hub faktor internal dg partispasi ibu hamil dlm mengikuti senam hamil
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kehamilan adalah suatu hal yang sangat istimewa bagi seorang wanita dan
merupakan masa yang paling membahagiakan. Tetapi masa kehamilan merupakan
masa yang rawan, karena pada masa ini banyak sekali perubahan yang terjadi.
Perubahan itu meliputi perubahan fisik dan perubahan psikologis. Perubahan fisik
misalnya keadaan perut yang semakin membesar, payudara yang membesar dan
menegang. Sedangkan perubahan psikologis misalnya rasa cemas dan takut
menghadapi persalinan dan cemas akan kondisi bayi dalam kandungan
(Conectique, 2007).
Perubahan yang terjadi pada ibu selama masa kehamilan dapat berlangsung
secara fisiologis. Perubahan yang terjadi pada masa kehamilan tersebut mungkin
dapat menjadi penyulit selama masa kehamilan maupun masa persalinan. Penyulit
selama masa kehamilan misalnya nyeri punggung, nyeri pinggang, nyeri panggul,
serta sesak nafas. Sedangkan berdasarkan hasil AMP (Audit Maternal dan
Perinatal) di RSUD Jombang yang merupakan salah satu rumah sakit rujukan,
selama periode Januari sampai Desember 1994 mendapatkan bahwa penyulit ibu
selama persalinan paling banyak adalah karena partus lama (16%) yang dipengaruhi
oleh faktor tenaga/power, jalan lahir dan janin. Selain partus lama, terdapat juga
partus kasep (11%), preeklampsia dan eklampsia (6,4%). Sedangkan penyulit bayi
terbanyak adalah asfiksia neonatorum, yaitu 57,7% (Supriatmadja, 2005).
Adanya penyulit selama masa kehamilan dan selama masa persalinan serta
penyulit pada bayi dapat meningkatkan angka kematian ibu dan angka kematian
bayi. Karena ternyata angka kematian maternal dan perinatal yang merupakan
indikator keberhasilan pelayanan kesehatan, khususnya pelayanan kebidanan dan
perinatal, di Indonesia masih cukup tinggi. Indonesia menempati urutan kedua
tertinggi di dunia setelah Bangladesh dalam kasus kematian ibu saat melahirkan.
Dan untuk kawasan Asia Tenggara, kita masih berada pada urutan pertama. Pada
2004 angka kematian ibu di Indonesia mencapai 307 orang per 100.000 kelahiran
atau sekitar 15.700 wanita hamil dan melahirkan meninggal dunia per tahunnya
(Saptandari, 2007). Sedangkan menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten
Malang, angka kematian ibu melahirkan di Kabupaten Malang terus meningkat.
Pada 2004 ibu meninggal saat melahirkan berjumlah 19 orang. Jumlah ini meningkat
menjadi 34 orang pada 2005. Adapun pada Januari hingga Mei 2006 angka
kematian sudah mencapai 13 orang (Fauzi, 2006). Menurut Survei Demografi
kesehatan Indonesia (SDKI), angka kematian bayi pada 2002-2003 adalah 35 per
1000 kelahiran hidup. Oleh karena itu penting dianjurkan pada ibu hamil untuk
memeriksakan dirinya secara rutin dan teratur melalui perawatan selama masa
kehamilan (antenatal care) (Conectique, 2007).
Perawatan selama masa kehamilan (antenatal care) merupakan
pemeriksaan kehamilan yang bertujuan untuk memeriksa keadaan ibu hamil dan
janin secara berkala yang diikuti dengan upaya koreksi terhadap penyimpangan
yang ditemukan. Dengan pemeriksaan yang teratur ibu dapat memperoleh
kebutuhan yang sesuai untuk diri dan janinnya, juga mendapatkan penanganan
segera bila terdapat komplikasi kehamilan dan kemungkinan penyulit saat persalinan
(Conectique, 2007). Salah satu bentuk perawatan antenatal adalah senam hamil
(Viscera, 2005).
Senam hamil merupakan salah satu kegiatan dalam pelayanan selama
kehamilan (antenatal care). Senam hamil akan memberikan suatu hasil produk
kehamilan atau outcome persalinan yang lebih baik, karena mampu
memanipulasi/mengendalikan faktor penyebab persalinan yang memanjang/lama
yakni dengan meningkatkan tenaga/power ibu saat persalinan. Kegunaan senam
hamil di dalam antenatal care dilaporkan akan menaikkan dan mengurangi
terjadinya berat badan bayi lahir rendah, mengurangi terjadinya persalinan prematur.
Secara keseluruhan senam hamil akan berdampak sebagai suatu kenaikan
kesehatan wanita hamil itu sendiri menjadi lebih baik (Viscera, 1995).
Senam hamil terbukti dapat membantu dalam perubahaan metabolisme
tubuh selama kehamilan. Keuntungannya adalah meningginya konsumsi oksigen
untuk tubuh, aliran darah jantung, stroke volume dan curah jantung. Perubahan-
perubahan peranan jantung atau kardiovaskuler selama kehamilan dengan
melakukan senam hamil akan membantu fungsi jantung sehingga para ibu hamil
akan merasa lebih sehat dan tidak merasa sesak nafas. Pada wanita-wanita hamil
yang melakukan senam hamil secara teratur dilaporkan memberikan keuntungan
persalinannya masa aktifnya (kala II) menjadi lebih pendek, mengurangi insiden
operasi sectio caesaria, mengurangi pengeluaran mekonium di dalam cairan amnion
dan mengurangi terjadinya gawat janin pada waktu persalinan (Viscera, 1995).
Dari penelitian yang dilakukan Fakultas Kedokteran Universitas Negeri
Sebelas Maret sejak tahun 2000, terhadap 68 ibu hamil, senam hamil ini terbukti
memberikan kontribusi yang besar untuk melancarkan proses persalinan. Terutama
untuk mengurangi perasaan stres dan nyeri saat melahirkan. Jadi diperlukan sebuah
metode yang murah, mudah dilakukan, dan mengandung unsur pendidikan, serta
dapat dilakukan oleh masyarakat. Salah satunya adalah dengan senam hamil.
Tetapi, senam hamil yang kita terapkan, bukan senam yang berorientasi sebatas
pada kebugaran tubuh semata. Melainkan untuk memperkuat otot, melenturkan
persendian. Dan utamanya melatih konsentrasi agar bisa mengalihkan pikiran
sehingga bisa melupakan rasa sakit saat melahirkan. Serta menguatkan napas
(Mulyata, 2000).
Dalam perkembangannya, senam hamil banyak menimbulkan kontroversi.
Sampai saat ini masih banyak opini di masyarakat bahwa senam hamil dapat
mencederai janin dan khawatir akan kondisi kandungannya memburuk ketika senam
hamil dilakukan (Adiyono, 2002).
Menurut studi pendahuluan yang dilakukan oleh Suhita, 2004 di wilayah
Puskesmas Rampal Celaket Malang didapat hasil bahwa pada tahun 2003 ada 469
ibu hamil yang datang ke poli hamil. Dari jumlah tersebut yang memenuhi kriteria
untuk mengikuti senam hamil sebanyak 342 orang. Dari 342 orang tersebut hanya
11,1 % ibu hamil yang mengikuti senam hamil. Dalam penelitiannya Suhita
menemukan faktor biaya menjadi hambatan terbesar.
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti di Rumah Sakit
Bersalin Mutiara Bunda Malang tercatat bahwa selama bulan Oktober 2007 ada 72
ibu hamil yang datang untuk kontrol ke poli hamil dan kondisinya memenuhi kriteria
untuk mengikuti senam hamil. Namun dari jumlah tersebut hanya 17 ibu hamil yang
ikut serta dalam senam hamil.
Maka berdasarkan fenomena yang ada diatas, peneliti tertarik untuk
mengetahui lebih lanjut mengenai bagaimana hubungan faktor internal dengan
peran serta ibu hamil dalam mengikuti senam hamil di Rumah Sakit Bersalin Mutiara
Bunda Malang.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dirumuskan permasalahan yaitu:
apakah ada hubungan faktor internal dengan peran serta ibu hamil dalam mengikuti
senam hamil di Rumah Sakit Bersalin Mutiara Bunda Malang?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Mengetahui hubungan faktor internal dengan peran serta ibu hamil dalam
mengikuti senam hamil di Rumah Sakit Bersalin Mutiara Bunda Malang
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi pengetahuan ibu hamil yang mengikuti senam hamil dan
ibu hamil yang tidak mengikuti senam hamil.
2. Mengidentifikasi sikap ibu hamil yang mengikuti senam hamil dan ibu
hamil yang tidak mengikuti senam hamil.
3. Mengidentifikasi motivasi ibu hamil yang mengikuti senam hamil dan ibu
hamil yang tidak mengikuti senam hamil.
4. Mengetahui hubungan pengetahuan dengan peran serta ibu hamil dalam
mengikuti senam hamil
5. Mengetahui hubungan sikap dengan peran serta ibu hamil dalam
mengikuti senam hamil
6. Mengetahui hubungan motivasi dengan peran serta ibu hamil dalam
mengikuti senam hamil
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Teoritis
Menambah khasanah ilmu keperawatan, khususnya keperawatan maternitas,
yaitu mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi peran serta ibu hamil
dalam mengikuti senam hamil. Diharapkan nantinya, sebagai perawat kita
dapat berperan aktif dalam upaya meningkatkan peran serta ibu hamil dalam
mengikuti senam hamil.
1.4.2 Manfaat Praktis
Diharapkan kepada petugas kesehatan khususnya dalam hal ini perawat
mengoptimalkan pemberian informasi tentang senam hamil kepada ibu hamil
untuk meningkatkan peran serta ibu hamil dalam mengikuti senam hamil.
Peran Serta Ibu Hamil Dalam Mengikuti Senam Hamil
Faktor Eksternal Lingkungan sosial
FasilitasBudaya
Dengan senam hamil diharapakan dapat membantu memperlancar proses
persalinan
Faktor InternalEmosi
IntelejensiKeyakinan
PengetahuanSikapMotivasi
BAB III
KERANGKA KONSEP
3.1 Kerangka Konsep
Keterangan :
: variabel yang diteliti
: variabel yang tidak diteliti
3.2 Hipotesis
Mayor
Ada hubungan faktor intenal dengan peran serta ibu hamil dalam
mengikuti senam hamil
Minor
1) Ada hubungan pengetahuan dengan peran serta ibu hamil dalam
mengikuti senam hamil
2) Ada hubungan sikap dengan peran serta ibu hamil dalam mengikuti
senam hamil
3) Ada hubungan motivasi dengan peran serta ibu hamil dalam
mengikuti senam hamil
BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1 Desain Penelitian
Penelitian observasional ini menggunakan rancangan penelitian analisis
deskriptif dengan menggunakan pendekatan cross-sectional yaitu mempelajari
dinamika korelasi antara variabel independen (faktor resiko) dengan variabel
dependen (efek). Artinya variabel independent (faktor internal) dan variabel
dependen (peran serta ibu hamil dalam mengikuti senam hamil) diobservasi dan
diukur dalam satu kali pengamatan.
4.2 Populasi dan Sampel
4.2.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil yang datang atau
kontrol ke poli hamil Rumah Sakit Bersalin Mutiara Bunda Malang pada bulan April
2008.
4.2.2 Sampel
Tehnik pengambilan sampel dilakukan dengan tehnik purposive sampling,
yaitu tehnik penentuan sampel berdasarkan tujuan-tujuan dan maksud tertentu
(purpose) Marzuki (2003). Dalam hal ini pengambilan sampel berdasarkan pada
kriteria inklusi.
Tehnik sampel yang digunakan yaitu peneliti mengambil ibu hamil yang
datang atau kontrol ke Rumah Sakit Bersalin Mutiara Bunda Malang pada bulan
April 2008. Adapun ibu hamil yang dipilih adalah yang memenuhi kriteria inklusi yaitu
:
1. Ibu hamil dengan usia kehamilan di atas 3 bulan (± 22 minggu)
2. Ibu hamil yang mendapat informasi senam hamil yang diberikan oleh petugas
kesehatan
3. Ibu hamil telah diperiksa oleh dokter atau bidan dan dinyatakan tidak memiliki
kontraindikasi untuk senam hamil
4. Ibu hamil yang bisa membaca, menulis dan bersedia menjadi responden karena
instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner
Sampel penelitian ini terbagi dalam 2 kelompok:
1. Kelompok pertama yaitu ibu hamil yang memenuhi kriteria inklusi diatas yang
ikut serta dalam program senam hamil
2. Kelompok kedua yaitu ibu hamil yang memenuhi kriteria inklusi diatas yang tidak
ikut serta dalam program senam hamil
Hal tersebut bertujuan untuk mengetahui faktor internal yang ada pada kedua
kelompok. Dalam penelitian ini, penentuan ukuran sampel dari populasi ditetapkan
yaitu untuk studi kausal, pengambilan sampelnya minimal 30 subjek/responden
(Kuncoro, 2003).
4.3 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di RSB Mutiara Bunda Malang pada bulan April 2008.
4.4 Instrumen Penelitian
Untuk mengukur tingkat pengetahuan, penelitian ini menggunakan instrumen
kuesioner dengan bentuk pertanyaan tertutup, yaitu pertanyaan yang mengharapkan
responden untuk memilih salah satu jawaban dari 3 alternatif jawaban dari 10
pertanyaan yang telah disediakan. Untuk jawaban benar diberi skor 1, untuk
jawaban salah diberi skor 0.
Untuk mengukur sikap dan motivasi menggunakan skala Likert yaitu metode
perskalaan pernyataan sikap dan motivasi yang menggunakan distribusi respon
sebagai dasar penentuan nilai skalanya, dimana responden akan diminta untuk
menyatakan kesetujuan atau ketidaksetujuan terhadap 10 pernyataan dalam 5
macam kategori jawaban, yaitu Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak Setuju (TS), Ragu-
ragu (RR), Setuju (S), Sangat Setuju (SS). Untuk pertanyaan positif skornya: STS: 0,
TS: 1, RR: 2, S: 3, SS: 4. untuk pertanyaan negatif skornya: STS: 4, TS: 3, RR: 2, S:
1, SS: 0.
4.5 Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah objek penelitian, atau yang menjadi titik perhatian
suatu penelitian (Arikunto, 2002).
Variabel dependen : peran serta ibu hamil
Variabel independen : faktor internal
Subvariabel independen : (1) pengetahuan (2) sikap (3) motivasi
Variabel Sub Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Skoring dan Kategori Skala Ukur
Independen
Faktor
Internal
Pengetahuan
Sikap
Faktor Internal : karakteristik
responden yang bersangkutan,
yang bersifat given atau bawaan,
misalnya : pengetahuan, sikap dan
motivasi.
Pengetahuan : segala sesuatu
yang diketahui responden
tentang senam hamil, meliputi
definisi, manfaat, tujuan, syarat,
kontraindikasi, waktu
pelaksanaan dan gerakan dasar
senam hamil.
Sikap : penilaian ibu hamil
terhadap senam hamil yang
diukur berdasarkan tingkatan
sikap (menerima, merespon,
menghargai, bertanggung
jawab)
Motivasi : dorongan / keinginan
dari dalam diri ibu hamil untuk
Kuesioner
Skala Likert
Pertanyaan terdiri dari 10 soal, jika
jawaban benar diberi skor 1 dan jika salah
diberi skor 0. Skor maksimum: 10, skor
minimum: 0. Selanjutnya dijumlah skor
yang didapat dibagi skor maksimum
dikalikan 100%, lalu dikategorikan
berdasarkan mean (X) sebagai cut off
pointnya. Jika hasilnya ≥ X, maka
pengetahuan baik dan jika hasilnya < X,
maka pengetahuan kurang baik
Pernyataan terdiri dari 10 soal dan
diberi skor Pernyataan Positif: Sangat
Setuju (SS): 4, Setuju (S): 3, Ragu-
ragu (RR): 2, Tidak Setuju (TS): 1,
Sangat Tidak Setuju (STS): 0.
Pernyataan Negatif: SS: 0, S: 1, RR: 2,
TS: 3, STS: 4. Skor maksimum: 10, skor
minimum: 0. Selanjutnya skor individual
dijumlah dibandingkan dengan skor
maksimal dikalikan 100% dikategorikan
berdasarkan mean (X) sebagai cut off
pointnya. Jika hasilnya ≥ X, maka sikap
baik dan jika hasilnya < X, maka sikap
kurang baik. Pernyataan terdiri dari 10
soal dan diberi skor Pernyataan Positif:
Sangat Setuju (SS): 4, Setuju (S): 3,
Ragu-ragu (RR): 2, Tidak Setuju (TS): 1,
Nominal
Nominal
4.7 Uji Validitas dan Reliabilitas
Untuk mengetahui keabsahan instrument yang digunakan dalam penelitian ini
dilakukan uji validitas. Sebelumnya peneliti telah membuat pertanyaan sebanyak 34 item
terdiri dari 12 pertanyaan tentang pengetahuan, 12 pernyataan tentang sikap, dan 10
pernyataan tentang motivasi dan diujicobakan kepada 12 responden, maka nilai r tabel
dapat diperoleh melalui tabel product moment pearson dengan dk (derajat kebebasan) = n–
2, jadi dk=12–2 =10, maka r tabel = 0,389. Setelah divalidasi dengan menggunakan
program SPSS 12,0 For Windows dan melihat hasil yang terdapat pada kolom Corrected
Item Total Correlation, ternyata yang memenuhi persyaratan ”valid” adalah 30 item. Nomor
item pertanyaan yang tidak valid dihilangkan dari kuesioner. Sedangkan untuk mengetahui
keandalan instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan uji reliabilitas. Dari hasil
uji reliabilitas didapatkan nilai alpha Cronbach = 0.895 untuk pengetahuan, alpha Cronbach
= 0.854 untuk sikap, dan alpha Cronbach = 0.877 untuk motivasi. Hal ini menunjukkaan
bahwa instrumen yang digunakan reliabel.
4.8 Pengumpulan Data
1. Kuesioner
Kuisioner diberikan yakni untuk mengetahui data responden dan faktor internal yang
diteliti meliputi pengetahuan, sikap dan motivasi serta untuk mengetahui peran serta ibu
hamil dalam mengikuti senam hamil.
2. Dokumentasi
Dokumentasi berupa catatan registrasi ibu hamil yang mengikuti senam hamil di Rumah
Sakit Bersalin Mutiara Bunda Malang.
4.9 Pengolahan dan Analisis Data
Setelah data terkumpul, selanjutnya dilakukan pengolahan data dengan tahapan
sebagai berikut:
1) Editing, yaitu untuk melihat kelengkapan data, sudah lengkap atau masih kurang.
2) Coding, yaitu mengklasifikasikan jawaban dari responden menurut macamnya
dengan memberikan kode masing-masing jawaban menurut item pada kuesioner.
3) Tabulating, hasil analisa data ditabulasi dengan menggunakan tabel-tabel, data
tersebut dimasukkan ke dalam tabel distribusi frekuensi tingkat pengetahuan, sikap
dan motivasi ibu hamil terhadap senam hamil
4.9.1 Analisis Univariat
1. Tingkat Pengetahuan
Tingkat pengetahuan diolah berdasarkan skor jawaban pertanyaan pada kuesioner
tingkat pengetahuan tentang senam hamil. Jawaban yang benar diberi diberi skor 1, dan
jawaban yang salah diberi skor 0. Kemudian data yang terkumpul diolah dengan
menggunakan distribusi frekuensi (Notoadmodjo, 2002).
Adapun rumus yang digunakan adalah :
N= SpSmx100%
Keterangan: N : Nilai yang didapat
Sp : Skor yang didapat
Sm : Skor maksimal (Arikunto, 1994).
Kemudian hasil yang didapat diinterpretasikan dengan menggunakan mean sebagai cut off
point dengan rumus sebagai berikut:
X=∑ N
n
Keterangan: X : rata-rata sebagai cut off point
N : nilai yang didapat
n : jumlah responden
Jika hasilnya ≥ X maka diinterpretasikan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil
baik, jika < X tingkat pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil kurang (Budianto, 2002).
2. Sikap
Sikap diukur dengan menggunakan skala Likert dan pengolahannya dengan
menggunakan skoring nilai skala :
STS=0, TS=1, RR=2, S=3, SS=4 : Untuk pernyataan positif
STS=4, TS=3, RR=2, S=2, SS=0 : Untuk pernyataan negatif
Keterangan:
STS : Sangat Tidak Setuju
TS : Tidak Setuju
RR : Ragu-Ragu
S : Setuju
SS : Sangat Setuju
Selanjutnya skor individual dijumlah dibandingkan dengan skor maksimal dikalikan 100 %
dengan rumus:
N= SpSmx100%
Keterangan: N : Nilai yang didapat
Sp : Skor yang didapat
Sm : Skor maksimal (Arikunto, 1994).
Kemudian hasil yang didapat diinterpretasikan dengan menggunakan mean sebagai cut off
point dengan rumus sebagai berikut:
X=∑ N
n
Keterangan: X : rata-rata sebagai cut off point
N : nilai yang didapat
n : jumlah responden
Jika hasilnya ≥ X, maka sikap ibu hamil terhadap senam hamil adalah baik dan jika hasilnya
< X, maka sikap ibu hamil terhadap senam hamil adalah kurang baik (Budianto, 2002).
3. Motivasi
Motivasi diukur dengan menggunakan skala Likert dan pengolahannya dengan
menggunakan skoring nilai skala :
STS=0, TS=1, RR=2, S=3, SS=4 : Untuk pernyataan positif
STS=4, TS=3, RR=2, S=2, SS=0 : Untuk pernyataan negatif
Keterangan :
STS : Sangat Tidak Setuju
TS : Tidak Setuju
RR : Ragu-Ragu
S : Setuju
SS : Sangat Setuju
Kemudian skor yang diperoleh dari responden dijumlahkan (Sp) dan dibandingkan
dengan skor maksimal (Sm) sehingga didapatkan prosentase motivasi (N)
N= SpSmx100%
Kemudian hasil yang didapat diinterpretasikan dengan menggunakan mean sebagai cut off
point dengan rumus sebagai berikut:
X=∑ N
n
Keterangan: X : rata-rata sebagai cut off point
N : nilai yang didapat
n : jumlah responden
Jika hasilnya ≥ X, maka motivasi ibu hamil untuk mengikuti senam hamil adalah baik dan
jika hasilnya < X, maka motivasi ibu hamil untuk mengikuti senam hamil adalah kurang baik
(Budianto, 2002).
4.9.2 Analisis Bivariat
Untuk mengetahui hubungan antara masing-masing subvariabel dari variabel
independent dengan variabel dependen dapat dihitung dengan menggunakan rumus “Kai-
Kuadrat (chi-square)” secara komputerisasi dengan menggunakan program SPSS for
Windows versi 12.0.
Uji Kai Kuadrat signifikan atau bermakna bila nila p (p value) < 0,05 dengan
kepercayaan 95 %. Sedangkan ketentuan penerimaan dan penolakan hipotesa H0 adalah
sebagai berikut:
Jika harga kai kuadrat hitung ≥ kai kuadrat tabel atau harga p < 0,05, maka Ho ditolak
Jika harga kai kuadrat hitung < kai kuadrat tabel atau harga p ≥ 0,05, maka Ho gagal ditolak
Untuk mencari keeratan hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen
maka dapat dihitung dengan menggunakan rumus koefisien kontingensi (C) secara
komputerisasi dengan menggunakan program SPSS for Windows versi 12.0
(Arikunto, 2002)
4.9.3 Analisis Multivariat
Analisis secara multivariat dilakukan bila analisis secara bivariat menunjukkan p
value < 0,05, yang berarti terbukti adanya hubungan antara variabel independen dengan
variabel dependen. Namun bila pada analisis secara bivariat menunjukkan p value ≥ 0,05,
yang berarti terbukti tidak ada hubungan antara variabel independen dengan variabel
dependen, maka analisis secara multivariat tidak perlu dilakukan. Analisis multivariat
digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel independen yang multipel dengan
variabel dependen. Dalam penelitian ini, variabel independen (faktor internal: pengetahuan,
sikap, motivasi) dan variabel dependen (peran serta ibu hamil dalam mengikuti senam
hamil) adalah berskala nominal sehingga dapat dihitung dengan menggunakan tehnik
Regresi Berganda. Dilakukan pengolahan data dengan tehnik Regresi berganda bertujuan
untuk mengetahui secara bersamaan apakah pengetahuan, sikap dan motivasi
berhubungan dengan peran serta ibu hamil dalam mengikuti senam hamil. Seluruh teknis
analisis data statistik dilakukan secara komputerisasi dengan menggunakan program SPSS
for Windows versi 12.0. Dengan menggunakan alat bantu komputer tersebut diharapkan
hasil analisis data yang diperoleh dapat dipercaya (Sudigdo, 2000).
4.10 Prinsip-Prinsip Etis Dalam Penelitian
4.9.1 Prinsip manfaat
1) Subyek dalam penelitian harus bebas dari eksploitasi (tindakan yang merugikan)
2) Peneliti harus mempertimbangkan resiko dan keuntungan yang akan berakibat
kepada subyek pada setiap tindakan.
4.9.2 Prinsip menghargai hak asasi manusia (Respect Human Dignity)
1) Subyek mempunyai hak memutuskn untuk bersedia menjadi subyek apapun tidak
(right to self-determinatin).
2) Peneliti menjelaskan secara rinci serta bertanggung jawab jika ada sesuatu yang
terjadi pada subjek (right to full disclosure).
3) Informed consent
Subyek harus mendapatkan informasi secara lengkap tentang tujuan penelitian yang
akan dilaksanakan.
4.9.3 Prinsip keadilan (Right to Justice)
1) Subyek harus mendapatkan perlakuan yang adil baik sebelum, selama, atau
sesudah keikutsertaannya dalam penelitian (right in fair treatment), tanpa adanya
diskriminasi.
2) Subyek mempunyai hak untuk meminta bahwa datayang diberikan harus
dirahasiakan (right to privacy), untuk itu perlu adanya anonymity (tanpa nama) dan
confidentiality (rahasia).