handout ayling uwks imunisasi kuliah

Upload: dewi-pradnya

Post on 22-Feb-2018

235 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 Handout Ayling Uwks Imunisasi Kuliah

    1/61

    IMUNISASI

    VAKSINOLOGI

    1

    KULIAH

    Oleh : dr. Ayling Sanjaya ,M.Kes.,SpA

    Ilmu kesehatan Anak

    Fakultas Kedokteran Univ.Wijaya Kusuma Surabaya

  • 7/24/2019 Handout Ayling Uwks Imunisasi Kuliah

    2/61

    2

    IMUNISASI VAKSINASI

    Pemindahan

    antibodi secara pasif,shg akan didapat

    kekebalan yg bersifat

    pasif

    Tindakan memberi

    vaksin untuk

    merangsang

    pembentukan

    imunitas secara aktif

    pd tubuh sseorg shgakan didptkan

    kekebalan aktif

  • 7/24/2019 Handout Ayling Uwks Imunisasi Kuliah

    3/61

    Vaksinasi

    Memberikan vaksin (bakteri / virus hidup dilemahkan /mati, komponen) atau toksoid

    Disuntikkan atau diteteskan ke dalam mulut

    untuk merangsang kekebalan tubuhpenerima

    Hati-hati : dapat menimbulkan KIPI

    3

  • 7/24/2019 Handout Ayling Uwks Imunisasi Kuliah

    4/61

    Mencegah penyakit pd diri sendiri

    seseorang & mencegah pykt tertentu

    pd sekelompok masyarakat shg

    kejadian penykt menular menurunatau bahkan menghilangkan dari

    muka bumi .

    4

    TUJUANIMUNISASI

  • 7/24/2019 Handout Ayling Uwks Imunisasi Kuliah

    5/61

    Bagaimana Imunisasi Bekerja?(Sebuah penjelasan untuk pasien)

    1. Imunisasi mempersiapkan & memampukan tubuhu/ melawan penyakit yg disebabkan kuman

    2. Setiap imunisasi (biasanya diinjeksi) mengandung

    kuman yg dilemahkan atau kuman mati atausebagian dr kuman dr pykt tertentu.

    3. Tubuh belajar memproduksi antibodi, sejenis zat

    yg dpt mengenali & melawan bagian dr kuman itu.

    5

  • 7/24/2019 Handout Ayling Uwks Imunisasi Kuliah

    6/61

    Bagaimana Imunisasi Bekerja?

    (Sebuah penjelasan untuk pasien)

    4. Kemudian jk kuman masuk tubuh, tubuh sdh siap

    melawan kuman agar tdk mybbkan penyakit.

    5. Terkadang imunisasi boosterdiberi untuk

    menguatkan tubuh membuat antibodi thdp

    kuman tertentu.

    6

  • 7/24/2019 Handout Ayling Uwks Imunisasi Kuliah

    7/61

    Kekebalan/imunitas thd pykt terbentuk akib respons(rx) tubuhnya

    thd m.o pybb pykt jalur pertahanan

    Jalur pertahanan imunitas:

    * Imunitas lahiriah/non spesifik/innate

    *Imunitas yg didapat/spesifik/adaptive

    humoral selular

    Kekebalan dpt disalurkan o/ ibu pd bayi yg dikandungnya dpt

    menurun kadarnya imunisasi sesuai jadwal.

    7

    BGM SEORANG MENDPT KEKEBALAN ?

  • 7/24/2019 Handout Ayling Uwks Imunisasi Kuliah

    8/61

    Sbg upaya meningkatkan kekebalan anak dlm menceg pykt,

    vaksinasi hrs diberikan sblm seorg anak/by menderita sakit.

    Waktu yg tepat memberikan vaksin tgt kapan seorg anak

    rentan thd pykt tsb mis. Kasus campak > tjd pd anak usia 1-5

    thn

    imunisasi campak hrs diberikan sblm bayi berusia 1

    thn. (dari ibu kekeb hanya bertahan 9 bulan)

    Kekeb. perlu diperbarui, kdr Ab turun,imunisasi perlu diberi

    kembali

    vaksinasi perlu diperkuat(booster) ,u/peroleh

    kekb yg maksimal &tahan lama

    8

  • 7/24/2019 Handout Ayling Uwks Imunisasi Kuliah

    9/61

    Prosedur Vaksinasi

    Penyimpanan dan transportasivaksin Persiapan alat dan bahan: untuk vaksinasi dan mengatasi

    gawat - darurat

    Persiapan pemberian:

    anamnesis, umur, jarak dgn vaksinasi sebelumnya,

    riwayat KIPI, Indikasi kontra dan perhatian khusus Informed consent : manfaat, risiko KIPI pemeriksaan fisik

    Cara pemberian

    dosis, interval Lokasi sudut, kedalaman

    Pemantauan KIPI

    Sisa vaksin, pemusnahan alat suntik

    Pencatatan (dan pelaporan)

    9

  • 7/24/2019 Handout Ayling Uwks Imunisasi Kuliah

    10/61

    Vaksin Bakteri Vaksin Virus

    Vaksin

    Hidup

    BCG

    Difteria

    TetanusPertusis

    Kolera

    Meningo

    PneumoHib

    Typhim Vi

    Campak

    Parotitis

    Rubela

    Varisela

    OPV

    Influenza

    HepatitisBHepatitis A

    IPV

    Rabies

    VaksinInaktif

    Jenis-jenis Vaksin

    10

  • 7/24/2019 Handout Ayling Uwks Imunisasi Kuliah

    11/61

    Vaksinvaksin relatif baru

    Vaksin Pertussis acelluler(DPaT)

    Vaksin kombinasi(DPT-Hib, DPaT-Hib)

    Vaksin influenza

    Vaksin polisakarida: Haemophylus influenzae(Hib), Salmonellatyphi, Pneumokokus, Meningokokus, Hepatitis A

    Vaksin polio injeksi= in-activated (injectable) polio vaccine (IPV)

    11

  • 7/24/2019 Handout Ayling Uwks Imunisasi Kuliah

    12/61

    12

  • 7/24/2019 Handout Ayling Uwks Imunisasi Kuliah

    13/61

    Vaksin Hepatitis B(Engerix-B, Euvax-B, Hepvac-B)

    13

  • 7/24/2019 Handout Ayling Uwks Imunisasi Kuliah

    14/61

    Hepatitis B disease burden

    Di dunia 2 milyar orangterinfeksi Hepatitis B

    Penyebab hepatitis B virus(HBV)

    HBV transmisi via darah ataucairan tubuh

    Infeksi pada umumnya tidakdapat diobati

    12 juta orang meninggal tiaptahun berhubungan dengankeadaan infeksi

    14

  • 7/24/2019 Handout Ayling Uwks Imunisasi Kuliah

    15/61

    Data dari Hepatitis B

    90% kasus perinatal menjadi hepatitis kronis.

    30% kasus balita (anak 15) tahun menjadi hepatitis kronis

    26% kasus anak sekolah sampai dewasa menjadi kronis

    Pasien infeksi kronis beresiko tinggi untuk sirosis,

    hepatitis kronis aktif/persisten & karsinoma hati.

    25% kasus infeksi kronis HBV pada balita/

    neonatus meninggal akibat sirosis atau kanker hati.

    15

  • 7/24/2019 Handout Ayling Uwks Imunisasi Kuliah

    16/61

    Penularan Infeksi VHB

    Perinatal/vertikal: ibu ke bayi saat lahir

    70-90% bayi yang terinfeksi menjadi karier

    25% diantaranya meninggal Horizontal: bayi ke bayi/anak ke dewasa

    Parenteral, perkutan: unsafe injection, transfusi

    darah

    Sexual transmission

    16

  • 7/24/2019 Handout Ayling Uwks Imunisasi Kuliah

    17/61

    Jaundice, Icterus, Hepatocarcinoma

    17

  • 7/24/2019 Handout Ayling Uwks Imunisasi Kuliah

    18/61

    Kerusakan Kronis

    pada Hati dari HBV

    18

    V k i H i i B

  • 7/24/2019 Handout Ayling Uwks Imunisasi Kuliah

    19/61

    Vaksin Hepatitis B

    Partikel permukaan antigen virus hepatitis B

    rekombinan DNA sel ragi, tidak infeksius

    Pengawet thimerosalatauphenoxyethanol

    Kontra indikasi : alergi pada komponen vaksin (sangat jarang)

    Penyimpanan : 2 8 C, uji kocok

    Penyuntikan : 0,5 ml intramuskular, anterolateral paha 3 kali : 0,1,6 bulan. (plg optimal)

    KIPI Reaksi lokal : kemerahan, nyeri, bengkak, demam ringan 2 hari

    Reaksi sistemik : mual muntah, nyeri kepala, nyeri otot, sendi

    19

  • 7/24/2019 Handout Ayling Uwks Imunisasi Kuliah

    20/61

    Vaksin Hepatitis B

    Indikasi kontra Demam tinggi

    Alergi pada komponen vaksin

    Bayi Prematur Diberikan jika usia > 2 bulan atau BB sudah 2000gr

    20

  • 7/24/2019 Handout Ayling Uwks Imunisasi Kuliah

    21/61

    Imunisasi pada bayi baru lahir

    HBsAg ibu Imunisasi Keterangan

    Positif HBIg (0,5 ml) dan

    vaksin

    < 12 jam stl lahir

    Negatif atau

    tak

    diketahui

    Vaksin -Segera stl lahir

    -Bila dalam 7 hari

    ibu terbukti HBV,segera beri HBIg

    21

  • 7/24/2019 Handout Ayling Uwks Imunisasi Kuliah

    22/61

    Reseptor Pre-exposure yang mesti

    menerima Imunisasi Hepatitis B

    Semua neonatus

    Semua anak sebelum umur 12 tahun

    SEMUA Tenaga Kesehatanyg berkontak dengan pasien

    Pemakai narkoba injeksi & Orang yang aktif seksual

    dengan > 1 mitra dalam 6 bulan sebelumnya

    Kontak di rumah dari kasus HBsAg positif

    Pasien yang aktif hemodialysis

    Pasien dengan kelainan membeku darah (hemofilia)

    Orang tahanan lama di Lembaga Masyarakat

    22

  • 7/24/2019 Handout Ayling Uwks Imunisasi Kuliah

    23/61

    Vaksin BCG

    23

  • 7/24/2019 Handout Ayling Uwks Imunisasi Kuliah

    24/61

    Vaksin BCG

    Mycobacterium bovis hidup yang dilemahkan Kering : simpan dlm suhu 2 8C, lebih baik

    dalam freezer,

    Setelah dilarutkan, dlm suhu 2 8C (bukan

    freezer), hanya boleh 3 jam Jangan kena sinar matahari

    Dosis : 0.05 ml intrakutan, deltoid kanan

    Buku Imunisasi di Indonesia 2001, hal 80

    Vademicum Biofarma, 2002 24

  • 7/24/2019 Handout Ayling Uwks Imunisasi Kuliah

    25/61

    Vaksin BCG

    Indikasi kontra HIV, Imunokompromais, pengobatan steroid,

    imunosupresif, radioterapi, keganasan sumsumtulang atau limfe, gizi buruk, demam tinggi,

    infeksi kulit luas

    WHO : Expanded Programme on Immunization.

    Immunization in practice. Modul 2 : EPI vaccines, hal 2.

    Geneva, 1998

    Buku Imunisasi di Indonesia 2001, hal 80. Vademecum

    Biofarma, 2002 25

  • 7/24/2019 Handout Ayling Uwks Imunisasi Kuliah

    26/61

    Vaksin Polio

    26

  • 7/24/2019 Handout Ayling Uwks Imunisasi Kuliah

    27/61

    Poliomielitis

    Sangat menular

    Disebabkan oleh

    enterovirus

    Menyerang anak kecil

    Disebarkan melalui

    kontak dengan inviduyang infektif Virus Polio

    27

  • 7/24/2019 Handout Ayling Uwks Imunisasi Kuliah

    28/61

    Vaksin Polio Oral (OPV)

    Heat Marker

    Vaccine Vial Monitor (VVM)

    28

  • 7/24/2019 Handout Ayling Uwks Imunisasi Kuliah

    29/61

    VVM = Vaccine Vial Monitor

    29

  • 7/24/2019 Handout Ayling Uwks Imunisasi Kuliah

    30/61

    Vaksin Polio Oral (OPV)

    Virus hidup, dilemahkan (tipe 1, 2, 3 strain Sabin)

    Penyimpanan (sebelum dibuka):

    dalam suhu - 20C (beku) potensi sampai 2 thn

    dlm suhu 2 8C potensi sampai 6 bulan

    Setelah dibuka simpan dlm suhu 2

    8C

    potensi hanya sampai 7 hari

    Diberikan 2 tetes oral, pada bayi baru lahir sebagai

    dosis awal, dilanjutkan imunisasi dasar mulai umur2-3 bulan 3 dosis interval 6-8 minggu

    Pemberian ASI tidak mempengaruhi respons

    antibodi terhadap OPV30

  • 7/24/2019 Handout Ayling Uwks Imunisasi Kuliah

    31/61

    Setelah imunisasi OPV

    Virus menimbulkan kekebalan dalam darah dan

    mukosa usus virus akan diekskresi dalam tinja selama 2-3 bulan

    Bisa terjadi replikasi virus dalam tubuh,

    membentuk virus yang virulen dan menyebabkan

    lumpuh layuh akut (VAPP = vaccine associated

    polio paralytic) maupun pada orang sekitar (VDPV=

    Vaccine derived polio virus)

    KIPI: diare, nyeri otot

    31

  • 7/24/2019 Handout Ayling Uwks Imunisasi Kuliah

    32/61

    Difteria

    Sangat menular

    Penyebab Corynebacteriumdiphtheriae

    Hanya manusiamerupakan sumberinfeksi

    Ditularkan melalui

    aspirasi dan eksudatdari lesi kulit yangterinfeksi .

    Kematian tinggi padabayi maupun dewasa.

    Corynebacterium

    diphtheriae

    32

  • 7/24/2019 Handout Ayling Uwks Imunisasi Kuliah

    33/61

    Pertussis

    Kejadian 40 juta kasus / th

    Kematian 360,000 kasus / th

    1970: insiden meningkat oleh karenapenurunan cakupan disebabkan karena

    faktor keamanan

    Adolesen dan dewasa

    merupakan reservoir infeksi bagi bayi muda.

    33

  • 7/24/2019 Handout Ayling Uwks Imunisasi Kuliah

    34/61

    Tetanus disease burden

    Tidak ditularkan

    PenyebabClostridium tetani

    Didapat akibat

    terpaparlingkungan

    Karakteristikspasme otot

    Kasus: 1 juta / th Kematian tinggi di

    negaraberkembang (10besar)

    Clostridium tetani

    34

  • 7/24/2019 Handout Ayling Uwks Imunisasi Kuliah

    35/61

    Tetanus

    35

    k f h l

  • 7/24/2019 Handout Ayling Uwks Imunisasi Kuliah

    36/61

    Vaksin Difteri Tetanus Pertusis wholecells (DTPw)

    dan Tetanus Toksoid (TT)

    Heat Marker /

    Vaccine Vial Monitor

    (VVM)

    36

    V k i Dift i T t P t i l l

  • 7/24/2019 Handout Ayling Uwks Imunisasi Kuliah

    37/61

    Vaksin Difteri Tetanus Pertusis aselular(DTPa)

    37

  • 7/24/2019 Handout Ayling Uwks Imunisasi Kuliah

    38/61

    Pencegahan Tetanus

    Pencegahan Tetanus Neonatus: Tetanus Tox. 2x kepada ibuhamil, jarak 1 bln, yang ke2 >2 minggu sebelum bersalin, atauboster

    Imunisasi Tetanus Aktif Rutin:DPT/DTaP pd umur 2, 4, 6 bln,

    booster 612 bln kemudian & umur 5-7 tahun,

    PLUS booster setiap 10 tahun.

    Kalau DPT/DTaP/DT yang ke4 diberi sesudah umur 4 thn, yg ke5dibatal. Lalu setiap 10 thn

    Untuk anak/dewasa seri dasar dT sejumlah 3 dosis, dgn jarakwaktu 1-2 bln kemudian 6-12 bln

    38

  • 7/24/2019 Handout Ayling Uwks Imunisasi Kuliah

    39/61

    Vaksin Difteri Tetanus Pertusis

    Difteria dan tetanus : toksoid dimurnikan

    Pertusis : bakteri mati, teradsorbsi dlm Al fosfat

    Tiap 1ml :40 Lf toksoid difteria, 24 OU pertusis, 15 Lf toksoidtetanus, Al fosfat 3 mg, thimerosal 0,1 mg.

    Simpan dan transportasi dalam 2

    8C, jangan dalam freezer

    Pemberian 0,5 ml intramuskuler, 6 dosis: usia 2,4,6 bulan,

    booster 15-18 bulan, saat masuk sekolah dan kls 6 SD

    Kocok sampai homogen, bila ada gumpalan atau endapanjangan digunakan

    Indikasi kontra

    - Riwayat anafilaksis

    Ensefalopati pasca DPT sebelumnya39

    Uji Kocok (Shake Test)

  • 7/24/2019 Handout Ayling Uwks Imunisasi Kuliah

    40/61

    Uji Kocok (Shake Test)

    Boleh digunakan

    Vaksin tidak pernah beku Vaksin pernah beku

    Jangan digunakan

    Setelah dikocok

    Setelah 15 menit

    Setelah 30 menit

    Setelah 60 menit

    40

  • 7/24/2019 Handout Ayling Uwks Imunisasi Kuliah

    41/61

    Vaksin Toksoid Tetanus

    Tujuan

    Eliminasi tetanus neonatorum

    Cegah tetanus

    Target imunisasi tetanus : > 5 kali

    41

  • 7/24/2019 Handout Ayling Uwks Imunisasi Kuliah

    42/61

    Vaksin Campak

    Heat Marker

    Vaccine Vial Monito r

    (VVM)

    42

  • 7/24/2019 Handout Ayling Uwks Imunisasi Kuliah

    43/61

    Vaksin Campak

    Virus hidupdilemahkan, jangan kena sinar

    matahari

    Vaksin kering : simpan < 0 C atau < 8C, lebih

    baik minus 20 C. Pelarut tidak boleh beku.

    Setelah dilarutkan, dlm suhu 2 8C

    maksimum 8 jam

    Tiap 0,5 ml mengandung

    1000 u virus strain CAM 70

    100 mcg kanamisin, 30 mg eritromisin

    Dosis 0,5 ml, subkutan, di deltoid lengan atas

    Usia 9 bulan

    43

  • 7/24/2019 Handout Ayling Uwks Imunisasi Kuliah

    44/61

    Vaksin Campak

    Proteksi : mulai 2 mgg setelah vaksinasi

    Serokonversi : 80 90 %, effikasi 85

    Lama proteksi : 8 16 tahun

    umur 10-12 th : 50% titer antibodi di atasambang pencegahan

    umur 5 - 7 th : 29,3 kena campak walaupun

    pernah diimunisasi

    BIAS : ulangan campak saat masuk SD

    Program : reduksi campak

    44

  • 7/24/2019 Handout Ayling Uwks Imunisasi Kuliah

    45/61

    PencegahanInfeksi

    Hemophylus influenzae

    Gambaran Klinis: Bakteri Haemophilus influenzae

    menybb otitis media, sinusitis, epiglottitis, arthritis

    bakteri, bacteremia okulta, cellulitis, meningitis,

    pneumonia, & empyema.

    Infeksi yg lebih jarang dari H influenzae: pericarditis

    purolenta, endocarditis, konjunctivitis,

    endophthalmitis, osteomyelitis, peritonitis,

    epididymoorchitis, glossitis, uvulitis, & septic

    thrombophlebitis

    45

  • 7/24/2019 Handout Ayling Uwks Imunisasi Kuliah

    46/61

    EpidemiologiInfeksi

    Hemophylus influenzae

    Biasanya melalui saluran nafas bagian atas: kontak

    langsung, titik-titik pernafasan

    Pd neonatus dpt diaspirasi intrapartum (pd waktu

    persalinan)

    Dulu H. influenzae penyebab pertama pd meningitis

    bakteri pada anak umur 3 bulan sampai 3 tahun.

    Resistensi terhdp Ampicillin 1040 %.

    46

  • 7/24/2019 Handout Ayling Uwks Imunisasi Kuliah

    47/61

    Hib Conjugate Vaccine

    4 jenis vaksin yg dpt dipakai secara bertukar kalau perlu

    Sejak imunisasi Hib menjadi rutin u/ semua anak di AS, angkakejadian infeksi Hib turun 99%.

    Diberi umur 2, 4, & 6 bulan dg booster umur

    1218 bulan.

    Boleh diberi bersama vaksin (DTaP), polio, hepatitis B, MMR &Varicella

    47

  • 7/24/2019 Handout Ayling Uwks Imunisasi Kuliah

    48/61

    Infeksi Rotavirus

    Gambaran Klinis:

    Gastroenteritis: 3370% diare pd anak

    < 2 tahun yg diopname.Sedunia 500,000 mati

    setiap tahun!

    Diare banyak air(tanpa mukus) selama 3-5

    hari, muntah, febris,dihidrasi, intoleransilaktosa

    48

  • 7/24/2019 Handout Ayling Uwks Imunisasi Kuliah

    49/61

    Vaksin Rotavirus

    RotaShield (Merck) ditarik dari pasar1999 karena komplikasi intususepsi

    RotaTeq (Merck) hidup, PO, pentavalent,

    bovine(sapi)strain, Phase III 2006, 3 dosis

    sblm umur 6 bulan serta imunasisi lain.

    Mencegah 74% semua kasus GEA

    Rotavirus & 98% kasus berat, serta 96%kasus opname.

    ROTARIX (Glaxo) hidup PO,monovalent, humanstrain,2 dosis,Phase III trials 2006

    49

  • 7/24/2019 Handout Ayling Uwks Imunisasi Kuliah

    50/61

    Hepatitis A virus (HAV)

    Epidemiologi: Feco-oral, 100% di negara berkembangseropositif

    Inkubasi: 1550 hari (rata-rata 2530 hari)

    Paling mudah menular 2 minggu sebelum mulai jaundis.

    Isolasi: 1 minggu sesudah gejala MULAI

    Tiada status carrier/ kronis (Maka HAV tidak menyebab

    sirosis dan kanker hati)

    Transmisi vertikal yaitu ibu kepada fetus sangat jarangterjadi

    50

  • 7/24/2019 Handout Ayling Uwks Imunisasi Kuliah

    51/61

    Imunisasi Hepatitis A Virus

    Pasif: Imunoglobulin IG IM 0.020.06 ml/kg

    sebelum expos atau dalam

    2 minggu sesudah expos

    Aktif:Vaksin HAV (Havrix) 2 dosis mulai umur

    1 tahun & umur 1824 bulan (Booster ??)

    51

  • 7/24/2019 Handout Ayling Uwks Imunisasi Kuliah

    52/61

    Infeksi Streptococcus pneumoniae

    Gambaran Klinis: Otitis media, Sinusitis,Pneumonia, Meningitis, Septicemia darurat(lemah imun)

    Imunisasi Aktif

    Heptavalent protein conjugate Vaccine:untuk anak semuda 6 mgg, 4 dosis, 2, 4, 6 &1215 bln

    23-valent pneumococcal polysaccharidevaccine: untuk anak > 5 thn, satu kali

    52

    i i i i

  • 7/24/2019 Handout Ayling Uwks Imunisasi Kuliah

    53/61

    Reseptor yang mesti menerima Imunisasi

    S. pneumoniae

    Vaksin Heptavalen disarankan AAP u/ semua anak > 2 tahun

    Asplenia fungsionil or anatomis Penyakit Sickle Cell

    Sindroma Nefrosis, Payah Ginjal kronis

    Lemah Imun (Rx kanker, transplantasi, Rx steroid lama, HIV,bocor likuor spinalis)

    Spelenektomi elektif (Vaksin diberi 2 mggu sebelum operasi)

    Thalesemi, Penyakit Hodgkin

    Pasien penyakit paru kronis (emphesema tetapi bukan asma),diabetes, payah jantung, sirosis.

    53

  • 7/24/2019 Handout Ayling Uwks Imunisasi Kuliah

    54/61

    Human Papillomavirus (HPV)

    - biasanya menuluar secara seksual intim.

    - Walaupun tidak ada gejala, pada orang tertentu

    inf. kronis menybb kanker leher rahim & genital warts

    Setiap tahun 300,000 wanita sedunia mati krn Ca ini.

    -Screening Pap Smear dapat mendeteksi sel-sel

    leher rahim yang pre-cancerous, tetapi prosedur

    ini terlalu mahal & kurang efisien di negaraberkembang.

    54

  • 7/24/2019 Handout Ayling Uwks Imunisasi Kuliah

    55/61

    Pencegahan Kanker Kervix

    Vaksin GARDASIL (Merck) (4 tipe HPV)baru dapat izin FDApada Juni 2006 mencegah 70% kasus kanker leher rahim &90% genital warts

    Kini disarankan bagi wanita yg berumur 9 sd 26 thn dg 3 dosisdalam 6 bulan.

    Belum ada petunjuk mengenai booster.

    Belum ada petunjuk mengenai reseptorlaki-laki.

    55

    P d V k i i

  • 7/24/2019 Handout Ayling Uwks Imunisasi Kuliah

    56/61

    Prosedur Vaksinasi

    Penyimpanan dan transportasivaksin

    Persiapan alat dan bahan: untuk vaksinasi dan mengatasi

    gawat - darurat

    Persiapan pemberian:

    anamnesis, umur, jarak dgn vaksinasi sebelumnya,

    riwayat KIPI, Indikasi kontra dan perhatian khusus Informed consent : manfaat, risiko KIPI pemeriksaan fisik

    Cara pemberian

    dosis, interval

    Lokasi sudut, kedalaman

    Pemantauan KIPI

    Sisa vaksin, pemusnahan alat suntik

    Pencatatan (dan pelaporan)

    56

  • 7/24/2019 Handout Ayling Uwks Imunisasi Kuliah

    57/61

    Persiapan pemberian vaksin

    Cuci tangan dengan antiseptik

    Baca nama vaksin, tanggal kadaluwarsa,

    Teliti kondisi vaksin apakah masih layak :

    warna indikator VVM, Kocok : penggumpalan, perubahan warna

    Alat suntik : sekali pakai

    Encerkan dan ambil vaksin sebanyak dosis Ukuran jarum : ketebalan otot bayi / anak

    Pasang dropperpolio dengan benar

    57

    Uk j

  • 7/24/2019 Handout Ayling Uwks Imunisasi Kuliah

    58/61

    Ukuran jarum

    Intramuskular di paha mid-anterolateral Neonatus

    kurang bulan / BBLR : 5/8 inch (15,8 mm)

    cukup bulan : 7/8 inch (22,2 mm)

    1

    24 bulan : 7/8

    1 inch (22,2-25,4 mm)

    Intramuskular di deltoid

    > 2 thn (tergantung ketebalan otot) :

    7/8 1,25 inch (22,2 -31,75 mm) Usia sekolah dan remaja : 1,5 inch (38,1mm)

    58

  • 7/24/2019 Handout Ayling Uwks Imunisasi Kuliah

    59/61

    Penyuntikan dan penetesan vaksin

    Bicara pada bayi dan anak Tentukan lokasi penyuntikan : paha, lengan

    Posisi bayi / anak : nyaman dan aman

    Desinfeksi

    Pegang; peregangan kulit, cubitan Penyuntikan: dosis, sudut, cara

    Tetesan: dosis, hati-hati dimuntahkan

    Penekanan bekas suntikan

    Membuang alat suntik bekas

    Penulisan tanggal vaksinasi di kolom yang sudahdisediakan

    59

  • 7/24/2019 Handout Ayling Uwks Imunisasi Kuliah

    60/61

    Teknik Penyuntikan dan Penetesan

    Subcutaneouse.g. measles, mumps,

    rubella, varicella

    Intramusculare.g. hepatitis A and B,

    DTP

    IntradermalBCG

    Oral

    e.g.polio

    60

    Sisa vaksin

  • 7/24/2019 Handout Ayling Uwks Imunisasi Kuliah

    61/61

    Sisa vaksin

    BCG

    setelah dilarutkan harus segera diberikandalam 3

    jam

    (simpan dalam suhu 2 8 C)

    Polio

    Setelah dibuka harus segera diberikan dalam 7 hari

    (simpan dlm suhu 2 8 C)

    DPT

    Bila ada penggumpalan atau partikelyang tidak hilang

    setelah dikocok jangan dipakai

    Campak

    Setelah dilarutkan harus diberikan dlm 8 jam(simpan

    dlm suhu 2 8 C)