gc magazine issue 2

32
Golden Child April-Mei 2010 news 1 FREE Issue no. 2-2010 Mengubah Si Introvert jadi Ekstrovert Fenomena Anak Indigo Ant ara Kualitas & Kuantitas Pengasuhan Anak: Hip Hop Dancer Cilik dari Surabaya BRANDON DE ANGELO

Upload: rizkqyan-andhini

Post on 13-Mar-2016

231 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

magazine for parent's

TRANSCRIPT

Page 1: gc magazine issue 2

Golden ChildApril-Mei 2010

news

1

F R E EIssue no. 2-2010

Mengubah Si Introvert jadi Ekstrovert

Fenomena Anak IndigoAntara Kualitas & KuantitasPengasuhan Anak:

Hip Hop Dancer Cilik dari Surabaya

BRANDONDE ANGELO

Page 2: gc magazine issue 2

Golden ChildApril-Mei 20102

Page 3: gc magazine issue 2

Golden ChildApril-Mei 2010 3

Page 4: gc magazine issue 2

Golden Childissue no. 2-2010

welcome

4

gc news 05 gc picture 06gc kidshealth 07Menyiasati anak sulit MAKAN gc behavior 09Mengubah Si Introvert jadi Ekstrovert?gc see the gold 12 Fenomena anak Indigogc ask the doctor 14gc solution kids 19Bagaimana mendorong anak suka sekolah?gc solution mom 21Antara Kualitas dan Kuantitasgc event 23Buat Play Dough dan Clay sendiri yukkkkkkkgc achievement 27 Brandon De Angelo Hip Hop Dancer Cilik dari Surabaya gc ask the expert 30

Editoral in chief: Danny Atmajaya, Editoral Team: Astrid Natalia, Lovelina Salshabila, Graphic Designer: Rizkqyan Kurnia, Editorial Secretary: Nuraini, Nurlaila, Santi Ariani, Event & Promotion: Diana Hertanty.

Publisher: PT Halohalo Infomedia, The Landmark Centre, Tower A 8th Floor, Jl. Jend. Sudirman, Kav 1 Jakarta 1290, Telp. (021) 5209770 , e-mail: [email protected]

contents

pengantar redaksi

Model : Noeriza Aquila Pemenang Wyeth Biofactor Superkids 2009 kategori “Eye Biofactor”

Dear Mom and Pap….

Sungguh luar biasa dapat berjumpa kembali dalam suasana kebahagian dan kegembiraan bersama melalui media Golden Child yang kita cintai ini. Banyak sudah pengetahuan, informasi, dan juga news yang telah kami sajikan selama ini. Semoga memberikan inspirasi dan manfaat.

Kali ini kami ingin menyajikan sesuatu yang sangat penting dan bermanfaat bagi kita para orang tua, bagaimana sifat introvert dan extrovert pada anak, juga kuantitas dan kualitas serta problematika mendorong anak agar suka sekolah. Selain itu fenomena anak indigo juga menjadi pembahasan majalah Golden Child kali ini.

Akhir kata kami ucapkan selamat membaca dan menikmati seluruh sajian kami… Tetap sehat dan bahagia bersama putra dan putrid tercinta.

F R E EIssue no. 1-2010

Golden ChildApril-Mei 2010

news

1

F R E EIssue no. 2-2010

Mengubah Si Introvert jadi Ekstrovert

Fenomena Anak IndigoAntara Kualitas & KuantitasPengasuhan Anak:

Hip Hop Dancer Cilik dari Surabaya

BRANDONDE ANGELO

Page 5: gc magazine issue 2

5Golden Childissue no. 2-2010

news

Manfaat Anak Gemar MEMBACA

Gemar membaca ternyata banyak manfaatnya. Dengan membaca seseorang membentuk kemampuan berpikir lewat proses menangkap gagasan dan informasi yang ada dari buku tersebut. Dengan memahami, mengimajinasikan, dan mengekspresikannya seseorang dapat mengalami pencerahan dan menjadi kreatif.Perilaku gemar membaca juga dapat meningkatkan kualitas kehidupan pribadi. Melalui membaca seseorang mandiri dalam mencari pengetahuan : tidak tergantung pada sekolah, les, training, seminar, dsb. Sehingga membaca dapat menyebabkan seseorang mengalami lompatan kesuksesan yang luar biasa. Untuk memperoleh manfaat membaca buku, anak tidak harus menunggu sampai ia bisa membaca sendiri. Anak balitapun dapat menikmati manfaat membaca. Orang tua dapat mulai membacakan buku kepada anak sejak masih balita.Menurut penelitian para ahli pendidikan, satu satunya cara yang terbukti paling efektif untuk menanamkan kegemaran membaca adalah dengan membacakan buku kepada anak. Orang tua dapat menanamkan kebiasaan membaca selagi otak anak mengalami masa perkembangan paling pesat, yaitu pada masa balita.

Mendidik si Kecil Cinta Berbagi

Selama beberapa tahun terakhir, Indonesia begitu akrab dengan bencana. Gempa, banjir, maupun tanah longsor terjadi dimana-mana. Banyak orang jadi korban. Banyak pula yang memerlukan bantuan dan perhatian. Peristiwa yang terjadi di sekitar kita dapat kita jadikan media untuk memupuk rasa peduli anak-anak. Orang tua dapat mulai menanamkan sikap cinta berbagi pada sesama. Semoga nantinya si Kecil tumbuh menjadi pribadi yang peduli, penuh kasih dan sayang pada sesama.

Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan bersama keluarga dengan melibatkan si kecil antara lain: membantu korban bencana, mengunjungi panti asuhan, memberi hadiah, donor darah, kegiatan amal. Bila ada acara amal, seperti konser musik amal, teater amal atau bazar amal, ajak si kecil untuk ikut serta. Biarkan dia menikmati suasana. Kenalkan dia dengan kerja-kerja amal yang menyenangkan seperti itu.

Memilih Mainan EDUKATIF

Begitu banyak jenis mainan anak yang beredar di pasaran. Hampir semuanya menggoda anak-anak untuk memilikinya. Walaupun belum tentu mainan tersebut ada gunanya. Tak jarang pula mainan-mainan tersebut hanya dipakai sekali dua kali saja, entah karena rusak ataupun pemiliknya yang menjadi bosan.

Orangtua diharapkan mampu dapat bersikap bijaksana dalam memilih mainan untuk anak-anaknya. Apalagi saat ini, sering kali penjual mainan mengiming-imingi produknya dengan label edukatif, yang dapat berpengaruh bagi pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan anak. Tawaran-tawaran produk mainan tersebut tidak hanya dapat kita jumpai di darat, tetapi juga telah beredar di berbagai mailinglist.

Mainan “edukatif” yang bagus biasanya melaporkan hasil riset tidak hanya internal (dari perusahaan tersebut) tetapi juga external (orang lain/luar yang mengkaji keefektifan mainan tersebut). Bahkan kadang disebutkan juga “kritikan-kritikan” dari riset-riset luar terhadap mainan tersebut. Jadi si konsumen mendapat informasi yang benar sebelum membeli produk. Kalau yAwarkan yang bagus-bagus saja, perlu diwaspadai kebenarannya karena temuan riset selalu ada kelebihan dan kekurangan.

Page 6: gc magazine issue 2

picture

6 Golden Childissue no. 2-2010

Altaf M IrawanTK Islam al-Fauzien

Putri KhairunnisaTK Islam Al-Fauzien

Chairun RahmaniaTK Islam Al-FauzienAzra Liyana Ramadhany

Komimo Playschool Jatiwaringin

Rafi Saidun A Mokodompit

TK Islam Al-Fauzien

Zahra Nur RaufaTK Islam Al-Fauzien

Page 7: gc magazine issue 2

kids health

Memberi makan kepada anak-anak balita terkadang memang menyulitkan. Anak tidak

selalu menyukai apa yang diberikan kepadanya. Mereka cenderung lebih menyukai makanan ringan berupa makanan yang manis (seperti permen, biskuit), makanan junk food (biasanya dalam bentuk makan siap saji seperti hamburger, fried chicken, french fries), dan makanan yang tasty (misalnya keripik kentang) dibandingkan makanan utama yang berupa nasi dan lauk pauknya.

Menghadapi situasi tersebut, orangtua biasanya menggunakan berbagai cara untuk membuat anak mau makan, bahkan seringkali sampai memaksa anak, apalagi orangtua dari anak-anak yang bertubuh mungil. Orangtua mungkin beranggapan bahwa tubuh mungilnya itu terbentuk karena anaknya kurang makan dan gizi.

Illingworth, seorang ahli kesehatan anak, mengutarakan beberapa hal-hal yang dapat menjadi penyebab anak tidak mau makan:

Memakan kudapan diantara jam makan, akibatnya tubuh masih berkecukupan dengan nutrisi yang berasal dari kudapan tersebut, sehingga anak tidak merasa lapar

Perkembangan ego sang anak; anak menolak makan sebagai manifestasi dari perkembangan sikap mandiri. Anak merasa sebagai individu yang terpisah dari orangtua, sehingga menolak bentuk dominasi orangtua

Anak ingin mencoba kemampuan yang baru dimilikinya yaitu mencoba makan sendiri tetapi orangtua melarangnya melakukan hal tersebut

Menu tidak bervariasi sehingga anak merasa bosan dengan makanan yang terhidang atau bentuk makanan tidak menarik

Anak sedang merasa tidak bahagia, sedih, depresi atau merasa tidak aman/nyaman

Anak sedang sakit

MAKANBeberapa tindakan yang sebenarnya keliru yang seringkali dilakukan orangtua dalam menghadapi situasi tersebut misalnya:

Membujuk. Misalnya dengan kata-kata: "makan sayur bayamnya ya, biar kuat seperti popeye", "kalau makannya habis nanti mama bilang sama papa kalau anak mama dan papa pintar loh", dll.

Mengalihkan perhatian, misalnya: anak disuapi makan sambil menonton film atau sambil bermain-main

Memberi janji, misalnya: "kalau makannya habis, nanti mama belikan ice cream"

Mengancam, misalnya: kalau makannya tidak habis, nanti kalau ke dokter disuntik loh"

Memaksa, misalnya anak dipaksa membuka mulut lalu dijejali makanan

Menghukum, misalnya anak yang tidak mau makan langsung dipukul atau diperintahkan masuk kamar

Membolehkan anak untuk memilih menu makanan yang diingininya. Dalam hal ini orangtua biasanya akan langsung mengganti menu jika anak mengatakan bahwa ia tidak menyukai menu yang dihidangkan.

Menyiasati Anak Sulit

Page 8: gc magazine issue 2

Golden Childissue no. 2-20108

Dengan mengetahui bahwa nafsu makan anak digerakkan oleh jumlah makanan yang dibutuhkan tubuh, orangtua seharusnya menjaga nafsu makan anak dan memastikan bahwa anak mendapatkan kebutuhan tubuhnya. Para ahli psikologi anak sama sekali tidak menyarankan anak dipaksa untuk makan apapun penyebabnya, karena semakin dipaksa anak akan semakin memberontak.

Berikut ini beberapa saran tindakan yang sebaiknya dilakukan oleh orangtua untuk membuat anak mau makan dan tidak kekurangan sumber energi yang dibutuhkan tubuhnya:

1Kurangi kudapan di antara jam makan. Termasuk di sini adalah pemberian susu

kepada anak. Bagi anak yang memiliki nafsu makan sangat baik, pemberian kudapan maupun susu diantara jam makan masih diperbolehkan, tetapi harus dilakukan dengan jadwal tetap dan dosis tepat sehingga tidak terjadi obesitas.

2Menghidangkan menu yang bervariasi. Sama seperti orang dewasa, jika hampir

setiap hari diberikan menu yang sama, maka anak akan bosan (meskipun menu yang diberikan merupakan menu favorit anak tersebut). Oleh karena itu, orangtua harus jeli dan pintar untuk memberikan menu yang bervariasi kepada anak.

3Mempercantik tampilan makanan. Contohnya, dalam sebuah iklan di TV, ada

orangtua yang menghidangkan nasi goreng dengan diberi gambar wajah, mata yang terbuat

dari tomat, bibir dari sosis, dan hidung dari ketimun. Penampilan nasi goreng yang seperti ini akan lebih menarik perhatian bagi anak daripada nasi goreng yang terhidang begitu saja di piring tanpa hiasan.

4Biarkan anak makan sendiri. Jangan takut dengan kekotoran yang disebabkan anak

makan sendiri, karena yang penting di sini adalah anak merasa mampu, dipercaya oleh orangtua, semakin mandiri dan kemampuan motoriknya juga akan terlatih dan berkembang baik.

5Jangan memburu-buru anak agar makan dengan cepat. Anak yang makannya

berlama-lama, tidak perlu diburu-buru. Jika semua sudah selesai makan, meja sudah dibersihkan dan anak masih bermain dengan makanannya, maka sebaiknya berikan perpanjangan waktu yang cukup, jika perpanjangan waktu sudah selesai maka makanan benar-benar ditarik dan tidak diberikan perpanjangan waktu lagi. Dengan demikian anak akan mengerti ada waktu untuk makan.

6Tidak perlu setiap kali mengikuti keinginan anak dengan mengganti menu sesuai

keinginanya Sebaiknya tanamkan kesadaran pada anak bahwa makan adalah tugasnya, dengan tidak memarahi, mengancam, membujuk, menghukum, atau memberi label anak sebagai anak nakal jika makanannya tidak dihabiskan/tidak mau makan.

7Jika anak tidak mau makan dan si anak berada dalam keadaan sehat, tidak

apa-apa, singkirkan saja makanan dari meja makan, dan anak tidak perlu diberikan kudapan apapun di antara waktu makan utamanya. Dengan demikian, ketika tiba waktu makan selanjutnya anak akan merasa lapar dan ia pasti akan makan apapun yang dihidangkan.

8Tidak perlu memberikan porsi yang banyak kepada anak, sehingga sulit dihabiskan. Lebih

baik memberikan porsi yang sedang, jika anak merasa kurang, ia boleh minta tambah.Reaksi orangtua akan menentukan arah dan proses pembelajaran anak terhadap berbagai hal sampai mereka menemukan kesadaran dan tanggungjawab secara internal. Jika reaksi orangtua menguatkan perilaku sulit makan, maka yang terjadi kemudian adalah anak menjadi sulit makan. sebaliknya jika reaksi orangtua menguatkan perilaku mudah makan, maka anak mudah makan. (zh)

Page 9: gc magazine issue 2

Golden Childissue no. 2-2010

behavior

9

Reina memandangi kedua putri cantiknya, Sasya ‘sang kakak’ (10 tahun) dan Tiara (7 tahun) adiknya. Keduanya sama-sama pintar dan ceria, tumbuh dan berkembang dengan sehat dalam pengasuhannya. Tetapi ada perbedaan mencolok yang semakin dirasakan Reina, Sasya ’sang kakak’ lebih menarik diri dibanding adiknya. Dia lebih suka menghabiskan waktunya dengan mengurung diri di kamar, membaca buku cerita ataupun bermain komputer. Sementara sang adik lebih suka bermain dengan teman-temannya di luar, lebih ekspresif dalam bercerita dan lebih suka suasana ramai bersama banyak orang. Reina pun mulai bertanya, apakah ada yang keliru dalam caranya mengasuh? Seingatnya perlakuan dan pengasuhannya ke kedua putri cantiknya tidaklah jauh berbeda.

Mengubah Si Introvert jadi Ekstrovert

Page 10: gc magazine issue 2

Golden Childissue no. 2-201010

Merujuk pada teori kepribadian

yang diperkenalkan oleh seorang ahli psikologi Carl Gustav Jung sejak 1920-an, sang kakak mempunyai kharakter introvert sementara sang adik lebih ekstrovert.

Pada umumnya seorang Introvert cenderung pendiam, ruang lingkup sosialnya sempit, penyendiri, tidak nyaman berinteraksi dengan banyak orang dan sensitif. Tipe introvert lebih merasa nyaman dengan lingkungan yang dikenalnya seperti dalam keluarga ataupun ditengah sahabat-sahabatnya. Pada lingkungan sosial yang khusus ini seorang introvert bisa tampil hangat, rame bahkan heboh.

Sementara tipe Ekstrovert menunjukkan kharakter lebih terbuka, mudah berinteraksi, mudah berbicara, menyenangi hal-hal yang melibatkan banyak orang dan suka bercanda. Orang-orang ekstrovert biasanya suka menjadi pusat perhatian, suka bersama-sama dan tidak menyukai kesendirian. Tipe ekstrovert umumnya lebih populer dan lebih disukai.

Kebanyakan orangtua terjebak dengan anggapan bahwa ekstrovert lebih baik daripada introvert. Menghadapi anak yang ekstrovert lebih menyenangkan daripada anak yang introvert. Benarkah demikian?

Dalam bahasa yang lebih sederhana, pada prinsipnya Introvert dan Ekstrovert memiliki ’cara pakai’ yang berbeda. Seperti sebuah handphone yang baterainya kosong, Introvert akan mencharge energi mereka dengan

meluangkan diri sendirian, sementara Estrovert akan mencharge energi mereka dengan meluangkan diri bersama banyak orang.

Energi Introvert lebih cepat habis jika ia berada di kumpulan banyak orang, sedangkan energi ekstrovert terhisap dan cepat habis jika ia sendirian. Itulah sebabnya anak-anak ekstrovert mengalami kebosanan luar biasa jika harus berada dalam kesendirian dan anak-anak introvert mengalami kebingungan jika harus berlama-lama berada di kumpulan banyak orang.

Baik Introvert maupun Ekstrovert memiliki kelebihan dan keunikan masing-masing. Anak-anak ekstrovert cenderung memiliki

teman-teman yang banyak sedangkan anak-anak introvert memiliki sahabat-sahabat yang setia. Hal ini karena ekstrovert mudah bergaul dengan banyak orang, dan introvert pandai memelihara hubungan dengan beberapa orang.

Seorang penulis mengumpamakan dua kepribadian ini dengan senapan. Sniper dan Shotgun. Sniper adalah senjata jarak jauh yang berfungsi untuk sangat fokus kepada satu titik, sedangkan shotgun senjata jarak dekat namun jika ditembakkan dapat sangat mematikan karena daya jangkaunya luas.

Introvert diibaratkan sniper yang sangat fokus dan ekstrovert diibaratkan shotgun yang sangat luas. Anak ekstrovert sangat mahir menghandle grup besar pada saat ia berbicara, sedangkan introvert sangat pandai menghandle perbincangan personal dari hati ke hati. Ekstrovert jangkauannya ’luas’ sedang introvert lebih ’dalam’.

Lantas manakah yang lebih baik, Introvert atau ekstrovert? Masing-masing tipe punya keunggulan dan kekurangan masing-masing. Orangtua tidak perlu memaksa introvert jadi ekstrovert, ataupun sebaliknya. Hindari pula membanding-bandingkan satu dengan lainnya. Tidak ada seorang anak yang suka dibandingkan dan disuruh menjadi orang lain.

Penting bagi orang tua untuk membantu anak melejitkan kelebihan dan meminimalkan kekurangannya. Sehingga baik anak ekstrovert maupun anak introvert tetap bisa meraih kesuksesan dengan cara yang khasnya masing-masing.

Page 11: gc magazine issue 2

Golden Childissue no. 2-2010 11

Luangkan waktu tersendiri (berdua) bersama introvert untuk menggali apa yang dirasakan dan dipikirkannya.

Penting bagi introvert untuk memiliki privasi. Berikan kamar tersendiri yang membuatnya memiliki tempat mencharge diri.

Latih introvert untuk bisa berbaur dengan banyak orang misalnya dengan mengikutkannya pada grup atau sanggar yang diminati.

Salurkan bakat terpendamnya, seperti menulis ataupun menggambar. Carikan guru yang sesuai dan membuatnya nyaman.

Kenali sahabat-sahabat terdekatnya dan keluarganya agar introvert semakin dekat dengan anda.

TIPS: Mengasuh INTROVET

Buat suasana nyaman ketika si ekstrovert bercerita tentang pengalaman ataupun tentang teman-temannya. Jadilah pendengar yang baik dan antusias.

Penting bagi ekstrovert untuk memiliki waktu bersama teman-temannya. Buat tempat nyaman untuk bisa mengajak teman-temannya kumpul di rumah.

Latih ekstrovert untuk lebih peka dengan perasaan orang lain. Terjemahkan keinginan ataupun perasaan orang lain padanya jika ia tidak paham.

Salurkan bakat berbicara didepan publik dan kemampuannya menangani orang melalui kegiatan-kegiatan positif yang sesuai. Kenali gank yang dimilikinya dan kegiatan apa saja yang mereka lakukan. (ira)

TIPS: Mengasuh EKSTROVET

Page 12: gc magazine issue 2

Golden Childissue no. 2-201012

Memiliki anak indigo bukanlah akhir segalanya. Anda tak usah malu, cemas atau panik. Sebab indigo bukan penyakit

ataupun kelainan. Hanya saja anak-anak indigo memang memerlukan pola asuh yang tidak sama dengan anak-anak lain seusianya. Sebagian orang ada yang menyebut bahwa anak indigo adalah anak-anak “ekstra spesial”. Mereka mengklaim anak-anak ini sangat cerdas, dewasa dalam berpikir serta mampu membaca pikiran oran lain.

Definisi anak indigo, menurut Lee Carroll dan Jan Tober adalah anak laki-laki atau perempuan yang memperlihatkan atribut psikologis yang baru dan

Ada yang menyebut mereka “Emissaries from Heaven”, yang lain menyebutnya “New Kids” atau “Children of the New Earth”. Dan mereka dikenal sebagai anak Indigo. Memahami anak-anak Indigo memang tidak mudah. Sifat dan pembawaannya yang berbeda dengan anak-anak seusianya memerlukan pengetahuan ekstra bagi kedua orangtua, guru maupun lingkungannya. Itulah yang mendorong Lee Carroll dan Jan Tober menulis buku The Indigo Children : The New Kids Have Arrived seiring dengan penayangan film The Indigo Evolution, agar orangtua, guru dan kita umumnya jadi lebih tahu yang dimaksud anak indigo.

fenomena anak

INDIGO

tidak biasa bahkan belum pernah terdokumentasi sebelumnya. Pola perilaku mereka yang berbeda inilah yang menyebabkan orangtua dan guru harus mengubah pola asuh dan membesarkan anak-anak ini agar mmencapai keseimbangan dan harmonisasi dalam hidupnya dan membantu mereka menghindari perasaan frustrasi.

Ciri-ciri anak indigo, antara lain:Merasa dirinya bangsawan dan memang berperilaku layaknya keturunan darah biru.

Mereka merasa sudah “ditakdirkan ada di dunia ini” untuk melakukan sesuatu.

See the Gold

Page 13: gc magazine issue 2

Mereka sering bilang pada orangtuanya tentang “jati dirinya”.

Mereka sulit menerima aturan misalnya: harus antri.

Mereka tidak suka dengan system/aturan yang cenderung kaku dan tidak memerlukan kreativitas.

Mereka seringkali memiliki solusi yang lebih jitu, di rumah maupun di sekolah, dan membuat mereka tampak bagaikan “perusak tatanan”.

Mereka tampak antisocial kecuali dengan yang sudah mereka kenal. Mereka jadi cenderung introvert atau menutup diri dan merasa tak ada yang bisa memahami mereka. Sekolah menjadi lembaga yang sulit mereka pahami untuk bersosialisasi.

Mereka tidak merespon jika diancam tentang pelanggaran disiplin, misalnya: “tunggu sampai ayahmu pulang dan lihat apa yang akan dia lakukan kepadamu.

Mereka tidak malu jika orang lain tahu apa yang dia butuhkan

Karena perilakunya yang memang berbeda dengan anak-anak lain seusianya, maka masyarakat awam cenderung menjuluki mereka anak-anak dengan kelainan ADHD, bipolar atau hiperaktif. Akibatnya alih-alih mendapat pola asuh yang benar, justru membuat mereka jadi terkucil.Lalu apa yang harus dilakukan oragtua anak indigo?

Semakin dini orangtua menerapkan pola asuh yang tepat, semakin besar anak indigo memperoleh arahan yang tepat. Sejak kecil memang mereka berbeda. Sejak usia dini sudah tampak jenius, kemampuan bicara dan kemampuan motoriknya juga sudah jauh lebih maju ketimbang anak-anak seusianya.

Akibatnya anak-anak indigo ini cenderung sulit diatur, yang merepotkan orangtua. Karena tidak betah diam barang sekejap, tidak mau diatur. Jadi ayah dan ibunya jika memberi aturan harus disertai penjelasan yang dia pahami. Kalau Anda melarang sesuatu, perlu disertai alasan mengapa dia tidak boleh A atau B dan harus bisa dia terima.

Repotnya lagi, kebiasaan di negeri timur yang cenderung aturan orangtua ataupun di sekolah

yang kaku membuat anak-anak indigo jadi tampil bak “pemberontak cilik”. Perlu kerjasama orangtua dan guru yang saling menguatkan agar anak-anak ini tidak merasa tertekan atau dipandang aneh oleh teman-teman seusianya. Sebab, bagi anak-anak indigo yang memiliki indera keenam (sixth sense) kadangkala tampak seperti ngobrol sendiri. Padahal saat ditanya, dia dengan enteng menjawab: “Sedang ngobrol dengan teman” , yang secara kasat mata memang tidak nampak oleh orang awam, bahkan orangtuanya sekalipun.

Dr. Tubagus Erwin Kusuma Sp.KJ (K), psikiater dari klinik Pro-V, menyebutkan tak ada yang keliru dengan anak-anak indigo. Menurutnya, anak-anak indigo adalah anak-anak normal. “Mereka hanya berbeda,” katanya. Fenomena anak indigo memang kini meluas di seluruh dunia, melewati batas budaya, agama, suku, etnis sehingga menyedot perhatian orang banyak. Bahkan dalam paradigma psikologi, anak-anak indigo masih dipandang “aneh”. Menurutnya, “Anak-anak ini sama saja seperti layaknya anak-anak lain hanya batinnya tua, sehingga tak jarang memperlihatkan sifat layaknya orang dewasa. Tidak mau diperlakukan seperti anak kecil dan menolak tata cara atau prosedur yang ada. Mereka kebanyakan memiliki indera ke enam yag lebih kuat dibanding orang dewasa. Kecerdasannya di atas rata-rata.”

Akibat dipandang “aneh” tak jarang anak-anak indigo mendapat penanganan yang keliru. Bahkan menurut Erwin, ada yang dianggap autis, ADHD ataupun ADD sehingga penanganannya lebih bersandar pada obat-obatan. Apalagi anak-anak indigo tipenya juga berbeda-beda: ada tipe humanis, tipe konseptual, tipe artis dan tipe inter-dimensional.

Singkatnya, perlakukan mereka sebagaimana anak-anak lain seusianya. Terlebih jika dia memiliki kakak atau adik. Hanya saja untuk “kelebihan” yang dia miliki, komunikasi dan pola asuh Andalah yang bisa mengatasinya dengan baik. Menurut Debra Hegerle, yang dianugerahi anak indigo, menegaskan agar anak indigo harus diberi “ruang yang aman” untuk mereka bereksplorasi dan jangan diberi batasan. (ysm/berbagai sumber))

Golden Childissue no.2-2010 13

Page 14: gc magazine issue 2

ask the doctor

Q

A

Golden Childissue no. 2-2010

Dok, saya sering bekerja di depan komputer

sambil memangku anak saya, apakah ini bahaya

buat anak saya?

Mengetik sambil memangku anak bukan pilihan yang baik. Anak bisa terjatuh saat ibu lengah. Belum lagi anak harus memandang komputer dengan jarak dekat. Hati-hati dengan kemampuan otot matanya yang bisa terganggu. Sedangkan risiko terpapar radiasi komputer tidak berbeda risiko dengan ibu.

Belum lagi bisa saja air liurnya menetes ke dalam keyboard dan jika tidak meledak bisa menimbulkan arus pendek. Ibu harus ingat bahwa kecelakaan terjadinya hanya dalam waktu sepersekian detik, terlalu cepat dan umumnya kita terlambat mengantisipasiIntinya adalah jangan lagi melakukan hal tersebut. Bermainlah sepuasnya dengan anak Anda karena anak adalah titipan Tuhan dan pertumbuhannya yang cepat akan mambuat Anda merasa kehilangan banyak waktu menikmati lucunya anak kita.Bekerjalah dengan baik dan terfokus karena itu adalah pilihan ibu. Ada nilai kewajiban dan tanggungjawab di situ yang harus ibu penuhi dengan profesional.

Page 15: gc magazine issue 2

Golden Childissue no. 2-2010 15

Hai kawan-kawan, sungguh asik melihat pertandingan sepak bola piala dunia di televisi.

Kali ini LEON asik bermain bola. Tapi ada berapa bola disekitar LEON??Tunjukan pada mama & papa 10 bola yang ada!!

DEMAM SEPAK BOLA DUNIA

Page 16: gc magazine issue 2

Golden Childissue no. 2-201016

Page 17: gc magazine issue 2

Golden Childissue no. 2-2010 17

Page 18: gc magazine issue 2

Golden Childissu no. 2-201018

Page 19: gc magazine issue 2

Bermasalah dengan teman-teman. Hal ini yang paling banyak menyakitkan orangtua, karena merasa tak berdaya. Jika anak merasa tidak cocok dengan sekolahnya, Anda harus berupaya menjembatani agar mampu mencairkan suasana yang dihadapi anak bersama teman-temannya. Yakinkan anak, jika masalahnya bukan pada dia. Namun jika Anda tahu yang menjadi kendala justru berasal dari anak Anda, cobalah konsultasikan dengan guru pembimbingnya.

solution kids

Bagaimana mendorong anak suka sekolah?

Perasaan sangat sedih pada ayah dan bunda saat mendapati buah hatinya tak mau berangkat sekolah. Dengan

malas tak mau beranjak dari tempat tidur. Namun bagaimanapun anak tetap harus sekolah. Sebab bagaimanapun, pendidikan penting untuk masa depan anak. Sehingga kuncinya adlah bagaimana agar anak suka bersekolah, tanpa merasa dipaksa. Ada beberapa alasan mengapa anak tk suka bersekolah atau mogok sekolah. Karena itu orangtua yang bijak harus mencari tahu mengapa buah hatinya mendadak ngambek dan tak mau berangkat ke sekolah. Jika sudah mengetahui penyebabnya, cobalah beberapa trik yang bisa diterapkan dan bisa membantu anak-anak menyukai sekolah seiring dengan usianya.

Beberapa hal yang menjadi penyebab umumnya anak tak suka sekolah:

Kunci agar anak suka dengan sekolahnya adalah membantunya memahami bahwa sekolah adalah tempat bagi dia belajar, membuat dia banyak berteman, dan tidak terlampau menekankan prestasi yang harus menonjol.

Bosan. Banyak anak yang bosan sekolah. Pelajarannya terlalu mudah. Guru kurang memberi perhatian pada semua murid di kelas, pelajaran tak sampai menarik minat

anak Anda. Atau anak Anda memiliki gaya belajar yang berbeda dari apa yang terima dari gurunya. Jika kebosanan yang menjadi masalahnya, cari tahu apakah kurikulum pelajaran yang diperolehnya tidak menarik minatnya, apakah karena factor sekolah, factor guru atau memang gaya belajar anak Anda sendiri yang memang berbeda. Jika ini yang terjadi, buatlah perubahan yang Anda susun untuk mengakomodir kebutuhan si anak. Termasuk menempatkan anak dalam kelas khusus, meminta pertolongan guru untuk lebih memperhatikan kemajuan anak Anda atau cari pola belajar yang cocok untuk anak Anda

Cari tahu apa yang menjadi minat anak Anda dan bisa diakomodir oleh pihak sekolajh. Misalnya, anak Anda suka menari dan di sekolah ada ekstrakurikuler, maka daftarkan dia untuk mengikuti kegiatan itu. Dengan cara ini anak akan belajar bersosialisasi.

Bantulah anak mengenali lingkungan sekolahnya. Jika anak merasa nyaman, rasa percaya dirinya akan timbul dan Anda tidak bersusah payah harus menungguinya

sampai saat dia pulang sekolah.

Pressure. Ada banyak tekanan yang dirasakan anak saat dia mulai masuk sekolah. Terutama pada anak yang baru pertama kali mengenal dunia sekolah.

Standar sekolah yang terlalu tinggi, acapkali menjadi factor stress anak. Cari tahu apakah factor stress anak berasal dari Anda sebagai ayah ibu yang terlalu memaksakan anak berprestasi? Ataukah karena gangguan komunikasi dengan teman-temannya di sekolah?

Golden Childissue no. 2-2010

Page 20: gc magazine issue 2

Anak-anak yang tidak suka institusi sekolah umumnya juga karena factor usia. Karena mereka baru belajar bersosialisasi. Terutama bagi anak yang tidak sempat mengenyam pendidikan Taman Kanak-Kanak dan langsung memasuki jenjang pendidikan Sekolah Dasar. Sebagai orangtua, tugas Andalah yang perlu mengenali mengapa si kecil tidak suka sekolah. Boleh jadi anak tidak suka sekolah karena factor jarak dari rumah ke sekolah yang terlampau jauh. Saat Anda memutuskan memasukkan anak ke sekolah favorit, cobalah pertimbangkan pula hal hal lain yang mungkin di luar jangkauan pemikiran Anda. Sekolah favorit yang letaknya jauh dari rumah juga bisa menjadi sebab anak tak suka sekolah. Anak yang semula bisa santai bangun pagi, kini harus bangun lebih dini dan boleh jadi belum sempat srapan harus sudah berangkat karena mobil jemputan sudah menanti di luar halaman rumah.Anak juga bisa antusias sekolah jika ayah dan ibu membiarkan mereka mendapat kesempatan memilih perlengkapan sekolah (tas, alat tulis, buku-buku tulis) serta sepatu yang mereka sukai. Jika Anda antusias, pasti mereka juga ikut bersemangat. Ajarkan juga anak bahwa mereka bersekolah dan terpisah dari Anda hanya untuk waktu sementara dan bukan berarti Anda meninggalkannya. Pastikan yang mengantar dan menjemput juga sudah akrab dengan putra putri Anda.

1Pastikan aktivitas sekolah sesuai dengan perkembangan usia anak, menarik dan menantang

dan bisa dikerjakan anak dengan merasa nyaman

2secepat mungkin guru perlu mengetahui anak-anak secara individu. Orangtua bisa memberitahu

guru apa yang disukai anak, yang tidak disukai anak dan minta khusus anaknya.

3Ada orientasi orangtua dan anak di sekolah dengan demikian bisa saling mengenal satu

sama lain . Bukan hanya anak-anaknya namun juga orangtuanya bisa saling mengenal.

4ajak anak-anak/murid untuk mengenal lingkungan sekolah atau program sekolah dan perkenalkan

mereka kepada guru-guru dan petugas sekolah sehingga mereka bisa mengetahui siapa saja orang dewasa yang ada di sekolahnya.

5Jalinan kerjasama yang baik antara guru dari Taman Kanak-Kanak dengan guru SD akan

memperlancar “sharing” antara guru tentang informasi setiap anak.

6Seperti halnya orang dewasa perlu penyesuaian saat berkenalan dengan orang asing, demikian

pula pada anak-anak. Karena itu guru harus sabar menanti bagaimana anak-anak menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah yang masih baru, dengan guru baru dan teman teman baru. (ysm/ http://hubpages.com/hub/How_to_Help_Children_Like_School)

Golden Childissu no. 2-2010

Page 21: gc magazine issue 2

solution mom

Antara Kualitas & KuantitasKualitas vs kuantitas selalu menjadi bahan perdebatan dari waktu ke waktu. Tuntutan kebutuhan rumah tangga ataupun untuk pengembangan dirinya menjadi alasan seorang ibu ikut terjun ke dunia publik. Resiko bekerja diluar rumah seharian pun harus dijalani. Tidak jarang seorang ibu harus berangkat pagi-pagi sekali saat anak masih tidur dan pulang larut malam setelah anak-anak tidur. Maka pada akhir pekan terjadilah ”balas dendam”. Untuk membayar waktu yang hilang orangtuapun memanfaatkan waktu akhir pekan all out bersama anak-anak.

Para orangtua bekerja seringkali mengatakan bahwa mereka mengedepankan kualitas dalam menjalin hubungan dengan anak. Mereka berargumen bahwa kualitas lebih penting daripada kuantitas dalam pengasuhan anak. Benarkah demikian?

Anak memang sangat membutuhkan waktu kebersamaan dengan orangtuanya terutama ibu. Dan waktu yang seharusnya mereka dapatkan adalah waktu yang berkualitas. Pada anak balita, kebutuhannya akan waktu bersama ibu jauh lebih tinggi dibandingkan anak yang sudah lebih besar. Kuantitas menjadi wajib hukumnya, karena kualitas hubungan dengan anak balita ditentukan juga oleh kuantitasnya.

Seorang anak tentu tidak tumbuh dan berkembang pada hari Sabtu dan Minggu saja, tapi juga di hari-hari kerja lainnya. Ibu bekerja bisa jadi kehilangan kesempatan untuk mengamati momen-momen berharga dalam tumbuh kembang anak-anaknya, terutama saat mereka masih batita. Apalagi saat anak mulai bertanya dan membutuhkan jawaban yang memuaskan dari orang-orang sekitarnya.

Menyikapi hal tersebut ibu bekerja harus bisa memanfaatkan waktu yang terbatas meski dalam kodisi lelah. Ibu harus bisa tampil dengan keceriaan dan keakraban, yang membuat anak

merasa nyaman dan terangsang untuk aktif. Misalnya dengan mendongeng, bermain kreatif, atau sekedar bertanya tentang aktivitas anak sehari ini.

Walaupun bekerja, ibu ‘diharuskan’ menyediakan waktu sebanyak mungkin untuk anak. Namun jika yang tersedia hanya minim, manfaatkan sebaik mungkin. Kelola kebersamaan untuk lebih mendekatkan emosi. Hal ini berguna untuk menumbuhkan kepuasan emosional anak.

Kuantitas waktu yang banyak dan berkualitas tentu dambaan setiap orangtua. Tetapi tidak semua orangtua mengerti bagaimana menciptakannya, bahkan pada ibu yang full time berada di rumah. Pokok yang utama adalah memahami kebutuhan anak, menyelami jiwanya, dan apa yang diinginkannya. Pertemuan yang banyak tidak menjamin kecerdasan anak akan meningkat, begitu pula sebaliknya. Ibu bekerja maupun ibu di rumah harus bisa memanfaatkan setiap pertemuan dengan berkualitas.

Pengasuhan Anak:

Page 22: gc magazine issue 2

TIPS: Sukses Mengasuh Anak

Beri perhatian atau pujian pada hal-hal baik yang mereka lakukan. Kalau anak merasa diabaikan, secara bawah sadar ia akan berperilaku salah untuk menarik perhatian kita.

HUKUMAN ITU MENDIDIKGunakan hukuman untuk mendidik, bukan untuk melampiaskan kemarahan. Jangan pernah menghukum anak ketika kita sendiri tidak dapat mengontrol diri. Beri hukuman yang proporsional dan membuat anak paham kesalahannya.

BERIKAN TELADAN DALAM RELASIAnak belajar berelasi dari orangtua mereka. Mereka juga merasa paling aman jika melihat orangtua saling memperlakukan pasangannya dengan baik. Tunjukkan bahwa kita mencintai pasangan kita dan menghormati pendapatnya. Anak pun akan beljar hormat kepada ayah maupun ibunya. (ira)

WAKTULuangkan waktu untuk bersama anak-anak hampir setiap hari. Ketika bersama anak, jauhkan gangguan dan konsentrasikan perhatian pada mereka. Tinggalkan semua pekerjaan dan fokus pada mereka.

JADILAH PENDENGAR YANG BAIKAnak butuh merasa nyaman untuk didengarkan. Bila kita benar-benar mendengarkan apa yang mereka katakan, mereka akan lebih bersemangat untuk berbagi perasaan dan pikiran. Sebaliknya, kalau orangtua merendahkan gagasan anaknya atau 'rajin' mengkritik kata-kata atau perilakunya, ia akan menarik diri dan memilih lebih dekat kepada teman. Karenanya, jadilah pendengar yang baik dan mereka akan menerima nasehat-nasehat yang kita berikan.

CARI PENGASUH YANG TEPATCarilah pengasuh yang sesuai dengan anak. Berikan kesempatan untuk terciptanya keakraban dan kedekatan antara anak dan pengasuh. Hindari sering gonta-ganti pengasuh dapat membahayakan anak. (ira)

JANGAN GANTIKAN KASIH SAYANG DENGAN UANG

Penting mengajari anak untuk mengelola uang, tapi jangan gunakan uang sebagai pengganti waktu atau kasih sayang kita. Tidak semua keinginan anak haru dituruti. Buat mereka untuk berusaha dahulu bila ingin memperoleh sesuatu. Sesuatu yang diperoleh melalui bekerja akan lebih terasa nilainya.

KUNCINYA : PENGAWASANPenelitian menunjukkan, anak-anak bermasalah sering berasal dari keluarga yang kurang atau tidak mengawasi. Anak perlu diajari mana perilaku baik dan mana yang buruk. Keduadian lakukan pengawasan. Sangat penting bagi orangtua mengetahui di mana anaknya, sedang bersama siapa, dan sedang berbuat apa. Memang, anak sering mengeluh kalau ia diawasi ketat. Tetapi anak-anak yang tidak diawasi juga dapat merasa orangtua tidak peduli dengan mereka!

BERI REWARD SAAT IA BERBUAT BAIKKita cenderung lebih memperhatikan anak-anak ketika mereka menjengkelkan. Tetapi saat mereka berperilaku baik kita mengacuhkannya.

Golden Childissu no. 2-2010

Page 23: gc magazine issue 2

Golden Childissue no.2-2010 23

event

buat Play Dough & Clay sendiri yukkkkkkk......

Page 24: gc magazine issue 2

Golden Childissue no. 2-201024

event

Tahukah kamu membuat Playdough dan Clay itu mudah dan menyenangkan? Meskipun terdengar masih asing, tetap asyik kok dan pastinya menambah pengetahuan kita juga. Selain itu, kita bisa berkreasi dan berimajinasi membuat berbagai bentuk yang kita inginkan.

Bagi kamu yang ingin membuat sendiri play dough dan clay, jangan khawatir, kita akan bagi-bagi resepnya supaya kamu juga bisa praktek dirumah.

Bahan-bahan untuk Playdough adalah tepung terigu, minyak kelapa dan garam. Sedangkan bahan-bahan untuk bua clay adalah tepung terigu, air dan garam. Jika kamu ingin Playdough dan Clay diwarnai, jangan lupa tambahkan pewarna kue sesuai keinginan kamu yaa.

Acara yang dipersembahkan oleh Wyeth Gold Club ini diadakan pada hari Minggu tanggal 17 April 2010 di Binus Int. School. Acara ini merupakan special class yang ke-2 di tahun 2010. Karena banyak sekali yang datang, acara ini dibagi 2 session. Tapi seperti biasa, Wyeth Gold Club selalu melibatkan orang tua sebagai pendamping agar terjalin keakraban dan kerjasama

yang baik antara orang tua dan anak. Acara yang dimulai pukul 08.30 pagi tersebut terlihat sangat meriah

Page 25: gc magazine issue 2

Golden Childissue no. 2-2010

25

karena dipenuhi oleh suara tawa ceria dari teman-teman kita yang datang. Sejak acara dimulai, mereka disambut oleh kegiatan menyanyi dan menari bersama. .

kegiatan utama dari acara ini adalah mewarnai Clay dan membuat Playdough yang pastinya mengundang minat besar teman-teman untuk bebas berkreasi dengan menggunakan imajinasi mereka masing-masing Sementara untuk orang tua, mereka mendampingi dan mengarahkan bagaimana mewarnai yang baik dan membantu mengolah bahan-bahan playdough

Terlihat dari antusias serta tawa dan keceriaan dari teman-teman kita, rasanya tidak ingin melewatkan setiap acara yang didakan oleh Wyeth Gold Club. Karena acara Wyeth Gold Club selalu memberikan pengetahuan baru, melatih kreatifitas dan selalu menjaga kekompakan satu sama lain. Gimana, kalian tertarik untuk ikutan jadi member Wyeth Gold Club? Ayo segera bergabung... hubungi call center Wyeth Gold Club, cukup membayar uang pendaftaran sebesar Rp.60.000 kalian akan mendapatkan aneka keuntungan menarik .Sampai ketemu di event berikutnya yaa..

Page 26: gc magazine issue 2

Golden Childissue no.2-201026

Dear Mam n Pap.

Ingin si kecil menjadi cover

di majalah kesayangan kita ini?

Ayo segera kirimkan foto terb

aik si kecil beserta data

lengkap ke PO.BOX Wyeth JKP 10000. Ada tambahan bonus

poin untuk program “Wyeth Point Re

ward” bagi

member yang fotonya terpilih

sebagai cover.

Jika Mam dan Pap masih bingung

mencari studio foto untuk m

emotret si kecil yang sulit dia

m karena selalu ingin

berlari kesana kemari , Mam dan Pap b

isa datang ke Bambino Photogr

aphy.

Bambino Photography adalah

sebuah studio yang membawa konsep

baru untuk fotografi ana

k-anak. Studio ini

mengutamakan kenyamanan anak-a

nak dan orang tua dalam

proses pengambilan foto. Ek

spresi tawa si kecil

menjadi prioritas dalam sesi foto.

Bambino Photography dilengka

pi dengan berbagai prop

erti mainan anak-anak yang ak

an membuat anak

merasa seakan-akan mereka berad

a di rumah sendiri. Selain itu, dised

iakan pula berbagai macam kostum

(dengan aneka ukuran se

suai umur, dari bayi hingga 10 tahun) yang

akan membuat si kecil semakin terlihat

menggemaskan. Aneka kostum dan propsny

a cukup beraneka ragam

, ada beruang, nanas, stra

wberry, pirates,

laba-laba, pumpkin, lobster,

golf, flower, dll. Beberapa

bulan sekali, Bambino selalu m

endatangkan berbagai

kostum baru dari luar negeri da

n juga props baru yang

mendukung.

Layanan fotografi di Bam

bino cukup beragam, antara lain:

foto kehamilan

dokumentasi proses lahir

foto studio bayi, anak da

n keluarga

foto outdoor

foto liputan ulang tahun (c

andid dan dokumentasi).

Untuk pilihan output fotop

un cukup beragam ,yaitu bisa b

erupa album, cetakan be

sar, frame, tas, calendar,

puzzle dan lainnya. Untuk a

lbum foto, tersedia berbagai

ukuran dan alternative. Ba

mbino menyediakan layout

design yang custom dan persona

lized untuk setiap anak. Jik

a para orang tua memiliki banyak ko

leksi foto,

Bambino dapat membantu membuatkan albu

mnya.

Bagi para ibu-ibu yang b

aru melahirkan dan tidak memiliki cukup wa

ktu untuk keluar rumah, Bambino

menyediakan jasa fotografer

datang ke rumah. Sehingga

ibu beserta sang buah

hati dapat difoto di rumah.

Selain itu, Bambino juga menyediakan G

ift Voucher dengan berb

agai nominal, yang bisa Mam dan Pap

berikan kepada kerabat

atau keluarga.

Bambino Photography terletak

di Grand Indonesia Shopping

Town, East Mal, lantai 3A,

Garden District, GD-1-18

(next to Dream World), Jakarta

.

Nomor telepon: 021-2358-0779.

Website: www.bambinostudio.com

Email: [email protected]

Range harga : Rp. 75.000,- sampai dengan

Rp. 3.350.000,-.

ingin menjadi

cover golden child..? Golden ChildApril-Mei 2010

news

1

F R E EIssue no. 1-2010

Jika Si Kecil Harus BERKACAMATARemote ParentingDeteksi Dini Masa Depan Anak,Bisakah Dilakukan??

kieron williasonpicasso cilik

yang Dermawan

Page 27: gc magazine issue 2

Golden Childissue no. 2-2010

achievement

27

Dear Mam n Pap.

Ingin si kecil menjadi cover

di majalah kesayangan kita ini?

Ayo segera kirimkan foto terb

aik si kecil beserta data

lengkap ke PO.BOX Wyeth JKP 10000. Ada tambahan bonus

poin untuk program “Wyeth Point Re

ward” bagi

member yang fotonya terpilih

sebagai cover.

Jika Mam dan Pap masih bingung

mencari studio foto untuk m

emotret si kecil yang sulit dia

m karena selalu ingin

berlari kesana kemari , Mam dan Pap b

isa datang ke Bambino Photogr

aphy.

Bambino Photography adalah

sebuah studio yang membawa konsep

baru untuk fotografi ana

k-anak. Studio ini

mengutamakan kenyamanan anak-a

nak dan orang tua dalam

proses pengambilan foto. Ek

spresi tawa si kecil

menjadi prioritas dalam sesi foto.

Bambino Photography dilengka

pi dengan berbagai prop

erti mainan anak-anak yang ak

an membuat anak

merasa seakan-akan mereka berad

a di rumah sendiri. Selain itu, dised

iakan pula berbagai macam kostum

(dengan aneka ukuran se

suai umur, dari bayi hingga 10 tahun) yang

akan membuat si kecil semakin terlihat

menggemaskan. Aneka kostum dan propsny

a cukup beraneka ragam

, ada beruang, nanas, stra

wberry, pirates,

laba-laba, pumpkin, lobster,

golf, flower, dll. Beberapa

bulan sekali, Bambino selalu m

endatangkan berbagai

kostum baru dari luar negeri da

n juga props baru yang

mendukung.

Layanan fotografi di Bam

bino cukup beragam, antara lain:

foto kehamilan

dokumentasi proses lahir

foto studio bayi, anak da

n keluarga

foto outdoor

foto liputan ulang tahun (c

andid dan dokumentasi).

Untuk pilihan output fotop

un cukup beragam ,yaitu bisa b

erupa album, cetakan be

sar, frame, tas, calendar,

puzzle dan lainnya. Untuk a

lbum foto, tersedia berbagai

ukuran dan alternative. Ba

mbino menyediakan layout

design yang custom dan persona

lized untuk setiap anak. Jik

a para orang tua memiliki banyak ko

leksi foto,

Bambino dapat membantu membuatkan albu

mnya.

Bagi para ibu-ibu yang b

aru melahirkan dan tidak memiliki cukup wa

ktu untuk keluar rumah, Bambino

menyediakan jasa fotografer

datang ke rumah. Sehingga

ibu beserta sang buah

hati dapat difoto di rumah.

Selain itu, Bambino juga menyediakan G

ift Voucher dengan berb

agai nominal, yang bisa Mam dan Pap

berikan kepada kerabat

atau keluarga.

Bambino Photography terletak

di Grand Indonesia Shopping

Town, East Mal, lantai 3A,

Garden District, GD-1-18

(next to Dream World), Jakarta

.

Nomor telepon: 021-2358-0779.

Website: www.bambinostudio.com

Email: [email protected]

Range harga : Rp. 75.000,- sampai dengan

Rp. 3.350.000,-.

ingin menjadi

cover golden child..? Golden ChildApril-Mei 2010

news

1

F R E EIssue no. 1-2010

Jika Si Kecil Harus BERKACAMATARemote ParentingDeteksi Dini Masa Depan Anak,Bisakah Dilakukan??

kieron williasonpicasso cilik

yang Dermawan

Hip Hop Dancer Cilik dari Surabaya Brandon De Angelo

Bagi Anda yang suka tayangan ajang pencarian bakat di salah satu televisi swasta pasti mengenal seorang hip hop dancer cilik yang bernama Brandon De Angelo. Bocah cilik

ini belakangan menjadi pembicaraan setelah tampil di ajang pencarian bakat yang tayang setiap akhir pekan itu. Lebih dari 12 ribu orang menjadi Brandonizer (penggemarnya) di jaringan sosial Facebook. Aksinya menari menggerakkan tubuh berkali-kali mendapat pujian dari dewan juri. Tampangnya yang imut membuat bocah delapan tahun ini selalu ditunggu aksi panggungnya.

http

://b

rand

ona

nge

lo.n

ing

.co

m

Page 28: gc magazine issue 2

Golden Childissu no. 2-201028

Anak bungsu dari dua bersaudara tersebut mencuri hati banyak penonton. Ia tak hanya pintar menari tapi juga mampu memasukkan unsur komedi dalam koreografinya. Gerakan-gerakan tarinya makin menggemaskan, terlebih lagi, Brandon tergolong sebagai peserta terkecil sekaligus termuda.

Bocah imut kelahiran 10 November 2001 ini dalam ajang pencarian bakat tersebut selalu menunjukkan keahliannya menari dengan diiringi musik hip hop. Setiap kali Brandon tampil selalu mendapat apresiasi positif dari juri dan sorakan dukungan penonton. Pernah pada penyisihan grup Brandon menjadi pemenang pengumpul SMS terbanyak. Hal ini yang membuat keluarganya ikut terheran-heran, karena keluarganya tidak mengerahkan orang untuk mengirimkan SMS. Ini membuat Brandon melaju hingga babak semifinal.

Brandon putra pasangan Budi Susanto dan Felicia Cindy ini masih duduk di kelas III SD Cita Hati, Surabaya. Menurut sang ayah, Brandon menunjukkan ketertarikannya terhadap tari sejak masih berusia setahun. Setiap mendengar lagu Brandon langsung bergoyang. Untuk membuktikannya, Budi mengeluarkan telepon genggam dan menunjukkan video. Di situ, Brandon yang masih berusia empat tahun terlihat asyik menari dengan diiringi musik dangdut yang terdengar dari televisi di belakangnya, seperti disampaikannya di Jawa Pos.

Pemilik nama lengkap Brandon De Angelo tak banyak bicara dan biasanya hanya tersenyum. Hal ini terlihat ketika dia mendapatkan komentar dari dewan juri yang terdiri dari Tantowi Yahya, Rianti Cartwright atau Sarah Sechan. Kalaupun bicara ia akan menyampaikan terima kasih kepada dewan juri atas masukan yang diberikan padanya.

Meski sekarang sudah ngetop dan menjadi idola banyak orang, Brandon ketika ditanya perasaannya menjawab singkat, “biasa aja,” jawabnya singkat.

Belajar Menari dari ShakiraAwalnya ketika Brandon tertarik belajar menari, Budi sang ayah menunjukkan video Thrillernya Michael Jackson, bukannya suka, Brandon malah ketakutan. Sampai akhirnya ditunjukkan vide

Shakira, Brandon suka. Sejak saat itu setiap saat Brandon suka melihat dan menirukan gerakan penyanyi tersebut.

““Nggak tahu ya. Waktu itu yang ada lagu Thriller. Mungkin dia takut karena masih anak-anak,” tutur Budi seperti disampaikan di Jawa Pos.

Bakat menari Brandon baru tersalurkan secara penuh ketika dirinya menyaksikan sang kakak, Jennifer Angelina, yang tampil di acara sekolah. Waktu itu usianya baru enam tahun. Jennifer kakaknya saat itu sedang mengikuti ekstrakurikuler yang diasuh Last Minute, sebuah grup tari hip hop dancer yang terkenal di Surabaya. Sejak saat itulah Brandon, jatuh cinta dengan kelompok dancer yang cukup ngetop tersebut.

Sebagai orangtua Budi mendukung bakat dan keinginan Brandon. Ia tidak tinggal diam, Budi selalu mencari video yang berisi performance Last Minute. Hampir setiap hari Brandon melihat tayangan . Budi lantas mengajak Brandon untuk bergabung dengan grupu Hip Hop Last Minute. Mereka datang ke markas Last Minute dan ternyata Brandon ditolak. Brandon dianggap masih terlalu kecil sehingga sulit mengikuti beat musik.

“Katanya, anak kecil sulit ngikuti beat musik,” kata Budi. Namun Budi dan Cindy tak mau menyerah

begitu saja. Mereka

Page 29: gc magazine issue 2

Golden Childissue no. 2-2010 29

Inilah ungkapan para Brandonizer

“Wow, saya yakin, gak ada seorang pun dari kalian yang gak kagum dengan bakat si anak ajaib Brandon De Angelo ini. Weess wesss, gaya nya, udah kayak anak cowok dewasa banget deh pas ngedance. Gerak geriknya, imutnya, semua yang ada pada Brandon selalu buat mata enggan untuk berkedip dah. “Brandoooon, I love you!” plus dengan scream-screamnya tiap melihat atraksi si anak cakep nan ajaib ini.” demonique

“Siapa yang nggak kenal BRANDON? Peserta IMB grup 1 yang baru berusia 8 taon ini baru 2 tahunan latihan ngedance hip hop dan Brandon ini sudah masuk MURI lho. Brandon dinobatkan sebagai hip hop dancer paling cilik se Indonesia. Wuiih, bener-bener hebring euy!” - Irvina

“Adik Brandon..kamu cakep banget..kalo ngedance luccu banget..cutee.” – Tiya

“BRANDON IS THE BEST IN THE WORLD!!!!I LOVE BRANDON.” - Gabriella

meminta agar Brandon dites terlebih dulu. Ketika melihat aksi Brandon menari, Last Minute langsung tertarik dan menerimanya.

Selama latihan Last Minute tidak membeda-bedakan Brandon dengan anggota yang lain. Brandon meskipun masih kecil dan yang paling kecil diantara anggota Last Minute, latihan bersama anak-anak lain yang lebih besar darinya. Pada bulan Agustus 2008 merupakan awal saat pertama Brandon tampil di muka umum. Mendapat kesempatan untuk tampil kali pertama ini Brandon tidak mau mensia-siakan kesempatan emas ini. Penampilannya begitu sempurna aksi panggungnya mampu memikat banyak orang. Sejak saat itu Brandon menjadi tim inti grup Last Minute yang sealu diajak pentas kemana-mana.

Saat ini Brandon menjadi salah satu andalan grup Last Minute. Karena setiap grup Last Minute mendapat tawaran manggung pihak clientnya selalu minta menyertakan Brandon sebagai dancernya. “Banyak yang order. Mereka bilang, ‘pakai Brandon ya’,” kata Budi.

Untuk penampilannya di Indonesia Mencari Bakat sebuah ajang pencarian bakat yang ditayangkan di salah satu stasiun televisi swasta Brandon dibantu dua personel Last Minute, yaitu Sammy dan Edo. Merekalah yang menjadi koreografer untuk Brandon sekaligus yang memilihkan lagunya. Namun demikian Brandon juga sering

memberi masukan kepada seniornya di Last Minute tersebut.

Awalnya Brandon tidak berminat mengikuti ajang pencarian bakat karena takut kalah. Namun setelah didorong teman-temanya di Last Minute, Brandon mengikuti audisi tersebut. Brandon pun lolos terpilih sebagai salah seorang wakil dari Surabaya ke Jakarta. Sekarang ini Brandon bersama anggota dari Last Minute terus mengembangkan kemampuannya. Ia mengungkapkan, masih ada gerakan yang belum dikuasainya dengan baik. Salah satunya, windmill, gerakan memutar tubuh hanya dengan bertumpu pada kekuatan tangan. Sedangkan gerakan yang paling dikuasai Brandon adalah menggerakkan dada ke depan dan belakang secara terpatah-patah (cramping). “Aku bisa, tapi belum jago,” kata bocah itu di Jawa Pos.

Selesai acara, biasanya Brandon melihat rekaman penampilannya dan mengevaluasinya. Ini untuk terus mengasah kemapuannya. Brandon juga melihat rekaman video kompetitornya di Indonesia Mencari Bakat.Hampir setiap ada waktu ia akan memutar ulang rekaman tersebut.Berkaitan dengan aktivitasnya di ajang pencarian bakat ini, pihak sekolah Cita Hati tempat Brandon belajar mendukung penuh. Bahkan mereka berharap Brandon bisa menorehkan prestasi di tingkat nasional.

Page 30: gc magazine issue 2

30 Golden Childissue no.2-2010

Pertanyaan

Anak saya laki-laki sekarang umurnya 18 bulan. saya kasih asi eksklusif sampai umur enam bulan. Makananan pendamping ASI bagus hanya saja sayangnya anak saya kurang suka makan sayuran? Bagaimana ya dok caranya supaya dia mau makan sayur? Kalau dikasih bayam, atau yang lain pasti dikeluarkan lagi seperti mau dimuntahkan.

Jawaban

Senang sekali mendengar ibu berhasil memberikan ASI eksklusif 6 bulan.Anak tidak suka sayuran terutama karena rasanya yang kurang digemari dan sulit untuk dimakan. Teruslah mencari jenis sayuran lain yang ia disukai. Mungkin sayurnya bisa dihaluskan, setidaknya dia mendapat zat gizi dan mengenal rasa walaupun seratnya berkurang.

Yang terpenting seratnya ibu bisa ganti dengan bentuk lain dan mineral vitaminnya ibu ganti dengan buah-buahan. Semoga saran ini berhasil. Terimakasih.

ask the expert

Page 31: gc magazine issue 2

Golden Childissue no. 1-2010 31

Page 32: gc magazine issue 2

Operet Dunia LeonGC Event

Mod

el: A

rvin

Dar

ma

wan

TK

Pen

abur

F R E EIssue no. 2-2010

buat Play Dough & Claysendiri yukkkkkkk......

Ayo Segera bergabung! Hubungi :

021-31909631

Mo

de

l: H

ani

Nur

il Az

izah-

TK

Isla

m A

l-Fa

uzie

n

GC Event