higene perusahaan
TRANSCRIPT
HIGIENE INDUSTRI
OLEH :
M. ISMAIL, ST, M.KES
BALAI BESAR K3 MAKASSAR
HIGIENE INDUSTRIHigiene Idustri adalah: Ilmu dan seni yang memberikan
pengertian upaya preventife atau usaha mengurangi resiko terjadinya masalah K3 diperusaah, dengan pendekatan antisipasi , pengenalan, evaluasi dan pengendalian bahaya potensi yang diakibatkan oleh faktor lingkungan kerja yang timbul di industri.
Lingkungan kerja adalah: Area atau ruangan yang dipergunakan untuk kegiatan pekerjaan, antara lain berupa ruangan /tempat kerja, tempat penyimpanan bahan baku, ruangan/tempat proses, hasil produksi dan benda –benda disekitarnya(Mesin/Peralatan Kerja)
Faktor Lingkungan KerjaFaktor lingkungan kerja meliputi Faktor Fisik,
kimia, biologi yang timbul di lingkungan kerja yang bersumber dari bahan baku, hasil produksi yang menghasilkan limbah Industri.
Tujuan Utama dari Higiene Industri yaitu: Pencegahan, pemberantasan penyakit dan kecelakaan akibat kerja, pemeliharaan, peningkatan kesehatan mempertinggi efisiensi dan daya produktivitas tenaga kerja. Perlindungan bagi masyarakat sekitar industri serta perlindungan masyarakat luas dari bahaya yang mungkin ditimbulkan oleh industri.
HIPERKES DAN KK
HIGIENE PERUSAHAAN
KESEHATAN KERJA
KESELAMATAN KERJA
KESEHATAN KERJA
SECARA KHUSUS MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP TENAGA KERJA MELALUI UPAYA PENINGKATAN KESEHATAN, PENCEGAHAN GANGGUAN KESEHATAN ATAU PENYAKIT YANG MUNGKIN DIALAMI OLEH TENAGA KERJA AKIBAT PEKERJAAN/TEMPAT KERJA.
5
KESELAMATAN KERJA
KESELAMATAN YANG BERKAITAN DENGAN MESIN, ALAT, BAHAN, DAN PROSES KERJA GUNA MENJAMIN KESELAMATAN TENAGA KERJA DAN SELURUH ASET PRODUKSI AGAR TERHINDAR DARI KECELAKAAN KERJA ATAU KERUGIAN LAINNYA.
6
PENGGUNAAN TEKNOLOGI DALAM INDUSTRI
MEMBERIKAN : Dampak Positif Meningkatkan efisiensi dan produktivitas
bagi pekerja dan meningkatkan mutu produk.
Dampak Negatif - polusi udara, air - paparan potensi bahaya di lingkungan
kerja
KONDISI HIPERKES DAN KESELAMATAN KERJA
KONDISI DUNIA
Setiap tahun di dunia terjadi 270 juta kecelakaan kerja, 160 juta pekerja menderita penyakit akibat kerja, kematian 2,2 juta dan kerugian finansial sebesar U$ 1,25 triliun dolar
INDONESIAPeriode 2002 – 2005, terjadi :300 Ribu kecelakaan kerja5.000 kematian, 500 cacat tetapKompensasi Rp. 550 miliar (kompensasi ini adalah sebagian dari kerugian langsung dari 7,5 juta pekerja sektor formal yang aktif sebagaipeserta Jamsostek
KENAPA ANGKA KEC. MASIH TINGGI KARENA.
KOMITMEN PIMPINAN DAN KARYAWAN TERHADAP K3 SANGAT RENDAH.
TINGKAT PENDIDIKAN RENDAH PENERAPAN SANGSI SECARA HUKUM
MASIH RENDAH. SUPERVISI DAN PENERAPAN K3 MASIH
BELUM MENYENTUH KESEMUA UNIT KERJA DIPERUSAHAAN ( PARTIAL).
ADANYA PERBEDAAN STANDARD K3.
9
•Kepedulian
K3 rendah
•Penerapan K3
rendah
10
KEMUNGKINAN - KEMUNGKINAN TERJADI DI PERUSAHAAN
A. KECELAKAAN
B. PENYAKIT AKIBAT KERJA
C. PELEDAKAN
D. KEBAKARAN
E. PENCEMARAN
DAMPAK NEGATIF
TERHADAP
A. SI KORBAN
B. KELUARGA KORBAN
C. PERUSAHAAN
D. TEMAN PEKERJA
E. MASYARAKAT
F. PEMERINTAH
FAKTOR –FAKTOR LINGKUNGAN KERJA.
Fisik : Kebisingan, Getaran, Iklim keraja, pencahayaan, radiasi.
Kimia : Debu, Uap, Gas, Aerosol dll.
Biologi : Virus, Bakteri, Jamur, Serangga, dll.
Physikologi : Hubungan kerja, monoton, stress.
Fisiologi : Hubungan sikap faal tubuh yg kurang baik dengan kostruksi peralatan kerja(ergonomi)
FAKTOR FISIK LINGKUNGAN KERJATekanan PanasKebisinganPencahayaanGetaranRadiasi
HEAT STRESS
Heat Stress atau Tekanan Panas adalah Perpaduan antara : Suhu udara, Kelembaban, Kecepatan aliran udara, Panas Radiasi dan Panas metabolisme.
Jenis Industri dengan Potensi Heat Stress
Iron & Steel Products
Ceramics ProductsConstructionGlass ProductsRubber Products
BakeriesMiningChemical
ProcessingSteam TurnersLaundries
I
Alat untuk mengukur QUESTEMP 10 Non-Datalogging Area Monitor
Wet Bulb, Dry Bulb & Globe Temps
Indoor & Outdoor WBGT Indices
Celcius and Farenheit Scales
9V Alkaline or AC (Optional Adapter)
AREA HEAT STRESS MONITOR ( QT-34)
Pengukuran Heat Stress
Tunggu selama ± 20 menit untuk penyesuaian alat terhadap kondisi lingkungan yg di ukur
Baca masing-masing temperatur : Temperatur Kering ( Dry
Temperature/DB Temperatur Basah (Wet
Temperature/WB) Temperature Bola ( Globe
Temperature/GT) ISBB
RUMUS KESEIMBANGAN PANAS
M ± Kond ± Konv ± R – E = 0
M : Panas metabolismeKond : Pertukaran panas secara konduksiKonv: Pertukaran panas secara konveksiR : Panas radiasiE : Panas oleh evaporasi.
RUMUS ISBB :
INDOOR :ISBB in = 0,7 x WB + 0,3 GT
OUTDOOR :ISBB out = 0,7 x WB + 0,2 GT + 0,1 DB
Iklim Kerja- Pengukuran
Rata-rata ISBB:
ISBB1 x t1 + ISBB2 xt2 +….+ ISBBnx t n t1 + t 2 + … + t n
Pendekatan rumus ini digunakan jika area
tempat kerja berpindah-pindah
NAB (TLV)
Beban Kerja Ringan = 30 o C / 86 o F
Beban Kerja Sedang = 26,7 o C / 80 o F
Beban Kerja Berat = 25 o C / 77 o F
Ringan : 200 kcal per jam
Sedang : 200-350 kcal/jam
Berat : 350-500 kcal/jam
Katagori beban Kerja
Kerja Terus-Menerus
NAB ISBBBerdasarkan Permenakertrans No. 13/Permen/X/2011
tentang NAB Faktor Fisika dan Faktor Kimia di tempat
Kerja
Pengaturan ISBB (˚C )
waktu kerja Beban Kerja
setiap jam Ringan Sedang Berat 75% - 100% 31,0 28,0 - 50 % - 75% 31,0 29,0 27,5 25% - 50% 32,0 30,0 29,0 0% - 25% 32,2 31,1 30,5
PENCEGAHAN IKLIM KERJA PANAS
Memperbaiki aliran udara/ventilasiMereduksi tekanan panasMenerapkan teknologi yang dapat
menurunkan suhu basah .Penggunaan tehnis perlindungan dan
pemeliharaan kesegaran jasmaniPenyediaan air minum yang cukup untuk
keseimbangan cairan tubuhPenyesuaian berat ringannya pekerjaan
APD LINGUNGAN PANAS
NOISE (KEBISINGAN)
Kebisingan didefinisikan sebagai suatu rangsangan pada telinga, dan manakala bunyi-bunyi tersebut tidak dikehendaki maka dinyatakan sebagai suatu kebisingan.
Kulitas bunyi ditentukan oleh frekwensi dan intensitasnya, intensitas bunyi adalah besarnya tekanan yang dipindahkan oleh bunyi yang dinyatakan dalam satuan disibel (dB)
KARASTERISTIK SUARAFrekuensi dinyatakan dalam Hz yaitu jumlah
getaran per detik.Telinga normal dapat mendengar suara pada
frekuensi 20Hz-20.000 HzKurang dari 20 Hz : infrasonicAntara 20 Hz – 20.000 Hz : audible soundLebih dari 20.000 Hz : ultrasonic
Makin tinggi frekuensi suara didengar makin nyaring
Suara biasanya terdiri dari beberapa frekuensi
SUMBER BISING
•Tranportasi •Mesin Produksi•Peralatan Militer misal meriam•Dll.
Jenis Bising
Bising Kontinyu (steady noise)Spectrum Frequency Sempit dan Spectrum Frequency Luas misal: mesin
gergajiBising Impusif (impulsive noise) misalnya
pukulan, tembakan dan ledakan.Bising Intermitten (intermittent)misal Lalu
lintas, suara kapal terbang.
PENGARUH KEBISINGAN
Pengaruh Terhadap Alat PendengaranTuli sementara atau Temporary Threshhold Shift
(TTS)Tuli tetap atau Permanent Threshold Shift (PTS)
Efek Kebisingan Kepada Daya KerjaKomunikasi dalam pembicaraanEfek pada pekerjaReaksi masyarakat
ALAT UKUR
•Sound Level Meter( Lingkungan
kerja)•Noise Dosimeter (Personal)•Octave Band Analyzer (Mengukur intensitas bising juga ukur frekuensi (Hz)
ALAT UKUR LINGKUNGAN KERJA
NAB BISING BERDASARKAN PERMENAKERTRANS NO. 13/PERMEN/X/2011TENTANG NAB FAKTOR FISIKA DAN FAKTOR KIMIA DI TEMPAT KERJA
Waktu Intensitas•8 Jam 85 dBA•4 Jam 88 dBA•2 Jam 91 dBA •1 Jam 94 dBA•30 Menit 97 dBA•15 Menit 100 dBA•0.94 Menit 112 dBA
BAKU MUTU KEBISINGANBerdasarkan Keputusan GubernurBerdasarkan Keputusan Departemen
KesehatanBerdasarkan Keputusan Lingkungan Hidup
PENGENDALIAN•Menurunkan tingkat intensitas pada sumbernya/peredam•Penempatan penghalang pada jalan transmisi/Isolasi•Administrasi/pengaturan jam kerja•APD.
•Ear Muff•Ear Plug
Alat Pelindung Telinga Macam –macam Ear Plug (Sumbat telinga)
Alat Pelindung Telinga
Dapat mengurangi intensitas suara 20 s/d 30 dB
Macam –macam Ear Muffler (Penutup telinga)
GETARAN (VIBRATION)
Getaran dapat diartikan sebagai gerakan dari suatu sistem bolak-balik.
Jenis Pemaparan Getaran :Whole body vibration (Getaran seluruh badan)
operator mesin produksi Terutama pada posisi kerja berdiri
Hand and arm vibration (getaran lengan dan tangan)
Jack hammer Gurinda Chain saw
Alat ukur GetaranVibration meter.
Dampak negatif getaran : Gangguan kenyamanan kerja. Mempercepat terjadinya kelelahan. Gangguan kesehatan
Kelainan peredaran darah dan syaraf Kerusakan pada persendian dan tulang
Pengukuran getaran.Pengukuran getaran.
Vibration ExposureHand ArmHand Arm
VIBRATIONS
Nilai Ambang Batas Getaran
Berdasarkan Permenakertrans No. 13/Permen/X/2011
tentang NAB Faktor Fisika dan Faktor Kimia di tempat Kerja
Hands Arm Vibration iWaktu Nilai percepatan4 - 8 Jam 4 m/dt2
2 - 4 Jam 6 m/dt2
1 – 2 Jam 8 m/dt2
< dari 1 Jam 12 m/dt2
Whole body di Indonesia belum di atur , umumnya mengacu pada ISO 2631-1978
Driving Industrial Driving Industrial
Trucks and Heavy Trucks and Heavy
equipment equipment
generates generates
Vibration Health Vibration Health
effects.effects.
Vibration ExposureVibration ExposureWhole BodyWhole Body
VIBRATION EXPOSUREWhole BodyWhole Body
4 to 7 % of all workers in Europe and the U.S.A are expose to whole body Vibration during their work activities and are dangerous to Health..
Symptoms – Latter stagesOccur in all seasonsOn and off jobTriggered by
ColdVibrating objectsNicotine
Severe CasesGangreneAmputation
Normal Artery
Muscle
Normal flow
Damage Artery
Flow Restriction
Health EffectsHealth EffectsVascular DisordersVascular Disorders
Typical HAV Sources
Fastening ToolsCutting ToolsFinishing ToolsGardening ToolsCompaction ToolsDrilling/Boring
Tools
PENGENDALIAN
•Remote Control •Absorber
• Pada mesin• Tangan
PENCAHAYAAN
• Pencahayaan sangat diperlukan dalam rangka meningkatkan produktivitas kerja
• Penerangan yang bagus memungkinkan kerja dengan cepat, cermat dan tanpa upaya yang tidak perlu
• Penerangan yang jelek akan menurunkan produktivitas, merusakkan organ penglihatan dan bisa terjadi kecelakaan kerja
Pencahayaan yang buruk mengakibatkan
Kelelahan pada mata dengan akibat berkurang dan efisiensi kerja.
Kerusakan indra mata.Meningkatnya kecelakaan.Keluhan pegal-pegal didaerah mata dan sakit kepala
disekitar mata..
Yang perlu diperhatikan dalam pencahayaan
BrightnessContrasBackgroundGlare
Sumber Cahaya
Alami (Sinar Matahari)Buatan (artificial)
Lampu TL (tube Lamp)Lampu pijar
Sistem pencahayaanLokal (Local)
Pencahayaan pada obyek kerja
Umum (General)Pencahayaan pada lingkungan kerja
ALAT UKUR
Tingkat penerangan diukur dengan Alat Lux Meter energi cahaya dirubah menjadi energi listrik oleh foto electric cell, 1 Lux = 1 lumen/m2.
Standar intensitas pecahayaan
Peraturan Menteri Perburuhan Nomor. 7 Tahun 1964 tentang syarat-syarat kesehatan, kebersihan serta penerangan ditempat kerja.
PMP ini berdasarkan Jenis pekerjaan dan diasesuaikan intensitas cahaya yang diperlukan..
PENCEGAHAN KESILAUAN
Pemilihan lampu secara tepatPenempatan sumber cahaya terhadap meja
dan mesin, diperhitungkan letak jendelaPenggunaan alat pelapis yang tidak
mengkilat.Penyaringan sinar matahari langsung.
PENGARUH PENCAHAYAAN TERHADAP KESEHATAN
Kelelahan mata dan berkurangnya daya dan efisiensi kerja
Kelelahan mentalKeluhan pegal didaerah mata dan Sakit
kepala disekitar mataKerusakan indra mataMeningkat terjadinya kecelakaan
RADIASIRadiasi pengionRadiasi non pengion
ION adalah suatu atom atau molekul yg bermuatan listrik positif atau negatif
RADIASI PENGION adalah partikel atau elektromagnetik yg dpt menghasilkan ion scr langsung/tidak ketika interaksi dg suatu zat
TERMINOLOGI/Istilah
Radiasi PengionPartikel , , , sinar xRadio aktif
Radiasi Non PengionGelombang mikroSinar infra merahRadiasi sinar ultraviolet
TIPE RADIASI
SINAR INFRA MERAH
Ultra VioletSinar Ultra Violet diketahui merupakan salah
satu sinar dengan daya radiasi yang dapat bersifat letal bagi mikroorganisme.
Sinar UV mempunyai panjang gelombang mulai 290 nm hingga 400 nm dengan efisiensi tertinggi untuk pengendalian mikroorganisme adalah pada 365 nm
Sumber Radiasi Ultra Violet
Sinar MatahariBenda BerpijarLampu Mercury Lampu GermaniumLampu Natrium
Penggunaan UVLaboratoriumRuang Operasi Rumah SakitIndustri Makanan & MinumanFarmasiPeternakandll
Keuntungan bagi kehidupan.
Proses Photosintesa bagi tumbuhanPembentukan Vitamin D dari Pro-Vitamin DMembunuh Kuman (antiseptic)
DampakKanker kulitRadang pada jaringan retina mataPenebalan jaringan sikatriks mataKatarakMalignant melanoma (Tumor)
Jenis sinar Uv1. Ultraviolet A (UVA), λ = 320 – 400 nm
2. Ultraviolet B (UVB), λ= 290 – 320 nm
3. Ultraviolet C (UVC), λ = 290 nm
Jenis yang menimbulkan dampak kanker kulit adalah UV-B
NAB. SINAR UV.Berdasarkan Permenakertrans No. 13/Permen/X/2011tentang NAB Faktor Fisika dan Faktor Kimia di tempat Kerja
Pemajanan/hari Iradiasi Efektif mW/cm2
8 jam 0.0001
4 jam 0.0002
2 jam 0.0004
1 Jam 0.0008
30 menit 0.0017
1 menit 0.05
30 detik 0.1
Pengendalian UvMenggunakan Sun GlasesMenggunakan baju pelindungMengurangi tingkat pemaparan
FAKTOR KIMIAPenanganan bahan kimia perlu mendapat
perhatian agar dapat memberikan perlindungan bagi tenaga kerja dan masyarakat umum, sejak dari pengadaan, penyimpanan, pemakaian sampai pengolahan sisa-sisa produksi yg dihasilkan. Penanganan yang salah atau tidak benar akan mengakibatkan kerugian bagi tenaga kerja dan perusahaan.
PENGELOMPOKAN BAHAN KIMIA BERDASARKAN SIFAT FISIKA DAN KIMIA
Mudah terbakar spt benzena, aseton, eter, hexsanMudah meledak spt amonium nitrat, nitro gliserineBahan kimia beracun dan korosif seperti asam
chloridaBahan kimia reaktif terhadap air seperti natriun
hidroksida,karbitBahan kimia yang besifat asam kuatBahan kimia yang harus disimpan dlm tekanan tinggi
seperti nitrogen dioksida hidrogen chlorida dalm selinder
Bahan kimia bersifat radioaktif
FAKTOR KIMIA
MENGENAL
MENILAI
MENGENDALIKAN
POLUSI UDARA
PENGENALAN FAKTOR KIMIA
FAKTOR KIMIA LOGAM BERAT (Pb)
PELARUT ORGANIK
DEBU Mn,Hg2CL2 Cl, KROMAT,Zn, DEBU C,
FUME LOGAM 2 (Pb,Fe,Mn) , CO
BENZEN,TOLUENA, XILENA DEBU SILIKA
Pb,SO2, UAP ASAM SULFAT
DEBU KAYU, FORMALIN
KLORIN,H2S,SO2,CO DEBU KAYU, KERTAS
DEBU UREA, NH3
JENIS USAHA PERCETAKAN
PABRIK BATU BATERY
PELEBURAN LOGAM
PABRIK CAT PABRIK KERAMIK PABRIK AKI KAYU LAPIS PABRIK KERTAS PUPUK UREA
CAIRANCAIRAN
PADATAN
DEBU
GAS
KEADAAN FISIK BAHAN KIMIAKEADAAN FISIK BAHAN KIMIA
UAP(PARTIKEL CAIR)
KLASIFIKASI BAHAN KIMIA
•Menurut bentuknya:•Partikel•Non partikel
•PartikelSetiap ttk-ttk cairan atau debu yg mendispersi di udara dan berukuran sangat lembut shg kecepatan jatuh rendah ---relatif stabil tersuspensi di udara
YG TERGOLONG PARTIKELYG TERGOLONG PARTIKEL
Debu (Kekuatan mekanis-Alami) Mist (Penyemprotan-Pembuihan) kondensasi
uap kebentuk dispersi atau penyebaran.Fume (Peleburan logam)Asap (Partikel karbon < 0,5 mikron
bercampur senyawa HC--> pembakaran tak sempurna)
Kabut (ttk-ttk air mengembun di udara)Smog (gabungan smog fog)
Non Partikel
Gas bentuk fluida elastis yg mengisi seluruh ruangan pd suhu & Tekanan normal
(Uap air, Uap minyak dll.)
.Menurut Reaktivitasnya…..?
1 Mudah Terbakar Mudah Meledak Korosif Afinitas Tinggi ( CO 300 kali dari
oksigen)
RACUN LOKAL
Debu penyebab Fibrosis Kristal Silika Bebas
Debu inertDebu arang
Debu alergendebu organis
Debu IritanFluor
Penilaian F-KIMIA
Kegiatan penilaian dg cara membandingkan nilai-nilai / kadar yg diperoleh dari hasil
sampling dg standar yg berlaku
SECARA SEDERHANA
SECARA RINCI PENILAIAN FAKTOR KIMIA
SUBYEKTIF INDRA MANUSIAMENGGUNAKAN HEWANMENGGUNAKAN DETECTOR DAN
INDIKATORMENGGUNAKAN GAS MONITORINGMETHODE IMPINGER DAN ANALISA LAB
PENENTUAN TITIK SAMPLING
PEMERIKSAAN PARTIKEL (DEBU)
PDS (Personal Dust Sampler)LVS (low Volum Dust Sampler)HVS (Hight Volum Dust Sampler)
PERHITUNGAN
(W2 – W1 ) 1000 ( T + 273) ( 760 )
Kadar Debu = --------------------- x ------------ X ------ mg/m3
V Udara 298 P
KeteranganW2 : Berat filter debu sesudah sampling
W1 : Berat filter debu sebelum sampling
V udara : Lama sampling x kec. pompa
PENGAMBILAN SAMPEL UDARA DENGAN PENYERAPAN BAHAN KIMIA
Midget impinger diisi larutan Abs. Atur flow pompa sesuai dgn gas yang akan
diambilLama sampling 0.5 - 2 jamDilanjutkan dgn analisa lab.
Perhitungan Gas
V1 gram Sampel (T + 273) (760)
Kadar Gas = --- X ---------------- X--------- X ------ mg/m3
V2 V udara 298 P
Ket:V1 : Total SampelV2 : Volume sampel yang dianalisa.gram Sampel : gram Sampel dalam grafik standar.V udara : lama samling x kecepatan pompa.
N.A.B BAHAN KIMIABerdasarkan Permenakertrans No. 13/Permen/X/2011tentang NAB Faktor Fisika dan Faktor Kimia di tempat Kerja
DEBU TOTAL : 10 mg/m3 KARBON MONOKSIDA : 29 mg/m3 SULFUR DIOKSIDA : 5.2 mg/m3 NITROGEN DIOKSIDA : 5.6 mg/m3 ASAM SULFIDA : 14 mg/m3 ASAM KLORIDA : 7.3 mg/m3 FORMALDEHID : 0.3 mg/m3 AMMONIA : 17 mg/m3 OZON : 0.2 mg/m3 BENZEN : 32 mg/m3 NIKEL : 1 mg/m3 TIMAH HITAM : 0.15 mg/m3 MERKURI : 0.025mg/m3
PENGENDALIAN
SUBSTITUSI
ISOLASI
VENTILASI
APD
VENTILASI
PEMAKAIAN APD MASKER SARUNG TANGAN PAKAIAN KERJA RESPIRATOR
PELINDUNG PERNAPASAN
Breathing Apparatus
Breathing Apparatus adalah Breathing Apparatus adalah alat bantu pernapasan yang alat bantu pernapasan yang sumber udara yang dikompres sumber udara yang dikompres ke dalam tabung – dibutuhkan ke dalam tabung – dibutuhkan saat atmosphere pada ambang saat atmosphere pada ambang yang berbahayayang berbahaya
SAR Supplied Air Respirators
Component
Pressure Reducer Back Plate
Pressure Gauge
Demand Valve
Full Face Mask
Cylinder
Harness
SAR Supplied Air Respirators
Full Face Mask
3S Full Face Mask
Ultra Elite Full Face Mask
TERIMA KASIH