helm cerdas untuk keamanan sepeda motor berbasis iot
TRANSCRIPT
Jurnal Fidelitiy Vol. 01, No. 2, 2019, 12-30 27
dikirim 20 Desember 2019, direvisi 25 Desember 2019, diterima untuk publikasi 30 Desember 2019
Helm Cerdas untuk Keamanan Sepeda Motor Berbasis
IoT Edwinanto1, Anggy Pradiftha Junfithrana2, Ilman Himawan Kusumah3,
Muhamad Zidni Ilman4, Ayu Saraswati Yunistiawan5 1,2,3,4Teknik Elektro, Universitas Nusa Putra
4,5Teknik Informatika, Universitas Nusa Putra
Email: [email protected]
Abstrak. IoT (Internet of Thing) adalah konsep yang bertujuan untuk
memanfaatkan konektivitas internet yang terhubung secara terus menrus,
terdapat beberapa kemampuan IoT diantaranya berbagi data, remote control dan
seterusnya. Salah satu kegunaan yang dapat dilakukan adalah untuk tujuan
keamanan, seperti untuk safety riding yaitu Helm Cerdas. Munculnya kasus
pencurian dan perampokan sepeda motor mengharuskan si pemilik kendaraan
untuk lebih berhati-hati dan lebih meningkatkan kewaspadaan mereka. Banyak
yang telah dilakukan untuk mencegah pencurian dan perampokan motor
misalnya menggunakan banyak kunci ganda dan memasang alrm di
kendaraannya tapi sayangnya beberapa diantara metode tersebut tidak bisa
sepenuhnya mengatasi maraknya pencurian dan perampokan yang terjadi pada
saat ini. Selain itu, kesadaran akan sipengendara sepeda motor pada penggunaan
helm saat ini sangatlah minim akan sangat berdampak fatal apabila sipengendara
terlibat dalam kecelakaan tinggi tanpa menggunakan helm. Skripsi ini
mengusulkan solusi dengan mengembangkan helm cerdas yaitu dengan
menyediakan fasilitas dan peralatan untuk mengantisipasi kejahatan saat
berkendara. Selain itu helm pintar ini akan mengirimkan pesan apabila terjadi
perampokan dan langsung mengirimkan letak posisi si pengendara. Helm ini
terintegrasi dengan mesin sepeda motor jadi mesin motor akan mati apabila jauh
dari helm tersebut dan motor tidak akan bisa menyala apabila helm tidak
digunakan. Helm Cerdas ini dirancangan berdasarkan IoT dengan menggunakan
modul Wireless untuk menghubungkan dengan mesin sepeda motor, modul
GSM untuk sistem alarm dan pemberitahuan, dan modul GPS untuk menentukan
letak posisi yang terintegrasi dengan Google Maps.
Kata Kunci: Internet of Thing (IoT), Helm Pintar, Keamanan Sepeda Motor, Modul
Wireless, Transmitter, Receiver, GSM,GPS.
1 Pendahuluan
Perekonomian yang kurang maksimal serta kebutuhan pokok
semakin meningkat yang berbanding terbalik dengan penghasilan, serta
terbatasnya lapangan kerja untuk masyarakat kelas bawah membuat
sebagian orang berfikir pendek untuk mencari jalan singkat dengan cara
mengambil hak yang bukan miliknya, salh satunya dengan melakukan
pencurian dan yang paling marak terjadi adalah pencurian sepeda motor
yang semakin meningkat disetiap tahunnya. Pada tahun 2016 Biro
28 Edwinanto
Pengendalian Operasi Kepolisian Republik Indonesia tercatat 37.871
telah terjadi pencurian dan perampokan.
Terdapat beberapa cara untuk mengamankan diri dari tindak pidana
perampokan bermotor seperti mempersenjatai diri dengan senjata yang
diizinkan seperti Papper Spray, persiapan ponsel untuk melakukan
panggilan darurat ke kantor Polisi, menghindari jalanan yang sepi.
Namun dari semua metode penyelamatan yang ada di atas masih belum
bisa mengatasi sepenuhnya. Selain itu kecelakaan yang kerap terjadi di
Indonesia yang berujung pada kematian dan tidak sedikit pula
masyarakat yang masih menganggap rendah keselamatan berkendara dan
peraturan lalu lintas yang mengarah kepada melukai diri sendiri.
Melihat permasalahan tersebut penulis ingin menyediakan sebuah
sistem keamanan pada helm untuk keamanan pengendara sepeda motor
berbasis IoT dengan judul “Helm Cerdas untuk keamanan Sepeda
Motor Berbasis IoT”, cara kerja yang akan dirancang ialah apabila si
pengendara tidak menggunakan helm motor tidak akan bisa menyala
walaupun sudah menggunakan kunci. Karena helm ini menjadikan helm
sebagai kunci kedua untuk bisa menghidupkan sepeda motor tersebut.
Apabila terjadi pembegalan sepeda motor maka secara otomatis helm
tersebut akan mengirimkan pesan darurat dan juga akan mengirimkan
titik koordinat gps kepada kerabat terdekat dan pada jarak 100 M sepeda
motor akan mati, pengendara sangat diwajibkan untuk menggunakan
helm demi keselamatan dalam mengendarai sepeda motor.
2 Penelitian Terkait
Penelitian yang dilakukan oleh Mr.Sethuramrao1, Vishnupriya.S.M,
Mirnalini.Y3, Padmapriya, 2017, “Smart Helmet Using Internet Of
Thinks The High security” Tujuan utama dari penelitian kami adalah
deteksi kecelakaan, pemberitahuan, dan pencegahan. Helm ini membuat
pengendara untuk merasa nyaman serta dengan perlindungan dan
keamanan yang tinggi.
Sebagian besar kecelakaan disebabkan oleh ruam mengemudi,
mabuk dan mengemudi, menggunakan ponsel saat mengemudi,
melanggar peraturan dan regulasi lalu lintas.
Penelitian yang dilakukan oleh Mrs.N.S.Patil, 2018 “Smart Helmet:
An Application Of IoT “ Tujuan utama dari helm pintar adalah untuk
menyediakan sarana dan peralatan untuk mendeteksi dan melaporkan
kecelakaan dengan peningkatan pesat dalam jumlah kendaraan roda 2,
frekuensi kecelakaan meningkat dengan cepat.
Helm Cerdas untuk Keamanan Sepeda Motor Berbasis IoT 29
Penyebab utama kematian terjadi karena orang tersebut tidak
mengenakan helm, atau kecelakaannya tidak dilaporkan tepat waktu, dan
ia tidak dapat melakukannya diselamatkan karena keterlambatan masuk
ke rumah sakit, atau karena dia naik saat mabuk.
Jadi upaya harus dilakukan untuk menghindari kecelakaan dan
meminimalkan konsekuensinya. Hari ini kita hidup di dunia di mana
kondisi jalan tidak penting bagi orang dan mereka secara teratur
dilanggar selain itu, sifat manusianya menolak apa yang dikenakan pada
mereka jadi ada kebutuhan untuk membuat helm pintar menggunakan
IOT.
3 Landasan Teori
3.1 Perampokan Kendaraan Bermotor
Meningkatnya jumlah alat transportasi di Indonesia, khususnya
sepeda motor, memiliki dampak pada kejahatan yang semakin meningkat
pula. Pencurian dan perampokan kendaraan bermotor di Indonesia telah
meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2016, Biro pengawasan
Operasional Kepolisian Republik Indonesia mencatat 37,871, pencurian
dan perampokan.
Kejahatan merupakan suatu permasalahan yang sering terjadi di
lingkungan masyarakat, yang disebabkan oleh faktor ekonomi yang rumit
maupun faktor-faktor lainnya.
Kejahatan dapat membahayakan pihak-pihak yang merasa
dirugikan, dan menimbulkan ketidaktenangan dalam suatu masyarakat
tertentu. Salah satu tindak pidana yang marak terjadi adalah tindak
pidana pencurian kendaraan bermotor.
Banyak hal yang bisa menjadi pemicu tindak tersebut, seperti
kelalaian para pemilik kendaraan bermotor yang kurang waspada dalam
menjaga kendaraan motor milikinya ketika di parkir di tempat-tempat
tertentu. Seiring dengan banyaknya jumlah penduduk khususnya baik
dari jawa maupun luar Jawa menyebabkan meningkatnya kepemilikan
dan penggunaan kendaraan sepeda motor. Seiring dengan itu maka
semakin meningkat pula tindak pidana pencurian sepeda motor.[1]
3.2 Internet of Things (IoT)
IoT (Internet of things) adalah konsep di mana konektivitas internet
dapat menghubungkan dan bertukar informasi dengan perangkat di
sekitar kita seperti lampu, kipas angin, tirai, dll. Itu memungkinkan untuk
30 Edwinanto
dikendalikan, dipantau atau diakses dari jarak jauh, sehingga
memudahkan pengguna untuk gunakan tanpa harus menyentuhnya secara
fisik. Internet of Thing (IoT) adalah konsep di mana objek memiliki
kemampuan untuk mentransfer data melalui jaringan tanpa memerlukan
interaksi manusia ke manusia atau manusia ke komputer. IoT telah
berkembang dari konvergensi teknologi nirkabel, sistem
microelectromechanical (MEMS), dan Internet.[2]
3.3 Arduino
Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-
source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan
penggunaan elektronik dalam berbagai bidang. Hardwarenya memiliki
prosesor Atmel AVR dan softwarenya memiliki bahasa pemrograman
sendiri. Saat ini Arduino sangat populer di seluruh dunia. Banyak pemula
yang belajar mengenal robotika dan elektronika lewat Arduino karena
mudah dipelajari. Tapi tidak hanya pemula, para hobbyist atau
profesional pun ikut senang mengembangkan aplikasi elektronik
menggunakan Arduino. Bahasa yang dipakai dalam Arduino bukan
assembler yang relatif sulit, tetapi bahasa C yang disederhanakan dengan
bantuan pustakapustaka (libraries) Arduino.
Gambar 1. Arduino
3.4 Model Wireless nRF24L01/Transmiter
Pada alat ini modul nRF digunakan untuk mengomunikasikan
antara 2 buah mobile robot. Proses pengiriman data untuk
mengkomunikasikan data antara mobile robot harus berlangsung cepat
sehingga mendapatkan data yang akurat dari kedua buah mobile robot
tersebut. Modul nRF24L01 ini memiliki kelebihan dalam II-5 kecepatan
pengiriman data sehingga digunakan dalam komunikasi langsung antara
2 buah mobile robot.
Helm Cerdas untuk Keamanan Sepeda Motor Berbasis IoT 31
Gambar 2. Module Wireless nRF24L01
3.5 Receiver
Receiver merupakan penangkap sinyal dari isyarat yang kita
berikan dari remot (Transmitter) di darat sehingga dapat dikontrol sesuai
keinginan kita tanpa kabel. Receiver didalam pesawat aeromodelling
berfungsi mengontrol ESC dan servo secara elektronis untuk
menjalankan fungsinya.[5]
3.6 Relay
Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan
merupakan komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri
dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal
(seperangkat Kontak Saklar/Switch).Relay menggunakan Prinsip
Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan
arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang
bertegangan lebih tinggi.
3.7 Limit Switch
Limit switch merupakan jenis saklar yang dilengkapi dengan katup
yang berfungsi menggantikan tombol. Prinsip kerja limit switch sama
seperti saklar Push ON yaitu hanya akan menghubung pada saat
katupnya ditekan pada batas penekanan tertentu yang telah ditentukan
dan akan memutus saat saat katup tidak ditekan. Limit switch termasuk
dalam kategori sensor mekanis yaitu sensor yang akan memberikan
perubahan elektrik saat terjadi perubahan mekanik pada sensor tersebut.
Penerapan dari limit switch adalah sebagai sensor posisi suatu benda
(objek) yang bergerak.[7]
Gambar 2. Module Wireless nRF24L01
32 Edwinanto
3.8 Modul GPS
Global Positioning System (GPS) adalah sistem navigasi berbasis
satelit yang terdiri dari setidaknya 24 satelit. GPS berfungsi dalam segala
kondisi cuaca, di mana saja di dunia, 24 jam sehari, tanpa biaya
berlangganan atau biaya pemasangan. Modul GPS untuk Arduino adalah
sirkuit elektronik kecil yang memungkinkan untuk terhubung ke papan
Arduino untuk mendapatkan posisi dan ketinggian, serta kecepatan,
tanggal dan waktu dalam UTC (Universal Time Coordinated).[9]
3.9 Modul GSM
Modul GSM / GPRS digunakan untuk menjalin komunikasi antara
komputer dan sistem GSM-GPRS. Global System for Mobile
communication (GSM) adalah arsitektur yang digunakan untuk
komunikasi seluler di sebagian besar negara. Layanan Radio Paket
Global (GPRS) adalah perpanjangan dari GSM yang memungkinkan
kecepatan transmisi data yang lebih tinggi. Modul GSM / GPRS terdiri
dari modem GSM / GPRS yang dipasang bersama dengan rangkaian catu
daya dan antarmuka komunikasi (seperti RS-232, USB, dll.) Untuk
komputer. GSM / GPRS MODEM adalah kelas perangkat MODEM
nirkabel yang dirancang untuk komunikasi komputer dengan jaringan
GSM dan GPRS. Dibutuhkan kartu SIM (Subscriber Identity Module)
seperti halnya ponsel untuk mengaktifkan komunikasi dengan jaringan.
Juga, mereka memiliki nomor IMEI (International Mobile Equipment
Identity) yang mirip dengan ponsel untuk identifikasi mereka.
4 Metode Penelitian
4.1 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian
ini adalah:
a. Wawancara
Wawancara merupakan proses kegiatan untuk tujuan penelitian
dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka diantara si penanya atau
sipewawancara dengan sipenjawab atau responden dengan
mengutamakan alat yang dinamakan panduan (Sugiyono, 2008 h:194)
wawancara yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah
wawancaara tidak terstruktur, yaitu wawancara yang bebas dimana
peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah terusun
secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman
yang digunakan untuk wawancara hanyalah menggunakan garis-garis
Helm Cerdas untuk Keamanan Sepeda Motor Berbasis IoT 33
besar permasalahan yang akan ditanyakan (Sugiyono,2008 h:197).
Wawancara ini dilakukan kepada sekelompok pengendara motor.
b. Studi Literatur
Untuk mendapatkan data-data akurat yang menunjang penelitian
dan penyususnan ini dipelajari artikel, e-book, dan jurnal yang berkaitan
dengan Transmintter, receiver, modul Gsm, Modul Gps dan data-data
lain yang berhubungan penelitian ini.
34 Edwinanto
4.2 Metode Pengujian Alat
Menurut Kumar, dkk (2015) Black Box Testing adalah tanpa
mengetahui apa yang bekerja di dalam perangkat yang sedang
dicoba.Dikenal sebagai pengujian fungsional atau pengujian berbasis
input output. Pengujian yang dilakukan yaitu pengujian Black
box,pengujian Black box testing berpokus pada spesifikasi fungsional
dari perangkat.Tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi iput dan
melakukan pengetesan pada spesikasi funsional program.
4.3 Perancangan Sistem
Helm Cerdas untuk Keamanan Sepeda Motor berbasis IoT adalah
sebuah konsep untuk keamanan pengendara sepeda motor dari tindak
perampokan/pembegalan yang marak terjadi di jalanan ketika terjadi
insiden perampokan maka sepeda motor yang telah diambil oleh
perampok ketika sepeda motor jarak 110 jauh dari pengguna maka
otomatis motor akan mati dan mengirimkan notifikiasi sms berupa
kordinate si pengendara.
4.4 Metode Perancangan Sistem
Menurut Pressman (2012:50), dalam melakukan perancangan
sistem yang akan dikembangkan dapat mengunakan metode prototype.
Metode ini cocok digunakan untuk mengembangkan sebuah perangkat
yang akan dikembangkan kembali. Metode ini dimulai dengan
pengumpulan kebutuhan pengguna, dalam hal ini pengguna dari
perangkat yang dikembangkan adalah Pengendara sepeda
Motor.Kemudian membuat sebuah rancangan kilat yang selanjutnya akan
dievaluasi kembali sebelum diproduksi secara benar.
Prototype bukanlah merupakan sesuatu yang lengkap, tetapi
sesuatu yang harus dievaluasi dan dimodifikasi kembali. Segala
perubahan dapat terjadi pada saat prototype dibuat untuk memenuhi
kebutuhan pengguna dan pada saat yang sama memungkinkan
pengembang untuk lebih memahami kebutuhan pengguna secara lebih
baik.
Berikut adalah 5 tahapan dalam metode prototype :
Helm Cerdas untuk Keamanan Sepeda Motor Berbasis IoT 35
Gambar 3. Proses Tahapan Prototype
5 Analisis dan Pembahasan
5.1 Quick Plan
QuickPlan:Perancangan cepat setelah terjalin Komunikasi. Dari
hasil komunikasi diatas dibuat perancangan kilat yang dapat dijelaskan
pada gambar Block Diagram berikut :
Gambar 4. Blok Diagram
36 Edwinanto
5.2 Modeling and Quick Design
Pada dasarnya prinsip kerja sistem ini memanfaatkan modul
transmitter dan receiver sebagai input dari microkontroller,sementara
arduino dalam keaadan standby,yang selanjutnya dapat bekerja
mematikan relay ketika transmitter dan receiver tidak terhubung dan
ketika realy mati arduino akan mengirimkan pesan berupa notifikasi
SMS dengan memanfaatkan Modul GSM dan Modul GPS yang telah
diprogram sebelumnya dan di upload ke arduino.
Berikut merupakan skema alat yang akan dirancang pada sistem
Helm Cerdas untuk keamanan Sepeda Motor Berbasis IoT.
Gambar 5. Skema Perancangan Alat pada Helm
Gambar 6. Skema Perancangan Alat pada Motor
5.3 Constructions of Prototype
Quickdesign menuntun pada pembuatan dari prototype.Pada tahap
ini,perancangan alat yang sudah di tetapkan dan dilakukan pada
Mikrontroler Arduino sebagai media pengontrolan.
a. Pengkodean
Setelah merancang alat sesuai skema langkahselanjutnya adalah
pengkodean tahap ini di lakukan penulisan source code program
berdasarkan desain sistem yang telah dibuat. Tools yang digunakan
Helm Cerdas untuk Keamanan Sepeda Motor Berbasis IoT 37
dalam pembuatan sistem ini adalah Arduino IDE dengan bahasa
pemograman C.
b. Implementasi
Setelah pengkodean,dilakukan Perancangan alat,seperti
mengintegrasikan sensor-sensor ke mikrokontroler Arduino.
Gambar 7. Perancangan Prototype
Dari gambar diatas terlihat bentuk fisik hasil rancangan dari alat
yang di desain, didalamnya terdapat arduino sebagai inti dari pengontrol
program untuk data dapat terhubung ke perangkat. Helm pintar untuk
tujuan keamanan dikembangkan menjadi dua sisi alat di helm dan
disepeda motor menggunakan sebuah arduino uno,Modul Transmitter
dan Receiver untuk pemancar dan penerima operasi, modul GSM, modul
GPS,untuk mengaktifkan mikrokontroler arduino perangkat dan
komponen lain kita membutuhkan catudaya. Di dalam prototype
menggunakan batterai 9v.
Untuk menghidupkan dan mematikan arus listrik ke mikrokontroler
arduino di helm, sakelar yang digunakan adalah sakelar batas. Saklar
batas digunakan untuk menghemat daya jika helm pintar tidak digunakan
disisi helm, komunikasi dengan mesin sepeda motor menggunakan
modul, menggunakan pemancar dan penerima modul Transmitter dan
Receiver. Pemancar ini berfungsi sebagai sinyal pengirim ke penerima
yang dipasang di sepeda motor.
Modul GPS digunakan untuk menentukan lokasi suatu kecelakaan
dan untuk mengirim informasi lokasi kecelakaan kepada keluarga
terdekat. Relay berfungsi sebagai sakelar untuk menghidupkan atau
38 Edwinanto
mematikan listrik di mesin sepeda motor. sedangkan untuk menerima
modul yang terpasang pada sepeda motor terintegrasi pada mesin sepeda
motor. alat ini akan bekerja secara otomatis dengan mendeteksi sinyal
digital kepenerima dengan arduino mikrokontroler Modul GPS
digunakan untuk menentukan lokasi suatu kecelakaan dan untuk
mengirim informasi lokasi kecelakaan ke keluarga terdekat Relay
berfungsi sebagai sakelar untuk menghidupkan atau mematikan listrik di
mesin sepeda motor. Sedangkan untuk penerima modul yang terpasang
pada sepeda motor terintegrasi dengan mesin sepeda motor. Ini akan
bekerja secara otomatis dengan mendeteksi sinyal dari pemancar di helm
pintar, terus mengirim sinyal digital ke penerima dengan Arduino
Mikrokontroler
5.4 Deployment, Delivery and Feedback
Prototype yang diajukan kemudian di evaluasi oleh customer atau
pengguna,Feedback digunakan untuk menyaring kebutuhan product.
5.4.1 Deployment
Setelah proyotype selesai dibuat selanjutnya dilakukan pengujian
prototype untuk mengetahui kinerja alat dan tingkat keberhasilan
prototype itu sendiri.Metode pengujian yang digunakan dalam penelitian
ini adalah Black Box Testing dimana metode pengujian ini berfokus pada
kebutuhan fundional dari perangkat.
Tabel 1. Pengujian Prototype
No Skenario
Pegujian
Test case Hasil Yang
diharapkan
Hasil
Pengujian
Kesimpulan
1 Menjauhkan
Transmitter dari
Receiver
Menjauhkan
Transmitter
dari Receiver
dengan jarak
15m
Relay Hidup
pesan tidak
terkirim
[x]
Berhasil
[ ]Gagal
Transmitter
masih
terehubung
dengan
Receiver
2 Menjauhkan
Receiver dari
Transmitter
Menjauhkan
Receiver dari
Trasnmitter
dengan jarak
50m
Relay Hidup
pesan tidak
terkirim
[x]
Berhasil
[ ]Gagal
Receiver masih
terehubung
dengan
Transmitter
3 Menjauhkan Menjauhkan Relay Hidup [x] Transmitter
Helm Cerdas untuk Keamanan Sepeda Motor Berbasis IoT 39
Transmitter dari
Receiver
Transmitter
dari Receiver
dengan jarak
90m
pesan tidak
terkirim
Berhasil
[ ]Gagal
masih
terehubung
dengan
Receiver
4 Menjauhkan
Receiver dari
Transmitter
Menjauhkan
Transmitter
dari Receiver
dengan jarak
100m
Relay mati
mengirimkan
notifikasi
berupa pesan
[ ]
Berhasil
[x]Gagal
Transmitter
masih
terhubung
dengan
Receiver
5 Menjauhkan
Transmitter dari
Receiver
Menjauhkan
Receiver dari
Transmitter
dengan jarak
150m
Relay Hidup
pesan tidak
terkirim
[x]
Berhasil
[ ]Gagal
Transmitter
masih
terhubung
dengan
Receiver
6 Menjauhkan
Receiver dari
Transmitter
Menjauhkan
Receiver dari
Transmitter
dengan jarak
200m
Relay Hidup
pesan tidak
terkirim
[x]
Berhasil
[ ]Gagal
Transmitter
masih
terhubung
dengan
Receiver
7 Menjauhkan
Transmitter dari
Receiver
Menjauhkan
Receiver dari
Transmitter
dengan jarak
210m
Relay mati
mengirimkan
notifikasi
berupa pesan
kordinate
[x]
Berhasil
[ ]Gagal
Transmitter
tidak terhubung
dengan
Receiver
5.4.2 Feedback
Dari hasil test diatas didapatkan hasil yaitu:
a. Modul Transmitter dapat Memancarkan sinyal jarak 200m ke
Receiver .
b. Relay mati ketika Transmitter dan receiver tidak terhubung dan
Modul GSM mengirmkan notifikasi berupa pesan kordinate dari
modul GPS.
40 Edwinanto
5. Kesimpulan
Setelah simulasi dan pengujian, prototipe helm pintar dapat berjalan
dengan baik dan tidak memiliki masalah dalam penggunaannya. Dengan
helm Smart untuk keamanan sepeda motor diharapkan solusi yang efektif
untuk banyak masalah dan memastikan keamanan pengendara sepeda
motor. Untuk tujuan keamanan. Pengendara sepeda motor tidak dapat
menyalakan mesin sepeda motor tanpa mengenakannya dan diharapkan
membuat pengendara sepeda motor menyadari pentingnya menggunakan
helm. Hasil proyek ini telah membuktikan bahwa mesin sepeda motor
akan menyala jika helm dipakai. Jadi, itu akan mengurangi dampak
kecelakaan. Untuk tujuan keamanan, dapat mencegah sepeda motor
dicuri atau dirampok. Kombinasi teknologi GSM dan GPS untuk
menentukan koordinat pengendara sepeda motor jika ada kecelakaan.
Dan selain pengendara sepeda motor harus membawa helmnya
kemanapun ia pergi.
Referensi
[1] Rao, Sethuram, et.al, “The High Security Smart Helmet Using
Internet Of Things”. International Journal of Pure and Applied
Mathematics, Volume 119 No. 12, 2018
[2] N.S.Patil, “Smart Helmet: An Application Of Iot”. International
Journal of Advance Engineering and Research Development,
Volume 5, Issue 04, 2018
[3] Shabrin, Bhagyashree, Jagadish Nikharge, Maithri M Poojary, T
Pooja, Sadhana B. "Smart Helmet –Intelligent Safety For
Motorcyclilst Using Raspberry Pi and Open CV" (IRJET)
International Research Journal of Engineering and Technology
Volume: 03 Issue: 03 | Mar-2016
[4] Statistics Indonesian. “Static Crime 2017”. Catalogue: 4401002,
2017
[5] Lakshmi Devi p, Bindushree R, Deekshitha N Jeevan M, Likhith M
P. "Helmet Using GSM and GPS Technology for Accident
Detection and Reporting System" International Journal on Recent
and Innovation Trends in Computing and Communication ISSN:
2321-8169
Volume: 4 Issue: 5 18 – 21
[6] Dwi Ely Kurniawan, Muhamad Naharus Surur2 "Perancangan
Sistem Pengamanan Sepeda Motor Menggunakan Mikrokontroler
Raspberry Pi dan Smartphone Android" Jurnal Komputer Terapan
Vol 2. No. 2, November 2016, 93-104
Muhammad Miftahuddin Thoyyib (2017) "MOTORCYCLE
SECURITY SYSTEM FROM ROBBER, USING SMS AND GPS
Helm Cerdas untuk Keamanan Sepeda Motor Berbasis IoT 41
BASED ARDUINO NANO" Jurnal proyek akhir Universitas Gajah
Mada.
[7] Husnibes Muchtar1, Bayu Firdaus "Peranacangan Sistem
Keamanan Tambahan Pada Kendaran Sepeda Motor Berbasis
Android dengan mengunakan Mikrokontroller"
jurnal.umj.ac.id/index.php/semnastek p- ISSN : 2407 – 1846e-
ISSN : 2460 – 8416
[8] Faizal Kurniawan, Soewarto Hardhienata, Andi Chairunnas,
"Model Sistem Keamanan Kendaraan Menggunakan Smartphone
Android dan Sensor Ultrasonik Berbasis Mikrokontroler
ATMega328” Program Studi Ilmu Komputer FMIPA Universitas
Pakuan
[9] Suresh K N, Nandha K, et. al. "Heart Rate Monitoring System
Using IoT " IJSRD - International Journal for Scientific Research
& Development| Vol. 5, Issue 02, 2017
[10] Manan Mehta, “Esp 8266: A Breaktrhourgh in wireless Sesnsor
Networks and internet of things”, ARK Techno solutions, Mumbai,
India, 2015.
[11] Govid P Arya, Aliya M, and Suryakant G, "Wireless Home
Appliance Control using IoT" International Journal of Computer
Applications (0975 – 8887) Volume 168-No.2, 2017.
[12] Kishore P, Veeramanikandasamy,et. al. "Internet of things based
Low-Cost Real-Time Home Automation and Smart Security
System" International Journal of Advanced Research in Computer
and Communication Engineering Vol 6 Issue 4, 2017.
[13] M. M. Nasir and W. Mansor, “Gsm based motorcycle security
system,” in Control and System Graduate Research Colloquium
(ICSGRC), 2011 IEEE. IEEE, 2011, pp. 129–134.
[14] Sugiyono ” Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D”,
Alfabeta, Bandung.2011
[15] Sugiyono ” Metode Penelitian pendidikan pendekatan kuantitatip,
Kualitatif, dan R&D”, Alfabeta, Bandung.2014
[16] Kumar,M,singh,S.K,& Dwipedi,R.K.”A Comparative study of
black box testing and white box testing techniques.”.International
Journal of advance Reseacrch in computer science and
management Studies.2015.