gotong royong membangun pendidikan di indonesia (in bahasa indonesia)

21
Peran serta Masyarakat dalam ekosistem sekolah GOTONG-ROYONG MEMBANGUN PENDIDIKAN Totok Amin Soefijanto, Ed.D Simposium Nasional Pendidikan II, 24 November 2015 Kerjasama Dompet Dhuafa – Universitas Paramadina Aula Nurcholish Madjid, Universitas Paramadina Jakarta

Upload: totok-soefijanto

Post on 15-Apr-2017

244 views

Category:

Education


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Gotong royong Membangun Pendidikan di Indonesia (in Bahasa Indonesia)

Peran serta Masyarakat dalam ekosistem sekolah

GOTONG-ROYONG MEMBANGUN PENDIDIKAN

Totok Amin Soefijanto, Ed.D

Simposium Nasional Pendidikan II, 24 November 2015 Kerjasama Dompet Dhuafa – Universitas Paramadina

Aula Nurcholish Madjid, Universitas Paramadina Jakarta

Page 2: Gotong royong Membangun Pendidikan di Indonesia (in Bahasa Indonesia)

“Pendidikan adalah eskalator untuk menuju

kehidupan yang lebih baik” (Anies Baswedan)

KUTIPAN

2

Page 3: Gotong royong Membangun Pendidikan di Indonesia (in Bahasa Indonesia)

KUTIPAN

3

Page 4: Gotong royong Membangun Pendidikan di Indonesia (in Bahasa Indonesia)

PELUANG  BONUS  DEMOGRAFI  DI  INDONESIA  

50,5

48,6

47,7

47,2 46,9 47,3

45

46

47

48

49

50

51

Rasio

 Ketergantun

gan  (%

)

2028-2031: Dependency Ratio terendah (46,9%)

2011: Proporsi penduduk usia produktif >50%

Trend  Rasio  ketergantungan  2010-­‐2035  

•  Terjadi  penurunan  angka  ketergantungan  dengan  meningkatnya  penduduk  usia  kerja  yang  memberi  peluang  terjadinya  bonus  demografi  

*)  Ket:  Dependency  ra0o  penduduk  usia  0-­‐14  th    dan  usia  65+  terhadap  penduduk  usia  15-­‐64  th    

Bonus  Demografi  8dak  otoma8s,  tetapi  dapat  diraih  dg  kebijakan  tepat:  -­‐        SDM  sehat  dan  terdidik    

(usia  anak  sd  lansia,  perempuan  dan  laki-­‐2)  

-­‐  Tenaga  kerja  produkAf,  termasuk  tenaga  kerja  perempuan  

-­‐  Stabilitas  ekonomi,  meningkatnya  lapangan  kerja    

Jika  8dak,  terjadi  MALAPETAKA  -­‐  Angginya  pengangguran    -­‐  konflik  sosial  -­‐  tekanan  pada  pangan  dan  

lingkungan    

Sumber:  Proyeksi  Penduduk  2010-­‐2035  

Slide  -­‐  4  4

Page 5: Gotong royong Membangun Pendidikan di Indonesia (in Bahasa Indonesia)

SATU TAHUN KINERJA KEMDIKBUD

Sumber: Kemdikbud, 2015

Melaksanakan Nawacita dan RPJMN dengan visi:Terbentuknya insan serta ekosistem Pendidikan dan Kebudayaan yang berkarakter dengan dilandasi semangat gotong-royong.

UJIAN NASIONAL

Sebelumnya: Sekarang:

§ Ujian Nasional menentukan kelulusan.

§ Ujian Nasional dipetakan hanya dengan parameter nilai ujian.

§ Ujian Nasional dilakukan sepenuhnya dengan tes berbasis kertas.

§ Ujian Nasional tidak lagi menjadi penentu kelulusan.

§ Penentuan kelulusan dikembalikan sepenuhnya kepada sekolah dan guru.

§ Pemetaan Ujian Nasional dilengkapi dengan Indeks Integritas Ujian Nasional untuk melihat tingkat kejujuran ujian di sekolah dan daerah.

§ Telah dilakukan inisiatif Ujian Nasional dengan tes berbasis komputer pada sekitar 550 sekolah dan lebih dari 170.000 siswa.

PENUMBUHAN BUDI PEKERTI

Sebelumnya: Sekarang:

§ Dikembangkan hanya melalui jalur intra dan ekstra kurikuler dan hasil penilaiannya dituangkan dalam rapor.

§ Dikembangkan juga melalui proses pembiasaan pada jalur non kurikuler dan praktik baik.

§ Menyentuh aspek penting lain yang luput dari perhatian, seperti penguatan nasionalisme dan literasi.

DATA POKOK PENDIDIKAN

Sebelumnya: Sekarang:

§ Data pendidikan tersebar dalam beberapa satuan kerja [DAPODIKDAS, DAPODIKMEN, Padamu Negeri, dll].

§ Terjadi inefisiensi dan keberagaman sistem data.

§ Integrasi ke dalam sistem Data Pokok Pendidikan (DAPODIK) untuk menjamin keselarasan dan keseragaman data serta menyederhanakan proses manajemen data.

§ DAPODIK menjadi rujukan dalam perencanaan pendidikan.

SELEKSI TERBUKA PEJABAT KEMDIKBUD

Sebelumnya: Sekarang:

§ Proses menentuan pejabat Eselon secara tertutup.

§ Dilakukan melalui Seleksi terbuka oleh panitia independen.

§ Pejabat Eselon 1 terpilih adalah staf karier yang sudah terbukti berkinerja baik dan berintegritas.

PENOMINASIAN WARISAN BUDAYA DUNIA

Sebelumnya: Sekarang:

§ Penominasian warisan budaya ditentukan oleh Pemerintah.

§ Penominasian melibatkan masyarakat.

§ Perbaikan menyeluruh dalam proses persiapan.

BELAJAR BERSAMA MAESTRO

Sebelumnya: Sekarang:

§ Seniman jarang dilibatkan dan berinteraksi secara langsung dengan anak sekolah.

§ Siswa dari seluruh indonesia berkesempatan berinteraksi langsung dengan maestro selama beberapa hari.

§ Semakin banyak siswa memiliki akses komunikasi dan inspirasi dengan para pegiat seni dan budaya.

AFIRMASI PENDIDIKAN MENENGAH

Sebelumnya: Sekarang:

§ Program afirmasi pendidikan menengah dengan memberikan kesempatan pada siswa dari daerah 3T, khususnya dari Papua dan Papua Barat, belajar di sekolah bermutu di wilayah Jawa dan Bali.

§ Percepatan dan perluasan program yang melibatkan siswa dari wilayah seperti NTT, Sulawesi, Aceh, dll, belajar di berbagai daerah.

PEMBANGUNAN PRASARANA PENDIDIKAN

Sebelumnya: Sekarang:

§ Masih terdapat kantung-kantung putus sekolah karena kekurangan prasarana.

§ Percepatan pemerataan pembangunan prasarana pendidikan.

§ Pencanangan Gerakan Sekolah Aman, Nyaman dan Ramah Anak.

RINGKASAN SETAHUN KINERJA KEMDIKBUDOKTOBER 2014 – OKTOBER 2015

§ Penguatan pelaku pendidikan dan kebudayaan§ Peningkatan mutu dan akses§ Pengembangan efektivitas birokrasi melalui perbaikan

tata kelola dan pelibatan publik

Strategi:

Oktober 2014 – Oktober 2015

KURIKULUM NASIONAL

Sebelumnya: Sekarang:

§ Kurikulum Kurikulum 2013 dikembangkan dan diterapkan dalam waktu singkat.

§ Ditemukan kekurang-selarasan antara ide, desain, dokumen dan penerapan.

§ Banyak sekolah yang belum disiapkan untuk menerapkan.

§ Dilakukan penelahan ulang, revisi konsep dan dokumen kurikulum dengan melibatkan publik.

§ Penerapan dilakukan secara bertahap sampai batas waktu penerapan total pada tahun 2020.

GURU GARIS DEPAN

Sebelumnya: Sekarang:

§ Penyebaran guru belum merata, terutama di daerah 3T.

§ Guru di daerah 3T ditempatkan untuk masa tugas jangka pendek (1-2 tahun) melalui SM3T.

§ Pengiriman ribuan guru secara bertahap untuk ditempatkan di daerah 3T dengan masa tugas jangka panjang, sebagai guru permanen.

§ Penyiapan insentif khusus, termasuk pengangkatan sebagai PNS daerah dan kredit rumah, untuk Guru Garis Depan.

HARI PERTAMA SEKOLAH

Sebelumnya: Sekarang:

§ Belum banyak orangtua yang menyadari pentingnya mengantarkan anak pada hari pertama sekolah.

§ Terlewatkan momen penting bagi orangtua untuk mengenal sekolah dan bagi anak agar merasa nyaman memasuki lingkungan baru.

§ Menjadi gerakan nasional.§ Sekolah dan guru bersiap untuk

menyambut dan berinteraksi dengan orangtua.

§ Membuat siswa merasa lebih nyaman berada dalam lingkungan baru.

§ Himbauan dan kelonggaran bagi pegawai negeri untuk mengantarkan anak di hari pertama sekolah.

STRUKTUR ORGANISASI BARU

Sebelumnya: Sekarang:

§ Pengelolaan guru dan tenaga kependidkan tersebar pada berbagai unit utama.

§ Belum ada satuan kerja yang memfasilitasi orangtua sebagai pelaku sekaligus ekosistem pendidikan.

§ Belum ada satuan kerja yang melakukan analisis dan sinkronisasi kebijakan.

§ Pembentukan Struktu baru: Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan, Direktorat Pembinaan dan Pendidikan Keluarga dan Pusat Analisis dan Sinkronisasi kebijakan (PASKA).

REGISTRASI CAGAR BUDAYA

Sebelumnya: Sekarang:

§ Pendaftaran cagar budaya dilakukan secara konvensional.

§ Pemerintah daerah diminta mendaftarkan cagar budaya dengan target jumlah tertentu.

§ Pendaftaran cagar budaya dilakukan secara daring.

§ Masyarakat bisa ikut mendaftarkan cagar budaya.

§ Pemerintah menfasilitasi proses pendaftarannya.

BEASISWA UNGGULAN

Sebelumnya: Sekarang:

§ Penerima beasiswa ditekankan untuk siswa berprestasi dan pegawai Kemdikbud.

§ Sasaran calon penerima beasiswa diperluas untuk pegiat sosial dan seniman.

PENCANANGAN ZONA INTEGRITAS

Sebelumnya Dilanjutkan dengan:

§ Sosialisasi zona integritas Wilayah Integritas Bebas dari Korupsi.

§ Pembentukan Unit Pengendalian Gratifikasi.

§ Pencanangan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi.

§ Mempertahankan Opini Wajar Tanpa Pengecualian.

PENYERAPAN ANGGARAN

Sebelumnya: Sekarang:

§ Pengelolaan laporan belum terintegrasi secara optimal.

§ Implementasi sistem monitoring keuangan terintegrasi secara daring.

§ Kemdikbud berada pada Peringkat tiga penyerapan anggaran dari 10 kementerian dengan anggaran terbesar.

§ Penyerapan anggaran tidak terhambat karena restrukturisasi.

PROGRAM INDONESIA PINTAR

Sebelumnya: Sekarang:

§ Sasaran pada anak miskin yang bersekolah.

§ Sasaran diperluas untuk anak dari keluarga rentan miskin dan yang mengikuti program pendidikan nonformal.

TAMU KEHORMATANFRANKFURT BOOK FAIR 2015Sebelumnya: Sekarang:

§ Pengelolaan Komite Nasional dipimpin dan dikelola secara birokratis, sehingga terjadi keterlambatan dalam persiapan.

§ Indonesia sebagai pembeli hak cipta karya penulis luar negeri.

§ Di bulan November 2014, Komite FBF dirombak. Budayawan diberi otoritas untuk memimpin dan tim kreatif diberi ruang kreasi yang luas, staf birokrasi diubah menjadi penopang. Kerja Komite menjadi bisa cepat & efektif.

§ Paviliun dan stand Indonesia mendapat pemberitaan sangat positif di media luar dan dalam negeri.

§ Pelibatan ratusan penulis, seniman, koki, desainer, dll.

§ Indonesia bukan lagi sekadar pembeli, tapi menjadi penjual hak cipta.

MASA ORIENTASI SISWA

Sebelumnya: Sekarang:

§ Masih banyak perpeloncoan pada saat Masa Orientasi Siswa.

§ Pemerintah baik di pusat maupun di daerah cenderung diam dan mendiamkan praktek perpeloncoan.

§ Mendikbud mengeluarkan Surat Edaran ke semua sekolah untuk mengantisipasi perpeloncoan.

§ Inspeksi mendadak dilakukan oleh jajaran Kementerian.

§ Dibuatkan laman khusus laporan pelanggaran MOS untuk ditindaklanjuti oleh kemdikbud dan dinas pendidikan daerah.

GERAKAN PAUD BERKUALITAS

Sebelumnya: Dilanjutkan dengan:

§ Akses PAUD bermutu dan terjangkau belum merata.

§ Gerakan Satu Desa Satu PAUD dimulai.

§ Percepatan dan pemerataan bantuan peningkatan mutu dan akses PAUD.

GERAKAN INDONESIA MEMBACA – MENULIS

Sebelumnya: Sekarang:

§ Pelatihan menulis karya ilmiah untuk guru dan kepala sekolah.

§ Program keaksasraan hanya dilakukan melalui pendidikan nonformal di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) dan Sanggar Kegiatan Belajar (SKB).

§ Gerakan Indonesia Membaca dan Menulis dilakukan secara terpisah.

§ Meluncurkan Gerakan Indonesia Membaca dan Menulis melalui program percepatan pemberantasan buta aksara, perpustakaan keliling, dan pelatihan menulis karya ilmiah bagi guru dan siswa.

§ Mewajibkan alokasi waktu membaca buku non-pelajaran 15 menit sebelum jam sekolah dimulai.

GERAKAN TERIMA KASIH GURU

Sebelumnya: Sekarang:

§ Penghargaan kepada guru melalui pemberian penghargaan dan tunjangan dari Pemerintah.

§ Selain tunjangan dan penghargaan dari Pemerintah, masyarakat dan dunia usaha diajak berperan serta memuliakan guru dengan memberikan berbagai kemudahan dan fasilitas khusus untuk guru.

LOKAKARYA MEMBANGUN VISI BERSAMA

Sebelumnya: Sekarang:

§ Penerjemahan visi dan program kerja Kementerian dilakukan oleh tiap unit utama secara tersendiri, tidak integrasi sebagai satu kementrian.

§ Penyelarasan visi Kemdikbud dilakukan pada seluruh eselon.

§ Evaluasi seluruh program terhadap keselarasan visi Kemdikbud 2014-2019 dilakukan secara rutin.

PELAYANAN TERPADU SATU PINTU

Sebelumnya: Sekarang:

§ Lebih dari 50 jenis pelayanan jasa dan pengaduan di Kemdikbud tersebar di masing-masing unit utama.

§ Pelayanan jasa dan pengaduan Kemdikbud diintegrasikan ke dalam pelayanan satu pintu untuk seluruh unit.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANJl. Jend. Sudirman, Jakarta Pusat – 10270Call Center: 177 SMS: 0811976929Telp: 0215703303 Email: [email protected]

5

Page 6: Gotong royong Membangun Pendidikan di Indonesia (in Bahasa Indonesia)

PROFIL PENDIDIKAN KITA SAAT INI

Sumber: Kemenikbud, 2015 6

Page 7: Gotong royong Membangun Pendidikan di Indonesia (in Bahasa Indonesia)

¡ Pendidikan menjadi prioritas pemerintah: § Pusat § Provinsi § Kabupaten/Kota

¡ Tunjangan profesi untuk 2015 mencapai Rp 80 Triliun.

ANGGARAN NEGARA UNTUK PENDIDIKAN

Sumber: Bappenas, 2015 7

Page 8: Gotong royong Membangun Pendidikan di Indonesia (in Bahasa Indonesia)

Status& TK& SD& SMP& SMA& SMK& SLB& Jumlah&

PNS$ 53,511$ 999,180$ 355,305$ 168,016$ 93,338$ 7,975$ 1,677,365&

GTY$ 181,013$ 111,718$ 99,066$ 48,819$ 77,631$ 5,224$ 523,471&

GTT$ 40,610$ 470,438$ 112,089$ 44,025$ 48,441$ 1,654$ 717,257&

Honor$Daerah$ 6,590$ 56,561$ 16,473$ 6,676$ 5,287$ 376$ 91,963&

Guru$Bantu$ 907$ 2,241$ 701$ 579$ 773$ 58$ 5,259&

Jumlah& 282,671& 1,640,138& 583,115& 268,115& 225,470& 15,287& 3,015,315&

JUMLAH GURU: JENJANG & STATUS

Sumber: Dirjen GTK, 2015

8

Page 9: Gotong royong Membangun Pendidikan di Indonesia (in Bahasa Indonesia)

PERSIAPAN CALON GURU…

9

Page 10: Gotong royong Membangun Pendidikan di Indonesia (in Bahasa Indonesia)

Kualitas Guru ¡ Masih banyak yang belum

menyelesaikan S-1. ¡ Peminat Sekolah Tinggi

Keguruan atau LPTK masih berkualitas rendah.

¡ Pelatihan guru: pre-service & in-service belum memadai.

¡ Penguasaan ICT masih rendah, terutama >45 tahun.

Apapun kur ikulumnya, guru yang menentukan proses pembelajaran d i kelas

JUMLAH GURU YANG UKG = 2.587.253 ORANG (DITJEN GTK , 2015)

10

Page 11: Gotong royong Membangun Pendidikan di Indonesia (in Bahasa Indonesia)

© Kemdikbud 2015

Desain  Tata  Kelola  GTK        PENGHASIL

FORMASI  GURU  &  TENAGA  KEPENDIDIKAN    UU  No.  23/2014  

PENGGUNA

PENSIUN    

UUGD Pasal 8 s.d. 11  

PENEMPATAN  &  PEMINDAHAN  (Pemangku  kepen,ngan  yang  berdaya)  

LULUSAN PENDIDIKAN

PROFESI GURU (PPG)

LULUSAN PERGURUAN

TINGGI S1/D-IV  

PENGANGKATAN (Memperoleh calon

guru potensial)  

Interaksi  yang  

dinamis  

Program Induksi

PEMBINAAN  &  PENGEMBANGAN  (Uji Kompetensi Guru (UKG), Uji Kompetensi Tenaga Kependidikan (UKTK), Penilaian Kinerja Guru (PKG), Penilaian Kinerja Tenaga Kependidikan (PKTK) dan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB),

Resertifikasi Guru (RSG))

PENGHARGAAN  &  PERLINDUNGAN

Pensiun dengan penuh

martabat  IIIA   IVE  

11  

Pasal 58 s.d 62 PP 74/2008  

PP 74/2008 Pasal 4 s.d 11  

PermennegPan No. 16/2009, & Peremendiknas No. 27/2010

PP 74/2008 Pasal 30 s.d 35

PP 74/2008 Pasal 40 s.d 42

Sanksi Pasal 63 & 64 PP 74/2008

11

Page 12: Gotong royong Membangun Pendidikan di Indonesia (in Bahasa Indonesia)

¡ Rasio Murid-Guru makin Mengecil.

PERKEMBANGAN   JUMLAH  MURID,  GURU,  DAN  RASIO  

MURID:GURU  

10

12

14

16

18

20

22

24

0.9

1.0

1.1

1.2

1.3

1.4

1.5

1.6

1.7

1.8

1999/00 2000/01 2001/02 2002/03 2003/04 2004/05 2005/06 2006/07 2007/08 2008/09 2009/10

Student-Teacher R

atio

Tea

cher

& S

tude

nt G

row

thPrimary School

Teacher Student Student-Teacher Ratio

10

12

14

16

18

20

22

24

0.9

1.0

1.1

1.2

1.3

1.4

1.5

1.6

1.7

1.8

1999/00 2000/01 2001/02 2002/03 2003/04 2004/05 2005/06 2006/07 2007/08 2008/09 2009/10

Student-Teacher R

atio

Tea

cher

& S

tude

nt G

row

th

Junior Secondary School

Teacher Student Student-Teacher Ratio

10

12

14

16

18

20

22

24

0.9

1.0

1.1

1.2

1.3

1.4

1.5

1.6

1.7

1.8

1999/00 2000/01 2001/02 2002/03 2003/04 2004/05 2005/06 2006/07 2007/08 2008/09 2009/10

Student-Teacher R

atio

Tea

cher

& S

tude

nt G

row

th

Senior Secondary School

Teacher Student Student-Teacher RatioRasio  murid:guru  semakin  mengecil  Sumber:  Suhar0,  2013  

12

Page 13: Gotong royong Membangun Pendidikan di Indonesia (in Bahasa Indonesia)

020

000

4000

060

000

8000

010

0000

Jum

lah

Gur

u

18 20 22 24 26 28 30 32 34 36 38 40 42 44 46 48 50 52 54 56 58 60

Usia Guru

PNS Non PNS

020

000

4000

060

000

8000

010

0000

Jum

lah

Gur

u

2010

2012

2014

2016

2018

2020

2022

2024

2026

2028

2030

2032

2034

2036

2038

2040

2042

2044

2046

2048

2050

2052

2054

2056

2058

2060

2062

2064

Tahun pensiun guru(asumsi guru swasta juga berhenti bekerja di usia 60 tahun)

PNS Non PNS

PERKIRAAN  JUMLAH  GURU  MENURUT  USIA  DAN  JUMLAH  PENSIUN  PER  TAHUN  

Sumber: Pusat Data & Statistik Pendiidkan, 2012 13

Page 14: Gotong royong Membangun Pendidikan di Indonesia (in Bahasa Indonesia)

14  

KUALITAS,  KOMPETENSI ,  DAN  PROFESIONALISME  GURU  MASIH  HARUS  DITINGKATKAN  

21,15  25,64  26,39  26,92  29,03  31,48  31,63  34,40  36,76  38,95  39,72  39,83  42,59  43,25  43,60  43,73  43,93  44,03  46,41  47,09  47,99  49,89  50,16  50,89  50,89  51,24  51,63  52,51  54,69  54,79  58,46  65,05  68,71  

0% 20% 40% 60% 80% 100%

DKIBALI

JATIMYOGYAJABAR

BANTENSULSELJATENG

BENGKULUN  T  B

SUMBARKALTIMSUMUT

RIAUKEPRI

SULBARKALTENGKALSELSUMSEL

GORONTALOLAMPUNG

N  A  DIRJABARSULUT

SULTRASULTENG

BABELJAMBIPAPUAKALBARMALUT

MALUKUN  T  T

<S1 ≥  S1

•  Masih  banyak  guru  yang  belum  memenuhi  persyaratan  kuali3ikasi  akademik  minimal  sebagaimana  diamanatkan  UU  Guru  dan  Dosen  

•  Guru  yang  diangkat  setelah  tahun  2005  tidak  selalu  memenuhi  persyaratan  tersebut,  sehingga  beban  untuk  meningkatkan  kuali3ikasi  guru  tak  kunjung  terselesaikan.  

•  Sementara  terkait  dengan  Penyelenggaraan  pendidikan  keguruan  belum  sepenuhnya  dapat  menghasilkan  guru  yang  kompeten.  

•  Di  sisi  lain  jumlah  Lembaga  Pendidikan  Tenaga  Kependidikan  (LPTK)  yang  terakreditasi  masih  rendah.  

Tantangan  dalam  meningkatkan  manajemen,  pendidikan  guru  &  reformasi  LPTK:  

•  Memperbaiki  distribusi  guru  antardaerah  dan  antarsatuan  pendidikan  

•  Memperbaiki  kinerja  guru  untuk  meningkatkan  kompetensi  guru  

•  Meningkatkan  akuntabilitas  guru  untuk  memenuhi  beban  dan  tanggung  jawab  mengajar    

•  Meningkatkan  kompetensi  LPTK  untuk  melaksanakan  Pendidikan  Profesi  Guru  Sumber: Pusat Data & Statistik Pendidikan, 2012

Page 15: Gotong royong Membangun Pendidikan di Indonesia (in Bahasa Indonesia)

Wajib Belajar 12 Tahun 1.   Pemenuhan  Hak  terhadap  Pelayanan  Pendidikan  Dasar  yang  Berkualitas  

2.   Peningkatan  Akses  Pendidikan  Menengah  yang  Berkualitas  

PROGRAM  INDONESIA  PINTAR  MELALUI  PELAKSANAAN  WAJIB  BELAJAR  12  TAHUN

MANUSIA MENJADI KEKUATAN UTAMA BANGSA

15

Page 16: Gotong royong Membangun Pendidikan di Indonesia (in Bahasa Indonesia)

PROYEKSI JUMLAH SISWA

Sumber: Pusat Data & Statistik Pendidikan, 2012 16

Page 17: Gotong royong Membangun Pendidikan di Indonesia (in Bahasa Indonesia)

ARAH  KEBIJAKAN  DAN  STRATEGI  PELAKSANAAN  WAJIB  BELAJAR  12  TAHUN  

1.  Pemenuhan  Hak  terhadap  Pelayanan  Pendidikan  Dasar  yang  Berkualitas  

Melanjutkan  upaya  untuk  memenuhi  hak  seluruh  penduduk  mendapatkan  layanan  pendidikan  dasar  berkualitas,  antara  lain  melalui  Kartu  Indonesia  Pintar  (KIP)  dan  penanganan  akses  pendidikan  di  daerah  pasca  kon3lik,  etnik  minoritas,  dan  daerah  3T  

2.  Perluasan  dan  Pemerataan  Pendidikan  Menengah  dan  Berkualitas  

a)  Meningkatkan  akses  Pendidikan  Menengah  yang  berkualitas,  antara  lain  melalui  KIP  dan  pembangunan  sarana  prasarana  pendidikan  

b)  Memperkuat  peran  swasta  dalam  menyediakan  layanan  pendidikan  menengah  yang  berkualitas.    

c)  Meningkatkan  relevansi  pendidikan  kejuruan  dengan  kebutuhan  dunia  kerja.  

17

Page 18: Gotong royong Membangun Pendidikan di Indonesia (in Bahasa Indonesia)

Ekosistem Sekolah ¡ Siswa, orangtua, warga masyarakat,

dan organisasi profesi serta dunia usaha dan industri.

¡ Masyarakat à Penyelenggaraan dan pengendalian mutu layanan pendidikan (UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional).

¡ Kebijakan CSR dan sumbangan/sodaqoh untuk pendidikan masih kecil

Seluruh ekosistem pendid ikan harus bergotong royong untuk mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia .

GOTONG-ROYONG

18

Page 19: Gotong royong Membangun Pendidikan di Indonesia (in Bahasa Indonesia)

KESIMPULAN 1.  Anggaran Pendidikan

harus diarahkan ke pengembangan guru.

2.  Kualitas LPTK harus ditingkatkan: metode mengajar, dosen, sarana.

3.  Peran serta masyarakat harus semakin besar, seiring dengan Wajib Belajar 12 Tahun.

Indonesia t idak akan mampu bersaing dengan negara tetangga d i ASEAN apabi la t idak mendorong pendid ikan warganya h ingga ke t ingkat SMA .

DANA PENDIDIKAN

19

Page 20: Gotong royong Membangun Pendidikan di Indonesia (in Bahasa Indonesia)

MANAJEMEN GURU KITA…

20

Page 21: Gotong royong Membangun Pendidikan di Indonesia (in Bahasa Indonesia)

Semoga jalan kita dimudahkan

TERIMAKASIH

21