gempa bumi dan tsunami samudra hindia 2004

33
TUGAS GEMPA Disusun Oleh: 1.INDRIYATI 4212210039 2. FIRMAN ARIESANDY 4212210002 3. ROBET RAHAYU 4212210024 FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL

Upload: takum-abdul-rohim

Post on 23-Dec-2015

39 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

Kejadian Gempa Budi dan Tsunami di Samudra Hinda Pada Tahun 2004

TRANSCRIPT

Page 1: Gempa Bumi Dan Tsunami Samudra Hindia 2004

TUGAS

GEMPA

Disusun Oleh:

1. INDRIYATI 4212210039

2. FIRMAN ARIESANDY 4212210002

3. ROBET RAHAYU 4212210024

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS PANCASILA

JAKARTA

2015

Page 2: Gempa Bumi Dan Tsunami Samudra Hindia 2004

GEMPA BUMI DAN TSUNAMI SAMUDRA HINDIA 2004

Akibat gempa bumi dan tsunami 2004. Foto menunjukkan kondisi pasca-tsunami di Aceh,

Indonesia, tanggal 14 Januari 2005.

Page 3: Gempa Bumi Dan Tsunami Samudra Hindia 2004

Gempa bumi dan tsunami Samudra Hindia 2004 (Sumatra Topography)

Tanggal 00:58:53, 26 Desember 2004 (UTC)

Kekuatan 9,1–9,3 Mw

Kedalaman 30 km (19 mi)

Episentrum 3,316°LU 95,854°BTKoordinat: 3,316°LU 95,854°BT

Jenis Bawah laut (subduksi)

Wilayah

bencana

Indonesia (lebih terasa di Aceh)

Sri Lanka

India (lebih terasa di Tamil Nadu)

Thailand

Maladewa

Somalia

Tsunami Ya

Korban 230.210 – 280.000 korban tewas

Gempa bumi Samudra Hindia 2004 adalah gempa bumi berskala tinggi di bawah

laut yang terjadi pukul 00:58:53 UTC pada hari Minggu, 26 Desember 2004, dengan

episentrum di lepas pesisir barat Sumatera, Indonesia. Gempa ini dikenal di kalangan

ilmuwan dengan nama Gempa bumi Sumatera–Andaman. Tsunami yang terjadi

sesudahnya mendapat banyak nama, termasuk tsunami Samudra Hindia 2004, tsunami

Asia Selatan, tsunami Indonesia, tsunami Natal, dan tsunami Hari Boxing.

Gempa bumi ini terjadi ketika lempeng Hindia disubduksi oleh lempeng Burma dan

menghasilkan serangkaian tsunami mematikan di pesisir sebagian besar daratan yang

berbatasan dengan Samudra Hindia. Gelombang tsunami yang puncak tertingginya mencapai

30 meters (98 ft) ini menewaskan lebih dari 230.000 orang di 14 negara dan

menenggelamkan banyak permukiman tepi pantai. Ini merupakan salah satu bencana alam

paling mematikan sepanjang sejarah. Indonesia adalah negara yang terkena dampak paling

besar, diikuti Sri Lanka, India, dan Thailand.

Dengan kekuatan Mw 9,1–9,3, gempa ini merupakan yang terbesar ketiga yang pernah

tercatat di seismograf dan memiliki durasi terlama sepanjang sejarah, sekitar 8,3 sampai 10

menit. Gempa tersebut mengakibatkan seluruh planet Bumi bergetar 1 centimetre (0.4 inches)

dan menciptakan beberapa gempa lainnya sampai wilayah Alaska. Episentrumnya berada di

antara Simeulue dan daratan Sumatera. Penderitaan yang dialami masyarakat dan pemerintah

Page 4: Gempa Bumi Dan Tsunami Samudra Hindia 2004

korban bencana membuat seluruh dunia mengirimkan bantuan kemanusiaan. Secara

keseluruhan, masyarakat dunia menyumbangkan lebih dari US$14 miliar (nilai tahun 2004)

untuk bantuan kemanusiaan.

Ciri-ciri gempa

Gempa ini awalnya tercatat berkekuatan Mw 8,8. Pada bulan Februari 2205, para

ilmuwan merevisi perkiraan kekuatannya menjadi 9,0. Meskipun Pacific Tsunami Warning

Center menerima revisi tersebut, United States Geological Survey masih bertahan dengan

angka 9,1. Sebagian besar penelitian tahun 2006 mencantumkan kekuatan Mw 9.1–9.3. Dr.

Hiroo Kanamori dari California Institute of Technology yakin bahwa Mw 9,2 adalah angka

yang cocok untuk gempa sebesar ini.

Hiposentrum gempa utamanya kira-kira terletak di Samudra Hindia, 160 km (100 mi)

di sebelah utara pulau Simeulue, lepas pantai barat Sumatera Utara, pada kedalaman 30 km

(19 mi) di bawah permukaan laut (awalnya dilaporkan 10 km (6.2 mi)). Bagian utara

megathrust Sunda patah sepanjang 1,300 km (810 mi). Gempanya (diikuti tsunami) secara

bersamaan mengguncang Bangladesh, India, Malaysia, Myanmar, Thailand, Singapura, dan

Maladewa. Patahan splay atau "patahan muncul" sekunder menyebabkan sebagian dasar laut

yang panjang dan sempit naik dalam hitungan detik. Peristiwa tersebut segera menambah

ketinggian dan kecepatan gelombang, sehingga terjadi kehancuran total di kota Lhoknga,

Indonesia.

Episentrum gempa di sebelah utara Pulau Simeulue.

Indonesia terletak di antara Cincin Api Pasifik yang membentang di sepanjang pulau-

pulau timur laut yang dekat dengan New Guinea dan sabuk Alpide yang membentang di

sepanjang kawasan selatan dan barat dari Sumatera, Jawa, Bali, Flores, hingga Timor.

Gempa-gempa besar seperti gempa Sumatera-Andaman, yang selalu berkaitan dengan

sejumlah gempa megathrust di zona subduksi, memiliki momentum seismik yang mampu

mewakili sekian persen momentum gempa global dalam kurun satu abad. Dari seluruh

momentum seismik yang dilepaskan semua gempa bumi dalam kurun 100 tahun dari 1906

sampai 2005, seperdelapannya diakibatkan oleh gempa Sumatera-Andaman. Gempa ini,

bersama gempa bumi Jumat Agung (Alaska, 1964) dan gempa bumi besar Chili (1960),

mewakili hampir separuh total momentum dunia. Gempa bumi San Francisco 1906 yang

lebih kecil namun mematikan disertakan dalam diagram di bawah. Mw menandakan kekuatan

atau magnitudo gempa dalam skala kekuatan Moment.

Page 5: Gempa Bumi Dan Tsunami Samudra Hindia 2004

Sejak 1900, gempa yang tercatat berkekuatan lebih besar dari gempa Samudra Hindia

hanya gempa bumi besar Chili 1960 (9,5) dan gempa bumi Jumat Agung1964 di Prince

William Sound (9,2). Dua gempa lain yang tercatat berkekuatan 9,0 atau lebih terjadi di lepas

pantai Kamchatka, Rusia, tanggal 4 November 1952 (kekuatan 9.0) dan Tōhoku, Jepang,

bulan Maret 2011 (kekuatan 9,0). Masing-masing gempa bumi megathrust ini juga

menghasilkan tsunami di Samudra Hindia, namun jumlah korbannya lebih sedikit

dikarenakan kepadatan penduduk yang jarang di pesisir daerah bencana, jarak yang jauh

dengan pesisir padat penduduk, serta infrastruktur dan sistem peringatan canggih di negara-

negara MEDC (negara yang lebih maju ekonominya) seperti Jepang.

Gempa bumi megathrust kuat lainnya terjadi tahun 1868 (Peru, Lempeng Nazca dan

Lempeng Amerika Selatan); 1827 (Kolombia, Lempeng Nazca dan Lempeng Amerika

Selatan); 1812 (Venezuela, Lempeng Karibia dan Lempeng Amerika Selatan); dan 1700

(Amerika Utara barat, Lempeng Juan de Fuca dan Lempeng Amerika Utara). Semuanya

diyakini berkekuatan lebih dari 9, namun belum ada pengukuran akurat pada masa itu.

Lempeng tektonik

Diagram pai yang membandingkan momentum seismik gempa-gempa besar sejak

1906 sampai 2005 dibandingkan dengan gempa lain pada periode yang sama.

Gempa bumi megathrust tidak biasanya besar dari segi geografi dan geologi.

Permukaan patahan seluas 1,600 kilometres (1,000 mi) bergeser (atau retak) sekitar 15 metres

(50 ft) di sepanjang zona subduksi tempat Lempeng Hindia meluncur (atau bersubduksi) di

bawah Lempeng Burma. Pergeseran ini tidak terjadi secara instan, melainkan dalam dua

tahap selama beberapa menit:

Data seismograf dan akustik menunjukkan bahwa tahap pertama melibatkan retakan

sepanjang 400 kilometres (250 mi) dan selebar 100 kilometres (60 mi), terletak 30

kilometers (19 mi) di bawah dasar laut. Ini merupakan retakan terbesar yang pernah

Page 6: Gempa Bumi Dan Tsunami Samudra Hindia 2004

terbentuk oleh gempa bumi. Retakan ini bergerak dengan kecepatan 2.8 kilometres per

second (1.7 miles per second) (10,000 km/h or 6,200 mph) dari pesisir Aceh menuju barat

laut kira-kira selama 100 detik.

Jeda selama 100 detik terjadi sebelum retakan belanjut ke utara sampai Kepulauan

Andaman dan Nicobar. Retakan di sebelah utara bergerak lebih lambat ketimbang yang di

selatan, kira-kira 2.1 km/s (1.3 mi/s) (7,500 km/h or 4,700 mph), dan berlanjut ke utara

selama lima menit hingga batas lempeng. Jenis patahan di sana berubah dari subduksi

menjadi patahan mendatar (strike-slip; dua lempeng melewati satu sama lain dengan arah

berlawanan).

Lempeng Hindia adalah bagian dari Lempeng Indo-Australia yang lebih besar.

Lempeng Indo-Australia berada di dasar Samudra Hindia dan Teluk Benggala. Lempeng

Hindia bergerak ke timur laut dengan kecepatan rata-rata 6 sentimeter per tahun (2.4 inci per

tahun). Lempeng Hindia bertemu Lempeng Burma (dianggap bagian dari Lempeng Eurasia)

di Palung Sunda. Di sini Lempeng Hindia bergerak ke bawah Lempeng Burma yang

menopang Kepulauan Nicobar, Kepulauan Andaman, dan Sumatera bagian utara. Lempeng

Hindia bergerak jauh ke dalam Lempeng Burma sampai peningkatan suhu dan tekanan di

sana memaksa bahan volatil keluar dari lempeng subduksi. Bahan volatil tersebut naik ke

lempeng di atasnya dan mengakibatkan pelelehan parsial dan pembentukan magma. Magma

yang naik masuk ke kerak di atasnya dan keluar dari kerak Bumi melalui gunung api dalam

bentuk busur vulkanik. Aktivitas vulkanik yang terjadi ketika Lempeng Indo-Australia

bersubduksi ke Lempeng Eurasia menghasilkan Busur Sunda.

Selain pergerakan antarlempeng, dasar laut juga diperkirakan naik beberapa meter.

Kenaikan ini memindahkan air laut sebanyak 30 cubic kilometres (7.2 cu mi) dan

menciptakan gelombang tsunami mematikan. Gelombang tersebut bukan berasal dari titik

sumber sebagaimana yang ditampilkan di beberapa ilustrasi jalur tsunami. Gelombang

tersebut menyebar ke luar mengikuti retakan sepanjang 1,600-kilometre (1,000 mi) (garis

sumber). Peristiwa ini menambah luas wilayah geografis yang ditargetkan gelombang sampai

Meksiko, Chili, dan Arktik. Kenaikan dasar laut mengurangi kapasitas Samudra Hindia

dalam jumlah besar dan mengakibatkan kenaikan permukaan laut global secara permanen

setinggi 0.1 millimetres (0.004 in).

Page 7: Gempa Bumi Dan Tsunami Samudra Hindia 2004

Gempa susulan dan gempa lain

Lokasi gempa pertama dan semua gempa susulan berkekuatan lebih dari 4,0 mulai 26

Desember 2004 sampai 10 Januari 2005. Situs gempa pertama ditandai oleh bintang besar di

kanan bawah.

Beberapa gempa susulan dilaporkan terjadi di lepas pantai Kepulauan Andaman,

Kepulauan Nicobar, dan kawasan episentrum aslinya beberapa jam dan hari setelah bencana.

Gempa bumi Sumatera 2005 berkekuatan 8,7 yang terjadi di lepas pulau Nias tidak dianggap

sebagai gempa susulan meski letaknya dekat dengan episentrum. Gempa tersebut

diperkirakan terjadi akibat perubahan tekanan yang berhubungan dengan gempa 2004.

Gempa 2004 begitu besar sampai-sampai bisa menghasilkan gempa susulannya sendiri

(beberapa di antaranya sampai berkekuatan 6,1) dan saat ini merupakan gempa bumi terbesar

ke-7 sejak 1900. Gempa susulan lainnya sampai berkekuatan 6,6 terus mengguncang

kawasan ini setiap hari selama tiga atau empat bulan. Selain gempa susulan, energi yang

dilepaskan oleh gempa pertama masih terasa setelah bencana. Seminggu setelah gempa bumi,

getarannya masih bisa diukur dan memberikan data ilmiah yang berharga tentang lapisan

dalam Bumi.

Page 8: Gempa Bumi Dan Tsunami Samudra Hindia 2004

Gempa bumi Samudra Hindia 2004 terjadi tiga hari setelah gempa berkekuatan 8,1 di

wilayah tak berpenghuni subantarktik di sebelah barat Kepulauan Auckland, Selandia Baru,

dan di sebelah utara Pulau Macquarie, Australia. Ini tidak lazim karena gempa berkekuatan 8

atau lebih rata-rata terjadi sekali setahun. Sejumlah seismolog memperkirakan adanya

hubungan antara dua gempa ini. Gempa pertama diduga merupakan katalis gempa Samudra

Hindia karena kedua gempa terjadi di sisi Lempeng Indo-Australia yang berseberangan. Akan

tetapi, U.S. Geological Survey tidak melihat bukti hubungan sebab akibat dalam insiden ini.

Kebetulan gempa ini terjadi pas satu tahun (pukul kejadiannya juga sama) setelah gempa

bumi berkekuatan 6,6 menewaskan sekitar 30.000 orang di kota Bam, Iran pada tanggal 26

Desember 2003.

Beberapa ilmuwan membenarkan bahwa gempa bumi Desember telah mengaktifkan

Gunung Leuser di Aceh, gunung api yang terletak di rangkaian pegunungan yang sama

seperti Gunung Talang. Gempa bumi Sumatera 2005 membangkitkan aktivitas di Danau

Toba, kawah gunung api kuno di Sumatera Utara. Para ahli geologi mengatakan bahwa

letusan Gunung Talang bulan April 2005 ada hubungannya dengan gempa bumi Desember

2004.

Energi yang dilepaskan

Tsunami yang melanda Ao Nang, Thailand.

Energi yang dilepaskan di permukaan Bumi (ME, artinya potensi kerusakan seismik)

oleh gempa dan tsunami Samudra Hindia 2004 diperkirakan sebesar 1,1×1017 joule, atau 26

megaton TNT. Energi ini setara dengan 1.500 bom atom Hiroshima, tetapi sedikit lebih kecil

daripada Tsar Bomba, senjata nuklir terbesar yang pernah diledakkan. Meski begitu, total

tenaga yang dihasilkan (MW, artinya energi) oleh gempa ini adalah 4,0×1022 joule (4,0×1029

Page 9: Gempa Bumi Dan Tsunami Samudra Hindia 2004

erg), sebagian besar di bawah tanah. Jumlah ini 360.000 kali lebih besar daripada ME, setara

dengan 9.600 gigaton ekuivalen TNT (550 juta lebih besar daripada Hiroshima) atau 370

tahun pemakaian energi di Amerika Serikat tahun 2005 (sebesar 1.08×1020 J).

Satu-satunya gempa yang tercatat dengan MW lebih besar adalah gempa bumi Chili

1960 dan Alaska 1964 yang masing-masing berkekuatan 2.5×1023 joule (250 ZJ) dan 7.5×1022

joule (75 ZJ).

Gempa bumi ini menciptakan osilasi seismik permukaan Bumi setinggi 20–30 cm (8–

12 in), setara dengan dampak gaya tarik pasang oleh Matahari dan Bulan. Gelombang

kejutnya terasa di seluruh permukaan Bumi. Di negara bagian Oklahoma, Amerika Serikat,

tercatat gerakan vertikal setinggi 3 mm (0.12 in). Pada Februari 2005, pengaurh gempanya

masih terasa dalam bentuk osilasi harmonis kompleks permukaan Bumi dengan tinggi 20 µm

(0.02 mm; 0.0008 in). Osilasi harmonis ini perlahan menghilang dan bergabung dengan

osilasi bebas Bumi selama lebih dari 4 bulan pasca gempa terjadi.

Karena energi yang dilepaskan sangat besar dan kedalaman retakan yang dangkal,

gempa ini menghasilkan gerakan tanah seismik besar di seluruh dunia. Salah satu akibat

utamanya adalah gelombang elastis Rayleigh (permukaan) raksasa yang melewati amplitudo

vertikal 1 cm (0.4 in) di seluruh permukaan Bumi. Grafik rekaman di bawah memperllihatkan

perpindahan vertikal permukaan Bumi yang direkam seismoeter dari IRIS/USGS Global

Seismographic Network sesuai waktu (sejak awal gempa) di poros horizontal, dan

perpindahan vertikal Bumi di poros vertikal (lihat patokan skala 1 cm di bawah untuk

memperbandingkan). Seismogram disusun secara vertikal berdsarkan jarak dari episentrum

dalam hitungan derajat. Sinyal pertama yang amplitudonya paling rendah adalah sinyal

gelombang kompresional (P) yang membutuhkan sekitar 22 menit untuk mencapai sisi planet

yang lain (antipode) di dekat Ekuador. Sinyal amplitudo terbesar adalah gelombang

permukaan seismik yang mencapai antipode setelah sekitar 100 menit. Gelombang

permukaan tampak menguat di dekat antipode (stasiun seismik terdekat berada di Ekuador)

dan mengitari planet untuk kembali ke episentrumnya setelah 200 menit. Gempa susulan

besar (kekuatan 7,1) tercatat di stasiun terdekat pas setelah markah 200 menit. Gempa

susulan ini bisa digolongkan sebagai gempa besar jika sebelumnya tidak ada gempa, namun

untuk kali ini sudah terlampaui oleh gempa pertama.

Page 10: Gempa Bumi Dan Tsunami Samudra Hindia 2004

Gerakan tanah vertikal yang terekam oleh IRIS/USGS Global Seismographic Network.

Perpindahan massa dan pelepasan energi yang masif sedikit mengubah rotasi Bumi.

Jumlah pastinya belum diketahui, namun model teoretis menunjukkan bahwa gempa ini

memeperpendek durasi satu hari selama 2,68 mikrodetik dikarenakan berkurangnya

kepepatan Bumi. Gempa ini juga mengakibatkan Bumi "berguncang" sebentar di porosnya

setinggi 2.5 cm (0.98 in) ke arah bujur timur 145° atau mungkin 5 or 6 cm (2.0 or 2.4 in).

Tetapi karena efek pasang Bulan, durasi satu hari bertambah rata-rata 15 µs per tahun, jadi

perubahan rotasi apapun akibat gempa akan hilang dengan cepat. Goyangan Chandler

alamiah yang dialami Bumi yang biasanya mencapai 15 m (50 ft) pada akhirnya akan

membatalkan guncangan minor yang diakibatkan gempa.

Selain itu, ada perpindahan sejauh 10 m (33 ft) secara lateral dan 4–5 m (13–16 ft)

secara vertikal di sepanjang garis patahan. Dugaan awal adalah sejumlah pulau kecil di

sebelah barat daya Sumatera yang berada di Lempeng Burma (wilayah selatan berada di

Lempeng Sunda) bisa jadi pindah ke barat daya sejauh 36 m (120 ft), namun data lebih akurat

yang dirilis sebulan setelah gempa menunjukkan bahwa perpindahannya sejauh 20 cm (8 in).

Page 11: Gempa Bumi Dan Tsunami Samudra Hindia 2004

Karena perpindahannya bersifat vertikal dan lateral, beberapa daerah pantai sudah pindah ke

bawah permukaan laut. Kepulauan Andaman dan Nicobar tampaknya pindah ke barat daya

sejauh 1.25 m (4 ft 1 in) dan tenggelam setinggi 1 m (3 ft 3 in).

Pada bulan Februari 2005, kapal Angkatan Laut Kerajaan HMS Scott menyurvei dasar

laut di sekitar zona gempa bumi yang kedalamannya berkisar antara 1,000 and 5,000 m (550

and 2,730 fathoms; 3,300 and 16,400 ft). Survei yang dilakukan menggunakan sistem sonar

multipancar beresolusi tinggi ini mengungkapkan bahwa gmepa ini memberi pengaruh besar

terhadap topografi dasar laut. Punggung thrust sepanjang 1,500-metre-high (5,000 ft) yang

diciptakan oleh aktivitas geologi sebelumnya di sepanjang patahan ini runtuh dan

menciptakan longsor selebar beberapa kilometer. Longsor semacam ini terdiri dari satu blok

batuan setinggi 100 m dan sepanjang 2 km (300 ft kali 1,25 mi). Momentum air yang

dipindahkan oleh pengangkatan tektonik ke atas juga menarik lapisan batu masif berbobot

jutaan ton sejauh 10 km (6 mi) di dasar laut. Palung samudra selebar beberapa kilometer

terbentuk di zona gempa.

Satelit TOPEX/Poseidon dan Jason-1 kebetulan lewat ketika tsunami sedang melintasi

lautan. Kedua satelit ini memiliki radar yang dengan tepat mengukur ketinggian permukaan

air dan berhasil mencatat anomali sebesar 50 cm (20 in). Pengukuran dari satelit terbukti bisa

jadi tidak diperlukan untuk memahami gempa dan tsunami. Tidak seperti data pencatat

pasang yang ditempatkan di pesisir, pengukuran yang dilakukan di tengah lautan dapat

dipakai untuk menghitung parameter gempa pertama tanpa perlu mempertimbangkan cara-

cara rumit karena gelombang berubah ukuran dan bentuknya ketika mendekati pesisir.

Ciri-ciri tsunami

Page 12: Gempa Bumi Dan Tsunami Samudra Hindia 2004

Peta Tsunami travel Time (TTT) NOAA untuk tsunami Samudra Hindia 2004. Peta

TTT menghitung waktu tiba pertama tsunami setelah terbentuk di episentrum gempa. Perlu

diingat bahwa peta tidak mencantumkan tinggi atau kekuatan gelombang. Tanda nomor

mewakili jam pasca peristiwa awal. Kontur peta mewakili jeda 1 jam. Merah berarti waktu

tiba 1-4 jam, kuning 5-6 jam, hijau 7-14 jam, dan biru 15-21 jam. Peta dihasilkan dari

episentrum gempa di NGDC Global Historical Tsunami Database menggunakan batimetri

NGDC 2-Minute Gridded Global Relief Data. Peta ini dibuat melalui model berdasarkan data

sumber yang kualitasnya terjaga, serta penggabungan banyak himpunan data.

Skala yang menunjukkan ukuran gelombang tsunami yang menghantam Indonesia

Kenaikan vertikal dasar laut beberapa meter secara mendadak saat gempa

memindahkan air dalam volume yang sangat besar. Akibatnya adalah tsunami yang

menerjang wilayah pesisir Samudra Hindia.. Tsunami yang mengakibatkan kerusakan di

daerah yang jauh dari sumbernya kadang disebut teletsunami dan kemungkinan besar tercipta

oleh gerakan dasar laut secara vertikal, bukan horizonal.

Tsunami tersebut memiliki gerakan yang berbeda di perairan dalam maupun dangkal.

Di laut dalam, gelmbang tsunami seperti bukit kecil, tidak terlalu jelas dan tidak berbahaya,

Page 13: Gempa Bumi Dan Tsunami Samudra Hindia 2004

yang biasanya berjalan dengan kecepatan sangat tinggi, yaitu 500 to 1,000 km/h (310 to

620 mph). Di laut dangkal dekat pantai, tsunami melambat hingga puluhan kilometer per jam

saja, tetapi ukuran gelombangnya besar dan bersifat menghancurkan. Para ilmuwan yang

menyelidiki kerusakan di Aceh membuktikan bahwa gelombang di Aceh mencapai

ketinggian 24 metres (80 ft) saat menghantam daratan, kemudian meninggi hingga 30 metres

(100 ft) di sejumlah daerah ketika menyapu daratan.

Satelit radar mencatat ketinggian gelombang tsunami di perairan dalam. Dua jam

setelah gempa, ketinggian maksimumnya adalah 60 centimetres (2 ft). Ini merupakan

pengamatan ketinggian tsunami pertama di dunia, namun pengamatan tersebut tidak bisa

dijadikan bahan peringatan karena satelit tidak dibuat untuk mengurus hal semacam itu dan

datanya perlu dianalisis selama beberapa jam.

Menurut Tad Murty, wakil presiden Tsunami Society, total energi gelombang tsunami

ini setara dengan lima megaton TNT (20 petajoule). Jumlah ini dua kali lipat lebih besar

daripada total energi semua bahan peledak yang dipakai selama Perang Dunia II (termasuk

dua bom atom), namun masih dua level kekuatan lebih rendah daripada energi yang dilepasan

saat gempa itu sendiri. Di sejumlah tempat, gelombang menerjang 2 km (1.2 mi) ke daratan.

Medan gelombang tsunami di Teluk Benggala satu jam setelah gempa berkekuatan

9,2. Peta mengarah ke timur laut.

Karena patahan sepanjang 1,600 km (1,000 mi) yang diakibatkan oleh gempa

memiliki orientasi nyaris lurus utara-selatan, kekuatan terbesar gelombang tsunami berada

pada bentangan timur-barat. Bangladesh, yang terletak di ujung utara Teluk Benggala,

memiliki jumlah korban yang sangat sedikit meski negaranya dataran rendah dan relatif dekat

dengan episentrum. Negara tersebut juga beruntung karena gempa berlangsung lebih lambat

di zona patahan utara, sehingga mengurangi energi perpindahan air di wilayah itu.

Kawasan pesisir yang terhalang oleh daratan dari titik asal tsunami biasanya aman,

tetapi gelombang tsunami kadang berdifraksi mengitari daratan tersebut. Karena itu negara

bagian Kerala, India, ikut diterjang tsunami walaupun letaknya di pesisir barat India. Pesisir

Page 14: Gempa Bumi Dan Tsunami Samudra Hindia 2004

barat Sri Lanka juga dihantam tsunami besar. Jarak pun bukan jaminan selamat karena

Somalia yang letaknya jauh dari episentrum mendapatkan tsunami yang lebih besar

ketimbang Bangladesh.

Dikarenakan jaraknya, tsunami membutuhkan 15 menit sampai 7 jam untuk mencapai

sejumlah wilayah pesisir. Wilayah utara Sumatera, Indonesia, terkena tsunami dalam waktu

cepat, sedangkan Sri Lanka dan pantai timur India 90 menit sampai 2 jam kemudian.

Thailand juga dihantam tsunami sekitar dua jam kemudian meski letaknya lebih dekat dengan

episentrum, karena tsunami berjalan lebih lambat di Laut Andaman yang dangkal di lepas

pantai baratnya.

Terjangan tsunami ini mencapai Struisbaai di Afrika Selatan, 8,500 km (5,300 mi)

dari episentrum, 16 jam setelah gempa dengan tinggi 1.5 m (5 ft). Waktu tempuhnya ke ujung

selatan Afrika lumayan lama karena landas kontinen yang luas di dekat Afrika Selatan dan

tsunami tersebut menyusuri pesisir Afrika Selatan dari timur ke barat. Tsunami juga

menerjang Antarktika; pengukur gelombang di Pangkalan Showa milik Jepang mencatat

osilasi setinggi satu meter (3 ft 3 in) disertai disturbansi selama dua hari.

Sebagian energi tsunami merembet ke Ssamudra Pasifik. Sejumlah tsunami kecil

menerjang pesisir barat Amerika Utara dan Selatan dengan tinggi rata-rata 20 to 40 cm (7.9 to

15.7 in). Tsunami setinggi 2.6 m (8 ft 6 in) tercatat di Manzanillo, Meksiko. Selain itu,

tsunami ini cukup besar sampai-sampai gelombangnya mencapai Vancouver, British

Columbia, Kanada. Fenomena ini membingungkan banyak ilmuwan, karena tsunami yang

tercatat di beberapa titik di Amerika Selatan ukurannya lebih besar daripada yang tercatat di

sebagian wilayah Samudra Hindia. Diperkirakan tsunami tersebut difokuskan dan diarahkan

untuk perjalanan jarak jauh oleh punggung tengah samudra yang membentang di sepanjang

celah lempeng benua.

Page 15: Gempa Bumi Dan Tsunami Samudra Hindia 2004

Tanda dan peringatan

Penyurutan maksimum air tsunami di Pantai Kata Noi, Thailand, sebelum tsunami

ketiga sekaligus yang terkuat menerjang (laut terlihat di sudut kanan, pantai di ujung kiri),

10:25 waktu setempat.

Walaupun ada jeda sekian jam antara gempa dan tsunami, nyaris semua korban

berjatuhan secara mendadak. Tidak ada sistem peringatan tsunami di Samudra Hindia yang

dapat mendeteksi tsunami atau memperingatkan penduduk pesisir. Deteksi tsunami tidak

mudah karena ketika tsunami berada di laut dalam, ketinggiannya pendek dan perlu jaringan

sensor untuk mengetahuinya. Pembangunan infrastruktur komunikasi untuk mengeluarkan

peringatan tepat waktu adalah masalah yang lebih besar lagi, terutama di daerah berpenduduk

miskin.

Tsunami lebih sering terjadi di Samudra Pasifik karena gempa di wilayah "Cincin

Api" dan sistem peringatan tsunami sudah lama dipasang di sana. Walaupun sisi paling barat

Cincin Api menjorok ke Samudra Hindia (tempat terjadinya gempa), belum ada sistem

peringatan yang dipasang di samudra tersebut. Tsunami relatif jarang di sana meski sering

terjadi gempa di Indonesia. Tsunami besar terakhir di daerah tersebut diakibatkan oleh

letusan Krakatau tahun 1883. Perlu diketahui bahwa tidak semua gempa menghasilkan

tsunami besar. Pada tanggal 28 Maret 2005, gempa berkekuatan 8,7 mengguncang daerah

yang sama di Samudra Hindia tetapi tidak menghasilkan tsunami.

Pasca bencana, banyak pihak merasa sistem peringatan tsunami perlu dibangun di

Samudra Hindia. Perserikatan Bangsa-Bangsa mulai membangun Sistem Peringatan Tsunami

Samudra Hindia dan tahap awalnya baru dimulai tahun 2005. Sejumlah pihak bahkan

Page 16: Gempa Bumi Dan Tsunami Samudra Hindia 2004

mengusulkan pembangunan sistem peringatan tsunami global terpadu yang meliputi Samudra

Atlantik dan Karibia.

Tanda peringatan pertama tsunami adalah gempa itu sendiri. Akan tetapi, tsunami

dapat menerjang wilayah yang letaknya ribuan kilometer dari episentrum walaupun

gempanya terasa lemah atau tidak terasa sama sekali. Beberapa menit sebelum tsunami, laut

biasanya surut sementara dari pesisir. Di sekitar Samudra Hindia, pemandangan langka ini

kabarnya membuat masyarakat, termasuk anak-anak, tertarik pergi ke pantai untuk melihat

dan mengumpulkan ikan di pantai terbuka sejauh 2,5 km (1.6 mi). Kunjungan ke pantai ini

berakibat fatal. Meski begitu, tidak semua tsunami memunculkan efek "laut menghilang".

Kadang tidak ada tanda sama sekali, jadi laut tiba-tiba naik dan mengejutkan orang-orang

tanpa memberi kesempatan untuk mengungsi.

Satu dari sedikit sekali kawasan pantai yang melakukan pengungsian sebelum tsunami

adalah Pulau Simeulue di Indonesia yang letaknya sangat dekat dengan episentrum. Cerita

rakyat di sana menyebutkan bahwa pada gempa dan tsunami tahun 1907, warga pulau

mengungsi ke perbukitan setelah gempa pertama sebelum terjangan tsunami. Di pantai

Maikhao beach di Phuket utara, Thailand, turis Britania Raya berusia 10 tahun bernama Tilly

Smith belajar tsunami saat pelajaran geografi di sekolahnya dan mengenali tanda-tandanya

berupa penyurutan laut dan gelembung berbusa. Ia dan orang tuanya mengingatkan orang-

orang di pantai, lalu dievakuasi ke tempat aman. John Chroston, guru biologi asal Skotlandia,

juga melihat tanda tersebut di Teluk Kamala di sebelah utara Phuket. Para wisatawan dan

warga lokal diungsikan ke daerah tinggi menggunakan bus.

Sejumlah antropolog awalnya memperkirakan penduduk pribumi Kepulauan

Andaman terkena dampak parah akibat tsunami dan khawatir suku Onge yang sudah

menyusut akan musnah. Banyak suku pribumi yang mengungsi sehingga korbannya tidak

banyak Tradisi cerita lisan yang diturunkan dari kejadian gempa sebelumnya membuat suku-

suku pribumi luput dari tsunami. Misalnya, cerita rakyat suku Onge berkisah tentang

"guncangan tanah yang besar diikuti dinding air yang tinggi". Hampir semua anggota suku

Onge dikabarkan selamat dari tsunami.

Page 17: Gempa Bumi Dan Tsunami Samudra Hindia 2004

Korban

Marina Beach, Chennai, setelah tsunami.

Menurut U.S. Geological Survey, sebanyak 227.898 orang meninggal dunia akibat

bencana ini (lihat tabel di bawah). Dilihat dari jumlah korban tewasnya, gempa ini adalah

satu dari sepuluh gempa terburuk sekaligus tsunami terburuk sepanjang sejarah. Indonesia

merupakan negara yang paling parah terkena dampaknya dengan perkiraan korban tewas

mencapai 170.000 orang. Laporan lainnya dari Siti Fadilah Supari, Menteri Kesehatan

Indonesia, memperkirakan jumlah korban tewas sebanyak 220.000 jiwa di Indonesia,

sehingga totalnya di seluruh dunia mencapai 280.000 jiwa.

Tsunami tersebut mengakibatkan kerusakan serius dan kematian sampai ke pesisir

timur Afrika. Kematian paling terpencil akibat tsunami 2004 terjadi di Rooi Els, Afrika

Selatan, 8,000 km (5,000 mi) dari episentrum. Totalnya, delapan orang di Afrika Selatan

meninggal dunia karena tingginya permukaan laut dan gelombang.

Badan bantuan melaporkan bahwa tampaknya sepertiga korban tewas adalah anak-

anak. Jumlahnya besar karena persentase anak di dalam masyarakat di daerah-daerah

terjangan tsunami sangat tinggi dan anak-anak tidak sanggup menghadapi naiknya

permukaan air. Oxfam melaporkan bahwa korban tewas wanita empat kali lebih banyak

daripada pria di sejumlah daerah. Jumlahnya besar karena para wanita sedang menunggu

kepulangan suaminya yang berprofesi sebagai nelayan dan sedang merawat anak di dalam

rumah.

Selain penduduk setempat, 9.000 turis asing (kebanyakan orang Eropa) yang

menikmati musim liburan puncak termasuk di antara korban tewas atau hilang, terutama yang

Page 18: Gempa Bumi Dan Tsunami Samudra Hindia 2004

berasal dari negara-negara Nordik. Negara Eropa yang paling banyak korban tewasnya adalah

Swedia, yaitu 543 orang.

Keadaan darurat diterapkan di Sri Lanka, Indonesia, dan Maladewa. Perserikatan

Bangsa-Bangsa memperkirakan operasi pemulihannya akan menjadi yang termahal sepanjang

sejarah umat manusia. Sekretaris Jenderal PBB Kofi Annan menyatakan bahwa rekonstruksi

membutuhkan lima sampai sepuluh tahun. Sejumlah pemerintahan dan organisasi non-

pemerintah khawatir jumlah korban tewas finalnya bisa dua kali lipatnya dikarenakan

penyakit, sehingga bantuan kemanusiaan datang secara massal. Kekhawatiran tersebut

akhirnya tidak terwujud.

Patong Beach, Thailand, setelah tsunami

Untuk menentukan garis waktu peristiwanya, zona waktu wilayah bencana adalah:

UTC+3: (Kenya, Madagaskar, Somalia, Tanzania); UTC+4: (Mauritius, Réunion,

Seychelles); UTC+5: (Maladewa); UTC+5:30: (India, Sri Lanka); UTC+6: (Bangladesh);

UTC+6:30: (Kepulauan Cocos, Myanmar); UTC+7: (Indonesia barat, Thailand); UTC+8:

(Malaysia, Singapura). Karena gempa terjadi pukul 00:58:53 UTC, sesuaikan dengan

perbedaan waktu di atas untuk mengetahui waktu gempa di negara bersangkutan.

Negara

korban tewasDipastikan Perkiraan1 Cedera Hilang

Kehilangan

tempat tinggal

Indonesia 130.736 167.799 n/a 37.063 500.000+

Sri Lanka2 35.322 35.322 21.411 n/a 516.150

India 12.405 18.045 n/a 5.640 647.599

Thailand 5.3953 8.212 8.457 2.817 7.000

Somalia 78 289 n/a n/a 5.000

Myanmar (Burma) 61 400–600 45 200 3.200

Page 19: Gempa Bumi Dan Tsunami Samudra Hindia 2004

Negara

korban tewasDipastikan Perkiraan1 Cedera Hilang

Kehilangan

tempat tinggal

Maladewa 82 108 n/a 26 15.000+

Malaysia 68 75 299 6 n/a

Tanzania 10 13 n/a n/a n/a

Seychelles 3 3 57 n/a 200

Bangladesh 2 2 n/a n/a n/a

Afrika Selatan 24 2 n/a n/a n/a

Yaman 2 2 n/a n/a n/a

Kenya 1 1 2 n/a n/a

Madagascar n/a n/a n/a n/a 1.000+

Total ~184,167 ~230,273 ~125,000 ~45,752 ~1.69 million

Catatan: Semua jumlah adalah perkiraan dan bisa berubah kapan saja. Kolom pertama

berisi tautan ke informasi lebih lanjut di negara bersangkutan.1 Mencakup jumlah yang dilaporkan di kolom 'Dipastikan'. Jika tidak ada perkiraan terpisah,

jumlah di kolom ini sama dengan jumlah yang dilaporkan di kolom 'Dipastikan'.2 Tidak mencakup pernyataan 19.000 orang hilang yang awalnya dikeluarkan otoritas Macan

Tamil di daerah kekuasaannya.3 Data mencakup sedikitnya 2.464 warga asing.4 Tidak mencakup warga negara Afrika Selatan yang meninggal di luar Afrika Selatan (e.g.,

turis di Thailand). Untuk info lebih lanjut soal korban tewas, klik tautan ini

Page 20: Gempa Bumi Dan Tsunami Samudra Hindia 2004

Negara

Negara yang terkena dampak tsunami. Episentrum juga ditampilkan.

Gempa bumi dan tsunami ini menerjang banyak negara di Asia Tenggara dan

sekitarnya, termasuk Indonesia, Sri Lanka, India, Thailand, Maladewa, Somalia, Myanmar,

Malaysia, Seychelles, dan lain-lain. Negara lainnya, terutama Australia dan Eropa, juga

menderita korban tewas yang waktu itu sedang liburan di Asia Tenggara. Swedia kehilangan

543 warganya dalam bencana ini, sedangkan Jerman telah mengidentifikasi 539 korban dari

negaranya.

Konteks sejarah

Tsunami besar terakhir di Samudra Hindia terjadi kira-kira tahun 1400 M. Pada tahun

2008, tim ilmuwan di Phra Thong, pulau penghalang di sepanjang pesisir barat Thailand,

melaporkan adanya bukti tiga tsunami besar dalam kurun 2.800 tahun sebelumnya. Tsunami

terbesar terjadi sekitar 700 tahun yang lalu. Tim kedua menemukan bukti serupa tentang

keberadaan tsunami di Aceh, provinsi di ujung utara Sumatera. terakhir. Penanggalan karbon

serpihan kulit pohon di tanah di bawah lapisan pasir kedua membuktikan bahwa tsunami

terkini sebelum tahun 2004 terjadi antara tahun 1300 dan 1450 M.

Gempa bumi dan tsunami 2004 adalah bencana alam paling mematikan di dunia sejak

gempa bumi Tangshan 1976. Gempa ini merupakan yang terkuat ketiga yang pernah tercatat

sejak 1900. Gempa bumi paling mematikan sepanjang sejarah terjadi pada tahun 1556 di

Page 21: Gempa Bumi Dan Tsunami Samudra Hindia 2004

Shaanxi, Cina, dan menewaskan 830.000 orang, namun jumlahnya dianggap tidak dapat

diandalkan dikarenakan periode waktunya.

Tsunami 2004 adalah yang paling mematikan sepanjang catatan sejarah. Sebelum

2004, tsunami di Samudra Hindia dan Pasifik yang disebabkan oleh letusan Krakatau 1883

diperkirakan menewaskan antara 36.000 sampai 120.000 orang. Tahun 1782, sekira 40.000

orang tewas akibat terjangan tsunami (atau siklon) di Laut Cina Selatan. Tsunami paling

mematikan sebelum 2004 adalah gempa bumi dan tsunami Messina 1908 di Laut

Mediterania, Italia, yang menewaskan sekitar 123.000 orang.

Campur tangan manusia

Di rubrik opini The Wall Street Journal lima hari setelah tsunami, seorang jurnalis

bernama Andrew Brown berpendapat bahwa perusakan terumbu karang oleh manusia sangat

mungkin memainkan peran dalam memperparah efek tsunami. Banyak negara di Asia,

termasuk Indonesia, Sri Lanka, dan Bangladesh, berusaha menghancurkan terumbu yang

mengelilingi pantainya untuk membangun tambak udang dan lahan ekonomi lainnya. Di

Pulau Surin, Thailand, Browne menyatakan penduduk di sana mungkin saja selamat karena

tsunami menghantam terumbu karang terlebih dahulu, namun kenyataannya penduduk pulau

tersebut tidak banyak, sehingga korban tewasnya sedikit. Berbagai terumbu karang di seluruh

Samudra Hindia dihancurkan menggunakan dinamit karena dianggap mengganggu pelayaran

kapal, bagian vital ekonomi Asia Selatan. Browne juga berpendapat bahwa pemusnahan

kawasan mangrove di pantai bisa memperburuk dampak tsunami di sejumlah tempat. Ia

mengatakan bahwa pohon mangrove mampu mengurangi kecepatan tsunami. Faktor lainnya

adalah pengerukan bukit pasir pantai.

Dampak

Sisa-sisa sebuah desa pesisir di Sumatera pada 2 Januari 2005. Foto ini diambil oleh

awak helikopter militer Amerika Serikat dari USS Abraham Lincoln yang sedang mengirim

bantuan.

Bantuan kemanusiaan dalam jumlah besar diperlukan karena kerusakan infrastruktur,

kelangkaan makanan dan air, dan kerusakan ekonomi sangat luas. Wabah penyakit adalah

masalah khusus dikarenakan kepadatan penduduk yang tinggi dan iklim tropis di daerah

bencana. Fokus utama badan kemanusiaan dan pemerintah adalah menyediakan fasilitas

sanitasi dan air bersih untuk menghentikan penyebaran penyakit seperti kolera, difteri,

disenteri, tifus, dan hepatitis A dan B.

Page 22: Gempa Bumi Dan Tsunami Samudra Hindia 2004

Muncul kekhawatiran besar bahwa jenazah korban dapat meningkatkan penyebaran

penyakit dan kelaparan. Setelah ditanggapi secara cepat, dampaknya berhasil diminimalkan.

Pada hari-hari pasca tsunami, upaya besar-besaran dikerahkan untuk mengubur cepat-

cepat jasad korban demi mencegah penyebaran penyakit. Akan tetapi, risiko kesehatan

masyarakat ini dianggap berlebihan, sehingga banyak pihak mengira ini bukan cara terbaik

untuk mengerahkan sumber daya. World Food Programme mengirimkan bantuan pangan ke

lebih dari 1,3 juta orang yang terkena dampak tsunami.

Warga Indonesia berkumpul di bawah helikopter yang sedang mendarat untuk

mendapatkan bantuan pangan dan persediaan.

Negara-negara di seluruh dunia mengirimkan bantuan senilai US$14 miliar ke daerah

bencana. Australia menjanjikan US$819,9 juta (termasuk paket bantuan US$760,6 juta untuk

Indonesia), Jerman memberikan US$660 juta, Jepang US$500 juta, Kanada US$343 juta,

Norwegia dan Belanda masing-masing US$183 juta, Amerika Serikat awalnya menjanjikan

US$35 juta (kemudian dinaikkan menjadi US$350 juta), dan Bank Dunia memberikan

US$250 juta. Italia juga menjanjikan US$95 juta, kemudian dinaikkan menjadi US$113 juta;

$42 juta di antaranya disumbangkan oleh penduduk Italia menggunakan sistem SMS Menurut

USAID, AS telah menjanjikan dana tambahan dalam jangka panjang untuk membantu korban

tsunami membangun kembali hidupnya. Pada tanggal 9 Februari 2005, Presiden Bush

meminta Kongres meningkatkan komitmen A.S. sampai US$950 juta. Laporan resmi

memperkirakan rekonstruksi membutuhkan biaya miliaran dolar. Bush juga meminta

ayahnya, mantan Presiden George H. W. Bush, dan mantan Presiden Bill Clinton untuk

memimpin misi pengiriman bantuan pribadi A.S. kepada korban tsunami.

Pada pertengahan Maret, Asian Development Bank melaporkan bahwa bantuan

senilai lebih dari US$4 miliar yang dijanjikan sejumlah negara terlambat datang. Sri Lanka

mengaku tidak menerima bantuan pemerintah asing, tetapi mendapat banyak bantuan dari

Page 23: Gempa Bumi Dan Tsunami Samudra Hindia 2004

individu asing. Beberapa badan amal menerima sumbangan masyarakat dalam jumlah besar.

Misalnya, warga Britania Raya secara kasar menyumbangkan £330.000.000 sterling (hampir

US$600.000.000). Jumlah ini melebihi sumbangan pemerintah dan diperkirakan bernilai

£5,50 (US$10) per warga negara Britania Raya.

Pada Agustus 2006, 15 pekerja bantuan lokal yang sedang melakukan rekonstruksi

pasca-tsunami ditemukan tewas di timur laut Sri Lanka setelah pertempuran hebat. Banyak

laporan dan rumor menduga bahwa pekerja bantuan lokal tersebut dibunuh.