geografis - boven digoel regency · letak geografis dan batas wilayah secara astronomi kabupaten...
TRANSCRIPT
DATA STATISTIK SEKTORAL KABUPATEN BOVEN DIGOEL TAHUN 2019 1
GEOGRAFIS
Letak Geografis dan Batas Wilayah
Secara astronomi Kabupaten Boven Digoel terletak diantara 4o 98’ – 7o 10’ Lintang
Selatan dan 139o 90’ – 141o Bujur Timur. Kabupaten Boven Digoel berbatasan dengan beberapa
kabupaten dan satu negara tetangga, dengan batas-batas sebagai berikut:
Gambar 1.1. Peta Wilayah Administrasi Kabupaten Boven Digoel
Luas Wilayah
Luas wilayah Kabupaten Boven Digoel berdasarkan data BPS dengan planimetris peta
administrasi Bappeda Tahun 2008 mencapai 27.108,29 km2. Dalam pembentukan wilayah
administrasi, Kabupaten Boven Digoel memiliki 20 distrik dengan perincian luas masing-masing
distrik seperti di bawah ini :
•Kabupaten Pegunungan Bintang
•Kabupaten Yahukimo Sebelah Utara
•Negara Papua New Guinea (PNG) Sebelah Timur
•Kabupaten Merauke Sebelah Selatan
•Kabupaten Mappi
•Kabupaten Asmat Sebelah Barat
DATA STATISTIK SEKTORAL KABUPATEN BOVEN DIGOEL TAHUN 2019 2
Tabel 1.1. Luas Daerah Kabupaten Boven Digoel Menurut Distrik
Distrik Luas Rasio Terhadap Total
(1) (2) (3)
1. Jair 3.061,73 11,29
2. Subur 2.660,09 9,81
3. Ki 2.050,60 7,56
4. Mindiptana 448,17 1,65
5. Iniyandit 379,65 1,40
6. Kombut 660,93 2,44
7. Sesnuk 1.306,63 4,82
8. Mandobo 2.699,52 9,96
9. Fofi 2.466,70 9,10
10. Arimop 1.311,77 4,84
11. Kouh 467,25 1,72
12. Bomakia 1.082,95 3,99
13. Firiwage 1.219,97 4,50
14. Manggelum 1.289,65 4,76
15. Yaniruma 1.611,04 5,94
16. Kawagit 904,23 3,34
17. Kombay 830,91 3,07
18. Waropko 1.086,97 4,01
19. Ambatkwi 1.282,38 4,73
20. Ninati 287,07 1,06
Jumlah 27.108,29 100,00
Sumber : Boven Digoel Dalam Angka Tahun 2018
DATA STATISTIK SEKTORAL KABUPATEN BOVEN DIGOEL TAHUN 2019 3
Gambar 1.2. Luas Kabupaten Boven Digoel Menurut Distrik
Sumber : Boven Digoel Dalam Angka Tahun 2018
Berdasarkan tabel 1.1 dan gambar 1.2, dapat dilihat bahwa Distrik Jair merupakan
distrik yang memiliki luas wilayah yang paling luas yaitu mencapai 3.061,73 km2 (11,29 persen).
Distrik Mandobo berada pada posisi kedua dengan luas wilayah mencapai 2.699,52 km2 (9,96
persen) kemudian diikuti oleh Distrik Subur dengan luas wilayah mencapai 2.660,09 km2 (9,81
persen). Sedangkan Distrik Ninati merupakan distrik dengan luas wilayah yang paling kecil,
yaitu hanya sebesar 287,07 km2 (1,06 persen).
Topografi
Ketinggian Wilayah
Kabupaten Boven Digoel berada pada ketinggian 10 meter hingga 2.077 meter di atas
permukaan laut (dpl). Namun sebagian besar wilayahnya (81,35%) berada pada ketinggian 0-
100 m di atas permukaan laut. Dilihat dari tabel 1.3 dibawah ini, dapat diketahui bahwa wilayah
pegunungan di Boven Digoel hanya 310,98 km2 atau 1,15 persen dari total luas wilayah
Kabupaten Boven Digoel.
11,29
9,96 9,81
1,06 JAIR SUBUR
KIA MINDIPTANA
INIYANDIT KOMBUT
SESNUK MANDOBO
FOFI ARIMOP
KOUH BOMAKIA
FIRIWAGE MANGGELUM
YANIRUMA KAWAGIT
KOMBAY WAROPKO
AMBATKWI NINATI
DATA STATISTIK SEKTORAL KABUPATEN BOVEN DIGOEL TAHUN 2019 4
Gambar 1.3. Peta Wilayah Kabupaten Boven Digoel Berdasarkan Ketinggian (DPL)
Sumber: Bappeda Kab. Boven Digoel (Peta RTRW Tahun 2008)
Tabel 1.2. Ketinggian Wilayah Kabupaten Boven Digoel Tahun 2018
No Penjelasan Luas (Ha) Persentase (%)
(1) (2) (3) (4)
1 0-100m 22.051,64 81,35
2 100-500m 4.107,00 15,15
3 500-1000m 638,67 2,36
4 >1000m 310,98 1,15
Jumlah 27.108,29 100,00
Sumber: Bappeda Kab. Boven Digoel (Peta RTRW Tahun 2008)
DATA STATISTIK SEKTORAL KABUPATEN BOVEN DIGOEL TAHUN 2019 5
Kemiringan Tanah
Wilayah pedataran rendah pesisir selatan Provinsi Papua meliputi lima kabupaten
dengan karakteristik umum yang hampir sama, yakni: Merauke, Boven Digoel, Asmat, Mappi
dan Mimika. Namun, pada Boven Digoel selain terdapat rawa, dataran, dan wilayah berombak,
juga terdapat wilayah yang bergelombang, berbukit dan bergunung, yakni pada sektor utara
wilayahnya yang berbatasan dengan Kabupaten Pegunungan Bintang. Namun, yang paling
dominan (61,33 persen) untuk wilayah di Boven Digoel memiliki kemiringan tanah sebesar 2
sampai 8 persen atau termasuk jenis tanah agak datar berombak.
Tabel 1.3. Persentase Luas Wilayah Berdasarkan Kemiringan Tanah di Kab. Boven Digoel
Kemiringan Tanah Penjelasan Luas (Ha) Persentase (%)
(1) (2) (3) (4)
0-2 % Datar-Agak Datar 105.722,37 3,90
2-8 % Agak Datar-Berombak 1.662.552,04 61,33
8-15 % Berombak-Bergelombang 603.972,92 22,28
15-25 % Bergelombang-Berbukit 268.643,25 9,91
25-40 % Berbukit-Bergunung 57.469,60 2,12
>40 % Bergunung 12.469,82 0,46
Jumlah 2.710.830,00 100,00
Sumber: Bappeda (RTRW), diolah
DATA STATISTIK SEKTORAL KABUPATEN BOVEN DIGOEL TAHUN 2019 6
Gambar 1.4. Peta Wilayah Kabupaten Boven Digoel Berdasarkan Kemiringan Tanah
Sumber: Bappeda Kab. Boven Digoel (Peta Rencana Tata Ruang Wilayah Kab. Boven Digoel 2008)
Fisiografi
Sebagian besar wilayah Boven Digoel didominasai oleh wilayah dataran, selebihnya
merupakan wilayah bergelombang dan hanya sebagian kecil wilayah merupakan daerah
gambut/rawa, perbukitan dan pegunungan (Gambar 1.5). secara umum, Bumi Kabupaten
Boven Digoel dapat dikelompokkan ke dalam lima wilayah fisiografi, yakni:
(1) Wilayah pedataran
(2) Wilayah gambut/rawa
(3) Wilayah bergelombang
(4) Wilayah perbukitan
DATA STATISTIK SEKTORAL KABUPATEN BOVEN DIGOEL TAHUN 2019 7
(5) Wilayah pegunungan
Gambar 1.5. Peta Wilayah Kabupaten Boven Digoel Berdasarkan Fisiografi Wilayah
Sumber: Bappeda Kab. Boven Digoel (Peta RTRW Tahun 2008)
DATA STATISTIK SEKTORAL KABUPATEN BOVEN DIGOEL TAHUN 2019 8
Tabel 1.4. Persentase Luas Wilayah Berdasarkan Klasifikasi Fisiografi di Kab. Boven Digoel
Klasifikasi Persentase Luas (%)
(1) (2)
Wilayah Gambut 3,90
Wilayah Dataran 61,33
Wilayah Bergelombang 22,28
Wilayah Perbukitan 9,91
Wilayah Pegunungan 0,46
Jumlah 100,00
Sumber: Bappeda RTRW, diolah
Luas Penggunaan Lahan
Sumber daya lahan di Kabupaten Boven Digoel berdasarkan Rencana Tata Ruang
Wilayah secara garis besar terbagi menjadi kawasan budidaya kehutanan (KBK) dan kawasan
budidaya non kehutanan (KBNK).
Luas Kawasan Lindung
Penentuan kawasan lindung di Kabupaten Boven Digoel dilakukan dengan
mempertimbangkan berbagai aspek. Provinsi Papua telah memiliki arahan kawasan hutan dan
perairan, berdasarkan SK Menteri Kehutanan No. 891 tahun 1999.
Tabel 1.5. Luas Kawasan Lindung di Kabupaten Boven Digoel
Klasifikasi Luas (Ha)
(1) (2)
Hutan Bergambut 30.278,09
Kawasan Hutan Lindung 123.107,40
Kawasan Hutan Produksi Konversi 315.697,47
Kawasan Hutan Produksi Terbatas 195.157,19
Kawasan Hutan Produksi Tetap 1.207.051,56
DATA STATISTIK SEKTORAL KABUPATEN BOVEN DIGOEL TAHUN 2019 9
Klasifikasi Luas (Ha)
(1) (2)
Kawasan Peruntukan Savana 35.804,25
Kawasan Rawa 315.005,62
Kawasan Sempadan Sungai 123.589,41
Sumber : Bappeda Kab. Boven Digoel
Luas Kawasan Budidaya
Jika dilihat dari kawasan budidaya, seperti yang ditunjukan oleh Tabel 1.6, maka
Kawasan Peruntukan Perkebunan memiliki luas lahan yang sangat besar dibanding yang lain,
yaitu sebesar 281.079,25 Ha. Luas kawasan budidaya yang paling kecil adalah Kawasan Industri,
dengan luasan hanya mencapai 1.706,93 Ha.
Tabel 1.6. Luas Kawasan Budidaya di Kabupaten Boven Digoel
Klasifikasi Persentase Luas (%)
(1) (2)
Peruntukan Kawasan Resapan Air 42.824,37
Kawasan Industri 1.076,93
Kawasan Pertanian Hortikultura 12.197,57
Kawsan Pertanian Tanaman Pangan 14.192,64
Kawasan Peruntukan Perkebunan 281.079,25
Kawasan Peruntukan Perkebunan Rakyat 2.000,00
Kawasan Peruntukan Pemukiman 11.128,25
Sumber : Bappeda Kab. Boven Digoel
Lahan Persawahan
Pada tahun 2016 Kabupaten Boven Digoel memiliki lahan sawah yang luas arealnya
mencapai 178 ha, dan di tahun 2017 jumlah lahan sawah mencapai 156 ha. Sawah non irigasi
adalah sawah yang lebih banyak diusahakan oleh masyarakat, dengan luas lahan pada tahun
2016 sebesar 140 Ha dan tahun 2017 sebesar 101 ha, sedangkan luasan area sawah irigasi pada
DATA STATISTIK SEKTORAL KABUPATEN BOVEN DIGOEL TAHUN 2019 10
tahun 2016 sebesar 38 Ha dan pada tahun 2017 meningkat menjadi 55 ha. Pada tahun 2018
luas lahan sawah non irigasi meningkat hampir dua kali lipat dari tahun sebelumnya, dimana
luasnya menjadi 203 ha. Sedangkan untuk data luas lahan sawah irigasi pada tahun 2018 tidak
tersedia.
Tabel 1.7. Luas Wilayah Berdasarkan Lahan Persawahan di Kabupaten Boven Digoel Tahun 2016, 2017, dan 2018
Jenis Sawah 2016 2017 2018
(1) (2) (3) (4)
Sawah Irigasi 38 55 *
Sawah Non Irigasi 140 101 203
Jumlah 178 156 *
Sumber : Dinas TPHPP Kabupaten Boven Digoel Keterangan: *) data tidak tersedia
Keadaan Iklim
Kabupaten Boven Digoel termasuk wilayah beriklim tropis dengan suhu rata-rata antara
26,6ºC – 27,7ºC pada enam tahun terakhir (periode 2013 s.d 2016). Seperti yang terlihat pada
tabel 1.8 di bawah, dalam kurun waktu enam tahun terakhir suhu udara terendah rata-rata
adalah 26,6 ºC terjadi pada tahun 2018 dan rata-rata suhu udara tertinggi terjadi pada tahun
2013 yaitu mencapai 27,7ºC. Pada tahun 2018 suhu udara terendah terjadi pada bulan Juli yaitu
sebesar 25,4ºC, dan suhu tertinggi terjadi pada bulan November yaitu mencapai 27,6ºC. selain
itu, terdapat pola yang sama pada setiap tahun, dimana suhu udara terendah selalu terjadi
pada bulan Juli dan suhu udara tertinggi terjadi antara bulan November dan Desember.
DATA STATISTIK SEKTORAL KABUPATEN BOVEN DIGOEL TAHUN 2019 11
Tabel 1.8 Rata-rata Suhu Udara di Kabupaten Boven Digoel Tahun 2013-2018
No Bulan Rata-rata Suhu Udara (ºC)
2013 2014 2015 2016 2017 2018
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Januari 28,3 27,1 26,8 27,9 26,9 27,2
2 Februari 28,7 27,0 26,7 27,3 26,9 27,3
3 Maret 28,4 27,1 26,6 27,6 27,1 26,8
4 April 28,2 27,4 27,0 27,5 27,0 27,1
5 Mei 28,0 27,1 26,7 27,5 27,0 26,9
6 Juni 27,0 26,3 26,1 26,6 26,1 25,6
7 Juli 26,4 25,2 25,2 26,1 25,6 25,4
8 Agustus 26,4 25,3 25,2 26,1 25,7 25,3
9 September 27,2 25,9 27,2 26,8 26,3 25,6
10 Oktober 27,9 27,3 27,9 27,1 26,9 27,2
11 November 28,0 27,5 27,7 27,8 27,3 27,6
12 Desember 28,1 27,3 27,9 27,2 27,3 27,4
Rata-rata 27,7 26,7 26,8 27,1 26,7 26,6
Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Kab. Boven Digoel, 2018
Dalam kurun waktu enam tahun terakhir (periode 2013 s.d 2018) rata-rata kelembapan
udara terendah terjadi pada tahun 2013 dan 2015 yaitu sebesar 85,2 persen, Sedangkan
Kelembapan Udara tertinggi terjadi pada tahun 2017 yaitu mencapai 87 persen. Jika dilihat data
kelembaban udara pada tahun 2017 relatif normal dengan kelembaban udara rata-rata 87
persen, dimana kelembaban udara tertinggi terjadi di bulan Juli yakni mencapai 90 persen, dan
yang terendah sebesar 84,4 persen terjadi di bulan November. Pada tahun 2018 terjadi
penurunan rata-rata kelembaban udara sebesar 1,1 persen menjadi 85,9 persen. Dimana
kelembaban udara terendah pada tahun tersebut terjadi pada bulan Oktober yakni sebesar 81
persen, sedangkan kelembaban udara tertinggi terjadi pada bulan Juli yakni mencapai 88,4
persen.
DATA STATISTIK SEKTORAL KABUPATEN BOVEN DIGOEL TAHUN 2019 12
Tabel 1.9. Rata-rata Kelembapan Udara di Kabupaten Boven Digoel Tahun 2013-2018
No Bulan Rata-rata Kelembapan Udara (%)
2013 2014 2015 2016 2017 2018
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Januari 80,5 76,6 85,7 82,9 86,3 85,0
2 Februari 82,9 84,0 85,4 86,4 85,7 83,6
3 Maret 80,3 85,3 85,8 86,7 85,6 87,0
4 April 81,7 84,5 85,8 87,0 86,4 86,8
5 Mei 84,1 87,5 84,4 87,1 88,1 87,4
6 Juni 86,9 88,2 87,1 88,6 89,5 87,9
7 Juli 85,4 88,6 85,5 88,3 90,4 88,4
8 Agustus 81,8 89,2 79,7 86,8 87,9 87,6
9 September 80,1 85,9 72,3 86,9 88,1 86,1
10 Oktober 83,3 83,0 73,2 86,2 85,8 81,0
11 November 79,2 85,0 83,1 84,2 84,8 83,9
12 Desember 83,3 86,0 81,5 85,6 85,0 86,1
Rata-rata 82,5 85,3 82,5 86,4 87,0 85,9
Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Kab. Boven Digoel, 2018
Matahari bersinar sepanjang tahun dengan rata-rata intensitas penyinaran tertinggi
dalam enam tahun terakhir terjadi pada tahun 2015, yaitu sebesar 49,4 persen dan terendah
terjadi pada tahun 2013 yaitu mencapai 40 persen. Pada tahun 2017, intensitas penyinaran
matahari mencapai 44,7 persen, berkurang dari tahun sebelumnya, yaitu 47,0 persen di tahun
2016. Pada tahun 2018 tercatat bahwa rata-rata intensitas penyinaran matahari yang terjadi
sepanjang tahun mencapai 46,5 persen, dimana intensitas terendah terjadi pada bulan Agustus
yakni mencapai 29,3 persen dan intensitas tertinggi terjadi pada bulan Oktober yakni mencapai
67,6 persen.
DATA STATISTIK SEKTORAL KABUPATEN BOVEN DIGOEL TAHUN 2019 13
Tabel 1.10. Rata-rata Penyinaran Matahari di Kabupaten Boven Digoel Tahun 2013-2018
No Bulan Rata-rata Penyinaran Matahari (%)
2013 2014 2015 2016 2017 2018
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Januari 36,2 43,0 47,3 59,4 44,6 26,4
2 Februari 34,0 62,0 53,0 51,4 50,6 64,5
3 Maret 55,9 * 61,0 50,7 60,9 59,9
4 April 52,5 * 52,4 53,7 49,4 59,6
5 Mei 48,4 * 49,1 49,8 41,7 19,4
6 Juni 34,3 * 21,6 28,6 42,4 35,9
7 Juli 18,9 * 37,7 26,9 11,0 29,7
8 Agustus 30,3 28,3 36,9 40,4 27,6 29,3
9 September 38,2 37,6 63,0 48,9 23,0 42,6
10 Oktober 46,8 58,8 55,4 49,5 50,7 69,3
11 November 50,2 52,5 52,3 52,4 67,6 67,0
12 Desember 34,5 55,4 63,1 52,3 66,3 54,5
Rata-rata 40,0 48,2 49,4 47,0 44,7 46,5
Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Kab. Boven Digoel, 2018
DATA STATISTIK SEKTORAL KABUPATEN BOVEN DIGOEL TAHUN 2019 14
Dalam enam tahun terakhir (periode 2013 s.d 2018) kecepatan angin tertinggi berkisar
antara 8 sampa 19 knot dimana kecepatan angin terbesar terjadi pada tahun 2018 yakni
sebesar 19 knot.
Tabel 1.11. Kecepatan Angin di Kabupaten Boven Digoel Tahun 2013-2018
Tahun Kecepatan Angin (Knot)
Terendah Tertinggi
(1) (2) (3)
2013 1 10
2014 3 9
2015 1 8
2016 2 8
2017 1 15
2018 2 19
Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Kab. Boven Digoel, 2018
Seperti halnya kabupaten lain yang ada di Indonesia, pada bulan November sampai Juni
angin bertiup dari benua asia dan samudera pasifik mengandung banyak uap air yang
menyebabkan terjadinya hujan di sebagian besar wilayah Indonesia, termasuk di Kabupaten
Boven Digoel. Sedangkan musim kemarau terjadi antara bulan juli dan oktober, dimana pada
bulan ini angin bertiup dari benua Australia yang sifatnya kering dan sedikit mengandung uap
air. Seperti halnya daerah Sulawesi Tenggara pada umumnya, di Kabupaten Boven Digoel angin
bertiup dengan arah yang tidak menentu, yang mengakibatkan curah hujan yang tidak menentu
pula, dan keadaan ini dikenal sebagai musim pancaroba. Berdasarkan tabel di bawah dapat
terlihat, dalam kurun waktu enam tahun terakhir (periode 2013 s.d 2018) curah hujan maksimal
tertinggi terjadi pada bulan Mei tahun 2014 yaitu mencapai 292mm. Sedangkan pada tahun
2018, terlihat bahwa hujan terjadi di sepanjang tahun yakni dari bulan januari sampai dengan
desember, dengan curah hujan maksimal tertinggi terjadi pada bulan November yaitu mencapai
104,1 mm.
DATA STATISTIK SEKTORAL KABUPATEN BOVEN DIGOEL TAHUN 2019 15
Tabel 1.12. Curah Hujan di Kabupaten Boven Digoel Tahun 2013-2018
Tahun Bulan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Juli Agts Sept Okt Nov Des
2013
CH 208 380 257 402 549 611 227 153 182 576 316 349
MAX 56 46 86 58 162 118 34 89 89 85 110 90
HH 20 22 23 23 21 27 20 19 12 19 14 21
2014
CH 343 316 249 650 810 211 169 417 282 136 264 401
MAX 161 67 47 122 292 41 39 82 96 55 68 85
HH 20 20 20 22 21 20 19 24 13 13 11 20
2015
CH 295 367 306 407 326 263 189 64 24 120 235 64
MAX 37 74 62 71 117 65 57 47 9 47 79 22
HH 21 22 23 21 17 14 8 4 6 6 13 10
2016
CH 129 231 282 362 396 330 409 286 496,1 384,2 293,8 553
MAX 70 33 79 83 119 112 82 64 81,1 80,1 68,1 85,3
HH 9 18 17 19 17 17 18 17 21 20 14 22
2017
CH 208 380 257 402 549 611 227 153 182 576 316 349
MAX 56 46 86 58 162 118 34 89 89 85 110 90
HH 20 22 23 23 21 27 20 19 12 19 14 21
2018
CH 443,9 413,4 350,7 433,8 444,0 266,9 212,9 355,3 420,4 223,6 468,6 293,9
MAX 93,0 81,7 44,6 114,1 90,2 67,5 82,9 85,6 77,9 79,2 104,1 63,1
HH 22 18 24 14 21 22 17 17 19 9 13 19
Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Kab. Boven Digoel, 2018
Keterangan : CH=Curah Hujan, MAX=Curah Hujan Maksimal, dan HH=Hari Hujan
DATA STATISTIK SEKTORAL KABUPATEN BOVEN DIGOEL TAHUN 2019 16
Tabel 1.13. Indikator-indikator Klimatologi Kabupaten Boven Digoel Tahun 2013-2018
Informasi Klimatologi 2013 2014 2015 2016 2017 2018
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. Suhu (ºC)
Maximum 22,2 21,5 18,5 21,5 21,8 19,5
Minimum 34,2 35,8 37,1 36,4 35,2 36,1
2. Kelembapan Udara (%)
Maximum 48 43 35 43 42 31
Minimum 99 98 98 99 99 100
3. Curah Hujan (mm/th)
Maximum 149,9 137,4 24 128,9 225,4 212,9
Minimum 609,7 809,7 407,2 553 548,5 468,6
4. Kecepatan Angin (Knot)
Maximum 1 3 1 2 1 2
Minimum 10 9 8 8 15 19
5. Kepanasan Matahari (%) 480,2 538,7 592,8 564 535,8 558,1
6. Klimatologi
Curah Hujan Rata-rata
(mm/bln) * 357,2 225,7 351,8 403,5 360,6
Jumlah Hari Hujan * 223 165 209 260 216
Temperatur * 26,9 26,8 27,1 26,7 26,6
Tingkat Kelembapan * 86 83 86 87 86
Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Kab. Boven Digoel, 2018
Wilayah Perbatasan Negara
Berdasarkan informasi dari Badan Perbatasan dan Kerjasama Daerah Kabupaten Boven
Digoel, tercatat panjang perbatasan darat antara kabupaten Boven Digoel terhadap negara lain
yakni Negara Papua New Guinea (PNG) adalah sepanjang 190 km, dengan jumlah patok batas
(Meridians Menumental) antar kedua negara berjumlah 9 patok (TPB-Tugu Pilar Batas), dimana
DATA STATISTIK SEKTORAL KABUPATEN BOVEN DIGOEL TAHUN 2019 17
4 patok menjadi tanggung jawab Pemerintah Indonesia dan 5 patok menjadi tanggung jawab
Pemerintah Papua New Guinea (PNG). Panjang perbatasan ini tercatat dari tahun 2004 hingga
sekarang tahun 2016. Namun pada tahun 2017 panjang perbatasan dengan negara PNG
berubah menjadi 400km, dan di tahun 2018 berubah menjadi 700 km.
Tabel 1.14 Jumlah Pelintas Batas (Orang) di Kabupaten Boven Digoel Tahun 2013-2018
Titik Lintas Tahun
2013 2014 2015 2016 2017 2018
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Distrik Kombut-Kampung Kombut ± 120 ± 150 ± 170 ± 180 * *
Distrik Ninati-Kampung Yetetkun ± 115 ± 135 ± 150 ± 155 * *
Distrik Jair-Kampung Naga ± 130 ± 140 ± 160 ± 167 * *
Sumber : Badan Perbatasan dan Kerjasama Daerah Kabupaten Boven Digoel, 2018
Jumlah pelintas batas dari tahun 2013 hingga tahun 2016 di Kabupaten Boven Digoel
terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2016, dari tiga titik lintas batas yang ada, jumlah
pelintas batas paling banyak melalui titik lintas di Kampung Kombut Distrik Kombut. Tercatat
sebanyak kurang lebih 180 orang yang melitas batas melalui titik tersebut. Jumlah pengungsi
yang telah kembali ke Indonesia (Repatrian) pada tahun 2015 tercatat sebanyak 21 Kepala
Keluarga (KK) atau sebanyak 67 jiwa.
Kabupaten Boven Digoel memiliki satu Pos Lintas Batas Negara (PLBN) dan dua Pos imigrasi. Pos
tersebut berkedudukan di Distrik Mindiptana dan Ditrik Waropko. Dalam rangka tetap
terjalinnya persahabatan diantara kedua negara, pada tahun 2018 diadakanlah pertemuan
antar keduanya, yaitu sekali dalam setahun.