hubungan antara asupan mineral mikro (zat besi dan )...

13
i HUBUNGAN ANTARA ASUPAN MINERAL MIKRO (ZAT BESI DAN ZINC) DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN STATUS GIZI PADA SISWA SD NEGERI PABELAN 01 KOTA KARTASURA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: Oleh : SITI ROHMAH MAISYAROH J 310 090 053 PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

Upload: others

Post on 12-Jan-2020

44 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN ANTARA ASUPAN MINERAL MIKRO (ZAT BESI DAN ) …eprints.ums.ac.id/30969/21/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · HUBUNGAN ANTARA ASUPAN MINERAL MIKRO (ZAT BESI DAN ZINC) DAN AKTIVITAS FISIK

i

HUBUNGAN ANTARA ASUPAN MINERAL MIKRO (ZAT BESI DAN ZINC) DAN

AKTIVITAS FISIK DENGAN STATUS GIZI PADA SISWA SD NEGERI

PABELAN 01 KOTA KARTASURA

NASKAH PUBLIKASI

Disusun Oleh:

Oleh :

SITI ROHMAH MAISYAROH

J 310 090 053

PROGRAM STUDI ILMU GIZI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2014

Page 2: HUBUNGAN ANTARA ASUPAN MINERAL MIKRO (ZAT BESI DAN ) …eprints.ums.ac.id/30969/21/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · HUBUNGAN ANTARA ASUPAN MINERAL MIKRO (ZAT BESI DAN ZINC) DAN AKTIVITAS FISIK

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

Judul Penelitian : Hubungan antara Asupan Mineral Mikro (Zat Besi dan Zinc) dan Aktivitas Fisik dengan Status Gizi pada Siswa Sd Negeri Pabelan 01 Kota Kartasura

Nama Mahasiswa : Siti Rohmah Maisyaroh

Nomor Induk Mahasiswa : J 310 090 053

Telah Dibaca dan Disetujui oleh pembimbing Skripsi Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta

Pada Tanggal 14 april 2014

Surakarta, April 2014

Menyetujui

Pembimbing I Pembimbing II Dwi Sarbini, SST., M.Kes Wahyuni, SKM., M. Kes NIK. 747 NIK. 808

Mengetahui

Ketua Program Studi Gizi

Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Setyaningrum Rahmawaty, A., M.Kes., Ph.D. NIK. 744

Page 3: HUBUNGAN ANTARA ASUPAN MINERAL MIKRO (ZAT BESI DAN ) …eprints.ums.ac.id/30969/21/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · HUBUNGAN ANTARA ASUPAN MINERAL MIKRO (ZAT BESI DAN ZINC) DAN AKTIVITAS FISIK

iii

HUBUNGAN ANTARA ASUPAN MINERAL MIKRO (ZAT BESI DAN ZINC) DAN

AKTIVITAS FISIK DENGAN STATUS GIZI PADA SISWA SD NEGERI PABELAN

01 KARTASURA

Siti Rohmah Maisyaroh Program Studi Ilmu Gizi, Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Lack of iron and zinc nutrition including problems of nutrition in Indonesia. If iron deficiency experienced by children in school will cause less blood (anemia). Zinc deficiency will bring changes in multiple organ systems such as the central nervous system, respiratory tract, reproductive system, and defense functions. Physical activity is also one of the factors that can affect the growth and development of children result in weight regulation also affects the nutritional status.

To determine the Analyzing the relationship between the intake of micro minerals (iron and zinc) and physical activity and nutritional status at the Elementary School students Pabelan 01 Kartasura.

The research was an observational with cross-sectional method. Samples taken are student Class III, IV and V were 53 people with a total sampling technique. The results were analyzed by statistical tests Pearson product moment correlation.

The results indicated that Students with normal nutritional status as much as 64.2%, the average iron intake was 88.7% in the low category, the average zinc intake of 81.1% in the low category, and the average physical activity 83% in the moderate category. Based on the results of statistical tests there is no association between iron intake and nutritional status (p = 0.107), no correlation between zinc intake and nutritional status (p = 0.004), and there is a relationship between physical activity and nutritional status (p = 0.016).

There was no significant association between iron intake and nutritional status, there is a correlation between zinc intake and physical activity and nutritional status in children at 01 elementary students Pabelan Kartasura State.

Keywords : Iron, Zinc, Physical Activity, Nutritional Status. Bibliography : 38 : 1998-2013

Page 4: HUBUNGAN ANTARA ASUPAN MINERAL MIKRO (ZAT BESI DAN ) …eprints.ums.ac.id/30969/21/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · HUBUNGAN ANTARA ASUPAN MINERAL MIKRO (ZAT BESI DAN ZINC) DAN AKTIVITAS FISIK

1

PENDAHULUAN

Usia sekolah anak antara 6-14

tahun, merupakan siklus hidup

manusia yang dimulai sejak janin

dalam kandungan sampai tua

nanti. Menginjak usia 6 tahun anak

sudah mulai menentukan pilihan

makanannya sendiri, tidak seperti

saat balita lagi yang sepenuhnya

tergantung pada orang tua (Devi,

2012).

Gizi yang baik atau gizi buruk

yang dialami seorang anak

sekolah merupakan pilihan dalam

menentukan kesehatan dan

kecerdasan anak sekolah.

Terbentuknya sumber daya

manusia yang berkualitas, yaitu

sumber daya manusia yang sehat,

cerdas, dan produktif ditentukan

oleh beberapa faktor. Salah

satunya yang sangat essensial

adalah terpenuhinya kebutuhan

pangan yang bergizi (Devi, 2012).

Kekurangan zat gizi besi dan

zinc termasuk masalah gizi di

Indonesia. Jika kekurangan zat

besi dialami oleh anak sekolah

maka akan menyebabkan kurang

darah (anemia). Anemia defisiensi

besi merupakan masalah gizi yang

paling lazim di dunia dan

menjangkiti lebih dari 600 juta

manusia dan 36% diantaranya

adalah anak sekolah (Arisman,

2009).

Defisiensi besi dan zinc sering

terjadi pada populasi gizi kurang

(Donald, 2000). Terutama pada

negara-negara berkembang

dengan tingkat ekonomi masih

lemah. Defisiensi besi

berpengaruh pada pertumbuhan

anak. Salah satu akibatnya adalah

lemahnya peningkatan berat

badan yang pada akhirnya akan

mempengaruhi status gizinya

(Lonnerdal, 1998).

Internationa Conference of

Zinc and Human Health (2000)

memperkirakan sekitar 48%

populasi dunia mempunyai resiko

terjadi defisiensi zinc. Ada

beberapa bukti yang nyata bahwa

defisiensi zinc juga mempengaruhi

perkembangan kognitif, motorik

dan perilaku anak (Gibney, et

al.,2008).

Aktivitas fisik penting bagi

kesehatan anak-anak dan remaja

untuk melakukan kegiatan sehari-

hari. Aktivitas fisik juga mempunyai

pengaruh dalam pengaturan berat

badan (Salmon,dkk, 2007).

Golongan anak cenderung

mempunyai banyak aktivitas diluar

rumah, sehingga sering

melupakan waktu makan.

Kebutuhan energi golongan umur

10-12 tahun relatif lebih besar

daripada golongan 7-9 tahun

(Notoadmodjo, 2003).

Page 5: HUBUNGAN ANTARA ASUPAN MINERAL MIKRO (ZAT BESI DAN ) …eprints.ums.ac.id/30969/21/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · HUBUNGAN ANTARA ASUPAN MINERAL MIKRO (ZAT BESI DAN ZINC) DAN AKTIVITAS FISIK

2

Hasil penelitian Reski (2013)

disimpulkan bahwa asupan

mineral seperti zat besi dan zinc

semua responden termasuk dalam

kategori kurang jika dibandingkan

dengan AKG. Terdapat hubungan

antara asupan zinc dengan status

gizi, sedangkan untuk zat besi

tidak terdapat hubungan dengan

status gizi. Hasil penelitian

Sevanya (2012) disimpulkan

bahwa aktivitas fisik berhubungan

dengan status gizi pada kelompok

anak SMP.

Survei pendahuluan yang

dilakukan peneliti pada bulan

September tahun 2013 di SD

Negeri Pabelan 01 kota Kartasura

menunjukkan sebanyak 36 %

memiliki status tidak normal yaitu

siswa dalam kategori gemuk 8%,

dalam kategori obesitas 8%,

dalam kategori kurus 12% dan

dalam kategori sangat kurus 12%,

oleh karena itu peneliti tertarik

untuk meneliti apakah ada

hubungan antara asupan mineral

mikro (zat besi dan zinc) dan

aktivitas fisik dengan status gizi

pada siswa SD Negeri Pabelan 01

kota Kartasura.

Tujuan penelitian ini adalah

untuk mengetahui hubungan

antara asupan mineral mikro (zat

besi dan zinc) dan aktivitas fisik

dengan status gizi pada siswa SD

Negeri Pabelan 01 kota Kartasura.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini bersifat

observasional menggunakan

rancangan penelitian cross

sectional. Penelitian dilakukan

pada bulan September 2013

sampai April 2014. Populasi dari

penelitian ini semua siswa kelas III,

IV, dan V di SD Negeri Pabelan 01

Kota Kartasura sebanyak 53 siswa.

Subjek yang diteliti adalah

siswa SD Negeri Pabelan 01 Kota

Kartasura yang memenuhi criteria

inklusi siswa bersedia menjadi

responden, aktif olahraga, dan

kriteria eksklusi, siswa tersebut

pindah, sakit saat pengambilan

data.

Teknik pengambilan sampel

yang digunakan adalah total

sampling. Hasil uji kenormalan

data dengan menggunakan uji

Kolmogorof Smirnov, menunjukkan

semua data berdistribusi normal

Page 6: HUBUNGAN ANTARA ASUPAN MINERAL MIKRO (ZAT BESI DAN ) …eprints.ums.ac.id/30969/21/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · HUBUNGAN ANTARA ASUPAN MINERAL MIKRO (ZAT BESI DAN ZINC) DAN AKTIVITAS FISIK

3

maka digunakan uji statistik

Korelasi Pearson Product Moment.

HASIL PENELITIAN

A. Karaktersitik Subjek

Subjek yang terlibat pada

penelitian ini adalah siswa

Kelas III, IV, dan V siswa SD N

Pabelan 01 Kota Kartasura.

1. Jenis Kelamin

Karakteristik subjek

berdasarkan Jenis Kelamin

diketahui bahwa sebagian

besar subjek berjenis kelamin

perempuan 52,8% dari

keseluruhan subjek dalam

penelitian.

2. Umur dan IMT

Karakteristik subjek

berdasarkan Umur dalam

penelitian ini berusia 8 sampai

14 tahun. Umur minimal subjek

8 tahun, umur maksimal subjek

13,6 tahun dengan rata-rata

umur 10,1 ± 1,4 tahun.

Pengukuran status gizi

menggunakan Indeks Masa

Tubuh (IMT). Nilai IMT minimal

subjek 11,7 IMT maksimal

subjek 26,7 dengan rata-rata

IMT subjek yaitu 16,48 ± 3,12

(status gizi normal). Sebagian

besar subjek penelitian memiliki

nilai IMT dalam kategori normal

sebesar 64,2%

3. Asupan Zat Besi

Karakteristik subjek

berdasarkan asupan zat besi

dalam penelitian ini rata-rata

6,54 ± 3,37 mg. Sebagian

besar subjek penelitian memiliki

frekuensi asupan zat besi

kategori kurang yaitu sebanyak

88,7%.

4. Asupan Zinc

Karakteristik subjek

berdasarkan asupan zinc dalam

penelitian ini rata-rata 5,91 ±

2,36 mg. Sebagian besar

subjek penelitian memiliki

frekuensi asupan zinc kategori

kurang yaitu sebanyak 81,1%.

5. Aktivitas Fisik

Karakteristik subjek

berdasarkan masa kerja

diketahui bahwa tenaga kerja

wanita yang masa kerjanya

rendah sebanyak (94,3 %) lebih

banyak dibandingkan yang

masa kerjanya sedang

sebanyak (5,7 %).

Page 7: HUBUNGAN ANTARA ASUPAN MINERAL MIKRO (ZAT BESI DAN ) …eprints.ums.ac.id/30969/21/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · HUBUNGAN ANTARA ASUPAN MINERAL MIKRO (ZAT BESI DAN ZINC) DAN AKTIVITAS FISIK

4

B. ANALISIS HUBUNGAN

1. Hubungan antara Asupan

Zat Besi dengan Status Gizi

Hasil analisis hubungan

antara asupan zat besi dengan

status gizi dapat dilihat pada

Tabel 1.

Tabel 1 Hubungan Antara Asupan Zat

Besi dengan Status Gizi

Asupan Zat Besi

Status Gizi Jumlah P

Sangat kurus

Kurus

normal

Lebih

obes

Kurang (%)

0 0

7 14,9

31 66

6 12,8

3 6,4

47 100

0,107

Cukup (%)

1 100

0 0

0 0

0 0

0 0

1 100

Lebih (%)

0 0

1 20

3 60

0 0

1 20

(20%)

5 100

Berdasarkan Tabel 1,

diketahui bahwa sebagian

besar siswa memiliki status gizi

gemuk dengan zat besi kurang

yaitu sebesar 12,8%, status gizi

normal dengan asupan zat besi

kurang yaitu sebesar 66,0%

dan status gizi kurus dengan

asupan zat besi kurang yaitu

sebesar 14,9%.

Status gizi normal dan

gemuk diperoleh bukan hanya

dari asupan zat besi saja, tetapi

dari asupan makronutrien

seperti karbohidrat, protein, dan

lemak. Zat gizi yang dibutuhkan

anak adalah seluruh zat gizi

yang terdiri dari zat gizi makro

seperti karbohidrat, protein,

lemak, serta zat gizi mikro

seperti vitamin dan mineral

(Devi, 2012).

Berdasarkan hasil yang

telah diuji diketahui bahwa p

value sebesar 0,107 yang

berarti tidak ada hubungan

antara hubungan asupan zat

besi dengan status gizi siswa

pada SD N 01 Pabelan. Hasil

penelitian ini sejalan dengan

penelitian yang dilakukan

Reski (2013) tentang

hubungan asupan energi

(karbohidrat, protein dan

lemak) dan zat gizi (kalsium,

zat besi, zinc, vitamin C,

natrium dan magnesium)

dengan status gizi diketahui

bahwa tidak ada hubungan

antara asupan zat besi

dengan status gizi.

2. Hubungan antara Asupan

Zinc dengan Status Gizi

Hasil analisis hubungan

antara asupan zat besi dengan

status gizi dapat dilihat pada

Tabel 2.

Page 8: HUBUNGAN ANTARA ASUPAN MINERAL MIKRO (ZAT BESI DAN ) …eprints.ums.ac.id/30969/21/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · HUBUNGAN ANTARA ASUPAN MINERAL MIKRO (ZAT BESI DAN ZINC) DAN AKTIVITAS FISIK

5

Tabel 2 Hubungan Antara Asupan Zat

Zinc dengan Status Gizi

Asupan Zat Zinc

Status Gizi Jumlah P

Sangat kurus

Kurus

normal

Lebih

obes

Kurang (%)

1 2,4

7 16,7

28 66,7

5 11,9

1 2,4

42 100

0,004

Cukup (%)

01 0

1 1,9

6 54,5

1 1,9

3 27,3

11 100

Berdasarkan Tabel 2,

diketahui bahwa sebagian

besar siswa memiliki status

gizi normal dengan asupan

zinc kurang yaitu sebesar

66,7% status gizi gemuk

dengan asupan kurang yaitu

sebesar 11,9% dan status gizi

kurus dengan asupan zinc

kurang yaitu sebesar 16,7%.

Status gizi normal dan gemuk

diperoleh bukan hanya dari

asupan zinc saja, tetapi dari

asupan makronutrien seperti

karbohidrat, protein, dan

lemak.

Zat gizi yang dibutuhkan

anak adalah seluruh zat gizi

yang terdiri dari zat gizi makro

seperti karbohidrat, protein,

lemak, serta zat gizi mikro

seperti vitamin dan mineral

(Devi, 2012). Anak yang gizi

buruk mengalami penurunan

konsentrasi serum zinc dan

zinc yang rendah pada hati

dan otot. Defisiensi zinc dapat

mengganggu pertumbuhan

anak menjadi gizi buruk dan

meningkatkan risiko diare dan

infeksi saluran nafas

(Nasution, 2004).

Berdasarkan hasil yang

telah diuji diketahui bahwa p

value sebesar 0,004 yang

berarti ada hubungan antara

hubungan asupan zinc

dengan status gizi siswa pada

SD N Pabelan 01. Hasil

penelitian ini sejalan dengan

penelitian yang dilakukan

Reski (2013) tentang

hubungan asupan energi

(karbohidrat, protein dan

lemak) dan zat gizi (kalsium,

zat besi, zinc, vitamin C,

natrium dan magnesium)

dengan status gizi diketahui

bahwa ada hubungan antara

asupan zinc dengan status

gizi.

3. Hubungan antara Aktivitas

Fisik dengan Status Gizi

Hasil analisis hubungan

antara asupan zat besi dengan

status gizi dapat dilihat pada

Tabel 3.

Page 9: HUBUNGAN ANTARA ASUPAN MINERAL MIKRO (ZAT BESI DAN ) …eprints.ums.ac.id/30969/21/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · HUBUNGAN ANTARA ASUPAN MINERAL MIKRO (ZAT BESI DAN ZINC) DAN AKTIVITAS FISIK

6

Tabel 3 Hubungan Antara Asupan Zat

Besi dengan Status Gizi

Aktivitas Fisik

Status Gizi Jumlah P

Sangat kurus

Kurus

normal

Lebih

obes

Kurang (%)

1 14,3

2 28,6

3 42,9

0 0

1 14,3

7 100

0,016

Sedang (%)

0 0

5 11,4

31 70,5

6 13,6

2 4,5

44 100

Lebih (%)

0 0

1 50

0 0

0 0

1 50

(20%)

2 100

Berdasarkan Tabel 3,

diketahui bahwa sebagian

besar siswa memiliki status

gizi normal dengan aktivitas

fisik sedang yaitu sebesar

70,5% dan status gizi gemuk

dengan aktivitas fisik sedang

yaitu sebesar 13,6%.

Berdasarkan hasil yang

telah diuji diketahui bahwa p

value sebesar 0,016 yang

berarti ada hubungan antara

aktivitas fisik dengan status

gizi siswa pada SD N Pabelan

01. Hasil penelitian ini sejalan

dengan penelitian yang

dilakukan Sevanya (2012)

tentang hubungan aktivitas

fisik dan screen time dengan

status gizi diketahui bahwa

ada hubungan antara aktivitas

fisik dengan status gizi.

Olahraga atau latihan

sering diidentifikasikan

sebagai suatu kegiatan yang

meliputi aktivitas fisik yang

teratur dalam jangka dan

intensitas tertentu (Soeharto,

2004). Aktivitas fisik penting

bagi kesehatan anak-anak

dan remaja untuk melakukan

kegiatan sehari-hari. Aktivitas

fisik juga mempunyai

pengaruh dalam pengaturan

berat badan.

Adanya peningkatan

prevalensi kelebihan berat

badan atau obesitas pada

masa kanak-kanak, maka ada

kebutuhan mendesak untuk

melakukan aktivitas fisik

dalam kehidupan sehari-hari

untuk mengurangi kejadian

kelebihan berat badan dan

obesitas (Salmon,dkk, 2007).

Perubahan gaya hidup

mengakibatkan terjadinya

perubahan pola makan

masyarakat yang merujuk

pada pola makan tinggi kalori,

lemak dan kolesterol, dan

tidak diimbangi dengan

aktivitas fisik dapat

menimbulkan masalah gizi

lebih (Hidayati dkk, 2010).

Page 10: HUBUNGAN ANTARA ASUPAN MINERAL MIKRO (ZAT BESI DAN ) …eprints.ums.ac.id/30969/21/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · HUBUNGAN ANTARA ASUPAN MINERAL MIKRO (ZAT BESI DAN ZINC) DAN AKTIVITAS FISIK

7

4. KETERBATASAN

PENELITIAN

Tidak dianalisis data

pendukung seperti data sosial

ekonomi keluarga, pendidikan

orang tua, dan lingkungan

subjek sehingga tidak diketahui

pengaruh faktor lain terhadap

status gizi.

KESIMPULAN

1. Sebagian besar siswa SD N

Pabelan 01 Kartasura

mempunyai status gizi normal

yaitu 64,2%.

2. Rata-rata asupan zat besi

subjek masuk dalam kategori

kurang sebesar 88,7%.

3. Rata-rata asupan zinc subjek

masuk dalam kategori kurang

sebesar 81,1%.

4. Rata-rata aktivitas fisik subjek

masuk dalam kategori sedang

cukup tinggi yaitu sebesar 83%.

5. Tidak ada hubungan antara

asupan zat besi dengan status

gizi.

6. Ada hubungan antara asupan

zinc dengan status gizi.

7. Ada hubungan antara aktifitas

fisik dengan status gizi.

SARAN

1. Bagi Sekolah

Untuk pihak sekolah dapat

mengambil informasi dalam

meningkatkan asupan mineral

mikro (zat besi dan zinc) dan

aktivitas fisik siswa melalui

mata pelajaran dan memotivasi

siswa untuk mengkonsumsi zat-

zat makanan yang

mengandung gizi seimbang.

2. Bagi Penelitian Lanjut

Perlu adanya penelitian lebih

lanjut dengan memperhatikan

faktor-faktor lain seperti data

sosial ekonomi keluarga,

pendidikan orang tua, dan

lingkungan subjek.

Page 11: HUBUNGAN ANTARA ASUPAN MINERAL MIKRO (ZAT BESI DAN ) …eprints.ums.ac.id/30969/21/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · HUBUNGAN ANTARA ASUPAN MINERAL MIKRO (ZAT BESI DAN ZINC) DAN AKTIVITAS FISIK

8

DAFTAR PUSTAKA

Adisapoetra. 2005. Hubungan Antara Aktivitas Fisik dengan Status Kegemukan pada Kohort Anak Tahun 2011 di Kota Bogor. Tesis Fakultas Masyarakat. UI

Agoes, D., Poppy, M. 2003. Mencegah dan M engatasi Kegemukan Pada Balita Puspa Suara Jakarta.

Almatsier, S. 2003. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

__________. 2004. Penuntun Diet. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

__________. 2009. ”Prinsip Dasar Ilmu Gizi”. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Arisman, 2004. Gizi Dalam Daur Kehidupan. Penerbit

Kedokteran EOC. Jakarta.

_______. 2010. Gizi Dalam daur Kehidupan. EGC. Jakarta

Depkes R.I. 2006. Angka Kecukupan Gizi Yang Dianjurkan Bagi Bangsa Indonesia. Keputusan Menteri Kesehatan.

Devi, N. 2012. “Gizi Anak Sekolah”. Penerbit Buku

Kompas. Jakarta. Donald A. Vitamins and minerals in

pediatrics. In : Wharton B. Protein Energy Malnutrition. Nutrition and Child Health. London : Harcourt Publishers Limited; 2000.p. 89-91.

Gibney, M.J., dkk. 2008. Gizi Kesehatan Masyarakat. EGC. Jakarta.

Hidayati, S., Irwan, R. dan Hidayat, B. 2010. Obesitas pada Anak. (Online), (http://www.pediatrik.com/buletin/06224113652-048qwc.pdf, diakses 15 februari 2012)

Hutagalung, M. 2009. Artikel Pendidikan : Karakteristik Siswa SD. http://xpresiriau.com. Diakses tanggal 2 juni 2012.

Johnson B, Nelson J. 2004. Practical Measurements for Evaluation in Physical Education. Macmillan Publishing Company. New York

Judarwanto, W. 2006. Antipasi Pelaku Makan Anak Sekolah. Diakses 10 Oktober 2007. http// www.gizi.net

Khomsan, A. 2002. Pangan dan gizi untuk kesehatan. Bogor : Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Kowalski KC, Crocker PRE, Donen RM. The Physical Activity Questionnaire for Older Children (PAQ-C) and Adolescent (PAQ-A) Manual. [serial online] 2004 [cited 2013 March 24];5-7p. Available from: URL: HYPERLINK http://www.dapatoolkit.mrc.ac.uk/document/en/PAQ/PAQ_manual.pdf

Kurnia, P dkk., 2010. Efek Fortifikasi Fe dan Zn Pada Biskuit yang

Page 12: HUBUNGAN ANTARA ASUPAN MINERAL MIKRO (ZAT BESI DAN ) …eprints.ums.ac.id/30969/21/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · HUBUNGAN ANTARA ASUPAN MINERAL MIKRO (ZAT BESI DAN ZINC) DAN AKTIVITAS FISIK

9

Diolah Dari Kombinasi Tempe dan Bekatul Untuk Meningkatkan Kadar Albumin Anak Balita Kurang Gizi dan Anemia. Volume 5 Nomor 2 edisi oktober 2010. Surakarta. [diakses pada 10 Januari 2013].

Lambert NJF, Aggoun Yacine, Marchand LM, Martin XE, Herrmann FR, Beghetti Maurice. Physical Activity Reduces Systemic Blood Pressure and Improves Early Markers of Atherosclerosis in Pre-Pubertal Obese Children. Journal of the American College of Cardiology 2009; 54:25.

Lesmana, Indra, dan Syahmirza. 2001. Prinsip Dasar Cidera Olahraga. FIKFIS UIEO. Jakarta.

Lonnerdal B. iron-Zinc-Cooper Interaction. Micronutrien Interaction : Impact on Child Health and Nutrition. Washington: The USAID/FAO: 1998. P.3-10.

Moehji. 2003. Ilmu Gizi 2. Papas Sinar Sinanti. Jakarta.

Nasution E. Efek Suplementasi Zinc dan Besi Pada Pertumbuhan Anak. Sumatra Utara: Bagian Gizi Kesehatan Masyarakat, Fakultas kesehatan Masyarakat, Universitas Sumatra Utara; 2004. p. 1-5. Sarah salim halaman 12.

Notoadmodjo, 2003. Prinsip-prinsip dasar ilmu kesehatan masyarakat.

Bineka Cipta. Jakarta. Piliang WG, Djojosoebagio Al Haj

S. 2006. Fisiologi Nutrisi Volume 2. Bogor: IPB Press.

Poerwanto, H. (2005). Kebudayaan dan Lingkungan dalam Perspektif Antropologi. Pustaka Pelajar. Jogyakarta.

Reski, A. 2013. Hubungan Asupan Energi Dan Zat Gizi Dengan Status Gizi Santri Putri Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah Makassar Sulawesi Selatan Tahun 2013. Skripsi Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Hasanuddin Makasar.

Riskesdas. 2010. Prevalensi Status Gizi Umur 6-15 Tahun (IMT/U). Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Kementerian Kesehatan. Jakarta.

Riyadi, H. 2006. Gizi dan Kesehatan Keluarga. Jakarta : Universitas Terbuka.

Salmon, J., Booth, M., Phongsavan, P., Murphy, N., Timperio, DA . 2007. Promoting Physical Aktivity Participation among Children and Adolescents. Centre for Physical Activity and Nutrition Research, School of Exercise and Nutrition Sciences,

Page 13: HUBUNGAN ANTARA ASUPAN MINERAL MIKRO (ZAT BESI DAN ) …eprints.ums.ac.id/30969/21/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · HUBUNGAN ANTARA ASUPAN MINERAL MIKRO (ZAT BESI DAN ZINC) DAN AKTIVITAS FISIK

10

Deakin University, 221 Burwood Highway, Burwood, VIC 3125. Australia.

Santoso, SPJP. 2007. Penatalaksanaan Awal Jantung Berdasarkan Paradigma Sehat. http://www.idi.or.id (12 Agustus 2007).

Sevanya, T. 2012. Hubungan Antara Aktivitas Fisik Dan Screen Time Dengan Status Gizi Pada Siswa-Siswa Smp Kristen Eben Haezar 2 Manado. Program Pasca Sarjana Program Study Ilmu Kesehatan Masyarakat.

Sharkey, Bryan.J. 2003. Kebugaran dan Kesehatan. Cetakan

pertama. Penerbit PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

. 2011. Kebugaran dan Kesehatan. PT. Raja Grafindo, Jakarta.

Sjostrom M et al. 2005. Pengkajian Aktivitas Fisik. Jakarta.

Soeharto, I. 2004. Serangan Jantung dan Stroke Hubungannya Dengan Lemak dan Kolesterol.

Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Suharjo, 2003. Berbagai Cara Pendidikan Gizi. Bumi Aksara. Jakarta.

Supariasa. 2002. “Penilaian Status Gizi”. EGC. Jakarta.

U.S. Department of Health and Human Services. 2005. The science of energy balance. http://science.education.nih.gov/supplements/nih

4/energy/guide/ info-energy-balance.htm. [27 September 2007].

Widyakarya Pangan dan Gizi. 2004. Ketahanan Pangan dan Gizi. Jakarta. LIPI