gambaran soal mata

16
SOAL UTULNAS 24 SEPTEMBER 2012 1. Seorang anak berusia 10 tahun datang dengan keluhan tidak dapat melihat tulisan papan tulis. Pada pemeriksaan didapatkan VOD 6/60 pH 6/12 dan VOS 6/6. Hasil Pemeriksaan refraktometer dengan sikloplegik didapatkan OD-2,00 C-2,50 X 180 = 6/9 dan OS S-0,50 C-0,50 X 180= 6/6. Hasil pemeriksaan segmen anterior dan posterior dalam batas normal. Tindakan yang paling tepat untuk kondisi diatas adalah : a.Berikan kacamata sesuai dengan hasil sikloplegik pada kedua mata b.Berikan kacamata sesuai dengan hasil sikloplegik untuk OD dan OS plano c.Berikan kacamata sesuai dengan hasil pemeriksaan subjektif tanpa sikloplegik d.Tunda pemberian kacamata e.Segera lakukan oklusi untuk mata kanan 2. An elederly patient with age-related macular degeneration, parkinsonism, and 20/200 visual acuity in her better eye wishes to keep and wear her current +3,00 D add bifocals and resists holding material closer than 25 cm. The low vision aid most likely to be accepted for near work (such as reading bills or writing) is a.+4.00 D prismatic half- eye spectacles b.4x open stand magnifier c.6xhand-held aspheric magnifier d.2.8x loupe hung on the current spectacles over the better eye e.10x open stand magnifier 3. Seorang anak laki-laki berusia7 bulan dibawa oleh kedua orang tuanya ke poliklinik mata dengan keluhan bintik putih pada mata kanan sejak lahir. Pada pemeriksaan mata kanan didapatkan diameter horizontal kornea 9 mm, kekeruhan total pada lensa. Pemeriksaan USG B-scan didapatkan gambaran membran yang melekat dari permukaan posterior lensa ke nervus optikus mata kanan dan A-scan diperoleh panjang bola mata 15,11 mm. Segmen anterior dan posterior mata kiri dalam batas normal. Pernyataan yang sesuai untuk kondisi pada mata kanan adalah : a.Kelainan bersifat progresif b.Disebabkan karena trauma c.Kondisi ini biasanya diturunkan d.Bila dioperasi memberikan prognosis visual yang baik e.Dapat menimbulkan glaukoma sekunder akibat lensa yang terdorong ke depan 4. Seorang anak usia 2 tahun dibawa orang tuanya ke poliklinik mata dengan keluhan melihat selalu dalam jarak dekat. Dari pemeriksaan didapatkan fiksasi cahaya dan fiksasi objek pada kedua mata. Pemeriksaan refraksi subyektif belum dapat dilakukan. Selanjutnya dilakukan streak retinoskopi dengan pupil lebar, hasil transposisi OD: S-2.50=C-4.50x 90 0 dan OS: S-1.75= C-4.00x90 0 . Posisi bola mata ortotropia dan gerak ke semua arah baik. Pemeriksaan dengan lampu celah menunjukkan segmen anterior baik, korpus vitreus jernih. Tindakan yang akan dilakukan adalah: a.Melakukan pemeriksaan ulang 6 bulan lagi b.Memberikan kacamata sesuai dengan hasil streak retinoskopi

Upload: drheri

Post on 13-Aug-2015

211 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

Soal Mata

TRANSCRIPT

Page 1: Gambaran soal mata

SOAL UTULNAS 24 SEPTEMBER 2012

1. Seorang anak berusia 10 tahun datang dengan keluhan tidak dapat melihat tulisan papan tulis. Pada pemeriksaan didapatkan VOD 6/60 pH 6/12 dan VOS 6/6. Hasil Pemeriksaan refraktometer dengan sikloplegik didapatkan OD-2,00 C-2,50 X 180 = 6/9 dan OS S-0,50 C-0,50 X 180= 6/6. Hasil pemeriksaan segmen anterior dan posterior dalam batas normal. Tindakan yang paling tepat untuk kondisi diatas adalah : a. Berikan kacamata sesuai dengan hasil sikloplegik pada kedua matab. Berikan kacamata sesuai dengan hasil sikloplegik untuk OD dan OS planoc. Berikan kacamata sesuai dengan hasil pemeriksaan subjektif tanpa sikloplegikd. Tunda pemberian kacamata e. Segera lakukan oklusi untuk mata kanan

2. An elederly patient with age-related macular degeneration, parkinsonism, and 20/200 visual acuity in her better eye wishes to keep and wear her current +3,00 D add bifocals and resists holding material closer than 25 cm. The low vision aid most likely to be accepted for near work (such as reading bills or writing) is a. +4.00 D prismatic half- eye spectaclesb. 4x open stand magnifierc. 6xhand-held aspheric magnifierd. 2.8x loupe hung on the current spectacles over the better eyee. 10x open stand magnifier

3. Seorang anak laki-laki berusia7 bulan dibawa oleh kedua orang tuanya ke poliklinik mata dengan keluhan bintik putih pada mata kanan sejak lahir. Pada pemeriksaan mata kanan didapatkan diameter horizontal kornea 9 mm, kekeruhan total pada lensa. Pemeriksaan USG B-scan didapatkan gambaran membran yang melekat dari permukaan posterior lensa ke nervus optikus mata kanan dan A-scan diperoleh panjang bola mata 15,11 mm. Segmen anterior dan posterior mata kiri dalam batas normal. Pernyataan yang sesuai untuk kondisi pada mata kanan adalah :a. Kelainan bersifat progresifb. Disebabkan karena traumac. Kondisi ini biasanya diturunkand. Bila dioperasi memberikan prognosis visual yang baike. Dapat menimbulkan glaukoma sekunder akibat lensa yang terdorong ke depan

4. Seorang anak usia 2 tahun dibawa orang tuanya ke poliklinik mata dengan keluhan melihat selalu dalam jarak dekat. Dari pemeriksaan didapatkan fiksasi cahaya dan fiksasi objek pada kedua mata. Pemeriksaan refraksi subyektif belum dapat dilakukan. Selanjutnya dilakukan streak retinoskopi dengan pupil lebar, hasil transposisi OD: S-2.50=C-4.50x 900 dan OS: S-1.75= C-4.00x900. Posisi bola mata ortotropia dan gerak ke semua arah baik. Pemeriksaan dengan lampu celah menunjukkan segmen anterior baik, korpus vitreus jernih. Tindakan yang akan dilakukan adalah:a. Melakukan pemeriksaan ulang 6 bulan lagib. Memberikan kacamata sesuai dengan hasil streak retinoskopic. Menunda pemberian kacamata sampai anak memasuki usia sekolahd. Melakukan terapi oklusi pada mata kiri selama 2 jam per hari di rumahe. Menunda pemberian kacamata sampai dapat dilakukan pemeriksaan refraksi subyektif

5. Seorang anak laki-laki umur 6 tahun, diantar ibunya dengan keluhan kadang-kadang juling keluar sejak usia 2 tahun. Pada pemeriksaan didapatkan VODS 6/6. Segmen anterior dan posterior baik, pergerakan bola mata baik, kedudukan bola mata pada fiksasi dekat 15 PD X(T), fiksasi jauh 40 PD X(T), baik sebelum maupun sesudah oklusi mata kanan selama 1 jam. Diagnosis yang paling sesuai untuk kasus ini adalah :a. Eksotropia intermittentb. Eksotropia intermittent tipe convergence excessc. Eksotropia intermittent tipe true divergence excessd. Eksotropia intermittent tipe simulated divergence excesse. Eksotropia intermittent tipe simulated convergence excess

Page 2: Gambaran soal mata

6. Seorang laki-laki dengan unilateral afakia, meminta implantasi IOL. Pemeriksaan slitlamp menunjukkan cornea sentral yang jernih, tampak arkus senilis yang cukup tebal, gambaran iris cukup baik dan diameter pupil 3 mm dengan bentuk relative bulat. Setelah dilakukan dilatasi pupil tampak sisa kapsul anterior sepanjang 180 derajat busur. Parameter A scan biometri menunjukkan axial length 22.15 mm, ACD 2.2 mm, pada target refraksi emetropia didapat IOL 24.50 Dioptri, dengan A constant 118.40, IOL 21.00 D dengan A.konstant 115.00Tindakan implantasi terbaik untuk pasien trsebut adalaha. AC IOL modelb. PC IOL di sulkusc. PC IOL di atas irisd. AC IOL jenis iris clawe. PC IOL dengan teknik fiksasi sclera

7. A child aged 1 year-old came with dense bilateral cataract. On examination, it was shown that there was nystagmus. The most appropriate statement for this case is :a. Cataract extraction will likely reduce the nystagmus afterwardsb. Cataract extraction between both eyes should have an interval of 1 monthc. The condition of having dense bilateral cataract could cause amblyopia of the ammetropic typed. The patient should be provided appropriate aphakic correction after cataract extractione. Cataract extraction should be delayed until at least 3 years old in order to make intraocular lens implanation

available

8. Pada pemeriksaan refraksi seorang anak berusia 4 tahun di bawah sikloplegia, didapatkan koreksi refraksi mata kanan sebesar S+0.75=C-0.75x1800 dan mata kiri S+1.75=C-0.75x1800. Tajam penglihatan dengan koreksi terbaik pada mata kanan adalah 6/6, dan mata kiri 6/40. Pemeriksaan krimsky menunjukkan dudukan mata 45 PD ET. Pemeriksaan segmen anterior dan posterior tidak menunjukkan kelainan. Pernyataan yang benar berkaitan dengan kasus ini adalah : a. Pasien akan memiliki kecenderungan cross-fixationb. Ambliopia dapat diterapi dengan penalisasi mata kiric. Tatalaksana terbaik adalah melakukan operasi strabismus segerad. Klasifikasi ambliopia pada kasus ini adalah ambliopia anisometropike. Operasi strabismus sebaiknya ditunda untuk memperbaiki ambliopia terlebih dahulu

9. Seorang laki-laki datang diantar kakaknya setelah kecelakaan motor 2 jam SMRS. Penderita tidak menggunakan helm saat terjadinya kecelakaan. Pada pemeriksaan didapatkan GCS pasien 15, tanda vital dbn. Pada pemeriksaan ophthalmologis didapatkan palpebra superior dan inferior od edema, visus 1/300, reflex cahaya menurun. RAPD (+) pada mata kanan kelopak mata sulit dibuka. Gerak bola mata terhambat kesegala arah. Mata kiri dalam batas normal. Tindakan apa yang perlu segera saudara lakukan ?a. Explore lukab. Pemberian NSAIDc. Kanthotomi kantholisisd. Pemberian steroid 250 mg ive. Pemberian steroid oral 1 mg/kgbb

10. Prevalensi adalah:a. Jumlah kasus baru pada periode tertentu, dibagi dengan person time at risk selama periode tersebutb. Jumlah kasus baru pada periode tertentu, dibagi dengan jumlah orang yang bebas penyakit pada awal

periodec. Jumlah kasus baru pada periode tertentu, dibagi dengan jumlah orang yang tidak mendapatkan penyakit

pada periode tersebutd. Jumlah seluruh kasus penyakit pada periode waktu tertentu, dibagi dengan jumlah keseluruhan orang pada

populasi pada periode waktu tersebute. Jumlah seluruh kasus penyakit pada periode tertentu, dibagi dengan jumlah penderita ditambah orang yang

potensial menderita penyakit tersebut

Page 3: Gambaran soal mata

11. Seorang perempuan usia 54 tahun mengeluh pandangannya semakin buram sejak 3 hari yang lalu. Pasien telah menjalani operasi katarak 1 bulan yang lalu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan anterior chamber tampak normal. Pada pemeriksaan fundus terluhat macula tampaka edema. Pada FFA didapatkan gambaran petaloid appearance. Dilapisan retina manakah terdapat cairan pada kasus ini?a. Ganglion selb. Inner plexiformc. Outer plexiformd. Subretinae. RPE(soal True/False)

12. Wanita usia 20 tahun datang ke poliklinik mata dengan keluhan utama penglihatan hilang timbul pada satu atau dua mata terutama pada saat berdiri disertai keluhan penglihatan ganda yang juga terjadi kadang – kadang sejak 2 minggu. AVODS 6/6. Segmen anterior baik sedangkan segmen posterior ODS tampak adanya papil yang berbatas tidak tegas, hiperemis dan tampak adanya perdarahan peripapil. Sedangkan pada pemeriksaan lapang pandang tampak adannya pelebaran bintik buta. Rencana pemeriksaan selanjutnya untuk membantu menegakkan diagnosis adalah :a. Pemeriksaan punksi lumbalb. Pemeriksaan eritrosit sedimentation ratec. Pemeriksan CT Scan kepala dengan kontrasd. Pemeriksaan laboratorium untuk mencari factor resiko e. Pemeriksaan MRI kepala dan sum-sum tulang untuk mencari tanda multiple sclerosis

13. During routine examination, an alternate cover test reveals outward fixation shift of each eyes as the cover is moved. The cover-uncover test reveals no shift of either eye as the cover is placed over each eye. The correct description of the patients motility status would be:a. Orthophoric, isotropicb. Orthotropic, isoporicc. Orthotropic, exoporicd. Orthotropic, orthophorice. This set of findings is not possibl(setipe, dan pilihannya diganti)

14. Hal yang benar mengenai faktor perancu dalam suatu penelitian adalah :a. Faktor perancu dapat diminimalkan dengan randomisasib. Analisis multivariate tidak dapat mengontrol faktor perancuc. Faktor perancu tidak dapat diminimalkan melalui stratifikasid. Faktor perancu berkorelasi hanya dengan variable dependente. Faktor perancu dapat diminimalkan dengan membatasi ukuran sample

15. Seorang bayi laki-laki lahir pada usia kehamilan ibu 26 minggu, dan berat lahir 900 gram. Bayi tersebut saat ini masih dirawat dalam incubator dan diberikan oksigen nasal. Bayi ini juga mengalami respiratory distress syndrome ( RDS ). Waktu yang paling tepat untuk memulai screening ROP pada bayi ini adalah :a. Segera setelah lahirb. Bila usia gestasi 32 mingguc. Bila sudah dipulangkan dari MICUd. Dalam 4 minggu pasca kelahirane. Bila bayi sudah keluar dari incubator

Page 4: Gambaran soal mata

16. An examiner, sits 50cm from a pastient being refracted by retinoscopy. With the streak oriented in the horizontal meridian (sweeping vertically), a +3,00D sphere neutralized the reflex; with the streak oriented in the vertical meridian (sweeping horizontally), a +5,00D sphere neutralized the reflex. What is the patien’s final retinoscopy refraction?a. +3.00 +2.00 X 90b. +3.00 +2.00 X 180c. +1.00 +2.00 X 90d. +1.00 +2.00 X180e. +1.00 -2.00 X180

17. Seorang wanita usia 75 tahun, datang dengan keluhan penglihan kiri buram secara perlahan sejak 3 tahun terakhir seperti melihat embun dan semakin bertambah parah dalam 1 bulan. Tidak ada keluhan mata merah ataupun nyeri sebelumnya. Pemeriksaan penunjang yang penting dilakukan oleh pasien tersebut untuk menentukan diagnosis antara lain :a. USGb. OCTc. Biomertrid. Foto funduse. Hitung sel endotel

18. A woman 22-years-old is referred by neurologist with anisocoria. The patient have no symptom and report that anisocoria was first noticed by her mother. On examination the visual acuity is 20/20 OU. No limitation on the eye movement of both eyes. Anterior and posterior segments are within normal limit except for the pupil on the right eye that is dilated, poorly reactive and only segmental constricted. This anisocoria looks greater in bright light. However, both pupils constrict to a near stimulus and immediately following relaxation of near stimulus, the left pupil quickly redilates, but the right redilates more slowly. The most common diagnosis for the patient above :a. Adie’s tonic pupilb. Horner syndromec. Third nerve Palsyd. Pharmacologic pupile. Physiologic anisocoria

19. Seorang wanita usia 45 tahun datang dengan keluhan mata merah dan nyeri sejak 2 hari yang lalu. Keluhan ini telah berulang kali terjadi dalam 2 tahun terakhir. Terutama bila berada di ruang gelap, namun seringkali membaik dengan sendirinya bila pasien tidur. Gambaran gonioskopi yang mungkin ditemukan pada pasien ini adalah ;a. Sinekia anterior periferb. trabekulum terlihat di 4 kuadranc. Sclera spur terlihat di 4 kuadrand. Korpus silier terlihat di 4 kuadrane. Procesus iris terlihat di beberapa tempat

Page 5: Gambaran soal mata

20. Pasien seorang bayi perempuan, usia 2 bulan, dibawa oleh orang tuanya ke poliklinik dengan keluhan adanya bengkak di kelopak atas mata kanan sejak lahir. Bengkak berwarna kebiru-biruan berdiameter 5mm dengan batas tidak tegas bengkak membesar terutama bila menangis dan mengedan. Pada pemeriksaan didapatkan : AV ODS fiksasi cahaya +/+ fiksasi obyek +/+, OD tampak massa kebiru-biruan berukuran diameter 10mm dengan batas tak tegas, permukaan rata, konsistensi lunak, ptosis ringan +, lain-lain kesan tenang. OS dalam batas normal. MRD OD +1; MRD OS +2; FPV OD 6mm; FPV OS 8mm. penatalaksanaan yang tepat untuk pasien ini adalah :a. Observasib. Biopsy insisic. Steroid orald. Steroid topicale. Steroid injeksi intra lesi

21. Laki-laki 70 tahun datang dengan keluhan kemeng dan merah pada mata kanan. Dari anamnesis didapatkan riwayat operaso katarak beberapa bulan yang lalu. Dari pemeriksaan didapatkan material korteks lensa di anterior chamber, moderate anterior chamber reaction, microcistic corneal edema dengan peningkatan TIO dan sudut terbuka. Apakah diagnosis yang sesuai untuk kasus di atas?a. Glaucoma fakolitikb. Glaucoma fakomorfikc. Glaucoma lens particled. Glaucoma fakoantigenike. Glaucoma ec ectopia lentis

22. Seorang bayi laki-laki lahir pada usia kehamilan ibu 26 minggu, dan berat lahir 900 gram. Bayi tersebut saat ini masih dirawat dalam incubator dan diberikan oksigen nasal. Bayi ini juga mengalami respiratory distress syndrome (RDS). Bila pada pemeriksaan pertama ditemukan area avaskular zone, ridge di sekitar equator, serta ditemukan pembuluh darah yang sangat berkelok-kelok di tiga kuadran zone 1, maka kelainan dikelompokkan ke dalam :a. Stage 1 zone I dengan plus disease b. Stage 1 zone II dengan plus disease c. Stage 2 zone I dengan plus disease d. Stage 2 zone II dengan plus disease e. Stage 3 zone II dengan plus disease

23. Seorang wanita, usia 58 tahun, datang dengan keluhan penglihatan tetap buram disertai silau setelah operasi katarak 3 bulan yang lalu. Operasi berlangsung selama 15 menit. Pada pemeriksaan didapatkan tajam penglihatan 6/30 tak dapat dikoreksi. Pemeriksaan autoref didapatkan hasil C-2.50 x 100.TIO 21mmHg. Kornea tampak edematous, terlihat adanya lipatan membran descemet, dan vesikel di parasentral. Gambaran iris dan seluruh kripti tampak normal, pupil berdiameter 3mm dengan refleks cahaya langsung dan tidak langsung yang normal. Posisi IOL “in the bag” dengan posisi sentral. Papil tampak bulat batas tegas, detail lain sulit dinilai. Pemeriksaan klinis apa yang dapat dilakukan untuk menegakkan diagnosis pada pasien tersebut, jika didapatkan pemeriksaan endothelial cell counts 880cells/mm2, maka arti klinis sehubungan kasus tersebut di atas, adalah:a. Corneal burnedb. Corneal collagen meltingc. Endothelial polymegathismd. Endothelial decompensatione. Endothelial cells polymorphismf. US Power too high

Page 6: Gambaran soal mata

24. Seorang laki-laki umur 72 tahun datang di rumah sakit dengan keluhan nyeri pada mata kanan sejak 1minggu yang lalu. Dari rekam medik menunjukan bahwa pasien pernah mengalami dua episode iritis dengan TIO meningi (> 50mmHg) pada mata kiri beberapa tahun sebelumnya. Visus 20/25 OD 20/30 OS. TIO 19 OD dan 13 mmHg OS. Pada pemeriksaan slit-slamp menunjukan 1+ cell dan 2+ flare dalam BMD dan KP mutton-fat multiple pada mata kanan. Terdapat katarak senile stadium 1 pada kedua matanya. pada Diagnosis yang lebih tepat sesuai kasus diatas adalah:a. Behcet Syndromeb. Phacolytic glaucomac. Lens-Associated Uveitisd. Porner-Schlossman Syndromee. Acute Anterior Granulomatous Iridocylitis

25. Seorang wanita berusia 58 tahun datang dengan keluhan penglihatan tetap buram disertai silau setelah operasi katarak 3 bulan lau. Operasi berlangsung selama 15 menit. Pada pemeriksaan didapatkan tajam penglihatan 6/30 tak dapat dikoreksi. Pemeriksaan autoref didapatkan hasil C-2.50 x 100. TIO 21mmHg. Kornea tampak edematous, terlihat adanya lipatan membran Descemet, dan vesikel di parasentral. Gambaran iris dan seluruh kripti tampak normal, pupil ber-diameter 3mm dengan reflek cahaya langsung dn tidak langsung yang normal. Posisi IOL “in the bag” dengan posisi sentral. Papil tampak bulat batas tegas, detail lain sulit dinilai. Pemeriksaan klinis apa yang dapat dilakukan untuk menegakkan diagnosis pada pasien tersebut:a. Sel dan frame pada bilik mata depanb. Gonioskopi pada mata yang tidak dioperasic. Schirmer pada permukaan kornea kedua matad. Pewarnaan fluoresens pada permukaan kornea kedua matae. Lampu celah dengan teknik retroluminasi pada endotel kornea kedua mata

26. A woman 28 years-old comes to the polyclinic with a chief complaint of sudden decreased visual acuity on the right eye 3 days. This is accompanied with eye pain particularly on the eye movement. On examination, the visual acuity of 0.3 OD and 1.0 OS. RAPD is found in the right eye and the funduscopy revealed normal optic disc on both eyes. The most common visual field defect that will revealed in her eye is:a. Altitudinal inferiorb. Bitemporal hemianipiac. Homonymous heminopiad. Enlargement of blind spote. Central / cecocentral scotoma

27. A 41 years-old woman was referred from neurologist with a chief complaint of gradually visual loss of both eyes that has been accompanied by severe headache for the last 3 weeks. On examination, visual acuity of both eye are 0.1. There is no limitation on the eye movement examination. Anterior segment is within normal limit. Funduscopy examination reveal optic disc swelling of both eyes. Visual field test is performed and there are enlargement of blind spot of both eyes. The patient is overweight with no history of ischemic systemic disease such as diabetes, however there is an increase opening pressure in lumbar puncture procedure that was performed with no other CSF abnormality.The most common diagnosis in this patient:a. Papilitisb. Papiledemac. Idiopathic Intracranial Hypertensiond. Non- Arteritic Ischemic Optic Neuropathye. Arteritic Anterior Ischemic Optic Neuropathy

Page 7: Gambaran soal mata

28. After a motor vehicle accident, a 23 years-old man came to emergency department presents with unilateral marked proptosis, diplopia, and prominent episcleral vessels. He complains of a rushing sound in his head. Which of the following is the most likely possibility:a. Orbital floor fractureb. Retri-orbital hemorrhagec. Carotid cavernosus fistulad. Dissection of carotid arterye. Posterior draining dural shunt

29. Seorang laki-laki unur 60 thun dengan riwayat diabeter melitus ( DM) lebih dari 10 tahun, mengeluh mata merah, sakit dan silau pada mata kanan sudah 10 hari. Pada pemeriksaan oftalmologis ditemukan infiltrat dan ulkus di bagisn sentral kornea yang menutupi zona pupilari, tapi ulkus seperti terlipat, VOD = 0 VOS : 20/80, sensibilitas kornea negatif, palpasi tekanan intraokular Tn+2 dan BMD kesan normal> Telah diberikan antibiotik topikal dan oral teryata ulkus makin meluas. Kemudia diberikan antivirus topucal dan oral tidak ada perbaikan.Terapi yang diberikan sesuai kasus1 diatas sebaiknya adalah:a. AT E/D atau E/O + tarsorafib. Tarsorafi + serum autolog (SA)c. Tarsorafi + Oklusi pungtum lakrimald. Artificial tear (AT) E/D tanpa pengawete. Amniotic membrane transplantation + SA

30. A 62 years-old in good health report 2 days history of diplopia, ptosis of the right eye and pain around eye. On examination the left eye normal. In the right eye where were 4 mm ptosis, moderate limitation of elevation, depression and adduction. The right pupil is 1 mm large than the left pupil in darkness and 4 mm larger in bright light.a. Immediate MRI and arteriographyb. Glucose tolerance test ;if normal then MRIc. Tensilon test, if normal then MRI and arteriographyd. Schedule a return visit in 10 days; if no improment MRI at the timee. MRI scan; if normal, schedule a return visit in 10 days for arteriography if no improvement

31. A 51 years-old man came to policlinic with chief complain sudden blurred vision on the right eye. He is excellent general health with history of smoking. His right fundus showed blurred edge in his optic nerve, hyperemis with peripapillary heamorhage. His visual field was arcuata. The left eye was within normal limit. Which of the following is LEAST likely to be present in this patient:a. Normal visual acuityb. Pain on eye movementc. Elevated blood pressured. relative afferent pulpillary defecte. Normal erythrocyte sedimentation rate

32. Salah satu subnukleus nerbus okulomotor yang terletak di caudal sentral bertugas menginervasi kedua otot levator palpebral.a. Benarb. Salah

Page 8: Gambaran soal mata

33. Pasien laki-laki, 65 tahun datang ke poliklinik mata dengan keluhan benjolan kehitaman yang tumbuh di bola mata sejak 8 bulan yang lalu. Pada pemeriksaan oftalmologis tampak massa kehitaman, berbenjol-benjol, menutupi seluruh permukaan kornea, sebagian besar konjungtiva bulbi dan mencapai fornix inferior. Massa rapuh mudah berdarah. Kemungkinan diagnosis pada pasien ini adalah:a. Melanoma malignab. Kista dermoid korneac. Karsinoma sel basald. Nevus pigmentation konjungtivae. Karsioma sel basal-skuamosa

34. Seorang anak umur 5 tahun, datang diantar ibunya dengan keluhan juling kedalam sejak usia 2 tahun. Pada pemeriksaan didapatkan segmen anterior dan posterior baik. VOD 6/10 S+5.00 6/6 VOS 6/8.5 S+4.00 6/6. Deviasi jauh dan dekat tanpa koreksi kacamata 40 PD. Deviasi jauh dan dekat dengan koreksi kacamata sesuai hasil refraksi diatas ortoforia jauh dan dekat. Terapi yang paling sesuai untuk kasus ini adalah:

a. Kaca mata bifokusb. Kaca mata hipermetropia dengan koreksi penuhc. Kaca mata hipermetropia dengan tambahan prismad. Kaca mata hipermetropia dengan tambahan reses rektus medial bilaterale. Reses rektus medial bilateral

35. Seorang anak laki-laki umur 6 tahun diantar ibunya dengan keluhan kadang-kadang juling keluar yang muncul sejak usia 2 tahun. Pada pemeriksaan VODS 6/6. Deviasi dekat 15 PD, deviasi jauh 40 PD. Setelah dilakukan oklusi pada mata kanan selama 1 jam, didapatkan deviasi dekat tetap lebih kecil dibandingkan dengan deviasi jauh. Diagnosis yang paling sesuai untuk kasus ini adalah:

a. True Divergence Excess X(T)b. Simulated Divergence Excess X(T)c. Basic X(T)

d. Convergence Excess X(T)e. Convergence Insufficiency X(T)

36. Seorang anak umur 5 tahun, datang diantar ibunya dengan keluhan juling kedalam sejak usia 2 tahun. Pada pemeriksaan didapatkan segmen anterior dan posterior baik. VOD 6/10 S+4.00 6/6 VOS 6/10 S+4.00 6/6. Deviasi jauh dan dekat tanpa koreksi kaca mata 30 PD. Deviasi jauh dan dekat dengan koreksi kaca mata sesuai hasil refraksi diatas ortoforia jauh dan dekat. Diagnosis yang paling sesuai dengan kasus ini adalah:

a. Congenital Esotropiab. Refractive Accomodative Esotropiac. Pseudo Esotropia

d. Cyclic Esotropiae. Non Accommodative Esotropia

37. Seorang anak laki-laki usia 6 tahun datang bersama orang tuanya dengan keluhan sejak lahir kelopak mata kanan terlihat menurun. Riwayat trauma disangkal. Pada pemeriksaan oftalmologis didapatkan mrd 1=0, mrd 2=4, levator fungsi = 3. Bell’s phenomen baik. Pasien direncanakan untuk reposisi ptosis. Teknik operasi manakah yang paling tepat untuk penderita ini?

a. Frontalis slingb. Aponeurosis advancementc. Aponeurosis resection

d. Fasanella Servate. Mullerrectomi

Page 9: Gambaran soal mata

38. A 24 years old woman came to the hospital with chief complaint was right upper eyelid dropped since she was born. From physical examination in right eye were found palpebral fissure height: 8 mm, MRD1: +1 mm, MLD: 1 mm, LA: 6 mm, lid crease was negative, bells phenomenon was positive, brow lift was positive. Eye ball movement was good to all direction. Right eyelid was higher than left eyelid when she looked at downgaze. The most common cause of this type of ptosis is:

a. Stretching of levator aponeuroticb. Poorly developed levator musclec. Cranial nerve III palsy

d. Sharp trauma to the levator aponeurotice. Congenital neoplasm

39. The appropriate treatment for case above is:a. External transcutaneous levator muscle

advancementb. Internal levator muscle resection

approaches

c. Frontalis muscle suspensiond. Fasanella servat procedure e. Nonsurgical treatment

40. If the orbital septum in this patient had been penetrated, a reliable sign isa. Entropionb. Ektropionc. Fat herniation

d. Ptosise. Lid lag

41. A woman 37 y.o comes to the hospital with a chief complaint of decreased visual acuity on the RE that has occurred gradually for 5 days. This is accompanied with eye pain particularly on the eye movement. On examination, the visual acuity of 0,3 OD and 1,0 OS. RAPD is found in the RE and the funduscopy revealed normal optic disc on both eyes. The most common visual field defect that will be revealed in her RE is :

a. Bitemporal hemianopiab. Altitudinal inferiorc. Homonymous hemianopia

d. Central/cecocentral scotomae. Enlargement of blind spot

42. A 25 y.o girl was referred from neurologist with a chief complaint of gradually visual loss of both eyes that has been accompanied by severe headache for the last 3 weeks. On examination, visual acuity of both eyes are 0,1. There is no limitation on the eye movement examination. Anterior segment is wiyhin normal limit. Funduscopy examination reveal optic disc swelling of both eyes. Visual field test reveal enlargement of blind spot of both eyes. The patient is overweight with no history of ischemic systemic disease such as DM, HT, dyslipidemia.MRI and MRA is normal, however there is an increase opening pressure in lumbar puncture procedure that was performed with no other CSF abnormality.The most common diagnosis in this patient :

a. NAIONb. Papilitisc. Idiopathic Intracranial Hypertension

d. AAIONe. Papilledema

43. Seorang laki2 umur 56 th, penderita DM sejak 15 th yll, mengeluh mata kiri sakit, merah dan kabur sejak 1 minggu yll. Pemeriksaan didapatkan VOD 3/60 ph tetap, segmen anterior tenang, lensa keruh tipis, retina PDR advance, TIOD 20 mmHg. VOS 1/300 ps, konjungtiva hiperemi, kornea udem, KOA dalam, pupil 5 mm rubeosis+, lensa keruh tipis, Fundus tddn, TIOS 60 mmHg.Operasi yang dianjurkan pada kasus di atas adalah:

a. Iridotomi laserb. Trabekuloplasti c. Trabekulektomi

d. Bedah filtrasie. Siklodestruksi

Page 10: Gambaran soal mata

44. Male 70 years old, came to the outpatient clinis with intermitten blur vision since 5 days ago. No trauma, but he feels pain in the right eye. Physical examination = IOP : 70 mmHg, microcystic corneal edema, prominent cell and flare reaction without KP, lens : cataract and an open anterior chamber angle.The possible diagnosis of this patient is:a. Phacolytic Glaucomab. Lens particke Glaucomac. Phacoantegenic Glaucoma

d. Ectopic lense. Phacomorphic Glaucoma

45. Definitive therapy for this patient is :a. Laser trabeculosplastyb. Laser iridiotomyc. Beta blocker

d. Trabeculectomye. Cataract extraction

46. A 55 years old men came to policlinic with main complain of monoculardiplopia His visual aquity LRE 6/60 PH(-). On slit lamp examination, he has wedgeopacities and histopathologically characterized by hydropic swelling of the lens fibers. What type cataract this patient?

a. Nuclear cataractb. Cortical cataract.c. Posterior subcapsularis cataractd. Anterior subcapsularis cataracte. Lamellar cataract

47. Seorang pasien memiliki refraksi subjektif S-3.00 C-1.00x180 dan dicoba diberikan toric contact lens dengan aksis pada 180º. Pemeriksaan slit lamp menunjukkan posisi lensa di tengah tetapi penanda lensa menunjukkan bahwa posisi ‘jam 6’ terletak pada jam 7. Berapa aksis yang sebaiknya diberikan untuk pasien ini?

a. 0ºb. 30º c. 45º

d. 60ºe. 90º

(pilihannya diganti tipenya)

48. Kelemahan penelitian clinical trial1. Hasil penelitian di monitor2. Membutuhkan biaya tinggi

3. Tidak memerlukan randomisasi4. Loss of follow up tinggi

49. Variabel bebas adalah a. Suatu faktor yang memperngaruhi

hasilb. Suatu hasil yang inginkita ketahui

c. Adalah variabel hasild. Adalah variabel tergantunge. Variabel komulatif

Page 11: Gambaran soal mata

1. Head turn kiri, no bielschowski OS LR parese2. Snow ball pars planitis3. Ascorbat pada humor aquous konsentrasinya lebih tinggi dibanding plasma (T/F) T4. Intranuklear ophthalmoplegi5. Obat2an yang menyebabkan ..... phenodiasin6. Macular hole gr. IB (yellowish ring +pseudocyst)7. Nenek pikun akan menuntut, siapa yang harusnya menandatangani informed consent? (camat, kades,

keluarga dekat yang bertanggung jawab terhadap nenek tersebut8. Pasien dengan kerontokan rambut, telinga berdenging (sifilis), pasien ini berada pada fase : akut, rekuren,

prodromal, laten, early9. Rhabdomyosarcoma10. Kaysler-fisher ring, pasien dengan kadar cooper tinggi wilson disease11. Pleimorphic adenoma12. Pasien laki-laki dengan keluhan keluar sekret mukoid jika duktus dipencet dacryocystitis13. Viscoelastis pada.... digunakan yang kohesif, dispersif14. iOL implantation if escape, happens15. Benjolan di konjungtiva16. Benjolan di palpebra inferior berwarna kekuningan xantelasma, sebaceous adeno carcinoma17. PHPV komplikasi tersering18. Gambaran USG mushroom shape choroidal melanoma19. Pasien anak2 dengan V pattern Txnya : RL reses, supraplacement20. Meridian pada streak21. Case control22. Anatomi RPE (T/F) bruch’s membrane23. Fibrovaskular pada ODS :txnya...24. Glaucoma neovaskular, terapinya shunt/implant25. Possnan- syndrome26. Terapi CRAO yang terjadi kurang dari 3 jam O2, massage bola mata27. Healthy woman, ocular motility, apa yang harus dilakukan cek GDA28. Pasien wanita, dengan obesitas, CSF normal, funduskopi: ods papil edema, dx: IIH29. Pasien dengan nyeri pergerakan bola mata, funduskopi ods papil edema, dx: optic neuritis30. Pasien anak2 eksotropia, deviasi sebelum dan sesudah simulasi tetap, dx : strabismus eksotropia true

divergen31. Pasien dengan strabismus, setelah diberi kacamata sesuai hasil siklo masih ada sisa strabismus, dx: partial

akomodatif esotropia32. Laserasi palpebra inferior >50%, tx: hugh atau mustarde33. Pasien wanita dengan trauma tumpul pada mata, dari anamnesa anda curiga telah terjadi kekerasan rumah

tangga, yang dilakukan : membuat langsung visum et repertum, lapor polisi, lapor divisi kekerasan rumah tangga

34. Pasien dengan benjolan pada palpebra, terdapat ulcer umbilication padabenjolan, dx: moluscum contaginosum

35. Epitheloid cyst36. Pasien dari pemeriksaan didapatkan “oil droplet” dari anamnesa pasien mengaku dsedang diet produk dairy,

dx ; galaktosemia37. Pasien dengan target like pattern pada kapsul anterior, dx ; pseudoexfoliation syndrome38. Pasien dengan keluhan penyakit sendi, pemeriksaan lanjutan : ANA test atau rheumatois fact39. Pasien diberi obat dari dokter jantung amiodarone, efek samping obat tersebut pada mata :...40. Pasien dengan visus 3/60, menurut kategori WHO termasuk : blind (klo ICD 9-CM : severe)41. Lensa kontak dengan base curve ...

Page 12: Gambaran soal mata

42. Dokter SpPD memberi imbalan pada SpM karena sering mengirim pasien untuk pemeriksaan pre op, tindakan tersebut ; dapat dibenarkan karena sejawat harus saling menghormati, dibenarkan karena sejawat harus diperlakukan seperti saudara kandung, tidak dibenarkan karena .....

43. Ptosis kongenital, tx: frontal sling