repository.poltekeskupang.ac.idrepository.poltekeskupang.ac.id/1721/1/ta heldi tos… · web...

100
TUGAS AKHIR STUDI KEJADIAN PENYAKIT DIARE DENGAN KONDISI JAMBAN DAN PENGUNAAN AIR MINUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIKUMANA KOTA KUPANG TAHUN 2019 OLEH HELDIADI TOSI NIM : PO.5303330161011 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KUPANG PROGRAM STUDI KESEHATAN LINGKUNGAN TAHUN 2019

Upload: others

Post on 09-Jul-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: repository.poltekeskupang.ac.idrepository.poltekeskupang.ac.id/1721/1/TA HELDI TOS… · Web viewPerilaku terhadap lingkungan kesehatan (enverironmental health behavior) adalah respon

TUGAS AKHIR

STUDI KEJADIAN PENYAKIT DIARE DENGAN KONDISI JAMBAN DAN PENGUNAAN AIR MINUM DI WILAYAH

KERJA PUSKESMAS SIKUMANA KOTA KUPANG TAHUN 2019

OLEH

HELDIADI TOSINIM : PO.5303330161011

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KUPANG

PROGRAM STUDI KESEHATAN LINGKUNGAN TAHUN 2019

6

Page 2: repository.poltekeskupang.ac.idrepository.poltekeskupang.ac.id/1721/1/TA HELDI TOS… · Web viewPerilaku terhadap lingkungan kesehatan (enverironmental health behavior) adalah respon

TUGAS AKHffi

STUDI KEJADIAN PENYAKIT DIA.RE DENGAN KONDISI JAMBAN DAN PEN,GGUNAAN AIR MINUM DI WILAYAH

KERJA PUSKESMAS SIKUMANA KOTA KUPANGTAHUN 2019

Di susun oleh:Heldiadi Tosi

Telah dipertahankan di depan dewan penguji Tugas Akhir Poltekkes Kemenkes Kupang Program Studi Kesehatan Lingkungan pada

tanggal 17 Mei 2019

Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh ijazah Diploma III Kesehatan Lingkungan

MengetahuiKetua Program Studi Kesehatan Lingkungan

Poltek�--- .•

Karolus Ngambut, SKM., M.KesNIP. 19740501 200003 1 001

Page 3: repository.poltekeskupang.ac.idrepository.poltekeskupang.ac.id/1721/1/TA HELDI TOS… · Web viewPerilaku terhadap lingkungan kesehatan (enverironmental health behavior) adalah respon

8

BIODATA PENULIS

Nama :HeldiadiTosi

TempatTanggalLahir :Nitneo, 13 Juli 1999

Jeniskelamin : LAKI-LAKI

Alamat :Desa.NitneoKec. Kupang Barat

Riwayatpendidikan :

1. SD InpresNitneo 2010

2. SMP Negeri 4 Kupang Barat Satu Atap 2013

3. SMA Negeri 1 Kupang Barat 2016

RiwayatPekerjaan : -

TugasAkhirinisayapersembahkanuntuk:

“Keduaorangtua tercinta, kakakadiktersayang, dansaudara-saudariku dan teman–teman seangkatan ”

Motto

“Keberhasilan bisa di dapat dari kerja keras bukan dari jalan pintas jadi hadapilah segalah sesuata yang ada dengan tuntas ”

Page 4: repository.poltekeskupang.ac.idrepository.poltekeskupang.ac.id/1721/1/TA HELDI TOS… · Web viewPerilaku terhadap lingkungan kesehatan (enverironmental health behavior) adalah respon

9

ABSTRAK

STUDI KEJADIAN PENYAKIT DIARE DENGAN KONDISI JAMBAN DAN PENGUNAAN AIR MINUM DI WILAYAH

KERJA PUSKESMAS SIKUMANA KOTA KUPANGHeldiadi Tosi, Siprianus Singga*)

*)JurusanKesehatanLingkungan Poltekkes Kemenkes Kupang

xi + 35 halaman : Tabel, gambar, lampiran.

PenyakitDiare merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat hal ini terbukti dengan masih tingginya angka kesakitan karna diare,Jamban keluarga adalah suatu bangunan yang di gunakan untuk membuang kotoran sehinggga tidak menyebabkan penyakit, air minum adalah kualitas yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung di minum, tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kejadian penyakit diare dengan kondisi jamban dan pengunaan air minum di wilayah kerja puskesmas sikumana

Jenis penelitian adalahmetodepenelitian survey deskriptif,VariabelPenelitianyaitu kondisi jamban keluarga, pengunaan dan pengolahan air minum,kejadian diare. Populasiadalahmasyarakat yang berada di wilayah kerjaa puskesmas sikumana dansampeldalampenelitianiniadalah65 masyarakat yang pernah menderita diare tiga bulan terakhir .MetodePengumpulan Data yang digunakanadalah Data primer, Data sekunder.SedangkanMetodePengolahan data Editing data, Coding data, Entry data, Tabulatin. Analisa Data dikumpulkandengan kuesionerdan cheklist darisampel yang diteliti, dihitungdandibandingkandengankriteriapencapaiansetelahitudiambildimasukandal am master tabelberdasarkan variable penelitiandandibuatkesimpulanberupaperhitunganpresentasedandianalisasecarades kriptif.

Hasilpenelitian, kondisi jamban dalam rata –rata Tidak memenuhi syarat65 jamban dan,penggunaan sumur gali13, PDAM 24, tangki 28.

PenderitadiarepadawilayahkerjaPuskesmasSikumanasebanyak 65 orang denganmeliputiBalita 13 orang , Anak 9 orang , Dewasa 43 orang. KondisijambanPadapenderita di wilayahkerjapuskesmassikumanaTidakmemenihisyaratsebanyak 65 jambandenganLeherAngsa sebanyak 63 jamban, Cemplung 1jambandan Plensengan 1 jamban. Pengunaaan air penderitadiare yang mengunakanSumurgalisebanyak 13 orang, PDAM 24 orang danTangki 28 orang dan rata-rata pengolahanairnyasebelum dikomsumsi harus dimasak. Bagimasyarakatdiharapkan agar merawat danmenjaga kondisi saranajambanbaikdarikontruksi agarterhindardaripotensiterkenapenyakitdiaredanselalumenerapkanperilakuhidupb ersih dansehatdanpengunaandanpengolahan air minumsehinggaterhidardaripotensi terkenadiare.

Page 5: repository.poltekeskupang.ac.idrepository.poltekeskupang.ac.id/1721/1/TA HELDI TOS… · Web viewPerilaku terhadap lingkungan kesehatan (enverironmental health behavior) adalah respon

10

Kata kunci : Diare, jamban, pengunaan airKepustakaan : 9 buah (1990-2015)

ABSTRACT

STUDY OF DIARRHEA DISEASE CONDITION WITH CONDITIONS OF SUPPLEMENTATION AND USE OF

DRINKING WATER IN THE WORKINGAREA OF PUSKESMAS SIKUMANA,

KUPANG CITYHeldiadi Tosi, Siprianus Singga *)

*)Department of Environmental Health, Health Ministry of Health Kupang

ix + 35 pages: Tables, images, attachments.

Diarrhea is one of the public health problems, this is evidenced by the still high number of morbidity due to diarrhea, family latrines are buildings that are used to dispose of waste so as not to cause disease, drinking water is quality that meets health requirements and can be directly drunk The study was to determine the incidence of diarrheal diseases with latrine conditions and use of drinking water in the work area of the sikumana health center

This type of research is a descriptive survey. Research variables are the condition of family latrines, use and treatment of drinking water, the incidence of diarrhea. The population in this study were people who were in the work area of the sikumana health center and the sample in this study were 65 people who had suffered diarrhea in the past three months. Data collection methods used were primary data, secondary data. While data processing methods were data editing, data coding , Data Entry, Tabulatin. Analysis Data was collected by questionnaire and checklist of the samples studied, calculated and compared with achievement criteria after it was taken included in the master table based on research variables and conclusions were made in the form of percentage calculations and analyzed descriptively.

The results of the study, the condition of latrines in average did not meet the requirements of 65 latrines and, the use of dug wells 13, PDAM 24, tank 28.

Diarrhea sufferers in the work area of Sikumana Community Health Center were 65 people including 13 children under five, 9 children, 43 adults. Conditions of latrines In patients in the work area of the sikumana Community Health Center, there were not as many as 65 latrines with 63 Goose Necks, 1 Cemplung toilet and1 toilet. Water use for diarrheal patients who use the digging well as many as 13 people, PDAM 24 people and Tank 28 people and the average water treatment before consumption must be cooked. For the community, they are expected to care for and maintain the condition of latrine facilities both from construction to avoid the potential for diarrheal diseases and always apply clean and healthy lifestyle and use and treatment of drinking water so that it is prevented from the potential for diarrhea.

Page 6: repository.poltekeskupang.ac.idrepository.poltekeskupang.ac.id/1721/1/TA HELDI TOS… · Web viewPerilaku terhadap lingkungan kesehatan (enverironmental health behavior) adalah respon

11

Keywords: Diarrhea, latrines, water useLiterature: 9 pieces (1990-2015)

KATA PENGANTAR

Puji Syukur Saya Panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang

memberikan rahmat serta karunia-Nya sehingga peneliti berhasil menyelesaikan

Tugas akhir yang berjudul “STUDY KEJADIAN PENYAKIT DIARE DAN

KONDISI JAMBAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIKUMANA

TAHUN 2019”

Penulis juga mengucapkan limpah terimakasih kepada Pak Siprianus

Singga, ST,M.KES selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan

dan mengarahkan selama kegiatan penyusunan Tugasakhir ini ini. Penulis juga

menyadari bahwa semua ini tidak terlepas dari bantuan dari berbagai pihak .Oleh

karena itu melalui kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Kedua orangtua tercinta (Bapak Esrom tosi dan Mama Petri hailitik tosi)

yang selalu ada dan selalu memberi kasih sayang, cinta dan doa termanis

serta dukungan baik spiritual dan materi.

2. Ibu R.H.Kristina, SKM.,M.Kes selaku Direktur Poltekkes Kemenkes

Kupang.

3. Bapak Karolus Ngambut, SKM., M.Kes selaku Ketua Prodi Kesehatan

Lingkungan Poltekkes Kemenkes Kupang dan dosen pembimbing akademik

Siprianus Singga,ST.,M.Kes yang selalu memberi motivasi dan dorongan

saat penyusunan tugas akhir ini.

Page 7: repository.poltekeskupang.ac.idrepository.poltekeskupang.ac.id/1721/1/TA HELDI TOS… · Web viewPerilaku terhadap lingkungan kesehatan (enverironmental health behavior) adalah respon

12

4. Selaku Dosen Penguji Bapak Albertus A. Maran,SKM.,M.Kes dan Ibu

Christinne J.K.Ekawati.S.Si.,M.Siyang sudah memberikan arahan dan

masukan demi penyempurnaan Tugas Akhir ini.

5. Semua Bapak dan Ibu dosen maupun staf Program Studi Kesehatan

Lingkungan yang selalu memberikan nasihat dan semangat saat melakukan

Tugas Akhir ini.

6. Kakak dan Adik-adik tersayang Rivaldi tosi, Kintan saputra tosi, Kadita tosi,

yang selalu mendukung dan doa kepada penyusun Tugas Akhir ini.

7. Sahabat dan teman-teman Tingkat III yang selalu memberi motivasi, doa,

sekaligus sama-sama berjuang untuk mencapai satu tujuan akhir yang sama.

8. Sahabat Lusia Tawa, Elma Kefi, Erni Lake,Irvan Maukari,Fino Asone,

Marthina M.A Liwu, Florentina S. Klau, Putri E. Tubulau , Maria R. Ngene.

Junior Raga, Elis Laupada yang telah mendukung dan membantu dalam

pembuatan Tugas Akhir ini

9. Teman Pengamnas Dan Teman Pramuka Poltekes Kupang yang selalu

mendukung dan memberikan motivasi agar tetap semangat dalam menyusun

Tugas Akhir ini

10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatuPenulis

menyadari Tugas Akhir ini masih jauh dari kesempurnaan,. Akhir kata,

kiranya Tugas akhir ini dapat memberimanfaat

Kupang, 17 Mei 2019

Penulis

Page 8: repository.poltekeskupang.ac.idrepository.poltekeskupang.ac.id/1721/1/TA HELDI TOS… · Web viewPerilaku terhadap lingkungan kesehatan (enverironmental health behavior) adalah respon

13

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. ii

BIODATA PENULIS........................................................................................... iii

ABSTRAK ............................................................................................................ iv

ABSTRACT ............................................................................................................v

KATA PENGANTAR.......................................................................................... vi

DAFTAR ISI....................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL .................................................................................................x

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .............................................................................................1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................4

C. Tujuan Penelitian ........................................................................................4

D. Manfaat Penelitian ......................................................................................4

E. Ruang Lingkup ............................................................................................5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Penyait Diare..............................................................................6

B. Penyebab Diare ............................................................................................7

Page 9: repository.poltekeskupang.ac.idrepository.poltekeskupang.ac.id/1721/1/TA HELDI TOS… · Web viewPerilaku terhadap lingkungan kesehatan (enverironmental health behavior) adalah respon

14

C. Jenis Diare....................................................................................................7

D. Cara Penularan Diare ...................................................................................9

E. Pencegahan Dan Pemberantasan Penyakit Diare.......................................10

F. Pengetahuan Diare .....................................................................................11

G. Penggunaan Air Bersih ..............................................................................12

H. Kondisi Jamban Keluarga ..........................................................................15

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian...........................................................................................20

B. Kerangka Konsep Penelitian ......................................................................20

C. Variabel Penelitian .....................................................................................21

D. Definisi opeerasional..................................................................................21

E. Populasi Dan Sampel .................................................................................22

F. Metode Pengumpulan Data .......................................................................23

G. Pengolahan Dan Analisa Data....................................................................24

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi ...........................................................................25

B. Hasil Penelitian ..........................................................................................26

C. Pembahasan................................................................................................29

BAB V PENUTUP

A. Simpulan ....................................................................................................35

B. Saran...........................................................................................................35

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 10: repository.poltekeskupang.ac.idrepository.poltekeskupang.ac.id/1721/1/TA HELDI TOS… · Web viewPerilaku terhadap lingkungan kesehatan (enverironmental health behavior) adalah respon

15

Page 11: repository.poltekeskupang.ac.idrepository.poltekeskupang.ac.id/1721/1/TA HELDI TOS… · Web viewPerilaku terhadap lingkungan kesehatan (enverironmental health behavior) adalah respon

16

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1: Definisi operasional .................................................................................21

Tabel 2: Kelompok dan jenis kelamin pada penderita diare di wilayah kerjaPuskesmas Sikumana Kota Kupang Tahun 2019 .....................................27

Tabel 3: Kondisi jamban keluarga pada penderita diare di wilayah kerjaPuskesmas Sikumana Kota Kupang Tahun 2019 .....................................28

Tabel 4: Penggunaan dan pengolahan air minum pada penderita diaredi wilayah kerja Puskesmas Sikumana Kota Kupang Tahun 2019 ..........29

Page 12: repository.poltekeskupang.ac.idrepository.poltekeskupang.ac.id/1721/1/TA HELDI TOS… · Web viewPerilaku terhadap lingkungan kesehatan (enverironmental health behavior) adalah respon

17

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I :Surat Ijin Penelitian

Lampiran II :Format Inspeksi Sanitasi Jamban

Lampiran III : Format Sarana Air Minum

Lampiran IV : Dokumentasi

Page 13: repository.poltekeskupang.ac.idrepository.poltekeskupang.ac.id/1721/1/TA HELDI TOS… · Web viewPerilaku terhadap lingkungan kesehatan (enverironmental health behavior) adalah respon

18

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyakit diare masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat

yang ada di Indonesia. Hal ini terbukti dengan masih tingginya angka

kesakitan karena diare serta menimbulkan banyak kematian terutama pada

bayi dan anak belita. Hasil- hasil survey menunjukan bahwa angka kesakitan

diare di Indonesia untuk seluruh golongan umur berkisar antara 120-360 per

1000 penduduk dan untuk balita menderita satu atau dua kali episode diare

setiap tahunnya atau 60% dari semua kesakitan diare. Sebagian besar (76%)

kematian karena diare terjadi pada balita. Sebesar 15,5% kematian pada bayi

dan 26,4% kematian pada anak balita (Depkes RI, 1991).

Diare mengacu pada konsistensi tinja dan bukan pada frekuensi buang

air.Tinja yang lunak dan berair sering mengandung lendir dan kadang kala

bercak-bercak darah merah, dan kualitas buang air antara 1 sampai 20 kali

perhari. Diare mengacu pada lunak tidaknya tinja dan bukan pada frekuensi

buang air. Buang air perhari menjadi ukuran berat tidaknya diare

(Edward,2007,h.89).

Jamban Keluarga adalah suatu bangun yang digunakan untuk membuang

dan mengumpulkan kotoran atau najis manusia yang lazim di sebut kakus

atau WC sehingga kotoran tersimpan dalam suatu tempat tertentu dan tidak

Page 14: repository.poltekeskupang.ac.idrepository.poltekeskupang.ac.id/1721/1/TA HELDI TOS… · Web viewPerilaku terhadap lingkungan kesehatan (enverironmental health behavior) adalah respon

19

menjadi penyebab atau penyebab penyakit dan mengotori lingkungan

pemukiman. (Depkes RI, 2001)

Air minum adalah yang kualitas yang memenuhi syarat kesehatan dan

dapat langsung di minum. Hal inilah yang secarah prinsip yang membedakan

kualitas yang harus di miliki antara air bersih dan air minum. Kualitas air

minum setingkat lebih tinggi dari pada kualitas air bersih di tinjau dari

beberapah komponen pendukungnya. Agar air dapat terkategorikan sebagai

air minum maka harus di persyaratkan harus memenihi syarat Permenkes NO.

416/ MENKES/PER/IX/1990

Pembangunan kesehatan bertujuan untuk

meningkatkankesadaran,kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap

orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tinginya

sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya yang produktif secara sosial

dan ekonomi (UU Kesehatan No 36 Tahun).

Pelaksanaan program pemberantasan penyakit diare adalah bagian dari

pembangunan kesehatan dan merupakan upaya yang mendukung peningkatan

kualitas sumber daya manusia serta merupakan upaya pencegahan dan

pemberantasan penyakit menular. Penyakit diare sampai saat ini masih

menjadi masalah di indonesia padahal berbagai upaya dan penanganan baik

secara medis maupun upaya perubahan tingkahlaku dengan melakukan

berbagai penyelidikan kesehan terus dilakukan.

Perilaku hidup seseorang, termasuk dalam hal kesehatan di pengaruhi oleh

banyak faktor. Faktor tersebut dapat berasal dari orang itu sendiri,pengaruh

Page 15: repository.poltekeskupang.ac.idrepository.poltekeskupang.ac.id/1721/1/TA HELDI TOS… · Web viewPerilaku terhadap lingkungan kesehatan (enverironmental health behavior) adalah respon

20

orang lain yang dapat mendorong untuk berperilaku baik atau buruk, maupun

kondisi lingkungan sekitar yang dapat mendukung terhadap berubahnya

perilaku. Perilaku terhadap lingkungan kesehatan (enverironmental health

behavior) adalah respon seseorang terhadap lingkungan sebagai determinan

kesehatan manusia (Notoatmodjo, 2003, h. 6).

Salah satu permasalahan kesehatan yang sering terjadi adalah peningkatan

angka kesakitan bahkan sampai kematian yang di akibatkan penyakit Diare.

Kasus diare di Indonesia pada tahun 2016 sebanyak 6.897.463 kasus

sedangkan pada tahun 2017 jumlah kasus sebanyak 7.007.299 kasus menurut

profil kesehatan indonesia tahun 2016 dan 2017. Kasus diare di Nusa

Tenggara Timur sebanyak 142. 757 pada tahun 2017 (kasus diare di tangani

menurut provinsi tahun 2017). NTT merupakan salah satu daerah yang

endemis penyakit Diare. Berdasarkan data dari Puskesmas sikumana

sebanyak 473 orang yang di tangani. Data BPS Prop NTT tahun 2016 jumlah

kasus diare sebanyak 400 kasus,tahun 2017 urutan ke-3 dengan jumlah kasus

98.918 kasus,tahun 2018 total kasus 100 kasus.Data kasus Diare di

Puskesmas Sikumana tahun 2016 jumlah kasus 1128 kasus, tahun 2017

jumlah kasus 991 kasus, tahun 2018 jumlah kasus 853 kasus. Dan pada kasus

tiga bulan terakhir dari bulan Oktober sebanyak 59 kasus, November 51 kasus

dan Desember 75 kasus. Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik

untuk melakukan penelitian dengan judul “STUDI KEJADIAN

PENYAKIT DIARE DENGAN KONDISI JAMBAN DAN

Page 16: repository.poltekeskupang.ac.idrepository.poltekeskupang.ac.id/1721/1/TA HELDI TOS… · Web viewPerilaku terhadap lingkungan kesehatan (enverironmental health behavior) adalah respon

21

PENGUNAAN AIR MINUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS

SIKUMANA TAHUN 2019’’

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka perumusan masalah

adalah “Kejadian penyakit diare dengan kondisi jamban dan pengunaan air di

Wilayah Kerja Puskesmas Sikumana tahun 2019”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetaui kejadiaan penyakit diare dengan kondisi jamban dan

pengunaan air minum di Wilayah Kerja Puskesmas Sikumana

2. Tujuan khusus

a. Untuk mengetahui kejadian diare di Wilayah Kerja Puskesmas

Sikumana.

b. Untuk mengetahui kondisi jamban di Wilayah Kerja Puskesmas

Sikumana.

c. Untuk mengetahui pengunaan air minum di Wilayah Kerja Puskesmas

Sikumana.

D. Manfaat penelitian

1. Manfaat Bagi Puskesmas

Sebagai salah satu sumber informasi bagi penentu kebijakan dan instansi

terkait dalam menentukan pioritas prencanaan program dan menentukan

Page 17: repository.poltekeskupang.ac.idrepository.poltekeskupang.ac.id/1721/1/TA HELDI TOS… · Web viewPerilaku terhadap lingkungan kesehatan (enverironmental health behavior) adalah respon

22

arah kebijakan dalam menerunkan kasus diare di Wilayah Kerja Puskesmas

Sikumana

2. Manfaat Bagi Institusi Pendidikan

Penelitian ini diharapkan dapat menZdi sumbangan ilmiah untuk

memperkaya ilmu pengetahuan serta merupakan bahan acuan atau pedoman

bagi peneliti selanjutnya.

3. Manfaat Bagi Peneliti Menambah pengetahuan dan pengalaman peneliti

yang berkaitan dengan penyakit diare dan faktor pendukung kejadian

penyakit diare.

E. Ruang lingkup penelitihan

1. Ruang lingkup lokasi

Lingkup lokasi penelitian ini adalah di Wilayah Kerja Puskesmas

Sikumana.

2. Ruang Lingkup Materi

Materi dalam penelitian ini berkaitan dengan studi faktor pendukung

kejadian diare akibat kurangnya ketersediaan jamban di Wilayah Kerja

Puskesmas Sikuman.

3. Ruang Lingkup Sasaran

Sasaran dalam penelitian ini adalah penduduk yang menderita dan pernah

menderita penyakit diare di Wilayah Kerja Puskesmas Sikuman.

Page 18: repository.poltekeskupang.ac.idrepository.poltekeskupang.ac.id/1721/1/TA HELDI TOS… · Web viewPerilaku terhadap lingkungan kesehatan (enverironmental health behavior) adalah respon

23

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Penyakit Diare

Pengertian Diare adalah keluarnya facces dalam bentuk cair,

biasanya disertai dengan sakit perut dan kejang (Yuwono, 2005, h.172).

Penyakit diare adalah penyakit yang di tandai dengan perubahan bentuk dan

konsitensi tinja melembek sampai mencair dan bertambahnya frekuensi BAB

lebih dari biasanya (umumnya tiga kali atau lebih dalam sehari) (Depkes

RI,2011.h.63).Beberapa klasifikasi diare antra lain:

1. Diare infeksi enternal atau diare karna infeksi diusus (bakteri, virus,paras

it).

Page 19: repository.poltekeskupang.ac.idrepository.poltekeskupang.ac.id/1721/1/TA HELDI TOS… · Web viewPerilaku terhadap lingkungan kesehatan (enverironmental health behavior) adalah respon

24

2. Diare infeksi prenteral atau diare karna infeksi diluar usus (otitis)

media,infeksi saluran pernapasan,infeksi saluran dan lainnya.

3. Diare akut atau karena diare terkena infeksi usus dapat terjadi pada setiap

umurdan bila menyerang bayi umumnya disebut gastroenteritis infantile.

4. Diare kronik yang umumnya bersifat manahun diantranya diare akut dan

kronik.

Diare mengacu pada konsistensi tinja dan bukan pada frekuensi buang

air. Tinja yang lunak dan berair sering mengandung lendung lendir dan

kadang kala bercak-barcak darah merah, dan kuantitas buang air antara

satu sampai duapuluh kali per hari.Diare mengacu pada lunaktidaknya

tinja dan bukan pada frekuensi buang air. Kuantitas buang air perhari

menjadi ukuran berat tidaknya diare (Edward,200,h,89).

B. Penyebab Diare

Penyebab diare menurutDepkesRI 1988,h,28 adalah:

1. Peredangan usus oleh Bakteri (Kholera, disentri dan lain-lain), virus dan

parasit

2. Karena keracuna makanan dan minuman

3. Karena tidak tahan terhadap makanan tertentu misalnya anak yang tidak

tahan terhadap susu yang mengandung lemak / laktosa seperti yang

dijumpai pada susu kaleng.

4. Karena kekurangan gizi, seperti kemungkinan kurang makan atau kurng

protein.

C. Jenis-JenisDiare

Page 20: repository.poltekeskupang.ac.idrepository.poltekeskupang.ac.id/1721/1/TA HELDI TOS… · Web viewPerilaku terhadap lingkungan kesehatan (enverironmental health behavior) adalah respon

25

diare diklasifikasikan sebagai berikut:

1. Diare akut

Berlangsung selama < 14 hari, tampa diselang –seling stop lebih dari 2

hari. Diare akut dibagi dalam: tampa dehidrasi, dehidrasi ringan sedang

dan dehidrasi berat. Penyebab diare akut yang paling sering dii temukan

adlah organisme menular. Diare akut pula dapat disebabkan oleh obat-

obat atau toksin yang termakan, pengunaaan kemotrapi, pemberian

kembali nutrisi enternal setelah puasah yang lama atau terjadi fecalim

impaction (overflow diarrhea) atau oleh situasi tertentu, seperti lari

maraton. Disamping itu diare akut dapat menunjukan timbulnya penyakit

yang kronik.(Friedman,h,249).

2. Diare Kronik

Diare yang menetap selamah berminggu –minggu atau berbulan bulan,

baik konstan atau intermiten, memerluka evaluasi. Meskipun dalam

kebanyakan kasus, penyebab akan terbukti sebagai sindroma usus

iritatif, diare dapat menggambarkan manisfetasi penyakit serius yang

mendasari, dan harus dlakukan pencarian penyakit organik ang cermat.

Diare dapat dikategorikan atau di klasifikasikan sebagai berikut:

a. Inflamatorik

Umumnya ditandai oleh gejalah panas, nyeri tekan abdomen,adanya

darah atau leokosit di dalam tinja dan lesi inflamatorik yang terlihat

pada hasil biobsi mukosa instetinal.

b. Osmotik

Page 21: repository.poltekeskupang.ac.idrepository.poltekeskupang.ac.id/1721/1/TA HELDI TOS… · Web viewPerilaku terhadap lingkungan kesehatan (enverironmental health behavior) adalah respon

26

Tinja yang banyak, berlemak dan berbau busuk: penurunan berat

badan, defisuensi nutrien kesengajaan osmotik pada air feses.

c. Sekretorik

Diare yang encer dan tetap terjadi setelah berpuasa, dehidrasi atau

ada efek sistematik lain oleh hormon , tidak adanya jarak osmotik

pada air feses.

Page 22: repository.poltekeskupang.ac.idrepository.poltekeskupang.ac.id/1721/1/TA HELDI TOS… · Web viewPerilaku terhadap lingkungan kesehatan (enverironmental health behavior) adalah respon

20

d. Perubahan motilitas intestial

Diare yang selih berganti dengan konstipasi, Gejalah neurologi:

kelainan yang mengenai kandung kemih

e. Pseudodiare

Biasanya terjadi pada perempuan, Diare encer dengan hipokalemia,

lemah dan edama. (Friedman,h 251).

D. Cara Penularn PenyakitDiare

Penderita diare dapat mengeluarkan kotoran / tinja yang mengandung

kuman penyebab. Bila pembuangan / kotoran tinja ini tidak di lakukan di

jamban yang tertutup dapat menjadi sumber penularan. Kuman pad kotoran

/tinja dapat langsung ditularkan ke orang lain apabila melekat pada tangan

dan kemudian di masukan ke mulut / dipakai untuk memegang makanan.

Kuman dapat mencemari air bila kotoran tertentu terbawah atau terkena air.

Bila air tersebut di gunakan orang untuk keprluan sehari-hari tampa di

rebus/di masak, misalya untuk mengosok gigi, berkumur / mencuci sayur

lalapan, ia dapat menulari orang tersebut dengan penyakit diare.

Tinja dapat di hinggapi lalat, dan bila lalat ini hinggap di makanan,

akan menyebabkan makanan itu tercemara. Penularan terjadi bila

seseorang memakan makanan yang tercemar tersebut.

Penderita yang baru terjamgkit, dengan cara yang sama dapat

menularkan lagi ke orang lain dan lingkungan sekitarnya, dan seterusnya

merupakan lingkaran yang tidakada putus-putusnya(Depkes RI,1988,h,28).

Page 23: repository.poltekeskupang.ac.idrepository.poltekeskupang.ac.id/1721/1/TA HELDI TOS… · Web viewPerilaku terhadap lingkungan kesehatan (enverironmental health behavior) adalah respon

21

E. Pencegahan dan perawatan penyakit diare

1. Pada Anak-Anak

a. Perawatan

Pembatasan komsumsi susu atau semua produk yang mengandung susu

selama diare sering menyebaban ketidaktoleran terhadap susu untuk

sementara. Biasanya tidak ada keuntungan dengan mengentikan

makanan-makanan lain. Bujuk anak untuk banyak minum.

Obat anti diare mungkin dapat memperlambat diare dan dapat sangat

berguna dalam berbagai setuasi,seperti dalam perjalan, tetapi obat-obat

ini dapat benar –benar menyembukan secara cepat, dan bahkan dapat

memperlambat penyakit jika terdapat beberapa infeksi tertentu.Obat-

obatan ini lebuh baik di hidari.

b. Pencegahan.

1) Pisakan bayi dari anak yang menderita sakit dengan disertai

muntah-muntah dan diare.

2) Laporkan jika tinja bercampur darah, deman tinggi,prostrasi, diare

yang lama dan akut (lebih dari sepuluh hari) kepada dokter anda:

disentri mungkin menjadi penyebabnya .

3) Laporkan diare yang sering kambuh kepadah dokter anda karna

diare mungkin merupakan gejalah kolitis atau enteritis, terutama

jika ada penurunan berat badan.

Page 24: repository.poltekeskupang.ac.idrepository.poltekeskupang.ac.id/1721/1/TA HELDI TOS… · Web viewPerilaku terhadap lingkungan kesehatan (enverironmental health behavior) adalah respon

22

2. Pada bayi

a. Perawatan

Pastikan anak-anak minum banyak air untuk mengindari dehidrasi.

Pengentikan makanan padat rupanya tidak menyebabkan diare sembuh

lebih cepat. Susu dan makanan susu lebih baik di hindari , karna

bersifat anti terhadap obat diare.

b. Pencegahan

1) Lanjutkan pengobatan hingga tinja tapak kembali normal.Jika

makanan yang keras / padat membuat keadan semakin memburuk,

sebaiknya makanan tersebut dihindari selama beberapa hari tampa

membahayakan kesehatan.

2) Perhatikan apakah ada gejalah dehidrasi.

3) Tidak selayaknya memberikan makanan siap makan dan makanan

beku yang biasanya manyebakan diare pada bayi terutama dalam

kondisi sanitasi yang buruk (ketika berkemah atau dalam

perjalanan).(Edward,2007,h,87).

F. Pengetahuan Diare

MenurutNotoadmojo, 2003, h, 127, IlmuKesehatanMasyarakatAdalah :

Pengetahuan adalah merupakan hasil dari objek dan ini terjadi setelah orang

melekukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi

melalui panca indra manusia, yakni: indra penglihatan ,pendengaran

,penciuman ,rasa dan raba. Sebagiaan besar pengetahuan manusia diperoleh

Page 25: repository.poltekeskupang.ac.idrepository.poltekeskupang.ac.id/1721/1/TA HELDI TOS… · Web viewPerilaku terhadap lingkungan kesehatan (enverironmental health behavior) adalah respon

23

melalui mata dan telinga .pengetahuan atau kongnitif merupakan dominan

yang paling penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (overt behavior).

Faktor yang mempengaruhi timbulnya penyakit diare seperti kurangnya

pengetahuan masyarakat, pengetahuan tentang heigene yang kurang baik

perorangan maupun lingkungan , sosual ekonomi, sosial budaya , gizi yang

kurang , kurangnya pemanfaatan saranah air bersih, pemanfaatan jamban, dan

dan kurangnya pengetahuan tentang perilaku hidup bersih dan sehat.

Penyebab diare telah dikemukan terlebih dahulu baik karena infeksi dalam

tubuh maupun luar tubuh serta faktor lain. Tetapi mengingat ada faktor resiko

yang ikut berperan dalam timbulnya diare yanng kebanyakan karna

kurangnya pengetahuan masyarakat.

G. Pengunaan air bersih

1. Pengertian air bersih

Air yang sehat itu adalah air sesuai syarat kesehatan, artiya air

yang tidak mengandung bibit penyakit tidak mengandung bahan bahan

beracun / berbahaya serta air yang secarah fisik jernih / tidak keruh atau

sesuai untuk kebutuhan manusia untuk runah tangga serta dalam jumlah

yang sesuai menurut keperluan

2. Syarat-syarat air bersih.

a. Bebas dari kuman-kuman penyakit yang berbahaya yang dapat hidup

dalam air

b. Bebas dari bahan kimia atau mineral yang menggangu dan berbahaya

baik bagi tubuh manusia atau hewan.

Page 26: repository.poltekeskupang.ac.idrepository.poltekeskupang.ac.id/1721/1/TA HELDI TOS… · Web viewPerilaku terhadap lingkungan kesehatan (enverironmental health behavior) adalah respon

24

c. Tidak keruh, tidak berbauh, tidak berasah ; tidak asin, asam dan lain-

lain.

d. Tidak tercemar / terkotori oleh unsur-unsur yang datng keluar masuk

kedalam air sehingga merubah mutu air.

3. Jenis- Jenis air bersih

Jenis-Jenis air bersih terbagi atas tiga ;

a. Secara fisik

Air bersih secara fisik mempunyai tanda-tanda sebagai berikut;

1) Warna : air harus di katakan tidak berwarna, artinya air itu tidak

jernih / bening tidak keruh, tidak berwarnah coklat, merah, hijau

dan sebagainya .

2) Rasa: Air harus tidak beras artinya rasa air itu tidak asin tidak

payau, tidak pahit, tidak asam tapi harus tawar.

3) Bau : air yang bersih arus tidak berbau, artinya air itu harus tidaak

berbau busuk, amis, membuat mual, atau tidak wangi dan

sebagainya.

4) Suhu air harus tidak melebihi dari suhu udara, umunya sangat di

pengaruhi lingkungan, geografis.

5) Kekeruhan : air yang bersih harus tidak keruh tapi harus bening,

air yang keruh biasanya di sebabkan bahan halus yang tidak dapat

mengendap bahan ini menghalagi tembusnya sinar matahari

Page 27: repository.poltekeskupang.ac.idrepository.poltekeskupang.ac.id/1721/1/TA HELDI TOS… · Web viewPerilaku terhadap lingkungan kesehatan (enverironmental health behavior) adalah respon

25

b. Secara bakteriologis ;

artinya kandungan kuman- kuman penyakit dalam air serta macam-

macam kuman yang ada.

Untuk mengetaui secrah bakteriologis adanya kuman penyakit dalam

air tidaklah begitu mudah diketahui secarah fisik, namun suatu

petunjuk dapat kita pakai misalnya:

Kalau air yang kita pakai itu seperti untuk mandi dan sebaainya

dapat menimbulkan gatal-gatal pada kulit, atau sakit mata maka

dapat kitaa duga air ituh tidak bersih mungkin mengandung bibit-bibit

penyakit atau mengandung bahan kimia yang beracun / menggangu

c. Secara kimiawi

Secarah lahiriah keadaan bahan kimia yang ada dalam air

kadangkala dapat diketahuai dari keadaan fisik air sperti warna,

kekeruhan,bau,rasa air. Namun untuk mengetahui lebih terperinci

bahan jenis kimia dan jumlah atau kadar bahan mineral yang

terkandung dalam air itu haruslah contoh airnya di periksa terlebih

dahuluh di laboratorium (tempat pemeriksaan air )

Bahan kimia / mineral dalam air tidak boleh menimbulkan

kerugian, gangguan dan penyakit nagi manusia maupun makluk hidup

lainya (Depkes RI, 1988,h,114).

Page 28: repository.poltekeskupang.ac.idrepository.poltekeskupang.ac.id/1721/1/TA HELDI TOS… · Web viewPerilaku terhadap lingkungan kesehatan (enverironmental health behavior) adalah respon

26

H. Kondisi Jamban Keluarga

Jamban secara sederhana dapat di katakan sebagai fasilitas sanitasi yang

terdiri atas tempat pembuangan tinja yang di lengkapi dengan saluran

pembuangan ke penampungan tinja (cubluk) atau septik tank. (Winarsih,h,41)

1. Penyakit yang timbul akibat kondisi jamban

Dengan bertambahnya penduduk yang tidak sebanding dengan area

pemukiman, masaalah pembuangan kotoran manusia meningkat sehingga

masalah pembuagan kotoran manusia merupakan masalah yang pokok

untuk sedini mungkin diatasi, karena kotoran manusia (faeces) adalah

sumber penyebaran penyakit yang multi kompleks.

Kotoran manusia adalah semua benda atau zat yang tidak dipakai lagi oleh

tubuh dan yang harus di keluarkan dari dalam tubuh. Zat-zat yang harus

dikeluarkan dari dalam tubuh dan harus di buang ke dalam jamban yaitu

tinja (feases) dan air seni (urine). Beberapa penyakit yang dapat di

sebabkan oleh tinja manusia antara lain: tipus, disentri, kolera, kecacingan

(cacing gelang, cacing kremi, cacing tambang, cacing pita) dan

sebagainya. Pembuangan kotoran (feases dan urine ) yang tidak menurut

aturan memudakan terjadinya penyebaran water borne diseases.

(Notoatmodjo,2003,h,158).

2. Syarat jamban

Syarat jamban sebagai sarana pembuangan kotoran yaang memenihi

syarat kesehatan menurutEhlers(Depkes RI,1990,h,12):

a. Tidak boleh mengotori tanah permukaan

Page 29: repository.poltekeskupang.ac.idrepository.poltekeskupang.ac.id/1721/1/TA HELDI TOS… · Web viewPerilaku terhadap lingkungan kesehatan (enverironmental health behavior) adalah respon

27

b. Tidak boleh mengotori air permukaan

c. Tidak boleh mengotori air dalam tanah

d. Kotoran tidak boleh terbuka sehinga dapat dipakai lalat unttuk bertelur

atau berkembangbiakan vektor lain

e. Dan pembuatanya mudah dan murah

Syarat menurut (Muliawati,h,172) :

1) Tidak mengakibatkan pencemaran pada sumber-sumber air minum, dan

permukaan tanah yang ada di sekitar jamaban.

2) Menghindari berkembangbiaknya/ tersebarnya cacing tambang pada

permukaan tanah.

3) Tidak memungkinkan berkembangbiaknya lalat dan serangga lain.

4) Menghindarkan atau mencegah timbulnya bau dan pemandangan yang

tidak menyebabkan.

5) Mengusahakan kontruksi yang sederhana kuat dan murah.

6) Mengusahakan sistem yang dapat di gunakan dan di terimah

masyarakat setempat.

3. Jenis- jenis jamban

Menerut(Winarsih,h,43) Jenis-jenis jamban (pembuangan kotoran )

antara lain:

a. Jamban sistem galian

Jamban atau kakus sistem ini sesuai untuk daerah yang tanahnya

mudah menyerap air, namun sulit dalam pengadaan air bersih.

Kontruksinya cukup sederhana ,yaitu dibuat dengan cara menggali

Page 30: repository.poltekeskupang.ac.idrepository.poltekeskupang.ac.id/1721/1/TA HELDI TOS… · Web viewPerilaku terhadap lingkungan kesehatan (enverironmental health behavior) adalah respon

28

tanah sebagai lubang penampungan.kontruksi tersebut kemudian di

perkuat dengan bahan penguat misalnya anyaman bambu.

b. Jamban leher angsa

Jamban sistem ini sesuai untuk daerah yang mudah mendapatkan air

bersih. Pad jambaan leher angsa, kotoran tidak langsung jatuh

kelobang penampungan. Pembuangan kotoran dilengkapi dengan

lekukan seperti leher angsa, yang apbila dituangi air akan mengenang

di bagian lekukan tersebut. Air yang mengenang atau tertinggal

berfungsi sebagai penutup lubang pembuangan.

c. Jamban sopa sandas

Jamban jenis ini adalah salah satu variasi dari jamban india. Tempat

penampungan berupah lubang yang di gali tidak terlalu dalam. Bak

tersebut di letakan tidak langsung di lubang jamban tetapi diluar

bangunan jamban. Lubang jamban dan tempat penampungan kotoran

dihubungkan dengan pipa (besi atau paralon). Tempat penampungan

kotoran di tutup dengan tutup yangberengsel sehingga mudah dibuka

pada waktu pengambilan kotoran serta untuk mencega masuknya

seranga dan binatang lain.

d. Jamban vietnam

Sitem ini mulai dipromosikan tahun 1965 dan sesuai untuk daerah

yang sulit mendapatkan air (langka air). Seluruh bangunan kakus

dibangun di atas permukaan tanah. Bangunan terdiri atas dua bak

berjejer, masing-masing berukuran panjang 0,8m, lebar 0,5m, dan

Page 31: repository.poltekeskupang.ac.idrepository.poltekeskupang.ac.id/1721/1/TA HELDI TOS… · Web viewPerilaku terhadap lingkungan kesehatan (enverironmental health behavior) adalah respon

29

tinggi 0,8m, lantai dasar terbuat dari semen, batuh bata merah atau

tanah lihat. Untuk mencegah genangan air, lantai dibuat lebih tinggi

dari permukaan tanah ( kuurang lebih 10-20 cm). Bak penampung di

tutup dengan tutup yang berlubang. Pada bagian depan kakus di

lengkapi anak tangga, sedangkan bagian belakang di buat 2 pintu

penutup kecil untuk mempermudah pengambilan kotoran yang telah

menjadi pupuk / kompos. Sekelling kakus perluh di tanami tanaman

yang menghalau hama seperti Citronella dan Acilepis squarosa.

Macam- macam jamban menurut ( Depkes RI,1990,h,13)

1) Pit privy (cubluk)

Kakus ini di buat dengan jalan membuat lubang dengan diameter

lebih kurang 1meter dengan kedalaman 3-8 meter. Dinding di

perkuat denan atau bata yang di tembak agar tidak mudah roboh.

Lamah pemakain antara lima sampai lima belas tahun. Bila telah

mencapai 50cm dari permukaan tanah maka cubluk harus tanah

galiannya baik untuk pupuk dan lubangnya digunakan lagi untuk

kakus.

2) Aqua privy (cubluk berair)

Terdiri atas bak berisi air dalam tanah sebagai tempat pembuangan

faces. Macam kakus ini hanya baik di tempat yang banyak airnya,

dan air kelebihannya dibuang dengan sistem lain, misalnya

cesspoll.

3) Borat hole latrine

Page 32: repository.poltekeskupang.ac.idrepository.poltekeskupang.ac.id/1721/1/TA HELDI TOS… · Web viewPerilaku terhadap lingkungan kesehatan (enverironmental health behavior) adalah respon

30

Sama dengan cubluk hanya ukurannya lebih kecil.

4) Bucket latrine

Feces di tampung di ember dan di buang ketempat lain.

5) Trench latrine

Dibuat lubang dalam tanah sedalam 20cm-50cm untuk tempat

feces dan kemudian di timbun kembali.

6) Overhung latrine

Semacam rumah-rumahan di atas kolam, kali atau rawah ,

kerugiannya feces mencemari / mengotori air permukaan, tetapi di

jawah barat umum di gunakan dikolamnya umumnya di pakai

untuk memelihara ikan dan dianggap lebih menguntungka.

7) Chemical toilet

Feces di tampung disuatu tempat/ bejana dan di campur dengan

caustic soda sehingga feces dihancurkan dan di desinfeksi.

Page 33: repository.poltekeskupang.ac.idrepository.poltekeskupang.ac.id/1721/1/TA HELDI TOS… · Web viewPerilaku terhadap lingkungan kesehatan (enverironmental health behavior) adalah respon

31

= Va a

=

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang di gunakan adalah deskriptif yang meberikan

gambaran tentang perilaku yang menjadi penyebab terjadinyainsiden diare.

Rancangan penelitian ini adalah cross sectional study

(study potong melintang).

B. Kerangka Konsep

1. Untuk mengetahui kondisi jamban

2. Pengunaan air minum

KejadianDiare

Gambar 1: kerangka konsep

Keterangan :

ri bel yang di teliti

= Variabel yang tidak di teliti

1. Faktor pendidikan

2. Faktor sosial3. Faktor

ekonomi4. Tingkat

pengetahuan5. PHBS

Page 34: repository.poltekeskupang.ac.idrepository.poltekeskupang.ac.id/1721/1/TA HELDI TOS… · Web viewPerilaku terhadap lingkungan kesehatan (enverironmental health behavior) adalah respon

32

No Variabel

penilitian

Definisi opresional Kriteria SkalaPengu

kuran

Alat ukur

1 Kejadiaan diare Karakteristik penderita

diare di wilayah kerja

puskesmas sikumana 3

bulan terakhir

Data Sekunder Buku

register

2 Kondisi jamban

keluarga

Jamban keluarga yang

sehat secara sederhana

dapat di katakan sebagai

fasilitas sanitasi yang

terdiri atas tempat

pembungan ke tempat

penampungan tinja (

cubluk ) ataau septik tank

MS; Jika jawaban

ya 0% -50%

TMS; Jika jawaban

ya 60%- 80%

Nominal Cheklist

3 Pengunaan air

munim

Cara yang di lakukan

masyarakat untuk

mendapatkan air

kuisioner

C. Variabel penelitiaan

Variabel yang akan di teliti dalam penelitian ini adalah kejadian diare, kondisi

jamban dan pengunaan air minum.

D. Definisi Opresional

Tabel 1

Definisi Operasaional Penelitian

Page 35: repository.poltekeskupang.ac.idrepository.poltekeskupang.ac.id/1721/1/TA HELDI TOS… · Web viewPerilaku terhadap lingkungan kesehatan (enverironmental health behavior) adalah respon

33

E. Populasi dan sampel penelitian

1. Populasi

Populasi dalam penilitian ini adalah masyarakat yang berada di Wilayah Kerja

Puskesmas Sikumana tiga bulan terakhir

2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah Sebagian dari populasi yang berada di

wilayah kerja puuskesmas sikumana,

dengan mengunakan rumus sebagai berikut Notoatmojo ( 2002) ;

n = ( ) keterangan:

n = besar sampel

N = besar populasi

d² = tingkat kesalahan 0,1

= ( , )

= , = 65 sampel

3. Teknik pengambilan sampel

Random sampling merupakan suatau teknik sampling yang di pilih secarah acak,

Cara ini dapat di ambil bila analisa penelitian cendrung bersifat deskribtif atau

bersifat umum.

Page 36: repository.poltekeskupang.ac.idrepository.poltekeskupang.ac.id/1721/1/TA HELDI TOS… · Web viewPerilaku terhadap lingkungan kesehatan (enverironmental health behavior) adalah respon

34

F. Metode Pengumpilan Data

1. Jenis Data

a.Data Primer

Data penelitian ini diperoleh dengan caraobservasi dan wawancara responden.

b. Data sekunder

Sebagian data yang berhubungan dengan penelitian ini yaitu didapat dari

puskesmas , data tentang kasus diare tiga bulan terakhir ,jumlah kepalah

keluarga, jumlah penduduk ,jumlah sarana jamban keluarga.

2. Prosedur Pengumpulan Data

a. TahapPersiapan

1) Survey Lokasi

2) Pengambilan Data

3) Penyusunan Proposal

b. Tahapan Pelaksanaan Lapangan

1) Variabel Kondisi Jamban Keluarga

Penilaian terhadap kondisi jamban keluarga yang menggunakan format

checklist. Setelah dilakukan penilaian terhadap kondisi jamban keluarga

maka dapat dicocokan dengan standar tingkat resiko memenuhui syarat

0%- 50% dan tidak memenuhi syarat 60%-80%

2) Variabel Penggunaan Air Minum

Variabel pengguaan air minum diteliti menggunakan kuisioner dengan

menanyakan sumber air minum utama dan cara pengolahan air minum

tersebut.

Page 37: repository.poltekeskupang.ac.idrepository.poltekeskupang.ac.id/1721/1/TA HELDI TOS… · Web viewPerilaku terhadap lingkungan kesehatan (enverironmental health behavior) adalah respon

35

G. Pengolahan dan Analisa data

Pengolahan data dilakukan dengan cara manual yaitu data yang didapatkan

kemudian dimasukan kedalam bentuk tabel .

Data dikumpulkan dan diolah dengan cara sebagai berikut;

1. Seleksi data atau di edit atau menata data

Seleksi data dilaksanakan untuk mengetahui kelengkapan pengisian, kebenaran

pengisian, kelengkapan jawaban serta keselarasan jawaban.

2. Ktriteria penelitian.

Kreteria penelitian mengenai prilaku masyarakat tentang pengetauan masyarakat

dengan skala ordinal karena mengukur tingkat pengetahuan yaitu baik dan

kurang dengan menilai jawaban daalam kuisoner secara benar, penilaian sikap

masyarakat skala ordinal karna mengukur sikap yaitu positif dan negatif dengan

menilai kuisoner secar benar, penilaian tindakan masyarakat dengan skala

ordinal karna mengukur tindakan yaitu baik dan buruk dengan menilai kuisoner

secara benar.

Page 38: repository.poltekeskupang.ac.idrepository.poltekeskupang.ac.id/1721/1/TA HELDI TOS… · Web viewPerilaku terhadap lingkungan kesehatan (enverironmental health behavior) adalah respon

36

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi

1. Letak Geografis

Secara administratif Upaya Pelayanan Terpadu Puskesmas

Sikumana terletak diKelurahaan Sikumana Kecematan Maulafa Kota

Kupang. Dengan wilayah kerja mencakup enam kelurahaan yaitu

Sikumana, Belo, Oepura, Naikolan, Kolhua dan Fatukoa, dengan jumlah

penduduk 55.858 jiwa.

Upayah Pelayanan Terpadu Puskesmas Sikumana di bentuk

berdasarkan undang- undang Nomor 46 Tahun 1996 pada tanggal 25 april,

terletak antara 1230 32 23 - 1230 37 01 . Dengan terbentuknya Kota

Kupang pada saat itu maka Puskesmas Sikumana yang sebelumnya berada

pada wilayah Kabupaten Kupang masuk dalam wilayah kerja Kota Kupang

dan berubah status menjadi Puskesmas Sikumana perawatan (Rawat jalan

dan rawat inap) .

Wilayah Kerja UPT Puskesmas Sikumana berbatasan dengan

wilayah –wilayah sebagai berikut :

1. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecematan Kupang Tengah.

2. Sebelah Barat berbatasan dengan kecamatan Alak

3. Sebelah Utara berbatasan dengan kecamatan Oebobo

4. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecematan Kupang Barat

Saat ini, UPT puskesmas sikumana terletak di Kelurahaan

Sikumana Kecematan Maulafa. Wilayah kerja mencakup 6 ( enam)

Page 39: repository.poltekeskupang.ac.idrepository.poltekeskupang.ac.id/1721/1/TA HELDI TOS… · Web viewPerilaku terhadap lingkungan kesehatan (enverironmental health behavior) adalah respon

37

Keluraan dalam wilayah Kecamatan Maulafa dengan luas Wilayah

kerja sebesar 37,92 km �² . kelurahan yang termaksuk dalam

Wilayah Kerja puskesmas Sikumana adalah Kelurahaan Sikumana,

Bello, Naikolan, Oepura, Kolhua dan Fatukoa. Puskesmas

Sikumana sebagian besar wilayahnya memiliki ketinggian antara 100

sampai 500 meter diatas permukaan air laut.

B. Hasil

1. Kejadian diare

Berdasarkan jumlah kejadian diare pada penderita di wilayah

kerja Puskesmas Sikumana sebanyak 65 kk dapat di lihat pada

kelompok umur dan jenis kelamin pad tabel 2 berikut ini

Tabel 2

Distribusi Kelompok Dan Jenis Kelamin Pada Penderita Diare PadaWilayah Kerja Puskesmas Sikumana Kota Kupang

Tahun 2019

No. K

e

Je

JumP

1 Bali

11

2 13

2 Ana

8 1 9

3 Re

0 0 0

4 De

24

19

43J

u43

22

65

Sumber : Data Primer Terolah 2019:

Tabel 2 menunjukan rata-rata umur penderita diare pada wilayah kerja

Puskesmas Sikumana Balita sebanyak 13 orang dengan jenis kelamin laki-

laki sebanyak 11 orang dan perempuan sebanyak 2 orang, Anak sebanyak 9

Page 40: repository.poltekeskupang.ac.idrepository.poltekeskupang.ac.id/1721/1/TA HELDI TOS… · Web viewPerilaku terhadap lingkungan kesehatan (enverironmental health behavior) adalah respon

38

orang dengan jenis kelamin laki-laki sebanyak 8 orang dan perempuan

sebanyak 1 orang

2. Kondisi jamban

Hasil inspeksi jamban keluarga pada penderita diare di wilayah kerja

Puskesmas Sikumana sebanyak 65 jamban dapat di lihat pada

Tabel 3

Kondisi Jamban KeluargaPada Penderita Diare Di WilayahKerja Puskesmas Sikumana Kota Kupang

Tahun 2019

No

Je

Ju

KaM

STM1 Le

he63

0 632 C

e1 0 1

3 Plen

1 0 1Jum

65

65Sumber : Data Primer Terolah, 2019

Tabel 3 menunjukan hasil jamban yang di inspeksi sanitasi dengan

kategori tidak memenuhi syarat (TMS) sebanyak 65 jamban dengan

Leher Angsa sebanyak 63 jamban, Cemplung sebanyak 1 jamban dan

Plensengan 1 jamban

3. Pengunaan dan pengolahan air minum

jumlah penderita diare yang berada pada wilayah kerja Puskesmas

Sikumana sebanyak 65 penderita rata-rata sumber pengunaan dan

pengolahaan air minum dapat di lihat pada tabel

Page 41: repository.poltekeskupang.ac.idrepository.poltekeskupang.ac.id/1721/1/TA HELDI TOS… · Web viewPerilaku terhadap lingkungan kesehatan (enverironmental health behavior) adalah respon

39

Tabel 4Penggunandan pengolahan Air Minum Pada Penderita Diare

Di WilayahKerja Puskesmas SikumanaKota KupangTahun 2019

No

Sum

Jum

PengolahDim

Tdk

1.

Sum

13

100%

0%

2..

PDA

24

5.

Tangki

28

Total

65

Sumber: Data Primer Terolah, 2019

Tabel 4 menunjukan rata- rata pengunaan air di wilayah kerja Puskesmas

Sikumana masyarakat / penderita yang mengunakan sumur gali sebanyak 13 KK ,

PDAM 24 KK dan Tangki 24 KK dan rata –rata penolahannya di masak sebelum di

komsumsi

C. Pembahasan

1. Kejadian diare

Diare mengacu pada konsistensi tinja dan bukan pada frekuensi

buang air, tinja yag lunak dan berair sering mengandung lendir dan kadang

kala bercak-bercak darah merah,dan kualitas buang air antara1sampai 20 hari

perkali. Dari hasil penelitian yang di lakukan rata-rata penderita diare laki-

laki sebanyak 43 orang dengan Balita sebanyak 13 orang, anak-anak

Page 42: repository.poltekeskupang.ac.idrepository.poltekeskupang.ac.id/1721/1/TA HELDI TOS… · Web viewPerilaku terhadap lingkungan kesehatan (enverironmental health behavior) adalah respon

40

sebanyak 9 orang dan dewasa sebanyal 43 orang sedangkan perempuan

sebanyak 22 orang dengan Balita sebanyak 2 orang, Anak-anak sebanyak 1

orang dan dewasa sebanayak 19 orang ,di duga ada kaitan antara kejadian

diare dengan kondisi jamban keluarga pada 65 penderita diare di wilyah

kerja Puskesmas Sikumana dengan didapatkan responden yang memiliki

jamban yang tidak memenuhi syarat 65 jamban Sehingga memungkinkan

terjadinya kejadian penyakit diare dengan kondisi jamban pada penderita

diare.

Penularan penyait diare disebabkan oleh infeksi dan agen penyebab

penyakit di mana akan terjadi bila makanan /air yang terkontaminasi tinja /

muntahan penderita diare . akan tetapi penularan penyakit diare adalah

kontak dengan tinja yang terinfeksi secara lansung seperti; makanan dan

minuman yang sudah terkontaminasi ,baik yang sudah di cemari oleh

serangga atau terkontaminasi oleh tangan yang kotor ,pengguaan sumber

yang sudah tercemar dan tidak memasak air dengan benar penyakit diare

dapat bersumber pada penyakit menular yang disebabkan oleh air, tidak

mencuci tangan dengan bersih setelah selesai buang air besar atau

membersikan tinja anak yang terinfeksi sehingga mengontaminasi perabotan

dan alat-alat yang di pegang (Water borne disease) penyakit ini dapat masuk

dan menyebar apabilah mikroba penyebabnya dapat masuk dalam air yang

digunakan masyarakat untuk kebutuhan sehari-hari, sedangkan untuk sumur

gali banyak yang sudah mengunakan kaporit,sehingga mikroba bisa masuk

dari pendisribusian PDAM dan Tangki

Upaya yang dilakukan untuk terhindar dari diare adalah : jangan lupa

mencuci tangan setelah buang air besar (BAB) atau buang air kecil (BAK) di

Page 43: repository.poltekeskupang.ac.idrepository.poltekeskupang.ac.id/1721/1/TA HELDI TOS… · Web viewPerilaku terhadap lingkungan kesehatan (enverironmental health behavior) adalah respon

41

air mengalir dengan menggunakan sabun, hindari makan makanan yang

pedas dan berminyak sedangkan untuk air minum adalah : air di masak

sampai mendidih sebelum di minum atau untuk keperluan lain.

2. Kondisi Jamban Keluarga

Jamban keluarga suatu bangunan yang di gunakan untuk membuang

dan kotoran sehingga kotoran tersimpan dalam suatu tempat tertentu dan

tidak menjadi penyebab atau penyebab penyakit dan mengotori lingkungan

pemukimanan.

Berdasarkan datahasil inspeksi kondisi jamban keluarga pada

penderita diare sebanyak 65 jamban pada wilayah kerja puskesmas

Sikumana yaitu tidak memenuhi syarat 65 jamban dengan Leher Angsa 63

jamban, Cemplung 1 jamban, Plensengan 1 jamban hal ini di karenakan

beberapa faktor yaitu lantai jamban yang tidak rapat ,sehingga

memungkinkan serangga dan binatang penular penyakit dapat masuk ke

daalam cubluk/ resapan serta menimbulkan bau, lobang masuk kotoran

terbuka / bukan closet , dan menholetidak di lengkapi dengan penutup.

Berdasarkan hasil inspeksi jamban di rumah penderita di temukan

banyak sekali jamban yang tidak rapat penutupnya sehingga memungkikan

sebagai faktor resiko perkembangbiakan lalat ke dalam lubang kloset dan

juga tidak di lengkapi penutup sehingga menimbulkan bau yang menggangu

kenyamanan, kebanyakan masyarakat yang di lakukan inspeksi rata-rata

menhole tidak di lengkapai dengan penutup

Upaya untuk pencegahan penyakit diare akibat jamban dilakukan

dengan cara memperhatikan syarat jamban ;

a. Tidak boleh mengotori permukaan tanah.

Page 44: repository.poltekeskupang.ac.idrepository.poltekeskupang.ac.id/1721/1/TA HELDI TOS… · Web viewPerilaku terhadap lingkungan kesehatan (enverironmental health behavior) adalah respon

42

b. Tidak boleh mengotori air permukaan.

c. Tidak boleh mengotori air dalam tanah.

d. Bebas dari serangga

e. Tidak menimbulkan bau dan nyaman digunakan

f. Kotoran tidak boleh terbuka sehingga dapat di pakai tempat lalat bertelur

atau tempat perkembangbiakan vektor penyakit lainnya.

g. Kakus harus terlindung dari penglihatan orang lain.

3. Pengunaan Dan Pengolahan Air Minum

Air bersih menurut peraturan kesehatan (Permenkes

NO.416/Menkes/per/IX/1990) yaitu air bersih adalah air yang digunakan

untuk keperluan sehari-hari yaang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan

dan dapat di minum apabila dapat di masak. Hasil penelitian yang di

lakukan pada penderita diare pada pengunaan dan pengolahan air minum

adalah dari 65 penderita yang mengunakan sarana sumur gali sebanyak 13,

yang mengunakan PDAM Sebanyak 24 dan yang mengunakan tangki

sebanyak 28 dan rata-rata pengolahanya di masak sebelum dikomsumsi.

Penularan penyakit diare melalui fecal oral yang terjadi melalui air

yang sudah tercemar baik tercemar dari sumbernya pencemaran ini terjadi

bila tempat penyimpanan tidak tertutup atau apabilah tangan yang tercemar

menyentuh air pada saat mengambil air dari tempat penyimpanan, (Water

borne disease) penyakit ini dapat masuk dan menyebar apabilah mikroba

penyebabnya dapat masuk dalam air yang digunakan masyarakat untuk

kebutuhan sehari-hari, sedangkan untuk sumur gali banyak yang sudah

mengunakan kaporit,sehingga mikroba

Page 45: repository.poltekeskupang.ac.idrepository.poltekeskupang.ac.id/1721/1/TA HELDI TOS… · Web viewPerilaku terhadap lingkungan kesehatan (enverironmental health behavior) adalah respon

43

Upaya yang di lakukan untuk pencegahaan penyebaran penyakit

diare melaluli air dengan cara memperhatikan syarat –syarat air bersih

meliputi syarat kualitatif meliputi :

a. Syarat fisik

Air tidak boleh berwarna, tidak boleh berasa, tidak boleh berbau, suhu air hendaknya dibawah suhu udara (sejuk ± 3℃) dan air harus jernih.

b. Syarat kimia

Air minum tidak boleh mengandung racun, zat-zat kimia tetentu dalam

jumlah melampui batas yang di tentukan

c. Syarat bakteriologis

Air minum tidak boleh mengandung bakteri-bakteri penyakit sama sekali

tidak boleh mengandung bakteri golongan coli melebihi batas –batas

yang telah ditentukan yaitu 0 E. Coli/ 100 ml.

Page 46: repository.poltekeskupang.ac.idrepository.poltekeskupang.ac.id/1721/1/TA HELDI TOS… · Web viewPerilaku terhadap lingkungan kesehatan (enverironmental health behavior) adalah respon

44

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Dari Hasil penelitian yang telah di lakukan pada penderita di wilayah kerja

puskesmas sikumana dapat di simpulkan bahwah

1. Penderita diare pada wilayah kerja Puskesmas Sikumana sebanyak 65 orang

dengan meliputi Balita 13 orang , Anak 9 orang , Dewasa 43 orang

2. Kondisi jamban Pada penderita di wilayah kerja puskesmas sikumana dapat

di katakan Tidak memenihi syarat sebanyak 65 jamban dengan Leher Angsa

sebanyak 63 jamban, Cemplung 1 jamban dan Plensengan 1 jamban

3. Pengunaaan air rata-rata penderita diare yang mengunakan Sumur gali

sebanyak 13 kk, PDAM 24 kk dan Tangki 28 kk dan rata-rata pengolahan

airnya sebelum di komsumsi harus di masak

B. Saran

1. Bagi pemerintah di harapkan mendukung segalah kegitan puskesmas

terhadap kegiatan di dalam puskesmas maupun masyarakat d

2. Bagi petugas puskesmas setempat hendaknya lebih meningkatkat bimbingaan

dan penyuluhan tentang pentinya pemanfaatan jamban agar masyarakat

terhindar dari potensi penyakit diare dan pentingnya sosialisasi tentang

pengunaan daan pengolahan air minum yang baik

3. Bagi masyarakat diharapkan agar merawat daan menjaga sarana kondisi

jamban baik dari konruksi agar terhindar dari potensi terkena penyakit diare

dan selalu menerapkan perilaku hidup bersi dan sehat dan pengunaan dan

pengolahan air minum sehingga terhidar dari potensi terjena diare.

Page 47: repository.poltekeskupang.ac.idrepository.poltekeskupang.ac.id/1721/1/TA HELDI TOS… · Web viewPerilaku terhadap lingkungan kesehatan (enverironmental health behavior) adalah respon

45

DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI, 1988, Pemberantasan penyakit menular dan penyehatan lingkungan pemukiman(PPM dan PLP).

Depkes RI, 1990, Ruang lingkup kesehatan masyarakat.

Depkes RI, 2001, Pedoman kader untuk memberantas diare, ditjen PPM dan PL, Jakarta.

Notoadmojo, 2003, Ilmu Kesehatan Masyaarakat, Prinsip-Prinsip Dasar, PT. Rineka Cipta,Jakarta

Winarsih, 2005, Pengetahuan sanitasi dan aplikasinya, Aneka Ilmu, Semarang.

Edward, 2007, Penyakit nak sehari-hari dan tindakan darurat.

Firietman, 2010, Prinsip-prinsip ilmu penyakit dalam.

Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 416/MENKES/PER/IX/1990, Standar Kualitas AirBersih

Page 48: repository.poltekeskupang.ac.idrepository.poltekeskupang.ac.id/1721/1/TA HELDI TOS… · Web viewPerilaku terhadap lingkungan kesehatan (enverironmental health behavior) adalah respon

46

f. D

.). ,'""''I PEMERINTAH KOTAKUPANGi ' INAS KESEHATAN��\

tzo··�,..,.,;;r

Jil�S.K.l.6rlk�Mlwf�.10380) � F�x.(038tll 92$149WW�. lt�.9\;r�aj?,.'..�r.�,S. fir.'-); se<.'!!aiS�'a��·.tcfS\

��I).\\'Et..'o'

t,rr« l;Wti�F;,;1iht1I Hin PtoaRmtli!iO Oflp

l"�p;)33Y71. �allPTF1;$ko��(OO 311,;n·-''"

d-• Yc11k'cm

MinunjJ( &.rat 1�ri Ci�h11 :tol.c«kus Kl)··•>'i<tt; 1<1.r-��s '\JQ'l'l(l' : JP.C2JY.,';,tS?2•'2C:t 1,11Ja! C� Feb:i;i:i 2.liS. ?9iia �ll;:11.:r. ljr f)(.n1,r11bl;m Otls. .919� 111:11\e: Heleladl 'JOSI, 11:ir.s ·»n;u 1,: di�k.in n!l•c h11. menJ"l,.tli�t&�.tiill ;,1:,11 ;:,r,Jjli ltfW',J. �:11 ;Jffl't!fU!! �aa, t.311.1:'!rs t.i;r.« 1r�1,1:n u11111:.1

d:11� d:1i q;ft'.lc..til'! lllm',t; �ti 4.:.lll3?J! 1:.:f.tll�'>J!l'1 �:'.\r& l':(.�'�<J.",'r t.M·::'!t.l:i

'»�Jan i•ml �a-ElliEr. •srudl kejadlan P,nYill.iC DiA 0�11 1(011disi �1mh�11 di

Wlltyth. Ketj9 F\lekumuSIIUmtM K«s Kup.in9 l11hvn 2019".�:n!:iav,t:r.J-1.r:;k{J"1,,J;n lJ!;a!;. {lr:·11::ij:i1111ya :IF,�f'ff.nl<::i! if,ft'\l �it

fo-1:1�··:m cJi;,'tnjl:i<M ft�tfl 1':11111\lt <tp.;,la :1 c1 ...w· Fclf»u�•*')6���;-e111-:t»�••;2.Yir'{l lfflt'j)J,ilr,

Page 49: repository.poltekeskupang.ac.idrepository.poltekeskupang.ac.id/1721/1/TA HELDI TOS… · Web viewPerilaku terhadap lingkungan kesehatan (enverironmental health behavior) adalah respon

47

.c

i;i,,,�.

N1:nior • On\V7t\'0Pt,1PTSP','2019Gif"11 : ,fli;ssl<untiHrK;il : tzn Pe11":!i1i;:;·1

l(e;i,1(15rtn. Wtlll(C.(S K��;;,

:. K!!f)::la s�d:in Ke&tiVIQ -l�M:!$KO" a Kup,lr.g

KUPA"G

t,!r:oli\d$..!(,bn).11i Sur.ii ()re··m..r l"oit�k11k Ke,:�..:sn �MU?'ll<..?� l<i:p:in; N�or : Pr.0'1.02i1iW02,'201!) -.·al"f]OJI 2S f�;, �ar. 2::.1:,. 1i1m'lno retm J 1Q:::,n 1zn P.,t.ik:;ansa, Pl:1�lli:ln, d�n fr.<f&'at. 1r�m,:.,,bj·:ri �,r.;:i,;� 1((<!11St91\�:io.::i1 ,..irg d,aj1;1(.an. M&<3 da.i.'UI di!:e:ik�n 17i.'I .''ME41!1M k.:o1..:1da "'���·All:.�m;NU.�Ju, 11:..:>n; ?tQ(:IKci)�1!)UM

HaOllo.Di• TO�lP(Mi3003J1'151 :011�::1:t1:it:1n Ur'9klt1!J'<ll'!Il-,o.,n.;sis

Unukt1'el;1ku�;)1 seeeteer ·Jeng,11 jl.du.

.. SltJOI KEJADtA.N PEHYAl<ir OIARE OENGAN KONOl'SJ JAMBAN DAN Pl:NOGUNMN AIR MINU1A DI 'MLAY/\tl KERJA PUSXESMAS si:<UMAH.A

KOTA KUPA.·fG ·•

Loi.:,wP�1plwtI _.11'11� P(:(�ili;t.,I

�n,o�u1iai:I\'�rr F$ttw,i s.d 51 f,':im: 7:; 1.;o:�tlu· Poli::1;n1, �e�•1a!a.·1 Ke,:i,n\&3KUFa,9

P�101t, t<1?rk�.,ajba'.1 merol-.t\rtr,att,tne'll;.1::t: i:e1;il!.l111n Clan 13!3 �1.b :,;,eg tei!aku di rli11:11�h t•Y.et'l'll):tl �au rnc:.:i�11ce11 ree I ;.:.,.:id(;,r kap.�(I;; (";(lb;o(l:u1 Nu:;, T�l'�\J�f:) Thu,,r ce Ke:-ab Qk.,,:: Pen:in:111lt'otl Me,J:d dim Pcl:i:t�t:AII TE<(C&Ju $;;,tuPi1<l:1 ?r�n�i N11� ra�;;se, rnnn,:±,,r w.itltota Kul)CJl'.9.

Oeirild.ir,i,Ufl'l ili<I iii (.fan;,:� f.t'\&1=.:1;1n ,ita:·, paik.:.u:.1::tim.:i k.aslt

rembld.i:•• ,l. O�ro"' -�"'" '""lliJ:1..-. ns·11rdi�:"·•; t��;�ll,1x111/11;" w.. ,1 tJ1,111;!i'r.1;1 thrn1 'T" 'J'.14; n':'f.lr di K-..c,:ir� ,:...4.t1lJ,:'i111:.:�n1:

� S�n:l::11�p$$1$h .-•;1M-n, t1111;i T:r9.,;f'\l, Th:1111, 1-;,.� �" (1ol.l:i.�11; 1;,t:� �i,.,i k�bEMo��a,i.... ,,w·t fleo,111:uV.7 <i!K�••,i� K-:f,'I� l:i ll��fll('ffl)�I.IXIIIOU!M'U' <Jn.,�..c,1� stKt.,,.-,J:6 C:i''lfollJ't'nb:fli'il:K..of'..1�,�,,"f:� lCu11=,r.9..; 11,,1

Page 50: repository.poltekeskupang.ac.idrepository.poltekeskupang.ac.id/1721/1/TA HELDI TOS… · Web viewPerilaku terhadap lingkungan kesehatan (enverironmental health behavior) adalah respon

48

"'"�I.!

PEMERINTAH KOTA KUPANGBADAN KESATUAN BANGSA DAN POUllK

. KOTAKUPANGJI. S.. K. lcfik 1�.jll3SO) 1!26573

-iUMT l\t:f_.,u.,mAN Mf.l.A.!.(fl1'.t.l\' J:l'(:'A' ., , l'lMl,111,i.f'o"'''"".. n,n1> ,n-, ::�s:1u-01:

:::,·.•J

&.vs. 11:<;l>'"" °'"" ,,..,.."'"""" ·\ot,,,"',\! d4l! �- 1\n..&. &,,,., ff,..,. ,1,,,_r •Ol).�$.'D,"''.tf'TSf':� 1 !i. t uw:� :::. l'c.:u,,;; :,):•J r., ;; ,.1 !\:1111111,;i.,11 i:in �_co.t::m1

11.lt:"'1 .lt:it. 1...1...,..·,..., !"-'" ,1;,,.,;,...,1, rtrln Jil:.d,111:l:.m ,;��;.. �.t:,.1,1,,.t,.;

r,,..�"" .,; ""'"'""�" . - 1111.\li Ktllt:RU,;,t' -- l.:.1,..1..

;,.: am .i:--·,�1.,,,,tj�!ln,(,.'!;�,,;,;&.\l,m• I

\!.,m...i

,�

••. ;r!�l),,ot�'" )...,.,, .

NIU,l)f,d)I TO.Iiieo. �it.·Hll!l.<.HUj>illimif"'l'(,'m"""' U,:tf,.·:"'!""'ltrto Otol:ilt.':llil: \MQ�O.rw P.;,1tflm, 0.:,1()1, j":lol:

.. \'1U)I J(.(J,\1>1:\N l't..'Ot,\KJt 01.-\lt'I Ot:Nt:Jos Ko.-.01s1 ldlllA V DJ. '4NtM("(:IJNJ..•N "''" Ml)'ll;"\f" Dr 1'>111,·;...u l((J(J'I )'l,:\,.U'S�l."-S�lt..lJ.'�1:\.'I,\ KO'rA Kt.II>:\:«;

! ,�••• �a!lr:·.T<:,!ot--. hbl<i, �..._o. S;,,d, :,,;'\,,l..:,•• ,•• �;., ,:,,1, I(,,,••••�

I. ·•�jill .,.,....-,...;1,h11l.m, "Ol�Jt.l t.lJo+ h!ii«· '<M,,..il! '"H''""; l'�rn;rC,!� ,' S-v.\ff'.ll :'!fl.:.: 11:11:l.!l�t(lllti.�lunt. m:bkulan i:ui�-S.�YY . tlc;u. lliiii11.ur:. m:t:..uil.:m �:r.m di bdr.-1, l:.:ll \'lf\;;M:1\-.,;ll.*,_i,'J b!'!:r.l.io.t M!Jj'lt�b!•..,.,,:,, •••• ,,.. ,•• 1,.,;1 .,,..,1w....�.""Y :.,.,.,.. ··';.lil,,1,. KIISJ<t•,; <'•I ilio;'..- J..'i,1•u·o,Ll:.l\�(A'; ,11,1: �,:Q JI.�.

� ;;'',, l\!·.,!i'i.,,.•.._,....,�y ;,.; ''"" ,ii<,Y.w :h11 :1;.,,..,.,.l,w 1W.,l .i,,.,..,;.,. :,\.., �..,...,\, :\4.C. :\.,,,,,_.;t:flJ,U.:U h1r...wi.i !:r::;c•)';t lb ;J!J$.

UNIIU:hn ':::lmr. :<.fflon;m'l) ;ni ,:!:«ii.,,\ tJ"11sk :lb,..-..;m>1,;,., dll,<;:;t!imr..t::t"1!al.'r1. 1b11cilu-iotr.. � 7,!!¥.pit.:11: )'JII;; ir,e� �'11'.tum, �mr. tu �m�k� :ct:1:1.1!n ,t•wi �1n Ml:'ei,:-;a:. -�,.mnn )� o,i,r.4..11.

t. •'o� K•.ui�4i KI.INf1.;lS!bUJI IA?Cr,u;1;:t. ;:W."!"" P\,IM,k, lv.,,.,.,k, kio;'"'fl,.d; 1:�;'.l. l�;,c,1, l:V,:i�K�l.ln XtrA t<l1;<1icdiX11:m,i::<I. Ke;>:111 l'u::<:w�i;G:urrar,o Ku:.cr:{I.JI li;lf(lllf::�. 1..1m1.i.:,1:ubi. :li.'<.r.c;-m:.

<r

Page 51: repository.poltekeskupang.ac.idrepository.poltekeskupang.ac.id/1721/1/TA HELDI TOS… · Web viewPerilaku terhadap lingkungan kesehatan (enverironmental health behavior) adalah respon

49

FORMULIR INSPEKSI SANITASI JAMBAN KELUARGA

DI KELURAHAN SIKUMANA

A. Data Umum1. Lokasi puskesmas :2. Nama pemilik sarana :3. Jumlah pemakai : ...............................jiwa4. Pekerjaan :5. Alamat :6. Penderita : YA/ TIDAK

B. Jenis Jamban Yang DimilikiTidak ada

Cemplung

Plengsengan

Leher Angsa

I. Format Chekslit Jamban

NO

PAAY

ATID

1 Jarak C2 Lantai j

3 Lub

4 Jamban 5 Lant

6 Apakah 7 Apakah

Page 52: repository.poltekeskupang.ac.idrepository.poltekeskupang.ac.id/1721/1/TA HELDI TOS… · Web viewPerilaku terhadap lingkungan kesehatan (enverironmental health behavior) adalah respon

50

No

Py

Ket

1.

A

p

a

s

u

m

1. Sumurga2

.Pengolah

1.Di

8 Apakah se

JJ

PENILIAN FAKTOR RESIKO

Memenuhi Syarat (MS) = Bila jumlah jawaban Ya : 0% Sampai 50%

Tidak Memenuhi Syarat (TMS) = Bila jumlah jawaban Ya : 60% Sampai 80%

II. Sarana Air Minum

Page 53: repository.poltekeskupang.ac.idrepository.poltekeskupang.ac.id/1721/1/TA HELDI TOS… · Web viewPerilaku terhadap lingkungan kesehatan (enverironmental health behavior) adalah respon

51

MA

INSPEKSI SANITASI JAMBAN DAN SARANA AIR MINUM

DI WILAYAH KERJA P[USKESMAS SIKUMANA

No.

NamaPemili

JK

Um ur

JP

Pekerjaan

Penderit a

Alamat

Jenis ja mb a

Variabel Yang dinilai % Katego ri

saranaair minum

1 2 3 4 5 6 7 8 SA M

PA M

1 Marten Re

L 30 5 Tukang

YA Sikumana/

P 1 1 1 0 0 1 0 1 62

TMS

5 1

2 yorismindj

L 29 8 Tukang

YA sikumana/

C 1 1 0 0 1 1 0 1 62

TMS

1 1

3 Albretbana

L 30 5 Tukang

YA Sikumana/

LA 1 0 0 0 0 1 1 1 50

TMS

5 1

4 yaniwahi

L 33 5 Wirasu

YA Sikumana/

LA 1 1 0 0 1 1 0 1 62

TMS

1 1

5 Vermilai

P 45 8 wirasuast

YA Sikumana/

LA 1 1 0 0 1 0 0 1 62

TMS

2 1

6 Nhaumi ba

P 52 5 Iburuma

YA Sikumana/RT

LA 0 1 1 0 1 1 0 1 62

TMS

1 1

7 Mariayose

P 42 5 Iburuma

YA Sikumana/RT08

LA 0 1 1 0 0 0 1 0 50

TMS

2 1

Page 54: repository.poltekeskupang.ac.idrepository.poltekeskupang.ac.id/1721/1/TA HELDI TOS… · Web viewPerilaku terhadap lingkungan kesehatan (enverironmental health behavior) adalah respon

52

8 yosinus be

L 43 6 wirasuast

YA Sikumana/

LA 1 1 1 0 0 1 1 0 62

TMS

2 1

9 Markus bu

L 77 2 Petani

YA Sikumana/

LA 0 0 1 0 1 0 1 1 50

TMS

1 1

10

Yohana bal

P 50 5 Guru

YA Sikumana/RT

LA 1 0 1 0 0 1 1 0 50

TMS

2 1

11

SofiaE bolla

P 42 5 Guru

YA Sikumana/

LA 0 0 1 0 1 0 1 1 50

TMS

5 1

12

Andipunu

L 53 10

PNS

YA Sikumana/

LA 0 1 1 0 1 0 0 1 50

TMS

5 1

13

Sifrinadega

P 37 8 Iburuma

YA Sikumana/RT02

LA 0 1 0 0 1 0 1 1 62

TMS

5 1

14

Matiaskaut

L 48 12

PNS

YA Sikumana/

LA 1 0 0 0 1 1 0 0 50

TMS

2 1

15

Yuliana naia

p 31 7 Iburuma

YA Sikumana/RT02

LA 1 0 1 0 0 1 1 1 62

TMS

5 1

16

Apenus

L 33 7 Tukang

YA Sikumana/

LA 1 0 0 0 1 1 0 1 62

TMS

2 1

17

Markus pe

L 25 7 Wirasu

YA Sikumana/

LA 0 1 1 0 1 0 1 1 62

TMS

2 1

18

Lasaru

L 48 5 Wirasu

YA Sikuman

LA 1 1 0 0 1 1 0 0 50

TMS

2 1

Page 55: repository.poltekeskupang.ac.idrepository.poltekeskupang.ac.id/1721/1/TA HELDI TOS… · Web viewPerilaku terhadap lingkungan kesehatan (enverironmental health behavior) adalah respon

53

a RW

19

Acisumar

L 35 4 Wirasu

YA Sikumana/

LA 0 1 1 0 0 1 0 1 50

TMS

2 1

20

YunusTu

L 59 7 Pensiunan

YA Sikumana/

LA 0 1 1 0 0 0 1 0 50

TMS

2 1

21

EbetM.

L 39 4 Wirasu

YA Sikumana/

LA 1 1 1 0 0 1 0 0 50

TMS

2 1

22

TersaNgae

P 56 5 PNS

YA Sikuman/

LA 1 1 0 0 1 0 0 1 62

TMS

2 1

23

MatiasTa

L 50 6 Petani

YA Sikuman/

LA 0 1 1 0 0 1 0 0 37

TMS

5 1

24

DamarisBenu

P 38 5 Iburuma

YA Sikuman/RT02

LA 0 0 0 0 1 1 1 1 62

TMS

5 1

25

Ferdinan B

L 54 4 Pensiunan

YA Sikuman/RT

LA 0 0 1 0 0 1 1 1 50

TMS

5 1

26

MangdalenaDi

P 43 7 Iburuma

YA Sikuman/RT02

LA 1 1 0 0 1 0 1 0 50

TMS

2 1

27

MatiusL.

L 60 8 Petani

YA Sikuman/

LA 0 1 1 0 0 1 0 0 37

TMS

5 1

28

Dominggus

L 60 4 Petani

YA Sikuman/

LA 0 1 0 0 1 0 1 1 62

TMS

5 1

2 Domi

L 54 5 Tuka

YA Siku

LA 0 0 1 0 0 1 0 0 3 TM

5 1

Page 56: repository.poltekeskupang.ac.idrepository.poltekeskupang.ac.id/1721/1/TA HELDI TOS… · Web viewPerilaku terhadap lingkungan kesehatan (enverironmental health behavior) adalah respon

54

9 ggusKa

ng RT03R

7 S

30

DandiAtr

L 59 5 Pensiunan

YA Sikuman/

LA 0 0 1 0 0 1 0 0 37

TMS

5 1

31

MerindiNdolu

P 51 5 Iburuma

YA Sikuman/RT01

LA 0 1 1 0 0 1 0 0 37

TMS

1 1

32

Fransina

P 76 3 Pensiunan

YA Sikuman/RT

LA 0 0 1 0 0 1 0 0 37

TMS

1 1

33

Antonia Tam

P 45 8 Iburuma

YA Sikuman/RT01

LA 0 1 0 0 1 1 0 0 50

TMS

5 1

34

TiniRaga

P 43 5 PNS

YA Sikuman/

LA 1 1 1 0 0 1 0 0 50

TMS

1 1

35

Yoktana A

P 51 9 Wirasu

YA Sikumana/

LA 0 1 1 0 1 0 1 1 62

TMS

1 1

36

Marince

P 40 3 PNS

YA Sikumana/

LA 0 1 0 0 1 1 0 0 37

TMS

1 1

37

Viktoria T.

P 30 5 Iburuma

YA Sikumana/RT01

LA 1 1 1 0 0 1 0 0 50

TMS

1 1

38

Sainudin

P 46 8 Wirasu

YA Sikumana/

LA 1 1 1 0 0 1 0 0 50

TMS

1 1

3 David

L 58 1 Peta

YA Sikum

LA 0 0 1 0 0 1 0 0 3 TM

1 1

Page 57: repository.poltekeskupang.ac.idrepository.poltekeskupang.ac.id/1721/1/TA HELDI TOS… · Web viewPerilaku terhadap lingkungan kesehatan (enverironmental health behavior) adalah respon

55

9 e 2 ni RW

7 S

40

Fransiskus

L 40 8 PNS

YA Sikumana/

LA 1 1 1 0 0 0 0 1 50

TMS

2 1

41

NelsonLasa

L 45 1 Wirasu

YA Sikumana/

LA 0 0 1 0 0 0 1 0 37

TMS

2 1

42

AgnesSeib

P 43 5 Iburuma

YA Sikumana/RT01

LA 0 1 1 0 0 1 0 0 37

TMS

2 1

43

BarkasIsak

L 2 5 Tidakbe

YA Sikumana/

LA 0 1 1 0 0 1 1 1 62

TMS

2 1

44

Yeremia he

L 29 5 Petani

YA Sikumana/

LA 1 1 1 0 0 1 0 0 62

TMS

5 1

45

Agustina

P 11 5 Tidakbe

YA Sikumana/

LA 0 1 1 0 0 1 0 0 37

TMS

5 1

46

OktoRedju

L 7 5 Tidakbe

YA Sikumana/

LA 1 1 1 0 0 1 0 0 50

TMS

5 1

47

roberto

L 11 5 Tidakbe

YA Sikumana/

LA 1 0 0 0 1 0 1 1 62

TMS

5 1

48

OdinSela

L 7 5 Tidakbe

YA Sikumana/

LA 0 1 1 0 1 1 0 1 62

TMS

5 1

49

Mantia El

L 1 5 Tidakbe

YA Sikumana/

LA 0 1 1 0 0 0 0 0 25

TMS

2 1

50

AraWi

L 6 5 Tidakbe

YA Sikumana/

LA 0 0 1 0 0 1 0 0 25

TMS

5 1

Page 58: repository.poltekeskupang.ac.idrepository.poltekeskupang.ac.id/1721/1/TA HELDI TOS… · Web viewPerilaku terhadap lingkungan kesehatan (enverironmental health behavior) adalah respon

56

51

Marthen

L 1 5 Tidakbek

YA Sikumana/RT

LA 0 0 1 0 1 1 0 0 50

TMS

5 1

52

PepsaMak

L 2 7 Tidakbe

YA Sikumana/

LA 1 1 0 0 1 0 1 0 50

TMS

5 1

53

Samuel Mi

L 7 5 Tidakbe

YA Sikumana/

LA 1 1 1 0 1 0 1 0 62

TMS

5 1

54

YohaniMba

L 2 5 Tidakbe

YA Sikumana/

LA 1 1 0 0 0 1 0 0 37

TMS

2 1

55

SimonMo

L 1 5 Tidakbe

YA Sikumana/

LA 0 1 1 0 0 1 0 0 37

TMS

2 1

56

CarlosWop

L 1 5 Tidakbe

YA Sikumana/

LA 1 1 1 0 1 0 0 1 62

TMS

5 1

57

NiksonLe

L 2 5 Tidakbe

YA Sikumana/

LA 0 1 1 0 0 1 0 0 37

TMS

5 1

58

SalnaNeno

P 2 5 Tidakbe

YA Sikumana/

LA 0 0 1 0 0 1 0 1 50

TMS

2 1

59

Melianus

P 2 3 Tidakbe

YA Sikumana/

LA 1 1 0 0 0 1 1 0 50

TMS

5 1

60

MosesNaha

L 1 5 Tidakbe

YA Sikumana/

LA 1 0 1 0 0 1 1 0 50

TMS

5 1

61

FekiDjami

L 5 5 Tidakbe

YA Sikumana/

LA 1 1 0 0 1 1 0 0 50

TMS

5 1

62

SanintuS

L 1 5 Tidakbe

YA Sikumana/

LA 0 0 1 0 0 0 1 0 37

TMS

2 1

Page 59: repository.poltekeskupang.ac.idrepository.poltekeskupang.ac.id/1721/1/TA HELDI TOS… · Web viewPerilaku terhadap lingkungan kesehatan (enverironmental health behavior) adalah respon

57

63

Seprianus

L 6 5 Tidakbe

YA Sikumana/

LA 1 1 0 0 1 1 0 0 50

TMS

2 1

64

RintoBaun

L 9 5 Tidakbe

YA Sikumana/

LA 1 1 1 0 0 1 0 0 50

TMS

2 1

65

YapriWalen

L 9 3 Tidakbe

YA Sikuman/

LA 1 0 0 0 1 1 0 0 50

TMS

1 1

LAMPIRAN IV

Page 60: repository.poltekeskupang.ac.idrepository.poltekeskupang.ac.id/1721/1/TA HELDI TOS… · Web viewPerilaku terhadap lingkungan kesehatan (enverironmental health behavior) adalah respon

58

Inspeksi Sanitasi Jamban Keluarga

Survey Penggunaan dan Pengolahan Air Minum

Page 61: repository.poltekeskupang.ac.idrepository.poltekeskupang.ac.id/1721/1/TA HELDI TOS… · Web viewPerilaku terhadap lingkungan kesehatan (enverironmental health behavior) adalah respon

59

x�.,,,ww.d

SURAT KETERAN.!}AN Sl!:LESAJ PENELiTIAli.ffo, PUSKSlllf 44S..8'7'0 / "-(,'J<> �, / Vlt /:Z019

(II nm a : d.r. '?. !::'l.'St.l.na C,;o1�bim.,

NWF\1.�t / oe;,f;ih,;1hn,

: 197.){)415200312 2007

. t�lubir,11 f w .>\: Kcpala Pt1ake�31S Slkorr.:m:,

Otmp;m ini mCt.tcrM�n bebwe •

Iv ;1 fl1 II : H<"klif.ru Ioei}'IMP('k��M'

1�o.1!..ul1:m/ ,luru,m>"I

tilll\1C't'8d,ll.8/ l'T

: PQ. 5:l():}.J:) 161 0 l !: }.fuhs.sJ�,.,:,.: nm M'3C'ha.ta.u L.ingb.-uns;:,.n/K�e.tw.tan Lirtgkuvg;�n: rolitf!lrnik Ke�h�:«t1 T(em('.nk<"." Kupau.g

l:fafr,.,•;,i ;:au� l11:"1'tl:mElmt11n refah melal;ul<ao Pcttcliti&tt di 'Nilayab. licJJa l"Jakc.s.m:l�S0..,1r.1atta 1'M!'.('".al 27 Ji'c-bl1.lfrl 201� �/d 31 M�rt-1. 2011:1, 1.1-img:m .lul..lul:

•STtJDJ KEJADlAl( PBJ'IYAKJT DlARB: DDGAK KOllt>JBC JAMBAN DAit r.ENQQOlfAAN AJR MIZl'\IK DI WlLATAH KBRJA PUSJCESMAS SIIUIMARA. ROTA

kUPANO"

'lo!l'.:'lbi.l�n: 1;.,:1pr1 H"rn�· ttiM.Y1;1:oi'<11'I Kl\))1.-111:1. Wl.lli!w1a h.1.1p:;r� d XUJ:l!�f:1. Kqx-b Dw.kw Ja:i Liu�1''11la J(ui:::.nit d; 11..,J�a:ui,;:;, Kt.J'li: !:, I Y.1111) f(.-�tlVll'111 l((i1;:o il'U jlll llt (I• K�11o:i, {:1. C;1:n1:t Mfli.:ln!a di i...uP')r.g