golongan 9 dan 10 b

29
ERLI FHARIDA MUAMMAR SAKRIA RAMITHA IRMA NILA KUSMA ANISAH SALMI GOLONGAN 9 DAN 10 B

Upload: erli-fharida

Post on 23-Jan-2018

277 views

Category:

Science


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: GOLONGAN 9 DAN 10 B

ERLI FHARIDA MUAMMAR SAKRIA

RAMITHA IRMA NILA KUSMA

ANISAH SALMI

GOLONGAN 9 DAN 10 B

Page 2: GOLONGAN 9 DAN 10 B

GOLONGAN TRANSISI

Page 3: GOLONGAN 9 DAN 10 B

COBALT

Unsur kobalt ditemukan oleh George Brandt pada tahun

1737 di Swedia.

Nomor atom: 27,

Massa atom: 58,9332 g/mol,

Elektronegativitas menurut

Pauling: 1,8, Kepadatan: 8,9

g/cm3 pada 20 °C,

Titik lebur: 1495 °C,

Titik didih: 2927 °C, Radius

Vanderwaals: 0,125 nm,

Radius ionik: 0,078 nm (+2) ; 0,063 nm (+3),

Page 4: GOLONGAN 9 DAN 10 B

SIFAT KIMIA COBALT

1.Kobalt merupakan unsur

feromagnetik, keras, getas,

berkilau, dan berwarna perak-

keputihan.

2.Seperti besi, kobalt bisa diubah

menjadi magnet dengan sifat fisik

mirip dengan besi dan nikel.

3.Unsur ini aktif secara kimia dan

mampu membentuk banyak

senyawa.

4.Kobalt stabil di udara dan tidak

terpengaruh oleh air, namun

perlahan-lahan larut oleh asam

encer.

Page 5: GOLONGAN 9 DAN 10 B

EKSTRASI COBALT

Mineral Cobalt, Cobalttite (CoAsS):

CoAs2 (s)

Co2O3 + As2O3

•Dipanaskan

Co2O3 (s)

2CoCl3 + 2H2O

•Disaring dan

dicuci dengan

kobalt (III)

klorida

Co2O3 + H2

2Co(s) + 3H2O

• Logam

kobalt di

dapatkan

Page 6: GOLONGAN 9 DAN 10 B

KEGUNAAN COBALT

Untuk bahan pewarna CAT

Page 7: GOLONGAN 9 DAN 10 B

EFEK KESEHATAN COBALT

1.Unsur ini bermanfaat bagi manusia karena merupakan

bagian dari vitamin B12 yang penting untuk kesehatan.

2.Konsentrasi tinggi kobalt yang terhirup melalui udara bisa

menimbulkan berbagai keluhan seperti asma dan

pneumonia.

Page 8: GOLONGAN 9 DAN 10 B

NIKEL

Nikel ditemukan oleh Cronstedt pada tahun 1751 dalam mineral

yang disebutnya kupfernickel (nikolit).

Nikel berwarna putih keperak-perakant

Massa jenis (sekitar suhu kamar): 8,908

g/cm³

Massa jenis cair pada titik lebur : 7,81

g/cm³

Titik lebur: 1728 K (1455 °C, 2651 °F)

Titik didih: 3186 K (2913 °C, 5275 °F)

Kalor peleburan: 17,48 kJ/mol

Kalor penguapan: 377,5 kJ/mol

Kapasitas kalor (25 °C) : 26,07

J/(mol·K)

Page 9: GOLONGAN 9 DAN 10 B

EKSTRAKSI NIKEL

1) Pengeringan

2) Kalsinasi dan Reduksi

3) Peleburan

4) Pengayakan

5) Granulasi dan Pengemasan

Page 10: GOLONGAN 9 DAN 10 B

MAMFAAT NIKEL

Untuk uang koin

Page 11: GOLONGAN 9 DAN 10 B

PALADIUM

logam perak-putih yang langka dan

berkilau ditemukan pada tahun 1803 oleh

William Hyde Wollaston

Page 12: GOLONGAN 9 DAN 10 B

SIFAT KIMIA PALADIUM

Paladium asetat diperoleh sebagai

kristal coklat bilamana busa Pd

dilarutkan dalam asam asetat yang

mengandung HNO3, ia adalah trimer

[Pd(CO2Me)2]3

Ion palladium Pd2+ , terdapat dalam

PdF2. Ion aquo Pd(H2O)42+ adalah spin

berpasangan dan kompleks Pd adalah

diamagnetik.

Page 13: GOLONGAN 9 DAN 10 B

EKSTRASI PALADIUM

PdCl2 diperoleh dengan klorinasi Pd. Diatas suhu 550 C dihasilkan suatu bentuk - tidak stabil,

sedangkan diatas suhu 550 C dihasilkan -Pd0

2CuCl2 PdCl2 + 2CuCl .

Preparasi katalis PdO dilakukan dengan menggunakan senyawa prekursor ammonium

bisoksalatopadat (II) (NH4)2[Pd(C2O4)].H2O), dimana preparasi ini dengan menggunakan metode

impregnasi basah, menggunakan 4 % palladium.

Hasilnya dikalsinasi selama 2 jam pada suhu 700C dibawah aliran gam nitrogen untuk

mendekomposisikan senyawa (NH4)2[Pd(C2O4)].H2O menjadi Pd dan PdO

Lalu mereduksi senyawa PdO menjadi Pd, selama 2 jam pada suhu 400 C dibawah aliran gas hidrogen

Page 14: GOLONGAN 9 DAN 10 B

MANFAAT PALADIUM

Penambal gigi yang berlubang

Page 15: GOLONGAN 9 DAN 10 B

RHODIUM

Rhodium adalah suatu unsur kimia yang langka,

putih keperakan, keras, dan kimia inert logam

transisi dan anggota kelompok platinum.

ditemukan pada tahun 1803 oleh William Hyde

Wollaston

Massa atom : 102,91 g.mol -1

Elektronegativitas menurut Pauling : 2.2,

Massa Jenis : 12,4 g.cm-3, pada 20 ° C

Titik lebur : 1970 ° C

Titik didih : 3727 ° C,

Isotop : 9, Shell elektronik : [Kr] 4d8 5s1,

Energi ionisasi pertama : 742 kJ.mol -1,

Standard Potensi : 0,6 V.

Page 16: GOLONGAN 9 DAN 10 B

EKSTRASI RHODIUM

Ekstraksi industri rodium kompleks seperti logam terjadi pada bijih

dicampur dengan logam lain seperti paladium, perak, platinum, dan

emas.

Page 17: GOLONGAN 9 DAN 10 B

KEGUNAAN RHODIUM

Sebagai pengkilat Perhiasan

Page 18: GOLONGAN 9 DAN 10 B

EFEK KESEHATAN RHODIUM

Unsur ini Mudah Terbakar. Kemungkinan ledakan debu jika

dalam bentuk bubuk atau butiran, dicampur dengan udara.

Bereaksi dengan difluoride oksigen menyebabkan bahaya

kebakaran.

Page 19: GOLONGAN 9 DAN 10 B

IRIDIUM

Iridium ditemukan pada tahun 1803 oleh ilmuwan Inggris Smithson Tennant

di London, Inggris bersama dengan osmium dalam residu berwarna gelap

Massa jenis (sekitar suhu kamar) 22.65 g/cm³, Massa jenis cair pada titik lebur 19

g/cm³,

Titik lebur 2719 K (2446 °C, 4435 °F),

Titik didih 4701 K (4428 °C, 8002 °F),

Kalor peleburan 41.12 kJ/mol,

Kalor penguapan 231.8 kJ/mol,

Kapasitas kalor (25 °C) 25.10 J/(mol·K)

Struktur kristal cubic face centered,

Bilangan oksidasi 2, 3, 4, 6 (mildly basic oxide), Elektronegativitas 2.20 (skala Pauling)

Page 20: GOLONGAN 9 DAN 10 B

EKSTRAKSI IRIDIUM

Iridium tidak terdapat di alam bersama

dengan platinum dan logam satu grup

platinum platinum dalam mineral tanah.

Iridium didapatkan seagai hasil samping dari

industri penambangan nikel.

Page 21: GOLONGAN 9 DAN 10 B

KEGUNAAN IRIDIUM

Sebagai busi Mobil

Page 22: GOLONGAN 9 DAN 10 B

PLATINUM

Logam Platinum ditemukan pertama kali

di eropa pada tahun 1557 , dengan

menulis huruf Italia, seorang pria

bernama Scaliger Julius Caesar menulis

suatu deskripsi dari logam mulia yang

tidak diketahui

Page 23: GOLONGAN 9 DAN 10 B

SIFAT FISIKA PLATINUM

Fase Padat

Massa Jenis (sekitar

suhu kamar)

1.45 g/cm³

Massa Jenis cair pada

titik lebur

19.77 g/cm³

Titik Lebur 2041.4 K

(1768.3 °C, 3214.9

°F)

Titik Didih 4098 K

(3825 °C, 6917 °F)

Kalor Peleburan 22.17 kJ/mol

Kalor Penguapan 469 kJ/mol

Kapasitas Kalor (25 °C) 25.86

Page 24: GOLONGAN 9 DAN 10 B

EKSTRAKSI PLATINUM

Ekstraksi unsure Pt merupakan lanjutan

pengolahan bijih nikel, biasanya mineral

sulfide.

1. Dissolution dengan Metode aqua regia

8HCl + 2NH3 + Pt H2PtCl6 +

4H2O + 2NOCl

2. Dipisahkan dengan FeSO4 untuk

mendapatkan logam Pt, Pd, dan Au

3. Dioksidasi dengan menggunakan

klorin yang didihkan

4. Pengkristalan

Page 25: GOLONGAN 9 DAN 10 B

KEGUNAAN PLATINUM

Sebagai Perhiasan

Page 26: GOLONGAN 9 DAN 10 B

DARSTAMDIUM

Darmstadtium pertama kali diproduksi oleh Peter Armbruster,

Gottfried Münzenber dan tim mereka bekerja di Gesellschaft für

Schwerionenforschung di Darmstadt, Jerman pada 9 November 1994.

82208𝑃𝑏 + 28

62𝑁𝑖 → 110269𝐷𝑠 + 0

1𝑛

Selama 0,17 milidetik (0,00017 detik)

Page 27: GOLONGAN 9 DAN 10 B

MEITNERIUM

Meitnerium pertama kali diproduksi oleh

Peter Armbruster, Gottfried Münzenber

dan tim mereka bekerja di Gesellschaft

für Schwerionenforschung di Darmstadt,

Jerman pada tahun 1982. Mereka

ditembaki atom bismut-209 dengan ion

besi-58 dengan perangkat yang dikenal

sebagai akselerator linear.

Selama 3,8 milidetik (0,0038 detik)

Page 28: GOLONGAN 9 DAN 10 B

MEITNERIUM

Nomor atom : 109 Massa atom : 265,9

g.mol -1 Elektronegativitas menurut

Pauling : tidak dikenal Massa Jenis : tidak

dikenal

Titik lebur : tidak dikenal

Titik didih : tidak dikenal

Vanderwaals radius : tidak dikenal

Jari-jari ionik : tidak dikenal

Isotop : 1

Ditemukan oleh : Berat Laboratorium

Penelitian Ion pada tahun 1982.

Page 29: GOLONGAN 9 DAN 10 B