hubungan antara keputusan menibeli dengan...
TRANSCRIPT
HUBUNGAN ANTARA KEPUTUSAN MENIBELI
DENGAN LOYALITAS TERHADAP MEREK: SUSU
BENDERA
SKRIP SI
Diajukan untuk memenuhi sebagian persyamtan dalam
memperoleh gelar Sarjana Psikologi
Oleh:
NOVI UTAMI RACHMAWATI
103070029056
FAKULTAS PSIKOLOGli
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF IHIDAYATULLAH
JAKARTA
1429 H / 2008 M
Hubungan antara Keputusan Membeli Dengan Loyalitas
Terhadap Merek Susu Bend(era
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar
Sarjana Psikologi
Pembimbing I
Oleh:
NOVI UTAMI RACHMAWATI
NIM: 103070029056
Di bawah Bimbingan
~ -Drs. Sofiandy Zakaria, M.Psi.T NIP.
FAKULTAS PSIKOLOGI
Pembimbing II
Miftahuddin, M.Si NIP. 150 378 726
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1429 H / 2008 M
PENGESAHAN PANITIA UJIJl1.N
Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA KEPUTUSAN MEMBELI DENGAN
LOYALITAS TERHADAP MEREK SUSU BENDERA telah diujikan dalam sidang
munaqasyah Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta pada tanggal 18 Februari 2008. skripsi ini telah diterima sebagai salah
satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Psikologi.
Jakarta, 18 februari 2008
Sidang Munaqasyah
Ketua Me a gkap Anggota,
artati M.Si 938
Pembimbing I
Drs. Sofiandy Zakaria, M.Psi.T NIP.
Abdul Rahman NIP. 150 293 22
Ill
Sekretaris Merangkap Anggota
(/)
Pembimbing II
Miftahuddin , M.Si NIP. 150 378 726
Penguji II
M.~
Drs. Sofiandy Zal<aria, M.Psi.T NIP.
MOTTO
A man without ambition is
like a bird without wings
Karya sederhana ini diperse1nbahkan teruntuk:
mamah, papah, kakak-kakak, keponakan dan Rommy
ABSTRAKSI
(A) Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah (B) Februari 2008 (C) Novi Utami Rachmawati 103070029056 (D) Hubungan anta~a Keputusan Membeli dengan Loyalitas Terhadap Merek
Susu Bendera (E) XV+ 100 halaman (F) Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat dilepaskan dari upaya
untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Mulai dari barangbarang kebutuhan sehari-hari seperti sandang, pangan dan papan. Kebutuhan pangan merupakan kebutuhan primer yang wajib untuk dipenuhi setiap manusia. Dari berbagai bahan pangan yang dibutuhkan tubuh, susu merupakan salah satu bahan pangan yang penting.
Saat ini banyak jenis pilihan merek susu yang ada di pasaran membuat konsumen dapat memilih merek susu mana yang cocok dan baik untuk dikonsumsi, sehingga bagi pihak produsen di tuntut untuk menciptakan produk yang berkualitas yang sesuai harapan dan keinginan konsumen baik mengenai selera maupun daya beli konsumennya. Apabila produk dapat memenuhi harapan maka konsumen akan merasa puas dan memperlihatkan kemungkinan untuk melakukan pernbelian ulang produk tersebut dengan merek yang sama di masa yang akan datang.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan antara keputusan membeli dengan loyalitas terhadap merek susu bendera Populasi penelitian ini adalah warga Kelurahan Lenteng Agung RT.07 dan 08 RW. 02. Teknik sampel yang digunakan adalah purposive sample.
PeneliUan ini rnenggunakan pendekatan kuantitatif •:lengan metode deskri!=>tif korelasional. Penelitian dilaksanakan di kelurahan lenteng agung jakarta selatan dengan jumlah populasi sebanyak 260 keluarga, jumlah sampel yang di ambil sebanyak 39 keluarga. Data penelitian ini menggunakan skala likert, yaitu skala keputusan membeli dan skala loyalitas terhadap merek. Analisa data statistik men9gunakan Product Moment Pearson dan Alpha Cronbach. Teknik pengolahan dan analisa data dilakukan dengan analisis statistik dengan menggunakan program SPSS 11.5
Berdasarkan hasil analisa data dihasilkan r hitung sebesar 0,368 sedangkan r tabel adalah 0,316. Kesimpulannya adalah adanya hubungan antara keputusan membeli dengan loyalitas terhadap merek susu bendera.
(Cl) Bahan bacaan: 29 buku, 5 internet, 5 skripsi (1978 - 2007)
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT untuk segala sumber cahaya
bagi kegelapan pikiran dan hati manusia. Shalawat serta salam kepada nabi
besar Muhammad SAW, atas pengorbanaan dan keikhlasan beliau sehingga
manusia berada pada alur ketulusan.
Sebagai karya manusia biasa, penulis menyadari adanya kekurangan dan
kelemahan yang terdapat dalam skripsi ini, baik dari segi materi maupun tekhnik
penulisan. Harapan penulis, skripsi ini dapat menjadi dan memberi manfaat
pengetahuan bagi kita semua dimasa mendatang.
Proses penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan, dan
dorongan yang diberikan papah dan mamah tercinta, sembah sujud ananda
terima kasih atas doa yang selalu dipanjatkan untuk jalan kemudahan, angkasa
ketulusan, dan lautan kesabaran. T'neng dan keluarga, a'l\ldith, t'Nda, t'erry,
saudara kembarku mpa, serta bidadari kecil tercinta auliya dan aqila, terima
kasih untuk limpahan cinta kasih yang tiada terhingga clalam kedamaian, tawa,
dan tang is. Kalian pelita terbaik yang aku miliki dalam hidup ini, I love you all.
Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas
dorongan dan bantuan semua pihak, diantaranya:
1. Dra. Hj. Netty Hartati, M.Si selaku Dekan Fakultas Psikologi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Dra. Hj. Zahrotun Nihayah, Msi selaku pembantu Dekan bidang akademik
Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Ors. Sofiandy Zakaria, Msi.T selaku pembimbing I yang telah banyak
membantu dalam menyelesaikan skripsi ini dan memberikan saran-saran
serta pengarahan dalam proses penulisan skripsi ini kearah yang lebih
baik.
4. Ors Miftahudin, Msi selaku pembimbing II yang telah bersedia
meluangkan waktu dan memberikan saran-saran serta pengarahan dalam
dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Seluruh Oosen Fakultas Psikologi, Staff akademik serta staff
perpustakaan Fakultas Psikologi yang telah membantu dalam administrasi
yang dibutuhkan dan membantu penulis dalam memberikan fasilitas dan
melengkapi referensi kepustakaan yang dibutuhkan.
6. Warga Kelurahan Lenteng Agung RT.07 dan 08 RW. 02 yang telah
bersedia meluangkan waktu dan membantu penulis dalam memperoleh
data, informasi, serta pengisian kuesioner
7. Rommy Roy Kurniawan dan keluarga besar yang selalu memberikan
kasih sayang, dukungan dan kesabarannya selama ini serta memberikan
waktu yang penuh arti. Terima kasih selalu menemani penulis dalam
kondisi apapun, God bless us, Love You from the bottom of my heart.
8. Semua teman-teman Psikologi angkatan 2003 Special to Lisa, Roro,
Fithkam, Farah, Rini, Unik, Bella terima kasih banyak untuk persahabatan
selama ini, serta teman-teman kelas B terima kasih telah mengisi hari
hari yang penuh arti.
9. Teman-teman Gillians bapak harold, bapak sU1ya, bapak echa, lharaz,
mas wahyu, mba nani, widie, lia, santi dan temen-teman lainnya terima
kasih untuk pelajaran berharga yang telah penulis terima selama bekerja.
10.Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah banyak memberikan semangat dan dukungan.
Saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan demi hasil
yang lebih baik lagi, akhir kata semoga penulisan ini dapat bermanfaat
bagi penulis dan perusahaan pada khususnya serta segenap pembaca
skripsi ini pada umumnya. Amin Ya Rabbal Alamin.
Jakarta, 2008
Penulis
(Novi Utami)
DAFTAR ISi
HALAMAN JUDUL ................................................................................. .
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... iii
MOTTO.................................................................................................... iv
ABSTRAKSI ........................................................................................... v
KAT A PEN GANT AR ............................................................................... vi
DAFT AR ISi ............................................................................................ ix
DAFT AR T ABEL ..................................................................................... xiii
DAFT AR GAMBAR ................................................................................. xiv
DAFT AR LAMPI RAN .............................................................................. xiv
BAB 1 : PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah ............ ...... ........ ........................ 1
1.2. ldentifikasi Masalah ................................................ ......... 7
1.3. Pembatasan dan Perumusan Masalah Penelitian ........... 8
1.3.1 Pembatasan Masalah Penelitian ......... .. ................ 8
1.3.2 Perumusan Masalah Penelitian ............................. 9
1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian ......... ........ ......... .............. 9
1.3.1 Tujuan ................. ..... ..................... .................... ... 9
1.3.2 Manfaat Teoritis ..................................................... 9
1. 3. 3. Manfaat Praktis .. . . .. . . . . . . . .. . . . . . . . .. . . . . . .. . ... . .. . . . . . . .. . . . . . . 10
1.5. Sistematika Penulisan ...................................................... 10
BAB 2: TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Keputusan Membeli ......................................................... 12
2.1.1. Pengertian keputusan Membeli . . . . . . . . . . . .. . . .. . .. . .. . . . .. . 12
2.1.2. Tahap -tahap Proses Keputusan Membeli... ......... 13
2.1.3. Faktor-faktor Keputusan Membeli .......................... 16
2.1.4. Keterlibatan Konsumen dan Pembuatan Keputusan
Konsumen. . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . .. . . . .. . . . .. . . . .. . . . 19
2.1.5. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pilihan Konsumen 21
2.2. Loyalitas Terhadap Merek................................................. 22
2.2.1. Pengertian Loyalitas Terhadap Merek..... .. . . . .. . .. . . . . . 22
2.2.2. Aspek-aspek Loyalitas Merek . . . . . . . . . . .. . . . . . .. . . . . . . .. . . . . . 24
2.2.3. Faktor-faktor Loyalitas Merek ..... .... ........................ 25
2.2.4. Fungsi Loyalitas Merek........................................... 27
2.2.5. Pengukuran Loyalitas Terhadap Merek.................. 29
2.2.6. lndikator Loyalitas Pada Aspek Sikap .................... 32
2.2.7. Tingkatan-tingkatan Loyalitas Merek...................... 33
2.3. Hubungan Keputusan Membeli Dengan Loyalitas Terhadap
Merek................................................................................ 36
2.4. Kerangka Berpikir ... ........ ............... ............................ ........ 38
2.5. Hipotesis .......................................................................... 39
BAB 3 ; METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian ................................................................ 40
3.1.1. Pendekatan dan Metode Penelitian .. ... .. ... ..... ... .... 40
3.1.2. Defenisi Konseptual dan Operasional Variabel . .... 40
3.2. Poulasi dan Sampel .......................................................... 42
3 .2 .1 . Populasi.................................................................. 42
3.2.2. Sampel dan Teknik Pengambilan sampel .............. 42
3.3. Teknik Pengumpulan Data................................................ 43
3.3.1 Instrument Penelitian ............................................. 44
3.4. Teknik Uji lnstrumen ......................................................... 47
3.5. Uji lntrumen Penelitian ...................................................... 50
3.6. Teknik Analisa Data.......................................................... 53
3.7. Prosedur Penelitian .......................................................... 53
BAB 4: PRESENTASI DAN ANALISA DATA
4.1. Gambaran Umum Responden .......................................... 56
4.1.1. Berdasarkan Jenis Kelamin ............ ...................... 56
4.1.2. Berdasarkan Usia .................................................. 57
4.1.3. Berdasarkan Tingkat Pendidikan ........................... 58
4.1.4. Berdasarkan Tingkat Pendapatan.......................... 59
4.1.5 Berdasarkan Masa Konsumsi................................. 60
4.2. Presentasi dan Analisis Data............................................ 61
4.2.1. Deskriptif Statistik .. .... .. .. .. .. .. ... .. . ... .. .. .... .. .. . . .. .. .. .. ... 62
4.2.2. Kategorisasi Skor Penelitian ................................. 62
4. 3. Uji Persyaratan....................... .... . .. .. . .. .. .. .... .. .... . .. .. .. . .. .. ... .. . 65
4. 3.1. Uji Normalitas............. .... . .. .. .. .. . .. .. .. .. .. .... .. .. .. .. .. ... .. .. 66
4.3.2 Uji Homogenitas Item.............................................. 70
4.4. Uji Hipotesis. ...... ...... ...................................................... 71
BAB 5 : KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN
5.1. Kesimpulan ...................................................................... 74
5.2. Diskusi ............................................................................. 74
5.3. Saran................................................................................ 78
5.3.1. Saran Teoritis ................................... ..................... 78
5.3.2. Saran Praktis .... .. .... .... ............ ......... ... .......... ......... 78
DAFT AR PUST AKA .. .... .. . . .. .. .. . .. .. .. .. ... . . ... .. .. .. .. ... .. .. . .. .. .. . . .. .. .. .. .. .. .. . ... .. .. .. 80
LAMPI RAN
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Blue Print Skala Keputusan Membeli (try out)................................. 45
Tabel 3.2 Blue Print Skala Loyalitas Terhadap Merel< (try out).......... 46
Tabel 3.3 Bo bot Skor Skala ............. ..
Tabel 3.4
Tabel 3.5
Tabel 3.6
Tabel 3.7
Tabel 4.1
Tabel 4.2
Tabel 4.3
Tabel 4.4
Tabel 4.5
Tabel 4.6
Tabel 4.7
Tabel 4.8
Klasifikasi Koefesien Reliabilitas .................................... ..
Blue Print Skala Keputusan Membeli ............................................ ..
Blue Print Skala Loyalitas Terhadap Merek ................................... ..
Koefesien Reliabilitas lnstrumen Penelitian ................................. ..
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ................ ..
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ................................. ..
Karakteristik Respond en Berdasarkan Tingkat Pendidikan .......... .
Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendapatan ........ ..
Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Konsumsi. ............. ..
Deskriptif Statistik ......................................................................... .
Katergorisasi Skor Respond en Skala Keputusan Membeli ........... ..
Katergorisasi Skor Responden Skala Loyalitas Merek ................. .
47
49
51
52
53
57
57
58
59
60
62
63
65
Tabel 4.9 Uji Normalitas Skala Keputusan Membeli ............. ................. 67
Tabel 4.10 Uji Normalitas Skala Loyalitas Terhadap Merek.............................. 69
Tabel 4.11 Uji Homogenitas ......
Tabel 4.12 Uji Hipotesis ............ ............ . .. .......................................... ..
70
72
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Skala Penelitian
Lampiran 2 :. Jawaban Kuesioner
Lampiran 3
Lampiran 4
Hasil Penelitian
Nilai-nilai Kritis Koefisiensi Korelasi (r) Product Moment
BABI
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak dapat dilepaskan dari upaya
untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Mulai dari barang-barang
kebutuhan sehari-hari seperti sandang, pangan dan papan. Kebutuhan
pangan merupakan kebutuhan primer yang wajib untuk dipenuhi setiap
manusia.
Dari berbagai bahan pangan yang dibutuhkan tubuh, susu merupakan salah
satu bahan pangan yang penting bahkan menjadi salah satu unsur makanan
"empat sehat lima sempurna". Empat sehat terdiri atas makanan pokok yang
berasal dari karbohidrat sebagai sumber utama ener9i, !auk pauk dari hewani
dan nabati untuk mencukupi kebutuhan protein, sayur dan buah sebagai
pemenuhan kebutuhan mineral dan vitamin, dan susu merupakan bahan
pangan tinggi protein yang mengandung zat-zat esensial yang mudah di
cerna dan di serap sebagai pelengkap Hrna sempurna (Ratnika, 2007).
Susu dihasilkan oleh mamalia berupa cairan berwarna putih di dalamnya
terdapat kandungan gizi yang lengkap dan baik seperti air, lemak, dan
sumber kalsium yang sangat bermanfaat bagi manusia
(http://kolom.pacific.net.id/ind). Menurut AC Nielsen Indonesia, pada tahun
2006 susu merupakan salah satu produk yang memiliki persentase
pertumbuhan konsumsi yang terbesar selama satu tahun terakhir (Redaksi.
food review.ha! 3 edisi juni 2007).
Salah satu terjadinya peningkatan susu di Indonesia karena kesadaran
masyarakat akan manfaat susu yang baik untuk kesehatan tubuh, hal ini
dikarenakan tingkat pendapatan yang lebih tinggi sehingga masyarakat
mampu untuk membeli susu serta tingkat pendidikan yang dapat
mempengaruhi kesadaran masyarakat untuk selalu menjaga kesehatan
dengan mengkonsumsi susu.
Semakin meningkatnya kesadaran konsumen akan kebutuhan gizi maka
semakin memperketat persaingan produk susu, saat ini banyak jenis pilihan
merek susu yang ada di pasaran dengan keunggulan dan karakteristik
masing-masing produk yang di tawarkan membuat konsumen dapat memilih
merek susu mana yang cocok dan baik untuk dikonsumsi.
Salah satu perusahaan susu di Indonesia adalah PT.Frisian Flag Indonesia,
selaku produsen susu Bendera yang telah berpengalaman sejak tahun 1922
dalam melayani konsumennya, menurut Ruygrok selaku presiden direktur
PT.Frisian Flag Indonesia bahwa 30% produksi yan(J beredar di pasaran
Indonesia berasal dari Frisian Flag Indonesia atau biasa dikenal dengan susu
Bendera (http/www.republik.co.id), selain itu dalam penelitian (Wulandari,
1999) menyatakan bahwa merek susu yang banyak di pilih masyarakat
adalah produk susu Bendera dan susu Dancow. Dalam memilih susu
masyarakat mengutamakan rasa yang enak, harga yang terjangkau, gizi
tinggi, mudah diperoleh, dan cocok dengan pencernaan.
Sehingga bagi pihak produsen susu Bendera di tuntut untuk menciptakan
produk yang berkualitas yang sesuai harapan dan keinginan konsumen baik
mengenai selera maupun daya beli konsumennya.
Agar produsen dapat lebih mudah mengetahui apa yang menjadi kebutuhan
dan keinginan konsumen maka tugas utama produsen adalah memahami
perilaku konsumen dan faktor yang mempengaruhinya (Kotler dalam Ratnika,
2000), produsen harus memahami benar tingkat kepentingan konsumennya,
sehingga mampu menerapkan pelayanan yang sesuai dengan tingkat
kepentingan tersebut dan dapat memberikan kepuasan kepada konsumen.
Menurut Supranto dalam Zumrotul (2001) tingkat kepuasan konsumen
terhadap produk di tentukan oleh kualitas atributnya. atribut produk yaitu
berupa manfaat utama, harga, cara pengemasan, dan kemudahan
memperoleh produk dipasar. Atribut produk dari berbagai macam merek
menentukan apakah produk itu disukai konsumen atau tidak, konsumen
harus memilih dengan teliti atribut yang ada pada produk tertentu. Masing
masing produk memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda dari atribut
inilah konsumen akan memutuskan pembelian suatu produk yang menurut
mereka baik.
Apabila produk dapat memenuhi harapan maka konsumen akan merasa
puas dan memperlihatkan kemungkinan untuk melakukan pembelian ulang
produk tersebut dengan merek yang sama di masa yang akan datang
(http://www.skripsi-tesis.htm). Ketika konsumen telah percaya akan merek
suatu produk biasanya konsumen akan sangat sulit berpindah ke merek lain,
kesetiaan konsumen terhadap suatu merek produk sangat tergantung pada
hasil sesudah pembelian. Perilaku tersebut merupakan hasil dari proses
belajar konsumen melalui pengalamannya dalam membeli suatu produk
(Basu Swatsha dan Hani Handoko, 2000).
Perilaku ini akan mengarah pada loyalitas pemakaian produk, loyalitas
konsumen terhadap merek produk merupakan kunci kesuksesan untuk
meraih laba sekaligus untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan dalam
kondisi yang kompetitif. Loyalitas merek atau brand loyalty pada suatu produk
merupakan suatu ukuran tingkat keterkaitan yang mencerminkan komitmen
psikologis konsumen terhadap merek tertentu.
Dengan mengukur loyalitas merek, maka dapat diketahui hubungan
mengenai kemungkinan beralihnya konsumen ke merek produk lain yang
dapat disebabkan karena adanya perubahan harga, kualitas produk ataupun
perubahan atribut lainnya. Konsumen yang loyal akan menjadi penghambat
bagi masuknya para pesaing, karena konsumen akan memberi waktu bagi
produsen untuk mengembangkan produknya dalam menanggapi inovasi dari
para pesaing dan dapat menjadi benteng pelindung dari kemungkinan
kompetensi harga. Selain itu, loyalitas merek berdampak pada biaya
pemasaran yang lebih efisien karena biaya mempertahankan pelanggan jauh
lebih murah dari pada menarik pelanggan baru.
Dalam perilaku pembeliannya konsumen senantiasa membandingkan terlebih
dahulu beberapa alternatif produk yang akan dibelinya, hal ini terkait dengan
biaya dan nilai untuk mendapatkan kepuasan terbesar dari waktu dan uang
yang telah dikeluarkannya. Perilaku pembelian konsumen dipengaruhi oleh
faktor internal dan faktor eksternal, serta faktor situasi pembelian sebagai
faktor pendukungnya. Faktor internal konsumen atau yang biasa disebut
faktor psikologis konsumen diawali dengan munculnya kebutuhan dan
keinginan (needs and wants) yang memotivasi konsumen dalam
mendapatkan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya
tersebut.
Setelah proses pengenalan kebutuhan, konsumen akan mencari informasi
mengenai produk yang diinginkan. Sumber informasi konsumen berupa
sumber personal yaitu petugas penjualan, pameran dagang dan keluarga
serta sumber inpersonal yaitu iklan, promosi penjualan, pengemasan. Agar
informasi mengenai produk dapat dipahami oleh konsumen maka pihak
produsen harus memperhatikan promosi yang akan dilakukan salah satunya
melalui iklan. Melalui iklan diharapkan konsumen mendapatkan informasi
mengenai produk yang dibutuhkannya.(www.mars-e.com/x-col-317 .htm - 19k)
lnformasi yang masuk sebagai stimulus dalam proses pembelian menjadikan
konsumen bersifat lebih selektif dalam mengevaluasi kelebihan dan
kekurangan masing-masing produk, proses evaluasi ini berupa kualitas,
harga, manfaat, kemudahan dalam mendapatkan produk, dan lain-lain .
Proses selektif dalam menyaring infonnasi ini menjadikan persepsi yang
berbeda-beda dibenak setiap konsumen untuk setiap jenis produk. Selain
proses selektif produk, proses evaluasi juga disesuaikan dengan status
sosial, kepribadian, gaya hidup, usia, selera, dan pendapatan konsumen.
Prociuk yang sesuai dengan diri konsumen akan lebih diminati dan
ditunjukkan melalui respon dan sikap yang baik terhadap produk dengan
melakukan proses pembelian.
Pemilihan jenis dan merek yang dipilih oleh konsumen tentulah produk yang
memiliki ciri-ciri dan keistimewaan tertentu, dalam proses pemilihan atau
proses pengambilan keputusan membeli konsumen sangat dipengaruhi oleh
proses kognitif didalam dirinya. Perilaku konsumen merupakan suatu proses
yang muncul saat individu atau masyarakat memilih, membeli, menggunakan,
dan membuang produk ataupun jasa untuk memenuhi kebutuhan dan
keinginannya (Solomon, 1994:90).
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis melakukan penelitian mengenai
"Hubungan Antara Keputusan Membeli Dengan Loyalitas Terhadap Merek
Susu Bendera ".
1.2. ldentifikasi Masalah
Berdasarkan psada latar belakang permasalahan diatas, dapat diidentifikasi
permasalahan yang ada menjadi:
1. Apakah ada pengaruh pengalaman pembelian terhadap loyalitas merek?
2. Mengapa pendapatan konsumen berpengaruh terhadap loyalitas merek?
2. Bagaimana hubungan antara keputusan membeli clengan loyalitas
terhadap merek?
1.3. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1.3.1. Pembatasan Masalah
Agar menghindari pembahasan yang terlalu luas, maka perlu adanya suatu
pembatasan masalah. Masalah yang akan diteliti adalah tentang hubungan
antara keputusan membeli dengan loyalitas terhadap merek susu Bendera,
adapun pengertian dari masing-masing variable adalah sebagai berikut:
a. Keputusan Membeli adalah suatu proses yang terdiri dari pengenalan
kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, pembelian dan hasil
pembelian yang dilakukan individu dalam upaya memenuhi kebutuhan atau
keinginannya atas produk dengan melakukan pemilihan dari alternatif yang
tersedia dan proses ini berlaku untuk pembelian ulangan atau lanjutan.
b. Loyalitas Merek merupakan suatu sikap positif kon:sumen terhadap suatu
merek tertentu yang menyebabkan pembelian dalarn jangka waktu yang
lama dan perilaku setia mernpergunakan merek tersebut, dikarenakan
konsurnen telah mengalami kepuasan.
1.3.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, penulis membuat rumusan masalah sebagai
berikut "Apakah ada hubungan antara keputusan membeli dengan loyalitas
terhadap merek susu bendera?".
1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.4.1 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang diharapkan
dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara keputusan
membeli dengan loyalitas terhadap merek susu Bendera.
1.4.2. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan penulis pada penelitian ini adalah:
1. Manfaat teoritik
Untuk menambah khasanah ilmu pengetahuan dan clapat menjadi suatu
masukan yang bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan,
khususnya ilmu psikologi konsumen.
2. Manfaat praktis
a. Bagi perusahaan
Sebagai bahan informasi bagi perusahaan untuk melihat loyalitas konsumen
terhadap merek produk yang ditawarkan, sehingga menjadi tolak ukur dalam
meningkatkan kualitas produk dan pelayanan kepada konsumen untuk
mempertahankan loyalitas merek dari para konsumennya ..
b. Bagi konsumen
Konsumen lebih mengetahui cara pengambilan keputusan pembelian produk
yang baik untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, yaitu produk yang sesuai
dengan harapan konsumen berdasarkan kualitas, harga, dan kemudahan
dalam mendapatkannya.
1.5. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan terdiri dari:
Bab I yaitu pendahuluan yang berisi latar belakang masalah, perumusan
masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, tujuan
penelitian dan sistematika penulisan.
Bab II : yaitu tinjauan pustaka yang berisi teori yang berhubungan dengan
latar belakang masalah penelitian, yaitu keputusan pembelian dan
loyalitas merek.
Bab Ill : yaitu metode penelitian yang berisi metode penelitian, metode
pengumpulan data, subjek penelitian, alat penelitian, prosedur
penelitian dan prosedur analisis data.
Bab IV yaitu hasil dan interpretasi data.
Bab V yaitu kesimpulan, diskusi dan saran yang berisi kesimpulan dari
penelitian yang telah dilaksanakan.
2 .1. Keputusan Membeli
BAB II
TINJAUAN PUST AKA
2.1.1. Pengertian Keputusan Membeli
Engel, Blackwell dan Miniard (dalam Budijanto, 1995) menyatakan bahwa
yang dimaksud dengan keputusan membeli adalah suatu sikap yang
merupakan hasil atau kelanjutan dari proses yang dilakukan individu ketika
dihadapkan pada situasi dan alternatif tertentu untuk berperilaku dalam
memenuhi kebutuhannya.
Pengambilan keputusan membeli konsumen meliputi semua proses yang
dilalui konsumen dalam mengenali masalah, mencari solusi, mengevaluasi
alternatif dan memilih diantara pilihan yang ada (Sunarto, 2003)
sedangkan Stanton (dalam Yohanes, 1993) menyatakan bahwa perilaku
keputusan membeli untuk kebanyakan produk hanyalah suatu kegiatan rutin
dalam arti kebutuhan yang terangsang akan cukup terpuaskan melalui
pembelian ulang suatu produk yang sama. Namun, apabila terjadi perubahan
(harga, produk, pelayanan) maka pembeli mungkin akan mengulang kembali
proses keputusan membeli dengan mempertimbangkan berbagai alternatif
merek atau produk.
mendapatkan informasi, penghargaan terhadap tambahan informasi, dan
kepuasan yang didapatkannya dari pencarian tersebut. Sumber informasi
tentang produk bisa dari internal diri, seperti dari pengalaman ataupun
melalui teman. Selain itu faktor dari luar, seperti inforrnasi dari majalah atau
iklan dari media massa.
c. Evaluasi alternatif pemecahan
Konsumen mengevaluasi atau menilai alternatif yang ada dalam konteks
kepercayaaan utama tentang konsekuensi yang relevan, dan
mengkombinasikan pengetahuan tersebut untuk membuat keputusan. Pada
tahap ini konsumen membandingkan pilihan yang didentifikasi sebagai cara
yang secara potensial mampu memecahkan masalah yang mengawali
proses keputusan.
d. Pembelian
Merupakan suatu tindakan mengenai alternatif apa yang akan dipilih
konsumen. Konsumen biasanya akan membeli produk yang paling
disukainya, namun ada faktor yang bisa muncul antara niat pembelian
dengan keputusan pembelian.
e. Perilaku paska pembelian
Setelah konsumen membeli produk dan menggunakanya, konsumen akan
mengalami pengalaman tertentu terhadap produk yang dikonsumsinya.
Pengalaman konsumen dapat berupa perasaan puas yang biasanya diikuti
dengan adanya keinginan membeli kembali produk yang sama. Sebaliknya
bila muncul perasaan tidak puas, biasanya diikuti den!Jan perilaku menolak
konsumen untuk membeli kembali produk serupa. Kepuasan dan
ketidakpuasan konsumen didefinifsikan sebagai keseluruhan sikap yang
ditunjukkan konsumen atas barang atau jasa setelah rnereka memperoleh
dan menggunakannya.
Saat konsumen puas maka ia akan terus membeli produk serupa, dan
dimasa datang cenderung loyal terhadap produk tersebut. Berdasarkan
penjelasan diatas dapat di ambil suatu pemahaman bahwa dalam tahap
tahap proses keputusan membeli, konsumen di anggap harus melalui seluruh
tahap pada setiap pembelian, tetapi untuk pembelian rutin konsumen
terkadang membalikkan atau melewatkan beberapa tahap tersebut.
Bagan tahap proses pengambi\an keputusan membeli
gcnnl a~;-·J asabh
-
[ __ J ____ J
Pcncnrian In fi_,nnnsi
-----~------
~valunsi Altcrn:~
[ _______ i __ J
l(cputusan Pcmbcliun
[ L ___ J
Peri laku Pasca Pembelian
Sumber: (Kotler, dalam Teguh dkk 1997)
Berdasarkan penjelasan diatas dapat di ambit suatu pemahaman bahwa
da\am tahap--tahap proses keputusan membeli, konsumen di anggap harus
mela\•Ji seluruh tahap pada setiap pembelian tetapi untuk pembelian rutin
konsumen terkadang membalikkan atau melewatkan beberapa tahap
terse but
2.1.3. Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan membeli
Konsumen pada proses pernbelian dipengmuhi oleh banyak fak\or baik
;nternal innllrun eksternnl. Ment1rut Kotler (dalarn Sindoro, 2001) terdapat
16
beberapa faktor yang dapat mempengaruhi keputusan membeli konsumen
yaitu faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologis.
a. Faktor budaya
Budaya adalah serangkaian nilai-nilai atau norma yang dianut olel1 individu
individu dalam suatu masyarakat dan di tiap masyarakat memiliki perbedaan
perbedaan unsur budaya yang dianutnya. lndividu sejak tumbuh dalam suatu
lingkungan akan mempelajari serangkaian nilai-nilai pokok, persepsi,
preferensi dan perilaku melalui suatu proses sosialisasi. Budaya memiliki
bagian yang iebih spesifik yang dinamakan sub budaya. Sub budaya adalah
sebuah subkultur yang lebih kecil yang memberikan sosialisasi dan
identifikasi yang lebih spesifik bagi anggotanya. Berda!;arkan latar belakang
suatu sub budaya dibagi ke dalam empat kriteria antara lain dalam kelompok
kebangsaan, kelompok keagamaan, kelompok rasial dan kelompok
geografis.
b. Faktor sosial
Faktor-faktor sosial yang bisa mempengaruhi individu dapat berupa suatu
kelompok keluarga. Mayoritas aktivitas sehari-hari individu dihabiskan
bersama dengan orang lain atau dalam kelompok. Seorang individu sebagai
konsumen dapat memandang kelompoknya sebagai acuan dalam hal
bersikap serta dalam menentukan perilaku konsumen yang dipilihnya. Selain
itu faktor dari keluarga mempengaruhi perilalu pembelian konsumen.
Pendapat anggota keluarga bisa berubah atau mempengaruhi konsumen
dalam memillih produk yang akan dibeli.
c. Faktor pribadi
Pembelian dapat dipengaruhi selain dari budaya dan sosial, dapat
dipengaruhi pula oleh faktor pribadi. lndividu sebagai pribadi merupakan
pelaku utama dalam perilaku konsumen yang dilakukannya. Berdasarkan
umur, seorang konsumen remaja memilki minat pembelian produk yang
berbeda dengan konsumen manula. Demikian pula dengan status ekonomi,
pekerjaan, konsep diri dan gaya hidup dari konsumen mempengaruhi jenis
produk yang dibeli serta proses keputusan membeli yang dibuat.
d. Faktor psikologis
Faktor ini terdiri dari motivasi, persepsi, pengetahuan, keyakinan dan sikap.
Motivasi adalah suatu dorongan dari diri individu dalam rangka berusaha
memenuhi kebutuhan, proses persepsi dari konsumen memberikan penilaian
terhadap pilihan-pilihan produk yang menarik perhatian dari konsumen
bersangkutan. Dibarengi oleh pengetahuan, konsumen menjadikan pilihan
pilihan produk tadi bisa dipersempit lagi sehingga menghasilkan satu pilihan
produk yang akan dibeli.
Saat seorang konsumen merasa puas, kecenderungan mengulangi
pembelian produk serupa lebih besar, hal ini menandakan bahwa seorang
konsumen memiliki keyakinan atas produk pilihannya dan berujung pada
pembentukan sikap atas produk tadi yang mengarah pada adanya loyalitas
pada merek produk tertentu.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan konsumen memiliki
beberapa pertimbangan dalam perilaku pembeliannya, konsumen
dipengaruhi oleh beberapa faktor baik internal maupun eksternalnya. Dalam
proses pembeliannya individu senantiasa menyesuaikan atau
mempertimbangkan nilai-nilai sosial yang mempengaruhi hidup mereka
dengan mempertimbangkan kecocokan antara prinsip yang dianut dalam
kelompok sosial, keluarga, dan lingkungan sekitar yang sesuai dengan nilai
dan norma adat budaya yang berlaku.
2.1.4. Keterlibatan Konsumen Dan Pembuatan Keputusan Konsumen
Mowen (dalam Lina Salim, 1998) mengemukakan bahwa tingkat keterlibatan
konsumen dalam suatu pembelian dipengaruhi oleh kepentingan personal
yang dirasakan yang ditimbulkan oleh stimulus. Den9an perkataan lain,
apakah seseorang merasa terlibat atau tidak terhadap suatu produk
ditentukan oleh apakah dia merasa penting atau tidak dalam pengambilan
keputusan pembelian produk.
Assael (1992, dalam Bilson Simamora, 2003) mengidentifikasi kapan
konsumen mempunyai keterlibatan tinggi terhadap suatu produk, sbb:
a. Apakah produk itu penting bagi konsumen
b. Apakah produk itu secara terus menerus menarik bagi konsumen
c. Apakah produk membawa atau menimbulkan resiko
d. Apakah produk itu mempunyai daya tarik emosional
Engel (dalam Budiyanto, 1994) Menjelaskan dalam mengambil keputusan
konsumen, setiap individu memiliki peranan seperti:
a. lnisiator (initiator) yaitu seorang inisiator dari proses pembelian.
Pemberi pengaruh (influencer) yaitu individu yang opininya sangat
dipertimbangkan didalam pilihan yang dievaluasi dan dipilih.
b. Pengambil keputusan (decider) yaitu orang dengan wewenang
keuangan atau kekuasaan untuk mendikte pilihan akhir.
c. Pembeli (buyer) yaitu agen pembelian.
d. Pemakai (user) yaitu konsumen aktual.
Berdasarkan penjelasan diatas bahwa tingkat keterlibatan konsumen dalam
suatu pembelian dipengaruhi oleh kepentingan primer yang dilandaskan atas
kebutuhan masing-masing individu.Dengan perkataan lain, apakah
seseorang merasa terlibat atau tidak terhadap suatu produk maka ditentukan
oleh apakah dia merasa penting atau tidak dalam pengambilan keputusan
pembelian produk. Dalam keputusan pembelian procluk pada mulanya
konsumen terbiasa pada pengalaman suatu produk yang digunakan
sebelumnya sebagai bahan perbandingan dalam menentukan pembelian
produk berikutnya secara berkelanjutan.
2.1.5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pilihan Konsumen
Menurut Anto dalam (www.stie-stikubank.ac.id/materi} Terdapat beberapa
faktor yang mempengaruhi pilihan konsumen, yaitu :
1. Konsumen Individual.
Artinya, pilihan untuk membeli suatu produk dengan rnerek tertentu
dipengaruhi oleh hal-hal yang ada pada diri konsumen. Kebutuhan, persepsi
terhadap merek, sikap, kondisi demografis, gaya hidup dan karakteristik
kepribadian individu akan mempengaruhi pilihan individu itu terhadap
berbagai alternatif merek yang tersedia.
2. Lingkungan Yang Mempengaruhi Konsumen.
Pilihan-pilihan konsumen terhadap merek dipengaruhi oleh ingkungannya.
Ketika seorang konsumen melakukan pembelian suatu merek produk,
mungkin didasari oleh banyak pertimbangan. Mungkin saja seseorang
membeli suatu merek produk karena meniru teman satu kelasnya, atau juga
mungkin karena tetangganya telah membeli terlebih dahulu . Jadi interaksi
sosial yang dilakukan oleh seseorang akan turut mernpengaruhi pada pilihan
pilihan merek produk yang dibeli.
3. Stimuli Pemasaran Atau Juga Disebut Strategi Pemasaran.
Strategi pemasaran adalah satu-satunya variabel yang dikendalikan oleh
pemasar. Strategi pemasaran yang lazim dikembangkan oleh pemasar
berhubungan dengan produk apa yang akan ditawarkan, penentuan harga
jual produknya, strategi promosinya dan bagaimana melakukan distribusi
produk kepada konsumen.
Berdasarkan uraian diatas dapat ditarik suatu pemahaman bahwa dalam
membeli suatu produk, terdapat beberapa pertimbangan yang mempengaruhi
pilihan konsumen. Konsumen individual akan membeli produk sesuai yang
diinginkan tanpa memperdulikan orang lain tetapi sebaliknya seorang
konsumen yang dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya maka senantiasa
mempertimbangkan beberapa faktor eksternal. Dalam masalah strategi
pemasaran produk maka selayaknya produsen lebih memahami keinginan
dan kebutuhan konsumen sebagai bahan pertimban9an guna melindungi
esensi dan eksistensi produk.
2.2. Loyalitas Terhadap Merek
2.2.1. Pengertian loyalitas Terhadap merek
Brand atau dalam bahasa Indonesia biasa disebut dengan merek, memiliki
peranan penting dalam perusahaan. Salah satunya adalah menjembatani
harapan konsumen pada saat perusahaan menjanjikan sesuatu kepada
konsumen dengan perusahaan penghasil produk melalui merek.
Tentang loyalitas merek pada suatu produk, para ahli umumnya berpendapat
bahwa hal itu tidal< sekedar perilaku membeli berulang. Assael (1992)
mendefinisikan loyalitas merek yaitu suatu sikap positif konsumen terhadap
suatu merek atau jasa sebagai hasil keputusan yang dirasakan, yang
ditunjukkan dengan perilaku membeli secara konsisten dalam jangka waktu
yang lama.
Engel dan Blackwell (dalam Budijanto, 1995) mengar1:ikan loyalitas merek
sebagai kebiasaan termotivasi yang sulit diubah dalarn pembelian barang
atau jasa yang sama. Menurutnya loyalitas merek juga tumbuh dari
kebiasaan pengulangan pembelian atau pengulangan penggunaan suatu
jasa merupakan penyederhanaan proses pengambilan keputusan bagi
konsumen.
Berdasarkan uraian diatas dapat diambil suatu kesimpulan, bahwa loyalitas
merek yaitu sikap konsumen terhadap suatu merek atau jasa sebagai hasil
kepuasan yang dirasakan, yang ditunjukkan dengan perilaku membeli secara
konsisten dalam jangka waktu lama yang relatif sulit berubah meskipun
terdapat produk lain yang ditawarkan.
2.2.2. Aspek-Aspek Loyalitas Merek
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Lily Violitta dan Hartanti (Anima,
1996:14} Loyalitas merek dipengaruhi oleh aspek-aspek sebagai berikut:
a. Status Ekonomi sosial
Konsumen yang mempunyai penghasilan yang lebih besar cenderung lebih
loyal terhadap pembelian suatu produk dibandingkan konsumen yang
berpenghasilan rendah
b. Tingkat Pendidikan
Dengan tingkat pendidikan yang tinggi konsumen lebih loyal dibandingkan
konsumen dengan pendidikan rendah karena konsumen mempunyai
wawasan yang lebih luas dalam hal melakukan seleks.i terhadap suatu merek
sehingga konsumen tidak mudah terbujuk.
c. Taraf Perkembangan
Berdasarkan teraf perkembangan, remaja lebih mudah berubah-ubah
sikapnya sedangkan dewasa sudah lebih matang dalam melakukan proses
pembelian terhadap produk.
Dapat disimpulkan bahwa individu yang memiliki status ekonomi sosial dan
tingkat pendidikan yang tinggi akan cenderung lebih loyal pada suatu merek
produk, karena konsumen pada kelompok ini memiliki penghasilan lebih
besar sehingga dalam pembelian lebih mengutamakan kualitas daripada
kuantitas dan harga. Konsumen bersedia membayar lebih tinggi, apabila
terjadi kenaikan harga pada produk yang di gunakannya.
Selain itu konsumen pada kelompok ini memiliki wawasan lebih luas dalam
memilih produk yang dibeli sehingga tidak mudah terbujuk pada produk lain,
sedangkan konsumen dewasa lebih loyal terhadap suatu merek produk
karena pada perkembangan kognitifnya lebih matan9 dan memiliki
pengalaman lebih besar dalam menggunakan merek suatu produk di
bandingkan dengan konsumen remaja yang masih labil karena cenderung
masih dalam proses memilih merek suatu produk yang sesuai kebutuhannya.
2.2.3. Faktor-Faktor Loyalitas Merek
Menurut Aaker (dalam Daniel, 1998:92) Faktor-faktor terbentuknya Loyalitas
merek yaitu:
a. Motif
Motif adalah suatu dorongan alasan seseorang melakukan suatu perbuatan
untuk memenuhi suatu tujuan tertentu. Motif merupakan salah satu faktor
yang dapat memelihara loyalitas merek.
b. Kepuasan
Konsumen loyal terhadap suatu merek apabila mendapatkan kepuasan dari
merek tersebut.
c. Kebiasaan
Loyalitas dapat terbentuk karena kebebasan dari kon~;umen bila pembelian
yang dilakukan sudah menjadi kebiasaan maka pembelian tidak lagi melalui
proses pengambilan keputusan yang panjang tanpa membanding
bandingkan terlebih dahulu dengan merek lain.
d. Komitmen
Loyalitas konsumen dapat timbul bila ada kepercayaan dari konsumen
terhadap merek produk sehingga terjadi komunikasi dan interaksi diantara
konsumen yaitu dengan membicarakan produk tersebut.
e. Kesukaan Terhadap Merek
dapat dibentuk dan dipengaruhi oleh tingkat kesuk8tan konsumen terhadap
merek secara umum kesukaan terhadap merek produk tersebut.
f. Biaya Peralihan (Switching Cost)
Konsumen yang merasa puas akan suatu merek procluk dan merasakan
adanya suatu pengorbanan bila melakukan pergantian merek, misalnya
terdapat resiko bahwa merek procluk susu lain tidak sebaik bila dibandingkan
merek susu terlebih dahulu. Untuk dapat menarik pembeli yang seperti ini,
para produsen perlu mengatasi pengorbanan tersebut dengan menawarkan
suatu stimulus untuk beralih atau dengan menawarkan suatu manfaat yang
cukup besar untuk kompensasinya. Kelompok ini biasa disebut dengan
konsumen loyal yang memiliki atau merasakan akan adanya pengorbanan
apabila melakukan pergantian merek.
g. Pengalaman
Pengalaman menggunakan merek tersebut baik dari pengalaman pribadi
maupun pengalaman orang lain ketika orang tersebut pernah mencoba.
h. Kesetiaan Toko
Konsumen yang membatasi kunjungan pada beberapa toko, berarti
membatasi untuk menjadi loyal pada merek-merek yang di jual di toko
tersebut. Oleh karena itu kesetiaan toko juga menunjang konsumen untuk
menjadi loyal terhadap suatu merek produk.
Menurut penjelasan diatas bahwa secara umum loyalitas tidak terjadi begitu
saja tetapi melalui beberapa tahapan proses, loyalitas merek berkaitan erat
dengan proses belajar dan pembentukan kebiasaan. lndividu belajar dari
masa lalunya dan membentuk perilaku berikutnya be1·dasarkan pengalaman
tersebut. Bila individu mendapatkan kepuasan maka cenderung memiliki
komitmen untuk membeli secara berkelanjutan suatu produk tertentu, maka
hal ini akan mengarahkan individu terhadap loyalitas merek.
2.2.4. Fungsi loyalitas merek
Dengan pengelolaan dan pemanfaatan yang benar, loyalitas merek pada
suatu produk dapat memberikan beberapa potensi kepada perusahaan yaitu
(Darmadi Durianto dkk, 2001) :
a. Mengurangi Biaya Pemasaran
Dalam kaitannya dengan biaya pemasaran, akan lebih murah dengan
mempertahankan pelanggan dibandingkan dengan upaya untuk
mendapatkan pelanggan baru. Biaya pemasaran akan mengecil jika loyalitas
merek meningkat. Ciri yang paling nampak dari jenis pelanggan ini adalah
pelanggan membeli suatu produk karena harganya murah
b. Meningkatkan Perdagangan
Loyalitas yang kuat terhadap suatu merek akan menghasilkan peningkatan
perdagangan dan memperkuat keyakinan perantara pemasaran.
c. Menarik Minat Pelanggan Baru
Dengan banyaknya pelanggan suatu merek yang puas dan suka pada merek
tersebut akan menimbulkan perasaan yakin bagi calon pelanggan untuk
mengkonsumsi merek tersebut, pelanggan yang puas akan
merekomendasikan merek produk tersebut kepada orang yang dekat
dengannya sehingga akan menarik pelanggan baru.
d. Memberi Waktu Merespon Ancaman Persaingan
Loyalitas merek akan memberikan waktu pada sebuah perusahaan untuk
merespon gerakan pesaing. Jika salah satu pesaing mengembangkan produk
yang unggul, pelanggan yang loyal akan memberikan waktu pada
perusahaan tersebut untuk memperbaharui produknya dengan cara
menyesuaikan sehingga konsumen yang sudah loyal terhadap produknya
tidak akan berpaling ke merek yang lain.
Dari uraian di atas dapat di jelaskan bahwa loyalitas merek memberikan
keuntungan bagi perusahaan karena konsumen yang loyal merupakan aset
berharga untuk eksistensi dan kemajuan perusahaan. Perusahaan tidak perlu
mengeluarkan biaya lebih besar guna mempromosikan produknya dan tanpa
perlu merasa terancam terhadap kompetitor
lainnya, karena konsumen yang loyal akan merekomendasikan merek produk
kepada orang lain.
2.2.5. Pengukuran Loyalitas Terhadap Suatu Merek
Leon G Schiffman dan Leslie Kannuk (Dalam Zulkifli, 2004) mengatakan
persoalan dasar di kalangan konsumen para peneliti adalah apakah untuk
menentukan kesetiaan terhadap merek dilakukan dari sudut:
a. Perilaku konsumen
llmuwan perilaku, menyokong teori pengkondisian instrumental mengatakan
bahwa kesetiaan merek bermula dari percobaan produk yang diperkuat oleh
rasa puas dan kemudian menimbulkan pembelian yang berulang kali.
b. Sikap konsumen
Bagi para pakar kognitif istilah perilaku konsumen kuang tepat, karena tidal<
membedakan antar pembeli yang benar-benar loyal terhadap merek dengan
pembeli yang tidal< sesungguhnya setia terhadap merek yang mengulang
membeli suatu merek karena itulah satu-satunya merek yang tersedia di toko,
nemun para pakar berpikir bahwa kesetiaan merek harus diukur berdasarkan
sikap terhadap merek, bukan berdasarkan konsistensi.
Kotler (dalam Sindoro 2001) mengatakan sikap terhadap suatu merek
merupakan evaluasi atau bentuk penilaian seorang pembeli terhadap potensi
suatu merek untuk memuaskan pembeli tersebut oleh karena itu sikap
tersebut mencakup aspek-aspek tambahan konsep merek bersangkutan,
yaitu berisi aspek-aspek yang ada pada suatu merek yang relevan dengan
tujuan dan maksud seorang pembeli. Dengan demikian, sikap tersebut
mengandung dua hal yaitu, penilaian terhadap merek dengan menggunakan
kriteria pilihan indikator keputusan dan derajat keyakinan yang muncul dari
proses evaluasi tersebut.
Sedangkan Peter dan Olson (1999) juga menggunakan dua pendekatan
behaviour dan pendekatan kognitif untuk mempelajari loyalitas merek.
Pendekatan behaviour adalah pembelian berulang terhadap suatu merek
secara konsisten dalam jangka waktu yang lama yan9 merupakan indikasi
dari loyalitas suatu merek. Sedangkan pendekatan kognitif adalah mengukur
loyalitas merek dari sikap dan komitmen, bukan sekedar tindakan
pembeliannya.Pengambilan keputusan disini mempertimbangkan harga,
tempat, pelaku pembelian dan waktu pembelian.
Secara umum loyalitas tidak terjadi begitu saja tetapi rnelalui serangkaian
proses Assael (1992) menyebutkan bahwa loyalitas merek berkaitan dengan
proses belajar dan pembentukan kebiasaan. lndividu belajar dari masa
lalunya dan membentuk perilaku berikutnya berdasarkan pengalaman
tersebut.
Bila individu mendapatkan kepuasan maka akan cenderung untuk membeli
kembali, perasaan puas yang terus menerus akan menjadi penguat sehingga
terbentuk kebiasaan membeli. Selanjutnya kebiasaan membeli ini dapat
mengarahkan individu pada perilaku pembelian berulang yang disertai
komitmen dan keterlibatan maka terbentuklah loyalitas merek.
Berdasarkan pendapat para ahli mengenai pengukuran loyalitas terhadap
merek, maka dapat disimpulkan bahwa loyalitas dapat diukur melalui dua
pendekatan sebagai
berikut:
a. Behaviour
1. Pembelian berulang kali terhadap suatu merek
2. Konsistensi terhadap suatu merek
b. Kognitif
1 .Penilaian terhadap suatu merek
2. Keyakinan terhadap suatu merek
Berkaitan dengan pengukuran loyalitas terhadap merek susu, maka landasan
pengukurannya berdasarkan pengukuran loyalitas terhadap merek dari Peter
dan Olson.
2.2.6. lndikator Loyalitas Pada Aspek Sikap
Barndit (2000) dan Stone (dalam Chan, 2003) mengurnikan indikator loyalitas
pada aspek sikap, yaitu:
1. Memiliki intensi untuk membeli kembali atau membeli produk dan jasa
diperusahaan yang sama.
2. Merekomendasikan merek yang bersangkutan kepada orang-orang
disekitarnya seperti teman, keluarga,dll.
3. Memiliki sedikit atau tidak sama sekali motivasi untuk mencari merek yang
lain.
4. Tidak mudah tergoda oleh penawaran yang diberikan oleh merek yang
menjadi saingan.
5. Memberi perhatian yang lebih besar terhadap merek tersebut misalnya
dengan mengikuti perkembangan dari produk atau jasa yang ditawarkan
dari perusahaan yang sama.
Menurut penjelasan diatas bahwa konsumen dapat dikatakan loyal terhadap
suatu merek, apabila konsumen secara terus menerus membeli produk yang
sama dalam jangka waktu yang lama dan tidak mudah beralih pada merek
lain. Selain itu konsumen yang loyal akan turut serta merekomendasikan
produk yang digunakan kepada orang lain sesuai dengan pengalaman
terhadap kepuasan produk pilihannya.
2.2.7. Tingkatan-Tingkatan Loyalitas Merek
Adapun brand loyalty dapat dibedakan berdasarkan tingkatan-tingkatan yaitu:
(Rangkuti, 2001 ):
a. Switcher (berpindah-pindah)
Pelanggan yang berada pada tingkat loyalitas ini dikatakan sebagai
pelanggan yang berada pada tingkat yang paling dasar. Semakin tinggi
frekuensi pelanggan untuk memindahkan pembeliannya dari suatu merek ke
merek yang lain mengindikasikan mereka sebagai pernbeli yang sama sekali
tidak loyal atau tidak tertarik pada merek tersebut. Pada tingkatan ini, merek
apa pun mereka anggap memadai serta memegang peranan yang sangat
kecil dalam keputusan pembelian. Ciri yang paling nampak dari jenis
pelanggan ini adalah mereka membeli suatu produk karena harganya murah.
b. Habitual buyer (pembeli yang bersifat kebiasaan )
Pembeli yang berada dalam tingkat loyalitas ini dapat dikategorikan sebagai
pembeli yang puas dengan merek produk yang dikonsumsinya atau
setidaknya mereka tidak mengalami ketidakpuasan dalam mengkonsumsi
merek produk tersebut. Pada tingkatan ini pada dasarnya tidak didapati
alasan yang cukup kuat untuk menciptakan keinginan untuk membeli merek
produk yang lain atau berpindah merek terutama jika peralihan tersebut
memerlukan usaha, biaya maupun berbagai pengorb21nan lain. Dapat
disimpulkan bahwa pembeli ini dalam membeli suatu merek didasarkan atas
kebiasaan mereka selama ini.
c. Satisfied buyer (pembeli yang puas dengan biaya peralihan)
Pada tingkatan ini, pembeli merek masuk dalam kate~iori puas bila mereka
mengkonsumsi merek tersebut, meskipun demikian mungkin saja mereka
memindahkan pembeliannya ke merek lain dengan menanggung switching
cost (biaya peralihan) yang terkait dengan waktu, uang atau resiko kinerja
yang melekat dengan tindakan mereka beralih merek. Untuk dapat menarik
minat para pembeli yang masuk dalam tingkat loyalitas ini maka para pesaing
perlu mengatasi biaya peralihan yang harus ditanggu11g oleh pembeli yang
masuk dalam kategori ini dengan menawarkan berbagai manfaat yang cukup
besar sebagai kompensasinya.
d. Likes the brand (menyukai merek)
Pembeli yang masuk dalam kategori loyalitas ini merupakan pembeli yang
sungguh-sungguh menyukai merek tersebut Pada tingkatan ini dijumpai
perasaan emosional yang terkait pada merek. Rasa 8uka pembeli bisa saja
didasari oleh asosiasi yang terkait dengan simbol, rangkaian pengalaman
dalam penggunaan sebelumnya baik yang dialami pribadi maupun oleh
kerabatnya ataupun disebabkan oleh perceived quality yang tinggi. Meskipun
demikian sering kali rasa suka ini merupakan suatu perasaan yang sulit
diidentifikasi dan ditelusuri dengan cermat untuk dikategorikan kedalam
sesuatu yang spesifik.
e. Comitted buyer (pembeli yang komit)
Pada tahapan ini pembeli merupakan pelanggan yang setia. Mereka memiliki
suatu kebanggaan sebagai pengguna suatu merek dan bahkan merek
tersebut menjadi sangat penting bagi mereka dipandang dari segi fungsinya
maupun sebagai suatu ekspresi mengenai siapa sebenarnya mereka. Pada
tingkatan ini, salah satu aktualisasi loyalitas pembeli ditunjukkan oleh
tindakan merekomendasikan dan mempromosikan merek tersebut kepada
pihak lain.
Bagi merek yang memiliki ekuitas merek yang kuat di harapkan tingkatan
loyalitas mereknya akan membentuk segitiga terbalik, artinya bahwa makin
keatas makin melebar sehingga diperoleh jumlah commited buyer yang Jebih
besar daripada switcher buyer yang tampak pad a garnbar dibawah ini.
Jika timbul kepuasan, konsumen akan membeli kembali merek yang lama,
namun jika konsumen tidak puas maka konsumen akan beralih pada merek
yang lain. Pembelian dan pemakai yang berulang-ulang serta sikap positif
terhadap produk atau merek akan menimbulkan loyalitas merek suatu produk
pada konsumen.
Setelah sikap loyalitas konsumen terhadap merek telah terbentuk, untuk
selanjutnya konsumen akan percaya baik terhadap kualitas merek produk
tersebut maupun pada poroduk yang ditampilkan walaupun harus membayar
mahal.Pembelian yang dilakukan jika sudah menjadi kebiasaan maka
pembelian tidak lagi melalui proses pengambilan keputusan yang panjang
dan konsumen cenderung mengambil keputusan tanpa membanding
bandingkan terlebih dahulu dengan merek lain.
Peter dan Olson (1999) juga menggunakan dua penclekatan behaviour dan
pendekatan kognitif untuk mempelajari loyalitas merek, pendekatan
behaviour adalah pembelian terhaclap suatu merek secara konsisten dalam
jangka waktu yang lama yang merupakan inclikasi dari loyalitas suatu merek.
Sedangkan pendekatan kognitif adalah mengukur loyalitas merek dari sikap
dan komitmen.
2.4. Kerangka Berpikir
lndividu secara rutin membeli suatu produk untuk mernenuhi kebutuhan
sehari-harinya, dalarn rnelakukan pernbelian tersebut konsumen dihadapkan
pada berbagai alternatif pilihan produk yang ditawarkan para produsen. Pada
proses pengambilan keputusan membeli terdapat beberapa proses yang
harus dilalui oleh konsumen, langkah-langkah yang harus dilakukan individu
dalarn proses pengarnbilan keputusan rnembeli adalah dengan mengenali
kebutuhan konsurnen, mencari inforrnasi, rnengevaluasi alternatif, melakukan
pernbelian, dan pasca pembelian.
Loyalitas terhadap rnerek merupakan sikap positif konsumen terhadap suatu
rnerek atau jasa sebagai hasil dari kepuasan yang dirasakan dengan perilaku
membeli secara konsisten dalarn jangka waktu lama dan relatif sulit dirubah.
Loyalitas rnerek berkaitan erat dengan proses belajar dan pembentukan
kebiasaan, individu belajar dari rnasa lalunya dan mernbentuk perilaku
berikutnya yang berdasarkan pada pengalarnan tersebut.
Produk
" Keputusan Membeli:
• Pengenalan kebutuhan
• Pencarian informasi • Evaluasi alternatif
• pembelian
• perilaku pasca pembelian
' Loyalitas Terhadap Merek: l • Faktor Behaviour
• Faktor kognitif I
2.5. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan teori yang telah dirumuskan, maka dirumuskan hipotesis
sebagai berikut:
(Ha) : "Ada hubungan antara keputusan membeli dengan loyalitas terhadap
merek susu bendera".
(Ho) : "Tidak ada hubungan antara keputusan membeli dengan loyalitas
terhadap merek susu bendera ''.
3.1. Jenis Penelitian
BAB Ill METODOLOGI PENELITIAN
3.1.1 Pendekatan dan Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu pendekatan
penelitian yang menghasilkan data kuantitatif. Metode yang digunakan
adalah deskripsi korelasi, yaitu penelitian yang dirancang untuk menentukan
tingkat hubungan variabel-variabel yang berbeda dalam populasi (Sevilla,
dalam Alimudin Tuwu,1993).
3.1.2. Definisi Konseptual dan Operasional Variabel
1. Definisi Konseptual Variabel
Keputusan membeli adalah sebuah pertimbangan kognitif, dimulai sejak
munculnya masalah hingga pengevaluasian beberapa alternatif pilihan
pembelian dan dari beberapa pilihan yang ada akan dipilih salah satu
diantaranya sebagai perilaku keputusan membeli.
Loyalitas merek produk susu merupakan suatu sikap positif konsumen
terhadap suatu merek sebagai hasil kepuasan yang dirasakan, yang
ditunjukkan dengan perilaku membeli secara konsisten dalam jangka waktu
yang lama yang relatif sulit dirubah.
2. Definisi Operasional Variabel
Dalam penelitian ini dapat ditentukan variabel bebas (Independent Variabe0
adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi penyebab terjadinya
perubahan atau timbulnya variabel terikat (Sugiono, 2001) yaitu keputusan
membeli, sedangkan variabel terikatnya (Dependent variabe0 adalah
merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena
adanya variabel bebas (Sugiono, 2001) yaitu loyalitas merek.
Definisi operasional dalam variabel penelitian ini adalah sebagai berikut :
Keputusan membeli yang dimaksud dalam penelitian ini adalah skor yang
didapat dari Keputusan membeli dengan pengukuran skala Keputusan
membeli. lndikator yang digunakan dalam skala Keputusan membeli dalam
penelitian ini didasarkan pada teori yang dikemukakan oleh Kotler yang
dikutip dari tahapan-tahapan dalam proses keputusan membeli yang
meliputi pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif,
pembelian clan hasil pembelian.
Loyalitas terhadap merek yang dimaksud dalam penelitian ini adalah skor
yang didapat dari Loyalitas terhadap merek dengan pengukuran skala
loyalitas terhadap merek. Landasan pengukurannya berdasarkan oleh
konseptual yang disusun berdasarkan pengukuran loyalitas terhadap merek
dari Peter dan Oloson yang meliputi faktor behaviour dan kognitif.
3.2. Populasi dan Sampel
3.2.1 Populasi
Menurut Sugiono (1999) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri
atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah warga RT.07 dan 08
RW. 02 Kelurahan Lenteng Agung Jakarta Selatan.
3.2.2. Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
Subjek yang digunakan dalam penelitian ini tidaklah semua dari jumlah
populasi yang ada melainkan hanya sebagian kecil dari populasi. Hal ini
senada dengan definisi yang diungkapkan Arikunto (2006) tentang sampel
yakni sebagian dari anggota populasi tersebut dan harus mempunyai
karakteristik yang sama dengan populasi.
Untuk penggolongan sampel, peneliti membuat karakteristik atau ciri-ciri
umum dari sampel yang akan diambil sebagai berikut :
a.Tingkat pendidikan minimal SMU, agar subjek mudah memahami
pernyataan-pernyataan dalam kuesioner.
b. Usia 20 -50 tahun.
c. Mengkonsumsi produk susu Bendera minimal satu kali dalam sehari, dan
telah menggunakan merek susu yang sama minimal tiga bulan terakhir yang
merupakan adanya indikator perilaku loyalitas merek.
Dalam membahas ukuran sample, Suharsimi Arikunto (2006) menyatakan
bahwa bila populasi berjumlah lebih dari 100 orang maka sampel yang
diambil antara 10-15%, yaitu sebesar 30 atau lebih maka bias akan lebih
kecil. Berdasarkan pernyataan tersebut peneliti memutuskan untuk
mengambil data lebih dari 30 orang. Jumlah keseluruhan sampel dalam
penelitian ini adalah sebanyak 39 keluarga dari 15% jumlah populasi
sebanyak 260 keluarga.
Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan metode pengambilan sampel teknik purposive sample yaitu
pengambilan sample bertujuan dilakukan dengan cara mengambil subyek
bukan didasarkan alas strata, random, atau daerah tetapi didasarkan atas
adanya tujuan tertentu (Arikunto, 2006).
3.3. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalarn penelitian ini adalah
dengan menggunakan skala dengan model dari L.ikert. Menurut Saefudin
Azwar (2001). Skala merupakan suatu konsep psikologi yang menggunakan
aspek kepribadian individu yang mendapatkan refleksi dari keadaan subyek.
Karakteristik skala sebagai alat ukur psikologi, didasarkan pada
pertimbangan yang dikemukakan oleh Sutrisno Hadi (1993), yaitu :
1. Subyek adalah orang yang tahu keadaan dirinya
2. Apa yang dinyatakan oleh subyek kepada penelitian adalah benar dan
dapat dipercaya
3. lnterpretasi subyek tentang pernyataan atau pertanyaan yang diajukan
kepadanya adalah sama dengan apa yang dimaksud dengan peneliti.
3.3.1. lnstrumen penelitian
Adapun instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
skala keputusan membeli dan skala loyalitas terhadap merek produk.
1.Skala keputusan membeli
Peneliti akan membuat pernyataan-pernyataan yang berkaitan dengan
Keputusan membeli, di dalam pernyataan-pernyataan tersebut terdapat dua
jenis pernyataan yaitu pernyataan favourable dan unfavourable.
Skala Keputusan membeli yaitu, skala yang disusun berdasarkan teori yang
dikemukakan oleh Kotler yang dikutip dari tahapan-tahapan dalam
pengambilan keputusan membeli yaitu pengenalan masalah, pencarian
informasi, evaluasi alternative, pembelian, perilaku pasca pembelian.
Blueprint skala keputusan membeli dapat dilihat pada tabel 3.1
Tabel 3.1
Blueprint skala keputusan membeli (try out)
No Faktor lndikator Item Total Favourable Unfavourable
1 Pengenalan a.Keadaan 1,21,41 11, 31, 51 6 Masalah aktual
b.Keadaan 2, 22, 42 12, 32, 52 6 yang diinginkan
2 Pencarian a.Mela Jui 3, 23,43 13, 33, 53 6 Jnformasi orang Jain
~-
b.Melalui 4, 24,44 14, 34, 54 6 media informasi
3 Evaluasi a.Kualitas 5, 25,45 15, 35, 55 6 Alternatif b.Harga 6,26,46 16, 36, 56 6
4 Pembelian a.Tempat 7,27,47 17,37,57 6 pembelian
b.Waktu atau 8,28,48 18, 38, 58 6 pelaku pembelian
5 Perilaku a. Kepuasan 9, 29, 49 19. 39, 59 6 Pasca Konsumen Pembelian b.Keinginan 10, 30, 50 20,40,60 6
untuk membeli lagi
Total 30 30 60
2. Skala loyalitas Terhadap Merek
Dalam skala loyalitas terhadap merek, peneliti akan rnembuat pernyataan-
pernyataan yang berkaitan dengan konseptual yang disusun berdasarkan
pengukuran loyalitas terhadap merek dari Peter dan Olson yang meliputi
faktor behaviour dan kognitif. Blueprint skala loyalitas terhadap merek dapat
dilihat pada tabel 3.2
Tabel 3.2
Blueprint skala loyalitas terhadap merek (ty out)
No Faktor lndikator Item Total Favourable Unfavourable
1 Behaviour a.Pembelian 1, 9, 17, 5,13,21,29, 10 berulang 25, 33 37 terhadap suatu merek
b.Konsistensi 2, 10, 18, 6, 14, 22, 30, 10 terhadap 26, 34 38 suatu merek
2 Kognitif a.Penilaian 3, 11, 19, . 7, 15, 23, 31, 10 terhadap 27, 35 39 suatu merek
b.Keyakinan 4, 12, 20, 8, 16, 24, 32, 10 terhadap 28, 36 40 suatu merek
-----------. ~----
Total 20 20 40
2. Bobot skor skala
Skala dalam penelitian ini menggunakan empat alternatif jawaban, yaitu
sangat setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju
(STS), dengan skor 1 sampai 4. Jawaban ragu-ragu dihilangkan karena
khawatir dapat membingungkan responden, bobot skor dapat dilihat pada
tabel 3.3.
Tabel 3.3
Bobot skor skala
Jawaban Favorable Unfavorable
SS (Sangat Setuju) 4 1
S (Setuju) 3 2
TS (Tidak Setuju) 2 3
-- -S (Sangat Tidak Setuju) 1 4
3.4. Teknik Uji lnstrumen
a. Validitas
Untuk mengetahui apakah kuesioner sl<ala dapat menghasilkan data yang
akurat sesuai dengan tujuan ukurnya, maka diperlukan pengukuran validitas.
Validitas berasal dari kata validity yang memiliki arti sejauh mana ketepatan
dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya (Saifudin
Azwar, 2001).
Suatu tes atau instrumen pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas
yang tinggi apabila instrumen tersebut menjalankan fungsi ukurnya atau
memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud yang dilakukan
pengukuran tersebut. Tes yang menghasilkan data yang tidak relevan
dengan tujuan pengukuran dikatakan sebagai tes yangi memiliki validitas
yang rendah. Pengujian validitas instrument yang digunakan dalam penelitian
ini adalah validitas antar skor subjek pada item yang bersangkutan dengan
skor total (kore/asi product moment dari Karl Pearson). Dengan rumus :
N. I XY- (IX) . (I Y) rxy =
'1 [ N I X2 - ( IX )2] . [ N I Y2
- ( I Y )2]
Keterangan :
r xy = Koefesien korelasi skor item dengan skor total
I xy = Jumlah perkalian skor item dengan skor total
I x = Jumlah nilai dari tiap butir
I y = Jumlah nilai konstan yang diperoleh individu
N = Jumlah subjek
b. Reliabilitas
Reliabilitas adalah tingkat kepercayaan hasil suatu pengukuran. Pengukuran
yang memiliki reliabilitas yang tinggi, yaitu mampu memberikan hasil ukur
yang terpercaya ( Saefudin Azwar, 2001)
Adapun pengujian reliabilitas dalam penelitian ini yaitu menggunakan teknik
Alpha Cronbach, dengan rumus :
K l:Sj2
Keterangan:
a Reabilitas
K Jumlah belahan tes
Sj Varian belahan j; j1 ,2 ........... k
Sx : Varian skor tes
Uji reliabilitas dalam perhitungannya menggunakan program SPSS versi
11,5. Adapun klasifikasi koefisien reliabilitas adalah mengacu pada kaidah
Guilford (1978).
Tabel 3.4 Klasifikasi Koefisien Reliabilitas Kriteria Koefesien Reliabilitas
f--·
Sangat Reliabel > 0,9
Reliabel 0,7 - 0,9
Cukup Reliabel 0,4-0,7
Kurang Reliabel 0,2 - 0,4
Tidak Reliabel < 0,2
3.5 Uji instrument penelitian
a. Uji Validitas lnstrumen
Uji validitas instrumen dilakukan pada dua jenis kuesioner skala yang
digunakan dalam penelitian, yaitu uji validitas skala loyalitas merek dan uji
validitas skala keputusan membeli. Uji validitas dilakukan dengan
menggunakan teknik korelasi Product Moment Pearson, dan dalam
perhitungannya menggunakan program SPSS versi 11,5 dengan panduan
SPSS menurut Santosa (2005). Data yang telah diolah melalui perhitungan
uji validitas, memiliki koefisien validitas masing-masing. Item dinilai valid jika
memiliki validitas diatas 0,316 (Nurgiyantoro, 2002).
Pada skala keputusan membeli, dari 60 item yang terdapat dalam skala yang
valid sebanyak 28 item dan selebihnya tidak valid. Item yang valid dapat
dilihat Pada label 3.5.
Tabel 3.5 Blue print skala keputusan membeli
No Faktor lndikator Item Total Favourable Unfavourable
1 Pengenalan a.Keadaan 1 11 2 Masalah aktual
---·--~--b.Keadaan 22 - 1 yang diinginkan
2 Pencarian a.Melalui 3,23 33 3 lnformasi orang lain
b.Melalui 4,44 54 3 media inforrnasi
3 Evaluasi a.Kualitas 5, 25 '15.55 4 Alternatif b.Harga 6 '16 2
4 Pembelian a.Tempat 7,47 37 3 pembelian
b.Waktu atau 8, 28 .. 2 pelaku pembelian
---5 Perilaku a. Kepuasan 9,29,49 19 4
Pasca Konsumen Pembelian b.Keinginan 10, 30, 50 60 4
untuk membeli lagi
--~-
Total 19 9 28
Sedangkan pada skala loyalitas merek, dari 40 item yang terdapat pada skala
ada 34 item yang valid dan 6 yang tidak valid. Item yang valid dapat dilihat
dalam tabel 3.6.
Tabel 3.6
Blue print ska la loyalitas merek
No Faktor lndikator Item Total Favourable Unfavourable
1 Behaviour a.Pembelian 1, 9, 17, 5,13,21,29, 10 berulang 25, 33 37 terhadap suatu merek
b.Konsistensi 2, 10, 18, 6, 14, 22, 30, 10 terhadap 26, 34 38 suatu merek
·-2 Kognitif a.Penilaian 3,11,19, 7, 23, 31 8
terhadap 27, 35 suatu merek
b.Keyakinan 4, 12, 20, 8 6 terhadap 28, 36 suatu merek
Total 20 14 34 i
b. Uji reliabilitas instrumen
Uji reliabilitas instrumen dilakukan pada item-item yang valid dari setiap skala
penelitian, dari hasil hitungan uji reliabilitas terhadap instrumen penelitian ini
diperoleh sebagai berikut:
Tabel 3.7
Koefesien Reliabilitas instrument penelitian
lnstrumen Koefesien Alfa Keterangan
Cronbach
----Skala keputusan membeli 0, 9296 Sangat reliabel
Skala loyalitas merek 0, 9512 . Sangat reliabel I
3.6. Teknik Analisa Data
Data yang terkumpul selanjutnya diolah dan dianalisa untuk dapat menjawab
permasalahan dalam penelitian ini dan hipotesa penelitian. Penulis
menggunakan metode analisa normal parameter formula pearson sedangkan
metode analisis data kontrol dilakukan untuk memperoleh gambaran subjek
penelitian. Dalam analisis data kontrol, digunakan analisis statistic yaitu
distribusi frekuensi dan persentase dengan rumus sebagai berikut:
% = Frekuensi x 100%
Total
3.7. Prosedur Penelitian
Berkaitan dengan jalannya penelitian ini, peneliti mernbuat langkah-langkah
prosedur penelitian yang menunjang penelitian ini, yaitu :
1. Tahapan Persiapan
a. Dimulai dengan perumusan masalah
b. Menentukan variabel yang akan diteliti
c. Mencari dan menyusun teori-teori pendukung
d. Menentukan, menyusun, dan mempersiapkan alat ukur yang
akan digunakan dalam penelitian ini, yaitu skala keputusan
membeli dan skala loyalitas merek
e. Menenukan lokasi penelitian
2. Tahap pengolahan data
a. Menentukan populasi dan sampel penelitian
b. Melaksanakan pengambilan data dengan menyebarkan alat
ukur yang telah disiapkan kepada subjek penelitian
3. Tahap pengolahan data
a. Melakukan skoring dari setiap hasil angket yang telah diisi oleh
masing-masing subjek penelitian
b. Menghitung dan membuat tabulasi data yang diperoleh
kemudian dibuat tabel data
c. Melakukan analisis data dengan meng9unakan metode statistic
untuk menguji hipotesis penelitian dan korelasi antar variabel
penelitian
4. Tahap pembahasan
a. Menginterpretasikan dan membahas hasil analisis statistic
berdasarkan teori
b. Menggunakan kesimpulan hasil penelitian dengan
memperhitungkan data penunjang yang diperoleh
BABIV
PRESENT ASI DAN ANALISA DAT A
Dalam bab ini akan dibahas gambaran umum subjek penelitian serta hasil
penelitian yang diperoleh dan analisis penelitian tersebut.
4.1. Gambaran Umum Responden Penelitian
Gambaran umum tentang subjek penelitian akan diuraikan secara rinci yang
berupa gambaran umum frekuensi dan presentase dari jenis kelamin, usia,
pendidikan , pendapatan dan masa konsumsi. Pada penelitian ini, penulis
menggunakan sampel sebanyak 39 orang dari populasi sebanyak 260
keluarga warga RT.07 dan 08 RW 02 Kelurahan Lenteng Agung Jakarta
Se Iatan.
4.1.1.Gambaran Urnum Berdasarkan Jenis Kelamin
Berdasarkan jenis kelamin, sampel dalam penelitian ini dapat digambarkan
sebagai berikut :
Tabel 4.1
Gambaran Umum Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Frekuensi Persentase
Laki- laki 16 41, 02 - -
Perempuan 23
I
58, 98
Total 39 100
Sumber: Data primer (diolah)
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diketahui bahwa responden lebih
didominasi oleh perempuan sebanyak 58,98% dengan jumlah responden
perempuan sebanyak 23 orang sedangkan jumlah responden laki-laki
sebanyak 16 orang dengan persentase 41,02%.
4.1.2. Gambaran Umum Berdasarkan Usia
Berdasarkan usia, sampel dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai
berikut:
Tabel 4.2
Gambaran Umum Responden Berdasarkan Usia
Usia Frekuensi -
20-25 tahun 9
26-30 tahun 10
31-35 tahun 9 -·
35-40 tahun 6 -
Persentase
23, 08
25, 64
23, 08
15, 38
12,82
100
Sumber: Data primer (diolah)
Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa usia warga yang menjadi responden
pada penelitian ini berkisar antara 20 sampai lebih dari 40 tahun. Jumlah
responden usia > 40 tahun persentasenya terendah sebesar 12,82%,
sebagian besar warga yang menjadi responden berumur antara 26-30 tahun
sebesar 25, 64%.
4.1.3. Gambaran Umum Berdasarkan Tingkat pendidikan
Berdasarkan tingkat pendidikan, sampel dalam penelitian ini dapat
digambarkan sebagai berikut :
Tabel 4.3 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Tingkat
Pendidikan
Pendidikan Frekuensi Persentase
SMU 17 43, 59
03 9 23,07
81 13 33, 33 -- .
Total 39 100 - .
Sumber: Data primer ( diolah)
Tingkat pendidikan formal adalah tingkat pendidikan yang diperoleh secara
formal dan berhasil ditamatkan, tingkat pendidikan warga yang menjadi
responden mulai dari lulusan SMU, Diploma dan sarjana.
Dari label diatas dapat dilihat bahwa responden didominasi oleh responden
dengan tingkat pendidikan SMU sebanyak 43,59% dengan jumlah
responden 17 orang kemudian responden dengan tingkat pendidikan D3
sebanyak 23,07% dengan umlah responden 9 orang dan tingkat pendidikan
81 sebanyak 33.33% dengan jumlah responden 13 orang.
4.1.4. Gambaran Umum Berdasarkan Tingkat P(mdapatan
Berdasarkan tingkat pendapatan, sampel dalam penelitian ini dapat
digambarkan sebagai berikut :
Tabel 4.4
Gambaran Umum Responden Berdasarkan Tingkat Pendapatan
Pendapatan Frekuensi Persentase -·
Rp. 500.000 - 8 20,51
1.000.000
Rp. 1.000.000 - 21 53.84
2.000.000
Rp. 2.000.000 - 6 15, 38
3.000.000 ' --··-----·----~ .. .•
Rp. 3.000.000 -
4.000.000
> Rp. 4.000.000
Total
Sumber: Data pnmer (d1olah)
2
2
39
5, 13
5, 13
100
Berdasarkan pada tabel di atas dapat dilihat bahwa pada umumnya tingkat
pendapatan warga dalam penelitian ini berkisar antara Rp. 1.000.000 -
2.000.000 yaitu sebanyak 21 orang dengan persentase 53,84%, sedangkan
presentase tingkat pendapatan terendah >Rp. 4.000.000 sebanyak 2 orang
dengan persentase 5, 13%.
4.1.5. Gambaran Umum Berdasarkan Masa Konsumsi Susu
Berdasarkan masa konsumsi susu, sampel dalam penelitian ini dapat
digambarkan sebagai berikut :
Tabet 4.5
Gambaran Umum Responden Berdasarkan Masa Konsumsi Susu
- -- -Masa konsumsi Frekuensi Persentase
< 3 bulan 3 7,69
1-2 tahun 10 25,64 ------------·
3-4 tahun 4 10, 26
5 - 6 tahun 6 15, 38
> 6 tahun 16 41,02 f--· - ------
Total 39 100
Sumber: Data pnmer (d1olah)
4.2.1 Deskriptif Statistik
Tabel 4.6
Descriptive Statistics
N I Mean I Std. Deviation I
I t\1inimum I Maximum
Loyalitas I 39 67.7692 11.77075 43.00 99.00
Merek
Keputusan 39 63.4103 11.33861 44.00 I 87.00
Membeli
Dari label diatas dapat diketahui bahwa jumlah sampel dalam penelitian ini
adalah 39 orang. Selain itu dapat diketahui bahwa skor minimum dan
maksimum untuk skala keputusan membeli adalah 44 dan 87 dengan nilai
rata-rata 63,41 sedangkan skor minimum dan maksimum loyalitas merek
adalah 43 dan 99 dengan nilai rata-rata 67,76.
4.2.2 Kategorisasi skor penelitian
Kategorisasi bertujuan untuk menempatkan responden pada kategori-
kategori. Untuk skala keputusan membeli, penulis mengkategorikan ke dalam
kategori rendah,sedang, tinggi. Skala keputusan membeli terdiri dari 28 item
dengan empat alternative jawaban
( skor 1 - 4), maka skor terendah yang mungkin akan diperoleh adalah 1 x 28
= 28, dan skor tertinngi yang mungkin diperoleh adalah 4 x 28 = 112 dengan
luas sebaran 112-28 = 84 dan standar deviasinya 84/6 = 14
Mean teoritis = (28x2) + (28x3) I 2
Pada hasil penelitian dapat dilihat bahwa mayoritas responden telah
mengkonsumsi susu bendera lebih dari 3 bulan karena responden yang
mengkonsumsi susu bendera kurang dari 3 bulan hanya sebesar 7, 69%
sedangkan mayoritas responden telah mengkonsumsi lebih dari 6 tahun.
Hal ini mungkin disebabkan karena responden telah cocok dan merasa puas
akan kualitas, harga, rasa dari susu bendera sehingga responden tidak ingin
membeli susu dengan merek lain.
4.2. Presentasi dan Analisis Data
Pengolahan data merupakan kegiatan yang penting clilakukan oleh seorang
peneliti untuk melihat hasil dari penelitian yang dilakukan, karena mustahil
seorang peneliti akan memperoleh kesimpulan dari hasil penelitiannya tanpa
didahului kegiatan pengolahan data tersebut.
median
= (52+84) 12
= 70
= 70-14 = 56
= 70 + 14 = 84
Pada hasil penelitian diketahui bahwa mayoritas responden memiliki
kecenderungan keputusan membeli sedang yaitu sebanyak 69, 23%. Jumlah
dan persentase kategorisasi skor skala keputusan membeli dapat dilihat
Pada tabel 4.7.
Tabel 4.7
Kategori Skor Responden Skala Keputusan Me.mbeli
Skor Kategori Jumlah Persentase
Responden Respond•~n
( x)
x $ 56 Rend ah 8 20,51
565x<84 Sedang 27 69,23
.
84 $ x Tinggi 4 10,25
Sumber: Data primer (d1olah)
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa responden yang memiliki keputusan
membeli rend ah sebanyak 20,51 % dan yang memiliki keputusan membeli
sedang sebanyak 69,23% dan yang tinggi sebanyak 10,25%.
Untuk skala loyalitas merek, penulis mengkategorikan ke dalam rendah,
sedang, tinggi. Skala loyalitas merek terdiri dari 34 item dengan 4 alternative
jawaban ( skor 1 - 4 ), maka skor terendah yang munukin diperoleh
responden adalah 1 x 34 = 34 dan skor tertinggi yang mungkin diperoleh
responden 4 x 34 = 136 sehingga luas sebarannya 136-34 =102 dan standar
deviasinya 102/6 =17
Mean teoritis = (34x2) + (34x3) I 2
= (68+102) I 2
= 85
= 85-17 = 68
median = 85 + 17 = 102
Pada hasil penelitian diketahui bahwa tidak ada responden yang memiliki
kecenderungan loyalitas merek tinggi. Jumlah dan persentase kategorisasi
skor skala loyalitas merek dapat dilihat Pada label 4.B.
-----Interval Kategciri
~-
x $ 68 Rendah
68 $ x < 102 Sedang
---102 $ x Tinggi
Tabel 4.8
Kategorisasi Skor Responden Skala Loyalitas Merek
Skor Kategori Jumlah Persentase
Responden Respond en
( x)
.
x $ 68 Rend ah 12 30,76
685x<102 Sedang 21 69,23
.
102 $ x Tinggi - -
Sumber: Data primer (d1olah)
Berdasarkan label diatas dapat dilihat bahwa rata-rata responden memiliki
loyalitas merek sedang dan yang memiliki loyalitas rnerek yang rendah
sebesar 30, 76%, loyalitas merek dipengaruhi oleh beberapa aspek
diantaranya yaitu tingkat pendapatan, tingkat pendidikan, dan usia. Dari hasil
penelitian dapat dilihat bahwa rata-rata responden memiliki tingkat
pendapatan dan tingkat pendidikan yang sedang sehingga hal ini
mempengaruhi loyalitas merek.
4.3. Uji Persyaratan
Uji persyaratan ini adalah syarat untuk melakukakn analisis lebih lanjut dalam
mengolah data. Uji persyaratan yang digunakan disini adalah uji normalitas
dan uji homogenitas dengan menggunakan SPSS 11,5 for Windows.
4.3.1 Uji Normalitas.
Data-data berskala interval sebagai hasil suatu pengukuran pada umumnya
mengikuti asumsi distribusi normal. Namun, tidak mustahil suatu data tidak
mengikuti asumsi normalitas. Untuk mengetahui kepastian sebaran data yang
diperoleh harus dilakukan uji normalitas terhadap data yang bersangkutan
(Nurgiyantoro dkk, 2000). Dengan demikian, analisis statistik pertama yang
harus digunakan dalam rangka analisis data adalah uji asumsi statistik
berupa uji normalitas.
Data yang terdistribusi secara normal maka perhitun~1an datanya
menggunakan metode statistik parametrik. Sebaliknya data yang tidak
terdistribusi secara normal perhitungan datanya men9gunakan statistik non
parametrik.
Adapun uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan uji
Kolmogorov-Smirnov untuk menguji kebaikan sesuai (goodness of fit). Dalam
hal ini yang diperhatikan adalah tingkat kesesuaian antara distribusi nilai
sampel (skor yang diobservasi) dengan distribusi teoritis tertentu (normal,
uniform, eksponensial atau poisson). Jadi hipotesis statistiknya adalah bahwa
distribusi frekuensi hasil pengamatan bersesuaian dengan distribusi frekuensi
harapan (teoritis) (Santoso, 2005).
Berikut adalah hipotesisnya :
Ho : populasi berdistribusi normal.
H1 : populasi tidak normal
Pengambilan keputusan berdasarkan nilai probabilitas dengan a= 0,05 :
Jika probabilitas > 0,05 , maka Ho diterima
Jika probabilitas < 0,05 , maka Ho ditolak
a. Uji Normalitas Skala Keputusan Membeli
Tabel 4.9
Hasil Uji Normalitas Skala Keputusan Membeli
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
N
Normal Parameters(a,b) Mean
Std. Deviation
Most Extreme Absolute Differences Positive
Negative
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
a Test d1stnbut1on 1s Normal. b Calculated from data. Sumber:Data primer (diolah)
Keputusan membeli
39
63.4103
11.33861
.114
.114
-.084
.7'09
.696
Diketahui dari label di alas bahwa hasil uji normalitas data pada skala
keputusan membeli diperoleh nilai probabilitas sebesar 0,696 > taraf
signifikansi 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data tersebut
berdistribusi normal.
Berikut ini adalah gambar diagram scatterplot hasil SF'SS 11.5 for Windows.
QQ plot
Keputusan membeli
90
/ a 80
a/
a a 70 a
a a
a a
60
50 a
a
40 a
40 50 60 70 80 90
Dari gambar di atas, dapat terlihat bahwa sebaran data variabel keputusan
membeli berada sejajar pada garis uji yang mengarah ke kanan alas. Dengan
demikian data berdistribusi normal.
b. Uji Normalitas Skala Loyalitas Merek
Tabel 4.10
Hasil Uji Normalitas Skala Loyalitas Merek
One-Sample Kolmogorov·Smirnov Test
Loyalitas Merek
N 39 Normal Parameters a,b Mean 67.7692
Std. Deviation 11.77075 Most Extreme Absolute .200 Differences Positive .149
Negative ·.200 Kolmogorov-Smirnov Z 1.250 Asymp. Sig. (2-tailed) .088
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber:Data primer (diolah)
Diketahui dari label di alas bahwa hasil uji normalitas data pada skala
loyalitas merek diperoleh nilai probabilitas sebesar 0,088 > taraf signifikansi
0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data tersebut berdistribusi normal.
Berikut ini adalah gambar diagram scatterplot hasil SPSS 11. 5 for Windows.
QQPLOT
Loyalitas mcrck
90
/ ' 80
' ' 70 ' ' ' '
' ' 60
50
40
40 5() 60 70 llO 90
Dari gambar di atas, dapat terlihat bahwa sebaran data variabel loyalitas
merek berada sejajar pada garis uji yang mengarah ke kanan atas. Dengan
demikian data berdistribusi normal.
4.3.2 Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui variabilitas mean dari data
dalam suatu kelompok. Dalam penelitian ini, uji homogenitas dilakukan
dengan menggunakan rumus One-Way Anova. Adapun hipotesis yang dapat
diajukan adalah
Ho = Varians data adalah sama
H1 = Varians data adalah berbeda
Pengambilan keputusan dilakukan dengan menggunakan probabilitas, yaitu :
Jika probabilitas (signifikansi) > 0,05, maka Ho = diterima
Jika probabilitas (signifikansi) < 0,05, maka H1 = ditolak
Berdasarkan hasil uji homogenitas yang dilakukan melalui program SPSS
11,5 for Window diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.11
Hasil Uji Homogenitas
Test of Homogeneity of Variances
Levene Statistic df1 df2
KEPUTUSAN MEMBELI .145 1 37
LOYALITAS MEREK .149 1 37
Dari hasil perhitungan di atas, didapat nilai signifikansi pada skala keputusan
membeli 0,706 > 0,05. Dengan demikian Ho= diterima dan dapat ditarik
kesimpulan bahwa varians data keputusan membeli adalah sama.
Sedangkan, pada skala loyalitas merek 0,702 > 0,05. Dengan demikian Ho==
diterima dan dapat ditarik kesimpulan bahwa varian data skala loyalitas
merek adalah sama.
4.4 Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan rumus Korelasi Product
Moment Pearson, yaitu dengan cara mengkorelasikan jumlah skor variabel
keputusan membeli dengan variabel loyalitas rnerek. Pengujian dalam
perhitungannya menngunakan program SPSS 11,5 for Windows adapun
hasil yang diperoleh dapat dilihat pada tabel 4.12.
Tabel 4.12
Uji hipotesis
Correlations
Lovalitas Merek Loyalitas Pearson Correlation Merek
Sig. (2-tailed)
N
Keputusan Pearson Correlation Membeli
Sig. (2-tailed)
N
• Correlation 1s significant at the 0.05 level (2-tailed). Sumber:Data primer (diolah)
1
39
.368(')
.021
39
Keputusan Membeli ·-
.:168(')
.021
39
1
39 ·-
Dari label dialas dapal dikelahui bahwa koefesien korelasi anlara kepulusan
membeli dengan loyalilas merek hasil perhilungannya adalah 0,368
sedangkan r label dalam Arikunlo (2001) unluk sampel 39 orang adalah
0,316 pada a= 0,05.
Hal ini menunjukkan bahwa r hitung lebih besar dari r tabel pad a a = 0,05.
Dengan demikian hipotesis nol ( Ho ) yang menyatakan tidak ada hubungan
yang signifikan antara keputusan membeli dengan loyalitas terhadap merek
susu bendera ditolak karena tidak teruji kebenarannya. Maka dalam
penelitian ini hipotesis alternatifnya( Ha ) diterima clengan arah korelasi
positif.
BABV
KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN
Dalam bab ini akan dibahas mengenai l<esimpulan dan saran-saran yang
didasarkan pada hasil penelitian.
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian ini, diketahui bahwa:
1. Ada hubungan yang positif antara keputusan rnembeli dengan
loyalitas terhadap merek susu bendera. Artinya bahwa warga yang
memiliki keputusan membeli tinggi terhadap merek yang sama maka
akan semakin baik pula loyalitas terhadap men;k susu bendera.
2. Dalam l<ategorisasi ditemukan pada skala keputusan membeli, dari
sampel tersebut ditemukan antara lain kategorisasi rendah yaitu
20,51%, sedang yaitu 69,23% dan tinggi yaitu 10,25%. Sedangkan
pada skala loyalitas terhadap merek, dari sampel tersebut antara lain
kategorisasi rendah yaitu 30,76%, sedang yaitu 69,23% dan tinggi 0%.
5.2. Diskusi
Penelitian ini searah dengan pendapat Kotler yang menyatakan bahwa
proses pembelian terdiri dari beberapa tahap antara lain pengenalan
masalah, pencarian informasi, evaluasi alternative dengan memberikan
penilaian terhadap atribut sesuai dengan kebutuhan konsumen, pembelian
dan perilaku pasca pembelian.
Setelah konsumen melakukan proses pembelian dan mengevaluasi produk
yang dibeli maka konsumen dapat menilai kualitas dari produk tersebut,
apabila konsumen merasa puas terhadap produk yang dibeli maka konsumen
akan cenderung membeli kembali produk yang sama, Perasaan puas yang
terus menerus akan menjadi penguat sehingga terbentuk kebiasaan membeli
berulang yang memiliki komitmen atau sikap terhadap merek tersebut dan
terbentuklah loyalitas merek.
Hal ini senada dengan pendapat Assael bahwa loyalitas terhadap merek
merupakan suatu sikap positif konsumen terhadap suatu merek atau jasa
sebagai hasil keputusan yang dirasakan, yang ditunjukkan dengan perilaku
membeli secara konsisten dalam jangka waktu yang lama.
Menggabungkan hasil penelitian dan teori yang ada, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa keputusan membeli sebagai salah satu variabel yang
dapat menimbulkan sikap loyalitas terhadap merek suatu produk, pada
umumnya masyarakat melakukan proses pembelian berulang-ulang terhadap
suatu produk apabila merasa puas pada kualitas produk tersebut bahkan
konsumen yang memilki loyalitas merek akan tetap melakukan pembelian jika
terjadi perubahan pada harga produk tersebut.
Seperti dalam penelitian Rachmah (2005) bahwa enam variabel utama yang
paling dipertimbangkan konsumen atau mempengaruhi keputusan pembelian
berdasarkan nilai communality adalah iklan, merek, situasi pembelian,
promosi penjualan, informasi kandungan gizi dan pengaruh keluarga. Hal ini
menunjukkan bahwa pengaruh lingkungan dan bauran pemasaran
merupakan faktor penting yang paling berpengaruh dalam keputusan
pembelian konsumen.
Pertimbangan awal responden dalam membeli produk makanan adalah rasa,
rasa yang cocok membuat responden tetap memilih produk makanan favorit.
Tempat pembelian utama adalah warung dan supermarket dengan alasan
dekat dengan tempat tinggal.
Selain itu dalam penelitian Raihan (2005) memyebutkan bahwa responden
memiliki pertimbangan cukup jelas dalam memilih minuman yang akan di
konsumsi. Atribut yang selalu menjadi pertimbangan responden adalah
keinginan isi minuman yang lebih banyak, variasi rasa, aroma minuman yang
lebih wangi, warna minuman yang lebih alami dan harga.
Selain itu televisi sebagai media elektronik terbukti sebagai media yang
paling mempengaruhi responden dalam memilih merek minuman yang
mereka ketahui dan mereka konsumsi.
Penelitian lainnya yang dilakukan oleh Violitta & Hartanti(i 996) tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara motif membeli
dengan loyalitas pemakaian produk kosmetik dalam negri. Dijelaskan bahwa
loyalitas terhadap merek dipengaruhi oleh beberapa aspek diantaranya usia,
tingkat pendidikan, dan tingkat pendapatan.
1. Usia, Berdasarkan teraf perkembangan, remaja lebih mudah berubah
ubah sikapnya sedangkan dewasa sudah lebih matang dalam
melakukan proses pembelian terhadap produk
2. Tingkat pendapatan, Konsumen yang mempunyai penghasilan yang
lebih besar cenderung lebih loyal terhadap pernbelian suatu produk
dibandingkan konsumen yang berpenghasilan rendah
3. Tingkat pendidikan, Dengan tingkat pendidikan yang tinggi konsumen
lebih loyal dibandingkan konsumen dengan pendidikan rendah karena
konsumen mempunyai wawasan yang lebih luas dalam hal rnelakukan
seleksi terhadap suatu merek sehingga konsumen tidak mudah
terbujuk
5.3. Saran
Penulis menyadari bahwa dalam penelitian ini jauh dari kesempurnaan
terdapat kelemahan dan kekurangan, berdasarkan hasil penelitian dan
kesimpulan maka saran-saran yang dapat penulis berikan adalah :
a. Saran teoritis
1. Bagi pihak yang ingin melakukan penelitian dengan tema yang sama
diharapkan dapat mengukurnya pada populasi yang berbeda.
Memperbanyak teori-teori yang mendukung penelitian ini.
2. Dalam pembuatan item mudah dimengerti oleh responden dan dibuat
lebih banyak untuk mengantisipasi item yang gugur.
b. Saran praktis
1. Bagi konsumen diharapkan dapat melewati proses keputusan
membeli yang baik agar tidak merasa menyesal dengan produk yang
dibeli dan dapat mendapatkan produk yang memiliki kualitas baik dan
harga yang terjangkau bagi para konsumen.
2. Bagi perusahaan melakukan inovasi produk secara berkelanjutan,
produk yang akan dipasarkan sebaiknya lebih bervariasi dengan
menciptakan rasa-rasa baru yang disesuaikan dengan selera
konsumen melalui rise\ pasar. Selain itu pengembangan produk agar
lebih praktis dan cepat dalam proses penyajiannya.
3. Desain kemasan produk sebaiknya dibuat clengan kesan yang menarik
dan unik serta memuat berbagai informasi yang dibutuhkan
konsumen seperti kandungan gizi, cara penyajian, komposisi, label
halal, tanggal kadaluarsa dan nama perusahaan.
4. Perusahaan memberikan promosi penjualan seperti diskon harga,
sampel produk gratis serta berundian berhadiah untuk menarik minat
konsumen dalam membeli produk. Selain itu memberikan informasi
melalui media massa yang efektif dan efisien.
5. Perusahaan sebaiknya secara berkala mengadakan riset konsumen
sehingga dapat diketahui persepsi mengenai kualitas produk, selain itu
produsen menyediakan layanan (hot line) bebas pulsa sehingga
produsen dapat mengetahui apa yang diinginkan dan dibutuhkan
konsumen serta kekurangan produk sehingga produsen dapat
memberikan pelayanan yang terbaik bagi para konsumen. Dengan
demikian hubungan antara konsumen dan produsen dapat terjalin
dengan baik.
6. Sebaiknya produsen tetap mempertahankan kualitas produk, sehingga
konsumen yang telah loyal tidak berpindah pada merek lain.
DAFT AR PUST AKA
BUKU
Assael, Henry. 1992. Consumer Behaviour & Marketing Action. Boston: PWS
KENT Publishing Company.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: PT Rineka Cipta.
Azwar, Syaefudin. 2001. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta : Pustaka
Pelajar.
Basu Swatsha dan Hani Handoko. 2000. Manajemen Pemasaran Analisa
Perilaku Konsumen. Yogyakarta : BPFE Yogyakarta.
Chan, Syafrudin. 2003. Relationship Marketing. Jakarta PT Gramedia
Pustaka Umum.
Darmadi Durianto, sugiarto, dan Tony sitinjak. 2001. Strategi Menaklukkan
Pasar. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Umum.
Daniel Fisardo, Hartanti, dan AJ Tjahjoanggioro. 1998. Hubungan Antara
Motif Membeli Dengan Loyalitas Terhadap MC Donalds. Anima vol
14/53. Oktober-Desember. Surabaya.
Engel James F, Blackwell, Roger D, & Miniard, Paul W. 1995. Perilaku
Konsumen: Jilid 1 & 2, Alih Bahasa F.X. Budiyanto (terj). Jakarta :
Binarupa Aksara.
Engel, James F, Roger D. Blackwell dan Paul W. Miniard. 1994. Consumer
Behavior. Alih Bahasa F.X. Budiyanto (terj), Jakarta:Binarupa Aksara.
food review.ha! 3 edisi juni 2007.
Guilford dan Frucher. 1978. Fundamental Statistic In f~esearch and
Education. Singapore: Mcgraw Hill.
Kotler, Philip dan Amstrong, Gary. 2001. Dasar-dasar Pemasaran Edisi ke-9
Jilid 1. Alih Bahasa Alex Sindoro (terj). Jakarta : lndeks.
Kotler, Philip, 1997. Manajemen Pemasaran Jilid ·1. Alih Bahasa Hendra
Teguh & Ronny Antonius Rusli (terj). Jakarta: PT Prenhallindo.
Lilly Violitta & Hartanti. 1996. Hubungan Antara Motif Membeli Dengan
Loyalitas Pemakaian Prociuk Lipstik Dalam Negri. Anima Vol XII I 45,
Oktober- Desember. Surabaya.
Mowen Jc. 1998. Consumer Behaviuor. Perilaku Konsumen. Alih Bahasa
Lina Salim.(terj). Jakarta : Erlangga.
Nurgiyantoro, Burhan, dkk. 2000. Statistik terapan untuk i/mu-ilmu sosial.
Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Peter. JP dan Olson, J.C, 1999, Consumer Behaviour and Marketing
Strategy, Perilaku Konsumen Strategi Pemasaran (Terjemahan), 4th
Edision. Jakarta : Erlangga.
Rangkuti, Freddy. 2002. The Power Of Brands. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.
Sunarto. 2003. Perilaku Konsumen. Yogyakarta: Amus Yogyakarta.
Sutrisno, Hadi. 1993. Metodologi Research Ji/id 2. Yogyakarta: Andi Offset.
Solomon, M.R. 1994. Consumer Behaviour: Buying, Having, and Being. 2nd
ed. Boston.: Allyn & Bacon.
Stanton, W.J. 1993. Prinsip Pemasaran. Alih Bahasa Yohanes Lamarto (terj).
Jakarta : Erlangga.
Schiffman, LG & Kannuk, LL, 2004, Perilaku Konsumen, Alih Bahasa Zulkifli
Kasip, Edisi Ketujuh, Jakarta:lndeks.
Simamora, Bilson. 2003. Memenangkan Pasar Dengan Pemasaran Efektif
Dan Profitable. Jakarta:Gramedia Pustaka Utama.
Sugiono, DR. 1999. Statistik Untuk Penelitian. Bandung : CV Alfabeta.
Santosa, Purbayu Budi dan Ashari. 2005. Ana/isis Statistic dengan Microsoft
Excel dan SPSS. Yogyakarta : Andi.
Sugiono. 2002. Metode Penelitian Administrasi. Edisi ke-8. Bandung:
Alfa beta.
Sevilla, Consuelo,dkk. 1993. Metode Penelitian. Alih Bahasa Alimuddin Tuwu
(terj). Depok : UI Press.
Santoso, Singgih. 2005. Menguasai Statistik Di Era lnformasi Dengan SPSS
12. Jakarta: PT. Alex Media.
SKRIPSI
Raihan Khais. 2005. Analisis Proses Pengambilan Keputusan Pembelian
Minuman Ringan Jenis Teh Dalam Kemasan Botol Dikawasan
Pembelanjaan Blok S Jakarta Selatan. Skripsi. Fakultas Sains Dan
Tekhnologi UIN jakarta.
Ratnka Merina w. 2007. Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi
Keputusan Pembelian Susu Cair Untuk Anak Di TK Dan SD Al-Azhar
Bumi Serpong Damai Tanggerang. Skripsi. Fakulyas Pertanian IPB.
Rachmah Nia Kurniawaty. 2005. Analisis Proses Keputusan Pembelian Mi
lnstan dan Jmplikasinya Terhadap Bauran Pemasaran (pada
Mahasiswa/I Kee Ciputat, Kab Tanggeran9). Skripsi. Fakultas Sains
Dan Tekhnologi UJN Jakarta.
Wulandari D. 1999. Penelusuran Pemiliha Susu Oleh lbu Rumah Tangga.
Skripsi. Fakultas Matematika dan llmu Pengetahuan Alam IPB.
Zumrotul Anik K. 2007. Analisis Perilaku Konsurnen Dalarn Proses Keputusan
Pembelian Susu Merek Nesvita. Skripsi. Fakultas Pertanian IPB.
INTERNET
http://www.stie-stikubank.ac.id/materi.
http://www.mars-e.com/x-col-317.htm - 19k.
http://kolom.pacific.net.id/ind.
http://www.republik.co.id.
http://www.skripsi-tesis.htm.
Lampiran 1. Skala Penelitian
Assalamualaikum Wr.Wb.
Dalam rangka menyelesaikan tugas akhir di Fakultas Psikologi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, Saya bermaksud mengadakan penelitian mengenai
"Hubungan Antara Keputusan Membeli Dengan Loyalitas Terhadap Merek
Susu Bendera".
Untuk itu, saya mohon kesediaan saudara/i meluangkan waktu untuk mengisi
pernyataan yang terdapat pada kuesioner ini secara lengkap. Alas segala
kerjasama dan bantuannya saya ucapkan terimakasih.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Jakarta, ................. 2007
Peneliti
Novi Utami
Karakteristik Responden
1. Nama
2. Jenis Kelamin 3. Usia
4. Pendidikan Terakhir
5. Pendapatan per bulan
6. Masa Mengkonsumsi Susu
a.20-25 tahun b. 26-30 tahun c. 31-35 tahun d 35-40 tahun e. Lebih dari 40 tahun
a. Rp. 500.000 - 1.000.000 b. Rp. 1.000.000 - 2.000.000 c. Rp. 2.000.000 - 3.000.000 d. Rp. 3.000.000 - 4.000.000 e. Di atas Rp. 4.000.000
PETUNJUK
Bacalah dan pahamilah baik-baik setiap pernyataan berikut. Anda diminta
untuk mengemukakan apakah pernyataan-pernyataan tersebut sesuai
dengan diri anda, dengan cara memberi tanda ( X ) dalam kotak didepan
salah satu pilihan jawaban yang tersedia.
Keterangan :
( SS ) : Sangat Setuju
( S) : Setuju
( TS ) : Tidak Setuju
( STS) : Sangat Tidak Sctuju
Skala Keputusan Membeli
NO PERNYATAAN SS s TS STS ·-·
1. Saya membeli susu karena susu di rumah habis. ..
2. Saya membeli susu merek tertentu karena ditawarkan oleh teman dekat.
3. Saya ingin membeli susu karena mendengar iklan di radio.
4. Saya membeli susu merek tertentu agar tubuh lebih sehat.
5. Saya membeli susu merek tertentu karena harganya
f------------·--vanq terianqkau.
6. Saya selalu membeli susu di tempat vanq sama. .
7. Saya rutin membeli susu dalam beberapa minggu sekali.
·---· ---·-!--8. Saya puas dengan merek
susu yang dikonsumsi saat ini.
9. Saya membeli lagi susu dengan merek yang sama karena kualitasnya yang baqus.
-·· 10. Saya membeli susu merek
tertentu bukan karena merek itu sedang diminati. . ·-
11. Saya tidak memperhatikan kandungan vitamin yang terkandung di dalam susu.
~·-1--·· -·--
12. Harga susu yang mahal bukan suatu halangan untuk membelinya.
~--., ____ -·------·- -----···---
13. Saya kecewa karena susu yang dikonsumsi tidak bermanfaat untuk tubuh
'-------------· --- ·----'------- --------
saya. 14. Saya membeli susu karena
ingin memiliki tulang lebih kuat.
--- -15. Dalam membeli susu saya
mendapat informasi dari keluarga.
-·-16. Karena ingin memiliki gigi
yang lebih kuat, maka saya membeli susu merek tertentu.
17. Saya tidak menyuruh orang lain untuk membeli susu.
18. Saya puas dengan merek susu vang dibeli.
19. Tubuh saya menjadi lebih kuat sehingga saya membeli susu dengan merek yang sama.
20. Keluarga saya tidak memberi informasi mengenai susu.
21. Tempat bukan faktor penting untuk membeli susu.
22. lklan susu di majalah menjadi pertimbangan bagi saya dalam membeli susu.
23. Saya membeli susu di toko-toko besar saja.
24. Saya puas dengan susu yang dibeli karena kualitasnya baik. ------ -----
25. Karena sudah cocok dengan susu yang dikonsumsi, maka sava akan membelinva lagi.
26. Saya tidak membutuhkan informasi dari media untuk membeli susu.
·--27. Saya tidak
mempertimbangkan apapun dalam membeli susu.
~ ·--·-!----------~
28. Saya suka berganti merek dalam membeli susu. I
·-----~--
Skala Loyalitas Terhadap Merek
NO PERNYATAAN SS s TS STS
- ·-1. Dalam 3 bulan terakhir saya
membeli susu dengan merek yana sama.
2. Saya konsisten terhadap merek susu yang biasa dikon:-umsi.
-·-3. Saya loyo1 pada merek susu
yang biasa dikonsumsi karena menvukainva. .
4. Saya yakin dengan merek susu vanq biasa dikonsumsi.
5. Saya mencoba susu merek lain karena ada promosi.
. ·-6. Saya tidak membeli susu yang '
sama apabila susu habis. 7. Saya tidak loyal pada merek
susu yang biasa dikonsumsi karena hasilnya tidak sesuai dengan 1'ang dijanjikan. . -·
8. Saya membeli susu dengan merek lain karena susu yang biasa menjadikan tubuh tidak buaar.
9. Karena rasanya yang enak sehingga saya membeli suatu merek susu berkali-kali. . . .
10. Saya akan mencari ke toko lain
I jika susu yang biasa dikonsumsi tidak ada.
11. Jika saya sudah tertarik I techedep mocek '"'" terteot~~ 1-
-- maka sava akan menjadi lo)'.al. 12. Saya yakin dengan merek susu 1-··
yang biasa dikonsumsi karena
~-menaanduna banvak vitamin.
1 ___ : -·· ·-
13. Saya suka mencoba berbagai r macam merek susu. I .
14. Saya senang mengkonsumsi berbaaai macam merek susu.
15. Saya membeli merek susu yang sama berulang kali karena banvak pilihan variasi rasa.
~
16. Karena senang mengkonsumsinya maka saya tidak akan berpaling ke merek susu vana lain.
17. Karena hasilnya yang sesuai dengan yang diharapkan maka saya tidak akan berpaling ke merek susu ~ang lain.
18. Saya yakin dengan merek susu yang biasa dikonsumsi karena
_ menjadikan tulang lebih kuat. 19. Saya tidak akan membeli susu
dengan merek yang sama berulana kali.
20. Saya merasa tidak konsisten dalam mengkonsumsi merek susu tertentu. --~
21. Karena susu yang biasa sudah tidak populer maka saya beralih
L_ ke merek lain. - --
22. Saya berusaha membeli susu vana cocok denaan tubuh sava. --
23. Saya akan mengurungkan niat untuk membeli susu apabila merek susu yang saya sukai tidak ada.
f----
24. Merek susu yang biasa saya konsumsi mudah didapatkan dimanapun. --
25. Saya yakin susu yang saya konsumsi membuat gigi lebih kuat.
26. Saya merasa bosan jika membeli susu dengan merek vang sama.
-- ---
27. Susu yang saya konsumsi terdiri dari berbagai macam -~~---'-----·-- --
merek. 28. Saya berganti merek jika susu
yang dikonsumsi tidak beraengsi. --
29. Saya berusaha untuk membeli susu dengan merek yang biasa dikonsumsi.
30. Saya enggan untuk mencoba susu dengan merek lain dari
--1----4-·-----yang biasa dikonsumsi.
31. Merek susu yang biasa saya konsumsi memiliki berbagai macam kelebihan.
~
32. Saya merasa lebih sehat setelah menggunakan susu vang biasa dikonsumsi.
33. Saya biasa membeli susu dengan merek yanq berbeda.
~4- Saya bosan jika mengkonsumsi susu denqan satu merek saia.
-
Skala Keputusan Membeli
ITEM No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 Jumlah 1 1 3 2 1 1 2 1 1 1 1 2 2 2 1 2 1 1 1 1 2 1 2 3 1 1 3 2 2 44 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 3 3 2 2 3 2 2 57 3 2 4 4 2 4 3 3 3 3 2 3 4 3 2 4 3 2 3 3 4 2 4 4 3 2 3 4 4 87 4 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 60 5 1 I 3 2 1 1 3 1 1 1 1 3 2 3 1 2 1 1 1 1 2 1 2 2 1 1 I 2 2 2 45 6 3 3 4 2 2 1 1 2 2 3 1 4 1 1 2 1 1 2 3 2 3 2 3 3 1 2 2 4 61 7 2 3 3 ' 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 72 8 2 3 3 1 2 1 2 1 1 2 1 3 1 1 1 2 2 1 2 1 2 3 2 2 2 2 1 3 50 9 1 3 3 2 1 2 1 2 1 1 2 3 2 2 2 1 1 1 1 2 1 4 2 1 1 1 2 3 49 10 2 4 4 3 2 2 3 1 1 2 2 4 2 2 2 3 1 1 1 2 2 2 3 1 1 3 2 4 62 11 2 3 3 2 3 3 2 2 2 I 2 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 2 3 68 12 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 7o 13 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 1 2 1 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 54 14 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 1 2 2 2 2 2 3 67 15 2 3 4 2 3 1 1 2 2 2 1 4 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 4 2 2 3 2 4 62 16 3 3 3 2 3 1 2 2 2 3 1 3 1 2 1 2 2 2 2 1 3 3 2 2 2 2 1 3 59 17 1 3 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 4 2 2 2 2 2 56 18 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 1 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 3 69 19 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 62 20 1 3 3 2 2 2 2 2 2 1 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 1 2 3 2 2 3 3 3 S2 -21 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 3 3 2 SS 22 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 S4 23 1 I 3 2 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 2 1 1 3 1 2 1 1 3 1 1 4 2 2 44 24 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 SS 25 2 3 3 1 2 3 3 3 2 2 3 3 3 1 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 S6 26 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 ' 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 60 27 3 3 3 2 1 2 2 1 2 3 I 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 I 3 3 2 2 2 3 3 3 6S 28 2 3 3 1 1 1 2 2 1 2 I 1 3 1 1 2 2 1 1 2 2 2 3 4 2 1 2 2 3 53 2S 2 4 4 2 4 3 3 3 3 2 3 4 3 2 4 3 2 3 3 4 2 4 4 3 2 3 4 4 87 30 2 4 2 2 1 1 2 2 1 2 1 2 1 1 3 2 1 2 1 3 2 4 4 1 1 3 3 2 5S 31 1 3 2 1 1 3 2 2 2 1 3 2 3 1 2 -2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 54 32 2 4 4 2 1 3 3 2 3 2 3 4 3 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 4 75 33 3 3 3 4 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 75 34 1 3 3 2 1 2 2 2 2 1 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 1 3 2 2 2 2 3 3 GO 35 1 3 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 4 2 2 2 2 2 5S 36 3 3 4 2 2 1 1 2 2 3 1 4 1 1 2 1 1 2 3 2 3 2 3 3 1 2 2 4 61 37 2 3 3 1 2 3 3 3 2 2 3 3 3 1 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 S6 38 2 4 4 2 4 3 3 3 3 2 3 4 3 2 4 3 2 3 3 4 2 4 4 3 2 3 4 4 87 39 2 4 4 2 4 3 3 3 3 2 3 4 3 2 4 3 2 3 3 4 2 4 4 3 2 3 4 4 87
Jmlah 76 121 112 78 82 87 80 79 75 75 87 112 87 66 93 BO 71 79 83 93 76 106 118 83 71 97 93 112 2473
Skala Loyalitas Terhadap Merek
ITEM No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 1 2 1 -1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 4 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 4 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 5 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 2 2 1 5 1 2 2 2 3 1 3 3 2 1 1 1 2 2 2 3 2 2 3 2 1 1 7 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 8 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 ·- 2 9 2 2 2 2 1 2 2 2 2 3 2 1 2 1 2 2 1 1 2 1 2 2
10 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 2 1 1 2 1 1 2 1 2 11 2 2 2 2 2 0 2 2 3 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 . 12 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 13 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 14 1 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 1 1 1 3 2 2 15 2 2 3 3 2 2 4 2 2 2 3 3 2 3 2 2 2 1 1 3 2 3 16 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 1 1 2 2 2 2 1 2 1 17 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18 1 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 19 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 20 2 2 2 2· 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 21 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 22 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 3 23 2 2 2 1 2 2 1 1 1 1 3 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 3 24 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 25 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 26 2 2 2 2 2 2 2 I 2 I 2 I 2 I 2 I 2 I 2 I 3 I 2 I 2 I 2 I 2 I 2 I 3 I 2 I 2 I 27 2 2 2 2 2 3 2 0 0 2 0 0 2 2 0 2 0 2 0 2 0
' ' • , • , • • • , 2 28 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 29 2 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 4 30 2 3 2 2 3 2 4 3 1 1 1 1 3 3 2 3 2 2 2 3 2 1 31 1 3 2 1 2 3 2 2 2 3 1 3 3 2 2 2 2 2 1 2 3 1 32 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 33 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 34 2 3 3 2 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 35 4 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 36 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 37 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 2 1 1 2 1 1 2 1 2 38 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 1 1 2 2 2 2 1 2 1 39 2 2 2 2 1 2 2 2 2 3 2 1 2 1 2 2 1 1 2 1 2 2
Jumtah 75 81 78 75 76 83 89 79 79 75 78 71 81 89 73 79 77 70 76 89 83 78
23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 Jumlah 2 1 1 2. 2 1 1 2 1 1 2 1 48 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 6B 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 BO
l--L- 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 73 I 2 1 1 2 2 1 2 1 1 1 2 1 46 I 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 70 i 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 73
2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 59 I 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 1 2 57 I 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 43
I 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 69 I 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 92
2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 70 I 2 3 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 67 I 2 2 2 2 1 2 1 3 4 2 2 2 76 I 1 2 2 1 1 2 2 1 1 1 1 2 54
l 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 66 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 69 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 71 2 2 2 2 2 2 - 2 2 2 2 2 2 68 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 68 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 75 2 1 2 3 1 1 1 2 1 2 2 2 58 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 70 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 3 69 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 70 2 2 ' 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 73 2 2 1 2 2 2 2 I 2 2 2 2 1 61 3 2 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 99 3 1 2 1 3 1 2 3 1 2 3 3 73 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 3 68 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 71 2 2 2 2 I 2 2 2 3 I 2 2 2 2 70 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 84 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 BO 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 71 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 43 1 2 2 1 1 2 2 1 1 1 1 2 54 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 1 2 57 76 72 74 74 70 79 76 82 75 74 76 81 2643
Lampiran 3. Hasil Penelitian
Reliability# Keputusan Membeli #
****** Method 1 {space saver) wiJ.l be used for tl1is analysj_s ******
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A !, E
Item-total Statistics
VAROOOOl VAR00002 VAR00003 VP.R00004 VAROOOOS VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAROOOlO VAROOOll VAR00012 VAR00013 VAR00014 VAR00015 VAR00016 VAR00017 VAR00018 VAR00019 VAR00020 VAR00021 VAR00022 VAR00023 VAR00024 VAR00025 VAR00026 VAR00027 VAR00028
Scale Mean
i.t Item Deleted
61.461'.) 60. 3077 60.538'.> 61.4J.03 61. 3077 61. 17 95 61.3590 61.3846 61. 4 872 61 .4615 6:.1795 60.5385 61.1795 61.7179 61. 0256 61.3590 61.5897 61.3846 61.2821 61. 0256 61.4615 60. 6923 60.3846 61. 2821 61.5897 60.9231 61.o::so 60.5385
Reliability Coefficients
N of Cases = 39.0
Alpha= .9296
Scale Correct1::d Variance It e1n-
if Item Total Deleted Cor.relation
121.9919 • 4 02:.-) J.23,4;:91 . 4 37 4 118. 2024 . 58 60 121.S641 . 4300 113.3765 . 739•1 119.6775 .4874 117.7099 .6973 119.8745 .6524 116.7301 . 8496 121. 9919 . 4025 119.6775 .4874 118.2024 . 5860 119.6775 .4874 122.8920 . 4 677 117.288fJ .6619 117.7099 .6973 123.6167 . 4166 120.0324 .6397 117.4710 . 7 4 97 117.2888 .6619 121.9919 . 4025 120.l.U~ . 4500 122.8219 .3575 117.4710 .7497 123.6167 . 4166 126.0729 .1577 117. 2888 . 6619 118.2024 .5860
N of Items
(A L P H A)
Alpha if Item Deleted
. 9291
. 9285
. 'J:o'.66
.9287
.9241
. 92fJ1
. 9251
. 9261
.9234
. 9291
.9281
. 9266
.9281
.9282
.9255
.9251
.9287
. 9262
.9245
. 9255
. 9291
.9?.88
.929G
. 9245
. 9287
.9317
.9255
. 9266
28
Reliability # Loyalitas Merek #
****** Method l (spac2 saver) will be used for this analysis *** R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)
Item-total Statistics
VAROOOOl VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAROOOlO Vll.ROOOll VAR00012 VAR00013 VAR00014 VAR00015 VAR00016 VAR00017 VAR00018 VAR00019 VAR00020 VAR00021 VAR00022 VAR00023 VAR00024 VAR00025 VAR00026 VAR00027 VAR00028 VAR00029 VAR00030 VAR00031 VAR00032 VAR00033 VAR00034
Scale Mean
if Item Del2ted
65. 84 62 65.6923 65.7692 6ci.8162 65.820::-i 6S.6·110 6S.4f~72
65.7436 65.7436 65.8462 65.7692 6S.9487 65.6923 65.4872 65.8974 65.7136 65.7949 65.9744 6:>. 8205 65.4872 65.6410 65.7692 65.8205 65.9231 65.871B 65.8718 65.9744 65.7436 65.8205 65.6667 65.8462 65.8718 65.8205 65. 6923
Reliability Coef ficier1ts
Alpha= .9512
Sca1e Varia11ci;-; if Item Deleted
131.1862 132.1134 129. 7611 130.1336 130. 7301 133.7099 130. 2038 129.4062 129.2483 130.1336 130.0243 129.9973 132.1134 131. 5196 128. 515:i 129.4062 131. 5358 131.4467 130.7tl27 u1. :iI 96 133.7099 130.0243 130. 7301 131. 3887 128.7463 132. 9~)68 131.7099 129.2483 130. 7827 127.8596 131.lll62 129.5884 130.7301 132.1134
Corrected Item- Alpha Total. .if Item
Correlation Deleted
. 4 54 9 . 9511
. 5620 .9500
.8207 .9483
.7469 .9487
. 64 78 . 94 94
.3783 .9513
. :.-i029 .9507
. 7243 .9487
. 67 4 5 . 9491
. 4 941 .9508
.5477 .9502
. ~)97 3 . 9497
. 5620 . 9500
.4457 .9511
.8247 .9480
. 7243 .9487
. 60[l1 . 94 97
.6401 .9495
.5825 . 94 98
.4457 . 9511
.3783 .9513
.5477 .9502
.6478 . 94 94
.6179 . 9496
.8379 .9480
.4153 . 9511
. 4 977 . 9505
.6745 . 94 91
.5825 . 94 9H
.7097 .9487 • IJ BElS . 9:,06 .8612 .94Bl .6478 . 94 94 .5620 .9500
N 1 i r- 1 t I ~m:-;
Descriptive
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum Loyalitas
39 67.7692 11.77075 43.00 Merek Keputusan
39 63.4103 11.33861 44.00 Membeli
Distribusi Normal Skala K(>putusan Membeli
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
N
Normal Parameters(a,b} Mean
Std. Deviation
Most Extreme Absolute Differences Positive
l~egative
Kolmogorov-Smirnov Z
A&ymp. Sig. (2-tailed)
a Test d1stnbut1on 1s Normal. b Calculated from data.
Keputusan membeli
39
63.4103
1 '1.33861
.114
.114
-.084
.709
.696
I Maximum
fl9.00
87.00
QQ plot Skala Keputusan Membeli 90~-------------- ---
80
70
60
50 0
0
0
0
0 0
0
0
0
40+--'----------------~----j 40 50 60 70 80 90
Distribusi Normal Skala Loyalitas Terhadap Merek
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Loyalitas Merek
N 39 Normal Parameters a,b Mean 67.7692
Std. Deviation 11.77075
Most Extreme Absolute .200 Differences Positive .149
Negative -.200 Kolmogorov-Smirnov Z 1.250 Asymp. Sig. (2-tailed) .088
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
QQ Plot Skala Loyalitas merek
80
70
GO
50 0
Homogenitas
0
0 0
0 0
0
0
Test of Homogeneity of Variances
Levene Statistic df1 df2 s
KEPUTUSAN MEMBELI .145 1 37 LOYALITAS MEREK .149 1 37
ill:..~ .706 .702
Correlations Correlations
l<eputusan Lovalitas Merek Membeli
Loyalitas Pearson Correlation 1 .368(•) Merek
Sig. (2-tailed)
39 I .021
N 39 l<eputusan Pearson Correlation .368(") 1 Mernbeli
Sig. (2-tailed) .021 N 39 39
• Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Lampi ran 4. Nilai-nilai Kritis Koefisiensi Korelasi (r) Product Moment
N Taraf Signifil<ansi
N Taraf Signifikansi
N ~·
Taraf Signifikansi
5% 1% 5% 1% 5% 1%
26 0,388 0,496 55 0,266 0,345 3 0,997 0,999 27 0,381 0,487 60 0,254 0,330 4 0,950 0,990 28 0,374 0,478 65 0,244 0,317 5 0,878 0,959 29 0,367 0,470 70 0,235 0,306
30 0,361 0,463 75 0,227 0,296
6 0,811 0,917 31 0,355 0,456 80 0,220 0,286 7 0,754 0,874 32 0,349 0,449 85 0,213 0,278 8 0,707 0,834 33 0,344 0,442 90 0,207 0,270 9 0,666 0,798 34 0,339 0,436 95 0,202 0,263
10 0,632 0,765 35 0,334 0,430 100 0,195 0,256
11 0,602 I 0,735 36 0,329 0,424 125 0,176 0,230 12 0,576 0,708 37 0,325 0,418 150 0,159 0,210 13 0,553 0,884 38 0,320 0,413 175 0,148 0,194 14 0,532 0,661 39 0,316 0,408 200 0,138 0, 181 15 0,514 0,641 40 0,312 0,403 300 0,113 0,148
16 0,497 0,623 41 0,308 0,398 400 0,098 0,128 17 0,482 0,606 42 0,304 0,393 500 0,088 0,115 18 0,468 0,590 43 0,301 0,389 19 0,456 0,575 44 0,297 0,384 600 0,080 0,105 20 0,444 0,561 45 0,294 0,380 700 0,074 0,097
21 0,433 0,549 46 0,291 0,376 800 0,070 0,091 22 0,423 0,537 47 0,288 0,372 900 0,065 0,086 23 0,413 0,526 48 0,284 0,368 24 0,404 0,515 49 0,281 0,364 1000 0,062 0,081 25 0,396 0,505 50 0,279 0,361
·-- ----·--- --1.-.-----
Sumber: Burhan Nurgiantoro (2002). Statistik Terapan untuk Penelitian llmu-
ilmu Sosial. Yogyakarta; Gadjah Mada University Press