hasil dan pembahasan uji benedict
TRANSCRIPT
-
8/13/2019 Hasil Dan Pembahasan Uji Benedict
1/4
A. REDUKSI URIN CARA BENEDICT
I.Tinjauan Pustaka
1.Glukosa Darah
Glukosa darah adalah gula yang terdapat dalam darah yang terbentuk dari karbohidrat
dalam makanan dan disimpan sebagai glikogen di hati dan otot rangka. Energi untuk sebagian
besar fungsi sel dan jaringan berasal dari glukosa. Pembentukan energi alternatif juga dapat
berasal dari metabolisme asam lemak, tetapi jalur ini kurang efisien dibandingkan dengan
pembakaran langsung glukosa, dan proses ini juga menghasilkan metabolit-metabolit asam
yang berbahaya apabila dibiarkan menumpuk, sehingga kadar glukosa di dalam darah
dikendalikan oleh beberapa mekanisme homeostatik yang dalam keadaan sehat dapat
mempertahankan kadar dalam rentang 70 sampai 110 mg/dl dalam keadaan puasa.Setelah
pencernaan makanan yang mengandung banyak glukosa, secara normal kadar glukosa darah
akan meningkat, namun tidak melebihi 170 mg/dl. Banyak hormon ikut serta dalammempertahankan kadar glukosa darah yang adekuat baik dalam keadaan normal maupun
sebagai respon terhadap stres. Pengukuran glukosa darah sering dilakukan untuk memantau
keberhasilan mekanisme regulatorik ini. Penyimpangan yang berlebihan dari normal, baik
terlalu tinggi atau terlalu rendah, menandakan terjadinya 4 gangguan homeostatis dan sudah
semestinya mendorong tenaga analis kesehatan melakukan pemeriksaan untuk mencari
etiologinya.
2.Insulin
Insulin adalah hormon utama yang mengendalikan glukosa dari darah ke dalamsebagian besar sel (terutama sel otot dan lemak, tetapi tidak pada sel sistem saraf pusat).
Oleh karena itu, kekurangan insulin atau kekurang pekaan reseptor-reseptor memainkan
peran sentral dalam segala bentuk diabetes mellitus. Sebagian besar karbohidrat dalam
makanan akan diubah dalam waktu beberapa jam ke dalam bentuk gula monosakarida yang
merupakan karbohidrat utama yang ditemukan dalam darah dan digunakan oleh tubuh
sebagai bahan bakar. Insulin dilepaskan ke dalam darah oleh sel beta (-sel) yang berada di
pankreas, sebagai respons atas kenaikan tingkat gula darah, biasanya setelah makan. Insulin
digunakan oleh sekitar dua pertiga dari sel-sel tubuh yang menyerap glukosa dari darah untuk
digunakan sel-sel sebagai bahan bakar, untuk konversi ke molekul lain yang diperlukan, atau
untuk penyimpanan. Insulin juga merupakan sinyal kontrol utama untuk konversi dari
glukosa ke glycogen untuk penyimpanan internal dalam hati dan sel otot. Tingkatan insulinyang lebih tinggi menaikkan anabolic (rangkaian jalur metabolisme untuk membangun
molekul dari unit yang lebih kecil), seperti proses pertumbuhan sel dan duplikasi, sintesa
protein, lemak dan penyimpanan. Insulin adalah sinyal utama dalam mengkonversi banyak
bidirectional proses metabolisme dari catabolic (rangkaian jalur metabolisme untuk
membongkar molekul-molekul ke dalam bentuk unit yang lebih kecil dan melepaskan energi)
ke anabolic, dan sebaliknya. Secara khusus, tingkatan insulin yang lebih rendah berguna
sebagai pemicu masuk keluarnya ketosis (fase metabolik pembakaran lemak). Jika jumlah
insulin yang tersedia tidak cukup, jika sel buruk untuk merespon efek dari insulin
(kekurangpekaan atau perlawanan terhadap insulin), atau jika insulin cacat/defective, maka
gula tidak akan diserap dengan baik oleh orang-orang sel-sel tubuh yang memerlukannya dan
tidak akan disimpan dengan baik di hati dan otot. Efek selanjutnya adalah tingkat gula darah
-
8/13/2019 Hasil Dan Pembahasan Uji Benedict
2/4
yang tetap tinggi , miskin sintesis protein, dan lainnya kekacauan metabolisme lainnya,
seperti acidosis yaitu meningkatnya keasaman (konsentrasi ion hidrogen) dalam darah.
Tempat kerja insulin ialah pd permukaan luar membran sel. Beberapa peneliti mendapatkan
bahwa adenilsiklase dihambat, sedangkan enzim fosfodiesterase dirangsang.Sintesis glikogen
dan glikogenolisis tergantung dari rangkaian reaksi fostorilasi protein. Siklik AMPmengaktivasi proteinkinase dengan perangsangan glikogenolisis dan hambatan
glukoneogenesis. Insulin bekerja sebaliknya yaitu ke arah sintesis glikogen. Insulin
mendefosforilasi enzim tertentu dengan akibat terjadinya penghambatan glikogenolisis dan
lipolisis. Insulin meningkatkan ambilan K+ ke dalam sel, efek serupa terjadi pd Mg++ dan
diduga ion tersebut bertindak sebagai second messenger yg memperantarai kerja insulin.
3. Diabetes melitus
Diabetes melitus adalah gangguan metabolisme yang secara genetik dan klinis
termasuk heterogen dengan manifestasi berupa hilangnya toleransi karbohidrat. Menurut
American Diabetes Association (ADA) 2005, Diabetes melitus merupakan suatu kelompokpenyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi
insulin, kerja insulin atau kedua-duanya. Sedangkan menurut WHO 1980 dikatakan bahwa
diabetes melitus merupakan sesuatu yang tidak dapat dituangkan dalam satu jawaban yang
jelas dan singkat tapi secara umum dapat dikatakan sebagai suatu kumpulan problema
anatomik dan kimiawi yang merupakan akibat dari sejumlah faktor di mana didapat defisiensi
insulin absolut atau relatif dan gangguan fungsi insulin.
Klasifikasi diabetes ADA ( American Diabetes Association)1dan intoleransi glukosa
abnormal. 1.Diabetes mellitus
a.Tipe 1 (autoimun, idiopatik)
b.Tipe 2
2.Diabetes melitus gestasional (GDM)
3.Tipe spesifik lain
a.Cacat genetik fungsi sel beta = MODY
b.Cacat genetik kerja insulin =sindrom resistensi insulin berat
c.Endokrinopati = sindrom cushing, akromegali
d.Penyakit endokrin pankreas
e.Obat/ diinduksi secara kimia
f.Infeksi
4.Gangguan toleransi glukosa (IGT/ impairment glucose tolerance)
5.Gangguan glukosa puasa (IFG/ impairment fasting glucose) Klasifikasi diabetes melitus
berdasarkan The National Diabetes Data Group
1.Primer
a.Diabetes melitus tergantung insulin (IDDM, tipe 1)
b.Diabetes melitus tidak tergantung insulin (NIDDM, tipe 2)
1) NIDDM non obes (IDDM, tipe 1 dalam evolusi)
2) NIDDM obes3)Diabetes juvenile awitan (MODY, maturity onset diabetes of the young )
-
8/13/2019 Hasil Dan Pembahasan Uji Benedict
3/4
2.Sekunder
a.Penyakit pankreatik
b.Kelainan hormonal
c.Induksi obat atau zat kimia
d.Kelainan reseptor insulin
e.Sindrom genetik
II. Tujuan
1.Memahami istilah insulin, diabetes melitus tipe 1, diabetes melitus tipe 2 dan kurva
standar glukosa
2.Memahami bagaimana kadar glukosa darah pada keadaan fasting state yang digunakan
untuk diagnosis diabetes melitus
3.Memahami cara yang digunakan untuk mengukur glukosa darah
III. Alat dan Bahan
1.Laptop
2.Akses internet
IV. Cara Kerja
1.Hubungkan laptop dengan koneksi internet ke dalam laboratorium fisiologi
2.Buka browser kewww.physioex.com
3.Pilih PhysioEx 9.1 Laboratory Simulation in Physiology
4.Ketik physiologyuipada kolom login name
5.Tanyakan pada tutor untuk mengisi password
http://www.physioex.com/http://www.physioex.com/http://www.physioex.com/http://www.physioex.com/ -
8/13/2019 Hasil Dan Pembahasan Uji Benedict
4/4
V. Hasil Dan Pembahasan
Hasil uji benedict
Hasil uji benedict pada urin segar dari orang percobaan (OP) dapat dikatakan normal.
Karena warna larutan menunjukan warna biru jernih (tidak ada perubahan warna pada
perlakuan) dan tidak ada endapan, yang artinya hasil uji ini negatif dan tidak terdapat glukosa
pada urin orang percobaan (OP).
Pereaksi Benedict yang mengandung kuprisulfat dalam suasana basa akan tereduksi
oleh gula yang mempunyai gugus aldehid atau keton bebas (misal oleh glukosa), yang
dibuktikan dengan terbentuknya kuprooksida berwarna merah atau coklat. Perubahan warna
reagensia dari warna biru kehijauan menjadi gradasi dari kuning sampai merah jingga, ini
terjadi jika hasil nya positif (terdapat glukosa didalam urin).
VI. Kesimpulan
VII. Referensi