gangguan sistem pencernaan

3
Gangguan Sistem Pencernaan • Apendikitis Radang usus buntu. • Diare Feses yang sangat cair akibat peristaltik yang terlalu cepat. • Kontipasi (Sembelit) Kesukaran dalam proses Defekasi (buang air besar) • Maldigesti Terlalu banyak makan atau makan suatu zat yang merangsang lambung. • Parotitis Infeksi pada kelenjar parotis disebut juga Gondong • Tukak Lambung/Maag "Radang" pada dinding lambung, umumnya diakibatkan infeksi Helicobacter pylori • Xerostomia Produksi air liur yang sangat sedikit Gangguan pada sistem pencernaan makanan dapat disebabkan oleh pola makan yang salah, infeksi bakteri, dan kelainan alat pencernaan. Di antara gangguan-gangguan ini adalah diare, sembelit, tukak lambung, peritonitis, kolik, sampai pada infeksi usus buntu (apendisitis). 1. Gastritis Artinya adalah peradangan mukosa lambung. Gangguan ini umum terjadi, terutama pada orang yang berusia lanjut. Gastritis jarang menyebabkan gejala – gejala yang serius. Gastritis menimbulkan peradangan yang tidak begitu berbahaya, tetapi berlangsung lama sehingga menyebabkan rusaknya mukosa lambung. Para peneliti saat ini yakin hamper tidak ada makanan yang menyebabkan iritasi pada bagian lambung, kecuali cairan asam lambung yang berlebihan. 2. Konstipasi Gangguan ini berarti lambatnya pergerakan feses melalui usus besar dan sering dihubungkan dengan jumlah feses yang kering dank eras pada kolon yang menumpuk karena lamanya waktu penyerapan cairan. Penyebab konstipasi adalah kebiasaan buang air yang tidak teratur dan kurangnya minum air putih juga makan makanan yang berserat. 3. Pankreasitis Merupakan peradangan dan ini dapat terjadi baik dalam bentuk pankreasitis akut (berlangsung cepat dan parah) maupun pankreasitis kronis (berlangsung lama). Penyebab umum dari pankreasitis adalah

Upload: fandoko-chaniago

Post on 27-Jan-2016

218 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

okeeee dehhhhh

TRANSCRIPT

Page 1: Gangguan Sistem Pencernaan

Gangguan Sistem Pencernaan

• Apendikitis Radang usus buntu.• Diare Feses yang sangat cair akibat peristaltik yang terlalu

cepat.• Kontipasi (Sembelit) Kesukaran dalam proses Defekasi (buang air besar)• Maldigesti Terlalu banyak makan atau makan suatu zat yang

merangsang lambung.• Parotitis Infeksi pada kelenjar parotis disebut juga Gondong• Tukak Lambung/Maag "Radang" pada dinding lambung, umumnya

diakibatkan infeksi Helicobacter pylori• Xerostomia Produksi air liur yang sangat sedikit

Gangguan pada sistem pencernaan makanan dapat disebabkan oleh pola makan yang salah, infeksi bakteri, dan kelainan alat pencernaan. Di antara gangguan-gangguan ini adalah diare, sembelit, tukak lambung, peritonitis, kolik, sampai pada infeksi usus buntu (apendisitis).

1. Gastritis

Artinya adalah peradangan mukosa lambung. Gangguan ini umum terjadi, terutama

pada orang yang berusia lanjut. Gastritis jarang menyebabkan gejala – gejala yang

serius. Gastritis menimbulkan peradangan yang tidak begitu berbahaya, tetapi

berlangsung lama sehingga menyebabkan rusaknya mukosa lambung. Para peneliti

saat ini yakin hamper tidak ada makanan yang menyebabkan iritasi pada bagian

lambung, kecuali cairan asam lambung yang berlebihan.

2. Konstipasi

Gangguan ini berarti lambatnya pergerakan feses melalui usus besar dan sering

dihubungkan dengan jumlah feses yang kering dank eras pada kolon yang

menumpuk karena lamanya waktu penyerapan cairan. Penyebab konstipasi adalah

kebiasaan buang air yang tidak teratur dan kurangnya minum air putih juga makan

makanan yang berserat.

3. Pankreasitis

Merupakan peradangan dan ini dapat terjadi baik dalam bentuk pankreasitis akut

(berlangsung cepat dan parah) maupun pankreasitis kronis (berlangsung lama).

Penyebab umum dari pankreasitis adalah alkohol dan terhambatnya tonjolan vateri (

akhir saluran pengeluaran pankreas ) oleh batu empedu.

4. Diare

Page 2: Gangguan Sistem Pencernaan

Diare terjadi akibat pergerakan yang cepat dari materi tinja sepanjang usus besr.

Pada diare, infeksi paling luas terjadi pada usus besar dan pada ileum. Dimanapun

infeksi terjadi, mukosa akan teriritasi secara luas sehingga kecepatan sekresinya

sangat tinggi. Diare ada yang disebabkan oleh bakteri kolera dan terkadang oleh

bakteri lain seperti Bacillus, patogen usus besar. Toksin kolera menstimulus sekresi

elektrolit dan cairan yang berlebihan dari ileum dan usus besar.

5. Flatus

Masuknya gas – gas dalam saluran pencernaan. Gas – gas tersebut berupa udara

yang tertelan, gas yang dihasilkan bakteri atau gas dari difusi darah yang masuk ke

saluran pencernaan. Gas nitrogen dan oksigen lebih banyak berada dalam lambung

dan dapat dikeluarkan dengan bersendawa, sedngkan gas-gas lain, yaitu CO2, metana

dan hydrogen lebih banyak berada dalam usus besar yang dihasilkan oleh bakteri.

Gangguan sistem pencernaan ini dapat terjadi karena :

1. Melakukan diet dengan ekstrim, yaitu dengan mengonsumsi pil pelarut lemak

serta mengurangi porsi dan jadwal makan.

2. Minuman keras yang dapat memicu pengeluaran getah lambung.

3. Bulimia, yaitu makan besar – besaran atau sebanyak – banyaknya tetapi

dimuntahkan kembali dengan sengaja menggunakan obat pencahar.

4. Memakan makanan kaleng yang dapat terkontaminasi bakteri Clostridium

botulium .

Radang amandel (bahasa Inggris: tonsillitis) adalah infeksi pada amandel yang kadang-kadang

mengakibatkan sakit tenggorokan dan demam.

Secara klinis peradangan ini ada yang akut (baru), ditandai dengan nyeri menelan (odinofagi), dan

tidak jarang disertai demam. Sedangkan yang sudah menahun biasanya tidak nyeri menelan, tapi jika

ukurannya cukup besar (hipertrofi) akan menyebabkan kesulitan menelan (disfagia)

Kapan amandel harus dibedah? Para ahli masih belum satu pendapat mengenai ini, namun

umumnya literatur klinik membagi indikasi pembedahan radang amandel (tonsilektomi) atas 2 yaitu:

1. Absolut (mutlak: harus dibedah)

2. Relatif (tidak mutlak: sebaiknya dibedah)