hak cipta ada pada program pascasarjana universitas dian...

46
© Hak cipta ada pada Program Pascasarjana Universitas Dian Nuswantoro Jl. Imam Bonjol 205-207 Lt.2 Semarang Dilarang mengutip sebagian ataupun seluruh isi buku ini dalam bentuk apapun tanpa seijin Program Pascasarjana Universitas Dian Nuswantoro Cetakan pertama : 2003 Cetakan kedua : 2008 Cetakan ketiga : 2011 Penyusun: Mohamad Sidiq, S.Si, M.Kom (cetakan I) Dr. Stefanus S, M.Kom (cetakan II) Dr. Stefanus S, M.Kom, Guruh Fajar Sidhik, M.C.S, dan Catur Supriyanto, M.C.S (cetakan III) Tim Pembahas cetakan pertama : Tim Pembahas cetakan kedua: Dr. Ing. Tech. Vincent Suhartono Dr. Abdul Syukur, MM Dr. Yuliman Purwanto Dr. -Ing. Tech. Vincent Suhartono Prof. Dr. Wahyu Hardiyanto M. Arief Soeleman, M.Kom Ir. Edi Noersasongko, M.Kom Dr. St. Dwiarso Utomo, SE., M.Kom., Akt. Edi Mulyanto, S.Si, M.Kom. Y. Tyas Catur Pramudi, S.Si, M.Kom. H. Himawan, M.Kom. Dr. Stefanus, M.Kom Tim Pembahas cetakan ketiga: Dr. Abdul Syukur, MM Dr. Yuliman Purwanto Dr. -Ing. Tech. Vincent Suhartono Romi Satria Wahono, M.Eng Y. Tyas Catur Pramudi, S.Si, M.Kom Edi Mulyanto, S.Si, M.Kom. H. Himawan, M.Kom. Budi Wijayanto, M.Kom Mulyono, M.Kom Ricardus Anggi P., M.C.S M. Arief Soeleman, M.Kom 5

Upload: trinhnhan

Post on 20-Jun-2018

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

© Hak cipta ada pada Program Pascasarjana

Universitas Dian Nuswantoro

Jl. Imam Bonjol 205-207 Lt.2

Semarang

Dilarang mengutip sebagian ataupun

seluruh isi buku ini dalam bentuk apapun

tanpa seijin Program Pascasarjana

Universitas Dian Nuswantoro

Cetakan pertama : 2003

Cetakan kedua : 2008

Cetakan ketiga : 2011

Penyusun:

Mohamad Sidiq, S.Si, M.Kom (cetakan I)

Dr. Stefanus S, M.Kom (cetakan II)

Dr. Stefanus S, M.Kom, Guruh Fajar Sidhik, M.C.S, dan

Catur Supriyanto, M.C.S (cetakan III)

Tim Pembahas cetakan pertama: Tim Pembahas cetakan kedua:

Dr. Ing. Tech. Vincent Suhartono Dr. Abdul Syukur, MM

Dr. Yuliman Purwanto Dr. -Ing. Tech. Vincent Suhartono

Prof. Dr. Wahyu Hardiyanto M. Arief Soeleman, M.Kom

Ir. Edi Noersasongko, M.Kom

Dr. St. Dwiarso Utomo, SE., M.Kom., Akt.

Edi Mulyanto, S.Si, M.Kom.

Y. Tyas Catur Pramudi, S.Si, M.Kom.

H. Himawan, M.Kom.

Dr. Stefanus, M.Kom

Tim Pembahas cetakan ketiga:

Dr. Abdul Syukur, MM Dr. Yuliman Purwanto

Dr. -Ing. Tech. Vincent Suhartono Romi Satria Wahono, M.Eng

Y. Tyas Catur Pramudi, S.Si, M.Kom Edi Mulyanto, S.Si, M.Kom.

H. Himawan, M.Kom. Budi Wijayanto, M.Kom

Mulyono, M.Kom Ricardus Anggi P., M.C.S

M. Arief Soeleman, M.Kom

5

6

KATA PENGANTAR

Cetakan Pertama

Bagian kedua dari tiga seri buku Panduan Tesis ini adalah buku Petunjuk Penulisan

Tesis. Buku ini berisi tentang petunjuk umum media penulisan Tesis, format penulisan

Proposal Tesis, format penulisan Buku Tesis, petunjuk penulisan acuan Tesis dan

format penulisan Tesis Digital.

Dengan diterbitkan buku Petunjuk Penulisan Tesis ini, diharapkan mahasiswa Program

Pascasarjana UDINUS mempunyai gambaran yang jelas dalam menyusun Proposal

Tesis maupun dalam menulis Buku Tesis. Bagi para pembimbing, buku ini diharapkan

dapat membantu dalam memberikan pengarahan berkaitan dengan redaksional

penulisan.

Disamping penjelasan-penjelasan penulisan tesis yang disusun secara sistematis dalam

setiap bab, buku ini juga disertai contoh-contoh format penulisan, mulai dari format-

format yang ada pada Proposal Tesis, format-format yang berada dalam Buku Tesis,

maupun format-format penulisan Tesis Digital.

Semoga buku Petunjuk Penulisan ini benar-benar bermanfaat dan membantu mahasiswa

Program Pascasarjana UDINUS dalam menyusun Tesis.

Semarang, Agustus 2003

Penyusun

KATA PENGANTAR

Cetakan Kedua

Berkaitan dengan perkembangan iptek terutama yang berkaitan langsung dengan teknik

informatika, perkembangan paradigma metodologi penelitian, dan tuntutan pengguna

akan kemudahan penyusunan proposal dan laporan penelitian, maka diperlukan revisi

buku petunjuk tesis ini. Bagian kedua dari tiga seri buku Panduan Tesis ini adalah buku

Petunjuk Penulisan Tesis. Buku ini berisi tentang petunjuk umum media penulisan

Tesis, format penulisan Proposal Tesis, format penulisan Buku Tesis, petunjuk

penulisan acuan Tesis dan format penulisan Tesis Digital.

Perubahan tidak dilakukan secara total. Petunjuk yang berkaitan dengan media dan

format penulisan tidak dilakukan perubahan karena sudah menjadi budaya selingkung

penulisan Tesis di Udinus. Perubahan dilakukan terhadap petunjuk penyusunan proposal

dan hasil penelitian yang berupa tesis dengan cara memberikan kejelasan konsep setiap

unsurnya dengan disertai contoh. Selain itu terdapat satu bab tambahan di bagian awal

buku petunjuk ini yang berupa paradigma metodologi penelitian teknik informatika.

Diharapkan dengan terbitnya buku Petunjuk Penulisan Tesis cetakan kedua ini

mahasiswa menjadi semakin mudah dalam menyusun proposal maupun membuat

laporan hasil penelitiannya. Bagi para pembimbing, buku ini diharapkan dapat

membantu dalam memberikan pengarahan dan melakukan kontrol berkaitan dengan

konsep- konsep penelitian teknik informatika dan penulisan tesis.

Semarang, Nopember 2008

Penyusun

7

8

KATA PENGANTAR

Cetakan Ketiga

Metodologi Penelitian suatu bidang ilmu selalu berkembang sesuai karakteristiknya,

tak terkecuali bidang ilmu Teknik Informatika. Berkaitan dengan hal tersebut dan

adanya perubahan konsentrasi pada program studi Teknik Informatika Program

Pascasarjana Udinus menjadi Intelligent Systems dan Business Intelligence, maka

diperlukan revisi Buku Petunjuk Penulisan Tesis ini. Buku ini berisi tentang petunjuk

umum dan filosofi penelitian Teknik Informatika, format penulisan Proposal Tesis,

format penulisan Buku Tesis, petunjuk penulisan acuan Tesis, dan format penulisan

Tesis Digital.

Di bagian akhir buku ini disertakan pula lembar- lembar Bimbingan dan Konsultasi

ke Pembimbing. Penyatuan buku Petunjuk Penulisan dan buku Bimbingan dan

Konsultasi ini dimaksudkan agar setiap kali proses bimbingan dilakukan, baik

mahasiswa maupun dosen pembimbing, dengan mudah melihat acuannya di buku ini.

Perubahan tidak dilakukan secara total. Petunjuk yang berkaitan dengan media dan

format penulisan disesuaikan dengan format IEEE. Selain itu berkas yang dikumpulkan

selain Tesis dan Preview Tesis adalah Artikel Ilmiah hasil ringkasan Tesis, Poster Tesis,

File Executable Program, Source Code Program, Dokumentasi Program, dan Demo

Tesis. Dengan demikian ditambahkan pula format dari berkas tersebut.

Diharapkan dengan terbitnya buku Petunjuk Penulisan Tesis cetakan ketiga ini

mahasiswa menjadi semakin mudah dalam menyusun proposal maupun membuat

laporan hasil penelitiannya. Bagi para pembimbing, buku ini diharapkan dapat

membantu dalam memberikan pengarahan dan melakukan kontrol berkaitan dengan

konsep- konsep penelitian teknik informatika dan penulisan tesis.

Pada kesempatan ini penyusun juga mengucapkan terimakasih kepada semua

anggota Tim Pembahas yang telah meluangkan waktu dan menyumbangkan

pemikirannya bagi kesempurnaan buku pedoman ini.

Semarang, Nopember 2011

Penyusun

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL 1

HALAMAN JUDUL 2

ACKNOWLEDGMENTS 5

KATA PENGANTAR 6

DAFTAR ISI 9

DAFTAR LAMPIRAN 12

BAB I PARADIGMA METODOLOGI PENELITIAN TEKNIK

INFORMATIKA 13

1.1 Definisi, Konsep, dan Terminologi 13

1.1.1 Teknik Informatika 13

1.1.2 Penelitian dan Kebenaran 13

1.1.3 Metodologi, Metode, dan Teknik Penelitian 14

1.1.4 Pemahaman, Penerapan, Pemutakhiran, dan Penemuan 14

1.2 Bidang Kajian 16

1.3 Metodologi Penelitian Teknik Informatika 18

1.4 Metode Penelitian, Kerangka Penelitian, dan Kerangka Teori 20

BAB II SUSUNAN PROPOSAL TESIS 22

2.1 [Halaman Sampul] 22

2.2 [Halaman Judul] 22

2.3 Pengesahan Proposal Tesis 23

2.4 Abstrak 23

2.5 [Bab-bab Isi Proposal Tesis] 23

A. LATAR BELAKANG 23

B. RUMUSAN MASALAH 26

C. TUJUAN PENELITIAN 26

D. MANFAAT PENELITIAN 26

E. TINJAUAN PUSTAKA 26

F. METODE PENELITIAN 31

2.6 Jadwal Penelitian 31

2.7 Daftar Pustaka 31

BAB III SUSUNAN TESIS 32

3.1 Bagian Kepala 32

a. [HALAMAN SAMPUL] 32

b. [HALAMAN JUDUL] 33

c. PENGESAHAN STATUS TESIS 33

d. PERNYATAAN PENULIS 34

e. PERSETUJUAN TESIS 34

f. PENGESAHAN TESIS 34

9

10

g. ABSTRACT 34

h. ABSTRAK 35

i. ACKNOWLEDGMENTS 35

j. DAFTAR ISI 35

k. DAFTAR GAMBAR 35

l. DAFTAR TABEL 35

m. DAFTAR LAMPIRAN 36

n. DAFTAR ISTILAH 36

3.2 Bagian Tubuh 36

a. BAB PENDAHULUAN 36

b. BAB TINJAUAN PUSTAKA 36

c. BAB METODE PENELITIAN 37

d. [BAB-BAB PELAKSANAAN PENELITIAN] 37

e. BAB PENUTUP 37

3.3 Bagian Ekor 38

a. DAFTAR <PUSTAKA/ACUAN> 38

b. GAMBAR-GAMBAR (bila diperlukan) 38

c. TABEL-TABEL (bila diperlukan) 39

d. LAMPIRAN-LAMPIRAN (bila diperlukan) 40

e. RALAT (bila diperlukan) 40

BAB IV BENTUK FISIK TESIS 41

4.1 Kertas 41

4.2 Pengetikan 41

4.3 Pencetakan dan Penjilidan 42

BAB V PENULISAN ACUAN TESIS 43

5.1 Pengutipan Acuan di dalam Teks 43

5.2 Daftar Pustaka/Acuan 44

5.2.1 Penulisan Sumber Acuan untuk Buku 45

5.2.2 Pencantuman Sumber Acuan untuk Majalah 45

5.2.3 Pengarang Tidak Dikenal 46

5.2.4 Editor 46

5.2.5 Judul dalam Judul 47

5.2.6 Terjemahan 47

5.2.7 Tesis 47

5.2.8 Perangkat Lunak Komputer 48

5.2.9 Paten 48

5.2.10 Bahan yang Ditulis oleh Pengarang yang Sama 48

5.3 Daftar Acuan dari Internet 48

5.4 Tata Nama dan Sistem Pengacuan 48

BAB VI FORMAT TD 51

6.1 File Tesis Preview 51

6.2 File Tesis Lengkap 51

6.3 File Artikel Ilmiah 51

6.4 File Poster Tesis 52

6.5 File Demo Tesis 52

6.6 File Executable Program (jika ada) 52

6.7 File Source Program (jika ada) 52

6.8 File Dokumentasi (jika ada) 52

6.9 Penamaan File dan Direktori 53

6.10 Halaman Depan CD-TD 55

6.11 Halaman Belakang CD-TD 55

DAFTAR PUSTAKA 56

LAMPIRAN-LAMPIRAN 58

11

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1 Bidang Pengetikan 58

Lampiran 2 Contoh Halaman Sampul Proposal Tesis 59

Lampiran 3 Contoh Daftar Isi Proposal Tesis 60

Lampiran 4 Contoh Persetujuan Proposal Tesis (Pra-Seminar Tesis) 61

Lampiran 5 Contoh Pengesahan Proposal Tesis (Pasca-Seminar Tesis) 62

Lampiran 6 Contoh Halaman Sampul Tesis 63

Lampiran 7 Contoh Halaman Punggung Tesis 64

Lampiran 8 Lembar Pengesahan Status Tesis 65

Lampiran 9 Contoh Surat Pemberitahuan ke Perpustakaan 66

Lampiran 10 Contoh Pernyataan Penulis 67

Lampiran 11 Contoh Persetujuan Tesis 68

Lampiran 12 Contoh Pengesahan Tesis 69

Lampiran 13 Contoh Abstrak Dalam Bahasa Inggris 70

Lampiran 14 Contoh Abstrak Dalam Bahasa Indonesia 71

Lampiran 15 Contoh Acknowledgments 72

Lampiran 16 Contoh Daftar Isi Tesis 73

Lampiran 17 Contoh Daftar Gambar 74

Lampiran 18 Contoh Daftar Tabel 75

Lampiran 19 Contoh Daftar Lampiran 76

Lampiran 20 Contoh Daftar Istilah 77

Lampiran 21 Contoh Pengetikan Teks 78

Lampiran 22 Contoh Daftar Acuan 79

Lampiran 23 Format Penulisan Artikel Ilmiah 80

Lampiran 24 Contoh Poster Penelitian Rekayasa (R&D) 83

Lampiran 25 Contoh Halaman Depan CD-TD 84

Lampiran 26 Contoh Halaman Belakang CD-TD 85

Lampiran 27 Dosen Pascasarjana Konsentrasi Teknik Informatika 86

BAB I

PARADIGMA METODOLOGI PENELITIAN

TEKNIK INFORMATIKA

1.1. Definisi, Konsep, dan Terminologi

Metodologi Penelitian Teknik Informatika mengandung tiga konsep penting yang

memerlukan pengertian yang tepat agar peneliti memiliki landasan filosofis yang benar

dalam melakukan penelitian.

1.1.1 Teknik Informatika

Istilah Informatika diturunkan dari bahasa Perancis informatique, yang dalam bahasa

Jerman disebut Informatik. Sebenarnya, kata ini identik dengan istilah computer science

di Amerika Serikat dan computing science di Inggris [1]. Di Indonesia istilah tersebut

dikenal sebagai Teknik Informatika atau Ilmu Komputer. Istilah ini kedua-duanya

dipakai di berbagai Perguruan Tinggi di Indonesia untuk menamai fakultas, jurusan,

atau program studi dalam menjalankan misi akademisnya [2, 3].

Teknik Informatika/ Ilmu Komputer merupakan ilmu yang mempelajari landasan

teoritis komputasi dan informasi serta penerapannya dalam sistem komputer

termasuk perangkat keras maupun perangkat lunak. Ilmu Komputer mencakup beragam

topik yang berkaitan dengan komputer, mulai dari analisis abstrak algoritma sampai

subjek yang lebih konkret seperti bahasa pemrograman, perangkat lunak, dan perangkat

keras. Sebagai suatu disiplin ilmu, Ilmu Komputer lebih menekankan

pada pemrograman komputer, dan rekayasa perangkat lunak [1].

1.1.2 Penelitian dan Kebenaran

Penelitian berasal dari kata „research’ (Inggris) atau „recherche’ (Prancis), „re’

(kembali), dan „to search’ (mencari) [4]. Penelitian memiliki arti mencari kembali

kebenaran- kebenaran yang sudah diciptakan Tuhan (tersebar di alam semesta ini)

yang belum diketahui manusia. Contoh: “Metode Pembelajaran Konvensional

Quantum Learning terbukti dapat diterapkan dalam Pembelajaran Virtual” dan “Stego

Encryptography sangat efektif digunakan untuk pengamanan data” adalah suatu

kebenaran yang sudah diciptakan Tuhan sejak lama yang ditemukan kembali oleh

seseorang peneliti dan menjadi pengetahuan baru bagi manusia. Originalitas

merupakan aspek utama dan penting dalam penelitian. Dawson mengatakan bahwa

13 12

penelitian memiliki tujuan untuk menciptakan an original contribution to knowledge

[5], sedangkan Berndtsson menyatakan: “… the objective of discovering or revising

facts, theories, applications etc.”[6].

Hakekat kebenaran yang ditemukan manusia selalu bersifat relatif, tidak mutlak

seperti kebenaran Tuhan, sehingga terdapat kemungkinan berubah menjadi „bukan

kebenaran‟ saat peneliti lain menemukan hal yang sebaliknya. Manusia haruslah selalu

mencari kebenaran tentang hakekat sesuatu (Ontologi), cara mendapatkan sesuatu/

metode (Epistemologi), dan manfaat sesuatu (Aksiologis).

Kebenaran merupakan realitas yang perlu digali dan ditemukan, meskipun sangat

tidak mungkin untuk menemukan semua kebenaran yang ada. Kebenaran dalam Teknik

Informatika meliputi kebenaran komputasi dan informasi serta penerapannya di

dunia nyata. Kebenaran ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan adalah kebenaran

yang diperoleh melalui pengkajian ilmiah (sekalipun terdapat banyak aliran seperti

positivistik, rasionalistik, fenomenologik, dan sebagainya dalam merumuskan suatu

kebenaran).

Pengkajian ilmiah (penelitian) menurut aliran positivistik atau postpositivistik yang

banyak dianut peneliti dalam Teknik Informatika merupakan upaya sistematis,

investigatif, objektif, logis, hati-hati, dan terencana yang selalu berusaha mencari

kebenaran.

Salah satu cara untuk menemukan kebenaran adalah melalui penelitian ilmiah,

sehingga muncul terminologi kebenaran ilmiah. Penelitian Ilmiah adalah penelitian

yang menggunakan metode ilmiah. Menurut Davis dan Cosenza, metode ilmiah

bersifat kritis dan analitis, logis, objektif (dapat dibuktikan kebenarannya oleh orang

lain), konseptual dan teoritis, empiris (penulis: bukan olah pikir/ pengalaman

transenden), dan sistematis [7].

1.1.3 Metodologi, Metode, dan Teknik Penelitian

Metodologi Penelitian dapat dipahami sebagai a science of studying how research is

done scientifically. [8], lebih pada tataran paradigma dan filosofis [9] atau ilmu yang

mempelajari metode-metode penelitian [11] sebagaimana neurologi, biologi, dan teologi

merupakan ilmu yang mempelajari neuro, bio, dan teo.

Metode Penelitian merupakan tahapan dan instrumen yang digunakan untuk memilih

dan menyusun teknik penelitian [8], berkaitan dengan prinsip penggunaan instrumen

pengumpulan data dan analisisnya [9] sehingga lebih bersifat strategis. Teknik

Penelitian merupakan tahapan dan instrumen yang digunakan dalam aktivitas penelitian

seperti observasi, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan sebagainya [8, 9].

1.1.4 Pemahaman, Penerapan, Pemutakhiran, dan Penemuan

Sering terjadi seseorang sulit membedakan jenjang penelitian setingkat Skripsi, Tesis,

atau Disertasi. Hal tersebut memang tidak bisa ditentukan berdasarkan keluasan

cakupan/ lokasi/ domain, metode, teknik, jumlah variabel/ aspek/ faktor kajian, atau

ukuran sampel. Berdasarkan pengertian yang telah dijelaskan terdahulu bahwa pada

hakekatnya penelitian adalah penemuan baru/ original, maka karya ilmiah tertinggi

dalam dunia akademis (disertasi) adalah yang berupa hasil penemuan (invention/

kreasi). Karya ilmiah lainnya dapat berupa hasil pemutakhiran (inovation/ updating),

penerapan, atau pemahaman.

Selengkapnya berdasarkan Taksonomi Bloom tingkat kemampuan kognitif

seseorang diawali dengan mengingat, memahami, kemudian menerapkan,

menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta [12]. Matriks berikut ini diharapkan dapat

memudahkan klasifikasi Skripsi, Tesis, dan Disertasi. Tahap Analisis dan Evaluasi tidak

ditampilkan dalam kolom tersendiri karena tidak terjadi perubahan apa pun terhadap

subjek yang dikaji sama seperti pada tahap Penerapan, namun demikian dalam konteks

kajian ilmiah ditambahkan satu kolom Pemutakhiran (updating/ innovation) yang berarti

terjadi perubahan terhadap subjek kajian.

Pemahaman merupakan awal proses penelitian. Menurut Anderson Pemahaman

memiliki proses kognitif berupa Interpreting, Exemplifying, Classifying, Summarizing,

Inferring, Comparing, dan Explaining. [13]. Peneliti perlu memahami Current State of

The Art terkait hukum, dalil, teorema, aksioma, teori, formula, algoritma, metode,

model, SW, HW, atau sistem yang menjadi fokus penelitiannya. Contoh proses

pemahaman: menginterpretasikan suatu metode baru, mengklasifikasikan model- model

asosiasi, membandingkan algoritma- algoritma optimasi, menjelaskan perilaku model

transportasi, dan sebagainya.

14 15

16

Penerapan merupakan pemanfaatan hukum, dalil, teorema, aksioma, teori, formula,

algoritma, metode, model, Software (SW), Hardware (HW), atau sistem yang sudah ada

guna pemecahan suatu masalah. Misal Penerapan Fuzzy untuk Kendali Motor, Kohonen

untuk Pemetaan Gaya Belajar, dan Metode Image Watermarking berbasis FWHT-DCT.

Penerapan dapat tergolong Pemutakhiran, atau Penemuan bila belum ada penelitian

tentang hal tersebut sehingga merupakan pengetahuan baru.

Pemutakhiran (inovation/ updating), merupakan upaya penyempurnaan hukum,

dalil, teorema, aksioma, teori, formula, algoritma, metode, model, SW, HW, atau sistem

pada tingkat yang lebih tinggi daripada sebelumnya. Contoh proses pemutakhiran:

Metode Penetapan Titik Pusat Awal dalam K-Mean(penyempurnaan K-Means), dan

Peningkatan Unjuk Kerja Fuzzy Relational Clustering (FRC) Menggunakan Index

Validasi Partition Coefficient(PC) dan Partition Entriphy Coefficient (PE), dan

penyempurnaan FRC.

Penemuan (invention/ kreasi) merupakan tingkat pencapaian tertinggi dari proses

kognitif seseorang, perwujudan dari sesuatu yang baru yang belum pernah diketahui

orang. Penemuan dapat berupa menemukan hukum, dalil, teorema, aksioma, teori,

formula, algoritma, metode, model, SW, HW, atau sistem. Contoh (bila belum pernah

ditemukan): Sistem Rekomendasi Promosi Produk Berdasarkan Segmentasi Konsumen

dengan Pendekatan Fuzzy C-Means dan Apriori, Alat Bantu Reverse Engineering untuk

Observasi Java Script, Sistem Evaluasi Adaptif Berbasis Item Response Theory, dan

sebagainya.

Tingkat kemampuan kognitif mulai dari pemahaman hingga penemuan tersebut

tidak memiliki pemisah yang tegas melainkan terdapat irisan diantara keempatnya.

Meskipun demikian perbedaan karya ilmiah akademis yang berbentuk Disertasi, Tesis,

atau Skripsi dapat ditarik dari kolom paling kanan, sesuai hakekat penelitian, menuju

kolom paling kiri, sebagai substansi yang semakin jauh dari hakekat penelitian.

Guna mencapai tingkat kemampuan tertinggi seseorang peneliti Teknik Informatika

perlu menumbuhkan di dalam dirinya „sense of computing’, yakni suatu kecerdasan

untuk memahami suatu proses/ fenomena/ problem dan memetakannya ke dalam model

komputasi dan konstalasi kajian, melakukan analisis dan evaluasi, serta memberikan

solusi. Keterampilan dalam pengumpulan, analisis data, dan pengukuran hasil hanya

akan membentuk seorang Peneliti Tukang, bukan Peneliti Tulen. Bagi dunia akademis

penumbuhan kecerdasan ini, sebagai proses, lebih penting daripada hasil.

1.2 Bidang Kajian (Research Field) Teknik Informatika/ Ilmu Komputer

Hubungan antara teknik informatika dan bidang rekayasanya jauh lebih kuat dibanding

hubungan yang dimiliki disiplin ilmu lain terhadap bidang rekayasanya seperti ilmu

dinamika fluida dengan rekayasa pesawat terbang, atau antara ilmu kimia dengan

rekayasa plastik. Hal ini merupakan kelebihan yang perlu dimanfaatkan dalam

pengembangan teknik informatika, khususnya dalam metodologi penelitiannya dengan

logika yang dapat mondar- mandir secara reflektif dari aspek teoritis, pemodelan,

pembangunan dan sebaliknya.

Asosiasi Perguruan Tinggi Informatika dan Komputer (Aptikom) telah

mengidentifikasi perkembangan Teknik Informatika setelah tahun 1990 terbagi menjadi

enam subbidang, yakni Electrical Engineering, Computer Engineering, Computer

Science, Software Engineering, Information Technology, dan Information System.

Teknk Informatika/ Computer Science pada satu kutub lebih bersifat teoritis sementara

di kutub lain Software Engineering lebih bersifat aplikatif. Pada domain lain terdapat

Teknologi Informasi dan Sistem Informasi yang bermuatan keorganisasian baik profit

maupun non-profit. Sistem Informasi berada pada sisi demand sedangkan Teknologi

Informasi pada sisi Supply yang berfungsi sebagai infrastruktur. Berikut ini skema

pembagian sub-subbidang tersebut yang diambil dari sudut pandang pendidikan [3].

Bidang kajian Teknik Informatika berkembang sangat pesat karena keterkaitan sisi

hulu (teori) dan hilir (sistem aplikasi) yang sedemikian erat serta pengaruh bidang ilmu

lain. Dennings memperkirakan terdapat 24 subbidang kajian Teknik Informatika seperti

berikut ini [10].

artificial intelligence knowledge engineering bioinformatics management information systems

cognitive science and learning theory multimedia design computational science network engineering

computer science performance evaluation

database engineering professional education and training

digital library science scientific computing

graphics software architecture

HCI (human computer interaction) software engineering

information science system security and privacy

information systems system administration

instructional design web service design

17

Subbidang kajian tersebut bersifat dinamis dan berkembang seiring dengan

perkembangan teknologi komputer dan kebutuhan pemecahan masalah di masyarakat.

Menurut Dennings terdapat tiga paradigma besar dalam penelitian teknik informatika

atau ilmu komputer, yakni teori, eksperimen (merupakan ekplorasi terhadap model dari

sistem/ arsitektur agar model dapat memprediksi perilaku baru dengan akurat; sering

disebut pula sebagai abstraksi/ pemodelan), dan desain (penulis: rekayasa, yang

menghasilkan produk/ sistem) [10]. Domain penelitian teknik informatika atau ilmu

komputer adalah penciptaan algoritma, model, atau metode komputasi, bukan

penggunaan. Analoginya sama dengan ilmu statistik yang fokus pada penemuan

metode- metode statistik. Penggunaan algoritma, model, atau metode komputasi untuk

menyelesaikan masalah tertentu dimaksudkan untuk menguji-cobakannya pada objek-

objek yang diduga memiliki perbedaan parameter/ indikator yang signifikan dengan

generalisasi hasil penelitian awal. Uji coba efektivitas Algoritma Semut yang sudah

teruji untuk kunjungan Bupati ke daerah- daerah, tidak perlu diuji coba lagi untuk

kunjungan anggota DPR ke daerah- daerah, karena perbedaan parameter/ indikatornya

tidak terlalu signifikan.

Bidang kajian Teknik Informatika yang saat ini menjadi fokus kajian di Program

Pascasarjana Universitas Dian Nuswantoro sesuai misi akademisnya adalah

Intelligent Systems dan Business Intelligence.

Penelitian Business Intelligence mengarah ke aspek manusia, organisasi, dan

manajemen, misalnya analisis pemanfaatan teori/ model/ metode/ sistem komputasi dan

teknologi informasi untuk keperluan (manajemen) organisasi. Penelitian Intelligent

Systems mengarah ke aspek teknis dari metode komputasi, misalnya berupa pengujian,

pengembangan, dan penemuan teori/ model/ metode/ sistem komputasi.

Objek penelitian dapat berasal dari dunia usaha baik industri maupun jasa, sekolah/

perguruan tinggi baik formal/ nonformal/ informal, lembaga pemerintahan, lembaga

hukum/ legislatif, lembaga audit/ keuangan/ asuransi, lembaga kesehatan/ kedokteran/

pharmasi, lembaga kepolisian/ pertahanan- keamanan, dan lembaga survey/ pemetaan/

kepustakaan.

1.3 Metodologi Penelitian Teknik Informatika

Seperti ilmu-ilmu yang lain Teknik Informatika akan berdiri kokoh dan berkembang

bila memiliki metode kajiannya sendiri yang khas guna menemukan kebenaran. Namun

perlu diakui bahwa tingkat maturitas Metodologi Penelitian Teknik Informatika tidak

sematang Metodologi Penelitian Psikologi/ Pedagogi atau ilmu- ilmu sosial lainnya.

Banyak konsep metodologi lain yang perlu diadopsi dan diadaptasi namun harus

dilakukan secara cermat agar tidak mengurangi kekokohan kajian ilmu komputasi.

Selain itu juga untuk menghindari kesalahan penggunaan konsep/ terminologi yang

sudah matang. Hal ini diperlukan misalnya untuk membedakan dengan jelas metodologi

penelitian berbasis komputasi dengan metodologi penelitian ilmu sosial berbasis

subjek informasi. Masalah ”Perilaku pelanggan yang sangat beragam sehingga

menyulitkan pemetaan .... ” dapat dikaji dari sudut pandang komputasi melalui

penciptaan/ pengembangan algoritma klasterisasi, namun dapat pula dikaji dari sudut

pandang ilmu sosial melalui aspek perilaku sosial dengan analisis klaster.

Kualitas suatu penelitian akan tampak melalui kontribusinya dalam pemecahan

masalah yang dihadapi masyarakat dan bagi pengembangan iptek. Oleh sebab itu

penentuan rumusan masalah perlu didasari aspek manfaat dari penelitian termasuk dari

sudut pandang ekonomi dan kebijakan. Masalah yang berasal dari masyarakat

diselesaikan dengan Penelitian Terapan, sedangkan masalah dari pengembangan ilmu

diselesaikan melalui Penelitian Dasar. Menurut Kuncoro Penelitian Dasar juga untuk

menguji kebenaran teori/ konsep tertentu secara lebih mendalam, sedangkan Penelitian

Terapan merupakan penerapan teori tertentu untuk memecahkan masalah tertentu.

Contoh Penelitian Terapan diantaranya adalah Penelitian Evaluasi (Evaluation

Research), Penelitian dan Pengembangan (Research and Development/ Engineering

Research), dan Penelitian Tindakan (Action Research) [14].

Penelitian Evaluasi bertujuan untuk memilih, memperbaiki, dan memantapkan

hasil kebijakan atau program yang telah dijalankan. Hasil dari pengkajian ilmiah jenis

ini berupa informasi guna mendukung pengambilan keputusan yang bersifat khusus

sehingga kesimpulannya tidak bisa berlaku umum. Pendekatan yang digunakan bersifat

sistemik dan berorientasi pada tujuan [14, 15].

Penelitian dan Pengembangan (Research and Development/ Engineering

Research), bertujuan untuk mengembangkan produk agar memiliki kualitas yang lebih

tinggi [14]. Hasil Penelitian dan Pengembangan dapat berupa: Rencana (Plan),

Rancangan (Design), Bangunan/ kontruksi (Construct), atau Hasil Pengembangan

(Development) dari suatu Model/ Metode/ Perangkat Lunak/ Perangkat Keras/ Sistem.

Rencana, rancangan, atau konstruksi dari model, sistem, atau produk hasil penelitian

rekayasa harus teruji berdasarkan metode komputasi (hard/ soft computing), maupun

metode cleanroom lainnya. Oleh sebab itu Penelitian dan Pengembangan lebih

kompleks dan memerlukan banyak waktu.

Penelitian dan Pengembangan/ Penelitian Rekayasa dapat berupa:

a. Forward Engineering Research: yang dilakukan mulai dari identifikasi masalah,

pengumpulan data, penyusunan model, pengujian model, pembangunan, evaluasi,

dan validasi. Penelitian dilakukan mulai dari abstraksi yang lebih tinggi menuju ke

setingkat atau beberapa tingkat lebih rendah, sehingga dapat digunakan untuk

menguji teori/ model/ formula (confirmatory research).

b. Reverse Engineering Research: merupakan upaya abstraksi dari produk, sistem,

atau prototipe yang sudah ada menjadi blue print, formula, atau model, atau pada

tahapan-tahapan pendek rekayasa, misal dari bentuk rancangan ke bentuk rencana

saja. Penelitian dilakukan mulai dari abstraksi yang lebih rendah menuju ke

setingkat atau beberapa tingkat lebih tinggi untuk megeksplorasi suatu sistem atau

produk yang sudah ada (explanatory research).

18 19

c. Re-engineering merupakan: pengubahan dan pengorganisasian kembali komponen-

komponen sistem yang dapat dilakukan terhadap hasil desain atau implementasi

saja atau pada keseluruhan tahapan/ abstraksi sistem, tanpa menghilangkan

keseluruhan komponen lama agar diperoleh metode, formula, model, prototipe,

sistem, atau tools dengan tingkat kesempurnaan dan standar yang lebih tinggi.

Penelitian ini sejenis dengan Penelitian Tindakan.

Penelitian Tindakan (Action Research) bertujuan untuk memecahkan masalah,

namun bukan masalah/ kesenjangan dalam ilmu pengetahuan, agar segera dapat diambil

tindakan perbaikan [14]. Penelitian ini biasanya terdiri dari beberapa siklus hingga

dicapai kondisi perbaikan yang diinginkan. Oleh sebab itu penelitian ini juga

memerlukan banyak waktu.

Dari penjelasan sebelumnya, maka penelitian dapat pula dikelompokkan menjadi

dua, yakni Penelitian Rekayasa dan Penelitian Nonrekayasa. Hasil Penelitian

Rekayasa dapat berupa metode, model, formula, algoritma, struktur, arsitektur,

perangkat lunak, perangkat keras, maupun sistem yang telah teruji, sedangkan hasil

Penelitian Nonrekayasa dapat berupa teori yang telah teruji pula secara empiris.

1.4 Metode Penelitian, Kerangka Penelitian, dan Kerangka Teori

Seperti dijelaskan di bagian awal bahwa Metode Penelitian merupakan tahapan dan

instrumen yang digunakan untuk memilih dan menyusun teknik penelitian, maka setiap

penelitian pasti memiliki metode yang khas sesuai masalah dan tujuan penelitiannya.

Sesuai pandangan positivistik, bila suatu Metode Penelitian dilakukan ulang oleh

peneliti lain, maka akan diperoleh hasil yang sama (prinsip objektivitas). Teknik

pengumpulan data suatu penelitian mungkin bisa sama dengan penelitian lain, misal

teknik wawancara, tetapi Metode Penelitiannya pasti tidak sama.

Namun demikian secara umum Metode Penelitian terdiri dari Metode Historis,

Deskriptif, Korelasional, Kausal Komparatif, Eksperimental [14], dan Kasus [15].

Metode Historis meliputi kegiatan penyelidikan, pemahaman, dan penjelasan keadaan

yang telah lalu. Tujuannya untuk menyimpulkan sebab- sebab, dampak, atau

perkembangan dari kejadian yang telah lalu yang dapat dipergunakan untuk

menjelaskan kejadian yang akan datang. Contohnya: penelitian tentang data mining.

Metode Deskriptif meliputi pengumpulan data untuk pengujian hipotesis atau

menjawab pertanyaan mengenai status terakhir dari subjek penelitian. Tujuannya

adalah untuk dasar pengambilan keputusan dan mengenali perilaku fakta yang ada saat

ini.

Metode Korelasional/ Asosiasi digunakan untuk menentukan ada tidaknya

hubungan antara dua variabel bebas atau lebih dan melihat kedalaman hubungan

tersebut. Peneliti harus mencari teori- teori yang mendukung ada tidaknya hubungan

antarvariabel, menyusun kerangka teori, dan hipotesis untuk pengujiannya..

Metode Kausal Komparatif selain mengukur kekuatan hubungan antara dua

variabel atau lebih juga menunjukkan arah hubungan antara variabel bebas dengan

variabel terikat, sehingga metode ini dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan

sebab- akibat. Metode ini melibatkan dua kelompok yang berbeda dan tanpa

perlakuan pada variabel bebas dan membandingkannya pada variabel terikat. Dalam

hal ini peneliti harus mencari teori- teori yang mendukung ada tidaknya hubungan dan

arah hubungan antarvariabel, menyusun kerangka teori, dan hipotesis untuk

pengujiannya..

Metode Eksperimen hampir sama dengan Metode Kausal Komparatif, namun

pada metode ini pernyataan „sebab‟ yang terkandung dalam variabel bebas

dikendalikan oleh peneliti. Oleh sebab itu peneliti harus mengumpulkan dan

menyiapkan sampel pengujian secara random untuk dikenakan pada variabel bebas.

Variabel ekstra juga harus terkontrol dengan baik dan harus ada kelompok kontrol

(True Experiment). Bila sampel dipilih dan diuji secara purposive, maka metodenya

disebut Quasi Experiment Selain itu peneliti juga harus mencari teori- teori yang

mendukung ada tidaknya hubungan dan arah hubungan antarvariabel, menyusun

kerangka teori, dan hipotesis untuk pengujiannya.

Metode Kasus digunakan untuk menemukan ide- ide baru mengenai hubungan

antar-variabel yang kemudian diuji lebih mendalam dalam penelitian eksploratif[14].

Lubbe menyatakan ”The case study methodology's approach is about gathering data

with which to develop grounded theory” [16] Jadi studi kasus bukan untuk sekedar

menunjukkan lokasi penelitian.

Metode Penelitian merupakan penjabaran dari Kerangka Pemikiran atau Kerangka

Teori yang telah tersusun sebelumnya. Kerangka Pemikiran merupakan rencana,

tahapan, dan strategi peneliti, berdasarkan landasan teori, dalam menyelesaikan masalah

agar tujuan penelitian tercapai. Penyajiannya dalam bentuk diagram proses dengan

masukan berupa Rumusan Masalah, keluarannya adalah Tujuan Penelitian, sedangkan

di tengah-tengahnya adalah rencana, tahapan, dan strategi peneliti untuk menyelesaikan

masalah.

Kerangka Teori merupakan jaringan hubungan antarvariabel yang secara logis

diterangkan, dikembangkan, dan dielaborasi dari perumusan masalah yang telah

teridentifikasi. Kerangka ini disusun berdasarkan teori- teori yang telah ditemukan

sebelumnya. Berdasarkan kerangka teori ini kemudian disusunlah hipotesis yang

merupakan dugaan sementara yang harus diuji kebenarannya [14].

Seperti metode, kerangka pemikiran dan kerangka teori suatu penelitian

bersifat khas, tidak ada yang sama antara penelitian satu dengan penelitian yang lain,

kecuali untuk keperluan perulangan (replikasi).

20 21

22

BAB II

PROPOSAL TESIS

Proposal Tesis hendaknya disusun berdasarkan sudut pandang metodologi

penelitian teknik informatika seperti yang tercantum dalam Bab I.

2.1 [Halaman Sampul]

Halaman ini merupakan halaman sampul Proposal Tesis dan berisi keterangan yang

menyatakan dengan urutan dari atas hingga ke bawah sebagai berikut.

Jenis dokumen

PROPOSAL TESIS

Judul Proposal Tesis secara lengkap

Kata Penyusun:

‘Oleh: ‘

Nama Lengkap Penyusun (Tanpa Gelar)

Nomor Pokok Mahasiswa

Lambang Universitas Dian Nuswantoro

Nama Program Studi dan Universitas

PROGRAM PASCASARJANA

MAGISTER TEKNIK INFORMATIKA

UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

Tempat penyusunan

SEMARANG

Tahun penyusunan

Semua huruf dicetak dengan huruf besar pada kertas buffalow warna orange dan

tinta cetak warna hitam. Komposisi huruf dan tata letak masing-masing bagian diatur

simetris (centered alignment), rapi, dan serasi. Lihat Lampiran 1 dan 2.

2.2 [Halaman Judul]

Halaman ini sama tepat dengan halaman sampul, tetapi dicetak pada kertas HVS-putih

dengan tinta cetak warna hitam.

Judul Penelitian hendaknya spesifik, singkat dan padat (tidak lebih dari 20 kata)

namun tetap komunikatif, mengacu pada hakekat penelitian, dan menarik (penelitian

tersebut layak dan perlu). Unsur- unsurnya: 1) Bila penelitian berorientasi pada hasil

sebutkan hasilnya. (Model/ Metode/ Algoritma/ Rancangan/ Software/ Alat Bantu/

Sistem). Bila penelitian berorientasi pada Proses, sebutkan jenis prosesnya (Analisis/

Uji Coba/ Perancangan/ Pengembangan/ Pemetaan/ Evaluasi). 2) Sebutkan pula

Variabel/ Parameter/ Indikator/ Faktor/ Aspek yang diteliti. 3) Objek Penelitian. 4)

Pendekatan yang digunakan (Teori/ Teorema/ Model/ Metode/ Algoritma). 5) Tujuan

Penelitian.

Hindari penggunaan subjudul untuk menuliskan lokasi/ ruang lingkup, karena

ruang lingkup penelitian seharusnya sudah jelas di bagian „Latar Belakang‟, „Rumusan

Masalah‟, atau ‟Tujuan‟. Hindari pula penggunaan ”Studi Kasus pada ......” jika

penelitian ini bukan penelitian dengan metode Studi Kasus, atau dengan maksud hanya

untuk menunjukkan lokasi penelitian.

2.3 Pengesahan Proposal Tesis

Lembar ini berisi pengesahan Proposal Tesis oleh pembimbing Tesis sebagai bukti

bahwa penyusunan proposal tersebut telah melalui proses bimbingan dan konsultasi

dengan para pembimbing, serta siap untuk dipertahankan di hadapan Komite Seminar

pada Seminar Proposal Tesis. (lihat Lampiran 4 dan 5).

2.4 Abstrak

Halaman ini menyajikan intisari dari Proposal Tesis, yang mencakup:

a. masalah utama yang diteliti dan ruang lingkupnya,

b. metode yang diusulkan,

c. hasil yang diharapkan.

Dalam abstrak tidak diperkenankan mencantumkan informasi yang tidak dibahas dalam

Proposal Tesis. Abstrak hendaknya tidak lebih dari 200 kata, terdiri dari satu paragraf,

tidak menyebutkan acuan, dan dilengkapi kata kunci (lihat Lampiran 14; tanpa diikuti

penjelasan halaman).

2.5 [Bab-Bab Isi Proposal Tesis]

Umumnya isi Proposal Tesis mencakup topik/bab di bawah ini. Judul dari setiap bab

diperbolehkan disesuaikan dengan topik dan kreativitas mahasiswa, hanya substansi dan

urutan setiap bab harus dipertahankan. Contoh daftar isi lihat di Lampiran 3.

A. LATAR BELAKANG

1. Identifikasi Masalah

Latar belakang berisi tentang studi pendahuluan yang telah dilakukan mahasiswa

berkaitan dengan adanya masalah baik dari sisi masyarakat maupun sisi pengembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek). Masalah muncul karena adanya kesenjangan,

misal antara kebutuhan dengan ketersediaan, antara harapan dengan kenyataan, antara

standar dengan ketercapaian, antara keingintahuan dengan jawaban dari iptek, dan

sebagainya.

23

1.1 Masalah Umum

Kesenjangan pertama yang dijumpai dari sisi masyarakat atau pengguna perlu

diperdalam pembahasannya agar dapat dipastikan tidak ada solusi lain selain melalui

hasil penelitian ini nantinya dengan langkah- langkah sebagai berikut. 1) Tetapkan

domain penelitian yang akan diterjuni, misal: Strategi Pembelajaran. 2) Masalah:

strategi pembelajaran yang tidak menghargai keunikan karakteristik pemelajar. 3)

Diskusi: meskipun bisa dikupas dari Psikologi/ Pedagogi, namun kupaslah dari

paradigma Teknik Informatika. Yakinkan pembaca bahwa masalah tersebut penting,

menarik, dan dapat diatasi melalui pendekatan Teknik Informatika. Masalah tersebut

dapat dipertajam dengan menjalankan siklus pertanyaan ‘mengapa?’: “Mengapa

strategi pembelajaran tidak menghargai keunikan karakteristik pemelajar?” Misal

karena pemetaan karakteristik pemelajar masih sulit dilakukan. Bila masih kurang

tajam, siklus bisa dilakukan beberapa kali lagi. Bila tidak memungkinkan dilakukan

penajaman, segera ganti domain penelitian yang lain. 4) Sebutkan Variabel/ Parameter/

Indikator/ Faktor/ Aspek yang akan diteliti, misal Karakteristik Pemelajar.

Nilai tambah penelitian merupakan hal wajib yang harus ada pada suatu penelitian.

Konversi proses manual menjadi proses yang berbasis komputer perlu dilandasi

argumentasi yang kuat. Misal, proses pembelajaran „Sistem Tata Surya‟ atau „Fusi

Nuklir‟ tidak mungkin dilaksanakan di kelas dalam skala nyata, namun dengan

pendekatan sistem berbasis komputer hal tersebut dapat dilakukan. Berbeda dengan

„Pembelajaran Instalasi LAN‟. Sistem pembelajaran berbasis komputer tak akan

memiliki nilai lebih dibanding praktikum di laboratorium. Perlu diingat bahwa

penelitian harus berangkat dari sesuatu yang general dan menghasilkan sesuatu yang

bersifat general pula, sekalipun masalah yang diangkat sangat spesifik (Prinsip Ilmu

Nomothetik).

1.2 Masalah Spesifik

Kesenjangan kedua yang berasal dari sisi pengembangan iptek merupakan titik

berangkat yang tidak boleh diabaikan dalam penelitian. Kesenjangan ini dapat diperoleh

melalui paper maupun proceeding. Sebutkan judul paper/ proceeding-nya, dan state of

the art dari setiap paper tersebut, misalnya yang berkaitan dengan klasterisasi

karakteristik pemelajar. Ada kalanya suatu penelitian tidak dapat dilakukan dengan

tuntas, atau masih memiliki kelemahan. Lakukan studi guna melihat kemungkinan ada

peneliti lain yang sudah menyempurnakan kelemahan tersebut. Rangkumlah hasil kajian

dan kesenjangan yang telah teridentifikasi. Misal: hasil penelitian tentang klasterisasi

karakteristik pemelajar dengan Jaringan Syaraf Tiruan Kohonen tingkat akurasinya

hanya 60%.

Selain itu kesenjangan dari sisi iptek dapat diidentifikasi melalui pengujian atau

evaluasi terhadap hasil- hasil iptek terbaik saat ini yang sesuai dengan topik penelitian.

Pengujian dilakukan berdasarkan indikator/ parameter standar sesuai teori yang ada.

Contoh parameter standar kualitas perangkat lunak dari sisi transisi produk menurut

McCall adalah interoperability, reusability, dan portability. Lakukan pengujian terhadap

produk atau sistem berdasarkan parameter tersebut. Bila tidak ada satu pun perangkat

lunak yang dapat memenuhi standar tersebut, maka ini peluang bagi mahasiswa untuk

melakukan penelitian bagi penyempurnaannya. Mahasiswa dapat menciptakan

algoritma/ model optimasinya atau menyusun rancangan yang efisien, dan sebagainya.

Dengan demikian dapat dipastikan hasil penelitian ini nantinya akan memiliki nilai

tambah dalam pengembangan iptek.

Pada sisi lain kesanggupan memaknai suatu fenomena berdasarkan empiri sensual

(indera), lojik, dan etik serta penguasaan terhadap state of the art sesuai minat dan

bidang keahlian perlu dimiliki oleh setiap mahasiswa. Telaah pustaka atau studi pustaka

harus dilakukan sejak proses identifikasi masalah hingga penulisan latar belakang ini.

Pustaka yang ditelaah sebaiknya berasal dari jurnal atau publikasi hasil- hasil penelitian

terkini agar current state of the art diperoleh. Cantumkan referensi- referensi yang

digunakan dalam pembahasan masalah baik dari sisi masyarakat pengguna maupun dari

sisi pengembangan iptek.

2. Analisis Masalah

Masalah yang telah teridentifikasi perlu dibahas lebih mendalam terkait dengan

pendekatan yang akan diusulkan. Masalah umum yang telah teridentifikasi sesuai

contoh sebelumnya adalah “pemetaan karakteristik pemelajar masih sulit dilakukan”

sedangkan masalah spesifiknya adalah “Jaringan Syaraf Tiruan Kohonen tingkat

akurasinya hanya mencapai 60%”.

Lakukan kajian terhadap pemetaan karakteristik pemelajar dengan Jaringan Syaraf

Tiruan (JST) Kohonen dapat ditingkatkan akurasinya atau tidak? Lakukan uji coba

dengan alat bantu komputasi matematik maupun statistik untuk memperoleh

penyebabnya. Bandingkan pula pendekatan- pendekatan lain yang memungkinkan untuk

mengurangi atau menghilangkan penyebab kelemahan Kohonen tersebut.

Langkah berikutnya adalah memilih pendekatan terbaik untuk menyelesaikan

masalah iptek tersebut, misal untuk meningkatkan tingkat akurasi Jaringan Syaraf

Tiruan Kohonen dalam mengidentifikasi karakteristik pemelajar akan dilakukan dengan

pendekatan efisiensi generasi neuron baru atau penetapan parameter yang lebih natural

dari karakteristik otak manusia.

3. Argumentasi

Rangkum masalah umum dan masalah spesifik yang telah teridentfikasi dan telah

dianalsis tersebut. Berikan argumentasi yang cukup untuk pilihan pendekatan yang telah

ditetapkan, ungkapkan nilai tambah penelitian yang diusulkan dari sudut pandang

masyarakat dan bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

25 24

26

B. RUMUSAN MASALAH

Keberhasilan dalam melakukan identifikasi masalah dan analisis masalah seperti yang

tertuang dalam latar belakang sangat menentukan ketajaman rumusan masalah. Untuk

memudahkan mahasiswa dalam menajamkan rumusan masalah, ungkapkan masalah

dalam dua poin sesuai hasil identifikasi masalah, yakni 1) masalah umum (masyarakat)

dan 2) masalah spesifik (Teknik Informatika).

Rumusan masalah umum: “pemetaan karakteristik pemelajar masih sulit

dilakukan”, belum dapat dikategorikan sebagai rumusan masalah penelitian teknik

informatika, namun dapat dimasukkan sebagai rumusan masalah umum.

Rumusan masalah yang berkaitan dengan belum adanya sistem, alat bantu, atau

model tertentu yang dibutuhkan saat ini harus disertai data, argumentasi yang memadai,

dan berlaku secara umum, tidak pada objek atau lokus tertentu. Misalnya “Belum

tersedianya alat bantu perencanaan anggaran daerah”, maka perlu didukung oleh

referensi yang menyatakan hal itu, bahwa di seluruh dunia alat bantu tersebut belum

pernah diciptakan. Masalah ini termasuk masalah umum.

Rumusan masalah spesifik: hasil penelitian tentang klasterisasi karakteristik

pemelajar dengan Jaringan Syaraf Tiruan Kohonen tingkat akurasinya hanya 60%

merupakan masalah penelitian Teknik Informatika yang masih bisa dipertanjam lagi

dengan siklus pertanyaan ‘mengapa?’

Bentuk rumusan masalah (problem statement) adalah dalam kalimat deklaratif

tidak dalam bentuk kalimat tanya (research question) seperti pada penelitian ilmu-ilmu

sosial (penelitian ilmu sosial pun tidak mengharuskan rumusan masalahnya dalam

bentuk kalimat tanya) [17] melainkan dalam bentuk pernyataan (problem statement)

yang merupakan rumusan dari masalah- masalah yang telah terindentifikasi.

Research Question sering digunakan dalam penelitian ilmu- ilmu sosial, biasanya

untuk memudahkan penyusunan kalimat hipotesis, tetapi research question perlu

diawali dengan rumusan masalah yang jelas terlebih dahulu.. Bila tidak ada kesulitan

dalam menyususn hipotesis, maka research question tidak diperlukan.

C. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan Penelitian disusun berdasarkan rumusan masalah yang telah ditetapkan sehingga

bila tujuan penelitian tercapai, maka akan diperoleh solusi bagi pengatasan masalah

secara langsung. Seperti rumusan masalah, tujuan penelitian juga diungkapkan dalam

bentuk 1) Tujuan Umum dan 2) Tujuan Spesifik.

Penelitian Nonrekayasa dapat bertujuan untuk menjajagi, menguraikan,

membuktikan, memutakhirkan, atau menemukan hukum, dalil, teorema, aksioma, teori,

formula, algoritma, atau metode. Pada sisi lain Penelitian Rekayasa dapat bertujuan

utnuk memutakhirkan, mengembangkan, atau menemukan Model, Software, Hardware,

atau Sistem.

Tujuan penelitian juga merupakan keluaran/ target yang terukur sehingga evaluasi

hasil dapat diukur melalui ketercapaian tujuan penelitian ini. Hindari penggunaan

kalimat aktif, misal: ”Menguji efektivitas teori ……..” atau “Membangun model…..”

sebab proses menguji teori yang hanya sampai 50% saja sudah termasuk kategori

menguji teori. Hal ini berbeda bila digunakan kalimat “Diperolehnya kesimpulan

tentang efektivitas teori …..”. Kalimat ini lebih terukur karena bila tidak diperoleh

kesimpulan tentang efektivitas suatu teori berarti tujuan penelitian tidak tercapai.

D. MANFAAT PENELITIAN

Manfaat penelitian merupakan perkiraan bila tujuan penelitian tercapai. Hal ini dapat

diperkirakan melalui outcome/ dampaknya bagi masyarakat dan dunia iptek. Paling

tidak terdapat tiga nilai tambah yang harus diberikan oleh suatu penelitian, yakni 1) bagi

masyarakat, 2) bagi pengembangan iptek, dan 3) bagi peningkatan nilai ekonomi. Bila

penelitian berkaitan dengan kebijakan, misalnya jenis penelitian evaluasi/ penelitian

kebijakan (Policy Research), maka perlu diuraikan pula manfaat bagi kebijakan

institusi, bila tidak, maka tidak perlu dicantumkan.

E. TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini terdiri dari 3 subbab besar, yakni 1) Penelitian yang Relevan, 2) Landasan Teori,

dan 3) Kerangka Pemikiran dan atau Kerangka Teori dan Hipotesis (untuk metode

korelasi, kausal komparatif, eksperimen). Pengembangan subbab yang lain

diperbolehkan selama masih berkaitan erat dengan penelitian yang diajukan. Misalnya

subbab tentang objek penelitian atau konten informasi yang diolah, dapat dicantumkan

dengan maksud untuk menjelaskan parameter/ indikator yang akan dijadikan landasan

bagi proses penelitian.

1. Penelitian Terkait

Tinjauan pustaka hasil penelitian yang dilakukan pada bab ini berbeda dengan yang

dilakukan pada bab Pendahuluan. Pada bab Pendahuluan tinjauan pustaka dilakukan

untuk mengidentifikasi kelemahan/ kesenjangan penelitian- penelitian sebelumnya,

tetapi pada bab ini tinjauan pustaka dilakukan untuk menunjukkan konstelasi

penelitian dan posisi penelitian yg diusulkan sesuai bidang kajian dan body of

knowledge-nya.

Cantumkan kesamaan, perbedaan, posisi (di ranting atau cabang), sekuen, mata

rantai, tujuan, nilai tambah, metode, objek, dan berbagai aspek dari penelitian yang

diusulkan relatif terhadap penelitian- penelitian yang terdahulu.

27

28

2. Landasan Teori

Pada subbab Landasan Teori tinjauan pustaka dilakukan untuk mencari landasan

penelitian yang berupa hukum, dalil, teorema, aksioma, teori, formula, algoritma,

metode, atau model. Hasilnya dijadikan landasan untuk menyusun kerangka teori atau

construct yang berupa hubungan antarvariabel/ objek yang mengacu pada rumusan

masalah.

Pada penelitian rekayasa tinjauan terhadap penelitian- penelitian yang ada, teori-

teori, model, formula, dan sebagainya digunakan untuk menyusun kerangka pemikiran

yang dijadikan landasan dalam perencanaan, perancangan, pembangunan, penerapan,

atau pengembangan model, metode, konstruksi, komponen, atau sistem.

Terdapat kemungkinan dimanfaatkannya teori dari bidang ilmu lain. Contoh:

neuro science untuk pengembangan model JST, teori genetika untuk pengembangan

algoritma genetika, teori kognitif untuk machine learning atau ontology engineering,

teori-teori psikologi untuk model game atau elearning, dan sebagainya.

Landasan teori dapat diambil dari state of the art dari paper terbaru maupun teori-

teori yang telah matang (dari buku teks) yang harus diupayakan asli dari sumbernya

sehingga terdapat kemungkinan berasal dari tahun- tahun yang sudah lama berlalu.

Kelompokkan hasil- hasil kajian tersebut ke dalam sub-subbab secara terstruktur (tidak

linier) sesuai dengan kerangka yang disusun berdasarkan topik atau judul penelitian.

Bedakan secara tegas antara teori dan definisi atau terminologi. Definisi maupun

terminologi yang sudah umum diketahui masyarakat TI tidak perlu diuraikan lagi, misal

pengertian tentang informasi, perangkat lunak, data flow diagram, Unified Modelling

Language, dan sebagainya.

3. Kerangka Teori/ Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

Subbab Landasan Teori harus lebih sarat dengan hukum, dalil, teorema, aksioma, teori,

formula, algoritma, metode, atau model sedemikian rupa hingga tercipta suatu karya

ilmiah yang khas yang disebut kerangka teori dan atau kerangka pemikiran. Oleh sebab

itu sebenarnya penelitian sudah dapat dikatakan selesai saat kerangka teori atau

kerangka pemikiran diperoleh, sekalipun belum dibuktikan. Sebagai contoh Teori

Bigbang dan Teori Relativitas sudah dikatakan sebagai teori sekalipun belum

terbuktikan karena berbagai keterbatasan yang ada. Namun bila tidak ada alasan yang

dapat dipertanggungjawabkan, maka semua kerangka teori atau kerangka pemikiran

harus dibuktikan secara empiris sebagai bagian dari kaidah ilmiah.

Kerangka teori disusun untuk memnjukkan hubungan yang ada antara variabel satu

dengan yang lain baik yang bersifat kausalitas maupun tidak. Kerangka teori ini wajib

disusun untuk penelitian- penelitian nonrekayasa seperti penelitian dengan metode

korelasional, kausal komparatif, dan eksperimental. Contoh kerangka teori tercantum

pada gambar berikut ini.

Kerangka ini disusun berdasarkan landasan teori pertama yang menyatakan bahwa

panjang lintasan berpengaruh terhadap Transfer Rate pada jaringan komputer, dan teori

kedua yang menyatakan bahwa Framming Model (Model Pengemasan Data)

mempengaruhi Transfer Rate.

Kerangka tersebut walaupun secara teoritis sudah final, namun perlu dibuktikan

kebenarannya melalui pengujian empiris. Pengujian dilakukan dengan menyusun

hipotesis terlebih dahulu. Contoh hipotesis:

a. Korelasi: Ada hubungan yang signifikan antara Framming Model dan Transfer

Rate. (tidak ada tanda panah pada diagram).

b. Eksperimen: Ada pengaruh yang signifikan dari Framming Model terhadap

Transfer Rate. (Model pengemasan data untuk kelompok eksperimen divariasikan,

misal model dari protokol X.25, DQDB, dan ATM; kelompok kontrol dengan

model pengemasan TCP/IP).

c. Kausal Komparatif: Ada pengaruh yang signifikan dari Framming Model terhadap

Transfer Rate. (Tidak ada manipulasi pada variabel Framming Model)

Pemilihan metode Korelasi, Eksperimen, Kausal Komparatif, atau yang lain

dilakukan berdasarkan masalah penelitian yang akan dicarikan solusinya. Bila

masalahnya adalah munculnya ketidakefisienan transfer rate karena diduga ada peran

dari model pengemasan data, maka metode yang dipilih bisa Eksperimen atau Kausal

Komparatif.

Pada penelitian rekayasa tidak selalu diperlukan kerangka teori tetapi kerangka

pemikiran. Baik kerangka teori maupun kerangka pemikiran, keduanya bersifat khas.

Suatu penelitian memiliki kerangka yang berbeda dengan penelitian yang lain

karena masalah yang diangkat berbeda, bisa salah satu dari masalah umum (masyarakat)

atau masalah spesifik (iptek), atau kedua- duanya berbeda. Bila masalah umum yang

diangkat sama dengan peneliti lain (misalnya pengaturan pembebanan mesin produksi

Framming Model

Transfer Rate

Panjang lintasan

29

yang tidak optimal), maka masalah spesifiknya harus beda (misal kelemahan metode

yang digunakan peneliti sebelumnya, sehingga diusulkan pendekatan lain).

Kerangka pemikiran penelitian rekayasa perlu dilengkapi dengan ringkasan

rumusan masalah sebagai masukan pemikiran, dan ringkasan tujuan sebagai keluaran

hasil pemikiran yang sekaligus menjadi solusi. Lihat contoh berikut ini.

Kerangka pemikiran ini merupakan rancangan penelitian guna penyelesaian

masalah sulitnya memahami program sumber suatu sistem besar yang ditulis dengan

Bahasa Fortran, dengan maksud untuk memahami dan memperoleh komponen-

komponen, fungsi, struktur, dan data bagi keperluan penyempurnaan sistem

(reengineering). Dokumen rancangan tidak tersedia (alien code), metode observasi

belum ada, alat bantu observasinya pun juga belum pernah diciptakan orang, sementara

program yang ditulis dengan Bahasa Fortran cenderung tidak terstruktur (spaghetti

code). Diperlukan metode dan alat bantu untuk mengobservasi program hingga

diperoleh pemahaman dan komponen- komponen, fungsi, struktur, dan data untuk

kemudian direpresentasikan ke dalam bentuk diagram (action diagram). Berdasarkan

teori, model, dan metode tentang reverse engineering peneliti menyusun kerangka

tersebut di atas. Dari kerangka pemikiran tersebut tampak bahwa masalah yang muncul

dapat terselesaikan dengan pendekatan dan fungsi yang disusun sehingga dihasilkan

metode dan alat bantu observasi struktur program [18].

F. METODE PENELITIAN

Metode penelitian dapat pula diartikan sebagai prosedur, alat-alat, dan bahan yang

digunakan dalam penelitian yang bersifat khas dan khusus untuk penelitian yang

dirancang. Sehingga apabila metode ini dilakukan sekali lagi oleh peneliti yang berbeda,

maka akan diperoleh hasil yang sama dengan peneliti sebelumnya. Ini sesuai dengan

prinsip objektivitas dalam pandangan positivisme. Apabila metode ini dapat digunakan

juga oleh peneliti lain untuk menyelesaikan masalah yang berbeda (bukan objek atau

lokus yang berbeda) sehingga kemudian menghasilkan sesuatu yang berbeda pula, maka

metode tersebut tidak tepat, terlalu umum, tidak khas, dan tidak khusus.

Metode penelitian disusun dengan mengacu pada kerangka pemikiran atau

kerangka teori yang telah dibentuk. Alat, bahan, dan prosedur yang dilakukan dalam

penelitian perlu dicantumkan dengan jelas dan rinci. Demikian pula model, variabel,

construct, definisi operasional, teknik pengumpulan data, teknik analisis, cara

penafsiran, dan penyimpulan hasil penelitian harus khas untuk penelitian tersebut. Hal

ini dapat diperoleh bila peneliti secara konsisten mengikuti kerangka pemikiran atau

kerangka teori yang telah diperoleh, yang memiliki benang merah dengan landasan

teori, tujuan, masalah, dan latar belakang penelitian.

2.6 Jadwal Penelitian

Jadwal penelitian disusun berdasarkan aktivitas yang terkandung dalam metode

penelitian. Aktivitas ini adalah aktivitas yang direncanakan dilakukan bila proposal

penelitian disetujui. Aktivitas „Penyusunan Proposal‟, „Seminar Proposal‟, „Ujian Tesis‟

dan aktivitas lain yang tidak terkandung dalam metode dan di luar kemampuan kontrol

peneliti tidak perlu disebutkan. Lengkapi jadwal ini dengan waktu mulai dan

berakhirnya setiap aktivitas.

2.7. Daftar Pustaka

Halaman ini berisi pustaka/acuan yang digunakan dalam penyusunan proposal yang

tersebut di Pendahuluan hingga Metode Penelitian. Bila terdapat lampiran-lampiran,

maka lampiran tersebut diletakkan setelah Daftar Pustaka.

31 30

33

BAB III

SUSUNAN TESIS

Tesis Magister Teknik Informatika Universitas Dian Nuswantoro terdiri dari tiga bagian

utama, yaitu:

1. Bagian kepala, yang meliputi

a. [HALAMAN SAMPUL]

b. [HALAMAN JUDUL]

c. PENGESAHAN STATUS TESIS

d. PERNYATAAN PENULIS

e. PERSETUJUAN TESIS

f. PENGESAHAN TESIS

g. ABSTRACT

h. ABSTRAK

i. ACKNOWLEDGMENTS

j. DAFTAR ISI

k. DAFTAR GAMBAR

l. DAFTAR TABEL

m. DAFTAR LAMPIRAN

n. DAFTAR ISTILAH

2. Bagian tubuh, yang meliputi

a. BAB PENDAHULUAN

b. BAB-BAB ISI

c. BAB PENUTUP

3. Bagian ekor, yang meliputi:

a. DAFTAR <PUSTAKA/ACUAN>

b. GAMBAR-GAMBAR (bila diperlukan)

c. TABEL-TABEL (bila diperlukan)

d. LAMPIRAN-LAMPIRAN (bila diperlukan)

e. RALAT (bila diperlukan)

3.1 Bagian Kepala

A. [HALAMAN SAMPUL]

Halaman ini merupakan kulit luar penjilidan Tesis, yang bahannya berupa karton tebal

yang dilapisi linen warna orange dan selubung plastik transparan. Huruf-huruf pada

sampul dicetak dengan tinta cetak warna merah tua (dark red), yang menyatakan dengan

urutan dari atas hingga ke bawah:

Judul Tesis ditulis lengkap

Kata Penyusun:

‘Oleh:’

Nama Lengkap Penyusun (Tanpa Gelar)

Nomor Pokok Mahasiswa

Pernyataan Tujuan Tesis

Tesis diajukan sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Magister Komputer

Lambang Universitas Dian Nuswantoro

Nama Lengkap Program dan Universitas

PROGRAM PASCASARJANA

MAGISTER TEKNIK INFORMATIKA

UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

Tempat penyusunan

SEMARANG

Tahun penyusunan

Huruf yang digunakan adalah Times New Roman, dan dicetak dengan huruf besar

kecuali Kata Penyusun (hanya pada awal kata „Oleh‟) dan Pernyataan Tujuan Tesis

(hanya pada awal kata „Tesis‟). Komposisi huruf dan tata letak masing-masing bagian

diatur simetris, rapi, dan serasi. (lihat Lampiran 6)

Pada punggung halaman sampul dicetak nama familiar penulis, nomor pokok

mahasiswa, judul Tesis, tahun Tesis disusun, nama program (MAGISTER

KOMPUTER), nama universitas (UDINUS) dan logo universitas. Huruf yang

digunakan Times New Roman dan huruf besar (balok) dengan pencetakannya mengikuti

cara Anglo-Saxon, yaitu dari kiri ke kanan jika punggung buku menghadap pembaca

dan halaman sampul menghadap ke atas.

Di bagian atas tengah pada punggung halaman sampul Tesis, diberi pita warna

merah muda (untuk penanda halaman baca) sepanjang tingginya buku Tesis ditambah 5

(lima) cm. (lihat Lampiran 7)

B. [HALAMAN JUDUL]

Halaman ini sama tepat dengan halaman sampul, tetapi dicetak pada kertas HVS putih

dengan tinta cetak warna hitam.

C. PENGESAHAN STATUS TESIS

Status Tesis dikategorikan menjadi 3 yaitu:

1. Sangat Rahasia

Tesis dengan kategori ini mengandung isi tentang keselamatan atau kepentingan

negara Indonesia.

32

2. Rahasia

Tesis dengan kategori ini mengandung isi tentang kerahasiaan dari suatu

organisasi/badan/vendor tempat penelitian dikerjakan berdasarkan ketentuan yang

ditetapkan oleh organisasi tersebut.

3. Biasa

Selain kedua kategori di atas

Halaman ini boleh disertakan boleh tidak, jika tidak disertakan berarti status Tesis

dianggap Biasa. Jika Status Tesis Sangat Rahasia atau Rahasia, maka wajib disertakan

dengan disahkan oleh pembimbing utama dan dilampiri surat dari pihak yang

berkuasa/organisasi yang menyatakan bahwa Tesis tersebut berkategori Sangat Rahasia

atau Rahasia. (lihat Lampiran 8 dan 9)

D. PERNYATAAN PENULIS

Halaman ini mengandung pengakuan dari penulis tentang keaslian isi Tesis sebagai

karya sendiri bukan hasil saduran dari karya ilmiah lainnya kecuali cuplikan dan

ringkasan yang disertai dengan sumber yang jelas. (lihat Lampiran 10)

E. PERSETUJUAN TESIS

Sebelum Tesis diujikan dalam Sidang Tesis, maka harus mendapatkan tanda tangan

persetujuan dari semua pembimbing dan diperkuat (diketahui) oleh direktur

pascasarjana UDINUS. Halaman ini juga menandakan bahwa penyusunan Tesis ini

telah melalui prosedur pembimbingan dan pembimbing menyetujui isi Tesis. (lihat

Lampiran 11)

F. PENGESAHAN TESIS

Halaman ini akan ditandatangi dan disahkan oleh Dewan Penguji setelah mahasiswa

lulus Sidang Tesis dan telah dilakukan perbaikan-perbaikan (jika ada) sesuai dengan

masukan-masukan dari Dewan Penguji. (lihat Lampiran 12)

G. ABSTRACT

Halaman ini menyajikan intisari Tesis kepada pembaca dalam Bahasa Inggris, yang

mencakup:

1. masalah utama yang diteliti dan ruang lingkupnya

2. metode yang digunakan

3. hasil yang diperoleh, dan

4. kesimpulan utama dan saran yang diajukan

Abstrak harus disertakan dalam dua bahasa, yaitu Bahasa Inggris dan Bahasa

Indonesia. Abstrak dalam bahasa Inggris diletakkan di depan abstrak dalam bahasa

Indonesia. Jangan sekali-kali mencantumkan informasi ataupun kesimpulan yang tidak

dibahas dalam Tesis. Abstrak hendaknya tidak lebih dari 200 kata dan tidak

menyebutkan acuan. Pada akhir abstrak dicantumkan data jumlah halaman Tesis serta

rincian ragam lampiran dan jumlah acuan yang digunakan serta kisaran tahun acuan

tersebut. (Lampiran 13)

H. ABSTRAK (dalam bahasa Indonesia)

Halaman ini berisi intisari dari Tesis yang merupakan terjemahan dari abstrak Bahasa

Inggris. (lihat Lampiran 14)

I. ACKNOWLEDGMENTS

Pada dasarnya halaman ini memuat ucapan terima kasih mahasiswa kepada mereka

yang telah berjasa dalam penyusunan Tesis, misalnya, orang/lembaga yang memberikan

ide, referensi, menyediakan peralatan penunjang Tesis atau yang memberikan biaya

penulisan Tesis. Kalimat- kalimatnya pendek, terdiri dari beberapa alinea, namun tidak

lebih dari ¾ halaman.

Judul ACKNOWLEDGMENTS diketik simetris di batas atas bidang pengetikan,

tanpa penggarisbawahan dan tanpa pembubuhan titik akhir. Di akhir teks dicantumkan

tempat, bulan dan tahun penyelesaian Tesis di kanan bawah, yang diikuti kata “Penulis”

di bawahnya. Di bagian tengah bawah diketik nomor halaman dengan angka Romawi

kecil. (lihat Lampiran 15)

J. DAFTAR ISI

Halaman ini memaparkan semua judul bab dan judul sub-bab dalam suatu daftar yang

disusun secara vertikal. Semua judul bab diketik dengan huruf besar, sedangkan sub-

bab, anak sub-bab dan rinciannya hanya huruf awalnya diketik dengan huruf besar.

Daftar Isi diawali dengan butir ABSTRACT, ABSTRAK, ACKNOWLEDGMENTS,

DAFTAR ISI, DAFTAR GAMBAR, DAFTAR TABEL, DAFTAR LAMPIRAN (bila

ada), yang diikuti keterangan halaman masing-masing (dalam angka Romawi kecil),

kemudian diikuti rincian bab Bagian Tubuh Tesis, dan ditutup DAFTAR ACUAN. Tiap

judul sub-bab dan anak sub-bab diketik makin ke dalam sesuai tingkatannya. (lihat

Lampiran 16)

K. DAFTAR GAMBAR

Daftar ini memberikan kepada pembaca petunjuk yang memungkinkannya dengan cepat

dan tepat mengetahui gambar apa saja yang ada dalam Tesis tersebut dan di halaman

berapa kita dapat melihatnya. (lihat Lampiran 17)

L. DAFTAR TABEL

Daftar ini memberikan kepada pembaca petunjuk yang memungkinkannya dengan cepat

dan tepat mengetahui tabel yang ada dalam Tesis tersebut dan letak halamannya. (lihat

Lampiran 18)

35 34

M. DAFTAR LAMPIRAN

Daftar ini memberikan kepada pembaca petunjuk yang memungkinkannya dengan cepat

dan tepat mengetahui lampiran yang ada dalam Tesis tersebut dan letak halamannya.

(lihat Lampiran 19)

N. DAFTAR ISTILAH

Daftar ini berisi keterangan istilah-istilah yang digunakan dalam penulisan dan

diperkirakan perlu untuk diterangkan/ dijelaskan. (lihat Lampiran 20)

3. 2 Bagian Tubuh

Dalam bagian ini tercantum teks yang secara ilmiah memaparkan penelitian yang

dilakukan serta hasil- hasil yang diperoleh dari penelitian tersebut. Penyajiannya lugas

dan sistematis, menggunakan bahasa Indonesia sesuai kaidah tata bahasa yang berlaku,

dan pengejaannya sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang

Disempurnakan. Pengindonesiaan istilah mengikuti Pedoman Umum Pembentukan

Istilah, sedangkan ragam bahasa baku mengikuti Kamus Besar Bahasa Indonesia.

(lihat Lampiran 21)

A. BAB PENDAHULUAN

BAB PENDAHULUAN, yang merupakan BAB I Tesis, berisi sama dengan proposal

tesis yang telah di-review dalam Sidang Seminar Proposal dan sudah memperoleh

pengesahan oleh pembimbing yang terdiri dari:

1. latar belakang

2. rumusan masalah

3. tujuan penelitian

4. manfaat penelitian

5. sistematika penulisan

B. BAB TINJAUAN PUSTAKA

Isi dari bab ini sama dengan bab landasan teori pada proposal tesis yang telah di-review

dalam Sidang Seminar Proposal dan sudah memperoleh pengesahan oleh pembimbing.

Penambahan atau perubahan isi bab ini dimungkinkan bila selama penelitian

berlangsung dijumpai perkembangan teori, hukum, dalil, teorema, aksioma, formula,

asumsi dan sebagainya sehingga kerangka teori atau kerangka pemikiran rekayasa pun

berubah. Akibat pesatnya perkembangan iptek terutama yang berkaitan dengan teknik

informatika menyebabkan state of the art juga terus berkembang. Perubahan ini perlu

dilaporkan ke pembimbing dengan disertai argumentasi yang kuat, sebab hal ini akan

mempengaruhi metode penelitian.

C. BAB METODE PENELITIAN

Isi bab ini sama dengan bab Metode Penelitian pada Proposal. Bila terjadi perubahan,

maka peneliti harus dapat mempertanggung-jawabkan dan memberikan argumentasi

yang cukup bahwa metode terpaksa dirubah, tidak sesuai rencana. Perbedaan yang boleh

terjadi adalah bahwa kalau metode di dokumen proposal adalah metode yang akan

dilaksanakan, sedangkan di dokumen tesis adalah yang sudah dilaksanakan.

D. BAB- BAB PELAKSANAAN PENELITIAN

Pada prinsipnya bahwa suatu penelitian bersifat khas, tidak ada duanya. Oleh sebab itu

pengaturan sistematika tidak dilakukan pada keseluruhan bab. Bab ini dapat terdiri dari

beberapa bab yang terpisah sesuai dengan karakteristik penelitian dan keperluan peneliti

untuk menyampaikan kegiatan dan hasil penelitiannya. Pada prinsipnya peneliti harus

melaksanakan seluruh tahapan yang tercantum dalam metode penelitiannya. Oleh sebab

itu pembagian babnya dapat disusun berdasarkan tahapan atau gabungan dari

beberapa tahapan yang tercantum dalam metode penelitian. Nama bab disesuaikan

dengan isi bab, dalam arti tidak harus sama dengan yang tertulis dalam metode

penelitian. Uraikan alat yang digunakan, data yang terlibat, pihak yang terlibat, waktu

dan tempat yang digunakan, pengujian yang telah dilakukan, dan semua langkah-

langkah yang dilakukan peneliti hingga diperoleh hasil penelitian. Hasil penelitian

sebaiknya muncul sebagai bab tersendiri yang kemudian diikuti bab pembahasan hasil

penelitian.

Bab yang berisi tentang pembahasan hasil penelitian perlu diarahkan pada diskusi-

diskusi tentang ketercapaian tujuan penelitian yang berarti pula terselesaikannya

masalah. Sebaliknya bila hasil penelitian tidak menyelesaikan seluruh masalah yang

telah dirumuskan, maka penulis harus dengan jujur mengungkapkan hal ini beserta

alasan- alasan kuat yang mendasarinya mulai dari ketidaktepatan pengambilan teori

hingga kendala- kendala teknis.

E. BAB PENUTUP

Bab ini berisi ringkasan dari bab sebelumnya, yakni bab tentang pembahasan hasil

penelitian yang membahas tentang ketercapaian tujuan penelitian. Melalui bab ini

pembaca dengan mudah dapat memahami, bahwa penelitian telah menyelesaikan

masalah yang telah dirumuskan atau belum. Oleh sebab itu sebaiknya cara penyajiannya

disesuaikan dengan format penyajian di rumusan masalah maupun di tujuan penelitian.

Jadi bab ini bukan merupakan ringkasan penelitian.

Apabila ternyata tidak semua masalah teratasi, atau banyak kendala yang dihadapi,

maka penulis dapat menyampaikannya sebagai saran penelitian untuk ditindaklanjuti

peneliti lainnya.

37 36

3.3 Bagian Ekor

Bagian ini merupakan bagian akhir Tesis yang tidak ditandai oleh judul BAB, namun

penomoran halamannya melanjutkan nomor halaman sebelumnya. Bagian akhir Tesis

terdiri dari empat bagian, yaitu:

A. DAFTAR <PUSTAKA/ACUAN>

Mengingat pentingnya Daftar Acuan dan kaitannya dengan tata cara pengacuan sumber

dalam teks Tesis, maka bagian tersebut akan dibicarakan secara terpisah dalam BAB IV.

Penulisan daftar acuan di daftar pustaka menggunakan indeks mulai angka 1

sampai dengan n, urut berdasarkan urutan sitasi di bagian tubuh tesis. (lihat Lampiran

22)

B. GAMBAR-GAMBAR (bila diperlukan)

Gambar yang dirasa mengganggu jika dimuat pada bagian tubuh Tesis, mungkin karena

ukuran atau formatnya tidak sama dengan halaman-halaman yang lain atau karena

jumlahnya banyak, sebaiknya diletakkan pada bagian ekor Tesis. Bagian ini diawali

halaman kosong yang ditandai kata GAMBAR di tengah bidang pengetikan. Halaman

ini tidak diberi nomor halaman, tetapi ikut dihitung.

Gambar, grafik, lukisan garis, ataupun foto hendaknya dirancang untuk

memberikan pengertian yang lebih baik terhadap keterangan yang diberikan teks Tesis.

Sebaiknya gambar merupakan hasil cetakan dari printer, agar dapat direproduksi dengan

jelas dan baik. Sebaiknya tidak menggunakan gambar ataupun grafik yang dibuat pada

kertas milimeter ataupun reproduksinya.

Bila dua gambar atau lebih diletakkan berdekatan untuk memudahkan

pembandingan, hendaknya berjarak antara sekurang-kurangnya 0,5 cm. Gambar yang

harus diletakkan memanjang, bagian atas gambar hendaknya diarahkan pada sisi

penjilidan (dalam hal demikian maka pencantuman nomor halaman tetap sama seperti

pada halaman lainnya). Tiap gambar hendaknya diberi garis bingkai.

Judul dan keterangan gambar ditempatkan 1 cm di bawah bingkai, diketik tidak

melampaui batas kiri-kanan bingkai. Semua keterangan ditulis dengan huruf kecil,

kecuali awal kata “Gambar”, awal keterangan, dan kata nama, yang ditulis dengan huruf

besar.

Penomoran gambar yang terletak di dalam teks Tesis dinyatakan dengan angka Arab

dan diletakkan di bawah bingkai gambar mulai batas bingkai kiri ke kanan, dengan

format:

Gambar x.y: Nama gambar.

x menyatakan bab tempat gambar tersebut berada

y menyatakan nomor urut gambar dalam bab tersebut

Contoh:

Gambar 4.2: Diagram Konteks SIP-UDINUS.

Gambar 4.9: Diagram ER Modul Pembayaran.

Sedangkan gambar yang terletak di lampiran tidak diberikan nomor gambar tetapi

ditulis nama gambar pada baris berikutnya sesudah kata Lampiran XX (XX adalah

nomor urut lampiran). Gambar yang terletak di luar teks (berada pada daftar lampiran)

tidak didaftarkan pada Daftar Gambar melainkan pada Daftar Lampiran.

Gambar yang merupakan kelompok ditandai dengan huruf a, b, c, dan seterusnya.

C. TABEL-TABEL (bila diperlukan)

Tabel yang berukuran besar atau banyak jumlahnya yang dirasa mengganggu bila

dimuat pada bagian tubuh Tesis sebaiknya diletakkan di bagian Tabel. Bagian ini

diawali halaman kosong yang ditandai kata TABEL di tengah bidang pengetikan.

Halaman ini tidak diberi nomor tetapi ikut dihitung.

Tabel merupakan alat bantu visual yang bermanfaat untuk menyajikan data secara

jelas dan menyeluruh, di samping memungkinkan perbandingan secara cepat. Untuk itu

tabel hendaknya dirancang dengan baik dan cermat, susunannya logis dan sederhana,

tanpa dijejali data yang tidak relevan.

Tabel dapat disusun memanjang dengan ketentuan sama seperti halnya Gambar.

Bila tabel melebihi satu halaman, dapat dilanjutkan pada halaman berikutnya dengan

ketentuan sebagai berikut:

Di batas atas bidang pengetikan dicantumkan identitas tabel diikuti keterangan

“(Lanjutan)” – yaitu dalam tanda kurung diketik secara simetris. Dua spasi di bawahnya

diketikkan keterangan kolom-kolom tabel, seperti tercantum pada awal tabel di

halaman sebelumnya. Cara demikian diulang pada tiap halaman baru yang melanjutkan

tabel yang sama. Garis penutup tabel diberikan hanya bila tabel sudah selesai

seluruhnya.

Nomor tabel dinyatakan dengan angka Arab dengan aturan penomoran sama

dengan pada gambar. Baris terakhir judul tabel berjarak 1 cm dari batas atas tabel.

Keterangan tabel diketik di akhir tabel dengan huruf kecil, kecuali awal keterangan dan

kata nama, yang diketik dengan huruf besar. Lebar keterangan tidak melebihi batas kiri-

kanan bingkai tabel.

Gambar dan tabel yang besar dapat dibuat pada halaman lebar yang kemudian

dilipat. Pelipatan halaman lebar tersebut hendaknya sedemikian rupa, sehingga sepertiga

bagian ujung tabel terlipat membuka ke arah pembaca. Sekalipun demikian dianjurkan,

agar memperkecil gambar ataupun tabel sehingga dapat dimuat pada satu halaman.

Dalam hal demikian, judul dan keterangannya dibuat pada lembar hasil pengecilan, agar

berukuran sama dengan judul dan keterangan gambar atau tabel lainnya.

39 38

Bilamana ada gambar, grafik, ataupun tabel yang dikutip dari literatur, hendaknya

sumber dinyatakan dalam tanda kurung siku [Sumber: ... ]; pengacuan sumber

disesuaikan cara pengacuan dalam teks Tesis.

Penomoran tabel yang terletak di dalam teks Tesis dinyatakan dengan angka Arab

dan diletakkan di atas bingkai tabel mulai batas bingkai kiri ke kanan, dengan format:

Tabel x.y: Nama tabel [sumber: nomor urut sumber pada daftar pustaka].

x menyatakan bab di mana tabel tersebut berada

y menyatakan nomor urut tabel dalam bab tersebut

Contoh:

Tabel 3.1: Hubungan Antara Harga Software dan Hardware [Sumber: 12].

Tabel 4.5: Perkembangan Perangkat Lunak Sistem Operasi [Sumber: 7]

D. LAMPIRAN-LAMPIRAN (bila diperlukan)

Bagian ini diawali halaman kosong yang ditandai kata LAMPIRAN di tengah bidang

pengetikan. Halaman ini tidak diberi nomor, tetapi ikut dihitung.

Dalam LAMPIRAN disajikan keterangan-keterangan yang dianggap penting untuk

Tesis, tetapi yang akan mengganggu kelancaran membaca bila dicantumkan di Bagian

Tubuh Tesis. Nomor lampiran dinyatakan dengan angka Arab urut mulai dari 1 (satu)

dan diketik di tengah bidang pengetikan. Judul lampiran diketik dengan huruf kecil,

kecuali awal kata “Lampiran”, awal keterangan, dan kata nama, yang diketik dengan

huruf besar. Baris pertama teks lampiran diketik dua spasi di bawah baris terakhir judul

lampiran.

E. RALAT (bila diperlukan)

Bila seluruh Tesis telah selesai diketik dan ternyata terdapat beberapa kesalahan, maka

dapat dibuat suatu ralat. Seandainya pada satu halaman terdapat lebih dari tiga

pembetulan, maka sebaiknya halaman tersebut diketik ulang.

Ralat dibuat pada halaman tersendiri, tanpa diberi nomor halaman dan ditempatkan

di akhir Bagian Ekor, yaitu sebelum halaman kulit sampul belakang, sebagai halaman

lepas tidak dijilid.

BAB IV

BENTUK FISIK TESIS

4.1 Kertas

Kertas yang digunakan baik pada saat menyusun proposal maupun buku Tesis adalah

jenis HVS putih, minimum 80 gram dan ukuran A4.

Cover (halaman sampul) Proposal Tesis menggunakan kertas tebal warna orange,

sedangkan cover buku Tesis dengan menggunakan karton tebal dilapisi linen warna

orange.

4.2 Pengetikan

a. Bidang pengetikan (Margin) berjarak 4 cm dari tepi kiri kertas (Left), 3 cm dari tepi

atas (Top) dan tepi bawah kertas (Bottom), dan 2.5 cm dari tepi kanan kertas

(Right). (lihat Lampiran 1)

b. Diketik dengan penyunting kata seperti MS Word atau sejenisnya dengan

menggunakan jenis huruf Times New Roman berukuran 12.

c. Pengetikan dilakukan rata kanan dan kiri (justify) kecuali halaman-halaman

tertentu, dengan tetap memenuhi kaidah penulisan sesuai Ejaan Bahasa Indonesia

Yang Disempurnakan, dan hanya ada satu sisi halaman, tidak timbal balik.

d. Judul bab diketik pada batas atas bidang pengetikan, disusun simetris menggunakan

huruf besar semua, tanpa penggarisbawahan atau pembubuhan titik di akhir judul.

Nomor bab menggunakan lambang angka Romawi.

e. Judul sub-bab dan anak sub-bab diketik dari batas kiri bidang pengetikan dengan

menggunakan huruf kecil kecuali awal kata yang diketik dengan huruf besar.

Penomoran dilakukan dengan memberi nomor bab dengan angka Arab dan nomor

sub-bab/anak sub-bab bersangkutan dipisah dengan tanda titik dan tanpa diakhiri

titik.

f. Bila masih diperlukan sub-sub bab, maka penamaannya menggunakan huruf kecil

seperti pada butir (e) dan penomoran mengikuti pola penomoran di atas.

g. Paragraf awal pada setiap subbab diketik mulai dari batas kiri bidang pengetikan,

sedangkan untuk paragraf berikutnya diberi indentasi 4 karakter ke kanan (left

indent).

h. Dalam teks, sesudah tanda baca titik (.), titik dua (:), koma (,), dan titik koma (;)

hendaknya diberi dua ketukan kosong, sedangkan sesudah koma diberi hanya satu

ketukan kosong.

i. Semua kata asing dan unsur kata yang belum diserap dan belum baku dalam Bahasa

Indonesia diketik miring (italics), kecuali bila berada dalam kurung.

j. Istilah yang belum diserap dan belum baku dalam Bahasa Indonesia perlu diapit

dengan tanda petik tunggal, misalnya: ‟gaptek‟.

41 40

k. Semua bagian Tesis diketik dengan spasi 1.5, kecuali judul-judul dan keterangan

gambar, grafik, lampiran, dan tabel. Jarak antara akhir judul bab dengan awal teks 3

(tiga) baris. Jarak antara akhir teks dengan sub-judul, maupun antara sub-judul dan

awal teks berikutnya 2 (dua) baris. Jarak antarparagraf sama dengan jarak

antarbaris, yaitu satu setengah spasi.

l. Bagian kepala Tesis diberi nomor dengan angka Romawi kecil, sedangkan bagian

tubuh, dan bagian ekor Tesis diberi nomor halaman dengan angka Arab. Nomor

halaman dicantumkan di kanan atas, kecuali halaman bab baru penomorannya di

tengah bawah. (lihat Lampiran 2)

4.3 Pencetakan dan Penjilidan

Tulisan-tulisan yang berada di dalam Proposal Tesis maupun Buku Tesis dicetak dengan

menggunakan tinta warna hitam, kecuali tulisan pada halaman sampul Buku Tesis

dengan menggunakan warna merah tua. Untuk logo UDINUS dapat dicetak sesuai

dengan warna aslinya dengan diameter 4cm, sedangkan untuk peta atau gambar yang

warnanya mengandung nilai informasi harus dicetak sesuai warna aslinya.

Pencetakan tulisan pada menggunakan printer ink-jet, buble-jet atau laser-jet

dengan resolusi normal.

Proposal Tesis dijid setelah mendapatkan persetujuan dari pembimbing yang

ditandai dengan tanda tangan pembimbing masing-masing. Pada punggung Proposal

Tesis dilapisi lak-ban warna hitam. Jumlah Proposal Tesis yang harus dijilid sebanyak 2

buah, masing-masing 1 buah untuk mahasiswa, 1 buah untuk sekretariat Program

Pascasarjana UDINUS.

Buku Tesis dijilid dengan hard-cover dengan memberikan tambahan pita warna

merah tua pada bagian atas tulang punggung Tesis dan pada keempat sudut halaman

sampul Buku Tesis diberi penutup metal (klem segitiga). Buku Tesis yang harus

dikumpulkan pada sekretariat Program Pascasarjana UDINUS sebanyak 2 buah.

Artikel Ilmiah dijilid dengan soft cover dengan cover seperti pada Tesis, namun

dengan judul „Artikel Ilmiah‟.

Poster Tesis dicetak dengan format: Ukuran 46 x 60 cm2 (portrait) dengan desain

bebas namun minimal harus mengandung Logo Pascasarjana Udinus, Judul, Nama

Mahasiswa dan Dosen Pembimbing, Latar Belakang, Kerangka Pemikiran (R&D)/

Kerangka Teori/ Hipotesis (non-R&D), Hasil Penelitian/ Gambaran Sistem, Grafik

Pengujian/ Analisis Statistik, Pembahasan Hasil, dan Kesimpulan- Saran. Baris paling

bawah diberi keterangan: *)

Tesis Magister Teknik Informatika Universitas Dian

Nuswantoro. File dalam bentuk *.png atau *.cdr dengan komponen- komponen image

yang terpisah agar dapat diedit (bila perlu).

BAB V

PENULISAN ACUAN TESIS

Sebagai karya ilmiah maka Tesis harus dilengkapi acuan kepada sumber informasi

untuk menguatkan pernyataan yang tertulis. Sumber informasi tersebut dihimpun dalam

suatu daftar acuan yang diberi judul DAFTAR <ACUAN/PUSTAKA>, yang

ditempatkan segera setelah bab terakhir Tesis.

Sumber data ataupun pengamatan yang tidak dipublikasikan atau yang berasal dari

komunikasi pribadi tidak dicantumkan dalam daftar acuan tersebut. Kalaupun ada jenis

informasi demikian dimanfaatkan, maka pengacuannya dalam teks Tesis dinyatakan

sebagai berikut: di akhir bagian yang menyatakan informasi tersebut dicantumkan

keterangan dalam tanda kurung siku sebagai berikut: [data tidak dipublikasikan]

5.1 Pengutipan Acuan di dalam Teks

1) Di dalam teks Tesis, pengacuan pada sumber informasi dapat merupakan bagian

kalimat atau suatu paragraf saja, sumber acuan harus dituliskan. Format penulisan

sumber acuan adalah „[Nomor urut acuan dalam daftar pustaka]‟.

Contoh:

Rekayasa informasi adalah .....[3].

Data tersebut didukung dari sumber [5-7].

Menurut sumber [12,13], genetic algorithm dapat diterapkan....

2) Cara penulisan kutipan diletakkan di dalam tanda kutip. Bila sebelum kutipan

digunakan kata "menulis" atau "mengatakan" maka biasanya diikuti dengan tanda

koma, sedangkan kata lainnya biasanya diikuti oleh tanda titik dua.

Dantzig dan Ramser memberikan pendapatnya mengenai masalah optimalisasi

jaringan: "Vehicle Routing Problem (VRP) selalu menjadi masalah mendasar dalam

penelitian optimalisasi jaringan sejak pertama kali diperkenalkan [1]".

Dantzig dan Ramser menulis, "Vehicle Routing Problem (VRP) selalu menjadi

masalah mendasar dalam penelitian optimalisasi jaringan sejak pertama kali

diperkenalkan [1]".

Dantzig dan Ramser berpendapat "Vehicle Routing Problem (VRP) selalu menjadi

masalah mendasar dalam penelitian optimalisasi jaringan sejak pertama kali

diperkenalkan [1]".

42 43

3) Kutipan sepanjang empat baris atau lebih biasanya ditulis dalam suatu blok atau

bentuk tampilan. Kutipan ditulis mulai sepuluh ketukan dari tepi kiri, jarak

antarbarisnya satu spasi, dan tidak diletakkan di dalam tanda kutip kecuali bila

terdapat tanda kutip dalam teks aslinya. Bila terdapat kata yang dihilangkan, maka

dapat digunakan tanda elipsis yaitu tiga ketukan dengan tanda titik. Bila ingin

menambahkan kata atau kalimat, dapat diletakkan di dalam tanda kurung siku.

Xin She Yang mengatakan bahwa:

pada dasarnya, algoritma genetika ( GA ) adalah sebuah metode pencarian

berdasarkan abstraksi evolusi Darwin dan seleksi alam dari sistem biologi

dan direpresentasikan ke dalam operasi matematika: crossover atau

rekombinasi, mutasi, kebugaran, dan pemilihan yang terkuat [1].

5.2 Daftar Pustaka/Acuan

Sumber informasi yang dimasukkan dalam Daftar Acuan dapat berupa:

a. buku seluruhnya

b. bab atau bagian suatu buku

c. monografi

d. makalah dalam majalah ataupun yang berasal dari suatu symposium atau

pertemuan ilmiah lainnya

e. laporan ataupun naskah penerbitan suatu badan atau lembaga resmi.

Naskah yang belum diterbitkan, namun sedang dipersiapkan untuk pencetakannya

dapat dicantumkan dengan membubuhkan keterangan [sedang dicetak] di akhir acuan.

Sumber informasi yang dicantumkan dalam Daftar Acuan hendaknya yang benar-

benar diperiksa atau dibaca secara langsung serta relevan dengan masalah penelitian.

Pemanfaatan informasi berupa abstrak sedapat mungkin dihindari. Bilamana dianggap

perlu benar, maka di akhir acuan hendaknya dibubuhkan keterangan [abstrak].

Pengetikan Daftar Acuan mengikuti ketentuan umum yang ditetapkan. Judul

DAFTAR <PUSTAKA/ACUAN> diketik secara simetris di batas atas bidang

pengetikan. Acuan pertama dimulai 3 (tiga) spasi di bawahnya, di batas kiri bidang

pengetikan. Baris kedua dan lanjutan tiap acuan dimulai 5 (lima) ketukan ke dalam dari

batas kiri bidang pengetikan, dengan jarak baris satu spasi. Acuan berikutnya dimulai di

batas kiri bidang pengetikan, berjarak 1,5 (satu setengah) spasi dari baris terakhir acuan

sebelumnya. Sesudah tiap tanda baca diberi hanya satu ketukan bebas, kecuali antara

kependekan nama kecil pengarang atau inisial namanya tanpa ketukan kosong. Judul

buku dan nama majalah dicetak miring (italics).

5.2.1 Penulisan Sumber Acuan untuk Buku

Unsur-unsur yang harus ada dalam penulisan daftar acuan untuk buku.

[#] Penulis, Judul Buku, Edisi. Tempat Terbit: Penerbit, Tahun, Halaman.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan acuan pada daftar pustaka/acuan.

a. Jarak antarunsur adalah satu ketukan kosong (setelah tanda titik).

b. Nama penulis ditulis terbalik atau berdasarkan nama keluarganya. Bila terdapat

beberapa penulis, maka nama penulis kedua dan selanjutnya tidak lagi dituliskan

terbalik melainkan berdasarkan nama yang tertulis di buku yang dijadikan acuan.

c. Tahun penerbitan yang dipakai adalah tahun terakhir saat buku itu diterbitkan.

d. Jika acuan ditulis oleh dua pengarang, maka kedua nama pengarang dituliskan

dengan menambahkan kata dan (untuk acuan buku berbahasa Indonesia) atau kata

and (untuk buku acuan berbahasa Inggris) di antara nama kedua pengarang tersebut.

Nama pengarang kedua tidak perlu dibalik melainkan ditulis dengan urutan biasa.

Tetapi, jika acuan disusun oleh lebih dari dua pengarang, maka hanya nama

pengarang pertama dituliskan, diikuti keterangan dkk. atau et al. di belakangnya

(dicetak miring).

[1] D. E. Knuth, Fundamental Algorithms, 2nd ed. Reading, MA: Addison-Wesley,

1973.

[2] P. M. Morse and H. Feshback, Methods of Theoretical Physics. New York: McGraw

Hill, 1953.

[3] L. Stein, “Random patterns,” in Computers and You, J. S. Brake, Ed. New York:

Wiley, 1994, pp. 55-70.

5.2.2 Pencantuman Sumber Acuan untuk Majalah

Unsur-unsur yang harus ada.

[#] Penulis. “Judul Artikel,” Nama Majalah. Nomor (Volume), Tahun, Halaman.

[1] P.A. Bernstein, and D.W. Shipman, "The Correctness of Concurrency Control

Mechanism in a System for Distributed Database," ACM Trans on Database System.

Vol 5. P 52-68. Juni 1980.

[2] Kuttner, Bob. "The Declining Middle," Atlantic Monthly. April 1983. P 60-72.

45 44

[3] A. Pothen, "Simplicial cliques, shortest elimination trees,and supernodes in sparse

Cholesky factorization," Technical Report CS-88-13, Dept. of Compuler Science.

Pennsylvania: The Pennsylvania State University, University Park.

Catatan.

Singkatan nama majalah disesuaikan dengan peraturan internasional yang berlaku.

Ketentuan untuk itu dikemukakan antara lain dalam World list of scientific periodicals.

1. Dalam contoh pertama, tanda baca titik mengakhiri singkatan nama majalah yang

dicetak miring. Angka 5 menyatakan volume majalah (dalam majalah Indonesia

biasanya "Tahun ke-5" atau "Tahun V,").

2. Judul artikel diletakkan dalam tanda petik dan nama majalah ditulis miring.

3. Untuk technical report, yang biasanya dikeluarkan oleh suatu universitas, yang

dicantumkan adalah nama report tersebut, nama dan alamat universitas atau

institusi yang mengeluarkan serta nomor dan tahun penerbitan.

4. Nomor volume tidak perlu disebutkan untuk penerbitan mingguan atau bulanan

tetapi selalu disebutkan untuk majalah triwulanan.

5. Nomor majalah di bawah 100 ditulis penuh: 60-72. Untuk nomor lebih besar dari

100 dan dalam batasan 100, hanya dua angka terakhirnya disebutkan: 208-22, tetapi

163-207.

5.2.3 Pengarang Tidak Dikenal

Jika sumber informasi yang digunakan tidak mencantumkan nama penulis ataupun

editor, maka penulisannya sebagai berikut.

[#] Nama Tim Penyusun, Judul Buku, Tempat Penerbitan: nama penerbit (ataupun

lembaga yang menerbitkan), Tahun.

[2] Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Pedoman Umum Ejaan Bahasa

Indonesia yang Disempurnakan, Jakarta: P.N, Balai Pustaka, 1985.

[3] Tim Penelaah Bidang Pengetahuan Alam, Tinjauan tentang perairan Indonesia

bagian Timur untuk mendasari pemilihan lokasi stasiun penelitian laut, Jakarta:

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, 1985.

[4] Anonymous, The Healers, New York: Putnam, 1999.

5.2.4 Editor

Posisi nama editor diletakkan sesudah judul buku dengan namanya ditulis dengan

susunan nama biasa, sedangkan nama pengarang tetap diletakkan di depan.

[1] Saroyan, William. My Name Is Saroyan. Ed. James H. Tasjian. Now York: Coward-

McCann. 1983.

[2] B. Cantor, P. Grant, and C. Johnston, Eds., Automotive Engineering: Lightweight,

functional, and novel materials. Boca Raton, FL: Taylor & Francis, 2008, pp. 10-15.

5.2.5 Judul dalam Judul

Jika sumber informasi berupa karangan ilmiah yang dimuat dalam suatu himpunan

karangan, maka cantumkan nama penulis yang karangannya digunakan, disertai

keterangan lengkap mengenai himpunan karangan yang menjadi asal acuan tersebut.

[1] Morton, K.W (1968), "Initial-value Problems by Finite Difference and Other

Methods.” Studies in - The state of the art in Numerical Analysis, Ed. D. Jacobs,

Oxford: Academic Press., 1980.

[2] Sukardjo, Atika, "Pengaruh Lingkungan Keluarga Pada Perkembangan Anak." Studi

Dalam: Perkembangan Anak di Indonesia. Jakarta: Balai Cipta, 1993.

Catatan.

Penulisan kata "Dalam" dicetak miring dan diikuti tanda baca titik dua.

5.2.6 Terjemahan

Jika sumber informasi berupa karya terjemahan, maka pencantumannya dalam Daftar

Acuan dituliskan sebagai berikut.

[#] Nama Penulis Asli (Tahun). Judul Buku dalam terjemahan. [Terjemahan: atau

Translate:] Nama Penerjemah (Tahun). Tempat Penerbitan Terjemahan: Nama

Penerbit Terjemahan.

[2] Mitchell, A.R. & Griffiths, D.F. (1985). Metoda Beda Hingga untuk Persamaan

Differensial Parsial. Terjemahan: T. Basaruddin. Jakarta: Pusat Antar Universitas

Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 1986.

[3] Beauvoir, Simone de (1982). When Things of the Spirit Come First. Translate:

Patrick O'Brien. New York: Pantheon, 1985.

5.2.7 Tesis atau Disertasi

Format penulisan sumber acuan yang berasal dari Tesis atau Disertasi.

[#] Nama Penulis," Judul," Jenis Tesis, Nama Institusi, Tahun.

[1] H. Zhang, "Delay-insensitive networks," M.S. thesis, University of Waterloo,

Waterloo, ON, Canada, 1997.

47 46

[2] B. Tsikos, “Segmentation of 3-D scenes using multi-modal interaction between

machine vision and programmable mechanical scene manipulation,”

Ph.D.dissertation, Univ. of Pennsylvania, BCE Dept., Philadelphia, 1987.

5.2.8 Perangkat Lunak Komputer

Jika sumber informasi berupa manual perangkat lunak, maka pencantumannya dalam

Daftar Acuan dituliskan sebagai berikut.

[1] Nama Penulis (Tahun). Judul manual perangkat lunak. Versi. Tempat Diterbitkan:

Nama Penerbit.

[2] Kusmiak, Gene (1999). Microsoft Office 2000 Guideline. Home Edition. Singapore:

Microsoft Inc.

5.2.9 Paten

Jika sumber informasi berupa paten dari hasil penemuan, maka pencantumannya dalam

Daftar Acuan dituliskan sebagai berikut.

[#] Penemu. Judul Paten. Nama, Nomor Paten, Tahun.

[1] E. A. Lindgren, "Screen Room Air Inlet and Wave Guard". U.S. Patent 2, 925,457.

1960.

[2] K. Kimura and A. Lipeles, "Fuzzy controller component" U. S. Patent 14,860,040,

December 14, 1996.

[3] Hydraulic Automatic Tensioner, by K. Mineno and G. Nakao. (2006, Aug. 30).

Patent WO/2007/097261 [Online]. Available: World Intellectual Property Assoc.: IP

Services: PatentScope: http://www.wipo.int/pctdb/en/

5.3 Daftar Acuan dari Internet

Walaupun internet menyediakan sumber acuan yang amat luas, namun isi dari internet

biasanya tidak kekal dan senantiasa mengalami perubahan dari waktu ke waktu.

Keadaan ini menjadikan sumber acuan tidak reliable untuk jangka panjang. Oleh karena

itu, internet hendaknya hanya dijadikan sebagai alat dalam mendapatkan sumber topik

atau sumber asal suatu acuan.

5.4 Tata Nama dan Sistem Pengacuan

Sebagaimana tampak dalam contoh di atas, dalam Daftar Acuan nama penulis dibuat

dengan mencantumkan nama keluarga atau nama terakhir terlebih dahulu, diikuti hurut

pertama nama keciInya (initial). Di bawah ini diberikan beberapa contoh untuk

menentukan nama penulis.

1. Sebutan Sr. (Senior) ataupun Jr. (Junior) dan urutan keturunan dicantumkan

sesudah nama pengarang.

Talmadge E. King Jr. menjadi King Jr., T.E.

Ira Raymond Edwards III menjadi Edwards III, I.R.

2. Nama yang dimulai dengan Mc, St., Ste. diletakkan pada urutan nama dengan ejaan

Mac, Saint, Sainte.

MacMillan, J. [dalam abjad M] mendahului McGuiness, D.

3. Nama ganda ditulis berdasarkan nama pertamanya.

Bertrand Poirot-Delpech menjadi Poirot-Delpech, B.

Sven-Erik Larsson menjadi Larsson, S.-E.

4. Nama Spanyol, yang mencantumkan nama ayah dan ibu dengan penanda posesif y

dituliskan sebagai berikut.

Juan Perez y Fernandez menjadi Perez y Fernandez, J.

5. Nama dengan prefiks dituliskan berdasarkan prefiksnya (biasanya nama Inggris,

Italia, Prancis, Spanyol).

J. E De Vries menjadi De Vries, J. E.

M. Du Prada menjadi Du Prada, M.

M. J O'Connor menjadi O'Connor, M.J.

D. D Van Slyke menjadi Van Slyke, D.D.

6. Nama-nama Belgia, Belanda, Jerman, Swedia disusun berdasarkan nama, bukan

prefiks.

A. von Bayer menjadi menjadi Bayer, A. von

H. J. den Hertog menjadi Hertog, H.J. den

J. H. van't Hoff menjadi Hoff, J.H. van't

C. zu Stolberg menjadi Stolberg, C. zu

7. Nama Cina ditulis berdasarkan nama keluarga.

Gan Koen Han menjadi Gan, K.H.

Lie-Injo Luan Eng menjadi Lie-Injo, L.E.

8. Nama India (dengan das), Arab, dan Yahudi (el, ibn, abdel, ben).

J. Ben Barak menjadi Ben Barak, J.

K. K. Das Gupta menjadi Das Gupta, K.K.

A. El Gafar menjadi El Gafar, A.

M. Ibn Saud menjadi Ibn Saud, M.

49 48

9. Nama Indonesia, berdasarkan nama keluarga atau yang dianggap sebagai

penggantinya.

N. Sutan Iskandar menjadi Iskandar, N.St.

M. Lubis menjadi Lubis, M.

Boen S. Oemarjati menjadi Oemarjati, B.S.

10. Baptis, Haji/Hajjah, Gelar Bangsawan, Gelar Profesi, Pangkat Militer dan Gelar

Akademik ditulis di belakang nama.

Prof. Ir. H.Budiharjo, M.Sc . menjadi:

Budiharjo, H., Ir., M.Sc., Prof.

Dr. St. Dwiarso Utomo, S.E., M.Kom. Akt. menjadi:

Dwiarso Utomo, St., Akt., S.E., M.Kom., Dr.

Jendral Da‟i Bachtiar, S.H. menjadi:

Da’i Bachtiar, S.H., Jendral.

BAB VI

FORMAT TESIS DIGITAL (TD)

6.1 Format File Tesis Preview

Isi dari File Tesis Preview terdiri dari item-item berikut.

a. [Halaman Judul]

b. Pengesahan Status Tesis

c. Pernyataan Penulis

d. Abstract

e. Abstrak

f. Acknowledgments

g. Daftar Isi

h. Sepuluh halaman pertama BAB I

Semua isi File Tesis Preview disimpan dalam satu file saja, dengan nama file dapat

dibaca pada penjelasan penamaan file dan direktori.

6.2 File Tesis Lengkap

File Tesis Lengkap terdiri dari semua isi Tesis, termasuk juga semua isi dari bagian

kepala, bagian isi dan bagian ekor.

Semua isi dari File Tesis Lengkap disimpan dalam satu file saja dengan nama file

dapat dibaca pada penjelasan penamaan file dan direktori.

6.3 File Artikel Ilmiah

Untuk keperluan penerbitan jurnal “Teknologi Informasi” setiap mahasiswa diharuskan

meringkas Tesisnya ke dalam bentuk artikel ilmiah dengan pedoman sebagai berikut.

a. Ditulis dengan MSWord, tanpa password, huruf Times New Roman, maksimum

15 halaman format 1 (satu) kolom, ukuran A4 (29,7cm x 21cm).

b. Ukuran huruf Judul= 14 poin, Abstrak (1 spasi) dan Body Text (1spasi) =11 poin,

dengan marjin inside 3 cm, outside 2 cm, atas 2,5 cm, marjin bawah 3 cm, header

1,5 cm, dan footer 2 cm

c. Sistematika mengandung: Judul, Abstract (Bhs. Inggris), Latar Belakang,

Rumusan Masalah, Tujuan, Manfaat, Tinjauan Pustaka, Penelitian yang Relevan,

Landasan Teori, Kerangka Pemikiran, Kerangka Teori/ Hipotesis, Metode, Hasil

dan Pembahasan, Kesimpulan dan Saran/ Rekomendasi, Penutup

(Acknowledgement). Nama- nama subjudul tersebut bebas, tetapi harus

mengandung semua unsur tersebut di atas.

d. Penulis terdiri dari mahasiswa dan dosen pembimbing tanpa gelar.

Sistematika penulisan dapat dilihat di . Lampiran 23.

51 50

6.4 File Poster Tesis

Untuk keperluan diseminasi dan publikasi hasil penelitian salah satunya dilakukan

melalui pemasangan poster full color. Setiap Tesis harus dilengkapi dengan poster

ukuran 46 x 60 cm2 (portrait) dengan desain bebas namun minimal harus mengandung

Logo Pascasarjana Udinus, Judul, Nama Mahasiswa dan Dosen Pembimbing, Latar

Belakang, Kerangka Pemikiran (R&D)/ Kerangka Teori/ Hipotesis (non-R&D), Hasil

Penelitian/ Gambaran Sistem, Grafik Pengujian/ Analisis Statistik,Pembahasan Hasil,

dan Kesimpulan- Saran. Baris paling bawah diberi keterangan: *)

Tesis Magister Teknik

Informatika Universitas Dian Nuswantoro. File dalam bentuk *.png atau *.cdr

dengan komponen- komponen image yang terpisah agar dapat diedit (bila perlu).

Contoh poster dapat dilihat di Lampiran 24.

6.5 File Demo Tesis

Setiap Tesis juga perlu dilengkapi demo untuk keperluan diseminasi dan publikasi. File

Demo Tesis berbentuk animasi (berbasis flash/ camtasia/ format yang bersifat

animatif, bukan interaktif) dalam *.swf atau *.flv, *.fla.

6.6 File Executable Program (jika ada)

Jika dalam Tesis mengandung/memuat program yang mendukung isi dan kualitas Tesis,

maka file executable program beserta file-file pendukungnya harus disertakan dalam

TD. Nama-nama file terserah Anda, tetapi diusahakan disesusaikan dengan fungsi dari

tersebut.

File-file executable program disimpan dalam direktori tersendiri dengan aturan

penamaan direktori dapat dibaca pada penjelasan penamaan file dan direktori.

6.7 File Source Code Program (jika ada)

Semua source code program yang mendukung isi dan kualitas Tesis harus disertakan

dalam TD, sehingga para pembaca dapat mempelajari dan mengkaji alur program untuk

tujuan pengembangan agar menjadi lebih sempurna sesuai dengan kebutuhan.

File-file source program disimpan dalam direktori tersendiri dengan aturan penamaan

direktori dapat dibaca pada penjelasan penamaan file dan direktori.

6.8 File Dokumentasi (jika ada)

Untuk memudahkan penggunaan program, pemahaman alur program dan

pengembangan program, tesis hendaknya disertai dengan dokumentasi yang ringkas

tetapi jelas. File dokumentasi dapat terdiri dari beberapa file atau satu file saja, dengan

penamaan file disesuikan dengan fungsi dari file tersebut.

File dokumentasi disimpan dalam direktori tersendiri dengan aturan penamaan

direktori yang dapat dibaca pada penjelasan penamaan file dan direktori.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyediakan file dokumentasi.

a. Tipe file boleh pdf atau doc.

b. Diketik dengan font Times New Roman, dengan font size 11 (untuk isi penjelasan).

c. Paper Size A4 (29.7 cm x 21 cm)

d. Margin= Top: 3 cm, Bottom: 3 cm, Left: 4 m, Right: 2,5 cm.

e. Setiap halaman diberi nomor halaman, mulai dari 1.

f. Setiap dokumen diberi halaman judul yang menjelaskan tentang fungsi

dokumentasi.

6.9 Penamaan File dan Direktori

d. File Tesis Preview, File Tesis Lengkap, File Poster, dan File Demo

File Tesis Preview , File Tesis Lengkap, File Poster, dan File Demo diletakkan

pada root directory (direktori utama), dengan aturan penamaan file sebagai berikut:

<nama>xxxayyzzzzzttsk.pdf

Keterangan:

<nama> : nama familiar penyusun Tesis diikuti huruf pertama nama yang belum

disebutkan.

Xxx : kode PPS UDINUS

yy : 2 (dua) digit terakhir tahun angkatan penyusun

a : angkatan mahasiswa (1 – n)

zzzzz : nomor urut nomor pokok mahasiswa

tt : 2 (dua) digit terkhir tahun Tesis tersebut diterbitkan

s : status kandungan Tesis.

S – Sangat Rahasia

R – Rahasia

B – Biasa

k : kategori kandungan Tesis

P – Preview

L – Lengkap

T – Poster

M – Demo

Contoh 1.

Maulana Didik, Nomor Pokok Mahasiswa: P31.2002.00025, angkatan 1,

mahasiswa PPS UDINUS, tahun lulus 2003, status tesis rahasia, maka penamaan

file-nya adalah:

didikmp311020002503rp.pdf (File Tesis Preview)

didikmp311020002503rl.pdf (File Tesis Lengkap)

didikmp311020002503rt.cdr (File Poster Tesis)

didikmp311020002503rm.swf (File Demo Tesis)

53 52

Contoh 2.

Aris Nurhindarto, Nomor Pokok Mahasiswa: P31.2002.00034, angkatan 1,

mahasiswa PPS UDINUS, tahun lulus 2003, status tesis biasa, maka penamaan file-

nya adalah:

arisnp311020003403bp.pdf (File Tesis Preview)

arisnp311020003403bl.pdf (File Tesis Lengkap)

Contoh 3:

Adryan Maulana Zaki, Nomor Pokok Mahasiswa: P31.2002.00137, angkatan 2,

mahasiswa MTI UDINUS, tahun lulus 2004, status tesis sangat rahasia, maka

penamaan file-nya adalah:

ryanmzp312020013704sp.pdf (File Tesis Preview)

ryanmzp312020013704sl.pdf (File Tesis Lengkap)

b. File Executable Program, Source Code Program, dan Dokumentasi

File-file Executable Program, Source Code Program, dan Dokumentasi diletakkan

pada direktori, dengan aturan penamaan direktori sebagai berikut:

<nama>xxxayyzzzzzttsm.pdf

Keterangan:

<nama> : nama familiar penyusun Tesis diikuti huruf pertama nama yang belum

disebutkan.

Xxx : kode PPS UDINUS

yy : 2 (dua) digit terakhir tahun angkatan penyusun

a : angkatan mahasiswa (1 – n)

zzzzz : nomor urut nomor pokok mahasiswa

tt : 2 (dua) digit terkhir tahun Tesis tersebut diterbitkan

s : status kandungan Tesis.

S – Sangat Rahasia

R – Rahasia

B – Biasa

m : kode direktori berdasarkan jenis file

E – Executable file

S – Source Code file

D – Documentation file

Contoh .

Adryan Maulana Zaki, Nomor Pokok Mahasiswa: P31.2002.00137, angkatan 2,

mahasiswa MTI UDINUS, tahun lulus 2004, status tesis sangat rahasia, maka

penamaan direktorinya adalah:

a. Nama direktori untuk file-file executable program.

Ryanmzp312020013704se

b. Nama direktori untuk file-file source code program.

Ryanmzp312020013704ss

c. Nama direktori untuk file-file dokumentasi.

Ryanmzp312020013704sd

d. File Artikel Ilmiah

Untuk memudahkan pengelompokan dan seleksi, maka format penamaan Artikel

Ilmiah Tesis sebagai berikut: [Nama Mahaasiswa – Pembimbing 1- Pembimbing 2-

Judul].

Contoh: Ferry- Stefanus- Romi-Sistem Rekomendasi Promosi Produk Berdasarkan

Segmentasi Konsumen dengan Pendekatan Fuzzy C-Means dan Apriori

6.10 Halaman Depan CD-TD

Berisi informasi:

Judul Tesis

Tahun Pembuatan

Status Tesis

Penyusun

Nomor Pokok Mahasiswa

Tanda Tangan Pembimbing Utama

Nama Program

Informasi tersebut disusun simetris, rapi, dan serasi dengan ukuran huruf dan

disesuaikan dengan bidang penulisan. Warna kertas orange untuk halaman depan CD-

TD adalah orange, sedangkan halaman belakangnya warna putih dengan ukuran

masing-masing 12 cm x 12 cm. (lihat Lampiran 25)

6.11 Halaman Belakang CD-TD

Berisi abstrak dari Tesis yang ditulis dalam Bahasa Indonesia. (lihat Lampiran 26)

55 54

DAFTAR PUSTAKA

[1]. Wikipedia, 2011, http://id.wikipedia.org/wiki/

[2]. Dikti, Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan

Nasional Republik Indonesia Nomor : 163/Dikti/Kep/2007 Tentang Penataan

dan Kodifikasi Program Studi Pada Perguruan Tinggi, Jakarta: 2007.

[3]. Asosiasi Perguruan Tinggi Informatika dan Komputer (Aptikom), Peningkatan

Mutu Pembelajaran melalui Pola “Multi Sourcing” dalam Kerangka

Pelaksanaan Computing Curricula 2005 pada Program Studi Informatika dan

Komputer

[4]. Merriam Webster Dictionary, 2011, http://www.merriam-webster.com/dictionary

[5]. Dawson, Christian W., Projects in computing and information systems : a

student’s guide, Harlow: Addison- Wesley, 2009.

[6]. Berndtsson, M, dkk., Thesis Projects A Guide for Students in Computer

Scienceand Information Systems, London: Springer-Verlag London Limited,

2008.

[7]. Davis, D., dan Cosenza, R.M., Business Research for Decision Making, Belmont

PWS- KENT Publishing Company, 1993.

[8]. Kotari, C.R., Research Methodology- Methods &Techniques, New Delhi: New

Age International (P) Limited Publisher, 2004.

[9]. Blaxter, Loraine, dkk., How to Research, New York: Open University Press,

2006.

[10]. Peter Denning, (2000), "Computer Science: the Discipline," In Encyclopedia of

Computer Science (A. Ralston and D. Hemmendinger, Eds), Retrieve on 10-10-

2008.

[11]. Muhajir, Nung, Metode Penelititan Kualitatif, Yogyakarta : Penerbit Rake

Sarasin,1996

[12]. David R. Krathwohl, “A Revision of Bloom’s Taxonomy:An Overview”,

THEORY INTO PRACTICE, Volume 41, Number 4, Autumn 2002, College of

Education, The Ohio State University.

[13]. Anderson, L.W., dkk., A taxonomy forlearning, teaching, and assessing: A

revision of Bloom's Taxonomy of Educational Objectives (Complete edition),

New York: Longman, 2001.

[14]. Kuncoro, Mudradjad, Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi, Jakarta :

Erlangga, 2003.

[15]. Miarso, Yusufhadi, Penelitian Pengembangan, Jakarta: UNJ, 2004.

[16]. Lubbe, Sam,The Development of a Case Study Methodology in the Information

Technology (IT) Field: A Step by Step Approach, Durban Westville: Department

IS&T, University of Durban Westville.

[17]. Dikti, Buku Panduan Pelaksanaan Hibah Penelitian, Pengabdian kepada

Masyarakat dan Program Kreativitas Mahasiswa Edisi VII (2006), Jakarta:

Direktorat Penelitian Pengabdian kepada Masyarakat (DP2M), Direktorat

Jenderal Pendidikan Tinggi, 2006.

[18]. Stefanus S., Reverse Engineering - Teori dan Aplikasi, Semarang: Badan

Penerbit Universitas Diponegoro, ISBN :979.704.311.8, 2005.

57 56

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1

Bidang Pengetikan

Lampiran 2

Contoh Halaman Sampul Proposal Tesis

Tempat pencantuman

nomor halaman 1,5 cm 3 cm

2,5 cm 4 cm

3 cm Tempat pencantuman

nomor halaman bab 1,5 cm

Bidang pengetikan

59

PROPOSAL TESIS

SISTEM REKOMENDASI PROMOSI PRODUK

BERDASARKAN SEGMENTASI KONSUMEN DENGAN

PENDEKATAN FUZZY C-MEANS DAN APRIORI

Oleh:

FERRY HARYONO SETIAWAN

P31.2008.00594

PROGRAM PASCASARJANA

MAGISTER TEKNIK INFORMATIKA

UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

SEMARANG

2011

2,5 cm

x

y

y

2,5 cm

x

*warna dasar: orange

*diameter lambang Udinus 4cm

58

Lampiran 3

Contoh Daftar Isi Proposal Tesis

Lampiran 4

Contoh Persetujuan Proposal Tesis

(Pra-Seminar Tesis)

.

UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

PERSETUJUAN PROPOSAL TESIS

JUDUL : SISTEM REKOMENDASI PROMOSI PRODUK

BERDASARKAN SEGMENTASI KONSUMEN DENGAN

PENDEKATAN FUZZY C-MEANS DAN APRIORI

NAMA : FERRY HARYONO SETIAWAN

NPM : P31.2008.00594

Proposal ini telah disetujui untuk diseminarkan di hadapan

Komite Seminar Proposal Tesis.

Semarang, November 2010

Dr. Stefanus Santosa, M.Kom Romi Satria Wahono, M.Eng

Pembimbing Utama Pembimbing Pembantu

iii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL i

HALAMAN JUDUL ii

PERSETUJUAN PROPOSAL TESIS [pra- seminar] iii

PENGESAHAN TESIS [pasca- seminar] iv

ABSTRAK vi

DAFTAR ISI vii

DAFTAR TABEL x

DAFTAR GAMBAR xiii

DAFTAR LAMPIRAN xiv

DAFTAR ISTILAH xv

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah 7

1.3 Tujuan Penelitian 8

1.4 Manfaat Penelitian 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 11

2.1 Penelitian Terkait 11

2.1.1 Penelitian Tentang Segmentasi Konsumen 11

2.1.2 Penelitian Tentang Pemilihan Produk 12

2.2 Landasan Teori 12

2.3 Kerangka Pemikiran 24

2.4 Kerangka Teori dan Hipotesis 25

… …

BAB III METODE PENELITIAN 27

3.1 Pengumpulan Data 27

… …

JADWAL PENELITIAN 30

DAFTAR PUSTAKA 31

LAMPIRAN-LAMPIRAN 32

vii

61 60

Lampiran 5

Contoh Pengesahan Proposal Tesis

(Pasca-Seminar Tesis)

.

Lampiran 6

Contoh Halaman Sampul Tesis

UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

PENGESAHAN PROPOSAL TESIS

JUDUL : SISTEM REKOMENDASI PROMOSI PRODUK

BERDASARKAN SEGMENTASI KONSUMEN DENGAN

PENDEKATAN FUZZY C-MEANS DAN APRIORI

NAMA : FERRY HARYONO SETIAWAN

NPM : P31.2008.00594

Proposal ini telah diseminarkan di hadapan Komite Seminar Proposal Tesis

dan disetujui untuk dijadikan pedoman dalam penyusunan Tesis.

Semarang, November 2010

Dr. Stefanus Santosa, M.Kom Romi Satria Wahono, M.Eng

Pembimbing Utama Pembimbing Pembantu

Dr.-Ing. Tech Vincent Suhartono

Ketua Komite

vi

63

TESIS

SISTEM REKOMENDASI PROMOSI PRODUK

BERDASARKAN SEGMENTASI KONSUMEN DENGAN

PENDEKATAN FUZZY C-MEANS DAN APRIORI

Oleh:

FERRY HARYONO SETIAWAN

P31.2008.00594

Tesis diajukan sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar

Magister Komputer

PROGRAM PASCASARJANA

MAGISTER TEKNIK INFORMATIKA

UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

SEMARANG

2011

2,5 cm

x

x

y

y

2,5 cm

x

*warna dasar: orange

*diameter lambang Udinus 4cm

62

Lampiran 7

Contoh Halaman Punggung Tesis

Lampiran 8

Lembar Pengesahan Status Tesis

Lebar 2,5 cm Lebar 2,5 cm

2,5 cm 2,5 cm

2,5 cm 2,5 cm

x cm

x cm

x cm

y cm

y cm

x cm

x cm

y cm

y cm

atau

Catatan:

o Huruf disarankan menggunakan Times New

Roman

o Besar huruf disesuaikan ukuran punggung

halaman sampul buku Tesis

o Warna tulisan merah gelap (dark red), kecuali

logo UDINUS dapat dicetak sesuai warna

aslinya.

o Panjang x > panjang y

o Bahan halaman sampul karton tebal dilapisi

linen warna orange dan selubung plastik

transparan

o Di bagian atas tengah pada tulang belakang

buku, diberi pita (untuk penanda halaman

baca) warna merah gelap sepanjang tingginya

buku Tesis ditambah 5 cm

o Pada keempat sudut sampul tesis diberi

penutup metal (klem segitiga)

UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

PENGESAHAN STATUS TESIS

JUDUL:

Saya

(HURUF BESAR)

mengijinkan Tesis Magister Komputer ini disimpan di Perpustakaan Universitas Dian

Nuswantoro dengan syarat-syarat kegunaan sebagai berikut:

1. Tesis adalah hak milik Universitas Dian Nuswantoro

2. Perpustakaan Universitas Dian Nuswantoro dibenarkan membuat salinan untuk

tujuan referensi saja.

3. Perpustakaan juga dibenarkan membuat salinan Tesis ini sebagai bahan pertukaran

antarinstitusi pendidikan tinggi.

4. Berikan tanda sesuai dengan kategori Tesis

Sangat Rahasia (Mengandung isi tentang keselamatan atau kepentingan

Negara Republik Indonesia)

Rahasia (Mengandung isi tentang kerahasiaan dari suatu

organisasi/badan tempat penelitian Tesis ini dikerjakan)

Biasa

Disahkan oleh:

……………………………………… ……………………….……………

(Tanda Tangan Penulis) (Tanda Tangan Pembimbing Utama)

Alamat Tetap:

……………………………………… ……………………………….…….

Nama Pembimbing

………………………………………

Tanggal : …………………………… Tanggal : …………………………..

ix

65 67 64

Lampiran 9

Contoh Surat Pemberitahuan ke Perpustakaan

Catatan.

Contoh di atas adalah Tesis yang dibuat oleh mahasiswa dengan nama AHMAD JUPRI yang mengambil objek penelitian di Universitas Dian Nuswantoro. Oleh karena hasil dari Tesis ini dipandang mempunyai nilai

dan potensi untuk dikomersialkan di masa depan, dan demi kerahasiaan data objek penelitian, maka pihak

Universitas memasukkan Tesis ini dalam kategori Rahasia, sehingga surat ini diterbitkan.

Lampiran 10

Contoh Pernyataan Penulis

UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Jl. Nakula I No. 5 – 11 Semarang 50131

Telp. : (024) 3517261, 3520165, 3567010; Faks. : (024) 3569684, 3565441

homepage : http://www.dinus.ac.id ; e-mail : [email protected]

Nomor : 256/E.11/UDN.01/VIII/2011 Semarang, Maret 2011

Hal : Pemberitahuan

Lamp. : -

Kepada Yth. Pustakawan

Perpustakaan UDINUS

di tempat

Dengan hormat,

Setelah saya membaca hasil penelitian yang dilakukan mahasiswa MTI UDINUS

dengan nama AHMAD JUPRI, NPM: P31.2002.00035 di Universitas Dian

Nuswantoro dengan judul „Sistem Informasi Pendidikan Universitas Dian

Nuswantoro (SIP-UDINUS)‟, maka kami mohon untuk dikategorikan sebagai Tesis

Rahasia dalam waktu 3 (tiga) tahun, karena saya memandang Tesis ini mempunyai

potensi untuk diterapkan di institusi kami dan juga mempunyai potensi untuk

dikomersialkan di masa depan.

Demikian permohonan ini dibuat untuk menjadikan periksa.

Rektor,

Dr. Ir. Edi Noersasongko, M.Kom.

Tembusan:

- Direktur MTI UDINUS

- Para Wakil Rektor di UDINUS

- Dekan Fakultas Ilmu Komputer

UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

PERNYATAAN PENULIS

JUDUL TESIS : SISTEM REKOMENDASI PROMOSI PRODUK

BERDASARKAN SEGMENTASI KONSUMEN DENGAN

PENDEKATAN FUZZY C-MEANS DAN APRIORI

PENYUSUN : FERRY HARYONO SETIAWAN

NPM : P31. 2008.00594

“Saya menyatakan dan bertanggungjawab dengan sebenarnya bahwa Tesis ini

adalah hasil karya saya sendiri kecuali cuplikan dan ringkasan yang masing-

masing telah saya jelaskan sumbernya. Jika pada waktu selanjutnya ada pihak

lain yang mengklaim bahwa Tesis ini sebagai karyanya, yang disertai dengan

bukti-bukti yang cukup, maka saya bersedia untuk dibatalkan gelar Magister

Komputer saya beserta segala hak dan kewajiban yang melekat pada gelar

tersebut”.

Semarang, Maret 2011

FERRY HARYONO SETIAWAN

Penulis

xi

meterai

66 67

Lampiran 11

Contoh Persetujuan Tesis

Lampiran 12

Contoh Pengesahan Tesis

UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

PERSETUJUAN TESIS

JUDUL : SISTEM REKOMENDASI PROMOSI PRODUK

BERDASARKAN SEGMENTASI KONSUMEN DENGAN

PENDEKATAN FUZZY C-MEANS DAN APRIORI

NAMA : FERRY HARYONO SETIAWAN

NPM : P31.2008.00594

Tesis ini telah diperiksa dan disetujui,

Semarang, Maret 2011

Dr. Stefanus Santosa, M.Kom Romi Satrai Wahono, M.Eng

Pembimbing Utama Pembimbing Pembantu

xii

UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

PENGESAHAN TESIS

JUDUL : SISTEM REKOMENDASI PROMOSI PRODUK

BERDASARKAN SEGMENTASI KONSUMEN

DENGAN PENDEKATAN FUZZY C-MEANS DAN

APRIORI

NAMA : FERRY HARYONO SETIAWAN

NPM : P31. 2008.00594

Tesis ini telah diujikan dan dipertahankan di hadapan Dewan Penguji pada

Sidang Tesis tanggal 25 Maret 2011. Menurut pandangan kami, Tesis ini

memadai dari segi kualitas untuk tujuan penganugerahan gelar

Magister Komputer (M.Kom.)

Semarang, Maret 2011

Dewan Penguji:

H Himawan, M.Kom Ferda Ernawan, M.CS

Anggota Anggota

Mengetahui

Dr. Abdul Syukur, MM Dr.-Ing. Tech Vincent Suhartono

Direktur Pascasarjana Ketua Penguji

xiii

69 68

Lampiran 13

Contoh Abstrak dalam Bahasa Inggris

Lampiran 14

Contoh Abstrak dalam Bahasa Indonesia

ABSTRACT

One marketing strategy used is by promotion. Therefore, marketers should have

introduced an innovative promotional products according to customer

segmentation. But the determination of recommendations for promotion of

products in each consumer segment is less accurate due to be based on knowledge

of the sales transaction data that have large volume. To produce the appropriate

product recommendation for promotion on each segment of necessary historical

data processing transactions by performing the technique of data mining

techniques and analysis pengclusteran shopping cart. Research was conducted by

applying Fuzzy C-Means algorithm (FCM), which is able segmented consumer

shopping transactions into several segments where the presence of each data

point in a cluster is determined by the degree of membership. Clustering process

based on Fuzzy C-Means showed better results and more natural compared to the

cluster with a firm approach, and Apriori algorithms are able to analyze and find

relationships between items in common items purchased. Results from the

application of Fuzzy C-Means algorithm and Apriori proved accurate for the

determination of product promotion recommendations every segment of

consumers who have the same spending pattern.

Keywords: Segmentation of consumer transactions; Association items;

Recommendation product promotions, Fuzzy C-Means, Apriori

xiv + 77 pages; 13 figures; 17 tables; 2 attachment

Bibliography: 27 (2000-2011)

xviii

ABSTRAK

Salah satu strategi pemasaran yang digunakan adalah dengan promosi. Oleh

karena itu sudah seharusnya pemasar melakukan berbagai inovasi promosi produk

sesuai dengan segmentasi konsumennya. Namun penentuan rekomendasi produk

untuk promosi pada masing-masing segmen konsumen kurang akurat dikarenakan

harus berdasarkan pengetahuan dari data transaksi penjualan yang mempunyai

volume besar. Untuk menghasilkan rekomendasi produk yang sesuai untuk

promosi pada masing-masing segmen diperlukan proses pengolahan data historis

transaksi dengan melakukan teknik data mining yaitu teknik pengelompokan dan

analisis keranjang belanja. Penelitian ini dilakukan dengan menerapkan algoritma

Fuzzy C-Means (FCM), yang mampu mensegmentasi transaksi belanja konsumen

menjadi beberapa segmen dengan keberadaan tiap-tiap titik data dalam suatu

cluster ditentukan oleh derajat keanggotaan. Proses clustering berbasis Fuzzy C-

Means menunjukkan hasil yang lebih baik dan lebih alami dibandingkan dengan

proses cluster dengan pendekatan tegas, dan algoritma Apriori yang mampu

menganalisis dan menemukan hubungan kesamaan antaritem barang yang dibeli.

Hasil dari penerapan algoritma Fuzzy C-Means dan Apriori terbukti akurat untuk

penentuan rekomendasi promosi produk tiap-tiap segmen konsumen yang

mempunyai pola belanja sama.

Kata kunci: Segmentasi transaksi konsumen; Asosiasi item barang; Rekomendasi

promosi produk, Fuzzy C-Means, Apriori

xiv + 72 halaman; 13 gambar; 17 tabel; 2 lampiran

Daftar acuan: 27 (2000-2011)

xix

70 71

Lampiran 15

Contoh Acknowledgments

Lampiran 16

Contoh Daftar Isi Tesis

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL i

HALAMAN JUDUL ii

PENGESAHAN STATUS TESIS iii

PERNYATAAN PENULIS iv

PERSETUJUAN TESIS v

PENGESAHAN TESIS vi

ABSTRACT vii

ABSTRAK ix

ACKNOWLEDGMENTS x

DAFTAR ISI xi

DAFTAR TABEL xii

DAFTAR GAMBAR xiii

DAFTAR LAMPIRAN xiv

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah 7

1.3 Tujuan Penelitian 8

1.4 Manfaat Penelitian 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 11

2.1 Penelitian Terkait 11

2.1.1 Penelitian Tentang Segmentasi Konsumen 11

2.1.2 Penelitian Tentang Pemilihan Produk 12

2.2 Landasan Teori 12

2.3 Kerangka Pemikiran 24

2.4 Kerangka Teori dan Hipotesis 25

… …

BAB III METODE PENELITIAN 27

3.1 Pengumpulan Data 27

… …

BAB IV ANALISIS SISTEM REKOMENDASI PRODUK (SRP) 37

4.1 Identifikasi Parameter Sistem Rekomendasi Produk 37

4.2 Klasifikasi Parameter Sistem Rekomendasi Produk 50

… …

BAB V PENGUKURAN MODEL SRP BERBASIS FCM- APRIORI 77

…..

BAB IX PENUTUP 150

5.1 Kesimpulan 150

5.2 Saran 152

DAFTAR PUSTAKA 154

LAMPIRAN-LAMPIRAN 110

xix

ACKNOWLEDGMENTS

Tesis dengan judul “SISTEM REKOMENDASI PROMOSI PRODUK BERDASARKAN

SEGMENTASI KONSUMEN DENGAN PENDEKATAN FUZZY C-MEANS DAN

APRIORI” ini dapat penulis selesaikan sesuai rencana karena dukungan dari berbagai pihak

yang tidak ternilai besarnya. Oleh karena itu penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan pimpinan dalam hidupku

2. Istriku Venny, anak-anakku Alevia Charista Setiawan dan Fiony Gracia Setiawan atas

doa dan dukungannya.

3. Bapak Dr. Ir. Edi Noersasongko, M.Kom selaku Rektor Universitas Dian Nuswantoro.

4. Bapak Dr. Abdul Syukur selaku Direktur MTI Universitas Dian Nuswantoro

5. Bapak Dr. Stefanus Santosa, M.Kom dan Romi Satria Wahono, M.Eng selaku dosen

dan pembimbing Tesis yang telah memberikan pengetahuan dan bimbingannya dalam

penyusunan Tesis ini.

6. Bapak Ir. Hartono dan Ibu Helen Muljono selaku pimpinan Pasar Swalayan ADA yang

telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk melanjutkan studi.

7. Keluarga besar Pasar Swalayan ADA Semarang sebagai sumber inspirasi bagi penulis

dan yang telah memberikan ijin bagi penulis untuk melakukan penelitian.

8. Semua pihak yang telah membantu penulis dan tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari adanya keterbatasan penelitian ini, maka kritik, saran, dan masukan yang

membangun akan sangat membantu penulis dalam penelitian selanjutnya. Semoga tulisan ini

dapat bermanfaat bagi ilmu pengetahuan dan pembaca.

Semarang, Maret 2011

Penulis

xviii

73 72

Lampiran 17

Contoh Daftar Gambar

Lampiran 18

Contoh Daftar Tabel

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Model Perilaku Konsumen 1

Gambar 2.1 Skema Proses Data Mining 15

Gambar 2.2 Bidang Ilmu Data Mining 15

Gambar 2.3 Mind Map Data Mining 16

Gambar 2.4 Chart hasil kategori keluarga miskin 20

Gambar 2.5 Ilustrasi Algoritma Apriori 22

Gambar 3.1 Grafik segmentasi transaksi konsumen 39

Gambar 3.2 Activity diagram sistem rekomendasi promosi produk 45

Gambar 3.3 Tampilan Sistem Rekomendasi Produk 46

Gambar 4.1 Tingkat akurasi sistem rekomendasi segmen ke-1 56

Gambar 4.2 Tingkat akurasi sistem rekomendasi segmen ke-2 56

xx

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Segmentasi Manfaat Pasar Pasta Gigi 4

Tabel 1.2 Segmentasi konsumen pada produk kategori susu

(AcNielsen, 2003) 5

Tabel 2.1 Analisis hasil uji coba kasus 19

Tabel 2.4 ... ..

Tabel 2.5 ... ..

Tabel 2.6 ... ..

Tabel 2.7 ... ..

Tabel 3.1 ... ..

Tabel 4.1 ... ..

Tabel 4.2 Hasil pengukuran sistem rekomendasi promosi produk

segmen ke-2 54

Tabel 4.3 Hasil pengukuran sistem rekomendasi promosi produk

segmen ke-3 55

xxi

75 74

Lampiran 19

Contoh Daftar Lampiran

Lampiran 20

Contoh Daftar Istilah

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Source Code proses segmentasi transaksi 61

Lampiran 2 Source Code proses asosiasi data sub departemen 66

xxii

DAFTAR ISTILAH

FCM - Fuzzy C-Means

PWP - Purchase With Purchase

.

.

.

xxiii

77 76

Lampiran 21

Contoh Pengetikan Teks

Catatan :

(1) Kata asing (bukan Bahasa Indonesia) ditulis miring, kecuali bila terletak di dalam kurung. Tanda kurung

buka „(„ rapat dengan huruf yang mengikutinya, sedangkan tanda kurung tutup „)‟ rapat dengan huruf sebelumnya.

(2) Tanda baca koma rapat terhadap r, tetapi berjarak satu ketukan kosong terhadap huruf s

(3) Tanda baca titik rapat terhadap huruf yang mendahuluinya, tetapi berjarak satu ketukan kosong terhadap huruf yang mengikutinya.

(4) Tanda baca titik dua rapat terhadap h, tetapi berjarak satu ketukan kosong terhadap huruf b

(5) Tanda baca titik koma rapat terhadap huruf yang mendahuluinya, tetapi berjarak satu ketukan kosong terhadap huruf yang mengikutinya. Prinsipnya semua tanda baca rapat dengan kata sebelumnya.

Lampiran 22

Contoh Daftar Acuan

DAFTAR PUSTAKA

[1]. Hamidah., http://www.scribd.com/doc/36081521/manajemen-hamidah.

Perilaku konsumen dan tindakan pemasaran. [Online] 2004. [Cited: 10

23, 2010.]

[2]. Lis Hendriani., Inovasi Program Promosi Untuk Sales. Jakarta :

AcNielsen, 2007.

[3]. Peter, J. Paul and Olson, Jerry C., Consumer Behaviour Perilaku

Konsumen dan Strategi Pemasaran. Jakarta : Penerbit Erlangga, 2000.

[4]. Widyatama., Segmentasi Pasar. [Online] 2008. [Cited: 07 21, 2010.]

(http://dspace.widyatama.ac.id/bitstream/handle/10364/999/bab2b.pdf?seq

uence=10 ).

[16]. Tom Brijs,et.al., "Using Shopping Baskets to Cluster Supermarket

Shopper." bussiness, 2000, p. 4.

[17]. Liu, Duen-Ren and Shih, Ya-Yueh., "Integrating AHP and data mining for

product recommendation." Hsinchu, Taiwan : Elsevier, 2004.

[18]. Turban, E., dkk., Decision Support System and Intelligent Systems.

Yogyakarta : Andi Offset, 2005.

[19]. Pramudiono, I., Indo Datamining. http://datamining.japati.net. [Online]

2006. [Cited: 06 21, 2010.]

ii

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

.

.

. 2.1 Penelitian Terkait

.

.

Dalam penelitiannya, Yiyang dan Balaji melakukan pengelompokan transaksi web

konsumen menggunakan algoritma clustering “pattern-based” dan YACA yang

menghasilkan itemset untuk masing-masing kelompok tersebut. Kandidat itemset tersebut dihasilkan dari algoritma asosiasi seperti Apriori[5]…….

…….

Data mining memiliki akar yang panjang dari bidang ilmu seperti kecerdasan buatan (artificial intelligent), machine learning, statistik, database dan juga information

retrieval [21].

.

.

2.1.1 Rekayasa Pengetahuan

. Sebagai sebuah program komputer, sistem pakar berbeda dengan program

komputer konvensional dalam beberapa komponen pembentuknya. Komponen-

komponen utama dari suatu sistem pakar adalah: basis pengetahuan, mesin inferensi, mekanisme antarmuka pemakai (termasuk fasilitas penjelasan) dan data.

……………………………… akuisisi pengetahuan; pengembangan sistem pakar;

………………………………………….

19

3 baris kosong 2 baris kosong

2 baris kosong

1 baris kosong (2)

(1)

(3)

(5)

(4)

1,5 cm

nomor halaman

Spasi 1.5

79 78

Lampiran 23

Format Penulisan Artikel Ilmiah

JUDUL ARTIKEL

Nama Mahasiswa, Nama Dosen Pemb. 1, Nama Dosen Pemb.2

Pascasarjana Teknik Informatika Universitas Dian Nuswantoro

ABSTRACT

Abstract abstract abstract abstract abstract abstract abstract abstract abstract abstract

abstract abstract abstract abstract abstract abstract abstract abstract abstract abstract

abstract abstract abstract abstract abstract abstract abstract abstract abstract abstract

abstract abstract abstract abstract abstract abstract abstract abstract abstract abstract

abstract abstract abstract abstract abstract abstract abstract abstract abstract abstract

abstract abstract abstract abstract abstract abstract abstract abstract abstract abstract

abstract abstract abstract abstract abstract abstract abstract abstract abstract abstract

abstract abstract abstract abstract abstract abstract abstract abstract abstract abstract

abstract abstract abstract abstract abstract abstract abstract abstract abstract abstract

abstract abstract abstract abstract abstract abstract abstract abstract abstract abstract

abstract abstract abstract abstract abstract abstract.

Key words : keywords1, keywords 2,

1. PENDAHULUAN Ukuran kertas A4, format 1 kolom dengan marjin inside 3 cm, outside 2 cm, atas 2,5

cm, marjin bawah 3 cm dan header 1,5 cm, dan footer 2 cm. Huruf yang digunakan

adalah Times New Roman dengan jarak antarbaris 1 spasi. Untuk Judul

Penelitian:berukuran 14 poin (bold), sedangkan untuk semua bagian tulisan yang lain

berukuran 11 poin. Khusus untuk header dan footer jenis hurufnya Arial 11 poin.

Penulis terdiri dari mahasiswa dan dosen pembimbing yang ditulis tebal (bold), dan

diikuti keterangan Pascasarjana Teknik Informatika Udinus (font reguler).

Abstrak ditulis dengan bahasa Inggris (cetak miring, 1 spasi) maksimum 200 kata

dan di bawahnya dicantumkan Keywords sesuai bidang kajian dan topik penelitian.

Jumlah halaman keseluruhan artikel maksimum 15 halaman. Paragraf pertama dari

setiap subjudul tanpa indentasi, sedangkan paragraf kedua dan seterusnya ada indentasi

(left indent) 4 karakter ke kanan.

Bagian Pendahuluan diawali dengan judul ’1. PENDAHULUAN’ (CAPITAL

BOLD, 1 spasi) yang dilengkapi dengan unsur a) Latar Belakang, b) Rumusan

Masalah, c) Tujuan, dan d) Manfaat.

2. TINJAUAN PUSTAKA

Bab 2 berisi empat subjudul besar yang dapat dirinci lagi oleh mahasiswa menjadi sub-

subjudul, yakni 1) Penelitian Terkait, 2) Landasan Teori, 3) Kerangka Pemikiran (untuk

Penelitian Rekayasa/R&D dan Nonrekayasa), dan 4) Kerangka Teori dan Hipotesis

(untuk Penelitian Nonrekayasa seperti korelasi/eksperimen).

2.1 Subjudul Penelitian yang Relevan

2.2 Subjudul Landasan Teori

2.3 Subjudul Kerangka Pemikiran

2.4 Subjudul Kerangka Teori dan Hipotesis

3. METODE PENELITIAN (bukan metodologi penelitian)

Bab ini berisi tahapan- tahapan penelitian, teknik penelitian, alat- alat yang digunakan

baik dalam pengumpulan data, analisis, desain, pengembangan, maupun pengujian dan

penarikan kesimpulan; lokasi objek penelitian, data/informasi yang diperlukan, dan

waktu yang digunakan pada setiap tahapan.

4. [HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN]

Bab ini berisi uraian tentang hasil penelitian yang dapat berupa produk, sistem, model,

formula, rumus, teori, dan sebagainya. Oleh sebab itu nama judul dan subjudul bab

dapat disesuaikan dengan konten dan karakteristik penelitian, tidak harus ‘hasil

penelitian dan pembahasan’.

5. KESIMPULAN DAN SARAN/REKOMENDASI

Bab ini berisi jawaban terhadap tercapai atau tidaknya tujuan penelitian serta temuan-

temuan baru yang diperoleh saat penelitian. Bila ada hal yang perlu ditindaklanjuti

tuliskan sebagai ‟Saran‟ atau ‟Rekomendasi‟

6. PENUTUP

Bab ini berisi ucapan terimakasih terhadap pihak- pihak yang telah membantu dalam

proses penelitian (Acknowledgement).

PERNYATAAN ORIGINALITAS

“Saya menyatakan dan bertanggung jawab dengan sebenarnya bahwa Artikel ini adalah

hasil karya saya sendiri kecuali cuplikan dan ringkasan yang masing-masing telah saya

jelaskan sumbernya”

[Nama Mahasiswa – NPM]

81 80

DAFTAR PUSTAKA

Referensi harus dinyatakan di dalam teks dengan nomor yang dilengkapi oleh tanda

kurung siku, seperti [1],[2],[3]. Rujukan ke penulis cukup dengan hanya menuliskan

nama belakangnya saja. Jika ada 2 atau lebih penulis, hanya penulis pertama saja yang

disebutkan dan diikuti dengan et al.

Daftar pustaka diberi nomor urut berdasarkan abjad nama belakang penulis dan

ditulis pada akhir artikel setelah acknowledgement dan apendiks (jika ada). Setiap

nomor referensi berhubungan dengan satu referensi. Referensi yang berbeda dengan

penulis yang sama harus ditulis dengan nomor yang berbeda. Contoh daftar pustaka

dapat dilihat sebagai berikut.

[1] E. Barnad and D. Casasent, Shift Invariance and the Neocognitron, in Neural

Networks, Band 3, S. 403-410, Pergamon Press, 1990.

[2] K. Fukushima, Handwritten Aplhanumeric Character Recognition by the

Neocognitron, IEEE Trans. on Neural Networks, Vol. 2, No. 3, May 1991

CATATAN

1. Jangan menempatkan subjudul di baris paling akhir suatu halaman.

2. Bila ada Tabel atau gambar yang terpotong di geser dengan cara

membesarkan atau mengecilkannya, jangan sampai ada bagian halaman yang.

kosong. Bila terpaksa harus memindah/ menggeser teks bisa juga dilakukan

selama tetap bersambung dengan tabel atau gambarnya.

3. Judul Tabel berada di atas tabel; judul gambar/grafik/selain tabel berada di

bawah.

4. Semua Judul gambar, tabel, hingga subjudul teks berformat ”Title Case”

kecuali untuk kata sambung seperti : yang , dan, dalam, ke, dari, dan

sebagainya.

5. Hindari penggunaan kata depan/ sambung di awal kalimat (pada, di, dalam,

dari, dsb.) dan penggunaan kata tanya (dimana, mengapa, dsb.) untuk

memperkecil kemungkinan kesalahan tata bahasa.

6. Bila ada conversi dari file pdf harap dirapikan.

7. Untuk pemerian tidak menggunakan bullets tetapi gunakan angka 1 dengan

rincian a. Bila ada rincian lagi gunakan 1), a), dan seterusnya.

Contoh: 1.... dengan metode sebagai berikut.

a. Eksperimen yang terdiri dari:

1) pengumpulan data,

2) analisis data, dengan tahapan:

a) penyaringan (filtering),

b. Korelasi,.... dan seterusnya

Lampiran 24

Contoh Poster Penelitian Rekayasa (R&D)

83 82

Lampiran 25

Contoh Halaman Depan CD-TD

Lampiran 26

Contoh Halaman Belakang CD-TD

ABSTRAK

Salah satu strategi pemasaran yang digunakan adalah dengan promosi.

Oleh karena itu sudah seharusnya pemasar melakukan berbagai inovasi

promosi produk sesuai dengan segmentasi konsumennya. Namun penentuan

rekomendasi produk untuk promosi pada masing-masing segmen konsumen

kurang akurat dikarenakan harus berdasarkan pengetahuan dari data transaksi

penjualan yang mempunyai volume besar. Untuk menghasilkan rekomendasi

produk yang sesuai untuk promosi pada masing-masing segmen diperlukan

proses pengolahan data historis transaksi dengan melakukan teknik data mining

yaitu teknik pengclusteran dan analisis keranjang belanja. Penelitian ini

dilakukan dengan menerapkan algoritma Fuzzy C-Means (FCM), yang mampu

mensegmentasi transaksi belanja konsumen menjadi beberapa segmen dimana

keberadaan tiap-tiap titik data dalam suatu cluster ditentukan oleh derajat

keanggotaan. Proses clustering berbasis Fuzzy C-Means menunjukkan hasil

yang lebih baik dan lebih alami dibandingkan dengan proses cluster dengan

pendekatan tegas, dan algoritma Apriori yang mampu menganalisis dan

menemukan hubungan kesamaan antar item barang yang dibeli. Hasil dari

penerapan algoritma Fuzzy C-Means dan Apriori terbukti akurat untuk

penentuan rekomendasi promosi produk tiap-tiap segmen konsumen yang

mempunyai pola belanja sama.

SISTEM REKOMENDASI PROMOSI PRODUK BERDASARKAN

SEGMENTASI KONSUMEN DENGAN PENDEKATAN FUZZY

C-MEANS DAN APRIORI

Ferry Haryono Setiawan

P31.2008.00594

Semarang, Maret 2011

Dr. Stefanus Santosa, M.Kom

Pembimbing

PROGRAM PASCASARJANA

MAGISTER TEKNIK INFORMATIKA

UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

SEMARANG

2011

12 cm

12

cm

85 84

Lampiran 27

Dosen Pascasarjana Konsentrasi Teknik Informatika

NO NAMA DAN GELAR 1 Dr. Abdul Syukur, MM

2 Dr. Eng Yuliman Purwanto 3 Dr. -Ing. Vincent Suhartono

4 Dr. Stefanus Santosa, M.Kom.

5 Dr. Suprapedi, M.Eng. 6 M. Hariadi ST., M.Sc., Ph.D.

7 M. Arief Soeleman, M.Kom. 8 Romi Satria Wahono, M.Eng.

9 Y. Tyas Catur Pramudi, S.Si, M.Kom.

10 H. Himawan, M.Kom. 11 Edi Mulyanto, S.Si, M.Kom.

12 Hendro Subagyo, M.Eng. 13 Guruh Fajar Shidik, M.C.S.

14 Catur Supriyanto, M.C.S. 15 Ricardus Anggi Pramunendar, M.C.S.

BIMBINGAN DAN KONSULTASI

UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

TESIS

TOPIK : ................................................................................

................................................................................

................................................................................

NAMA : ................................................................................

N.P.M : ................................................................................

Semarang, ...........................................

Pembimbing Utama Pembimbing Pembantu

86

CATATAN

BIMBINGAN DAN KONSULTASI

PEMBIMBING UTAMA

No Tanggal Catatan Bimbingan Tanda Tangan

No Tanggal Catatan Bimbingan Tanda Tangan

No Tanggal Catatan Bimbingan Tanda Tangan

No Tanggal Catatan Bimbingan Tanda Tangan

CATATAN

BIMBINGAN DAN KONSULTASI

PEMBIMBING PEMBANTU

No Tanggal Catatan Bimbingan Tanda Tangan

No Tanggal Catatan Bimbingan Tanda Tangan

No Tanggal Catatan Bimbingan Tanda Tangan

No Tanggal Catatan Bimbingan Tanda Tangan