30 30 30 30 30
Keterbukaan4 Pearson Correlation -,090 ,302 ,209 1 -,118 ,509** ,564**
Sig. (2-tailed) ,635 ,105 ,267 ,536 ,004 ,001
N 30 30 30 30 30 30 30
Keterbukaan5 Pearson Correlation ,100 ,144 ,174 -,118 1 ,035 ,380*
Sig. (2-tailed) ,598 ,449 ,357 ,536 ,856 ,038
N 30 30 30 30 30 30 30
Keterbukaan6 Pearson Correlation ,080 ,419* ,254 ,509** ,035 1 ,732**
Sig. (2-tailed) ,675 ,021 ,176 ,004 ,856 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30
TOTAL Pearson Correlation ,368* ,662** ,536** ,564** ,380* ,732** 1
Sig. (2-tailed) ,046 ,000 ,002 ,001 ,038 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30
73
Validitas dan Reliabilitas Domain Empati
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 30 100,0
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized Items N of Items
,667 ,646 7
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
Empati1 3,93 ,907 30
Empati2 3,17 ,874 30
Empati3 4,47 ,681 30
Empati4 3,40 ,894 30
Empati5 4,00 ,830 30
Empati6 3,70 ,596 30
TOTAL 22,67 2,339 30
74
Correlations
VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 TOTAL
VAR00001 Pearson Correlation 1 -,159 ,387* ,161 ,092 ,217 ,590**
Sig. (2-tailed) ,400 ,035 ,394 ,630 ,250 ,001
N 30 30 30 30 30 30 30
VAR00002 Pearson Correlation -,159 1 -,019 ,088 ,047 ,099 ,382*
Sig. (2-tailed) ,400 ,919 ,643 ,803 ,602 ,037
N 30 30 30 30 30 30 30
VAR00003 Pearson Correlation ,387* -,019 1 ,023 ,061 ,272 ,534**
Sig. (2-tailed) ,035 ,919 ,906 ,749 ,146 ,002
N 30 30 30 30 30 30 30
VAR00004 Pearson Correlation ,161 ,088 ,023 1 -,046 ,104 ,494**
Sig. (2-tailed) ,394 ,643 ,906 ,808 ,586 ,005
N 30 30 30 30 30 30 30
VAR00005 Pearson Correlation ,092 ,047 ,061 -,046 1 ,070 ,426*
Sig. (2-tailed) ,630 ,803 ,749 ,808 ,714 ,019
N 30 30 30 30 30 30 30
VAR00006 Pearson Correlation ,217 ,099 ,272 ,104 ,070 1 ,519**
Sig. (2-tailed) ,250 ,602 ,146 ,586 ,714 ,003
N 30 30 30 30 30 30 30
TOTAL Pearson Correlation ,590** ,382* ,534** ,494** ,426* ,519** 1
Sig. (2-tailed) ,001 ,037 ,002 ,005 ,019 ,003
N 30 30 30 30 30 30 30
75
Validitas dan Reliabilitas Domain Sikap Mendukung
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 30 100,0
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized Items N of Items
,638 ,582 7
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
Sikap_Mendukung1 3,70 ,837 30
Sikap_Mendukung2 4,13 ,629 30
Sikap_Mendukung3 3,53 ,776 30
Sikap_Mendukung4 3,70 ,794 30
Sikap_Mendukung5 4,10 ,607 30
Sikap_Mendukung6 3,80 ,761 30
TOTAL 22,97 2,008 30
76
Correlations
VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 TOTAL
VAR00001 Pearson Correlation 1 ,013 -,064 ,223 -,075 -,097 ,425*
Sig. (2-tailed) ,945 ,738 ,236 ,695 ,608 ,019
N 30 30 30 30 30 30 30
VAR00002 Pearson Correlation ,013 1 ,132 ,083 ,235 ,058 ,495**
Sig. (2-tailed) ,945 ,487 ,663 ,212 ,762 ,005
N 30 30 30 30 30 30 30
VAR00003 Pearson Correlation -,064 ,132 1 ,045 ,102 ,012 ,454*
Sig. (2-tailed) ,738 ,487 ,814 ,590 ,951 ,012
N 30 30 30 30 30 30 30
VAR00004 Pearson Correlation ,223 ,083 ,045 1 -,079 ,125 ,555**
Sig. (2-tailed) ,236 ,663 ,814 ,680 ,509 ,001
N 30 30 30 30 30 30 30
VAR00005 Pearson Correlation -,075 ,235 ,102 -,079 1 ,045 ,370*
Sig. (2-tailed) ,695 ,212 ,590 ,680 ,814 ,044
N 30 30 30 30 30 30 30
VAR00006 Pearson Correlation -,097 ,058 ,012 ,125 ,045 1 ,424*
Sig. (2-tailed) ,608 ,762 ,951 ,509 ,814 ,020
N 30 30 30 30 30 30 30
TOTAL Pearson Correlation ,425* ,495** ,454* ,555** ,370* ,424* 1
Sig. (2-tailed) ,019 ,005 ,012 ,001 ,044 ,020
N 30 30 30 30 30 30 30
77
Validitas dan Reliabilitas Domain Sikap Positif
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 30 100,0
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized Items N of Items
,724 ,755 7
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
Sikap_Positif1 3,63 ,556 30
Sikap_Positif2 3,43 ,679 30
Sikap_Positif3 4,30 ,794 30
Sikap_Positif4 3,60 ,563 30
Sikap_Positif5 3,67 ,661 30
Sikap_Positif6 3,67 ,884 30
TOTAL 22,30 2,380 30
78
Correlations
VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 TOTAL
VAR00001 Pearson Correlation 1 ,435* ,023 ,066 ,500** ,164 ,581**
Sig. (2-tailed) ,016 ,902 ,729 ,005 ,387 ,001
N 30 30 30 30 30 30 30
VAR00002 Pearson Correlation ,435* 1 ,070 ,198 ,256 ,249 ,621**
Sig. (2-tailed) ,016 ,712 ,293 ,172 ,185 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30
VAR00003 Pearson Correlation ,023 ,070 1 -,108 ,066 ,147 ,407*
Sig. (2-tailed) ,902 ,712 ,570 ,730 ,437 ,026
N 30 30 30 30 30 30 30
VAR00004 Pearson Correlation ,066 ,198 -,108 1 ,278 ,485** ,530**
Sig. (2-tailed) ,729 ,293 ,570 ,137 ,007 ,003
N 30 30 30 30 30 30 30
VAR00005 Pearson Correlation ,500** ,256 ,066 ,278 1 ,157 ,614**
Sig. (2-tailed) ,005 ,172 ,730 ,137 ,406 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30
VAR00006 Pearson Correlation ,164 ,249 ,147 ,485** ,157 1 ,688**
Sig. (2-tailed) ,387 ,185 ,437 ,007 ,406 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30
TOTAL Pearson Correlation ,581** ,621** ,407* ,530** ,614** ,688** 1
Sig. (2-tailed) ,001 ,000 ,026 ,003 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30
79
Validitas dan Reliabilitas Domain Kesetaraan
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 30 100,0
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized Items N of Items
,616 ,545 7
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
Kesetaraan1 3,73 ,691 30
Kesetaraan2 3,43 ,935 30
Kesetaraan3 3,77 ,568 30
Kesetaraan4 3,37 ,890 30
Kesetaraan5 3,97 ,718 30
Kesetaraan6 3,00 1,083 30
TOTAL 21,27 2,164 30
80
Correlations
VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 TOTAL
VAR00001 Pearson Correlation 1 -,028 -,076 ,052 ,329 -,046 ,395*
Sig. (2-tailed) ,881 ,690 ,784 ,076 ,809 ,031
N 30 30 30 30 30 30 30
VAR00002 Pearson Correlation -,028 1 ,067 -,156 -,234 ,204 ,401*
Sig. (2-tailed) ,881 ,725 ,410 ,213 ,279 ,028
N 30 30 30 30 30 30 30
VAR00003 Pearson Correlation -,076 ,067 1 ,039 ,149 ,112 ,389*
Sig. (2-tailed) ,690 ,725 ,839 ,431 ,555 ,034
N 30 30 30 30 30 30 30
VAR00004 Pearson Correlation ,052 -,156 ,039 1 ,074 ,000 ,395*
Sig. (2-tailed) ,784 ,410 ,839 ,699 1,000 ,031
N 30 30 30 30 30 30 30
VAR00005 Pearson Correlation ,329 -,234 ,149 ,074 1 ,000 ,405*
Sig. (2-tailed) ,076 ,213 ,431 ,699 1,000 ,026
N 30 30 30 30 30 30 30
VAR00006 Pearson Correlation -,046 ,204 ,112 ,000 ,000 1 ,603**
Sig. (2-tailed) ,809 ,279 ,555 1,000 1,000 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30
TOTAL Pearson Correlation ,395* ,401* ,389* ,395* ,405* ,603** 1
Sig. (2-tailed) ,031 ,028 ,034 ,031 ,026 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30
81
B. Uji Normalitas
Uji Normalitas Keterbukaan
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Keterbukaan1 30 100,0% 0 0,0% 30 100,0%
Keterbukaan2 30 100,0% 0 0,0% 30 100,0%
Keterbukaan 3 30 100,0% 0 0,0% 30 100,0%
Keterbukaan 4 30 100,0% 0 0,0% 30 100,0%
Keterbukaan 5 30 100,0% 0 0,0% 30 100,0%
Keterbukaan 6 30 100,0% 0 0,0% 30 100,0%
TOTAL 30 100,0% 0 0,0% 30 100,0%
Descriptives
Statistic Std. Error
Keterbukaan 1 Mean 3,50 ,150
95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 3,19
Upper Bound 3,81
5% Trimmed Mean 3,50
Median 4,00
Variance ,672
Std. Deviation ,820
Minimum 2
Maximum 5
Range 3
Interquartile Range 1
Skewness -,402 ,427
Kurtosis -,347 ,833
Keterbukaan 2 Mean 3,50 ,104
95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 3,29
Upper Bound 3,71
5% Trimmed Mean 3,54
Median 4,00
Variance ,328
82
Std. Deviation ,572
Minimum 2
Maximum 4
Range 2
Interquartile Range 1
Skewness -,591 ,427
Kurtosis -,620 ,833
Keterbukaan 3 Mean 3,53 ,115
95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 3,30
Upper Bound 3,77
5% Trimmed Mean 3,54
Median 4,00
Variance ,395
Std. Deviation ,629
Minimum 2
Maximum 5
Range 3
Interquartile Range 1
Skewness -,133 ,427
Kurtosis -,104 ,833
Keterbukaan 4 Mean 3,83 ,128
95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 3,57
Upper Bound 4,09
5% Trimmed Mean 3,81
Median 4,00
Variance ,489
Std. Deviation ,699
Minimum 3
Maximum 5
Range 2
Interquartile Range 1
Skewness ,240 ,427
Kurtosis -,831 ,833
Keterbukaan 5 Mean 3,50 ,115
95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 3,26
Upper Bound 3,74
5% Trimmed Mean 3,50
83
Median 3,50
Variance ,397
Std. Deviation ,630
Minimum 2
Maximum 5
Range 3
Interquartile Range 1
Skewness ,000 ,427
Kurtosis -,134 ,833
Keterbukaan 6 Mean 3,83 ,145
95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 3,54
Upper Bound 4,13
5% Trimmed Mean 3,85
Median 4,00
Variance ,626
Std. Deviation ,791
Minimum 2
Maximum 5
Range 3
Interquartile Range 1
Skewness -,132 ,427
Kurtosis -,444 ,833
TOTAL Mean 21,70 ,407
95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 20,87
Upper Bound 22,53
5% Trimmed Mean 21,78
Median 22,00
Variance 4,976
Std. Deviation 2,231
Minimum 16
Maximum 26
Range 10
Interquartile Range 2
Skewness -,733 ,427
Kurtosis 1,776 ,833
84
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
VAR00001 ,296 30 ,000 ,845 30 ,000
VAR00002 ,342 30 ,000 ,710 30 ,000
VAR00003 ,304 30 ,000 ,792 30 ,000
VAR00004 ,261 30 ,000 ,800 30 ,000
VAR00005 ,286 30 ,000 ,794 30 ,000
VAR00006 ,250 30 ,000 ,858 30 ,001
TOTAL ,210 30 ,002 ,907 30 ,012
Uji Normalitas Empati
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Empati1 30 100,0% 0 0,0% 30 100,0%
Empati 2 30 100,0% 0 0,0% 30 100,0%
Empati 3 30 100,0% 0 0,0% 30 100,0%
Empati 4 30 100,0% 0 0,0% 30 100,0%
Empati 5 30 100,0% 0 0,0% 30 100,0%
Empati 6 30 100,0% 0 0,0% 30 100,0%
TOTAL 30 100,0% 0 0,0% 30 100,0%
Descriptives
Statistic Std. Error
Empati1 Mean 3,93 ,166
95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 3,59
Upper Bound 4,27
5% Trimmed Mean 4,02
Median 4,00
Variance ,823
Std. Deviation ,907
Minimum 1
Maximum 5
Range 4
85
Interquartile Range 0
Skewness -1,347 ,427
Kurtosis 2,932 ,833
Empati2 Mean 3,17 ,160
95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 2,84
Upper Bound 3,49
5% Trimmed Mean 3,13
Median 3,00
Variance ,764
Std. Deviation ,874
Minimum 2
Maximum 5
Range 3
Interquartile Range 1
Skewness ,319 ,427
Kurtosis -,474 ,833
Empati3 Mean 4,47 ,124
95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 4,21
Upper Bound 4,72
5% Trimmed Mean 4,52
Median 5,00
Variance ,464
Std. Deviation ,681
Minimum 3
Maximum 5
Range 2
Interquartile Range 1
Skewness -,923 ,427
Kurtosis -,243 ,833
Empati4 Mean 3,40 ,163
95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 3,07
Upper Bound 3,73
5% Trimmed Mean 3,39
Median 3,00
Variance ,800
Std. Deviation ,894
Minimum 2
86
Maximum 5
Range 3
Interquartile Range 1
Skewness ,012 ,427
Kurtosis -,648 ,833
Empati5 Mean 4,00 ,152
95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 3,69
Upper Bound 4,31
5% Trimmed Mean 4,04
Median 4,00
Variance ,690
Std. Deviation ,830
Minimum 2
Maximum 5
Range 3
Interquartile Range 2
Skewness -,387 ,427
Kurtosis -,483 ,833
Empati6 Mean 3,70 ,109
95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 3,48
Upper Bound 3,92
5% Trimmed Mean 3,72
Median 4,00
Variance ,355
Std. Deviation ,596
Minimum 2
Maximum 5
Range 3
Interquartile Range 1
Skewness -,859 ,427
Kurtosis 1,132 ,833
TOTAL Mean 22,67 ,427
95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 21,79
Upper Bound 23,54
5% Trimmed Mean 22,59
Median 22,00
Variance 5,471
87
Std. Deviation 2,339
Minimum 19
Maximum 28
Range 9
Interquartile Range 3
Skewness ,536 ,427
Kurtosis -,322 ,833
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic df Sig.
Empati1 ,329 30 ,000 ,793 30 ,000
Empati 2 ,242 30 ,000 ,870 30 ,002
Empati 3 ,350 30 ,000 ,725 30 ,000
Empati 4 ,215 30 ,001 ,881 30 ,003
Empati 5 ,233 30 ,000 ,852 30 ,001
Empati 6 ,393 30 ,000 ,729 30 ,000
TOTAL ,179 30 ,015 ,950 30 ,171
Uji Normalitas Sikap Mendukung
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Sikap_Menduk
ung1 30 100,0% 0 0,0% 30 100,0%
Sikap_Menduk
ung2 30 100,0% 0 0,0% 30 100,0%
Sikap_Menduk
ung3 30 100,0% 0 0,0% 30 100,0%
Sikap_Menduk
ung4 30 100,0% 0 0,0% 30 100,0%
Sikap_Menduk
ung5 30 100,0% 0 0,0% 30 100,0%
88
Sikap_Menduk
ung6 30 100,0% 0 0,0% 30 100,0%
TOTAL 30 100,0% 0 0,0% 30 100,0%
89
Descriptives
Statistic Std. Error
Sikap_Menduk
ung1
Mean 3,70 ,153
95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 3,39
Upper Bound 4,01
5% Trimmed Mean 3,72
Median 4,00
Variance ,700
Std. Deviation ,837
Minimum 2
Maximum 5
Range 3
Interquartile Range 1
Skewness -,121 ,427
Kurtosis -,438 ,833
Sikap_Menduk
ung2
Mean 4,13 ,115
95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 3,90
Upper Bound 4,37
5% Trimmed Mean 4,15
Median 4,00
Variance ,395
Std. Deviation ,629
Minimum 3
Maximum 5
Range 2
Interquartile Range 1
Skewness -,098 ,427
Kurtosis -,321 ,833
Sikap_Menduk
ung3
Mean 3,53 ,142
95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 3,24
Upper Bound 3,82
5% Trimmed Mean 3,54
Median 4,00
Variance ,602
Std. Deviation ,776
Minimum 2
Maximum 5
90
Range 3
Interquartile Range 1
Skewness -,356 ,427
Kurtosis -,138 ,833
Sikap_Menduk
ung4
Mean 3,70 ,145
95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 3,40
Upper Bound 4,00
5% Trimmed Mean 3,70
Median 4,00
Variance ,631
Std. Deviation ,794
Minimum 2
Maximum 5
Range 3
Interquartile Range 1
Skewness ,168 ,427
Kurtosis -,609 ,833
Sikap_Menduk
ung5
Mean 4,10 ,111
95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 3,87
Upper Bound 4,33
5% Trimmed Mean 4,11
Median 4,00
Variance ,369
Std. Deviation ,607
Minimum 3
Maximum 5
Range 2
Interquartile Range 0
Skewness -,040 ,427
Kurtosis -,081 ,833
Sikap_Menduk
ung6
Mean 3,80 ,139
95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 3,52
Upper Bound 4,08
5% Trimmed Mean 3,78
Median 4,00
Variance ,579
Std. Deviation ,761
91
Minimum 3
Maximum 5
Range 2
Interquartile Range 1
Skewness ,362 ,427
Kurtosis -1,141 ,833
TOTAL Mean 22,97 ,367
95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 22,22
Upper Bound 23,72
5% Trimmed Mean 22,98
Median 23,00
Variance 4,033
Std. Deviation 2,008
Minimum 19
Maximum 27
Range 8
Interquartile Range 2
Skewness -,362 ,427
Kurtosis ,099 ,833
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Sikap_Menduk
ung1 ,240 30 ,000 ,872 30 ,002
Sikap_Menduk
ung2 ,317 30 ,000 ,778 30 ,000
Sikap_Menduk
ung3 ,293 30 ,000 ,845 30 ,000
Sikap_Menduk
ung4 ,244 30 ,000 ,851 30 ,001
Sikap_Menduk
ung5 ,332 30 ,000 ,766 30 ,000
Sikap_Menduk
ung6 ,253 30 ,000 ,796 30 ,000
TOTAL ,148 30 ,090 ,943 30 ,110
92
Uji Normalitas Sikap Positif
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Sikap_Positif1 30 100,0% 0 0,0% 30 100,0%
Sikap_Positif2 30 100,0% 0 0,0% 30 100,0%
Sikap_Positif3 30 100,0% 0 0,0% 30 100,0%
Sikap_Positif4 30 100,0% 0 0,0% 30 100,0%
Sikap_Positif5 30 100,0% 0 0,0% 30 100,0%
Sikap_Positif6 30 100,0% 0 0,0% 30 100,0%
TOTAL 30 100,0% 0 0,0% 30 100,0%
Descriptives
Statistic Std. Error
Sikap_Positif1 Mean 3,63 ,102
95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 3,43
Upper Bound 3,84
5% Trimmed Mean 3,61
Median 4,00
Variance ,309
Std. Deviation ,556
Minimum 3
Maximum 5
Range 2
Interquartile Range 1
Skewness ,074 ,427
Kurtosis -,796 ,833
Sikap_Positif2 Mean 3,43 ,124
95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 3,18
Upper Bound 3,69
5% Trimmed Mean 3,44
Median 3,00
Variance ,461
Std. Deviation ,679
93
Minimum 2
Maximum 5
Range 3
Interquartile Range 1
Skewness -,097 ,427
Kurtosis -,083 ,833
Sikap_Positif3 Mean 4,30 ,145
95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 4,00
Upper Bound 4,60
5% Trimmed Mean 4,33
Median 4,50
Variance ,631
Std. Deviation ,794
Minimum 3
Maximum 5
Range 2
Interquartile Range 1
Skewness -,610 ,427
Kurtosis -1,120 ,833
Sikap_Positif4 Mean 3,60 ,103
95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 3,39
Upper Bound 3,81
5% Trimmed Mean 3,65
Median 4,00
Variance ,317
Std. Deviation ,563
Minimum 2
Maximum 4
Range 2
Interquartile Range 1
Skewness -1,042 ,427
Kurtosis ,176 ,833
Sikap_Positif5 Mean 3,67 ,121
95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 3,42
Upper Bound 3,91
5% Trimmed Mean 3,67
Median 4,00
94
Variance ,437
Std. Deviation ,661
Minimum 2
Maximum 5
Range 3
Interquartile Range 1
Skewness -,284 ,427
Kurtosis ,270 ,833
Sikap_Positif6 Mean 3,67 ,161
95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 3,34
Upper Bound 4,00
5% Trimmed Mean 3,72
Median 4,00
Variance ,782
Std. Deviation ,884
Minimum 1
Maximum 5
Range 4
Interquartile Range 1
Skewness -1,188 ,427
Kurtosis 2,002 ,833
TOTAL Mean 22,30 ,435
95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 21,41
Upper Bound 23,19
5% Trimmed Mean 22,35
Median 22,00
Variance 5,666
Std. Deviation 2,380
Minimum 16
Maximum 27
Range 11
Interquartile Range 2
Skewness -,218 ,427
Kurtosis ,667 ,833
95
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Sikap_Positif1 ,345 30 ,000 ,717 30 ,000
Sikap_Positif2 ,272 30 ,000 ,822 30 ,000
Sikap_Positif3 ,311 30 ,000 ,758 30 ,000
Sikap_Positif4 ,395 30 ,000 ,669 30 ,000
Sikap_Positif5 ,326 30 ,000 ,808 30 ,000
Sikap_Positif6 ,347 30 ,000 ,800 30 ,000
TOTAL ,151 30 ,079 ,964 30 ,381
Uji Normalitas Kesetaraan
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Kepesertaan1 30 100,0% 0 0,0% 30 100,0%
Kepsertaan 2 30 100,0% 0 0,0% 30 100,0%
Kepesertaan3 30 100,0% 0 0,0% 30 100,0%
Kepesertaan4 30 100,0% 0 0,0% 30 100,0%
Kepesertaan5 30 100,0% 0 0,0% 30 100,0%
Kepesertaan6 30 100,0% 0 0,0% 30 100,0%
TOTAL 30 100,0% 0 0,0% 30 100,0%
Descriptives
Statistic Std. Error
Kepesertaan1 Mean 3,73 ,126
95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 3,48
Upper Bound 3,99
5% Trimmed Mean 3,74
Median 4,00
Variance ,478
Std. Deviation ,691
Minimum 2
Maximum 5
Range 3
96
Interquartile Range 1
Skewness -,261 ,427
Kurtosis ,269 ,833
Kepesertaan2 Mean 3,43 ,171
95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 3,08
Upper Bound 3,78
5% Trimmed Mean 3,43
Median 3,00
Variance ,875
Std. Deviation ,935
Minimum 2
Maximum 5
Range 3
Interquartile Range 1
Skewness ,342 ,427
Kurtosis -,664 ,833
Kepesertaan3 Mean 3,77 ,104
95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 3,55
Upper Bound 3,98
5% Trimmed Mean 3,74
Median 4,00
Variance ,323
Std. Deviation ,568
Minimum 3
Maximum 5
Range 2
Interquartile Range 1
Skewness -,013 ,427
Kurtosis -,168 ,833
Kepesertaan4 Mean 3,37 ,162
95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 3,03
Upper Bound 3,70
5% Trimmed Mean 3,41
Median 4,00
Variance ,792
Std. Deviation ,890
Minimum 1
97
Maximum 5
Range 4
Interquartile Range 1
Skewness -,825 ,427
Kurtosis ,384 ,833
Kepesertaan5 Mean 3,97 ,131
95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 3,70
Upper Bound 4,23
5% Trimmed Mean 3,96
Median 4,00
Variance ,516
Std. Deviation ,718
Minimum 3
Maximum 5
Range 2
Interquartile Range 1
Skewness ,050 ,427
Kurtosis -,954 ,833
Kepesertaaan6 Mean 3,00 ,198
95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 2,60
Upper Bound 3,40
5% Trimmed Mean 3,06
Median 3,00
Variance 1,172
Std. Deviation 1,083
Minimum 1
Maximum 4
Range 3
Interquartile Range 1
Skewness -,873 ,427
Kurtosis -,436 ,833
TOTAL Mean 21,27 ,395
95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 20,46
Upper Bound 22,07
5% Trimmed Mean 21,24
Median 21,50
Variance 4,685
98
Std. Deviation 2,164
Minimum 17
Maximum 26
Range 9
Interquartile Range 3
Skewness ,046 ,427
Kurtosis -,449 ,833
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Kepesertaan1 ,317 30 ,000 ,823 30 ,000
Kepesertaan2 ,278 30 ,000 ,862 30 ,001
Kepesertaan3 ,359 30 ,000 ,735 30 ,000
Kepesertaan4 ,295 30 ,000 ,838 30 ,000
Kepesertaan5 ,252 30 ,000 ,810 30 ,000
Kepesertaan6 ,267 30 ,000 ,787 30 ,000
TOTAL ,133 30 ,188 ,968 30 ,478
JENIS_KELAMIN
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid LAKI-LAKI 40 40,8 40,8 40,8
PEREMPUAN 58 59,2 59,2 100,0
Total 98 100,0 100,0
PENDIDIKAN
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid SD 9 9,2 9,2 9,2
SMP 30 30,6 30,6 39,8
SMA 49 50,0 50,0 89,8
PERGURUAN TINGGI 10 10,2 10,2 100,0
Total 98 100,0 100,0
99
KEPESERTAAN
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid BPJS 53 54,1 54,1 54,1
NON BPJS 45 45,9 45,9 100,0
Total 98 100,0 100,0
USIA
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid DEWASA AKHIR 70 71,4 71,4 71,4
DEWASA AWAL 28 28,6 28,6 100,0
Total 98 100,0 100,0
KETERBUKAAN BPJS
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid ADA KETERBUKAAN 37 69,8 69,8 69,8
TIDAK ADA KETERBUKAAN 16 30,2 30,2 100,0
Total 53 100,0 100,0
KETERBUKAAN NON BPJS
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulativ
e Percent
Valid ADA KETERBUKAAN 31 68,9 68,9 68,9
TIDAK ADA KETERBUKAAN 14 31,1 31,1 100,0
Total 45 100,0 100,0
EMPATI BPJS
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid EMPATI 37 69,8 69,8 69,8
TIDAK EMPATI 16 30,2 30,2 100,0
Total 53 100,0 100,0
100
EMPATI NON BPJS
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid EMPATI 36 80,0 80,0 80,0
TIDAK EMPATI 9 20,0 20,0 100,0
Total 45 100,0 100,0
SIKAP MENDUKUNG BPJS
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid MENDUKUNG 15 28,3 28,3 28,3
TIDAK MENDUKUNG 38 71,7 71,7 100,0
Total 53 100,0 100,0
SIKAP MENDUKUNG NON BPJS
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid MENDUKUNG 22 48,9 48,9 48,9
TIDAK MENDUKUNG 23 51,1 51,1 100,0
Total 45 100,0 100,0
SIKAP POSITIF BPJS
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid BERSIKAP POSITIF 24 45,3 45,3 45,3
TIDAK BERSIKAP
POSITIF 29 54,7 54,7 100,0
Total 53 100,0 100,0
SIKAP POSITIF NON BPJS
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid BERSIKAP POSITIF 29 64,4 64,4 64,4
TIDAK BERSIKAP POSITIF 16 35,6 35,6 100,0
Total 45 100,0 100,0
101
KESETARAAN BPJS
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid ADA KESETARAAN 27 50,9 50,9 50,9
TIDAK ADA KESETARAAN 26 49,1 49,1 100,0
Total 53 100,0 100,0
KESETARAAN NON BPJS
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid ADA KESETARAAN 25 55,6 55,6 55,6
TIDAK ADA KESETARAAN 20 44,4 44,4 100,0
Total 45 100,0 100,0
NORMALITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL BPJS
Descriptives
Statistic
Std.
Error
VAR00001 Mean 3,70 ,069
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 3,56
Upper Bound 3,84
5% Trimmed Mean 3,70
Median 4,00
Variance ,253
Std. Deviation ,503
Minimum 3
Maximum 5
Range 2
Interquartile Range 1
Skewness -,410 ,327
Kurtosis -,758 ,644
VAR00002 Mean 3,75 ,093
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 3,57
Upper Bound 3,94
5% Trimmed Mean 3,75
Median 4,00
102
Variance ,458
Std. Deviation ,677
Minimum 2
Maximum 5
Range 3
Interquartile Range 1
Skewness -,045 ,327
Kurtosis -,142 ,644
VAR00003 Mean 3,79 ,095
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 3,60
Upper Bound 3,98
5% Trimmed Mean 3,79
Median 4,00
Variance ,475
Std. Deviation ,689
Minimum 2
Maximum 5
Range 3
Interquartile Range 1
Skewness -,069 ,327
Kurtosis -,165 ,644
VAR00004 Mean 3,83 ,084
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 3,66
Upper Bound 4,00
5% Trimmed Mean 3,81
Median 4,00
Variance ,374
Std. Deviation ,612
Minimum 3
Maximum 5
Range 2
Interquartile Range 1
Skewness ,103 ,327
Kurtosis -,351 ,644
VAR00005 Mean 3,60 ,095
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 3,41
Upper Bound 3,79
103
5% Trimmed Mean 3,58
Median 4,00
Variance ,475
Std. Deviation ,689
Minimum 2
Maximum 5
Range 3
Interquartile Range 1
Skewness ,344 ,327
Kurtosis -,367 ,644
VAR00006 Mean 3,75 ,093
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 3,57
Upper Bound 3,94
5% Trimmed Mean 3,73
Median 4,00
Variance ,458
Std. Deviation ,677
Minimum 3
Maximum 5
Range 2
Interquartile Range 1
Skewness ,342 ,327
Kurtosis -,771 ,644
VAR00007 Mean 3,72 ,078
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 3,56
Upper Bound 3,87
5% Trimmed Mean 3,72
Median 4,00
Variance ,322
Std. Deviation ,568
Minimum 2
Maximum 5
Range 3
Interquartile Range 1
Skewness -,609 ,327
Kurtosis ,623 ,644
VAR00008 Mean 3,74 ,098
104
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 3,54
Upper Bound 3,93
5% Trimmed Mean 3,73
Median 4,00
Variance ,506
Std. Deviation ,711
Minimum 2
Maximum 5
Range 3
Interquartile Range 1
Skewness ,101 ,327
Kurtosis -,426 ,644
VAR00009 Mean 4,11 ,110
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 3,89
Upper Bound 4,33
5% Trimmed Mean 4,17
Median 4,00
Variance ,641
Std. Deviation ,800
Minimum 2
Maximum 5
Range 3
Interquartile Range 1
Skewness -,678 ,327
Kurtosis ,147 ,644
VAR00010 Mean 3,74 ,090
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 3,56
Upper Bound 3,92
5% Trimmed Mean 3,73
Median 4,00
Variance ,429
Std. Deviation ,655
Minimum 2
Maximum 5
Range 3
Interquartile Range 1
Skewness -,096 ,327
105
Kurtosis -,015 ,644
VAR00011 Mean 3,72 ,073
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 3,57
Upper Bound 3,86
5% Trimmed Mean 3,70
Median 4,00
Variance ,284
Std. Deviation ,533
Minimum 3
Maximum 5
Range 2
Interquartile Range 1
Skewness -,168 ,327
Kurtosis -,465 ,644
VAR00012 Mean 3,38 ,072
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 3,23
Upper Bound 3,52
5% Trimmed Mean 3,38
Median 3,00
Variance ,278
Std. Deviation ,527
Minimum 2
Maximum 4
Range 2
Interquartile Range 1
Skewness ,108 ,327
Kurtosis -1,118 ,644
VAR00013 Mean 3,60 ,073
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 3,46
Upper Bound 3,75
5% Trimmed Mean 3,59
Median 4,00
Variance ,282
Std. Deviation ,531
Minimum 3
Maximum 5
Range 2
106
Interquartile Range 1
Skewness -,034 ,327
Kurtosis -1,160 ,644
VAR00014 Mean 3,91 ,090
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 3,72
Upper Bound 4,09
5% Trimmed Mean 3,90
Median 4,00
Variance ,433
Std. Deviation ,658
Minimum 3
Maximum 5
Range 2
Interquartile Range 1
Skewness ,100 ,327
Kurtosis -,613 ,644
VAR00015 Mean 3,45 ,079
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 3,29
Upper Bound 3,61
5% Trimmed Mean 3,49
Median 3,00
Variance ,329
Std. Deviation ,574
Minimum 2
Maximum 4
Range 2
Interquartile Range 1
Skewness -,443 ,327
Kurtosis -,737 ,644
VAR00016 Mean 3,62 ,090
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 3,44
Upper Bound 3,80
5% Trimmed Mean 3,60
Median 4,00
Variance ,432
Std. Deviation ,657
Minimum 2
107
Maximum 5
Range 3
Interquartile Range 1
Skewness ,160 ,327
Kurtosis -,268 ,644
VAR00017 Mean 3,70 ,096
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 3,51
Upper Bound 3,89
5% Trimmed Mean 3,71
Median 4,00
Variance ,484
Std. Deviation ,696
Minimum 2
Maximum 5
Range 3
Interquartile Range 1
Skewness -,222 ,327
Kurtosis ,068 ,644
VAR00018 Mean 3,47 ,069
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 3,33
Upper Bound 3,61
5% Trimmed Mean 3,47
Median 3,00
Variance ,254
Std. Deviation ,504
Minimum 3
Maximum 4
Range 1
Interquartile Range 1
Skewness ,117 ,327
Kurtosis -2,066 ,644
VAR00019 Mean 3,47 ,092
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 3,29
Upper Bound 3,66
5% Trimmed Mean 3,50
Median 4,00
Variance ,446
108
Std. Deviation ,668
Minimum 2
Maximum 5
Range 3
Interquartile Range 1
Skewness -,496 ,327
Kurtosis -,216 ,644
VAR00020 Mean 3,45 ,095
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 3,26
Upper Bound 3,64
5% Trimmed Mean 3,48
Median 4,00
Variance ,483
Std. Deviation ,695
Minimum 2
Maximum 5
Range 3
Interquartile Range 1
Skewness -,539 ,327
Kurtosis -,292 ,644
VAR00021 Mean 3,72 ,099
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 3,52
Upper Bound 3,91
5% Trimmed Mean 3,74
Median 4,00
Variance ,515
Std. Deviation ,717
Minimum 2
Maximum 5
Range 3
Interquartile Range 1
Skewness -,492 ,327
Kurtosis ,367 ,644
VAR00022 Mean 3,42 ,099
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 3,22
Upper Bound 3,61
5% Trimmed Mean 3,41
109
Median 3,00
Variance ,517
Std. Deviation ,719
Minimum 2
Maximum 5
Range 3
Interquartile Range 1
Skewness ,148 ,327
Kurtosis -,102 ,644
VAR00023 Mean 3,49 ,084
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 3,32
Upper Bound 3,66
5% Trimmed Mean 3,55
Median 4,00
Variance ,370
Std. Deviation ,608
Minimum 2
Maximum 4
Range 2
Interquartile Range 1
Skewness -,762 ,327
Kurtosis -,348 ,644
VAR00024 Mean 3,70 ,092
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 3,51
Upper Bound 3,88
5% Trimmed Mean 3,69
Median 4,00
Variance ,446
Std. Deviation ,668
Minimum 2
Maximum 5
Range 3
Interquartile Range 1
Skewness ,030 ,327
Kurtosis -,200 ,644
VAR00025 Mean 3,55 ,079
95% Confidence Interval for Lower Bound 3,39
110
Mean Upper Bound 3,71
5% Trimmed Mean 3,59
Median 4,00
Variance ,329
Std. Deviation ,574
Minimum 2
Maximum 4
Range 2
Interquartile Range 1
Skewness -,825 ,327
Kurtosis -,287 ,644
VAR00026 Mean 3,42 ,087
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 3,24
Upper Bound 3,59
5% Trimmed Mean 3,44
Median 3,00
Variance ,401
Std. Deviation ,633
Minimum 2
Maximum 5
Range 3
Interquartile Range 1
Skewness -,140 ,327
Kurtosis -,259 ,644
VAR00027 Mean 3,66 ,093
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 3,47
Upper Bound 3,85
5% Trimmed Mean 3,66
Median 4,00
Variance ,459
Std. Deviation ,678
Minimum 2
Maximum 5
Range 3
Interquartile Range 1
Skewness -,230 ,327
Kurtosis ,081 ,644
111
VAR00028 Mean 3,77 ,084
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 3,61
Upper Bound 3,94
5% Trimmed Mean 3,75
Median 4,00
Variance ,371
Std. Deviation ,609
Minimum 3
Maximum 5
Range 2
Interquartile Range 1
Skewness ,152 ,327
Kurtosis -,437 ,644
VAR00029 Mean 3,77 ,079
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 3,61
Upper Bound 3,93
5% Trimmed Mean 3,75
Median 4,00
Variance ,332
Std. Deviation ,577
Minimum 3
Maximum 5
Range 2
Interquartile Range 1
Skewness ,037 ,327
Kurtosis -,277 ,644
VAR00030 Mean 3,49 ,079
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 3,33
Upper Bound 3,65
5% Trimmed Mean 3,49
Median 3,00
Variance ,332
Std. Deviation ,576
Minimum 2
Maximum 5
Range 3
Interquartile Range 1
112
Skewness ,038 ,327
Kurtosis -,568 ,644
Total Mean 109,49 1,247
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 106,99
Upper Bound 111,99
5% Trimmed Mean 109,29
Median 108,00
Variance 82,447
Std. Deviation 9,080
Minimum 84
Maximum 132
Range 48
Interquartile Range 9
Skewness ,601 ,327
Kurtosis 1,864 ,644
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
VAR00001 ,405 53 ,000 ,661 53 ,000
VAR00002 ,302 53 ,000 ,817 53 ,000
VAR00003 ,298 53 ,000 ,822 53 ,000
VAR00004 ,326 53 ,000 ,767 53 ,000
VAR00005 ,281 53 ,000 ,809 53 ,000
VAR00006 ,264 53 ,000 ,786 53 ,000
VAR00007 ,389 53 ,000 ,726 53 ,000
VAR00008 ,267 53 ,000 ,829 53 ,000
VAR00009 ,255 53 ,000 ,824 53 ,000
VAR00010 ,317 53 ,000 ,805 53 ,000
VAR00011 ,382 53 ,000 ,699 53 ,000
VAR00012 ,367 53 ,000 ,686 53 ,000
VAR00013 ,357 53 ,000 ,690 53 ,000
VAR00014 ,293 53 ,000 ,792 53 ,000
VAR00015 ,320 53 ,000 ,719 53 ,000
VAR00016 ,283 53 ,000 ,804 53 ,000
VAR00017 ,309 53 ,000 ,823 53 ,000
VAR00018 ,354 53 ,000 ,636 53 ,000
VAR00019 ,314 53 ,000 ,789 53 ,000
113
VAR00020 ,313 53 ,000 ,794 53 ,000
VAR00021 ,333 53 ,000 ,814 53 ,000
VAR00022 ,284 53 ,000 ,835 53 ,000
VAR00023 ,346 53 ,000 ,718 53 ,000
VAR00024 ,297 53 ,000 ,812 53 ,000
VAR00025 ,370 53 ,000 ,692 53 ,000
VAR00026 ,291 53 ,000 ,790 53 ,000
VAR00027 ,314 53 ,000 ,815 53 ,000
VAR00028 ,324 53 ,000 ,762 53 ,000
VAR00029 ,351 53 ,000 ,741 53 ,000
VAR00030 ,312 53 ,000 ,748 53 ,000
Total ,161 53 ,002 ,913 53 ,001
komunikasi interpersonal bpjs
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid negatif 25 47,2 47,2 47,2
positif 28 52,8 52,8 100,0
Total 53 100,0 100,0
114
NORMALITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL NON BPJS
Descriptives
Statistic
Std.
Error
VAR00001 Mean 3,78 ,089
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 3,60
Upper Bound 3,96
5% Trimmed Mean 3,75
Median 4,00
Variance ,359
Std. Deviation ,599
Minimum 3
Maximum 5
Range 2
Interquartile Range 1
Skewness ,112 ,354
Kurtosis -,356 ,695
VAR00002 Mean 3,98 ,108
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 3,76
Upper Bound 4,19
5% Trimmed Mean 4,00
Median 4,00
Variance ,522
Std. Deviation ,723
Minimum 2
Maximum 5
Range 3
Interquartile Range 0
Skewness -,345 ,354
Kurtosis ,074 ,695
VAR00003 Mean 3,87 ,129
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 3,61
Upper Bound 4,13
5% Trimmed Mean 3,90
Median 4,00
Variance ,755
115
Std. Deviation ,869
Minimum 2
Maximum 5
Range 3
Interquartile Range 2
Skewness -,167 ,354
Kurtosis -,837 ,695
VAR00004 Mean 3,78 ,105
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 3,57
Upper Bound 3,99
5% Trimmed Mean 3,80
Median 4,00
Variance ,495
Std. Deviation ,704
Minimum 2
Maximum 5
Range 3
Interquartile Range 1
Skewness -,477 ,354
Kurtosis ,530 ,695
VAR00005 Mean 3,62 ,116
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 3,39
Upper Bound 3,86
5% Trimmed Mean 3,63
Median 4,00
Variance ,604
Std. Deviation ,777
Minimum 2
Maximum 5
Range 3
Interquartile Range 1
Skewness ,180 ,354
Kurtosis -,454 ,695
VAR00006 Mean 3,93 ,102
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 3,73
Upper Bound 4,14
5% Trimmed Mean 3,95
116
Median 4,00
Variance ,473
Std. Deviation ,688
Minimum 2
Maximum 5
Range 3
Interquartile Range 0
Skewness -,353 ,354
Kurtosis ,416 ,695
VAR00007 Mean 3,87 ,098
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 3,67
Upper Bound 4,07
5% Trimmed Mean 3,85
Median 4,00
Variance ,436
Std. Deviation ,661
Minimum 3
Maximum 5
Range 2
Interquartile Range 1
Skewness ,147 ,354
Kurtosis -,632 ,695
VAR00008 Mean 3,82 ,124
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 3,57
Upper Bound 4,07
5% Trimmed Mean 3,85
Median 4,00
Variance ,695
Std. Deviation ,834
Minimum 2
Maximum 5
Range 3
Interquartile Range 1
Skewness -,141 ,354
Kurtosis -,643 ,695
VAR00009 Mean 4,36 ,115
95% Confidence Interval for Lower Bound 4,12
117
Mean Upper Bound 4,59
5% Trimmed Mean 4,42
Median 5,00
Variance ,598
Std. Deviation ,773
Minimum 2
Maximum 5
Range 3
Interquartile Range 1
Skewness -1,033 ,354
Kurtosis ,564 ,695
VAR00010 Mean 3,84 ,095
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 3,65
Upper Bound 4,04
5% Trimmed Mean 3,85
Median 4,00
Variance ,407
Std. Deviation ,638
Minimum 2
Maximum 5
Range 3
Interquartile Range 1
Skewness -,410 ,354
Kurtosis ,807 ,695
VAR00011 Mean 3,80 ,093
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 3,61
Upper Bound 3,99
5% Trimmed Mean 3,78
Median 4,00
Variance ,391
Std. Deviation ,625
Minimum 3
Maximum 5
Range 2
Interquartile Range 1
Skewness ,163 ,354
Kurtosis -,464 ,695
118
VAR00012 Mean 3,64 ,106
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 3,43
Upper Bound 3,86
5% Trimmed Mean 3,63
Median 4,00
Variance ,507
Std. Deviation ,712
Minimum 2
Maximum 5
Range 3
Interquartile Range 1
Skewness ,252 ,354
Kurtosis -,400 ,695
VAR00013 Mean 3,73 ,092
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 3,55
Upper Bound 3,92
5% Trimmed Mean 3,70
Median 4,00
Variance ,382
Std. Deviation ,618
Minimum 3
Maximum 5
Range 2
Interquartile Range 1
Skewness ,231 ,354
Kurtosis -,527 ,695
VAR00014 Mean 4,02 ,108
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 3,81
Upper Bound 4,24
5% Trimmed Mean 4,02
Median 4,00
Variance ,522
Std. Deviation ,723
Minimum 3
Maximum 5
Range 2
Interquartile Range 2
119
Skewness -,034 ,354
Kurtosis -1,021 ,695
VAR00015 Mean 3,67 ,101
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 3,46
Upper Bound 3,87
5% Trimmed Mean 3,65
Median 4,00
Variance ,455
Std. Deviation ,674
Minimum 2
Maximum 5
Range 3
Interquartile Range 1
Skewness ,052 ,354
Kurtosis -,190 ,695
VAR00016 Mean 3,84 ,100
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 3,64
Upper Bound 4,05
5% Trimmed Mean 3,83
Median 4,00
Variance ,453
Std. Deviation ,673
Minimum 3
Maximum 5
Range 2
Interquartile Range 1
Skewness ,192 ,354
Kurtosis -,721 ,695
VAR00017 Mean 4,02 ,112
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 3,80
Upper Bound 4,25
5% Trimmed Mean 4,05
Median 4,00
Variance ,568
Std. Deviation ,753
Minimum 2
Maximum 5
120
Range 3
Interquartile Range 1
Skewness -,371 ,354
Kurtosis -,183 ,695
VAR00018 Mean 3,64 ,101
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 3,44
Upper Bound 3,85
5% Trimmed Mean 3,67
Median 4,00
Variance ,462
Std. Deviation ,679
Minimum 2
Maximum 5
Range 3
Interquartile Range 1
Skewness -,782 ,354
Kurtosis ,599 ,695
VAR00019 Mean 3,51 ,108
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 3,29
Upper Bound 3,73
5% Trimmed Mean 3,51
Median 4,00
Variance ,528
Std. Deviation ,727
Minimum 2
Maximum 5
Range 3
Interquartile Range 1
Skewness -,040 ,354
Kurtosis -,152 ,695
VAR00020 Mean 3,56 ,093
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 3,37
Upper Bound 3,74
5% Trimmed Mean 3,54
Median 4,00
Variance ,389
Std. Deviation ,624
121
Minimum 2
Maximum 5
Range 3
Interquartile Range 1
Skewness ,075 ,354
Kurtosis -,232 ,695
VAR00021 Mean 4,09 ,094
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 3,90
Upper Bound 4,28
5% Trimmed Mean 4,10
Median 4,00
Variance ,401
Std. Deviation ,633
Minimum 3
Maximum 5
Range 2
Interquartile Range 1
Skewness -,069 ,354
Kurtosis -,394 ,695
VAR00022 Mean 3,67 ,105
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 3,45
Upper Bound 3,88
5% Trimmed Mean 3,68
Median 4,00
Variance ,500
Std. Deviation ,707
Minimum 2
Maximum 5
Range 3
Interquartile Range 1
Skewness -,224 ,354
Kurtosis ,049 ,695
VAR00023 Mean 3,60 ,097
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 3,40
Upper Bound 3,80
5% Trimmed Mean 3,58
Median 4,00
122
Variance ,427
Std. Deviation ,654
Minimum 2
Maximum 5
Range 3
Interquartile Range 1
Skewness ,123 ,354
Kurtosis -,205 ,695
VAR00024 Mean 3,78 ,105
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 3,57
Upper Bound 3,99
5% Trimmed Mean 3,75
Median 4,00
Variance ,495
Std. Deviation ,704
Minimum 3
Maximum 5
Range 2
Interquartile Range 1
Skewness ,342 ,354
Kurtosis -,888 ,695
VAR00025 Mean 3,80 ,103
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 3,59
Upper Bound 4,01
5% Trimmed Mean 3,80
Median 4,00
Variance ,482
Std. Deviation ,694
Minimum 2
Maximum 5
Range 3
Interquartile Range 1
Skewness -,137 ,354
Kurtosis -,040 ,695
VAR00026 Mean 3,67 ,105
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 3,45
Upper Bound 3,88
123
5% Trimmed Mean 3,65
Median 4,00
Variance ,500
Std. Deviation ,707
Minimum 2
Maximum 5
Range 3
Interquartile Range 1
Skewness ,179 ,354
Kurtosis -,368 ,695
VAR00027 Mean 3,80 ,088
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 3,62
Upper Bound 3,98
5% Trimmed Mean 3,78
Median 4,00
Variance ,345
Std. Deviation ,588
Minimum 3
Maximum 5
Range 2
Interquartile Range 1
Skewness ,056 ,354
Kurtosis -,233 ,695
VAR00028 Mean 3,71 ,093
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 3,52
Upper Bound 3,90
5% Trimmed Mean 3,70
Median 4,00
Variance ,392
Std. Deviation ,626
Minimum 2
Maximum 5
Range 3
Interquartile Range 1
Skewness -,288 ,354
Kurtosis ,281 ,695
VAR00029 Mean 3,71 ,099
124
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 3,51
Upper Bound 3,91
5% Trimmed Mean 3,70
Median 4,00
Variance ,437
Std. Deviation ,661
Minimum 2
Maximum 5
Range 3
Interquartile Range 1
Skewness -,102 ,354
Kurtosis ,001 ,695
VAR00030 Mean 3,64 ,091
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 3,46
Upper Bound 3,83
5% Trimmed Mean 3,64
Median 4,00
Variance ,371
Std. Deviation ,609
Minimum 2
Maximum 5
Range 3
Interquartile Range 1
Skewness -,272 ,354
Kurtosis ,052 ,695
TOTAL Mean 113,76 1,693
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 110,34
Upper Bound 117,17
5% Trimmed Mean 113,95
Median 113,00
Variance 128,916
Std. Deviation 11,354
Minimum 90
Maximum 133
Range 43
Interquartile Range 16
Skewness -,173 ,354
125
Kurtosis -,700 ,695
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
VAR00001 ,334 45 ,000 ,756 45 ,000
VAR00002 ,290 45 ,000 ,828 45 ,000
VAR00003 ,205 45 ,000 ,860 45 ,000
VAR00004 ,335 45 ,000 ,811 45 ,000
VAR00005 ,255 45 ,000 ,849 45 ,000
VAR00006 ,316 45 ,000 ,812 45 ,000
VAR00007 ,291 45 ,000 ,791 45 ,000
VAR00008 ,229 45 ,000 ,863 45 ,000
VAR00009 ,309 45 ,000 ,765 45 ,000
VAR00010 ,352 45 ,000 ,783 45 ,000
VAR00011 ,314 45 ,000 ,772 45 ,000
VAR00012 ,262 45 ,000 ,824 45 ,000
VAR00013 ,311 45 ,000 ,764 45 ,000
VAR00014 ,246 45 ,000 ,809 45 ,000
VAR00015 ,289 45 ,000 ,816 45 ,000
VAR00016 ,280 45 ,000 ,794 45 ,000
VAR00017 ,266 45 ,000 ,835 45 ,000
VAR00018 ,366 45 ,000 ,768 45 ,000
VAR00019 ,261 45 ,000 ,841 45 ,000
VAR00020 ,295 45 ,000 ,787 45 ,000
VAR00021 ,311 45 ,000 ,781 45 ,000
VAR00022 ,304 45 ,000 ,829 45 ,000
VAR00023 ,285 45 ,000 ,804 45 ,000
VAR00024 ,246 45 ,000 ,793 45 ,000
VAR00025 ,302 45 ,000 ,825 45 ,000
VAR00026 ,259 45 ,000 ,826 45 ,000
VAR00027 ,344 45 ,000 ,750 45 ,000
VAR00028 ,344 45 ,000 ,784 45 ,000
VAR00029 ,313 45 ,000 ,809 45 ,000
VAR00030 ,343 45 ,000 ,773 45 ,000
TOTAL ,065 45 ,200* ,970 45 ,299
126
KOMUNIKASI INTERPERSONAL NON BPJS
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid NEGATIF 24 53,3 53,3 53,3
POSITIF 21 46,7 46,7 100,0
Total 45 100,0 100,0
KOMUNIKASI INTERPERSONAL SECARA UMUM
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid NEGATIF 47 48,0 48,0 48,0
POSITIF 51 52,0 52,0 100,0
Total 98 100,0 100,0
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
VAR00001 ,370 98 ,000 ,715 98 ,000
VAR00002 ,295 98 ,000 ,826 98 ,000
VAR00003 ,252 98 ,000 ,849 98 ,000
VAR00004 ,331 98 ,000 ,799 98 ,000
VAR00005 ,270 98 ,000 ,828 98 ,000
VAR00006 ,288 98 ,000 ,816 98 ,000
VAR00007 ,341 98 ,000 ,778 98 ,000
VAR00008 ,248 98 ,000 ,848 98 ,000
VAR00009 ,254 98 ,000 ,801 98 ,000
VAR00010 ,334 98 ,000 ,796 98 ,000
VAR00011 ,348 98 ,000 ,739 98 ,000
VAR00012 ,317 98 ,000 ,777 98 ,000
VAR00013 ,334 98 ,000 ,732 98 ,000
VAR00014 ,269 98 ,000 ,803 98 ,000
VAR00015 ,304 98 ,000 ,787 98 ,000
VAR00016 ,282 98 ,000 ,806 98 ,000
VAR00017 ,286 98 ,000 ,838 98 ,000
VAR00018 ,336 98 ,000 ,755 98 ,000
VAR00019 ,290 98 ,000 ,818 98 ,000
VAR00020 ,306 98 ,000 ,799 98 ,000
VAR00021 ,319 98 ,000 ,815 98 ,000
127
VAR00022 ,263 98 ,000 ,837 98 ,000
VAR00023 ,318 98 ,000 ,782 98 ,000
VAR00024 ,274 98 ,000 ,810 98 ,000
VAR00025 ,333 98 ,000 ,791 98 ,000
VAR00026 ,273 98 ,000 ,815 98 ,000
VAR00027 ,330 98 ,000 ,793 98 ,000
VAR00028 ,334 98 ,000 ,778 98 ,000
VAR00029 ,334 98 ,000 ,778 98 ,000
VAR00030 ,321 98 ,000 ,762 98 ,000
TOTAL ,124 98 ,001 ,969 98 ,020
Descriptives
Statistic Std. Error
VAR00001 Mean 3,73 ,055
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 3,62
Upper Bound 3,84
5% Trimmed Mean 3,71
Median 4,00
Variance ,300
Std. Deviation ,548
Minimum 3
Maximum 5
Range 2
Interquartile Range 1
Skewness -,064 ,244
Kurtosis -,396 ,483
VAR00002 Mean 3,86 ,071
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 3,72
Upper Bound 4,00
5% Trimmed Mean 3,86
Median 4,00
Variance ,495
Std. Deviation ,703
Minimum 2
Maximum 5
Range 3
Interquartile Range 1
128
Skewness -,155 ,244
Kurtosis -,177 ,483
VAR00003 Mean 3,83 ,078
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 3,67
Upper Bound 3,98
5% Trimmed Mean 3,84
Median 4,00
Variance ,598
Std. Deviation ,774
Minimum 2
Maximum 5
Range 3
Interquartile Range 1
Skewness -,097 ,244
Kurtosis -,539 ,483
VAR00004 Mean 3,81 ,066
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 3,68
Upper Bound 3,94
5% Trimmed Mean 3,81
Median 4,00
Variance ,426
Std. Deviation ,653
Minimum 2
Maximum 5
Range 3
Interquartile Range 1
Skewness -,237 ,244
Kurtosis ,211 ,483
VAR00005 Mean 3,61 ,073
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 3,47
Upper Bound 3,76
5% Trimmed Mean 3,60
Median 4,00
Variance ,529
Std. Deviation ,727
Minimum 2
Maximum 5
129
Range 3
Interquartile Range 1
Skewness ,256 ,244
Kurtosis -,424 ,483
VAR00006 Mean 3,84 ,069
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 3,70
Upper Bound 3,97
5% Trimmed Mean 3,83
Median 4,00
Variance ,468
Std. Deviation ,684
Minimum 2
Maximum 5
Range 3
Interquartile Range 1
Skewness ,022 ,244
Kurtosis -,435 ,483
VAR00007 Mean 3,79 ,062
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 3,66
Upper Bound 3,91
5% Trimmed Mean 3,77
Median 4,00
Variance ,376
Std. Deviation ,613
Minimum 2
Maximum 5
Range 3
Interquartile Range 1
Skewness -,117 ,244
Kurtosis ,044 ,483
VAR00008 Mean 3,78 ,077
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 3,62
Upper Bound 3,93
5% Trimmed Mean 3,78
Median 4,00
Variance ,588
Std. Deviation ,767
130
Minimum 2
Maximum 5
Range 3
Interquartile Range 1
Skewness -,011 ,244
Kurtosis -,557 ,483
VAR00009 Mean 4,22 ,080
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 4,07
Upper Bound 4,38
5% Trimmed Mean 4,28
Median 4,00
Variance ,629
Std. Deviation ,793
Minimum 2
Maximum 5
Range 3
Interquartile Range 1
Skewness -,806 ,244
Kurtosis ,160 ,483
VAR00010 Mean 3,79 ,065
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 3,66
Upper Bound 3,92
5% Trimmed Mean 3,78
Median 4,00
Variance ,418
Std. Deviation ,646
Minimum 2
Maximum 5
Range 3
Interquartile Range 1
Skewness -,234 ,244
Kurtosis ,207 ,483
VAR00011 Mean 3,76 ,058
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 3,64
Upper Bound 3,87
5% Trimmed Mean 3,73
Median 4,00
131
Variance ,331
Std. Deviation ,575
Minimum 3
Maximum 5
Range 2
Interquartile Range 1
Skewness ,057 ,244
Kurtosis -,384 ,483
VAR00012 Mean 3,50 ,064
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 3,37
Upper Bound 3,63
5% Trimmed Mean 3,47
Median 3,00
Variance ,397
Std. Deviation ,630
Minimum 2
Maximum 5
Range 3
Interquartile Range 1
Skewness ,379 ,244
Kurtosis -,232 ,483
VAR00013 Mean 3,66 ,058
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 3,55
Upper Bound 3,78
5% Trimmed Mean 3,63
Median 4,00
Variance ,329
Std. Deviation ,573
Minimum 3
Maximum 5
Range 2
Interquartile Range 1
Skewness ,165 ,244
Kurtosis -,657 ,483
VAR00014 Mean 3,96 ,069
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 3,82
Upper Bound 4,10
132
5% Trimmed Mean 3,95
Median 4,00
Variance ,473
Std. Deviation ,687
Minimum 3
Maximum 5
Range 2
Interquartile Range 1
Skewness ,052 ,244
Kurtosis -,845 ,483
VAR00015 Mean 3,55 ,063
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 3,43
Upper Bound 3,68
5% Trimmed Mean 3,55
Median 4,00
Variance ,394
Std. Deviation ,628
Minimum 2
Maximum 5
Range 3
Interquartile Range 1
Skewness -,069 ,244
Kurtosis -,213 ,483
VAR00016 Mean 3,72 ,068
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 3,59
Upper Bound 3,86
5% Trimmed Mean 3,71
Median 4,00
Variance ,449
Std. Deviation ,670
Minimum 2
Maximum 5
Range 3
Interquartile Range 1
Skewness ,177 ,244
Kurtosis -,476 ,483
VAR00017 Mean 3,85 ,074
133
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 3,70
Upper Bound 3,99
5% Trimmed Mean 3,86
Median 4,00
Variance ,543
Std. Deviation ,737
Minimum 2
Maximum 5
Range 3
Interquartile Range 1
Skewness -,222 ,244
Kurtosis -,184 ,483
VAR00018 Mean 3,55 ,060
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 3,43
Upper Bound 3,67
5% Trimmed Mean 3,57
Median 4,00
Variance ,353
Std. Deviation ,594
Minimum 2
Maximum 5
Range 3
Interquartile Range 1
Skewness -,351 ,244
Kurtosis -,278 ,483
VAR00019 Mean 3,49 ,070
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 3,35
Upper Bound 3,63
5% Trimmed Mean 3,50
Median 4,00
Variance ,479
Std. Deviation ,692
Minimum 2
Maximum 5
Range 3
Interquartile Range 1
Skewness -,248 ,244
134
Kurtosis -,193 ,483
VAR00020 Mean 3,50 ,067
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 3,37
Upper Bound 3,63
5% Trimmed Mean 3,52
Median 4,00
Variance ,438
Std. Deviation ,662
Minimum 2
Maximum 5
Range 3
Interquartile Range 1
Skewness -,327 ,244
Kurtosis -,174 ,483
VAR00021 Mean 3,89 ,071
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 3,75
Upper Bound 4,03
5% Trimmed Mean 3,91
Median 4,00
Variance ,492
Std. Deviation ,702
Minimum 2
Maximum 5
Range 3
Interquartile Range 0
Skewness -,389 ,244
Kurtosis ,326 ,483
VAR00022 Mean 3,53 ,073
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 3,39
Upper Bound 3,68
5% Trimmed Mean 3,53
Median 4,00
Variance ,520
Std. Deviation ,721
Minimum 2
Maximum 5
Range 3
135
Interquartile Range 1
Skewness -,025 ,244
Kurtosis -,214 ,483
VAR00023 Mean 3,54 ,064
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 3,41
Upper Bound 3,67
5% Trimmed Mean 3,56
Median 4,00
Variance ,395
Std. Deviation ,629
Minimum 2
Maximum 5
Range 3
Interquartile Range 1
Skewness -,284 ,244
Kurtosis -,158 ,483
VAR00024 Mean 3,73 ,069
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 3,60
Upper Bound 3,87
5% Trimmed Mean 3,72
Median 4,00
Variance ,465
Std. Deviation ,682
Minimum 2
Maximum 5
Range 3
Interquartile Range 1
Skewness ,190 ,244
Kurtosis -,531 ,483
VAR00025 Mean 3,66 ,065
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 3,53
Upper Bound 3,79
5% Trimmed Mean 3,66
Median 4,00
Variance ,411
Std. Deviation ,641
Minimum 2
136
Maximum 5
Range 3
Interquartile Range 1
Skewness -,278 ,244
Kurtosis ,097 ,483
VAR00026 Mean 3,53 ,068
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 3,39
Upper Bound 3,67
5% Trimmed Mean 3,52
Median 4,00
Variance ,458
Std. Deviation ,677
Minimum 2
Maximum 5
Range 3
Interquartile Range 1
Skewness ,091 ,244
Kurtosis -,188 ,483
VAR00027 Mean 3,72 ,065
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 3,60
Upper Bound 3,85
5% Trimmed Mean 3,72
Median 4,00
Variance ,408
Std. Deviation ,639
Minimum 2
Maximum 5
Range 3
Interquartile Range 1
Skewness -,172 ,244
Kurtosis ,052 ,483
VAR00028 Mean 3,74 ,062
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 3,62
Upper Bound 3,87
5% Trimmed Mean 3,73
Median 4,00
Variance ,378
137
Std. Deviation ,614
Minimum 2
Maximum 5
Range 3
Interquartile Range 1
Skewness -,061 ,244
Kurtosis -,101 ,483
VAR00029 Mean 3,74 ,062
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 3,62
Upper Bound 3,87
5% Trimmed Mean 3,73
Median 4,00
Variance ,378
Std. Deviation ,614
Minimum 2
Maximum 5
Range 3
Interquartile Range 1
Skewness -,061 ,244
Kurtosis -,101 ,483
VAR00030 Mean 3,56 ,060
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 3,44
Upper Bound 3,68
5% Trimmed Mean 3,56
Median 4,00
Variance ,352
Std. Deviation ,593
Minimum 2
Maximum 5
Range 3
Interquartile Range 1
Skewness -,090 ,244
Kurtosis -,368 ,483
TOTAL Mean 111,45 1,046
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 109,37
Upper Bound 113,53
5% Trimmed Mean 111,44
138
Median 111,00
Variance 107,240
Std. Deviation 10,356
Minimum 84
Maximum 133
Range 49
Interquartile Range 12
Skewness ,247 ,244
Kurtosis -,042 ,483