gingerangers project annual report 2015

37
INTERNATIONAL ASSOCIATION OF STUDENTS IN AGRICULTURAL AND RELATED SCIENCES LOCAL COMMITTEE DIPONEGORO UNIVERSITY

Upload: gingerangers-project-iaas-lc-undip

Post on 24-Jul-2016

217 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Gingerangers Project is a form of confidence that the students can actively contribute to minimize the impact of poverty felt by farming families in the Gemawang village, Jambu (subdistrict), Semarang (district), Central Java, without leaving our role duty in college as students. We may not be as big as the government, neither as wealthy as privat enterprise, but we are the place where semi-professionals from various disciplines of sciences, mostly high motivated, are get on together with the same purposes. We act not because the motive of money or power, we chose the happiness of what we can give is not what we received. This activity is trying to synergize the three major force in the country development, like local goverment. Company, and community. Later, we want to inspire as much as possible about how the concept of community service that the students, do.

TRANSCRIPT

Page 1: Gingerangers Project Annual Report 2015

INTERNATIONAL ASSOCIATION OF STUDENTS IN AGRICULTURAL AND RELATED SCIENCES LOCAL COMMITTEE DIPONEGORO UNIVERSITY

Page 2: Gingerangers Project Annual Report 2015

December 2015 | PROJECT DEPARTEMENT |

Kata Pengantar Asty Dilla Puteri Stiadi

Daftar Isi

Kata Pengantar 1

Nilai dalam Berorganisasi 4

Sikap dan Autokritik untuk Ketahanan

Pangan Nasional 7

Timeline Kegiatan 10

Selayak Pandang 11

Momen Manis dan Romantis 27

Memperingati Hari Guru 31

Tentang Aku 32

A Moment to Remember 35

Saya mengucapkan terimakasih yang sebesar besarnya kepada

keluarga besar Gingerangers 2.0 & 3.0 yg telah berkontribusi dlm

melaksanakan kegiatan kegiatan yg telah dilakukan. Empat bulan

yang luar biasa untuk kami khususnya saya yang merasa sangat

bersyukur dan beruntung karena dapat merasakan kebersamaan,

belajar, berbagi, dan berjuang serta berpetualang dalam kegiatan

pengabdian masyarakat yg dilakukan di desa Gemawang. Saya

mempelajari semakin kita dewasa maka Kita akan semakin

mengetahui bahwa kita memiliki dua tangan dimana satu

digunakan untuk membantu diri sendiri dan lainnya utk membantu

yang lain tanpa pamrih. "Mengabdi tanpa henti"

Project Officer Gingerangers Project 3.0

{Volume 2, Issue 3}

Page 3: Gingerangers Project Annual Report 2015

Bimbingan Belajar Gemawangi

Marketing Communication Director

2

keterampilan dan kreatifitas

siswa sehingga mereka dapat

berkarya lebih dalam

pengembangan keterampilan

non akademiknya. Harapan

kedepannya kendala-kendala

dapat diminimalkan dan dapat

memberi kontribusi positif bagi

siswa siswi.

Dea Kumala Ardianti Publication Planner

Gingerangers Project 2.0

Alhamdulillah kendala-kendala

selama BBG dapat diatasi

dengan baik, terimakasih

banyak atas kerja sama

Volunter dan Deparemen

Pengabdian Masyarakat BEM

FEB UNDIP demi kesuksesan

kegiatan ini setiap minggunya.

Semoga hasil kegiatan BBG ini

tidak hanya membuat siswa

mengerti materi sekolah tetapi

juga dapat meningkatkan

Perjalanan Dua Tahun

Menambah pengalaman terutama dalam kerja tim maupun individu, serta pelajaran dalam kehidupan tentang keadaan dilapangan secara langsung. Tetap berkarya dan mengnspirasi IAAS LC UNDIP! :D

Sella Puspitadewi Publication Manager

Gingerangers Project 1.0

Belajar banyak hal baru dari orang-orang yang selalu bersyukur atas kemampuan yang dimilikinya,. Menyenangkan, sangat berkesan dengan kehadiran malaikat-malaikat kecil disekeliling kita. I never feel regret to join with u. Tingkatkan kekeluargaan, jangan terlalu banyak pilih-pilih, lihat sebenarnya dimana posisi kita, semoga PRODEPT dan IAAS LC UNDIP benar-benar bersatu karena ridho Allah.

Ika Fatikah Publication Manager

Gingerangers Project 2.0

“Bila kaum muda yang telah belajar di sekolah dan menganggap dirinya terlalu tinggi dan pintar untuk melebur

dengan masyarakatyang bekerja dengan cangkul dan hanya memiliki cita-cita yang sederhana, maka lebih baik

pendidikan itu tidak diberikan sama sekali" - Tan Malaka”

“Awalnya percaya ga percaya sih, masi ngerasa belom siap aja

diberi amanah untuk menangani bagian pemasaran sehingga ada

sedikit (atau mungkin sangat banyak) dampak buruk dari proses

adaptasiku yang cukup lama ke bagian pemasaran ini. Tapi

perlahan alhamdulillah berkat masukan, kritik, saran, dan

dukungan dr teman-teman Project Department dan teman-teman

volunteer saya sudah mulai terbiasa untuk berada di posisi ini,

meskipun masih banyak sekali kekurangan dan belom

terangkulnya seluruh bagian pemasaran ini”

Semoga bisa lebih merangkul seluruh anggota dari tim pemasaran

agar semakin kompak, lebih fokus dan matang dalam

merencanakan suatu event (terutama bazaar), bisa lebih

berkontribusi untuk kalemajuan Project Department dan IAAS LC

UNDIP, dan tambah sukses untuk kedepannya.

Ica Enjelika Nirwanafista Gingerangers Project 1.0

Page 4: Gingerangers Project Annual Report 2015

2

Penyuluhan Budidaya Jahe

Alhamdulillah luar biasa, bisa menularkan ilmu kepada

masyarakat Gemawang yang insyaAllah bermanfaat. Mereka

sangat antusias dalam penyuluhan ini, hal ini bisa dilihat dari

banyaknya ibu-ibu yang bertanya karena ingin rasa tahunya tinggi.

Penyuluhan ini tidak berakhir hanya sekedar penyuluhan, tapi

beberapa minggu setelah penyuluhan dilakukan demonstrasi

bagaimana membuat pupuk bokasi yang sesungguhnya dan

menanam jahe dengan media bokasi dalam polybag.

Dengan bertambahnya pengetahuan mereka, kami berharap

ada kemajuan dari petani yang ada di sana, baik dari segi teknik

budidaya maupun pengolahan produk jahe yang bisa berdampak

positif bagi pemasukan finansial petani Gemawang. Saya pribadi

dan rekan-rekan penyuluh lainnya sangat mengapresiasi kerja Tim

yang sudah menyukseskan acara ini. Terimakasih banyak.

Semoga di kepengurusan yg baru penyuluhan seperti ini terus

dilakukan, mungkin saat ini kita fokus di bidang pertanian, tidak

menutup kemungkinan bisa merambah ke bidang lainnya. Intinya

apa yg nantinya kita lakukan demi kemajuan suatu desa dan

menekan dampak kemiskinan di desa. SALAM MENGABDI UNTUK

NEGERI Imam Pranata

Publication Planner Gingerangers Project 2.0

Kunjungan Perusahaan

“Seru banget, alhamdulillah bisa

nambah pengetahuan dan

pengalaman. Nggak cuma tentang

coklat, tapi juga interaksi sosial

sama warga di sekitarnya juga”

Semoga tahun depan ada lagi

kunjungan IAAS ke tempat lain, biar

nggak bosen trus bisa ngerasain

tempat yang lain juga.

Almira Yumna Destinanda Production Planner

Gingerangers Project 3.0

Really great event. Bisa dapat

banyak ilmu baru tentang dunia

coklat dan pengolahannya dari

mulai teknis awal pemilihan coklat

yang akan diolah, proses

pengolahan sampai menghasilkan

produk coklat yg berkualitas.

Tentunya ilmu yg di dapat bisa

menginspirasi untuk

mengembangkan produk andalan

prodept coklat jahe. Untuk

kedepannya, teknis acara lebih

dirapikan, supaya kunjungan dapat

berjalan dengan baik dan ilmu yang

didapat bisa diserap oleh semua

peserta

Indah Puspitasari

Publication Planner Gingerangers 1.0

Page 5: Gingerangers Project Annual Report 2015

Nilai-nilai Berorganisasi

1. Ketaatan beragama

Kami mendukung kebebasan beragama bagi setiap in-

dividu dan memberikan ruang seluas-luasnya untuk men-

jalankan ibadah dengan tenang. Selain itu, kami percaya

bahwa alam semesta ini dikendalikan oleh sesuatu diluar

kemampuan manusia sehingga apapun yang kami lakukan,

kami kembali berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Esa.

2. Kebersamaan dan Kekeluargaan

Penting bagi kami untuk menjalin hubungan baik dan

saling mendukung antaranggota sehingga menumbuhkan

rasa percaya dan rasa aman pada tiap-tiap individu untuk

mencapai tujuannya masing-masing, baik di bangku kuliah

maupun di organisasi. Kami saling menjaga satu sama lain

sehingga apa yang kami yakini adalah berusaha agar ang-

gota yang sedang mengalami kesulitan tidak

menghadapinya sendiri, baik di bangku kuliah maupun

dalam organisasi.

3. Kerja keras, Komitmen, dan Disiplin waktu

Untuk mencapai tujuan organisasi, kerja keras dan

disiplin waktu dalam organisasi menjadi kunci utama.

Semua hal tersebut dapat berjalan dengan komitmen men-

jadi pengawasnya. Kami sepakat bahwa semua pahlawan/

superhero, mempunyai satu kesamaan yang menjadikan

mereka seorang pahlawan/superhero, yaitu kemampuan

untuk memegang janji/komitmen yang mereka buat.

Page 6: Gingerangers Project Annual Report 2015

Nilai-nilai Berorganisasi

Kami mendorong tiap-tiap individu untuk menguta-

makan kuliah dan tidak mengutamakan organisasi

apabila sedang berhalangan atau mengalami kendala

di kuliah. Lebih jauh lagi, kami mendorong tiap-tiap

individu dalam organisasi untuk belajar lebih giat lagi

dan mengaplikasikan ilmu yang didapat di kuliah ke

lingkungan masyarakat sehingga dapat bermanfaat

bagi banyak orang.

4. Kemampuan untuk mencari solusi dari suatu permasa-

lahan

Menjadi pandai secara konsep saja tidak cukup

dalam menghadapi tantangan global dari arus tenaga

kerja saat ini dalam menghadapi masalah yang dihada-

pi di dunia kerja profesional. Kemampuan untuk peka

terhadap masalah yang ada di lingkungan menjadi

nilai tambah dalam menunjang sebagian besar peker-

jaan sehingga kami melatih diri untuk dapat me-

nangkap permasalahan sosial dalam suatu masyarakat,

yang kebanyakan ada di tiap negara berkembang di

dunia, dan mencoba untuk meminimalkan dampaknya.

Kami percaya apabila kami bisa menjadi solusi bagi

masalah yang dihadapi dunia saat ini, bukan hal yang

mustahil kami bisa menghadapi masalah yang ada di

perusahaan/organisasi atau masalah yang kami hadapi

sebagai individu.

Page 7: Gingerangers Project Annual Report 2015

Nilai-nilai Berorganisasi

5. Inovatif, Kreatif, dan Aktif dalam berbagai lintas

disiplin ilmu

Untuk dapat menemukan solusi dari tiap perma-

salahan, kami perlu mengembangkan sifat inovatif,

kreatif, dan aktif pada tiap-tiap individu tidak hanya

dalam berorganisasi, tetapi juga dalam kehidupan

sehari-hari. Untuk menunjang hal tersebut, organisasi

menjadi suatu wadah pertemuan lintas disiplin ilmu

untuk kemudian saling berpartisipasi sehingga perma-

salahan kompleks, seperti kemiskinan dan kelaparan,

dapat dimnimalkan dampaknya.

.

Page 8: Gingerangers Project Annual Report 2015

Sikap dan Autokritik untuk Ketahanan Pangan Nasional

Gingerangers Project (C) Copyright (Desember, 2015) All Rights Reserved

Oleh : Narendra Wicaksono

Production Planner

Gingerangers 2.0

Page 9: Gingerangers Project Annual Report 2015

Sikap dan Autokritik untuk Ketahanan Pangan Nasional

Gingerangers Project (C) Copyright (Desember, 2015) All Rights Reserved

1 Indonesia Siaga Krisis

Pangan

“Sekarang ini kita tidak kekurangan layar televisi

atau pesawat tempur. Tapi kita kekurangan makanan. Dunia membutuhkan

petani petani hebat sekarang” [1]

Dalam sejarah peradaban manusia usaha

mencari makan merupakan langkah pertama dan tertua,

sejak zaman prasejarah manusia belajar cara bertahan

hidup dengan mengatasi kelaparan dan kesulitan

pangan dengan berbagai jalan yang ditempuh mulai

dari berburu hingga bercocok tanam dan seiring

bergulirnya zaman telah banyak ditemukan teknik

penyediaan pangan dengan berbagai macam teknologi

namun kehadiran teknologi ini tidak menjamin

manusia terlepas dari ancaman krisis pangan dan

kelaparan.

Sejarah mencatat pada abad pertengahan

(1315-1317) di Eropa dikisahkan bahwa setiap generasi

mengalami kelaparan hingga mereka terpaksa

memakan anjing, kucing bahkan bangkai peristiwa ini

di kenal sebagai The Great Famine, Latar belakang

dari krisis pangan tersebut adalah hujan lebat yang

tiada berhenti dan mengakibatkan pengolahan hasil

panen serta tanah tidak mumungkinkan untuk

mencukupi kebutuhan pangan manusia. Kelaparan

seperti sudah menjadi bencana yang mengerikan bagi

setiap generasi manusia. Ukraina pada tahun 1932

misalnya krisis pangan yang melanda negera tersebut

telah merenggut 7 juta warganya pemicu dibalik

Page 10: Gingerangers Project Annual Report 2015

Sikap dan Autokritik untuk Ketahanan Pangan Nasional

Gingerangers Project (C) Copyright (Desember, 2015) All Rights Reserved

melampaui ambang keekonomian atau harga 2014

sebesar Rp 8.500- Rp. 9.000 dan jauh melampaui harga

pembelian pemerintah (HPP) Rp. 7.300 per Kg.

permasalah terus berlanjut hingga pada tanggal 27

september 2015, Ketika Presiden Joko Widodo

menyatakan belum ada opsi impor beras, dan akibat

dari pernyataan tersebut dua hari kemudian harga

meningkat lebih besar dari penurunan, yaitu Rp. 196

per Kg.

Penyediaan pangan sendiri merupakan hal ynag

harus di perhatikan, saat kita melihat sektor lain dimana

rantai pangan sangat panjang di mulai dari lahan,

pengolahan, dipasarkan (distribusi), hingga konsumen.

Kehilangan pangan dibagi menjadi dua ; kehilangan

pangan di segmentasi hulu dan segmentasi hilir.

Pengan yang tidak dapat dimanfaatkan sebagai

makanan manusia di segmentasi hulu, yaitu lahan, saat

panen dan dipasar disebut kahilangan pangan ( Food

Loss) kehilangan pangan semacam ini disebabkan oleh

iklim, bencana alam, serangan hama serta distribusi

yang kurang tepat. Pangan yang tidak sampai kepada

konsumen di segmen hilir, sering disebut pemborosan

pangan (Food Waste). Pemborosan bias disebabkan

oleh tumpah, tercecer di meja makan, basi atau

kebiasaan makan. Jumlah kehilangan pangan baik di

segmen hulu maupun segmen hilir, perlu di ketahui

dengan baik barangkali yang terjadi malah produksi

pangan tidak lebih tinggi dari jumlah kehilangan

pangan. Sebagian ahli mengestimasi bahwa sebanyak

1/3 pangan yang di produksi per tahun untuk konsumsi

manusia di dunia tercecer atau hilang. Tingginya nagka

kehilangan pangan ini tidaknya bersumber dari skla

rumahtanggakecil melainkan terjadi pada konsumen

skala besar seperti hotel, restoran dan perusahaan

ketering apabila di kalkulasi angka kehilangan pangan

dari konsumen rumah tangga atau hotel saja di

perkirakan mampu member makan lebih dari 7 juta

orang dalam setahun.

Dengan melihat dua uraian fakta

permasalahan pangan, rasanya kurang

tragedi ini adalah pemerintahan Stalin yang

meningakatkan kuota pangan wilayah ukraina yang

tergolong subur hingga 44 persen namun kuota

tersebut ditujukan ekspor tanpa di imbangi dengan

distribisi pangan yang mencukupi di wilayah

Ukraina sendiri. Kasus yang sama terus berlanjut

hingga tahun 1972, bahaya kelaparan menyerang

penduduk dunia di hampir 40 negara. Hal tersebut

diakibatkan karena stok pangan yang semakin

menipis hingga kemudian pada tahun 2008 dimana

hamper seluruh dunia bergantung pada impor untuk

memenuhi konsumsi dalam negeri. Dan kini ketika

stok pangan dunia semakin menipis, harga harga

menjadi semakin tinggi, lahan-lahan pertanian

semakin menyusut maka krisis pangan pada 2014

yang mengkibatkan 3,7 juta penduduk Sudan

kelaparan seolah menjadi jawaban atas carut-

marutnya tata kelola pangan .

Saat kita berbicara fakta tata kelola pangan,

pada 2015 di Indonesia kondisi yang ada bisa

dikatakan mencemaskan.. Hal ini dilihat dari

pantauan selama Februari-Maret 2015 harga beras

melambung tinggi dengan peningkatan harga

bahkan 39-40 persen di beberapa kota . Pada April

harga turun karena panen raya, kemudian mulai

mei harga meningkat lagi dan kemungkinan tidak

akan pernah turun sampai hari ini. Harga beras

rata-rata nasional pada September 2015 hanya 0.9

persen lebih rendah bial dibandingkan dengan

puncak harga pada maret 2015. Kenaikan terus

terjadi mulai 7 oktober melebihi rata-rata maret.

Fenomena ini berlawanan dengan klaim

Kementerian Pertanian bahwa telah terjadi lonjakan

produksi beras yang biasa tahun ini sebesar 6,64

persen atau setara dengan tiga juta ton. Harga besar

medium rata-rata nasional per 8 oktober 2015

mencapai Rp.10,430 per kg [2] dengan

kecenderungan terus menguat. Harga tersebut

melampaui ambang keekonomian atau harga 2014

sebesar Rp 8.500- Rp. 9.000 dan jauh melampaui

harga pembelian pemerintah (HPP) Rp. 7.300 per

Kg. permasalah terus berlanjut hingga pada tanggal

27 september 2015, Ketika Presiden Joko Widodo

Page 11: Gingerangers Project Annual Report 2015

TIMELINE GINGERANGERS PROJECT 2.0 & 3.0

NAMA KEGIATAN DIMULAI BERAKHIR

ORIENTASI GINGERANGERS 2.0 1.10.2015 1.10.2015

KUNJUNGAN PERUSAHAAN 1.19.2015 1.19.2015

BAZAAR 1 3.10.2015 3.12.2015

MENERIMA ND DAN CCNC 3.19.2015 3.19.2015

BIMBINGAN BELAJAR GEMAWANGI 2.0

4.11.2015 12.19.2015

PENYULUHAN 1 5.17.2015 5.17.2015

PENYULUHAN 2 6.6.2015 6.6.2015

NAMA KEGIATAN DIMULAI BERAKHIR

BAZAAR 2 6.6.2015 6.6.2015

KADERISASI GINGERANGERS 3.0 6.15.2015 6.15.2015

OPREC VOLUNTEER 9.10.2015 9.10.2015

KUNJUNGAN PERUSHAAAN 2 9.19.2015 9.19.2015

BAZAAR 3 9.27.2015 9.27.2015

KAMPANYE WFD 10.17.2015 10.25.2015

BAZAAR 4 11.1.2015 11.1.2015

BAZAAR 5 11.22.215 11.22.215

ORIENTASI GINGERANGERS 2.0

KUNJUNGAN PERUSAHAAN

BAZAAR 1

MENERIMA ND DAN CCNC

BIMBINGAN BELAJAR GEMAWANGI 2.0 PENYULUHAN 1

PENYULUHAN 2

BAZAAR 2

KADERISASI GINGERANGERS 3.0

OPREC VOLUNTEER

KUNJUNGAN PERUSAHAAN 2

BAZAAR 3

KAMPANYE WFD 1

PENYULUHAN 3

KAMPANYE WFD 2

BAZAAR 4

BAZAAR 5

10 Jan 10 Feb 10 Mar 10 Apr 10 May 10 Jun 10 Jul 10 Aug 10 Sep 10 Oct 10 Nov

Page 12: Gingerangers Project Annual Report 2015

SELAYAK PANDANG PROLOG

Sebelum membaca dan menilai seluruh rangkaian kegiatan kami, menjadi penting bagi anda

melihat gambaran keseluruhan dari rangkaian petualangan kami di Desa Gemawang.

Petualangan tersebut dimulai setelah rangers pertama kami mendarat di Desa Gemawang pada

April 2014 untuk melakukan observasi perdana. Dalam observasi tersebut, Bambang Sugoro

selaku tokoh dan mantan kepala desa Gemawang menuturkan bahwa ternyata penduduk disana

mempunyai kebiasaan selama beratus-ratus tahun menanam jahe namun masih dengan metode

konvensional. Kami sepakat bahwa sudah saatnya dilakukan “jahenisasi” dengan metode yang

lebih maju dalam upaya meningkatkan pendaptan alternatif petani miskin di desa Gemawang.

Metode yang kami tawarkan adalah membudidayakan jahe dengan metode polybag/bagor.

Pengguaan metode tersebut dapat meningkatkan kuantitas produksi hingga lima kali lipat. Untuk

mendukung proses “jahenisasi” tersebut kami membagi segmen audiens kami menjadi tiga

kategori, yaitu anak-anak, ibu-ibu, dan petani pria. Pembagian segmen tersebut berpengaruh

pada strategi pendekatan masing-masing segmen. Untuk menjangkau segmen anak-anak, kami

mengadakan kegiatan Bimbingan Belajar Gemawangi (BBG), sedangkan untuk segmen ibu-ibu

kami memanfaatkan acara kumpul rutin PKK untuk melakukan penyuluhan. Terakhir untuk

segmen para petani pria di desa Gemawang, kami menghadirkan narasumber dari berbagai

profesi untuk melakukan edukasi terkait dengan budidaya jahe dan peluang usaha jahe di pasar.

Kami menyadari, bahwa dengan kuantitas yang bertambah tidak berarti banyak apabila tidak

dapat memberikan nilai tambah pada produk mentah jahe. Untuk itu kami berinovasi

menghadirkan sebuah produk “chocoped” yaitu jahe yang dibalut oleh cokelat sehingga

menawarkan kehangatan ditiap gigitannya. Cokelat tersebut diharapkan dapat membuka pasar

baru sebagai varian rasa cokelat unik yang tidak hanya manis tetapi juga menawarkan khasiat

positif bagi kesehatan. ugas kami saat ini adalah melakukan riset pasar dan terus berinovasi agar

produk chocoped dapat diretima dengan baik dipasar. Seluruh rangkaian kegiatan “jahenisasi”

tersebut pada akhirnya diharapkan akan meningkatkan kesejahteraan petani miskin di desa

Gemawang. Misi kami disana sedikit banyaknya sejalan dengan Rencana Program Jangka

Menengah (RPJM) desa yang mencanangkan Gemawang sebagai desa wisata. Melalui

Page 13: Gingerangers Project Annual Report 2015

Gambar 1 Desa Gemawang merupakan proyek

pengembangan Desa Vokasi pertama di Indonesia

Gambar 2 Berbagai macam hasil produksi

Desa Gemawang dijual di Galeri Gemawang

pendapatan alternatif petani di Desa Gemawang diharapkan tidak hanya menjadi penonton dari

kemajuan ekonomi di Kabupaten Semarang, Kecamatan Jambu. Kami sepakat, sudah saatnya

mahasiswa turut memperjuangkan kesejahteraan petani, tidak hanya di jalan atau di balik meja

belajar, tetapi juga langsung di tanah tempat mereka berpijak.

SEKILAS GINGERANGERS 1.0

Notes : Cek teaser video Gingerangers 1.0 di https://www.facebook.com/100004889386612/videos/vb.100004889386612/398149867024656/?type=2&theater

ORIENTASI GINGERANGERS 1.0

Observasi pertama kami dilakukan, setelah

menentukan Desa Gemawang sebagai desa yang

akan kami bina, pada tanggal 26 Mei 2014. Desa

Gemawang terletak di kecamatan Jambu,

kabupaten Semarang, provinsi Jawa Tengah

dengan luas 7,86 km2 dan berbatasan dengan tiga

kabupaten, yaitu Kabupaten Semarang, Kabupaten

Temanggung, dan Kabupaten Magelang. Desa

Gemawang merupakan Desa Vokasi pertama di

Indonesia, yang ditentukan oleh Pusat Pengembangan Pendidikan Non Formal dan

Informal (P2PNFI) Regional II Jawa Tengah, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan

untuk pendidikan keterampilan vokasional. Beberapa pertimbangan dijadikannya Desa

Gemawang sebagai proyek pengembangan Desa Vokasi, yaitu (1) memiliki potensi

keunggulan komparatif lokal, (2) banyaknya jumlah pengangguran dan kemiskinan yang

ada di desa tersebut, dan (3) tingginya rasa antusias masyarakat untuk maju dan

meningkatkan kesejahteraan.Hal tersebut terlihat dari penunjukkan Desa Gemawang

sebagai Desa Vokasi pertama di Indonesia.

Terdapat sebelas kelompok usaha di Desa

Gemawang, di antaranya kelompok usaha madu lebah,

perikanan, batik Gemawang, pertanian perintis, kopi

bubuk, garmen, boga, pasta indigo (bahan untuk

membatik berkualitas tinggi), ternak kelinci, jamur, dan

Page 14: Gingerangers Project Annual Report 2015

Gambar 5 Keceriaan tim pada saat mengadakan

penyuluhan mengenai inovasi penanaman jahe dengan

media polybag

Gambar 6 Keceriaan tim pada saat mengadakan

penyuluhan mengenai inovasi penanaman jahe dengan

media polybag

Gambar 3 Project Departement dalam kegiatan sarasehan dengan

tokoh di Desa Gemawang

Gambar 4 Project Departement dalam kegiatan sarasehan dengan

tokoh di Desa Gemawang

alat permainan edukatif. Berdasarkan hasil observasi tersebut, kami memutuskan untuk

menetapkan sebagai desa binaan Project Department IAAS-LC UNDIP.

SARASEHAN DENGAN TOKOH DESA

Kegiatan ini diadakan pada 17

Juni 2014 di CLC Gemawang yang

bertujuan untuk mengenalkan

Gingerangers Project kepada tokoh

desa terkait, yaitu Bambang Sugoro

selaku ketua kelompok tani Empon

Wangi (kanan), Mahmudi selaku

Kepala Desa Gemawang periode

2014-2019 (tengah ), dan Amin Arroni selaku Ketua Desa Vokasi dan Kepala Sekolah SD

MIN Jamb (kiri). Kegiatan tersebut dimulai pada pukul 09.00-13.00 diisi oleh sharing and

discussion terkait dengan Desa Gemawang, baik mengenai budaya dan kondisi masyarakat

sekitar secara lebih detail, program kerja desa, permasalahan dan harapan kedepannya

mengenai Desa Gemawang.

Notes : Cek videonya di https://www.youtube.com/watch?v=FI3aubknwrQ

PENYULUHAN KEPADA KELOMPOK TANI

Terkait dengan hasil dari kegiatan sarasehan

dengan tokoh desa, kami memutuskan untuk

mengangkat tema “Pelatihan Pembudidayaan

Jahe dan Pemahaman Mengenai Business Plan

Produk Olahannya” dalam penyuluhan pada

tanggal 4 September 2014 di CLC Gemawang.

Untuk itu, kami bekerja sama dengan Asri, selaku

pembudidaya jahe, yang terlebih dulu telah sukses

lewat pembudidayaan jahe dengan metode polybag selama kurang lebih empat tahun.

Selain itu, kami mengundang Bambang Supartoko, selaku perwakilan dari PT.Sidomuncul,

dan Handoko, selaku eksportir jahe. Kegiatan ini dilakukan pada dengan tujuan untuk

Page 15: Gingerangers Project Annual Report 2015

Gambar 9 Budidaya Jahe dengan metode polybag yang

dilakukan oleh anggota IAAS LC UNDIP

Gambar 10 Budidaya Jahe dengan metode polybag yang

dilakukan oleh anggota IAAS LC UNDIP

Gambar 7 Keceriaan siswa siswi MI AL ISLAM dalam BBG

Gambar 8 Keceriaan siswa siswi MI AL ISLAM dalam

BBG

mengenalkan budidaya jahe dan potensi hasil olahannya terutama untuk kelompok tani

Empon Wangi.

BIMBINGAN BELAJAR GEMAWANGI (BBG) 1.0

Dalam rangka mengenalkan Gingerangers

Project kepada masyarakat sekitar, kami

memutuskan untuk membuka bimbingan belajar

kelas 5-6 SD di Gemawang untuk menarik

simpati. Selain itu, BBG selaras dengan visi dan

misi kami sehingga kegiatan tersebut tidak

keluar dari batasan kegiatan operasional dalam

organisasi. Bimbel ini dimulai pada tanggal 9

November 2014 dan akan berjalan selama dua bulan untuk kemudian di evaluasi hasilnya

dan penentuan apakah program ini dapat dilanjutkan atau tidak. Bimbel Gemawangi

dilaksanakan setiap hari Minggu pukul 09.00-12.00 WIB di SD MIN JAMBU dan SD MI

AL-ISLAM.

BUDIDAYA JAHE DENGAN METODE POLYBAG

Untuk mengajak masyarakat Desa

Gemawang untuk membudidayakan jahe

dengan metode polybag, terutama para

ibu dan anak-anak, kegiatan menarik

simpati masyarakat lewat BBG saja tidak

cukup. Kami memutuskan untuk terjun

langsung dan mencoba menginspirasi

masyarakat untuk membudidayakan jahe

dengan metode polybag dan membuktikan apa yang kami lakukan dapat bermanfaat bagi

masyarakat. Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 30 November 2014, namun dalam

persiapannya, kegiatan ini sudah dimulai sejak 23 November 2014 ditandai dengan

pembuatan pupuk bokashi yang merupakan bahan baku utama dalam pembudidayaan jahe

Page 16: Gingerangers Project Annual Report 2015

dengan metode polybag. Penggunaan pupuk bokashi ditujukan untuk suplemen bagi jahe

agar dapat tumbuh secara maksimal.

Pembudidayaan jahe dengan metode polybag menggunakan seratus bibit jahe yang dibagi

menjadi 20 bagor (karung beras). Pembudidayaan dilakukan di pekarangan rumah

Bambang Sugoro atas seizin yang bersangkutan. Untuk menjaga jahe tumbuh optimal dan

mencapai masa panen, kami bekerja sama dengan Tato, selaku quality control dari

tanaman jahe yang kami tanam.

Notes : Cek teasernya di https://www.youtube.com/watch?v=0sjP0b7ZkWY

LAUNCHING PRODUK COKELAT JAHE

Setelah berinovasi dalam pembudidayaan jahe, inovasi selanjutnya yang kami

targetkan adalah membuat suatu produk olahan dengan jahe sebagai bahan bakunya

sehingga dapat memberikan nilai tambah terhadap produk jahe yang akan dijual. Produk

olahan tersebut kemudian dirumuskan oleh tim Product Development Project Departement

ke dalam produk cokelat jahe yang ternyata menjadi unik karena merupakan satu-satunya

di dunia yang menggunakan jahe sebagai selai yang dibungkus dalam cokelat padat. Hal

tersebut agak berbeda dengan yang ada di Australia yang juga menggunakan jahe sebagai

salah satu bahan pembantu dalam cokelat dimana jahe berbentuk serbuk yang sudah

menyatu bersama cokelat.

Launching produk cokelat jahe dilakukan pada tanggal 30 November 2014 pada kegiatan

Campville IAAS-LC UNS yang merupakan rangkaian dari kegiatan seminar internasional

dalam rangka merayakan anniversary IAAS-LC UNS ke-6.

Page 17: Gingerangers Project Annual Report 2015

Gambar 11 Ketua pelasana company visit ,Nurul

Annisa, menyerahkan plakat kepada perwakilan

CV.Intrafood

Gambar 12 Ketua pelasana company visit ,Nurul

Annisa, menyerahkan plakat kepada perwakilan

CV.Intrafood

GINGERANGERS 2.0

Notes : Cek teasernya di https://www.facebook.com/Gingerangers.Project/videos/vb.100004889386612/377510562421920/?type=2&theater

COMPANY VISIT IAAS LC UNDIP

Pada tanggal 19 Januari, IAAS LC Undip

mengadakan kunjungan ke perusahaan Jahe PT

Intrafood, yang terletak di Solo. Peserta yang

mengikuti kunjungan tersebut berjumlah 35 orang,

yang nantinya akan di bagi menjadi 3 kelompok,

agar memudahkan berkeliling ke intrafood.

Kelompok tersebut juga mempunyai tugas sendiri-

sendiri. Setelah sampai di sana, 3 kelompok

tersebut bergantian untuk melihat proses

pembuatan produk intrafood. Pertama di mulai dari proses produksi, dimana ketika masuk

ke dalam pabrik harus menggunakan pakaian standar operasional. Hal ini dimaksudkan

agar proses produksi kedalam pabrik tetap steril. PT Intrafood dalam memproduksi produk

mereka mendiferensiasi menjadi 2 kemasan , yaitu kemasan yang di jual untuk pasar dalam

negeri dan kemasan yang di jual untuk pasar di luar negeri. Pada tahap ini ada team

Research and Development, yang bertugas untuk mengembangkan produk produk serta tim

quality and control, yang bertugas untuk menjamin kualitas produk intrafood. Lalu yang

Kedua meruapakan proses pemasaran atau distribusi, disini di informasikan tentang

strategi pemasaran baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Dari kunjungan ini,

manfaat yang di dapat adalah lebih mengetahui tentang bisnis yang berskala besar, serta

cara mengolah jahe, menjadi produk yang di sukai masyarakat.

Page 18: Gingerangers Project Annual Report 2015

Gambar 13 Suasana diskusi Rangers 2.0 dalam

penyusunan proposal PHBD

Gambar 14 Suasana diskusi Rangers 2.0 dalam

penyusunan proposal PHBD

Gambar 15 Kehangatan suasana sambutan di rumah

Bambang Sugoro

Gambar 16 Kehangatan suasana sambutan di rumah

Bambang Sugoro

ORIENTASI 2.0

Agar dapat menstimulasi pemahaman rangers

2.0 mengenai desa Gemawang, kami berinisiatif

untuk berkontribusi dalam Program Hibah Bina

Desa (PHBD). PHBD sendiri yaitu kegiatan

pemberdayaan desa, yang di biayai oleh DIKTI.

Dana tersebut di berikan kepada organisasi

mahasiswa yang ingin memberikan kontribusi

dalam pemberdayaan desa. Program ini diadakan agar mahasiswa lebih peka terhadap

lingkungan yang ada di sekitar mereka. Walaupun tidak berhasil lolos dalam seleksi awal

proposal, proses pembuatan proposal PHBD nyatanya dapat mendukung tercapainya

pemahaman rangers 2.0 terkait desa Gemawang. Proses pembuatan proposal

menghabiskan waktu dua minggu efektif.

ND DAN CCNC KE DESA GEMAWANG

Merupakan kebanggan bagi kami para rangers

dapat menyambut Muhamad Irvan Herviansyah

(Irvan) selaku National Director (ND) sekaligus

Nugroho Tri Ardianto (Ugo) selaku Control

Council (CCNC) dari IAAS INDONESIA.

Kegiatan pertama yang dilakukan di Desa

Gemawang yaitu mengunjungi salah satu objek

wisata yang telah mati, yaitu Gunung Batu.

Disana kami memulai perbicangan mengenai cerita-cerita rakyat dan berbagai macam

local wisdom yang hidup diantara masyarakat. Setelah itu kami bertolak ke kediaman

Bambang Sugoro. Setelah sesampainya disana, Irvan dan Ugo bergantian bertanya terkait

kegiatan Gingerangers di desa Gemawang dan meminta tips terkait dengan kegiatan

pemberdayaan petani. Akhirnya perbicaraan mengenai “jahenisasi” pun tak terhindarkan.

Bambang Sugoro mengajak kami untuk melihat sendiri budidaya jahe di pekarangannya.

Seiring berjalannya waktu diskusi pun melebar tidak lagi hanya jahe dan budidayanya saja.

Page 19: Gingerangers Project Annual Report 2015

Gambar 17 Plakat The Most Inspiring

Product untuk produk Cokelat Jahe

Gambar 18 Plakat The Most Inspiring

Product untuk produk Cokelat Jahe

Akhirnya karena waktu yang semakin laurt, kami memutuskan bahwa kunjungan ND dan

CCNC ke desa Gemawang akan disudahi setelah acara selanjutnya, yaitu melihat usaha

Agus selaku pengusaha batik dengan pewarna alami.

Notes : Cek teasernya di https://www.facebook.com/100004889386612/videos/vb.100004889386612/400724753433834/?type=2&theater

BAZAAR KEWIRAUSAHAAN FEB UNDIP

Kami percaya bahwa organisasi yang besar harus

menghadapi berbagai macam halangan dan rintangan dalam

prosesnya untuk menjadi besar. Salah satu halangan yang

kami rasakan dalam operasional Gingerangers Project 2.0 ini

terkait dengan dana. Kami tidak mendapat satu persen pun

dana dari universitas karena status IAAS LC UNDIP saat ini

yait u Badan Semi Otonom (BSO). Untuk memecahkan

masalah terkait dengan pendanaan, kami memutuskan untuk

mengikuti bazaar yang ada di Fakultas Ekonomika dan Bisnis

(FEB) pada tangagl 10-12 Maret 2015. Selain itu, mengikuti

bazaar juga merupakan salah satu cara kami mengenalkan

produk cokelat jahe kepada pasar dengan mahasiswa sebagai

target segmen utamanya.

Kebetulan dalam Bazaar kewirausahaan FEB UNDIP mengadakan perlombaan khusus

untuk bazaar yang telah berpartisipasi. Ada tiga kategori yang dilombakan, yaitu The

Inspiring Product, The Most Creative Stand, dan The Most Visited Stand. Pengunguman

lomba dilakukan diakhir acara dan ternyata menobatkan cokelat jahe sebagai The Most

Inspiring Product.

Page 20: Gingerangers Project Annual Report 2015

Gambar 19 Siswa sedang bermain origami setelah belajar

Matematika

Gambar 20 Siswa sedang bermain origami setelah belajar

Matematika

BIMBINGAN BELAJAR GEMAWANGI (BBG) 2.0

Rabindranath Tagore bersyair dalam

Gitanyali tentang di mana anak-anak

berkumpul, bermain, dan mencipta.

Namun saat ini hal tersebut mendapat

ancaman serius dari arus besar globalisasi

dewasa ini. Kami melihat kecenderungan

negatif akibat dari globalisasi dalam

beberapa pertemuan BBG periode

kepengurusan lalu, yaitu kebiasaaan anak-anak ternganga pasif didepan televisi. Mereka

harus menelan dunia orang dewasa, yang sebetulnya tak ingin anak-anak menyukai dunia

mereka sendiri. Waktu mereka telah direbut.

Kami bekerja sama dengan Departemen Pengabdian Masyarakat BEM FEB UNDIP

sepakat untuk mengisi akhir pekan kami melanjutkan program kerja BBG yang berlokasi

di MIN Jambu dan MI AL-ISLAM. Kegiatan ini di adakan dari jam 10.00-14.00. BBG

mengambil tema “Agroeduculture Schooling” yang menekankan kepada siswa betapa

pentingnya peran petani. Hal tersebut disampaikan lewat kegiatan kesenian dan mata

pelajaran matematika sekaligus Bahasa inggris. BBG telah dijalankan sebanyak empat kali

dalam periode April-Mei.

Sistem dari pembelajaran BBG adalah, setiap empat siswa mendapatkan satu orang tentor

mahasiswa, jadi pembelajaran mereka bisa lebih efektif dan anak anak tidak malu lagi

untuk bertanya. Harapan kami, program kerja BBG dapat memberikan inspirasi siswa-

siswi SD di Desa Gemawang untuk bangga atas profesi petani dan dapat menggapai cita-

cita yang diinginkan. Selain itu diharapkan melalui kegiatan ini dapat menjadi alternatif

bagi siswa untuk mengisi waktu dengan kegiatan yang positif.

Notes : Cek teasernya di https://www.youtube.com/watch?v=7BoPVFbR8kk

“Mereka yang mengerti, takut untuk

berbicara. Mereka yang mau berbicara,

tidak mengerti. Inilah tujuan sebenarnya

dari pembuangan ini. Baiklah! Kalau

keadannya demikian, aku akan bekerja

tanpa meminta bantuan orang-orang

yang picik ini. Aku akan mendekati rakyat

jelata paling bawah”

SOEKARNO DALAM (Adams, 1966)

“Mereka yang mengerti, takut untuk

berbicara. Mereka yang mau berbicara,

tidak mengerti. Inilah tujuan sebenarnya

dari pembuangan ini. Baiklah! Kalau

keadannya demikian, aku akan bekerja

tanpa meminta bantuan orang-orang

yang picik ini. Aku akan mendekati rakyat

jelata paling bawah”

SOEKARNO DALAM (Adams, 1966)

Page 21: Gingerangers Project Annual Report 2015

Gambar 21 Imam Pranata, salah satu gingerangers,

sedang menjelaskan budidaya jahe dengan metode

polybag

Gambar 22 Imam Pranata, salah satu gingerangers,

sedang menjelaskan budidaya jahe dengan metode

polybag

PENYULUHAN BUDIDAYA JAHE DAN PRODUK OLAHANNYA

Jutaan orang di setiap jalan kehidupan bermimpi tentang pembaruan, tetapi

entah bagaimana tidak pernah berusaha mewujudkannya. Banyak diantara kita

terperangkap dalam kehidupan “mapan” dan tidak pernah berani

meninggalkan apa pun yang dikerjakan atau dipikirkan. Bersamaan dengan itu,

kita berharap beralih ke kehidupan berbeda tempat kita dapat meninggalkan

jejak kita di planet ini dan menemukan bakat bakat tak terbatas yang terpendam

dalam diri kita (Yunus, 2011)

Terinspirasi dari kutipan tersebut, kami sepakat

bahwa sudah saatnya kami langsung turun untuk

mengadakan penyuluhan kepada ibu-ibu PKK

yang diadakan pada tanggal 17 Mei 2015. Sempat

muncul keraguan akan respon dari masyarakat

desa Gemawang. Penyuluhan kali ini membawa

dua tema besar, yaitu budidaya jahe dengan

metode polybag dan potensi produk olahan dari jahe. Kegiatan penyuluhan ini diharapkan

dapat memberikan insppirasi kepada masyarakat gemawang, terutama ibu ibu yang ingin

berwirausaha. Pada akhirnya kekhawatiran kami menjadi tak berdasar karena tingginya

minat ibu-ibu tersebut terhadap penyuluhan. Hal tersebut terlihat dari permintaan untuk

langsung melakukan penyuluhan selanjutnya dengan tema pembuatan pupuk bokasi yang

menunjang dalam budidaya jahe.

Notes : Cek teasernya di https://www.facebook.com/100004889386612/videos/vb.100004889386612/425293014310341/?type=2&theater

Page 22: Gingerangers Project Annual Report 2015

Gambar 23 Suasana saat penyuluhan pembuatan

pupuk bokasi

Gambar 24 Suasana saat penyuluhan pembuatan

pupuk bokasi

Gambar 25 Suasana tim marketing dalam upaya

memasarkan produk cokelat jahe dan chicken wings

Gambar 26 Suasana tim marketing dalam upaya

memasarkan produk cokelat jahe dan chicken wings

PENYULUHAN PEMBUATAN PUPUK BOKASI

You don’t have to be an astronaut to see “your

world” in difference perspective ungkap Simon

Sinek, seorang penulis dan motivator, dalam suatu

sesi motivasinya. Ucapan tersebut menginspirasi

kami untuk kembali keluar dari zona nyaman

sebagai mahasiswa untuk turun langsung

mengadakan penyuluhan untuk kedua kalinya.

Kegiatan ini diadakan pada tanggal 6 Juni 2015 yang kebetulan bertabrakan dengan jadwal

bazaar Fun day Morning (FDM) di jam yang sama. Untuk itu kami memecah tim menjadi

dua bagian. Dalam operasionalnya kami dibantu oleh anggota IAAS LC UNDIP lainnya.

Secara keseluruhan minat masyarakat desa Gemawang terbilang cukup tinggi, walaupun

belum cukup maksimal. Yang patut disyukuri bahwa terbangun suasana kekeluargaan

antara kami dan penduduk, selayaknya saudara sebangsa dan setanah air yang tak terikat

jarak. Secara tidak langsung kami menyadari bahwa sedikitnya kami juga banyak belajar

dari mereka.

BAZAAR FUN DAY MORNING (FDM)

Di waktu yang sama dengan penyuluhan

pembuatan pupuk bokasi kami ikut dalam bazaar

FDM yang diadakan oleh BEM UNDIP. Belajar

dari evaluasi bazaar sebelumnya, kini kami

berfokus pada efisiensi produksi. Namun harus

diakui kami mengulang kembali beberapa

kesalahan umum, seperti keterlambatan

persiapan, jumlah calon konsumen yang diluar ekspektasi, dan permasalahan lainnya

mewarnai pelaksanaan bazaar kali ini. Namun dengan itu semua untungnya chicken wings

yang merupakan produk danus dari gingerangers project dapat habis terjual. Beberapa hal

yang disayangkan adalah cokelat jahe yang tidak terserap dengan baik di pasar. Faktor

Page 23: Gingerangers Project Annual Report 2015

Gambar 27 Suasana Rapat Besar tengah tahun

Gingerangers Project

Gambar 28 Suasana Rapat Besar tengah tahun

Gingerangers Project

utama tidak maksimalnya serapan cokelat jahe di pasar diduga akibat keterlambatan

kedatangan stok.

Notes : Cek teasernya di https://www.facebook.com/100004889386612/videos/vob.100004889386612/433840926788883/?type=2&theater

KADERISASI GINGERANGERS 3.0

Sebaiknya pemimpin adalah mereka yang dapat

menciptakan pemimpin-pemimpin selanjutnya.

Kami menyadari, Gingerangers 1.0 &2.0

dijalankan tanpa mempersiapkan adanya

regenerasi pemimpin. Alasan tersebut menjadi

latar belakang kami para angkatan tertua dari

gingerangers untuk berinisiatif mempercepat

periode rangers 2.0 yang semestinya baru akan

diganti pada Desember menjadi Juni 2015. Waktu yang tersisa akan dimanfaatkan oleh

angkatan tertua untuk melakukan overlapping Gingerangers 3.0. Doa kami semua yaitu

Gingerangers akan hidup selamanya, setidaknya di hati kami masing-masing. Untuk semua

alasan diatas, kami sepakat untuk mengadakat rapat kerja tengah tahun dengan agenda

tambahan yaitu penentuan Coordinator Departement selanjutnya. Masing-masing anggota

berhak mencalonkan dirinya atau orang lain, tidak terpaku jenis kelamin atau angkatan.

Akhirnya melalui diskusi alot antar rangers, diputuskan bahwa Asty Dilla yang akan

melanjutkan estafet kepemimpinan keluarga besar Gingerangers Project.

Page 24: Gingerangers Project Annual Report 2015

GINGERANGERS 3.0

Notes : Cek teasernya di https://www.facebook.com/Gingerangers.Project/videos/vb.100004889386612/473266876179621/?type=2&theater

OPEN RECRUITMENT VOLUNTEER

Gingerangers 2.0 telah membuat kami semakin

dewasa dalam berorganisasi. Banyak hal yang patut

diapresiasi, namun tidak berarti tanpa evaluasi yang

kemudian akan menjadi rekomendasi di kepengurusan

selanjutnya. Untuk memulai kepengurusan

Gingerangers 3.0, kami sepakat untuk menambah

semangat baru melalui penambahan kuantitas Sumber

Daya Manusia (SDM) yang diharapkan mampu

meningkatkan produktivitas tim. Penambahan tersebut juga diperlukan untuk

meningkatkan tingkat diversifikasi lintas disiplin ilmu yang diperlukan dalam menjawab

tantangan-tantangan selama melakukan kegiatan operasional dan pemasaran. Open

Recuritment Volunteer diadakan pada tanggal 10-12 September 2015 yang terbagi dalam

tiga proses seleksi, yaitu seleksi berkas, Technical Meeting (TM) dan sesi wawancara

empat mata. Dari total 80 pelamar, 20 diantaranya kami anggap sesuai dengan budaya

organisasi di Gingerangers Project dan mempunyai kesempaan mengembangkan diri agar

dapat mencapai sukses sebagai sebuah individu di bangku kuliah lewat petualangan

mengabdi di desa Gemawang.

Notes : Cek teasernya di https://www.facebook.com/Gingerangers.Project/videos/vb.100004889386612/476318935874415/?type=2&theater

Gambar 29 Sesi wawancara dalam rangkaian

kegiatan Open Recruitment Volunteer

Gingerangers Project 3.0

Page 25: Gingerangers Project Annual Report 2015

COMPANY VISIT

Agar dapat meminimalkan culture shock

sekaligus meningkatkan rasa kekeluargan

dan saling memiliki antaranggota, kami

berupaya untuk melakukan bonding,

bekerja sama dengan departemen

Pengembangan Sumber Daya Manusia

(PSDM) IAAS LC UNDIP, berupa

rangkaian kegiatan kunjungan perusahaan

dan darmawisata ke pantai Parang Kusumo, Kab.Bantul, Provinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta (DIY). Rangkaian pertama kegiatan diawali dengan kunjungan pabrik

sekaligus kantor pemasaran Cokelat Monggo yang berlokasi di Kotagede, Yogyakarta.

Kegiatan yang diadakan pada tanggal 19 September 2015 sekaligus menjadi upaya kami

untuk menjalin silaturahmi dengan IAAS LC UGM disat yang bersamaan. Silaturahmi

tersebut juga merupakan ajang untuk berdiskusi tentang kondisi di masing-masing LC

berukut tantangan-tantangan yang sedang dan akan dihadapi selama sisa kepengurusan

periode 2015.

BAZAAR NUTRIFEST

Setelah tiga perempat masa

operasional organisasi, kami mulai

menemukan permasalahan terkait

pendanaan. Agar hal tersebut tidak

sampai harus menghambat kegiatan

organisasi kami pun berinisitif untuk

menambah pemasukan dengan

mengikuti bazaar NUTRIFEST yang

diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Ilmu Gizi pada tanggal 27 September 2015 di

Gedung Auditorium Imam Bardjo Universitas Diponegoro, Semarang. Ini adalah bazaar

pertama yang mengambil waktu malam hari yang pernah kami ambil sebelumnya. Hal

tersebut disebabkan pergantian jadwal oleh panitia yang sangat mendadak.

Gambar 30 Berfoto bersama dengan anggota dari IAAS LC

UGM membelakangi matahari terbenam

Gambar 31 Persiapan stan Gingerangers pada bazaar Nutrifest

Page 26: Gingerangers Project Annual Report 2015

WORLD FOOD DAY (WFD) 2015

Pada era globalisasi ini sedikitnya terdapat lima

masalah besar yang dihadapi oleh hampir

semua negara-negara di berbagai belahan dunia,

yaitu ledakan penduduk, krisis pangan, krisis

energi, krisis ekologi (kerusakan lingkungan)

dan global warming. Pengembangan agribisnis

pertanian, peternakan, perikanan, dan

kehutanan meliputi rekayasa genetik,

pengembangan teknologi pengolahan hasil dan pemasaran produk akan memainkan peran

yang sangat penting untuk mengeliminir berbagai persoalan tersebut di atas. Kondisi

tersebut memberikan makna bahwa pada saat ini dan masa yang akan datang, pertanian

tidak hanya sebagai penyedia bahan pangan, akan tetapi juga sebagai penyedia sumber

energi baru terbaharukan dan sebagai pencegah kerusakan lingkungan serta memiliki

peran penting dalam menghambat global warming.

Selain peningkatan hasil pangan, masalah selanjutnya adalah mencegah makanan sisa

dalam upaya meminimalkan dampak lingkungan rantai pasokan makanan dan

memastikan keamanan pangan dunia dapat terjadi. Untuk itu, IAAS LC UNDIP yang

tergabung pada IAAS Indonesia sepakat untuk untuk melakukan sebuah kampanye untuk

mengubah budaya menyisakan makanan. Tujuan dari kampanye ini jelas, yaitu untuk

meningkatkan kesadaran dari makanan sisa (dan keuntungan dari meminimalkannya),

mendorong perilaku yang mencegah terjadinya makaan sisa, dan menyediakan informasi

terkait tentang dampak dari makanan sisa.

Kampanye WFD dilakukan pada tanggal 24-25 Oktober 2015 berdasarkan tempat dan

waktu pelaksanaan dibagi menjadi dua. Yang pertama, kegiatan pada tanggal 24 Oktober

2015 dilakukan di desa Gemawang yang melibatkan siswa MIN Jambu dan MI Al-Islam,

dalam rangkaian kegiatan BBG, dan penyuluhan kepada kelompok tani Empon Wangi

yang mengundang Komunitas Hidroponik Kabupaten Semarang (KHKS) dengan

pembicara Edi Tedjo S dan rekan sebagai narasumber. Slanjutnya, kegiatan pada tanggal

Gambar 32 Suasana Penyuluhan Mengenai Hidrponik di

Kediaman Bambang Sugoro (24/10)

Page 27: Gingerangers Project Annual Report 2015

25 Oktober dilakukan sebagai penindaklanjutan gagasan awal mengenai WFD 2015 yaitu

dengan mempromosikan kegiatan melalui interaksi langsung dengan masyarakat yang

sedang menikmati suasana Car Free Day (CFD) di Simpang Lima, Semarang.

Notes : Cek teasernya di https://www.youtube.com/watch?v=q0fXgVteEx4&feature=youtu.be

BAZAAR RNB

Tentu kami tidak ingin mengakhiri kepengurusan

ini dengan dana yang telah berkurang dengan

signifikan semenjak awal memulai operasional

kegiatan. Untuk itu tanpa kenal lelah tim

pemasaran Gingerangers Project terus berupaya

menghasilkan laba melalui bazaar yang diadakan

dengan lingkup universitas. Pilihan kali ini jatuh

pada kegiatan seminar yang diadakan oleh Unit

Kegiatan Mahasiswa (UKM) Research’N Business (RNB) yang juga merupakan partner

diskusi tim unit pemasaran. Kegiatan diskusi tersebut diadakan setiap hari kamis dengan

interval waktu pelaksaan dua minggu. Bazaar RNB dilakukan pada tanggal 1 November

2015 di Gedung Soedarto, Universitas Diponegoro, Semarang.

BAZAAR NUTRIFAIR

Dengan semangat seperti melakukan bazaar

pertama kali, kami memberanikan diri untuk

membuka stan dengan segmen masyarakat

umum dalam kegiatan bazaar Nutrifair yang

diadakan oleh program studi Ilmu Gizi

Universitas Diponegoro. Lokasi kegiaan

dilakukan pada Car Free Day (CFD) di pusat

kota Simpang Lima, Semarang pada tanggal

22 November 2015. Stan kali ini menjadi unik karena untuk kali pertama kami mengikuti

stan yang berbarsamaan dengan kegiatan CFD. Stan kali ini sekaligus menutup rangkaian

petualangan tim pemasaran dalam rangkaian kegiatan Gingerangers Project 2.0 & 3.0

Gambar 33 Stan tim pemasaran Gingerangers

Project pada saat bazaar yang diadakan oleh UKM

RNB

Gambar 34 Gingerangers Project yang diwakilkan tim

pemasaran pada bazaar Nutrifair 2015

Page 28: Gingerangers Project Annual Report 2015

Momen Manis dan Romantis

Buka Puasa Bersama

Momen bulan puasa menjadi kesempatan kami untuk

bersiraturahmi dan memperkuat ikatan hubungan baik

kepada yang maha kasa maupun kepada sesama manusia

pada tamggal 20 Juli 2015. Dengan tema “Find your Family

Here (FIRE)” kami mencoba membuat suasana

kekeluargaan hadir walaupun terpisah dari keluarga di

rumah. Kami ingin menciptakan rumah bagi para

Gingerangers yang kebetulahn tidak dapat menkmati

momen bulan ramadhan di kampung halaman.

Satu Nama Sejuta Cerita

Terima kasih pada Usamah Hidayatullah atas dedikasinya

membangun dan mengawal keluarga besar Gingerangers

Project dari lahir hingga kini sudah bisa berjalan untuk

kemdia akan terus belajar berlari untuk mencapai cita-

citanya kelak. 1 Juni 2015.

Halo Dieng! “A journey is best measured in friends, rather than miles”.

Kutipan dari Tim Cahill tersebut membawa kami

bernostalgia akan keindahan alam yang dibalut dalam

kebersamaan dalam petualangan kami ke Dieng, Jawa

Tengah Tengah pada tanggal 9 Juli 2015.

[Menu Item Name]

[Menu item description.]

Page 29: Gingerangers Project Annual Report 2015

No Nama Fakultas Angkatan Rangers

1 Agus Prayitno Teknik Gingerangers 1.0

2 Annis Istikharoh Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Gingerangers 1.0

3 Ardiansyah Azhary S Peternakan dan Pertanian Gingerangers 1.0

4 Arif Abdillah Teknik Gingerangers 1.0

5 Aris Wahyu Utomo Peternakan dan Pertanian Gingerangers 1.0

6 Dyah Ayu Kartikasari Peternakan dan Pertanian Gingerangers 1.0

7 Fitri Hidayatun Ekonomika dan Bisnis Gingerangers 1.0

8 Farah Athaya W Peternakan dan Pertanian Gingerangers 1.0

9 Ica Enjelika N Peternakan dan Pertanian Gingerangers 1.0

10 Ika Fatikah Peternakan dan Pertanian Gingerangers 1.0

11 Indah Puspitaningtyas Peternakan dan Pertanian Gingerangers 1.0

12 Muhammad Johan Adhibuana Peternakan dan Pertanian Gingerangers 1.0

13 Miftahur Rahman Peternakan dan Pertanian Gingerangers 1.0

14 Nurul Anisa Peternakan dan Pertanian Gingerangers 1.0

15 Nurul Wahidah Peternakan dan Pertanian Gingerangers 1.0

16 Nyoman Adhitya Putra D Peternakan dan Pertanian Gingerangers 1.0

17 Sella Puspita Dewi Peternakan dan Pertanian Gingerangers 1.0

18 Setiawan Guntarto Ekonomika dan Bisnis Gingerangers 1.0

Desember, 2015

Page 30: Gingerangers Project Annual Report 2015

19 Sheilla Rahma Yunita Ekonomika dan Bisnis Gingerangers 1.0

20 Usamah Hidayatullah Teknik Gingerangers 1.0

21 Ziadatul Choirum Nikmah Peternakan dan Pertanian Gingerangers 1.0

22 Akbar Baralgy Peternakan dan Pertanian Gingerangers 2.0

23 Almira Yumna Destinanda Peternakan dan Pertanian Gingerangers 2.0

24 Annisa Retno Arum Ekonomika dan Bisnis Gingerangers 2.0

25 Asty Dila Puteri Setiyadi Peternakan dan Pertanian Gingerangers 2.0

26 Dea Kumala Ardianti Peternakan dan Pertanian Gingerangers 2.0

27 Imam Pranata Peternakan dan Pertanian Gingerangers 2.0

28 M. Ghazi Agam Sas Peternakan dan Pertanian Gingerangers 2.0

29 Narendra Wicaksono Peternakan dan Pertanian Gingerangers 2.0

30 Pratama Septianoris Ekonomika dan Bisnis Gingerangers 2.0

31 Putri Yunia Hidayati Peternakan dan Pertanian Gingerangers 2.0

32 Rizki Aprilia A. S Ekonomika dan Bisnis Gingerangers 2.0

33 Rury Indriani Peternakan dan Pertanian Gingerangers 2.0

34 Winda Pramudita Rusady Ekonomika dan Bisnis Gingerangers 2.0

35 Ahmad Abdul Latif Peternakan dan Pertanian Gingerangers 3.0

36 Bellatrik Rahma Putri Teknik Gingerangers 3.0

37 Ineke Putri Peternakan dan Pertanian Gingerangers 3.0

38 J. Daniswara Balabrita Hukum Gingerangers 3.0

39 Lidiya Novelendah Teknik Gingerangers 3.0

40 Lisa Harmi Susanti Peternakan dan Pertanian Gingerangers 3.0

41 Moch. Fajrin Ardhi Putranto Ilmu Budaya Gingerangers 3.0

42 Muhammad Ali Al-Muhdlor Peternakan dan Pertanian Gingerangers 3.0

43 Novi henis Zadia Peternakan dan Pertanian Gingerangers 3.0

44 Novita Setyawati Peternakan dan Pertanian Gingerangers 3.0

45 Nuning Ari Permani Peternakan dan Pertanian Gingerangers 3.0

46 Pradhana Anggit Saputro Peternakan dan Pertanian Gingerangers 3.0

47 Ria Nadila Teknik Gingerangers 3.0

48 Rizki Fajar Fitrianto Peternakan dan Pertanian Gingerangers 3.0

49 Rochimah Dyah Sulistyowati Peternakan dan Pertanian Gingerangers 3.0

50 Wahyu Puji Lestari Peternakan dan Pertanian Gingerangers 3.0

51 Wita Friyanti Harianja Peternakan dan Pertanian Gingerangers 3.0

52 Yulian Dwi Anggraeni P.H Peternakan dan Pertanian Gingerangers 3.0

Page 31: Gingerangers Project Annual Report 2015

0

5

10

15

20

Peternakan danPertanian

Teknik Ekonomika danBisnis

Ilmu Sosial danIlmu Politik

Hukum Ilmu Budaya Perikanan danIlmu Kelautan

Data Persebaran Disiplin Ilmu pada Gingerangers Project

Gingerangers 1.0 Gingerangers 2.0 Gingerangers 3.0

0 5 10 15 20 25 30 35

Gingerangers 1.0

Gingerangers 2.0

Gingerangers 3.0

Total

Data Persebaran Genderpada Gingerangers Project

Wanita Pria

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20

Gingerangers 1.0

Gingerangers 2.0

Gingerangers 3.0

Data Perseabaran Angkatan Kuliah pada Gingerangers Project

2015 2014 2013 2012

Page 32: Gingerangers Project Annual Report 2015

25 NOV 2015 MEMPERINGATI HARI GURU NASIONAL “Bimbingan Belajar Gemawangi: A Short Movie”

Film ini menantang anda untuk mendefinisikan kembali persepsi negatif

anda tentang generasi muda saat ini, terutama mahasiswa. Sebagai

sebuah individu kami percaya bahwa sukses dibangku kuliah dapat diikuti

dengan sukses mengabdi sebagai sebuah tim di desa dengan manajemen

dan tata kelola kegiatan yang baik. Ikuti petualangan kami dan buktikan

kebahagiaan akan lebih nikmat dirasakan dari apa yang dapat kita

berikan!

FREE TICKET!

24/7

https://www.youtube.com/w

atch?v=7BoPVFbR8kk

Page 33: Gingerangers Project Annual Report 2015

OPERATION DIRECTOR GINGERANGERS PROJECT

Page 34: Gingerangers Project Annual Report 2015
Page 35: Gingerangers Project Annual Report 2015
Page 36: Gingerangers Project Annual Report 2015
Page 37: Gingerangers Project Annual Report 2015