gizi buruk tipe marasmus

19
Gizi Buruk Tipe Marasmus + Anemia + Pembimbing : dr. Hj. Lili Emsyah, Sp.A Delayed Development GIZI BURUK TIPE MARASMUS + ANEMIA + GIZI BURUK TIPE MARASMUS + ANEMIA + DELAYED DEVELOPMENT DELAYED DEVELOPMENT PENDAHULUAN Malnutrisi dapat akibat dari masukan makanan yang tidak sesuai atau tidak cukup akibat dari penyerapan makanan yang tidak cukup, kebiasaan diet jelek, mengikuti mode makanan dan faktor-faktor emosi dapat membatasi masukan. Marasmus adalah salah satu bentuk gizi buruk yang sering ditemui pada Balita. Penyebabnya multifaktorial antara lain masukan makanan yang kurang, faktor penyakit dan faktor lingkungan serta ketidaktahuan untuk memilih makanan yang bergizi dan keadaan ekonomi yang tidak menguntungkan. Diagnosis ditegakkan berdasarkan gambaran klinis; untuk menentukan penyebab perlu anamnesis makanan dan penyakit lain. Pencegahan terhadap marasmus ditujukan kepada penyebab dan memerlukan pelayanan kesehatan dan KKS Ilmu Kesehatan Anak FK UNMAL RSU Dr. Pirngadi Medan 1

Upload: dengue-puji

Post on 09-Aug-2015

273 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Gizi Buruk Tipe Marasmus

Gizi Buruk Tipe Marasmus + Anemia + Pembimbing : dr. Hj. Lili Emsyah, Sp.A Delayed Development

GIZI BURUK TIPE MARASMUS + ANEMIA + GIZI BURUK TIPE MARASMUS + ANEMIA + DELAYED DEVELOPMENTDELAYED DEVELOPMENT

PENDAHULUAN

Malnutrisi dapat akibat dari masukan makanan yang tidak sesuai atau tidak

cukup akibat dari penyerapan makanan yang tidak cukup, kebiasaan diet jelek,

mengikuti mode makanan dan faktor-faktor emosi dapat membatasi masukan.

Marasmus adalah salah satu bentuk gizi buruk yang sering ditemui pada

Balita. Penyebabnya multifaktorial antara lain masukan makanan yang kurang, faktor

penyakit dan faktor lingkungan serta ketidaktahuan untuk memilih makanan yang

bergizi dan keadaan ekonomi yang tidak menguntungkan.

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gambaran klinis; untuk menentukan

penyebab perlu anamnesis makanan dan penyakit lain. Pencegahan terhadap

marasmus ditujukan kepada penyebab dan memerlukan pelayanan kesehatan dan

penyuluhan yang baik. Pengobatan marasmus ialah pemberian diet tinggi kalori dan

tinggi protein dan penatalaksanaan di rumah sakit yang dibagi atas: tahap awal, tahap

penyesuaian dan rehabilitasi.

Marasmus adalah permasalahan gizi serius yang terjadi di negara-negara

berkembang. Menurut data WHO sekitar 49% dari 10,4 juta kematian di negara

berkembang pada anak-anak dibawah usia 5 tahun berkaitan dengan defisiensi energi

dan protein sekaligus.

KKS Ilmu Kesehatan Anak FK UNMALRSU Dr. Pirngadi Medan

1

Page 2: Gizi Buruk Tipe Marasmus

Gizi Buruk Tipe Marasmus + Anemia + Pembimbing : dr. Hj. Lili Emsyah, Sp.A Delayed Development

DEFINISI

Marasmus merupakan keadaan dimana seorang anak mengalami defisiensi

energi dan protein. Umumnya kondisi ini dialami masyarakat yang menderita

kelaparan.

Gizi buruk tipe marasmus adalah suatu keadaan dimana pemberian makanan

tidak cukup atau higiene jelek disebabkan oleh defisiensi karbohidrat.

EPIDEMIOLOGI

Pada umumnya masyarakat indonesia telah mampu mengkonsumsi makanan

yang cukup secara kuantitatif. Namun dari segi kualitatif masih cukup banyak yang

belum mampu mencukupi kebutuhan gizi minimum.

Departemen Kesehatan juga telah melakukan pemetaan, dan hasilnya

menunjukan bahwa penderita gizi kurang ditemukan di 72% kabupatendi Indonesia.

Indikasinya 2 – 4 dari 10 balita di Indonesia menderita gizi kurang.

Sesuai dengan survai di lapangan, insiden gizi buruk dan gizi kurang pada

anak balita yang dirawat mondok di rumah sakit masih tinggi. Rani di RSU Dr.

Pirngadi Medan mendapat 935 (38%) penderita malnutrisi dari 2453 anak balita yang

dirawat. Mereka terdiri dari 67% gizi kurang dan 33% gizi buruk.

Penderita gizi buruk yang paling banyak dijumpai ialah tipe marasmus. Arif di

RS. Dr. Sutomo Surabaya mendapatkan 47% dan Barus di RS Dr. Pirngadi Medan

sebanyak 42%. Hal ini dapat dipahami karena marasmus sering berhubungan dengan

KKS Ilmu Kesehatan Anak FK UNMALRSU Dr. Pirngadi Medan

2

Page 3: Gizi Buruk Tipe Marasmus

Gizi Buruk Tipe Marasmus + Anemia + Pembimbing : dr. Hj. Lili Emsyah, Sp.A Delayed Development

keadaan kepadatan penduduk dan higiene yang kurang di daerah perkotaan yang

sedang membangun dan serta terjadinya krisis ekonomi di ludonesia.

ETIOLOGI

Marasmus ialah suatu bentuk kurang kalori-protein yang berat. Keadaan ini

merupakan hasil akhir dari interaksi antara kekurangan makanan dan penyakit

infeksi. Selain faktor lingkungan, ada beberapa faktor lain pada diri anak sendiri yang

dibawa sejak lahir, diduga berpengaruh terhadap terjadinya marasmus

Secara garis besar sebab-sebab marasmus ialah sebagai berikut:

1. Pemasukan kalori yang tidak cukup

Marasmus terjadi akibat masukan kalori yang sedikit, pemberian makanan yang

tidak sesuai dengan yang dianjurkan akibat dari ketidaktahuan orang tua si anak;

misalnya pemakaian secara luas susu kaleng yang terlalu encer.

2. Kebiasaan makan yang tidak tepat. Seperti mereka yang mempunyai hubungan

orang tua – anak terganggu.

3. Kelainan metabolik

Misalnya: renal asidosis, idiopathic hypercalcemia, galactosemia, lactose

intolerance.

4. Malformasi kongenital

Misalnya: penyakit jantung bawaan, penyakit Hirschprung, deformitas palatum,

palatoschizis, micrognathia, stenosis pilorus, hiatus hernia, hidrosefalus, cystic

fibrosis pancreas.

KKS Ilmu Kesehatan Anak FK UNMALRSU Dr. Pirngadi Medan

3

Page 4: Gizi Buruk Tipe Marasmus

Gizi Buruk Tipe Marasmus + Anemia + Pembimbing : dr. Hj. Lili Emsyah, Sp.A Delayed Development

PATOGENESA

Pada keadaan ini yang mencolok adalah pertumbuhan yang kurang atau

terhenti disertai atrofi otot dan menghilangnya lemak dibawah kulit. Pada mulanya

keadaan tersebut adalah proses fisiologis untuk kelangsungan hidup jaringan, ubuh

memerlukan energi yang tidak dapat dipenuhi oleh makanan yang masuk, sehingga

harus didapat dari tubuh sendiri, sehingga cadangan protein digunakan juga untuk

memenuhi kebutuhan gizi tersebut.

KKS Ilmu Kesehatan Anak FK UNMALRSU Dr. Pirngadi Medan

4

Page 5: Gizi Buruk Tipe Marasmus

Gizi Buruk Tipe Marasmus + Anemia + Pembimbing : dr. Hj. Lili Emsyah, Sp.A Delayed Development

GEJALA KLINIS

1. Pertumbuhan berkurang atau terhenti

2. Konsipasi atau diare

3. wajahnya tampak tua

4. Mata tampak besar dan dalam

5. Lemak pipi menghilang

6. Apatis

KOMPLIKASI

1. Defisiensi Vitamin A

2. Dermatosis

3. Kecacingan

4. diare kronis

5. tuberkulosis

PENGOBATAN

Pengobatan rutin yang dilakukan di rumah sakit berupa 10 langkah penting yaitu:

1. Atasi/cegah hipoglikemia

2. Atasi/cegah hipotermia

3. Atasi/cegah dehidrasi

4. Koreksi gangguan keseimbangan elektrolit

5. Obati/cegah infeksi

6. Mulai pemberian makanan

KKS Ilmu Kesehatan Anak FK UNMALRSU Dr. Pirngadi Medan

5

Page 6: Gizi Buruk Tipe Marasmus

Gizi Buruk Tipe Marasmus + Anemia + Pembimbing : dr. Hj. Lili Emsyah, Sp.A Delayed Development

7. Fasilitasi tumbuh-kejar (“catch up growth”)

8. Koreksi defisiensi nutrien mikro

9. Lakukan stimulasi sensorik dan dukungan emosi/mental

10. Siapkan dan rencanakan tindak lanjut setelah sembuh.

LANGKAH KE-1: PENGOBATAN/PENCEGAHAN HIPOGLIKEMIA

Hipoglikemia dan hipotermia biasanya terjadi bersama-sama, seringkali

sebagai tanda adanya infeksi. Periksa kadar gula darah bila ada hipotermia

( suhu ketiak <36C/suhu dubur <36C). Pemberian makanan yang sering

penting untuk mencegah kedua kondisi tersebut.

Bila kadar gula darah dibawah 50 mg/dl, berikan:

1. 50 ml “bolus” (pemberian sekaligus) glukosa 10% atau larutan sukrosa 10%

(1 sdt gula dalam 5 sdm air) secara oral atau pipa naso-gastrik.

2. Selanjutnya berikan larutan tsb. setiap 30 menit selama 2 jam (setiap kali

berikan ¼ bagian dari jatah untuk 2 jam)

3. Berikan antibiotika (lihat langkah 5)

4. Secepatnya berikan makan setiap 2 jam, siang dan malam (lihat langkah 6)

LANGKAH KE-2: PENGOBATAN/PENCEGAHAN HIPOTERMIA

Bila suhu ketiak <36C : Periksalah suhu dubur dengan menggunakan

termometer suhu rendah. Bila tidak tersedia termometer suhu rendah dan suhu

KKS Ilmu Kesehatan Anak FK UNMALRSU Dr. Pirngadi Medan

6

Page 7: Gizi Buruk Tipe Marasmus

Gizi Buruk Tipe Marasmus + Anemia + Pembimbing : dr. Hj. Lili Emsyah, Sp.A Delayed Development

anak sangat rendah pada pemeriksaan dengan termometer biasa, anggap anak

menderita hipotermia.

Bila suhu dubur <36C :

- Segera beri makanan cair/formula khusus (mulai dengan rehidrasi bila perlu)

- Hangatkan anak dengan pakaian atau selimut sampai menutup kepala,

letakkan dekat lampu atau pemanas (jangan gunakan botol air panas) atau

peluk anak di dada ibu, selimuti (metoda kanguru).

- Berikan antibiotika (lihat langkah 5).

LANGKAH KE-3: PENGOBATAN/PENCEGAHAN DEHIDRASI

Tidaklah mudah untuk memperkirakan status dehidrasi pada KEP berat/gizi

buruk dengan menggunakan tanda-tanda klinis saja. Jadi, anggap semua anak

KEP berat/gizi buruk dengan diare encer mengalami dehidrasi sehingga harus

diberi:

- Cairan Resomal / pengganti sebanyak 5 ml/KgBB setiap 30 menit selama 2

jam secara oral atau lewat pipa nasogastrik.

- Selanjutnya beri 5–10 ml/kg/jam untuk 4–10 jam berikutnya; jumlah tepat

yang harus diberikan tergantung berapa banyak anak menginginkannya dan

banyaknya kehilangan cairan melalui tinja dan muntah.

- Ganti Resomal/cairan pengganti pada jam ke-6 dan ke-10 dengan formula

khusus sejumlah yang sama bila keadaan rehidrasi menetap/stabil.

- Selanjutnya mulai beri formula khusus (langkah 6).

KKS Ilmu Kesehatan Anak FK UNMALRSU Dr. Pirngadi Medan

7

Page 8: Gizi Buruk Tipe Marasmus

Gizi Buruk Tipe Marasmus + Anemia + Pembimbing : dr. Hj. Lili Emsyah, Sp.A Delayed Development

Selama pengobatan, pernafasan cepat dan nadi lemah akan membaik dan anak

mulai kencing.

LANGKAH KE-4: KOREKSI GANGGUAN KESEIMBANGAN

ELEKTROLIT

Pada semua KEP berat terjadi kelebihan natrium (Na) tubuh, walaupun

kadar Na plasma rendah. Defisiensi kalium (K) dan magnesium (Mg) sering

terjadi dan paling sedikit perlu 2 minggu untuk pemulihan.

Berikan :

- Tambahan Kalium 2-4 mEq/kg BB/hari (= 150-300 mg KCl/kgBB/hari)

- Tambahkan Mg 0.3-0.6 mEq/kg BB/hari (= 7.5-15 mg MgCl2 /kgBB/hari)

- Untuk rehidrasi, berikan cairan rendah natrium (Resomal/pengganti)

- Siapkan makanan tanpa diberi garam/rendah garam.

LANGKAH KE-5: PENGOBATAN DAN PENCEGAHAN INFEKSI

Antibiotik spektrum luas

o Bila tanpa komplikasi:

Kotrimoksasol 5 ml suspensi pediatri secara oral, 2 x/hari selama 5 hari (2,5

ml bila berat badan < 4 Kg)

KKS Ilmu Kesehatan Anak FK UNMALRSU Dr. Pirngadi Medan

8

Page 9: Gizi Buruk Tipe Marasmus

Gizi Buruk Tipe Marasmus + Anemia + Pembimbing : dr. Hj. Lili Emsyah, Sp.A Delayed Development

o Bila anak sakit berat (apatis, letargi) atau ada komplikasi (hipoglikemia:

hipotermia, infeksi kulit, saluran nafas atau saluran kencing), beri :

Ampisilin 50 mg/kgBB/i.m./i.v. – setiap 6 jam selama 2 hari, dilanjutkan

dengan Amoksisilin secara oral 15 mg/KgBB setiap 8 jam selama 5 hari. Bila

amoksisilin tidak ada, teruskan ampisilin 50 mg/kgBB setiap 6 jam secara

oral.

LANGKAH KE-6: MULAI PEMBERIAN MAKANAN

Pemberian makanan harus dimulai segera setelah anak dirawat dan

dirancang sedemikian rupa sehingga energi dan protein cukup untuk memenuhi

metabolisme basal.

Prinsip pemberian nutrisi pada fase ini adalah :

o Porsi kecil tapi sering dengan formula laktosa rendah dan hipo/iso-osmolar.

o Berikan secara oral/nasogastrik

o Energi : 80 – 100 kal/kgBB/hari

o Protein : 1 – 1.5 g/kgBB/hari

o Cairan : 130 ml/kgBB/hari (100 ml/kgBB/hari bila terdapat edema)

o Bila masih mendapat ASI, tetap diberikan tetapi setelah pemberian formula.

KKS Ilmu Kesehatan Anak FK UNMALRSU Dr. Pirngadi Medan

9

Page 10: Gizi Buruk Tipe Marasmus

Gizi Buruk Tipe Marasmus + Anemia + Pembimbing : dr. Hj. Lili Emsyah, Sp.A Delayed Development

LANGKAH KE-7: FASILITASI TUMBUH KEJAR

Pada masa rehabilitasi, dibutuhkan berbagai pendekatan secara gencar

agar tercapai masukan makanan yang tinggi dan pertambahan berat badan 50

g/minggu. Awal fase rehabilitasi ditandai dengan timbulnya selera makan,

biasanya 1-2 minggu setelah dirawat. Transisi secara perlahan dianjurkan untuk

menghindari risiko gagal jantung dan intoleransi saluran cerna yang dapat terjadi

bila anak mengkonsumsi makanan dalam jumlah banyak secara mendadak.

LANGKAH KE-8: KOREKSI DEFISIENSI MIKRO NUTRIEN

Semua KEP berat menderita kekurangan vitamin dan mineral. Walaupun

anemia biasa dijumpai, jangan terburu-buru memberikan preparat besi (Fe), tetapi

tunggu sampai anak mau makan dan berat badannya mulai naik (biasanya setelah

minggu ke-2). Pemberian besi pada masa awal dapat memperburuk keadaan

infeksinya.

Berikan setiap hari:

- Suplementasi multivitamin

- Asam folat 1 mg/hari (5 mg pada hari pertama)

- Seng (Zn) 2 mg/kgBB/hari

- Tembaga (Cu) 0.2 mg/kgBB/hari

- Bila BB mulai naik: Fe 3 mg/kgBB/hari atau sulfas ferrosus 10 mg/kgBB/hari

KKS Ilmu Kesehatan Anak FK UNMALRSU Dr. Pirngadi Medan

10

Page 11: Gizi Buruk Tipe Marasmus

Gizi Buruk Tipe Marasmus + Anemia + Pembimbing : dr. Hj. Lili Emsyah, Sp.A Delayed Development

- Vitamin A oral pada hari I : umur > 1 tahun : 200.000 SI, 6-12 bulan :

100.000 SI, < 6 bulan : 50.000 SI, kecuali bila dapat dipastikan anak sudah

mendapat suplementasi vit.A pada 1 bulan terakhir. Bila ada tanda/gejala

defisiensi vit.A, berikan vitamin dosis terapi.

LANGKAH KE-9: BERIKAN STIMULASI SENSORIK DAN

DUKUNGAN EMOSIONAL

Pada KEP berat terjadi keterlambatan perkembangan mental dan perilaku,

karenanya berikan:

- Kasih sayang

- Lingkungan yang ceria

- Terapi bermain terstruktur selama 15 – 30 menit/hari

- Aktifitas fisik segera setelah sembuh

- Keterlibatan ibu (memberi makan, memandikan, bermain dsb).

LANGKAH KE-10: TINDAK LANJUT DI RUMAH

Bila gejala klinis sudah tidak ada dan BB anak sudah mencapai 80%

BB/U, dapat dikatakan anak sembuh. Pola pemberian makan yang baik dan

stimulasi harus tetap dilanjutkan dirumah setelah penderita dipulangkan.

Peragakan kepada orangtua :

- pemberian makan yang sering dengan kandungan energi dan nutrien yang

padat

KKS Ilmu Kesehatan Anak FK UNMALRSU Dr. Pirngadi Medan

11

Page 12: Gizi Buruk Tipe Marasmus

Gizi Buruk Tipe Marasmus + Anemia + Pembimbing : dr. Hj. Lili Emsyah, Sp.A Delayed Development

- terapi bermain terstruktur.

Sarankan:

- Membawa anaknya kembali untuk kontrol secara teratur:

bulan I : 1x/minggu

bulan II : 1x/2 minggu

bulan III : 1x/bulan.

- Pemberian suntikan/imunisasi dasar dan ulangan (booster)

- Pemberian vitamin A setiap 6 bulan.

PROGNOSIS

Malnutrisi yang hebat mempunyai angka kematian yang tinggi, kematian

sering disebabkan oleh karena infeksi; sering tidak dapat dibedakan antara kematian

karena infeksi atau karena malnutrisi sendiri.

Prognosis tergantung dari stadium saat pengobatan mulai dilaksanakan dan

komplikasi yang ada. Dalam beberapa hal walaupun kelihatannya pengobatan

adekuat, bila penyakitnya progesif kematian tidak dapat dihindari, mungkin

disebabkan perubahan yang irreversibel dari set-sel tubuh akibat under nutrition

KKS Ilmu Kesehatan Anak FK UNMALRSU Dr. Pirngadi Medan

12

Page 13: Gizi Buruk Tipe Marasmus

Gizi Buruk Tipe Marasmus + Anemia + Pembimbing : dr. Hj. Lili Emsyah, Sp.A Delayed Development

DAFTAR PUSTAKA

1. Behrman RE. Voughan VC. Nelson: Ilmu Kesehatan Anak. Vol 1. Edisi ke-15.

EGC. Jakarta. 1999

2. Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak FKUI, Ilmu Kesehatan Anak FK UI. Jakarta.

1991

3. Dalam Buku Kapita Selekta Kedokteran. Jilid II. Edisi III. Media Ausculapius FK

UI. Jakarta. 2000

4. Marasmus available at : www.pikiranrakyat.com

5. Marasmus available at : http://www.gizi.net.bin.berita.fulinews.htm

6. Cermin Dunia Kedokteran No. 134, 2002

7. Marasmus available at :

http://www.medicastore.com/cybermed/detail_pyk.php?idktg=10&iddtl=628#

8. Carolyn Sullivan, MD, Recognition and Management of Malnutrition,

MMHAC/USUHS Dept of Pediatrics

KKS Ilmu Kesehatan Anak FK UNMALRSU Dr. Pirngadi Medan

13