house of sampoerna - digilib.its.ac.id · house of sampoerna nama objek : museum house of sampoerna...

23
House Of Sampoerna Nama Objek : Museum House Of Sampoerna Lokasi : Jalan Taman Sampoerna 6,Surabaya Kepemilikan : Sampoerna Filosofi logo: Bentuk logo berawal dari kepercayaan pemilik pbahwa angka 9 dapat membawa keberuntungan sehingga pada logo terdapat 9 Bintang Emas STUDI PEMBANDING

Upload: voliem

Post on 29-Jul-2018

299 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

House Of Sampoerna

Nama Objek :Museum House Of Sampoerna

Lokasi :Jalan Taman Sampoerna 6,Surabaya

Kepemilikan :Sampoerna

Filosofi logo:Bentuk logo berawal dari kepercayaan pemilik pbahwa

angka 9 dapat membawa keberuntungan sehingga padalogo terdapat 9 Bintang Emas

STUDI PEMBANDING

AREA DEPANPada area ini benda pamer berupa benda 3 dimensi yangmemarkan cikal bikal rokok sampoerna dan asal mula kinerjapendirinya. Ruang terlihat seperti kembali pada era dimanaSampoerna dimulai, bau tembakau dengan suasana tempodulu membuat pengunjung benar –benar terbawa suasana

AREA TENGAHPada area ini benda pamer 2 dimensi berupa foto ataupungambar yang berkaitan dengan Sejarah Sampoerna Suasanaruang terlihat datar karena ruang didominasi oleh foto danlampu spot light dengan minimnya elemen pendukung

AREA BELAKANGPada area ini benda pamer berupa benda 3 dimensi yangmemarkan prestasi sampoerna dan metamorfosiskemasannya dari tahun ke tahun Suasana ruang sama denganarea depan, antara benda pamer dan kondisi bangunansaling mengisi

STUDI PEMBANDING

ARSITEKTURALBerdasarkan hasil analisa, bentuk arsitektural MuseumHouse of Sampoerna mengadaptasi bangunan Greek Yunanidengan sentuhan kolonial pada bagian finisihing.1. Kaca Patri pada Jendela2. Pilar Pada Arsitektural

ANALISA PEMBANDINGMUSEUM LA GALIGO MAKASSAR

KELEBIHAN• Sirkulasi lebih baik dari Museum Kota

Makassar• Terdapat fasilitas information display

pada area eksebisi depan.• Pemakaian lighting pada display lebih

baik dan lebih menarik.• Penataan display lebih menarik

STUDI PEMBANDING

Museum la Galigo terletak di kompleks Fort Rotterdam, Makassar. Museum ini memakai saah satu bangunan peninggalan belanda di dalam Fort Rotterdam. Berbeda dengan Museum Kota Makassar, museum ini merupakan museum nasional, dimana koleksinya merupakan benda – benda peninggalan yang diperoleh dari seluruh pelosok nusantara.

Museum ini bergaya kolonial, hal ini dapat dilihat dari ukuran jendela dan pintu yang besar, serta Lucarn pada atap.

Pendahuluan

Tahap DesainOutput Desain

Pengem-

banganDesain

EV ALUASI

PENGUMPULAN DATA:Data Primer• Survey lapangan• Interview• Kuisioner• ObservasiData Sekunder• Literatur• Media buku &

Majalah• Website • Regulasi

Sketsa

START I D E AWAL

Identifikasi Judul

KonsepDesain

DesainAwal

(Preliminary Design)

Latarbelakang

•Kajian Pustaka•Studi Aktifitas•KebutuhanPengguna

•StudiPembanding

•Kebutuhan & Hubungan

•Ruang

StudiAnalisa

•Riset Desain•Gambarkerja

•Perspektif3d Visual

•List of Material

•RAB•AnimasiVideo Visual Interior

Final Desain

SUBJEK & OBJEK DESAIN•Definisi Judul•IdentifikasiJudul

•Tujuan•BatasanMasalah

•RumusanMasalah

AlternatifDesain

Brainstorming

METODE DESAIN

METODOLOGI DESAIN

SCOPE AREA

STUDI ANALISA YANG DILAKUKAN MELIPUTI

• Site plan dan eksisting bangunan• Sejarah dan latar belakang museum• Koleksi atau benda-benda yang akan dipamerkan• Karakteristik dan kebutuhan ruang sebuah museum• Langgam budaya kolonial dan toraja• Studi komparatif ke museum yang dapat dijadikan acuan atau

pembanding dalam mendesain• Teknologi interaktif yang dapat diaplikasikan pada museum

PENGEMBANGAN DESAIN

• Area desain meliputi seluruh ruang di lantai dasar Museum Kota Makassar, dan terfokus pada 3 area terpilih

• Pengaturan sirkulasi dan sequence antar ruang• Aplikasi ornamen dan bentukan Toraja yang sesuai dengan

eksisting yang bergaya kolonial• Aplikasi teknologi interaktif yang dibalut dengan analogi

bentukan etnik toraja• Penataan lighting yang sesuai dengan standar suatu museum.

STUDI ANALISA

METODE PENGUMPULAN DATA

WawancaraDilakukan dengan pihak – pihak terkait yang sekiranyameberi masukan untuk melengkapi data yang telahtersedia. Wawancara ini dilakukan terhadap 2 pihak terkaityaitu pengelola museum dan pengguna / pengunjungmuseum.

ObservasiObservasi secara langsung ke lapangan atau objekpenelitian, untuk mendapatkan data yang valid. Observasiyang dilakukan terbagi 2 yaitu observasi terhadap Objekpenelitian dan terhadap objek pembanding.

Studi LiteraturStudi literatur ini memakai data - data yang telah ada sebelumnya, dan berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Contohnya : • studi literatur mengenai sequence dan sirkulasi ruang.• Studi literatur tentang style etnik toraja yang akan

diaplikasikan

KONSEP LAYOUT

Area Desain yaitu lantai dasar dari Museum kota Makassar, yang memiliki luas 770m2.

Masalah:• Sequence dan Sirkulasi yang tidak terdesain dengan baik

• Letak Toilet yang tidak terjangkau• Luasan ruang yang tidak dapat menampung seluruh

koleksi

Konsep layout:Area eksebisi akan dibagi menjadi 2 bagian,

yaitu :•Area eksebisi permanen, yang menampung

koleksi berdasarkan alur cerita yang ditawarkan.•Area eksebisi temporer, yang menampilkan koleksi berbeda secara berkala. Selain untuk menampilkan koleksi museum, area ini dapat

juga dipakai sebagai area untuk kegiatan/acara yang diadakan oleh pihak luar museum.

Elemen interior yang mengganggu sequence dan sirkulasi antar ruangan akan diubah sesuai

dengan konsep sirkulasi.

KONSEP DESAIN

KONSEP STORYLINE

Area eksebisi tetap yang berada di sisi kiri bangunan, akan dirancang dengan suatu storyline atau alur cerita. Alur cerita inidimaksudkan agar sequence atau hubungan antar ruang dalam museum lebih teratur, dan tidak membuat pengunjungmuseum menjadi bingung.

SEJARAH KERAJAAN GOWA-TALLO MAKASSAR JAMAN PERANG MAKASSAR DE GEMENTEE

Di area ini, pengunjung akan diajak untukmengenal kerajaan yang akan menjadicikal bakal kota makassar, yaitu kerajaanGowa-Tallo. Benda yang akan dipamerkanadalah koleksi yang berkaitan dengansejarah Gowa-Tallo.

Setelah mengenal sejarah kerajaan Gowa-Tallo, pengunjung diajak untuk menjelajahimasa peperangan di makassar, yang terjadisekitar tahun 1660. Koleksi yang akanditampilkan yaitu koleksi peperangan antarakerajaan Gowa-Tallo dan VOC, sepertimeriam dan alat perang lainnya. Selain ituakan ditampilkan film berdurasi pendek yangmenceritakan tentang perjuangan kerajaanGowa-Tallo melawan VOC.

Setelah peperangan, Makassar menjadikota madya atau gementee VOC. Ketetapanini tertulis di naskah perjanjian bungayayang akan ditampilkan di area ini. Selain itu,koleksi yang dipmerkan mencakup benda-benda peninggalan VOC di makassar,seperti medallion, mata uang dll.

KONSEP SIRKULASI

SIRKULASI RADIALSirkulasi radial memberikan keleluasaanpengunjung untuk memilih ruangan manayang terlebih dahulu didatangi. Polasirkulasi ini cocok diterapkan pada lobbymuseum, dimana pengunjung dapatmeilih untuk masuk ke area eksebisi ataumenuju souvenir shop dan cafe

SIRKULASI LINEARDalam area eksebisi permanen museum ini, ruangan-ruanganakan diatur berdasarkan timeline mengikuti waktu terjadinyasuatu peristiwa penting, sehingga ada alur cerita yang dapatdipahami oleh pengunjung. Dari sejarah awal kerajaan Gowa-Tallo, menuju zaman peperangan, hingga ke perjanjian damaiantara pihak kerajaan dan pihak VOC.

Untuk mendukung suatu alur cerita atau timeline tersebut,maka akan diterapkan sirkulasi linear yang menggiringpengunjung untuk melewati ruang per ruang secaraberkelanjutan.

Display In CaseKoleksi yang termasuk dalam kategori display in case akanditampilkan melalui lemari display. Koleksi ini berupamata uang kuno, naskah kuno, dan koleksi yang sensitif,dan memerlukan treatment tertentu. Sehinggapengunjung tidak dapat menyentuhnya.

KONSEP DISPLAY

Display In WallKoleksi yang akan ditampilkan dalam kategori display inwall yaitu foto, serta lukisan – lukisan tentang makassarjaman dahulu.

DioramaDiorama yang memiliki ukuran lumayan besar akanditempatkan di ruang makassar jaman perang, dimanadisplay akan berada di bawah jembatan kaca yangdikonsepkan.

Information DisplayInformation display akan melengkapi tiap koleksi yangditampilkan. Pada beberapa area, interactive informationdisplay akan diaplikasiakan agar penyerapan informasiyang dibutuhkan pengunjung dapat lebih efektif

KONSEP PENGHAWAANUntuk menjaga kelembaban koleksi museum yangrentan, maka diperlukan adanya penghawaanbuatan. Penghawaan buatan yang akan diterapkanpada museum ini yaitu penghawaandari AirConditioner (AC) tipe split.

Ac tipe split dipilih berdasarkan pertimbangansebagai berikut :•Efisiensi, luasan ruang museum tergolong sempit,

yaitu lebar area pamer yang hanya 5m•Bangunan museum kota Makassar, merupakan

cagar budaya, sehingga jika memakai AC tipesentral dikhawatirkan akan merusak bagian daribangunan.

Pada pintu-pintu yang berbatasan dengan areaoutdoor akan diaplikasikan air-curtain, sehinggahawa panas dari luar tidak masuk ke dalammuseum

KONSEP LIGHTINGLighting yang akan diaplikasikanpada museum terbagi atas 3 jenis,yaitu :

Spotlight, atau lampu sorot.Berfungsi sebagai penerangankoleksi yang dipamerkan. Sudutiluminasi yang sempit, membuatkesan dramatis pada objek yangdisinari.

Decorative light, lampu yangberfungsi sebagai elemenestetika ini akan diaplikasikanpada dinding hall

Task lighting akan digunakanuntuk penerangan suatu areadalam museum

KONSEP PENGHAWAAN & LIGHTING

KONSEP DINDING

AREA HALLPada area ini, dinding eksisting akan tetap dipertahankan.Treatment perawatan yang dilakukan yaitu denganmengecat ulang dinding sesuai dengan konsep warna.Selain itu, akan diaplikasikan panel dinding denganornamen – ornamen khas Toraja.

AREA EKSEBISI PERMANEN & TEMPORERKoleksi – koleksi memiliki tingkat sensitivitas yang tinggiterhadap cahaya UV. Cahaya UV yang dihasilkan olehsinar matahari akan di blok oleh dinding praktis yangakan diaplikasikan pada area eksebisi permanan. Padakolom – kolom akan diberi secondary skin berupa panelkayu dengan beberapa ornamen toraja untukmenguatkan kesan Toraja dlaam ruang.

KONSEP CEILING

AREA HALLPada area ini, ceiling ekspos yang memilikiornamen-ornamen kolonial akan tetapdipertahankan sebagaimana aslinya. Candelieratau lampu gantung yang menjadi elemenestetika ruangan ini akan tetap dipertahankansebagaimana ceilingnya.

AREA EKSEBISI TEMPORERArea eksebisi yang membutuhkan treatmentlighting khusus akan di topang oleh down-ceilingdengan dekorasi Toraja untuk menguatkan nuansaToraja pada ruangan. Pada down ceiling ini akanditempatkan spot light, task light, dan beberapalampu yang berfungsi dekoratif.

AREA EKSEBISI PERMANENArea eksebisi permanen memiliki suasana ruangberbeda – beda, sesuai dengan storyline yangdiangkat. Oleh karena itu, ceiling yang akandiaplikasikan akan mengikuti konsep ruang.

KONSEP LANTAI

AREA EKSEBISI PERMANEN DAN TEMPORERPada area ini elevasi lantai akan dinaikkan hingga mencapailebih dari setengah meter. Hal ini dilakukan untuk menjagakelembaban koleksi dari air tanah yang masuk ataumenguap dari tanah. Material yang akan dipakai yaitu raisedfloor finishing karpet warna merah maroon motif Toraja.

Pada area eksebisi permanen, tepatnya pada ruangmakassar jaman perang, akan diaplikasikan konsepjembatan kaca. Konsep lantai ini dimaksudkan agarpengunjung dapat melihat diorama yang diaplikasiakandibawah lantai kaca.

AREA HALLMaterial lantai yang telah kusam padaarea hall akan digantikan oleh materialkeramik baru, dengan aplikasi keramikberpola pada tengah hall sebagaiaksentuasi ruangan.

KONSEP FURNITURDAN ELEMEN ESTETIS

KONSEP FURNITUREPada furniture akan diterapkan transformasidari bentukan-bentukan khas Toraja. Untukmenambah kesan Toraja, ukiran khas torajaakan diaplikasikan pada furniture. Materialyang diaplikasikan yaitu material natural yaitukayu, dan dipadukan dengan material moderenseperti kaca dan stainless.

KONSEP ELEMEN ESTETISAplikasi elemen estetis pada ruanganbertujuan agar suasana ruangan tidakterkesan monoton. Elemen estetis yang akanditerapkan berupa lampu dekoratif danornamen – ornamen pada dinding yangmenadopsi dari bentukan dan ukiran khasToraja.

Diagram 4.2.4Diagram Konsep Warna

Untuk warna primer, dipilih warna pastelyang juga warna khas kolonial untukditerapkan pada elemen interior sepertilantai, dinding, dan plafond.

Warna sekunder yang akan diterapkanpada furniture adalah warna yangselaras dengan elemen interior. Karenaitu dipilihlah warna kuning pastel sepertipada diagram diatas sebagai warnasekunder. Aplkasi warna pada furnitureini hanya diterapkan pada furniture yangakan diganti, bukan pada furnitureeksisting yang merupakan peninggalan

Sedangkan untuk warna aksentuasi,dipilih warna yang agak mencolok dankontras yaitu warna merah dari warnakhas toraja dan juga warna khasmakassar. Warna aksentuasi ini akandiaplikasikan pada elemen – elemenestetika yang cocok menjadi aksendalam suatu ruang

KONSEP WARNA

LAYOUT KESELURUHAN & POTONGAN

LAYOUT KESELURUHAN

POTONGAN A - A’

POTONGAN B-B’

DENAH DAN POTONGAN RUANG TERPILIH 1

DENAH RUANG TERPILIH 1

POTONGAN C-C’

POTONGAN D-D’

DENAH DAN POTONGAN RUANG TERPILIH 2

DENAH RUANG TERPILIH 2

POTONGAN E-E’

POTONGAN F-F’

DENAH RUANG TERPILIH 3

POTONGAN G-G’

POTONGAN H-H’

DENAH DAN POTONGAN RUANG TERPILIH 3

FINAL DESIGN RUANG TERPILIH 1

LOBBY / MAIN HALL

AREA EKSEBISI PERMANEN

FINAL DESIGN RUANG TERPILIH 3

AREA EKSEBISI TEMPORER

RUANG BACA MUSEUM