gambaran polimorfisme gen fto (fat mass and obesity...

89
GAMBARAN POLIMORFISME GEN FTO (Fat Mass and Obesity associated) RS8050136 PADA KEJADIAN DIABETES MELITUS TIPE 2 Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN OLEH : INTAN AZIZ 11151030000048 PROGRAM STUDI KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1440 H/2018 M

Upload: others

Post on 23-Jan-2020

19 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: GAMBARAN POLIMORFISME GEN FTO (Fat Mass and Obesity …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47825... · 2019-10-24 · i i GAMBARAN POLIMORFISME . GEN. FTO (Fat Mass

i

i

GAMBARAN POLIMORFISME GEN FTO (Fat Mass and

Obesity associated) RS8050136 PADA KEJADIAN

DIABETES MELITUS TIPE 2

Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN

OLEH :

INTAN AZIZ

11151030000048

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1440 H/2018 M

Page 2: GAMBARAN POLIMORFISME GEN FTO (Fat Mass and Obesity …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47825... · 2019-10-24 · i i GAMBARAN POLIMORFISME . GEN. FTO (Fat Mass

LEMBAR KEASLIAN KARYA

Dengan ini saya menyatakan bahwa.

1. Laporan penelitiar ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untukmemenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata I dt UniversitasIslam Negeri (UIN) Syarif Hidayafullah Jakarta.Senua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah sayacantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN SyarifHidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya asli saya ataumerupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka sa)/a bersediamenerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

1l

Ciputat, 3 Desember 201 8

lntan Aziz

Page 3: GAMBARAN POLIMORFISME GEN FTO (Fat Mass and Obesity …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47825... · 2019-10-24 · i i GAMBARAN POLIMORFISME . GEN. FTO (Fat Mass

LENIBAR PERSETUJUAN PEN{BI}IBING

GAMBARAN POLIMORFISIIIE GEN FTo (Fut tlluss antl obesi4' ussociated)

RS8O5O136 PADA KEJADIAN DIABETES NIELITUS TIPE 2

Laporan Penelitian

Diajukan kepada Program Studi Kedokteran, Fakultas I(edokteran unt'lk Memenuhi

Persyaratan Memperoleh Gelar Satjana Kedokteran (S.Ked)

Oleh

Intarr Aziz

NrN{ il151030000048

Pembimbing II

Chris Adiyanto, S.Si, M.Biomcd, PhD

NIP. 19690511 200312 1 001

DR. Zcti Harriyati,S.Si, M.Biomcd

PROGRAM STUDI KEDOI{TERAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNI\'ERSITAS ISLAM NEGERI SYAR]F HIDAYATULLAH

JAKARTA

L439Hl 20L8

1V

.\'(*-'

\\

Page 4: GAMBARAN POLIMORFISME GEN FTO (Fat Mass and Obesity …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47825... · 2019-10-24 · i i GAMBARAN POLIMORFISME . GEN. FTO (Fat Mass

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Penelitian be{udul GAMBARAN POLINIORFIS}IE GEN FTO (Fat

Mass and Obesity associttlarr) RS8050136 PADA KEJADI'A'N DIABETES

N{ELITUS TIPE 2 yang diajukan oleh Intan Aziz (NIM t I151030000048), telah

'- diujikan dalam sidang di Fakultas Kedokteran pacla Novetnbct' 2018' Laporan

penelitian iru telah diterima sebagai salah satu syarat mernperoleh gelar Saljaua

Kedokteran (S.Ked) pada prograrn Studi Kedokteran.

Jakarta, 3 Desember 201 8

DEWAN PENGUJIK{tpa Pidaug\\ l\

\ \\-\\L

Chris Adhyanto, S\i. M.Bionrccl. PhD

NIP. 19690511 200312 1 001

bing 1

NIP. 1969051 I 200312 1 001

ch'. Nouval ACS, Ph.D DR Errdal

fe\ffpnning 1. Pembimbing 2

\h qt"\,

Chris Adiyanto, S.Si, Nl.Biomeci, Pt,.D DR. Zcti Ilaniyati, S.Si N{ B:cmcd

dr.

NIP. 1 1103 200604 r 001

PhD, FINASIM

Pimpinan Fakultas

7 r r009 200501 2 005

Kaprodi PSI(ED

dr. Achmad Zaki, M.EPid, SPOT

NrP r9780507 200501 I 005

Penguji I

12 1003

Page 5: GAMBARAN POLIMORFISME GEN FTO (Fat Mass and Obesity …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47825... · 2019-10-24 · i i GAMBARAN POLIMORFISME . GEN. FTO (Fat Mass

v

KATA PENGENTAR

Assalamualaikum Wr.Wb.,

Alhamdulillah puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah

melimpahkan segala rahmat dan nikmat yang tak terhingga sehingga penulis dapat

menyelesaikan penelitian dan laporan hasil penelitian dengan judul GAMBARAN

POLIMORFISME GEN FTO (Fat Mass and Obesity associated) RS8050136

PADA KEJADIAN DIABETES MELITUS TIPE 2. Solawat serta salam tidak lupa

penulis ucapkan juga kepada Nabi besar kita, junjungan kita; Nabi Muhammad SAW,

yang telah membawaa dunia ini dari zaman jahiliyah menuju zaman ilmu pengetahuan.

Penelitian dan penyusunan laporan penelitian ini dapat terselesaikan karena

mendapat banyak bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin

memberikan banyak ucapan terima kasih kepada:

1. Mama dan Papa; yang setiap hari selalu berdoa untuk anak-anaknya disetiap

sujudnya, yang selalu memotivasi anaknya untuk terus melakukan yang terbaik,

dan yang selalu memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya.

2. Kedua pembimbing penelitian ini; Chris Adhiyanto, S.Si, M.Biomed., PhD dan

DR. Zeti Harriyati, M.Biomed. yang telah membimbing, mengajarkan,

memfasilitasi dan selalu menyemangati peneliti.

3. Kedua penguji siding skripsi; Dr. Nouval Shahab, Sp. U, FICS, FACS, Ph.D dan

DR. Endah Wulandari, S. Si., M.Biomed yang telah meluangkan waktunya untuk

menguji saya.

4. Laboran laboratorium biokimia dan biologi; Mbak Ayi dan Mbak Sur yang

telah membantu berlangsungnya penelitian ini.

5. Kakak, kembaran, dan adik penulis; Adi Qumara WS, Mutiara Aziz, dan Selena

Azzahra yang selalu memberikan support terbaiknya untuk penulis.

6. Teman-teman angkatan; AMIGDALA, yang selalu menyemangati dan

membantu hal-hal yang bisa dibantu dalam menyelesaikan penelitian ini.

Page 6: GAMBARAN POLIMORFISME GEN FTO (Fat Mass and Obesity …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47825... · 2019-10-24 · i i GAMBARAN POLIMORFISME . GEN. FTO (Fat Mass

vi

7. Teman-teman CIMSA; yaitu COLA dan OSCAR yang selalu menyemangati

penulis.

8. Adik-adik angkatan 2016 dan 2017 yang sudah dengan sukarela memberikan

sampel darahnya untuk kelancaran penelitian ini.

9. Seluruh responden penelitian yang sudah memberikan sampel darahnya dengan

ikhlas untuk kelancaran penelitian ini.

10. Mbak-mbak dan mas-mas Starbucks Cirendeu yang selalu menyemangati

penulis saat mengerjakan laporan ini.

11. Sahabat-sahabat MAN Insan Cendekia Serpong terutama angkatan ASTONIC

DRALEN RELASTON yang selalu mendooakan dan menyemangati penulis

dalam penyelesaian penelitian sekaligus laporan penelitian ini.

12. Semua pihak yang senantiasa membantu dan menyemangati saya dalam

menyelesaikan penelitian dan laporan penelitian ini yang tidak dapat

disebutkan satu per satu namanya.

Penulis menyadari dalam penyusunan laporan ini masih banyak terdapat

kekurangan. Kritik dan saran yang membangun dari semua pihak akan panulis terima

demi laporan penelitian yang lebih baik. Penulis berharap penelitian ini dapat

bermanfaat bagi masyarakat. Semoga Allah selalu memberi balasan, rahmat dan ridho-

Nya kepada seluruh pihak yang membantu penelitian ini. Aamiin.

Wassalamualaikum Wr.Wb.

Ciputat, 3 Desember 2018

Penulis

Page 7: GAMBARAN POLIMORFISME GEN FTO (Fat Mass and Obesity …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47825... · 2019-10-24 · i i GAMBARAN POLIMORFISME . GEN. FTO (Fat Mass

vii

ABSTRAK

Intan Aziz, Program Studi Kedokteran, Gambaran Polimorfisme Gen FTO (Fat

Mass and Obesity associated) Rs8050136 pada Kejadian Diabetes Melitus Tipe 2

Diabetes Melitus Tipe 2 merupakan masalah global yang muncul diakibatkan dari

adanya interaksi dari faktor lingkungan dan faktor genetik. Pada beberapa penelitian

yang telah dilakukan di beberapa negara. Pada beberapa studi genetik dan epigenetik,

gen FTO (Fat Mass and Obesity) menunjukkan hubungan dengan meningkatnya

kejadian obesitas dan diabetes mellitus tipe 2. Pada penelitian ini, didapatkan bahwa

genotip yang memiliki alel risiko memang lebih banyak dimiliki oleh grup Diabetes

Melitus Tipe 2 dan masing-masing anaknya dibandingkan dengan grup control, dengan

masing-masing persentasenya adalah 4,61% untuk grup diabetes mellitus tipe 2, 4,61%

untuk grup anak dari penderita diabetes mellitus tipe 2, dan 1,32% pada grup kontrol.

Penelitian ini juga menemukan bahwa polimorfisme gen FTO rs8050136

meningkatkan terjadinya diabetes melitus tipe 2 sebanyak 1,6022 kali lebih besar

daripada orang tanpa polimorfisme FTO rs8050136 dengan nilai interval kepercayaan

95% (1.3143 - 1.9531) dan nilai P <0,0001. Uji SPSS menunjukkan polimorfisme yang

terjadi pada Orang tua dengan diabetes melitus tipe 2 berhubungan dengan

polimorfisme yang terjadi pada masing-masing anaknya dengan p value 0,000.

Kata kunci: FTO, Diabetes Melitus Tipe 2.

Page 8: GAMBARAN POLIMORFISME GEN FTO (Fat Mass and Obesity …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47825... · 2019-10-24 · i i GAMBARAN POLIMORFISME . GEN. FTO (Fat Mass

viii

ABSTRACT

Intan Aziz, Medicine Study Program, Representation of FTO ((Fat Mass and

Obesity associated) Gene Rs8050136 on Insidence of Type 2 Diabetes Mellitus.

Type 2 Diabetes Mellitus is a global problem that arises from the interaction of

environmental factors and genetic factors. Several studies about FTO gene and Type 2

Diabetes Mellitus conducted in several countries. In several genetic and epigenetic

studies, the FTO (Fat Mass and Obesity) gene showed a relationship with the increased

incidence of obesity and type 2 diabetes mellitus. In this study, it was found that

genotypes with risk alleles were more commonly owned by Type 2 Diabetes Mellitus

groups and their child compared to the control group, with each percentage being

4.61% for type 2 diabetes mellitus group, 4.61% for group of children with type 2

diabetes mellitus, and 1.32% in the control group. The study also found that the FTO

gene polymorphism rs8050136 increased the incidence of Type 2 Diabetes Mellitus by

1.6022 times greater than those without the FTO polymorphism rs8050136 with a 95%

confidence interval (1.3143 - 1.9531) and P value <0,0001. The SPSS test showed the

polymorphism that occurs in people with Type 2 Diabetes Mellitus associated with the

polymorphism that occurs in each child with p value 0,000.

Key words: FTO, Type 2 Diabetes Mellitus.

Page 9: GAMBARAN POLIMORFISME GEN FTO (Fat Mass and Obesity …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47825... · 2019-10-24 · i i GAMBARAN POLIMORFISME . GEN. FTO (Fat Mass

ix

DAFTAR ISI

LEMBAR KEASLIAN KARYA ............................................................................... ii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................... iii

LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................................... iv

KATA PENGENTAR ................................................................................................. v

ABSTRAK ................................................................................................................. vii

ABSTRACT ............................................................................................................... viii

DAFTAR ISI ............................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. xii

DAFTAR SINGKATAN .......................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ xiv

BAB I 1PENDAHULUAN .......................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang.................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................. 2

1.3 Hipotesis ............................................................................................................. 2

1.4 Tujuan Penelitian ................................................................................................ 3

1.4.1 Tujuan Umum ..................................................................................................... 3

1.4.2 Tujuan Khusus .................................................................................................... 3

1.5 Manfaat Penelitian .............................................................................................. 3

1.5.1 Manfaat bagi Peneliti .......................................................................................... 3

1.5.2 Manfaat bagi Institusi ......................................................................................... 3

1.5.3 Manfaat bagi Masyarakat ................................................................................... 3

1.5.4 Manfaat Klinis .................................................................................................... 4

BAB II 5TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................. 5

2.1 Landasan Teori ................................................................................................... 5

2.1.1 Diabetes Melitus ................................................................................................. 5

2.1.2 Polimorfisme gen FTO ..................................................................................... 14

2.2 Kerangka Teori ................................................................................................. 22

2.3 Kerangka Konsep ............................................................................................. 23

2.4 Definisi Operasional ......................................................................................... 24

BAB III25METODE PENELITIAN ....................................................................... 25

3.1 Desain Penelitian .............................................................................................. 25

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian .......................................................................... 25

3.3 Sampel Penelitian ............................................................................................. 25

3.4 Besar Sampel .................................................................................................... 25

Page 10: GAMBARAN POLIMORFISME GEN FTO (Fat Mass and Obesity …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47825... · 2019-10-24 · i i GAMBARAN POLIMORFISME . GEN. FTO (Fat Mass

x

3.5 Teknik Pengambilan Sampel ............................................................................ 26

3.6 Teknik Pemiihan Sampel .................................................................................. 26

3.6.1 Kriteria Inklusi.................................................................................................. 26

3.6.2 Kriteria Eksklusi ............................................................................................... 27

3.7 Alur Penelitian .................................................................................................. 28

3.8 Prosedur Penelitian ........................................................................................... 29

3.9 Cara Kerja Penelitian ........................................................................................ 30

3.9.1 Pengumpulan Data............................................................................................ 30

3.9.2 Isolasi DNA ...................................................................................................... 30

3.9.3 Reverse Transcription PCR (RT-PCR) ............................................................ 36

3.9.4 Analisis Data .................................................................................................... 42

BAB IV44HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................... 44

4.1 Hasil .................................................................................................................. 44

4.1.1 Karakteristik Sampel berdasarkan Jenis Kelamin ............................................ 44

4.1.2 Karakteristik Sampel berdasarkan Genotip ...................................................... 45

4.1.3 Karakteristik Sampel berdasarkan Alel ............................................................ 48

4.2 Analisis Alel gen FTO dengan DM Tipe 2 ...................................................... 49

4.3 Analisis Hubungan Genom Orang Tua dengan DM Tipe 2 terhadap Anaknya49

4.4 Keterbatasan Penelitian .................................................................................... 50

BAB V51KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................. 51

5.1 Kesimpulan ....................................................................................................... 51

5.2 Saran ................................................................................................................. 51

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 52

LAMPIRAN ............................................................................................................... 59

CURRICULUM VITAE ........................................................................................... 74

Page 11: GAMBARAN POLIMORFISME GEN FTO (Fat Mass and Obesity …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47825... · 2019-10-24 · i i GAMBARAN POLIMORFISME . GEN. FTO (Fat Mass

xi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3 1 Alat dan bahan penelitian ...................................................................................... 29

3 2 Campuran SNP untuk DNA Assay ....................................................................... 36

4 1 Karakteristik Jenis Kelamin Total Responden ...................................................... 44

4 2 Karakteristik Sampel berdasarkan Genotip........................................................... 45

4 3 Distribusi genotip pasangan orang tua dengan Diabetes Melitus Tipe 2 dan

masing-masing anaknya ...................................................................................... 47

4 4 Distribusi Alel ....................................................................................................... 48

4 5 Analisis Statistik Polimorfisme Gen FTO rs8050136 terhadap Diabetes Melitus

Tipe 2 ................................................................................................................... 49

Page 12: GAMBARAN POLIMORFISME GEN FTO (Fat Mass and Obesity …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47825... · 2019-10-24 · i i GAMBARAN POLIMORFISME . GEN. FTO (Fat Mass

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2 1 The ominous octet, delapan organ yang berperan dalam patogenesis hiperglikemia

pada DM tipe 2 .................................................................................................... 10

2 2 Faktor-faktor yang memengaruhi Diabetes Melitus Tipe 2 1 ................................ 11

2 3 Komplikasi-komplikasi yang dapat terjadi di Diabetes Melitus Tipe 2 1 ............. 12

2 4 Struktur sel, bakteri secara general (a), tumbuhan (b), hewan (c) 33..................... 15

2 5 Gambaran proses DNA --> mRNA --> Polipeptida 33 .......................................... 17

2 6 Gambaran skematik letak gen FTO dalam kromosom 40 ...................................... 18

3 1 Tahapan isolasi genom DNA dari whole blood .................................................... 33

3 2 Tahapan isolasi genom DNA dari air liur ............................................................. 35 3 3 Blok bangunan utama dari LightCycler® 480 Instrument. 71 ............................... 37 3 4 Prinsip kerja Endpoint Genotyping dengan pewarna berbeda 71 .......................... 39 3 5 Screen Genotyping Analysis ................................................................................. 41 3 6 Tabel Hasil PCR LightCycler® 480 Software ...................................................... 42

Page 13: GAMBARAN POLIMORFISME GEN FTO (Fat Mass and Obesity …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47825... · 2019-10-24 · i i GAMBARAN POLIMORFISME . GEN. FTO (Fat Mass

xiii

DAFTAR SINGKATAN

FTO Fat Mass and Obesity associated

DM Diabetes Melitus

HGP Hepatic Glucose Production

FFA Free Fatty Acid

GLP-1 Glucagon-like Polypeptide

GIP Glucose-dependent Insulinotrophic Polypeptide / Gastric

Inhibitory Polypeptide

SGLT-2 Sodium Glucose co- Transporter

WHO World Health Organization

OSA Obstructive Sleep Apnea

GFR Glomerulus Filtration Rate

UAE Urinary Albumin Excretion

ESRD End Stage of Renal Disease

DNA Deoxyribonucleic Acid

NPY Neuro Peptide Y

POMC Pro-Opio-Melano-Cortin

α-MSH α-Melanicyte Stimulating Hormone

SNP Single Nucleotide Polymorphism / Polimorfisme Tunggal

Nukleotida

Ft Fused toes

GWAS Genome Wide Association Studies

OR Odds Ratio

HOMA-IR Homeostatic odel assessment (HOMA) of β-cell function and

insulin resistance (IR)

M6A N6-methyladenosine

Page 14: GAMBARAN POLIMORFISME GEN FTO (Fat Mass and Obesity …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47825... · 2019-10-24 · i i GAMBARAN POLIMORFISME . GEN. FTO (Fat Mass

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Susunan Asam Basa Gen FTO rs8050136 pada manusia ........................................ 59

2 Analisis Data Genom Genom Orang Tua terhadap Anaknya .................................. 60

3 Karakteristik Sampel Kontrol .................................................................................. 62

4 Karakteristik Sampel Penderita DM Tipe 2 ............................................................. 64

5 Karakteristik Sampel Anak Penderita DM Tipe 2 ................................................... 66

6 Alat dan bahan ......................................................................................................... 68

7 Lembar Informed Consent Pengambilan Sampe ...................................................... 72

Page 15: GAMBARAN POLIMORFISME GEN FTO (Fat Mass and Obesity …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47825... · 2019-10-24 · i i GAMBARAN POLIMORFISME . GEN. FTO (Fat Mass

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyakit Diabetes Melitus telah menjadi suatu masalah kesehatan masyarakat

global.1 Berdasarkan tren saat ini, Federasi Diabetes Internasional memperkirakan

bahwa akan ada 642 juta (dengan interval ketidakpastian sekitar 521-829 juta)

penderita DM dengan usia 20–79 tahun pada tahun 2040.2

Laporan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 oleh Departemen

Kesehatan, menunjukkan bahwa terdapat 2,1% penduduk Indonesia yang terkena DM

terdiagnosis dokter atau gejala. Prevalensi diabetes yang terdiagnosis dokter tertinggi

terdapat di DI Yogyakarta (2,6%), DKI Jakarta (2,5%), Sulawesi Utara (2,4%) dan

Kalimantan Timur (2,3%). Prevalensi diabetes yang terdiagnosis dokter atau gejala,

tertinggi terdapat di Sulawesi Tengah (3,7%), Sulawesi Utara (3,6%), Sulawesi Selatan

(3,4%) dan Nusa Tenggara Timur 3,3 persen. Prevalensi hipertiroid tertinggi di DI

Yogyakarta dan DKI Jakarta (masing-masing 0,7%), Jawa Timur (0,6%), dan Jawa

Barat (0,5%).3

Di Amerika Serikat, DM adalah penyebab utama penyakit ginjal stadium akhir

(ESRD), amputasi ekstremitas nontraumatik bawah, dan kebutaan dewasa. Ini juga

merupakan predisposisi penyakit kardiovaskular. Dengan meningkatnya kejadian di

seluruh dunia, DM kemungkinan akan menjadi penyebab utama morbiditas dan

mortalitas di masa depan, hal ini berkaitan pula dengan lifestyle masyarakat yang

semakin tidak baik dan menggiring mereka menderita Diabetes Melitus Tipe 2.4

Pada tahun 2007, Genome-Wide Association Studies (GWAS) pertama kali

melaporkan bahwa single nucleotide polymorphism (SNP) rs8050136 pada fat mass

and obesity-associated gene (FTO) dikaitkan dengan risiko Diabetes Tipe 2 pada

populasi Eropa.5,6 Namun, asosiasi ini tidak signifikan setelah penyesuaian indeks

massa tubuh (body mass index / BMI).7

Page 16: GAMBARAN POLIMORFISME GEN FTO (Fat Mass and Obesity …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47825... · 2019-10-24 · i i GAMBARAN POLIMORFISME . GEN. FTO (Fat Mass

2

Setelah laporan awal populasi populasi Eropa, Horikoshi dkk. menemukan

bahwa rs8050136 juga dikaitkan dengan risiko Diabetes Tipe 2 pada populasi Jepang,

namun tidak bergantung pada BMI.8 Sebaliknya, Ng dkk. tidak menemukan hubungan

yang signifikan pada populasi Hongkong dan Korea (OR = 1,09, 95% CI = 0,97-1,23).9

Yun dkk. menemukan bahwa varian genetik di FTO dapat menyebabkan risiko

Diabetes Tipe 2 pada polimorfisme Han China dan rs8050136 mungkin merupakan

penanda genetik untuk kerentanan Diabetes Tipe 2.7 Berdasarkan dari beberapa

penelitian yang telah disebutkan di atas, dan juga dikarenakan belum adanya penelitian

lebih lanjut mengenai hubungan FTO rs8050136 dengan Diabetes Melitus Tipe 2 di

Indonesia, peneliti merasa terpicu untuk meneliti akan keterkaitan rs8050136 ini

dengan risiko Diabetes Melitus Tipe 2.

1.2 Rumusan Masalah

a. Apakah terdapat kejadian polimorfisme gen FTO rs8050136 dengan riwayat orang

tua Diabetes Melitus Tipe 2?

b. Apakah terdapat hubungan antara polimorfisme genetik FTO rs8050136 dengan

risiko terjadinya Diabetes Melitus Tipe 2?

c. Apakah terdapat hubungan antara genom FTO rs8050136 yang dimiliki orang tua

dengan DM Tipe 2 terhadap anaknya?

1.3 Hipotesis

a. Terdapat kejadian polimorfisme gen FTO rs8050136 dengan riwayat orang tua

Diabetes Melitus Tipe 2

b. Terdapat hubungan antara polimorfisme genetik FTO rs8050136 dengan risiko

terjadinya Diabetes Melitus Tipe 2

c. Terdapat hubungan antara genom FTO rs8050136 yang dimiliki orang tua dengan

DM Tipe 2 terhadap anaknya

Page 17: GAMBARAN POLIMORFISME GEN FTO (Fat Mass and Obesity …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47825... · 2019-10-24 · i i GAMBARAN POLIMORFISME . GEN. FTO (Fat Mass

3

1.4 Tujuan Penelitian

1.4.1 Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan

antara polimorfisme genetik FTO rs8050136 dengan risiko Diabetes Melitus Tipe 2.

1.4.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui adanya kejadian polimorfisme gen FTO rs8050136

dengan riwayat orang tua Diabetes Melitus Tipe 2

2. Untuk mengetahui hubungan antara polimorfisme genetik FTO

rs8050136 dengan risiko Diabetes Melitus Tipe 2.

3. Untuk mengetahui hubungan antara genom FTO rs8050136 yang

dimiliki orang tua dengan DM Tipe 2 terhadap anaknya

1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Manfaat bagi Peneliti

Manfaat penelitian ini bagi peneliti adalah menambah ilmu pengetahuan

tentang gen FTO rs8050136 dalam bidang penelitian biomolekular.

1.5.2 Manfaat bagi Institusi

Manfaat penelitian ini bagi institusi adalah penelitian ini dapat

digunakan sebagai referensi penelitian di Fakultas Kedokteran UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta dan juga dapat digunakan sebagai bahan untuk melakukan

penelitian lebih dalam bagi peneliti lain.

1.5.3 Manfaat bagi Masyarakat

Manfaat penelitian ini bagi masyarakat adalah penelitian ini dapat

memberikan informasi tentang polimorfisme genetik FTO rs8050136 yang

dapat memengaruhi risiko dan Diabetes Melitus Tipe 2.

Page 18: GAMBARAN POLIMORFISME GEN FTO (Fat Mass and Obesity …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47825... · 2019-10-24 · i i GAMBARAN POLIMORFISME . GEN. FTO (Fat Mass

4

1.5.4 Manfaat Klinis

Penelitian ini dapat memberikan informasi bahwa dengan mengetahui

adanya polimorfisme genetik FTO rs8050136 dapat menjadikannya sebagai

sumber informasi/ pengetahuan tentang risiko Diabetes Melitus Tipe 2.

Page 19: GAMBARAN POLIMORFISME GEN FTO (Fat Mass and Obesity …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47825... · 2019-10-24 · i i GAMBARAN POLIMORFISME . GEN. FTO (Fat Mass

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Diabetes Melitus

Diabetes Melitus (DM) mengacu pada kelompok gangguan metabolik

umum yang memiliki fenotipe hiperglikemia.4 Hiperglikemia adalah suatu

kondisi yang menunjukkan peningkatan kadar glukosa dalam darah sampai

melebihi batas normalnya.10 Beberapa tipe DM yang berbeda disebabkan oleh

interaksi genetika dan faktor lingkungan yang kompleks. Bergantung pada

etiologi DM, faktor yang berkontribusi terhadap hiperglikemia meliputi

berkurangnya sekresi insulin, penurunan utilisasi glukosa, dan peningkatan

produksi glukosa. Disregulasi metabolik yang terkait dengan DM

menyebabkan perubahan patofisiologis sekunder pada beberapa sistem organ

yang memberlakukan beban yang luar biasa pada individu dengan diabetes dan

sistem perawatan kesehatan.4

Umumnya DM dibagi menjadi dua kategori, yaitu DM tipe 1 dan tipe

2. DM tipe 1 adalah hasil defisiensi insulin total atau hampir total. DM tipe 2

adalah kelompok gangguan heterogen yang dicirikan dengan meningkatnya

tingkat resistensi insulin, gangguan sekresi insulin, dan peningkatan produksi

glukosa. Perbedaan genetik dan gangguan metabolisme kerja insulin dan/atau

sekresi insulin menimbulkan fenotip umum hiperglikemia pada DM tipe . DM

tipe 2 didahului oleh periode homeostasis glukosa abnormal yang

diklasifikasikan sebagai gangguan gula darah puasa atau gangguan toleransi

glukosa.4

Page 20: GAMBARAN POLIMORFISME GEN FTO (Fat Mass and Obesity …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47825... · 2019-10-24 · i i GAMBARAN POLIMORFISME . GEN. FTO (Fat Mass

6

Tabel 2 1 Macam-macam Diabetes Melitus

2.1.1.1 Patofisiologi Diabetes Melitus Tipe 2

Patofisiologi kerusakan sentral dari DM tipe 2 yang paling dikenal

adalah resistensi insulin pada otot dan hati serta kegagalan sel beta pankreas.

Belakangan ini telah diketahui bahwa kegagalan sel beta dalam memproduksi

insulin terjadi lebih dini dan lebih berat daripada yang diperkirakan

sebelumnya. Selain otot, hati, dan sel beta, organ lain seperti: jaringan lemak

(meningkatnya lipolisis), gastrointestinal (defisiensi incretin), sel alpha

pankreas (hiperglukagonemia), ginjal (peningkatan absorpsi glukosa), dan otak

Tipe 1 Destruksi sel beta. Umumnya menjurus ke

defisiensi insulin absolut

- Autoimun

- Idiopatik

Tipe 2 Bervariasi, mulai yang dominan resistensi

insulin disertai defisiensi insulin relative

sampai yang dominan defek sekresi insulin

disertai resistensi insulin.

Tipe lainnya - Defek genetik fungsi sel beta

- Defek genetik fungsi insulin

- Penyakit insulin pankreas

- Endokrinopati

- Karena obat atau zat kimia

- Infeksi

- Sebab imunologi yang jarang

- Sindrom genetic lain yang berkaitan dengan

DM

Diabetes mellitus

gestasional

Page 21: GAMBARAN POLIMORFISME GEN FTO (Fat Mass and Obesity …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47825... · 2019-10-24 · i i GAMBARAN POLIMORFISME . GEN. FTO (Fat Mass

7

(resistensi insulin), kesemuanya itu ikut berperan dalam menimbulkan

terjadinya gangguan toleransi glukosa pada penyakit DM tipe 2.10

Dari penjelasan di atas, secara garis besar patogenesis DM tipe 2

disebabkan oleh delapan hal (omnious octet) berikut:

a) Kegagalan sel beta pankreas:

Pada kebanyakan orang, fungsi sel beta sudah sangat berkurang

pada saat diagnosis DM tipe 2 ditegakkan.10

b) Liver:

Saat resistensi insulin berat terjadi, proses glukoneogenesis (proses

sintesis glukosa dari prekursor bukan karbohidrat, yang terjadi terutama di

hati pada keadaan puasa) akan terpicu sehingga produksi glukosa dalam

keadaan basal oleh liver (HGP=hepatic glucose production) juga

meningkat.10

c) Otot:

Pada penderita DM tipe 2 akan didapatkan gangguan kinerja insulin

yang multiple di intramioselular yang terjadi akibat gangguan fosforilasi

tirosin sehingga akan menimbulkan gangguan transport glukosa dalam sel

otot, penurunan sintesis glikogen, dan penurunan oksidasi glukosa.10

d) Sel lemak:

Insulin memberikan efek antilipolisis terhadap sel lemak. Sel lemak

yang resisten terhadap efek antilipolisis dari insulin akan mengakibatkan

peningkatan proses lipolisis yang berakhir pada peningkatan kadar asam

lemak bebas (FFA=Free Fatty Acid) dalam plasma. Penigkatan FFA ini

kemudian akan merangsang proses glukoneogenesis, dan mencetuskan

resistensi insulin di liver dan otot. Selain itu, FFA juga akan mengganggu

Page 22: GAMBARAN POLIMORFISME GEN FTO (Fat Mass and Obesity …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47825... · 2019-10-24 · i i GAMBARAN POLIMORFISME . GEN. FTO (Fat Mass

8

sekresi insulin di pankreas. Lipotoxocity merupakan segala gangguan yang

disebabkan oleh FFA ini.10

e) Usus:

Glukosa yang dikonsumsi oleh penderita memicu respon insulin

jauh lebih besar dibanding jika diberikan secara intravena. Efek ini dikenal

sebagai efek incretin.10 Penurunan sebesar 50% dari respon incretin terjadi

pada penderita DM tipe 2.11 Efek ini diperankan oleh dua hormone, yaitu

GLP-1 (glucagon-like polypeptide) dan GIP (glucose-dependent

insulinotrophic polypeptide / gastric inhibitory polypeptide). Maka saat

salah satu atau kedua hormon ini terjadi gangguan akan dapat

mengakibatkan gangguan respon incretin.12 Defisiensi GLP-1 dan resisten

terhadap GIP ditemukan pada penderita DM tipe 2. Disamping hal tersebut

incretin segera dipecah oleh keberadaan enzim DPP-4, sehingga hanya

bekerja dalam beberapa menit. Obat yang bekerja menghambat kinerja

DPP-4 adalah kelompok DPP-4 inhibitor.10

Selain itu, saluran pencernaan juga mempunyai peran dalam

penyerapan karbohidrat melalui kinerja enzim α-glukosidase yang kerjanya

adalah dengan memecah polisakarida menjadi monosakarida yang

kemudian diserap oleh usus dan mengakibatkan adanya peningkatan

glukosa darah setelah makan. 10

f) Sel Alpha Pankreas:

Sel α pankreas akan mensintesis glukagon saat dalam keadaan

puasa. Peningkatan ini akan menyebabkan HGP (Hepatic Glucose

Production) dalam keadaan basal meningkat secara signifikan dibanding

individu normal untuk melakukan tugasnya (glikogenolisis). 10

Page 23: GAMBARAN POLIMORFISME GEN FTO (Fat Mass and Obesity …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47825... · 2019-10-24 · i i GAMBARAN POLIMORFISME . GEN. FTO (Fat Mass

9

g) Ginjal:

Setiap harinya, ginjal memfiltrasi -/+163 gram glukosa. Sembilan

puluh persen dari glukosa terfiltrasi tersebut akan diserap kembali oleh

SGLT-2 (Sodium Glucose co- Transporter) pada bagian convulated tubulus

proksimal, dan 10% sisanya akan diabsorbsi melalui peran SGLT-1 pada

tubulus desenden dan asenden, sehingga akhirnya tidak akan ada glukosa

dalam urine.10

Lain halnya dengan penderita DM, pada penderita DM terjadi

peningkatan ekspresi gen SGLT-2 yang menyebabkan adanya pengeluaran

glukosa dalam urin.10

h) Otak:

Insulin merupakan penekan nafsu makan yang kuat. Pada individu

yang obes baik yang DM maupun non-DM, didapatkan hiperinsulinemia

yang merupakan mekanisme kompensasi dari resistensi insulin. Salah satu

penyebab DM adalah adanya resistensi insulin pada berbagai organ

termasuk otak. Oleh karena itu, fungsi insulin sebagai penekan nafsu makan

di otak pun tidak akan berfungsi pada penderita DM.10

Page 24: GAMBARAN POLIMORFISME GEN FTO (Fat Mass and Obesity …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47825... · 2019-10-24 · i i GAMBARAN POLIMORFISME . GEN. FTO (Fat Mass

10

Gambar 2 1The ominous octet, delapan organ yang berperan dalam

patogenesis hiperglikemia pada DM tipe 2

2.1.1.2 Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2

Meskipun penyebab pasti DM Tipe 2 belum diketahui, akan tetapi saat

ini sudah diketahui bahwa factor genetic memegang peranan sangat penting

dalam perjalanannya.1 Selain itu, berbagai variasi lifestyle juga sangat

mempengaruhi perjalanan penyakit DM Tipe 2 ini. Diantaranya adalah

sedentary lifestyle, kurangnya aktivitas fisik dalam sehari-hari, merokok, dan

mengkonsumsi alkohol.1 Penelitian epidemologi yang besar menunjukkan

obesitas adalah factor risiko terpenting yang dapat memengaruhi terjadinya

resistensi insulin dan akhirnya membentukan penyakit DM Tipe 2.14 Kurang

lebih 90% pasien Diabetes Tipe 2 mempunyai status nutrisi overweight atau

lebih (WHO,2011). Apa lagi obesitas merupakan hal yang sangat menurun.15

Beberapa penelitian menunjukkan Obstructive Sleep Apnea (OSA) pada

penderita DM Tipe 2 berprevalensi sekitar 36-60% lebih banyak disbanding

pada populasi normal.16,17

Page 25: GAMBARAN POLIMORFISME GEN FTO (Fat Mass and Obesity …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47825... · 2019-10-24 · i i GAMBARAN POLIMORFISME . GEN. FTO (Fat Mass

11

Pola diet juga dipertimbangkan sebagai factor risiko dari DM Tipe 2.

Penelitian menunjukkan bahwa pola makan rendah serat dibarengi dengan

tingginya indeks glikemik berkaitan postif dengan DM Tipe 2,18 dan spesifik

diet asam lemak dapat mengakibatkan terjadinya resistensi insulin dan risiko

terjadinya DM dalam beberapa tipe.19 Soft drinks juga sangat berpengaruh

dalam perjalanan penyakit DM Tipe 2 dan sindrom metabolic karena soft drinks

berpengaruh langsung terhadap Indeks Massa Tubuh (IMT) seseorang.20,21,22

Gambar 2 2 Faktor-faktor yang memengaruhi Diabetes Melitus Tipe 2 1

Page 26: GAMBARAN POLIMORFISME GEN FTO (Fat Mass and Obesity …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47825... · 2019-10-24 · i i GAMBARAN POLIMORFISME . GEN. FTO (Fat Mass

12

2.1.1.3 Komplikasi Diabetes Melitus Tipe 2

Gambar 2 3 Komplikasi-komplikasi yang dapat terjadi di Diabetes Melitus

Tipe 2 1

Penderita DM Tipe 2 sangat berisiko untuk terkena komplikasi baik

komplikasi jangka pendek, maupun janngka panjang. Seperti yang terlihat pada

gambar di atas, komplikasi yang mungkin terjadi meliputi penyakit-penyakit

makrovaskular (hipertensi, hyperlipidemia, serangan jantung, penyakit arteri

koroner, stroke, penyakit pembuluh darah otak, dan penyakit pembuluh darah

perifer), penyakit-penyakit mikrovaskular (retinopati, nefropati, dan

neuropati), dan kanker (hepar, ginjal, kantung kemih, dan colorectal).1

Penyakit kardiovaskular merupakan faktor morbiditas dan mortalitas

terbanyak pada penderita Diabetes bahkan Pre-diabetes juga.23

Neuropati diabetes berhubungan dengan ulser pada kaki, amputasi, luka

di kulit yang tidak sembuh, dan juga disfungsi seksual.24 Neuropati

Page 27: GAMBARAN POLIMORFISME GEN FTO (Fat Mass and Obesity …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47825... · 2019-10-24 · i i GAMBARAN POLIMORFISME . GEN. FTO (Fat Mass

13

menyebabkan hilangnya sensasi perlindungan pada kulit, yang dapat

menyebabkan formasi kalus, ulserasi dan akhirnya terjadi infeksi (selulitis,

osteomyelitis) dan gangren.25 Sedangkan disfungsi seksual dapat terjadi karena

stress oxidative pada jaringan cavernosa.26

Nefropati diabetes basanya terjadi dengan didahului adanya

microalbuminuria yang tidak dapat dideteksi dengan uranalisi rutin tapi dapat

dideteksi dengan tes yang lebih spesifik lagi.25 Pada keadaan hiperglikemik

yang tidak terkontrol, dapat memicu hiperfiltrasi dan hipertrofi ginjal yang

mengakibatkan area filtrasi glomerulus berkurang. Perubahan tersebut

menyebabkan fungsi ginjal terganggu menjadi glomerulosklerosis dan berakhir

ke gagal ginjal.27 Nefropati diabetes dibagi dalam lima tahapan. Pada tahap

pertama, Glomerulus Filtration Rate (GFR) dan ekskresi albumin dalam urin

(UAE/Urinary Albumin Excretion) akan meningkat. Hal ini masih bisa

dikontrol dengan penggunaan insulin. Selain itu akan terjadi pertumbuhan

ginjal sekitar beberapa centimeter. Tahap kedua biasanya akan mulai muncul

sekitar 5-15 tahun setelah diagnosis ditegakkan. Karakteristik tahap ini

diantaranya adalah GFR akan tetap meningkat karena adanya hiperfiltrasi,

ginjal juga akan hipertrofi, dan UAE tetap normal. Selain itu juga akan mulai

ada perubahan histologi pada organ ginjal. Pada tahap ketiga microalbuminuria

akan muncul sekitar 80%pada penderita lebih dari 10-15 tahun (30-50% pada

awal diabetes), GFR akan tetap meningkat atau kembali normal, dan hipertensi

muncul pada 60% penderita. Tahap keempat/ nefropati klinis/ overt nephopathy

akan terbentuk gambaran khas histologis berupa nodul Kimmelstiel-Wilson

(glitorular sclerosis fokal) dan makroproteinuria. Pada tahap kelima, saat GFR

berkembang semakin buruk, End Stage of Renal Disease (ESRD) pun akan

berkembang.28

Retina adalah daerah dalam tubuh yang paling banyak vaskulernya. Hal

ini berkaitan dengan kebutuhan oksigen retina yang tinggi untuk mengubah

cahaya menjadi energy listrik dalam sel batang dan kerucut. Hiperglikemia

kronik dapat menyebabkan kerusakan mikrovaskuler pada pembuluh retina,

Page 28: GAMBARAN POLIMORFISME GEN FTO (Fat Mass and Obesity …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47825... · 2019-10-24 · i i GAMBARAN POLIMORFISME . GEN. FTO (Fat Mass

14

dan akhirnya menyebabkan edema dan / atau perdarahan ke retina atau humor

vitreous karena permeabilitas pembuluh darah. Bahkan, dysglycemia (kelainan

glukosa darah) sering terjadi lebih awal daripada saat diagnosis diabetes

ditegakkan, karena hampir 20% pasien diabetes yang baru didiagnosis

menunjukkan bukti retinopati.29

Kanker dan Diabetes Melitus Tipe 2 sama-sama memiliki faktor-faktor

risiko seperti usia, obesitas, sedentary lifestyle, rokok dan beberapa faktor

psikologis.30 Selain itu, hiperinsulinemia yang terjadi pada Diabetes Melitus

Tipe 2 dapat memicu peningkatan IGF-1 yang memiliki sifat mitogenik dan

antiapoptosis pada sel kanker31 dan kadar IGF-1 dalam serum juga berkaitan

positif dengan risiko terjadinya kanker.32

2.1.2 Polimorfisme gen FTO

Sel merupakan unit terkecil yang terdapat dalam makhluk hidup. Sel

dibagi menjadi dua, yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik. Sel prokariotik

memiliki struk sel yang sederhana, termasuk diantaranya adalah bakteria.

Sedangkan sel eukariotik memiliki struktur sel yang lebih kompleks, termasuk

diantaranya adalah protista, fungi, dan hewan. Sel eukariotik dan prokariotik

sama-sama memiliki DNA (deoxyribonucleic acid) yang berisi kromosom. Sel-

sel eukariotik memiliki sejumlah kromosom yang terpisah, masing-masing

mengandung satu molekul tunggal DNA. Sebaliknya, hampir semua prokariota

yang telah dipelajari mengandung kromosom sirkular tunggal.33

Page 29: GAMBARAN POLIMORFISME GEN FTO (Fat Mass and Obesity …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47825... · 2019-10-24 · i i GAMBARAN POLIMORFISME . GEN. FTO (Fat Mass

15

Informasi di dalam DNA disimpan sebagai kode yang terdiri atas empat

basa kimia, yaitu adenine (A), guanine (G), sitosin (C), dan timin (T). Basa

dalam DNA tersebut saling berpasangan, A dengan T dan C dengan G. mereka

berpasangan untuk membentuk sebuah unit yang disebut pasangan basa. Setiap

basa juga berpasangan dalam molekul gula dan satu molekul fosfat dan

kemudian disebut sebagai nukleotida. Nukleotida ini tersusun menjadi dua

rantai panjang dan spiral (double helix). Di dalam nucleus sel manusia,

umumnya terdapat 23 pasang kromosom. Informasi di dalam DNA ini

kemudian akan diperbanyak dengan proses yang disebut replikasi sel.33

Gambar 2 4 Struktur sel, bakteri secara general (a), tumbuhan (b), hewan (c) 33

Tiap kromosom mengandung satu DNA, dan di dalam tiap DNA sendiri

memiliki jutaan gen. Organisme dibangun berdasarkan informasi yang

dikodekan dalam kumpulan gen. Program genetika manusia mengandung

cukup informasi, jika dikonversikan ke kata-kata, kata-kata tersebut dapat

untuk mengisi jutaan halaman teks. Hebatnya, sejumlah besar informasi ini

dikemas ke dalam satu set kromosom yang menempati ruang inti sel, yang mana

Page 30: GAMBARAN POLIMORFISME GEN FTO (Fat Mass and Obesity …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47825... · 2019-10-24 · i i GAMBARAN POLIMORFISME . GEN. FTO (Fat Mass

16

ratusan kali lebih kecil dari titik di huruf “I” ini. Gen ini lebih dari hanya

sekedar loker penyimpanan untuk informasi saja, akan tetapi mereka juga

merupakan cetak biru untuk membangun struktur sel, petunjuk untuk

menjalankan aktivitas seluler, dan program untuk memperbanyak mereka

sendiri. Struktur molekul gen memungkinkan terjadinya perubahan informasi

genetik (mutasi) yang menyebabkan variasi di antara individu, yang

membentuk dasar evolusi biologis.34

Gen meregulasi pembentukan asam amino. Asam amino terdiri dari

gugus amino, gugus karboksil, dan α-karbon. Asam amino memiliki total 20

bentuk yang dapat dikelompokkan menjadi tiga grup, yakni grup nonpolar

(hydrophobic), polar (hydrophilic), dan electrically charged. Saat dua asam

amino bersatu (dengan bantuan enzim yang mencetuskan reaksi dehidrasi

sehingga molekul airnya lepas) akan membentuk yang dinamakan peptide

bond. Peptide bond ini kemudian akan bersatu dengan peptide bond – peptide

bond lain dan akhirnya membentuk suatu Polipeptida. Polipeptida ini nantinya

akan mengalami proses folding dan coiling menjadi suatu bentuk tiga dimensi

dan bias kita sebut sebagai protein. Protein inilah yang kemudian membentuk

sel-sel, jaringan, organ, hingga menjadi suatu individu seperti contohnya

manusia.33,34

Page 31: GAMBARAN POLIMORFISME GEN FTO (Fat Mass and Obesity …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47825... · 2019-10-24 · i i GAMBARAN POLIMORFISME . GEN. FTO (Fat Mass

17

Gambar 2 5 Gambaran proses DNA --> mRNA --> Polipeptida 33

Dua proses utama yang menghubungkan gen ke protein adalah proses

transkripsi dan translasi. Transkripsi adalah sintesis RNA berdasarkan arahan

dari DNA. RNA secara kimiawi sama dengan DNA, hanya sebagai gulanya,

RNA mengandung ribosa, bukan deoksiribosa, dan memiliki basa nitrogen

Urasil (U), bukan Timin (T). Kedua asam nukleat menggunakan bahasa yang

sama, yaitu RNA menyalin informasi yang ada di DNA. Molekul RNA yang

dihasilkan disebut RNA messenger (mRNA). Proses transkripsi ini terjadi di

nucleus sel. Setelah mRNA terbentuk, mRNA akan dimodifikasi lagi yang

mencakup penggantian ujung-ujung mRNA dan pemisahan-penyambungan

RNA untuk mendapatkan rantai RNA dengan segmen pengkode saja (ekson)

atau dengan kata lain membuang segmen-segmen bukan pengkodenya (intron).

RNA messenger yang sudah dimodifikasi kemudian keluar dari nucleus sel

melalui pori-pori nucleus dan melanjutkan prosesnya, yaitu Translasi. Translasi

merupakan sintesis polipeptida yang sebenarnnya. RNA messenger yang sudah

Page 32: GAMBARAN POLIMORFISME GEN FTO (Fat Mass and Obesity …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47825... · 2019-10-24 · i i GAMBARAN POLIMORFISME . GEN. FTO (Fat Mass

18

keluar dari nucleus ke sitoplasma akan menempel dengan ribosom dan dengan

bantuan tRNA (transfer RNA) akan dibentuk susunan asam amino dengan

tahapan-tahapan yang mencakup pengenalan kodon, pembentukan ikatan

peptide, dan translokasi.33

Lokus gen FTO manusia ada di kromosom 16q12.2 dan diekspresikan

secara luas di jaringan pusat dan perifer termasuk hipotalamus, adiposa dan

jaringan pankreas.35-37 Gen FTO merupakan bagian dari superfamili

dioksigenase, dan studi in vitro menunjukkan bahwa FTO mengkatalisis

demetilasi 3-methylthymine dalam DNA untai tunggal.38 Analisis

bioinformatik dan studi fungsional telah menunjukkan peran biologis FTO

dalam modifikasi posttranslation, transkripsi gen, apoptosis sel, dan proses

metabolisme.39

Gambar 2 6 Gambaran skematik letak gen FTO dalam kromosom 40

Gen FTO banyak diekspresikan di otak, termasuk hipokampus, batang

otak, dan hipotalamus, terutama pada pada nucleus yang mengatur regulasi

asupan makanan.40 Upregulasi gen FTO terjadi saat tubuh mengalami

kekurangan asupan makanan. Secara spesifik, hal ini terjadi di nucleus

arkuataus pada hipotalamus.41 Nukleus arkuatus memiliki dua subset neuron

yang berfungsi saling berlawanan, yaitu neuro peptide Y (NPY) dan

melanokortin yang berasal dari proopiomelanocortin (POMC), suatu molekul

precursor yang menghasilkan beberapa produk hormon. NPY merupakan salah

satu perangsang nafsu makan terkuat yang pernah ditemukan, sedangkan

melanokortin terutama α-melanicyte stimulating hormone (α-MSH) dari

Page 33: GAMBARAN POLIMORFISME GEN FTO (Fat Mass and Obesity …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47825... · 2019-10-24 · i i GAMBARAN POLIMORFISME . GEN. FTO (Fat Mass

19

hipotalamus merupakan hormon penekan nafsu makan.42 Pada suatu studi,

ditemukan bahwa SNP FTO berhubungan dengan nafsu makan dan asupan

makanan. Menariknya, data dari tikus menunjukkan bahwa FTO mungkin

memengaruhi ekspresi NPY di hipotalamus yang berarti dapat meningkatkan

nafsu makan manusia sehingga dapat meningkatkan IMT seseorang dan

membuatya menjadi obesitas.41 Pada penelitian lain, SNP pada intron pertama

FTO menunjukkan bahwa SNP ini sangat berhubungan dengan obesitas dan

segala ciri-ciri terkait obesitas.35,43

Susanne et al. melaporkan bahwa varian FTO juga berhubungan dengan

resistensi insulin (salah satu pathogenesis dari DM Tipe 2) dan asosiasi ini

masih menunjukkan hubungan bahkan setelah data disesuaikan (adjusted)

dengan IMT. 44 Frayling et al. juga menemukan bahwa SNP FTO meningkat

risiko DM Tipe 2 dan hubungan ini dimediasi oleh IMT.35 Dalam suatu

penelitian lain ditemukan bahwa FTO mungkin berkontribusi pada salah satu

pathogenesis lain dari diabetes yaitu disfungsi sel β dari pulau pankreas dan

inaktivitas dari FTO berpotensial menjadi target penyembuhan dari diabetes.45

Polimorfisme Tunggal Nukleotida / Single Nucleotide Polymorphism

(SNP), biasa dibaca “snip”, adalah suatu bentuk variasi materi genetik yang

ditunjukkan oleh perbedaan nukleotida tunggal (adenina, timina, guanina,

sitosina) di dalam susunan rangkaian basa DNA. SNP secara normal timbul di

manusia dengan rata-rata 1 dari tiap 300 nukleotida, yang berarti secara kasar

terdapat 10 juta SNP dalam genome manusia. Kebanyaan SNP tidak

berpengaruh terhadap kesehatan, namun beberapa SNP diketahui mempunyai

peranan penting dalam kesehatan manusia.47

Gen FTO pada awalnya ditemukan pada tikus dengan positional cloning

(pendekatan pilihan untuk identifikasi mutasi genetik yang mendasari

perkembangan patologis penyakit dengan simple Mendelian inheritance)

sebagai salah satu gen dalam penghapusan 1,6 megabas pada kromosom 8 yang

bertanggung jawab untuk fenotipe Fused toes (Ft).48 Beberapa saat kemudian,

salah satu dari gen yang terdelesi pada segment Ft dikloning lagi dan

Page 34: GAMBARAN POLIMORFISME GEN FTO (Fat Mass and Obesity …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47825... · 2019-10-24 · i i GAMBARAN POLIMORFISME . GEN. FTO (Fat Mass

20

dinamakan Fatso (Fto), bukan karena fenotipnya berhubungan dengan body

fatness, akan tetapi karena gen ini merupakan gen terbesar pada segmen yang

terdelesi sejauh ini.49 Pada tahun 2007, FTO menjadi gen pertama muncul dari

GWAS (Genome Wide Association Studies; cara yang relatif baru bagi para

ilmuwan untuk mengidentifikasi gen yang terlibat dalam penyakit manusia.

Metode ini mencari genom untuk variasi kecil, yang disebut polimorfisme

nukleotida tunggal atau SNP [diucapkan "snips"], yang terjadi lebih sering pada

orang dengan penyakit tertentu daripada pada orang tanpa penyakit) yang

dikaitkan dengan variasi risiko DM Tipe 2.50,51 DM Tipe 2 sangat bergantung

pada faktor risiko obesitas, dan DM Tipe 2 saat disesuaikan (adjusted) dengan

IMT (Indeks Massa Tubuh; pengganti kegemukan tubuh) didapatkan bahwa

kaitan FTO dengan DM Tipe 2 menjadi berkurang (OR=1.27 OR=1.03).50

Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa SNPs FTO lebih memengaruhi IMT

dibandingkan DM Tipe 2 secara langsung.52 Fatso kemudian diubah

akronimnya menjadi fat mass and obesity-associated.52

FTO memiliki beberapa bentuk polimorfisme. Salah satunya adalah

rs8050136.8 Rs8050136 memiliki alel C dan A. Alel A dari SNP ini diketahui

berhubungan positif dengan presentasi energi dari lemak dan negative dengan

presentasi energi dari karbohidrat.53 Alel A ini juga memiliki peranan penting

di pusat regulasi makan dalam hal peningkatan nafsu makan.54 Alel risiko dari

SNP ini dilaporkan berhubungan juga dengan cerebrocortical insulin

resistance55, suatu kondisi yang dikaitkan dengan obesitas.56 Pasien dengan alel

risiko menunjukkan serum insulin dan HOMA-IR (Homeostatic model

assessment (HOMA) of β-cell function and insulin resistance (IR)) yang lebih

tinggi secara signifikan dibandingkan dengan yang tidak memiliki alel risiko.57

Selain polimorfisme genetik dari FTO, studi epigenetik menunjukkan

status metilasi FTO terutama hipometilasi CpG di intron 1 FTO memiliki

hubungan dengan peningkatan prevalensi DM Tipe 2.58 Metilasi FTO di pulau

pankreas pasien dengan DM Tipe 2 juga diketahui lebih berkurang

dibandingkan dengan non-DM.59 Biasanya, hipometilasi akan menyebabkan

Page 35: GAMBARAN POLIMORFISME GEN FTO (Fat Mass and Obesity …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47825... · 2019-10-24 · i i GAMBARAN POLIMORFISME . GEN. FTO (Fat Mass

21

peningkatan aktivitas gen60, hal ini sejalan dengan studi yang menyebutkan

bahwa level ekpresi mRNA FTO ternyata lebih tinggi secara signifikan

dibandingkan dengan control. Peningkatan level ekspresi mRNA ini ternyata

juga berhubungan dengan DM Tipe 2.61

FTO termasuk dalam superfamili dari Fe (II) 2-oksoglutarat (2-OG) -

dependen dioksigenase.62 FTO mengkatalisis demetilisasi 3-methylthymine

dan 3-methyluracil pada DNA untai tunggal dan RNA untuk timin dan urasil.63

N6-methyladenosine (m6A) di RNA merupakan substrat mayor dari demetilase

FTO.64 Hipometilasi CpG FTO di sel β pulau pankreas pasien DM Tipe 2 dapat

mengurangi metilasi m6A mRNA. Hal ini sejalan dengan kenyataan bahwa

m6A yang ada di RNA pasien DM Tipe 2 dan tikus yang diabetes diketahui

lebih sedikit daripada control.64 Dari penjelasan sebelumnnya dapat diketahui

bahwa hipometilasi spesifik CpG gen FTO dapat menyebabkan peningkatan

ekspresi FTO.

Saat ini, sudah ada beberapa bukti pula bahwa SNP di intron 1 FTO

dapat meningkatkan ekspresi FTO.65,66 Pada tikus, overekspresi FTO

menyebabkan peningkatan massa tubuh dan lemak tergantung pada dosis yang

diberikan, terlepas dari apakah tikus diberi makan standar atau diet tinggi

lemak. Bagaimanapun juga, tikus dengan peningkatan ekspresi FTO pada diet

tinggi lemak menyebabkan terjadinya intoleransi glukosa yang mana

merupakan salah satu dari pathogenesis DM Tipe 2.67 Oleh karena itu dapat kita

simpulkan bahwa secara tidak langsung, SNPs di intron 1 FTO dapat

menyebabkan hipometilasi CpG di intron 1 yang mengakibatkan peningkatan

ekspresi FTO. Peningatan ekspresi FTO ini menyebabkan terjadinya intoleransi

glukosa dan akhirnya dapat menyebabkan terjadinya DM Tipe 2.

Page 36: GAMBARAN POLIMORFISME GEN FTO (Fat Mass and Obesity …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47825... · 2019-10-24 · i i GAMBARAN POLIMORFISME . GEN. FTO (Fat Mass

22

2.2 Kerangka Teori

Gen FTO

Mutasi gen FTO

rs8050136

Perubahan alel CC

AC atau AA

Hipometilasi CpG di

intron 1 FTO

Peningkatan

produksi insulin

Peningkatan

nafsu makan

Cerebrocortical

insulin resistance

Peningkatan ekspresi FTO

(FTO overexpression)

Intoleransi

glukosa

Diabetes Melitus Tipe 2

(DM Tipe 2)

Diturunkan ke

anak

Faktor

lingkungan

Page 37: GAMBARAN POLIMORFISME GEN FTO (Fat Mass and Obesity …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47825... · 2019-10-24 · i i GAMBARAN POLIMORFISME . GEN. FTO (Fat Mass

23

2.3 Kerangka Konsep

Orang tua dengan

DM Tipe 2

Identifikasi polimorfisme

gen FTO rs8050136

Anak dari orang tua

DM Tipe 2

CC

(normal)

AC

(alel dengan satu risk alell)

AA

(alel dengan dua risk alell)

Gen FTO

Page 38: GAMBARAN POLIMORFISME GEN FTO (Fat Mass and Obesity …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47825... · 2019-10-24 · i i GAMBARAN POLIMORFISME . GEN. FTO (Fat Mass

24

2.4 Definisi Operasional

Dalam penelitian ini, digunakan istilah-istilah yang didefinisikan

sebagai berikut:

No. Variabel Definisi Cara Ukur Skala

1. Gen FTO

Rs8050136

(CC,AC,AA)

FTO termasuk dalam

superfamili dari Fe (II) 2-

oksoglutarat (2-OG) -

dependen dioksigenase.

FTO mengkatalisis

demetilisasi 3-

methylthymine dan 3-

methyluracil pada DNA

untai tunggal dan RNA

untuk timin dan urasil

Diidentifikasi

dengan Real Time

PCR

Nominal

Page 39: GAMBARAN POLIMORFISME GEN FTO (Fat Mass and Obesity …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47825... · 2019-10-24 · i i GAMBARAN POLIMORFISME . GEN. FTO (Fat Mass

25

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode analitik dengan desain

observational analitik- cross sectional.

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan mulai bulan Desember 2017 hingga

Agustus 2018. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kultur Sel, Biokimia,

dan Biologi Fakultas Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Sampel

dperoleh dari beberapa daerah di Indonesia.

3.3 Sampel Penelitian

Sampel penelitian ini adalah penderita DM Tipe 2 yang telah

mengkonsumsi Obat Anti Diabetes secara rutin, anak penderita DM Tipe 2

tersebut, dan mahasiswa Fakultas Kedokteran UIN tahun 2015-2017 yang tidak

memiliki riwayat DM Tipe 2 di keluarganya.

3.4 Besar Sampel

𝑁 =Z𝛼2 X P X Q

𝑑2

𝑁 =1,962 X 0,5 X 0,5

0,12

𝑁 = 96,04 → 97

Page 40: GAMBARAN POLIMORFISME GEN FTO (Fat Mass and Obesity …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47825... · 2019-10-24 · i i GAMBARAN POLIMORFISME . GEN. FTO (Fat Mass

26

Keterangan:

N = besar sampel

Zα = deviasi baku alfa

P = proporsi kategori variable yang diteliti

Q = (1-P)

d = presisi

Pada penelitian ini ditetapkan alfa sebesar 5% sehingga nilai Zα = 1,96,

dengan kesalahan prediksi yang masih bisa diterima (presisi) ditetapkan sebesar

10%. Nilai P ditetapkan oleh peneliti sebesar 50% karena belum ada nilai dari

kepustakaan sebelumnya. Nilai P = 50% dipilih karena perkalian antara P dan

Q akan menunjukkan hasil yang maksimal apabila nilai P = 50%. Apabila

prediksi peneliti benar, maka peneliti akan memperoleh prevalensi sebesar 50%

± 10%, yaitu 40% - 60%. Apabila dihitung nilai N x P, akan didapatkan minimal

40% x 97 = 38,8 dan maksimal 60% x 97 = 58,2. Keduanya > dari 5. Dengan

demikian, besar sampel 97 boleh digunakan karena memenuhi syarat N x P > 5

dan N x (1 – P) > 5 dalam penelitian analitik.68

3.5 Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Purposive

Sampling.

3.6 Teknik Pemiihan Sampel

3.6.1 Kriteria Inklusi

Kriteria Inklusi pada penelitian ini adalah penderita DM Tipe 2 yang

telah mengkonsumsi Obat Anti Diabetes secara rutin, anak penderita DM Tipe

2 tersebut, dan mahasiswa Fakultas Kedokteran UIN tahun 2015-2017 yang

tidak memiliki riwayat DM Tipe 2 di keluarganya.

Page 41: GAMBARAN POLIMORFISME GEN FTO (Fat Mass and Obesity …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47825... · 2019-10-24 · i i GAMBARAN POLIMORFISME . GEN. FTO (Fat Mass

27

3.6.2 Kriteria Eksklusi

Kriteria Eksklusi pada penelitian ini adalah penderita DM Tipe 2 yang

tidak berkehendak untuk diambil sampelnya dan yang tidak memungkinkan

untuk diambil sampelnya karena masalah jarak dan kondisi penderita.

Page 42: GAMBARAN POLIMORFISME GEN FTO (Fat Mass and Obesity …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47825... · 2019-10-24 · i i GAMBARAN POLIMORFISME . GEN. FTO (Fat Mass

28

3.7 Alur Penelitian

Kontrol: Mahasiswa FK UIN

2015 -2017

Mahasiswa FK UIN dan Fikes UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

2015 – 2017 beserta orang tua

dengan DM tipe 2, Pasien Diabetes

Klinik Salsabilla Cibinong beserta 1

orang anak pasien

Sampel Darah atau Liur

Isolasi Genom

Mengukur konsentrasi

dan kemurnian DNA

DNA Genom + TaqMan

Mastermix + Probe

DNA

RT - PCR

Interpretasi alel CC, AC,

AA

Identifikasi jumlah

kejadian polimorfisme

gen FTO rs8050136

Page 43: GAMBARAN POLIMORFISME GEN FTO (Fat Mass and Obesity …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47825... · 2019-10-24 · i i GAMBARAN POLIMORFISME . GEN. FTO (Fat Mass

29

3.8 Prosedur Penelitian

Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini terdapat di dalam

tabel dibawah ini.

Tabel 3 1 Alat dan bahan penelitian

Alat Bahan Keterangan

Pengambilan sampel darah dan liur

Spuit 1 cc

Torniquet

Tabung EDTA 3 cc

Handscoen

Alchohol swab

Tabung centrifuge plastik 15 mL

Isolasi genom DNA dari darah dan liur

Microsentrifuge tube 1,5 mL steril

Water bath AS ONE TRW-42 TP 60o C

GD Collumn

2 mL Collection Tube

Eppendorf centrifuge 5417 R

Micropipet Nichipet Ex

Nichiryo (2 – 20 µL dan 20 – 200 µL)

Micropipet BIORAD ukuran 100 – 1000 µL

Microtip Biologix ukuran 200 µL dan 1000 µL

Biomedical Freezer SANYO

Whole Blood 300 µL

RBC Lysis 900 µL dan

uffer 100 µL

GB Buffer 200 µL

Ethanol 200 µL

Absolute

W1 buffer 400 µL

Wash Buffer 600 µL

Elution Buffer 50 µL

Pengkuran kemurnian dan konsentrasi hasil

isolasi DNA

Page 44: GAMBARAN POLIMORFISME GEN FTO (Fat Mass and Obesity …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47825... · 2019-10-24 · i i GAMBARAN POLIMORFISME . GEN. FTO (Fat Mass

30

Tabel 3 1 Alat dan bahan penelitian (Lanjutan)

Alat Bahan Keterangan

Maestro nano drops

Aquadest

Micropipet 0,5 – 2 µL

Microtip Biologix 10 µL

RT PCR

LightCycler 480

Genom DNA 1 µL

Blanko (elution 1 µL

buffer)

Taqman SNP

Assay

Mastermix

Genom DNA + 2 µL

Aquades

3.9 Cara Kerja Penelitian

3.9.1 Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan data primer dari responden yang sudah

menandatangani lembar informed consent dan mengerti akan penjelasan

mengenai penelitian dari pengambil data. Data responden diperoleh dengan

pengambilan pungsi vena sebanyak 1 cc darah dan disimpan dalam tabung

EDTA atau mengumpulkan air liur dalam tabung centrifuge plastic sebanyak

15 cc. Sampel diberi label nama dan tanggal pengambilan, lalu disimpan dalam

biomedical freezer dengan suhu -20o C sambil menunggu waktu isolasi DNA.

3.9.2 Isolasi DNA

Darah dan liur yang sudah didapatkan kemudian diisolasi untuk

mendapatkan genom DNA dari sampel darah dan liur responden. Isolasi DNA

ini menggunakan Genomic DNA Mini Kit dengan langkah pengerjaan seperti

berikut:

Isolasi DNA dengan whole blood

Page 45: GAMBARAN POLIMORFISME GEN FTO (Fat Mass and Obesity …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47825... · 2019-10-24 · i i GAMBARAN POLIMORFISME . GEN. FTO (Fat Mass

31

A. Persiapan Sampel

1. Menyiapkan Microsentrifuge tube dan diberi label sesuai dengan

kode sampel

2. Memasukkan darah sampel sebanyak 300 μl ke dalam

Microsentrifuge tube ukuran 1,5 ml

3. Menambahkan 900 μl RBC Lysis buffer kemudian mengocok

Microsentrifuge tube

4. Menyentrifugasi Microsentrifuge tube selama 5 menit dengan

kecepatan 3000 rpm

5. Membuang supernatant

6. Menambahkan 100 μl RBC Lysis buffer untuk mensuspensi

endapan leukosit kemudian mengocok Microsentrifuge tube

B. Cell Lysis

1. Menambahkan 200 μl GB buffer ke dalam Microsentrifuge tube

2. Menginkubasi tabung selama 10 menit pada suhu 600C untuk

memastikan bahwa sel telah lisis

3. Menyiapkan tabung berisi Elution buffer sebanyak 50 μl dan

inkubasi pada suhu 600C, Elution buffer akan digunakan pada

proses selanjutnya.

4. Mendinginkan Micosentrifuge tube sampel pada suhu ruangan

C. DNA Binding

1. Menambahkan 200 μl Ethanol absolute ke dalam Microsentrifuge

tube kemudian mengocok tabung selama 10 detik

2. Menyiapkan GD column pada 2 ml Collection tube

3. Memindahkan campuran Microsentrifuge tube ke dalam GD

column

4. Menyentrifugasi GD column selama 5 menit pada kecepatan

14.000 – 16.000 rpm

5. Membuang cairan yang tidak tersaring pada Collection tube

6. Menempatkan kembali GD column ke Collection tube

Page 46: GAMBARAN POLIMORFISME GEN FTO (Fat Mass and Obesity …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47825... · 2019-10-24 · i i GAMBARAN POLIMORFISME . GEN. FTO (Fat Mass

32

D. Wash

1. Menambahkan 400 μl W1 buffer ke dalam GD column kemudian

menyentrifugasi selama 1 menit pada kecepatan 14.000 – 16.000

rpm

2. Membuang cairan yang tidak tersaring pada Collection tube

3. Menempatkan kembali GD column ke Collection tube

4. Menambahkan 600 μl Wash buffer ke dalam GD column

5. Menyentrifugasi GD column selama 1 menit pada kecepatan

14.000 – 16.000 rpm

6. Membuang cairan yang tidak tersaring pada Collection tube

7. Menempatkan kembali GD column ke Collection tube

8. Menyentrifugasi GD column selama 1 menit pada kecepatan 3.000

rpm untuk mengeringkan matriks column

E. DNA Elution

1. Memindahkan GD column yang sudah kering ke dalam

Microsentrifuge tube yang steril

2. Menambahkan 50 μl Elution buffer yang telah diinkubasi ke dalam

GD column dan dibiarkan selama 3 menit

3. Menyentrifugasi Microsentrifuge tube selama 1 menit pada

kecepatan 14.000 – 16.000 rpm untuk mendapatkan hasil

Page 47: GAMBARAN POLIMORFISME GEN FTO (Fat Mass and Obesity …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47825... · 2019-10-24 · i i GAMBARAN POLIMORFISME . GEN. FTO (Fat Mass

33

Gambar 3 1 Tahapan isolasi genom DNA dari whole blood

Isolasi DNA dengan air liur

A. Persiapan Sampel

1. Menyentrifugasi 13-15mL air liur selama 10 menit dengan

kecepatan 3000 rpm

2. Membuang air liur hingga tersisa endapannya

3. Menambahkan reagen GST 200 μl kemudian dihomogenkan

4. Memindahkan endapan air liur dan GST yang sudah dihomogenkan

ke tube 1,5 mL

Page 48: GAMBARAN POLIMORFISME GEN FTO (Fat Mass and Obesity …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47825... · 2019-10-24 · i i GAMBARAN POLIMORFISME . GEN. FTO (Fat Mass

34

B. Cell Lysis

1. Menambahkan 10 μl Protease ke dalam tube kemudian

mengocoknya kuat-kuat

2. Menginkubasi tabung selama 10 menit pada suhu 60oC kemudian

tunggu hingga suhu tabung turun ke suhu ruang

3. Menambahkan 200 μl GSB buffer ke dalam Microsentrifuge tube

4. Menginkubasi tabung selama 20 menit pada suhu 60oC dan

mengocoknya pelan tiap 10 menit

5. Menyiapkan tabung berisi Elution buffer sebanyak 50 μl dan

inkubasi pada suhu 600C, Elution buffer akan digunakan pada

proses selanjutnya.

6. Mendinginkan Micosentrifuge tube sampel pada suhu ruangan

C. DNA Binding

1. Menambahkan 200 μl Ethanol absolute ke dalam Microsentrifuge

tube kemudian mengocok tabung selama 10 menit

2. Menyiapkan GS column pada 2 ml Collection tube

3. Memindahkan campuran Microsentrifuge tube ke dalam GS

column

4. Menyentrifugasi GS column selama 1 menit pada kecepatan

14.000 – 16.000 rpm

5. Membuang cairan yang tidak tersaring pada Collection tube

6. Menempatkan kembali GS column ke Collection tub

D. Wash

1. Menambahkan 400 μl W1 buffer ke dalam GS column kemudian

menyentrifugasi selama 30 detik pada kecepatan 14.000 – 16.000

rpm

2. Membuang cairan yang tidak tersaring pada Collection tube

3. Menempatkan kembali GS column ke Collection tube

4. Menambahkan 600 μl Wash buffer ke dalam GS column

Page 49: GAMBARAN POLIMORFISME GEN FTO (Fat Mass and Obesity …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47825... · 2019-10-24 · i i GAMBARAN POLIMORFISME . GEN. FTO (Fat Mass

35

5. Menyentrifugasi GS column selama 30 detik pada kecepatan

14.000 – 16.000 rpm

6. Membuang cairan yang tidak tersaring pada Collection tube

7. Menempatkan kembali GS column ke Collection tube

8. Menyentrifugasi GS column selama 30 detik pada kecepatan 3.000

rpm untuk mengeringkan matriks column

E. DNA Elution

1. Memindahkan GS column yang sudah kering ke dalam

Microsentrifuge tube yang steril

2. Menambahkan 50 μl Elution buffer yang telah diinkubasi ke dalam

GS column dan dibiarkan selama 5 menit

4. M enyentrifugasi Microsentrifuge tube selama 3 menit pada

kecepatan 14.000 – 16.000 rpm untuk mendapatkan hasil

Gambar 3 2 Tahapan isolasi genom DNA dari air liur

Hasil isolasi DNA dinilai jumlah konsentrasi dan kejernihan DNA-nya

menggunakan Maestro Nano Drops. Sampel DNA diambil sebanyak 1 µL,

kemudian diteteskan di lensa nano, lalu ditutup dan diproses. Setelah proses

Page 50: GAMBARAN POLIMORFISME GEN FTO (Fat Mass and Obesity …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47825... · 2019-10-24 · i i GAMBARAN POLIMORFISME . GEN. FTO (Fat Mass

36

analisa alat selesai, di layar alat akan muncul jumlah konsentrasi dan

kejernihan. Peneliti kemudian mencatat hasilnya. Setelah dipastikan bahwa

konsentrasi dan kejernihan DNA-nya sesuai dengan batas minimum, hasil

isolasi DNA disimpan dalam lemari pendingin dengan suhu 4o C hingga akan

dilakukan proses selanjutnya.

3.9.3 Reverse Transcription PCR (RT-PCR)

Setelah isolasi dilakukan, langkah selanjutnya adalah

menghomogenkan DNA yang sudah didapatkan dengan campuran Master Mix,

Taqman SNP, dan dH2O dengan perbandingan 2 : 8 menggunakan alat micro

pippet di dalam LightCycler® 480 Multiwell Plate 96 white yang kemudian

ditutup dengan LightCycler® 480 Sealing Foil. Setelah itu, LightCycler® 480

Multiwell Plate 96 white digerak-gerakkan dengan tangan secara horizontal

untuk menghomogenkan campuran lalu dimasukkan ke dalam The

LightCycler® 480 Instrumen yang sudah dihidupkan.

Tabel 3 2 Campuran SNP untuk DNA Assay

Komponen dan konsentrasi bahan Volume akhir dalam larutan

Master Mix 5 x (n+1) μl

Taqman SNP + dH2O* 0,5 x (n+1) μl

dH2O 2,5 x (n+1) μl

Penelitian ini menggunakan kit Taqman-ThermoFisher dengan Catalog

Number: 4351379, SNP Id: rs8050136, dan SNP Type: Intron. 69

The LightCycler® 480 Instrument adalah suatu rapid thermal block

cycler dengan kemampuan deteksi online real-time terintegrasi. Pengaturan ini

memungkinkan PCR homogen dibuat, yaitu, amplifikasi simultan dan deteksi

asam nukleat target. Deteksi asam nukleat target dilakukan dengan

Page 51: GAMBARAN POLIMORFISME GEN FTO (Fat Mass and Obesity …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47825... · 2019-10-24 · i i GAMBARAN POLIMORFISME . GEN. FTO (Fat Mass

37

menambahkan pewarna fluorescent untai ganda DNA spesifik atau urutan

probe oligonukleotida spesifik yang berlabel dengan fluorophores. Kedua

pendekatan ini memungkinkan pengukuran generasi produk PCR selama

amplifikasi, yang mana merupakan dasar PCR kuantitatif (qPCR).71

Berikut merupakan diagram dari The LightCycler® 480 Instrument:

Gambar 3 3 Blok bangunan utama dari LightCycler® 480 Instrument. 71

Sistem The LightCycler® 480 memiliki dua cara yang berbeda yang

dapat digunakan untuk melakukan analisis SNP, yaitu Endpoint Genotyping

Analysis dan Melting Curve Genotyping Analysis. Pada penelitian ini, peneliti

menggunakan Endpoint Genotyping Analysis. Analisis kurva amplifikasi

endpoint biasanya dilakukan dengan memperoleh sinyal fluorescent dengan

dua probe hidrolisis berlabel berbeda (satu untuk setiap alel) dalam dua saluran.

Endpoint Genotyping menyediakan metode yang mudah diakses dan dapat

Page 52: GAMBARAN POLIMORFISME GEN FTO (Fat Mass and Obesity …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47825... · 2019-10-24 · i i GAMBARAN POLIMORFISME . GEN. FTO (Fat Mass

38

dijalankan setup eksperimental sederhana untuk menganalisis SNP tunggal di

regio yang ditandai dengan baik tanpa variasi yang tidak diketahui yang

diharapkan.71

Endpoint Genotyping Analysis mengguanakan dua probe dengan

sequence spesifik yang dirancang untuk target DNA wildtype daan mutan dan

dilabeli dengan pewarna yang berbeda. Software ini menentukan genotipe

dengan mengukur intensitas distribusi dari dua zat pewarna setelah PCR

dilakukan. Intensitas pewarna relatif dapat divisualisasikan secara

komprehensif pada plot pencar, menyederhanakan diskriminasi menjadi

wildtype, mutan heterozigot, atau sampel mutan homozigot. 71

Berikut merupakan representasi skematis Endpoint Genotyping dengan

pewarna reporter yang berbeda:

Page 53: GAMBARAN POLIMORFISME GEN FTO (Fat Mass and Obesity …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47825... · 2019-10-24 · i i GAMBARAN POLIMORFISME . GEN. FTO (Fat Mass

39

Gambar 3 4 Prinsip kerja Endpoint Genotyping dengan pewarna berbeda 71

A: Probe dengan spesifik sequence dan pewarna reporter yang berbeda

B: Selama fase elongasi, hanya probe yang pas yang dibelah, memisahkan pewarna

reporter dari pemadam.

C: Pewarna reporter yang dibelah tidak lagi dipadamkan dan memancarkan sinyal

fluoresensi.

Page 54: GAMBARAN POLIMORFISME GEN FTO (Fat Mass and Obesity …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47825... · 2019-10-24 · i i GAMBARAN POLIMORFISME . GEN. FTO (Fat Mass

40

D: Plot pancer menampilkan intensitas fluoresensi akhir dari beberapa sampel yang

memungkinkan adanya diskriminasi yang mudah: Intensitas tinggi dari Probe alel X

ditempatkan ke kanan, intensitas tinggi dari Probe alel Y ditempatkan ke atas, intensitas

tinggi dari kedua Probe ditempatkan di atas dan kanan ini menandai sampel

heterozigot.

Berikut merupakan langkah-langkah penggunaan LightCycler® 480

Software:71

1. Membuka the LightCycler® 480 Software main window

2. Memasukkan informasi sampel pada Sample Editor

3. Memencet tombol Analysis pada the LightCycler® 480 Software bar

module

4. Memilih Endpoint Genotyping pada Analysis Type

5. Pilih subset All Sample

6. Memencet simbol check

7. Dialog “Creat New Analysis” akan terbuka

8. Memilih kombinasi filter yang akan digunakan untuk genotyping

Dalam list alel X: Pilih kombinasi filter untuk sumbu x dari scatter plot.

Dalam list alel Y: Pilih kombinasi filter untuk y-axis dari scatter plot.

Page 55: GAMBARAN POLIMORFISME GEN FTO (Fat Mass and Obesity …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47825... · 2019-10-24 · i i GAMBARAN POLIMORFISME . GEN. FTO (Fat Mass

41

9. Screen Genotyping Analysis akan terbuka

Gambar 3 5 Screen Genotyping Analysis

10. Memilih tombol Standards (In Run) / Auto Group

11. Pilih tombol Calculate

Perangkat lunak ini menghitung kelompok genotipe dan memberikan warna

dan nama ke setiap grup.

Kelompok genotipe secara otomatis akan diberi nama oleh perangkat lunak

sebagai berikut:

Alel X: sampel yang memancarkan sinyal fluoresensi dominan dengan

kombinasi filter yang dipilih untuk alel X

Alel X dan Y: sampel yang memancarkan sinyal fluoresensi yang kuat

dengan kedua kombinasi filter

Alel Y: sampel yang memancarkan sinyal fluoresensi dominan dengan

kombinasi filter yang dipilih untuk Allele Y

Negatif: sampel yang memancarkan sinyal fluoresensi lemah atau tidak ada

12. Menunggu sampai proses kalkulasi selesai

Page 56: GAMBARAN POLIMORFISME GEN FTO (Fat Mass and Obesity …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47825... · 2019-10-24 · i i GAMBARAN POLIMORFISME . GEN. FTO (Fat Mass

42

13. Ketika proses kalkulasi selesai, hasilnya akan ditampilkan dalam gambar

MWP dan tabel Hasil.

Gambar 3 6 Tabel Hasil PCR LightCycler® 480 Software

14. Memilih tombol save untuk menyimpan hasil analisis.

3.9.4 Analisis Data

Data yang telah diperoleh berupa genotip gen FTO rs8050136 (CC, AC,

dan CC), alelnya, dan jenis kelamin subjek penelitian dianalisis dengan

menggunakan software Medcalc online72 dan Allel Frequency Calculator via

Easycalculation.com.73 Data disajikan dalam bentuk table dan penjelasan

deskriptif mengenai hasil yang diperoleh. Selain itu, dilakukan juga uji korelasi

Page 57: GAMBARAN POLIMORFISME GEN FTO (Fat Mass and Obesity …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47825... · 2019-10-24 · i i GAMBARAN POLIMORFISME . GEN. FTO (Fat Mass

43

Lambda genom FTO rs8050136 yang dimiliki orang tua dengan DM Tipe 2

yang diambil sampelnya terhadap anaknya dengan menggunakan aplikasi IBM

SPSS Statistics 22.

Page 58: GAMBARAN POLIMORFISME GEN FTO (Fat Mass and Obesity …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47825... · 2019-10-24 · i i GAMBARAN POLIMORFISME . GEN. FTO (Fat Mass

44

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

4.1.1 Karakteristik Sampel berdasarkan Jenis Kelamin

Penelitian ini melibatkan 152 responden yang terdiri dari 50 responden

yang tidak memiliki riwayat DM di keluarga intinya (kontrol) dan 52 pasang

orang tua (ayah/ibu) yang terdiagnosis DM Tipe 2 dan telah mengonsumsi Obat

Anti Diabetes (OAD) dan anaknya. Dari semua sampel penelitian, terdapat 44

responden berjenis kelamin laki-laki, dan sisanya perempuan.

Tabel 4 1 Karakteristik Jenis Kelamin Total Responden

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan jumlah responden kontrol

perempuan lebih banyak 60,0% dibandingkan dengan jumlah responden laki-

laki, yaitu perempuan sebanyak 40 orang dan laki-laki sebanyak 10 orang.

Tabel di atas juga menunjukkan responden dengan Diabetes Melitus Tipe 2

lebih banyak pada jenis kelamin perempuan, yaitu 18 (35,3%) dibandingkan

laki-laki, yaitu 33(64,7%). Sedanglan responden anak pasangan orang tua

Diabetes Melitus Tipe 2 terdiri dari 16(31,4%) anak laki-laki dan 35(68,4%)

Kontrol,

n (%)

DM Tipe 2,

n (%)

Anak

penderita

DM Tipe 2,

n (%)

Total,

n (%)

Jenis

Kelamin

Laki-laki 10 (20,0) 18 (35,3) 16 (31,4) 44 (28,9)

Perempuan 40 (80,0) 33 (64,7) 35 (68,4) 108 (71,1)

Total 50 (100,0) 51 (100,0) 51 (100,0) 152 (100,0)

Page 59: GAMBARAN POLIMORFISME GEN FTO (Fat Mass and Obesity …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47825... · 2019-10-24 · i i GAMBARAN POLIMORFISME . GEN. FTO (Fat Mass

45

anak perempuan. Dari tabel di atas dapat juga diketahui bahwa jumlah proporsi

total responden perempuan lebih besar, yaitu 108 orang responden atau 71,1%

dibandingkan dengan laki-laki, yaitu 44 orang responden atau 28,9%.

4.1.2 Karakteristik Sampel berdasarkan Genotip

Gen FTO rs8050136 memiliki tiga jenis genotip, yaitu CC (wildtype),

AC, dan AA (mutan). Data ini didapatkan dari hasil RT-PCR yang telah

dilakukan.

Tabel 4 2 Karakteristik Sampel berdasarkan Genotip

Berdasarkan data di atas, genotip tanpa alel berisiko dimiliki oleh

19,07% responden dari grup kontrol, 16,45% dari grup Diabetes Melitus Tipe

2, dan 18% dari grup anak penderita Diabetes Melitus Tipe 2. Hal ini

menunjukkan bahwa genotip normal memang paling banyak dimiliki oleh grup

kontrol, yaitu yang tidak memiliki riwayat Diabetes Melitus Tipe 2 di keluarga

intinya.

SNP Risk

Allel

Genotype Distribution

Kontrol,

n (%)

DM Tipe

2,

n (%)

Anak

penderita DM

Tipe 2, n (%)

Total,

n (%)

rs8050136 A

CC 29 (19,07) 25 (16,45) 18 (11,84) 72 (47,37)

AC 19 (12,5) 19 (12,5) 26 (17,11) 64 (42,10)

AA 2 (1,32) 7 (4,61) 7 (4,61) 16 (10,53)

Total

Sampel 50 (32,89) 51 (33,55) 51 (33,56) 152 (100)

Page 60: GAMBARAN POLIMORFISME GEN FTO (Fat Mass and Obesity …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47825... · 2019-10-24 · i i GAMBARAN POLIMORFISME . GEN. FTO (Fat Mass

46

Genotip AC dimiliki oleh 12,5% dari grup kontrol, 12,5% dari grup

Diabetes Melitus Tipe 2, dan 17,11% dari grup anak penderita Diabetes Melitus

Tipe 2. Sedangkan genotip AA (mutan) dimiliki oleh 2% dari grup kontrol, 7%

dari grup Diabetes Melitus Tipe 2, dan 7% lagi dari grup anak penderita DM

Tipe 2. Dari data ini secara kasar dapat disimpulkan bahwa genotip yang

memiliki alel risiko memang lebih banyak dimiliki oleh grup Diabetes Melitus

Tipe 2 dan masing-masing anaknya dibandingkan dengan grup kontrol.

Penderita DM Tipe 2 yang memiliki genotip CC (wildtype)

menunjukkan bahwa penderita memiliki gen lain selain gen FTO yang sama-

sama memiliki risiko terjadinya DM Tipe 2 di tubuh manusia, dan grup kontrol

yang memiliki genotip AA menunjukkan beberapa kemungkinan, diantaranya

dilakukannya gaya hidup sehat dalam keluarga (faktor eksternal), individu

tersebut memiliki suatu gen lain yang secara garis besar fungsinya mencegah

terjadinya DM Tipe 2 di dalam tubuhnya (faktor internal), atau memiliki fenotip

dari genotip yang sama yang dipengaruhi oleh beberapa hal lain lagi (studi

epigenomik).

Page 61: GAMBARAN POLIMORFISME GEN FTO (Fat Mass and Obesity …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47825... · 2019-10-24 · i i GAMBARAN POLIMORFISME . GEN. FTO (Fat Mass

47

Tabel 4 3 Distribusi genotip pasangan orang tua dengan Diabetes Melitus Tipe 2 dan

masing-masing anaknya

Berdasarkan di atas, diketahui bahwa genotip CC yang dimiliki oleh

orang tua dengan DM Tipe 2 jelas menunjukkan tidak adanya genotip AA sama

sekali pada keturunannya. Hal ini dikarenakan genotip seorang anak ditentukan

dari gabungan alel ayah dan ibunya. Oleh karena itu jika genotip ayah CC, maka

kemungkinan genotip anaknya hanya berkisar antara CC atau AC tergantung

pada genotip yang dimiliki ibunya.

SNP Risk Allel

Distribusi genotip pasangan orang tua DM

Tipe 2 dan anak

Orang tua Anak n (%)

rs8050136 A

CC CC 15 (29,41%)

AC AC 13 (25,49%)

AA AA 4 (7,84%)

CC AC 10 (19,61%)

CC AA 0 (0%)

AC CC 3 (5,88%)

AC AA 3 (5,88%)

AA CC 0 (0%)

AA AC 3 (5,88%)

Page 62: GAMBARAN POLIMORFISME GEN FTO (Fat Mass and Obesity …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47825... · 2019-10-24 · i i GAMBARAN POLIMORFISME . GEN. FTO (Fat Mass

48

4.1.3 Karakteristik Sampel berdasarkan Alel

Penelitian ini melibatkan 152 responden untuk diambil DNA-nya

melalui darah atau air liur, yang berarti penelitian ini menggunakan 152 genotip

atau 304 alel. Berikut merupakan tabel distribusi alel yang telah diperoleh:

Tabel 4 4 Distribusi Alel

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa perbandingan persentase

distribusi alel C (nonrisiko) di grup kontrol lebih banyak dibandingkan dengan

perbandingan persentase pada grup penderita DM Tipe 2 dan anaknya, yaitu

25,33% pada grup kontrol, 22,70% pada grup penderita DM Tipe 2, dan 20,39%

pada anak penderita DM Tipe 2. Hal ini tentu berbanding terbalik dengan

persentase jumlah alel A (risiko), yaitu urut dari yang paling sedikit di grup

kontrol dengan 7,57%, kemudian didapatkan 10,85% di grup penderita DM

Tipe 2, dan terbanyak ada pada grup anak penderita DM Tipe 2 dengan angka

persentase 13,16%. Sedangkan dilihat dari total jumlah persebaran alel, alel C

menunjukkan jumlah presentase yang lebih unggul dibandingkan alel A, yaitu

alel C terdapat di 68,42% jumlah total alel responden dan alel Aterdapat di

31,58% jumlah total alel responden.

Anak dengan alel risiko menunjukkan bahwa mereka memiliki

kecenderungan lebih besar untuk terkena Diabetes Melitus Tipe 2 (sama seperti

orang tuanya), dan anak yang lebih sedikit atau tidak punya alel risiko

Alel Kontrol,

n (%)

DM Tipe 2,

n (%)

Anak

penderita

DM Tipe 2, n

(%)

Total,

n (%)

C 77(25,33) 69(22,70) 62(20,39) 208(68,42)

A 23(7,57) 33(10,85) 40(13,16) 96(31,58)

Total 100(32,90) 102(33,55) 102(33,55) 304(100,00)

Page 63: GAMBARAN POLIMORFISME GEN FTO (Fat Mass and Obesity …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47825... · 2019-10-24 · i i GAMBARAN POLIMORFISME . GEN. FTO (Fat Mass

49

menunjukkan besar risiko terkena DM Tipe 2 lebih kecil dibandingkan dengan

yang memiliki genotip mutan (AA).

4.2 Analisis Alel gen FTO dengan DM Tipe 2

Berikut merupakan analisis data yang diperoleh dari Aplikasi Medcalc

online dan Allel Frequency Calculator via Easycalculation.com:

Tabel 4 5 Analisis Statistik Polimorfisme Gen FTO rs8050136 terhadap Diabetes

Melitus Tipe 2

Berdasarkan table di atas, dapat diketahui frekuensi alel risiko grup

control adalah sebesar 0,230 dan grup DM Tipe 2 adalah 0,324. Kemudian

dapat diketahui pula bahwa polimorfisme gen FTO rs8050136 meningkatkan

terjadinya Diabetes Melitus Tipe 2 sebanyak 1,6022 kali lebih besar daripada

orang tanpa polimorfisme FTO rs8050136 dengan nilai interval kepercayaan

95% (1.3143 - 1.9531) dan nilai P <0,0001 atau P <0,005 yang artinya penelitian

ini bermakna.

4.3 Analisis Hubungan Genom Orang Tua dengan DM Tipe 2 terhadap Anaknya

Jumlah persentase genom orang tua dan anak telah dipaparkan

sebelumnya. Uji hipotesis digunakan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan

yang dimiliki oleh FTO rs8050136 yang dimiliki orang tua dengan DM Tipe 2

terhadap anaknya. Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan aplikasi IBM

Alel Frekuensi

Alel Risiko

Odds Ratio

(OR)

95%

Confidence

Interval (CI)

Significance

level (P)

Kontrol 0,230

1,6022 1.3143 -

1.9531 P < 0,0001

DM Tipe 2 0,324

Page 64: GAMBARAN POLIMORFISME GEN FTO (Fat Mass and Obesity …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47825... · 2019-10-24 · i i GAMBARAN POLIMORFISME . GEN. FTO (Fat Mass

50

SPSS Statistics 22. Karena kedua data yang digunakan merupakan data

kategorik, maka dapat diketahui uji yang akan digunakan adalah uji hipotesis

chi square. Setelah melakukan analisis menggunakan IBM SPSS Statistics 22,

penulis mendapatkan hasil p value adalah 0,000 (dilihat berdasarkan nilai

likelihood ratio) yang berarti bahwa pada hubungan genom FTO rs8050136

yang dimiliki orang tua dengan DM Tipe 2 terhadap anaknya, yang artinya H1

diterima, yang artinya memang benar terdapat hubungan antara genom FTO

rs8050136 yang dimiliki orang tua dengan DM Tipe 2 terhadap anaknya.

4.4 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki keterbatasan antara lain:

1. Penelitian mengenai gen FTO rs8050136 masih sangat terbatas di

Indonesia, peneliti mengalami kesulitan untuk menemukan acuan yang

menjelaskan mengenai patofisiologi FTO rs8050136 secara pasti

2. Penelitian ini tidak memerhatikan BMI responden

Page 65: GAMBARAN POLIMORFISME GEN FTO (Fat Mass and Obesity …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47825... · 2019-10-24 · i i GAMBARAN POLIMORFISME . GEN. FTO (Fat Mass

51

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Terdapat kejadian polimorfisme gen FTO rs8050136 dengan riwayat orang

tua Diabetes Melitus Tipe 2

2. Terdapat hubungan antara polimorfisme genetik FTO rs8050136 dengan

risiko terjadinya Diabetes Melitus Tipe 2

3. Terdapat hubungan antara genom FTO rs8050136 yang dimiliki orang tua

dengan DM Tipe 2 terhadap anaknya

5.2 Saran

1. Diperlukan pemeriksaan diagnosis Diabetes Melitus Tipe 2 kepada

responden untuk lebih meyakinkan diagnosisnya

2. Diperlukan data usia dan BMI pasien karena berkaitan dengan patofisiologi

Diabetes Melitus Tipe 2

3. Diperlukan kuesioner tambahan untuk mengetahui gaya hidup pasien

berkaitan dengan patofisiologi Diabetes Melitus Tipe 2

Page 66: GAMBARAN POLIMORFISME GEN FTO (Fat Mass and Obesity …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47825... · 2019-10-24 · i i GAMBARAN POLIMORFISME . GEN. FTO (Fat Mass

52

DAFTAR PUSTAKA

1. Yanling Wu, Yanping Ding, Yoshimasa Tanaka and Wen Zhang. Review Risk

Factors Contributing to Type 2 Diabetes and Recent Advances in the Treatment

and Prevention. International Journal of Medical Science. 2014; 11(11): 85-

1200. Avalaible from: doi: 10.7150/ijms.10001.

2. K. Ogurtsova, J.D. da Rocha Fernandes, Y. Huang, U. Linnenkamp, L.

Guariguata, N.H. Cho, D. Cavana, et al. IDF Diabetes Atlas: Global estimates

for the prevalence of diabetes for 2015 and 2040. Diabetes Research and

Clinical Practice. 2017; 128: 40-50. Avalaible from: doi:

https://doi.org/10.1016/j.diabres.2017.03.024.

3. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI,

Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS). 2013.

4. Kasper D. L., Fauci A. S., Hauser S. L., Longo D. L. 1., Jameson J. L., Loscalzo

J.: Harrison's principles of internal medicine. New York: McGraw Hill

Education. 2015; 19: 2392-2454.

5. Scott LJ, Mohlke KL, Bonnycastle LL, Willer CJ, Li Y, Duren WL, et al. A

genome-wide association study of type 2 diabetes in Finns detects multiple

suspectibility variance. Science. 2007; 316(5829):1341-1345. Avalaible from:

doi: 10.1126/science.1142382.

6. Zeggini E, Weedon MN, Lindgren CM, Frayling TM, Elliott KS, Lango H, et

al. Replication of genome-wide association signals in UK samples reveals risk

loci for type 2 diabetes. Science. 2007; 316(5829):1336–1341. Avalaible from:

doi: 10.1126/science.1142364.

7. Qian Y, Liu S, Lu F. Genetic variant in fat mass and obesity-associated gene

associated with type 2 diabetes risk in Han Chinese. BMC Genetics. 2013;

14:86. Availlable from: doi:10.1186/1471-2156-14-86.

8. Horikoshi M, Hara K, Ito C, Shojima N, Nagai R, Ueki K, et al. Variations in

the HHEX gene are associated with increased risk of type 2 diabetes in the

Japanese population. Diabetologia. 2007; 50(12): 2461–2466. Available from:

doi: 10.1007/s00125-007-0827-5.

9. Ng MCY, Park KS, Oh B. Implication of Genetic Variants Near TCF7L2,

SLC30A8, HHEX, CDKAL1, CDKN2A/B, IGF2BP2, and FTO in Type 2

Diabetes and Obesity in 6,719 Asians. Diabetes. 2008; 57(8):2226-2233.

Avalaible from: doi:10.2337/db07-1583.

Page 67: GAMBARAN POLIMORFISME GEN FTO (Fat Mass and Obesity …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47825... · 2019-10-24 · i i GAMBARAN POLIMORFISME . GEN. FTO (Fat Mass

53

10. Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI), Konsensus Pengelolaan

dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia 2015. 2015.

11. Knop FK, Vilsboll T, Hojberg PV. Reduced incretin effect in type 2 diabetes:

cause or consequence of the diabetic state?. Diabetes. 2007; 56: 1951–1959.

Available from: 10.2337/db07-0100.

12. Piteau S, Olver A, Kim SJ. Reversal of islet GIP receptor downregulation and

resistance to GIP by reducing hyperglycemia in the Zucker rat. Biochem

Biophys Res Commun. 2007; 362: 1007–1012. Available from:

10.1155/2015/326359.

13. Ralph A. DeFronzo. From the Triumvirate to the Ominous Octet: A New

Paradigm for the Treatment of Type 2 Diabetes Mellitus. Diabetes. 2009; 58:

773-795.

14. Belkina AC, Denis GV. Obesity genes and insulin resistance. Current opinion

in endocrinology, diabetes, and obesity. 2010; 17(5):472-477. Available from:

doi: 10.1097/MED.0b013e32833c5c48.

15. Walley AJ, Blakemore AI, Froguel P. Genetics of obesity and the prediction of

risk for health. Hum Mol Genet. 2006; 15 (Spec No 2): R124–R130. Available

from: doi: 10.1093/hmg/ddl215.

16. Einhorn D, Stewart DA, Erman MK. Prevalence of sleep apnea in a population

of adults with type 2 diabetes mellitus. Endocr Pract. 2007; 13(4): 355–362.

Avalaible from: doi: 10.4158/EP.13.4.355.

17. Schober AK, Neurath MF, Harsch IA. Prevalence of sleep apnoea in diabetic

patients. Clin Respir J. 2011; 5(3): 165–172. Available from: doi:

10.1111/j.1752-699X.2010.00216.x.

18. Liu S, Manson JE, Stampfer MJ, Hu FB. A prospective study of whole-grain

intake and risk of type 2 diabetes mellitus in US women. Am J Public Health.

2000; 90(9): 1409–1415.

19. Hu FB, van Dam RM, Liu S. Diet and risk of type II diabetes: the role of types

of fat and carbohydrate. Diabetologia. 2001; 44: 805–817. Available from: doi:

10.1007/s001250100547.

20. Schulze MB, Manson JE, Ludwig DS. Sugar-sweetened beverages, weight

gain, and incidence of type II diabetes in young and middle-aged women.

JAMA. 2004; 292: 927–934.

Page 68: GAMBARAN POLIMORFISME GEN FTO (Fat Mass and Obesity …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47825... · 2019-10-24 · i i GAMBARAN POLIMORFISME . GEN. FTO (Fat Mass

54

21. Dhingra R, Sullivan L, Jacques PF. Soft drink consumption and risk of

developing cardio-metabolic risk factors and the metabolic syndrome in

middle- aged adults in the community. Circulation. 2007; 116: 480–488.

22. Duffey KJ, Popkin BM. Adults with healthier dietary patterns have healthier

beverage patterns. J Nutr. 2006; 136: 2901–2907.

23. Chaturvedi N. The burden of diabetes and its complications: Trends and

implications for intervention. Diabetes Res Clin Pract. 2007; 76(3): S3–S12.

24. Sanghera DK, Blackett PR. Type 2 diabetes genetics: beyond GWAS. J

Diabetes Metab. 2012; 3(198): pii6948.

25. Vigersky RA. An overview of management issues in adult patients with type 2

diabetes mellitus. J Diabetes Sci Technol. 2011; 5(2): 245–250.

26. Zatalia SR, Sanusi H. The role of antioxidants in the pathophysiology,

complications, and management of diabetes mellitus. Acta Med Indones. 2013;

45(2): 141–147.

27. Probosari, E. Faktor Gagal Ginjal pada Diabetes Melitus. JNH. 2013; 1(1).

Avalaible from: doi:http://dx.doi.org/10.14710/jnh.1.1.2013.%p.

28. Adler AI, Stevens RJ, Manley SE, Bilous RW, Cull CA, Holman RR.

Development and progression of nephropathy in type 2 diabetes. The United

Kingdom Prospective Diabetes Study (UKPDS 64). Kidney Int. 2003; 63: 225-

32

29. Fong DS, Aiello L, Gardner TW. Retinopathy in diabetes. Diabetes Care. 2004;

27(1): S84–87.

30. Giovannucci E, Harlan DM, Archer MC, et al. Diabetes and cancer: a consensus

report. CA Cancer J Clin. 2010; 60(4): 207–221.

31. Sandhu MS, Dunger DB, Giovannucci EL. Insulin, insulin-like growth factor-

I (IGF-I), IGF binding proteins, their biologic interactions, and colorectal

cancer. J Natl Cancer Inst. 2002; 94(13): 972–980.

32. Wu X, Zhao H, Do KA. Serum levels of insulin growth factor (IGF-I) and IGF-

binding protein predict risk of second primary tumors in patients with head and

neck cancer. Clin Cancer Res. 2004; 10: 3988–3995.

33. Reece, Jane B., Lisa A. Urry, Michael L. 1956- Cain, Steven Alexander

Wasserman, Peter V. Minorsky, Rob Jackson, and Neil A. Campbell. Campbell

Biology. Tenth edition. Boston: Pearson, 2014.

Page 69: GAMBARAN POLIMORFISME GEN FTO (Fat Mass and Obesity …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47825... · 2019-10-24 · i i GAMBARAN POLIMORFISME . GEN. FTO (Fat Mass

55

34. Gerald, Karp. In: Introduction to the study of cell and molecular biology. Cell

and Molecular Biology Concepts and Experiments. John Wiley & Sons, Inc.

2007. 6: 3-10.

35. Frayling TM, Timpson NJ, Weedon MN, Zeggini E, Freathy RM, Lindgren

CM, et al. A common variant in the FTO gene is associated with body mass

index and predisposes to childhood and adult obesity. Science. 2007;

316(5826):889–94. PMID: 17434869.

36. Gao X, Shin YH, Li M, Wang F, Tong Q, Zhang P. The fat mass and obesity

associated gene FTO functions in the brain to regulate postnatal growth in mice.

PLoS One. 2007. 5(11):e14005. Available from: doi: 10.1371/journal.

pone.0014005 PMID: 21103374.

37. Stratigopoulos G, Padilla SL, LeDuc CA, Watson E, Hattersley AT, McCarthy

MI, et al. Regulation of Fto/Ftm gene expression in mice and humans. Am J

Physiol Regul Integr Comp Physiol. 2008; 294(4): R1185–96. Avalaible from:

doi: 10.1152/ajpregu.00839.2007 PMID: 18256137.

38. Gerken T, Girard CA, Tung YC, Webby CJ, Saudek V, Hewitson KS, et al. The

obesity-associated FTO gene encodes a 2-oxoglutarate-dependent nucleic acid

demethylase. Science. 2007; 318(5855):1469–72. PMID: 17991826.

39. Church C, Lee S, Bagg EA, McTaggart JS, Deacon R, Gerken T, et al. A mouse

model for the metabolic effects of the human fat mass and obesity associated

FTO gene. PLoS Genet. 2009; 5(8):e1000599. Avalaible from: doi:

10.1371/journal.pgen.1000599 PMID: 19680540

40. Rask-Andersen M, Almen MS, Olausen HR, Olszewski PK, Eriksson J, Chavan

RA, et al. Functional coupling analysis suggests link between the obesity gene

FTO and the BDNF-NTRK2 signaling pathway. BMC Neurosci. 2011;12:117

41. Fredriksson R , Hagglund M , Olszewski PK. The obesity gene, FTO, is of

ancient origin, upregulated during food deprivation and expressed in neurons

of feeding-related nuclei of the brain . Endocrinology. 2008 ; 149 : 2062 – 2071

42. Sherwood, Lauralee. Human Physiology : from Cells to Systems. Belmont, CA

:Brooks/Cole, Cengage Learning, 2013.

43. Dina C, Meyre D, Gallina S, Durand E, Körner A, Jacobson P, et al. Variationin

FTO contributes to childhood obesity and severe adult obesity. Nat Genet.

2007;39:724–6.)

Page 70: GAMBARAN POLIMORFISME GEN FTO (Fat Mass and Obesity …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47825... · 2019-10-24 · i i GAMBARAN POLIMORFISME . GEN. FTO (Fat Mass

56

44. Tan S, Scherag A, Janssen OE, Hahn S, Lahner H, Dietz T, et al. Large effects

on body mass index and insulin resistance of fat mass and obesity associated

gene (FTO) variants in patients with polycystic ovary syndrome (PCOS). BMC

Med Genet. 11:12. doi: 10.1186/1471-2350-11-12 PMID: 20092643.

45. Fan H-Q, He W, Xu K-F, Wang Z-X, Xu X-Y, Chen H. FTO Inhibits Insulin

Secretion and Promotes NF-κB Activation through Positively Regulating ROS

Production in Pancreatic β cells. PLoS ONE. 2015. 10(5): e0127705.

doi:10.1371/ journal.pone.0127705.

46. Giles S.H. Yeo. The role of FTO (fat mass and obesity related) locus in

regulating body size and composition. Elsevier. 2014; Available from: doi:

10.1016/j.mce.2014.09.012.

47. US National Library of Medicine. What are single nucleotide polymorphisms

(SNPs)?. Avalaible from: https://ghr.nlm.nih.gov/primer/genomicresearch/snp

[accessed 9th October 2018].

48. Van der Hoeven, F. et al. Programmed cell death is affected in the novel mouse

mutant Fused toes (Ft). Development. 1994; 120:2601–2607.

49. Peters, Thomas & Serth, Katrin & Rüther, Ulrich. Cloning of Fatso (Fto), a

novel gene deleted by the Fused toes (Ft) mouse mutation. Mammalian

genome. Official journal of the International Mammalian Genome Society.

1999; 10:983-6. Available from: 10.1007/s003359901144.

50. Frayling TM, Timpson NJ, Weedon MN. A common variant in the FTO gene

is associated with body mass index and predisposes to childhood and adult

obesity. Science. 2007;316:889–94.

51. Scuteri A, Sanna S, Chen WM, et al. Genome-wide association scan shows

genetic variants in the FTO gene are associated with obesity-related traits. PLoS

Genet. 2007;3:1200–10.

52. Speakman, John R. The ‘Fat Mass and Obesity Related’ (FTO) gene:

Mechanisms of Impact on Obesity and Energy Balance. Springer

Science+Business Media New York. 2015. Available from: DOI

10.1007/s13679-015-0143-1

53. Park SL, Cheng I, Pendergrass SA. Association of the FTO Obesity

RiskVariant rs8050136With Percentage of Energy Intake From Fat inMultiple

Racial/Ethnic Populations. Am J Epidemiol. 2013;178:780–90.

Page 71: GAMBARAN POLIMORFISME GEN FTO (Fat Mass and Obesity …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47825... · 2019-10-24 · i i GAMBARAN POLIMORFISME . GEN. FTO (Fat Mass

57

54. A. Haupt , C. Thamer , H. Staiger , O. Tschritter , K. Kirchhoff , F. Machicao ,

et al. Variation in the FTO Gene Influences Food Intake but not Energy

Expenditure. Exp Clin Endocrinol Diabetes. 2009 117: 194 – 197.

55. Tschritter O, Preissl H , YokoyamaY. Variation in the FTO gene locus is

associated with cerebrocortical insulin resistance in humans. Diabetologia

2007; 50 : 2602 – 2603.

56. Tschritter O, P reissl H, H ennige AM. The cerebrocortical response to

hyperinsulinemia is reduced in overweight humans: a

magnetoencephalographic study. Proc Natl Acad Sci USA. 2006; 103 : 12103

– 12108.

57. Serralde-Zúñiga AE, Guevara-Cruz M, Tovar AR, Herrera-Hernández MF,

Noriega LG, Granados O, et al. Omental adipose tissue gene expression, gene

variants, branched-chain amino acids, and their relationship with metabolic

syndrome and insulin resistance in humans. Genes Nutr. 2014;9:431.

58. Toperoff G, Kark JD, Aran D, Nassar H, Ahmad WA, Sinnreich R, et al.

Premature aging of leukocyte DNA methylation is associated with type 2

diabetes prevalence. Clin Epigenetics. 2015;7:35.

59. Dayeh T, Volkov P, Salö S, Hall E, Nilsson E, Olsson AH, et al. Genomewide

DNA methylation analysis of human pancreatic islets from type 2 diabetic and

non-diabetic donors identifies candidate genes that influence insulin secretion.

PLoS Genet. 2014;10:e1004160.

60. Li E, Zhang Y. DNA methylation in mammals. Cold Spring Harb Perspect

Biol. 2014;6:a019133.

61. Shen F, Huang W, Huang JT, Xiong J, Yang Y, Wu K, et al. Decreased N(6)-

methyladenosine in peripheral blood RNA from diabetic patients is associated

with FTO expression rather than ALKBH5. J Clin Endocrinol Metab.

2015;100:E148–54.

62. Gerken T, Girard CA, Tung YC, Webby CJ, Saudek V, Hewitson KS, et al. The

obesity-associated FTO gene encodes a 2-oxoglutarate-dependent nucleic acid

demethylase. Science. 2007;318:1469–72.

63. Jia G, Yang CG, Yang S, Jian X, Yi C, Zhou Z, et al. Oxidative demethylation

of 3-methylthymine and 3-methyluracil in single-stranded DNA and RNA by

mouse and human FTO. FEBS Lett. 2008;582:3313–9.

64. Jia G, Fu Y, He C. Reversible RNA adenosine methylation in biological

regulation. Trends Genet. 2013;29:108–15.

Page 72: GAMBARAN POLIMORFISME GEN FTO (Fat Mass and Obesity …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47825... · 2019-10-24 · i i GAMBARAN POLIMORFISME . GEN. FTO (Fat Mass

58

65. Yang J, Loos RJ, Powell JE, Medland SE, Speliotes EK, Chasman DI, et al.

FTO genotype is associated with phenotypic variability of body mass index.

Nature. 2012;490:267–72.

66. Berulava T, Horsthemke B. The obesity-associated SNPs in intron 1 of the FTO

gene affect primary transcript levels. Eur J Hum Genet. 2010;18:1054–6.

67. Church C, Moir L, McMurray F, Girard C, Banks GT, Teboul L, et al.

Overexpression of Fto leads to increased food intake and results in obesity. Nat

Genet. 2010;42:1086–92.

68. Dahlan MS. Penelitian Deskriptif. In: Besar Sampel dan Cara Pengambilan

Sampel dalam Penelitian Kedokteran dan Kesehatan. Salemba Medika; 2013;

:56-60.

69. Thermofisher Scintific Genotyping Analysis. Avalaible from:

https://www.thermofisher.com/order/genome-

database/details/genotyping/C___2031259_10?CID=&ICID=&subtype=.

[11/11/18].

70. Geneaid. Blood/ cell DNA mini kit (GB100/GB300). Avalaible from:

http://www.geneaid.com/products/genomic-dna-purification/dna-extraction-

kit-blood-cultured-cell-miniprep. [11/11/18].

71. Roche Diagnostics GmbH. The LightCycler® 480 Instrument Operator’s

Manual Book Software Version 1.5. Roche Applied Science.2008:90-232.

72. Free Stastistical Calculator. Avalaible via:

https://www.medcalc.org/calc/odds_ratio.php. [11/11/18].

73. Allele Frequency Calculator. Avalaible via:

https://www.easycalculation.com/health/allele-frequency-calculator.php.

[11/11/18].

Page 73: GAMBARAN POLIMORFISME GEN FTO (Fat Mass and Obesity …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47825... · 2019-10-24 · i i GAMBARAN POLIMORFISME . GEN. FTO (Fat Mass

59

LAMPIRAN

Lampiran 1 Susunan Asam Basa Gen FTO rs8050136 pada manusia

Page 74: GAMBARAN POLIMORFISME GEN FTO (Fat Mass and Obesity …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47825... · 2019-10-24 · i i GAMBARAN POLIMORFISME . GEN. FTO (Fat Mass

60

Lampiran 2 Analisis Data Genom Genom Orang Tua terhadap Anaknya

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing

N Percent N Percent

FTONumerik *

FTOAnakNumerik 51 100.0% 0 0.0%

Case Processing Summary

Cases

Total

N Percent

FTONumerik * FTOAnakNumerik 51 100.0%

FTONumerik * FTOAnakNumerik Crosstabulation

Count

FTOAnakNumerik

Total 1 2 3

FTONumerik

1 15 10 0 25

2 3 13 3 19

3 0 3 4 7

Total 18 26 7 51

Page 75: GAMBARAN POLIMORFISME GEN FTO (Fat Mass and Obesity …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47825... · 2019-10-24 · i i GAMBARAN POLIMORFISME . GEN. FTO (Fat Mass

61

Chi-Square Tests

Value df

Asymptotic

Significance (2-

sided)

Pearson Chi-Square 23.762a 4 .000

Likelihood Ratio 25.101 4 .000

Linear-by-Linear

Association 19.691 1 .000

N of Valid Cases 51

a. 5 cells (55.6%) have expected count less than 5. The minimum expected

count is .96.

Page 76: GAMBARAN POLIMORFISME GEN FTO (Fat Mass and Obesity …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47825... · 2019-10-24 · i i GAMBARAN POLIMORFISME . GEN. FTO (Fat Mass

62

Lampiran 3 Karakteristik Sampel Kontrol

No No Sampel Jenis Kelamin Konsentrasi 260/280 Genom FTO

1 3 L 90,856 1,86 CC

2 4 P 82,557 1,86 CC

3 5 L 106,916 1,88 CC

4 6 P 104,116 1,88 CC

5 7 P 97,619 1,78 CC

6 8 P 116,224 1,82 AC

7 9 P 69,672 1,90 CC

8 10 P 81,716 1,88 AC

9 13 P 77,020 1,86 CC

10 15 L 71,092 1,88 CC

11 20 P 106,341 1,90 AA

12 26 P 61,651 1,91 CC

13 27 P 68,537 1,60 CC

14 28 P 98,592 1,89 CC

15 29 P 117,143 2,10 AC

16 30 P 64,294 1,60 CC

17 31 P 66,003 1,03 CC

18 32 P 104,116 1,71 CC

19 38 P 75,023 1,90 CC

20 39 P 97,357 1,84 CC

21 40 P 173,793 1,86 AC

22 41 L 112,477 1,85 CC

23 42 P 92,312 1,85 AC

24 43 P 73,376 1,84 CC

25 44 P 112,619 1,87 AC

26 45 L 132,721 1,68 CC

Page 77: GAMBARAN POLIMORFISME GEN FTO (Fat Mass and Obesity …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47825... · 2019-10-24 · i i GAMBARAN POLIMORFISME . GEN. FTO (Fat Mass

63

27 46 L 77,324 1,85 AC

28 47 P 68,594 1,84 CC

29 48 P 57,642 1,75 AC

30 49 P 68,069 1,88 CC

31 51 L 120,113 1,88 AC

32 52 L 15,81 2,02 CC

33 55 P 85,444 1,83 AC

34 56 P 120,942 1,85 CC

35 57 P 164,679 1,86 AC

36 58 P 60,068 1,86 AC

37 59 P 189,987 1,49 AC

38 60 P 143,146 1,86 CC

39 61 P 272,328 1,84 AA

40 62 P 220,708 1,91 AC

41 63 P 219,691 1,86 CC

42 66 L 194,297 1,86 CC

43 12 P 37,387 1,32 AC

44 16 P 46,492 1,93 CC

45 17 P 54,434 1,92 AC

46 19 L 39,157 1,51 AC

47 24 P 49,716 1,82 AC

48 25 P 47,239 1,72 AC

49 54 P 81,872 1,79 CC

50 84 P 103,852 1,90 CC

Page 78: GAMBARAN POLIMORFISME GEN FTO (Fat Mass and Obesity …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47825... · 2019-10-24 · i i GAMBARAN POLIMORFISME . GEN. FTO (Fat Mass

64

Lampiran 4 Karakteristik Sampel Penderita DM Tipe 2

No No sampel Jenis Kelamin Konsentrasi 260/280 Genom FTO

1 A L 99,307 1,80 AC

2 B L 85,410 1,16 CC

3 C L 515,397 2,01 AA

4 E L 23,427 2,08 AC

5 G L 139,175 1,12 CC

6 L L 396,132 1,71 CC

7 M P 68,854 1,75 CC

8 N L 109,385 1,71 CC

9 O L 31,038 1,91 CC

10 P P 33,914 1,77 AC

11 Q P 36,609 1,74 AC

12 AB L 32,370 1,64 CC

13 AC P 14,092 1,76 CC

14 AD P 35,178 1,94 AC

15 AE L 65,803 1,79 AC

16 AF P 97,470 1,85 AC

17 AG L 120,822 1,85 CC

18 AH P 22,692 1,82 AC

19 AI P 13,446 1,15 AC

20 AJ L 12,372 2,13 CC

21 AK P 27,571 1,92 CC

22 AL L 14,483 1,78 AC

23 AP L 88,461 1,16 CC

24 AW P 40,580 1,66 AA

25 AX L 7,750 1,21 CC

26 AY L 34,610 1,71 CC

Page 79: GAMBARAN POLIMORFISME GEN FTO (Fat Mass and Obesity …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47825... · 2019-10-24 · i i GAMBARAN POLIMORFISME . GEN. FTO (Fat Mass

65

27 AZ P 99,452 1,64 CC

28 BA L 41,535 1,71 AA

29 BB P 86,627 1,88 AA

30 BC P 67,825 1,81 AA

31 BD P 134,457 1,83 CC

32 BF P 106,980 1,76 CC

33 BG P 74,836 1,77 AC

34 BH P 98,176 1,78 AC

35 BI P 41,114 1,73 AC

36 BJ P 21,634 1,62 AC

37 BK L 70,368 1,76 CC

38 BL P 54,397 1,72 AC

39 BM P 73,334 1,76 CC

40 BN L 42,527 1,71 AC

41 BO P 53,760 1,71 CC

42 BP P 46,224 1,70 CC

43 105 P 25,461 1,92 AC

44 BR L 23,350 1,62 CC

45 BT P 90,026 1,71 CC

46 BU L 27,805 1,74 CC

47 BV P 45,656 1,75 CC

48 BW P 30,796 1,54 AA

49 BX P 47,302 1,90 AC

50 BY P 45,359 1,79 AA

51 BZ L 35,673 1,55 AC

Page 80: GAMBARAN POLIMORFISME GEN FTO (Fat Mass and Obesity …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47825... · 2019-10-24 · i i GAMBARAN POLIMORFISME . GEN. FTO (Fat Mass

66

Lampiran 5 Karakteristik Sampel Anak Penderita DM Tipe 2

No No sampel anak Jenis Kelamin Konsentrsasi 260/280 Genom FTO

1 2 L 109,710 1,90 AC

2 14 L 49,152 1,68 AC

3 18 P 49,569 1,27 AA

4 23 P 34,949 1,84 AC

5 36 L 64,590 1,85 CC

6 65 P 135,639 1,82 AC

7 82 P 61,805 1,96 AC

8 67 P 31,404 1,92 AC

9 68 P 90,615 1,83 AC

10 69 P 132,136 1,88 AC

11 70 P 29,276 1,95 AC

12 81 L 88,205 1,76 CC

13 72 P 39,638 1,79 AC

14 73 L 33,174 2,03 AC

15 74 P 24,127 1,51 AC

16 75 L 19,929 2,15 AC

17 76 P 37,549 1,79 CC

18 77 P 17,962 2,13 CC

19 78 P 58,565 1,83 AC

20 79 P 27,129 1,81 AC

21 80 L 11,232 2,57 CC

22 83 P 37,751 1,86 AC

23 85 P 120,140 1,85 CC

24 106 P 26,178 1,94 AC

25 109 L 41,950 1,97 CC

26 111 L 60,491 1,85 CC

Page 81: GAMBARAN POLIMORFISME GEN FTO (Fat Mass and Obesity …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47825... · 2019-10-24 · i i GAMBARAN POLIMORFISME . GEN. FTO (Fat Mass

67

27 89 P 39,364 1,72 AC

28 103 P 58,903 1,85 AC

29 93 P 31,804 1,80 AA

30 107 P 35,072 1,94 AA

31 110 P 23,915 2,09 CC

32 113 L 31,894 1,88 CC

33 88 L 82,576 1,80 AC

34 90 L 59,677 1,75 AC

35 96 P 64,046 1,79 AC

36 87 P 53,373 1,75 AA

37 92 P 68,248 1,82 AC

38 114 P 82,681 1,85 CC

39 104 P 41,502 1,99 CC

40 108 L 8,773 2,21 AA

41 112 L 74,180 1,82 CC

42 91 L 55,649 1,81 CC

43 BQ L 9.581 1,31 AC

44 95 P 18,561 2,07 CC

45 94 P 104,322 1,86 AC

46 97 P 90,616 1,80 CC

47 102 P 34,461 1,88 CC

48 100 P 27,252 1,96 AA

49 99 P 40,908 1,74 AA

50 101 P 57,141 1,85 AC

51 98 P 26,894 1,88 CC

Page 82: GAMBARAN POLIMORFISME GEN FTO (Fat Mass and Obesity …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47825... · 2019-10-24 · i i GAMBARAN POLIMORFISME . GEN. FTO (Fat Mass

68

Lampiran 6 Alat dan bahan

LightCycler® 480 Instrument.

TaqMan Master Mix

GS Column GB Column

Waterbath AS ONE TRW-42 TP

Page 83: GAMBARAN POLIMORFISME GEN FTO (Fat Mass and Obesity …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47825... · 2019-10-24 · i i GAMBARAN POLIMORFISME . GEN. FTO (Fat Mass

69

Genomic DNA Mini Kit Geneaid GB

100

GT Buffer, GB Buffer, W1 Buffer

Wash Buffer, RBC Lysis Buffer, Elution

Buffer

Microtip dan Microsentrifuge Tube

Page 84: GAMBARAN POLIMORFISME GEN FTO (Fat Mass and Obesity …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47825... · 2019-10-24 · i i GAMBARAN POLIMORFISME . GEN. FTO (Fat Mass

70

Tabung EDTA

Micropipet

Microsentrifuge Eppendorf 5417 R Vortex

Page 85: GAMBARAN POLIMORFISME GEN FTO (Fat Mass and Obesity …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47825... · 2019-10-24 · i i GAMBARAN POLIMORFISME . GEN. FTO (Fat Mass

71

-4oC Kulkas Penyimpan

-20o C Kulkas Penyiman

Page 86: GAMBARAN POLIMORFISME GEN FTO (Fat Mass and Obesity …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47825... · 2019-10-24 · i i GAMBARAN POLIMORFISME . GEN. FTO (Fat Mass

72

Lampiran 7 Lembar Informed Consent Pengambilan Sampel

Page 87: GAMBARAN POLIMORFISME GEN FTO (Fat Mass and Obesity …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47825... · 2019-10-24 · i i GAMBARAN POLIMORFISME . GEN. FTO (Fat Mass

73

Page 88: GAMBARAN POLIMORFISME GEN FTO (Fat Mass and Obesity …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47825... · 2019-10-24 · i i GAMBARAN POLIMORFISME . GEN. FTO (Fat Mass

74

CURRICULUM VITAE

A. Identitas Diri

Nama : Intan Aziz

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat, Tanggal Lahir : Salatiga, 5 Februari 1997

Glongan Darah : O +

Agama : Islam

E-mail : [email protected]

Alamat : Jln. Joyo Imron no.1, Cabean RT3/14, Mangunsari,

Sidomukti Salatiga, Jawa Tengah. 50721

B. Pendidikan

Sekolah Dasar : SD N Sidorejo Lor 3, Salatiga

Sekolah Menengah Pertama : MTs N Salatiga, Salatiga

Sekolah Menengah Atas : MAN Insan Cendekia Serpong, Tangerang

Selatan

Universitas : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Tangerang

Selatan

C. Pengalaman Organisasi

2013 : Member Kelompok Bidang Studi Ekonomi MAN Insan Cendekia

Serpong

: Koordinator Bazaar Bingo (internal event of MAN Insan Cendekia

Serpong)

Page 89: GAMBARAN POLIMORFISME GEN FTO (Fat Mass and Obesity …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47825... · 2019-10-24 · i i GAMBARAN POLIMORFISME . GEN. FTO (Fat Mass

75

2014 : Staf Art and Culture Division of OSIS

: Bendahara Umum SEJATY (Perkumpulan Pelajar Jawa Tengah dan

DIY MAN Insan Cendekia Serpong)

: Penanggung jawab Choir Family MAN Insan Cendekia Serpong

: Member PMR Man Insan Cendekia Serpong

: Koordinator Dokumentasi I-Care 2014

: Koordinator Lomba Short Movie Sonic Linguistic 2014

2015 : Koordinator Publikasi dan Dokumentasi Social Project FKIK UIN

Jakarta

: Koordinator Dokumentasi AMYGDALA (Internal event of PSKPD

UIN JKT)

: Member aktif CIMSA UIN

: Bendahara SCOPE CIMSA UIN

2016 : Koordinator Publikasi dan Dokumentasi CHEESE SCOPE CIMSA

UIN

: Member Research Supporting Division CIMSA UIN

: Member Media and Communication Team CIMSA UIN

: Liaison Officer October Meeting 2016

2017 : Bendahara CIMSA UIN

2018 : Trainer CIMSA INDONESIA

: Bendahara CIMSA INDONESIA

D. Penghargaan

1. Finalis Mathematic Olympiade SMA Semesta Semarang 2012

2. Delegasi Regional Medical Olympiade Urogenital Jakarta 2017

3. Delegasi International Medical Olympiade Uroreproduksi Yogyakarta 2018