hubungan antara kadar kolesterol total dengan …

5
42 | Prosiding Seminar Nasional Sains, Teknologi dan Analisis Ke-1 2018 HUBUNGAN ANTARA KADAR KOLESTEROL TOTAL DENGAN HIGH SENSITIVITY C-REACTIVE PROTEIN (hsCRP) PADA PEROKOK AKTIF DI DUSUN GAMBIREJO RW 03 DESA WARUJAYENG Corelation Between Total Cholesterol Levels and High Sensitivity Of C- Reactive Protein (hsCRP) In Active Smokers at Gambirejo RW 03 Warujayeng Village Nganjuk Regency SITI ALIMA 1* , GILANG KUSDINAR 2 , MOCH. ABDUL ROKIM 3 1 Mahasiswa Program Studi D4 Teknologi Laboratorium Medis Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata 2 Dokter Patologi Klinik, RSUD Pare Kota Kediri 2) Dosen Program Studi D4 Teknologi Laboratorium Medis Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata *Corresponding authors: [email protected] ABSTRACT Cigarettes are products that contain addictively subtances. The nicotine in cigarettes can increase the secretion of catacolamine thereby increasing lipolysis, levels of total cholesterol and lipid peroxide. Lipid peroxide toxicity causes oxidative stress and systemic inflammation which plays a role in producing CRP. This study aims to determine the relationship of total cholesterol levels with High Sensitivity C-Reactive Protein (hsCRP) in active smokers in Gambirejo Hamlet RW 03 Warujayeng Village, Nganjuk Regency. The design of this study uses a crossectional survey method. The population of this study was moderate to severe active smokers as many as 69 people. The population was obtained using purposive sampling method, which was 15 samples. The average level of total cholesterol in active smokers is 193.6 mg / dl, the average smoker's hsCRP level is 3.21 mg / L. Analysis of the data used is the Pearson correlation test because the data are normally distributed. The results of this study found that there was a correlation between the total cholesterol level and hsCRP in active smokers with a value of p = 0,000 (<0.05). The correlation coefficient of total cholesterol level with hsCRP in active smokers (r = 0.942). The conclusion of this study is that there is a relationship between total cholesterol level and hsCRP in active smokers with a very strong correlation level. Keywords: Total Cholesterol, hsCRP, Active Smokers PENDAHULUAN Konsumsi rokok sudah menjadi gaya hidup bagi masyarakat di seluruh dunia dan terus menerus meningkat setiap tahunnya. Jumlah rokok yang dikonsumsi telah mencapai 5.328 miliar batang pada tahun 1999, lalu meningkat menjadi 5.711 miliar batang pada tahun 2000 dan jumlahnya semakin meningkat menjadi 5.884 miliar batang pada tahun 2009 (WHO, 2012). Kebiasaan merokok berdampak buruk terhadap kesehatan dengan menimbulkan berbagai penyakit (Tjandra, 2006), yang dalam hal ini berperan sebagai faktor risiko penting pada penyakit kardiovaskular, penyakit Alzheimer, degenerasi otot, penyakit paru kronis, stroke, tuli, kebutaan, penyakit Parkinson dan kematian dini (Gboyega et al., 2013). Pada kasus kardiovaskuler perokok, ada beberapa mekanisme yang mendasarinya diantaranya adalah peningkatan kolesterol total yang disebabkan oleh kandungan nikotin pada rokok. Nikotin pada rokok meningkatkan lipolisis sehingga meningkatkan kadar kolesterol total dan Very low density lipoprotein (VLDL), serta menurunkan kadar High density lipoprotein (HDL) (Veena et al., 2014). Di sisi lain, peningkatan kolesterol total pada perokok berhubungan dengan kandungan radikal bebas didalam rokok serta peningkatan peroksida lipid yang mempengaruhi metabolisme lipid di dalam tubuh. Pembentukan radikal bebas ( reactive oxygen

Upload: others

Post on 02-Oct-2021

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN ANTARA KADAR KOLESTEROL TOTAL DENGAN …

42 | Prosiding Seminar Nasional Sains, Teknologi dan Analisis Ke-1 2018

HUBUNGAN ANTARA KADAR KOLESTEROL TOTAL DENGAN

HIGH SENSITIVITY C-REACTIVE PROTEIN (hsCRP) PADA PEROKOK

AKTIF DI DUSUN GAMBIREJO RW 03 DESA WARUJAYENG

Corelation Between Total Cholesterol Levels and High Sensitivity Of C-

Reactive Protein (hsCRP) In Active Smokers at Gambirejo RW 03

Warujayeng Village Nganjuk Regency

SITI ALIMA1*, GILANG KUSDINAR 2, MOCH. ABDUL ROKIM 3 1Mahasiswa Program Studi D4 Teknologi Laboratorium Medis Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata

2Dokter Patologi Klinik, RSUD Pare Kota Kediri 2)Dosen Program Studi D4 Teknologi Laboratorium Medis Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata

*Corresponding authors: [email protected]

ABSTRACT Cigarettes are products that contain addictively subtances. The nicotine in cigarettes can increase the

secretion of catacolamine thereby increasing lipolysis, levels of total cholesterol and lipid peroxide.

Lipid peroxide toxicity causes oxidative stress and systemic inflammation which plays a role in

producing CRP. This study aims to determine the relationship of total cholesterol levels with High

Sensitivity C-Reactive Protein (hsCRP) in active smokers in Gambirejo Hamlet RW 03 Warujayeng

Village, Nganjuk Regency. The design of this study uses a crossectional survey method. The population

of this study was moderate to severe active smokers as many as 69 people. The population was obtained

using purposive sampling method, which was 15 samples. The average level of total cholesterol in active

smokers is 193.6 mg / dl, the average smoker's hsCRP level is 3.21 mg / L. Analysis of the data used is

the Pearson correlation test because the data are normally distributed. The results of this study found

that there was a correlation between the total cholesterol level and hsCRP in active smokers with a value

of p = 0,000 (<0.05). The correlation coefficient of total cholesterol level with hsCRP in active smokers

(r = 0.942). The conclusion of this study is that there is a relationship between total cholesterol level and

hsCRP in active smokers with a very strong correlation level.

Keywords: Total Cholesterol, hsCRP, Active Smokers

PENDAHULUAN

Konsumsi rokok sudah menjadi gaya hidup bagi masyarakat di seluruh dunia dan terus

menerus meningkat setiap tahunnya. Jumlah rokok yang dikonsumsi telah mencapai 5.328

miliar batang pada tahun 1999, lalu meningkat menjadi 5.711 miliar batang pada tahun 2000

dan jumlahnya semakin meningkat menjadi 5.884 miliar batang pada tahun 2009 (WHO, 2012).

Kebiasaan merokok berdampak buruk terhadap kesehatan dengan menimbulkan berbagai

penyakit (Tjandra, 2006), yang dalam hal ini berperan sebagai faktor risiko penting pada

penyakit kardiovaskular, penyakit Alzheimer, degenerasi otot, penyakit paru kronis, stroke, tuli,

kebutaan, penyakit Parkinson dan kematian dini (Gboyega et al., 2013).

Pada kasus kardiovaskuler perokok, ada beberapa mekanisme yang mendasarinya

diantaranya adalah peningkatan kolesterol total yang disebabkan oleh kandungan nikotin pada

rokok. Nikotin pada rokok meningkatkan lipolisis sehingga meningkatkan kadar kolesterol total

dan Very low density lipoprotein (VLDL), serta menurunkan kadar High density lipoprotein

(HDL) (Veena et al., 2014). Di sisi lain, peningkatan kolesterol total pada perokok berhubungan

dengan kandungan radikal bebas didalam rokok serta peningkatan peroksida lipid yang

mempengaruhi metabolisme lipid di dalam tubuh. Pembentukan radikal bebas (reactive oxygen

Page 2: HUBUNGAN ANTARA KADAR KOLESTEROL TOTAL DENGAN …

43 | Prosiding Seminar Nasional Sains, Teknologi dan Analisis Ke-1 2018

species (ROS), Reactive Nitrogen Species (RNS)) pada rokok, diinduksi oleh kandungan

senyawa kimia dalam rokok tersebut diantaranya arsenik, formaldehid, sianida, timbal, nikotin,

karbon monoksida, zat pengoksidasi, akrolein (Gandhi et al., 2009). Hal ini dibuktikan pada

penelitian Hauwa’u A et al. (2017) bahwa merokok terbukti dapat menurunkan antioksidan

serum serta tidak dapat mencegah aktifitas radikal bebas dan menyebabkan peningkatan.

Peroksida lipid terbentuk dari oksidasi lipid antara asam lemak dengan molekul radikal

bebas, produk oksidatif (peroksida lipid dan spesies oksigen reaktif (Reactive Oxygen Spesies)

bersifat toksik bagi mikroorganisme dan sel (Hesse et al., 2001). Toksisitas peroksida lipid

menyebabkan stres oksidatif dan inflamasi sistemik. Peroksida lipid merupakan mediator dari

berbagai keadaan patologis termasuk pada inflamasi, kanker, penyakit neurodegeneratif, serta

degenerasi okular dan ginjal. Pada keadaan inflamasi dengan peningkatan peroksida lipid dan

ROS (Reactive Oxygen Spesies) menginduksi produksi sitokinin proinflamasi interleukin-6

oleh sel-sel inflamasi sebagai mediator demam dan merangasang hepatosit untuk memproduksi

CRP (C-reactive protein). Produksi CRP dipengaruhi oleh Interleukin-6 (IL-6) dan berkorelasi

terhadap inflamasi serta kardiovaskuler (Fantuzzi et al., 2006).

CRP merupakan biomarker atau penanda inflamasi dan salah satu protein fase akut yang

disintesis di hati untuk memantau secara non - spesifik penyakit lokal maupun sistemik. Kadar

CRP meningkat setelah adanya trauma, infeksi bakteri, dan inflamasi. Sebagai biomarker, CRP

dianggap sebagai respon peradangan fase akut yang mudah dan murah untuk diukur

dibandingkan dengan penanda inflamasi lainnya. CRP juga dijadikan sebagai penanda

prognostik untuk inflamasi. Peningkatan kadar CRP berhubungan dengan penggunaan

tembakau, peningkatan indeks massa tubuh, usia, hipertensi, resistensi insulin, diabetes,

penyakit ginjal kronis, penurunan fungsi ventrikel kiri, aterosklerosis luas, infeksi aktif, dan

depresi (Dewi et al., 2016).

Berdasarkan penelitian sebelumnya oleh Kusumasari (2015) pada pegawai pabrik gula

tentang hubungan merokok dengan kadar kolesterol total terdapat hubungan yang bermakna

antara kebiasaan merokok dengan kadar kolestetol total. Penelitian ini menggunakan 60

responden yang merokok dan mempunyai kadar kolesterol tinggi sebanyak 26 responden

(89,7%) sedangkan responden yang merokok dan memiliki kadar kolesterol yang ingin dicapai

sebanyak 4 responden (12,9%). Responden yang tidak merokok dan mempunyai kadar

kolesterol yang ingin dicapai sebanyak 27 responden (87,1%), sedangkan responden yang tidak

merokok serta mempunyai kadar kolesterol tinggi sebanyak 3 responden (10,3%). Setelah

dilakukan uji analisis dengan uji korelasi Spearman didapatkan nilai p = 0,000 dan r = 0,884

berarti terdapat korelasi bermakna dengan kekuatan korelasi sangat kuat dan arah korelasi

positif atau searah. Dalam Speedwell study yang di lakukan oleh Lowe dkk., pada orang British

(Inggris) dengan kebiasaan merokok dimana terdapat hubungan peningkatan CRP dengan

jumlah rokok yang dihisap per hari (Lowe et al., 2001).

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka penulis bermaksud untuk

melakukan penelitian mengenai hubungan kadar kolesterol total dengan high sensitivity C-

Reactive Protein (hsCRP) pada perokok aktif.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian dengan desain observasional analitik dengan

pendekatan cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini adalah perokok aktif di Dusun

Gambirejo RW 03 Desa Warujayeng Kabupaten Nganjuk. Sampel dalam penelitian ini diambil

dengan cara purposive sampling sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi yang sudah di

Page 3: HUBUNGAN ANTARA KADAR KOLESTEROL TOTAL DENGAN …

44 | Prosiding Seminar Nasional Sains, Teknologi dan Analisis Ke-1 2018

tentukan. Pada penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan cara data primer. Data primer

diperoleh dengan melakukan kuisioner langsung di Dusun Gambirejo RW 03 Desa Warujayeng

Kabupaten Nganjuk. Data yang diperoleh dari penelitian ini diuji normalitas secara statistik

menggunakan shapiro wilk method dan pengujian hipotesis dilakukan menggunakan uji

Pearson.

HASIL PENELITIAN

Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap 15 responden pada perokok aktif Dusun

Gambirejo RW 03 Desa Warujayeng Kabupaten Nganjuk dengan rata-rata umur > 45 tahun

sebesar 80% dan < 44 tahun sebesar 20%. Sebagian besar responden penelitian adalah perokok

dengan kategori berat (>15 batang rokok/hari) sebanyak 67% dan perokok dengan kategori

sedang (5-14 batang rokok/hari) sebanyak 33%. Sedangkan rata-rata kadar kolesterol total dan

hsCRP dapat dilihat pada gambar sebagai berikut :

Gambar 1. Histogram Hasil Kadar Kolesterol Total Pada Perokok Aktif

Gambar 2. Kadar Kolesterol Total Pada Perokok Aktif

Berdasarkan Gambar 1 dan 2 di atas dapat diketahui rata-rata hasil pemeriksaan

kolesterol total pada perokok aktif dengan total 15 responden adalah 193,6 mg/dL. dan sebagian

besar hasil kadar kolesterol pada perokok aktif adalah normal yaitu sebanyak 67% dan kadar

kolesterol total meningkat sebanyak 33%.

33%

67%

Kadar kolesterol

Meningkat (>200 mg/dl)

Normal (<200 mg/dl)

Mean= 193,6

Std.Dev.= 12,625

N= 15

Page 4: HUBUNGAN ANTARA KADAR KOLESTEROL TOTAL DENGAN …

45 | Prosiding Seminar Nasional Sains, Teknologi dan Analisis Ke-1 2018

Gambar 3. Histogram Hasil Kadar hsCRP Pada Perokok Aktif

Gambar 4. Diagram Hasil Kadar hsCRP Pada Perokok Aktif

Berdasarkan gambar 4 dan 5 di atas dapat diketahui rata-rata hasil pemeriksaan hsCRP pada

perokok aktif dengan total 15 responden adalah 3,21 mg/L dan sebagian besar hasil kadar

hsCRP pada perokok aktif adalah rata-rata sedang yaitu sebanyak 53% dan kadar hsCRP

meningkat sebanyak 47%.

Penelitian ini menunjukkan, bahwa terdapat korelasi kadar kolesterol total dengan kadar

hsCRP dengan p=0,942 (<0.05>). Koefisien korelasi dari kadar kolesterol total dengan hsCRP

(r=0,000), hal ini menunjukkan bahwa terdapat korelasi positif atau searah dengan tingkat

korelasi sangat kuat, sehingga jika terjadi peningkatan kadar kolesterol pada perokok aktif akan

diikuti dengan peningkatan kadar hsCRP. Hasil penelitian ini, sesuai dengan penelitian

sebelumnya oleh Kusumasari (2015) pada pegawai pabrik gula tentang hubungan merokok

dengan kadar kolesterol total terdapat hubungan yang bermakna antara kebiasaan merokok

dengan kadar kolestetol total.

Peningkatan kadar kolesterol total yang tidak signifikan ditemukan pada perokok

ringan, sedangkan peningkatan yang signifikan ditemukan pada perokok sedang dan berat.

Menurut Veena et al (2014) nikotin yang merupakan komponen utama dari rokok dapat

meningkatkan sekresi dari katakolamin sehingga meningkatkan lipolisis. Hal ini menyebabkan

meningkatnya kadar trigliserid, kolesterol dan VLDL, serta menurunkan kadar HDL.

Rokok juga mengandung zat pengoksidasi seperti Carbon Monoxide (CO) dan beberapa

zat yang dapat menginduksi laju pembentukan molekul radikal bebas reactive oxygen species

(ROS), reactive nitrogen species (RNS), dan turunan acetaldehyde. Radikal bebas merupakan

molekul yang sangat reaktif dan mampu menjalani interaksi kompleks dalam sistem biologis

Mean= 3.21

Std.Dev.= 2,472

N= 15

Page 5: HUBUNGAN ANTARA KADAR KOLESTEROL TOTAL DENGAN …

46 | Prosiding Seminar Nasional Sains, Teknologi dan Analisis Ke-1 2018

dan memicu stres oksidatif sel. Peningkatan radikal bebas memicu peningkatan oksidasi lipid

atau peroksidasi lipid dengan molekul produknya peroksida lipid. Peroksida lipid terbentuk dari

oksidasi lipid antara asam lemak dengan molekul radikal bebas, produk oksidatif (peroksida

lipid dan spesies oksigen reaktif (Reactive Oxygen Spesies) bersifat toksik bagi mikroorganisme

dan sel (Hesse et al., 2001). Toksisitas peroksida lipid menyebabkan stres oksidatif dan

imflamasi sistemik. Peroksida lipid merupakan mediator dari berbagai keadaan patologis

termasuk pada inflamasi, kanker, penyakit neurodegeneratif, serta degenerasi okular dan ginjal.

Pada keadaan inflamasi dengan peningkatan peroksida lipid dan ROS (Reactive Oxygen

Spesies) menginduksi produksi sitokinin proinflamasi interleukin-6 oleh sel-sel inflamasi

sebagai mediator demam dan merangasang hepatosit untuk memproduksi CRP (C-reactive

protein). Produksi CRP dipengaruhi oleh IL-6 dan berkorelasi terhadap inflamasi serta

kardiovaskuler (Fantuzzi et al., 2006).

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian hubungan kadar koleterol total dengan hsCRP pada

perokok aktif di Dusun Gambirejo RW 03 Desa Warujayeng Kabupaten Nganjuk berdasarkan

uji statistik menggunakan uji korelasi Pearson maka dapat disimpulkan bahwa terdapat

hubungan secara statistik antara kadar koleterol total dengan hsCRP pada perokok aktif, yang

dibuktikan dengan nilai sig < α (0,05) yaitu 0,000 dengan nilai koefisien korelasi atau nilai r =

0,942 yang menunjukkan bahwa terdapat korelasi positif atau searah dengan tingkat korelasi

sangat kuat.

DAFTAR PUSTAKA

Dewi, Adhey Trisna. 2013. Penuntun Laboratorium Klinik. Jakarta: Dian Rakyat.

Fantuzzi, G. 2005. Adipose Tisue, Adipokines, and Inflamation. J Allergy Clin Immunol:

11(5):911-19.

Gandhi KK., Foulds J., Steinberg MB., Lu S-E., Williams JM. 2009. Lower Quit Rates Among

African American and Latino Menthol Cigarette Smokers at A Tobacco Treatment

Clinic. International journal of Clinical Practice. 63: 360-367.

Gboyega, E. A., Adesegun, J. K., Chikezie, U.E. 2013. Tobacco Smoking and Awareness-

Cessation Community. Academic Journal: 5(8): 351-6.

Hauwa’u A. Bello. 2017. Effect of Cigarette Smoking on Lipid Peroxidation and Serum

Antioxidant Vitamins. IOSR-JPBS: 12(IV)40-44.

Hesse, S., Brandl-Hesse, B., Bardeleben, A., Werner, C., and Funk, M. 2001. Botulinum Toxin

A Treatment of Adult Upper Annd Lower Limb Spasticity. Drugs Aging 18: 255-262.

Lowe GD, Yarnell JW, Rumley A, et al. 2001. C-reative protein, fibrin D-dimer, and incident

ischemic heart disease in the Speedwell study: are inflamation and fibrin turnover

linked in phatogenesis? Arteriosclear Thromb Vasc Biol 21:603-610

Peni Kusumasari. 2015. Skripsi Hubungan Antara Merokok Dengan Kadar Kolesterol Total

Pada Pegawai Pabrik Gula Tasikmadu Karanganyar. Surakarta: Fakultas

Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Tjandra Yoga Aditama. 2006. Tuberkulosis, Rokok dan Perempuan. Jakarta: Balai Penerbit

FKUI. P. 26-54

Veena, H., Carlappa, K.B., Sathisha, T.G. 2014. Sequels of Smoking on Blood Lipid Levels in

a Rural Population of South India. Research and Reviews: Journal of Medical and

Health Sciences. 3(2):23-25

World Health Organization. 2012. Global Youth Tobacco Survey: Indonesia report 2012.

Regional Office for south-East Asia. New Delhi: WHO 2012.