group art therapy dalam meningkatkan keterampilan …
TRANSCRIPT
GROUP ART THERAPY DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN
SOSIAL SISWA INTROVERT KELAS X MADRASAH ALIYAH
DI GARUT
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Strata I
Oleh:
Ismailia Muwaffaqoh Arifah
NIM.16220020
Pembimbing:
A. Said Hasan Basri, S.Psi., M.Si.
NIP. 19750427 200801 1 008
PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2020
ii
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI Jl. Marsda Adisucipto Telp. (0274) 515856 Yogyakarta 55281
iii
SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI
Kepada:
Yth. Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
DI Yogyakarta
Assalamu’alaikum wr. wb.
Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk, dan mengoreksi
sertamengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing
berpendapat bahwa skripsi Saudari:
Nama : Ismailia Muwaffaqoh Arifah
NIM : 16220020
Jurusan : Bimbingan Konseling Islam
Judul Skripsi : Group Art Therapy dalam Meningkatkan Keterampilan Siswa
Introvert Kelas X Madrasah Aliyah di Garut
Sudah dapat diajukan kembali kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi
Jurusan/ Program Studi Bimbingan Konseling Islam UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu
dalam bidang Bimbingan Konseling Islam.
Dengan ini kami mengharap agar skripsi tersebut di atas dapat segera
dimunaqosyahkan. Atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.
Mengetahui,
Ketua Program Studi
Bimbingan Konseling Islam
A. Said Hasan Basri, S.Psi., M.Si.
NIP. 19750427 200801 1 008
Yogyakarta, 16 Juli 2020
Pembimbing
A. Said Hasan Basri, S.Psi., M.Si.
NIP. 19750427 200801 1 008
iii
16 Juli 2020
iv
16 Juli 2020
iv
16 Juli 2020
v
16 Juli 2020
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Diiringi rasa syukur, skripsi ini saya persembahkan untuk orang tua tercinta
Papah Yuyu Wahyudin dan Mamah Ida Nurfarida
yang telah memberikan kekuatan serta dukungan melalui do’a
dan kasih sayang tanpa batas.
vi
MOTTO
ة واحدة لكل جعلنا منكم لجعلكم أم شرعة ومنهاجا ولو شاء الل …
يبلوكم في ما آتاكم فاستبقوا الخيرات ﴿ ﴾٤٨ولـكن ل
…Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Kalau Allah menghendaki, niscaya
kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap
karunia yang telah diberikan-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat
kebajikan. (Al-Maidah: 48)1
1 Adi Hidayat, At-Taisir, (Bekasi: Quantum Akhyar Institute, 2019), hlm. 116.
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas berkah dan rahmat-Nya sehingga
peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Group Art Therapy dalam
Meningkatkan Keterampilan Sosial Siswa Introvert Kelas X Madrasah Aliyah di
Garut”. Skripsi ini disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu pada
Program Studi Bimbingan Konseling Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi
Universitas Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Peneliti menyadari selama proses penyusunan skripsi ini banyak pihak yang
dengan tulus membantu melalui bimbingan, dukungan, kritik, dan saran sehingga
skripsi ini dapat terselesaikan. Untuk itu peneliti mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. KH. Yudian Wahyudi, B.A., B.A., M.A., Ph.D. selaku Rektor
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
2. Ibu Dr. Hj. Nurjannah, M.Si. selaku dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi
Universitas Islam Sunan Kalijaga Yogyakarta.
3. Bapak Rifa’i selaku Dosen Penasihat Akademik yang telah membantu dalam
segala urusan akademik dan memberikan dukungan selama peneliti menuntut
ilmu di kampus.
4. Bapak A. Said Hasan Basri, S.Psi., M.Si. selaku Ketua Program Studi
Bimbingan Konseling Islam sekaligus Dosen Pembimbing Skripsi yang
dengan sabar memberikan arahan dan membimbing peneliti.
viii
5. Bapak Nailul Falah, S.Ag., M.Si., sebagai professional judgement yang telah
membantu peneliti dalam menyusun skala penelitian, serta dengan tulus
membimbing peneliti.
6. Seluruh Dosen Program Studi Bimbingan Konseling Islam yang telah
memberikan ilmu pengetahuan dan juga wawasan kepada peneliti.
7. Orang tua tercinta, Papah Yuyu dan Mamah Ida yang tiada henti mendukung
baik moril maupun materil, dan selalu mendo’akan dengan kasih sayangnya.
8. Adik-adikku tercinta, Farhan, Rahmania, Bilqis, dan Sitta yang selalu
memberikan semangat dan keceriaan.
9. Keluarga besarku, Almh. Ema Titik yang selalu mendo’akan dan memberikan
kasih sayang kepada cucunya, Bani Sulaiman dan Bani Arifin yang selalu
mengingatkan untuk terus berjuang.
10. Teman-teman baru Kelompok X dan Kelompok Y yang sudah bersedia
menjadi responden dan meluangkan waktunya untuk mengikuti praktik group
art therapy ini.
11. Lailatul Widha yang sudah menjadi fasilitator yang luar biasa memberikan
energi positif dalam praktik group art therapy, sehingga praktik yang
dilakukan secara daring ini menjadi seru.
12. Sahabat Mus-On, Vera, Fifah, Aini, Ayu. Terimakasih sudah membersamai
perjalanan dari awal perkuliahan, menjadi support system, alarm pengingat
disaat lengah, dan juga tempat bercerita paling nyaman. Karena kalian kuliahku
jadi menyenangkan.
ix
13. Sahabat Pe-Lor, Aini, Ira, Teh Ayu. Terimakasih sudah membersamai mengisi
hari-hari selama di Jogja, dan menjadi teman kontrakan yang luar biasa. Tanpa
kerecehan kalian kontrakan gak seru.
14. Sahabat Jogjaers, Ira, Teh Ayu, Aini, Uyuy, Eceu, Dhea, Yafi, Ilham, Bunda,
Alfa, Cakrun, Reynaldi, Ihsan. Terimakasih sudah sama-sama menjadi anak
rantau dan keluarga kecil yang berjuang bersama di Jogja dari masa registrasi
kuliah sampai akhirnya mengenal Jogja dengan cara masing-masing.
15. Fauzan Abdullah Juliano teman baik yang selalu ada dan siap mendukung,
memberikan semangat, juga membantu peneliti. Yola, Amel, Arin, Sela, Willi
teman-teman baikku di rumah.
16. Salma, Dhea, Sania, Shinta, Beti, Tasya, Ghina, Odod, Matin, Dineu yang
sama-sama berjuang di kampus masing-masing. Terimakasih sudah menjadi
teman yang saling mendo’akan dalam hal kebaikan, dan memberikan keceriaan
walaupun kita berjarak.
17. Khawa dan Hafizh teman baru yang seru, dan teman-teman yang membersamai
selama di Pripih.
18. Vera, Fifah, Fahril, Shovia, teman-teman PPL ku yang sudah belajar bersama
di MANSA.
19. Teh Silma, Teh Santi, Faul, dan teman-teman kontrakan Mojang Kece yang
selalu membuat kontrakan berisik, selalu memberikan arahan dan membantu
sepenuh hati.
20. Mbak Tatik, Mbak Tatun, Ustadz, Asma, dan seluruh keluarga TPA Masjid
Baiturrahman yang sudah memberikan pengalaman berharga.
x
21. Teman-teman Bimbingan Konseling Islam angkatan 2016 yang telah
menemani selama proses perkuliahan.
22. Teman-teman LAB BKI, Ara, Lail, Ayu, Aini, Zai, yang luar biasa
semangatnya untuk sama-sama mengabdi di BKI.
23. Keluarga PERSIS Jogja yang sudah menjadi keluarga di perantauan.
24. Semua pihak yang telah memberikan bantuan selama proses penyusunan ini
baik secara moril maupun materil yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu.
Yogyakarta, 16 Juli 2020
Penulis,
Ismailia Muwaffaqoh Arifah
NIM. 16220020
xi
ABSTRAK
Ismailia Muwaffaqoh Arifah. (NIM. 16220020). Group Art Therapy dalam
Meningkatkan Keterampilan Sosial Siswa Intovert Kelas X Madrasah Aliyah di
Garut. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Dakwah dan Komunikasi. Universitas Islam
Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. 2020.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keadaan siswa introvert yang memerlukan
lingkungan untuk mendukung perkembangan keterampilan sosial, maka peneliti
bermaksud membuat penelitian eksperimen dengan melakukan perlakuan berupa
group art therapy. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas group art
therapy dalam meningkatkan keterampilan sosial siswa introvert kelas X di
Madrasah Aliyah. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan
menggunakan desain quasi eksperimental yang menggunakan dua kelompok dalam
penelitian yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok
eksperimen melalui empat tahap-tahap perlakuan yaitu: tahap perkenalan dan
pemanasan, tahap pembuatan karya seni, tahap diskusi, dan tahap akhir. Perlakuan
dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan yang dilakukan secara daring. Sedangkan
kelompok kontrol hanya diberi materi dalam bentuk video yang sama dengan
kelompok eksperimen terkait dengan keterampilan sosial.
Hasil penelitian menunjukkan tidak adanya perubahan yang signifikan dari
perlakuan dengan menggunakan group art therapy terhadap siswa introvert kelas
X Madrasah Aliyah. Hal ini dapat diketahui dari hasil uji Independent Sample T-
test dengan hasil nilai signifikansi (2-tailed) > 0,05 atau nilai t hitung < t tabel (0,234
< 2,144) yang membuat hipotesis nol (Ho) diterima. Jika dilihat dari rata-rata
peningkatan kedua kelompok tersebut, rata-rata dari kelompok eksperimen adalah
63.13 untuk Pre-Test dan 63.38 untuk Post-Test. Sedangkan rata-rata dari
kelompok kontrol adalah 62.88 untuk Pre-Test dan 64.50 untuk Post-Test.
Berdasarkan data tersebut, peningkatan skor dari kedua kelompok sangat rendah
dan nilai rata-rata kelompok kontrol lebih besar dibandingkan dengan nilai rata-rata
kelompok eksperimen. Artinya, group art therapy pada penelitian ini tidak efektif
dalam meningkatkan keterampilan sosial siswa introvert.
Kata kunci: Group Art Therapy, Introvert, dan Keterampilan Sosial.
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. ii
SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI ...................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN............................................................................. vi
MOTTO .................................................................................................. vii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii
ABSTRAK .................................................................................................. xii
DAFTAR ISI ................................................................................................. xiii
DAFTAR TABEL .................................................................................................. xv
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xvi
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
A.Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1
B.Rumusan Masalah .................................................................................. 7
C.Tujuan Penelitian.................................................................................... 8
D.Kegunaan Penelitian .............................................................................. 8
E.Kajian Pustaka ........................................................................................ 9
BAB II KAJIAN TEORI ........................................................................................ 14
A. Tinjauan Tentang Keterampilan Sosial Siswa Introvert ..................... 14
B. Tinjauan Tentang Group Art Therapy ................................................. 34
C. Dinamika Group Art Therapy dengan Keterampilan Siswa Introvert 46
D. Hipotesis.............................................................................................. 49
xiii
BAB III METODE PENELITIAN......................................................................... 50
A. Jenis Penelitian .................................................................................... 50
B. Variabel Penelitian .............................................................................. 52
C. Definisi Operasional Variabel ............................................................. 52
D. Populasi dan Sampel ........................................................................... 54
E. Metode Pengumpulan Data ................................................................. 57
F. Desain Penelitian ................................................................................. 59
G. Instrumen Penelitian ........................................................................... 64
H. Uji Instrumen Penelitian ..................................................................... 65
I. Analisis Data......................................................................................... 69
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................................... 72
A. Hasil Penelitian ................................................................................... 72
B.Pembahasan .......................................................................................... 82
BAB V PENUTUP ................................................................................................. 88
A. Kesimpulan ......................................................................................... 88
B. Saran ................................................................................................... 89
C. Kata Penutup ....................................................................................... 90
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 91
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Aspek Keterampilan Sosial Stephens .................................................... 24
Tabel 3.1 Desain Penelitian ................................................................................ 51
Tabel 3.2 Populasi Penelitian ................................................................................ 54
Tabel 3.3 Sampel Eksperimen................................................................................ 56
Tabel 3.4 Skor Alternatif Jawaban ......................................................................... 58
Tabel 3.5 Kisi-kisi Keterampilan Sosial Siswa Introvert Kelas X ........................ 59
Tabel 3.6 Gambaran pelaksanaan .......................................................................... 62
Tabel 3.7 Hasil Validitas Instrumen Skala Keterampilan Siswa Introvert ............ 66
Tabel 3.8 Nomor Aitem Valid dan Nomor Aitem Gugur ...................................... 68
Tabel 3.9 Interpretasi Koefisien Alpha .................................................................. 69
Tabel 3.10 Uji Reliabilitas Instrumen .................................................................... 69
Tabel 4.1 Data Pre-Test Kelompok Eksperimen ................................................... 73
Tabel 4.2 Data Pre-Test Kelompok Kontrol .......................................................... 74
Tabel 4.3 Data Post-Test Eksperimen .................................................................... 75
Tabel 4.4 Data Post-Test Kontrol........................................................................... 76
Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas .............................................................................. 77
Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas ........................................................................... 78
Tabel 4.7 Hasil Uji Independent Sample T-Test .................................................... 79
Tabel 4.8 Perbandingan Nilai Pre-Test dan Post-Test ........................................... 80
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 ........................................................................................................ 95
Lampiran 2 ........................................................................................................ 96
Lampiran 3 ...................................................................................................... 101
Lampiran 4 ...................................................................................................... 104
Lampiran 5 ...................................................................................................... 106
Lampiran 6 ...................................................................................................... 127
Lampiran 7 ...................................................................................................... 130
Lampiran 8 ...................................................................................................... 132
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manusia sebagai makhluk sosial tentu akan berinteraksi dengan orang lain
dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Interaksi tersebut memerlukan
keterampilan yang disebut keterampilan sosial untuk dapat menyesuaikan diri dan
mampu menampilkan diri sesuai dengan aturan dan norma yang berlaku di
masyarakat. Selain itu, setiap individu dituntut untuk dapat mengatasi
permasalahan-permasalahan yang timbul akibat interaksi dengan orang lain.
Keterampilan sosial menurut Mu’tadin, Zainun dalam Wati Sudarsih
adalah:
Kemampuan atau kecakapan yang dimiliki seseorang untuk menyesuaikan
diri dan berinteraksi dengan lingkungannya yang meliputi kemampuan
berkomunikasi, menjalin hubungan dengan orang lain, menghargai diri
sendiri dan orang lain, memberi dan menerima kritik yang diberikan orang
lain.2
Memiliki keterampilan sosial yang baik bisa membantu proses komunikasi
dengan individu lain, terutama bagi remaja yang mulai memasuki fase mengenal
dunia luar yang lebih luas lagi, perlu memilah dan memilih lingkungan juga
pertemanan di luar jangkauan orang tua. Kegagalan remaja dalam menguasai
keterampilan-keterampilan sosial akan menyebabkan remaja
2 Wati Sudarsih, Keterampilan Sosial Siswa ADHD di Sekolah Dasar Negeri Y
Pangkalpinang, Tesis (Bandung: Pendidikan Kebutuhan Khusus, Universitas Pendidikan Indonesia,
2011), hlm. 14.
tersebut sulit menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya. Dampaknya
terhadap perilaku yang menimbulkan rasa rendah diri, dikucilkan dari pergaulan,
cenderung berperilaku yang kurang normatif, misalnya perilaku asosial atau
antisosial.3
Salah satu faktor yang mendukung keterampilan sosial adalah kepribadian
seseorang. Adapun pengertian kepribadian menurut Ujam Jaenudin adalah:
Belajar menggunakan cara-cara baru dalam mendiskusikan tegangan yang
timbul karena individu menghadapi berbagai hal yang dapat menjadi
sumber tegangan. Sumber tegangan dibagi menjadi empat pokok, yaitu
proses pertumbuhan fisiologis, frustasi, konflik, dan ancaman.4
Setiap individu tentu mempunyai cara yang berbeda dalam mengatasi
sumber tegangan sesuai dengan tipe kepribadiannya. Para ahli mengklasifikasikan
tipe kepribadian berdasarkan pada pengamatannya masing-masing. Carl Gustav
Jung seorang tokoh penting bagi psikoanalisis membedakan dua sikap atau orientasi
utama kepribadian, yakni sikap ekstrovert dan sikap introvert. Ekstrovert adalah
kecenderungan yang mengarahkan kepribadian lebih banyak keluar daripada ke
dalam diri sendiri. Introvert adalah kebalikannya, yaitu kepribadian yang
mengarahkan lebih banyak ke dalam diri sendiri.5 Orang dengan kepribadian
introvert bersikap subjektif dan cenderung menyendiri, dalam memecahkan sumber
tegangan yang terjadi orang introvert merasa bisa melakukannya sendiri.
3 Syamsul Bachri Thalib, Psikologi Pendidikan Berbasis Analisis Empiris Aplikatif,
(Jakarta: Kencana, 2010), hlm. 159. 4 Ujam Jaenudin, Psikologi Kepribadian, (Bandung: Pustaka Setia, 2012), hlm. 71. 5 Adang Hambali dan Ujam Jaenudin, Psikologi Kepribadian Lanjutan Studi atas Teori
dan Tokoh Psikologi Kepribadian, (Bandung: Pustaka Setia, 2013), hlm. 70.
Penyesuaian diri menjadi tantangan bagi introvert, berdasarkan hasil
penelitian siswa introvert dikategorikan kurang dapat menyesuaikan diri di
sekolah.6 Seorang introvert di sekolah tentu membutuhkan waktu dan dukungan
sosial untuk nyaman berinteraksi. Sebagai siswa introvert, pemikiran dan ketakutan
dirinya dapat menghambat interaksi untuk tampil di depan orang banyak. Sikap
tersebut membuat siswa introvert tidak banyak memiliki teman. Begitupun dalam
hal belajar, siswa introvert dapat mengalami kesulitan jika melakukan kerja
kelompok karena sulit merespon secara cepat dan tidak mudah menyampaikan
pendapat.
Berbeda dengan karakteristik siswa ekstrovert yang mudah bergaul dan
mudah terbuka kepada orang baru sehingga akan memudahkan jalannya interaksi
dengan orang sekitar yang ditemuinya, siswa ekstrovert dapat bersikap lebih ramah
dan terbuka sehingga dalam penyesuaian diri dengan orang lain akan relatif cepat
membaur dan terampil dalam berkomunikasi.7
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Luqman Basith Pradana, ada
beberapa pernyataan yang dapat mengidentifikasi permasalahan siswa introvert.
Pertama, “Saya merasa masih sulit untuk selalu berfikir positif”. Kedua “Saya
belum bisa memiliki kepekaan diri dan sosial”. Ketiga “Saya belum tahu cara
6 Lien Sugiasih, Perbedaan Penyesuaian Diri di Sekolah antara Siswa yang
Berkepribadian Ekstrovert dengan yang Berkepribadian Introvert pada Kelas X SMA N 1 Kutosari,
Kabupaten Purbolinggo Tahun Ajaran 2008/2009, Abstrak Tesis, (Semarang: Universitas Negeri
Semarang, 2009) 7 Yuliana Mita Kristiyani, Hubungan Antara Tipe Kepribadian Ekstrovert-Introvert
dengan Orientasi Keterampilan Komunikasi Interpersonal pada Distributor Multi Level Marketing
Tianshi, Skripsi, (Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma, 2009), hlm. 4.
berkomunikasi yang efektif”. Keempat “Saya merasa saat ini belum banyak
memiliki teman”. Kelima “Saya merasa sulit untuk belajar kelompok”.8
Permasalahan di atas tentu berpengaruh pada proses belajar dan interaksi
siswa introvert di sekolah. Sikap tertutup dan lebih fokus terhadap diri sendiri yang
dimiliki siswa introvert bisa menghambat kegiatan di sekolah. Komunikasi yang
canggung dan jarangnya berinteraksi dengan teman juga dapat membuat temannya
menilai negatif siswa introvert. Sikap dan permasalahan siswa introvert tersebut
tentu harus menjadi perhatian bagi guru, termasuk Guru Bimbingan dan Konseling.
Berdasarkan Peraturan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan No 111
Tahun 2014 Tentang Bimbingan dan Konseling Pasal 3 bahwa Layanan Bimbingan
dan Konseling memiliki tujuan membantu konseli mencapai perkembangan optimal
dan kemandirian secara utuh dalam aspek pribadi, belajar, sosial, dan karir.9
Berpedoman pada peraturan tersebut, tentu permasalahan-permasalahan siswa
introvert seperti permasalahan untuk berinteraksi di lingkungan sekolah, tampil
percaya diri, aktif dalam kerja kelompok, serta cara berkomunikasi perlu mendapat
perhatian khusus dari guru Bimbingan dan Konseling. Sebagaimana Prayitno
menjelaskan bahwa dalam mengatasi permasalahan, menjadi tugas konselor untuk
mengoptimalkan perkembangan dan pendayagunaan predisposisi ataupun ciri
8 Luqman Basith Pradana, Implementasi Konseling Individu dalam Mengatasi Problem
Penyesuaian Diri Siswa Introvert di MAN 2 Sleman Yogyakarta, Skripsi (Yogyakarta: Bimbingan
Konseling Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Sunan Kalijaga, 2017), hlm. 62-63. 9 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Bimbingan dan
Konseling pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, 2014, hlm. 3.
kepribadian individu ke arah hal-hal positif sesuai dengan tingkat perkembangan
dan kebutuhan individu yang bersangkutan.10
Ada banyak intervensi yang dapat dipakai dalam mengatasi permasalahan
siswa introvert. Pada penelitian ini, peneliti memandang group art therapy dapat
menjadi salah satu intervensi dalam membantu permasalahan siswa introvert.
Group art therapy adalah pengungkapan pengalaman dan perasaan secara lisan dan
tertulis melalui media seni atau art dalam kelompok terapi.11 Dengan menggunakan
media seni dinilai sebagai suatu bentuk bahasa visual individu untuk
mengekspresikan pikiran dan perasaan yang tidak bisa mereka ungkapkan. Selain
itu, group art therapy dapat menjadi cara dalam mengomunikasikan pengalaman
yang sulit untuk diverbalisasikan yang dilakukan secara berkelompok.12 Hal ini
dapat membuat siswa introvert lebih mudah untuk mengungkapkan emosi yang
dirasakannya karena dituangkan ke dalam media seni yang akan menghindari dari
perasaan terbebani oleh pertanyaan yang harus dijawab secara lisan.
Group art therapy mempunyai jenis yang bermacam-macam. Dalam
penelitian ini, peneliti menggunakan group art therapy dengan jenis writing therapy
atau terapi seni menulis, dengan harapan konseli yaitu siswa introvert dapat
memanfaatkan kata-kata sebagai katarsis dan penyampaian pesan melalui tulisan.
10 Prayitno dan Erman Amti, Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2008), hlm. 168. 11 Bagus Mahardika, Efektivitas Metode Art Therapy Group Dalam Mengembangkan
Kemampuan Sosial Emosional Anak Didik Di TKIT As-Salam Murtigading Sanden Bantul
Yogyakarta, Tesis (Yogyakarta: Program Studi Interdisciplinary Islamic Studies Konsentrasi
Psikologi Pendidikan Islam UIN Sunan Kalijaga, 2016), hlm. 37. 12 Aniek Wirastania, Penggunaan Clay Therapy dalam Program Bimbingan untuk Peserta
Didik Tingkat Sekolah Dasar, Jurnal Fokus Konseling vol. 2: 1 (Januari, 2016), hlm. 70.
Terapi menulis ini sangat sesuai untuk individu yang mempunyai tipe kepribadian
introvert yang sukar meluapkan perasaannya lewat kata-kata secara verbal. Hasil
penelitian membuktikan bahwa dengan menulis ekspresif mampu menurunkan
masalah hidup karena telah lepasnya tekanan hidup yang dituangkan lewat
penulisan.13
Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu Guru Bimbingan dan
Konseling di MAS Persis Tarogong, siswa tentu memiliki kepribadian yang
berbeda, dan jumlahnya seimbang antara siswa introvert dengan siswa ekstrovert.
Peran Guru BK di sekolah yaitu menurunkan tingkat introvert siswa yang tinggi
menjadi normal dengan konsultasi, konseling, yang disesuaikan dengan
permasalahan siswa. Kemudian bekerja sama dengan beberapa pihak untuk
menciptakan lingkungan yang baik bagi perkembangan seluruh siswa.14 Siswa di
sekolah memang tidak dapat menyeluruh dipastikan memiliki keterampilan sosial
yang baik. Siswa juga tidak semua dapat terlibat aktif dalam pembelajaran. Apalagi
jumlah siswa yang banyak membuat guru tidak dapat membimbing secara intensif
semua siswa agar dapat memiliki keterampilan sosial yang baik.
Keterampilan sosial yang baik akan efektif jika seorang siswa bersikap
terbuka dan dapat memahami lawan bicaranya. Siswa yang terlalu introvert dapat
kehilangan objektivitas dalam memahami pesan yang disampaikan oleh orang lain.
13 Mohd Riddwan bin Samsuddin, Terapi Menulis dalam Meningkatkan Self Confidence
Seorang Mahasiswi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, Skripsi (Surabaya: Program
Studi Bimbingan dan Konseling Islam, UIN Sunan Ampel, 2018). 14 Wawancara dengan Guru Bimbingan dan Konseling, Ela Nurhafsari, 16 September
2020.
Oleh karena itu, perlu membuat lingkungan yang nyaman bagi siswa introvert
untuk berlatih dalam meningkatkan keterampilan sosialnya.
Penelitian ini difokuskan untuk anak kelas X Madrasah Aliyah. Alasan
pemilihan kelas X ini karena termasuk kepada angkatan yang baru selesai
menamatkan Sekolah Menengah Pertama/ sederajat kemudian harus berinteraksi
dengan lingkungan baru di Madrasah Aliyah. Tidak semua siswa kelas X dapat
menyesuaikan diri di sekolah dengan baik, terlebih jika siswa merupakan seorang
introvert. Sedangkan siswa Madrasah Aliyah dipilih karena masuk di fase remaja
akhir yang merupakan masa transisi menuju dewasa, yang mana setelah lulus dari
sekolah harus berinteraksi dengan lingkungan yang lebih luas lagi, dalam hal ini
siswa tentu memerlukan keterampilan sosial sedangkan siswa Madrasah Aliyah
banyak yang kurang mengeksplor dunia luar sekolah karena kegiatan di lingkungan
sekolah sudah cukup padat.
Dari uraian di atas, maka peneliti bermaksud melakukan penelitian dengan
judul “Group Art Therapy dalam Meningkatkan Keterampilan Sosial Siswa
Introvert Kelas X Madrasah Aliyah di Garut”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah di atas, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini yaitu apakah group art therapy efektif dalam
meningkatkan keterampilan sosial siswa introvert kelas X Madrasah Aliyah di
Garut?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai penulis dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui bagaimana efektivitas group art therapy dalam meningkatkan
keterampilan sosial siswa introvert kelas X Madrasah Aliyah di Garut.
D. Kegunaan Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian yang hendak dicapai, maka penelitian ini
diharapkan mempunyai kegunaan pada bidang pendidikan baik secara langsung
maupun tidak langsung. Adapun kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Kegunaan Teoretis
Secara teoretis, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk
menambah khazanah keilmuan Bimbingan Konseling Islam, khususnya yang
berkaitan dengan efektivitas group art therapy dalam meningkatkan
keterampilan sosial siswa introvert.
2. Kegunaan Praktis
Secara praktis, penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak
yang terlibat dalam proses layanan bimbingan dan konseling yaitu sebagai
berikut:
a. Bagi Guru Bimbingan dan Konseling
Menjadi bahan rujukan bagi guru bimbingan dan konseling dalam
membantu permasalahan konseli dengan merencanakan, melaksanakan
layanan bimbingan dan konseling, sehingga dapat memperbaiki dan
menyempurnakan serta meningkatkan efektivitas layanan bimbingan dan
konseling di sekolah.
b. Bagi Siswa
Khususnya siswa yang mempunyai kepribadian introvert dapat
belajar untuk meningkatkan keterampilan sosial melalui efektivitas group
art therapy yang diberikan oleh guru bimbingan dan konseling.
c. Bagi Peneliti Selanjutnya
Menjadikan penelitian ini sebagai salah satu referensi atau dasar
bagi pengembangan penelitian selanjutnya untuk memahami lebih
mendalam mengenai efektivitas group art therapy untuk meningkatkan
keterampilan sosial siswa introvert.
E. Kajian Pustaka
Sejauh yang peneliti ketahui berdasarkan pada kajian pustaka yang
diperoleh, pembahasan dan penelitian mengenai group art therapy dalam
Bimbingan dan Konseling Islam khususnya untuk siswa introvert belum ada yang
meneliti. Oleh karena itu, terlebih dahulu peneliti akan menguraikan tinjauan
pustaka berupa karya-karya yang relevan dari penelitian terdahulu. Tinjauan
pustaka penting dilakukan untuk mengetahui dan menunjukkan adanya persamaan
dan perbedaan penelitian. Berikut beberapa penelitian yang telah diidentifikasi oleh
peneliti sebagai bahan rujukan, diantaranya sebagai berikut:
Pertama, skripsi dengan judul “Peningkatan Keterampilan Sosial Melalui
Bimbingan Kelompok Berbasis Cooperative Learning di SMP Negeri 2 Pakem
Kelas VIII C” disusun oleh Eprilia Kusuma Dewi, Program Studi Bimbingan dan
Konseling, Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan, Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta, tahun 2013. Penelitian ini
menggunakan penelitian tindakan dengan subjek penelitian 12 siswa kelas VIII C
SMP Negeri 2 Pakem. Penelitian dilakukan dengan 2 siklus yang masing-masing
terdiri dari 5 tindakan. Metode pengumpulan data menggunakan skala keterampilan
sosial yang diuji validitas dan reliabilitas. Analisis data menggunakan kuantitatif
deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan keterampilan sosial yang
dibuktikan dengan perolehan rata-rata pra tindakan sebesar 221,6 menjadi 230,2
pada pasca tindakan siklus 1 dan 241,8 pada pasca tindakan siklus 2.15
Perbedaan penelitian Eprilia Kusuma Dewi dengan peneliti terletak pada
metode dan jenis penelitian yang digunakan dalam meningkatkan keterampilan
siswa. Eprilia Kusuma Dewi menggunakan jenis penelitian tindakan kelas
(classroom action research) dengan cooperative learning. Sedangkan peneliti
menggunakan jenis penelitian quasi eksperimental dengan group art therapy.
Kedua, skripsi yang disusun oleh Tita Setiani dengan Judul “Peningkatan
Keterampilan Sosial Siswa Melalui Penerapan Metode Simulasi pada Pembelajaran
IPS Kelas V SD Negeri Pakem 2 Sleman”, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah
Dasar, Jurusan Pendidikan Prasekolah dan Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu
Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta, tahun 2014. Latar belakang
15 Eprilia Kusuma Dewi, Peningkatan Keterampilan Sosial Melalui Bimbingan Kelompok
Berbasis Cooperative Learning di SMP Negeri 2 Pakem Kelas VIII C, Skripsi (Yogyakarta: Program
Studi Bimbingan dan Konseling, Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan, Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta, 2013).
dilakukannya penelitian karena kurangnya keterampilan sosial yang dimiliki siswa.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindak kelas (classroom action
research) dengan subjek 30 siswa kelas V SD Negeri 2 Pakem Sleman. Teknik
analisis data yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian
menunjukkan penerapan metode simulasi pada mata pelajaran IPS dapat
meningkatkan keterampilan sosial siswa, peningkatan tersebut ditunjukkan dengan
meningkatnya jumlah skor keterampilan siswa sebesar 22% pada siklus I dibanding
prasiklus dan 62% pada siklus II dibanding siklus I.16
Perbedaan penelitian peneliti dengan Tita Setiani terletak pada metode dan
jenis penelitian yang digunakan dalam meningkatkan keterampilan siswa. Tita
Setiani menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (classroom action research),
sedangkan peneliti menggunakan jenis penelitian quasi eksperimen. Metode yang
digunakan Tita Setiani yaitu metode simulasi, sedangkan peneliti menggunakan
group art therapy.
Ketiga, skripsi karya Luqman Basith Pradana yang berjudul “Implementasi
Konseling Individu dalam Mengatasi Problem Penyesuaian Diri Siswa Introvert di
MAN 2 Sleman Yogyakarta”, Program Studi Bimbingan dan Konseling Islam
Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, tahun 2017.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan menggunakan metode
pendekatan deskriptif kualitatif. Subjek penelitian terdiri dari guru BK, siswa, dan
16 Tita Setiani, Peningkatan Keterampilan Sosial Siswa Melalui Penerapan Metode
Simulasi pada Pembelajaran IPS Kelas V SD Negeri Pakem 2 Sleman, Skripsi (Yogyakarta:
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Jurusan Pendidikan Prasekolah dan Sekolah Dasar,
Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta, 2014).
staff guru. Objek penelitian adalah tahap-tahap dan faktor-faktor pendukung dan
penghambat pelaksanaan konseling individu dalam mengatasi problem
penyesuaian diri siswa introvert. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru BK
melaksanakan konseling individu dalam mengatasi problem penyesuaian diri siswa
introvert melalui tiga tahapan yaitu tahap pra konseling, tahap proses konseling,
dan tahap pasca konseling. Masing-masing tahapan tersebut disertai dengan faktor-
faktor pendukung dan penghambatnya.17
Penelitian yang dilakukan oleh Luqman ini menggunakan metode penelitian
deskriptif kualitatif untuk mengetahui implementasi konseling individu dalam
mengatasi permasalahan penyesuaian diri siswa introvert. Sedangkan peneliti
menggunakan metode penelitian kuantitatif untuk mengetahui efektivitas tahapan
group art therapy dalam meningkatkan keterampilan sosial siswa introvert.
Keempat, penelitian Bagus Mahardika, S. Pd., meneliti “Efektivitas Metode
Art Therapy Group Dalam Mengembangkan Kemampuan Sosial Emosional Anak
Didik Di TKIT As-Salam Murtigading Sanden Bantul Yogyakarta”. Penelitian ini
menggunakan rancangan eksperimen dengan desain pretest-posttest. Kelompok
eksperimen diberikan perlakuan melalui metode art therapy group, sedangkan
kelompok kontrol dibelajarkan melalui metode pembelajaran konvensional. Subjek
penelitian adalah seluruh anak didik kelas B di TK IT Assalam Murtigading Sanden
Bantul Yogyakarta yang berjumlah 16 anak didik di kelas B kelompok strobery dan
17 Luqman Basith Pradana, Implementasi Konseling Individu dalam Mengatasi Problem
Penyesuaian Diri Siswa Introvert di MAN 2 Sleman Yogyakarta, Skripsi (Yogyakarta: Bimbingan
Konseling Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Sunan Kalijaga, 2017).
anak didik kelas B kelompok mangga yang berjumlah 16 anak didik. Berdasarkan
hasil tes akhir pembelajaran, diketahui bahwa nilai rata-rata kemampuan emosional
kelompok eksperimen adalah 70,06 dan kelompok kontrol adalah 62,93.
Berdasarkan analisis menggunakan statistik uji T, diperoleh t hitung > t tabel (5,158
> 2,042). Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran sosial emosional
dengan metode art therapy group berpengaruh terhadap kemampuan sosial
emosional anak didik kelas B di TK IT Assalam Murtigading Sanden Bantul
Yogyakarta.18
Perbedaan dengan penelitian ini terletak pada variabel penelitian, variabel
Y yang pada penelitian Bagus yaitu kemampuan sosial emosional anak didik di
TKIT As-Salam Sanden Bantul. Sedangkan variabel Y peneliti yaitu keterampilan
sosial siswa introvert kelas X Madrasah Aliyah. Jenis penelitian yang digunakan
oleh Bagus dan peneliti sama yaitu quasi eksperimental design.
Kelima, skripsi yang ditulis oleh Suandara Pratiwi, program studi
Bimbingan Konseling Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta yang berjudul “Penggunaan Islamic Creative Art Therapy (I-
CAT) dalam Konseling Individu Untuk Mengatasi Masalah Pribadi di Pusat
Kaunseling Majlis Agama Islam Negeri Sembilan Malaysia”. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif yang bertujuan untuk
mendeskripsikan tahap-tahap penggunaan I-CAT dalam konseling individu untuk
18 Bagus Mahardika, Efektivitas Metode Art Therapy Group Dalam Mengembangkan
Kemampuan Sosial Emosional Anak Didik Di TKIT As-Salam Murtigading Sanden Bantul
Yogyakarta, Tesis (Yogyakarta: Program Studi Interdisciplinary Islamic Studies Konsentrasi
Psikologi Pendidikan Islam UIN Sunan Kalijaga, 2016).
mengatasi masalah pribadi di Pusat konseling MAINS Malaysia. Subjek penelitian
adalah seorang konseli yang mempunyai masalah pribadi dan konselor PK MAINS
cabang Seremban yang menjadi konselor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
penggunaan I-CAT dalam konseling individu dapat mempermudah konseli dalam
penyampaian permasalahan yang ada kemudian ketika proses berbagi pengalaman
antara konselor dan konseli, konselor memasukkan nilai-nilai keagamaan sebagai
refleksi dalam konseling.19
Persamaannya terletak pada penggunaan art therapy, namun penelitian
Suandara mengambil metode Islamic Creative Art Therapy (I-CAT) dalam
konseling individu melalui pendekatan kualitatif deskriptif, sedangkan yang
peneliti gunakan yaitu metode group art therapy melalui pendekatan kuantitatif
dengan quasi eksperimental design.
Berdasarkan kajian pustaka yang telah dilakukan oleh peneliti, terdapat
tulisan ilmiah yang senada dengan penelitian yang akan peneliti lakukan yaitu tema
art therapy, variabel terikat yaitu siswa introvert dan peningkatan keterampilan
sosial. Namun, ada perbedaan dalam penelitian ini yaitu pada spesifikasi
pembahasan dan subjek penelitian. Fokus penelitian yang akan dilakukan oleh
peneliti yaitu “Group Art Therapy dalam Meningkatkan Keterampilan Sosial Siswa
Introvert Kelas X Madrasah Aliyah di Garut”. Sepanjang pengetahuan peneliti
belum pernah ada yang meneliti sebelumnya. Dengan demikian, penelitian ini layak
19 Suandara Pratiwi, Penggunaan Islamic Creative Art Therapy (I-CAT) Dalam Konseling
Individu Untuk Mengatasi Masalah Pribadi Di Pusat Kaunseling Majlis Agama Islam Negeri
Sembilan Malaysia, Skripsi (Yogyakarta: Bimbingan Konseling Islam, Fakultas Dakwah dan
Komunikasi, UIN Sunan Kalijaga, 2016).
untuk dilaksanakan kepada siswa sekolah dengan proses dan cara penerapan yang
berkelanjutan.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dipaparkan, maka diambil
kesimpulan sebagai berikut:
1. Metode group art therapy yang dilaksanakan sebanyak tiga kali pertemuan ini
dilakukan secara daring karena kondisi yang tidak memungkinkan untuk
bertemu saling tatap muka satu sama lain. Jenis seni yang digunakan yaitu
menggunakan seni tulisan atau disebut dengan writing therapy. Penelitian ini
dilakukan dengan membandingkan dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen
yang diberi perlakuan dan kelompok kontrol yang tidak diberi perlakuan.
Kelompok kontrol hanya diberikan pemahaman materi terkait keterampilan
sosial melalui video. Sedangkan kelompok eksperimen melaksanakan empat
tahap kegiatan yaitu: tahap awal, tahap pembuatan karya seni, tahap diskusi,
dan tahap akhir. Pada tahap awal, dilakukan pemanasan dan perkenalan yaitu
dengan memaparkan gambaran umum terkait dengan kegiatan serta aturan-
aturan yang berlaku, kemudian dilanjutkan dengan perkenalan dari fasilitator
dan seluruh anggota kelompok. Tahap selanjutnya yaitu tahap pembuatan
karya seni dengan durasi 30 menit, sebelum mulai menulis seluruh anggota
kelompok menonton video terkait dengan keterampilan sosial. Tahap ketiga,
yaitu diskusi yang dilakukan lewat pesan suara di grup WhatsApp dan secara
tatap muka dengan aplikasi Zoom. Tahap terakhir adalah pengakhiran sesi di
mana fasilitator menyampaikan hasil diskusi serta menanyakan kesan dan
pesan kepada beberapa anggota kelompok.
2. Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan program IBM SPSS 23
from Windows diperoleh hasil bahwa penggunaan group art therapy ini tidak
memberikan pengaruh yang signifikan kepada responden. Hal itu diketahui
dari hasil uji Independent Sample T-test dengan hasil nilai signifikansi (2-
tailed) > 0,05 atau nilai t hitung < t tabel (0,234 < 2,144) yang membuat hipotesis
nol (Ho) diterima. Jika dilihat dari rata-rata peningkatan kedua kelompok
tersebut, rata-rata dari kelompok eksperimen adalah 63.13 untuk Pre-Test dan
63.38 untuk Post-Test. Sedangkan rata-rata dari kelompok kontrol adalah 62.88
untuk Pre-Test dan 64.50 untuk Post-Test. Jadi berdasarkan data tersebut nilai
rata-rata kelompok kontrol lebih besar dibandingkan dengan nilai rata-rata
kelompok eksperimen.
B. Saran
1. Bagi Guru Bimbingan Koseling
Dapat menjadi media bagi guru bimbingan dan konseling yang bisa
dikembangkan di sekolah. Alangkah lebih baik jika praktik kegiatan group art
therapy ini dilakukan secara tatap muka untuk mendapatkan hasil yang
maksimal dan dapat lebih mudah mengondisikan siswa.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penulisan ini masih banyak sekali kekurangan, untuk itu bagi siapa saja
yang ingin mengembangkan atau memperbaiki penelitian ini diharapkan untuk
mengeksplor lebih banyak literatur sehingga dapat menghasilkan karya yang
lebih baik lagi, selain itu juga dapat menggunakan jenis seni lain yang
disesuaikan dengan kondisi responden.
C. Kata Penutup
Alhamdulillahirabbil’alamin, puji serta syukur kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan
skripsi dengan judul “Group Art Therapy dalam Meningkatkan Keterampilan Siswa
Introvert Kelas X Madrasah Aliyah di Garut”. Peneliti sudah berusaha dan
mengupayakan yang terbaik dalam penyusunan skripsi ini. Namun, peneliti
menyadari bahwa penelitian in terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu,
peneliti mengharap kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak sebagai
penyempurna penulisan skripsi ini.
Peneliti juga mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah
memberikan dukungan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Semoga skripsi ini
bermanfaat bagi pengembangan keilmuan bimbingan dan konseling Islam. Dan
juga bagi dapat memberikan manfaat bagi peneliti maupun bagi siapa saja yang
membacanya. Aamiin.
DAFTAR PUSTAKA
Alwisol, Psikologi Kepribadian, Malang: UMM Press, 2012.
American Art Therapy Association, What is Art Therapy?,
https://arttherapy.org/about-art-therapy/, diakses 23 Januari 2020.
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta:
Rineka Cipta, 2013.
Arlina Shahara, Octavia, Bimbingan Pribadi Sosial dalam Mengembangkan
Keterampilan Sosial Siswa Terisolir di SMP Negeri 5 Banguntapan, Skripsi,
Yogyakarta: Bimbingan dan Konseling Islam UIN Sunan Kalijaga, 2013.
Azwar, Saifuddin, Metode Penelitian Suatu Pendekatan, Yogyakarta: Rineka
Cipta, 2008.
Azwar, Saifuddin, Reliabilitas dan Validitas Edisi 4 Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2017.
Dewi, Eprilia Kusuma, Peningkatan Keterampilan Sosial Melalui Bimbingan
Kelompok Berbasis Cooperative Learning di SMP Negeri 2 Pakem Kelas VIII
C, Skripsi, Yogyakarta: Program Studi Bimbingan dan Konseling, Jurusan
Psikologi Pendidikan dan Bimbingan, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Negeri Yogyakarta, 2013.
Fattah al-Khalidi, Shalah Abdul, Mudah Tafsir Ibnu Katsir Jilid 6, Jakarta:
Maghfirah Pustaka, 2017.
Guta, Chintya Risfiana, dkk, Persepsi Therapist Tentang Ketepatan Penggunaan
Art Therapy untuk Mengurangi Stres Peserta Didik dalam Proses
Pendidikan, Jurnal Bimbingan dan Konseling, 2017.
Hambali, Adang dan Ujam Jaenudin, Psikologi Kepribadian Lanjutan Studi atas
Teori dan Tokoh Psikologi Kepribadian, Bandung, Pustaka Setia, 2013.
Hambali, Adang Psikologi Kepribadian Lanjutan Studi atas Teori dan Tokoh
Psikologi Kepribadian, Bandung: Pustaka Setia, 2013.
Hidayat, Adi, At-Taisir, Bekasi: Quantum Akhyar Institute, 2019.
Jaenudin, Ujam, Psikologi Kepribadian, Bandung: Pustaka Setia, 2012.
Kementerian Agama Republik Indonesia, Yasmina Al-Qur’an Terjemah dan
Tajwid, Bandung: Sygma, 2014.
Liebmann, Marian, Developing Games, Activities, and Themes for Art Therapy
Groups dalam Malchodi, Handbook of Art Therapy, New York: The Guilford
Press, 2003.
Liebmann, Marian, Art Therapy for Group: A handbook of themes and exercise,
New York, Taylor & Francis Groups, 2004.
Mahardika, Bagus Efektivitas Metode Art Therapy Group Dalam Mengembangkan
Kemampuan Sosial Emosional Anak Didik Di TKIT As-Salam Murtigading
Sanden Bantul Yogyakarta, Tesis, Yogyakarta: Program Studi
Interdisciplinary Islamic Studies Konsentrasi Psikologi Pendidikan Islam
UIN Sunan Kalijaga, 2016.
Martono, Nanang, Metode Penelitian Kuantitatif: Analisis Isi dan Analisis Data
Sekunder, Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2012.
Merrell, Kenneth W. dan Gretchen A. Gimpel, Social Skills of Children and
Adolescents: Conceptualization, Assessment, Treatment, New York: Taylor
& Francis Group, 2014.
Mita, Kristiyani Yuliana, Hubungan Antara Tipe Kepribadian Ekstrovert-Introvert
dengan Orientasi Keterampilan Komunikasi Interpersonal pada Distributor
Multi Level Marketing Tianshi, Skripsi, Yogyakarta: Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma, 2009.
Mohd Riddwan bin Samsuddin, Terapi Menulis dalam Meningkatkan Self
Confidence Seorang Mahasiswi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel
Surabaya, Skripsi, Surabaya: Program Studi Bimbingan dan Konseling Islam,
UIN Sunan Ampel, 2018.
Nurgiyantoro, Burhan Nurgiyantoro, Statistik Terapan Untuk Penelitian Ilmu-Ilmu
Sosial, Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2012.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Bimbingan
dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, 2014.
Pradana, Luqman Basith, Implementasi Konseling Individu dalam Mengatasi
Problem Penyesuaian Diri Siswa Introvert di MAN 2 Sleman Yogyakarta,
Skripsi, Yogyakarta: Bimbingan Konseling Islam, Fakultas Dakwah dan
Komunikasi, UIN Sunan Kalijaga, 2017.
Pranoto, Naning, Writing for Therapy, Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia,
2015.
Prasetyo, Bambang dan Lina Miftahul Jannah, Metode penelitian Kuantitatif,
Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2012.
Pratiwi, Suandara Penggunaan Islamic Creative Art Therapy (I-CAT) Dalam
Konseling Individu Untuk Mengatasi Masalah Pribadi Di Pusat Kaunseling
Majlis Agama Islam Negeri Sembilan Malaysia, Skripsi, Yogyakarta:
Bimbingan Konseling Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Sunan
Kalijaga, 2016.
Prawira, Purwa Atmaja, Psikologi Kepribadian dengan Perspektif Baru,
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2016.
Prayitno dan Erman Amti, Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling, Jakarta: Rineka
Cipta, 2008.
Purwanto, Statistika Untuk Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011.
Riowati dan Tamsil Muis, Penerapan Pelatihan Keterampilan Sosial oleh
Bimbingan Teman Sebaya untuk Meningkatkan Penyesuaian Sosial Siswa
Kelas VIII SMP Negeri Menganti, Jurnal Pelatihan Keterampilan Sosial oleh
Bimbingan Teman Sebaya, Surabaya: Jurusan Bimbingan dan Konseling.
Universitas Negeri Surabaya.
Setiani, Tita, Peningkatan Keterampilan Sosial Siswa Melalui Penerapan Metode
Simulasi pada Pembelajaran IPS Kelas V SD Negeri Pakem 2 Sleman,
Skripsi, Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Jurusan
Pendidikan Prasekolah dan Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan,
Universitas Negeri Yogyakarta, 2014.
Shalihah, Isna Ni’matus, Kajian Teoritis Penggunaan Art Therapy dalam
Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Konseling di SMK, Proceedings
International Conference: 1st ASEAN School Counselor Conference on
Innovation and Creativity in Counseling, 2017.
Sudarsih, Wati, Keterampilan Sosial Siswa ADHD di Sekolah Dasar Negeri Y
Pangkalpinang, Tesis, Bandung: Pendidikan Kebutuhan Khusus, Universitas
Pendidikan Indonesia, 2011.
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta,
2013.
Sugiasih, Lien, Perbedaan Penyesuaian Diri di Sekolah antara Siswa yang
Berkepribadian Ekstrovert dengan yang Berkepribadian Introvert pada
Kelas X SMA N 1 Kutosari, Kabupaten Purbolinggo Tahun Ajaran
2008/2009, Abstrak Tesis, Semarang: Universitas Negeri Semarang, 2009.
Sutanti, Natria Sutanti, Meningkatkan Perilaku Prososial dengan Menggunakan
Art Therapy Group pada Siswa Kelompok B TK Harapan Gondok Sleman,
Skripsi: Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan, Universitas Negeri
Yogyakarta.
Thalib, Syamsul Bachri, Psikologi Pendidikan Berbasis Analisis Empiris Aplikatif,
Jakarta: Kencana, 2010.
W.Johnson, David dan Roger T.Johnson, Cooperative and Competition: Theory
and Research, Edina, MN: Interaction Book Company, 1989.
Waller, Diane Becoming A Profession The History Of Art Therapy In Britain, New
York: Routledge, 2003.
Waller, Diane, Becoming A Profession The History Of Art Therapy In Britain, (New
York: Routledge, 2003.
Wirastania, Aniek, Penggunaan Clay Therapy dalam Program Bimbingan untuk
Peserta Didik Tingkat Sekolah Dasar, Jurnal Fokus Konseling vol. 2: 1, 2016.
Wirastania, Aniek, Penggunaan Clay Therapy dalam Program Bimbingan untuk
Peserta Didik Tingkat Sekolah Dasar, Jurnal Fokus Konseling, vol 2: 1, 2016.