grav i metri

26
Kata Pengantar Puji syukur sepatutnyalah kita panjatkan kehadirat Tuhan yang mahaKuasa, karena atas berkat, pertolongan dan petunjuknya sehingga kami dapatmenyelesaikan makalah yang berjudul Analisis Gravimetri tepat pada waktu yangtelah ditentukan. Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yangtelah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini, dan juga tak terlupakepada bapak Ir. M. Fauzi Arifin M.Si, Selaku dosen pengasuh matakuliah KimiaAnalitik. Kami sadar Makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, olehkarena itu segala saran, kritik, dan masukan yang bersifat membangun sangatkami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhirnya besar harapan kamikiranya makalah ini dapat membantu teman-teman sekalian dalam memahamimateri Analisis Gravimetri.

Upload: ricky-satria-yudha

Post on 26-Jul-2015

35 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Grav i Metri

Kata Pengantar

 Puji syukur sepatutnyalah kita panjatkan kehadirat Tuhan yang mahaKuasa, karena atas

berkat, pertolongan dan petunjuknya sehingga kami dapatmenyelesaikan makalah yang

berjudul Analisis Gravimetri tepat pada waktu yangtelah ditentukan. Ucapan terima kasih

kami sampaikan kepada semua pihak yangtelah membantu kami dalam menyelesaikan

makalah ini, dan juga tak terlupakepada bapak Ir. M. Fauzi Arifin M.Si, Selaku dosen

pengasuh matakuliah KimiaAnalitik. Kami sadar Makalah ini masih sangat jauh dari

kesempurnaan, olehkarena itu segala saran, kritik, dan masukan yang bersifat membangun

sangatkami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhirnya besar harapan kamikiranya

makalah ini dapat membantu teman-teman sekalian dalam memahamimateri Analisis

Gravimetri.

Page 2: Grav i Metri

BAB 1

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Analisis Gravimetri merupakan salah materi matakuliah kimia analitik yang sangat

penting dan juga merupakan materi wajib dari kurikulum yang telah ditetapkan oleh Program

Studi Teknik Pertambangan Universitas Hasanuddin. Analisis Gravimetri adalah suatu bentuk

analisis kuantitatif yang berupa penambangan, yaitu suatu proses pemisahan dan

penimbangan suatu komponen dalam suatu zat dengan jumlah tertentu dan dalam keadaan

sempurna mungkin.

2. Tujuan

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :

Untuk melaksanakan tugas Kimia Analitik

Menjadi Pegangan bagi Mahasiswa Yang ingin memahami konsep Analisis

Gravimetri.

Menjadi referensi tambahan yang menunjang keberhasilan pembelajaran

matakuliah kimia Analitik.

 

Page 3: Grav i Metri

BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Metode Pengendapan

    Pengendapan dilakukan sedemikian rupa sehingga memudahkan proses pemisahan,

misalnya: Ag diendapkan dengan AgCl. Aspek yang penting dan perlu diperhatikan pada

metode tersebut adalah endapannya mempunyai kelarutan yang kecil sekali dan dapat

dipisahkan secara filtrasi. Pada temperatur tertentu, kelarutan zat pada pelarut tertentu

didefinisikan sebagai jumlahnya jika dilarutkan pada pelarut yang diketahui beratnya dan zat

tersebut mencapai kesetimbangan dengan pelarut itu. Hal ini tergantung pada ukuran partikel.

Larutan lewat jenuh adalah larutan dengan konsentrasi zat terlarut lebih besar dibandingkan

dengan keadaan kesetimbangan pada suhu tertentu. Contoh reaksi pengendapan dengan

pereaksi AgNO3:

NaCl(aq) + AgNO3 → AgCl(s) + NaNO3 (Utami, 2008).

Pengendapan merupakan teknik yang paling luas penggunaannya. Hal terpenting

dalam pengendapan suatu analit adalah kemurniannya dan kemudahan penyaringan yang

pasti dilakukan dalam teknik pengendapan.

Analisa pengendapan gravimetri akan berjalan baik jika persyaratannya meliputi:

Kesempurnaan endapan

Analat yang dianalisa telah diubah sepenuhnya menjadi endapan atau dengan kata lain

kelarutan endapan dibuat sekecil mungkin.

Kemurnian endapan

Endapan murni adalah endapan yang bersih tidak mengandung molekul-molekul lain

yang disebut juga dengan pengotor atau kontaminan. Endapan yang kotor akan

Page 4: Grav i Metri

mengandung berat lebih besar dari seharusnya sehingga akan menimbulkan kesalahan

yang lebih besar. Kontaminan oleh zat lain sangat mudah terjadi karena endapan

timbul dari larutan yang berisi berbagai macam zat.

Susunan endapan

Endapan yang terbentuk mempunyai susunan konstan dan tertentu atau endapan yang

terbentuk dapat diubah menjadi zat yang komposisinya tertentu.

Tahap-tahap pengendapan Gravimetri, meliputi:

Melarutkan analat

Mengatur keadaan larutan misalnya pH dan suhu

Membentuk endapan

Menumbuhkan kristal-kristal endapan (digestion atau aging)

Menyaring dan mencuci endapan

Memanaskan atau memijarkan untuk memperoleh endapan kering dengan susunan

tertentu. Hal ini juga dilakukan untuk menghilangkan kertas saring

Mendinginkan lalu menimbang endapan

2.2 Kemurnian Endapan Kopresipitasi

    Bila suatu endapan memisah dari dalam suatu larutan, endapan itu tak selalu

sempurna murninya, mungkin mengandung berbagai jumlah zat pengotor, bergantung pada

sifat endapan dan kondisi pengendapan. Kontaminasi endapan oleh zat-zat yang secara

normal larut dalam cairan induk dinamakan kopresipitasi. Kita harus membedakan dua jenis

kopresipitasi yang penting. Yang pertama adalah yang berkaitan dengan adsorpsi pada

Page 5: Grav i Metri

permukaan partikel yang terkena larutan, dan yang kedua adalah yang sehubungan dengan

oklusi zat asing sewaktu proses pertumbuhan kristal dari partikel-partikel primer.

Mengenai adsorpsi  permukaan (adsorpsi adalah suatu proses yang terjadi ketika suatu

fluida, cairan maupun gas, terikat kepada suatu padatan atau cairan (adsorben) dan akhirnya

membentuk suatu lapisan tipis (adsorbat) pada permukaannya), umumnya akan paling besar

pada endapan yang mirip gelatin dan paling sedikit pada endapan dengan sifat makro-

kristalin yang menonjol. Endapan dengan kisi-kisi ionik nampak mengikuti aturan adsorpsi

Paneth-Fajans-Hahn, yang menyatakan bahwa ion yang membentuk garam yang paling

sedikit larut. Maka pada sulfat yang sedikit larut, ion kalsium lebih utama diadsorpsi

ketimbang ion magnesium, karena kalsium sulfat kurang larut ketimbang magnesium sulfat.

Juga perak ionida mengardsorpsi perak asetat jauh lebih kuat dibanding perak nitrat pada

kondisi-kondisi yang sebanding, karena kelarutan perak asetat lebih rendah. Deformabilitas

(mudahnya diubah bentuknya) ion-ion yang diadsorpsi dan disosiasi elektrolit dari senyawaan

yang diardsorpsi juga mempunyai pengaruh yang sangat besar, semakin kecil disosiasi

senyawaa itu semakin besar teradsorpsinya. Maka hidrogen sulfida, suatu elektrolit lemah,

sangat kuat diadsorpsi oleh sulfida logam-logam.

Jenis kopresipitasi yang kedua terjadi sewaktu endapan dibangun dari pertikel-partikel

primernya. Partikel primer ini akan mengalami adsorpsi permukaan sampai tingkat tertentu

dan sewaktu partikel-partikel ini saling bergabung, zat pengotor itu akan hilang sebagian jika

terbentuk kristal-kristal tunggal yang besar dan prosesnya berlangsung lambat, atau jika

saling bergabung itu cepat mungkin dihasilkan kristal-kristal besar yang tersusun dari kristal-

kristal kecil yang terikat tak erat, dan sebagian zat pengotor mungkin terbawa masuk kebalik

dinding kristal besar. Jika zat pengotor ini isomorf atau membentuk larutan-padat dengan

endapan, jumlah kopresipitasi mungkin akan sangat banyak, karena tak akan ada

kecenderungan untuk menyisihkan zat pengotor sewaktu proses pematangan.

Page 6: Grav i Metri

Pascapresipitasi (postpresipitasi) adalah pengendapan yang terjadi di atas permukaan

endapan pertama sesudah ia terbentuk. Ini terjadi pada zat-zat yang sedikit larut, yang

membentuk larutan lewat-jenuh, zat-zat ini umumnya mempunyai satu ion yang sama dengan

salah satu ion endapan primer (endapan pertama). Maka pada pengendapan kalsium sebagai

oksalat dengan adanya magnesium, magnesium oksalat berangsur-angsur memisah dari

larutan dan mengendap diatas kalsium oksalat, makin lama endapan dibiarkan bersentuhan

dengan larutan itu, maka makin besar sesatan yang ditimbulkan oleh penyebab ini.  Efek yang

serupa dapat diamati pada pengendapan tembaga (II) sulfide dalam asam klorida 0,3M

dengan adanya ion-ion zink, zink sulfida dengan perlahan-lahan berpascapresipitasi.

Pascapresipitasi berbeda dari kopresipitasi dalam segi:

a. Kontiminasi bertambah dengan bertambah lamanya endapan dibiarkan bersentuhan

dengan cairan induk pada pascapresipitasi, tetapi biasanya berkurang pada

kopresipitasi.

b. Pada pascapresipitasi, kontaminasi akan bertambah dengan semakin  cepatnya larutan

diaduk, baik dengan cara-cara mekanis ataupun termal. Pada kopresipitasi keadaannya

umumnya adalah kebalikannya.

c. Banyaknya kontaminasi pada pascapresipitasi dapat jauh lebih besar dari pada

kopresipitasi.

2.3 Keadaan Optimum Untuk Pengendapan

    Untuk memperoleh keadaan optimum harus mengikuti aturan sbb:

Page 7: Grav i Metri

a. Pengendapan harus dilakukan pada larutan encer, yang bertujuan untuk memperkecil

kesalahan akibat koresipitasi.  

b. Peraksi dicampur perlahan-lahan dan teratur dengan pengadukan tetap.  

c. Pengendapan dilakukan pada larutan panas bila endapan yang terbentuk stabil pada

temperatur tinggi.  

d. Endapan kristal biasanya dibentuk dalam waktu yang lama dengan menggunakan

pemanas uap untuk menghindari adanya koprespitasi.

e. Endapan harus dicuci dengan larutan encer.

f. Untuk menghindari postpresipitasi atau kopresipitasi sebaiknya dilakukan

pengendapan ulang

Meminimalkan kopresipitasi:

1.   Metode   penambah   dari   kedua   reagen.   Jika   diketahui   bahwa   baik   sampel

maupun   endapan   mengandung   suatu   ion   yang   mengotori,   larutan   yang

mengandung   ion   ini   dapat   ditambahkan   ke   larutan   lain.  Dengan   cara   ini,

konsentrasi   pengotor   dijaga   serendah   mungkin   selama   tahap-tahap   awal

pengendapan. Dalam kasus hidrous oksida, mjatan yang dibawa oleh partikel-partikel

utama dapat dikendalikan.

2.   Pencucian.   Pengotor-pengotor   yang   teradsorpsi   dapat   dihilangkan   dengan

mencuci kecuali mereka terkepung. Dengan endapan-endapan mirip dadih dan yang

bersifat   gelatin,   seseorang   harus  mempunyai   suatu   elektrolit   dalam larutan pencuci

untuk menghindari peptisasi.

3.   Pencernaan.   Teknik   ini   bermanfaat   sekali   bagi   endapan   kristalin,   cukup

bermanfaat  bagi  endapan mirip dadih,   tetapi   tidak digunakan bagi  endapan yang

bersifat gelatin.

Page 8: Grav i Metri

4. Pengendapan kembali. Jika zatnya bisa dilarutkan kembali (sepeti garam dari asam

lemah   dalam  asam  kuat),   ia   dapat   disaring,   dilarutkan   kembali   dan diendapkan

kembali. Ion pengotor akan berada dalam suatu konsentrasi yang rendah selama

pengendapan kedua,  dan karenanya  jumlah yang  lebih kecil akan dikopresipitasi.

5.   Pemisahan. Pengotor itu bisa dipisahkan atau sifat kimiawinya diubah dengan suatu

reaksi tertentu sebelum endapan terbentuk.

2.4 Pengendapan dari larutan Homogen

    Pada metode ini, reagen dihasilkan secara lambat oleh reaksi kimia homogen dalam

larutan. Endapannya berkerapatan tinggi dan dapat disaring, kopretisipasi dikurangi ke nilai

minimumnya. Beberapa contoh pengendapan dari larutan homogen adalah:

a. Sulfat

Dimetilsulfat menghasilkan radikal sulfat dengan reaksi :

(CH2)2SO4 + 2H2O → 2CH3OH + 2H+ + SO42-

b. Hidroksida

pH dikendalikan secara perlahan-lahan. NH3 dihasilkan dari urea dengan reaksi

berikut :

CO(NH2)2  + H2O  → 2NH3 +CO2  pada suhu 90-1000

Sedangkan aluminium (Al) diendapkan oleh urea sebagai Al(OH)3 dalam media asam

suksinat, atau Ba sebagai BaCrO4 pada amonium asetat atau Ni sebagai glioksim

ataupun  Al sebagai oksinat.

c. Oksalat

Page 9: Grav i Metri

Kalsium diendapkan sebagai CaC2O4.

Thiorium juga diendapkan sebagai Th(C2O4)2 dengan adanya urea.

Misalnya : CO(NH2)2 + 2HC2O4 + H2O → 2NH3 +CO2 + 2C2O42-

                  (C2H5)2 C2O4 + 2H2O  → 2C2H5OH + 2H+ + C2O42-

d. Fosfat

Fosfat berkelarutan rendah dapat diendapkan dengan  membuat turunan dari trimetil

atau trietil fosfat secara bertahap dengan hidrolisis. Zr diendapkan sebagai Zr3(PO4)4

pada (CH3)3Po4  dalam media yang  mengandung asam sulfat.

2.5 Mencuci Endapan

    Agar penetapan kuantitas analit dalam metode gravimetri mencapai hasil yang mendekati

nilai sebenarnya, harus dipenuhi 2 kriteria :

Proses pemisahan atau pengendapan analit dari komponen lainnya berlangsung sempurna

Endapan analit yang dihasilkan diketahui dengan tepat komposisinya dan memiliki

tingkat kemurnian yang tinggi, tidak bercampur dengan pengotor.

Untuk syarat kedua, dapat dipenuhi melalui pencucian endapan. Adapun tujuan dari

pencucian endapan adalah untuk menyingkirkan kotoran yang teradsorpsi pada permukaan

endapan maupun yang terbawa secara mekanis, sehingga di peroleh endapan murni. Endapan

murni adalah endapan analit yang bersih, artinya tidak mengandung molekul-molekul lain

(zat-zat lain yang biasanya disebut pengotor atau kontaminan).

Larutan pencuci dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu :

1. Larutan yang mencegah terbentuknya koloid yang mengakibatkan dapat lewat kertas

saring, misalnya : penggunaan ammonium nitrat untuk mencuci  endapan ferihidroksida

Page 10: Grav i Metri

2. Larutan yang mengurangi kelarutan dari endapan, misalnya : alcohol.

3. Larutan yang dapat mencegah hidrolisis garam dari asam lemah atau basa lemah.

Mencuci berulang-ulang lebih efektif dibandingkan dengan sekali pencucian

dengan volume total yang sama .

Xn=Xo μμ+vn

Di mana :

Xo = konsentrasi pengotor sebelum dicuci

N = jumlah pencucian

Xn = konsentrasi pengotor setelah pencucian

V = volume larutan pencuci

μ = volume cairan yang sisa dalam endapan

Berikut ini adalah criteria pemilihan larutan pencuci :

dapat melarutkan zat pengotor dengan baik tetapi hampir tidak melarutkan endapan

tidak mengandung garam yang tidak dapat menguap waktu dipijarkan

dapat mencegah terjadinya peptisasi pada waktu pencucian endapan

digunakan larutan pencuci yang mengandung ion senama bila ada kemungkinan endapan

dapat larut.

larutan pencuci yang panas dapat digunakan bila kelarutan endapan memungkinkan

Page 11: Grav i Metri

2.6 Pembakaran Endapan

    Endapan yang sudah bersih harus dikeringkan sebelum mengalami pemijaran.

Jika endapan masih melekat pada kertas saring, maka kertas saring ini harus

diabukan dulu dengan memakai api sekecil mungkin.

Kemudian secara teratur temperatur dinaikkan sampai mencapai temperatur yang

diinginkan. Harus diperhatikan agar kertas  dapat diabukan secara sempurna,

untuk itu perlu diamati warna endapan, jika berwarna putih berarti kertas

terabukan sempurna, sebaliknya adanya noda hitam menunjukkan bahwa masih

ada sisa kertas yang tidak terabukan sempurna.

Pemijaran pada temperatur tinggi memungkinkan diuapkannya air yang melekat

pada endapan. Makin kuat terserapnya air pada endapan makin tinggi temperatur

pemijarannya.

Contoh : endapan yg berbentuk jel memerlukan temperatur pemijaran yang cukup

tinggi, sedangkan endapan hablur tidak memerlukan temperatur pemijaran tinggi.

Endapan yang sudah dipijarkan tidak dapat langsung ditentukan beratnya karena

penimbangan benda dalam keadaan panas tidak menghasilkan harga tetap.

Harus dilakukan pendinginan sampai temperatur kamar baru dapat ditentukan

beratnya.

2.7 Peranan Pereaksi Organik pada Analisis Gravimetri

    Pereaksi organik yang digunakan pada analisis gravimetri dikenal sebagai endapan

organik. Pemisahan satu atau lebih ion-ion anorganik dari campurannya dilakukan dengan

Page 12: Grav i Metri

menambahkan pereaksi organik karena senyawa-senyawa organik tersebut mempunyai berat

molekul yang besar, maka dapat ditentukan

sejumlah kecil ion dengan pembentukan endapan dalam jumlah yang besar. Endapan organik

yang baik harus memiliki sifat spesifik. Endapan yang dibentuk oleh pereaksi organik,

dikeringkan atau dibakar dan ditimbang sebagai oksidanya. Pada pengeringan atau

pembakaran, temperaturnya harus ditentukn berdasarkan sifat kimianya. Selektivitas

(pemilihan) optimum reaksi tercapai dengan mengawasi variabel-variabel seperti konsentrasi

pereaksi, pH larutan dan penggunaan reagen pelindung untuk mengurangi gangguan ion-ion

asing.

Beberapa ion anorganik dapat diendapkan dengan pereaksi organik tertentu disebut

pengendap organik. Sejumlah pereaksi ini berguna bukan hanya untuk pemisahan, untuk

pengendapan tetapi juga dapat digunakan untuk ekstraksi pelarut. Pereaksi organik yang

banyak digunakan adalah pereaksi pembentuk khelat. Beberapa pereaksi organik dapat

membentuk senyawa kelat dengan beberapa kation karena mengandung gugus fungsi yang

berupa basa (donor elektron). Bila ligan polifungsional dapat menempati lebih dari dua posisi

koordinasi ion pusat logam, maka terbentuk senyawa koordinasi dengan struktur cincin yang

disebut sebagai khelat. Petunjuk untuk meramalkan secara kualitatif tentang kestabilan

kompleks dan kesetimbangan endapan khelat yang tidak bermuatan  diperoleh dari penelahan

konstanta pembentukan senyawa koordinasi yang merupakan sifat ion logam dan sifat ligan.

Endapan organik mempunyai tempat khusus dalam analisis anorganik sebab endapan

yang terbentuk biasanya berbeda dari zat anorganik murni, seperti antara BaS0 dan Ni(DMG)

dimana DMG adalah dimetil glioksin. Senyawa organik diklasifikasikan sebagai pembentuk

kompleks khelat,pembentuk garam dan pembentuk lake. Dalam usaha membentuk khelat

ligan harus mempunyai atom H yang dapat diganti dan elektron yang tidak berpasangan

untuk pembnetukan koordinasi. Pereaksi organik banyak digunakan sebab bersifat selekitf.

Page 13: Grav i Metri

Substitusi pada atom C dapat bervariasi. Selektivitas berarti kemampuan dari pereaksi

organik untuk bergabung dengan satu atau dua logam untuk memisahkannya dari zat lainnya.

Efek sterik (ruang) menentukan selektivitas dari pereaksi pembentuk khelat, tidak dapat

mengendapkan Al.

2.8 Kriteria untuk Pemilihan Pereaksi Organik

a. Zat tersebut harus selektif.

b. Mempunyai sifat spesifik.

c. Bobot molekul yang besar  (Mr besar) sehingga dengan jumlah yang kecil saja logam

menghasilkan endapan yang beratnya tinggi.

d. Beberapa pereaksi organic mempunyai sifat selektifitas yang menghasilkan endapan

dengan jumlah kation yang kecil.

e. Mempunyai kelarutan yang sangat kecil dalam air sehingga ion logam dapat

diendapkan secara kuantitatif.

2.9 Beberapa Endapan Organik yang Penting

    Zat pengendap organik merupakan bahan untuk membantu proses pemisahan satu atau

lebih ion anorganik dari campuran, Zat pengendap organik disebut juga regensia organik. Zat

pengendap organik yang digunakan haruslah ideal, artinya pengendap organik tersebut

bersifat spesifik, yaitu harus memberi endapan dengan hanya satu endapan tertentu.

Beberapa pengendap organik yang telah dikenal banyak digunakan dalam analisis

gravimetri seperti:

Page 14: Grav i Metri

1. Dimeti glioksim (DMG) yang berguna untuk penentuan nikel. Pereaksi berlebih harus

dihindari untuk menghindarkan pembentukan endapan pereaksinya sendiri. Sitrat dan

tartarat digunakan sebagai pereaksi pelindung.

2. 8-hidroksiquinolin berguna untuk mengendapkan beberapa logam dan dapat

digunakan untuk pemisahan. Ditambahkan pada keadaan/ suasana dingin dan endapan

dicuci dengan air hangat. Endapan kemudian dilarutkan dalam asam dan dititrasi.

3. Asam mandelat digunakan untuk Zr. Endapan dibakar dan oksidanya ditimbang.

4. Cupferon digunakan untuk pemisahan seperti besi dan titanium dari aluminium. Hal

ini bermanfaat dalam kondisi asam, larutan dingin, dan endapannya dibakar kemudian

ditimbang.

5. Asam antranilat digunakan pada beberapa logam (untuk Cu). Biasanya sering

digunakan garam natrium.

6. Asam kuinaldik (untuk Cu), metode ini sensitive dengan menggunakan pereaksi

pengompleks. Pada kompleks hanya dikandung 15% Cu.

7. Pereaksi salisildioksim (untuk Cu). Asam tartarat digunakan sebagai masking agent.

Kompleks tersebut larut dalam alcohol tetapi tidak stabil jika lebih dari 73 hari.

Ditimbang sebagai Cu-salisildioksim.

8. 1-nitroso-2-naftol (untuk logam Co) digunakan pada keadaan asam. Kompleks

tersebut dibakar dan ditimbang sebagai  Co3O4. Pereaksinya dibuat dalam asam

asetat glacial dan air destilasi.

Page 15: Grav i Metri

BAB 3

PENUTUP

1. Kesimpulan

Dengan memperhatikan materi-materi yang telah dipaparkan bisa diambil

beberapa kesimpulan :

Analisis gravimetri merupakan salah satu bentuk analisis kuantitatif yang dilakukan

dengan proses penimbangan.

Untuk metode pengandapan prinsip kerjanya yaitu senyawa yang akan dianalisis

diendapkan dengan menambahkan pereaksi yang sesuai dan selanjutnya dipisahkan

endapannya dengan cara ditapis.

Bila suatu endapan memisah dari dalam suatu larutan, endapan itu tak selalu sempurna

murninya, mungkin mengandung berbagai jumlah zat pengotor, bergantung pada sifat

endapan dan kondisi pengendapan.

Kontaminasi endapan oleh zat-zat yang secara normal larut dalam cairan induk

dinamakan kopresipitasi.

Pascapresipitasi (postpresipitasi) adalah pengendapan yang terjadi di atas permukaan

endapan pertama sesudah ia terbentuk. Ini terjadi pada zat-zat yang sedikit larut, yang

membentuk larutan lewat-jenuh, zat-zat ini umumnya mempunyai satu ion yang sama

dengan salah satu ion endapan primer (endapan pertama).

Pengendapan harus dilakukan pada larutan encer, yang bertujuan untuk memperkecil

kesalahan akibat kopresipitasi.  

Page 16: Grav i Metri

Adapun tujuan dari pencucian endapan adalah untuk menyingkirkan kotoran yang

teradsorpsi pada permukaan endapan maupun yang terbawa secara mekanis, sehingga

di peroleh endapan murni.

Endapan yang sudah bersih harus dikeringkan sebelum mengalami pemijaran.

Pereaksi organik banyak digunakan sebab bersifat selekitf. Selektivitas berarti

kemampuan dari pereaksi organik untuk bergabung dengan satu atau dua logam untuk

memisahkannya dari zat lainnya.

Zat pengendap organik yang digunakan haruslah ideal, artinya pengendap organik

tersebut bersifat spesifik, yaitu harus memberi endapan dengan hanya satu endapan

tertentu.

3.2 Saran

Makalah ini sifatnya hanya membantu memudahkan mahasiswa untuk memahami

teknik analisis gravimetri yang tentunya sangat terbatas baik contoh maupun penjelasannya,

olehnya kami harapkan bagi para pembaca bisa menambah dari referensi lain. Karena jika

hanya menggunakan makalah ini sangat sedikit yang anda dapatkan. Semoga anda tidak puas

dengan membaca makalah ini, sebab jika anda puas niscaya anda tidak akan menambah

pengetahuan anda, Seorang yang dalam keadaan haus, meminum air laut, niscaya ia akan

semakin haus, semoga andapun demikian. Terima kasih.

Page 17: Grav i Metri

MAKALAH KIMIA ANALITIK KLASIK

GRAVIMETRI

Disusun Oleh :

Ricky satria yudha

(0907033025 )

PROGRAM STUDI DIII TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS RIAU

PEKANBARU

2012