gunung nebo, madaba, sungai yordan

10
Dalam perjalanan ziarah tahun 2012 lalu, gunung Nebo merupakan tem- pat pertama yang kami kunjungi. Setelah menempuh perjalanan panjang sekitar dua belas jam dari Taiwan menuju Hong Kong, dan selanjutnya menuju Amman, di pagi hari sekitar jam 5 kami tiba di Queen Alia International Airport, Am- man. Kami dijanjikan oleh pendamping lokal di Yordan untuk diberi visa on ar- rival. Namun ternyata kami harus dita- han di airport kurang lebih dua jam. Guide dari Taiwan harus mengeluarkan extra dollar untuk mendapatkan visa ini. Pada saat penantian visa ini, kami semua duduk secara tenang di salah satu ruang tunggu sambil bersama-sama mendaraskan doa pagi serta doa Rosario memohon bimbingan dan berkat Tuhan agar perjalanan ziarah ini lancar adanya. Dan benar, selama dua minggu perjalan- an kami di Yordan dan Israel, kami sungguh mengalami kehadiran bim- bingan tangan Tuhan. Gunung Nebo berketinggian sekitar 1000 m di atas permukaan laut, kira-kita 10 km di sebelah barat laut Madaba, di seberang ujung utara dari Laut Mati. Menurut catat-an kitab Deuteronomi (Kitab Ulangan), di atas gunung ini Tuhan memperlihatkan Tanah Terjanji kepada Moses. “Kemudian naiklah Musa dari datar- an Moab ke atas gunung Nebo yakni ke atas puncak Pisga, yang di tentangan Yeri -kho, lalu Tuhan memperlihatkan kepa- danya seluruh negeri itu: daerah Gilead sampai ke kota Dan” (Ul 34:1). Setelah melihat Tanah Terjanji, Mo- ses meninggal dan dikuburkan di sekitar tempat ini (lembah di tanah Moab, di ten- tangan Bet-Peor) namun hingga kini tak seorangpun tahu letak kuburnya (Ul 34:6). Kitab Bilangan mencatat alasan mengapa Moses tidak diizinkan memasuki Tanah Terjanji dan harus menerima kematiannya di tempat ini. Dikatakan bahwa ketika umat Israel mengeluh terhadap Tuhan ka- ~ 1 ~

Upload: tarsis-sigho

Post on 12-Jul-2015

795 views

Category:

Travel


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Gunung Nebo, Madaba, Sungai Yordan

Dalam perjalanan ziarah tahun

2012 lalu, gunung Nebo merupakan tem-

pat pertama yang kami kunjungi. Setelah

menempuh perjalanan panjang sekitar

dua belas jam dari Taiwan menuju Hong

Kong, dan selanjutnya menuju Amman,

di pagi hari sekitar jam 5 kami tiba di

Queen Alia International Airport, Am-

man. Kami dijanjikan oleh pendamping

lokal di Yordan untuk diberi visa on ar-

rival. Namun ternyata kami harus dita-

han di airport kurang lebih dua jam.

Guide dari Taiwan harus mengeluarkan

extra dollar untuk mendapatkan visa ini.

Pada saat penantian visa ini, kami

semua duduk secara tenang di salah satu

ruang tunggu sambil bersama-sama

mendaraskan doa pagi serta doa Rosario

memohon bimbingan dan berkat Tuhan

agar perjalanan ziarah ini lancar adanya.

Dan benar, selama dua minggu perjalan-

an kami di Yordan dan Israel, kami

sungguh mengalami kehadiran bim-

bingan tangan Tuhan.

Gunung Nebo berketinggian sekitar

1000 m di atas permukaan laut, kira-kita

10 km di sebelah barat laut Madaba, di

seberang ujung utara dari Laut Mati.

Menurut catat-an kitab Deuteronomi

(Kitab Ulangan), di atas gunung ini Tuhan

memperlihatkan Tanah Terjanji kepada

Moses.

“Kemudian naiklah Musa dari datar-

an Moab ke atas gunung Nebo yakni ke

atas puncak Pisga, yang di tentangan Yeri

-kho, lalu Tuhan memperlihatkan kepa-

danya seluruh negeri itu: daerah Gilead

sampai ke kota Dan” (Ul 34:1).

Setelah melihat Tanah Terjanji, Mo-

ses meninggal dan dikuburkan di sekitar

tempat ini (lembah di tanah Moab, di ten-

tangan Bet-Peor) namun hingga kini tak

seorangpun tahu letak kuburnya (Ul 34:6).

Kitab Bilangan mencatat alasan mengapa

Moses tidak diizinkan memasuki Tanah

Terjanji dan harus menerima kematiannya

di tempat ini. Dikatakan bahwa ketika

umat Israel mengeluh terhadap Tuhan ka-

~ 1 ~

Page 2: Gunung Nebo, Madaba, Sungai Yordan

na ketiadaan air di padang gurun, Tuhan

menyuruh Moses untuk memerintah batu

mengeluarkan air, tetapi dalam kema-

rahannya Moses justru memukul batu

tersebut (Bil 27: 12-23).

Karena hubungannya dengan Moses,

gunung ini telah lama menjadi tempat

penting dari ziarah Kristen. Pada abad ke

empat, seorang peziarah, Egeria, menulis

bahwa di atas puncak gunung Nebo

berdiri sebuah gereja sebagai tempat

penghormatan terhadap Moses. Gereja

yang disebut oleh Egeria ini selesai

dibangun pada tahun 394, dan mungkin

dibangun di atas reruntuhan sebuah ge-

dung gereja yang lebih tua lagi.

Pada abad ke enam, sebuah basilika

besar berdiri di gunung Nebo, dengan hi-

asan mosaik yang melukiskan kehidupan

fauna dan flora yang amat indah di lan-

tainya. Untuk masa waktu kurang lebih

enam abad basilika ini

tetap kokoh berdiri dan

menjadi pusat perziarah-

an serta jantung sebuah

biara besar di sana.

Setelah ditinggalkan

sekian lama, pada tahun

1993 Ordo Fransiskan

membeli tempat ini dan

mulailah penggalian di tempat itu. Hasil

penggalian mereka menampilkan kembali

mosaik lantai basilika yang saat ini bisa

dilihat di museum di gunung Nebo ini.

Mosaik ini dipercayai sebagai mosaik lan-

tai dari masa bizantin yang terbesar ke

dua di dunia.

Bila cuaca sedang cerah, seluruh

dataran Israel bisa kelihatan nyata saat

berdiri di puncak gunung Nebo ini. Lem-

bah Yeriko yang nampak hijau dan subur

terhampar di hadapannya. Laut Mati ber-

ada di bagian selatan, dan jauh di depan

mata adalah jajaran pegunungan yang

terdiri dari gunung Zaitun dan gunung

Zion (Yerusalem).

Di puncak gunung Nebo ini

dibangun sebuah tugu peringatan ter-

hadap Moses yang terdiri dari ular tem-

baga yang ditinggikan. Hal ini meng-

ingatkan kita akan umat Israel di padang

gurun yang berteriak mengeluh dan

melawan Tuhan serta Moses dengan ber-

kata, “Mengapa kamu memimpin kami

keluar dari Mesir? Supaya kami mati di

padang gurun ini? Sebab di sini tidak ada

roti dan tidak ada air, dan akan makanan

hambar ini kami telah muak.”

Mereka dihukum dan dipagut ular

berbisa sehingga banyak di antara mere-

ka binasa. Namun karena mereka me-

nyesal atas sikap mereka, Tuhan me-

nyuruh Moses meninggikan ular yang

dibuat dari tembaga. Siapa saja yang me-

mandang ular tem-

baga ini akan

diselamatkan (Bil

21:4-9).

Ular tembaga

yang ditinggikan itu

meramalkan tentang

Yesus sang Penebus.

Barang siapa me-

mandang (mengimani) Yesus yang ter-

gantung di salib maka ia akan mem-

peroleh kehidupan kekal.

Ular tembaga yang ditinggikan

itu meramalkan tentang Yesus

sang Penebus. Barang siapa

memandang Yesus yang ter-

gantung di salib maka ia akan

memperoleh kehidupan kekal.

~ 2 ~

Page 3: Gunung Nebo, Madaba, Sungai Yordan

Pada tahun 2000 Paus Yohanes

Paulus II mengunjungi gunung Nebo,

dan berdiri di atas puncak ini mengikuti

jejak Moses memandang dataran Tanah

Terjanji yang berada di hadapannya. Un-

tuk mengenang kunjungan ke tempat ini,

ia menamam sebatang pohon zaitun, se-

bagai simbol perdamaian, yang hingga

kini bertumbuh subur dan dijaga rapi.

Saya merayakan misa pertama da-

lam ziarah 2012 ini di atas gunung Nebo

ini antara sedih bercampur haru. Sedih

karena Moses saat itu sudah berumur

120 tahun. Selama empat puluh tahun ia

berjuang membawa kaum Israel menuju

Tanah yang dijanjikan Tuhan, tanah

yang penuh susu dan madu. Pada saat

harus berperang melawan suku-suku

penghuni Kanaan, Moses yang tua harus

mengangkat kedua tangannya agar bisa

memenangkan perang. Dan apa upah

yang diperoleh Moses? Ia hanya diberi

kesempatan untuk memandang dari jauh

tanah yang dijanjikan itu. Ia tidak protes.

Ia tidak mengeluh, tetapi memberikan

tongkat estafet kepemimpinan kepada

Yoshua.

Oh...Moses the Great!! Bantulah

kami juga untuk senantiasa percaya se-

penuhnya pada penyelenggaraan Tuhan,

yang kadang mungkin bertentangan

dengan harapan sendiri. Amen!!

~ 3 ~

Tanah Terjanji

dilihat dari puncak

gunung Nebo!

Page 4: Gunung Nebo, Madaba, Sungai Yordan

Setelah mengunjungi gunung Nebo

dan merayakan Ekaristi di puncak

gunung ini, rombongan kami menuju

sebuah kota kecil Madaba. Dari ibu kota

Amman, kami harus menuju selatan

menempuh jarak kira-kira 30 km. Na-

mun dari Nebo, kami hanya membutuh-

kan waktu kurang dari setengah jam un-

tuk tiba di kota yang menyimpan map

kuno kota Yerusalem ini.

Karena jalan yang agak sempit dan

berkelok, tour bus terpaksa harus ber-

henti di tempat yang agak jauh, dan

setelah melewati beberapa kelokan, kami

tiba di sebuah gereja Ortodox, St.

George Church. Di lantai gereja inilah

tersimpan sebuah misteri yang manarik

tidak hanya kaum saleh para peziarah,

tetapi juga wisatawan manca negara

menuju Madaba.

Dari luar gereja ini nampak seder-

hana, tak bedanya dengan gereja-gereja

lain. Namun ketika memasuki gereja ini

anda akan menemukan bahwa dinding

gereja serta lantainya dihiasi mosaic

yang indah. Dinding gereja serta lan-

tainya seakan sebuah buku komik yang

menghadirkan di depan mata anda kisah

-kisah kitab suci. Dan mosaic yang pal-

ing menarik perhatian kaum peziarah

adalah peta kuno kota Yerusalem yang

terletak di lantai, yang diperkirakan

merupakan peninggalan zaman Byzan-

tium. Map ini berukuran 16X6 meter.

Map ini membutuhkan lebih dari dua

juta kepingan keramik yang disusun

rapi dengan warna-warna yang berbeda.

Peta mosaik Madaba ditemukan

pada tahun 1896 oleh F. Giuseppe

Manfredi, dan setelah temuan itu

dipublikasikan setahun kemudian, kota

Madaba menjadi sesuatu yang menarik

perhatian para arkeolog di seluruh dunia.

Hal ini tentu saja membawa dampak

positif penduduk kota kecil ini, dan sejak

itu Madaba dikenal sebagai "Kota

Mosaik" di Yordania.

Peta ini memperlihatkan secara

rinci tata kota Yerusalem sebelum

kehancurannya pada tahun 70 Masehi

oleh serdadu Roma serta restorasi kota

ini setelah kehancurannya. Dalam peta

ini kelihatan jelas ruas jalan penting di

tengah kota Yerusalem yang dikenal

dengan nama Cardo. Gereja Holy

Sepulchre (Gereja Makam Yesus) meru-

~ 4 ~

Page 5: Gunung Nebo, Madaba, Sungai Yordan

pakan landmark dalam peta ini.

Para peziarah Eropa pada abad 6

dan 7 menjadikan Kota Madaba sebagai

tempat pertama untuk dikunjungi

sebelum meneruskan perjalanan menuju

kota suci, Yerusalem. Di tempat ini

mereka seakan memperoleh orientasi

awal tentang kota suci Yerusalem pada

masa hidup Yesus hingga saat sebelum

dihancurkan oleh serdadu Roma.

Dalam kitab suci Perjanjian Lama,

Madaba dikenal sebagai kota perbatas-

an wilayah Moab. Ketika Israel

berperang melawan Sihon, kota ini

dikenal dengan nama Medeba

(Bilangan 21:30). Ketika Yosua

memasuki tanah terjanji, ia

diperintahkan oleh Yahweh untuk

membagikan tanah tersebut kepada

keduabelas suku Israel. Dan Medeba

menjadi wilayah perbatasan antara suku

Manasye, keturunan Ruben dan

keturunan Gad (Yosua 13:8-9).

~ 5 ~

Beberapa Gadis sedang mengerjakan kerajinan keramik di Madaba

Page 6: Gunung Nebo, Madaba, Sungai Yordan

Sungai Jordan adalah sebuah

sungai panjang dan sempit, dengan total

panjang sekitar 320 km, walaupun jarak

garis lurus dari kaki gunung Hermon

menuju Laut Mati hanya berkisar 109

km. Sungai Yordan berada di Central

Palestina, yang membelah Palestina

menjadi dua wilayah: Palestina Timur,

yang dalam catatan sejarah serta litera-

tur di luar Kitab Suci disebut Y ordan

Timur. Sedangkan di bagian barat

sungai Yordan dikenal dengan nama

Yordan Barat. Namun dewasa ini,

sungai Yordan menjadi pembatas ala-

miah antara Kerajaan Hesemite Yordan

di bagian timur dan Israel di bagian ba-

rat.

Sungai ini boleh dianggap sebagai

sungai yang paling eksotis di dunia. Hal

ini tidak hanya disebabkan karena jalur

sungainya yang banyak berkelok-kelok,

tetapi juga karena jalur sungai ini sering

berubah-ubah seiring dengan perjalanan

waktu. Tempat aktual di mana Yesus

dibaptis misalnya, kini berada kira-kira

beberapa ratus meter di sebelah timur

sungai Yordan, dekat Yeriko.

Sungai Yordan memiliki tiga sum-

ber mata air, yakni sumber air Hasbani

yang mengalir dari gunung Libanon,

mata air Banias yang keluar dari bawah

bebatuan di Kaisarea Filipi yang berasal

dari gunung Hermon, serta mata air

Dan yang juga berasal dari gunung

Hermon. Dari pegunungan Hermon air

mengalir dari ketinggian 563 meter di

~ 6 ~

Sungai Yordan

Page 7: Gunung Nebo, Madaba, Sungai Yordan

atas permukaan laut menuju Laut Mati

yang berada 360 meter di bawah per-

mukaan laut. Karena itu sungai ini dise-

but “Yordan,” karena dalam bahasa Ib-

rani, kata “Yordan” berarti menurun

secara drastis.

Dalam Kitab Suci Perjanjian La-

ma, Kitab Yoshua melukiskan begitu

dramatis tentang penyeberangan kaum

Israel di sungai Yordan. Setelah para

imam memikul Tabut Perjanjian dan

berdiri di tengah sungai, air sungai

Yordan terbelah menjadi dua, dan kaum

Israel melewati sungai yang kini telah

menjadi kering memasuki Tanah Ter-

janji (Yoshua 3). Kejadian dramatis

yang sama, yakni membelah air sungai

Yordan juga terjadi dalam adegan anta-

ra Elia dan Elisa di saat Elia terangkat

oleh kereta dan kuda berapi ke surga.

Setelah dipenuhi oleh roh Elia, Elis-

apun mampu membelah sungai Yordan

dan dia sendiri berjalan melewati tanah

kering (2 Raja 2:1-19).

Dalam Perjanjian Baru, setiap kali

kita mendengar nama sungai Yordan

kita pasti akan segera ingat akan Yo-

hanes Pembaptis. Ia adalah sepupu Ye-

~ 7 ~

sus (Lk 1:36), ia sendiri bukanlah Me-

sias (Yoh 1:20), tetapi sebuah suara

yang berseru-seru di padang gurun (Mt

3:3). Yohanes bahkan merasa bahwa

untuk sekedar membungkukan badan

membuka tali kasutnyapun ia tak pantas

(Mk 1;7).

Di Sungai Yordan ini Yohanes

membaptis begitu banyak orang yang

datang kepadanya, yang setelah

mengakui dosa-dosanya berjanji untuk

mulai bertobat (Mt 3:5-6). Dan ter-

jadilah, di tengah banyak orang ini da-

tanglah seseorang yang tidak dikenal

(Yoh 1:26).

Ketika Yesus dibaptis, turunlah Roh

Kudus ke atasnya, dan dari langit

terdengar sebuah suara yang berkata,

“Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada

-Nyalah Aku berkenan.” (Mt 3:13-17;

Para Peziarah dibaptis di sungai Yordan

Page 8: Gunung Nebo, Madaba, Sungai Yordan

Mk 1:9-11; Lk 3:21-22). Setelah dibap-

tis oleh Yohanes, Yesus dihantar oleh

Roh Kudus menuju padang gurun untuk

berpuasa selama empat puluh hari em-

pat puluh malam lamanya (Mt 4:1-2).

Karena sungai Yordan ini begitu

panjang, kita mungkin akan bertanya, di

manakah persisnya tempat Yesus

dibaptis oleh Yohanes Pembaptis? Kita

hendaknya bersyukur kepada Yohanes

penginjil. Dalam injil Yohanes bisa

ditemukan secara agak jelas tempat di

mana Yesus dibaptis. Yohanes tidak

hanya menyebut bahwa Yesus dibaptis

oleh Yohanes pembaptis di sungai

Yordan, sungai yang terbentang pan-

jang sejak dari kaki gunung Hermon di

ujung bagian utara Israel hingga Laut

Mati. Ia juga menyebutkan tempat yang

pasti di mana Yesus dibaptis, yakni “di

Betania yang di seberang sungai

Yordan” (Yoh 1:28).

Yohanes masih menyebut sekali

lagi tempat ini ketika Yesus berada da-

lam situasi konflik dengan orang Ya-

hudi di Yerusalem. Mereka ingin mera-

jam Yesus dengan batu karena Ia

mengatakan bahwa Ia dan Bapa adalah

satu. Setelah insiden tersebut “Yesus

pergi lagi ke seberang Yordan, ke tem-

pat Yohanes membaptis dahulu, lalu Ia

tinggal di situ” (Yoh 10:40). Yohanes

menyebut tempat ini sebagai “Bethany

beyond the Jordan” untuk mem-

bedakannya dengan Bethany yang be-

rada di sebelah timur gunung Zaitun

tempat di mana Lazarus, Maria dan

Marta tinggal. “Bethany beyond the

Jordan” terletak di seberang kota Jeri-

cho di wilayah negara Yordan. Bagi

penduduk Yordan, kata Bethany terdiri

dari 2 akar kata; Bet yang berarti rumah

dan Hany yang berarti Yohanes.

~ 8 ~

Menyusuri Jalan

Tempat Yesus Dibaptis MENUJU

Page 9: Gunung Nebo, Madaba, Sungai Yordan

Jadi Bethany di seberang Yordan di-

percayai sebagai tempat tinggal Yo-

hanes.

Penemuan arkeologis di tempat ini

memberikan kesaksian bahwa sebuah

katedral pernah dibangun di tempat ini

pada abad pertama. Sebuah tangga dari

pintu katedral menuju lokasi pembap-

tisan di sungai Yordan juga telah

ditemukan di tempat ini. Selama ber-

tahun-tahun tempat bersejarah ini dit-

inggalkan tidak terawat. Namun saat

ini, terutama setelah ditemukannya sisa-

sisa arkeologi di tempat ini, baik

pemerintah Yordan maupun Israel se-

dang berusaha membangun kembali

tempat ini. Sebuah gereja ortodoks

Yunani baru saja selesai dibangun di

tepi Yordan di wilayah negara Yordan.

Tempat ini hendaknya dibedakan

dengan Y ardenit. Yardenit batismal site

adalah tempat yang dewasa ini amat

popular dikunjungi oleh para peziarah.

Tempat yang terletak di tepi selatan di

mana sungai Yordan keluar dari danau

Galilea menuju Laut Mati ini dipro-

mosikan oleh pemerintah Israel sebagai

tempat di mana Yesus dipermandikan

oleh Yohanes. Tempat ini sebetulnya

sengaja dibangun oleh kelompok

Kibutz dan dijadikan tempat ziarah.

Tempat aktual di mana Yesus di-

permandikan oleh Yohanes berada jauh

di selatan dekat Jeriko, berhadapan

dengan Mount Temptation, tempat di

mana dipercayai Yesus digodai iblis

setelah empat puluh hari empat puluh

malam berpuasa setelah peristiwa pem-

baptisannya.

Tempat aktual pembaptisan Yesus

ini diyakini berada di wilayah Jordan.

Lokasi tempat ini sesuai dengan lokasi

pembaptisan Yesus sebagaimana nam-

pak dalam map Madaba yang berada di

lantai gereja Ortodox St. George di

Madaba, Yordan. Di samping itu,

~ 9 ~

Page 10: Gunung Nebo, Madaba, Sungai Yordan

lokasi ini pernah juga dicatat dalam bu-

ku harian seorang peziarah dari Bor-

deaux pada tahun 333 masehi yang me-

nyebutkan bahwa tempat di mana Ye-

sus dibaptis berada kira-kira 8 mile di

utara Laut Mati. Serta seorang peziarah

yang lain, Theodosius, menyebutkan

adanya sebuah gereja di tempat ini pada

abad ke lima. Gereja Katolik Roma,

melalui “Roman Catholic Patriarch of

Jerusalem” dalam suratnya yang

ditanda-tangani pata tanggal 18 Januari

2003 mengakui tempat ini sebagai tem-

pat pembaptisan Yesus.

Pada tahun 2008 ketika

mengunjungi tempat ini, sejumlah pe-

ziarah dari gereja Ortodox Yunani satu-

persatu dipermandikan di sungai

Yordan yang nampak kuning karena

penuh endapan pasir ini. Di tahun 2012,

ketika sejumlah peziarah dari India di-

permandikan di tempat ini, kami meng-

gabungkan diri bernyanyi bersama

mereka walau dalam dua bahasa ber-

beda. Alunan lagu yang mengingatkan

kembali akan janji permandian ini me-

mecah di tengah padang gurun, seakan

menghadirkan kembali kejadian 2000

tahun silam ketika Yohanes berkata lan-

tang di tempat ini, “Hai kamu ke-

turunan ular beludak…” (Mt 3:7),

bertobatlah!

~ 9 ~

Santu Yohanes Paulus II saat mengunjungi tempat pembaptisan Yesus