gate valve

38
LAPORAN PRAKTEK PERAWATAN DAN PERBAIKAN GATE VALVE D I S U S U N OLEH NAMA : RAHMAN S NIM : 1005012185 KELAS : ME-5H2 POLITEKNIK NEGERI MEDAN 1

Upload: rahman-sonowijoyo

Post on 04-Aug-2015

1.187 views

Category:

Documents


36 download

TRANSCRIPT

Page 1: Gate Valve

LAPORAN PRAKTEK PERAWATAN DAN PERBAIKAN

GATE VALVEDISUSUN

OLEH

NAMA : RAHMAN SNIM : 1005012185KELAS : ME-5H2

POLITEKNIK NEGERIMEDAN

T.A 2012/2013

1

Page 2: Gate Valve

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi yang kian meningkat, kususnya dalam

bidang perindustrian. Kita ketahui bahwa dalam bidang perindustrian sangat

dibutuhkan pekerja-pekerja yang ahli didalam bidangnya masing-masing,

didalam industri-industri baik sekala kecil, menengah, maupun sekal besar

sangat banyak kita jumpai Gate Valve (katup) yang berfungsi untuk membuka

dan menutup saluran berupa minyak, air, udara serta gas. Setiap peralatan-

peralatan yang digunakan dalam industri-industri tidaklah selalu dalam

keadaan baik. Namun pada sewaktu-waktu akan mengalami kerusakan atau

tidak berfungsi secara maksimal.

Untuk itu maka dibutuhkanlah pekerja-pekerja yang ahli dibidangnya

agar peralatan-peralatan yang digunakan dapat dirawat dengan baik. Kita

sebagai mahasiswa/i Teknik Mesin yang akan terjun didalamnya haruslah

memiliki ilmu pengetahuan baik secara teori maupun praktek. Untuk itulah

mahasiswa/i Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Medan dibekali ilmu

pengetahuan secara teori maupun praktek terhadap peralatan-peralatan yang

digunakan dalam industri-industri.

B. Batasan Masalah

Dalam laporan paraktek bengkel ini yang berjudul Gate Valve

(katup), penulis membatasi ruang lingkup pembahasan, yaitu :

1. Pengertian Teori Dasar Gate Valve?

2. Jenis-jenis Gate Valve?

3. Pembongkaran, analisa, dan perakitan Gate Valve?

4. Perawatan Gate Valve?

2

Page 3: Gate Valve

C. Tujuan

Tujuan dilakukannya praktek Gate Valve ini adalah :

1. Agar Mahasiswa/i dapat mengetahui teori dasar Gate Valve (katup);

2. Agar Mahasiswa/i dapat mengetahui jenis-jenis Gate Valve;

3. Agar Mahasiswa/i dapat mengetahui Pembongkaran, analisa, dan

perakitan Gate Valve secara mekanik;

4. Agar Mahasiswa/i dapat mengetahui perawatan Gate Valve;

D. Manfaat

Laporan praktek Gate Valve (katup) ini diharapkan bermanfaat bagi :

1. Penulis sendiri, di mana dalam penulisan laporan praktek Gate Valve

(katup) ini dapat menambah wawasan;

2. Sebagai acuan untuk perbandigan antara teori dengan praktek;

3. Agar menjadi perbandingan bagi adik-adik mahasiswa yang nantinya akan

melakukan hal yang sama;

E. Teknik Pengumpulan Data

Penulis melakukan teknik pengumpulan data yang dibutuhkan dalam

penyusunan laporan Gate Valve (katup) ini antara lain dengan cara:

1. Study literature, yaitu membaca buku referensi yang berhubungan dengan

Gate Valve (katup);

2. Mengumpulkan data-data dari Internet;

3. Melakukan diskusi dengan rekan-rekan mahasiswa ME-5H1 dan

mahasiswa/i Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Medan;

4. Teori-teori dasari dosen pengajar.

3

Page 4: Gate Valve

BAB IITEORI DASAR

A. Pengertian Valve

Merupakan suatu peralatan yang sangat penting dalam suatu instansi

perpipaan, tanpa katup dapat dibayangkan batapa sulitnya mengatur suatu

aliran tanpa adanya alat pengontrol aliran. Valve atau katup,

merupakan peralatan yang digunakan unutk

menghentikan/menutup, membuka aliran, mengatur tekanan

atau aliran , membuang tekanan yang berlebih, membelokkan

aliran, mencegah aliran ke satu arah dan mengendalikan

aliran maupun tekanan secara otomatis.

B. Klasifikasi Gate Valve

Berdasarkan fungsinya, maka gate valve dapat dibedakan menjadi

tiga bagian yaitu :

1. Membuka dan menutup aliran fluida (gate valve)

2. Mengatur aliran fluida (globe valve)

3. Mencegah aliran balik (check valve)

Ada tiga pariasi pemutaran katup pintu yang bekerja cepat dan

katup – katup tersebut mempunyai kegunaan khusus yaitu :

1. Katup kupu-kupu (butterfly valve),bentuknya tipis,ringan dan dipakai

untuk air;

2. Ball valve, digunakan untuk gas;

3. Plug valve,digunakan untuk minyak dan pelumas kental;

Katup – katup yang paling kecil mengalami kerugian gesekan jika katup

dibuka penuh adalah gate valve.

C. Jenis-jenis Valve Yang Sering Dijumpai, yaknik :

1. Gate valve;

2. Globe valve

4

Page 5: Gate Valve

a. Angle valve;

b. Needle valve;

c. Rotation Valve;

1). Plug valve;

2). Ball valve;

3). Butterfly valve;

4). Diahpgram valve;

5). Pinch valve;

6). Check valve;

7). Relieve valve;

8). Safety valve.

D. Berikut Akan Dibahas Satu Persatu Dari Point-Point Diatas

1. Gate valve

Gate valve mudah dikenali karena mempunyai body dan stem yang

panjang. Kegunaan utama dari gate valve adalah hanya untuk menutup dan

membuka aliran (fully closed & fully opened position), on/off control dan

isolation equipment.

Gate valve tidak bisa digunakan untuk mengatur besar kecilnya aliran

(regulate atau trotthling). Karena akan merusak posisi disc nya dan

mengakibatkan valve bisa passing pada saat valve ditutup (passing = aliran

tetap akan lewat, walaupun valve sudah menutup), disc tidak menekan seat

dengan baik yang diakibatkan karena posisi disc sudah berubah (tidak rata

lagi). Pada saat Gate valve terbuka sebagian (misal 50% opening), maka aliran

fluida akan sebagian lewat dibawah disc yang menyebabkan turbulensi

(turbulensi = aliran fluida yang bergejolak) pada aliran tersebut, turbulensi ini

akan menyebabkan 2 hal:

a. Disc mengayun (swing) terhadap posisi seat, sehingga lama kelamaan

posisi disc akan berubah terhadap seat sehingga apabila valve menutup

maka disc tidak akan berada pada posisi yang tepat, sehingga bisa

menyebabkan passing.

5

Page 6: Gate Valve

b. Akan terjadi pengikisan (erosion) pada badan disc.

Nama “Gate valve” diambil karena bentuk disc dari jenis valve ini pada

saat menutup atau membuka berlaku seperti “Gate” (Gate dari bahasa

inggris = Gerbang/Pagar). Dimana saat disc membuka keatas maka

seluruh aliran akan bebas masuk tanpa hambatan yang berarti, namun pada

saat disc tertutup rapat maka aliran akan berhenti tertahan oleh disc

tersebut.

6

Gambar 2.1. GambarGate Valve

Page 7: Gate Valve

Berikut adalah contoh gambar dari Gate valve:

Gambar 2.2. Contoh-contoh Gate Valve

2. Globe valve

Globe valve merupakan salah satu jenis valve yang dirancang untuk

mengatur besar kecilnya aliran fluida (regulate atau trotthling). Pada

dasarnya bagian utama dari Globe valve ini sama saja dengan Gate valve.

Yaitu terdiri dari body, seat, disc, bonnet, stem, packing dan gland. Globe

valve dengan gate valve bentuknya hampir sama, tetapi ada ciri-ciri

tertentu yang dapat di jadikan acuan untuk membedakan antara keduanya,

yaitu:

a. Pada bagian dalam valve

Pada bagian dalam valvedisc dan seat nya berbeda. Perbedaan

disc dan seat ini menyebabkan terjadi profil (pola) aliran yang

berbeda. Bentuk dari disc dan seat inilah yang menyebabkan globe

valve dapat diandalkan sebagai throttling valve. Aliran fluida saat

melewati globe valve akan mengalami sedikit hambatan sehingga akan

terjadi pressure drop yang lebih besar dari gate valve, pertama aliran

akan mengenai seat lalu membelok keatas melewati dan mengenai

seluruh bagian disc, lalu aliran akan dibelokkan lagi ke arah yang

sama. Seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini:

7

Page 8: Gate Valve

Gambar 2.3. Diagram Globe Valve Gambar 2.4. Profil Aliran Globe Valve

b. Pada bagian luar valvePada bagian dalam valve body dari globe valve terlihat lebih

menggelembung. Seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 2.5. Perbedaan Gete Valve dengan Globe Valve

Khusus untuk globe valve yang menangani fluida steam, maka

biasanya valve akan dilengkapi dengan back seat yang terletak

berhadapan dengan seat. Back seat ini berperan sebagai pelapis

pelindung bagian atas globe valve mencegah steam untuk menerobos

masuk. Dibawah ini beberapa contoh valve tetapi masih termasuk dalam

jenis Globe valve:

8

Page 9: Gate Valve

a. Angle valve

Termasuk jenis globe valve, digunakan untuk mengubah aliran

sebesar 90 derajat. Valve ini bisa digunakan juga sebagai pengganti

elbow. Contoh gambar Angle valve:

Gambar 2.6. Angle valve

b. Needle valve

Termasuk jenis globe valve, digunakan untuk mengatur secara lebih

akurat aliran yang pressure rendah. Bentuk disc nya panjang dan

kecil seperti paku.

Gambar 2.7. Needle valve

c. Globe valve

Dikatakan rotation valve karena valve membuka dan

menutup dengan cara rotasi pada disc. Valve - valve dibawah ini

berbeda dengan gate valve dan globe valve dalam hal cara membuka

9

Page 10: Gate Valve

dan menutup valve. Pada gate valve dan globe valve, kita diharuskan

memutar handwell, namun untuk rotation valve, kita bisa membuka

dan munutup valve hanya dengan memutar handle valve sebesar 90

derajat. Oleh karena itu valve jenis ini bisa membuka dan menutup

lebih cepat dari gate valve ataupun globe valve. Handle pada valve

tipe ini adalah pengganti handwell pada gate valve dan globe valve.

Hal penting yang harus diperhatikan adalah, pada posisi valve fully

open maka handle akan searah dengan aliran atau pipa, namun jika

posisi valve fully close maka posisi handle tidak searah dengan aliran

atau pipa, melainkan akan membentuk sudut 90 derajat dengan aliran

atau pipa.

Yang termasuk jenis ini adalah: Plug valve, Ball valve dan Butterfly

valve.

1). Plug Valve

Secara umum, kegunaan dari plug valve adalah untuk

fully open dan fully close (isolation atau on/off control).

Bagian - bagian utama plug valve sama saja dengan gate valve

ataupun globe valve. Yaitu body, stem, packing bolt, seal, plug.

Seal sama fungsinya dengan packing, packing bolt sama

fungsinya dengan gland nut atau gland, sedangkan plug sama

fungsinya dengan disc tapi bentuknya berbeda.

Plug ini digunakan untuk mengontrol (membuka dan

menutup) aliran pada plug valve, plug mempunyai celah atau

lubang tempat aliran lewat. Saat handle diputar menuju open

position maka plug akan berputar secara rotasi terhadap seat dan

bagian yang bercelah akan melewatkan aliran. Namun pada saat

handle diputar pada close position maka plug akan berputar

secara rotasi terhadap seat dan bagian yang tak bercelah akan

menahan aliran, sehingga aliranpun akan berhenti.

10

Page 11: Gate Valve

Gambar 2.8. Plug Valve

Plug harus rapat dengan body, agar tidak terjadi

kebocoran ( leaking ) atau passing. Antara plug dan body akan

terjadi gesekan (friction), maka untuk menimalkan efek gesekan

tersebut, pada daerah sentuhan plug dan body diberikan pelumas.

Karena itu ada type plug valve yang mempunyai tempat

pengisian pelumas diatas stem, ada juga yang sudah diberikan

pelumas dari pabrik pembuatnya, ada juga yang yang tidak

membutuhkan pelumas namun pada daerah sentuhan sudah

dilapisi material teflon, jenis ini dinamakan self lubricating.

2). Ball valve

Secara sederhana, Ball valve sama saja dengan plug valve, tetapi

bentuk disc nya berbeda. Dinamakan Ball valve karena bentuk

disc nya ini bulat seperti bola, dan bentuk body nya silinder.

Gambar 2.9. Ball Valve

11

Page 12: Gate Valve

Ball valve digunakan juga sebagai on/off valve, fully

opened atau fully closed valve, dan handal untuk aliran fluida

yang mengandung partikel-partkel solid (slurry).Sama seperti

plug valve, ball valve juga membuka dan menutup dengan cara

rotasi pada disc sehingga dapat membuka dan menutup lebih

cepat. Ball valve juga mempunyai handle yang sama dengan plug

valve, dimana pada posisi valve fully open maka handle akan

searah dengan aliran atau pipa, namun jika posisi valve fully

close maka posisi handle tidak searah dengan aliran atau pipa,

melainkan akan membentuk sudut 90 derajat dengan aliran atau

pipa.

3). Butterfly valve

Butterfly valve digunakan untuk mengontrol

(trhottling/regulate valve) aliran fluida yang bertekanan

rendah. Bagian-bagian utama pada valve ini sama saja dengan

valve-valve yang diatas, yaitu body, disc, seat, dan handle. Disc

nya berbentuk piringan yang tipis. Seat nya, melingkar mengikuti

bentuk disc. Handle nya berbeda dengan type plug valve dan ball

valve, karena mempunyai lever yang harus kita tekan apabila

ingin membuka dan menutup valve dan kita lepaskan apabila

telah sampai ke posisi yang kita inginkan. Lever inilah yang akan

membantu disc untuk mengunci rapat.

Gambar 3.1. Butterfly valve

12

Page 13: Gate Valve

Dibagian bawah handle dan lever terdapat skala (scale)

yang digunakan untuk pembacaan posisi valve opening atau

valve closing. Butterfly valve juga membuka dan menutup

dengan cara rotasi pada disc sehingga dapat membuka dan

menutup lebih cepat. Dan mempunyai handle yang sama dengan

plug valve, dimana pada posisi valve fully open maka handle

akan searah dengan aliran atau pipa, namun jika posisi valve

fully close maka posisi handle tidak searah dengan aliran atau

pipa, melainkan akan membentuk sudut 90 derajat dengan aliran

atau pipa.

4. Diaphgram valve

Diaphgram valve bisa digunakan untuk mengatur aliran

(trhottling) dan bisa juga digunakan sebagai on/off valve.

Diaphgram valve handal dalam penanganan material kasar

seperti fluida yang mengandung pasir, semen, atau lumpur, serta

fluida yang mempunyai sifat korosif.

Gambar 3.1. Diagram Valve

Diaphgram valve mudah dikenali karena bentuk bonnet

nya yang menggembung seperti lonceng. Diaphgram valve

mempunyai stem, handwell, plunger dan diaphgram stud yang

menjadi satu, diaphgram, seat dan body. Diaphgram valve tidak

13

Page 14: Gate Valve

mempunyai disc, tetapi sebagai pengganti disc adalah diaphgram

itu sendiri. Dimana valve ini akan menutup jika plunger menekan

diaphgram, dan akan terbuka jika plunger naik keatas. Saat

menutup valve ini, juga tidak boleh terlalu kencang, karena bisa

merusak diaphgram.

5. Pinch valve

Pinch valve digunakan untuk menangani fluida yang

berlumpur, endapan, dan yang mempunyai partikel-partikel solid

yang banyak serta fluida-fluida yang mempunyai kecenderungan

untuk terjadi kebocoran (leak).

Gambar 3.1. Pinch Valve

6. Check valve

Check valve digunakan untuk membuat aliran fluida

hanya mengalir kesatu arah saja atau agar tidak terjadi reversed

flow/back flow. Bentuk check valve sama saja dengan gate valve

tapi valve ini tidak mempunyai handwell/handle maupun stem.

Secara umum ada 3 macam check valve yang cara kerjanya sama

saja namun aplikasi nya terhadap material fluida yang berbeda.

yaitu: Swing check valve, Lift check valve, dan Ball check valve.

14

Page 15: Gate Valve

7. Relieve valve dan Safety valve

Kedua valve ini digunakan untuk melepaskan (release) tekanan (pressure) pada

suatu sistem agar tidak membahayakan alat (equipment), personnel yang sedang

bekerja, dan untuk kepentingan proses itu sendiri. Antara kedua valve ini terdapat

penggunaan istilah yang seringkali tertukar satu sama lain. Kadang Relieve valve

dianggap Safety valve dan kadang juga Safety valve dianggap Relieve valve.

Namun, sebenarnya perbedaan mendasarnya adalah cara kerjanya itu sendiri,

Relieve valve akan membuka perlahan-lahan apabila terjadi kelebihan (excess)

pressure dan akan menutup kembali apabila pressure telah kembali normal.

Relieve valve lebih cocok diaplikasikan ke fluida liquid. Sedang Safety valve,

akan membuka secara sangat cepat langsung 60% opening apabila terjadi excess

pressure. Dan akan menutup kembali hanya apabila pressure telah berada dibawah

pressure normal (set point). Safety valve sangat cocok diaplikasikan ke fluida gas.

E. Material Valve

Valve dibuat baik dari bahan ferrous maupun non ferrous

secara dituang maupun ditempa. Adapun material yang

digunakan dalam pembuatan Gate Valve antara lain :

1. Valve dengan bahan non ferrous biasanya ujungnya dibuat

berulir (screwed), berflensa maupun di braze soket (solder

keras). Pada umumnya valve ini diberi ulir pada ujung –

ujungnya atau diberi union bonnet, dan yang berflensa

bonnet. Bahan untuk dudukan (seat) dan trim biasanya

terbuat dari perunggu (bronze), paduan nikel, monel dan

baja nir noda (stainless steel)

2. Valve dari besi cor (besi tuang), biasanya berulir

pada ujung – ujungnya, berflensa dan berbell & spigot.

Valve ukuran kecil pada umumnya berulir, sedangkan

untuk ukuran besar berflensa. Ujung berbell & spigot

15

Page 16: Gate Valve

biasanya digunakan untuk saluran bawah tanah,

sedangkan bahan dudukan dan trim terbuat dari perunggu

(bronze), walaupun ada pula yang keseluruhannya terbuat

dari besi(iron) dan steamnya dari baja. Valve dari bahan

besi lunak (malleable iron) biasanya unutk yang ujungnya

berulir saja. Bahan ini lebih tahan terhadap pecah

(breakage) dibanding bahan besi cor jika menanggung

strain mekanis. Valve ukuran kecil banyak yang terbuat

dari malleable iron.

3. Valve dari bahan wrought iron untuk dilaskan pada pipa,

tidak sesuai untuk penggunaan di pusat pembangkit

tenaga listrik (power plant).

4. Valve dari bahan baja karbon atau baja paduan terdapat

dengan dicor atau ditempa dan tersedia yang ujungnya

berulir, soket weld, butt welt dan berflensa. Yang berujung

ulir dan soket weld biasanya adalah valve dengan ukuran

2” ke bawah, sedangkan yang butt weld dan berflensa

untuk ukuran 2 ½ “ ke atas. Valve berukuran kecil

biasanya ditempa, dan yang berukuran besar biasanya

dicor (cast). Bahan stem biasanya chrome steel dengan

kandungan chromium antara 12 hingga 14 %. Bahan

dudukan biasanya paduannikel, monel 12 – 14 % chrome

stainless steel, stainless steel dengan kandungan 18 %

chrome dan 8 – 10 % nikel, stellite, paduan untuk hard

facing dan stainless steel dengan diperkeras

permukaannya.

Untuk pemakaian pada suhu 750 °F ke atas, bahan

paduan nikel dan monel tidak disarankan. Bahan stainless

steel (12 – 14 % nikel atau 18 % chrome dan 8 – 10 %

nikel) sesuai untuk pemprosesan air dan uap pada 750 °F

16

Page 17: Gate Valve

ke atas, walaupun valve tersebut cenderung untuk macet

atau membengkak pada suhu tinggi. Untuk penggunaan

suhu tinggi tersebut bahan stellite dan stainless steel yang

diperkeras lebih sesuai. Bahan body biasanya disamakan

dengan bahan pipa dimana valve tersebut dipasang,

seperti baja karbon molybdenum. Body dari baja karbon

biasanya dibuat atas pesanan Selain memperhatikan

material valve, bahan pembungkus (packing material)

valve adalah penting untuk memilih secara tepat bahan

pembungkus valve sebagaimana memilih dengan tepat

bahan konstruksi. Contoh beberapa pembungkus untuk

beberapa aplikasi dan batas temperatur didaftarkan dalam

tabel di bawah ini.

Di samping bahan pembungkus materi valve yang

lain yang penting dalam penggunaan valve yang sesuai

dengan perencanaan:

1. Kuningan ( brass)

Valve dengan bahan ini digunakan untuk temperatur di

bawah 450°F, apabila temperatur lebih besar dari 550°F

maka digunakan material perunggu ( bronze) yang

biasanya mempunyai diameter 3 inc dan tekanan lebih

besar dari 350 psia.

2. Besi ( iron)

Macam -macamnya adalah :cast iron yang biasanya

digunakan untuk valve kecil sampai high strength metal

alloy cast yang digunakan untuk katup besar (valve

ukuran besar ). Cast iron tidak boleh digunakan untuk

temperatur lebih besar dari 450 °F.

3. Steel ( baja )

17

Page 18: Gate Valve

Material ini digunakan untuk valve yang memerlukan

tekanan dan temperature tinggi.

4. Stainless steel ( besi putih )

Material ini digunakan untuk valve yang memerlukan

temperatur rendah atau aliran korosif.

BAB III

PEMBAHASAN GATE VALVE

A. Gate Valve

Gate valve adalah sejenis valve yang digunakan untuk

membuka dan menutup aliran fluida sepenuhnya. Sebagai

sarananya digunakan tingkap berbentuk piringan (disc) yang

dapat dinaik-turunkan pada dudukannya. Disc ini dapat

terbuat dari metal maupun komposit. Sepintas bentuknya

18

Page 19: Gate Valve

ramping namun tinggi. Hal ini disebabkan adanya ruangan

untuk menampung gate sepenuhnya sewaktu terbuka

sehingga tidak menghalangi aliran fluida

Selain gate valve diatas ada dikenal gate valve buka

cepat (quick opening gate valve). Valve ini mempunyai fungsi

yang sama yaitu membuka dan menutup sepenuhnya, seperti

gate valve biasanya. Yang membedakannya adalah gate valve

buka cepat ini memiliki mekanisme untuk dapat dioperasikan

secara cepat.Valve ini sangat sesuai untuk pengendalian

fluida yang harus ditangani secara cepat., misalnya blow

down untuk menurunkan tekanan uap yang terlalu tinggi.

B. Pembagian Gate Valve Menurut Cara Kerjanya

Sesuai dengan cara kerjanya gate valve dapat dikelompokkan

menjadi 3 (tiga) yakni :

1. Rising -stem gate valve

Untuk jenis ini gate naik dan turun disertai dengan naiknya

steam

2. Non rising steam gate valve

Untuk jenis ini gate naik dan turun tanpa disertai steam

dan jatuh melalui stuffing box

3. Out screw gate valve dan yoke

Untuk jenis ini gate naik turun dengan adanya pergerakan roda pemutar pada ulir luar tangkai tingkap

C. Bagian-bagian Gate Valve

Bagian – bagian dari gate valve antara lain :

1. Roda pemutar, roda pemutar berfungsi untuk

mentransmisikan gaya ketangkai tingkap.

2. Tangkai tingkap (steam), tangkai tingkap berfungsi sebagai

penghubung antar roda pemutar dan disk / piringan.

19

Page 20: Gate Valve

3. Mahkota (bonet), mahkota berfungsi sebagai penutup

body.

4. Body (badan), body berfungsi sebagai tempat disk dan

penghubung antar pipa yang menggunakan sambungan

flensa.

5. Cuping penekan gland, cuping ini berfungsi untuk menekan

mahkota sehingga terjadi kerapatan dengan body yang

diantarai oleh paking.

6. Dudukan, dudukan berfungsi sebagai tempat berdirinya

gate valve.

7. Mur selonsong, mur selonsong berfungsi untuk menahan

roda pemutar.

8. Disk, disk merupakan bagian penting dari gate valve,

sebagai penutup aliran fluida.

D. Prinsip Kerja Gate Valve

Prisip kerja gate valve sangat sederhana. Pada gate valve

terdapat roda pemutar, jika roda ini diputar maka tangkai

tingkap akan ikut berputar. Selanjutnyasambungan tangkai

tingkap dengan disk yang berupa ulir akan menyebabkan disk

bergerak naik atau turun. Jika disk bergerak naik maka gate

valve akan terbuka dan fluida dapat mengalir, sebaliknya jika

disk bergerak turun maka gate valve akan tertutup dan fluida

tidak dapat mengalir.

E. Pemeliharaan Gate Valve

Untuk menjaga agar valve dapat dipakai dalam jangka waktu

yang lama maka perlu dilakukan pemeliharan/perawatan

terhadap alat tersebut. Untuk bahan material:

20

Page 21: Gate Valve

1. Kuningan : Valve dengan jenis bahan ini tidak boleh

digunakan untuk temperatur diatas 450 ºF, apabila

digunakan pada temperatur yang melebihi dari yang

tersebut diatas maka valve tersebut akan mengalami

kerusakan;

2. Besi : Valve dengan jenis bahan ini juga tidak boleh

digunakan untuk temperatur yang lebih besar dari 450 ºF;

3. Stainless Stell (besi putih) : Valve dengan jenis bahan ini

digunakan untuk temperatur rendah dan aliran korosif

valve ini tidak boleh digunakan dalam temperatur yang

tinggi

4. Stell baja : Valve jenis ini digunakan untuk temperatur

yang tinggi dan tekanan yang tinggi (mempunyai kelebihan

dibandingkan dengan jenis bahan yang lain dalam hal

penggunaan temperatur).

Jadi untuk bahan material tersebut diatas, agar valve

dapat berfungsi dengan baik maka harus disesuaikan dengan

temperatur. Pemeliharaan yang lain yang dapat dilakukan

terhadap valve adalah dengan menggunakan minyak

pelumas. Minyak pelumas sangat dibutuhkan dalam

perawatan valve yaitu pada bagian screw. Dalam jangka

waktu yang telah ditentukan minyak pelumas ini perlu

diberikan pada bagianbagian screw. Hal ini ditujukan untuk

memperlancar proses pemutaran pada valve.

21

Page 22: Gate Valve

BAB IVPROSES PRAKTEK

A. Alat Yang Digunakan

1. Kunci pas diameter 24;

2. Kunci ring diameter 24;

3. Martil / Palu;

4. Roller / penggaris;

5. Jangka sorong.

B. Langkah Pembongkaran

1. Membuka pengikat atau mur yang mengikat antara Gland Flange, dari

cangkang penutup, dengan menggunakan kunci ring dengan ukuran kunci

24, dengan baut pengikat yang berjumlah dua buah;

2. Buka penutup cangkang dengan menggunakan kunci 24 dengan jumlah

mur sebanyak delapan buah;

3. Angkat poros dengan penutup cangkang yang terbuat dari kunigan dan

baja untuk memisahkan poros dari cangkang dimana akan terpisah

cangkang utama;

4. Pisahkan roda penggerak dengan poros dengan kunci 24 dan dan pisahkan

Gland Flange, dengan poros katup dengan poros beserta Bushing yang

berada pada penutup cangkang dan diatas Gland Flange;

22

Page 23: Gate Valve

5. Setelah semua terpisah kemudian disusun pada meja agar mudah dianalisa

dan digambar.

Gambar 4.1. Komponen-komponen Gate Valves

C. Bahan atau material dari Katup :

1. Kuningan, digunakan untuk temperatur dibawah 450 F dan bila

temperatur lebih besar dari 550 F maka digunakan material perunggu

yang biasanya mempunyai diameter 3 inch dan tekanan dapat lebih besar

dari 330 psi;

2. Besi (Iron), cast iron digunakan untuk katup kecil sampai kepada high

strength metal alloy. Cast yang digunakan untuk katup besar cast iron

tidak boleh digunakan untuk temperatur lebih besar dari 450 F;

3. Baja, digunakan untuk katup yang memerlukan tekanan dan temperatur

tinggi;

23

Page 24: Gate Valve

4. Stainless stell, digunakan untuk katup yang memerlukan temperatur

rendah atau aliran korosif.

D. Langkah Pemasangan

1. Masukkan poros pada rumah cangkang kemudian tempelkan katup pada

poros dengan mengunci pada poros dengan mengunci pada ulir yang

terdapat pada poros dan katup;

2. Masukkanlah katup dengan penutup rumah katup dimana cara pemasukan

disesuaikan dengan alat yang terdapat didalam rumah katup dan

pemasangan penutup katup dimana sebelum pemasangan poros tadi

bushing pertama sudah terpasang pada penutup rumah katup;

3. Pada pemasanganya poros sudah menyangkut sehingga apabila sewaktu

pembukaan poros tetap yang bergerak adalah katup yang terdapat pada

rumah katup;

4. Pasanglah gland flange pada poros untuk menetapkan posisi poros supaya

tetap dengan penguncian sehingga poros tetap dimana pada glad flens

sudah terdapat paking karet;

5. Pasanglah bushing kedua pada poros;

6. Pasanglah roda penggerak dengan menggunakan kunci 24.

24

Page 25: Gate Valve

BAB VANALISA

A. Roda penggerak

Terbuat dari baja, dimana pada pusat lingkaran dalam dibuat berbentuk segi

empat.Berfungsi untuk penggerak, membuka dan menutup saluran.

B. Poros

Terbuat dari kuningan, berfungsi sebagai penarik dan penurun, dimana poros

berulir dan katup berulir untuk mengangkat dan menurunkan katup didesain

dari kuningan agar tidak mudah aus pada saat bergesekan dengan katup, dan

untuk dapat menahan tekanan tinggi dari fuida yang bergerak.

C. Flens

Terbuat dari baja, berfungsi sebagai penahan dan pengikat penutup cangkang

dan menahan poros agar tidak mudah goyang.

D. Bushing

Bushing atas penahan dari poros terbuat dari kuningan untuk mengurangi

gesekan dengan poros kuningan.

E. Paking

Terbuat dari katup yang terdapat pada flens untuk penopang yang langsung

bergesekan dengan poros.

F. Bushing bawah

25

Page 26: Gate Valve

Bushing bawah sebagai penahan pasak yang terdapat pada poros agar poros

tidak naik turun. Terbuat dari kuningan mengurangi gesekan dengan poros.

G. Penutup Cangkang

Penutup cangkang berfungsi sebagai penutup cangkang utama dan tempat

katup bergerak naik turun pada cangkang utama dan terbuat dari baja.

H. Katup

Katup dirancang elips guna mengurangi tekanan yang besar pada cangkang.

BAB VIPERBAIKAN DAN PERAWATAN SERTA

KESELAMATAN KERJA

A. Perbaikan Dan Perawatan

1. Komponen akan mengalami penyusutan, ini disebabkan oleh lamanya gate

valve digunakan.

2. Terjadi kebocoran

a. Pada daerah sambungan kepipa:

Mengatasinya , dengan cara memberi packing dan pengikatan yang

cukup;

b. Pada daerah sambungan antara rumah valve dengan penutup rumah

valve: Cara mengatasinya memberi packing dan pengikatan yang

cukup;

c. Pada daerah lempengan penyekat yang disebabkan karen keausan

pada lempengan atau terlalu sering dibuka setengah fluida akan

bergesekan dengan sisi lempengan;

B. Keselamatan kerja

Kesealamatan kerja yang harus diperhatikan dan harus dilaksanakan adalah:

26

Page 27: Gate Valve

a. Gunakan perlengkapan seperti sepatu praktek yang aman

(keras pada bagian ujungnya);

b. Gunakan peralatan sesuai dengan fungsinya sehingga tidak terjadi

kerusakan pada mesin;

c. Sewaktu bekerja dibengkel hindari ribut lari-lari dan hindari tempat-

tempat yang berminyak (oli);

d. Sediakan perlengkapan P3K.

BAB VIISIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

a. Pada prinsipnya perbaikan/perawatan gate valve ini

tidak begitu sulit, karena konstrusi yang begitu sederhana yang perlu

diperhatikan adalah prosedur penggunaanya;

b. Fluida control elemen dibuat tirus untuk mencegah

kebocoran/memperkecil gesekan antara elemen dengan body gate valve;

c. Gate valve yang dipraktikan keadaanya masih

dalam keadaan baik / masih bisa beroperasi. Hal ini perlu perawatan yaitu

dengan cara melumasi bagian-bagian yang sering mengalami gesekan

akibat pengoperasian.

B. Saran

a. Diharapkan dalam overhaul (bongkar-pasang) Gate Valve ini lakukan

pembongkaran dan pemasangan sesuai dengan prosedur;

b. Jangan lakukan pembongkaran / pemasangan dengan cara paksa sehingga

dapat merusak perelatan tersebut;

27

Page 28: Gate Valve

c. Diharapkan kepada pihak lembaga agar menyediakan bahan praktek yang

lebih lengkap.

DAFTAR PUSTAKA

www.valve.com,(03 Mei 2008). Diakses tanggal 17 Nopember 2008.www.gatevalve.com,(23 April 2006). Diakses tanggal 17 Nopember 2008.

28