hiperglikemia kasus.docx

41
Hipoglikemia Hipoglikemia dapat terjadi karena ketidakseimbangan antara makanan yang dimakan dan latihan jasmani serta obat yang digunakan. Pengobatan terbaik hipoglikemia adalah mencegah terjadinya hipoglikemia. Penyebab Hipoglikemia Anda dapat mengalami hipoglikemia bila anda menggunakan suntikan hormon insulin atau obat penurun glukosa darah golongan sulfonilurea dan melakukan salah satu atau lebih dari : Makan terlalu sedikit karbohidrat Makan terlambat atau tidak makan Latihan jasmani yang terlalu keras dan terlalu lama dari biasanya Dosis insulin terlalu banyak atau minum obat diabetes terlalu banyak Dalam keadaan sakit Minum alkohol pada saat perut kosong Gejala 1. Pada Hipoglikemia Ringan (glukosa darah 50-60 mg/dL) Terjadi gejala mual, lapar, gelisah, banyak keringat, kulit basah, kebas di ujung jari dan bibir, gemetar. 2. Pada Hipoglikemia sedang (glukosa darah <50 mg/dL) Akan timbul perasaan cemas, lemah, gusar, bingung, sulit berpikir, mata kabur, sakit kepala, sulit bicara dan mengantuk. 3. Pada Hipoglikemia berat (glukosa darah <35 mg /dL) Dapat timbul kejang, koma dan hipotermia (suhu badan rendah). Penanganan

Upload: dita-puspita-soewarna

Post on 20-Jan-2016

179 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: hiperglikemia kasus.docx

Hipoglikemia

Hipoglikemia dapat terjadi karena ketidakseimbangan antara makanan yang dimakan dan  latihan jasmani serta obat yang digunakan. Pengobatan terbaik hipoglikemia adalah mencegah terjadinya hipoglikemia.

Penyebab Hipoglikemia

Anda dapat mengalami hipoglikemia bila anda menggunakan suntikan hormon insulin atau obat penurun glukosa darah golongan sulfonilurea dan melakukan salah satu atau lebih dari :

Makan terlalu sedikit karbohidrat Makan terlambat atau tidak makan Latihan jasmani yang terlalu keras dan terlalu lama dari biasanya Dosis insulin terlalu banyak  atau minum obat diabetes terlalu banyak Dalam keadaan sakit Minum alkohol pada saat perut kosong

Gejala

1. Pada Hipoglikemia Ringan (glukosa darah 50-60 mg/dL)Terjadi gejala mual, lapar, gelisah, banyak keringat, kulit basah, kebas di ujung jari dan bibir, gemetar.

2. Pada Hipoglikemia sedang (glukosa darah <50 mg/dL)Akan timbul perasaan cemas, lemah, gusar, bingung, sulit berpikir, mata kabur, sakit kepala, sulit bicara dan mengantuk.

3. Pada Hipoglikemia berat (glukosa darah <35 mg /dL)Dapat timbul kejang, koma dan hipotermia (suhu badan rendah).

Penanganan

1. Jika anda bisa melakukan pemeriksaan glukosa darah sendiri:i. Makan dan minum sesuatu yang mengandung paling sedikit 15 gram

karbohifratii. Tunggu 15-20 menit menit, kemudian periksa glukosa darah lagi:

a. Bila glukosa darah > 70 mg/dL dan waktu makan masih lebih dari 1 jam, akanlah camilan yang mengandung karbohidrat dan protein  misalnya: 5 buah biskuit dengan keju rendah lemak.

b. Bila glukosa darah masih <70 mg / dL segera ke dokter / Rumah Sakit untuk mendapat penanganan lebih lanjut. 

2. Jika anda tidak bisa melakukan pemeriksaan glukosa darah sendiri : i. Makan minum sesuatu yang mengandung paling sedikit 15 gram karbohidrat.

Page 2: hiperglikemia kasus.docx

ii. Bila waktu makan masih lebih dari 1 jam lagi, makanlah camilan yang mengandung karbohidrat dan protein, misalnya 2 lembar roti dan keju rendah lemak.

iii. Anda bisa mendapatkan asupan 15gram karbohidrat dengan mengonsumsi:

Anda bisa mendapatkan asupan 15gram karbohidrat dengan mengonsumsi:

4-5 tablet dekstrosa 2 sendok makan gula pasir 3 buah krakers  ½ gelas juice buah tanpa gula 3-4 buah permen (terbuat dari gula)

Bila terjadi hipoglikemia, hentikan sementara pemakaian insulin atau obat penurun glukosa darah, selanjutnya konsultasi ke dokter anda.

Bila anda menggunakan insulin atau obat glibenklamid perlu menepati jadwal makan 15-30 menit setelah suntik insulin atau minum obat, bila belum sempat makan, carilah makanan pengganti atau camilan.

Orang lanjut usia akan lebih mudah mengalami hipoglikemia bila tidak makan atau bila fungsi hati dan ginjal terganggu.

Pada pasien yang menggunakan suntikan hormon insulin, bila kadar glukosa darah agak rendah dan tidak melakukan aktifitas fisik, hindari menyuntik di daerah abdomen (perut) karena penyerapan insulin lebih cepat sehingga mudah terjadi hipoglikemia.

Bila olahraga

Penting bagi diabetesein untuk dapat memeriksa kadar gula darah secara mandiri. Kadar glukosa darah sebaiknya diperiksa sebelum dan sesudah berolahraga. Bila saat olahraga timbul gejala hipoglikemia, hentikan olahraga kemudian lapor dokter atau pengawas olahraga.

Perjalanan jauh

Melakukan perjalanan dengan waktu yang cukup lama dapat mengubah pola makan obat atau penyuntikan insulin dan pola makan. Keadaan ini akan mempermudah terjadinya hipoglikemia. Untuk mencegahnya, sebaiknya anda memeriksa glukosa darah dan kesehatan secara umum sebelum melakukan perjalanan. Juga sebaiknya membawa obat-obatan dan makanan kecil yang mengandung karbohidrat seperti biskuit & roti.[](DA)

Baca juga:

Penanganan Diabetes Komunitas Diabetesein A-Z Tentang Obat Diabetes Diabetes Melitus Pada Anak

 

Page 3: hiperglikemia kasus.docx

Follow Us and Become a Fan e-NEWSLETTER

Masukkan e-mail untuk mendapatkan informasi terbaru dari klikdokter

Pengukuran kadar glukosa darah hanya memberikan informasi mengenai homeostasis glukosa yang sesaat dan tidak dapat digunakan untuk mengevaluasi pengendalian glukosa jangka panjang (mis. beberapa minggu sebelumnya). Untuk keperluan ini dilakukan pengukuran hemoglobin terglikosilasi dalam eritrosit atau juga dinamakan hemoglobin glikosilat atau hemoglobin A1c (HbA1c).

Apabila hemoglobin bercampur dengan larutan dengan kadar glukosa yang tinggi, rantai beta molekul hemoglobin mengikat satu gugus glukosa secara ireversibel, proses ini dinamakan glikosilasi. Glikosilasi terjadi secara spontan dalam sirkulasi dan tingkat glikosilasi ini meningkat apabila kadar glukosa dalam darah tinggi. Pada orang normal, sekitar 4-6% hemoglobin mengalami glikosilasi menjadi hemoglobin glikosilat atau hemoglobin A1c. Pada hiperglikemia yang berkepanjangan, kadar hemoglobin A1c dapat meningkat hingga 18-20%. Glikosilasi tidak mengganggu kemampuan hemoglobin mengangkut oksigen, tetapi kadar hemoglobin A1c yang tinggi mencerminkan kurangnya pengendalian diabetes selama 3-5 minggu sebelumnya. Setelah kadar normoglikemik menjadi stabil, kadar hemoglobin A1c kembali ke normal dalam waktu sekitar 3 minggu.

Karena HbA1c terkandung dalm eritrosit yang hidup sekitar 100-120 hari, maka HbA1c mencerminkan pengendalian metabolisme glukosa selama 3-4 bulan. Hal ini lebih menguntungkan secara klinis karena memberikan informasi yang lebih jelas tentang keadaan penderita dan seberapa efektif terapi diabetik yang diberikan. Peningkatan kadar HbA1c > 8% mengindikasikan diabetes mellitus yang tidak terkendali, dan penderita berisiko tinggi mengalami komplikasi jangka panjang, seperti nefropati, retinopati, neuropati, dan/atau kardiopati.

Eritrosit yang tua, karena berada dalam sirkulasi lebih lama daripada sel-sel yang masih muda, memiliki kadar HbA1c yang lebih tinggi. Penurunan palsu kadar HbA1c dapat disebabkan oleh penurunan jumlah eritrosit. Pada penderita dengan hemolisis episodik atau kronis, darah mengandung lebih banyak eritrosit muda sehingga kadar HbA1c dapat dijumpai dalam kadar yang sangat rendah. Glikohemoglobin total merupakan indikator yang lebih baik untuk pengendalian diabetes pada penderita yang mengalami anemia atau kehilangan darah.

Prosedur

Page 4: hiperglikemia kasus.docx

Hemoglobin glikosilat atau HbA1c dapat diukur dengan beberapa metode, seperti kromatografi afinitas, elektroforesis, immunoassay, atau metode afinitas boronat.

Spesimen yang digunakan untuk pengukuran HbA1c adalah : darah kapiler atau vena dengan antikoagulan (EDTA, sitrat, atau heparin).

Hindari terjadinya hemolisis selama pengumpulan sampel. Batasan asupan karbohidrat sebelum dilakukan uji laboratorium sifatnya dianjurkan.

Nilai Rujukan

Orang normal : 4,0 – 6,0 %

DM terkontrol baik : kurang dari 7%

DM terkontrol lumayan : 7,0 – 8,0 %

DM tidak terkontrol : > 8,0 %

Nilai rujukan dapat berlainan di setiap laboratorium tergantung metode yang digunakan.

Masalah Klinis

Peningkatan kadar : DM tidak terkendali, hiperglikemia, DM yang baru terdiagnosis, ingesti alkohol, kehamilan, hemodialisis. Pengaruh obat : asupan kortison jangka panjang, ACTH.

Penurunan kadar : anemia (pernisiosa, hemolitik, sel sabit), talasemia, kehilangan darah jangka panjang, gagal ginjal kronis.

Faktor yang Dapat Mempengaruhi Hasil Laboratorium

Anemia dapat menyebabkan hasil uji yang rendah

Hemolisis spesimen dapat menyebabkan hasil uji yang tidak akurat

Terapi heparin dapat menyebabkan temuan palsu hasil pengujian.

Setelah transfuse darah hasil pembacaan HbA1c mungkin berubah.

Kenaikan kadar HbF pada talasemia dapat menyulitkan interpretasi. HbF dapat menaikkan pembacaan tes HbA1c.

Salah satu komplikasi yang sering terjadi pada pasien diabetes melitus adalah masalah kaki. Misalnya luka pada kaki yang tidak kunjung sembuh, infeksi bakteri atau jamur, dan yang paling parah adalah pembusukan jaringan sehingga perlu dilakukan amputasi. Masalah pada kaki penderita DM disebabkan oleh dua hal, yakni:

Page 5: hiperglikemia kasus.docx

1. Aliran darah yang buruk. Hal ini terjadi karena kerusakan pembuluh darah yang disebabkan oleh kadar gula darah yang tinggi dalam waktu lama. Aliran darah yang terganggu menyebabkan kaki tidak mendapatkan nutrisi yang cukup, sehingga kulit kaki menjadi lemah, mudah luka dan sukar sembuh jika terjadi luka.

2. Kerusakan saraf. Hal ini juga terjadi karena kadar gula darah yang tinggi dalam waktu lama. Kerusakan saraf menyebabkan kepekaan seorang pasien DM terhadap rasa nyeri menjadi berkurang, sehingga pasien tidak sadar saat kakinya terluka.

Untuk mencegah terjadinya masalah kaki pada pasien DM, langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengendalikan kadar gula darah seoptimal mungkin dan berhenti merokok. Selain itu, pasien DM juga harus membiasakan diri merawat kakinya.

Perawatan harian yang dapat dilakukan adalah mencuci kaki dengan sabun dan air hangat. Setelah itu, kaki harus dikeringkan dengan benar sampai ke sela-sela jari agar tidak terinfeksi jamur. Oleskan pelembab untuk mencegah kulit kering, tetapi jangan oleskan pelembab pada sela-sela jari. Jangan merendam kaki Anda, karena akan membuat kulit rusak, sehingga mudah terkena infeksi.

Saat mencuci atau mengoleskan pelembab pada kaki, perhatikan kaki Anda! Apakah terdapat bercak merah, kapalan, luka, kuku yang tumbuh menusuk jari kaki, kuku kuning dan rapuh, pembengkakan kaki, kulit kaki pecah pecah ataupun melepuh. Perhatikan juga warna kulit kaki yang menjadi biru atau hitam. Hal ini menandakan aliran darah yang buruk sehingga butuh penanganan segera. Jika sulit untuk melihat telapak kaki, gunakanlah cermin atau minta tolong kepada orang serumah.

Guntinglah kuku kaki Anda setiap bulan dengan arah lurus, kikir ujung-ujung kuku yang tajam dengan pengikir kuku dan jangan menggunting kutikula kuku Anda.

Pasian DM harus selalu menggunakan alas kaki yang nyaman dipakai, baik di dalam maupun di luar rumah. Alas kaki tidak boleh kebesaran maupun kekecilan karena dapat menyebabkan kaki lecet. Periksalah bagian dalam sepatu sebelum menggunakannya untuk memastikan tidak ada benda tajam yang dapat melukai kaki.

Untuk menjaga aliran darah ke kaki tetap baik, angkat kaki Anda saat duduk, lalu gerakkan jari-jari kaki dan pergelangan kaki ke atas dan ke bawah selama 5 menit sebanyak 2 -3 kali sehari.

Read more: http://diabetesmelitus.org/perawatan-kaki-diabetes/#ixzz2UABl3Bov

Page 6: hiperglikemia kasus.docx

Tes HbA1c untuk cek rata-rata kadar gula darahAuthor verryThursday, 22 April 2010 10:04CategoryPanel PemeriksaanRead 11108 xFacebook Twitter Digg Stumbleupon Delicious  

Diabetes melitus (DM) tidak seharusnya menjadi mimpi buruk yang selalu menghantui penyandang diabetes, atau menjadi penghambat dalam menikmati hidup bersama keluarga tercinta. Salah satu syaratnya adalah pengendalian gula darah yang baik, dan dapat dipantau dengan pemeriksaan HbA1c setiap 3 bulan sekali.Diabetes melitus (DM) atau kencing manis adalah kondisi di mana konsentrasi gula (glukosa) darah berada di atas normal dalam jangka waktu lama (kronis). Penyandang DM harus menjaga agar konsentrasi glukosa darahnya terkendali dengan baik untuk mencegah timbulnya komplikasi di kemudian hari. Selain dengan pengaturan pola makan, olahraga dan pengobatan, hal lain yang perlu dilakukan adalah :·        Pemeriksaan konsentrasi glukosa darah puasa dan 2 jam setelah makan·        Pemeriksaan konsentrasi HbA1c setiap 3 bulan sekali untuk menilai pengendalian DM

HbA1c & Apa ManfaatnyaHbA1c adalah zat yang terbentuk dari reaksi kimia antara glukosa dan hemoglobin (bagian dari sel darah merah). HbA1c yang terbentuk dalam tubuh akan disimpan dalam sel darah merah dan akan terurai secara bertahap bersama dengan berakhirnya masa hidup sel darah merah (rata-rata umur sel darah merah adalah 120 hari).HbA1c menggambarkan konsentrasi glukosa darah rata-rata selama periode 1-3 bulan. Jumlah HbA1c yang terbentuk sesuai dengan konsentrasi glukosa darah. Pemeriksaan HbA1c digunakan untuk kontrol glukosa jangka panjang pada penyandang diabetes. Pemeriksaan HbA1c dianjurkan untuk dilakukan setiap 3 bulan sekali atau 4 kali dalam setahun.

Perbedaan Pemeriksaan HbA1c & Glukosa Darah

Pemeriksaan glukosa darah puasa dan 2 jam setelah makan hanya dapat mencerminkan konsentrasi glukosa darah pada saat diukur saja dan sangat dipengaruhi oleh makanan, olahraga dan obat yang baru dikonsumsi. Jadi, tidak dapat menggambarkan bagaimana pengendalian konsentrasi glukosa dalam jangka panjang.

Bagi Anda yang melakukan pemeriksaan HbA1c  di laboratorium klinik Prodia untuk pertama kalinya, akan diberikan Kartu Kontrol HbA1c.

Hasil setiap pemeriksaan HbA1c akan diplotkan pada kartu yang telah ditandai dengan warna merah untuk pengendalian gula darah yang buruk, warna kuning untuk pengendalian sedang

Page 7: hiperglikemia kasus.docx

dan warna hijau untuk pengendalian gula darah yang baik. Dengan memanfaatkan kartu ini, Anda dapat lebih waspada terhadap pengendalian gula darah Anda dan membantu dokter untuk menentukan penanganan yang lebih tepat.

Efek pada Karbohidrat

Insulin memiliki empat efek yang dapat menurunkan kadar glukosa darah dan meningkatkan penyimpanan karbohidrat sebagai berikut:

1. Insulin mempermudah masuknya glukosa ke dalam sebagian besar sel. Insulin meningkatkan mekanisme difusi terfasilitasi glukosa ke dalam sel-sel tergantung insulin tersebut melalui fenomena transporter recruitment. Insulin akan meningkatkan metabolisme glukosa oleh hati dengan merangsang langkah pertama metabolisme glukosa, fosforilasi glukosa menjadi glukosa-6-fosfat.

2. Insulin merangsang glikogenesis, pembentukan glikogendari glukosa, baik di otot maupun hati.

3. Insulin menghambat glikogenolisis, penguraian glikogen menjadi glukosa sehingga meningkatkan penyimpanan karbohidrat dan menurunkan pengeluaran glukosa oleh hati.

4. Insulin menurunkan pengeluaran glukosa oleh hati dengan menghambat glukoneogenesis, perubahan asam amino menjadi glukosa di hati.

Efek pada Lemak dan Elektrolit

Insulin menurunkan kadar asam lemak darah dan merangsang penyimpanan trigliserida, dengan cara:

1. Meningkatkan transport asam lemak bebas dan gliserol ke dalam jaringan adiposa, dan menghambat kerja hormon yang sensitif terhadap lipase.

2. Meningkatkan lipogenesis (pembentukan lemak) dari glukosa dan asam lemak bebas maupun gliserol.

3. Terhadap elektrolit, insulin meningkatkan intake ion K dari cairan ekstrasel.

Efek pada Protein

Insulin menurunkan kadar asam amino darah dan meningkatkan sintesa protein dengan cara:

1. Meningkatkan proses transport aktif asam amino dari darah ke dalam sel otot dan jaringan lainnya

Page 8: hiperglikemia kasus.docx

2. Meningkatkan sintesa protein di sel otot dan sel hati dengan mengaktifkan ribosom tempat pembentukan protein.

3. Menghambat proses katabolisme protein.

Secara singkat, insulin merangsang jalur-jalur biosintetik yang menyebabkan peningkatan pemakaian glukosa, peningkatan penyimpanan karbohidrat dan lemak, dan peningkatan sintesis protein.

Pengaturan Sekresi Insulin

1. Pada dasarnya sekresi insulin dikendalikan oleh kadar glukosa darah. Kadar glukosa darah yang melebihi kadar ambang darah (blood glukosa treshold= 110-180 mg/L), akan merangsang sekresi insulin. Sebaliknya bila KGD normal atau rendah, maka sekresi insulin akan berkurang.

2. Selain dikendalikan oleh kadar gula darah sebagai pengendali utama, sekresi insulin juga dipengaruhi oleh beberapa faktor lain, baik yang meningkatkan maupun yang menghambat. Namun demikian, baik yang merangsang maupun yang menghambat keduanya berkaitan dengan metabolisme KH dan pengaruhnya pada siklik AMP.

Faktor-faktor yang merangsang sekresi Insulin:

a. Glukosa

b. Arginin, leusin, asam asetoasetat, dan asam amino tertentu

c. Asetilkolin atau perangsangan parasimpatis (vagus), -glukagon

d. Gastrin PZ CCK ( pankreozimin-cholecytokinine) dan sekretin

Faktor yang menghambat sekresi Insulin:

a. Somatostatin

b. Perangsangan reseptor alfa adrenergik, dan

c. Kadar ion K plasma yang rendah

Efek Insulin terhadap Sistem Kardiovaskular

Selain bekerja untuk menurunkan gula darah, insulin mempunyai efek terhadap sistem kardiovaskuler. Keseimbangan antara efek vasodilator insulin yang

Page 9: hiperglikemia kasus.docx

tergantung NO dan efek vasokonstriktor yang tergantung ET-1 (endothelin-1) diatur oleh sinyal melalui jalur PI3K (phosphatidylinositole 3-kinase) dan MAPK (mitogen-activated protein kinase) pada endotel vaskular. Pada kondisi resistensi insulin, gangguan sinyal jalur PI3K dan peningkatan sinyal jalur MAPK pada endotel vaskular dapat merupakan kondisi yang mendasari hubungan antara penyakit metabolik dan penyakit kardiovaskular. Insulin memiliki efek antiinflamasi melalui penekanan ICAM-1 (intercellular adhesion melecule-1), MCP-1 ( kemokin monocyte chemoattractant protein-1), nuclear factor-kappa B (NF-kB), MMP-9 (matrix metalloproteinase-9) dan CRP. Pada jantung, insulin meningkatkan kontraktilitas dan berperan penting dalam meningkatkan intake glukosa jantung terutama pada keadaan stres. Pada saat pertumbuhan insulin juga berperanan dalam pertumbuhan fisiologis jantung melalui jalur Akt. Namun pemaparan kronik insulin terkait dengan disfungsi ventrikel. Insulin diketahui meningkatkan aliran darah perifer dan menurunkan tahanan perifer, sehingga menghasilkan peningkatan curah jantung walau tidak ada perubahan signifikan pada tekanan darah. Perbaikan kerja insulin tidak hanya memperbaiki metabolisme glukosa, tapi juga bisa risiko yang mendasari aterosklerosis dan komplikasi kardiovaskular dari diabetes.

Efek Kelebihan Insulin

Konsekuensi dari kelebihan insulin adalah manifestasi dari efek hipoglikemia terhadap sistem saraf pusat. Glukosa adalah bahan bakar yang digunakan dalam kuantitas yang cukup besar. Persediaan karbohidrat pada jaringan saraf sangat terbatas dan fungsi normalnya tergantung pada suplai glukosa yang terus menerus. Ketika glukosa plasma turun, gejala yang pertama muncul adalah palpitasi, berkeringat, dan gugup karena perubahan saraf otonom. Ini terjadi pada tingkat glukosa darah yang sedikit di bawah tingkat di mana aktivasi otonom pertama terjadi, karena threshold untuk gejala sedikit di atas threshold untuk aktivasi awal. Pada kadar glukosa plasma yang lebih rendah, neuroglycopenic symptoms mulai terjadi. Ini termasuk lapar, confusion, dan kelainan kognitif lainnya. Pada kadar glukosa plasma yang jauh lebih rendah, letargi, koma, konvulsi, dan bahkan kematian dapat terjadi. Pada onset gejala hipoglikemia dibutuhkan terapi dengan glukosa atau minuman mengandung glukosa. Meskipun hilangnya gejala secara dramatis adalah respon yang umum, abnormalitas mulai dari berkurangnya intelektual hingga koma dapat persisten jika hipoglikemia sangat parah atau berkepanjangan. Bila gangguan ini tidak segera ditanggulangi, akan menimbulkan kerusakan sel-sel otak yang irreversible yang menyebabkan kematian.

Mekanisme Kompensasi

Page 10: hiperglikemia kasus.docx

Kompensasi penting untuk hipoglikemia adalah penghentian sekresi insulin endogen. Inhibisi sekresi insulin terjadi pada saat kadar glukosa darah sekitar 80 mg/dL. Selain itu, hipoglikemia meningkatkan empat enzim yang melawan efek insulin: glukagon, epinefrin, GH, dan kortisol. Respon epinefrin menurun saat tidur. Glukagon dan epinefrin meningkatkan output glukosa hati melalui peningkatan glikogenolisis. GH menurunkan penggunaan glukosa di beberapa jaringan perifer, dan kortisol memiliki efek yang sama. Kunci dari counter-regulation adalah epinefrin dan glukagon: jika konsentrasi plasma hormon ini meningkat, maka penurunan kadar glukosa plasma dilawan; tetapi jika keduanya gagal meningkat, maka hanya ada sedikit kompensasi peningkatan glukosa plasma. Peran hormon lain adalah suplementer.

Perhatikan bahwa rangsang otonom dan pelepasan hormon counter-regulatory terjadi pada kadar plasma glukosa lebih tinggi daripada defisit kognitif dan perubahan saraf pusat lainnya yang lebih serius. Pada orang diabetes yang diterapi insulin, gejala karena perubahan otonom merupakan peringatan untuk melakukan terapi penggantian glukosa. Akan tetapi, pada pasien diabetes jangka panjang, gejala otonom tidak muncul dan menyebabkan ketidaksadaran akan hipoglikemia yang dapat menyebabkan masalah klinis.

Sistem Kerja InsulinInsulin merupakan hormon yang berfungsi sebagai second messenger dengan potensial listrik. Ada beberapa peristiwa yang terjadi setelah insulin berikatan dengan reseptor membran; antara lain : terjadi perubahan bentuk reseptor, sehingga reseptor akan berikatan silang dan membentuk mikroagregat. Reseptor yang diinternalisasi akan menghasilkan satu atau lebih sinyal. Setelah peristiwa tersebut, glukosa akan masuk ke dalam sel dan membentuki glikogen. Insulin yang telah terpakai maupun yang tidak terpakai, akan dimetabolisme. Ada dua mekanisme untuk metabolisme insulin: 1) melibatkan enzim protese spesifik insulin yang sedikit terdapat pada banyak jaringan dan banyak terdapat pada hati, ginjal serta plasenta. 2) melibatkan enzim hepatik glutation insulin transhidrogenase, yang mereduksi ikatan disulfida dan menguraikan rantai α dan β dengan cepat.Pankreas adalah sebuah kelenjar yang terletak dibelakang lambung. Didalamnya terdapat kumpulan sel yang berbentuk seperti pulau dan sering disebut dengan pulau langenhans. Pulau langenhans berisi sel beta yang mengeluarkan hormone insulin dengan fungsi untuk mengatur kadar glukosa dalam darah. Insulin yang dikeluarkan oleh sel beta dapat diibaratkan sebagai anak kunci yang dapat membuka pintu masuknya glukosa kedalams sel, untuk kemudian glukosa didalam sel akan dimetabolismekan menjadi tenaga. Bila insulin tidak ada (DM tipe I) atau bila insulin dalam keadaan resistensi (DM tipe II) maka glukosa tidak dapat masuk kedalam sel yang mengakibatkan glukosa tetap berada dalam pembuluh darah sehingga kadar glukosa dalam darah meningkat. Dalam keadaan seperti ini tubuh akan terasa lemas karena tidak ada sumber energi didalam sel.Target utama insulin dalam mengatur kadar glukosa darah berada dalam organ-organ antara lain : hepar, otot dan adiposa. Peran utama insulin dalam sel adalah peran efek anabolik (uptake, utilisasi dan penyimpanan nutrien di sel) dan proses katabolisme (pemecahan glikogen, lemak, dan protein) dihambat. Terdapat dua kerja insulin yang utama yaitu

Page 11: hiperglikemia kasus.docx

pengaturan transpor glukosa yang masuk ke dalam sel dan mengatur metabolisme glukosa dalam sel.

Sumber: http://id.shvoong.com/medicine-and-health/2102066-sistem-kerja-insulin-di-dalam/#ixzz2UACpJrHE

insulin 24-jam hanya berwenang tegas untuk digunakan hanya satu kali per hari, Lantus adalah untuk orang dengan tipe 2 atau anak-anak dengan diabetes tipe 1 yang bisa mendapatkan manfaat dari pilihan pengobatan insulin sekali sehari.

Lantus bekerja sama dengan obat oral diabetes, diet, dan olahraga. Sebuah rilis dikendalikan insulin memberikan kontrol gula darah dengan hanya satu tembakan per hari diambil pada waktu yang sama setiap hari. Karena fitur pelepasan terkontrol, Lantus tidak memiliki puncak yang berbeda. Lantus juga menyediakan dukungan jaringan pasien melalui perusahaan induknya. Jika Lantus yang tepat untuk Anda, dokter Anda dengan mudah dapat memberikan resep.

Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan:

"Bagaimana cara kerja Lantus?"

Lantus adalah 24-jam insulin obat yang digunakan untuk mengelola kadar gula darah pada penderita diabetes. Ia bekerja dengan memberikan sebuah rilis dikendalikan insulin sepanjang hari. Hal ini membantu menghilangkan gula dari darah.

"Kapan generik yang tersedia untuk Lantus?"

Tidak ada bentuk generik Lantus (glargine insulin) saat ini disetujui untuk digunakan di Amerika Serikat. Produsen dilarang manufaktur generik "biologis" obat seperti Lantus. Juga, meskipun paten di mana Lantus dilindungi berakhir pada Mei 2010, tidak diketahui ketika / jika versi generik akan tersedia.

"Bagaimana cara menggunakan Lantus?"

Lantus datang dalam bentuk injeksi dan hanya diambil sekali per hari.

"Bagaimana untuk membeli generik untuk Lantus?"

Karena pembatasan paten dan generik "biologis" peraturan obat manufaktur, generik tidak tersedia untuk membeli saat ini.

"Bagaimana saya dapat membeli secara online Lantus?"

Setelah Anda memiliki resep dari dokter Anda, pergi ke www.thedrugcompany.com / produk / Lantus (Perusahaan Obat).

"Bagaimana untuk menyimpan uang pada Lantus?"

Page 12: hiperglikemia kasus.docx

Salah satu cara termudah untuk menyimpan uang pada Lantus adalah untuk membeli secara online.

"Apakah Lantus membantu dengan Diabetes?"

Lantus membantu dengan diabetes tipe 1 orang dewasa dan anak diabetes tipe 2.

"Apakah Lantus sama dengan glargine insulin?"

Lantus adalah nama pemasaran glargine insulin.

"Dimana saya bisa mendapatkan informasi tentang cara menggunakan Lantus?"

Anda dapat menemukan informasi tentang cara menggunakan Lantus di TheDrugCompany.com.

"Berapa banyak orang yang mengambil Lantus?"

Orang yang ingin mudah, 24-jam pengendalian diabetes mereka mengambil Lantus. Angka-angka meningkat setiap hari.

"Apakah Lantus murah yang tersedia di negara-negara selain Amerika?"

Selama Anda memiliki resep, Lantus tersedia di seluruh dunia.

diary

Rabu, 18 April 2012

Prinsip Pengobatan Diabetes

PRINSIP PENGOBATAN DIABETES, INSULIN DAN OBAT HIPOGLIKEMIK ORAL

Pendahuluan

            Walaupun pada umumnya pasien diabetes tipe 2 dengan gejala-gejala klinis seperti berat badan turun dan poliuria diberi pengobatan secara farmakologik, masih ada juga pendapat bahwa untuk pasien tanpa gejala-gejala ini tidak diperlukan suatu pengobatan, baik dengan insulin ataupun obat hipoglikemik oral. Pendapat ini didukung oleh pernyataan-pernyataan bahwa masih ada perbedaan pendapat tentang hubungan antara control diabetes dan

type your s

Page 13: hiperglikemia kasus.docx

terjadinya komplikasi, dimana hal ini sebelumnya belum pernah dibuktikan dengan penelitian. Namun akhir-akhir ini penelitian UKPDS (United Kingdom Prospective Diabetes Study) pada pasien DM tipe 2 di inggris membuktikan bahwa risiko terjadinya komplikasi akibat diabetes akan berkurang bila diabetes dapat terkendali. Walaupun masih terdapat pertentangan-pertentangan seperti ini tetapi penelitian pada binatang membuktikan bahwa pengendalian kadar glukosa darah mendekati normal dapat mencegah atau menghilangkan terjadinya komplikasi pada binatang percobaan. Berdasarkan hal-hal ini maka kebanyakan ahli pendapat (terbukti pada penelitian DCCT di AS dan UKPDS di Inggris) bahwa adalah tugas kita selaku dokter, perawat atau dietisien untuk melakukan segala daya dan upaya untuk mencapai kadar glukosa darah pasiennya senormal mungkin.

Pengobatan Dengan Insulin

A. Tujuan

Setelah membaca ini diharapkan pembaca dapat :

Menggambarkan efek fisiologis insulin.

Membedakan macam-macam insulin berdasarkan spesies/sumber, tipe, kemurnian dan konsentrasi.

Mengerti pedoman pemberian dan penyimpanan insulin yang baik.

Menjelaskan keterbatasan insulin yang dicampur.

Membandingkan regimen terapi insulin yang potensial, termasuk penggunaan infus insulin dengan pompa dan indikasi pemakaian produk insulin yang khusus.

Mendiskusikan mekanisme kerja obat-obat golongan sekretagogue insulin, biguanid, penghambat alfa-glukosidase dan golongan glitazone.

Membandingkan dan membedakan kegunaan klinis obat golongan sulfonylurea.

Mendiskusikan penggunaan metformin dan acarbose dalam klinik.

Page 14: hiperglikemia kasus.docx

B. Pengaruh Fisiologis Insulin dan Indikasi Penggunaannya

Kerja Fisiologis dan pelepasan Insulin

a. Insulin adalah suatu hormon yang di produksi oleh sel beta dari pulau-pulau Langerhans kelenjar pankreas. Insulin di bentuk dari proInsulin yang bila kemudian distimulasi, terutama oleh peningkatan kadar glukosa darah akan terbelah untuk menghasilakn Insulin dan Peptide penghubung (C-peptide) yang masuk kedalam aliran darah dalam jumlah ekuimolar. Sejumlah proInsulin juga akan masuk kedalam peredaran darah. Kadar C-peptide dapat digunakan untuk memantau produksi Insulin endogen, dan dapat juga digunakan untuk menyingkirkan penggunaan Insulin secara faktisia sebagai penyebab hipoglikemia yang tidak dapat dijelaskan. Karena Insulin dan C-peptide mempunyai jangka waktu biologis yang berbeda, sehingga kadar C-peptide tidak seluruhnya mencerminkan secara akurat kadar Insulin endogen.

b. Insulin mempunyai beberapa pengaruh terhadap jaringan tubuh. Insulin menstimulasi pemasukan asam amino kedalam sel dan kemudian meningkatkan sintesa protein. Insulin meningkatkan penyimpanan lemak dan mencegah penggunaan lemak sebagai energi. Insulin menstimulasi pemasukan glukosa kedalam sel untuk digunakan sebagai sumber energi dan membantu penyimpanan glikogen didalam sel otot dan hati.

c. Insulin endogen adalah insulin yang dihasilkan oleh pancreas, sedang insulin eksogen adalah insulin yang disuntikkan dan merupakan suatu produk farmasi.

C. Indikasi terapi dengan Insulin

a. Semua orang dengan diabetes tipe 1 memerlukan insulin eksogen karena produksi insulin oleh sel beta tidak ada atau hampir tidak ada.

b. Orang dengan diabetes tipe 2 tertentu mungkin membutuhkan insulin bila terapi jenis lain tidak dapat mengendalikan kadar glukosa darah atau apabila mengalami stress fisiologis seperti pada tindakan pembedahan.

Page 15: hiperglikemia kasus.docx

c. Orang dengan diabetes kehamilan (diabetes yang timbul selama kehamilan) membutuhkan insulin bila diet saja tidak dapat mengendalikan kadar glukosa darah.

d. Insulin digunakan pada diabetes dengan ketoasidosis.

e. Orang dengan diabetes yang mendapat nutrisi parenteral atau yang memerlukan suplemen tinggi kalori, untuk memenuhi kebutuhan energy yang meningkat, secara bertahap akan memerlukan insulin eksogen untuk mempertahankan kadar glukosa darah mendekati normal selama periode resistensi insulin atau ketika terjadi peningkatan kebutuhan insulin.

f. Insulin seringkali diperlukan pada pengobatan sindroma hiperglikemi non-ketotik-hiperosmolar.

D. Spesies Insulin/sumber, tipe, kemurnian dan konsentrasi

Perbedaan insulin berdasrkan karakteristik produk khusus.

a. Ketiga spesies/sumber insulin adalah dari sapi, babi dan manusia. Pada waktu lalu, produk insulin komersial dapat berasal dari babi atau sapi, yang dibuat melalui isolasi kelenjar pancreas binatang, insulin manusia yang dibuat secara biosintesis berasal dari bacteria (E.coli), yang berasal dari ragi “baker yeast” (Saccaromyces Cerevisiae), dan insulin manusia semi sintetik. Insulin yang beredar di Indonesia saat ini adalah Biosynthetic Human Insulin dan Insulin Analog.

Insulin sapi berbeda dari insulin manusia pada 3 asam amino, sedangkan insulin babi berbeda hanya pada satu asam amino. Oleh karena perbedaan ini insulin sapi lebih antigenic dari pada insulin babi. Produk kombinasi sapi dan babi biasanya dianggap paling banyak menyebabkan reaksi antigenic.

Insulin manusia diproduksi dengan menggunakan tekhnologi rekombinan DNA (biosintetik) atau konversi kimiawi dari insulin babi menjadi insulin manusia (semisintetik). Insulin manusia kurang antigenic dari pada insulin sapi dan sedikit kurang antigenic dari pada insulin babi.

Page 16: hiperglikemia kasus.docx

Insulin NPH manusia biosintetik, lente dan ultralente diabsorpsi lebih cepat, oleh karena itu kerjanya lebih cepat dari pada insulin yang berasal dari hewan, walaupun mereka mempunyai pengaruh farmakologik yang serupa. Insulin manusia komersial identik secara kimiawi dengan insulin manusia endogen. Disebagian pasaran, insulin manusia tidak semahal insulin babi yang dimurnikan.

Bila penggunaan insulin yang berasal dari binatang diganti menjadi insulin manusia, diperlukan penyesuaian dosis (kurang dari 5-10%) mungkin diperlukan karena krja yang lebih pendek dari insulin manusia dan antigenitasnya lebih rendah (pembentukan antibody sedikit).

Insulin manusia memberikan pilihan bagi para vegetarian, muslim dan hindu yang memilih untuk tidak menggunakan insulin babi atau sapi. Dapat dikatakan tidak ada kontra indikasi terhadap insulin manusia, namun kadang dapat terjadi hipersensitivitas.

Insulin binatang lebih banyak merangsang pembentukan antibody dibandingkan insulin manusia.

Bila insulin berkaitan dengan antibody insulin maka puncak dan jangka waktu kerjanya akan berubah.

b. Empat tipe insulin yang diproduksi dan dikategorikan berdasarkan awal kerja, puncak kerja dan lama kerjanya.

Insulin kerja sangat cepat (Rapid acting), yang merupakan suatu insulin analog.

Insulin kerja cepat (short acting).

Insulin kerja menengah (intermediate acting).

Page 17: hiperglikemia kasus.docx

Insulin kerja panjang (long acting). Saat ini beredar insulin kerja panjang yang tidak ada puncak kerjanya (peakless), digunakan sebagai insulin basal, yaitu glargine dan detemir.

c. Kemurnian insulin dinyatakan dalam satuan ppm (part per million) dari proinsulin, bahan pencemaran utama sesudah ekstrasi dari pancreas. Perhatian tentang kemurnian pada terapi insulin merupakan hal yang kurang penting saat ini di bandingkan sebelumnya, karena sekarang semua insulin sangat dimurnikan atau merupakan insulin human.

d. Kebanyakan Negara sudah mulai menyeragamkan kekuatan insulin menjadi U-100, demikian pula di Indonesia, walau demikian sebagian kecil masih beredar U-40.

E. Cara penggunaan dan penyimpanan Insulin

a. Cara penggunaan Insulin

Sekresi insulin dapat dibagi menjadi sekresi insulin basal (saat puasa atau sebelum makan) dan insulin prandial (setelah makan).

Insulin Basal ialah insulin yang diperlukan untuk mencegah hiperglikemia puasa akibat glukoneogenesis dan juga mencegah ketogenesis yang tidak terdeteksi.

insulin prandial ialah jumlah insulin yang dibutuhkan untuk mengkonversi bahan nutrien kedalam bentuk energy cadangan sehingga tidak terjadi hiperglikemia postprandial.

Insulin Koreksi (supplement) ialah insulin yang diperlukan akibat kenaikan kebutuhan insulin yang disebabkan adanya penyakit atau stress.

Page 18: hiperglikemia kasus.docx

Pemberian insulin tergantung pada kondisi pasien dan fasilitas yang tersedia. Untuk pasien yang non-emergensi, pemberian suntikan subkutan atau intra

muskuler (jarang dilakukan) pada pasien dengan kondisi kegawatan diberikan dengan pompa infus atau secara bolus intra vena. Insulin dapat juga diberikan secara subkutan dengan menggunakan pompa insulin atau yang dikenal dengan Continuous Subcutaneous Insulin Infusion (CSII).

b. Insulin harus disimpan sesuai dengan anjuran pabrik.

Insulin harus disimpan di lemari es pada temperature 20C sampai 80C. Insulin Vial Eli Lily yang sudah dipakai dapat disimpan selama 6 bln atau sampai 200 tusukan bila dimasukan dalam lemari es. Vial Novo Nordisk insulin yang sudah dibuka, dapat disimpan selama 90 hr bila dimasukan lemari es.

Insulin dapat disimpan pada suhu kamar dengan penyejuk 15-200C bila seluruh isi vial akan digunakan dalam 1 bln. Penelitian menunjukkan bahwa insulin yang disimpan pada suhu kamar yang lebih dari 300C akan lebih cepat kehilangan kekuatannya. Pasien dianjurkan untuk member tanggal pada vial ketika pertama kali dipakai dan sesudah 1 bln bila masih tersisa sebaiknya tidak digunakan lagi.

Penfill dan pen yang disposable berbeda masa simpannya. Penfill regular dapat disimpan pada temperature kamar selama 30 hr setelah tutupnya ditusuk. Penfill 70/30 dan NPH dapat disimpan pada temperature kamar selama 7 hr setelah tutupnya ditusuk.

c. Berbagai peralatan yang digunakan pada pemberian insulin

Jarum dari alat suntik insulin sangat halus dan tajam, sangat sedikit bereaksi pada daerah bekas suntikan. Untuk mempermudah penentuan dosis insulin, tersedia alat suntik berukuran 1 cc dan ½ cc. sedang jarum suntik yang tersedia adalah dengan ukuran panjang ½ inci (12,7 mm) dan 5/16 inci (8 mm).

Alat suntik dan jarumnya dapat digunakan kembali walaupun cara ini masih merupakan suatu kontroversi. Penggunaan kembali alat suntik dapat meningkatkan risiko infeksi untuk beberapa individu. Seseorang yang menggunakan kembali alat suntiknya agar diberi tahu bahwa tulisan pada alat

Page 19: hiperglikemia kasus.docx

suntik dapat terhapus dan jarum menjadi tumpul dengan penggunaan yang berulang.

Orang dengan diabetes sebaiknya diajarkan mengikuti tata cara penyuntikkan insulin, termasuk penggunaan teknik yang konsisten, dosis yang akurat dan rotasi lokasi penyuntikkan. Penyuntikkan dilakukan kedalam jaringan subkutan. Kebanyakan individu mampu mencubit lipatan kulit dan menyuntikkan pada sudut 900. Individu kurus atau anak-anak kadang memerlukan cubitan kulit dan menyuntikkan pada sudut 450 untuk menghindari penyuntikkan secara IM.

Saat ini tersedia peralatan alternative yang dapat menggantikan alat suntik tradisional. Bermacam-macam alat suntik otomatis, jarum dan alat suntik insulin otomatis, alat suntik berbentuk pen dan alat suntik tanpa jarum. Alat suntik jet tanpa jarum memasukkan insulin melalui kulit menggunakan tekanan udara.

Pompa insulin, yang juga dikenal sebagai “Continuous Subcutaneous Insulin Infusion” (CSII). Pompa memberikan insulin dosis basal secara terus menerus dan terprogram sepanjang hari, dan dapat ditambahkan secara mandiri dengan dosis bolus insulin sebelum makan. Infus subkutan ini memberikan lebih banyak macam pola penyuntikkan insulin yang fisiologik dari pada yang dicapai dengan suntikan insulin multiple.

Pemberian insulin dengan cara inhalasi masih dalam fase penelitian dan memerlukan beberapa tahun sebelum masuki pasaran.

Hal-hal lain yang perlu diperhatikan dalam pemberian insulin.

Penyerapan insulin dipengaruhi oleh beberapa hal. Penyerapan paling cepat terjadi di daerah abdomen yang kemudian di ikuti oleh daerah lengan, paha bagian atas dan bokong. Bila disuntikkan secara IM dalam maka penyerapan akan terjadi lebih cepat dan masa kerja akan lebih singkat. Kegiatan jasmani yang dilakukan segera setelah penyuntikkan akan mempercepat onset kerja dan juga mempersingkat masa kerja.

Untuk mengurangi terjadinya iritasi local pada daerah penyuntikkan yang sering terjadi bila insulin dingin disuntikkan, pasien dianjurkan untuk mengguling-

Page 20: hiperglikemia kasus.docx

gulingkan alat suntik diantara telapak tangan atau menempatkan botol insulin pada suhu kamar.

Masa kedaluwarsa menunjukkan tanggal terakhir dimana vial insulin yang tak terbuka sebaiknya digunakan apabila disimpan sesuai dengan anjuran farmasi.

Ketersediaan insulin dan persediaan bisa beragam, oleh karena itu insulin dan persediaan seharusnya dibawa saat bepergian. Karena perbedaan temperature, insulin sebaiknya tidak ditinggal didalam mobil atau dimasukkan kedalam bagasi pesawat terbang.

Vial insulin sebaiknya diperiksa dahulu apakah terdapat endapan atau perubahan fisik lain yang dapat dilihat sebelum memasukkan insulin kedalam alat suntik. Insulin jernih yang menjadi keruh atau berubah warna, suspense insulin yang menggumpal atau yang membeku menunjukkan bahwa insulin tersebut tidak boleh digunakan dan dikembalikan kepada farmasi untuk ditukar. Pembekuan insulin dapat dibatasi bila temperature dapat distabilkan dengan memasukkannya kedalam lemari es dan bila goyangan vial dibatasi.

F. Penyesuaian Pemberian Insulin Dalam Klinik

      

       Bila diperlukan regulsi yang cepat, sebaiknya pasien dirawat untuk sementara. Setelah diberikan diet yang sesuai dengan kebutuhan, mulai diberikan insulin dengan dosis rendah (5-10 unit) kali yang kemudian disesuaikan dengan kadar glukosa darah. Mulailah pemberian insulin regular 3x/hari/ ½ jam sebelum makan. Jika pada pemantauan (sesudah 2-3 hr) dan ternyata kadar glukosa darah belum terkontrol, insulin dapat ditambah 4-5 unit sampai kadar glukosa darah normal, atau ditambah dengan insulin basal. Setelah keadaan stabil, insulin regular dapat diganti dengan insulin kerja menengah atau insulin campur, dengan dosis 2/3 dosis total insulin regular sehari. Pengetahuan tentang macam-macam respons glukosa darah dapat dipakai utnuk menentukan bilamana dan insulin jenis apa yang perlu ditambahkan pada pengobatan lebih lanjut untuk mendapatkan kadar glukosa darah yang terkendali sepanjang hari.

           

            Karena perbedaan respons terhadap insulin yang disebabkan oleh makanan, kegiatan fisik, medikasi, kebiasaan hidup dan factor emosi maka dosis insulin yang diperlukan untuk mendapatkan control yang memuaskan tergantung pada individu, jadi tidak ada dosis yang universal.

Page 21: hiperglikemia kasus.docx

           

            Sebagian orang dapat terkelola dengan dosis 1x/hr, yang diberikan pada pagi hari atau kadang-kadang malam hari. Cara ini biasanya memakai kerja insulin kerja menengah atau panjang. Cara ini dapat memberikan hasil yang cukup memuaskan pada diabetes tpe 2 tetapi hampir dapat dipastikan bahwa hal ini tidak dapat berhasil pada diabetes tipe 1.

           

            Sebagian individu dapat dikelola dengan 2x/hr (pagi dan malam). Cara ini dapat memakai hanya insulin kerja menengah atau campuran insulin cepat dan menengah. Cara ini dianggap sebagai terapi konvensional. Biasanya 2/3 dosis diberikan pada makan pagi dan 1/3 diberikan sebelum makan malam.

           

            Sebagian lagi memerlukan insulin sebanyak 3-4x/hr. cara pemberian ini dapat dilakukan dengan beberapa kombinasi. Salah satunya adalah: kombinasi insulin kerja cepat-sedang sebelum makan pagi, insulin kerja cepat sebelum makan malam dan insulin kerja sedang atau panjang tanpa puncak sekitar jam 22.00. cara ini dapat mengatasi fenomena Dawn dan mencegah hipoglikemia malam hari.

G. Beberapa Catatan Untuk Pemberian Insulin

a. Seringkali terjadi kesalahan pemakaian alat suntik insulin atau pemakaian alat suntik yang tidak sesuai dengan macam insulin.

Di pasaran masih terdapat berbagai macam alat suntik insulin yaitu untuk insulin 40 U/ml dan 100 U/ml, penggunaannya harus sesuai dengan konsetrasi insulin yang di pakai.

Kesalahan yang sering terjadi adalah memakai alat suntik 40 U dengan insulin yang 100 U/ml atau sebaliknya.

Yang juga dapat terjadi adalah ketika memakai alat suntik insulin yang mempunyai 2 skala yaitu 40 dan 80 U, yaitu memakai skala 80 untuk insulin jenis 40 U/ml.

Page 22: hiperglikemia kasus.docx

b. Untuk mempermudah pengenalan jenis alat suntik dapat dilakukan dengan memperhatikan warna tutupnya yaitu merah untuk jenis 40 U dan orange/jingga jenis 100 U.

c. Alat suntik B-D (Becton-Dickinson) dan TERUMO yang 100 U mempunyai 3 bentuk yaitu 0.5 cc dengan skala 5,10,15,……50, 0,3 cc dengan skala 5,10,15,……30 dan 1 cc dengan skala 10,20,30,……100 unit.

d. Alat suntik B-D, juga mempunyai 2 jenis jarum yaitu Ultra-Fine dengan jarum 29-G dan Mikro-fine IV dengan jarum 28-G.

e. Alat suntik berbentuk pen dari Novo Nordisk adalah Novopen 3 dengan jarum Novofine, menggunakan penfill 3 ml, mengandung 300 unit insulin. Saat ini pun di Indonesia sudah beredar alat Novolet dan NovoMix FlexPen, yang didalamnya secara permanen sudah terdapat insulin.

f. Alat suntik berbentuk pen dari Eli Lily adalah Humapen Ergo dengan penfill 3 ml dan juga mengandung 300 unit insulin.

Table 1. karakteristik insulin yang ada di pasaran Indonesia, berdasarkan waktu kerja.

Sediaan Insulin Awal Kerja

Puncak Kerja

Lama Kerja

Insulin prandial

Insulin kerja cepat

Regular (Actrapid®; Humulin R®)

Insulin analog, kerja sgt cepat

Insulin glulisine (Apidra®*)

Insulin aspart (Novo Rapid®*)

Insulin lispro (Humalog®)

30-60 m

5-15 m

5-15 m

5-15 m

30-90 m

30-90 m

30-90 m

30-90 m

3-5 jam

3-5 jam

3-5 jam

3-5 jam

Page 23: hiperglikemia kasus.docx

Insulin kerja menengah

NPH (Insulatard®, Humulin N®)

Lente*

2-4 jam

3-4 jam

4-10 jam

4-12 jam

10-16 jam

12-18 jam

Insulin kerja panjang

Insulin glargine (Lantus®)

Ultralente*

Insulin detemir (Levemir®*)

2-4 jam

6-10 jam

2-4 jam

Tdk ada puncak

8-10 jam

Tdk ada puncak

Lanjutan………

Insulin campuran

(kerja cepat dan menengah)

70% NPH/30% regular (Mixtard®; Humulin 70/30®)

70% NPH/30% analog rapid (NovoMix 30®)

30-60 m dual 10-16 jam

*: Belum ada di Indonesia

Nama dalam tanda kurung adalah nama dagang

m: menit

            Sebelum menyuntikan insulin, kedua tangan dan daerah yang akan disuntik haruslah bersih. Tutup vial insulin harus diusap dengan isopropyl alcohol 70%. Untuk semua macam insulin kecuali kerja capat, harus digulung-gulung secara perlahan-lahan dengan kedua telapak tangan (jangan dikocok) untuk melarutkan kembali suspense. Ambilah udara sejumlah insulin yang akan diberikan dan suntikkanlah kedalam vial untuk mencegah terjadi ruang vakum dalam vial. Hal ini terutama diperlukan bila akan dipakai campuran insulin. Bila mencampur insulin kerja cepat dengan kerja menengah atau panjang, maka insulin yang jernih atau kerja cepat harus diambil terlebih dahulu. Setelah insulin masuk ke alat suntik, periksalah apa mengandung gelembung udara. Satu atau dua ketukan pada alat suntik dalam posisi tegak akan dapat mengurangi gelembung tersebut. Gelembung tersebut sebenarnya tidaklah terlalu berbahaya tetapi dapat mengurangi dosis insulin.

Page 24: hiperglikemia kasus.docx

            Penyuntikan dilakukan pada jaringan subkutan. Pada umumnya disuntikkan dengan sudut 90°. Pada pasien kurus dan anak-anak setelah kulit dijepit dan insulin disuntikkan dengan sudut 45° agar tidak terjadi penyuntikkan IM. Aspirasi tidak perlu dilakukan secara rutin. Bila suntikan terasa sakit atau mengalami perdarahan setelah proses penyuntikkan maka daerah tersebut sebaiknya ditekan selama 5-8 detik. Untuk mengurangi rasa sakit pada waktu penyuntikan dapat dilakukan usaha-usaha, sbb:

Menyuntik di suhu kamar.

Yakin bahwa alat suntik tidak mengandung gelembung udara.

Tunggulah sampai alcohol yang dipakai sebagai desinfektan kering sebelum menyuntik.

Usahakanlah agar otot yang akan disuntik tidak dalam keadaan tegang.

Tusuklah kulit dengan cepat.

Jangan merubah alat suntikan selama menyuntikan atau mencabut suntikan.

Jangan gunakan jarum yang sudah tampak tumpul.

Glukagon

1. Preparat glucagon didapat di pasaran dan sangat berguna untuk mengobati hipoglikemia berat yang memerlukan bantuan orang lain atau bagi pasien yang hilang kesadaran.

Page 25: hiperglikemia kasus.docx

a. Glucagon merangsang pelepasan glukosa hati.

b. Produk ini digunakan untuk mengatasi reaksi hipoglikemia berat pada pasien yang tidak sadar, tidak koperatif atau tidak dapat minum.

c. Bila pasien dirawat dan terjadi hipoglikemia dan tidak sadar, sedang infus tidak terpasang, glucagon dapat diberikan sebagai terapi awal sampai infus dpt dipasang.

d. Pemakaian glucagon akan efektif bila didalam hati terdapat cukup glikogen.

2. Dosis yang diberikan tergantung dari umur pasien dan keadaan klinis dan dapat diberikan secara SC atau IM.

a. Dewasa dan anak umur lebih dari 5-6 thn biasanya cukup diberikan 1.0 mg.

b. Anak kurang dari 5 th biasanya diberikan 0.5 mg.

c. Bayi dapat diberikan 0.25 mg.

3. Glucagon yang dilarutkan dapat disimpan disuhu kamar (15-30° C).

4. Obat akan mulai bekerja secara maximal setelah 15-20 menit.

5. Efek samping glucagon yang sering terjadi adalah mual atau muntah setelah sadar.

6. Setelah sadar pasien dapat diberikan cairan yang mengandung glukosa.

Page 26: hiperglikemia kasus.docx

PRINSIP PENGOBATAN DM TIPE 2

           

            Pengobatan dengan perencanaan makanan (diet) atau terapi nutrisi medic masih merupakan pengobatan utama, tetapi bilamana hal ini bersama latihan jasmani/kegiatan fisik ternyata gagal, maka diperlukan penambahan obat oral atau insulin. Pengaruh hubungan jumlah reseptor insulin dengan DM tipe 2 gemuk masih terdapat perbedaan pendapat. Tetapi disetujui bahwa penurunan BB dan kegiatan jasmani akan mempunyai dampak terapetik. Sayangnya banyak orang dengan DM sukar untuk menurunkan BB-nya karena kurang motivasi atau disiplin untuk mengikuti program yang ketat yang diberikan oleh dokter. Sehingga terlalu sering seorang dokter harus memberikan pengobatan farmakologik untuk mengobati hiperglikemia pada kadaan seperti ini.

            Karena penyebab resistensi pada DM tipe 2 dalam praktek sehari-hari sukar dinilai, maka terpaksa dilakukan secara empiris. Yaitu bila seorang tidak dapat diobati dengan satu suntikkan per hari maka ditambahkan suntikan ke dua pada sore hari dan seterusnya. Pada pasien dengan alergi terhadap insulin dianjurkan untuk memakai insulin yang lebih murni atau Human Insulin.

A.  Obat Hipoglikemik Oral

Berdasarkan cara kerjanya, OHO dibagi menjadi 4 golongan:

a. Pemicu sekresi insulin (insulin secretagogue) : sulfonylurea dan glinid.

b. Penambah sensitivitas terhadap insulin: metformin, tiazolidindion.

Page 27: hiperglikemia kasus.docx

c. Penghambat glukoneogenesis (metformin).

d. Penghambat absorpsi glukosa: penghambat glukosidase alfa.

a. Pemicu Sekresi Insulin

1. Sulfonylurea           obat golongan ini mempunyai efek utama meningkatkan sekresi insulin oleh sel beta pancreas. Selain itu obat ini mempunyai efek meningkatkan performance dan jumlah reseptor insulin pada otot dan sel lemak, meningkatkan efisiensi sekresi insulin dan potensiasi stimulasi insulin transport karbohidrat ke sel otot dan jaringan lemak serta penurunan produksi glukosa oleh hati. Cara kerja pada umumnya melalui suatu alur kalsium yang sensitive terhadap ATP. Obat ini merupakan pilihan utama untuk pasien dengan BB normal dan kurang, namun masih boleh diberikan kepada pasien dengan BB lebih. Untuk menghindari hipoglikemia berkepanjangan pada berbagai keadaan seperti orang tua, gangguan faal ginjal dan hati, kurang nutrisi serta penyakit kardiovaskular, tidak dianjurkan penggunaan sulfonylurea kerja panjang.

2. Glinid           obat yang cara kerjanya sama dengan sulfonylurea, dengan penekanan pada meningkatkan sekresi insulin fase pertama. Golongan ini terdiri dari 2 macam obat yaitu: Repaglinid (derivate asam benjoat) dan Nateglinid (derivate fenilanin). Obat ini diabsorpsi dengan cepat setelah pemberian secara oral dan diekskresi secara cepat melalui hati.

b. Penambah sensitivitas terhadap insulin

            Tiazolidindion (rosiglitazon dan pioglitazon) berkaitan pada peroxisome proliferator activated receptor gamma (PPARG), suatu reseptor inti di sel otot dan sel lemak. Golongan ini mempunyai efek menurunkan resistensi insulin dengan meningkatkan jumlah protein pengangkut glukosa, sehingga meningkatkan ambilan glukosa di perifer. Tiazolidindion dikontraindikasikan pada pasien dengan gagal jantung klas I-IV karena dapat memperbarat edema/retensi cairan dan juga pada gangguan faal hati. Pada pasien yang menggunakan tiazolidindion perlu dilakukan pemantauan faal hati secara berkala. Saat ini tiazolidindion tidak digunakan sebagai obat tunggal.

c. Penghambat glukoneogenesis

Page 28: hiperglikemia kasus.docx

              Metformin. Obat ini mempunyai efek utama mengurangi produksi glukosa hati (glukoneogenesis), disamping juga memperbaiki ambilan glukosa perifer. Terutama dipakai pada diabetisi gemuk. Metformin dikontraindikasikan pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal (serum kreatinin >1.5) dan hati, serta pasien-pasien dengan kecendrungan hipoksemia (misalnya penyakit serebrovaskular, sepsis, syok, gagal jantung). Metformin dapat memberikan efek samping mual. Untuk mengurangi keluhan tersebut dapat diberikan pada saat atau sesudah makan.

d. Penghambat glukosidase alfa (acarbose)

              Obat ini bekerja dengan mengurangi absorpsi glukosa di usus halus, sehingga mempunyai efek menurunkan kadar glukosa darah sesudah makan. Acarbose tidak menimbulkan efek samping hipoglikemia. Efek samping yang sering ditemukan ialah kembung dan flatulen.

Mekanisme kerja dari OHO, efek samping utama, serta pengaruh dari obat terhadap penurunanA1C dapat dilihat pada table 2, sedangkan nama obat, berat bahan aktif (mg) per tablet, dosis harian, lama kerja, dan waktu pemberian dapat dilihat pada table 3.

Table 2. mekanisme kerja, efek samping utama dan pengaruh dari terhadap penurunan A1C (Hb-glikosilat)

Cara Kerja Utama

Efek Samping Utama

Penurunan A1C

SulfonilureaMeningkatkan sekresi insulin

BB naik, hipoglikemia 1.5-2%

GlinidMeningkatkan sekresi insulin

BB naik, hipoglikemia ?

Metformin

Menekan produksi glukosa hati & menambah sensitivitas terhadap insulin

Diare, dyspepsia, asidosis laktat

1.5-2%

Penghambat glukosidase à

Menghambat absorpsi glukosa

Flatulens, tinja lembek

0.5-1.0%

Page 29: hiperglikemia kasus.docx

Tiazolidindion

Menambah sensitivitas terhadap insulin

edema 1.3%

Cara pemberian OHO terdiri dari:

OHO dimulai dengan dosis kecil dan ditingkatkan secara bertahap sesuai respon kadar glukosa darah, dapat diberikan sampai dosis hampir maximal.

Sulfonylurea generasi I & II: 15-30 menit sebelum makan.

Glimepiride: sebelum/sesaat sebelum makan.

Repaglinid, Nateglinid: sesaat/sebelum makan.

Metformin: sebelum/pada saat/sesudah makan.

Penghambat glukosidase à (Acarbose): bersama suapan pertama.

Tiazolidindion: tidak bergantung pada jadwal makan.

Obat hipoglikemik oral pada pasien geriatric

              Hipoglikemia harus dihindari pada orang dengan diabetes usia lanjut, oleh karena itu sebaiknya obat-obatan yang bekerja jangka panjang tidak dipakai dan diberikan obat-obat yang mempunyai masa paruh yang pendek tetapi bekerja cukup lama.

Terapi kombinasi

              Pemberian OHO maupun insulin selalu dimulai dengan dosis rendah, kemudian dinaikan secara bertahap sesuai dengan respons kadar glukosa darah.

              Bersamaan dengan pengaturan diet dan kegiatan jasmani, bila diperlukan dapat dilakukan pemberian OHO tunggal atau kombinasi OHO sejak dini. Terapi dengan OHO kombinasi, harus dipilih 2 macam obat dari kelompok yang mempunyai mekanisme kerja berbeda. Bila sasaran kadar glukosa darah belum tercapai, dapat pula diberikan kombinasi 3 OHO dari kelompok yang berbeda atau kombinasi OHO dengan insulin. Pada pasien yang disertai dengan alasan klinik dimana insulin tidak memungkinkan untuk dipakai, dipilih terapi dengan kombinasi 3 OHO. (lihat bagan 2 tentang algoritma pengelolaan DM tipe 2).

Page 30: hiperglikemia kasus.docx

              Untuk kombinasi OHO dan insulin, yang banyak dipergunakan adalah kombinasi OHO dan insulin basal (insulin kerja sedang) yang diberikan pada malam hari menjelang tidur. Dengan pendekatan terapi tersebut pada umumnya dapat diperoleh kendali glukosa darah yang baik dengan dosis insulin yang cukup kecil. Dosis awal insulin kerja menengah adalah 10 unit yang diberikan sekitar jam 22.00, kemudian dilakukan evaluasi dosis tersebut dengan menilai kadar glukosa darah puasa keesokan harinya.

Diposkan oleh My Diary di 11.12

0 komentar:

Poskan KomentarPosting Lebih Baru Beranda

Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Follow Us on Twitter! "Join Us on Facebook! RSS

Contact

Blogger templates

Popular Posts

Prinsip Pengobatan Diabetes

PRINSIP PENGOBATAN DIABETES, INSULIN DAN OBAT HIPOGLIKEMIK ORAL Pendahuluan Walaupun pada umumnya pasien diabetes tipe 2 deng...

MOBILISASI DAN MEKANIKA TUBUH

MOBILISASI DAN MEKANIKA TUBUH Pengertian Ø Mobilisasi adalah suatu kemampuan orang untuk bergerak dengan bebas. Ø Mekani...

Pengendalian Infeksi

PENGENDALIAN INFEKSI A. INFEKSI adalah invasi tubuh oleh pathogen atau mikrooraganisme yang mempu menyebakan sakit Adanya p...

ASPEK PADA PASIEN DENGAN GANNGGUAN NUTRISI

ASPEK PADA PASIEN DENGAN GANNGGUAN NUTRISI PENGKAJIAN Ø Pengukuran antropometri meliputi : BB, TB, Lingkar lengan dan lipatan k...

Farmakologi

Page 31: hiperglikemia kasus.docx

FARMOKOLOGI Merupakan ilmu yang sangat luas cakupannya. Tapi dalam kedokteran ilmu ini dibatasi tujuannya yaitu agar dapat menggunaka...

Seksualitas

SEKSUAL MANUSIA SEPANJANG KEHIDUPAN 1. MASA KANAK – KANAK Organ – organ reproduksi masih imatur dan bentuk tubuh anak laki-l...

IAm a nurse

Dengan mata yang setengah redup, aku bangkit dari tempat tidur ku. Walaupun masih sangat mengantuk, aku tetap melangkah menuju ...

Diabetes Melitus

DIABETES MELLITUS Bertujuan Menyelesaikan makanan dengan kesanggupan tubuh untuk menggunakannya, agar penderita mencapai keadaan faal...

Memories of Bogor

Kota bogor…, ya sepintas kota itu mungkin kota yang penuh dengan angkot, kota yang selalu diguyur hujan namun udaranya ...

Cara Berkomunikasi

KOMUNIKASI DEFINISI Ø Komunikasi adalah suatu proses dimana ditransmisikan oleh sebuah system melalui symbol, tanda atau perilaku...

Blogrollaku akan menjadi yang terbaik

Labels

Ilmu Gizi (1) Kebutuhan Dasar Manusia (4) Komunikasi (1) Memories of Bogor (1) School Diary (1)

Pages

School Diary

Blog archive

▼ 2012 (10) o ▼ April (10)

Cara Berkomunikasi

Page 32: hiperglikemia kasus.docx

Pengendalian Infeksi ASPEK PADA PASIEN DENGAN GANNGGUAN NUTRISI Seksualitas MOBILISASI DAN MEKANIKA TUBUH Diabetes Melitus Farmakologi Memories of Bogor IAm a nurse Prinsip Pengobatan Diabetes

Mengenai Saya

My Diary

Lihat profil lengkapku

DedyPry. Diberdayakan oleh Blogger.

Latest Tweets

@MeltingTimes Yo creo que no ;) Un saludo :) about 11 days ago

SkyBlue Blogger template » http://t.co/GRpf76mySr ( Preview: http://t.co/u6ab6CSq9I ) about 13 days ago

OrangeLine Blogger template » http://t.co/VB9bT5DyxT ( Preview: http://t.co/yvp8FgUwKo ) about 13 days ago

Theme by Site5. Experts in Web Hosting.

© Copyright 2011 Diary/Notebook Theme by Site5.com. All Rights Reserved. by TNB

;