geolistrik.pdf

17
5 BAB II TEORI DASAR II.1 Metoda Geolistrik Geolistrik adalah salah satu metode dalam geofisika yang mempelajari sifat aliran listrik di dalam bumi. Metode geolistrik yang terkenal antara lain Metode Self Potential, Arus Telluric, Magneto Telluric, Electromagnetic, IP (induced polarization) dan Resistivity ( Tahanan jenis). Studi medan listrik dan arus bumi masih tergolong disiplin ilmu geofisika yang muda. Meskipun demikian, metode geolistrik pada geologi telah digunakan sejak 100 tahun yang lalu untuk mencari prospek deposit sulfida menggunakan metoda SP (Self Potential) studi geofisika mulai dibangun pada awal abad ke 20. Pada tahun 1912 Schlumberger bersaudara di perancis bekerja dengan dasar metoda garis equipotential dan tellurik. Di Amerika F.Wenner membangun konsep pengukuran tahanan jenis semu. Di Swedia dua orang ahli geofisika, Lundberg dab Saundberg membangun metoda elektromagnetik untuk prospek deposit ore. Metode Geolstrik dapat membedakan batuan menurut tahanan jenis, permeabilitas dan aktivitas elektrokimia. Metoda ini dapat dikelompokkan dari beberapa pandangan. Dalam tesis ini pembahasan di khususkan pada Metode Geolistrik Self Potential (Potensial diri)

Upload: ahmad-samsudin

Post on 06-Nov-2015

217 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

  • 5BAB II TEORI DASAR

    II.1 Metoda Geolistrik

    Geolistrik adalah salah satu metode dalam geofisika yang mempelajari

    sifat aliran listrik di dalam bumi. Metode geolistrik yang terkenal antara lain

    Metode Self Potential, Arus Telluric, Magneto Telluric, Electromagnetic, IP

    (induced polarization) dan Resistivity ( Tahanan jenis). Studi medan listrik dan

    arus bumi masih tergolong disiplin ilmu geofisika yang muda. Meskipun

    demikian, metode geolistrik pada geologi telah digunakan sejak 100 tahun yang

    lalu untuk mencari prospek deposit sulfida menggunakan metoda SP (Self

    Potential) studi geofisika mulai dibangun pada awal abad ke 20. Pada tahun 1912

    Schlumberger bersaudara di perancis bekerja dengan dasar metoda garis

    equipotential dan tellurik. Di Amerika F.Wenner membangun konsep pengukuran

    tahanan jenis semu. Di Swedia dua orang ahli geofisika, Lundberg dab Saundberg

    membangun metoda elektromagnetik untuk prospek deposit ore.

    Metode Geolstrik dapat membedakan batuan menurut tahanan jenis, permeabilitas

    dan aktivitas elektrokimia. Metoda ini dapat dikelompokkan dari beberapa

    pandangan. Dalam tesis ini pembahasan di khususkan pada Metode Geolistrik

    Self Potential (Potensial diri)

  • 6II.2 Metode Self Potential (Potensial Diri)

    Metoda SP ini merupakan metoda geofisika yang sangat sederhana dan

    murah, walaupun fenomena dari Self Potential ini lebih cenderung dimanfaatkan

    dalam usaha pengeboran dibandingkan dengan penelitian diatas permukaan.

    Umumnya metode ini hanya baik untuk eksplorasi dangkal, sekitar 100m.

    Jika kedalaman lapisan lebih dari harga tersebut informasi yang di peroleh kurang

    akurat. Metode Self Potential ini lebih banyak di gunakan dalam bidang

    Engineering Geology (seperti penentuan kedalaman batuan dasar), pencarian

    reservoir air, metode pendukung dalam pencarian ladang geothermal dan

    seterusnya.

    II. 3 Perkembangan Self Potential (Potensial Diri)

    Metoda Self Potential atau Potensial Diri diprakarsai oleh Robert Fox

    pada tahun 1830. Dia menggunakan eloktroda yang terbuat dari lempengan

    tembaga yang dihubungkan ke galvanometer untuk mendeteksi adanya kandungan

    sulfida tembaga di Cornwall, Inggris. Metoda ini telah digunakan sejak tahun

    1920 sebagai metoda pendukung dalam eksplorasi logam. Tetapi dalam beberapa

    tahun terakhir metoda SP juga digunakan untuk penelitian aliran air bawah tanah

    dan penyelidikan geothermal, juga merupakan metoda yang lebih praktis dalam

    pengambilan data

    II.4 Asal usul Self Potential (Potensial Diri)

    Metoda SP merupakan metoda pasif, dimana perbedaan dari potensial

    alamiah bumi terukur diantara dua elektroda yang tertancap pada permukaan

  • 7bumi. Potensial yang diukur dapat bernilai antara kurang dari satu milivolt (mV)

    sampai lebih besar dari satu volt, dan nilai yang bertanda positif (+) atau negatif (-

    ) dari potensial terukur merupakan faktor penting dalam interpretasi dari anomali

    SP. Self Potential dihasilkan dari sumber alamiah, walaupun proses alam yang

    terjadi belum dapat dijelaskan secara jelas. Tetapi dari beberapa hal dapat

    dikategorikan, dan pada tabel dibawah diberikan beberapa contoh dari sumber dan

    tipe anomali SP.

    Tabel II.1 Sumber dan tipe anomali SP (Reynold., 1997)

    Sumber Tipe Anomali SP

    MINERAL POTENTIALSSulphide

    negatif ratusan mVGraphiteMagnetiseCoalManganeseQuartz veins

    positif puluhan mVPegmatites

    BACKGROUNDPOTENTIAL

    Fluid Streamingpositif/negatif 100 mV

    Geochemical ReactionBioelectric (plants, trees) negatif 300 mVGroundwater positif/negatif puluhan - ratusan

    mV

  • 8Potensial alamiah tanah mengandung dua komponen, yaitu potensial yang

    konstan tidak berarah dan yang kedua adalah berfluktuasi terhadap waktu.

    Komponen yang konstan trehadap waktu terutama disebabkan oleh proses

    elektrokimia dan komponen yang bervariasi disebabkan oleh macam-macam

    proses mulai dari arus AC yang diinduksikan oleh petir dan variasi medan

    magnetik bumi sampai kepada yang diakibatkan oleh hujan deras. Dalam

    eksplorasi SP dua komponen ini disebut sebagai potensial mineral dan potensial

    background.

    Faktor utama yang mempengaruhi berbagai proses terjadinya self-

    potensial adalah air tanah. Potensial ini disebabkan oleh ion-ion yang terlarut

    dalam air. Macam-macam potensial dapat dilihat dalam daftar Tabel II.2 berikut

    ini :

    Tabel II.2 Macam-macam sumber potensial (Reynold., 1997)

    - ELECTROKINETIC POTENTIALElectrofiltrationElectromechnicalStreaming

    - ELECTROCHEMICAL POTENTIAL variable with timeDIFFUSION POTENTIAL

    Liquid Junction

    NERNST POTENTIALShale

    - MINERAL POTENTIAL constant

  • 9Ada tiga cara mekanisme konduksi batuan, yaitu dengan dielektrik,

    electrolitik, dan konduksi elektronik. Konduktivitas listrik dari batuan berpori

    bergantung pada porositas (dan susunan pori) dan mobilitas air atau fluida yang

    lain untuk melewati ruang berpori tersebut (dalam hal ini bergantung pada

    mobilitas ionik, konsentrasi larutan, Viskositas, temperatur, dan tekanan)

    II.4.1 Potensial Elektrokinetik

    Potensial Elektrokinetik terbentuk sebagai hasil dari aliran elektrolit melalui

    sifat kapilaritas (medium berpori). Potensial diukur sepanjang kapiler. Potensial

    yang timbul dari pengukuran mengasumsikan sebagai proses elektrofiltrasi,

    elektromekanika, atau aliran potensial. Menurut hukum Helmholtz, aliran dari

    arus listrik berhubungan dengan gradien hidrolik dan kuantitas yang dikenal

    sebagai koefisien kopling elektrofiltrasi (CE) yang merepresentasikan sifat fisis

    dan kelistrikan dari elektrolit dan medium yang dilewatinya. Aliran air sejajar

    dengan batasan geologis. Gambar II.1 berikut dihasilkan dari berbagai situasi

    geologis yang berbeda.

  • 10

    Gambar II.1 Profile elektrofiltrasi ideal SP (Reynolds, 1997)

    Gambar II.2 Anomali SP pada sumur pompa (Reynolds, 1997)

    Gambar II.2 di atas menunjukkan adanya anomali SP pada sumur pompa.

    Terlihat nilai potensial cenderung meningkat ke arah positif sesuai dengan arah

    50 100 150

    10

    20

    30

    40

    mV

    SP terukur

    5

    10

    15

    20

    Kedalaman (m

    )

    muka air sebelum dipompa

    muka air ketika dipompa

    exlpoitation borehole monitoring borehole

  • 11

    aliran air, dalam hal ini muatan listrik mengalir dalam arah yang berlawanan.

    Potensial elektrokinetik juga dapat digunakan dalam kasus hidrogeologi, dapat

    dilihat pada gambar II.3 respon SP yang didapat sesuai dengan batas akuifer suatu

    daerah yang telah diinterpretasikan dengan metoda geolistrik sounding. Hal

    tersebut diasumsikan terjadi karena adanya aliran fluida dalam lapisan

    GambarII.3 Anomali SP pada kasus hidrogeologi (Reynolds, 1997)

    II.4.2 Potensial Elektrokimia

    Perubahan potensial difusi (Ed) secara transien dapat mencapai beberapa

    puluh mV. Hal ini dapat disebabkan oleh perbedaan mobilitas elektrolit-elektrolit

    yang memiliki konsentrasi yang berbeda-beda didalam air tanah. Untuk

    menjelaskan kejadian potensial background diperlukan sumber yang dapat

    mempertahankan ketidakseimbangan konsentrasi elektrolit. Apabila tidak terjadi

    w a te r ta b le

    1 0 0 0 m

    8 0 0 m

    P o s tu la te dS a tu r a te d

    Z o n e

    B a s e m e n t

    1 0 0 m V

    2 5 0 m

    S P A n o m a ly

  • 12

    perbedaan konsentrasi akan hilang oleh difusi seiring dengan waktu. Potensial

    Nernst (EN) adalah perbedaan potensial dari dua elektroda yang dicelupkan

    kedalam larutan homogen dimana konsentrasi larutan tersebut secara lokal

    berbeda-beda. Potensial elektrokimia timbul karena proses kimia dimana meliputi

    potensial diffusi dan potensial Nerst.

    Potensial diffusi (ED) terjadi karena perbedaan mobilitas berbagai ion

    dalam larutan-larutan yang berbeda konsentrasinya. Ion bergerak dari konsentrasi

    lebih besar ke konsentrasi yang kecil.

    )/log()()(

    21 ccIIFIIR

    Ecan

    ca

    D (2.1)

    dengan : R = Konstanta gas universal (8,31 Joules /o c)

    F = Konstanta Faraday (9,65 x 104 c/mol)

    = Suhu mutlak

    n = Valensi

    Ia dan Ic = Mobilitas anion dan kation

    c1 dan c2 = Konsentrasi larutan

    Potensial Nerst (Es) muncul ketika dua elektroda yang sama tetapi beda

    konsentrasi larutannya.

    )/log( 21 ccFRE

    n

    s

    .(2.2)

    Namun, anomali potensial yang dihasilkan dari proses ini sangat kecil

    sehingga tidak begitu berpengaruh besar. Anomali potensial yang besar dihasilkan

  • 13

    dari potensial yang timbul berdasarkan proses elektrokinetik. Terlihat persamaan

    potensial Nernst merupakan kasus khusus dari persamaan potensial diffusi dan

    dapat dengan mudah dikombinasikan untuk membentuk potensial elektrokimia.

    Potensial Nernst ini sangat penting dalam well-logging, dalam kasus ini disebut

    pula sebagai potensial serpihan batuan. Terlihat bahwa potensial elekrokimia ini

    secara langsung bergantung pada konsentrasi dan temperatur. Temperatur dan

    rasio konsentrasi yang tinggi akan membuat nilai potensialnya membesar, karena

    alasan inilah pengukuran self potensial sangat penting dalam eksplorasi sumber

    sumber-geotermal, dimana temperaturnya memiliki konsentrasi ion yang tinggi.

    Lebih jauh lagi potensial elektrokimia ini dianggap disebabkan oleh adsorpsi

    anion oleh permukaan pembuluh kuarsa dan pegmatit dikenal sebagai potensial

    adsorbsi atau potensial Zeta. Sebagai contoh anomali yang mencapai nilai +100

    mV terukur pada batuan pegmatite didalam granit. Sebagai tambahan potensial

    adsorbsi dapat teramati sebagai anomali pada tanah liat dimana lapisan ganda

    padat-cair yang dapat membangkitkan beda potensial.

    II.4.3 Potensial Mineral

    Yang paling penting dalam penggunaan metoda self potensial dalam

    eksplorasi mineral adalah potensial mineral yang berhubungan dengan bijih

    mineral massif (dalam jumlah besar). Anomali potensial yang sangat negatif

    teramati secara khusus pada pirit dan chalcopirit serta konduktor konduktor

    lainnya. Juga dapat diamati pada sphalerite yang merupakan penghantar yang

    buruk. Tipe sebuah fungsi ( sebagai contoh, polinominal, fungsi-fungsi

    eksponensial, fungsi sinus dan cosines)

  • 14

    current flowsurface

    4FeS

    elektron

    2HFeO

    H2Fe

    3)(OHFe3)(OHFe

    2)(OHFeH

    3Fe

    OH

    2Fe

    22OHOH

    dissolvedO2

    water table

    OH 2

    Gambar II.4 Model mengenai timbulnya potensial mineral (Reynold., 1997)

    Model Sato dan Mooney (1960) memberikan penjelasan paling lengkap mengenai

    timbulnya potensial mineral (Gambar II.4), walaupun belum ada hipotesa yang

    bisa mencakup seluruh mineral yang telah teramati. Ketika sebagian badan bijih

    berada diatas permukaan air tanah terbentuk katoda sebagai hasil dari reduksi ion

    disekeliling elektrolit sehingga memerlukan elektron. Sebaliknya dibawah

    permukaan air tanah terbentuk anoda dimana oksidasi lebih dominan dan ion

    kehilangan elektron-elektronnya. Peran dari bijih meneral adalah meneruskan

    aliran elektron dari bagian bawah ke bagian atas hasilnya bagian atas permukaan

    menjadi lebih negatif (menjadi anomali negatif pada pengukuran metoda SP) dan

    bagian bawah menjadi lebih positif.

    II.5 Model Tali Busur (SECANT)

    Metode Secant (baca:sekan) merupakan modifikasi metode Newton-

    Raphson. Pada Metode Newton Raphson kita menggunakan garis singgung pada

    titik ))(,( 00 xfx sebagai hampiran )(xf di sekitar 0x dan mencari titik potongan

    dengan sumbu x sebagai hampiran akar. Dengan kata lain, Metode Newton-

  • 15

    Raphson memerlukan nilai dua buah fungsi, yakni nxf dan )(' nxf , pada setiapiterasi. Apabila kedua fungsi tersebut tidak rumit, metode tersebut mungkin sangat

    baik mengingat tingkat kekonvergenannya. Akan tetapi sebagaimana sudah

    disinggung di depan, dalam beberapa kasus mungkin tidak mudah menurunkan

    )(' xf dari )(xf . Oleh karena itu diperlukan suatu metode pengganti yang

    memiliki tingkat kekonvergenan mendekati tingkat kekonvergenan metode

    Newton-Raphson. Metode alternative ini dinamakan metode Tali Busur ( Secant ).

    Gambar II.5 Proses Iterasi Metode Tali Busur

    Garis yang melalui titik ))(,( 00 xfx dan ))(,( 11 xfx adalah01

    01 )()(xx

    xfxf

    .

    Persamaan tali busurnya adalah

    )()()()( 101

    011 xx

    xx

    xfxfxfy

    (2.3)

    Hampiran pertama 2x diperoleh dengan mencari titik potong kurva (2.3) dengan

    sumbu x artinya titik )0,( 2x memenuhi persamaan diatas :

    X3X1 X0X2

    f (x0)f (x1)

    Y= f (x)

  • 16

    )()()()(0 1201

    011 xx

    xx

    xfxfxf

    atau

    01011

    12)()(

    xfxfxxfxf

    xx

    jadi, )()())((

    01

    01112

    xfxfxxxf

    xx (2.4)

    dengan mengulang persamaan diatas, secara umum kita dapatkan :

    )()()( 1

    11 n

    nn

    nn

    nn xfxfxf

    xxxx

    .(2.5)

    Proses iterasi metode Tali Busur dilukiskan pada gambar 2.5. Perhatikan, metode

    Tali Busur berbeda dengan metode Newton-Raphson dalam hal kebutuhan titik

    awal, sedangkan metode Tali Busur memerlukan dua buah titik awal sebagai

    permulaan proses iterasinya. Metode Tali Busur juga berbeda dengan metode

    Newton-Raphson dalam hal perhitungan fungsi pada setiap iterasi. Metode Tali

    Busur hanya memerlukan perhitungan nilai-nilai sebuah fungsi f (di dua titik )

    pada setiap iterasinya.

    II.6 Pendekatan Least Square terhadap kedalaman dari Anomali Self

    Potential yang disebabkan oleh Silinder Horisontal

    Salah satu yang terpenting dari masalah eksplorasi adalah mengestimasi

    bentuk dan kedalaman benda yang tertimbun. Berbagai macam metode telah

    dikembangkan untuk menentukan kedalaman dan bentuk struktur timbunan dari

    data potensial diri (SP).Metode-metode tersebut secara umum terbagi pada dua

    kategori. Kategori pertama meliputi 2D dan 3D dilanjutkan dengan pemodelan

  • 17

    dan metode inversi. Kategori kedua meliputi metode geometri yang sederhana

    yaitu model bola,silinder horizontal dan silinder vertical yang dapat menentukan

    kedalaman dan bentuk dari strukur timbunan pada data observasi SP. Dari

    kategori kedua inilah penulis mencoba membuat pemodelan, menghitung

    kedalaman dan menganalisa suatu bentuk anomali yang tertimbun di daerah Karst

    diDesa Masawah kecamatan Cimerak Kabupaten Ciamis Jawa Barat..

    Keuntungan dari metode Fixed Geometri pada pemodelan 2D dan 3D yang

    kontinyu dan metode inversi adalah tidak memerlukan kerapatan arus, resistivity

    dan informasi kedalaman yang dibutuhkan dari data geologi dan geofisika. Untuk

    interpretasi isolasi sumber anomali yang sederhana, metode Fixed Geometri juga

    lebih cepat dan tepat. Beberapa metode telah dikembangkan untuk

    menginterpretasi data SP dengan menggunakan metode Fixed Geometri,adapun

    metode yang digunakan penulis adalah metode dari Battacharya dan Roy(1981).

    Dengan mengikuti pendapat Abdelrahman (1998), ungkapan yang umum

    dari anomali SP dihasilkan oleh beberapa polarisasi struktur geologi yang

    sederhana yang dapat direpresentasikan dengan persamaan :

    Nizx

    zxKqzxVq

    i

    ,...,2,1,)(sincos),,,( 221

    (2.6)

    dimana z adalah kedalaman, adalah sudut polarisasi, K adalah momen dipolelistrik, ix adalah koordinat posisi dan q adalah factor yang berhubungan dengan

    bentuk dari struktur timbunan yang sama dengan 0.5, 1.0 dan 1.5 secara berturut-

    turut untuk silinder vertikal, silinder horizontal dan bola. Lihat aplikasi dari

    persamaan (2.6) digambarkan oleh Yungul (1950). (Abdelrahman,E.M.,El-

  • 18

    Araby,H.M.,Hassaneen,H.i., dan Hafez,M.A.,New Methods for shape and Depth

    Determinations from SP Data:Geophysics,68,hal1203,2003)

    Pada daerah Origin )( ix , persamaan (4.1) dapat memberikan hubungan persamaan

    sin)0(12 VzK

    q . (2.7)

    dimana V(0) adalah nilai anomali pada daerah origin, dengan membuat persamaan

    (2.6) dipasang pada 0 kita dapatkan

    0

    cotx

    z (2.8)

    dimana 0x adalah jarak dari titik nol ke anomaly. Dengan mensubtitusi persamaan

    (2.7) dan (2.3.3) , persamaan (2.3.1) dapat ditulis dengan bentuk normalnya

    adalah

    qi

    q

    zx

    z

    xxVqzxVx

    22

    2

    10

    0

    0,,

    (2.9)

    dalam hal ini, kita dapat mengeliminasi K dan dari persamaan (2.6) denganmemperkenalkan dua informasi yang dinamakan V(0) dan 0x , dengan cara

    mendapatkan nilai dari z terlabih dulu. z yang belum diketahui pada persamaan

    diatas dapat dicari dengan persamaan

    N

    i

    qiii

    N

    i

    qiiii

    zxxxxxV

    zxxxxxLz

    1

    12220

    20

    2

    1

    1220

    2

    )(/)()0(

    )/()()(. (2.10)

  • 19

    Dengan persamaan (2.10) z bisa didapat dengan menggunakan metoda

    standard untuk pemecahan persamaan nonlinier seperti metode Newton, metode

    Sekan dan metode Bisection . Pada kasus ini penulis menggunakan metode Tali

    Busur (Sekan) seperti yang telah di jelaskan dihalaman sebelumnya. Ketika z dan

    q diketahui, sudut polarisasi dapat ditentukan dari persamaan (2.8) denganmengetahui , momen potensial listrik K dapat ditentukan dari persamaan (2.7).Terakhir kita membandingkan anomali dari hasil data lapangan dan anomali yang

    dari hasil pengolahan komputer.

    gambar II.6 Sebuah tipekal Anomali dari SP dengan profil sebuah silinder horisontal

  • 20

    Gambar II.7 gambar irisan permukaan tampak samping dari silinder horizontal dan bola

    II.7 Geologi Karst

    Karst merupakan suatu komplek fenomena geologi dengan sistem

    hidrologi yang sangat spesifik, tersusun atas batuan yang bersifat mudah larut

    seperti batugamping, dolomit, gipsum, dan batuan mudah larut lainnya

    (Milanovic, 1981). Berdasarkan tempat terbentuknya (lingkungan pengendapan)

    batuan-batuan yang tersusun di karst merupakan Sedimen Laut (marine) atau

    dengan kata lain diendapkan dilaut.

    Secara fisik, kawasan karst merupakan daerah yang kering dan tandus,

    sehingga penduduk yang tinggal di daerah tersebut mengalami kekurangan air,

    terutama di musim kemarau. Permasalahan kekeringan di kawasan karst

    sebenarnya dapat diatasi, mengingat potensi sumberdaya air yang dimilikinya

    sangat melimpah. Permasalahannya adalah perilaku air di kawasan karst

    membentuk sistem hidrologi khas dan rumit yang berkembang melalui sistem

  • 21

    rekahan dan saluran bawah permukaan sehingga sulit untuk diketahui potensi dan

    pemanfaatannya (Setiawan dkk, 2008).

    Salah satu kawasan karst yang menarik untuk diteliti adalah kawasan karst

    Cijulang yang terletak di Kab. Ciamis, provinsi Jawa Barat. Kawasan Karst

    Cijulang belum banyak diteliti, adapun penelitian sebelumnya berupa pemetaan

    geologi dan fasies karbonat serta pemetaan hidrogeologi skala 1 : 250.000.

    Dari sudut pandang Hidrogeologi zona lemah pada batuan (kekar, rekahan,

    sesar) merupakan strukutr geologi yang sangat berperan dalam mengontrol sistem

    hidrogeologikarst. Fluida, dalam hal ini air, memiliki kecendrungan mengalir

    melaluli zona lemah pada batuan yg secara morfologi di tunjukkan oleh adanya

    kelurusan morfologi pada kawasan karst sangat bergyna dalam menentukan pola-

    pola pengaliran bawah tanah.

    Studi metoda Geolistrik Self Potential dicoba di Kec. Cijulang, Kabupaten

    Ciamis, tepatnya antara Gua Seden dan Gua Sodong Hulu untuk mengetahui

    tingkat kepekaan metoda ini dalam mendeliniasi alur sungai bawah tanah. Gua

    Seden dan Gua Sodong Buluh merupakan dua Gua yang saling berhubungan dan

    berisi air. Model alam ini dapat mencerminkan sungai bawah permukaan.

    m;SBLdmV9z4t =UCr^9iQ