hewan beserta ceritanya

9
Harimau SUMATERA Harimau Sumatera, bagi masyarakat Kabupaten Kerinci tidak hanya sebagai satwa langka yang dilindungi oleh pemerintah. Masyarakat juga menganggap harimau sebagai hewan keramat, yang dihormati. Hampir semua desa dalam wilayah Kabupaten Kerinci, memiliki cerita unik tentang hubungan manusia dengan si raja hutan. Harimau dianggap memiliki kekuatan sakti, yang suatu saat bisa dimintai pertolongan. Di Desa Sungai Deras, Kecamatan Air Hangat Timur, misalnya. Masyarakat masih melakukan beberapa ritual kepada sang raja hutan tersebut. Meski zaman sudah modern, ritual-ritual adat dan kepercayaan masih tetap dijunjung tinggi. Seperti yang dilakukan belum lama ini, masyarakat setempat mengadakan ritual memberi makan harimau. Sepintas, bagi orang yang tidak mengetahui asal-usul tradisi ini menganggap sejumlah makanan yang diberikan untuk harimau yang masih hidup. Namun, sebenarnya masyarakat setempat menyiapkan aneka jenis makanan yang disiapkan tersebut untuk arwah harimau, sahabat nenek moyang kampung mereka, yang masih mereka hormati. Masyarakat setempat berkeyakinan, nenek moyang mereka saat masih hidup pada pertengahan abad ke 19 hingga permulaan abad ke 20, memiliki sahabat berupa seekor harimau Sumatera. Keyakinan ini, diwarisi secara turun temurun sampai saat ini. Setiap 2 tahun sekali, tradisi ini tetap dilaksanakan masyarakat dalam rangkaian acara kenduri sudah tuai. Masyarakat berkumpul di sebuah makam nenek moyang yang terletak di atas bukit, dengan membawa sejumlah makanan, seperti nasi, telur dan sebagainya. Setelah berkumpul, para petua masyarakat membaca Yasin dan Tahlil dan ditutup dengan membaca doa, setelah itu makanan yang ada diberikan kepada seluruh masyarakat yang hadir. Superman, seorang tokoh masyarakat setempat, mengatakan selain sebagai salah satu wujud rasa syukur masyarakat telah melaksanakan panen, upacara ini dimaksudkan untuk meminta perlindungan kepada Tuhan agar kampung mereka dijauhkan dari musibah dan sebagainya.

Upload: erwandra-bangun-saputra

Post on 26-Sep-2015

31 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

hewan

TRANSCRIPT

Harimau SUMATERAHarimau Sumatera, bagi masyarakat Kabupaten Kerinci tidak hanya sebagai satwa langka yang dilindungi oleh pemerintah. Masyarakat juga menganggap harimau sebagai hewan keramat, yang dihormati.Hampir semua desa dalam wilayah Kabupaten Kerinci, memiliki cerita unik tentang hubungan manusia dengan si raja hutan. Harimau dianggap memiliki kekuatan sakti, yang suatu saat bisa dimintai pertolongan.Di Desa Sungai Deras, Kecamatan Air Hangat Timur, misalnya. Masyarakat masih melakukan beberapa ritual kepada sang raja hutan tersebut. Meski zaman sudah modern, ritual-ritual adat dan kepercayaan masih tetap dijunjung tinggi.Seperti yang dilakukan belum lama ini, masyarakat setempat mengadakan ritual memberi makan harimau. Sepintas, bagi orang yang tidak mengetahui asal-usul tradisi ini menganggap sejumlah makanan yang diberikan untuk harimau yang masih hidup.Namun, sebenarnya masyarakat setempat menyiapkan aneka jenis makanan yang disiapkan tersebut untuk arwah harimau, sahabat nenek moyang kampung mereka, yang masih mereka hormati.Masyarakat setempat berkeyakinan, nenek moyang mereka saat masih hidup pada pertengahan abad ke 19 hingga permulaan abad ke 20, memiliki sahabat berupa seekor harimau Sumatera.Keyakinan ini, diwarisi secara turun temurun sampai saat ini. Setiap 2 tahun sekali, tradisi ini tetap dilaksanakan masyarakat dalam rangkaian acara kenduri sudah tuai.Masyarakat berkumpul di sebuah makam nenek moyang yang terletak di atas bukit, dengan membawa sejumlah makanan, seperti nasi, telur dan sebagainya. Setelah berkumpul, para petua masyarakat membaca Yasin dan Tahlil dan ditutup dengan membaca doa, setelah itu makanan yang ada diberikan kepada seluruh masyarakat yang hadir.Superman, seorang tokoh masyarakat setempat, mengatakan selain sebagai salah satu wujud rasa syukur masyarakat telah melaksanakan panen, upacara ini dimaksudkan untuk meminta perlindungan kepada Tuhan agar kampung mereka dijauhkan dari musibah dan sebagainya.Tidak hanya di Desa Sungai Deras saja, di Desa Semerah, Kecamatan Sitinjau Laut, juga sangat menghormati harimau. Beberapa harimau dianggap sebagai nenek (sosok gaib), yang memiliki kesaktian.Di desa ini, setiap pemuda yang akan belajar ilmu silat, harus dilepas dengan membakar kemenyan putih, diiringi mantra-mantra yang tujuannya untuk menghadirkan harimau, agar memberikan perlindungan saat pemuda belajar silat.Bahkan, saat masyarakat Kerinci sedang menghadapi kesulitan, baik di hutan maupun di perantauan, mereka dianjurkan untuk membakar kemenyan putih, agar nenek (harimau) datang memberikan pertolongan.Tidak hanya sampai disitu saja. Cerita harimau yang melekat dengan masyarakat Kerinci, juga sampai ke negeri Jiran Malaysia. Bahkan pernah tersiar kabar ada warga Kerinci yang berubah menjadi harimau, saat berada di dalam tahanan kepolisian Malaysia. Oleh sebab itu, warga Kerinci di Malaysia cukup disegani.Asal-Usul Harimau Putih

Harimau putih pertama kali ditemukan satu abad lalu di hutan-hutan India. Warna putih pada bulunya membuat harimau itu terlihat lebih eksotik dari harimau biasanya, memiliki sisi keindahan yang menakjubkan.

Dulu, banyak yang menganggap harimau putih adalah sebuah kejadian mistik. Selain itu, banyak yang berspekulasi warna putih pada bulunya terjadi karena kecacatan genetik, karena dasar genetik dari harimau putih tidak pernah diketahui.

Kini, semua terjawab sudah. Tim peneliti dari China mengungkapkan, warna putih pada bulu harimau itu disebabkan oleh perubahan pada gen pigmennya.

Menurut Shu Jin Luo, peneliti dari China Peking University, untuk mengetahui genetika yang bertanggung jawab menghasilkan harimau putih, peneliti memetakan genom dari keluarga 16 harimau putih dan oranye di Taman Safari Chimelong, China.

"Proses penelitian diawali dengan penentuan urutan genom -keseluruhan informasi genetik- pada tiga induk harimau. Peneliti pun memvalidasi temuannya ke 130 harimau lainnya," kata Luo, dilansirNBC News,27 Mei 2013.

Hasil dari indentifikasi genom ditemukan gen pigmen SLC45A2, yang diketahui juga terdapat pada kuda, ayam, dan ikan.

"Gen pigmen SLC45A2 adalah yang menyebabkan munculnya harimau putih. Gen itu menghambat produksi pigmen merah dan kuning pada harimau, tapi tidak mempengaruhi pigmen berwarna hitam," jelas Luo.

Terancam Punah?

Harimau putih merupakan sub spesies dari harimau Benggala(Panthera tigris tigris). Kini, keberadaannya di alam liar sudah mulai lenyap.

"Saat melakukan penelitian, kami hanya menemukan harimau putih di penangkaran-penangkaran," kata Luo.

Luo menyerukan kepada semua negara untuk membuat program manajeman penangkaran massal untuk mempertahankan spesies harimau Benggala itu.

"Kami berharap harimau putih bisa dilepasliarkan di alam bebas, di 'rumah' mereka yang sebenarnya," ujar Luo. (umi)

HARIMAU SUMATERA

Sejak dahulu kala, para leluhur di tanah Batak yang tinggal berdekatan dengan habitat harimau, memanggilnya dengan sebutan Opung, sebuah panggilan kepada seseorang yang dihormati. Lain lagi di tanah Sumatera Barat dan Jambi. Sesosok Harimau disebut dengan panggilan Datuk atau Inyiak, panggilan keduanya merupakan panggilan kepada seseorang yang harus dihormati.Masih banyak suku lain di Sumatera yang memanggil Harimau dan menempatkannya dalam posisi terhormat. Ada yang menempatkannnya sebagai simbol penjaga ketentraman wilayah, ada yang mendengarkan aumannya sebagai sebuah tanda akan datangnya bahaya. Namun sayang, penghormatan yang diberikan dulu oleh leluhur dan adat, kini tidak lagi sesuai dengan kenyataannya.Dahulu kala Harimau tidak hanya ada di hutan Sumatera, tapi juga di Jawa dan Bali. Saat ini di Jawa dan Bali kita sudah tidak bisa menemukan lagi keberadaannya sejak 1970-an, atau bisa dibilang telah lama punah. Indonesia kini hanya punya Harimau yang tersisa di belantara hutan Sumatera, dan itupun jumlahnya tidak banyak. Jumlah Harimau Sumatera menurut perkiraan kini hanya tinggal 400 ekor saja (mungkin sudah berkurang), jumlah yang tidak lebih banyak daripada jumlah lembar kertas dalam satu rim.Nasib keberadaan Harimau Sumatera sangat terancam karena hutan yang merupakan rumah mereka saat ini terus dihancurkan keragaman pepohonan dan tumbuhan yang sangat kaya digantikan dengan tanaman monokultur akasia atau eucalyptus. Salah satu kehancuran terjadi di habitat harimau tepatnya di sekeliling Taman Nasional Bukit Tiga Puluh, Jambi. Sebuah perusahaan kertas dan bubur kertas yaitu Asia Pulp dan Paper (APP) anak perusahan dari Sinar Mas Group, yang memasok banyak produk kemasan kertas bagi industri mainan dunia, terus menghancurkan hektar demi hektar isi hutan alam sumatera dan lahan gambut dalam yang berharga, hanya untuk dijadikan bahan baku produk kertas sekali pakai buang.Ancaman besar dan penghancuran yang terus berlangsung terhadap hutan Sumatera inilah yang membuat UNESCO, sebuah badan PBB, akhirnya menempatkan hutan Sumatera ke dalam daftar warisan dunia yang terancam keberadaannyaHarimau adalah makhluk pengelana yang mampu menjelajah hingga radius 100 km, mereka butuh hutan yang luas agar dapat berkembang biak dengan baik. Dan cara untuk menyelamatkan Harimau Sumatera dari kepunahan adalah dengan cara menyelamatkan rumah mereka yaitu hutan. APP harus berhenti melakukan praktik penghancuran hutan alam Sumatera yang tidak bertanggung jawab ini demi keberlangsungan hidup satwasatwa dan seluruh makhluk hidup yang berada di hutan alam. Jangan biarkan Harimau Sumatera hanya menjadi cerita dongeng untuk anak-anak Indonesia.

KARAPAN SAPI MADURA INDONESIA

Karapan Sapimerupakan budaya asli dari tanah Madura yang sudah dikenal sejak abad ke-14 M. Pada zaman dahulu sapi merupakan satu-satunya alat Transportasi tercepat yang ada di Madura dan banyak digunakan oleh masyarakat , khususnya masyarakat elite atau kerajaan.Karapan Sapiini merupakan salah satu contoh budaya dan hiburan bagi masyarakat Madura yang telah turun temurun dilaksanakan.Karapan Sapimenurutwikipedia:sebuah istilah untuk menyebut perlombaan pacuan sapi yang berasal dari Pulau Madura,Jawa Timur. Pada perlombaan ini, sepasang sapi yang menarik semacam kereta dari kayu (tempat joki berdiri dan mengendalikan pasangan sapi tersebut) dipacu dalam lomba adu cepat melawan pasangan-pasangan sapi lain. Trek pacuan tersebut biasanya sekitar 100meterdan lomba pacuan dapat berlangsung sekitar sepuluh detik sampai satumenit.Karapan sapisendiri menurut masyarakat Madura adalah adu balap sapi jantan menggunakankaleles. Kaleles disini merupakan sarana pelengkap untuk dinaikijoki/saisyang menurut istilah Madura disebuttukang tongkok. Sapi-sapi jantan yang akan dipacu dipertautkan denganpangonongpada leher-lehernya sehingga menjadi satu pasangan. Untuk pasangan sapi kerrap yang berada di sebelah kanan disebutpangluardan yang sebelah kiri disebutpangdelem. sedangkan orang yang menahan tali kekang sapi sebelum dilepas disebuttukang tambeng.Tukang Getakmerupakan orang yang menggertak sapi agar pada saat diberi aba-aba dapat melesat dengan cepat.Tukang Tonjamerupakan orang yang bertugas menarik dan menuntun sapi saat perlombaan.Tukang Gubraadalah anggota rombongan yang bertugas bersorak-sorak untuk memberi semangat pada sapi kerrap.Karapan Sapitidak serta merta ada di Madura. Ada beberapa versi tentang asal usulKarapan Sapiini. Versi pertama mengatakan bahwakarapan sapitelah ada di Madura sejak abad ke-14. Waktu itu karapan sapi digunakan untuk menyebarkan agama islam oleh seorang Kyai yang bernamaPratanu. Versi yang lain juga mengatakan bahwa karapan sapi diciptakan olehAdi Poday, yaitu anak Panembahan Wlingi yang berkuasa di daerah Sapudi pada abad ke-14. Adi Poday yang lama mengembara di Madura membawa pengalamannya di bidang pertanian ke Pulau Sapudi, sehingga pertanian di pulau itu menjadi maju. Salah satu teknik untuk mempercepat penggarapan lahan pertanian yang diajarkan oleh Adi Poday adalah dengan menggunakan sapi. Sehingga lama-kelamaan karena banyaknya petani yang menggunakan sapi untuk membajak sawahnya secara bersamaan, maka timbullah niat para petani untuk saling berlomba dalam menyelesaikannya. Dan, akhirnya perlombaan untuk menggarap sawah itu menjadi semacam olahraga lomba adu cepat yang hingga saat ini disebut .Karapan SapidanSapi Kerrapmerupakan dua hal yang berbeda. Orang Madura memberi perbedaan antara Karapan sapi dan Sapi kerrap ini.Karapan sapiadalah sebuah even adu pacu sapi jantan dalam keadaan bergerak, berlari dan dinamis. SedangkanSapi kerrapadalah sebutan untuk sapi jantan yang diperlombakan itu sendiri, baik satu sapi maupun lebih. Adanya perbedaan ini adalah untuk membedakan antara sapi kerrap dengan Sapi Biasa serta Sapi Sono.Macam-macam Karapan Sapi1. Kerrap Keni (Karapan kecil) merupakankarapan sapiyang levelnya se-tingkat Kecamatan saja dengan jarak tempuh sekitar 110 meter. Pemenangnya berhak untuk mengikuti even karapan yang levelnya lebih tinggi lagi.2. Kerrap Rajah (Karapan besar) merupakankarapan sapiyang levelnya se-tingkat Kabupaten saja dan pesertanya adalah dari para juara Kerrap Keni dengan jarak tempuh sejauh 120 meter.3. Kerrap Karesidenan (Gubeng) merupakankarapan sapiyang levelnya tingkat karesidenan yang diikuti oleh juara-juara dari empat kabupaten di Madura. Tempatnya adalah di Bakorwil Madura yaitu di kabupaten Pamekasan dan tepatnya pada hari Minggu yang merupakan acara puncak untuk mengakhiri musim karapan.4. Kerrap Onjangan (Karapan undangan) merupakankarapan sapikhusus yang pesertanya berasal dari undangan suatu kabupaten yang menyelenggarakannya. Karapan ini biasanya diadakan untuk memperingati hari-hari besar tertentu atau peringatan syukuran dan sejenisnya.5. Kerrap Jar-ajaran (Karapan latihan) merupakan karapan yang dilakukan hanya untuk melatih sapi-sapi kerap sebelum turun ke even yang sebenarnya.Karapan Sapidalam penentuan juaranya adalah di ambil masing-masing 3 Juara, yaitu 3 juara dari golongan menang dan 3 juara dari golongan kalah.KARAPAN SAPI MADURA

Bagi masyarakatMadura, karapansapibukan sekadar sebuah pesta rakyat yang perayaannya digelar setiap tahun. Karapan sapi juga bukan hanya sebuahtradisiyang dilaksanakan secara turun-temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya. Karapan sapi adalah sebuah prestise kebanggaan yang akan mengangkat martabat di masyarakat.Sejarah asal mulaKerapan Sapitidak ada yang tahu persis, namun berdasarkan sumberlisanyang diwariskan secara turun temurun diketahui bahwa Kerapan Sapi pertama kali dipopulerkan olehPangeran Katanduryang berasal dari Pulau Sapudi,Sumeneppada abad 13.Awalnya ingin memanfaatkan tenaga sapi sebagai pengolah sawah.Brangkat dari ketekunan bagaimana cara membajak sapinya bekerja ,mengolah tanah persawahan, ternyata berhasil dan tanah tandus pun berubah menjadi tanah subur.Melihat gagasan bagus dan membawa hasil positif, tentu saja warga masyarakat desa mengikuti jejak Pangerannya. Akhirnya tanah di seluruh Pulau Sapudi yang semula gersang, menjadi tanah subur yang bisa ditanami padi. Hasil panenpun berlimpah ruah dan jadilah daerah yang subur makmur.Setelah masa panen tiba sebagai ungkapan kegembiraan atas hasil panen yang melimpah Pangeran Ketandur mempunyai inisiatif mengajak warga di desanya untuk mengadakan balapan sapi. Areal tanah sawah yang sudah dipanen dimanfaatkan untuk areal balapan sapi. Akhirnya tradisi balapan sapi gagasan Pangeran Ketandur itulah yang hingga kini terus berkembang dan dijaga kelestariannya. Hanya namanya diganti lebih populer dengan Kerapan Sapi.Bagi masyarakat Madura, Kerapan Sapi selain sebagai tradisi juga sebagai pesta rakyat yang dilaksanakan setelah sukses menuai hasil panen padi atau tembakau. Kerapan sebagai pesta rakyat di Madura mempunyai peran di berbagai bidang. Misal di bidang ekonomi (kesempatan bagi masyarakat untuk berjualan), peran magis religius (misal adanya perhitungan-perhitungan tertentu bagi pemilik sapi sebelum bertanding dan adanya mantra-mantra tertentu), bidang seni rupa (ada pada peralatan yang mempunyai hiasan tertentu), bidang seni tari dan seni musiksaronen(selalu berubah dan berkembang).

Pesta RakyatUmumnya sebuah pesta rakyat, penyelenggaraan Kerapan Sapi juga sangat diminati oleh masyarakat Madura. Setiap kali penyelenggaraan Kerapan Sapi diperkirakan masyarakat yang hadir bisa mencapai 1000-1500 orang. Dalam pesta rakyat itu berabagai kalangan maupun masyarakat Madura berbaur menjadi satu dalam atmosfir sportifitas dan kegembiraan.Sisi lain yang menarik penonton dari karapan sapi adalah kesempatan untuk memasang taruhan antarsesama penonton. Jumlah taruhannya pun bervariasi, mulai dari yang kelas seribu rupiahan sampai puluhan, bahkan ratusan juta rupiah. Biasanya penonton yang berdiri disepanjang arena taruhannya kecil, tidak sampai jutaan. Tetapi, para petaruh besar, sebagian besar duduk di podium atau hanya melihat dari tempat kejauhan. Transaksinya dilakukan di luar arena, dan biasanya berlangsung pada malam hari sebelum karapan sapi dimulai.Adu GengsiPemilik sapi karapan memperoleh gengsi yang tinggi manakala mampu memenangkan lomba tradisional tersebut. Selain itu, harga pasangan sapi pemenang karapan langsung melambung. Mislnya, harga sapi yang memenangkan lomba Karapan Sapi 2003 melambung menjadi Rp200 juta dari 2 tahun sebelumnya hanya Rp40 juta.Untuk membentuk tubuh pasangan sapi yang sehat membutuhkan biaya hingga Rp4 juta per pasang sapi untuk makanan maupun pemeliharaan lainnya. Maklum, sapi karapan diberikan aneka jamu dan puluhan telur ayam per hari, terlebih-lebih menjelang diadu di arena karapan. Berdasarkan tradisi masyarakat pemilik sapi karapan, maka hewan tersebut menjelang diterjunkan ke arena dilukai di bagian pantatnya yakni diparut dengan paku hingga kulitnya berdarah agar dapat berlari cepat. Bahkan luka itu diberikan sambal ataupun balsem yang dioles-oleskan di bagian tubuh tertentu antara lain di sekitar mata.Sehari sebelum lomba dilaksanakan, pasangan sapi dan pemilik serta sejumlah kerabatnya menginap di tenda yang dipasang di lapangan. Tidak lupa rombongan itu dimeriahkan oleh kelompok musik tradisional Sronen yang mengarak pasangan sapi menjelang dipertandingkan. Bahkan jasa dukun pun diperlukan dalam kegiatan karapan sapi. Para penggila Kerapan Sapi melakukan itu semua demi sebuah gengsi atau prestise yang memang merupakan watak khas orang MaduraKuda Nil

Suatu hari ada seekor anak kuda nil yang sedang berdiri diujung sungai. Dia bermaksud ingin menyebrangi sungai tersebut karena disebrang sana ada sebuah padang rumput hijau yang rumput-rumputnya tampak sangat menggiurkan. Tapi si anak kuda nil ini tidak tahu seberapa dalam sungai tersebut. Dia tidak berani menyebrang jika ternyata sungai tersebut sangat dalam. Akhirnya si kuda nil kecil berlari kedalam hutan mencari teman-temannya untuk menanyakan prihal kegalauannya tersebut.Binatang pertama yang di temui oleh anak kuda nil ini adalah seekor sapi, dan ia pun bertanya kepada si sapi tersebut.Hai tuan Sapi, apa kau tahu seberapa dalam sungai yang ada di depan sana?Sungai itu tidak terlalu dalam, Nak. Tidak lebih dari kakiku.Oh begitu, baiklah tuan. TerimakasihSi anak kuda nil ini masih ragu dan memutuskan untuk bertanya kepada binatang yang dia temui selanjutnya. Dan ternyata binatang tersebut adalah tupai.Hai tuan tupai, apa kau tahu seberapa dalam sungai yang ada di depan sana?Itu sangat dalam, Nak! Dulu pernah ada tupai lain yang mencoba melompat melewati sungai tersebut tapi akhirnya dia hanyut dan mati!Ohh begitu, baiklah tuan tupai. Terima kasihAnak kuda nil tersebut makin galau dan akhirnya memutuskan untuk pulang ke rumah dan bercerita kepada sang ibu.Ada apa sayang? Wajahmu tampak murung,Aku ingin menyebrangi sungai itu ibu, di sana banyak rumput-rumput yang enak, tapi aku takut tenggelam. Kata tuan tupai sungai itu sangat dalam.Sang ibu hanya menghela napas.Anakku sayang, kita ini kuda nil. Kita bisa berenang, jadi tidak akan tenggelam.