hidroponik dan aeroponik

15
HIDROPONIK DAN AEROPONIK Nama Kelompok: Danang Setiawan 115040200111194 Carla L 115040200111195 Rima Qur’ani P 115040200111196 Nisa Kartika Sari Gunawan 115040200111197 Layinnati Alfiyah 115040200111198

Upload: layin-alfiyah

Post on 21-Dec-2014

10.623 views

Category:

Documents


14 download

DESCRIPTION

done :)

TRANSCRIPT

Page 1: Hidroponik dan aeroponik

HIDROPONIK DAN AEROPONIK

Nama Kelompok:Danang Setiawan 115040200111194Carla L 115040200111195Rima Qur’ani P 115040200111196

Nisa Kartika Sari Gunawan 115040200111197Layinnati Alfiyah 115040200111198

Page 2: Hidroponik dan aeroponik
Page 3: Hidroponik dan aeroponik

Hidroponik

Hidroponik adalah metode atau teknik menanam tumbuhan tanpa menggunakan tanah.

Dua macam metode Hidroponik : Kultur Air 

Kultur air adalah metode hidroponik dengan menggunakan air sebagai medium atau substrat tanamnya. Kultur Pasir

Kultur pasir adalah metode hidroponik dengan menggunakan pasir, arang, batu-batuan, atau sabut kelapa sebagai medium atau substrat tanamnya

Page 4: Hidroponik dan aeroponik

Keuntungan Dan Kerugian

Keuntungan1 Produksi tanaman lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan media tanam tanah biasa.2. Lebih terjamin kebebasan tanaman dari hama dan penyakit.3. Tanaman tumbuh lebih cepat dan pemakaian pupuk lebih hemat.4. Bila ada tanaman yang mati, bias diganti dengan tanman baru dengan mudah.5. Tanaman akan memberikan hasil yang Countinue6. Metode kerja yang sudah distandardisasi, lebih memudahkan pekerjaan dan tidak membutuhkan tenaga kasar. 7. Tanaman dapat tumbuh di tempat yang semestinya tidak cocok bagi tanaman yang bersangkutan.

Page 5: Hidroponik dan aeroponik

Kekurangan

Kekurangan Hidroponik antara lain larutan nutrient harus seimbang.

Perawatan yang cukup mahal Hanya khusus tanaman tertentu

Page 6: Hidroponik dan aeroponik

Cara pelaksanaan sistem dengan Hidroponik

Penanaman teknik hidroponik dapat dilakukan di dalam pot-pot dengan media pasir, bata merah yang dihaluskan dan steril atau arang sekam.

Bibit tanaman diambil dari tempat pembibitan di kebun biasa, tanah yang melekat pada tanaman tersebut dibuang dengan hati-hati agar tidak sampai merusak dan melukai akar-akarnya. Kemudian akar tersebut dicuci dengan air pada suatu bak sampai benar-benar bersih.

Bibit tersebut siap ditanam di dalam pot hidroponik yang telah disiapkan dengan ditimbuni pasir atau kerikil-kerikil kecil sampai setinggi pangkal akar tanaman tersebut. Pasir atau kerikil tersebut perlu dijaga kelembabannya terus-menerus dengan jalan disemprot dengan air biasa. Sebaiknya jangan diberi pupuk terdahulu agar keadaan akar menjadi segar kembali karena untuk menjaga akar yang terluka.

Page 7: Hidroponik dan aeroponik

Penyemprotan dilakukan terus-menerus dengan air biasa agar tetap lembap selama 2-3 minggu.

Selanjutnya tanaman disiram dengan larutan yang mengandung pupuk, penyiraman dengan air biasa tetap dilakukan untu menjaga kelembapan pasir atau kerikil dan kira-kira seminggu sekali perlu ditambahkan larutan mineral yang mengandung pupuk anorganik.

Tempat penanaman dapat digunakan pot hidroponik atau dalam bentuk kantong-kantong plastik. Sistem pengairannya dapat menggunakan pipa plastik atau pipa pralon berlubang yang dipasang di atas deretan tanaman. Dapat juga langsung disiramkan pada tanaman dalam pot hidroponik dengan periode waktu tertentu.

Untuk menjaga kesterilan kebun hidroponik dari serangan hama atau penyakit dari luar, sebaiknya ditutup dengan plastik dibentuk seperti rumah kaca.

Page 8: Hidroponik dan aeroponik

Aspek irigasi pada Hidroponik

Fungsi: memenuhi kebutuhan air tanaman, memberikan nutrisi bagi tanaman

Efisiensi harus diperhatikan Kualitas air harus diperhatikan terutama

untuk sistem sirkulasi Frekuensi penyiraman terutama pada

hidroponik substrat harus tepat

Page 9: Hidroponik dan aeroponik
Page 10: Hidroponik dan aeroponik

Aeroponik

Aeroponik merupakan salah satu cara budidaya tanaman hidroponik

• Beberapa alasan menggunakan system Aeroponik Luasan lahan untuk pertanian dengan

tanah semakin berkurang, harga sewa/beli tanah juga mahal. Dengan menerapkan system aeroponik akan mengurangi ketergantungan ketersediaan tanah dan tidak dibutuhkan rotasi lahan.

Page 11: Hidroponik dan aeroponik

Jenis tanaman Aeroponik

Jenis tanaman yang sering dibudidayakan secara aeroponik pada umumnya berupa sayuran daun yang waktu panennya sekitar satu bulan setelah pindah tanam.

Page 12: Hidroponik dan aeroponik

Ekosistem pada budidaya Aeroponik

Curah Hujan Kelembaban Cahaya Suhu Elevasi Angin Air Oksigen Penghantaran Listrik

Page 13: Hidroponik dan aeroponik

Kelebihan dan Kekurangan Aeroponik

Kekurangan dari areoponik Tanaman sering kekurangan nutrisi Hasilnya tidak sebanyak jika ditanam di lahan Hasilnya tidak semaksimal jika ditanam di lahan Membutuhkan biaya yang mahal Kelebihan dari aeroponik kelebihan pada aeroponik adalah aeroponik akan mengurangi ketergantungan

ketersediaan tanah dan tidak dibutuhkan rotasi lahan.

Page 14: Hidroponik dan aeroponik

Dengan aeroponik dipastikan bisa menanam sepanjang musim. Artinya ketersediaan sayuran bisa terjamin.

Dengan cara aeroponik, ketersediaan nutrisi tanaman terjamin setiap saat, sehingga pertumbuhannya bisa optimal, bahkan maksimal.

Pada komoditi tertentu bahkan bisa diperpendek umur panen dengan kualitas yang sama. tidak terlalu membutuhkan tenaga kerja yang banyak, sehingga menjamin efisiensi tenaga kerja.

Hasil yang diperoleh merupakan produk yang bersih (tidak memerlukan pencucian), sehat (selama proses budidaya tidak menggunakan pestisida, karena ditanam di dalam green house).

Karena dipanen umur muda, daging sayur terasa lebih renyah daripada sayur hasil penanaman di tanah.

 

Page 15: Hidroponik dan aeroponik

Kelebihan dari aeroponik

Kelebihan pada aeroponik adalah aeroponik akan mengurangi ketergantungan ketersediaan tanah

dan tidak dibutuhkan rotasi lahan. Dengan aeroponik dipastikan bisa menanam sepanjang musim.

Artinya ketersediaan sayuran bisa terjamin. Dengan cara aeroponik, ketersediaan nutrisi tanaman terjamin

setiap saat, sehingga pertumbuhannya bisa optimal, bahkan maksimal.

Pada komoditi tertentu bahkan bisa diperpendek umur panen dengan kualitas yang sama. tidak terlalu membutuhkan tenaga kerja yang banyak, sehingga menjamin efisiensi tenaga kerja.

Hasil yang diperoleh merupakan produk yang bersih (tidak memerlukan pencucian), sehat (selama proses budidaya tidak menggunakan pestisida, karena ditanam di dalam green house).

Karena dipanen umur muda, daging sayur terasa lebih renyah daripada sayur hasil penanaman di tanah.