hubungan antara dukungan sosial dan konflik peran … · yang berkontribusi membantu peneliti...
TRANSCRIPT
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN KONFLIK PERAN
GANDA PADA KARYAWAN BAGIAN OPERATOR MESIN PRODUKSI
PT HARTONO ISTANA TEKNOLOGI
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Disusun Oleh :
Fransiskus Asisi Aji Kristiawan
NIM : 149114050
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN KONFLIK PERAN
GANDA PADA KARYAWAN BAGIAN OPERATOR MESIN PRODUKSI
PT HARTONO ISTANA TEKNOLOGI
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Disusun Oleh :
Fransiskus Asisi Aji Kristiawan
NIM : 149114050
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN MOTTO
Mandiri Menghidupi - Brigata Curva Sud
Bersikap baiklah pada kutu buku. Kau mungkin akhirnya bekerja
untuk mereka. - Charles J. Sykes
Terlalu memperdulikan apa yang orang pikirkan dan kau
akan selalu jadi tahanan mereka. - Lao Tzu
Hidup adalah seni menggambar tanpa
penghapus. - John W. Gardner
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Dengan penuh rasa bangga dan bahagia, hasil karya dan usaha ini saya
persembahkan untuk :
Tuhan Yesus Kristus yang selalu mendampingi, melindungi, dan memnyertai
setiap langkah saya
Bapak, Ibu, Mas dan seluruh keluarga yang selalu memberikan dukungan,
semangat, dan doa selalu
Semua teman dan sahabat yang selalu menemani dan memberikan hiburan
Semua orang yang selalu menyebut saya dalam doa mereka
Terima kasih, tanpa kalian saya tidak bisa seperti ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PE,R}TYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang sedang sayatulis ini tidak
memuat karya orang laiq kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan daftax pustaka
sebagairnana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta 26 November 2018
Asisi Aji Kristiawan
vt
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN KONFLIK PERAN
GANDA PADA KARYAWAN BAGIAN OPERATOR MESIN PRODUKSI
PT HARTONO ISTANA TEKNOLOGI
Fransiskus Asisi Aji Kristiawan
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan dukungan sosial emosional,
instrumental, persahabatan, dan informasi dengan konflik peran ganda pada karyawan.
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan antara
dukungan sosial emosional, instrumental, persahabatan, dan informasi dengan konflik
peran ganda. Responden dalam penelitian ini adalah 218 karyawan bagian operator
mesin produksi PT hartono Istana Teknologi. Alat pengumpulan data yang digunakan
berupa skala dukungan sosial dan skala konflik peran ganda. Koefisien reliabilitas
skala konflik peran ganda adalah sebesar 0,945 sedangkan koefisien reliabilitas skala
dukungan sosial emosional sebesar 0,725, dukungan sosial instrumental sebesar 0,774,
dukungan sosial informasional sebesar 0,785, dan dukungan sosial persahabatan
sebesar 0,774. Hasil uji korelasi menunjukkan taraf signifikansi skala dukungan sosial
emosional dengan konflik peran ganda sebesar 0,000 dengan koefisien korelasi sebesar
-0,249, skala dukungan sosial instrumental dengan konflik peran ganda sebesar 0,000
dengan koefisien korelasi sebesar -0,254, skala dukungan sosial informasi dengan
konflik peran ganda sebesar 0,000 dengan koefisien korelasi sebesar -0,339, skala
dukungan sosial persahabatan dengan konflik peran ganda sebesar 0,001 dengan
koefisien korelasi sebesar -0,217. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa terdapat
hubungan negatif antara dukungan emosional dengan konflik peran ganda, dukungan
instrumental dengan konflik peran ganda, dukungan informasi dengan konflik peran
ganda, dan dukungan persahabatan dengan konflik peran ganda.
Kata Kunci: dukungan sosial emosional, dukungan sosial instrumental, dukungan
sosial informasi, dukungan sosial persahabatan, konflik peran ganda, karwayan bagian
operator mesin produksi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
THE CORRELATION BETWEEN SOCIAL SUPPORT AND MULTIPLE ROLE
CONFLICT IN EMPLOYEE PRODUCTION OPERATORS
AT PT HARTONO ISTANA TEKNOLOGI
Fransiskus Asisi Aji Kristiawan
ABSTRACT
This research aimed to determine the relationship of social emotional, instrumental,
companionship, and information support with multiple role conflicts in employees.
Researcher hypothesized that there is a relationship between social emotional,
instrumental, companionship, and information support with multiple role conflicts. The
amount of respondents for this research is 218 employees of the part of the production
machinery operator PT Hartono Istana Teknologi. Data were collected through form
of social support scale and multiple role conflict scale. The reliability of multiple role
conflict is α=0.945, reliability of emotional social support is α=0.725, instrumental
social support is α=0.774, informational social support is α=0.785, and
companionship social support is α=0.774. The result of correlation between emotional
social support with multiple role conflict showed correlation coefficient -0,249 and
p=0,000, instrumental social support with multiple role conflict showed correlation
coefficient -0,254 and p=0,000, information social support with multiple role conflict
showed correlation coefficient -0,339 and p=0,000, companionship social support with
multiple role conflict showed correlation coefficient -0,217 and p=0,001. This means
there is a negative correlation between emotional social support with multiple role
conflict, instrumental social support with multiple role conflict, information social
support with multiple role conflict, and companionship social support with multiple
role conflict.
Keywords: emotional social support, instrumental social support, information social
support, companionship social support, multiple role conflict, part of the production
machine operator section.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAI{ PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH T]NTUK
KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Fransiskus Asisi Aji Kristiawan
Nomor Induk Mahasiswa : t49114050
Demi pengembangan ilmu fengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, dengan kanra i{niah yang berjudul:
,,.,. \TIUBI]NGAN ANTARA DT]KT]NGAI{ SOSIAL DANNNFLIK PERAN
GANDA PADA KARYAWAN BAGIAII OPERATOR MESIN PRODUKSI DI
PT HARTONO ISTAIIA TEKNOLOGI
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma
hak untuk menyimpan dan mengalihkan dalam bentuk media lain, serta mengelolanya
di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari
saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis.
Dengan demikian pemyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.
Dibuat di Yogyakarta
1X
Pada tanggal :26 November 2018
Fransiskus Asisi Aji Kristiawan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur yang sebesar-besarnya kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat,
rahmat, dan perlindungan-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penulisan tugas
akhir dengan judul “Hubungan Antara Dukungan Sosial dan Konflik Peran Ganda Pada
Karyawan Bagian Operator Mesin Produksi di PT Hartono Istana Teknologi” dengan
baik dan lancar. Penulis berharap hasil dari tugas akhir ini dapat menambah wawasan
dan pengetahuan pembaca mengenai dukungan sosial dan konflik peran ganda pada
karyawan bagian operator mesin produksi PT Hartono Istana Teknologi. Semoga hasil
tugas akhir ini juga dapat dipahami oleh pembaca dengan baik serta dapat dipahami
dengan baik oleh pembaca.
Selama proses studi dan penulisan skripsi, peneliti menyadari banyak pihak
yang berkontribusi membantu peneliti melewati proses studi dan penulisan skripsi ini.
Oleh karena itu peneliti mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Dr. Titik Kristiyani, M.Psi. selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas
Sanata Dharma
2. Bapak Paulus Eddy Suhartanto, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik.
Terima kasih atas masukan dan saran selama proses studi yang saya lewati
3. Bapak Robertus Landung Eko Prihatmoko, M.Psi selaku Dosen Pembimbing
Skripsi yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga, pikiran, kesabaran, serta
nasehat selama proses penulisan skripsi.
4. Segenap dosen Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. Terima kasih
atas ilmu yang telah diberikan selama proses studi berlangsung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Segenap staffFal*,fitas Psikologi yang telah membantu dalam menyelesaikan
administasi selama proses studi
6. Teman-teman yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Terima kasih atas
segalanya Tanpa kalian, saya menyadari tidak akan sampai pada proses
kehidupan ini.
7. Bapak Cahyono dan segenap staffyangtelah membantu dalam pengambilan
data di PT Hmtono Istana Teknologi
8. Seluruh karyawan PT Hartono Istana Teknologi telatr berkenan
meluangkan waktu rmtuk mengisi skala penelitian
te-rimDkasih sebesar-besamya kepada semua pihak yang telah membantu
proses penulisan skripsi \i. Saya menyadari usaha penulisan skripsi ini tidak terlepas
dari berbagai kekurangan-kekurangan. Oleh karena itq saya sangat terbuka menerima
kritik dan saran guna memperbaiki penelitian selaqiutrya- Terima kasih.
Yogyakart4 26 November 2018
xl
Fransiskus Asisi Aji Kristiawan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ............................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI .......................................................... iii
HALAMAN MOTTO ...................................................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... vi
ABSTRAK ....................................................................................................... vii
ABSTRACT ....................................................................................................... viii
PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ......................................................... ix
KATA PENGANTAR ..................................................................................... xi
DAFTAR ISI .................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xvi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 11
C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 12
D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 12
1. Manfaat Teoritis ............................................................................ 12
2. Manfaat Praktis ............................................................................. 13
BAB II LANDASAN TEORI .......................................................................... 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
A. Konflik Peran Ganda ............................................................................ 15
1. Definisi ..................................................................................... 15
2. Dimensionalitas Teori .............................................................. 17
3. Faktor Konflik Peran Ganda .................................................... 18
4. Aspek Konflik Peran Ganda..................................................... 19
B. Dukungan Sosial .................................................................................. 20
1. Definisi ..................................................................................... 20
2. Kategori Dukungan Sosial ....................................................... 22
3. Manfaat Dukungan Sosial ........................................................ 24
C. Karyawan Bagian Operator Mesin Produksi PT Hartono Istana
Teknologi ............................................................................................. 25
D. Dinamika Hubungan Dukungan Emosional, Dukungan
Instrumental, Dukungan Informasi, dan Dukungan Pesahabatan
dengan Koflik Peran Ganda ................................................................. 27
E. Skema Penelitian .................................................................................. 30
F. Hipotesis ............................................................................................... 31
BAB III METODE PENELITIAN................................................................... 32
A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 32
B. Variabel Penelitian ............................................................................... 32
C. Definisi Operasional............................................................................. 33
1. Konflik Peran Ganda ................................................................ 33
2. Dukungan Sosial ...................................................................... 33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
3. Subjek Penelitian ...................................................................... 34
D. Metode dan Alat Pengumpulan Data ................................................... 35
1. Metode...................................................................................... 35
2. Alat Pengumpulan Data ........................................................... 36
E. Validitas dan Reliabilitas ..................................................................... 41
1. Validitas ................................................................................... 41
2. Daya Beda ................................................................................ 42
3. Reliabilitas ............................................................................... 43
F. Metode Analisis Data ........................................................................... 45
G. Teknik Analisis Data ............................................................................ 45
1. Uji Normalitas .......................................................................... 45
2. Uji Linearitas ............................................................................ 46
3. Uji Hipotesis ............................................................................ 46
H. Pelaksanaan Penelitian ......................................................................... 47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 49
A. Deskripsi Penelitian ............................................................................. 49
1. Deskripsi Subjek Penelitian ..................................................... 49
2. Deskripsi Data Penelitian ......................................................... 50
B. Analisis Data Penelitian ....................................................................... 51
1. Uji Asumsi ............................................................................... 51
a) Uji Normalitas .............................................................. 51
b) Uji Linearitas ................................................................ 53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
c) Uji Hipotesis ................................................................ 55
C. Pembahasan .......................................................................................... 61
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 68
A. Kesimpulan .......................................................................................... 68
B. Keterbatasan Penelitian ........................................................................ 68
C. Saran ..................................................................................................... 70
1. Bagi Karyawan ......................................................................... 70
2. Bagi Perusahaan ....................................................................... 71
3. Bagi Penelitian Selanjutnya ..................................................... 71
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 73
LAMPIRAN ..................................................................................................... 77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Penilaian Skala Likert ......................................................................... 36
Tabel 2.1 Persebaran item Konflik Peran Ganda sebelum seleksi ................... 37
Tabel 2.2 Persebaran item Konflik Peran Ganda setelah seleksi ..................... 38
Tabel 3.1 Persebaran item Dukungan Sosial sebelum seleksi item ................. 40
Tabel 3.2 Persebaran item Dukungan Sosial setelah seleksi item ................... 41
Tabel 4 Hasil uji reliabilitas skala konflik peran ganda ................................... 44
Tabel 5 Hasil uji reliabilitas skala dukungan sosial ......................................... 44
Tabel 6 Deskripsi data subjek berdasarkan jenis kelamin ............................... 49
Tabel 7 Data empiris dan teoretis..................................................................... 50
Tabel 8 Uji normalitas ...................................................................................... 52
Tabel 9 Uji linearitas ........................................................................................ 54
Tabel 10 Uji hipotesis dukungan emosional dengan konflik peran ganda....... 56
Tabel 11 Uji hipotesis dukungan instrumental dengan konflik peran ganda ... 57
Tabel 12 Uji hipotesis dukungan informasi dengan konflik peran ganda ........ 58
Tabel 13 Uji hipotesis dukungan persahabatan dengan konflik peran ganda .. 60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 Skala Penelitian ....................................................................... 77
LAMPIRAN 2 Reliabilitas Skala ..................................................................... 90
LAMPIRAN 3 Uji Daya Beda ......................................................................... 97
LAMPIRAN 4 Uji Asumsi .............................................................................. 101
LAMPIRAN 5 Uji Hipotesis ............................................................................ 105
LAMPIRAN 6 Deskripsi Subjek ..................................................................... 108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pekerjaan dan keluarga merupakan dua hal penting yang tidak bisa
dipisahkan khususnya dari orang yang sudah membina keluarga. Menurut
Kirchmeyer (dalam Kusumiartono & Handoyo, 2015), individu yang sudah
menikah cenderung merasa takut mengenai setiap perubahan besar yang mereka
buat di organisasi atau pekerjaan mereka juga bisa memiliki konsekuensi besar
bagi keluarga mereka karena dapat mengganggu persahabatan dan ikatan sosial
mereka. Individu yang akan sulit berkembang dalam bidang pekerjaan bila mereka
takut melakukan perubahan dalam pekerjaan mereka. Saat individu ingin
mengembangkan bidang pekerjaannya, maka apa yang ia lakukan akan
terpengaruh kondisi keluarga, begitu pula sebaliknya.
Dilihat dari sisi perusahaan, sumber daya manusia merupakan sesuatu yang
sangat penting untuk menunjang proses produksi, pemasaran, maupun distribusi
dari suatu perusahaan. Hal itu disebabkan karena manusia memiliki inovasi dan
kreativitas yang tidak dimiliki oleh mesin ataupun alat manapun. Menurut
Hasibuan (dalam Amrita, Sutaryadi & Ninghardjanti, 2012), sumber daya ini
menjadi penting bagi sebuah perusahaan karena manusia berperan aktif menjadi
perencana, pelaku, dan penentu dalam mewujudkan tujuan perusahaan. Oleh sebab
itu, dari sisi perusahaan, sumber daya manusia merupakan aset yang berharga juga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Dalam Zhang & Jin (2006), sumber daya manusia dianggap sebagai investasi yang
berharga bagi perusahaan karena kinerja mereka memberikan hasil yang nyata
bagi perusahaan.
Sebagai bukti nyata bahwa sumber daya manusia merupakan hal yang
penting, maka individu itu sendiri juga diharapkan memiliki usaha untuk
membuktikannya dengan cara bekerja secara maksimal sesuai target yang telah
ditetapkan. Namun, untuk mencapai target tersebut akan ada banyak kesulitan
yang akan mereka hadapi. Salah satu contoh kesulitan tersebut adalah keluarga.
Menurut Papalia (2009), laki-laki dan perempuan ketika menjadi orangtua akan
memiliki kecenderungan rasa cemas tentang tanggung jawab dalam merawat anak,
komitmen waktu, dan tenaga dalam merawat keluarga. Komitmen waktu
khususnya merupakan hal yang berat dijalani karena bekerja dengan
mengutamakan target akan terasa lebih berat sehingga juga akan berpengaruh pada
kebahagiaan yang dirasakan oleh setiap individu.
Menurut Ryff (1989), individu yang sejahtera adalah individu yang dapat
membangun hubungan positif dengan orang lain, yaitu hubungan interpersonal
yang didasari oleh kepercayaan, empati dan kasih sayang yang kuat. Individu yang
dapat membangun hubungan positif dengan orang lain berarti individu tersebut
sudah memiliki kepercayaan, empati, dan kasih sayang terhadap individu lain.
Oleh karena itu, sangat penting karyawan dapat membangun hubungan positif
dengan orang lain agar karyawan tersebut dapat sejahtera yang dilandasi dengan
kepercayaan, empati, dan kasih sayang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Dalam kehidupan orang dewasa, tuntutan pekerjaan dan keluarga
merupakan dua peran yang menuntut harus dijalani. Gutek (dalam Aycan & Eskin,
2005) mengemukakan bahwa faktor dalam pekerjaan akan mempengaruhi
kehidupan keluarga (work family conflict) dan sebaliknya faktor dalam keluarga
akan mempengaruhi pekerjaan (family work conflict). Menurut Gutek, peran
individu dalam pekerjaan akan berpengaruh terhadap peran individu dalam
keluarga, dan sebaliknya. Tentu peran dalam pekerjaan berbeda dengan peran
dalam keluarga. Oleh karena itu, individu perlu menyesuaikan peran yang sedang
ia jalani saat ini.
Grandey, Bryanne, & Ann (2005) menyatakan bahwa work family conflict
dapat menghabiskan waktu dan energi seseorang sehingga menyebabkan
munculnya perasaan terancam dalam diri seseorang serta perilaku negatif dalam
pekerjaannya. Misalnya, seorang karyawan diminta untuk melakukan pekerjaan
tambahan/lembur secara berlebihan, maka keluarga dari karyawan tersebut akan
merasa kurang diperhatikan yang nantinya akan menyebabkan konflik yang terjadi
dalam keluarga. Konflik tersebut juga akan mengakibatkan pikiran karyawan
menjadi kacau dan akan mempengaruhi kinerjanya. Hasil studi menunjukkan
bahwa konflik peran ganda memiliki korelasi terhadap menurunnya produktivitas
dan kesejahteraan hidup, sehingga dapat meningkatkan kelambanan kerja,
absenteisme/jumlah ketidakhadiran dan job satisfaction/kepuasan kerja
(Greenhaus & Beutell, 1985)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Menurut Purnama (2012), Badan Urusan Peradilan Agama Mahkamah
Agung mencatat selama periode 2005 hingga 2010 terjadi peningkatan perceraian
hingga 70 persen yang dapat dikatakan sangat drastis. Data menunjukkan bahwa
pada tahun 2010, terjadi 285.184 perceraian di seluruh Indonesia. Penyebab
pisahnya pasangan jika diurutkan tiga besar paling banyak akibat faktor
ketidakharmonisan rumah tangga sebanyak 91.841 perkara (32.2%), tidak ada
tanggung jawab pada keluarga 78.407 perkara (27.5%), dan masalah ekonomi
67.891 perkara (23.8%). Dalam kasus di atas, dapat kita lihat bahwa keharmonisan
adalah masalah yang paling tinggi menyebabkan perceraian. Maka dapat kita
ketahui bahwa jika terjadi keharmonisan dalam keluarga maka akan kecil
kemungkinan untuk bercerai.
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Kusmiartono & Handoyo (2015),
didapatkan hasil bahwa work family conflict sering terjadi di PT. Pembangkit
Jawa-Bali pada karyawan bagian operation dan maintenance. Hal tersebut terjadi
karena tidak adanya (minimnya) tunjangan yang diberikan kepada anak sehingga
pada keluarga karyawan tersebut terjadi pertentangan. Selain itu, konflik juga
terjadi karena perusahaan kurang bisa melihat emosi yang dimiliki oleh setiap
karyawan. Perusahaan tidak mempertimbangkan emosi karyawan tersebut
sehingga yang terjadi adalah penempatan karyawan di luar Jawa akan
memperburuk kondisi emosi karyawan sehingga terjadi konflik dalam keluarga
dan pekerjaan. Berdasarkan kasus tersebut juga dapat kita ketahui bahwa banyak
keluarga yang ada di perusahaan tersebut yang memiliki ketimpangan antara peran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
di keluarga dan peran di pekerjaan. Tidak semua individu memiliki emosi yang
sama. Individu yang memiliki penanganan emosi yang baik dapat ditempatkan di
kantor yang jauh, namun hal tersebut tidak dapat dilakukan pada individu yang
memiliki penanganan emosi yang buruk yang akan memperburuk kondisi emosi
individu tersebut. Oleh sebab itu, individu perlu menyeimbangkan perannya dan
mengatur emosinya dalam keluarga maupun pekerjaan karena kedua tuntutan itu
saling berkaitan dan ketimpangannya akan berakibat pada tuntutan lain.
Menurut Della (2017), kasus perceraian karena pekerjaan terjadi di salah
satu kota besar di Indonesia. Dalam berita tersebut mengatakan bahwa semakin
tinggi jabatan yang dimiliki oleh seorang suami maka waktu bersama keluarga
juga akan berkurang. Hal tersebutlah yang memicu perselingkuhan sehingga
terjadi perceraian.
Beutell (1985), menjelaskan bahwa ada terdapat beberapa faktor yang
menyebabkan terjadinya konflik peran ganda. Ketiga faktor tersebut adalah
kesehatan, dukungan sosial, dan pekerjaan yang dilakukan. Menurut Beutel,
individu yang mengalami konflik peran ganda secara berlebihan akan merasakan
setidaknya salah satu faktor tersebut. Namun juga tidak menutup kemungkinan
bahwa individu juga merasakan semua faktor tersebut. Salah satu faktor yang
paling berpengaruh di dalam konflik peran adalah dukungan sosial. Oleh sebab itu,
dukungan sosial merupakan salah satu sumber positif yang dimiliki oleh seorang
individu walaupun tingkat dukungannya berbeda-beda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Bagi karyawan, baik laki-laki maupun perempuan, dukungan sosial
merupakan sesuatu yang sangat penting untuk mengurangi konflik peran ganda.
Rustiana (2006) berpendapat bahwa dukungan yang berasal dari suami/istri secara
langsung maupun tidak langsung berperan penting dalam memelihara keadaan
psikologis maupun fisiologis individu. Karena semakin besar dukungan yang
diterima oleh individu tersebut, maka mereka juga akan memiliki persepsi baik
terhadap lingkungan sekitarnya. Hal tersebut juga akan berpengaruh terhadap
keadaan emosi dari idividu tersebut. Sebaliknya, jika individu merasakan tidak
adanya dukungan yang diterimanya (dukungan rendah) maka keadaan emosi
individu tersebut juga akan buruk dan konflik peran ganda juga akan meningkat.
Dukungan sosial merupakan salah satu faktor yang ingin diangkat oleh
peneliti karena dukungan sosial merupakan faktor yang sangat penting dalam
sebuah kinerja individu. Menurut Sarafino (2008), dukungan sosial akan
didapatkan dari keluarga dan orang terdekat yang mengakibatkan tekanan stres
menurun dan membantu seseorang untuk menerima keberadaan orang lain.
Karyawan yang merasakan dukungan sosial tinggi tentu akan lebih bahagia
dibanding karyawan yang menerima dukungan sosial rendah. Selain itu, karyawan
tersebut tentu juga akan dapat berkonsentrasi dalam bekerja. Konsentrasi tersebut
akan membuat meningkatnya produktifitas karyawan yang diiringi dengan
pekerjaan yang juga cepat selesai. Maka, waktu karyawan bersama keluarga juga
tidak akan terganggu yang juga disebut konflik peran ganda yang rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Dukungan merupakan sesuatu hal yang penting dalam menjalankan
kehidupan. Tentu kita akan lebih senang menjalani sesuatu dengan dukungan
penuh dibanding tidak ada yang mendukung. Dukungan dalam konteks penelitian
ini adalah dukungan sosial. Menurut Sarafino (2008), dukungan sosial adalah
keadaan saat seseorang dapat merasakan kenyamanan, perhatian, penghargaan,
atau bantuan dari oranglain atau kelompok. Maka dapat diartikan bahwa dukungan
sosial dapat datang dari mana saja, tidak melulu dari orang lain atau kelompok
tertentu. Dukungan sosial itulah yang membuat kita merasa nyaman dan betah
berada di suatu tempat dan kondisi tertentu. Pada penelitian ini diharapkan dapat
diketahui tinggi rendahnya dukungan sosial yang diterima karyawan dari rekan
kerjanya.
Menurut Sarafino (2008), dukungan sosial memiliki empat tipe/kategori
yang diterima seseorang, yaitu dukungan emosional, dukungan instrumental,
dukungan informasi, dan dukungan penghargaan. Keempat dukungan tersebut
tidak selalu muncul bersama-sama. Namun, juga tidak menutup kemungkinan
bahwa seseorang menerima keempat dukungan tersebut walaupun dengan
kapasitas yang berbeda. Dukungan-dukungan tersebut diperlukan individu untuk
membantunya keluar dari persoalan atau menghindari persoalan agar dapat bekerja
dengan maksimal. Dukungan yang satu tidak selalu berkaitan dengan dukungan
yang lain. Di satu sisi, mungkin terdapat semua kategori tinggi, namun tidak
memungkiri bahwa di lain tempat terdapat dukungan yang tinggi dan rendah. Pada
penelitian ini, peneliti ingin melihat setiap kategori dari dukungan sosial, bukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
untuk keseluruhan. Maka dalam penelitian ini ingin melihat dukungan sosial
menggunakan kacamata kategori, bukan aspek ataupun dimensi. Oleh karena itu,
dukungan sosial pada penelitian ini dikategorikan menjadi 4 kategori/tipe.
Beutell & Berman (1999), melakukan penelitian terkait dengan hal yang
dapat menjadi penyebab munculnya konflik peran ganda. Penelitian tersebut
memiliki hasil bahwa dukungan dari teman dalam pekerjaan akan mempengaruhi
kondisi dalam keluarga. Sampel yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah
mahasiswa di Amerika. Beutell & Berman (1999) berpendapat bahwa responden
mungkin memiliki simpanan masalah dalam keluarga, sehingga dengan
berinteraksi dengan teman kantor masalah tersebut akan menjadi semakin ringan
atau malah menjadi semakin berat. Penelitian Beutell & Berman (1999)
mengemukakan bahwa individu yang tidak menerima dukungan dalam bekerja
maka akan menambah masalah baru dalam keluarga sehingga memungkinkan
terjadinya perceraian. Dalam penelitian yang akan dilakukan, peneliti juga ingin
membahas mengenai konflik peran ganda dengan dukungan sosial. Tetapi,
penelitian yang akan dilakukan memiliki perbedaan dengan penelitian yang telah
dilakukan Beutell & Berman, yaitu pada subjek penelitian. Subjek penelitian yang
sudah dipaparkan oleh Beutell & Berman adalah mahasiswa di Amerika. Namun
pada penelitian yang akan dilakukan, peneliti menggunakan subjek karyawan
bagian operator mesin produksi di suatu perusahaan di Indonesia.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Handayani (2008), terdapat
pengaruh antara konflik peran ganda dengan kinerja pada karyawan wanita pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
perusahaan yang terletak di Surabaya. Handayani (2008) berpendapat bahwa
semakin tinggi konflik peran ganda maka kinerja karyawan wanita akan semakin
rendah, dan sebaliknya. Pada penelitian yang akan dilakukan, peneliti akan
menghubungkan antara konflik peran ganda dengan dukungan sosial, bukan
dengan kinerja karyawan. Selain itu, subjek dari penelitian yang akan dilakukan
juga merupakan karyawan pria dan wanita, bukan hanya karyawan wanita saja.
Isnawati dan Suhariadi (2012) melakukan penelitian mengenai hubungan
antara dukungan sosial dengan penyesuaian diri masa persiapan pensiun pada
karyawan di sebuah perusahaan. Penelitian tersebut memiliki kesimpulan bahwa
terdapat hubungan yang positif antara dukungan sosial dan penyesuaian diri masa
persiapan pensiun. Dalam penelitian tersebut, dukungan sosial yang dialami oleh
subjek tinggi sehingga mereka merasa siap untuk memasuki masa pensiun.
Berbeda dengan penelitian Isnawati dan Hariadi tersebut, penelitian yang akan
dilakukan ini bermaksud untuk menghubungkan dukungan sosial dengan konflik
peran ganda. Penelitian yang akan dilakukan diharapkan mampu untuk
menggambarkan hubungan antara dukungan sosial dan konflik peran ganda pada
karyawan di sebuah perusahaan.
PT Hartono Istana Teknologi adalah sebuah perusahaan manufaktur yang
berpusat di kota kecil di Jawa Tengah, Indonesia. Peneliti telah melakukan
wawancara dengan salah seorang yang memiliki posisi di bidang sumber daya
manusia. Perusahaan ini merupakan perusahaan besar dan memiliki ribuan
karyawan yang ditempatkan di berbagai posisi untuk menunjang kemajuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
perusahaan. Orang pada umumnya lebih mengenal perusahaan ini dengan nama
Polytron karena merk yang dikeluarkan oleh perusahaan tersebut adalah Polytron.
Walaupun memiliki banyak karyawan dan perusahaan yang sudah dikenal luas di
dunia, khususnya Indonesia, namun tidak menutup kemungkinan bahwa ada
konflik yang terjadi di dalam perusahaan tersebut.
Melalui hasil wawancara, didapatkan keterangan bahwa banyak karyawan
yang semakin berat pekerjaannya, maka hubungan karyawan tersebut dengan
kelarganya semakin renggang dan tidak sedikit yang mengakhiri perkawinannya.
Carlson, Derr dan Wadsworth (2003) mendefinisikan konflik peran ganda adalah
konflik peran yang disebabkan oleh tuntutan-tuntutan pada sebuah peran akan
turut mengganggu kewajiban pada peran lainnya. Dalam perusahaan tersebut tidak
melulu soal pekerjaan yang mengganggu kehidupan keluarga, namun dari proses
wawancara juga dijelaskan bahwa banyak juga karyawan yang memiliki konflik
di keluarga yang mengganggu kinerja karyawan di perusahaan sehingga hasil kerja
karyawan tersebut menjadi tidak maksimal.
Menurut penelitian yang sudah dilakukan oleh Putri & Suhariadi (2015),
diperoleh kesimpulan bahwa dukungan dari pasangan, rekan kerja, serta atasan
memiliki hubungan yang signifikan dengan konflik peran ganda. Selain itu,
penulis juga menuliskan saran bahwa sebaiknya atasan menciptakan lingkungan
kerja yang dapat mendukung karyawan menjalankan peran dalam keluarga dan
pekerjaan. Sebaiknya, suasana dalam pekerjaan dibuat nyaman dan hangat agar
karyawan dapat merasakan kehadiran keluarga dalam pekerjaan tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Berdasarkan pemaparan berbagai pesoalan yang terjadi di atas, dapat kita
ketahui bahwa konflik peran ganda dan dukungan sosial merupakan sebuah
fenomena yang sudah sering terjadi khususnya di perusahaan namun perlu untuk
kita kaji lebih mendalam. Fenomena tersebut terjadi karena adanya ketimpangan
peran yang dilakukan oleh individu antara peran sebagai pekerja dan peran sebagai
anggota keluarga ditambah dengan kondisi tempat kerja yang kurang nyaman dan
hangat. Jika fenomena tersebut terus berlanjut dalam kehidupan individu, maka
tidak memungkiri akan terjadi perceraian atau pemecatan atas tindakan individu
tersebut. Peneliti juga ingin mencari kategori dukungan sosial mana saja yang
sering muncul dalam perusahaan. Oleh karena itu, konflik peran ganda dan
dukungan sosial dengan empat kategori tersebut perlu kita kaji agar kita dapat
mengetahui bagaimana fenomena ini terjadi dalam suatu perusahaan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut, maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah apakah ada hubungan antara dukungan emosional
dengan konflik peran ganda, dukungan instrumental dengan konflik peran ganda,
dukungan informasi dengan konflik peran ganda, dan dukungan penghargaan
dengan konflik peran ganda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini berguna untuk mengetahui apakah ada
hubungan antara dukungan emosional dengan konflik peran ganda, dukungan
instrumental dengan konflik peran ganda, dukungan informasi dengan konflik
peran ganda, dan dukungan penghargaan dengan konflik peran ganda pada
karyawan bagian operator mesin produksi PT Hartono Istana Teknologi
(POLYTRON), Kudus, Indonesia
D. Manfaat Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis ingin menggambarkan beberapa manfaat
yang berguna baik dari sisi penelitian ataupun dari sisi ilmiah dengan harapan
dapat berguna bagi pihak-pihak yang berkaitan. Manfaat tersebut adalah :
1. Manfaat Teoretis:
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan bagi
perkembangan dunia psikologi terutama di bidang psikologi industri dan
organisasi, yaitu melihat hubungan antara dukungan emosional dengan
konflik peran ganda, dukungan instrumental dengan konflik peran ganda,
dukungan informasi dengan konflik peran ganda, dan dukungan penghargaan
dengan konflik peran ganda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
2. Manfaat Praktis:
a. Bagi Mahasiswa:
Penelitian ini diharapkan dapat membantu mahasiswa agar dapat
memberikan dukungan kepada rekannya agar dapat menjalani
perkuliahan dengan maksimal.
b. Bagi Perusahaan Terkait:
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi bagi
perusahaan mengenai hubungan antara dukungan sosial emosional,
dukungan sosial indtrumental, dukungan sosial informasi, dan dukungan
sosial penghargaan dengan konflik peran ganda. Perusahaan dapat
menjadikannya sebagai acuan untuk mempertahankan ataupun
meningkatkan dukungan sosial yang ada dalam perusahaan sehingga
dapat menurunkan intensitas konflik peran ganda pada perusahaan terkait.
Namun, jika hasil penelitian ini menunukkan bahwa tidak terdapat
hubungan antara dukungan sosial emosional, dukungan sosial
instrumental, dukungan sosial informasi, dan dukungan sosial
penghargaan dengan konflik peran ganda, maka perusahaan perlu
mengkaji lebih lanjut apakah terdapat dukungan sosial pada perusahaan
terkait.
c. Bagi Penelitian Selanjutnya:
Hasil dari penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi
dan sumber acuan bagi peneliti yang selanjutnya terutama yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
berhubungan dengan dukungan sosial emosional, dukungan sosial
instrumental, dukungan sosial informasi, dan dukungan sosial
penghargaan dengan konflik peran ganda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Konflik Peran Ganda
1. Definisi
Konflik Peran Ganda adalah konflik yang muncul dalam diri individu
karena masih terbebani dengan permasalahan pekerjaan, ketika individu
tersebut berada diantara keluarganya, sehingga ia tidak dapat menjalankan
fungsinya sebagai karyawan maupun sebagai anggota keluarga dengan baik
(Cascio, 2006). Dapat diartikan bahwa seseorang masih memikirkan masalah
yang ada dalam tempat ia bekerja saat ia sudah berada di rumah. Dapat
dikatakan juga tidak here and now.
Menurut Carlson (dalam Liu & Low, 2011), work family conflict
merupakan suatu konsep yang bersifat bidireksional atau dua arah. Hal
tersebut berarti domain keluarga dan pekerjaan bisa saling memengaruhi atau
bercampur satu sama lain. Konflik Peran Ganda merupakan suatu posisi
bahwa ada kemungkinan dari segi keluarga dan pekerjaan yang saling
mempengaruhi. Dalam hal ini berarti tidak hanya keluarga mempengaruhi
pekerjaan, namun juga bisa pekerjaan yang mempengaruhi keluarga. Sebagai
contoh, karyawan akan sulit berkonsentrasi apabila terdapat masalah dalam
keluarga dan kepala keluarga juga akan mudah terpancing emosinya disaat
pekerjaannya mengalami masalah/penumpukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Peran yang dijalankan individu dalam pekerjaan dan keluarga
merupakan peran yang sangat berbeda. Di satu sisi, individu tersebut harus
menjalankan semua beban yang diberikan oleh atasan untuk memajukan
perusahaan dan agar ia mendapat upah lebih. Namun, di sisi lain, individu
harus menjalankan tugasnya baik sebagai kepala keluarga, istri, maupun anak.
Hal tersebut sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Greenhause & Beutell
(dalam Kalliath, Kalliath, & Singh, 2011) bahwa konflik peran ganda
merupakan bentuk konflik peran yang disebabkan oleh ketidakcocokan atau
pertentangan antara tekanan peran individu dalam pekerjaan dan keluarga.
Menurut Greenhause & Beutell (1985), WFC terdiri dari 3 aspek dan 2
dimensi. Aspek tersebut yaitu time based conflict, strain based conflict dan
behavior based conflict. Sedangkan dimensi yang dijelaskan oleh Greenhause
& Beutell (1985) adalah work family conflict dan family work conflict. Untuk
penjelasan mengenai aspek dan dimensi tersebut akan dijelaskan di bagian
selanjutnya.
Dari beberapa definisi yang sudah dijelaskan oleh beberapa tokoh
tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa peran, tugas, dan fungsi dari
individu berbeda antara pekerjaan yang ia jalani dan keluarga yang ia
tinggali. Konflik antara pekerjaan dan keluarga merupakan konflik dua arah
yang berarti tidak hanya pekerjaan yang membuat hubungan keluarga
menjadi renggang, namun juga dapat disebabkan karena masalah dalam
keluarga membuat pekerjaan yang dikerjakan menjadi tidak maksimal. Oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
sebab itu, alangkah lebih baik jika individu dapat menempatkan diri dengan
baik dalam pekerjaan ataupun keluarga.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teori konflik peran ganda
yang dikemukakan oleh Greenhaus & Beutell (1985) yang mengemukakan
bahwa konflik peran terjadi karena tekanan peran dari domain pekerjaan dan
keluarga saling bertentangan dalam beberapa hal. Artinya, kegiatan dalam
satu peran (pekerjaan/keluarga) akan mengganggu kegiatan di peran yang
lain.
2. Dimensionalitas Teori
Greenhause & Beutell (1985) berpendapat bahwa konflik antara
pekerjaan dan keluarga adalah dua arah. Dimensi-dimensi tersebut adalah :
a. Work Family Conflict (WFC)
WFC adalah posisi pekerjaan yang dijalani individu mengganggu
kehidupan keluarga yang juga ia jalani. Sebagai contoh, seorang karyawan
merasa sangat lelah dan bingung dalam mengerjakan pekerjaan yang
diberikan oleh atasannya sehingga ia menjadi mudah marah saat sampai di
rumah dan bertemu keluarga.
b. Family Work Conflict (FWC)
FWC merupakan keadaan yang terjadi dalam keluarga mempengaruhi
pekerjaan yang sudah menjadi kewajibannya sebagai karyawan. Sebagai
contoh, seorang kepala keluarga yang sedang bertengkar dengan istrinya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
akan mengerjakan pekerjaan dengan tidak maksimal. Karena pertengkaran
dengan keluarga itulah kinerja dari karyawan tersebut menurun dan
menghasilkan sesuatu yang buruk.
3. Faktor Konflik Peran Ganda
Menurut Greenhaus & Beutell (1985), faktor dari konflik peran ganda
itu sendiri dibagi menjadi 3, yaitu :
1. Kesehatan
Dalam konteks ini, kesehatan yang dimansud adalah kesehatan fisik dan
mental. Seorang individu yang berfungsi dengan baik selayaknya
merasakan keadaan ini. Namun, kesehatan sendiri dapat menjadi salah satu
faktor mengapa terjadi work family conflict.
2. Dukungan Sosial
Dukungan sosial saat karyawan bekerja adalah sangat penting, baik
dukungan dari teman ataupun atasan. Dukungan sosial dari atasan yang
bersifat ‘obyektif’ akan berpengaruh positif pada kinerja karyawan yang
nantinya juga akan berdampak pada kehidupan berkeluarga karyawan
tersebut.
3. Pekerjaan yang Dikerjakan
Pekerjaan yang dikerjakan oleh karyawan selayaknya memiliki sifat ada
kesempatan untuk belajar, memiliki tekanan kerja, dan ada otonomi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Namun, alangkah lebih baik jika sifat-sifat tersebut diberikan kepada
karyawan dengan porsi yang normal dan tidak terlalu berlebihan.
Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengkaji mengenai salah satu faktor
tersebut yaitu hubungan dukungan sosial terhadap konflik peran ganda.
Peneliti mengambil faktor tersebut karena dukungan yang dirasakan oleh
individu akan mempengaruhi emosi yang berkaitan dengan penanganan
konflik dalam diri individu tersebut.
4. Aspek Konflik Peran Ganda
Greenhaus dan Beutell (1985) telah mengidentifikasi aspek dari konflik
peran ganda, yaitu:
1. Time based conflict, dialami ketika tekanan waktu membuat tuntutan dari
satu peran menghambat peran yang lain. Waktu merupakan sesuatu yang
sulit untuk digabungkan antara pekerjaan dan keluarga. Keluarga pasti
menginginkan waktu yang lama untuk bersama, namun hal itu menjadi sulit
ketika individu memiliki pekerjaan yang belum selesai/dikejar deadline.
Jumlah jam kerja, lembur, tingkat kehadiran, ketidakteraturan shift, dan
control jam kerja merupakan indikator dari aspek ini.
2. Strain based conflict, terjadi saat tekanan dari salah satu peran membuat
individu sulit untuk terlibat dalam peran lain. Ketika individu mengalami
stress dan tertekan dalam melakukan pekerjaan, maka hal tersebut juga
akan berpengaruh pada peran yang seharusnya ia jalani dalam keluarga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Indikator dari aspek ini adalah ketegangan, kecemasan, kelelahan,
karakter peran kerja, kehadiran anak baru, dan ketersediaan dukungan
sosial baik dari lingkungan pekerjaan atau dari keluarga.
3. Behavior based conflict, terjadi ketika pola perilaku yang merupakan
tuntutan pekerjaan berlawanan dengan tuntutan keluarga. Saat individu
merasa dalam lingkup pekerjaannya, tentu ia akan menuruti perintah
atasan. Namun, perilaku tersebut akan berbanding terbalik saat ia berada
dalam keluarga yang membutuhkan kasih sayang sebagai landasannya.
Indikator dari aspek ini adalah sikap saat di rumah, fokus dengan pekerjaan
di kantor, perilaku dalam menjalani perintah.
B. Dukungan Sosial
1. Definisi
Rook (dalam Bart & Smet, 1994) mengatakan bahwa dukungan sosial
merupakan salah satu fungsi dari ikatan sosial, dan ikatan-ikatan sosial
tersebut menggambarkan tingkat kualitas umum dari hubungan interpersonal.
Ikatan dan persahabatan dengan orang lain dianggap sebagai aspek yang
memberikan kepuasan secara emosional dalam kehidupan individu. Saat
seseorang didukung oleh lingkungan maka segalanya akan terasa lebih
mudah. Dukungan sosial menunjukkan pada hubungan interpersonal yang
melindungi individu terhadap konsekuensi negatif dari stres. Dukungan sosial
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
yang diterima dapat membuat individu merasa tenang, diperhatikan, dicintai,
timbul rasa percaya diri dan kompeten.
Menurut Sarafino (2008), dukungan sosial dapat datang dari keluarga,
teman, keluarga, pasangan, dan komunitas. Dukungan sosial itu sendiri
mengacu pada kenyamanan, perhatian, penghargaan, atau bantuan yang
diberikan oleh orang lain atau kelompok kepada individu. Oleh karena itu, jika
seseorang sudah nyaman dan merasa berada di dalam kelompok tersebut,
maka ia akan sejenak lupa dengan permasalahannya di waktu dan tempat lain
sehingga dapat berkonsentrasi dengan apa yang ia kerjakan sekarang.
Sarason (Kuntjoro, 2002) mengatakan bahwa dukungan sosial adalah
keberadaan, kesediaan, kepedulian dari orangorang yang dapat diandalkan,
menghargai dan menyayangi kita. Sarason berpendapat bahwa dukungan
sosial itu selalu mencakup dua hal yaitu:
a. Jumlah sumber dukungan sosial yang tersedia, merupakan persepsi
individu terhadap sejumlah orang yang dapat diandalkan saat individu
membutuhkan bantuan (pendekatan berdasarkan kuantitas).
b. Tingkatan kepuasan akan dukungan sosial yang diterima, berkaitan
dengan persepsi individu bahwa kebutuhannya akan terpenuhi
(pendekatan berdasarkan kualitas).
Hal di atas penting dipahami oleh individu yang ingin memberikan
dukungan sosial karena menyangkut persepsi tentang keberadaan
(availability) dan ketepatan (adequancy) dukungan sosial bagi seseorang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Dukungan sosial bukan sekedar pemberian bantuan, tetapi yang penting
adalah bagaimana persepsi si penerima terhadap makna dari bantuan tersebut.
Hal itu erat hubungannya dengan ketepatan dukungan sosial yang diberikan,
dalam arti bahwa orang yang menerima sangat merasakan manfaat bantuan
bagi dirinya karena sesuatu yang aktual dan memberikan kepuasan.
Dalam penelitian ini, akan dikaji dukungan sosial menggunakan teori
dari Sarafino. Sarafino (2008) mengemukakan bahwa dukungan sosial dapat
datang dari keluarga, teman, keluarga, pasangan, dan komunitas. Dukungan
sosial itu sendiri mengacu pada kenyamanan, perhatian, penghargaan, atau
bantuan yang diberikan oleh orang lain atau kelompok kepada individu.
Penelitian ini akan mengkaji dukungan sosial yang dilihat dari empat kategori
yang didapat dari rekan kerja.
2. Kategori Dukungan Sosial
Menurut Sarafino (2008) dukungan sosial terdiri dari empat
jenis/kategori yaitu:
a. Dukungan emosional meliputi rasa empati, peduli, perhatian, perasaan
positif, dan dorongan. Dukungan ini akan membuat individu yang
menerima merasa berharga, nyaman, aman, terjamin, dan disayangi.
Penerima dukungan ini akan merasa lebih dicintai dan tidak merasa
sendirian. Namun, bila individu kurang menerima dukungan emosional,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
maka individu tersebut cenderung merasa diacuhkan, tidak memiliki
kemauan untuk maju, dan berpikiran negatif.
b. Dukungan instrumental adalah bantuan yang diberikan secara langsung,
bersifat fasilitas atau materi misalnya menyediakan fasilitas yang
diperlukan, meminjamkan uang, memberikan makanan, permainan atau
bantuan yang lain. Dukungan ini umumnya diberikan dalam bentuk
barang yang bisa dilihat. Dukungan instrumental meliputi pemberian
dukungan langsung kepada orang lain. Individu akan merasa kurang
memiliki dukungan instrumental apabila ia sulit untuk mencari bantuan
yang bersifat materi.
c. Dukungan informasi meliputi pemberian nasehat, petunjuk, saran,
ataupun umpan balik terhadap apa yang orang lain lakukan. Dukungan
ini umumnya adalah pemberian penjelasan tentang situasi dan segala
sesuatu yang berhubungan dengan masalah yang sedang dihadapi
individu. Tetapi, bila tidak atau kurang menerima dukungan informasi,
maka individu akan menyelesaikan masalah serta mencari informasi
baru sendiri.
d. Dukungan persahabatan meliputi pemberian waktu untuk orang lain
yang digunakan untuk dihabiskan bersama. Bentuk dukungan ini akan
membuat individu merasa menjadi anggota dari suatu kelompok yang
memiliki kesamaan minat dan aktivitas sosial dengan kelompok.
Dengan begitu individu akan memiliki perasaan senasib. Namun,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
individu tidak akan merasakan senasib bila ia tidak dianggap dalam
suatu pertemanan.
3. Manfaat Dukungan Sosial
Dukungan sosial merupakan bantuan atau dukungan yang diterima
individu dari orang-orang tertentu dalam kehidupannya. Diharapkan dengan
adanya dukungan sosial maka seseorang akan merasa diperhatikan, dihargai
dan dicintai. Dukungan sosial dapat memberikan kenyamanan fisik dan
psikologis kepada individu dapat dilihat bagaimana dukungan sosial
mempengaruhi kejadian dan efek dari keadaan kecemasan.
Menurut Sarafino (2008), dukungan sosial dapat mempengaruhi fisik
dan psikologis individu yang dijelaskan dalam dua teori berikut ini:
a. The Buffering Hypothesis
Menurut teori ini, dukungan sosial melindungi individu dengan
melawan efek-efek negatif dari tingkat stres yang tinggi, yaitu dengan
dua cara berikut :
1. Ketika individu menghadapi stressor yang kuat, seperti krisis
keuangan, maka individu dengan tingkat dukungan sosial yang tinggi
menjadi kurang melihat situasi tersebut sebagai situasi yang penuh
stres, bila dibandingkan dengan individu dengan tingkat dukungan
sosial yang rendah. Individu dengan tingkat dukungan sosial yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
tinggi berharap bahwa seseorang yang dikenal individu akan
menolong individu tersebut.
2. Dukungan sosial dapat mengubah respon seseorang terhadap stressor
yang telah diterima sebelumnya. Contohnya, individu dengan
dukungan sosial yang tinggi mungkin memiliki seseorang yang dapat
memberikan solusi terhadap masalah individu, atau melihat masalah
tersebut sebagai suatu yang tidak terlalu penting, atau membuat
individu dapat menemukan titik terang dari masalah tersebut.
b. The Direct Effect Hypothesis
Individu dengan tingkat dukungan sosial yang tinggi memiliki
perasaan yang kuat bahwa individu tersebut dicintai dan dihargai.
Individu dengan dukungan sosial tinggi merasa bahwa orang lain peduli
dan membutuhkan individu tersebut, sehingga hal ini dapat
mengarahkan individu kepada gaya hidup yang sehat.
C. Karyawan Bagian Operator Mesin Produksi PT Hartono Istana Teknologi
Menurut Hasibuan (dalam Manulang, 2002), karyawan adalah orang penjual
jasa (pikiran atau tenaga) dan mendapat kompensasi yang besarnya telah
ditetapkan terlebih dahulu. Subjek pada penelitian ini adalah karyawan PT.
Hartono Istana Teknologi yang bertempat di Kudus, Indonesia. Visi dari PT.
Hartono Istana Teknologi adalah “memimpin pergerakan konvergensi digital”.
Perusahaan ini meyakini bahwa melalui setiap inovasi teknologi saat ini, mereka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
akan menemukan solusi yang diperlukan untuk menghadapi tantangan hari esok.
Teknologi membuka kesempatan bagi bisnis untuk tumbuh, bagi warga negara di
pasar yang sedang berkembang hidup sejahtera dengan memasuki tahap ekonomi
digital, dan agar masyarakat dapat menemukan peluang baru. Tujuan dari PT.
Hartono Istana Teknologi adalah mengembangkan teknologi yang inovatif dan
proses efisien yang menciptakan pasar baru, memperkaya hidup semua orang, dan
menjadikan terus merk Polytron sebagai pemimpin digital yang terpercaya.
Dalam penelitian ini, akan diambil karyawan bagian operator mesin produksi
dari perusahaan tersebut. Hal itu dikarenakan dari hasil wawancara dengan atasan,
karyawan di bagian tersebut merupakan karyawan dengan pekerjaan paling berat
secara fisik karena bersentuhan langsung dengan alat produksi. Selain itu,
karyawan bagian tersebut bekerja dengan target yang mengakibatkan jam pulang
kerja yang tidak pasti. Hal tersebut akan mengakibatkan kelelahan fisik yang
berdampak pada emosi karyawan. Oleh karena itu, peneliti mengambil karyawan
bagian itu karena sangat rentan dengan emosi yang ada dalam pekerjaan dan
keluarga.
Menurut hasil wawancara, karyawan bagian operator mesin produksi
merupakan karyawan yang berhubungan langsung dengan mesin produksi. Mereka
bertugas untuk memantau dan menjalankan mesin agar dapat bekerja dengan benar
dan sesuai dengan prosedur. Bagian operator mesin produksi juga bekerja sesuai
dengan target. Mereka akan bekerja tanpa mengenal waktu untuk mencapai target
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
bulanan yang telah ditetapkan oleh manajemen. Bahkan, pada akhir bulan mereka
akan pulang malam untuk mengejar target tersebut.
Melalui hasil wawancara dengan salah satu karyawan, mereka mengatakan
bahwa bagian ini adalah bagian yang sangat penting dalam memproduksi barang.
Mereka perlu beradaptasi dengan mesin dan nyetel dengan mesin tersebut agar
tidak terjadi trouble pada saat produksi.
D. Dinamika Hubungan Dukungan Emosional, Dukungan Instrumental,
Dukungan Informasi, dan Dukungan Pesahabatan dengan Koflik Peran
Ganda
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi Konflik Peran Ganda. Tiga
faktor tersebut adalah terkait kesehatan, dukungan sosial, dan terkait pekerjaan
(Beutell, 1985). Ketiga faktor tersebut merupakan sesuatu yang dapat
mempengaruhi konflik peran ganda. Beutell & Berman (1999), melakukan
penelitian terkait dengan hal yang dapat menjadi penyebab munculnya konflik
peran ganda. Penelitian tersebut memiliki hasil bahwa dukungan dari teman dalam
pekerjaan akan mempengaruhi kondisi dalam keluarga. Oleh karena itu, dukungan
sosial merupakan faktor yang penting dalam mempengaruhi konflik peran ganda.
Konflik peran ganda memiliki 2 dimensi yaitu work family conflict dan family
work conflict. Menurut Greenhaus & Beutell (1985), work family conflict adalah
posisi pekerjaan yang dijalani individu mengganggu kehidupan keluarga yang juga
ia jalani. Keadaan ini dialami individu ketika pekerjaan yang dijalaninya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
mempengaruhi aktivitasnya dalam keluarga. Sedangkan family work conflct adalah
keadaan yang terjadi dalam keluarga mempengaruhi pekerjaan yang sudah
menjadi kewajibannya sebagai karyawan. Kondisi dalam keluarga berat akan
mempengaruhi kondisi individu dalam melakukan pekerjaannya.
Konflik peran ganda memiliki 3 aspek yaitu time based conflict, strain based
conflict, dan behavior based conflict (Greenhaus & Beutell, 1985). Time based
conflict dialami ketika tekanan waktu membuat tuntutan dari satu peran
menghambat peran yang lain. Indikator dari aspek ini adalah jumlah jam kerja,
lembur, tingkat kehadiran, ketidakteraturan shift, dan control jam kerja. Strain
based conflict terjadi saat tekanan dari salah satu peran membuat individu sulit
untuk terlibat dalam peran lain. Indikator dari aspek ini adalah ketegangan,
kecemasan, kelelahan, karakter peran kerja, kehadiran anak baru, dan ketersediaan
dukungan sosial baik dari lingkungan pekerjaan atau dari keluarga. Behavior based
conflict terjadi ketika pola perilaku yang merupakan tuntutan pekerjaan
berlawanan dengan tuntutan keluarga. Indikator dari aspek ini adalah sikap saat di
rumah, fokus dengan pekerjaan di kantor, perilaku dalam menjalani perintah.
Dukungan sosial itu sendiri dibagi menjadi empat tipe yaitu dukungan
emosional, dukungan instrumental, dukungan informasi, dan dukungan
persahabatan. Setiap kategori dari dukungan sosial tersebut tidak saling berkaitan
dan berdiri sendiri. Satu kategori tidak mempengaruhi tinggi-rendahnya kategori
lain. Lingkungan organisasi dan dukungan sosial yang ada di dalamnya diharapkan
akan mengurangi konflik peran ganda dan meningkatkan sinergitas antara peran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
dalam pekerjaan dan peran dalam keluarga. Menurut Greenhaus (2006), dukungan
sosial diharapkan mampu meningkatkan hasil positif seperti sinergitas antara peran
pekerjaan dan peran dalam keluarga.
Menurut Sarafino (2008), Dukungan emosional meliputi rasa empati, peduli,
perhatian, perasaan positif, dan dorongan. Dukungan instrumental meliputi
pemberian dukungan langsung kepada orang lain. Dukungan ini umumnya
diberikan dalam bentuk barang yang bisa dilihat. Dukungan informasi meliputi
pemberian nasehat, petunjuk, saran, ataupun umpan balik terhadap apa yang orang
lain lakukan. Dukungan persahabatan meliputi pemberian waktu untuk orang lain
yang digunakan untuk dihabiskan bersama.
Karyawan bagian operator mesin produksi adalah karyawan yang
bersinggungan langsung dengan mesin produksi. Bagian ini memiliki tanggung
jawab yang besar yaitu bertanggung jawab pada alat yang mereka
gunakan/pegang. Karyawan wajib untuk memelihara mesin dengan baik dan jika
terjadi kerusakan wajib menginformasikan kepada atasan dengan cepat. Saat akan
memulai pekerjaan karyawan juga diwajibkan untuk mengikuti briefing terlebih
dahulu. Selain itu, mereka juga bekerja dengan target. Oleh karena itu, pada akhir
bulan mereka akan bekerja lebih keras jika target yang sudah ditetapkan masih
jauh. Maka, keluhan-keluhan saat bekerja dan mengejar target tersebut adalah hal
yang wajar dalam karyawan bagian tersebut di PT Hartobo Istana Teknologi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
E. Skema Penelitian
Gambar 1. Hubungan antara Dukungan Dukungan Emosional dengan Konflik
Peran Ganda, Dukungan Instrumental dengan Konflik Peran Ganda, Dukungan
Informasi dengan Konflik Peran Ganda, dan Dukungan Pesahabatan dengan
Koflik Peran Ganda.
Dukungan Sosial
Tinggi
Dukungan Emosional (merasadipedulikan dan diperhatikan,berpikiran positif, dan memilikikemauan untuk maju)
Dukungan Instrumental (menerimabantuan materi dari orang lain)
Dukungan Persahabatan (merasadianggap dalam kelompok)
Dukungan Informasi (menerimamasukan serta saran dari orang lainmengenai masalah yang dihadapi)
Konflik Peran Ganda Rendah
Rendah
Dukungan Emosional (diacuhkan,tidak memiliki kemauan untuk maju,dan berpikiran negatif)
Dukungan Instrumental (sulit untukmencari bantuan materi)
Dukungan Persahabatan (tidakdianggap dalam pertemanan)
Dukungan Informasi (menyelesaikanmasalah serta mencari informasibaru sendiri)
Konflik Peran Ganda Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
F. Hipotesis
Berdasarkan dinamika penelitian tersebut, peneliti merumuskan hipotesis
sebagai berikut: terdapat hubungan negatif antara dukungan emosional dan konflik
peran ganda, terdapat hubungan negatif antara dukungan instrumental dan konflik
peran ganda, terdapat hubungan negatif antara dukungan informasi dan konflik
peran ganda, terdapat hubungan negatif antara dukungan persahabatan dan konflik
peran ganda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Di dalam suatu penelitian, terdapat dua metode pendekatan yaitu metode
kualitatif dan metode kuantitatif. Penelitian ini adalah penelitian yang
menggunakan metode kuantitatif, yaitu mengumpulkan data yang dapat dianalisis
dan disimpulkan dengan perhitungan statistik (Azwar, 2015). Sedangkan jenis
penelitian ini adalah korelasional, yaitu penelitian yang memiliki karakteristik
berupa hubungan antara dua variable atau lebih (Supratiknya, 2014). Berdasarkan
karakteristik tersebut, maka penelitian ini memiliki tujuan untuk melihat ada atau
tidaknya hubungan negatif antara dua variabel yaitu dukungan sosial dan konflik
peran pada karyawan bagian produksi PT. Hartono Istana Teknologi, Kudus.
B. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini, terdapat dua variabel yaitu variabel dependen dan
variabel independent. Variabel independent merupakan variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel
dependen. Sedangkan variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau
yang menjadi akibat dari variabel independen (Sugiyono, 2013).
1) Variabel independen : Dukungan sosial
2) Variabel dependen : Konflik peran ganda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
C. Definisi Operasional
1. Konflik peran
Konflik peran adalah konflik yang terjadi karena adanya sebuah
ketimpangan peran yang dijalani oleh individu di bidang pekerjaan dan
keluarga. Konflik peran tersebut memiliki dua dimensi, yaitu :
a. Work Family Conflict : Konflik yang terjadi di keluarga yang disebabkan
oleh pekerjaan yang dijalani.
b. Family Work Conflict : Konflik yang terjadi dalam pekerjaan individu
yang disebabkan oleh perannya sebagai anggota keluarga.
2. Dukungan Sosial
Dukungan sosial merupakan bentuk dukungan yang diterima individu
dari lingkungan sekitarnya baik lingkungan keluarga maupun lingkungan
pekerjaan. Variabel ini memiliki tiga kategori/tipe dari dukungan sosial yaitu
dukungan emosional, dukungan instrumental, dukungan informasi, dan
dukungan persahabatan.
a. Dukungan emosional meliputi rasa empati, peduli, perhatian, perasaan
positif, dan dorongan.
b. Dukungan instrumental meliputi pemberian dukungan langsung kepada
orang lain. Dukungan ini umumnya diberikan dalam bentuk barang yang
bias dilihat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
c. Dukungan informasi meliputi pemberian nasehat, petunjuk, saran,
ataupun umpan balik terhadap apa yang orang lain lakukan.
d. Dukungan persahabatan meliputi pemberian waktu untuk orang lain yang
digunakan untuk dihabiskan bersama.
3. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah karyawan tetap bagian produksi dari
PT. Hartono Istana Teknologi (Polytron), Indonesia. Penelitian ini
menggunakan subjek karyawan bagian operator mesin produksi karena
mereka akan mengalami tekanan fisik yang berat. Tekanan tersebut
disebabkan oleh pekerjaan mereka yang tergolong pekerjaan kasar karena
berhubungan dengan alat produksi secara langsung. Menurut Kamus Besar
Jabatan Indonesia (KBJI) tahun 2014, karyawan dalam posisi operator mesin
produksi memiliki tugas mengemas dan memberi label produk, atau mengisi
wadah dengan hasil produksinya.
Penelitian ini menggunakan subjek yang telah bekerja dalam perusahaan
tersebut minimal selama 1 tahun dengan pertimbangan bahwa subjek telah
melewati tahap adaptasi dan telah mengenal lingkungan pekerjaannya. Selain
itu, subjek juga telah mengetahui kondisi perusahaan dan atasannya. Lalu
kriteria selanjutnya adalah subjek sudah menbina rumah tangga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Dalam penelitian ini, pemilihan subjek dilakukan oleh perusahaan.
Perusahaan memanggil secara acak karyawan pada tiap bagian produksi untuk
diberikan skala penelitian.
D. Metode dan Alat Pengumpulan Data
1. Metode
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan skala penelitian. Skala penelitian adalah alat ukur psikologis
dalam bentuk pertanyaan atau pernyataan yang dirancang untuk menangkap
respon seseorang terhadap konsep yang diukur sehingga dapat diberikan
penilaian atau skor dan dapat diinterpretasikan (Azwar, 1999). Skala yang
digunakan peneliti adalah skala Likert untuk mengukur variabel dukungan
sosial dan variabel konflik peran. Skala Likert merupakan metode
pengumpulan data dimana setiap item disusun untuk mengukur atribut
psikologis tersebut. Pada skala Likert, subjek diminta untuk menyatakan
kesetujuan atau ketidaksetujuannya dalam sebuah kolom yang sudah
disediakan. Kolom tersebut berisi pernyataan sangat setuju, setuju, tidak
setuju, dan sangat tidak setuju. Dalam pengisian skala, subjek diminta untuk
mengisi kolom yang paling sesuai dengan apa yang benar-benar ia rasakan
agar data yang didapatkan benar-benar menggambarkan situasi perusahaan
dan subjek itu sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Tabel 1
Penilaian Skala Likert
Respon Pernyataan Favorable Unfavorable
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 4
Tidak Setuju (TS) 2 3
Setuju (S) 3 2
Sangat Tidak Setuju (SS) 4 1
2. Alat Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan dua skala yaitu skala
dukungan sosial dan skala konflik peran.
a) Skala Konflik Peran
Skala ini mengukur dua dimensi yang dikemukakan oleh Greenhaus
dan Beutell (1985) yaitu:
1) Work Family Conflict (WFC)
WFC adalah posisi pekerjaan yang dijalani individu mengganggu
kehidupan keluarga yang juga ia jalani. Sebagai contoh, seorang
karyawan merasa sangat lelah dan bingung dalam mengerjakan
pekerjaan yang diberikan oleh atasannya sehingga ia menjadi mudah
marah saat sampai di rumah danbertemu keluarga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
2) Family Work Conflict (FWC)
FWC merupakan keadaan yang terjadi di keluarga yang
mempengaruhi pekerjaan yang sudah menjadi kewajibannya sebagai
karyawan. Sebagai contoh, seorang kepala keluarga yang sedang
bertengkar dengan istrinya akan mengerjakan pekerjaan dengan tidak
maksimal. Karena pertengkaran dengan keluarga itulah kinerja dari
karyawan tersebut menurun dan menghasilkan sesuatu yang buruk.
Tabel 2.1
Persebaran Item Skala Konflik Peran sebelum seleksi item
Konflik
Peran
Favorable Unfavorable Proporsi Jumlah
Work
Family
Conflict
2, 5*, 7,
11, 14, 19,
21, 29, 34,
40, 42*,
44, 49, 50,
59
3, 8, 9, 13,
15, 16*, 20,
(22), 24, 26,
27, 28, 36,
48, 55
50% 30
Family
Work
Conflict
4, 10, 12,
23, 30, 32,
35*, 38,
1, 6, 17, (18),
25, 31, 33*,
37, 41, 45,
50% 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
39*, 43,
46, 51, 53,
56, 60
47, 52, 54,
57, 58
Total 100% 60
Keterangan: *item yang digugurkan, ()item yang sengaja
digugurkan
Tabel 2.2
Persebaran Item Skala Konflik Peran setelah seleksi item
Konflik
Peran
Favorable Unfavorable Proporsi Jumlah
Work
Family
Conflict
2, 7, 11,
14, 19, 21,
29, 34, 40,
44, 49, 50,
59
3, 8, 9, 13, 15,
20, 24, 26, 27,
28, 36, 48, 55
50% 26
Family
Work
Conflict
4, 10, 12,
23, 30, 32,
38, 43, 46,
51, 53, 56,
60
1, 6, 17, 25,
31, 37, 41,
45, 47, 52, 54,
57, 58
50% 26
Total 100% 52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
b) Skala Dukungan Sosial
Menurut Sarafino (2008) dukungan sosial terdiri dari empat jenis
yaitu:
a. Dukungan emosional
Dukungan ini melibatkan ekspresi rasa empati dan perhatian
terhadap individu, sehingga individu tersebut merasa nyaman,
dicintai dan diperhatikan. Dukungan ini meliputi perilaku seperti
memberikan perhatian dan afeksi seta bersedia mendengarkan keluh
kesah orang lain.
b. Dukungan persahabatan
Dukungan ini melibatkan ekspresi yang berupa pernyataan setuju dan
penilaian positif terhadap ide-ide, perasaan dan performa orang lain.
c. Dukungan instrumental
Bentuk dukungan ini melibatkan bantuan langsung, misalnya yang
berupa bantuan finansial atau bantuan dalam mengerjakan tugastugas
tertentu.
d. Dukungan informasi
Dukungan yang bersifat informasi ini dapat berupa saran, pengarahan
dan umpan balik tentang bagaimana cara memecahkan persoalan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Tabel 3.1
Persebaran Skala Dukungan Sosial sebelum seleksi item
Dukungan
Sosial
Favorable Unfavorable Proporsi Jumlah
Dukungan
Emosional
2, 6, 9,
12*, 23,
24
3, (8), 14, 16,
18, 30
25% 12
Dukungan
Persahabatan
5*, 17, 22,
31, 33, 39
1, 10, 20,
26*, 32, 34
25% 12
Dukungan
Instrumental
19, 37, 43,
(45), 46,
48
11, (15), 29,
38, 44, 47
25% 12
Dukungan
Informasi
4*, 25, 28,
35, 40, 42
7, 13, (21),
27, 36, 41
25% 12
Total 100% 48
Keterangan: *item yang digugurkan, ()item yang sengaja
digugurkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Tabel 3.2
Persebaran Skala Dukungan Sosial setelah seleksi item
Dukungan
Sosial
Favorable Unfavorable Proporsi Jumlah
Dukungan
Emosional
2, 6, 9, 23,
24
3, 14, 16, 18,
30
25% 10
Dukungan
Persahabatan
17, 22, 31,
33, 39
1, 10, 20, 32,
34
25% 10
Dukungan
Instrumental
19, 37, 43,
46, 48
11, 29, 38, 44,
47
25% 10
Dukungan
Informasi
25, 28, 35,
40, 42
7, 13, 27, 36,
41
25% 10
Total 100% 40
E. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur
1. Validitas
Uji validitas adalah usaha yang dilakukan oleh peneliti untuk
memastikan alat tes yang digunakan memiliki kesesuaian dengan variabel
psikologis yang akan diukur (Supratiknya, 2014). Dalam penelitian ini,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
penulis menggunakan validitas isi (content validity) untuk melakukan proses
validitas. Validitas isi adalah evidensi tentang kesesuaian isi dan konstruk
yang diukur dalam suatu tes yang akan diuji dengan menggunakan analisis
logis atau empiris (Supratiknya, 2014). Oleh karena itu, peneliti menggunakan
analisis IVI-I dan IVI-S untuk membantu penulis memberikan penilaian dan
masukan terkait dengan alat ukur yang telah dibuat.
Dari hasil IVI-I, diketahui bahwa konflik peran ganda dan dukungan
sosial sebesar 0,875-1 sehingga item dari kedua skala tersebut dapat
digunakan Lynn (1986) menyarankan IVI-I minimum sebesar 0,78. Selain itu,
diketahui juga IVI-S skala konflik peran ganda sebesar 0,952 dan dukungan
sosial sebesar 0,958. Melihat hal tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa
validitas dari kedua skala tersebut sudah memenuhi kriteria.
2. Daya Beda
Skala yang telah dilakukan validitas dan telah disusun akan dilakukan
daya beda item untuk menguji kualitas setiap item. Supratiknya (2014)
mengungkapkan bahwa hal tersebut dilakukan untuk memastikan setiap item
memiliki hubungan yang kuat dengan item yang lain sehingga terbentuk skala
yang memiliki daya diskriminasi dan homogenitas yang baik. Besarnya
rentang koefisien korelasi item berada pada angka 0 sampai 1. Item yang
semakin mendekati 1 maka item tersebut semakin baik, begitupun sebaliknya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Namun, terdapat toleransi untuk tetap menggunakan item yang memiliki skor
yang rendah, toleransi yang diberikan berada pada rentang 0,25-0,30.
Hasil dari uji daya beda menunjukkan bahwa terdapat beberapa item
yang tidak memenuhi syarat di atas 0,3. Pada skala konflik peran ganda, item
5, 16, 33, 35, dan 39 harus digugurkan karena memiliki nilai korelasi item
total yang buruk karena dibawah 0,3. Selain itu, pada skala dukungan sosial
item nomor 4, 5, 8, 12, dan 26 juga harus digugurkan kaerna memiliki nilai
korelasi item <0,3. Pada konflik peran ganda, item nomor 18 dan 22 memiliki
nilai korelasi item <0,3 namun digugurkan. Hal itu dikarenakan item tersebut
mendekati 0,3 dan digugurkan untuk menyetarakan jumlah item setiap
dimensi. Dengan demikian, berdasarkan hasil tersebut didapatkan bahwa
variabel konflik peran ganda akan diukur menggunakan 52 item skala
sedangkan dukungan sosial menggunakan 40 item skala.
3. Reliabilitas
Reliabilitas adalah kemampuan alat tes menghasilkan skor yang cermas
dengan eror yang kecil (Azwar, 2012). Reliabilitas merupakan salah satu ciri
alat ukur yang sangat penting karena dengan ini suatu alat ukur dapat memiliki
kualitas yang baik. Reliabilitas dapat diukur dengan berbagai cara, salah
satunya menggunakan Alpha Cronbach (Supratiknya, 2014). Reliabilitas itu
sendiri memiliki rentang angka yaitu 0 sampai 1,00. Pada alat ukur, semakin
nilai reliabilitasnya mendekati 1, maka alat ukur tersebut semakin baik. Syarat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
alat ukur dapat dikatakan baik jika memiliki koefisien reliabititas lebih dari
0,70.
Selain Alpha Cronbach, untuk mencari reliabilitas suatu alat ukur juga
dapat menggunakan alpha berstrata (alpha stratified) yang diperkenalkan juga
oleh Cronbach.
Tabel 4
Hasil Uji Reliabilitas Skala Konflik Peran
Sebelum seleksi item Setelah seleksi item
Work Family Conflict 0,897 Work Family Conflict 0,887
Family Work Conflict 0,897 Family Work Conflict 0,890
Alpha berstrata 0,946 Alpha berstrata 0,941
Tabel 5
Hasil Uji Reliabilitas Skala Dukungan Sosial
Sebelum seleksi item Setelah seleksi item
Dukungan Emosional 0,793 Dukungan Emosional 0,735
Dukungan Instrumental 0,818 Dukungan Instrumental 0,774
Dukungan Informasi 0,778 Dukungan Informasi 0,785
Dukungan Persahabatan 0,778 Dukungan Persahabatan 0,795
Kedua variabel diatas sudah memiliki reliabilitas yang tergolong baik
karena sudah lebih dari 0,70. Gulfrond (dalam Supratiknya, 2014)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
menambahkan bahwa syarat sebuah alat ukur dapat dikatakan memiliki
reliabilitas yang baik jika memiliki koefisien reliabilitas lebih dari 0,70.
F. Metode Analisa Data
Analisa data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan metode analisis korelasi. Menurut Siregar (2013), metode analisis
korelasi yaitu suatu bentuk analisis data dalam penelitian yang bertujuan untuk
mengetahui kekuatan atau bentuk arah hubungan di antara dua variabel atau lebih,
dan besarnya pengaruh yang disebabkan oleh variabel bebas terhadap variabel
terikat. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada
hubungan antara Dukungan Sosial dengan Konflik Peran Ganda pada karyawan
bagian operator produksi pada PT. Hartono Istana Teknologi.
G. Teknik Analisa Data
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah
populasi berdistribusi normal atau tidak. Jika populasi berdistribusi normal,
maka akan digunakan uji statistic parametrik, namun jika tidak berdistribusi
normal maka akan digunakan uji statistic non parametrik. Untuk mengetahui
uji normalitas tersebut memakai sistem SPSS.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
2. Uji Linearitas
Uji linearitas berguna untuk mengetahui apakah ada hubungan yang
bersifat linear antara variabel dependen dengan variabel independent dalam
penelitian. Uji linearitas tersebut menggunakan system SPSS dengan metode
statistic test for linearity.
3. Uji Hipotesis
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara
dukungan sosial dengan konflik peran ganda pada karyawan bagian operator
mesin produksi pada suatu perusahaan manufaktur di Kudus. Maka, peneliti
menggunakan system SPSS dengan uji korelasi Spearman Rho bila data yang
dihasilkan tidak normal. Namun, jika data yang dihasilkan normal, maka
peneliti akan menggunakan uji korelasi product moment.
Ha1 : Ada hubungan antara dukungan sosial emosional dengan konflik
peran ganda
Ho1 : Tidak ada hubungan antara dukungan sosial emosional dengan
konflik peran ganda
Ha2 : Ada hubungan antara dukungan sosial instrumental dengan
konflik peran ganda
Ho2 : Tidak ada hubungan antara dukungan sosial instrumental dengan
konflik peran ganda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Ha3 : Ada hubungan antara dukungan sosial informasi dengan konflik
peran ganda
Ho3 : Tidak ada hubungan antara dukungan sosial informasi dengan
konflik peran ganda
Ha4 : Ada hubungan antara dukungan sosial persahabatan dengan
konflik peran ganda
Ho4 : Tidak ada hubungan antara dukungan sosial persahabatan dengan
konflik peran ganda
H. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada hari Senin, 3 September 2018 sampai dengan
hari Jumat, 7 September 2018 pada karyawan yang bekerja di PT. Hartono Istana
Teknologi, Kudus yang merupakan perusahaan manufaktur. Perusahaan ini
memiliki 2 pabrik di daerah Kudus dan 1 pabrik di daerah Semarang. Setiap pabrik
memiliki karyawan yang memiliki tugas sebagai operator mesin produksi baik
audio, televisi, handphone, dan sebagainya. Jumlah tenaga operator mesin di
perusahaan tersebut kurang lebih berjumlah 400 orang yang tersebar di 3 pabrik
tersebut.
Penyebaran skala penelitian ini dilakukan dengan bantuan manager
pengelolaan sumber daya manusia di perusahaan tersebut. Namun, peneliti hanya
diperbolehkan mengambil data di pabrik Kudus saja karena adanya alasan teknis
sehingga tidak memungkinkan mengambil data di pabrik Semarang. Proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
pengambilan data tersebut adalah pertama manager memanggil karyawan di
bagian tersebut untuk berkumpul sepulang bekerja, lalu peneliti membagikan skala
penelitian langsung kepada subjek. Jumlah skala yang disebarkan memang tidak
bisa menampung semua populasi di bagian tersebut karena ada karyawan yang
belum menikah dan baru bekerja kurang dari satu tahun. Selain itu, faktor urusan
rumah juga menjadi alasan mengapa tidak semua karyawan dapat berkumpul
sepulang bekerja. Saat pengisian skala, peneliti terus berkeliling untuk mencegah
terjadinya pengerjaan secara asal-asalan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Penelitian
1. Deskripsi Subjek Penelitian
Penelitian ini dilakukan menggunakan data yang diperoleh dari 218
karyawan. Dari seluruh subjek yang terlibat dalam penelitian ini diperoleh
informasi data demografis berdasarkan jenis kelamin sebagai berikut :
Tabel 6
Deskripsi data subjek berdasarkan jenis kelamin
Jenis Kelamin Frekuensi Presentase
Laki-laki 94 43,12%
Perempuan 124 56,88%
Jumlah 218 100%
Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa subjek penelitian ini
didominasi oleh perempuan dengan presentase sebesar 56,88%. Selain itu,
jumlah subjek laki-laki yang terlibat dalam penelitian ini sebesar 94 orang atau
sekitar 43,12%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
2. Deskripsi Data Penelitian
Pada bagian ini dapat dilihat perbandingan Mean Teoretis dan Mean
Empiris pada variabel peran ganda dan variabel dukungan sosial
Tabel 7
Data Empiris dan Teoretis
Variabel N
Data Teoretik Data Empirik
Mean
Skor S
D
Mean
Skor
SD
Min Max Min Max
Duksos Tipe
Instrumental
218 30 12 48 6 32.38 21 40 3.584
Duksos Tipe
emosional
218 30 12 48 6 31.11 23 40 3.113
Duksos Tipe
Persahabatan
218 30 12 48 6 31.83 17 40 3.536
Duksos Tipe
Informasi
218 30 12 48 6 31.43 15 40 3.493
Konflik
Peran Ganda
218 150 60 240
3
0
116.7
2
65 164
17.62
3
Berdasarkan table tersebut, diketahui bahwa variabel konflik peran ganda
memiliki nilai mean empirik (116,72) lebih kecil dibandingkan dengan mean
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
teoritik (150). Selain itu, pada variabel dukungan instrumental, dukungan
emosional, dukungan persahabatan, dan dukungan informasi memiliki mean
empirik masing masing (32,38;31,11;31,83;31,43) yang lebih besar
dibandingkan dengan mean teoritik (30). Berdasarkan hasil uji t, menunjukkan
nilai signifikansi sebesar 0,000 yang berarti lebih kecil dari 0,05 pada
perbedaan mean empiris dan mean teoritis. Hal tersebut menunjukkan bahwa
subjek memiliki tingkat dukungan instrumental, dukungan emosional,
dukungan persahabatan, dan dukungan informasi yang cenderung tinggi dan
signifikan. Namun pada variabel konflik peran, menunjukkan bahwa subjek
memiliki tingkat konflik peran ganda yang rendah.
B. Analisis Data Penelitian
1. Uji Asumsi
a) Uji Normalitas
Uji normalitas merupakan suatu hal yang juga penting karena dengan
uji normalitas kita bisa tahu apakah penelitian ini sebarannya normal atau
tidak. Jika data yang didapatkan berdistribusi normal, maka dapat
menggunakan uji statistic parametrik. Namun sebaliknya jika tidak
normal, maka menggunakan uji statistic non-parametik. Dalam penelitian
ini, analisis Kolmogorov-Smirnov menjadi pilihan untuk menguji
normalitas data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Tabel 8
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Konflik_
Peran
.047 218 .200* .992 218 .249
Dukungan
_Emosi
.132 218 .000 .953 218 .000
Dukungan
_Persahaba
tan
.169 218 .000 .940 218 .000
Dukungan
_Informasi
.184 218 .000 .932 218 .000
Dukungan
_Instrumen
tal
.163 218 .000 .937 218 .000
a. Lilliefors Significance Correction
Hasil Uji normalitas didapatkan hasil probabilitas variabel konflik
peran sebesar 0,200. Sedangkan variabel dukungan emosional, dukungan
persahabatan, dukungan informasi, dan dukungan instrumental sebesar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
0,000. Berdasarkan hasil yang didapat, konflik peran terdistribusi normal
karena lebih dari 0,05. Namun, variabel dukungan emosional, dukungan
persahabatan, dukungan informasi, dan dukungan instrumental
berdistribusi tidak normal karena kurang dari 0,05 sehingga pada
penelitian ini menggunakan uji statistic non-parametrik.
b) Uji Linearitas
Uji Linearitas juga penting karena uji ini dilakukan untuk mengetahui
hubungan yang bersifat linear antara kedua variabel. Dalam penelitian ini,
uji linearitas menggunakan metode statistic test for linearity. Suatu
variabel dapat dikatakan linear apabila memiliki nilai probabilitas <0,05.
(Santoso, 2006).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Tabel 9
Hasil Uji Linearitas
Variabel Signifikansi Keterangan
Konflik peran *
Dukungan Emosional
0,000 Linear
Konflik peran *
Dukungan
instrumental
0,000 Linear
Konflik peran *
Dukungan
Persahabatan
0,000 Linear
Konflik peran *
Dukungan Informasi
0,000 Linear
Berdasarkan hasil uji linearitas dapat diketahui bahwa nilai
probabilitas linear pada hubungan variabel konflik peran dengan variabel
dukungan emosional, dukungan instrumental, dukungan persahabatan,
dan dukungan informasi sebesar 0,000. Hasil nilai probabilitas hubungan
kedua variabel tersebut <0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat
hubungan yang linear antara konflik peran dengan dukungan emosional,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
dukungan instrumental, dukungan persahabatan, dan dukungan
informasi.
c) Uji Hipotesis
Berdasarkan uji asumsi yang telah dilakukan, data terbukti tidak
terdistribusi secara normal sehingga akan menggunakan analisis non-
parametrik. Selain itu, berdasarkan hasil perhiungan didapatkan hasil
bahwa antar variabel memiliki hubungan yang linear sehingga dapat
dilakukan tahap analisis data selanjutnya yaitu uji hipotesis. Untuk
menguji hubungan antara konflik peran dengan dukungan emosional,
dukungan instrumental, dukungan persahabatan, dan dukungan informasi
digunakan analisis korelasi Spearman’s Rho.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Tabel 10
Hasil uji hipotesis dengan menggunakan korelasi Spearman’s Rho
Correlations
Konflik_Peran Dukungan_Emosi
Spear
man's
rho
Konflik_
Peran
Correlation
Coefficient
1.000 -.249**
Sig. (1-
tailed)
. .000
N 218 218
Dukungan_
Emosi
Correlation
Coefficient
-.249** 1.000
Sig. (1-
tailed)
.000 .
N 218 218
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
Hasil uji korelasi diperoleh nilai r sebesar -0,249 dengan nilai
signifikansi sebesar 0,000. Berdasarkan nilai probabilitas yang kurang
dari 0,05 dapat dikatakan bahwa ada hubungan yang signifikan antara
konflik peran dengan dukungan sosial emosional. Sehingga berdasarkan
hasil perhitungan tersebut, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
yang negative, cukup kuat, dan signifikan antara konflik peran dengan
dukungan sosial emosional yang berarti semakin tinggi dukungan sosial
emosional maka konflik peran akan rendah dalam suatu perusahaan.
Tabel 11
Correlations
Konflik_Peran Dukungan_Instrumental
Spear
man's
rho
Konflik_
Peran
Correlation
Coefficient
1.000 -.254**
Sig. (1-
tailed)
. .000
N 218 218
Dukungan_
Instrumenta
l
Correlation
Coefficient
-.254** 1.000
Sig. (1-
tailed)
.000 .
N 218 218
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
Hasil uji korelasi diperoleh nilai r sebesar -0,254 dengan nilai
signifikansi sebesar 0,000. Berdasarkan nilai probabilitas yang kurang
dari 0,05 dapat dikatakan bahwa ada hubungan yang signifikan antara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
konflik peran dengan dukungan sosial instrumental. Sehingga
berdasarkan hasil perhitungan tersebut, dapat disimpulkan bahwa
terdapat hubungan yang negatif, cukup kuat, dan signifikan antara konflik
peran dengan dukungan sosial instrumental yang berarti semakin tinggi
dukungan sosial instrumental maka konflik peran akan rendah dalam
suatu perusahaan.
Tabel 12
Correlations
Konflik_Peran Dukungan_Persahabatan
Spear
man's
rho
Konflik_
Peran
Correlation
Coefficient
1.000 -.217**
Sig. (1-
tailed)
. .001
N 218 218
Dukungan_
Persahabata
n
Correlation
Coefficient
-.217** 1.000
Sig. (1-
tailed)
.001 .
N 218 218
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Hasil uji korelasi diperoleh nilai r sebesar -0,217 dengan nilai
signifikansi sebesar 0,000. Berdasarkan nilai probabilitas yang kurang
dari 0,05 dapat dikatakan bahwa ada hubungan yang signifikan antara
konflik peran dengan dukungan sosial persahabatan. Sehingga
berdasarkan hasil perhitungan tersebut, dapat disimpulkan bahwa
terdapat hubungan yang negatif, cukup kuat, dan signifikan antara konflik
peran dengan dukungan sosial persahabatan yang berarti semakin tinggi
dukungan sosial persahabatan maka konflik peran akan rendah dalam
suatu perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Tabel 13
Correlations
Konflik_Peran Dukungan_Informasi
Spear
man's
rho
Konflik_
Peran
Correlation
Coefficient
1.000 -.339**
Sig. (1-
tailed)
. .000
N 218 218
Dukungan_
Informasi
Correlation
Coefficient
-.339** 1.000
Sig. (1-
tailed)
.000 .
N 218 218
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
Hasil uji korelasi diperoleh nilai r sebesar -0,339 dengan nilai
signifikansi sebesar 0,000. Berdasarkan nilai probabilitas yang kurang
dari 0,05 dapat dikatakan bahwa ada hubungan yang signifikan antara
konflik peran dengan dukungan sosial informasi. Sehingga berdasarkan
hasil perhitungan tersebut, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan
yang negatif, cukup kuat, dan signifikan antara konflik peran dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
dukungan sosial informasi yang berarti semakin tinggi dukungan sosial
informasi maka konflik peran akan rendah dalam suatu perusahaan.
C. Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara Konflik Peran
Ganda dan Dukungan Sosial Emosional, Dukungan Sosial Instrumental,
Dukungan Sosial Informasi, dan Dukungan Sosial Persahabatan pada karyawan
bagian operator mesin produksi di perusahaan manufaktur. Berdasarkan hasil uji
hipotesis, diketahui bahwa koefisien korelasi antara keempat pasang variabel
tersebut sebesar -0,249 dan nilai signifikansi 0,000 pada dukungan emosional, -
0,254 dan nilai signifikansi 0,000 pada dukungan instrumental, -0,339 dan nilai
signifikansi 0,000 pada dukungan informasi, dan -0,217 dan nilai signifikansi
0,001 pada dukungan persahabatan. Hasil perhitungan tersebut menunjukkan
bahwa adanya hubungan yang negatif dan signifikan antara konflik peran ganda
dengan dukungan emosional, dukungan instrumental, dukungan informasi, dan
dukungan persahabatan. Dengan melihat hasil antara keempat pasang variabel
tersebut, maka hipotesis penelitian ini dinyatakan diterima. Hal tersebut berarti
semakin tinggi dukungan emosional, dukungan instrumental, dukungan informasi,
dan dukungan persahabatan pada suatu organisasi maka semakin rendah konflik
peran ganda yang dimiliki oleh karyawan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Greenhaus & Parasuraman (1986) mengemukakan bahwa salah satu
faktor terpenting dari konflik peran ganda adalah dukungan sosial karena
dukungan sosial merupakan sumber untuk menanggulangi masalah interpersonal
yang dialirkan dari satu sumber ke sumber lainnya yang bertujuan untuk
meningkatkan kesejahteraannya. Oleh karena itu, untuk mencegah dan
mengulangi konflik peran ganda, diperlukan dukungan sosial dari orang lain untuk
menciptakan emosi positif dari diri individu itu. Selain itu, Greenhaus,
Parasuraman & Collins (2001) juga ditemukan tipe mengenai dukungan sosial
yang relevan dengan konflik peran ganda yaitu dukungan instrumental dan
dukungan informasi atau emosi.
Pada penelitian ini, dapat diketahui bahwa dukungan instrumental,
dukungan informasi, dukungan emosional, dan dukungan persahabatan yang
diterima subjek cenderung tinggi. Hal tersebut dapat dibuktikan dari perolehan
hasil mean empirik yang lebih besar daripada mean teoretik dengan nilai
signifikansi perbedaan one sample t-test yang signifikan (p)<0,05. Dukungan
emosional memiliki nilai mean empirik: 31,11 dan mean teoretik: 30 dengan nilai
signifikansi (p)<0,05. Dukungan instrumental memiliki nilai mean empirik: 32,38
dan mean teoretik 30 dengan nilai signifikansi (p)<0,05. Dukungan informasi
memiliki nilai mean empirik: 31,83 dan mean teoretik 30 dengan nilai signifikansi
(p)<0,05. Dukungan persahabatan memiliki nilai mean empirik: 31,43 dan mean
teoretik 30 dengan nilai signifikansi (p)<0,05. Selain itu, pada variabel konflik
peran ganda menunjukkan subjek dalam penelitian ini memiliki konflik peran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
ganda yang rendah. Hal tersebut dapat dibuktikan dari perolehan hasil hasil mean
empirik yang lebih rendah daripada mean teoretik dengan nilai signifikansi
perbedaan one sample t-test yang signifikan (p)<0,05. Konflik peran ganda
memiliki nilai mean empirik: 150 dan mean teoretik: 116,72 dengan nilai
signifikansi (p)<0,05.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dukungan instrumental
berhubungan negatif kuat dengan konflik peran ganda. Hal tersebut ditunjukkan
dengan hasil perolehan bahwa dukungan instrumental dalam penelitian ini tinggi
dan konflik peran ganda pada karyawan bagian operator mesin produksi rendah.
Menurut Sarafino (2008), bentuk dukungan ini dapat berupa bantuan secara
langsung dengan bentuk bantuan dalam meringankan tugas dan pemberian atau
peminjaman uang kepada seseorang. Bentuk dukungan berupa pemberian atau
peminjaman uang dapat membantu karyawan bagian operator mesin produksi
untuk meredakan konflik peran ganda. Parasuraman (1994) mengemukakan bahwa
dukungan instrumental dibutuhkan guna membantu seseorang untuk berpartisipasi
menyelesaikan masalah di rumah atau masalah anak. Hal tersebut sesuai dengan
hasil wawancara bahwa dukungan materi dari karyawan lain atau perusahaan dapat
membantu menurunkan konflik peran ganda. Hal tersebut dapat terjadi
dikarenakan orang lain atau perusahaan memberikan perhatian lebih kepada
karyawan tersebut dalam meringankan beban materi.
Dari hasil penelitian juga ini menunjukkan bahwa dukungan emosional
berhubungan negatif kuat dengan konflik peran ganda. Hal tersebut ditunjukkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
dengan hasil perolehan bahwa dukungan emosional dalam penelitian ini tinggi dan
konflik peran ganda pada karyawan bagian operator mesin produksi rendah.
Menurut Sarafino (2008), dukungan emosional meliputi rasa empati, peduli,
perhatian, perasaan positif, dan dorongan. Bentuk dukungan berupa empati dan
rasa peduli dapat membantu karyawan bagian operator mesin produksi untuk
meredakan konflik peran ganda. Parasuraman (1994) mengemukakan bahwa
dukungan emosi adalah dukungan berupa empati untuk menyelesaikan masalah-
masalah keluarga. Hal tersebut sesuai dengan hasil wawancara bahwa perhatian
dan empati dari karyawan lain atau perusahaan dapat membantu menurunkan
konflik peran ganda. Hal tersebut dapat terjadi dikarenakan karyawan akan merasa
lebih bahagia bila teman kerjanya memberikan perhatian dan empati sehingga
dapat meringankan beban karyawan tersebut.
Dukungan informasi berhubungan negatif kuat dengan konflik peran
ganda. Hal tersebut ditunjukkan dengan hasil perolehan bahwa dukungan
informasi dalam penelitian ini tinggi dan konflik peran ganda pada karyawan
bagian operator mesin produksi rendah. Menurut Sarafino (2008), dukungan
informasi meliputi pemberian nasehat, petunjuk, saran, ataupun umpan balik
terhadap apa yang orang lain lakukan. Bentuk dukungan berupa pemberian
informasi dan nasehat dapat membantu karyawan bagian operator mesin produksi
untuk meredakan konflik peran ganda. Parasuraman (1994) berpendapat bahwa
dukungan informasi adalah dukungan berupa informasi untuk menyelesaikan
masalah-masalah keluarga. Hal tersebut sesuai dengan hasil wawancara bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
pemberian informasi dan nasehat dari teman kerja atau perusahaan melalui
atasannya dapat membantu menurunkan konflik peran ganda. Hal tersebut dapat
terjadi dikarenakan karyawan akan merasa lebih diperhatikan bila teman kerjanya
memberikan petunjuk, informasi, dan nasehat mengenai apa yang ia pikirkan
sehingga dapat meringankan konflik peran ganda yang dialaminya.
Dukungan persahabatan berhubungan negatif kuat dengan konflik peran
ganda. Hal tersebut ditunjukkan dengan hasil perolehan bahwa dukungan
persahabatan dalam penelitian ini tinggi dan konflik peran ganda pada karyawan
bagian operator mesin produksi rendah. Menurut Sarafino (2008), dukungan
persahabatan dapat terjadi dikarenakan orang lain bersedia untuk menghabiskan
waktu bersama dengan orang yang membutuhkan dukungan, sehingga dapat
memberikan perasaan keanggotaan dalam kelompok. Bentuk dukungan berupa
pemberian waktu bagi orang lain dapat membantu karyawan bagian operator
mesin produksi untuk meredakan konflik peran ganda. Hal tersebut sesuai dengan
hasil wawancara bahwa pemberian waktu dari sesama karyawan dapat membantu
menurunkan konflik peran ganda. Hal tersebut dapat terjadi dikarenakan karyawan
akan merasa lebih dianggap dalam suatu kelompok bila teman kerjanya
memberikan waktunya untuk dihabiskan bersama sehingga dapat meringankan
konflik peran ganda yang dialaminya.
Dari hasil penelitian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa karyawan
bagian operator mesin produksi pada PT Hartono Istana Teknologi memiliki
dukungan emosional, dukungan instrumental, dukungan informasi, dan dukungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
persahabatan. Selain itu, karyawan bagian tersebut memiliki konflik peran ganda
yang tergolong rendah. Oleh karena itu, dapat diambil kesimpulan juga bahwa
konflik peran ganda yang dialami karyawan bagian tersebut rendah.
Subjek dalam penelitian ini berjumlah 218 karyawan yang dibagi
menjadi 94 subjek laki-laki dan 124 subjek perempuan. Namun, menurut hasil
wawancara, narasumber mengemukakan bahwa gender tidak menjadi alasan atau
penyebab konflik peran ganda karena dukungan sosial merupakan variabel yang
lebih kompleks perannya dalam konflik peran ganda. Dalam konflik peran ganda
yang lebih berperan adalah tuntutan orangtua, keterlibatan bekerja, dan dukungan
sosial.
House (1981) mengemukakan bahwa sebagai titik awal, model
dukungan sosial yang ada dapat diterapkan untuk menyelesaikan konflik keluarga
dengan menyelidiki dampak dimensi dukungan tertentu misalnya emosi,
instrumental, dan informasi saat menghadapi tekanan dalam pekerjaan dan
keluarga. Dari pernyataan tersebut, alangkah lebih baik jika dukungan sosial
mengacu dari setiap kategori atau aspek yang mendasarinya.
Dalam proses pengambilan data, peneliti memberikan dan menemani
langsung subjek dalam mengisi skala penelitian. Peneliti mengamati bahwa
konsentrasi dan fokus subjek sudah menurun karena proses tersebut dilangsungkan
setelah jam bekerja selesai. Fokus yang kurang dari subjek akan menghasilkan data
yang kurang valid karena subjek kurang dapat membaca dan memahami isi skala.
Selain itu, peneliti merasa bahwa penelitian yang dilakukan kurang dapat mewakili
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
populasi penelitian. Hal tersebut dikarena perusahaan memiliki 2 pabrik di Kudus
dan 1 pabrik di Semarang, sedangkan peneliti hanya diperbolehkan mengambil
data di Kudus saja. Saat pengerjaan subjek juga terlihat mengisi kuesioner dengan
terburu-buru karena mengisi saat jam pulang kantor sehingga mereka ingin cepat-
cepat pulang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan model analisis korelasi Spearman’s Rho, hasil penelitian yang
dilakukan pada 218 karyawan di PT. Hartono Istana Teknologi mendukung
hipotesis dalam penelitian ini. Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan
bahwa adanya hubungan yang negative dan signifikan antara konflik peran ganda
dengan dukungan sosial emosional, dukungan sosial instrumental, dukungan sosial
informasi, dan dukungan sosial persahabatan di perusahaan tersebut. Semakin
tinggi dukungan sosial emosional, dukungan sosial instrumental, dukungan sosial
informasi, dan dukungan sosial persahabatan dalam organisasi tersebut maka
semakin rendah konflik peran ganda yang dimiliki oleh setiap karyawan dalam
perusahaan tersebut.
B. Keterbatasan Penelitian
Peneliti menyadari bahwa dalam melakukan penelitian masih memiliki
banyak keterbatasan dan kekurangan. Keterbatasan dan kekurangan tersebut antara
lain subjek penelitian yang dipergunakan masih dalam perusahaan yang berada di
kota Kudus saja sehingga hasil yang didapatkan masih terfokus dalam satu
cakupan kota. Peneliti tidak memungkiri bahwa hasil akan berbeda jika subjek
penelitian mencakup seluruh tempat perusahaan. Hal tersebut berakibat data yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
dihasilkan dalam penelitian ini berdistribusi tidak normal. Namun, dengan
pengambilan data yang terpusat hanya di satu kota saja, hasil dari penelitian ini
cenderung lebih spesifik mengenai dukungan sosial dan konflik peran ganda yang
dialami karyawan bagian operator mesin produksi yang diterima di pabrik pada
kota tersebut.
Dalam proses pengambilan data, peneliti melakukan pengambilan data
secara langsung dan tidak diwakilkan oleh siapapun sehingga peneliti dapat
melihat proses pengambilan data tersebut. Namun, proses pengambilan data
dilangsungkan saat jam pulang kantor karena tidak bisa mengambil jam kerja
sehingga tidak memungkiri bahwa kondisi subjek dalam keadaan lelah dan kurang
berkonsentrasi saat mengisi kuesioner. Hal tersebut dapat berakibat buruk pada
penelitian yaitu hasil yang didapatkan dalam penelitian tidak bisa
digeneralisasikan ke keseluruhan subjek. Namun, karena lelah dan kurang
konsentrasi tersebut, peneliti dapat melihat secara langsung mengenai dukungan-
dukungan yang diberikan dan diterima dari setiap karyawan. Hal tersebut
dikarenakan saat lelah karyawan akan membutuhkan dukungan yang lebih besar.
Konflik peran ganda merupakan keadaan yang dialami dalam keluarga dan
pekerjaan. Namun, pada penelitian ini hanya dilakukan di tempat bekerja saja. Hal
tersebut berakibat data yang dihasilkan kurang valid karena peneliti tidak melihat
keluarga tempat individu tersebut tinggal. Tetapi dengan pengambilan data yang
hanya di tempat bekerja, hasil yang didapatkan dapat sungguh menggambarkan
dukungan yang diterima dari rekan kerja dan perusahaan dapat mengambil langkah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
untuk menambah dukungan dari rekan kerja tersebut. Selain itu, jenis kelamin
yang berbeda tentu akan mempengaruhi keadaan yang dirasakan oleh setiap
karyawan. Namun pada penelitian ini tidak menggolongkan hasil penelitian pada
jenis kelamin.
C. Saran
1. Bagi Karyawan
Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa adanya
hubungan yang negatif dan signifikan antara konflik peran ganda dan
dukungan emosional, dukungan instrumental, dukungan informasi, dan
dukungan persahabatan. Oleh sebab itu, peneliti mengharapkan setiap
karyawan dapat semakin menyadari, mempertahankan serta meningkatkan
perilaku saling memberikan dukungan antar karyawan demi terciptanya rasa
nyaman dalam diri karyawan sehingga dapat bekerja dengan maksimal dan
tidak mengalami permasalahan dalam keluarga karena pekerjaan. Peneliti
menganjurkan karyawan untuk membuat suatu perkumpulan di luar pekerjaan
seperti sarasehan, arisan atau perkumpulan lain. Perkumpulan tersebut
diharapkan juga dapat melibatkan keluarga mereka. Dengan adanya kegiatan
tersebut, diharapkan pertemanan dan persaudaraan mereka semakin terpupuk
tidak hanya dalam lingkup pekerjaan saja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
2. Bagi Perusahaan
Bagi perusahaan, diharapkan membuat rencana kegiatan agar dukungan
sosial dari masing-masing karyawan dapat meningkat sehingga dapat menjadi
penguat dan support system bagi karyawan lain. Dukungan sosial yang tinggi
akan mempengaruhi keadaan psikologis orang lain yang sedang mengalami
pesoalan yang salah satunya pada fungsinya sebagai karyawan dan anggota
keluarga. Rencana kegiatan tersebut antara lain membuat kegiatan seperti
berlibur bersama keluarga karyawan agar karyawan lebih mengenal satu
dengan yang lainnya. Selain itu, perusahaan juga dapat mewadahi kegemaran
karyawan seperti bola basket, berenang, dan kegemaran lain agar karyawan
semakin merasakan dukungan sosial yang diterima dari perusahaan.
3. Bagi Penelitian Selanjutnya
Penelitian selanjutnya diharapkan dapat mencakup semua tempat PT
Hartono Istana Teknologi baik di Semarang ataupun Kudus, tidak hanya
berpusat pada satu kota saja agar data yang diperoleh nantinya dapat lebih luas
dan lebih mewakili kondisi yang sebenarnya. Penelitian selanjutnya
diharapkan dapat melakukan penelitian mengenai konflik peran ganda dan
dukungan sosial per kategori lebih mendalam agar tipe dukungan sosial yang
menonjol dan penting dapat diketahui. Dalam penelitian ini hanya melakukan
pengambilan data mengenai konflik peran ganda dalam perusahaan saja,
namun akan lebih baik jika pengambilan data juga dilakukan dalam keluarga
karena konflik peran ganda merupakan fenomena yang terjadi dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
pekerjaan dan keluarga. Selain itu, penelitian selanjutnya juga diharapkan
membedakan jenis kelamin dan usia dari subjek penelitian. Hal tersebut
dilakukan dengan harapan dapat diklasifikasikan konflik peran ganda dan
dukungan sosial menurut jenis kelamin dan usia. Dimohon saat melakukan
pengambilan data perusahaan mengambil waktu saat bekerja karena
pengambilan data saat pulang bekerja akan menurunkan fokus karyawan.
Selain itu, jika ada penelitian selanjutnya dimohon perusahaan mengijinkan
dan mengupayakan dilakukannya penelitian di semua pabrik baik di Kudus
ataupun di Semarang. Hal tersebut bertujuan agar data yang diperoleh semakin
dapat menggambarkan populasi yang ada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Daftar Pustaka
Adams, G. A., King, L. A., & King, D. W. (1996). Relationship of job and family
involvement, family social support, and work-family conflict with job and life
satisfaction. Journal of Applied Psychology, 81(4). 411-420. doi:0021-9010/96
Amrita, D., Sutaryadi, S., & Ninghardjanti, P. (2012). Pembagian kerja dalam rangka
meningkatkan efektivitas kerja karyawan. Jurnal Pendidikan Administrasi
Perkantoran, 1(1), 1-6
Aycan, Z., & Eskin M. (2005). Relative contributions of childcare, spousal support,
and organizational support in reducing work-family conflict for men and women:
The case of Turkey, Sex Roles, 53(7/8), 453-471. doi:10.1007/s11199-005-7134-
8
Azwar, S. (2010). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Azwar, S. (2012). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Azwar, S. (2014). Penyusunan Skala Psikologi (Edisi 2). Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Bart, & Smet. (1994). Psikologi Kesehatan. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarna
Indonesia
Beutell, N. J., & Berman, U. W. (1999). Predictors of work-family conflict and
satisfaction with family, job, career, and life. Psychological Reports, 85, 893-
903.
Beutell, N. J. (2010). Work schedule, work schedule control and satisfaction in relation
to work-family conflict, work-family synergy, and domain satisfaction. Career
Development International, 15(5), 501-518. doi:10.1108/13620431011075358
Beutell, N. J. (2010). Health, supervisory support, and workplace culture in relation to
work-family conflict and synergy. Psychological Reports, 107(1), 3-14.
doi:10.2466/01.17.21.PR0.107.4
Beutell, N. J., & Berman, U. W. (2013). Work-family conflict and work-family synergy
for generation X, baby boomers, and matures Generational differences,
predictors, and satisfaction outcomes. Journal of Managerial
Psychology, 23(5), 507-523. doi:10.1108/02683940810884513
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Carlson, D. S., Derr, C. B., & Wadsworth, L. L. (2003). The effects of internal career
orientation on multiple dimention of work-family conflict. Journal of Family and
Economic Issues, 24(1), 99-116.
Cascio F. W. (2006). Managing Human Resources: Productivity, Quality of Work Life,
Profits. USA: Irwin Mc GrawHill
Della, C. O. (2017, 8 November). Sibuk Kerja Pas Pulang Kerja Istri Selalu Basah. Pria
Ini Syok Bukan Main Ungkap Rahasia Memilukan Ini. Tribunnews.com.
Diunduh dari: http://palembang.tribunnews.com/2017/11/08/sibuk-kerja-pas-
pulang-istri-selalu-basah-pria-ini-syok-bukan-main-ungkap-rahasia-
memilukan-ini?page=all
Direnzo, M. S., Greenhaus, J. H., & Weer, C. H. (2011). Job level, demands, and
resources as antecedents of work-family conflict. Journal of Vocational
Behavior, 78, 305–314. doi:10.1016/j.jvb.2010.10.002
Grandey, A. A., Bryanne, L. C., & Ann, C. C. (2005). A longitudinal and multi-source
test of the work-family conflict and job satisfaction relationship. Journal of
Occupational and Organizational Psychology, 78, 305-323.
doi:10.1348/096317905X26769
Greenhaus, J. H., Parasuraman, S., & Collins, K. M. (2001). Career involvement and
family involvement as moderators of relationship between work family conflict
and withdrawal from a profession. Journal of Occupational Health Psychology,
6(2), 91-100. doi:10.1037//1076-8998.6.2.91
Greenhaus, J. H., & Powell, G. N. (2015). Is the opposite of positive negative?
Untangling the complex relationship between work-family enrichment and
conflict. Career Development International, 11(7), 650-659.
doi:10.1108/13620430610713508
Greenhaus, J. H., & Beutell, N. J. (1985). Sources of conflict between work and family
roles. The Academy of Management Review, 10(1), 76-88
Greenhaus, J. H., & Allen, T. D. (2012). When family supportive supervision matters:
Relation between multiple sources of support and work family balance. Journal
of Vocational Behavior, 80(2), 266-275. doi:10.1016/j.jvb.2011.10.008
Handayani, W. (2008). Dampak komitmen organisasi, self efficacy terhadap konflik
peran ganda dan kinerja karyawati PT HM Sampoerna Tbk. di Surabaya. Jurnal
Riset Ekonomi dan Bisnis, 8(2), 70-78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
House, J. S. (1981). Measurement and Concepts of Social Support, New York:
Academic Press
Indriani, D., & Sugiasih, I. (2016). Dukungan social dan konflik peran ganda terhadap
kesejahteraan psikologis karyawati PT. SC Enterprises Semarang. Proyeksi,
11(1), 46–54
Isnawati, D., & Suhariadi, F. (2012). Hubungan antara dukungan sosial dengan
penyesuaian diri masa persiapan pensiun pada karyawan PT Pupuk Kaltim.
Jurnal Psikologi Industri dan Organisasi, 1(3), 172-177
Kalliath, P., Kalliath, T., & Singh, V. (2011). When Work Intersects Family: A
Qualitative Exploration of the Experiences of Dual Earner Couples in India.
South Asian Journal of Management, 18 (1), 37-59
Klasifikasi Baku Jabatan Indonesia (KBJI). (2014). Kementrian Ketenagakerjaan dan
Badan Pusat Statistik
Kuntjoro Z. (2002). Dukungan Sosial Pada Lansia. Dunduh dari: http://www.e-
psikologi.co.id
Kusumiartono, N., & Handoyo, S. (2015). Hubungan antara work-family conflict dan
big five personality dengan career self-efficacy pada karyawan bagian operation
and maintenance di PT. Pembangkit Jawa-Bali. Jurnal Psikologi Industri dan
Organisasi, 4(3), 365-370
Liu, J. Y., & Low, S. P. (2011). Work-family conflict experienced by project managers
in the Chinese construction industry. International Journal of Project
Management, 29(2), 117-128
Manulang M. (2002) Manajemen Personalia. Jakarta: Ghalia Indonesia
Papalia, Diane E., Olds, Sally W., Feldman, Ruth Duskin. (2009). Human
Development. Perkembangan Manusia. Jakarta: Salemba Humanika
Parasuraman, A., Zeithaml, V.A., & Berry, L. L. (1994). Reassessment of expectation
as a comparison standard in measuring service quality: Implications for further
research. Journal of Marketing, 58, 111-124.doi: 10.1177/002224299405800109
Parasuraman, S., Purohit, Y. S., Godshalk, V. M., & Beutell, N. J. (1996). Work and
family variables, entrepreneurial career success, and psychological well-being.
Journal of Vocational Behavior, 48, 275–300. doi:0001-8791/96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Purnama, E. (2012, 24 Januari). Angka Perceraian Pasangan Indonesia Naik Drastis 70
Persen. Republika.com. Diunduh dari
https://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/12/01/24/lya2yg-angka-
perceraian-pasangan-indonesia-naik-drastis-70-persen
Putri, R. P. L. H., & Suhariadi, F. (2015). Hubungan antara dukungan atasan, rekan
kerja dan pasangan dengan work-family conflict pada karyawan wanita di
perusahaan konstruksi. Jurnal Psikologi Industri dan Organisasi. 4(1), 221-228
Putrianti, F. G. (2007). Kesuksesan peran ganda wanita karir ditinjau dari dukungan
suami, optimisme, dan strategi coping. Jurnal Ilmiah Berkala Psikologi, 9(1), 3-
17.
Rahmadita, I. (2013). Hubungan antara konflik peran ganda dan dukungan sosial
pasangan dengan motivasi kerja pada karyawati di rumah sakit Abdul Rivai-
Berau. eJournal Psikologi, 1(1). 58-68
Ryff, C. D. (1989). Happiness is everything, or is it? Explorations on the meaning of
psychological well-being. Journal of Personality and Social Psychology, 57,
1069–1081.
Rustiana. (2006). Studi model penerimaan tehnologi (technology acceptance model
novice accountant). Kinerja, 10(1), 40-49
Santoso, A. (2010). Statistik untuk Psikologi. Dari Blog menjadi Buku. Yogyakarta:
Universitas Sanata Dharma
Sarafino, E. P. (2008). Health Psychology: Biopsychososial Interactions/Six Edition.
New Jearsey: John Wiley &Sons, Inc.
Siregar, S. (2012). Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif. Bumi Aksara:
Jakarta
Siregar, S. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif. Kencana: Jakarta
Supratiknya, A. (2015). Metodologi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dalam
Psikologi. Universitas Sanata Dharma: Yogyakarta
Zhang, H., & Jin, R. (2006). Value-added of capital through complementary capital.
Journal of American Academy of Business, 9, 191-196.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Lampiran 1
Skala Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
SKALA PENELITIAN
Disusun Oleh:
Fransiskus Asisi Aji Kristiawan
149114050
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Dengan hormat,
Saya Fransiskus Asisi Aji Kristiawan mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas
Sanata Dharma meminta bantuan Bapak/Ibu/Saudara/i untuk mengisi skala yang sudah
disediakan di bawah ini. Adapun kegunaan skala ini adalah untuk menyelesaikan tugas
akhir (skripsi) saya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap dinamika kerja karyawan di PT
Hartono Istana Teknologi. Secara umum, skala ini berisi 100 pernyataan yang berkaitan
dengan dinamika kerja. Sebelum memulai pengerjaan, Bapak/Ibu/Saudara/i dapat
mengisi identitas diri dan membaca petunjuk pengerjaan dari skala ini.
Tidak ada jawaban yang salah dalam skala ini. Semua jawaban yang diisikan
adalah tepat sejauh hal itu sesuai dengan pengalaman Bapak/Ibu/Saudara/i. Oleh
karena itu saya berharap dalam pengerjaan skala ini, Bapak/Ibu/Saudara/i dapat
memberikan jawaban yang sebenar-benarnya. Data yang Bapak/Ibu/Saudara/i berikan
akan terjaga kerahasiaannya dan tidak akan mempengaruhi kondisi pekerjaan
Bapak/Ibu/Saudara/i di PT Hartono Istana Teknologi.
Atas perhatian dan partisipasi Bapak/Ibu/Saudara/i saya ucapkan terima kasih.
Hormat saya,
Fransiskus Asisi Aji Kristiawan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
LEMBAR PERNYATAAN KESEDIAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Inisial : ……………
Jenis Kelamin : L / P (Lingkari salah satu yang
sesuai)
Pendidikan Terakhir : ……………
Lama bekerja di Polytron : ……………
Jumlah absen per bulan karena sakit : …………… hari (kira-kira)
Posisi pekerjaan : ……………
Telah membaca informasi terkait penelitian Sdr. Fransiskus Asisi Aji Kristiawan
dan saya bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini. Saya berpartisipasi secara
sukarela tanpa paksaan dari pihak manapun.
Semua jawaban yang saya berikan dalam penelitian ini adalah yang sebenar-
benarnya dan sesuai dengan apa yang saya alami dan rasakan. Saya juga mengijinkan
penelitian untuk menggunakan data-data yang tertera untuk kepentingan penelitian ini.
Kudus, ……………………… 2018
Menyetujui,
(.…..…………….)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
PETUNJUK PENGERJAAN
Nyatakanlah sikap atau tanggapan Bapak/Ibu/Saudara/i dengan memberikan tanda
checklist (✓) pada kolom yang sesuai. Pilihan jawaban yang tersedia adalah:
STS : Sangat Tidak Setuju
TS : Tidak Setuju
S : Setuju
SS : Sangat Setuju
Dalam skala ini, tidak ada jawaban yang benar maupun salah. Semua jawaban yang
Bapak/Ibu/Saudara/i isikan adalah jawaban yang paling menggambarkan perasaan
Bapak/Ibu/Saudara/i selama bekerja di PT Hartono Istana Teknologi. Setelah selesai
melakukan pengerjaan, silahkan memeriksa kembali jawaban dan memastikan tidak
ada pernyataan yang terlewatkan untuk dijawab.
Contoh cara pengisian:
Pernyataan ST
S
TS S SS
Saya senang bekerja di tempat ini ✓
Jika Bapak/Ibu/Saudara/i ingin mengganti jawaban, silahkan memberikan dua
garis horizontal pada jawaban yang sebelumnya, lalu memberikan tanda checklist (✓)
pada jawaban yang Bapak/Ibu/Saudara/i paling menggambarkan perasaan
Bapak/Ibu/Saudara/i.
Contoh penggantian jawaban:
Pernyataan ST
S
TS S SS
Saya senang bekerja di tempat ini ✓
Selamat Mengerjakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
No Pernyataan STS TS S SS
1 Keluarga saya bias mengerti mengenai jam
kerja saya yang berubah-ubah
2 Saya tidak suka lembur karena memakan
waktu saya bersama keluarga
3 Jam berapapun saya bekerja, saya akan
bekerja dengan maksimal karena keluarga
mendukung
4 Saya sulit hadir tepat waktu karena harus
mengurus keluarga terlebih dahulu
5 Saya merasa gelisah di rumah saat terjadi
masalah dalam pekerjaan
6 Saya dan keluarga saya sudah nyaman
dengan banyaknya jumlah jam kerja yang
saya jalani saat ini
7 Saya merasa jam kerja saya saat ini terlalu
lama karena mengganggu waktu bersama
keluarga
8 Saya dan keluarga tidak merasa terganggu
dengan jumlah jam kerja saya saat ini
9 Saya selalu fokus walaupun sebelumnya
menunggui ibu di rumah sakit
10 Saya merasa terganggu dan tidak fokus ke
pekerjaan karena terlalu lama bercerita
dengan keluarga
11 Jam kerja yang berubah-ubah membuat
saya sulit menyesuaikan waktu bersama
keluarga
12 Saya sulit untuk bekerja maksimal jika jam
kerja terus berubah-ubah karena pikiran
selalu tertuju pada keluarga
13 Saya tetap bisa fokus bekerja saat keluarga
saya terkena masalah
14 Saya sulit pulang tepat waktu karena harus
menghadiri rapat terlebih dahulu
15 Saya senang melakukan lembur karena
mendapat uang tambahan untuk keluarga
16 Menurut saya, lembur dibutuhkan agar
pekerjaan cepat selesai dan tidak
mengganggu acara keluarga di hari
selanjutnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
17 Saya tetap bisa focus bekerja saat keluarga
saya terkena masalah
18 Keluarga tidak mempermasalahkan jika
saya lembur
19 Saya tidak suka jika perusahaan menerima
orang baru di divisi saya karena saya harus
mengajari dan menjadi pulang terlambat
20 Karyawan baru merupakan bibit bagi
kemajuan divisi dan perusahaan walaupun
saya harus mengajarinya dahulu
21 Saya menjadi cemas jika terlalu lama
berkumpul dengan keluarga karena harus
mempersiapkan rapat besok
22 Dengan hadirnya orang baru di perusahaan,
maka akan hadir juga pikiran baru yang
masih segar
23 Saya tidak nyaman bekerja sebab
lingkungan saya tidak mendukung saya
bekerja di tempat saya bekerja sekarang
24 Saya dapat hadir tepat waktu saat bekerja
karena keluarga saya senang saya bekerja
25 Saya tidak pernah terlambat karena sudah
ada orang yang mengurus keluarga
26 Masalah dalam keluarga tidak membuat
perilaku saya berubah di kantor
27 Saya semakin semangat ketika menerima
telpon dari keluarga saat bekerja
28 Lingkungan saya sangat mendukung saya
sehingga saya dapat bekerja dengan
maksimal
29 Lingkungan kerja saya mengharuskan saya
tugas luar kota sehingga membuat saya jauh
dari keluarga
30 Saya merasa tegang dalam bekerja saat
terjadi masalah dalam keluarga
31 Saya tetap bekerja walaupun sebelumnya
mengantarkan keluarga yang sakit
32 Saya kurang senang terlalu lama bersama
keluarga karena pekerjaan saya sedang
banyak
33 Keluarga bisa mengerti jika saya pulang
malam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
34 Setelah pulang bekerja, saja menjadi lelah
dan kurang bersemangat bercengkrama
dengan keluarga
35 Saya merasa terganggu dengan hadirnya
keluarga baru karena saya menjadi tidak
tenang dalam bekerja
36 Saya dapat bekerja dengan maksimal
walaupun keluarga saya sedang dalam
kesulitan
37 Saya tidak pernah memikirkan keluarga
saat bekerja
38 Saya tidak setuju bila pulang cepat karena
pekerjaan saya menjadi tidak cepat selesai
39 Saat bekerja, saya menjadi deg-degan
ketika ada telpon dari keluarga
40 Saat berkumpul dengan keluarga, saya
menjadi deg-degan ketika ada telpon dari
atasan
41 Saya tidak terganggu bila menerima telpon
dari keluarga
42 Saya merasa terganggu dengan hadirnya
karyawan baru berlawanan jenis karena
mengganggu hubungan saya dengan
pasangan
43 Saya terus memikirkan keluarga saya saat
sedang bekerja
44 Perintah dari atasah saya kesampingkan
dahulu karena harus mengurus keluarga
45 Saya tetap manjalankan perintah dari atasan
walaupun sedang bersama keluarga
46 Saat ada perintah dari atasan, saya abaikan
terlebih dahulu dan menyelesaikan
pekerjaan saya saat ini
47 Saya tetap bekerja walaupun orangtua
datang ke rumah
48 Saya selalu menjalani perintah yang atasan
saya perintahkan walaupun mengganggu
waktu saya bersama keluarga
49 Saya sering bertingkah formal di rumah
karena terbawa kebiasaan di kantor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
50 Saya tidak setuju ada waktu tambahan
bekerja karena waktu bersama keluarga jadi
terbuang
51 Saya sering bercanda di kantor karena
terbawa kebiasaan di rumah
52 Saya dapat serius di kantor walaupun
terbiasa bercanda di rumah
53 Mengingat tingkah laku dan wajah anggota
keluarga membuat saya tersenyum sendiri
saat bekerja
54 Walaupun keluarga tidak suka saya bekerja,
saya tetap bekerja dengan maksimal
55 Saya dapat bertingkah dan menempatkan
diri dengan baik sebagai anggoa keluarga
walaupun itu setelah saya pulang bekerja
56 Saya lelah mengantarkan istri ke dokter,
oleh karena itu saya memilih membolos
bekerja
57 Saya tetap berangkat bekerja walaupun
memiliki anak yang masih kecil
58 Saat saudara ke rumah, saya tetap harus
bekerja
59 Saya sering pulang larut malam karena
sedang sibuk dengan pekerjaan kantor
60 Saya tidak suka jika saudara saya datang ke
rumah karena saya harus cepat sampai
rumah dan meninggalkan pekerjaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
PETUNJUK PENGERJAAN
Nyatakanlah sikap atau tanggapan Bapak/Ibu/Saudara/i dengan memberikan tanda
checklist (✓) pada kolom yang sesuai. Pilihan jawaban yang tersedia adalah:
STS : Sangat Tidak Setuju
TS : Tidak Setuju
S : Setuju
SS : Sangat Setuju
Dalam skala ini, tidak ada jawaban yang benar maupun salah. Semua jawaban yang
Bapak/Ibu/Saudara/i isikan adalah jawaban yang paling menggambarkan perasaan
Bapak/Ibu/Saudara/i selama bekerja di PT Hartono Istana Teknologi. Setelah selesai
melakukan pengerjaan, silahkan memeriksa kembali jawaban dan memastikan tidak
ada pernyataan yang terlewatkan untuk dijawab.
Contoh cara pengisian:
Pernyataan ST
S
TS S SS
Saya senang bekerja di tempat ini ✓
Jika Bapak/Ibu/Saudara/i ingin mengganti jawaban, silahkan memberikan dua
garis horizontal pada jawaban yang sebelumnya, lalu memberikan tanda checklist (✓)
pada jawaban yang Bapak/Ibu/Saudara/i paling menggambarkan perasaan
Bapak/Ibu/Saudara/i.
Contoh penggantian jawaban:
Pernyataan ST
S
TS S SS
Saya senang bekerja di tempat ini ✓
Selamat Mengerjakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
No Pernyataan STS TS S SS
1 Walaupun saya sedang tetimpa masalah,
teman saya tidak bersedia mendengarkan
masalah yang saya ceritakan
2 Saling tolong-menolong adalah sesuatu
yang umum di kantor
3 Saya sulit menemukan rasa tolong-
menolong di kantor
4 Orang kantor akan dengan senang hati
mengajari karyawan baru
5 Teman saya mendengarkan masalah yang
sedang saya ceritakan
6 Saat memiliki persoalan, teman kantor
membantu saya dalam menyelesaikannya
7 Teman saya tidak memperdulikan orang
yang meminta saran
8 Rekan di kantor hanya fokus pada
pekerjaannya sendiri
9 Tradisi kantor selalu memberi selamat
kepada karyawan yang berprestasi
10 Saya dan teman saya memilih untuk
menghabiskan waktu sendiri-sendiri
11 Sikap acuh ditunjukkan orang kantor ketika
ada yang meminta sumbangan bencana
12 Orang kantor akan senang bila dapat
menolong orang lain
13 Teman saya akan membiarkan saya
walaupun saya berbuat salah
14 Orang kantor tidak perduli dengan masalah
yang dialami orang lain
15 Teman kantor membiarkan saya berjalan
sendiri walaupun ia membawa motor
16 Teman kantor akan menunjukkan raut
wajah susah ketika harus menolong orang
lain
17 Saat istirahat makan, teman saya akan
mengobrol dan bersantai denga saya
18 Perusahaan tidak mendorong karyawannya
untuk maju
19 Saat terjadi bencana, orang kantor akan
dengan sukarela menyumbang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
20 Teman saya tidak menceritakan hal apapun
tentang dirinya
21 Orang kantor tidak mengajari saya saat
mengalami kebingungan
22 Saya dan teman kantor akan mengisi waktu
luang untuk saling bercerita
23 Atasan saya selalu bertanya mengenai
keadaan bawahannya
24 Perusahaan memberi fasilitas karyawan
untuk berkembang
25 Teman kantor akan memberi tahu letak
kesalahan saya
26 Orang kantor menganggap mengajari
karyawan baru adalah membuang-buang
waktu
27 Sebagai sesama karyawan, orang lain acuh
walaupun ada karyawan lain yang
bertengkar
28 Teman saya akan memberikan saran kepada
saya mengenai pekerjaan saya
29 Teman saya tidak perduli dengan keuangan
orang lain yang sedang kesusahan
30 Saya tidak pernah dipuji walaupun
pekerjaan saya bagus
31 Ketika masih karyawan baru, saya diajari
oleh orang kantor
32 Ketika saya sedang bercerita, teman saya
tidak menganggap cerita saya
33 Teman saya juga bercerita mengenai
masalah yang sedang menimpanya
34 Saya tidak mengetahui latar belakang teman
saya karena tidak diceritakan kepada saya
35 Ketika ada yang bertengkar, orang kantor
akan melerai dan menasehati orang tersebut
36 Di kantor, banyak karyawan tidak akan
menunjukkan sikap ‘patut dicontoh’
37 Saat saya berjalan sendiri, aka nada teman
kantor yang menawarkan boncengan
38 Karyawan tidak diijinkan meminjam uang
walaupun dalam keadaan terdesak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
39 Saat saya sedang dalam kesulitan, teman
kantor menyediakan telinga untuk
mendengarkan keluh kesah saya
40 Saya merasa bahwa teman saya antusias
untuk memberi saran yang saya minta
41 Ketika saya meminta saran, teman saya
menjawabnya dengan seadanya
42 Sebagai karyawan lama, orang kantor akan
menunjukkan sikap ‘patut dicontoh’
43 Ketika teman mengetahui bahwa saya
kesusahan dalam hal uang, maka teman
saya akan meminjami uang
44 Perusahaan tidak memberi jalan keluar bagi
karyawan yang terdesak hutang
45 Atasan saya selalu meminjami uang saat
saya bercerita
46 Ada karyawan yang difasilitasi kendaraan
oleh perusahaan
47 Rekan kerja saya tidak meminjami uang
saat saya lupa membawa uang
48 Saat makan bersama, saya sering ditraktir
oleh rekan kerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Lampiran 2
Reliabilitas Skala
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
A. Konflik Peran Ganda
1. Work Family Conflict
a. Sebelum item digugurkan
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.897 .899 30
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
62.14 89.828 9.478 30
b. Setelah item digugurkan
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.887 .888 26
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
55.08 73.643 8.582 26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
2. Family Work Conflict
a. Sebelum item digugurkan
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.897 .897 30
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
61.48 87.947 9.378 30
b. Setelah item digugurkan
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.890 .889 26
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
54.02 70.857 8.418 26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
B. Dukungan Sosial
1. Dukungan Sosial Emosional
a. Sebelum item digugurkan
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.800 .803 12
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
37.94 14.808 3.848 12
b. Setelah item digugurkan
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.725 .731 10
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
31.21 9.448 3.074 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
2. Dukungan Sosial Instrumental
a. Sebelum item digugurkan
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.820 .822 12
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
37.72 15.970 3.996 12
b. Setelah item digugurkan
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.774 .776 10
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
31.25 10.319 3.212 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
3. Dukungan Sosial Informasional
a. Sebelum item digugurkan
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.807 .817 12
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
37.32 15.895 3.987 12
b. Setelah item digugurkan
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.785 .790 10
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
31.29 10.649 3.263 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
4. Dukungan Sosial Persahabatan
a. Sebelum item digugurkan
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.737 .746 12
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
36.36 11.218 3.349 12
b. Setelah item digugurkan
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.774 .776 10
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
31.25 10.319 3.212 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Lampiran 3
Uji Daya Beda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
No Item Konflik Peran Ganda Dukungan Sosial
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
.456
.452
.403
.429
.133*
.399
.479
.456
.536
.585
.430
.452
.469
.443
.514
.221*
.515
.311*
.536
.456
.461
.502
.554
.195*
.064*
.592
.614
.219*
.589
.565
.647
-.018*
.615
.566
.442
.496
.512
.428
.460
.506
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
.514
.302*
.514
.433
.403
.452
.469
.479
.514
.546
.515
.514
.011*
.433
.071*
.546
.383
.492
.213*
.403
.443
.382
.448
.492
.550
.401
.228*
.613
.674
.547
.626
.448
.468
.481
.283
.490
.474
.396
.416
.566
.393
.479
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
.117*
.515
.430
.514
.479
.399
.536
.456
.433
.546
.428
.585
.403
.585
.499
.422
.455
.383
.433
.530
.550
.674
.461
.481
.626
.468
Keterangan: *item yang digugurkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Lampiran 4
Uji Asumsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
A. Uji Normalitas
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Konflik_Peran .047 218 .200* .992 218 .249
Dukungan_Emosi .132 218 .000 .953 218 .000
Dukungan_Persahabatan .169 218 .000 .940 218 .000
Dukungan_Informasi .184 218 .000 .932 218 .000
Dukungan_Instrumental .163 218 .000 .937 218 .000
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
B. Uji Linearitas
1. Dukungan Sosial Emosional dengan Konflik Peran Ganda
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
Konflik_Per
an *
Dukungan_
Emosi
Between
Groups
(Combined) 7084.488 18 393.583 1.299 .192
Linearity 5052.010 1 5052.010 16.669 .000
Deviation
from Linearity 2032.478 17 119.558 .394 .986
Within Groups 60310.998 199 303.070
Total 67395.486 217
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
2. Dukungan Sosial Instrumental dengan Konflik Peran Ganda
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
Konflik_Per
an *
Dukungan_I
nstrumental
Between
Groups
(Combin
ed) 10299.966 17 605.880 2.122 .007
Linearity 4362.571 1 4362.571 15.282 .000
Deviatio
n from
Linearity
5937.395 16 371.087 1.300 .200
Within Groups 57095.520 200 285.478
Total 67395.486 217
3. Dukungan Sosial Informasi dengan Konflik Peran Ganda
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
Konflik_Per
an *
Dukungan_I
nformasi
Between
Groups
(Combin
ed) 10790.096 17 634.712 2.243 .004
Linearity 8040.127 1 8040.127 28.408 .000
Deviatio
n from
Linearity
2749.969 16 171.873 .607 .876
Within Groups 56605.390 200 283.027
Total 67395.486 217
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
4. Dukungan Sosial Persahabatan dengan Konflik Peran Ganda
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
Konflik_Per
an *
Dukungan_
Persahabat
an
Between
Groups
(Comb
ined) 8608.066 17 506.357 1.723 .041
Lineari
ty 3930.291 1 3930.291 13.371 .000
Deviati
on
from
Lineari
ty
4677.775 16 292.361 .995 .464
Within Groups 58787.420 200 293.937
Total 67395.486 217
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Lampiran 5
Uji Hipotesis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
1. Dukungan Sosial Emosional
Correlations
Dukungan
_Emosi Konflik_Peran
Spearman's
rho
Dukungan_Emosi Correlation Coefficient 1.000 -.249**
Sig. (1-tailed) . .000
N 218 218
Konflik_Peran Correlation Coefficient -.249** 1.000
Sig. (1-tailed) .000 .
N 218 218
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
2. Dukungan Sosial Instrumental
Correlations
Konflik_
Peran
Dukungan_Instru
mental
Spearman's
rho
Konflik_Peran Correlation Coefficient 1.000 -.254**
Sig. (1-tailed) . .000
N 218 218
Dukungan_Instrumen
tal
Correlation Coefficient -.254** 1.000
Sig. (1-tailed) .000 .
N 218 218
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
3. Dukungan Sosial Informasi
Correlations
Konflik_
Peran Dukungan_Informasi
Spearman's
rho
Konflik_Peran Correlation Coefficient 1.000 -.339**
Sig. (1-tailed) . .000
N 218 218
Dukungan_Infor
masi
Correlation Coefficient -.339** 1.000
Sig. (1-tailed) .000 .
N 218 218
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
4. Dukungan Sosial Persahabatan
Correlations
Konflik_
Peran
Dukungan_Persahaba
tan
Spearman's
rho
Konflik_Peran Correlation Coefficient 1.000 -.217**
Sig. (1-tailed) . .001
N 218 218
Dukungan_Persa
habatan
Correlation Coefficient -.217** 1.000
Sig. (1-tailed) .001 .
N 218 218
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Lampiran 6
Deskripsi Subjek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
A. Deskripsi Subjek Penelitian
Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Laki-laki 94 43,12 43,12 43,12
Perempuan 124 56,88 56,88 100
Total 218 100 100
B. Deskripsi Data Penelitian
1. Mean Empirik
Variabel N Data Empirik
Mean Skor SD
Min Max
Duksos Tipe Instrumental 218 32.38 21 40 3.584
Duksos Tipe emosional 218 31.11 23 40 3.113
Duksos Tipe Persahabatan 218 31.83 17 40 3.536
Duksos Tipe Informasi 218 31.43 15 40 3.493
Konflik Peran Ganda 218 116.72 65 164 17.623
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
2. One Sample T-Test
a. Konflik Peran Ganda
One-Sample Statistics
N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Konflik_Peran 218 116.72 17.623 1.194
One-Sample Test
Test Value = 150
t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Konflik_
Peran -27.878 217 .000 -33.275 -35.63 -30.92
b. Dukungan Sosial Emosional
One-Sample Statistics
N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Dukungan_Emosi 218 32.38 3.584 .243
One-Sample Test
Test Value = 30
t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Dukung
an_Emo
si
9.789 217 .000 2.376 1.90 2.85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
c. Dukungan Sosial Instrumental
One-Sample Statistics
N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Dukungan_Instrumental 218 31.43 3.493 .237
One-Sample Test
Test Value = 30
t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
95% Confidence Interval
of the Difference
Lower Upper
Dukung
an_Instr
umental
6.031 217 .000 1.427 .96 1.89
d. Dukungan Sosial Informasi
One-Sample Statistics
N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Dukungan_Informasi 218 31.83 3.536 .239
One-Sample Test
Test Value = 30
t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
95% Confidence Interval
of the Difference
Lower Upper
Dukung
an_Infor
masi
7.643 217 .000 1.830 1.36 2.30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
e. Dukungan Sosial Persahabatan
One-Sample Statistics
N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Dukungan_Persahabatan 218 31.11 3.113 .211
One-Sample Test
Test Value = 30
t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
95% Confidence Interval
of the Difference
Lower Upper
Dukung
an_Pers
ahabata
n
5.244 217 .000 1.106 .69 1.52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI