hidup dalam persekutuan dengan allah -- suatu doa syafaat yang mulia

4
7/27/2019 HIDUP DALAM PERSEKUTUAN DENGAN ALLAH -- SUATU DOA SYAFAAT YANG MULIA http://slidepdf.com/reader/full/hidup-dalam-persekutuan-dengan-allah-suatu-doa-syafaat-yang-mulia 1/4 HIDUP DALAM PERSEKUTUAN DENGAN ALLAH -- SUATU DOA SYAFAAT YANG MULIA 2) SUATU DOA SYAFAAT YANG MU LI A Dalam Kejadian 18 tidak hanya terdapat cerita doa syafaat tetapi juga terdapat wahyu yang jelas tentang  prinsip dasar doa syafaat. Doa syafaat adalah suatu hal yang besar dalam Alkitab. Tanpa doa syafaat usaha Allah takkan tercapai. Hari ini Kristus menjadi Imam Besar rajani dan ilahi kita, ministri-Nya yang unggul adalah ministri doa syafaat. Roma 8:34 dan Ibrani 7:25 kedua-duanya memberi tahu kita Kristus berdoa syafaat bagi kita. Oleh karena masalah doa syafaat ini begitu penting, maka dalam seluruh berita ini kita akan membicarakan prinsip dasar doa syafaat.  Menurut Wahyu Allah Prinsip pertama doa syafaat harus seturut dengan wahyu Allah (18:17, 20-21). Satu-satunya doa syafaat yang terhitung dalam pandangan Allah yaitu doa yang sesuai wahyu-Nya. Hal ini berarti doa syafaat yang tepat itu tidak dimulai oleh kita tetapi dimulai oleh Allah dalam wahyu-Nya. Hal ini jelas sekali digambarkan dalam Kejadian 18. Abraham tidak karena prihatin kepada Lot, lalu pada suatu pagi berlutut berdoa syafaat bagi dia kepada Allah yang duduk di atas takhta di surga. Tidak! Waktu hari panas terik ketika Abraham sedang duduk-duduk menyejukkan diri di depan pintu kemahnya, Allah menghampiri Dia dalam wujud manusia. Oleh karena Allah tidak menghampiri Abraham dalam kemuliaan dan keagungan-Nya, maka pada mulanya Abraham tidak tahu Allah Yehovalah yang mengunjunginya; sesaat kemudian, barulah Abraham menyadari Dia itulah Allah. Walaupun demikian Abraham tidak gentar, ia sangat tenang bercakap-cakap dengan Allah seperti dengan seorang teman akrab. Percakapan ini tentunya berlangsung beberapa jam, yaitu selama menunggu mempersiapkan makanan dan ditambah selama waktu makan. Bahkan ketika Allah dan kedua malaikat-Nya hendak pergi, Abraham tidak cukup dengan mengucapkan selamat jalan tetapi mengantar mereka sampai menempuh jarak yang mungkin tidak dekat. Di sini kita nampak Allah kita tidak hanya Allah yang mengasihi, tetapi juga Allah yang menguji orang. Walaupun Ia mengasihi kita dan mengetahui segala sesuatu, Ia seringkali menguji kita. Ia mengetahui hati kita, mengetahui bagian diri kita yang terdalam, walaupun demikian seringkali Ia tidak mengatakan apa-apa. Dengan menguji kita, Allah mengait keluar sesuatu yang tersimpan di dalam kita. Apa tujuan Allah mengunjungi Abraham dalam Kejadian 18? Tentu Ia bukan datang untuk makan, bukan  pula untuk menegaskan janji-Nya mengenai Sara melahirkan seorang anak laki-laki. Allah datang kepada Abraham dengan maksud akan mencari seorang yang berdoa syafaat. Di atas takhta-Nya, Allah telah memutuskan untuk memberi hukuman kepada kota Sodom yang jahat. Tetapi Allah sekali-kali tidak lupa akan Lot, salah satu umat-Nya yang masih berada di kota itu; walaupun Lot sendiri tidak menyadari, ia harus diselamatkan dari Sodom. Apa daya Allah? Ia harus mencari seseorang untuk berdoa syafaat bagi Lot. Allah tahu tidak ada seorang pun di bumi selain Abraham yang begitu memperhatikan Lot dan mengerti hati Allah. Sebab itu, Allah datang pada Abraham dengan maksud mencari seorang yang berdoa syafaat. Tanpa seorang yang berdoa syafaat bagi umat-Nya, Allah tidak dapat bekerja. Allah mempunyai prinsip ilahi-Nya. Salah satu di antaranya ialah tanpa doa syafaat Ia tidak dapat menyelamatkan orang. Keselamatan setiap orang Kristen itu semuanya dikarenakan doa syafaat. Allah tidak tinggal diam, di atas takhta-Nya menunggu doa syafaat yang demikian. Sebaliknya Ia turun dalam bentuk manusia mengunjungi Abraham, sehingga Abraham dapat dengan mudah bercakap-cakap dengan Dia dan berdoa syafaat bagi Lot. Dalam Kejadian 18 Abraham tidak berdoa kepada Allah atau menyeru nama Allah. Ia bercakap-cakap dengan Allah seperti dengan seorang teman intim. Jadi, dalam pasal ini maksud tujuan Allah mengunjungi Abraham ialah supaya Abraham menerima beban untuk berdoa syafaat bagi Lot seturut maksud hati Allah. Sekalipun Allah berhenti di depan pintu kemah Abraham selama beberapa jam, bahkan telah berbincang  banyak hal dengan dia, tetapi Allah tidak mengatakan sepatah kata pun tentang tujuan kedatangan-Nya ialah untuk mencari seorang yang berdoa syafaat. Kita pun sering demikian. Bila Anda menginginkan seorang

Upload: hutabarat

Post on 02-Apr-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: HIDUP DALAM PERSEKUTUAN DENGAN ALLAH --   SUATU DOA SYAFAAT YANG MULIA

7/27/2019 HIDUP DALAM PERSEKUTUAN DENGAN ALLAH -- SUATU DOA SYAFAAT YANG MULIA

http://slidepdf.com/reader/full/hidup-dalam-persekutuan-dengan-allah-suatu-doa-syafaat-yang-mulia 1/4

HIDUP DALAM PERSEKUTUAN DENGAN ALLAH --

SUATU DOA SYAFAAT YANG MULIA

2) SUATU DOA SYAFAAT YANG MULI A

Dalam Kejadian 18 tidak hanya terdapat cerita doa syafaat tetapi juga terdapat wahyu yang jelas tentang

 prinsip dasar doa syafaat. Doa syafaat adalah suatu hal yang besar dalam Alkitab. Tanpa doa syafaat usaha

Allah takkan tercapai. Hari ini Kristus menjadi Imam Besar rajani dan ilahi kita, ministri-Nya yang ungguladalah ministri doa syafaat. Roma 8:34 dan Ibrani 7:25 kedua-duanya memberi tahu kita Kristus berdoa

syafaat bagi kita. Oleh karena masalah doa syafaat ini begitu penting, maka dalam seluruh berita ini kita akan

membicarakan prinsip dasar doa syafaat.

 Menurut Wahyu Allah

Prinsip pertama doa syafaat harus seturut dengan wahyu Allah (18:17, 20-21). Satu-satunya doa syafaat yang

terhitung dalam pandangan Allah yaitu doa yang sesuai wahyu-Nya. Hal ini berarti doa syafaat yang tepat itutidak dimulai oleh kita tetapi dimulai oleh Allah dalam wahyu-Nya. Hal ini jelas sekali digambarkan dalam

Kejadian 18. Abraham tidak karena prihatin kepada Lot, lalu pada suatu pagi berlutut berdoa syafaat bagi dia

kepada Allah yang duduk di atas takhta di surga. Tidak! Waktu hari panas terik ketika Abraham sedangduduk-duduk menyejukkan diri di depan pintu kemahnya, Allah menghampiri Dia dalam wujud manusia.

Oleh karena Allah tidak menghampiri Abraham dalam kemuliaan dan keagungan-Nya, maka pada mulanya

Abraham tidak tahu Allah Yehovalah yang mengunjunginya; sesaat kemudian, barulah Abraham menyadariDia itulah Allah. Walaupun demikian Abraham tidak gentar, ia sangat tenang bercakap-cakap dengan Allah

seperti dengan seorang teman akrab. Percakapan ini tentunya berlangsung beberapa jam, yaitu selama

menunggu mempersiapkan makanan dan ditambah selama waktu makan. Bahkan ketika Allah dan kedua

malaikat-Nya hendak pergi, Abraham tidak cukup dengan mengucapkan selamat jalan tetapi mengantar mereka sampai menempuh jarak yang mungkin tidak dekat. Di sini kita nampak Allah kita tidak hanya Allah

yang mengasihi, tetapi juga Allah yang menguji orang. Walaupun Ia mengasihi kita dan mengetahui segala

sesuatu, Ia seringkali menguji kita. Ia mengetahui hati kita, mengetahui bagian diri kita yang terdalam,

walaupun demikian seringkali Ia tidak mengatakan apa-apa. Dengan menguji kita, Allah mengait keluar sesuatu yang tersimpan di dalam kita.

Apa tujuan Allah mengunjungi Abraham dalam Kejadian 18? Tentu Ia bukan datang untuk makan, bukan

 pula untuk menegaskan janji-Nya mengenai Sara melahirkan seorang anak laki-laki. Allah datang kepadaAbraham dengan maksud akan mencari seorang yang berdoa syafaat. Di atas takhta-Nya, Allah telah

memutuskan untuk memberi hukuman kepada kota Sodom yang jahat. Tetapi Allah sekali-kali tidak lupa

akan Lot, salah satu umat-Nya yang masih berada di kota itu; walaupun Lot sendiri tidak menyadari, ia harusdiselamatkan dari Sodom. Apa daya Allah? Ia harus mencari seseorang untuk berdoa syafaat bagi Lot. Allah

tahu tidak ada seorang pun di bumi selain Abraham yang begitu memperhatikan Lot dan mengerti hati Allah.

Sebab itu, Allah datang pada Abraham dengan maksud mencari seorang yang berdoa syafaat. Tanpa seorang

yang berdoa syafaat bagi umat-Nya, Allah tidak dapat bekerja. Allah mempunyai prinsip ilahi-Nya. Salah

satu di antaranya ialah tanpa doa syafaat Ia tidak dapat menyelamatkan orang. Keselamatan setiap orangKristen itu semuanya dikarenakan doa syafaat. Allah tidak tinggal diam, di atas takhta-Nya menunggu doa

syafaat yang demikian. Sebaliknya Ia turun dalam bentuk manusia mengunjungi Abraham, sehinggaAbraham dapat dengan mudah bercakap-cakap dengan Dia dan berdoa syafaat bagi Lot. Dalam Kejadian 18

Abraham tidak berdoa kepada Allah atau menyeru nama Allah. Ia bercakap-cakap dengan Allah seperti

dengan seorang teman intim. Jadi, dalam pasal ini maksud tujuan Allah mengunjungi Abraham ialah supaya

Abraham menerima beban untuk berdoa syafaat bagi Lot seturut maksud hati Allah.Sekalipun Allah berhenti di depan pintu kemah Abraham selama beberapa jam, bahkan telah berbincang

 banyak hal dengan dia, tetapi Allah tidak mengatakan sepatah kata pun tentang tujuan kedatangan-Nya ialah

untuk mencari seorang yang berdoa syafaat. Kita pun sering demikian. Bila Anda menginginkan seorang

Page 2: HIDUP DALAM PERSEKUTUAN DENGAN ALLAH --   SUATU DOA SYAFAAT YANG MULIA

7/27/2019 HIDUP DALAM PERSEKUTUAN DENGAN ALLAH -- SUATU DOA SYAFAAT YANG MULIA

http://slidepdf.com/reader/full/hidup-dalam-persekutuan-dengan-allah-suatu-doa-syafaat-yang-mulia 2/4

saudara melakukan sesuatu bagi Anda, sebagai seorang yang bijaksana, Anda takkan langsung menyuruh diamelakukan kehendak Anda, sebegitu Anda menjumpainya. Mula-mula Anda membicarakan hal-hal lain

untuk mengetahui keadaan harinya. Sampai pada akhir kunjungan Anda, ketika saudara itu mengantar Anda

sampai di pintu atau di jalan, barulah Anda secara terbuka mengutarakan maksud hati Anda. Tetapi apabila ia

agaknya tidak mau lama-lama beserta dengan Anda dan hanya berkata, "Sampai jumpa pula pada sidangnanti malam." Anda mengetahui hatinya sangat tawar dan ia takkan senang melakukan maksud hati Anda.

Tetapi jikalau ia berkata, "Aku ingin bersamamu sejenak lagi," bolehlah Anda mengutarakan isi hati Anda

kepadanya.Ketika Allah datang kepada Abraham, Abraham menyambut-Nya, menyediakan air dan menyajikan makananyang lezat bagi-Nya. Walaupun Allah berkata-kata dengan Abraham selama waktu penyiapan makanan dan

waktu makan, tetapi Ia tidak memberitahukan maksud kedatangan-Nya. Setelah Allah dan kedua malaikat- Nya itu berdiri dan hendak pergi meninggalkan kemah, Abraham pun mengantar mereka, baru pada waktu

itulah Allah mengutarakan tujuan-Nya. Tatkala Abraham berjalan dengan mereka, Tuhan berkata, "Apakah

Aku akan menyembunyikan kepada Abraham apa yang hendak Kulakukan ini?" (18:17). Allah tidak dapat

menyembunyikan kehendak-Nya kepada Abraham, teman-Nya yang terkasih dan orang yang terpanggil.

Selagi Abraham berlambat-lambat di hadirat Allah, bahkan setelah kedua malaikat itu sudah berangkat keSodom, Abraham tetap berdiri di hadapan-Nya (18:22), lalu Allah membukakan diri kepadanya. Allah tidak 

langsung membukakan diri kepada Abraham, tetapi dengan cara memberi isyarat membuka diri kepadanya.

Allah tidak berkata, "Abraham, tidak lama lagi Aku akan memusnahkan Sodom. Lot berada di sana, Akusangat memperhatikannya. Aku datang supaya engkau berdoa syafaat baginya." Allah tidak begitu sederhana.

Sebaliknya Ia berkata, "Sesungguhnya banyak keluh-kesah orang tentang Sodom dan Gomora dan

sesungguhnya sangat berat dosanya. Baiklah Aku turun untuk melihat, apakah benar-benar mereka telah berkelakuan seperti keluh-kesah orang yang telah sampai kepada-Ku atau tidak; Aku hendak mengetahuinya"

(18:20-21). Walaupun Allah tidak mengatakan sepatah pun tentang Lot, tetapi maksud-Nya membicarakan

Sodom adalah untuk Lot. Kedua teman ini membincangkan Lot, namun mereka tidak seorang pun yangmenyebut namanya. Mereka membicarakannya secara misteri, secara isyarat. Abraham tahu Lot yang Allah

 perhatikan dan ia mendoakannya dengan tidak menyebut namanya. Bagaimanapun juga, Allah tahu maksud

Abraham seperti Abraham tahu maksud Allah.

Janganlah mengira wahyu Allah mengenai doa syafaat datang secara mendadak, atau mujizat serupa"Pentecostal". Agar dapat menerima wahyu dari hati Allah itu, kita harus menempuh suatu proses yang

 panjang. Kita harus keluar dari Ur-Kasdim, lalu lewat berbagai tempat hingga sampai di depan pintu kemah

dekat pohon tarbantin di Mamre Hebron. Pertama kali pada waktu Allah memanggil Abraham Ia menyatakankepadanya sebagai Allah yang mulia. Saat itu Abraham belum siap atau belum layak untuk menerima wahyu

dari hati Allah. Ia tidak dalam persekutuan yang akrab dengan Allah. Sekalipun setelah membunuh

Kedorlaomer dan raja-raja lain, Abraham belum dapat bercakap-cakap dengan Allah begitu intim. Dalam

 pasal 15 dan 16 kita melihat walaupun Abraham seorang yang mencari Allah dan mengasihi-Nya, tapi iamasih sangat berada dalam dagingnya. Dalam pasal 17 ia telah disunat dan berakhirlah alamiahnya, namanya

diganti dari Abram ke Abraham, dan ia menjadi seorang yang lain. Kemudian, dalam pasal 18 Allah datang

 padanya dekat pohon tarbantin di Mamre Hebron bukan sebagai Allah yang mulia, atau sebagai Allah yang

Mahatinggi, Tuhan langit dan bumi, bukan juga sebagai El-Shaddai tetapi sebagai seorang yang menikmatihidangan lezat dengan teman karib-Nya. Ketika itu Allah mendapatkan seorang yang sesuai dengan hati-Nya.

Dalam Kejadian 18 doa syafaat Abraham yang mulia di hadapan Allah bukan doa seorang di atas bumikepada Allah di surga, melainkan adalah suatu percakapan antara dua teman. Allah turun dari surga,merendahkan diri, mengenakan bentuk manusia dan bercakap-cakap dengan Abraham. Akhirnya, Ia

menunjukkan kepada Abraham bahwa Ia adalah Allah yang Mahakuasa, namun mereka tetap bercakap-cakap

seperti teman. Pada waktu Abraham dalam keadaan ini, dia sudah siap dan layak menerima wahyu dari hatiAllah mengenai maksud hati-Nya. Doa syafaat adalah suatu percakapan yang intim dengan Allah seturut

 pengungkapan maksud hati-Nya. Inilah prinsip pertama doa syafaat.

Agar Allah mewahyukan kehendak hati-Nya kepada seseorang, orang itu harus sudah siap. Meskipun

 berjuta-juta orang telah masuk ke dalam nama Tuhan, tapi sedikit sekali yang telah siap, didisiplin, dilatih,disunat dan diakhiri. Sekalipun kita tidak sebegitu serupa dengan Abraham, tapi kerapkali kita mempunyai

Page 3: HIDUP DALAM PERSEKUTUAN DENGAN ALLAH --   SUATU DOA SYAFAAT YANG MULIA

7/27/2019 HIDUP DALAM PERSEKUTUAN DENGAN ALLAH -- SUATU DOA SYAFAAT YANG MULIA

http://slidepdf.com/reader/full/hidup-dalam-persekutuan-dengan-allah-suatu-doa-syafaat-yang-mulia 3/4

 pengalaman yang sama. Tatkala kita mau menyingkirkan ego kita dan menolak daging kita, ajaib sekali,Allah datang pada kita bagaikan seorang teman. Kita tidak berdoa kepada-Nya atau menyeru nama-Nya, kita

 berbicara dengan Dia seperti seorang teman karib.

Untuk memenuhi prinsip pertama doa syafaat -- yaitu menurut wahyu intim dari maksud hati Allah -- kita

 perlu melalui suatu proses yang panjang. Kita perlu ditanggulangi, disunat, diakhiri. Kemudian kita akan siap bersekutu intim dengan Allah. Allah akan datang kepada kita pada kedudukan manusia bukan pada

kedudukan Allah, sama seperti ia datang kepada Abraham. Misalnya, hari ini Allah mengunjungi Anda

secara itu, dan Anda menyajikan makanan, berbicara di hadapan-Nya. Alangkah baiknya perbincangandengan Allah yang demikian ini! Ketika kita dengan demikian bersekutu kepada Allah, kita tidak merasa kitasedang berbicara dengan Allah yang Mahakuasa, Mahaagung, tetapi dengan seorang yang lain. Inilah makna

doa syafaat menurut wahyu Allah. Doa syafaat ini selalu intim, misteri dan secara tidak langsung.

 Menurut Kehendak Hati Allah

Oleh karena semua doa syafaat yang tepat adalah menurut wahyu yang berasal dari hati Allah, tentu seturut pula maksud hati Allah. Doa syafaat bukan berdoa menurut firman Allah. Telah saya tunjukkan, sekalipun

Allah tidak menyebut nama Lot, Abraham mengerti apa yang ada dalam hati Allah. Abraham tidak berdoa

menurut firman Allah yang di luar, tetapi menurut maksud hati Allah yang di dalam. Doa syafaat yang tepatharus selalu menjamah hati Allah. Ketika Abraham berdoa syafaat, Allah senang dan mungkin berkata dalam

hati, "Alangkah baiknya Aku telah mendapatkan seorang di bumi yang mengetahui maksud hati-Ku."

Sekali lagi kukatakan, doa syafaat yang tepat selalu dimulai oleh kunjungan Allah pada kedudukan yangsetara dengan manusia. Bilamana kita mempunyai perasaan yang dalam bahwa Allah menghampiri kita pada

kedudukan setara dengan manusia, itulah saatnya Allah akan memulai suatu doa syafaat supaya kita

laksanakan. Untuk ini kita harus belajar tinggal lebih lama dalam hadirat Allah. Bila Ia akan pergi, kita harustetap tinggal dalam penyertaan-Nya dan berkata, "Tuhan, aku tidak mau kehilangan penyertaan-Mu. Aku

ingin lebih lama beserta-Mu." Berlarut-larut Anda berdiam di depan hadirat-Nya akan membuka hati-Nya

dan mengait keluar kehendak-Nya. Kita telah nampak Abraham tidak segera mengatakan selamat tinggal

kepada Tuhan, tetapi berjalan serta-Nya sampai jauh. Ini menunjukkan dalam makna tertentu, Allah sangatmanusiawi. Kalau kita mau berlarut-larut berdiam dalam penyertaan-Nya, Ia akan begitu ramah dan tidak 

mau meninggalkan kita. Saya telah beberapa kali mengalami hal ini. Saya tidak meninggalkan penyertaan-

 Nya dan Ia pun tidak meninggalkan saya. Akhirnya, Allah membuka hati-Nya kepadaku hingga timbullahdoa syafaat yang tepat.

Doa syafaat bukan hanya doa, melainkan suatu percakapan yang intim. Dalam pasal ini Abraham tidak 

 berdoa, ia sedang berbicara dengan kawan akrabnya pada kedudukan manusia, katanya, "Apakah Engkau

akan melenyapkan orang benar bersama-sama dengan orang fasik?" Seolah-olah Abraham berkata kepadaAllah, "Apakah ini cara-Mu? Biarlah aku mengingatkan Engkau bahwa Engkau tidak boleh berbuat begini.

Mungkin di kota itu ada lima puluh orang benar. Karena lima puluh orang benar itu, dapatkah Engkau tidak 

memusnahkan kota itu?" Ini suatu percakapan. Kemudian sambung Abraham, "Jauhlah kiranya daripada-Mu

untuk berbuat demikian, membunuh orang benar bersama-sama dengan orang fasik, sehingga orang benar ituseolah-olah sama dengan orang fasik! Jauhlah kiranya yang demikian daripada-Mu!" (18:25). Inilah suatu

tantangan yang kuat bagi Tuhan. Pernahkah Anda menyatakan tantangan begitu kepada Allah? Sedikit sekaliyang pernah berbuat demikian. Namun ketika Anda bersekutu intim dengan Allah pada kedudukan manusiadan mengerti maksud hati-Nya, Anda dapat menantang-Nya dengan berkata, "Tuhan, apakah ini cara-Mu

 berbuat?" Ini bukan lagi berdoa atau memohon melainkan menantang Allah dalam suatu percakapan yang

sangat ramah. Tuhan menjawab Abraham, firman-Nya, "Jika Kudapati lima puluh orang benar dalam kotaSodom, Aku akan mengampuni seluruh tempat itu karena mereka" (18:26). Prinsip dasar doa syafaat yaitu

 percakapan yang menantang, bukan doa atau permohonan. Allah ingin kita menantang-Nya. Ketika Abraham

menantang Allah, mungkin Allah berkata, "Aku telah menemukan seorang di bumi yang sangat mengerti

hati-Ku, ia tidak berdoa, bertanya atau memohon, ia menantang-Ku. Aku hendak melakukan apa yangdikatakannya, karena Aku telah ditantang oleh teman-Ku yang terkasih. Sekarang Aku memperhatikan Lot

Page 4: HIDUP DALAM PERSEKUTUAN DENGAN ALLAH --   SUATU DOA SYAFAAT YANG MULIA

7/27/2019 HIDUP DALAM PERSEKUTUAN DENGAN ALLAH -- SUATU DOA SYAFAAT YANG MULIA

http://slidepdf.com/reader/full/hidup-dalam-persekutuan-dengan-allah-suatu-doa-syafaat-yang-mulia 4/4

 jauh daripada memperhatikan diri-Ku sendiri." Pernahkah Anda mengalami doa syafaat semacam ini?Pernahkah Anda berbicara dengan Allah semacam ini? Pernahkah Anda berbicara dengan Allah secara

menantang dengan berkata, "Tuhan, apakah ini cara-Mu berbuat? Bukankah Tuhan yang menghakimi seluruh

 bumi ini melakukan kebenaran? Membunuh yang benar dengan yang fasik, inikah cara-Mu? Tentu tidak!"

Inilah doa syafaat yang sesungguhnya.Dalam ayat 27-32 kita lihat Abraham meneruskan pembicaraan dengan Allah mengenai syarat pengampunan

kota itu harus ada beberapa orang benar. Setelah Allah berkata, "Jika Kudapati lima puluh orang benar dalam

kota Sodom, Aku akan mengampuni seluruh tempat itu karena mereka." Abraham bertanya jikalau kuranglima orang dari jumlah itu, apakah Tuhan akan memusnahkan kota itu? Tuhan menjawab, "Aku tidak memusnahkannya jika Kudapati empat puluh lima di sana." Jumlah empat puluh lima itu dikatakan oleh

Tuhan bukan oleh Abraham. Seolah-olah Tuhan berkata, "Empat puluh lima orang sudah cukup, tapi Akutidak menemukan begitu banyak." Lalu Abraham bertanya bagaimana kalau empat puluh, dan firman Tuhan,

"Aku tidak akan berbuat demikian karena yang empat puluh itu." Ketika Abraham mengusulkan apabila tiga

 puluh, Tuhan berkata bahwa Ia akan mengampuni Sodom bila ada tiga puluh di sana. Kemudian, Abraham

mengurangi jumlahnya sampai dua puluh. Sekali lagi Tuhan berkata bahwa Ia takkan memusnahkan kota itu

karena yang dua puluh itu. Akhirnya, hingga jumlah yang terendah, Abraham mengusulkan kepada Tuhanyang keenam kali, untuk mengampuni kota itu bila terdapat sepuluh orang benar di sana. Allah bersabda

 bahwa oleh karena yang sepuluh itu Ia takkan memusnahkan kota itu. Abraham telah enam kali mengajukan

usul kepada Tuhan, mengurangi jumlah lima puluh sampai sepuluh. Setelah itu, ia tidak berbeban lagimengusulkan untuk yang ketujuh kali. Mungkin penyertaan Allah menuntun dia untuk tidak bertanya lagi.

Tatkala Allah memberi tahu kepada Abraham Ia takkan memusnahkan kota itu karena sepuluh orang yang

 benar (18:32), Abraham sangat kecewa. Lot beristeri, mempunyai dua anak perempuan yang belum menikahdan beberapa anak perempuan yang telah menikah serta suami mereka. Menurut perkiraan Abraham, paling

sedikit tentu ada sepuluh orang dalam keluarga Lot, termasuk menantu laki-lakinya. Yang menyebabkan

Abraham heran dan kecewa yaitu ketika ia mendengar bahwa hanya sepuluh orang benar pun tidak ada diSodom.

 Melaksanakan Kehendak Allah

Doa syafaat harus pula melaksanakan kehendak Allah. Walaupun Allah ingin menyelamatkan Lot, tapi tanpa

adanya doa syafaat Abraham, Allah tidak berdaya melaksanakan kehendak-Nya. Doa syafaat yang tepat

selalu menyiapkan jalan bagi Allah untuk menggenapkan kehendak-Nya. Allah berharap menyelamatkan Lotdari Sodom, tapi Ia harus mencari jalan untuk melakukan hal ini. Maka Ia mengunjungi Abraham dengan

tujuan agar dia dapat berdoa syafaat bagi Lot. Abraham sangat mengerti hati Allah, dan Allah pun membuka

hati-Nya kepadanya. Segera Abraham merespon maksud hati Allah dalam suatu doa syafaat yang menantang.

Doa syafaat semacam ini adalah pengutaraan maksud hati Allah dan menggenapkan kehendak-Nya.Doa syafaat yang menantang semacam ini sangatlah dibutuhkan dalam kehidupan gereja pada hari ini. Semua

 berita yang Tuhan berikan kepada kita itu untuk melaksanakan kemauan-Nya. Dalam pelajaran hayat ini kita

 bukan hanya bermaksud mempelajari Alkitab, tetapi yang terutama bagi pemulihan Allah, memberitakan

firman Tuhan pada hari ini. Setelah membaca berita ini, banyak kaum saleh yang terkasih akan memberirespon terhadap firman-Nya, dan terhadap doa syafaat yang sesungguhnya mempunyai pengenalan yang

 penuh, sehingga gaung yang kuat memenuhi pemulihan Tuhan. Mulai hari ini, kita akan melatih roh kitauntuk berdoa syafaat bagi gereja dengan menantang Allah menurut maksud hati-Nya. Kita tahu maksud hati- Nya adalah menyelamatkan umat-Nya keluar dari kota yang jahat, menyelamatkan Lot hari ini dari keadaan

yang terkutuk. Bila kita sangat dekat dengan Allah, bersekutu intim dengan-Nya, kita dapat mengerti hati-

 Nya dan mengumandangkan kembali maksud hati-Nya dalam doa syafaat yang mulia. Dalam beritaselanjutnya kita akan melihat keefektifan doa syafaat Abraham. Pada Kej. 19:27-29 kita nampak bahwa

Abraham bangun pagi-pagi, memandang kota itu dan berprihatin terhadap Lot. Pada 19:29 dengan jelas kita

diberi tahu Allah ingat Abraham dan "mengeluarkan Lot dari tengah-tengah tempat yang ditunggang-

 balikkan itu". Doa syafaat yang efektif ini akan makin dikenal dan dilaksanakan di tengah-tengah kita dalamkehidupan gereja.