handout app system

Upload: melda-enjoy-aj-mahardita

Post on 06-Jul-2018

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 Handout APP System

    1/74

  • 8/17/2019 Handout APP System

    2/74

  • 8/17/2019 Handout APP System

    3/74

    Umum

    Dalam perencanaan dituntut dapat dihasilkan . jalan yang baik?

    Jalan yang baik adalah jalan yang mampu menahan/mendukung gaya- 

    gaya distruktif (merusak) dari muatan lalulintas yang diperkirakan akan

    lewat dan menahan pengaruh cuaca

    Kriteria jalan baik :

      stabilitas tinggi

      daya tahan lama (durabilitas) yang tinggi

      fleksibilitas tinggi

     

    keamanan yang tinggi

      impermeabilitas

      workability yang tinggi

      ketahanan terhadap kelelahan

    -------- tinjauan dari lapis keras

    Stabilitas yang tinggi

    Stabil --- mampu mendukung muatan lalulintas tanpa mengalami

    pecah-pecah atau gangguan lain

    • sesuatu yang tidak berubah

    • kondisi yang tetap

    Lapis keras yang stabil adalah yang tidak pernah mengalami deformasi

    ( b h b t k)

  • 8/17/2019 Handout APP System

    4/74

    rendahnya stabilitas campuran agregat aspal biasanya berupa gelombang

    alur (rutting ) atau bleeding .

    Durable : daya tahan lama yang tinggi

    mampu menahan gaya-gaya dari cuaca dan ausan-ausan tanpa

    terjadi dekomposisi, disintegrasi dan degradasi -water, fuel,

    moisture, temperature changing

    dekomposisi : hilangnya batu-batu halus, tetapi batu masih

    kompak dan kasar, bahan perekat habis

    disintegrasi : lepasnya batuan-batuan --- raveling

    degradasi   : perubahan gradasi campuran akibat pecahnya

    batuan kasar oleh beban lalulintas dan cuaca.

    Fleksibilitas tinggi 

    Kelenturan (fleksibilitas ) adalah kemampuan lapis perkerasan untuk

    menyesuaikan perubahan bentuk yang terjadi dibawahnya (fondasi

    maupun tanah dasar) tanpa mengalami retak-retak; termasuk jika

    terjadi penurunan (settlement ) yang cukup tinggi

    misal : pada saat pemadatan (compaction ) pada lapis fondasi

    kurang padat, dan setelah ada pembebanan oleh

    lalulintas terjadi penurunan

    Jika kondisi ini diikuti turunnya lapis keras secara

    keseluruhan tanpa timbul retak-retak, maka kons-truksi

  • 8/17/2019 Handout APP System

    5/74

    Kekesatan campuran aspal agregat adalah tahanan gesek yang

    diberikan oleh permukaan perkerasan sehingga roda kendaraan

    tidak akan mengalami slip (tergelincir), baik pada waktu basah

    maupun kering. Untuk tahanan gesek yang baik, tapak roda

    kendaraan harus dapat menjaga hubungan dengan partikel agregat

    dari selimut air yang berada dipermukaaan perkerasan.

    Jalan dalam rangka melayani lalulintas mempunyai angka keamnan

    yang tinggi terhadap penggelinciran terutama saat hujan --- angka

    gesek kecil (licin) tetapi dapat dilalui dengan aman

    Ketahanan terhadap kelelahan (fatigue resistance )

    Ketahan terhadap kelelahan adalah ketahan dari campuran aspal

    agregat dalam menerima beban berulang tanpa terjadi kelelahan

    yang berakibat timbulnya retak-retak pada campuran beraspal.

    Ketahan terhadap kelelehan pada campuran aspal agregat

    dipengaruhi oleh rongga udara dan kekentalan (viskositas) bitumen.

    Kemudahan dikerjakan (workability )

    Kemudahan pelaksanaan menggambarkan mudahnya suatu

    campuran aspal agregat untuk diproduksi, dihamparkan dan

    dipadatkan, sehingga diperoleh kekuatan campuran yang

    diharapkan. Kemudahan pelaksanaan dapat dikembangkan dengan

    mengubah parameter desain dan komposisi material campuran.

  • 8/17/2019 Handout APP System

    6/74

    Seluruh susunan lapis keras lentur tersebut dirancang mampu

    mendukung :

      beban lalu lintas

      beban cuaca

    --- setiap lapis mempunyai kualitas tinggi dapat dicapai dengan :

      material terpilih (kualitas tinggi) ----- spesifikasi

     

    pelaksanaan

      ketepatan pelaksanaan

    Dalam pelaksanaan yang terkait :

    -.. peralatan yang digunakan

    • kondisi peralatan

    • jenis alat

    • pemilihan peralatan (yang tepat)

    -.. ketrampilan operator peralatan.

  • 8/17/2019 Handout APP System

    7/74

    Jenis-jenis konstruksi lapis keras lentur

    Lapis permukaan (surface course )

    a. Mempunyai daya dukung:

      lapis beton aspal (asphaltic concrete ), umum dikenal LASTON – AC-

    BC

     

    Hot Rolled Asphalt (HRA) ---- HRS BC

     

    Split Mastic Asphalt (SMA)

      Porous Asphalt (PA)

    b. Sebagai surface treatment:  

      lapis tipis beton aspal (hot rolled sheet, HRS WC ), umum:

    LATASTON; AC WC

      lapis penetrasi Macadam (LAPEN)

      lapis tipis aspal pasir (LATASIR, Sand sheet )

     

    Burda

      Burtu

    Lapis fondasi atas (base course )

    -. Laston Atas, AC-Base; ATB ( Asphalt treated base ) hotmix - bound

    -. Lapis Pondasi Agregat Klas A - unbound - granulair

    -. Lapis Pondasi Agregat Klas B

    -. MACADAM

  • 8/17/2019 Handout APP System

    8/74

    -. Telford

    -. Dll

    Subgrade (tanah dasar)

      Tanah asli

      Tanah dengan perbaikan (peningkatan kualitas tanah):

    -. stabilisasi mekanis

    -. stabilisasi kimiawi (+ kapur dan semen; bahan kimia lain)

    -. geotextile

    Dari jenis-jenis konstruksi tersebut yang membutuhkan makanisasi

    (peralatan berat) secara penuh dalam pelaksanaan, karena tuntutan

    mutu hasil yang tinggi :

    -. Lapis permukaan : LASTON

    SMA (0/5, 0/11, 0/14)

    LATASTON

    LATASIR

    -. Lapis fondasi atas : LASTON ATAS – ATB

    LPA Klas A

    LPA Klas B

    -. Lapis fondasi bawah : LPA Klas B

    LPA Klas C (sirtu)

  • 8/17/2019 Handout APP System

    9/74

    Pelaksanaan Perkerasan TKS - 9

    Proses Pelaksanaan Konstruksi Lapis Keras

    Material 1

    Material 2

    Material 3

    Material n

    Pencampuranmaterial di

    Base camp

    Pengangkutanke lokasi

    proyek

    Pemadatan(compaction )

    Penghamparan

    Peralatan yang di perlukan selama proses:

     Aggregate

    ProcessingPlant (APP)

     Aspal: 

     Asphalt MixingPlant (AMP)

    Dump truck 

     Aspal: Asphalt

    Finisher

    hree Wheel Roller

    andem Roller,Pneumatic tire Roller

    LPA: Grader,Loader, Dumptruck

    LPA: MotorGrader

  • 8/17/2019 Handout APP System

    10/74

    Lapis Permukaan dengan Campuran Aspal (Hot mix )

    Jenis : Beton Aspal ( Asphaltic Concrete ) / Laston

    Stone/Split Mastic Asphalt (SMA)

    HRS (Hot Rolled Sheet) / Lataston

    Latasir

    Material/bahan :

    Jenis :

    1. Agregat (batu pecah)

    -. Agregat kasar (Coarse Aggregate , CA)

    tertahan saringan # 8 (2,36 mm)

    -. Agregat halus (Fine Aggregate , FA)

    lolos saringan # 8 dan

    tertahan saringan # 200 (75 mikron)

    -. Filler (FF) --- abu batu, kapur, semen

    lolos saringan # 200

    2. Aspal (Asphalt cement, AC)

    -. AC 60/70 --- landas pacu, arteri klas I, tol

    -. AC 80/100 --- jalan kolektor, kabupaten

    Komposisi material

    1. Laston / Beton Aspal (AC)

    -. Agregat (terhadap total campuran aspal)

  • 8/17/2019 Handout APP System

    11/74

  • 8/17/2019 Handout APP System

    12/74

    Penghamparan Material

    alat yang digunakan : Asphalt Finisher

    pendukung : - Asphalt Sprayer

    - Compressor

    syarat : -. suhu campuran dipertahankan

    -. penghamparan sesuai dengan temperatur disyaratkansebelum pemadatan awal

    -. ketebalan yang tepat

    -. kemiringan sesuai rencana

    -. penyetelan alat yang tepat.

    Pemadatan :

    alat digunakan : Three Wheel Roller

    Pneumatic Tire Roller

    pendukung : Water Tanksyarat : -. pemadatan dengan suhu yang tepat

      pemadatan awal (breakdown rolling )

    minimum 110 C

      pemadatan antara (intermediate rolling )

    suhu 90 - 110 C

      pemadatan akhir (finishing )

    saat lapisan punya kondisi yang memungkinkan

  • 8/17/2019 Handout APP System

    13/74

    SISTEM PRODUKSI AGREGAT

    ( Aggregate Processing Plant )

    DEFINISI

    Suatu sistem rangkaian beberapa alat berat yang terdiri dari alat

    pemecah batu (stone crusher ) dan alat pendukung lain-nya.

    TUJUAN

    untuk mendapatkan butir-butir batu (pecah) dalam  jumlah  dan

    perbandingan yang direncanakan yang sesuai dengan gradasi yang

    diinginkan.

    Gradasi adalah perbandingan jumlah berat butir-butir batu yang

    tersusun menurut besar butirnya ---- sulit mengukur satu per satu ---

    - % jumlah berat batir batu yang dipisahkan dengan ayakan ---- %

    berat tertinggal pada suatu ayakan tertentu terhadap total beratbatu.

    Syarat Agregat (batuan) sebagai bahan konstruksi jalan :

    1. gradasi 

    dikenal : -. gradasi terbuka (open graded aggregate )

    -. gradasi rapat (dense graded aggregate )

    -. Gradasi senjang (gap graded )

  • 8/17/2019 Handout APP System

    14/74

    2. bentuk butir 

    dikenal : -. bulat (rounded )

    -. semi bulat (semi rounded )

    -. angular (dibatasi banyak bidang)

    syarat untuk mencapai kepadatan dan kekokohan konstruksi

    yang maksimal --- bentuk bersegi dan tidak terlalu pipih 

    3. tingkat keausan  --- dengan mesin Los Angeles-. jalan raya < 40%

    -. landas pacu < 30%

    4. kelekatan terhadap aspal --- surface chemistry

    (hydrophobic; exudative characteristic), surface roughness

    STRUKTUR APP 

    Terdiri dari 3 (tiga) komponen :

    1. alat pemecah batu ( Stone Crusher )

    2. alat penyaring (screen; scalping )untuk memisahkan hasil pecahan batu dengan diameter

    tertentu

    3. alat penyaluran ( feeder )

    menyalurkan dari hopper  ke stone crusher  maupun dari stone

    crusher  ke tempat lain (stone crusher lain atau ke stock pile)

  • 8/17/2019 Handout APP System

    15/74

  • 8/17/2019 Handout APP System

    16/74

    Cara pemecahan 

    1. Tekanan ( pressure ) 2. Geseran ( shearing )

    3. Pukulan ( Impact ) 4. Gerusan ( Rubbing )

    5. Attrition

  • 8/17/2019 Handout APP System

    17/74

    Crushing Ratio ( CR )

    Definisi : nilai banding antara diameter maksimum agregat yang akan

    dipecah dengan diameter maksimum agregat hasil pecahan

    dari stone crusher

    Outputmax

    Inputmax

    D

    DCR    

    Kegunaan CR :1. menentukan tingkat produktivitas Stone Crusher

    2. membentuk hasil pecahan batunya : kubus, pipih, panjang

    JENIS ALAT PEMECAH BATU

    Berdasarkan fungsinya Alat Pemecah Batu (Stone Crusher ) :

    1. pemecahan tahap pertama ( primary crusher  )

    2. pemecahan tahap kedua ( secondary rusher )

    3. pemecahan tahap ketiga ( tertiary crusher ) ---- bila masih di-perlukan

    gradasi yang lebih halus

    Jenis alat berat yang biasa digunakan :

    (tidak selalu harus, bisa dikembangkan/kombinasi)

    1. untuk primary crusher :

    -. Jaw Crusher -. Impact Crusher

    -. Gyratory Crusher

    2. untuk secondary crusher :

    -. Cone Crusher -. Hammer mill

  • 8/17/2019 Handout APP System

    18/74

    PROSES PEMECAHAN BATU

    1. Close Circuit

     Agregat dimasukkan ke Stone Crusher (SC) bagian yang over-size

    diproses kembali ke SC tersebut, biasanya dikerjakan oleh secondarycrusher

    2. Open Circuit

     Agregat yang dimasukkan ke SC bagian yang oversize tidak diproses

    kembali ke SC

    Besarnya nilai CR :

    11

    D

    DCR     22

    D

    DCR      33

    D

    DCR     

    D1 (input)

    D4 (output)

    D2 

    D3 

    D3’ (oversize)Close Circuitfeeder

    feeder

    PrimaryCrusher

    SecondaryCrusher

    TertiaryCrusher

  • 8/17/2019 Handout APP System

    19/74

    J AW CRUSHER  

    Sifat yang dimiliki1. populer untuk primary crusher (juga dapat untuk secon-dary crusher)

    2. bertujuan mengurangi besar ukuran batu tahap pertama, dan cocok

    untuk memecah batu yang keras ( ult = 2500 kg/cm2)

    3. sederhana dan ekonomis dalam konstruksinya

    4. tenaga yang dibutuhkan kecil

    5. tipe pemecahan batu : tekanan ( pressure )

    6. mempunyai nilai CR = 9

  • 8/17/2019 Handout APP System

    20/74

    Bagian-bagian penting

    (lihat gambar)a. toggle plate  (1),

    b. Pitman arm  (2), tempat terpasangnya moveble jaw 

    c. dua buah rahang

    (3) rahang tetap (fixed jaw )

    (3a) rahang yg digerakkan sumbu (moveble swing jaw )keduanya dilapisi lapisan (lining) dari baja keras yang bergelombang

    memanjang; dapat diganti jika sudah aus, dapat dibalik, dapat

    diperbaiki dengan las.

    dalam kedudukan (3) dan (3a) membentuk corong, pada bagian atas

    disebut feed opening  (A), menentukan ukuran crusher;

    pada bagian bawah disebut discharge opening  (B)

    d. exentric shaft  (4),

    e. baut penyetel/adjustment  (5), untuk mengatur lebar buka-an crusher

    f. Roda Penggerak

    Cara kerja-. batu yang akan dipecah dari hopper dimasukkan melalui feed opening  

    (A)

    -. bagian moveble jaw (3a), akibat gerakan putaran dari exentric shaft(5) menggerakkan pitman arm naik turun dan oleh karena ditahan

    toggle plate (1) menimbulkan resultante gerakan mendekat - menjauh

    dari moveble jaw ke arah fixed jaw (3) ---- gerakan giratory ---

  • 8/17/2019 Handout APP System

    21/74

    Jenis Jaw Crusher

    1. Berdasarkan jumlah toggle plate :

    -. single togle jaw crusher

    -. double togle jaw crusher

    membatasi gerakan moveble jaw hanya maju mundur saja karena

    pitman arm diletakkan sentris dengan kedua togle

    2. Berdasarkan bentuk rahang :

    -. flat (datar) -. bellied (melengkung)

    Jenis-jenis jaw Crusher:

  • 8/17/2019 Handout APP System

    22/74

  • 8/17/2019 Handout APP System

    23/74

    Kapasitas Jaw Crusher 

    secara teoritis dihitung dengan rumus :

     

     

      60

    tan.2

    .2n

    bslC   

    dengan :C : kapasitas ( m3/jam )

    l : lebar discharge opening ( m )

    s : jarak gerakan jaw ( m )

    b : panjang discharge opening ( m )

  • 8/17/2019 Handout APP System

    24/74

    Disamping itu dapat dihitung dengan menggunakan tabel yang biasanya

    diberikan pada alat berat, antara lain pada Tabel 1.

    ---- makin besar setting maka makin besar produksinyasebagai gambaran : untuk crusher ukuran 14 " x 24 " pada setting 2"

    kapasitasnya 20 ton/jam sedang pada setting 3,5" kapasitasnya 35 ton

    Gradasi batuan outputGradasi dari hasil crshing perlu diperhatikan, misal untuk menetapkan

    kapasitas tahap berikutnya --- dengan percentage chart (yang selalu ada

    untuk setiap alat, dari pabrik) sebagai contoh untuk Blake Crusher

    (dilembar tersendiri).

    Misal :-. diberikan setting 3", maka:

    hasil crusher < 1" (lolos saringan 1") = 20 %

    -. diberikan setting 2¼", maka:

    hasil crusher < 1" (lolos saringan 1") = 25 %

    Jika kapasitas crusher 35 ton/jam, dikehendaki batu ukuran terbesar 1"

    maka pada setting tsb diperlukan secondary crusher dengan kapasitas

    minimal 80% x 35 = 28 ton/jam.

    Penggunaan chart dipengaruhi :

    -. sifat batu yang dipecah,

    -. kondisi pekerjaan lainya.

    Ukuran batu terbesar?tergantung :

    -. tingkat kekerasan batu

    -. nip   oleh pasangan jaw --- kemampuan jaw untuk menekan batu

    (kemampuan corong untuk menerima butir batu) dan tidak

  • 8/17/2019 Handout APP System

    25/74

    Pelaksanaan Perkerasan TKS - 25

    Tabel 1. Tabel Kapasitas Jaw Crusher (ton / jam)

    Size TypeSetting of discharge opening

    1¼ " 1½ " 2 " 2½ " 3 " 3½ " 4 " 4½ " 5 "

    10" x 21"

       S   i  n  g   l  e

       t  o

      g  g   l  e

       R  o   l   l  e  r   B  e  a  r   i  n  g

    10 12 15 20

    10" x 36" 23 31 38 40

    14" x 24" 20 26 31 35

    18" x 32" 40 47 55 61 71 79

    25" x 36" 77 89 100 111

    24" x 13"

       D  o  u

       b   l  e

       t  o  g

      g   l  e

      25 30 35 40

    30" x 18" 30 37 43 5036" x 24" 80 90 100 110

  • 8/17/2019 Handout APP System

    26/74

  • 8/17/2019 Handout APP System

    27/74

    GIRATORY CRUSHER  

    Sifat yang dimiliki

    1. digunakan untuk primary crusher  dan secondary crusher  

    2. disebut juga cone crusher   ---- karena bentuk pemecahnya conis

    (kerucut)

    3. gerakan pokoknya kisaran (bukan putaran)

    4. tenaga yang dibutuhkan mesin lebih besar d.p. Jaw C.

    5. mempunyai nilai CR besar6. Daya tahan lebih lama dan gangguan lebih sedikit jika feeding  

    kontinyu dan teratur

    7. tipe pemecahan pressure  

    Bagian-bagian alat 

  • 8/17/2019 Handout APP System

    28/74

  • 8/17/2019 Handout APP System

    29/74

    3. sudut arah sumbu shaft dan excentric,  lebih besar --- mem-berikan

    pukulan yang lebih besar

    4. RPM excentric lebih besar (sampai 500 RPM)5. bentuk butir : kubis dan agak uniform (gradasi tidak merata)

    Beberapa variasi G YRATORY CRUSHER  

    1. Sudut cone

    a. steep slope

    - mampu menerima feeding dalam

    ukuran besar

    - eksentrisitas besar sehingga

    kapasitas dengan diameter

    output besar 40% mempunyaidiameter lebih besar dari a

    - untuk primary crusher

    -  contoh merk : Telsmith

    b. gentle slope  

    -. mampu menerima feeding

    dengan ukuran kecil

    -. eksentrisitas kecil, crushing

    cavity panjang sehingga batumengalami beberapa kali

    pemecahan

    -.. kapasitas kecil

    di t t t 10 20

  • 8/17/2019 Handout APP System

    30/74

    2. Bentuk permukaan matle 

    a. halus

    b. beralur melintang

    Kapasitas G YRATORY CRUSHER  

    secara teoritis dihitung dengan dasar :

    n : kecepatan putaran rpm

    Db : diameter dalam mantle

    sebelah bawah m

    s = 2 x  

      : eksentrisitas m

    D : dameter batu minimum

    yang dapat dipecah

    1  : sudut inklinasi dr cone  

    2  : sudut inklinasi dr dinding

    dalam mantle

      : loosening factor  (0,30 -0,65 )

    Formula yang digunakan :

    21   tantan......60

        

      l Ds DbnC    m3 /j

    Secara praktis digunakan tabel sebagai berikut :

    Bukaan Kecepatan Setelan / Setting  (inchi)

    pengumpan Setting 1½ 2 2½ 3 4 5 6 7 8 10

  • 8/17/2019 Handout APP System

    31/74

    Gambar : Pegson, Gyrophere

  • 8/17/2019 Handout APP System

    32/74

  • 8/17/2019 Handout APP System

    33/74

  • 8/17/2019 Handout APP System

    34/74

    Pelaksanaan Perkerasan TKS2406 - 34

  • 8/17/2019 Handout APP System

    35/74

  • 8/17/2019 Handout APP System

    36/74

    IMPACT CRUSHER  

    Sifat 1. untuk memecah batu non abrasive dengan ultimate strength

  • 8/17/2019 Handout APP System

    37/74

    Cara kerja alat

    1. batu masuk ruang pemecahan ( crushing chamber  ) melalui corong,2. terpukul oleh kepala lengan (impact breaker ) dan terjadi pemecahan

    pertama

    3. batu terlempar pada dinding ruangan yang telah dilengkapi breaker

     plates  dan terjadi pemecahan kedua

    4. batu kembali ke ruang pemecah --- dipukul pecah lagi oleh kepala

    flail

    5. terjadi proses pukul - lempar - pental - pukul

    6. hasil pemecahan keluar melalui discharge opening   yang terletak di

    bawah rotor

    Keuntungan penggunaan IMPACT CRUSHER  -.. CR dapat mencapai 50 yang tergantung dari banyaknya pukulan yang

    diterima oleh batu dalam perjalanan dari feed opening sampaidischarge opening  

    -.. bentuk batu hasil pemecahan : kubis, ---- cocok untuk konstruksi

    beton aspal (hotmix)

    Kerugian

    -.. kepala lengan rotor dan breaker plates mudah/lekas aus, umur 100 -200 jam kerja ---- diganti

     jika dimungkinkan putaran di balik

    Jenis-jenis IMPACT CRUSHER  1. Single Impeller-. termasuk primary crusher

    -. mempunyai satu rotor dengan beberapa flail

  • 8/17/2019 Handout APP System

    38/74

  • 8/17/2019 Handout APP System

    39/74

  • 8/17/2019 Handout APP System

    40/74

  • 8/17/2019 Handout APP System

    41/74

  • 8/17/2019 Handout APP System

    42/74

    H AMMERMILL 

    Sifat 1. tipe pemecahan dengan impact (pukulan) dan attrition (gerusan)

    2. dapat digunakan untuk secondary dan tertiary crusher

    ---- dengan pengaturan rpm dan celah-celah grate  

    3. putaran rotor yang tinggi ---- banyak menghasilkan fine aggregate

    4. untuk memecah batu dengan abrasi yang rendah

    (bial batu keras/terlalu keras ---- mudah overloaded (muatanberlebih) --- menimbulkan macet

    5. ukuran batu yang masuk tidak dapat terlalu besar

    Bagian-bagian alat 

    (lihat gambar)

    Keterangan:

    1.  Corong penerima

    batu2.  Pembatas ukuran

    batu

    3.  landasan pukulan

    (breaker plate )

    4. 

    Besi pemukul (flail)

    5. 

    Rotor penggerak6.  Saringan batu pecah

    7.  Batu asli

    8. 

    Batu pecah

  • 8/17/2019 Handout APP System

    43/74

  • 8/17/2019 Handout APP System

    44/74

    Tabel Kapasitas Hammermill (ton/jam)

    Ukuran feedOpening

    ukuran batuMasukan

    Kecepatanrotor (rpm)

    Lebar celah grate (inchi)¼ 3/8 ½ 1 1¼

    6" x 9" 3" 1.800 3 8 10

    12" x 15" 3" 1.500 17 23 20 36 39

    15" x 25" 6" 900 34 40 47 65 70

    15" x 37" 6" 900 47 60 71 97 10515" x 49" 6" 900 63 80 95 130 140

    Gambar : Hammermill dengan cara pukulan saja

  • 8/17/2019 Handout APP System

    45/74

    R OLL CRUSHER  

    Sifat 

    1. untuk pemecahan tahap akhir (tetiary crusher)

    2. untuk memecah batu non abrasive

    3. tipe pemecahan : pressure (tekanan)

    Bagian-bagian alat 

    1. roll, diapisi baja keras, ada ang

    licin ( plain ) dan ber-alur

    (corrugated ); dapat diganti bila

    aus, digerakkan oleh belt / chain

    drive / roda gigi

    2. pegas (spring ) untuk ke-amanan

    terhadap kerusakan roll, bila

    ada benda keras yang tidak

    dapat dipecah-kan

    3. setting, salah satu roll diatur

    maju atau mundur

    keterangan :

     A : ukuran batu maksimal

    c : setting keluaran (jarak antar roll)

    Jenis yang ada : single rolldouble roll

    triple roll

    Pada double roll :

  • 8/17/2019 Handout APP System

    46/74

    Jenis R OLL CRUSHER  

    1. berdasarkan permukaan roll

    a. Licin b. Smooth headed

    c. Corrugated d. serrated

    2. Berdasarkan jumlah roll

    a. Double roll

    - bentuk permukaan roll dapat sama atau berlainan

    - cara pemasukkan single input

    b. Triple roll --- terjadi dua kali pemecahan

    - cara pemasukkan dapat single maupun double input

    1)  single input

  • 8/17/2019 Handout APP System

    47/74

    2) 

    double input

    (kapasitas lebih besar)

    Cara kerja alat

    1. batu dimasukkan ke dalam crusher melalui corong --- butir batu

     jatuh diantara kedua roll yang telah di setting jarak antaranya

    2. dengan putaran roll, batu tertarik ke dalam ruangan antara kedua roll

    dan batu terlindas pecah

    hanya sekali terlindas dan harus berhasil --- tidak boleh meloncat

    keluar

    butir batu yang dimasukkan dipilih --- sehingga tidak cepat ausnyaroll

    Ukuran batu maksimum ?faktor yang mempengaruhi :

    a nip angle  (), sudut antarajari-jari roll pada titik singgung butir batu

    tidak melebihi 16,5ºb. jarak antara kedua roll

     A

  • 8/17/2019 Handout APP System

    48/74

    r = R (1 - cos )  ~ 16,5º

    = 0,0425 R

    dan

     A = 2.r + c

     A = 0,085 R + c

    dimana :

     A : ukuran batu yang masuk

    R : jari-jari roll

    c : jarak antara kedua roll (setting)

    Kapasitas alat 

    secara teoritis dihitung dengan formula :

    C = 188,4xLx2lxDxnx  m3 /jam

    dengan :L : panjang roll (m)

    2l : roll setting (m)

    D : diameter roll (m)

    n : rpm dari roll

      : koefisien akibat underload dan perbedaan berat volume batuan

    yang dipecah dan hasil pecahan

     = 0,1 - 0,4 ---- 0,35

  • 8/17/2019 Handout APP System

    49/74

    Pelaksanaan Perkerasan TKS 2406- 49

    secara praktis dapat menggunakan tabel berikut

    Ukuran roll, diam. x panjang(inchi)

    24 x 16 30 x 18 40 x 22

    Ukuran drive pulley 36 x 10 36 x 10 48 x 12

    Kecepatan drive pulley, rpm 260 360 270

    Tenaga mesin, HP 30 40 60

    Perkiraan kapasitas, denganukuran feed

    ton/jam

    ukuran

    maks.batu(input)

    ton/jam

    ukuran

    maks.batu(input)

    ton/jam

    Ukuran

    maks.batu(input)

    1 /8" jarak antar roll 10 3 /8" 14 3 /8" 17 3 /8"

    ¼" jarak antar roll 18 ¾" 22 ¾" 27 ¾"

    3 /8" jarak antar roll 24 11 /8" 30 1 1 /8" 37 11 /8"

    ½" jarak antar roll 31 1¼ " 38 1 3 /8" 45 1½"

    ¾" jarak antar roll 45 1½" 54 1 5 /8" 66 17 /8"

    1" jarak antar roll 60 1¾" 72 1 7 /8" 88 21 /8"

    1¼" jarak antar roll 75 2 90 21 /8" 110 23 /8"

    1½" jarak antar roll 108 23 /8" 132 25 /8"

  • 8/17/2019 Handout APP System

    50/74

    Pelaksanaan Perkerasan TKS 2406- 50

    Gambar : Percentage chart Roll Crusher

  • 8/17/2019 Handout APP System

    51/74

    Gambar : Percentage chart Roll Crusher

    GRINDING MILL

  • 8/17/2019 Handout APP System

    52/74

    GRINDING MILL 

    Terdiri dari silinder baja yang di dalamnya diisi dengan bola-bola bajaatau batang-batang baja

    Ball mill  : diisi dengan bola-bola baja

    Rod mill : diisi dengan batang-batang baja panjang 8 - 12 ft

    Kapasitas : 2 - 5 ton / jam

    Output : fine aggregate < # 100 (0,025 mm)

    ALAT BANTU CRUSHER

  • 8/17/2019 Handout APP System

    53/74

     ALAT BANTU CRUSHER

    Tujuan untuk mendapatkan hasil crushing   (pemecahan) yang

    sesempurna mungkin

    Fungsi 

    mengatur masuknya feed ke dalam crusher dan me-ngatur

    penyaluran hasil-hasil crusher berdasarkan besarnya butirsesudah melewati crusher

    Macam 

    -. mengatur dan menyalurkan feed disebut feeder  

    -. pemisah butir batuan, berupa scalping  dan screen

    Latar Belakang 

    -. cara efektif untuk mengisi feed ke dalam crusher adalah dengan

    mengisi penuh sekaligur ( choke feeding ) : menuang batu-batu

    langsung dari truck

    --- tidak selalu mungkin dapat dilaksanakan (misal pada Jaw

    Crusher/Primary crusher), karena ada syarat-syarat antara lain : -.

    crusher cukup besar-. butir-butir mendekati ukuran maksimal

     jika tidak maka akan macet -- dihindari

    -. kondisi biasa : pemasukan feed secaraberangsur sedikit demi sedikit -

    -- crusher tidak pernah kosong, tetapi tidak terlalu banyak dan tidak

    mengakibatkan macet ( clogging )--- bisa dilakukan secara manual --- tidak ekonomis

    -. untuk produksi yang besar dan memaksimalkan dalam pengaturan

    t i l ( t i l h dli ) d d l t d t

    FEEDER

  • 8/17/2019 Handout APP System

    54/74

    FEEDER  

     Alat yang ditujukan untuk penyaluran material yang akan masuk crushermaupun material dari hasil crushing

    Jenis-jenis :

    1. APRON FEEDER  Sifat-sifat :

    -. umum dipakai untukmenyalurkan batuan yang akan dima-sukkan ke

    Promary Crusher

    -. direncanakan untuk heavy duty construction   --- mampu menahan

    benturan dari batuan

    -. prinsipnya : sebuah track (rosa rantai) dengan ukuran yang cukup

    lebar untuk menerima muatan feed yang cukup banyak

    -. ukuran : lebar = 2,5” - 8”, panjang = 3 x lebarnya-. Tenaga yang dibutuhkan untuk penggerak 5 - 20 HP

    Proses 

    Batu-batu dari truck --- dituang ke Hopper yang lubang dasarnya

    berlantai track  dari Apron Feeder -- dengan memutar sprocket --- track

    berjalan dan membawa feed jatuh ke mulut crusher---- banyak feed yang dimasukkan crusher per satuan waktu dilakukan

    dengan mengatur kecepatan sprocket

    2 GRIZLY FEEDER

  • 8/17/2019 Handout APP System

    55/74

    2. GRIZLY FEEDER  

    Sifat-. untuk menyeleksi butir-butir feed (menghilangkan butirbutir kecil)

    -. konstruksi : sepatu-sepatu track berlubang untuk lewat butir-butir

    batu kecil; saat ada di bagian bawah sepatu ini menggantung pada

    satu sisi ---- memperbesar lubang antara mata-mata rantai (tidak ada

    butir batu yang tersangkut)

    Gambar : Grizly Feeder

    3. CHAIN FEEDER  

    Sifat -. jatuhnya feed dari hopper ke mulut crusher didasarkan berat sendiri

    butir-butir batu --- konstruksi talang penyalur feed cukup miring

    -. terdiri dari mata-mata rantai yang besar dan berat -- dipasang

    berjajar memenuhi permukaan talang

  • 8/17/2019 Handout APP System

    56/74

  • 8/17/2019 Handout APP System

    57/74

    4. RECIPROCATING FEEDER

  • 8/17/2019 Handout APP System

    58/74

    4. R ECIPROCATING FEEDER  

    Sifat -. untuk material-material dari gravel pit (berukuran kecil, tidak perlu

    pemecahan)

    -. digerakkan oleh sumbu eksentris --- material akan terlempar ke

    depat sepanjang feeder

    -. tenaga yang dibutuhkan : 3 - 20 HP

    Gambar : Reciprocating Feeder

    5. V IBRATORY FEEDER  

     jatuhnya feed ke dalam primary crusher akibat adanya getaran

    Plat baja PrimaryCrusher

    HOPPER

    HOPPER

    6. WOBBLER  

  • 8/17/2019 Handout APP System

    59/74

    batu-batu diameter kecil jatuh

    di sela-sela baja, langsung di-

    campur dengan output primary

    crusher

    7. BELT FEEDER  

    Kecepatan feeder harus diatur shg pemasukkan feed di

    PrimaryCrusher

    HOPPER baja, bergerak,asn a diam

    Primary

    Crusher

    HOPPER

  • 8/17/2019 Handout APP System

    60/74

    SCREEN

  • 8/17/2019 Handout APP System

    61/74

    SCREEN 

    Tujuan memisahkan butir-butir agregat hasil pemecahan dari crusher

    dari ukuran yang lebih besar sampai dengan ukuran yang

    lebih kecil sesuai spesifikasi

    spesifikasi butir : jumlah masing-masing butir tertentu yang

    dibatasi besar butir tertentu

    Ukuran 

    ukuran lubang yang secara uniform terdapat pada ayakan

    untuk dilalui butir-butir pecahan batu

    Lubang-lubang ayakan :

    -. bundar / octagonal : plat baja

    -. persegi : jaring-jaring/kawat baja

    Dikenal : -. space

    -. mesh

    space 

    -. ukuran sebenarnya dari ruangan bersih antara kawat-kawat ayakan

    -. misal : 1”, 7 /8", 3 /4", 3 /8", 1 /4", 1 /8"

    mesh 

    -. jumlah lubang yang terdapat dalam jarak satu inchi diukur dari sumbu

    ke sumbu kawat

    -. misal : # 4 : dalam 1” dibagi 4 lubang;

    1 sq inch = 16 lubang

    Hubungan antara ukuran butir yang sebenarnya dengan ukuran lubang

    sukar ditentukan karena bentuk butir agregat yang tidak teratur

  • 8/17/2019 Handout APP System

    62/74

    sukar ditentukan, karena bentuk butir agregat yang tidak teratur

    yang pasti : lubang yang persegi dapat dilalui butir-butir yang lebih

    besar dari pada berbentuk bundar

    Tabel equivalen antara lubang bundar dan persegi

    Diameter

    lubang (“)

    Ukuran

    persegi (“)

    Diameter

    lubang (“)

    Ukuran

    persegi (“)

    1/8 3/32 1¾ 1½¼ 3/16 2 1¾

    3/8 5/16 2¼ 1 7/8

    ½ 3/8 2½ 2 1/8

    ¾ 5/8 2¾ 2¼

    7/8 ¾ 3 2½

    1 7/8 3½ 31¼ 1 4 3 5/16

    1½ 1¼ 4½ 3¾

    Jenis-jenis Screen 

    1 R OTARY / R EVOLVING SCREEN 

    -. dipasang langsung di bawah suatu crusher ukuran kecil, merupakan

    rakitan yang sederhana

    -. berupa tabung silinder baja, pada didndingnya diberikan lubang

    merata

    -. lubang menggambarkan ayakan berbagai ukuran (dari kecil sampaibesar); diputar dengan kecepatan 10-20 rpm

    -. silinder diberi kemiringan tertentu (5-7 º)

    Keuntungan 

    - rotasi lambat dapat membatasi kerusakan-kerusakan pada bagian

  • 8/17/2019 Handout APP System

    63/74

    -. rotasi lambat dapat membatasi kerusakan-kerusakan pada bagian

    tertentu (biasanya lagers) terutama bila bahan yang diayak lengket

    dan menutupi lubang --- sering dilakukan pencucian material-. makin lama agregat berada dalam silinder; proses penya-ringan akan

    semakin baik --- tetapi kapasitas menurun

    Kerugian 

    -. memakan ruangan yang cukup besar

    -. karena semua massa material (batu) harus melewati screen yanghalus --- muatan pada bagian ini maksimalk --- sering rusak (aus)

    lebih dulu

    -. bila bahan/butir dari bahan yang lengket --- dapat menutupi lubang -

    -- macet

    -. pemisahan agregat yang berbutir halus dan kasar kurang sempurna

    2. V IBRATORY SCREEN 

  • 8/17/2019 Handout APP System

    64/74

    -. terdiri dari ayakan anyaman (#) yang dipasang pada frame yangdapat digetarkan dengan eksentrisitas yang digerakkan motor yang

    mempunyai rpm tinggi

    -. rpm = 1000 - 4000 --- butir-butir batu yang jatur di atas scree

    digetarkan lepas --- memudahkan butir yang ukurannya kecil masuk

    ke lubang saringan

    -. ayakan disusun menurut fraksi yang dikehendaki

    -. jenis dibedakan :

    • single deck : satu susunan ayakan

    • bouble deck : dua susun ayakan

    • triple deck : tiga susun ayakan

    -. butir-butir oversize dipisahkan oleh deck pertama, seterusnya

    diperoleh sesuai fraksi yang dikehendaki

    Keuntungan 

    -. ukuran lubang dari masing-masing deck dapat diganti sesuai

    keperluan

    -. ayakan yang paling halus akan menerima muatan paling kecil sehingga

    lebih awet

    -. pemisahan agregat yang berbutir halus dan kasar lebih baik

    Kerugian 

    -. akibat getaran yang keras akan mempercepat kerusakan deck dan

    patahnya pegad penyangga

    Kapasitas Screen tergantung :-. efisiensi screen

    -. deck factor

    f

  • 8/17/2019 Handout APP System

    65/74

    Grafik Kapasitas screen

    • Efisiensi screen

    perbandingan antara jumlah bahan yang nyata melalui screen

    dengan seluruh jumlah material yang berbutir cu-kup kecil untuk

    dapat melalui screen tersebut --- dinyatakan dalam %---- pada multideck = 90 - 95 %

    deck I = 90 - 95 %

    deck II = ± 85 %

    d k III ± 75 %

    efisiensi screen yang diperkenankan Faktor efisiensi

    95 1 00

  • 8/17/2019 Handout APP System

    66/74

    95 1,00

    90 1,25

    85 1,50

    80 1,75

    75 2,00

    • Deck factor

    semakin banyak deck yang tersusun -- makin kecil kapasitas deck di

    bawahnyadeck I = 1,00

    deck II = 0,90

    deck III = 0,75

    deck IV = 0,60

    • Aggregate size factordidasarkan atas pengayakan bahan kering dan lepas

    -. bila bahan yang diayak mengandung banyak sekali butir yang lebih

    halus dari ukuran screen --- kapasitas besar

    -. penentu : butir-butir agregat yang lebih kecil dari 0,50 kali ukuran

    lubang ayakan (persegi)

    -. besarnya faktor :

    % jumlah agregat dengan ukuran lebih

    kecil dari 0,50 ukuran lubang ayakan

     Aggregate

    size faktor

    10 0,55

    20 0,70

    30 0,80

    40 1,00

    50 1,20

    60 1,40

    70 1 80

    3 SHAKING SCREEN 

  • 8/17/2019 Handout APP System

    67/74

    -. sistem kerja dengan shaking (guncangan)-. pengguncangan oleh eksentrisitas yang mempunyai slag 15 - 30 cm

    -. susunan deck --- single dan multiple deck

    -. prinsip hampir sama vibratory screen

     AGGREGATE PROCESSING PLANT 

  • 8/17/2019 Handout APP System

    68/74

     Aggregate Processing Plant disebut juga sebagai crushing dan screening ,karena bertujuan memecah batu dan menya-ringnya, sehingga diperoleh

    hasil agregat sesuai fraksinya

    Kedudukan

    -. tetap ( stationary  ) ---- di base camp

    -. mobile ( portable  ) ---- dengan adanya kemajuan per-kembangankonstruksi jalan; APP mengikuti sehingga loka-si tidak terlalu jauh dari

    proyek --- mengurangi angkutan material

    Susunan yang sering dijumpai :

    -. feed dilakukan primary crusher, karena jarang dijumpai deposit

    batu/quary yang menyediakan batu yang uniform, digunakan Jaw

    Crusher-. secondary crusher dilayani dengan Roll Crusher

    -. diperlukan intermediate crusher   dengan Jaw Crusher, --- karena

    hasil primary crusher butiran masih terlalu besar di atas maksimum

    size yang ditentukan dari Roll Crusher (secondary crusher)

    Organisasi alat 

    1) susunan sederhana

    -. masing-masing crusher diletakkan di dalam seri yang mengikuti

    tugasnya

    -. setelah melewati secondary crusher, agregat ditampung dalam

    loading bin  (bak penampung) atau ke alat angkut untuk diayak------ siklus ini dinamakan Open Circuit  

    -. kerugian :

    • kualitas hasil tidak terlalu ekonomis, karena butir oversize yang

    k b k

    Feeder hopper Overhead conveyor

     Vibratory Screen  Jaw crusher 

  • 8/17/2019 Handout APP System

    69/74

    Roll crusher  Under crusher elevator

    Rotary elevator Under screen hopperDelivery conveyor

    -. Proses close circuit

    - feed dimasukkan melewati feed hopper   langsung dari pit,

    dengan menggunakan shovel

    - Jaw crusher dipandang sebagai primary crusher,

    - dengan Apron feeder batu didorong jatuh pada over-headconveyor   --- menuju ke screen untuk memisah-kan butir-butir

    yang cocok masuk ke crusher (Roll crusher)

    - butir yang sesuai masuk roll crusher dan dipecah

    - butir yang oversize jatuh masuk Jaw crusher dan dilakukan

    pemecahan

    Hasil pemecahan Jaw crusher dan Roll crusher jatuh pada under

    crusher conveyor   ---- diangkut ke rotary elevator  (memutar) -

    -- jatuh ke overhead conveyor   dan bersama feed baru dari

    apron feeder masuk kembali ke ayakan dan siklus diulang dari

    permulaan --- butir undersize diperoleh lebih banyak

    - butir undersize jatuh ke under screen hopper   --- me-rupakan

    hasil crusher yang dikehendaki

    Selain satu model sistem Aggregate Processing Plant di atas terdapat

    model-model lain baik yang stationary APP   maupun yang mobile APP, 

    seperti gambar-gambar berikut :

  • 8/17/2019 Handout APP System

    70/74

    Pelaksanaan Perkerasan TKS 2406- 70

    Gambar : Model 1 Sistem Organisasi APP

  • 8/17/2019 Handout APP System

    71/74

  • 8/17/2019 Handout APP System

    72/74

    Pelaksanaan Perkerasan TKS 2406- 72

    Gambar : MDP Series

  • 8/17/2019 Handout APP System

    73/74

    Pelaksanaan Perkerasan TKS 2406- 73

    Gambar : MMG & MMV Series

  • 8/17/2019 Handout APP System

    74/74

    Pelaksanaan Perkerasan TKS 2406- 74

    Gambar : MMG & MMV Series