hiperurisemia

23
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Hiperurisemia merupakan keadaan meningkatnya asam urat dalam darah akibat gangguan metabolism purin. Nukleotida ini bukan merupakan protein esensial karena lima puluh persen lebih purin berasal dari metabolism tubuh sendiri. Sebagai bagian dari materi genetic (DNA dan RNA), purin terdiri atas guanine dan adenine. Salah satu produk limbah purin pada manusia adalah asam urat yang sulit larut dalam urin. Hiperurisemia pada manusia dapat bermanifestasi sebagai penyakit pirai (penyakit gout) yang dapat berupa inflamasi sendi (arthritis gout), pembentukan tofus (endapan asam urat) dalam tulang dan tulang rawan (misalnya pada daun telinga) atau batu kemih. Penumpukan asam urat dalam jaringan kerangka dapat menimbulkan cacat (deformitas), sedangkan batu kemih bisa mnegakibatkan gagal ginjal. Prevalensi hiperurisemia di masyarakat diperkirakan antara 2,3 sampai 17,6%. Sedangkan prevalensi gout bervariasi antara 1,6 sampai 13,6 per seribu penduduk. Prevalensi pada laki-laki 24,5% dan perempuan 23,9%, sedangkan prevalensi gout 6,4%. Hiperurisemia dan penyakit gout erat kaitannya dengan pola makan, salah satu cara penyembuhan tentu dengan mengontrol asupan makanan tinggi purin. 1

Upload: wahyuningemas

Post on 27-Dec-2015

247 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Hiperurisemia

TRANSCRIPT

Page 1: Hiperurisemia

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Hiperurisemia merupakan keadaan meningkatnya asam urat dalam darah akibat gangguan

metabolism purin. Nukleotida ini bukan merupakan protein esensial karena lima puluh persen

lebih purin berasal dari metabolism tubuh sendiri. Sebagai bagian dari materi genetic (DNA dan

RNA), purin terdiri atas guanine dan adenine. Salah satu produk limbah purin pada manusia

adalah asam urat yang sulit larut dalam urin.

Hiperurisemia pada manusia dapat bermanifestasi sebagai penyakit pirai (penyakit gout)

yang dapat berupa inflamasi sendi (arthritis gout), pembentukan tofus (endapan asam urat) dalam

tulang dan tulang rawan (misalnya pada daun telinga) atau batu kemih. Penumpukan asam urat

dalam jaringan kerangka dapat menimbulkan cacat (deformitas), sedangkan batu kemih bisa

mnegakibatkan gagal ginjal.

Prevalensi hiperurisemia di masyarakat diperkirakan antara 2,3 sampai 17,6%.

Sedangkan prevalensi gout bervariasi antara 1,6 sampai 13,6 per seribu penduduk. Prevalensi

pada laki-laki 24,5% dan perempuan 23,9%, sedangkan prevalensi gout 6,4%. Hiperurisemia dan

penyakit gout erat kaitannya dengan pola makan, salah satu cara penyembuhan tentu dengan

mengontrol asupan makanan tinggi purin.

Dari informasi di atas, penulis berinisiatif untuk membahas dan memberikan materi dan

informasi tentang tatalaksana diet rendah purin sebagai pencegahan terjadinya hiperurisemia di

Posyandu lansia Desa Mendolo Lor.

I.2. Tujuan

I.2.1. Tujuan Umum

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, diharapkan warga lansia di desa Mendolo Lor

dapat mengetahui tentang tata laksana diet purin sebagai pencegahan hiperurisemia

I.2.2. Tujuan Khusus

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, diharapkan warga Desa Mendolo Lor dapat

mengerti dan memahami tentang tata laksana diet purin sebagai pencegahan hiperurisemia.

1

Page 2: Hiperurisemia

I.3. Manfaat

I.3.1. Manfaat Bagi Masyarakat

Pengetahuan yang diberikan diharapkan dapat menambah pengetahuan masyarakat

tentang tata laksana diet purin. Sehingga para lansia dapat mencegah terjadinya kondisi

hiperurisemia yang dapat menyebabkan arthritis gout maupun batu saluran kemih.

I.3.2. Manfaat Bagi Dokter Internship

Dokter Internship mampu menjalankan fungsinya memberikan pengetahuan kepada

masyarakat tentang tata laksana diet purin pada warga. Selain itu, dapat melatih diri dalam

pelayanan kesehatan di masyarakat.

I.3.3. Manfaat Bagi Puskesmas Punung

Pengetahuan masyarakat mengenai tata laksana diet purin dapat membantu pihak

puskesmas untuk membantu mencegah terjadinya kondisi hiperurisemia, sehingga dapat menjaga

kualitas hidup masyarakat untuk tetap sehat.

2

Page 3: Hiperurisemia

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Penyakit gout (pirai) merupakan sindrom klinis dengan gambaran khas peradangan sendi

yang akut. Peradangan ini disebabkan oleh reaksi jaringan sendi terhadap pembentukan kristal

urat yang bentuknya menyerupai jarum. Penyakit gout berhubungan dengan gangguan

metabolisme purin yang menimbulkan hiperurisemia jika kadar asam urat dalam darah melebihi

7,5 mg/dl. Namun, hiperurisemia atau keadaan meningginya asam urat dalam darah sendiri tidak

selalu disertai penyakit gout. Pada penyakit gout atau hiperurisemia kadang-kadang dapat terjadi

pembentukan kristal urat dalam ginjal. Kristal ini akan larut dalam urin yang bersifat alkalis.

Keadaan hiperurisemia dapat terjadi, karena:

1. Pemecahan jaringan tubuh yang berlebihan sehingga banyak purin yang dibebaskan

untuk kemudian dimetabolisir dengan zat sisa serupa asam urat.

2. Ekskresi asam urat yang menurun karena air seni yang asam (misalnya akibat konsumsi

lemak atau alkohol yang tinggi) atau karena penurunan fungsi ginjal.

3. Konsumsi makanan yang kaya purin secara berlebihan. Contoh: JASBUKET; Jerohan,

Sardencis, Burung, Kaldu, Kacang, Emping dan Tape.

Dalam penelitian tentang hubungan diet dan penyakit gout, Choi H.K. et al

menyimpulkan bahwa konsumsi daging merah dan makanan laut (seafood) dapat meningkatkan

risiko penyakit gout sedangkan konsumsi produk susu yang lebih tinggi berkaitan dengan

penurunan risiko tersebut. Sementara itu, konsumsi sayuran yang kaya akan purin disimpulkan

tidak ada kaitannya dengan peningkatan risiko penyakit gout. Sebagaimana kita ketahui, zat sisa

metabolisme protein terdiri atas amonia (NH³), ureum dan asam urat. Amonia dapat dibebaskan

oleh tubuh hewan yang hidup didalam air seperti ikan karena senyawa yang beracun ini dapat

langsung dilarutkan; ureum biasanya diekskresikan oleh manusia dan hewan yang hidup di darat

dan minum; asam urat merupakan zat sisa yang diekskresikan keluar arau diubah menjadi

alantoin (bagian dari kuning telur) oleh burung-burung yang tidak sempat minum (burung yang

sebagian besar kehidupannya di angkasa). Dengan demikian, daging burung merupakan salah

3

Page 4: Hiperurisemia

satu jenis makanan yang harus dipantang dalam diet rendah purin. (Dr. Andry Hatono: Terapi

Gizi dan Diet Rumah Sakit, 2004)

Tanda Serangan dan Gejala Penyakit Gout

Asam urat dalam tubuh dihasilkan melalui dua cara. Pertama, sebagai hasil akhir

pemecahan asam amino non-esensial, glutamin dan asam aspartat. Proses ini terjadi dalam tubuh

setiap orang, karena asam urat merupakan komponen yang diperlukan tubuh dalam jumlah

tertentu. Kedua, sebagai hasil akhir proses metabolisme purin yang berasal dari makanan.

Penumpukan asam urat karena sebab pertama jarang terjadi. Yang lebih sering adalah akibat

tingginya konsumsi makanan yang banyak mengandung purin, disertai pola konsumsi sehari-hari

dengan gizi yang kurang seimbang seperti terlalu banyak makan makanan berlemak dan

mengandung kolesterol tinggi.

Serangan artritis gout yang mendadak ditandai dengan sendi bengkak, panas dan

kemerahan, pada satu sendi (monoartritis) dan mencapai puncaknya dalam 24 jam pertama, serta

dapat sembuh sendiri dalam 3-10 hari. Sendi yang terserang biasanya pada sendi pangkal ibu jari

kaki yang disebut Podagra. Sendi lain yang bisa terserang adalah pergelangan kaki, tumit, lutut,

pergelangan tangan , jari – jari tangan dan siku.

Gejala akibat penumpukan asam urat tidak dapat diketahui dengan segera. Setelah

kondisi ini berlangsung lama, barulah muncul rasa ngilu luar biasa pada persedian, khususnya

jari kaki dan tangan. Kulit di sekitar sendi tampak bengkak kemerahan disertai demam tinggi,

perut kembung dan hilangnya nafsu makan. Gejala ini biasanya berlangsung beberapa hari dan

selama itu air kencing berwarna kuning pekat. Penyakit ini lazim disebut Gout ( radang sendi

akibat tingginya kadar asam urat dalam darah ). Jika diperiksake laboratorium, kadar asam urat

dalam darah biasanya melonjak mencapai 7,5-10 mg%. Sekalipun demikian, kadar asam urat

melebihi 6 mg% sudah cukup memberi petunjuk akan tingginya kadar asam urat dalam darah.

Kadar normal asam urat yang dianggap sehat adalah 2-5 mg%.

Begitu radang gout tersebut mereda, kulit yang tadinya bengkak akan melepuh dan terasa

gatal. Gejala ini bisa hilang sama sekali dan tidak pernah muncul lagi sampai berbulan-bulan.

Tapi kalau didiamkan dan tidak segera ditangani, frekuensi kambuhnya akan lebih sering dan

4

Page 5: Hiperurisemia

rasa sakitnya pun akan lebih menyiksa. Pada penderita yang sudah sangat parah dan tidak

mejalankan diet serta tidak diobati, penumpukan asam urat akan membentuk kristal asam urat.

Mulai dari yang sebesar ujung jarum pentul sampai sebesar kelereng kecil. Kristal kecil biasanya

muncul di bagian telinga, sedangkan yang besar antara lain di ibu jari kaki dan siku.

Komplikasi Batu Ginjal

Pada beberapa penderita gout, radang sendi sering disertai komplikasi batu ginjal. Hal ini

terutama pada penderita yang makannya sehari-hari umumnya sudah tinggi purin, tapi masih

diperparah lagi dengan banyak mengkonsumsi makanan berlemak dan kurang mengkonsumsi

cairan. Dalam kondisi normal mestinya setiap hari 700 mg asam urat bisa dikeluarkan dari ginjal,

sehingga terdapat cadangan asam urat dalam tubuh sekitar 1000 mg. Tapi dalam kasus diatas

jumlah yang sanggup dikeluarkan ginjal sangat terbatas, sedangkan konsumsi purin yang

merupakan bahan baku asam urat tetap saja tinggi. Hingga cadangan asam urat bertumpuk

berlipat ganda, bahkan bisa mencapai 15 kali lipatnya pada penderita yang serius.

Akibatnya, penumpukan asam urat akan membentuk endapan batu asam urat dalam

ginjal.Dalam memperlambat atau mencegah terbentuknya batu ginjal asam urat, minum sehari

tidak boleh kurang dari 2 ½ liter. Bahan makanan yang mengandung asam amino dengan ikatan

belerang/sulfur harus dibatasi. Untuk itu aturan mengkonsumsi makanan sumber protein hewani

dan nabati sama dengan pada diet gout, kecuali konsumsi telur cukup 1 butir sehari. Konsumsi

nasi sehari tidak boleh lebih dari 70 gram (1/2 gelas) roti paling banyak 4 potong (80 gram).

Untuk memenuhi kecukupan karbohidrat dan memberikan rasa kenyang akibat terbatasnya

konsumsi nasi atau roti, maka juga makanan pokok lain seperti kentang, ubi jalar, singkong,

aneka kue yang dibuat dari tepung maizena, hunkue, tapioka, atau agar-agar dengan tambahan

susu-susu.

Penderita wajib mengkonsumsi banyak sayuran dan buah-buahan segar agar dapat

membantu memberikan rasa kenyang. Sayuran yang tidak mengandung purin (selain asparagus,

kacang polong, buncis, kambang kol, bayam, jamur) harus dimakan paling sedikit 300 gram

sehari. Begitupun buah-buahan segar, disarankan lebih dari 300 gram sehari. Tentu saja diet

tersebut baru bisa dilaksanakan setelah memeriksakan diri dan diketahui pasti bahwa radang

5

Page 6: Hiperurisemia

sendi yang derita benar-benar karena tingginya asam urat dalam darah. Tidak semua sakit pada

persedian diakibatkan penumpukan asam urat.

Tujuan, Syarat dan Prinsip Diet

Asam urat adalah hasil metabolisme dari purin. Sedangkan purin adalah protein yang

termasuk dalam golongan nukleo protein. Peningkatan kadar asam urat yang berlebihan dalam

darah dapat menyebabkan penimbunan asam urat pada sendi-sendi tangan atau kaki.

Kadar asam urat dalam darah yang normal berkisar antara 2-5 mg persen. sedangkan pada

penderita gout berkisar 6-10 mg persen. Pada makanan normal sehari-hari umumnya kadar purin

dapat mencapai 600-1000 mg. Sementara pada penderita yang menjalani diet diharapkan kadar

purin dalam makanannya hanya berkisar 120-150 mg.

Purin yang terdapat dalam bahan pangan, terdapat dalam asam nukleat berupa

nukleoprotein. Ketika dikonsumsi, di dalam usus, asam nukleat ini akan dibebaskan dari

nukleoprotein oleh enzim pencernaan. Selanjutnya, asam nukleat dipecah lebih lanjut menjadi

purin dan pirimidin. Purin teroksidasi menjadi asam urat.

Jika pola makan tidak dirubah, kadar asam urat dalam darah yang berlebihan akan

menimbulkan menumpuknya kristal asam urat. Apabila kristal terbentuk dalam cairan sendi,

maka akan terjadi penyakit gout (asam urat). Lebih parah lagi jika penimbunan ini terjadi dalam

ginjal, tidak menutup kemungkinan akan menumpuk dan menjadi batu asam urat (batu ginjal).

Jadi, sangat jelas, diet adalah jalan yang utama.

Tujuan diet rendah purin:

a)      Mengurangi pembentukan asam urat dengan mengurangi bahan makanan tinggi purin

b)      Menurunkan berat badan

Syarat diet rendah purin:

a)      Mengkonsumi makanan rendah purin, yaitu 120-150 mg sehari

6

Page 7: Hiperurisemia

b)      Hidrat arang tinggi. Hidrat arang membantu pengeluaran asam urat

c)      Lemak sedang. Lemak cenderung menghambat pengeluaran asam urat

d)     Banyak cairan untuk membantu pengeluaran asam urat

Prinsip diet rendah purin:

a)      Diet penyakit gout dan hiperurisemia merupakan diet rendah purin dengan cara

menghindari atau membatasi jenis-jenis makanan yang tinggi purin (JASBUKET). Jumlah purin

yang dikonsumsi per hari pada diet ini adalah 120-150 mg, sementara asupan purin dalam diet

yang normal dapat mencapai 1000 mg per hari atau lebih. Senyawa urat dapat dihasilkan tubuh

dalam metabolisme purin dan diekskresikan keluar lewat ginjal.

b)      Karena asam urat lebih mudah larut dalam urine yang alkalis, diet rendah purin harus

mengandung lebih banyak hidrat arang dan lebih sedikit lemak dengan jumlah cairan yang

memadai untuk membantu pengeluaran kelebihan asam urat.

c)      Kandungan lemak yang tinggi dalam makanan akan menimbulkan asidosis (karena

pembentukan keton bodies yang terdiri dari asam asetoasetat, asam β-hidroksibutirat dan aseton)

yang membuat urine menjadi lebih asam sehingga menyulitkan ekskresi asam urat.

Panduan Nilai Gizi

Panduan nilai gizi yang diberikan pada pasien yang menderita penyakit batu ginjal jenis

asam urat dan gout adalah sebagai berikut:

1. Kalori : 1.848 kalori

2. Protein : 51 gram

3. Lemak : 32 gram

4. Karbohidrat : 338 gram

5. Kalsium : 0,3 gram

6. Besi : 15,9 gram

7. Vitamin A : 8.642 SI

7

Page 8: Hiperurisemia

8. Tiamin : 0,8 mg

9. Vitamin C : 170 mg

10. Purin : 50-200 mg

            Dengan komposisi diet ini diharapkan terjadi penurunan kadar asam urat dalam darah,

sehingga tujuan diet dapat tercapai.

Preskripsi Diet (Petunjuk)

1. Menghindari makanan yang kaya akan purin seperti jerohan, ekstrak daging, sardin,

jamur kering, asparagus, dan alkohol termasuk makanan hasil peragian seperti tape.

2. Mengonsumsi kacang-kacangan dan biji-bijian dalam jumlah wajar (moderat) mengingat

jenis tanaman yang akan bertunas dan tumbuh, banyak mengandung nukleotida purin.

3. Minum air mineral sebanyak 200 cc (satu gelas belimbing) setiap 2-3 jam pada siang hari

dan pada saat terbangun untuk buang air kecil pada malam hari.

4. Minum tablet natrium bikarbonat satu tablet/hari agar urine menjadi lebih alkalis dapat

dianjurkan untuk memudahkan ekskresi asam urat, khususnya pada penderita yang

menggunakan tablet alopurinol. Sari buah (khususnya buah yang tidak masam) dan

sayuran juga membuat urine lebih alkalis.

5. Meminum muniman tradisional seperti larutan kunyit dan temulawak yang mengandung

curcumin dapat mengurangi reaksi inflamasi pada sendi.

6. Melakukan diet rendah lemak, karena lemak cenderung menjadi penghambat pengeluaran

asam urat.

7. Selain diet rendah lemak, diperlukan pula diet rendah protein, karena kandungan protein

dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah. Anjuran asupan protein disarankan

pada penderita maksimal di kisaran 50-70 g/hari.

 Bagi penderita asam urat, pola diet yang harus diikuti adalah memberikan kalori sesuai

kebutuhan tubuh. Sedangkan karbohidrat sebaiknya dari kabohidrat komplek seperti nasi,

singkong, ubi dan roti. Hindari karbohidrat sederhana seperti gula, sirup atau permen. Fruktosa

dalam karbohidrat sederhana dapat meningkatkan kadar asam urat serum.

8

Page 9: Hiperurisemia

Penderita asam urat harus menjalani diet rendah protein karena protein dapat

meningkatkan asam urat, terutama protein hewani. Protein diberikan 50-70 g per hari. Sedangkan

sumber protein yang dianjurkan adalah sumber protein nabati dan protein yang berasal dari susu,

keju dan telur.

Sangat disarankan untuk membatasi konsumsi lemak. Lemak dapat menghambat ekskresi

asam urat melalui urin. Batasi makanan yang digoreng, penggunaan margarin, mentega dan

santan. Ambang batas lemak yang boleh dikonsumsi adalah 15 % dari total kalori/hari.

Dan juga disarankan untuk banyak minum air putih, minimal 2.5 liter/hari. Konsumsi

cairan yang tinggi dapat membantu mengeluarkan asam urat melalui urin. Sedangkan

alkohol,tape dan brem harus dijauhi. Bahan pangan mengandung alkohol ini dapat meningkatkan

asam laktat plasma, asam yang dapat menghambat pengeluaran asam urat dari dalam tubuh

melalui urin.

Makanan untuk diet asam urat menjadi tiga jenis, yaitu bahan makanan yang tinggi purin,

kandungan purin sedang dan rendah.

1. Tinggi Purin (150-800 mg/100 g bahan pangan)

Seperti:  hati, otak, jantung, paru-paru, jerohan, daging angsa, burung dara, telur ikan,

kaldu, sarden, alkohol, ragi dan makanan yang diawetkan. Purin tidak boleh disantap.

2. Sedang ( 50-150 mg/100 g bahan pangan)

Bahan pangan ini sebaiknya dibatasi 50 g/hari. Ikan tongkol, tenggiri, bawal, bandeng,

daging sapi, daging ayam, kerang, asparagus, kacang-kacangan, jamur, bayam, kembang

kol, buncis, kapri, tahu, tempe.

3. Rendah Purin (0-15 mg/100 g bahan pangan)

Sayuran segar selain yang disebutkan dalam kelompok, susu, keju, telur, padi-padian /

serealia, buah-buahan segar kecuali durian dan alpukat. Makanan yang sangat disarankan.

9

Page 10: Hiperurisemia

                     Contoh menu Diet Rendah Purin:

a)      Makan Pagi  (06.00 – 07.00)

-     Dadar telur  kentang (1 porsi)

-     Nasi

-     Kopi kedelai dengan susu rendah lemak

-     Pisang atau Jus buah

b)      Makan Tengah Hari (11.45 – 12.15)

-     Nasi

-     Pepes ikan

-     Tahu kukus

-     Urapan

-     Pepaya

c)      Makan Malam (18.00 – 18.30)

-     Nasi

-     Tempe bacem

-     Sayur asem

-     Pisang 

10

Page 11: Hiperurisemia

BAB III

PERENCANAAN DAN PEMILIHAN INTERVENSI

III.1. Perencanaan

III.1.1. Sasaran

Kegiatan penyuluhan diet rendah purin ini dilakukan pada lansia yang mengikuti

Posyandu di Desa Mendolo Lor.

III.1.2. Waktu Kegiatan

Kegiatan ini dilakukan saat Posyandu Lansia tanggal 5 September 2013.

III.1.3. Lokasi Kegiatan

Kegiatan penyuluhan diet rendah purin ini dilaksanakan di Posyandu lansia di Desa

Mendolo Lor.

III.2. Pemilihan Intervensi

Pemilihan intervensi adalah berupa pemberian materi diet rendah purin setelah

penimbangan berat badan dan pemeriksaan tekanan darah rutin. Setelah selesai pemberian materi

dilakukan tanya jawab.

11

Page 12: Hiperurisemia

BAB IV

PELAKSANAAN DAN INTERVENSI

Materi yang diberikan adalah tentang hiperurisemia, arthritis gout serta diet rendah purin.

Materi yang diberikan :

Pengertian

Asam urat merupakan hasil metabolisme protein dari makanan yang masuk, dan bila

kadarnya terlalu tinggi dapat menyebabkan terbentuknya kristal asam urat. Kristal-kristal ini

biasanya mengumpul pada sendi-sendi (kaki, lutut, siku, atau tangan) sehingga mengakibatkan

radang sendi akut (arthritis gout).

Penyebab

1. Menurunnya kemampuan tubuh membuang asam urat melalui urin/air kencing

2. Mengkonsumsi makanan yang mengandung zat-zat purin tinggi, seperti jeroan daging,

ikan laut tertentu seperti salmon dan sardin, kerang, tape, kacang-kacangan, emping

3. Stres, kegemukan, minuman beralkohol.

Tanda dan Gejala

1. Timbul benjolan pada sendi yang terkena, terlihat bengkak, kemerahan, terasa panas dan

nyeri.

2. Rasa nyeri di sendi terutama di malam hari atau pagi hari ketika bangun tidur.

3. Kesemutan, pegal-pegal pada sendi, leher, punggung.

4. Persendian terasa kaku, ngilu terutama kalau kena dingin

Pengobatan

1. Apabila kadarnya sedikit di atas normal cukup dengan diet asam urat

2. Kadarnya cukup tinggi perlu pemberian obat-obatan, seperti alupurinol, NSAIDS.

Pencegahan

Menghindari makanan yang banyak mengandung purin, seperti jeroan daging, ikan laut

seperti salmon dan sardin, kerang, tape, kacang-kacangan, emping.

12

Page 13: Hiperurisemia

Banyak minum air putih untuk mengurangi pengendapan asam urat di dalam darah. Minimal

minum air 2-3 liter/hari

Menghindari garam karena garam dapat menahan air dalam tubuh

Kurangi makanan yang berkalori seperti daging, jeroan, anggur, minuman keras.

Olah raga yang teratur dan relaksasi

Diet Rendah Purin

Purin merupakan protein termasuk mikro protein dan hasil akhir pemecahan purin adalah

asam urat.

1. Tujuan Diet Rendah Purin

- Mengurangi kadar asam urat

- Memperlancar pengeluaran asam urat

- Memperoleh berat badan normal

2. Perbedaan diet asam urat dengan makanan biasa

- Rendah purin yaitu 120-150 mg. Makanan sehari-hari dapat mencapai 600-

1000mg

- Hidrat arang tinggi, untuk membantu pengeluaran asam urat.

- Lemak dibatasi, karena cenderung menghambat pengeluaran asam urat.

- Banyak minum untuk membantu pengeluaran asam urat

3. Makanan yang tidak diperbolehkan

- Sumber protein hewani

- Sarden, kerang, jantung, hati, usus, limpa, paru paru, otak, ekstrak daging,

bebek , angsa , burung.

- Minuman : Alkohol

- Bumbu : Ragi

4. Makanan yang dibatasi

- Sumber protein hewani

Daging, ayam, tongkol, tengiri, bawal, bandeng, udang (paling banyak 50 gr/hari).

13

Page 14: Hiperurisemia

- Sumber protein nabati :

Kacang kacang kering (kacang hijau, kedelai, kacang merah, kacang tanah,

kacang tolo, koro, kacang kapri dll) (paling banyak 25 gr /hari)

Tahu, tempe, oncom (Paling banyak 50 gr/hari)

Sayuran : Asparagus , kacang polong , kacang buncis, kembang kool, bayam,

jamur (paling banyak 50 gr/hari)

14

Page 15: Hiperurisemia

DAFTAR PUSTAKA

1. PAPDI, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, 2009, Interna Publishing: Jakarta

2. Hatono, Andry. Dr, 2004, Terapi Gizi dan Diet Rumah Sakit, EGC.

15

Page 16: Hiperurisemia

LAPORAN PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT

DIET RENDAH PURIN

Oleh:

dr. Rr. Ratih Pradipta Sari

Pendamping

dr. Soediro

UPT Puskesmas Punung

Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan

2013

16