hubungan antara minat belajar dengan prestasi belajar · pdf fileudara, lingkungan, keluarga,...
TRANSCRIPT
HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR DENGAN PRESTASI
BELAJAR SISWA KELAS VI DI SD N 20/I JEMBATAN MAS
SKRIPSI
EVI MAYURA
NIM. A1D109213
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS JAMBI
JUNI, 2014
ABSTRAK
Mayura Evi. 2014. Hubungan Antara Minat Belajar Dengan Prestasi Belajar
Siswa Kelas VI Di SD Negeri 20/I Jembatan Mas. Pembimbing (I)
Prof.Dr.Hj.Emosda.M.Pd. Kons (II) Drs. Nelyahardi Gutji, M.Pd
Kata kunci: minat belajar, prestasi belajar, siswa SD
Dalam proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar mengajar merupakan
hal yang paling pokok. Proses belajar mengajar adalah inti dari kegiatan
pendidikan yang berfungsi, Prestasi belajar adalah hasil dari pengukuran terhadap
peserta didik yang meliputi faktor kognitif, afektif dan psikomotor setelah
mengikuti proses pembelajaran yang diukur dengan menggunakan instrumen tes
atau instrumen yang relevan. Keberhasilan prestasi belajar sangat dipengaruhi
oleh banyak faktor antara lain: Faktor internal, ialah faktor yang timbul dari dalam
diri anak itu sendiri, seperti kesehatan, mental, tingkat kecerdasan, minat dan
sebagainya. Faktor itu berwujud juga sebagai kebutuhan dari anak. Faktor
eksternal, ialah faktor yang datang dari luar diri anak, seperti kebersihan rumah,
udara, lingkungan, keluarga, masyarakat, teman, guru, media, sarana dan
prasarana belajar.
Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui hubungan antara minat
belajar dengan prestasi belajar Siswa Kelas VI Di SD Negeri 20/I Jembatan Mas.
Pelaksanaan penelitian ini adalah di SD Negeri 20/I Jembatan Mas pada
semester genap tahun ajaran 2013/2014. Aktivitas penelitian ini secara
keseluruhan dilaksanakan selama 2 minggu, sejak tanggal 31 Maret sampai 12
April 2014, Instrumen penelitian ini menggunakan angket tertutup dalam bentuk
skala sikap dari Likert, berupa pertanyaan atau pernyataan yang jawabannya
berbentuk skala deskriptif. Angket tertutup untuk mengungkap data tentang
variabel terikat yaitu minat belajar siswa.
Dari perhitungan hasil analisis data antara Minat belajar terhadap prestasi
belajar, diketahui rx1x2y
= 1.3918. Kemudian data tersebut di akumulasi terhadap
interprestasi dengan kategori sangat baik. Distribusi (tabel t) untuk α = 0,05 dan
derajat kebebasan (dk = n – 2) Kaidah keputusan jika > berarti
signifikan, sebaliknya jika < berarti tidak signifikan, berdasarkan
hasil yang didapat t hitung 7.8748 dengan 1.6973 dengan demikian t hitung
lebih besar dari t tabel maka terdapat hubungan antara minat belajar dengan
prestasi belajar yang signifikan.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan
Antara Minat Belajar Dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas VI Di SD Negeri 20/I
Jembatan Mas.
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dalam proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar mengajar merupakan
hal yang paling pokok. Proses belajar mengajar adalah inti dari kegiatan
pendidikan yang berfungsi untuk mencapai tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan
tidak akan pernah tercapai apabila kegiatan belajar mengajar tidak pernah
berlangsung dalam pendidikan. Oleh karena itu, berhasil tidaknya pendidikan
tergantung kepada bagaimana kegiatan belajar mengajar berlangsung dengan baik
sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai yakni terjadinya perubahan dalam
individu, perubahan dalam arti menuju perkembangan pribadi individu seutuhnya.
Untuk menghasilkan SDM yang berkualitas maka diperlukan proses pendidikan
yang berkualitas pula. Pendidikan yang berkualitas ditunjukkan dari prestasi-
prestasi belajar yang diperoleh siswa melalui proses belajar yang baik.
Keberhasilan prestasi belajar sangat dipengaruhi oleh banyak faktor. Di
antaranya adalah Minat. Dalam hal ini minat merupakan landasan penting bagi
seseorang untuk melakukan kegiatan dengan baik. Sebagai suatu aspek kejiwaan
minat bukan saja dapat mempengaruhi tingkah laku seseorang, tapi juga dapat
mendorong orang untuk tetap melakukan dan memperoleh sesuatu.
Dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah dasar perlunya menumbuhkan
minat siswa baik penerapan metode mengajar ataupun dengan, namun
perkembangan minat anak perlu dikaitkan dengan prestasi belajar anak tersebut
sehingga ada dampak positif terhadap keberhasilan belajar. Oleh karena itu,
tinggi rendahnya minat belajar siswa akan memberikan pengaruh terhadap prestasi
belajar yang akan dicapai oleh siswa.
Sehubungan dengan masalah tersebut dalam kesempatan ini peneliti
bermaksud mengkajinya dalam skripsi dengan judul “Hubungan Antara Minat
Belajar Dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas VI Di SD Negeri 20/I Jembatan
Mas”
2. KAJIAN TEORITIS
2.1 Minat
2.1.1 Pengertian Minat
Menurut Muhibbin Syah dalam Anurrahman (2009:137) “secara
sederhana, minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau
keinginan yang besar terhadap sesuatu”. Menurut Painun dalam Anurrahman
(2009:137) minat adalah “suatu perasaan dapat positif, dan dapat juga negatif
terhadap orang, aktivitas, maupun benda, apabila perasaannya positif maka akan
dilaksanakan dan apabila perasaanya negative maka orang, aktifitas maupun
benda itu akan ditinggalkan”.
Menurut Slameto (2010:57) minat adalah “kecenderungan yang tetap
untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan”. Kegiatan yang
diminati siswa, diperhatikan terus-menerus yang disertai rasa senang dan
diperoleh rasa kepuasan. Lebih lanjut dijelaskan minat adalah suatu rasa suka dan
ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa minat adalah
kecenderungan tertarik pada sesuatu yang relatif tetap untuk lebih memperhatikan
dan mengingat secara terus-menerus yang diikuti rasa senang untuk memperoleh
suatu kepuasan dalam mencapai tujuan pembelajaran.
2.1.2 Aspek-aspek Minat Belajar
Hurlock mengemukakan bahwa minat memiliki dua aspek yaitu:
1) Aspek kognitif. Aspek ini didasarkan atas konsep yang dikembangkan
seseorang mengenai bidang yang berkaitan dengan minat. Konsep yang
membangun aspek kognitif di dasarkan atas pengalaman dan apa yang
dipelajari dari lingkungan.
2) Aspek afektif. Aspek afektif ini adalah konsep yang membangun konsep
kognitif dan dinyatakan dalam sikap terhadap kegiatan atau objek yang
menimbulkan minat. Aspek ini mempunyai peranan yang besar dalam
memotivasikan tindakan seseorang.
2.1.3 Indikator Minat Belajar
Menurut Barokah (2011), ada beberapa indikator siswa yang memiliki
minat belajar yang tinggi hal ini dapat dikenali melalui proses belajar dikelas
maupun dirumah yaitu:
a. Perasaan Senang.
b. Ketertarikan Siswa.
c. Perhatian dalam Belajar.
d. Bahan Pelajaran dan Sikap Guru yang Menarik.
e. Keterlibatan Siswa.
f. Manfaat dan Fungsi Mata Pelajaran.
2.1.4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Minat
Syah (2011:132) mengemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi belajar
sebagai berikut:
1) Faktor Internal (faktor dari dalam siswa), yakni keadaan/kondisi jasmani
dan rohani siswa. Faktor ini meliputi aspek, yakni:
a. Aspek fisiologis (yang bersifat jasmaniah) seperti: mata dan telinga.
b. Aspek psikologis (yang bersifat rohaniah) seperti: intelegensi, sikap,
bakat, dan motivasi.
2) Faktor Eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan
disekitar siswa. Faktor ini meliputi:
a. Lingkungan sosial, seperti: keluarga, guru dan staf, masyarakat, dan
teman.
b. Lingkungan non sosial, seperti: rumah, sekolah, peralatan, dan alam.
3) Faktor Pendekatan Belajar (approach to learning). Faktor ini meliputi:
a. Pendekatan tinggi, seperti: speculative, achieving
b. Pendekatan sedang, seperti: analytical, deep
c. Pendekatan rendah, seperti: reproductive, surface
2.2 Prestasi Belajar
2.2.1 Pengertian Prestasi Belajar
Menurut KUBI (2001:787). pengertian prestasi adalah “hasil yang telah
dicapai (dari yang telah dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya)”. Sedangkan
menurut Djamarah (2004:20-21) dalam bukunya Prestasi Belajar dan Kompetensi
Guru, bahwa prestasi “adalah apa yang telah dapat diciptakan, hasil pekerjaan,
hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja.
Sedangkan menurut Sukmadinata (2005:153), prestasi atau hasil belajar
(achievement) “merupakan realisasi dari kecakapan-kecakapan potensial atau
kapasitas yang dimiliki seseorang”. Penguasaan hasil belajar dapat dilihat dari
perilakunya, baik perilaku dalam bentuk penguasaan pengetahuan, keterampilan
berpikir maupun keterampilan motorik.
Nasution dalam Sunarto (2005:56) mendefinisikan prestasi belajar “adalah
kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berfikir, merasa dan berbuat.
Prestasi belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga aspek yakni: kognitif
(pengetahuan), afektif (sikap) dan psikomotor (keterampilan), sebaliknya
dikatakan prestasi kurang memuaskan jika seseorang belum mampu memenuhi
target dalam ketiga kriteria tersebut”.
Berdasarkan beberapa batasan diatas, prestasi belajar dapat diartikan
sebagai kecakapan nyata yang dapat diukur yang berupa pengetahuan, sikap dan
keterampilan sebagai interaksi aktif antara subyek belajar dengan obyek belajar
selama berlangsungnya proses belajar mengajar untuk mencapai hasil belajar.
2.2.2 Faktor-Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
Adapun faktor-faktor itu, dapat dibedakan menjadi dua golongan yaitu:
1. Faktor yang ada pada diri siswa itu sendiri (faktor individu) antara lain
faktor kematangan atau pertumbuhan, kecerdasan, latihan, motivasi, dan
faktor pribadi.
2. Faktor yang ada pada luar individu (faktor sosial) antara lain faktor
keluarga, keadaan rumah tangga, guru, dan cara dalam mengajarnya,
lingkungan dan kesempatan yang ada atau tersedia dan motivasi sosial.
(Djamarah, 2004:21)
2.3 Peran Minat dalam Belajar
2.3.1 Membangkitkan Minat Belajar Siswa di Sekolah
Membangkitkan minat terhadap sesuatu pada dasarnya adalah membantu
siswa melihat bagaimana hubungan antara materi yang diharapkan untuk
dipelajari dengan diri sendiri sebagai individu. Jika terdapat siswa yang kurang
berminat dalam belajar dapat diusahakan agar mempunyai minat yang lebih besar
dengan cara menjelaskan hal-hal yang menarik dan berguna bagi kehidupannya
serta berhubungan dengan cita-cita yang berkaitan dengan materi yang dipelajari.
Menurut ilmuwan pendidikan cara yang paling efektif untuk
membangkitkan minat belajar pada siswa adalah dengan menggunakan minat-
minat siswa yang telah ada dan membentuk minat-minat baru pada diri siswa. Hal
ini dapat dicapai dengan jalan memberikan informasi pada siswa mengenai
hubungan antara suatu bahan pengajaran yang akan diberikan dengan bahan
pengajaran yang lalu, menguraikan kegunaan bagi siswa dimasa yang akan
datang. Minat dapat dibangkitkan dengan cara menghubungkan materi pelajaran
dengan suatu berita sensasional yang sudah diketahui kebanyakan siswa.
2.4 Kerangka Berfikir
Adapun kerangka berpikir dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Siswa Minat Belajar Prestasi Belajar
2.5 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan uraian kajian teoritis yang telah dipaparkan, hipotesis yang
diajukan dalam penelitian ini adalah: terdapat hubungan yang signifikan antara
minat belajar dengan prestasi belajar siswa kelas VI di SD 20/I Jembatan Mas.
3. METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian
3.1.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian korelasional yaitu penelitian
yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau
beberapa variable. Arikunto, (2006: 326), “dengan teknik korelasi seorang peneliti
dapat mengetahui hubungan variasi dalam sebuah variable dengan variasi yang
lain”. Di dalam penelitian deskriptif korelasional menerangkan sejauh mana dua
atau lebih variable yang berkorelasi.
3.1.2 Pendekatan Penelitian
Sesuai permasalahan yang diangkat yang diangkat pada penelitian ini,
pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif, yaitu
penelitian tentang data yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk angka-
angka, meskipun juga data kualitatif sebagai pendukungnya, seperti kata-kata atau
kalimat yang tersusun dalam angket, kalimat hasil konsultasi atau wawancara
antara peneliti dan informan.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat pelaksanaan penelitian ini adalah di SD Negeri 20/I Jembatan Mas
pada semester genap tahun ajaran 2013/2014. Aktivitas penelitian ini secara
keseluruhan dilaksanakan pada tanggal 31 Maret - 12 April 2014.
3.3 Populasi dan Sampel
Populasi adalah ”seluruh individu yang ditetapkan menjadi sumber data
atau sabjek penelitian”, (Arikunto 2006: 130). Populasi dalam penelitian ini
adalah siswa SD Negeri 20/I Jembatan Mas sebagaimana tertera pada tabel
berikut: Tabel 3.1 Populasi siswa kelas VI SD Negeri 20/I Jembatan Mas
No Kelas Jumlah siswa
Putra Putri
1 VI 15 17
Jumlah 32
Menurut Arikunto, (2006: 131) sampel adalah “sebagian atau wakil dari
populasi yang diteliti. Mengenai besarnya sampel yang cukup untuk populasi,
Arikunto, (2006: 134) mengatakan bahwa: Apabila Subjeknya kurang dari 100,
lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi.
Selanjutnya jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10 – 20 %, atau 20 –
25 % atau lebih, Penelitian ini populasinya homogen (siswa), maka penelitian ini
adalah penelitian populasi. Sampel yang di ambil dalam penelitian ini adalah
semua siswa Kelas VI SD Negri 20/I Jembatan Mas yang berjumlah 32 orang.
3.4 Metode Pengumpulan Data
3.4.1 Dokumen
Analisis dokumen dilakukan untuk mengumpulkan data yang bersumber
dari arsip dan dokumen baik yang berada di sekolah ataupun yang berada di luar
sekolah, yang ada hubungannya dengan penelitian tersebut. Dokumen dalam
penelitian digunakan untuk mengumpulkan data tentang prestasi belajar siswa SD
Negeri 20/I Jembatan Mas.
3.4.2 Kuisioner
Kuisioner merupakan “metode pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara menggunakan pertanyaan atau pernyataaan tertulis kepada responden untuk
di jawabnya” (Sugiono, 2009:199). Kuisioner diartikan sebagai kumpulan
instrument pribadi dimana setiap responden penelitian mengisinya sebagai bagian
dari studi penelitian peneliti mengunakan kuisioner untuk mendapatkan data
tentang pikiran, perasaan , sikap, keyakinan, nuilai, persepsi kepribadian dan sikap
responden penelitian.
3.5 Variabel Penelitian
Variabel bebas penelitian ini adalah minat belajar (X), sedangkan variabel
tak bebas penelitian ini adalah hasil belajar siswa (Y).
3.6 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian ini menggunakan angket tertutup dalam bentuk skala
sikap dari Likert, berupa pertanyaan atau pernyataan yang jawabannya berbentuk
skala deskriptif. Angket tertutup untuk mengungkap data tentang variabel terikat
yaitu minat belajar siswa. Sedangkan pada instrument prestasi belajar di ambil
dari hasil rapor siswa, Pada bagian ini yang diungkap meliputi kelengkapan
sumber belajar, alat belajar, dan pendukung belajar Alternatif jawaban
menggunakan skala likert dengan lima alternatif jawaban, misalnya selalu (SL),
sering (SR), Kadang-kadang (KK), jarang (JR), dan Tidak Pernah (TP). Sskor
untuk jawaban dari pertanyaan/pernyataan positif adalah SL=5, SR=4, KK=3,
JR=2, dan TP=1, sedangkan untuk pertanyaan/peryataan negatif, skor sebaliknya.
3.7 Uji coba instrumen
Instrumen yang baik memenuhi 5 kriteria yaitu, (1) validitas, yaitu sejauh
mana data yang ditampung pada suatu kuesioner akan mengukur yang ingin
diukur, (2) reliabilitas, yaitu sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten
apabila alat ukur digunakan berulang kali, (3) sensitivitas, yaitu kemampuan suatu
instrumen untuk melakukan diskriminasi, (4) objektivitas, yaitu data yang diisikan
pada kuesioner terbebas dari penilaian yang subjektif, dan (5) fisibilitas, yaitu
berkenaan dengan teknis pengisian kuesioner, serta penggunaan sumber daya dan
waktu. Sebelum digunakan, instrumen dalam penelitian ini diuji terlebih dahulu
oleh validator yaitu dosen yang berkaitan dengan judul penelitian.
3.8 Teknik Analisis Data
3.8.1 Perhitungan Skor
Data yang telah terkumpul diperiksa dan dikelompokkan menurut
rentangan yang telah dikelompokkan sehinggamudah untuk ditabulasikan. Setelah
data dikelompokkan selanjutnya yaitu member skor pada setip item pertanyaan
dengan masing masing descriptor. Pensekoran data tersebut meliputi pemberian
nilai terhadap jawaban yang sdah di tetapkan.
Penentan skor yang dilakukan menurut ratting scale, yaitu berikut ini:
1) Untuk jawaban selalu, diberi skor……………….5
2) Untuk jawaban sering, diberi skor……………….4
3) Untuk jawaban kadang-kadang, diberi skor……..3
4) Untuk jawaban jarang, diberi skor……………….2
5) Untuk jawaban tidak pernah, diberi skor…….…..1
Rentang nilai dalam penilaian ini sesuai dengan skala likert (dalam
Priyanto, (2005:44) yaitu sebagai berikut:
Skala 1,00-1,99 = berarti sangat tidak baik
Skala 2,00-2,99= berarti tidak baik
Skala 3,00-3,99= berarti cukup baik
Skala 4,00-4,99= berarti baik
Skala 5,00 = berarti sangat baik
3.8.2 Perhitungan Statistik
3.8.2.1 Uji Normalitas
Uji normalitas ”bertujuan untuk melihat apakah data berdistribusi normal
atau tidak, digunakan uji Liliefors” yang dikemukakan oleh Sudjana (2005: 466-
467) sebagai berikut:
a. Mencari skor baku dengan rumus, S
XXZ i
i
Keterangan :
Zi = Skor baku
X1 = Skor hasil
X = Rata-rata hasil
S = Simpangan baku
b. Untuk tiap bilangan baku ini, dan menggunakan daftar distribusi normal baku,
kemudian dihitung peluang dengan rumus : = P(Z<Zi)
c. Menghitung proporsi Z1, Z2, ... Zn yang lebih kecil atau sama dengan Zi.
Jika proporsi ini dinyatakan S (Zi), maka,
n
ZZZbanyaknyaZZS in
i
......,)( 21
Keterangan :
n = Jumlah Siswa
d. Menghitung selisih F(Zi) – S (Zi) kemudian tentukan harga mutlaknya
e. Ambil harga yang paling besar, sebutlah namanya L0
f. Membandingkan L0 dengan harga kritis L dalam tabel dengan α = 0,05
Jika L0 < L berarti skor hasil berdistribusi normal dan sebaliknya
Jika L0 > L berarti skor hasi tidak berdistribusi normal.
3.8.2.2 Uji linearitas
Adapun uji linieritas dan keberartian model garis regresi menggunakan
teknik analisis varians. Uji menguji linieritas hubungan antara variabel digunakan
rumus berikut
Di mana :
F = Bilangan untuk linieritas
Rrjk (Tc) = Rerata jumlah kuadrat tuna cocok
Rrjk (E) = Rerata jumlah kuadrat kekeliruan
Untuk uji keberartian model regresi, apabila F hitung > F tabel dengan dk
(1:n-2) maka dapat disimpulkan bahwa model yang diperoleh signifikan.
Untuk uji kelinieran, apabila Fhitung < F tabel dengan dk (k-2 : n-k), maka
dapat disimpulkan bahwa model regresi tersebut berbentuk linier.
3.8.2.3 Perhitungan Statistik
RK(Tc) F = RK(G)
Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara minat belajar dengan
prestasi belajar siswa digunakan rumus korelasi product moment dengan angka
kasar yang dikemukakan oleh Arikunto, (2006: 170) seperti berikut
∑ ∑ ∑
√{ ∑ ∑ }{ ∑ ∑ }
Keterangan:
rxy = Koefisien korelasi suatu butir
N = Cacah objek
X = Skor Butir
Y = Skor total
Keterangan:
Korelasi PPM dilambangkan dengan (r) dengan ketentuan nilai r tidak
lebih dari harga . Apabila r = -1 artinya korelasi atu
hubungannya negatif sempurna; r = 0 artinya tidak ada hubungan; dan r = 1 berarti
korelasi atau hubungannya sangat kuat. Sedangkan arti harga r akan
dikonsultasikan dengan tabel interpretasi nilai r sebagai berikut:
Antara 0,800 sampai dengan 1,000 : sangat tinggi
Antara 0,600 sampai dengan 0,799 : tinggi
Antara 0,400 sampai dengan 0,599 : cukup tinggi
Antara 0,200 sampai dengan 0,399 : rendah
Antara 0,000 sampai dengan 0,199 : sangat rendah
Selanjutnya koefisien korelasi yang didapat dihitung signifikansi nya dengan
Uji-t dengan rumus:
√
√
Distribusi (tabel t) untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk = n – 2)
Kaidah keputusan: jika > berarti signifikan, sebaliknya
jika < berarti tidak signifikan.
4. HASIL PENELITIAN
4.1 Deskripsi Data
Berdasarkan uraian yang telah dikumpulkan sebelumnya maka bab ini akan
dilakukan analisa pembahasan yang diperoleh dalam penelitian ini. Hasil
penelitian akan digambarkan sesuai dengan tujuan dan hipotesis yang diajukan
sebelumnya. Tabel 4.1 Paparan data minat belajar siswa
No Minat Belajar Siswa Ʃf
1 110-122 1
2 123-135 1
3 136- 148 8
4 149-161 1
5 162-174 12
6 175-187 7
7 188-200 2
Jumlah 32
Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat bahwa data yang didapat dari hasil
angket minat belajar siswa menunjukkan total skor yang didapat dari 110-122
sebanyak 1 data, 123-135 sebanuyak 1 data. 136-148 sebanyak 8 data, 149-161
sebanyak 1 data, 162-174 sebanyak 12 data, 175-187 sebanyak 7 data, 188- 200
sebanyak 2 data. Tabel 4.2 Paparan data prestasi belajar siswa
No Prestasi Belajar Siswa Ʃf
1 60-64 1
2 65-69 6
3 70-74 9
4 75-79 7
5 80-84 7
6 85-89 2
Jumlah 32
Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat bahwa data yang didapat dari hasil
prestasi siswa menunjukkan total skor yang didapat dari 60-64 sebanyak 1 data,
65-69 sebanuyak 6 data. 70-74 sebanyak 9 data, 75-79 sebanyak 7 data, 80-84
sebanyak 7 data, 85-89 sebanyak 2 data.
4.2 Hasil Penelitian
4.2.1 Minat belajar siswa
Untuk mengetahui minat belajar siswa diukur dengan 5 indikator, dengan
jumlah pertanyaan yang diajukan sebanyak 42 butir. Dari hasil penyebaran angket
tersebut. Setelah ditabulasikan dan dianalisis maka minat belajar siswa di SD
negeri 20/I jembatan Mas baik dengan rata-rata jawaban 5.10 yang tergolong
sangat baik.
Selanjutnya data minat belajar siswa dibagi per indikator untuk dapat
dilihat kategori minat belajar siswa pada indikator- indikator tersebut.
4.2.1.1 Perasaan senang
Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa kebiasaan belajar siswa
pada mata pelajaran untuk dimensi perasaan senang dengan nilai rata-rata jawaban
3.82. Selanjutnya dapat dilihat pada tabel 4.4. Tabel 4.4 Dimensi perasaan senang
Dimensi Indikator No item Skor rata-rata Kategori
Perasaan
senang
Menerima pelajaran dengan senang 1,2,3 3.51 Cukup baik
Terus menerus belajar 4,5 3.92 Cukup baik
Tidak terpaksa belajar 6,7,8,9 4.02 Baik
Jumlah 9 3.82 Cukup baik
Dari tabel 4.4 diatas dijelaskan untuk indikator 1) menerima pelajaran
dengan senang adalah cukup baik dengan skor rata-rata 3,51, untuk indikator 2)
terus menerus belajar adalah cukup baik dengan skor rata-rata 3,02, untuk
indikator 3) tidak terpaksa belajar adalah baik dengan skor rata-rata 4,02. Berarti
minat belajar siswa dimensi perasaan senang adalah cukup baik dengan rata-rata
jawaban 3.82.
4.2.1.2 Perhatian.
Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa perhatian dalam belajar
siswa pada mata pelajaran untuk dimensi perhatian dengan nilai rata-rata jawaban
3.73 selanjutnya dapat dilihat pada tabel 4.5.
Tabel 4.5 Dimensi Perhatian
Dimensi Indikator No item Skor rata-rata Kategori
Perhatian Memberikan perhatian lebih 10,11,12 3.20 Cukup baik
Mau berkonsentrasi 13,14,15 3.45 Cukup baik
Mengikuti penjelasan guru 16,17,18,19 3.98 Cukup baik
Mengerjakan tugas dari guru 20,21,22,23,24 4.01 Baik
Jumlah 15 3.73 Cukup baik
Dari tabel 4.5 diatas dijelaskan ntuk indikator 1) memberika pelajaran
dengan lebih adalah cukup baik dengan skor rata-rata 3,20, untuk indikator 2) mau
berkosentrasi adalah cukup baik dengan skor rata-rata 3,45, untuk indikator 3)
mengikuti penjelasan guru adalah cukup baik dengan skor rata-rata 3,98, untuk
indikator 4) mengerjakan tugas dari guru adalah baik dengan rata-rata 4,01.
Berarti minat belajar siswa dimensi perhatian adalah cukup baik dengan rata-rata
jawaban 3.73.
4.2.1.3 Ketertarikan pada materi dan guru.
Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa ketertarikan pada materi
dan guru untuk dimensi ketertarikan pada materi dan guru nilai rata-rata jawaban
4.08 selanjutnya dapat dilihat pada tabel 4.6. Tabel 4.6 Dimensi ketertarikan pada materi dan guru
Dimensi Indikator No item Skor rata-rata Kategori
ketertarikan
pada materi
dan guru
Isi pelajaran menantang untuk dikaji 25,26 4.46 Baik
Pelajaran berisi contoh sesuai dengan
keadaan sekarang
27,28,29,30 4,04 Baik
Pelajaran berisi sesuai kebutuhan
siswa
31,32,33 4,04 Baik
Penjelasan guru mudah dimengerti 34,35,36 3,91 Cukup baik
4,08 Baik
Dari tabel 4.6 diatas dijelaskan untuk indikator 1) Isi pelajaran menantang
untuk dikaji adalah baik dengan skor rata-rata 4,46, untuk indikator 2) Pelajaran
berisi contoh sesuai dengan keadaan sekarang adalah baik dengan skor rata-rata
4,04, untuk indikator 3) Pelajaran berisi sesuai kebutuhan siswa adalah baik
dengan skor rata-rata 4,04, untuk indikator 4) Penjelasan guru mudah dimengerti
adalah cukup baik dengan rata-rata 3,91. Berarti minat belajar siswa dimensi
keertarikan pada materi dan guru adalah baik dengan rata-rata jawaban 4,08.
4.2.1.4 Kesadaran akan adanya manfaat belajar
Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa Kesadaran akan adanya
manfaat belajar untuk dimensi Kesadaran akan adanya manfaat belajar nilai rata-
rata jawaban 3,95 selanjutnya dapat dilihat pada tabel 4.7. Tabel 4.7 Dimensi Kesadaran akan adanya manfaat belajar
Dimensi Indikator No item Skor rata-rata Kategori
Kesadaran akan
adanya manfaat
belajar
Peningkatan prestasi siswa 37,38,39,40 3.68 Cukup baik
Responsif Guru 41,42 4,44 Baik
Jumlah 6 3,95 Cukup baik
Dari tabel 4.7 diatas dijelaskan ntuk indikator 1) Peningkatan prestasi
siswa adalah baik dengan skor rata-rata 3,68, untuk indikator 2) Responsif Guru
adalah cukup baik dengan skor rata-rata 4,44,. Berarti minat belajar siswa dimensi
Kesadaran akan adanya manfaat belajar adalah cukup baik dengan rata-rata
jawaban 3,95.
Berdasarkan hasil dari keempat dimensi minat belajar siswa pada
matapelajaran diatas diperoleh rata-rata jawaban siswa yang disajikan pada tabel
4.8 berikut ini:
Tabel 4.8 rekapitulasi hasil analisis minat belajar siswa pada pelajaran.
No Dimensi Skor rata-rata Kategori
1 Perasaan senang 3.82 Cukup baik
2 Perhatian 3.73 Cukup baik
3 Ketertarikan pada materi dan guru 4.08 Baik
4 Kesadaran akan adanya manfaat belajar 3.95 Baik
Berdasarkan tabel 4.8 diatas diketahui bahwa minat belajar siswa pada mata
pelajaran yang tercakup dalam 4 dimensi termasuk dalam kategori cukup baik
dengan skor rata-rata 3.88. Berarti minat minat belajar siswa pada mata pelajaran
adalah cukup baik.
4.2.2 Prestasi belajar Siswa
Untuk mengetahui hasil belajar siswa didapat dari 10 pelajaran, setelah
ditabulasikan dan dianalisis maka prestasi belajar siswa di SD negeri 20/I
jembatan Mas baik dengan rata-rata jawaban 75,80. Tabel 4.9 Paparan Prestasi belajar siswa
Ket
Bidang Studi R
Agm Pkn B.Ind Mtk Ipa Ips Ktk Pjk B.In
g Pert
Jml 2600 2272 2393 2189 2437 2394 2577 2577 2510 2310 2425.9
R 81.25 71 74.78 68.40 76.15 74.81 80.53 80.53 78.44 72.18 75.8093
Dari tabel 4.9 diatas dijelaskan untuk pelajaran Agama dengan skor rata-rata
81,25 kategori baik sekali, untuk pelajaran PKN dengan skor rata-rata 71 kategori
baik, untuk pelajaran B.Indo sekor rata-rata 74,78 kategori baik, untuk pelajaran
MTK skor rata-rata 68,40 kategori baik, untuk pelajaran IPA skor rata-rata 76,15
kategori baik, untuk pelajaran IPS skor rata-rata 74,81 kategori baik, untuk
pelajaran KTK skor rata-rata 80,53 kategori baik sekali, untuk pelajaran PJK skor-
rata-rata 80,53 kategori baik sekali, untuk pelajaran B.Inggris skor rata-rata 78,44
kategori baik dan untuk pelajaran Pertanisn skor rata-rata 72,18 kategori baik.
4.2.3 Uji Normalitas data
Analisis uji normalitas distribusi skor variable dianalisis dengan statistik
uji normalitas Liliefors dengan taraf signifikan yang digunakan sebagai dasar
untuk menolak atau menerima keputuasan normal atau tidaknya suatu distribusi
data adalah α = 0,05. Bandingkan Lo dengan Ltabel dengan menggunakakn
kriteria ; jika Lo lebih besar dari Ltabel (Lo>Ltabel) berarti populasi berdistribusi
tidak normal, sebaliknya jika Lo lebih kecil dari Ltabel (Lo<Ltabel) berarti
populasi berdistribusi normal. Tabel 4.10 Distribusi Uji Normalitas
Tes N Mean Sd Lo Ltabel Keterangan
Minat belajar 32 162.31 17.4 0.1299
0.886 Normal
Prestasi Belajar 32 75.81 6.4 0.0263
0.886 Normal
Dari data tabel 4.10 maka dapat dijelaskan untuk data Minat belajar
dengan jumlah sampel 32 siswa kemudian didapatkan rata-rata nilai 162.31, dan
standar deviasi 17.4. Untuk Prestasi Belajar dengan jumlah sampel 32 kemudian
rata –rata 75.81 simpangan deviasi 6.4.
Untuk uji normalitas Lo < Ltabel, maka data dari kedua variabel memiliki
distribusi data yang normal karena, untuk Minat belajar Lo (0.1299) < Ltabel
(0.886), data prestasi belajar (0.0263) < Ltabel (0.886). Sehingga dapat
disimpulkan bahwa kedua data berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
4.2.4 Uji persamaan Regresi
Untuk mengetahui besarnya hubungan minat belajar dengan prestasi
belajar siswa dilakukan perhitungan regresi linier sederhana. Dalam menentukan
persamaan regresi linier, diperoleh nilai a = 78,04 danb = -0,013 lampiran…Nilai
a dan b disubtitusikan ke persamaan regresi linier Y = a + bx sehingga diperoleh
persamaan regresi setelah disubtitusikan nilai a dan b adalah Y = 78,047 + (-
0,013) x. Jadi prestasi belajar siswa dipengaruhi minat.
4.2.5 Uji Linier Regresi
Uji linier regresi dapat dilihat pada lampiran yang disajikan dalam tabel
4.11 di bawah ini. Tabel 4.11. Analisis Uji Kelinieran Regresi
Sumber variasi Dk JK RK F hitng
Total 32 185021.57 - -2.99
Regresi (a) 1 5781.92 5781.92
Regresi (alb) 1 -2.13 -2.13
Residu 30 2.13 7.13 2.32
Tuna Cocok 20 2.13 2.13
Galat (E) 10 183905.96 9195.29
Dengan α 0,05 = 2,65 dk pembilang 20 dan dk penyebut 10, mka dari tabel
distribusi F didapat F (0,05) = 2,65 ini jelas F tabel > F hitung untuk α 0,05 =2,65.
Jadi dapat dinyatakan bahwa persamaan regresi mempunyai model yang linear,
karena Fhituung < F tabel (2,32<2,65).
4.2.6 Hubungan Minat Belajar dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas VI SD
N 20/1 Jembatan Mas.
Untuk mengetahui adanya hubungan minat belajar siswa dalam prestasi
belajar, maka dilakukan perhitungan distribusi frekuensi. Skor angket minat
siswa dengan prestasi belajar disatukan. Kemudian angka-angka tersebut diolah
dengan rumus poduct moment seperti pada lampiran 4. Untuk mengetahui adanya
hubungan minat belajar dengan prestasi belajar siswa terungkap sebagai berikut. Tabel 4.12 Uji korelasi X1 dan Y
N ∑X1 ∑Y ∑X1² ∑Y² ∑XY
32 5194 2425.9 854432 185021.6 393596.8
∑ ∑ ∑
√ ∑ ∑ ∑ ∑
√
31.6704
Dari perhitungan hasil analisis data antara Minat belajar terhadap prestasi
belajar, diketahui rx1x2y
= 31.6704. Kemudian data tersebut di akumulasi terhadap
interprestasi dengan kategori sangat tonggi.
Setelah dilakukan koefesien korelasi kemudian dapat di hitung koofesien
korelasinya dengan uji-t
√
√
√
√
t hitung = 5.47995
Distribusi (tabel t) untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk = n – 2)
Kaidah keputusan jika > berarti signifikan, sebaliknya jika
< berarti tidak signifikan, berdasarkan hasil yang didapat t hitung 5.47995>
dari 1.6939 dengan demikian t hitung lebih besar dari t tabel maka dapat
disimpulkankan bahwa terdapat hubungan antara minat belajar dengan prestasi
belajar secara signifikan.
4.3 Pembahasan
Penelitian memiliki rumusan masalah apakah terdapat hubungan Antara
Minat Belajar Dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas VI Di SD Negeri 20/I
Jembatan Mas. Berdasarkan analisis data yang telah dijelaskan, maka pada bagian
ini akan dibahas dan dijabarkan mengenai hasil penelitian.
4.3.1 Minat Belajar Siswa Kelas VI Di SD Negeri 20/I Jembatan Mas
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan ternyata minat belajar siswa
di SD negeri 20/I jembatan Mas baik dengan rata-rata jawaban 5.10 yang
tergolong sangat tinggi. Sedangkan minat belajar tiap indikator dapat dijelaskan
sebagai berikut:
1. Kebiasaan belajar siswa pada mata pelajaran untuk dimensi perasaan senang
dengan nilai rata-rata jawaban 3.82.
2. Perhatian dalam belajar siswa pada mata pelajaran untuk dimensi perhatian
dengan nilai rata-rata jawaban 3.73.
3. Ketertarikan pada materi dan guru untuk dimensi ketertarikan pada materi
dan guru nilai rata-rata jawaban 4.08.
4. Kesadaran akan adanya manfaat belajar untuk dimensi Kesadaran akan
adanya manfaat belajar nilai rata-rata jawaban 3,95.
4.3.2 Prestasi Belajar Siswa Kelas VI Di SD Negeri 20/I Jembatan Mas.
Hasil belajar siswa didapat dari 10 pelajaran, setelah ditabulasikan dan
dianalisis maka hasil belajar siswa di SD negeri 20/I jembatan Mas baik dengan
rata-rata jawaban 75,80 yang tergolong baik.
Hasil belajar (achievement) merupakan realisasi dari kecakapan-kecakapan
potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang. Penguasaan hasil belajar dapat
dilihat dari perilakunya, baik perilaku dalam bentuk penguasaan pengetahuan,
keterampilan berpikir maupun keterampilan motorik.
4.3.3 Hubungan Antara Minat Belajar Dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas
VI Di SD Negeri 20/I Jembatan Mas.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, diperoleh rata-rata hasil
minat belajar 162.3 simpangan baku 17.4, sedangkan prestasi belajar siswa rata-
rata 75.81 dengan simpangan baku 6.4.
Dari perhitungan hasil analisis data antara Minat belajar terhadap prestasi
belajar, diketahui rx1x2y
= 31.6704. Kemudian data tersebut di akumulasi terhadap
interprestasi dengan kategori sangat tinggi, berdasarkan hasil yang didapat t hitung
5.47995 dengan 1.6939 dengan demikian t hitung lebih besar dari t tabel
maka terdapat hubungan antara minat belajar dengan prestasi belajar yang
signifikan.
Berdasarkan hasil yang didapat dari penellitian yang dilakukan maka hasil
penelitian tersebut ialah adanya hubungan yang signifikan Antara Minat Belajar
Dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas VI Di SD Negeri 20/I Jembatan Mas.
5. KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah penulis
uraikan dalam bab IV maka secara umum dapat disimpulkan terdapat hubungan
yang signifikan (rxy hitung > r tabel) antara minat belajar dengan prestasi belajar
siswa kelas VI di SD N 20/I Jembatan Mas. Hubungan tersebut didukung oleh :
1. Kualitas minat belajar siswa cukup baik yang berada pada skala 3.88.
2. Kualitas prestasi belajar siswa baik berada pada berada pada skala 75.80.
3. Terdapat hubungan yang signifikan antara minat belajar dengan prestasi
belajar siswa kelas VI di SD N 20/I Jembatan Mas dengan hasil rxy hitung
1.3918 lebih besar dari r tabel 1.6973.
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2006. “Prusedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik”. Jakarta: Rineka
Cipta.
Aunurrahman. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Alpabeta
Barokah. 2011, indikator minat belajar. http://pedoman-
skripsi.blogspot.com/2014/05/indikatorminatbelajar.html. Diakses tanggal 21 Mei 2014
Djamarah, Saiful Bahri. 2002. Psikologi Belajar. Rineka Cipta
Hurlock. 2014. Minat Belajar. http://minatbelajar.blogspot.pdfadobereader. Diakses tanggal 15
Mei 2014
Kamus Umum Bahasa Indonesia, 2001.
Panduan Penulisan Skripsi. 2011. Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Jambi
Priyanto. 2005. Metodologi Penelitian Kuantitatif.
http://meode_penelitian_angket.Pdfabdobereader.co.id. Diakses tanggal 14 Mei 2014
Purwanto, 2009. Evaluasi Hasil belajar. Pustaka Belajar
Ruhimat. Toto. 2011. Prestasi Belajar Siswa. http://prestasibelajarsiswa.co. Diakses tanggal 14
Mei 2014
Saleh. Abdurahman. 2004. Psikologi Suatu Pengantar. Prenada Media
Singgih. 2014. Minat Belajar. http://www.informasiku.com/2014/5/minat-belajar-untuk
meningkatkan.html. Diakses tanggal 26 Mei 2014
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Sudjana, N. 2005. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensido Offset.
Sugiyono 2009. “Statistika untuk Penelitian”. cv. Alvabeta.
Syah. Muhibbin, 2011. Psikologi Belajar. PT. Radja Grafindo Persada
Sukamadinata. Nana Syaodih. 2003. Psikologi Belajar. http://asboelismu_blogspot.com/2014/05.
Diakses tanggal 14 mei 2014
. 2009. Faktor-faktor utama belajar. http://www.faktor_faktor_prestasi belajar.id
Diakses tanggal 26 Mei 2014
Sunarto. 2005. Faktor-faktor utama belajar. http://www.faktor_faktor_prestasi belajar.id. Diakses
tanggal 26 Mei 2014