hubungan perputaran modal kerja, kas, piutang, dan

118
i HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA, KAS, PIUTANG, DAN PERSEDIAAN DENGAN RETURN ON INVESTMENT (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2013) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Program Studi Akuntansi Oleh : Lourensius Eru Herlambang NIM : 122114154 PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 18-Oct-2021

18 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA, KAS, PIUTANG, DAN

i

HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA, KAS, PIUTANG, DAN

PERSEDIAAN DENGAN RETURN ON INVESTMENT

(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Tahun

2013)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana

Program Studi Akuntansi

Oleh :

Lourensius Eru Herlambang

NIM : 122114154

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA, KAS, PIUTANG, DAN

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA, KAS, PIUTANG, DAN

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA, KAS, PIUTANG, DAN

iv

Kupersembahkan untuk:

Tuhan Yesus dan Bunda Maria

Santo Pelindungku

Orangtua, Adik-adikku, Kekasihku, dan teman-teman yang selalu

mendukungku.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA, KAS, PIUTANG, DAN

v

MOTTO

“Hargailah Waktu”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA, KAS, PIUTANG, DAN

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA, KAS, PIUTANG, DAN

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA, KAS, PIUTANG, DAN

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kasih atas

berkat, rahmat serta penyertaanNya yang telah dilimpahkan sehingga penulisan

skripsi yang disusun sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi

Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma ini dapat terselesaikan

dengan baik.

Dalam penulisan skripsi ini tidaklah sedikit sumbang saran dan bimbingan

yang penulis peroleh dari berbagai pihak, baik berupa sumbangan moral maupun

material. Hal ini penulis sadari bahwa tanpa adanya bantuan tersebut, penulisan

skripsi ini tidak akan berhasil dengan lancar.

Melalui halaman ini, perkenankanlah penulis untuk menyampaikan

ungkapan terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang telah

berkenan memberikan bantuan berupa bimbingan atau pendampingan yang sangat

berharga hingga terselesaikannya skripsi ini tepat pada waktunya. Ucapan

terimakasih ini penulis sampaikan kepada :

1. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D. selaku Rektor Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta.

2. Drs. Herry Maridjo, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta.

3. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Ak.,QIA., CA selaku Ketua Program Studi

Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA, KAS, PIUTANG, DAN

ix

4. Dr. FA. Joko Siswanto, MM., Ak., QIA., CA selaku dosen Pembimbing

Skripsi, yang senantiasa membimbing, memberi masukan, saran yang

membangun, dan arahan, sehingga penulis mampu memahami dan

menyelesaikan skripsi ini.

5. Antonius Diksa Kuntara S.E., M.F.A. selaku dosen Pembimbing Akademik

yang senantiasa membimbing saat KRS ataupun BRS online dan memberikan

berbagai arahan dengan sabar dari awal semester hingga saat ini.

6. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi yang telah

membimbing penulis selama studi di Fakultas Ekonomi Program Studi

Akuntansi ini.

7. Seluruh staf Sekretariat Fakultas Ekonomi, yang selalu mendukung dengan

memberikan pelayanan yang terbaik.

8. Kedua orangtuaku yang tercinta Bapak Stephanus Sunarto dan Ibu Veronika

Hartini, terimakasih atas doa serta dukungan moral maupun materil. Partner

yang selalu ada saat suka dan duka Martina Andhika Swasti. Adikku Cherry,

Chaterine, Dyan, Lica, Putri. Mbah putriku simbah Sutilah, dan simbah

Agustina Tempuk Atmowijono, om-om dan tante-tanteku. Dan saudara-

saudaraku yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih telah

mendukung dan mendoakanku.

9. Kawan-kawanku Karangtaruna Diro, OMK Lingkungan Petrus Brajan, Omk

Stasi Pojok, PPA Santo Athanasius Pojok, Paduan Suara Maria Serafine, Club

Futsal OMK Stasi Pojok (Circle FC), Akuntansi 2012 kelas C dan teman-

teman kesenian Liyudh Pro Art terimakasih telah mewarnai perjalananku dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA, KAS, PIUTANG, DAN

x

.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA, KAS, PIUTANG, DAN

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................. iv

HALAMAN MOTTO ................................................................................. v

HALAMAN KEASLIAN KARYA ............................................................ vi

HALAMAN LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ..................... vii

KATA PENGANTAR ................................................................................ viii

HALAMAN DAFTAR ISI ......................................................................... xi

DAFTAR TABEL ....................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xiv

ABSTRAK .................................................................................................. xv

ABSTRACT ................................................................................................ xvi

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1

A. LatarBelakang ................................................................................. 1

B. RumusanMasalah ............................................................................ 5

C. TujuanPenelitian ............................................................................. 5

D. ManfaatPenelitian ........................................................................... 6

E. SistematikaPenulisan ...................................................................... 7

BAB II LANDASAN TEORI .................................................................... 8

A. TeoriPendukung .............................................................................. 8

1. Modal Kerja ........................................................................ 8

2. Elemen Modal kerja ............................................................ 9

3. Pentingnya Modal Kerja ..................................................... 11

4. Sumber Modal Kerja ........................................................... 12

5. Pengukuran Modal Kerja .................................................... 13

6. Ratio PengukuranRentabilitas ............................................. 16

B. KerangkaPemikiran ......................................................................... 18

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................. 22

A. JenisPenelitian ................................................................................. 22

B. ObyekPenelitian .............................................................................. 22

C. TeknikPengumpulan Data .............................................................. 22

D. TeknikPengambilanSampel............................................................. 22

E. VariabelPenelitian ........................................................................... 23

F. TeknikAnalisis Data ....................................................................... 25

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ..................................... 33

A. Sejarah Bursa Efek Indonesia ......................................................... 33

B. Definisi Perusahaan Manufaktur ..................................................... 35

C. Gambaran Umum Aktivitas Industri Manufaktur ........................... 35

D. Daftar Perusahaan Manufaktur yang digunakan

untuk sampel penelitian................................................................... 37

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN ............................................... 40

A. Data Penelitian ................................................................................ 40

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA, KAS, PIUTANG, DAN

xii

B. Penghitungan Data .......................................................................... 40

C. Uji Statistik Deskriptif .................................................................... 54

D. Mengklasifikasi Data ...................................................................... 69

E. Analisis Tabulasi Silang .................................................................. 74

BAB VI PENUTUP .................................................................................... 85

A. Kesimpulan ..................................................................................... 85

B. Keterbatasan Penelitian ................................................................... 86

C. Saran ................................................................................................ 86

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 87

LAMPIRAN ............................................................................................... 90

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA, KAS, PIUTANG, DAN

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Data Perusahaan Sampel ............................................................ 37

Tabel 5.1 Perhitungan Return on Investment perusahaan manufaktur

tahun 2013 .................................................................................. 41

Tabel 5.2 Perhitungan Perputaran Modal Kerja perusahaan manufaktur

tahun 2013 .................................................................................. 43

Tabel 5.3 Perhitungan Perputaran Kas perusahaan manufaktur

tahun 2013 .................................................................................. 46

\Tabel 5.4 Perhitungan Perputaran Piutang perusahaan manufaktur

tahun 2013 .................................................................................. 49

Tabel 5.5 Perhitungan Perputaran Persediaan perusahaan manufaktur

tahun 2013 ................................................................................. 51

Tabel 5.6 Statistik Deskriptif Return On Investment .................................. 54

Tabel 5.7 Tabel Frekuensi Return On Investment ....................................... 56

Tabel 5.8 Statistik Deskriptif Perputaran Modal Kerja ............................... 57

Tabel 5.9 Tabel Frekuensi Perputaran Modal Kerja ................................... 60

Tabel 5.10 Statistik Deskriptif Perputaran Kas ........................................... 60

Tabel 5.11 Tabel Frekuensi Perputaran Kas ............................................... 63

Tabel 5.12 Statistik Deskriptif Perputaran Piutang ..................................... 63

Tabel 5.13 Tabel Frekuensi Perputaran Piutang ......................................... 66

Tabel 5.14 Statistik Deskriptif Perputaran Persediaan ................................ 66

Tabel 5.15 Tabel Frekuensi Perputaran Persediaan .................................... 69

Tabel 5.16 Pengklasifikasian Return On Investment,

Perputaran Modal Kerja, Kas, Piutang, dan Persediaan ........... 71

Tabel 5.17Tabulasi silang Perputaran Modal Kerja

dengan Return On Investment .................................................. 74

Tabel 5.18Symmetric MeasuresPerputaran Modal Kerja

dengan Return On Investment .................................................. 74

Tabel 5.19Tabulasi silang Perputaran Kas

dengan Return On Investment .................................................. 75

Tabel 5.20Symmetric MeasuresPerputaran Kas

dengan Return On Investment .................................................. 76

Tabel 5.21Tabulasi silang Perputaran Piutang

dengan Return On Investment .................................................. 77

Tabel 5.22Symmetric MeasuresPerputaran Piutang

dengan Return On Investment .................................................. 77

Tabel 5.23Tabulasi silang Perputaran Persediaan

dengan Return On Investment .................................................. 79

Tabel 5.24Symmetric MeasuresPerputaran Persediaan

dengan Return On Investment .................................................. 79

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA, KAS, PIUTANG, DAN

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Teoritis .................................................. 21

Gambar 5.1 Histogram Return On Investment ............................................ 56

Gambar 5.2 Histogram Perputaran Modal Kerja ........................................ 59

Gambar 5.3 Histogram Perputaran Kas ...................................................... 62

Gambar 5.4 Histogram Perputaran Piutang ................................................ 65

Gambar 5.5 Histogram Perputaran Persediaan ........................................... 68

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA, KAS, PIUTANG, DAN

xv

HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA, KAS, PIUTANG, DAN

PERSEDIAAN DENGAN RETURN ON INVESTMENT

Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2013

Lourensius Eru Herlambang

NIM : 122114154

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2016

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan

perputaran modal kerja, kas, piutang, dan persediaan terhadap return on

investment. Jenis penelitian yang digunakan adalah studi empiris pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013,

dan telah didokumentasikan didalam Indonesian Capital Market Directory.

Data yang diambil dari Indonesian Capital Market Directory adalah

aktiva lancar, kewajiban lancar, penjualan, piutang, kas, persediaan, harga

pokok penjualan, laba setelah pajak, dan total aktiva pada tahun 2013.

Metode pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Teknik

analisis data menggunakan Analisis Tabulasi Silang (Crosstabs).

Sampel yang diperoleh adalah 76 perusahaan manufaktur dengan tahun

pengamatan 2013. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa perputaran modal

kerja, perputaran kas, dan perputaran persediaan memiliki hubungan yang

sangat lemah dan negatif terhadap return on investment. perputaran piutang

memiliki hubungan yang sangat lemah dan positif terhadap return on

investment.

Kata kunci: Perputaran modal kerja, perputaran kas, perputaran piutang,

perputaran persediaan, dan Return On Investment.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA, KAS, PIUTANG, DAN

xvi

THE CORRELATION OF THE WORKING CAPITAL TURNOVER,

CASH TURNOVER, RECEIVABLE TURNOVER, INVENTORY

TURNOVER AND RETURN ON INVESTMENT

An Empirical Study At Manufacturing Companies Listed in IDX During 2013

Lourensius Eru Herlambang

NIM: 122114154

Sanata Dharma University

Yogyakarta

2016

ABSTRACT

This research aims to determine whether correlationsoccur between

the working capital turnover, cash turnover, receivable turnover, inventory

turnover and return on investment. It is an empirical study at manufacturing

companies listed in IDX during 2013 and documented in Indonesian

Capital Market Directory.

The data taken from Indonesian Capital Market Directory are current

asset, current liabilities, sales, receivable, cash, inventory ,cost of good sold

, earning after tax, and total assets during 2013. The research uses purposive

sampling technique. The data were analyzed using crosstab analysis.

Sample used were 76 manufacturing companies observed in 2013.

The results of the research showed that the working capital turnover,Cash

turnover, and Inventory turnover have negative and very weak correlation to

return on investment. Receivable turnover have positive and very weak

correlation to return on investment.

Keywords: Working Capital Turn Over, Cash Turn Over, Receivable Turn

Over, Inventory Turn Over, and Return On Investment.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA, KAS, PIUTANG, DAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perusahaan melakukan berbagai aktivitas untuk mencapai tujuan yang

telah ditetapkan. Sumber dana diperlukan untuk melakukan kegiatan

operasionalnya maupun untuk melakukan investasi jangka panjang. Dana

yang digunakan perusahaan untuk melaksanakan kegiatan operasional sehari-

hari disebut modal kerja. Modal kerja yang digunakan perusahaan diharapkan

akan masuk kembali ke perusahaan dari penjualan produksinya, sehingga

modal kerja akan terus berputar di setiap periode.

Modal kerja adalah nilai dari aktiva ataupun harta yang dapat segera

dijadikan uang kas dan dapat digunakan perusahaan untuk keperluan sehari-

hari. Tersedianya modal kerja yang segera dapat digunakan dalam kegiatan

operasional tergantung pada sifat aktiva lancar yang dimiliki perusahaan

seperti: kas, piutang, dan persediaan. Modal kerja yang cukup akan

menguntungkan bagi perusahaan karena memungkinkan perusahaan untuk

beroperasi secara ekonomis atau efisien dan perusahaan tidak mengalami

kesulitan dalam menghadapi bahaya-bahaya yang mungkin timbul karena

adanya krisis atau kekacauan keuangan (Munawir, 2010: 114), namun jika

modal kerja berlebihan maka menunjukkan adanya dana yang tidak

produktif. Modal kerja yang berlebihan juga akan menimbulkan kerugian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA, KAS, PIUTANG, DAN

2

perusahaan karena kesempatan memperoleh keuntungan telah disia-siakan.

Kekurangan modal kerja dan buruknya kinerja manajemen dalam modal

kerja juga menjadikan penyebab utama kegagalan suatu perusahaan.

Modal kerja yang efisien memberikan beberapa keuntungan bagi

perusahaan, antara lain (Munawir, 2010: 116-117): melindungi perusahaan

terhadap krisis modal kerja karena turunnya nilai dari aktiva lancar,

memungkinkan untuk dapat membayar semua kewajiban-kewajiban tepat

pada waktunya, menjamin dimilikinya kredit standing perusahaan semakin

besar dan memungkinkan bagi perusahaan untuk dapat menghadapi bahaya-

bahaya atau kesulitan keuangan yang mungkin terjadi, memungkinkan untuk

memiliki persediaan dalam jumlah yang cukup melayani para konsumennya,

memungkinkan bagi perusahaan untuk memberikan syarat kredit yang lebih

menguntungkan kepada para pelanggannya, dan memungkinkan bagi

perusahaan untuk dapat beroperasi dengan lebih efisien karena tidak adanya

kesulitan untuk memperoleh barang ataupun jasa yang dibutuhkan.

Efisien dalam penggunaan modal kerja dapat diukur dengan rasio

perputaran modal kerja. Perputaran modal kerja adalah hubungan antara

modal kerja dengan penjualan dan banyaknya penjualan yang dapat diperoleh

perusahaan untuk tiap modal kerja. Dikatakan efisien apabila semakin cepat

perputaran masing-masing elemen modal kerja dan kurang efisien apabila

perputarannya semakin melambat.

Kas adalah alat pertukaran yang dimiliki perusahaan dan siap

digunakan dalam transaksi perusahaan, setiap saat diinginkan (Rudianto,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA, KAS, PIUTANG, DAN

3

2012: 188). Dalam laporan posisi keuangan kas merupakan aktiva yang

paling likuid. Perusahaan memiliki kas yang besar jumlahnya berarti semakin

tinggi tingkat likuiditasnya. Tingginya tingkat likuiditas karena memiliki kas

dalam jumlah besar dapat diartikan tingkat perputaran kas tersebut rendah

dan mencerminkan over investment, sehingga perusahaan kurang efektif

dalam mengelola kas. Kas yang relatif kecil akan diperoleh perputaran kas

yang tinggi dan keuntungan lebih besar. Kas memiliki peran yang sentral

dalam menentukan kelancaran aktivitas perusahaan. Oleh karena itu, kas

perlu direncanakan dan diawasi, baik penerimaan maupun penggunaannya.

Piutang adalah klaim yang dilakukan oleh perusahaan atas uang,

barang, ataupun jasa kepada pihak lain sebagaimana akibat dari transaksi

yang terjadi di masa lalu. Piutang yang ditimbulkan dari penjualan barang

ataupun jasa dalam aktivitas normal perusahaan, piutang akan dilunasi dalam

tempo kurang dari satu tahun, maka piutang termasuk dalam aset lancar.

Piutang dan taksiran waktu pengumpulan piutang dapat dihitung dengan

perputaran piutang. Perputaran piutang yang tinggi dapat menunjukkan

modal kerja yang ditanamkan dalam piutang rendah, apabila semakin rendah

maka terjadi over investment piutang. Perputaran piutang yang rendah dapat

diakibatkan karena bagian kredit dan penagihan bekerja tidak efektif atau

adanya perubahan kebijakan.

Selain kas dan piutang, elemen modal kerja lainnya adalah

persediaan. Persediaan adalah sejumlah bahan baku, barang dalam proses,

dan bahan jadi yang dimiliki perusahaan, tujuannya untuk dijual ataupun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA, KAS, PIUTANG, DAN

4

diproses lebih lanjut. Penentuan investasi dalam persediaan memiliki dampak

yang langsung terhadap profitabilitas perusahaan, karena menjadi produk dari

perusahaan yang untuk dijual sebagai sumber pendapatan. Persediaan dalam

proses akuntansi dibedakan dengan aktiva-aktiva lancar lainnya, seperti

operating supplies, furniture yang tak dijual namun digunakan untuk

menolong perusahaan menjalankan aktivitasnya. Prosedur untuk

mengevaluasi posisi persediaan adalah dengan perputaran persediaan.

Perputaran persediaan adalah rasio antara jumlah harga pokok barang yang

dijual dengan nilai rata-rata persediaan yang dimiliki perusahaan. Tingkat

perputaran persediaan mengukur perusahaan dalam memutarkan barang

dagangannya serta menunjukkan hubungan antara barang yang diperlukan

untuk menunjang tingkat penjualan yang ditentukan.

Profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk memperoleh

keuntungan yang hubungannya dengan penjualan, total aktiva, dan modal

sendiri. Return on Investment ternasuk dalam rasio profitabilitas yang

dimaksudkan untuk mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan

dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk operasinya

perusahaan untuk menghasilkan keuntungan. Kegunaan analisa Return on

Investment adalah untuk mengukur efisiensi dalam menggunakan modal yang

bekerja, produksi, dan bagian penjualan, menjadi alat kontrol yang berguna

dalam perencanaan, Return on Investment juga dapat digunakan sebagai alat

untuk mengukur profitabilitas dari masing-masing produk yang diproduksi

oleh perusahaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA, KAS, PIUTANG, DAN

5

Modal kerja memiliki peran yang penting dalam mencapai tujuan

perusahaan. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik

melakukan penelitian terkait “Hubungan Perputaran Modal Kerja, Kas,

Piutang, Dan Persediaan Dengan Return On Investment”.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana hubungan Perputaran Modal Kerja (working capital turnover)

dengan Return on Investment ?

2. Bagaimana hubungan Perputaran Kas (cash turnover) dengan Return on

Investment ?

3. Bagaimana hubungan Perputaran Piutang (Receivable turnover) dengan

Return on Investment ?

4. Bagaimana hubungan Perputaran Persediaan (inventory turnover) dengan

Return on Investment ?

C. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui hubungan antara Perputaran Modal Kerja (working capital

turnover) dengan Return on Investment.

2. Mengetahui hubungan antara Perputaran Kas (cash turnover) dengan

Return on Investment.

3. Mengetahui hubungan antara Perputaran Piutang (Receivable turnover)

dengan Return on Investment.

4. Mengetahui hubungan antara Perputaran Persediaan (inventory turnover)

dengan Return on Investment.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA, KAS, PIUTANG, DAN

6

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan mampu menambah referensi yang dapat

dijadikan acuan dalam penelitian lain maupun pada perusahaan. Penelitian

ini diharapkan memberikan tambahan pengetahuan dalam bidang Ekonomi

Akuntansi khususnya mata kuliah Analisis Laporan Keuangan, karena

dalam penelitian ini dilakukan analisis laporan keuangan pada perusahaan.

Hasil dari pembahasan diharapkan memberikan gambaran dan

pengetahuan mengenai hubungan perputaran modal kerja, kas, piutang,

dan persediaan terhadap Return on Investment khususnya perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi para

manajemen dalam upaya memaksimalkan profitabilitas dan mengambil

keputusan terkait dengan tujuan utama perusahaan. Bagi para pengguna

laporan keuangan dapat dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan

pemberian pinjaman kepada perusahaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA, KAS, PIUTANG, DAN

7

E. Sistematika Penulisan

Bab I Pendahuluan

Bab ini menguraikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab II Landasan Teori

Bab ini menguraikan landasan teori yang digunakan,

penelitian terdahulu, kerangka pemikiran teoritis.

Bab III Metode Penelitian

Bab ini menguraikan tentang jenis penelitian, objek penelitian,

populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, dan teknik

analisis data.

Bab IV Gambaran Umum Perusahaan

Bab ini menguraikan tentang gambaran umum perusahaan

yang digunakan menjadi sampel dalam penelitian.

Bab V Analisis Data dan Pembahasan

Bab ini menguraikan tentang deskripsi data, analisa data, dan

pembahasan.

Bab VI Penutup

Bab ini menguraikan tentang kesimpulan dari pembahasan

penelitian, saran dan keterbatasan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA, KAS, PIUTANG, DAN

8

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Teori Pendukung

1. Modal kerja

Menurut Sarwoko dan Halim (1989), modal kerja adalah aktiva-

aktiva jangka pendek yang digunakan untuk kepentingan sehari-hari pada

suatu perusahaan. Sesuai dengan pengertian aktiva jangka pendek maka

modal kerja terdiri dari aktiva lancar. Aktiva lancar yang utama adalah

kas, piutang, dan persediaan. Menurut Houston dan Brigham (2006),

modal kerja adalah investasi sebuah perusahaan pada aktiva-aktiva jangka

pendek seperti kas, sekuritas, persediaan, dan piutang. Menurut Munawir

(2010) pengertian modal kerja dikemukakan dengan adanya tiga konsep

yang umum dipergunakan, yaitu:

a. Konsep Kuantitatif

Konsep ini menitik-beratkan pada kuantum yang diperlukan

untuk mencukupi kebutuhan perusahaan dalam membiayai operasinya

yang bersifat rutin, atau menunjukkan jumlah dana yang tersedia

untuk tujuan operasi jangka pendek. Dalam konsep ini menganggap

bahwa modal kerja adalah jumlah aktiva lancar (gross working

capital).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA, KAS, PIUTANG, DAN

9

b. Konsep Kualitatif

Konsep ini menitik-beratkan pada kualitas modal kerja,

dalam konsep ini pengertian modal kerja adalah kelebihan aktiva

lancar terhadap utang jangka pendek (net working capital), yaitu

jumlah aktiva lancar yang berasal dari pinjaman jangka panjang

maupun dari pemilik perusahaan.

c. Konsep Fungsionil

Konsep ini menitik-beratkan fungsi dari dana yang dimiliki

dalam rangka menghasilkan pendapatan dari usaha pokok perusahaan.

Pada dasarnya dana-dana yang dimiliki oleh suatu perusahaan

seluruhnya akan digunakan untuk menghasilkan laba sesuai dengan

usaha pokok perusahaan, tetapi tidak semua dana digunakan untuk

memperoleh atau menghasilkan laba di masa yang akan datang.

2. Elemen Modal Kerja

Elemen modal kerja adalah aktiva lancar. Aktiva lancar

terdiri dari:

a. Kas

Kas merupakan salah satu unsur modal kerja yang paling

tinggi likuiditasnya. Semakin besar jumlah kas yang dimiliki oleh

suatu perusahaan akan semakin tinggi tingkat likuiditasnya.

Perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas yang tinggi karena

adanya jumlah kas yang besar mencerminkan perusahaan kurang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA, KAS, PIUTANG, DAN

10

efektif dalam mengelola kas. Jumlah kas yang relatif kecil akan

diperoleh perputaran kas yang tinggi dan keuntungan yang

diperoleh akan lebh besar, suatu perusahaan yang hanya mengejar

keuntungan tanpa memperhatkan likuiditas akhirnya perusahaan

itu akan dalam keadaan yang likuid apabila sewaktu-waktu

ditagih. Kas sangat berperan dalam menentukan kelancaran

kegiatan perusahaan, oleh karena itu harus direncanakan dan

diawasi dengan baik (Munawir, 2010: 158).

b. Piutang

Piutang adalah tagihan kepada kreditor ataupun langganan

karena adanya penjualan barang secara kredit. Penjualan secara

kredit tidak secara langsung menghasilkan kas, hingga saat jatuh

tempo pembayaran piutang tersebut menjadi uang kas yang

masuk ke kas perusahaan. Piutang dagang atau piutang lain-lain

biasanya disajikan dalam neraca sebesar nilai realisasinya, yaitu

nilai nominal piutang dikurangi dengan cadangan kerugian

piutang (Munawir, 2010: 16).

c. Persediaan

Persediaan merupakan elemen modal kerja yang selalu

berputar secara terus-menerus. Perusahaan yang kegiatannya tidak

hanya membeli dan menjual barang dagangan melainkan juga

memproduksi barang maka perusahaan tersebut pada akhir tahun

akan mempunyai persediaan bahan mentah, barang dalam proses

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA, KAS, PIUTANG, DAN

11

dan barang jadi. Terhadap persediaan-persediaan ini juga dapat

dianalisa dengan prosedur yang sama dengan persediaan barang

dagang (Munawir, 2010: 16).

3. Pentingnya Modal Kerja

Modal kerja yang cukup dan dapat segera dipergunakan

dalam operasi tergantung pada type atau sifat aktiva lancar yang

dimiliki seperti: Kas, Effek, Pihutang, dan Persediaan. Modal kerja

harus cukup jumlahnya dalam arti harus mampu membiayai

pengeluaran-pengeluaran atau operasi perusahaan sehari-hari, karena

dengan modal kerja yang cukup akan menguntungkan bagi

perusahaan, di samping memungkinkan bagi perusahaan untuk

beroperasi secara ekonomis atau efisien dan perusahaan tidak

mengalami kesulitan keuangan, juga akan memberikan keuntungan

lain yaitu melindungi perusahaan terhadap krisis modal kerja karena

turunnya nilai dari aktiva lancar, memungkinkan untuk dapat

membayar kewajiban-kewajiban, menjamin dimilikinya kredit

standingperusahaan semakin besar dan memungkinkan bagi

perusahaan untuk dapat menghadapi bahaya-bahaya atau kesulitan

keuangan yang mungkin terjadi, memiliki persediaan yang cukup

untuk melayani konsumen, dapat memberikan syarat kredit yang lebih

menguntungkan pada langganannya, memungkinkan perusahaan

dapat beroperasi lebih efisien (Munawir, 2010: 116).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA, KAS, PIUTANG, DAN

12

4. Sumber Modal Kerja

Pada dasarnya modal kerja terdiri dari bagian yang tetap atau

bagian yang permanen yaitu jumlah minimum yang harus tersedia

agar perusahaan dapat berjalan dengan lancar tanpa kesulitan

keuangan dan jumlah modal kerja yang variabel jumlahnya

tergantung pada aktivitas musiman dan kebutuhan-kebutuhan di luar

aktivitas yang biasa.

Pada umumnya sumber modal kerja suatu perusahaan dapat

berasal dari hasil operasi perusahaan. Hasil operasi perusahaan adalah

jumlah net income yang nampak dalam laporan perhitungan rugi laba

ditambah dengan depresiasi dan amortisasi, jumlah ini menunjukan

jumlah modal kerja yang berasal dari hasil operasi perusahaan. Jadi

jumlah modal kerja yang berasal dari hasil operasi perusahaan dapat

dihitung dengan menganalisa laporan perhitungan rugi laba

perusahaan tersebut. Dengan adanya keuntungan atau laba dari

perusahaan, dan apabila laba tersebut tidak diambil oleh pemilik

perusahaan maka laba tersebut akan menambah modal perusahaan

yang bersangkutan (Munawir, 2010: 120).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA, KAS, PIUTANG, DAN

13

5. Pengukuran Modal Kerja

a. Perputaran Modal Kerja

Modal kerja merupakan suatu ukuran dari likuiditas

perusahaan. Sumber modal kerja adalah: pendapatan bersih,

peningkatan kewajiban tidak lancar, kenaikan ekuitas pemegang

saham, dan penurunan aktiva yang tidak lancar. Adapun rumus

rasio modal kerja adalah (Fahmi, 2011: 126):

Rasio Modal Kerja = Aktiva Lancar – Kewajiban Lancar

Keefektifan penggunaan modal kerja dapat diukur atau dinilai

dengan rasio perputaran modal kerja (working capital turnover).

Perputaran modal kerja adalah rasio yang menunjukkan hubungan

antara modal kerja dengan penjualan dan banyaknya penjualan

yang dapat diperoleh perusahaan untuk tiap rupiah modal kerja.

Perputaran modal kerja yang rendah menunjukkan adanya

kelebihan modal kerja yang mungkin disebabkan rendahnya

perputaran persediaan, piutang, atau saldo kas yang terlalu besar.

Perputaran modal kerja dapat dirumuskan sebagai berikut

(Munawir, 2010: 104):

Semakin tinggi perputaran modal kerja maka tingkat

penggunaan modal kerja semakin efektif dan efisien. Hasil akhir

dari penghitungan dapat diintepretasikan bahwa setiap Rp1 modal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA, KAS, PIUTANG, DAN

14

kerja dapat menghasilkan hasil hitungan (penjualan/ modal kerja

rata-rata) penjualan netto (Munawir, 2010:80).

b. Perputaran Kas

Perputaran kas (Cash Turnover) menunjukkan kemampuan

kas dalam menghasilkan pendapatan sehingga dapat dilihat kas

berputar dalam suatu periode tertentu. Perputaran kas dapat

dirumuskan sebagai berikut (Sunyoto, 2013: 147):

Jumlah kas yang relatif kecil akan diperoleh tingkat

perputaran kas yang tinggi dan keuntungan yang diperoleh

menjadi lebih besar (Munawir, 2010: 158). Intepretasi dari hasil

akhir hitungan perputaran kas adalah dalam satu tahun rata-rata

dana yang tertahan dalam kas berputar sebanyak hasil hitung

(Sunyoto, 2013: 147).

c. Perputaran Piutang

Perputaran piutang (Receivable Turnover) digunakan untuk

menilai posisi dan menaksir waktu pengumpulan piutang.

Perputaran piutang dapat dirmuskan sebagai berikut (Munawir,

2010: 104):

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA, KAS, PIUTANG, DAN

15

Semakin tinggi rasio perputaran piutang menunjukkan modal

kerja yang ditanamkan dalam piutang rendah, sebaliknya jika

rasio perputaran piutang semakin rendah berarti ada kelebihan

dalam menginvestasikan piutang sehingga memerlukan analisa

lebih lanjut. Hasil dari pembagian antara penjualan dengan rata-

rata piutang dapat dijelaskan bahwa perusahaan dapat melakukan

berapa kali penagihan piutang dalam satu tahun (Munawir, 2010:

76). Perputaran piutang menunjukan berapa kali dalam satu tahun

piutang berputar (Halim, Hanafi, 2003: 216).

d. Perputaran Persediaan

Perputaran persediaan (Inventory Turnover) adalah rasio

antara jumlah harga pokok barang yang dijual dengan nilai rata-

rata persediaan yang dimiliki perusahaan, perputaran ini

menunjukkan berapa kali jumlah persediaan barang dagangan

diganti dalam satu tahun (Munawir, 2010: 77). Dalam perhitungan

perputaran persediaan dapat dilakukan dengan persediaan akhir

tahun maupun dari persediaan rata-rata (Wibisono, 1991: 17),

dapat dirumuskan sebagai berikut (Halim,Hanafi, 2005: 82):

𝐼𝑛𝑣𝑒𝑛𝑡𝑜𝑟𝑦 𝑡𝑢𝑟𝑛𝑜𝑣𝑒𝑟 =𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑃𝑜𝑘𝑜𝑘 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛

𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛

Tingkat perputaran persediaan mengukur perusahaan

dalam memutarkan barang dagangannya, dan menunjukkan

hubungan antara barang yang diperlukan untuk menunjang atau

mengimbangi tingkat penjualan yang ditentukan. Penghitungan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA, KAS, PIUTANG, DAN

16

tingkat perputaran persediaan tidak hanya untuk barang dagangan

saja, tetapi dapat juga diterapkan dalam persediaan bahan mentah

maupun persediaan barang dalam proses. Apabila data harga

pokok penjualan tidak diperoleh maka perputaran persediaan

dapat dihitung dari penjualan. Semakin tinggi tingkat perputaran

persediaan tersebut maka jumlah modal kerja yang dibutuhkan

semakin rendah. Untuk dapat mencapai tingkat perputaran yang

tinggi, maka harus diadakan perencanaan dan pengawasan

persediaan secara teratur dan efisien. Semakin cepat atau tinggi

tingkat perputaran akan memperkecil resiko terhadap kerugian

yang disebabkan karena penurunan harga atau karena perubahan

selera konsumen, di samping itu akan menghemat ongkos

penyimpanan dan pemeliharaan terhadap persediaan tersebut

(Munawir, 2010:119). Perputaran persediaan yang rendah

menandakan adanya kurangnya pengendalian terhadap persediaan

yang efektif (Hanafi, Halim, 2005:82). Turn over ini menunjukan

berapa kali jumlah persediaan barang dagangan diganti dalam satu

tahun (dijual dan diganti) (Munawir, 2010: 78).

6. Rasio pengukuran Rentabilitas

Menurut Munawir (2010), Rentabilitas adalah rasio yang

digunakan untuk mengukur profit yang diperoleh dari modal-modal

yang digunakan untuk operasi tersebut atau mengukur kemampuan

perusahaan untuk memperoleh keuntungan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA, KAS, PIUTANG, DAN

17

Menurut Houston dan Brigham (2013), rasio profitabilitas

adalah sekelompok rasio yang menunjukkan kombinasi dari pengaruh

likuiditas, manajemen aset, dan utang pada hasil operasi.

a. Return On Investment

Analisa Return on Investment dalam analisa keuangan

mempunyai arti yang sangat penting sebagai salah satu teknik

analisa keuangan yang bersifat menyeluruh (komprehensif).

Analisa ROI merupakan teknik analisa yang lazim digunakan

oleh pimpinan perusahaan untuk mengukur efektivitas dari

keseluruhan operasi perusahaan. Basarnya ROI dipengaruhi oleh

dua faktor yaitu turnover dari operating assets dan profit margin

yang besarnya keuntungan operasi dinyatakan dalam

prosentasedan jumlah penjualan bersih. Profit margin ini

mengukur tingkat keuntungan yang dapat dicapai oleh perusahaan

dihubungkan dengan penjualannya (Munawir, 2010:89)

Return on Investment termasuk dalam rasio profitabilitas,

rasio ini mengukur efektivitas manajemen secara keseluruhan

yang ditujukan oleh besar kecilnya tingkat keuntungan yang

diperoleh dalam hubungannya dengan penjualan maupun

investasi. Return on Investment mengukur sejauh mana investasi

yang telah ditanamkan mampu memberikan pengembalian

keuntungan sesuai dengan yang diharapkan. Return on Investment

dapat dirumuskan sebagai berikut, (Irham, 2011: 137):

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA, KAS, PIUTANG, DAN

18

B. Kerangka Pemikiran

1. Hubungan perputaran modal kerja dengan Return on Investment

Keefektifan penggunaan modal kerja dapat diukur atau dinilai dengan

rasio perputaran modal kerja (working capital turnover). Perputaran modal

kerja adalah rasio yang menunjukkan hubungan antara modal kerja dengan

penjualan dan banyaknya penjualan yang dapat diperoleh perusahaan untuk

tiap rupiah modal kerja. Perputaran modal kerja yang rendah menunjukkan

adanya kelebihan modal kerja yang mungkin disebabkan oleh rendahnya

perputaran persediaan, piutang, atau saldo kas yang terlalu besar. Perputaran

modal kerja dapat menggambarkan cepat lambatnya periode perusahaan

menerima kas dari hasil penjualan. Modal kerja yang digunakan secara

efisien dan efektif dalam mendanai kegiatan operasional serta aktivitas

perusahaan, penggunaan kas yang efisien sehingga tidak terjadi penumpukan

saldo kas, pengumpulan piutang yang cepat, dan persediaan yang segera

dapat diganti serta dijual membuat perusahaan dapat memperoleh pendapatan

yang tinggi. Sehingga perputaran modal kerja berhubungan denga rasio

Return on Investment, yang kaitannya dengan tingkat profitabilitas

perusahaan. Namun, menurut Butar (2009) dan Lamia (2016) dalam

penelitiannya menunjukan bahwa perputaran modal kerja berpengaruh

terhadap Return on Investment, menunjukan bahwa modal kerja digunakan

oleh perusahaan secara efektif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA, KAS, PIUTANG, DAN

19

2. Hubungan perputaran kas dengan Return on Investment

Perputaran kas adalah perbandingan antara penjualan bersih dengan

kas rata-rata. Perputaran kas menunjukkan kemampuan dari kas untuk

menghasilkan pendapatan, dengan melihat berapa kali kas berputar dalam

satu periode tertentu. Jumlah kas yang relatif kecil akan diperoleh tingkat

perputaran kas yang tinggi dan keuntungan yang diperoleh menjadi lebih

besar karena penggunaan kas yang efisien. Perputaran kas berkaitan erat

dengan tingkat profitabilitas perusahaan karena kas adalah aktiva yang likuid

dan pendapatan perusahaan paling banyak dalam wujud kas. Kas digunakan

untuk mendanai operasional perusahaan dan apabila digunakan secara efektif

dan efisien maka tidak terjadi penumpukan saldo kas dan perusahaan akan

memperoleh pendapatan yang tinggi dari aktivitas perusahaan. Penelitian

Rahma (2011) dan Anindya (2013), hasil penelitian menunjukkan bahwa

perputaran kas berpengaruh positif terhadap Return on Investment, hal

tersebut disebabkan karena pada periode penelitian terjadi perputaran kas

yang tinggi dan penggunaan kas yang efisien oleh perusahaan.

3. Hubungan perputaran piutang dengan Return on Investment

Perputaran piutang (Receivable Turnover) digunakan untuk menilai

posisi dan menaksir waktu pengumpulan piutang. Semakin tinggi rasio

perputaran piutang menunjukkan modal kerja yang ditanamkan dalam

piutang rendah, sebaliknya jika rasio semakin rendah berarti ada kelebihan

dalam menginvestasikan piutang sehingga memerlukan analisa lebih lanjut.

Piutang disebabkan oleh penjualan secara kredit, oleh karena itu tingkat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA, KAS, PIUTANG, DAN

20

profitabilitas perusahaan dapat dihitung dengan perputaran piutang untuk

menilai keefektifan pengumpulan piutang dalam suatu periode. Perputaran

piutang yang tinggi menunjukan bahwa tingkat pengumpulan piutang yang

cepat, sehingga piutang yang tertagih akan menambah kas perusahaan dan

nantinya digunakan oleh perusahaan dalam mendanai aktivitas untuk

memperoleh pendapatan. Hasil penelitian Janotama (2013), Setiorini (2009),

dan Annisa (2013) menunjukkan bahwa perputaran piutang berpengaruh

terhadap Return on Investment. Hal ini disebabkan karena terjadinya

pengumpulan piutang yang efektif dalam periode tersebut, sehingga

perusahaan mendapat profitabilitas yang tinggi dari penerimaan piutang.

4. Hubungan perputaran persediaan dengan Return on Investment

Perputaran persediaan (Inventory Turnover) adalah rasio antara

jumlah harga pokok barang yang dijual dengan nilai rata-rata persediaan yang

dimiliki perusahaan, perputaran ini menunjukkan berapa kali jumlah

persediaan barang dagangan diganti dalam satu tahun. Persediaan merupakan

semua aktiva yang dimiliki oleh perusahaan, adapun aktiva yang digunakan

untuk kepentingan perusahaan dan diperjual belikan. Persediaan yang

diperjual belikan tentu berpengaruh terhadap tingkat profitabilitas

perusahaan. Semakin cepat perputaran persediaan maka akan semakin baik

karena persediaan di perusahaan akan cepat diganti ataupun terjual sehingga

meningkatkan pendapatan perusahaan, cepatnya perputaran persediaan juga

mengurangi pengeluaran perusahaan untuk biaya pemeliharaan dan

perawatan persediaan, namun harus diperhitungkan jangan sampai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA, KAS, PIUTANG, DAN

21

kekurangan persediaan sehingga menghambat proses produksi (Sunyoto,

2013: 128). Menurut penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Kadarwati

(2009), Setiorini (2009), dan Annisa (2013) menunjukkan bahwa perputaran

persediaan berpengaruh terhadap Return on Investment, hal ini menunjukan

bahwa pada periode tersebut tingkat perputaran persediaan cukup tinggi

sehingga tingkat profitabilitas perusahaan juga tinggi.

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Teoritis

Perputaran Modal Kerja

(Working Capital Turnover)

Perputaran Kas

(Cash Turnover)

Perputaran Piutang

(Receivable Turnover)

Perputaran Persediaan

(Inventory Turnover)

Return on

Investment

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA, KAS, PIUTANG, DAN

22

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis Penelitian ini adalah kuantitatif dengan format deskriptif pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun

2013. Format deskriptif bertujuan untuk menjelaskan, meringkaskan berbagai

kondisi, berbagai situasi, atau variabel yang timbul di perusahaan yang

menjadi obyek penelitian berdasarkan apa yang terjadi.

B. Populasi Sasaran

Populasi sasaran adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2013.

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi, yaitu

melakukan dokumentasi terhadap laporan keuangan dan segala informasi

yang diperoleh selama melaksanakan penelitian, dapat berupa tulisan maupun

gambar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA, KAS, PIUTANG, DAN

23

D. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah secara

purposive sampling, dengan kriteria-kriteria sebagai berikut:

a. Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013.

b. Perusahaan mengeluarkan laporan keuangan dengan dasar kalender

berakhir 31 Desember 2013.

c. Perusahaan menghasilkan laba selama tahun 2013 dan mempublikasikan

informasi mengenai aktiva lancar, kewajiban lancar, kas, piutang,

persediaan, penjualan, harga pokok penjualan, laba bersih setelah pajak,

total aktiva dalam laporan keuangannya.

E. Variabel Penelitian

1. Variabel Dependen

Variabel Dependen adalah merupakan variabel yang bergantung pada

variable-variabel bebas (Creswell, 2013: 77). Penelitian ini terdapat satu

variable dependen yaitu Return on Investment (Y). Return on Investment

termasuk dalam rasio profitabilitas, rasio ini mengukur efektivitas

manajemen secara keseluruhan yang ditujukan oleh besar kecilnya tingkat

keuntungan yang diperoleh dalam hubungannya dengan penjualan

maupun investasi. Return on Investment mengukur sejauh mana investasi

yang telah ditanamkan mampu memberikan pengembalian keuntungan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA, KAS, PIUTANG, DAN

24

sesuai dengan yang diharapkan. Return on Investment dapat dirumuskan

sebagai berikut, (Irham, 2011: 137):

2. Variabel Independen

Variabel Independen adalah variabel-variabel yang (mungkin)

menyebabkan, memengaruhi, atau berefek pada outcome (Creswell, 2013:

77). Penelitian ini terdapat tiga variabel independen, yaitu:

a. Perputaran Modal Kerja (X 1)

Perputaran modal kerja (working capital turnover) adalah

rasio yang menunjukkan hubungan antara modal kerja dengan

penjualan dan banyaknya penjualan yang dapat diperoleh perusahaan

(jumlah rupiah) untuk tiap rupiah modal kerja. Perputaran modal kerja

dapat dirumuskan sebagai berikut (Munawir, 2010: 104):

b. Perputaran Kas (X 2)

Perputaran kas (Cash Turnover) menunjukkan kemampuan

kas dalam menghasilkan pendapatan sehingga dapat dilihat bahwa kas

berputar dalam suatu periode tertentu perputaran kas dapat

dirumuskan sebagai berikut (Sunyoto, 2013: 147):

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA, KAS, PIUTANG, DAN

25

c. Perputaran Piutang (X 3)

Perputaran piutang (Receivable Turnover) digunakan untuk

menilai posisi dan menaksir waktu pengumpulan piutang. Perputaran

piutang dapat dirmuskan sebagai berikut (Munawir, 2010: 104):

d. Perputaran Persediaan (X 4)

Perputaran persediaan (Inventory Turnover) adalah rasio

antara jumlah harga pokok barang yang dijual dengan nilai rata-rata

persediaan yang dimiliki perusahaan, perputaran ini menunjukkan

berapa kali jumlah persediaan barang dagangan diganti dalam satu

tahun (Munawir, 2001: 104). Dalam perhitungan perputaran

persediaan dapat dilakukan dengan persediaan akhir tahun maupun

dari persediaan rata-rata (Wibisono, 1991: 17), dapat dirumuskan

sebagai berikut (Halim,Hanafi, 2005: 82):

𝐼𝑛𝑣𝑒𝑛𝑡𝑜𝑟𝑦 𝑡𝑢𝑟𝑛𝑜𝑣𝑒𝑟 =𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑃𝑜𝑘𝑜𝑘 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛

𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛

F. Teknik Analisis Data

1 Mengumpulkan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan

perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia periode

2013. Data yang digunakan untuk return on investment adalah return on

investment yang dilaporkan oleh perusahaan dalam laporan keuangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA, KAS, PIUTANG, DAN

26

perusahaan manufaktur. Data yang digunakan untuk perputaran modal

kerja adalah penjualan dan modal kerja rata-rata. Perputaran kas, data

yang digunakan adalah penjualan dan rata-rata kas. Data yang digunakan

untuk perputaran piutang adalah penjualan dan rata-rata piutang.

Perputaran persediaan, data yang digunakan adalah perputaran persediaan

yang dilaporkan dalam laporan keuangan perusahaan manufaktur.

2 Menghitung Return on Investment, Perputaran Modal Kerja, Kas,

Piutang, dan Persediaan

a) Return on Investment

Return on Investment dapat dirumuskan sebagai berikut,

(Irham, 2011: 137):

b) Perputaran Modal Kerja

Perputaran modal kerja dapat dirumuskan sebagai berikut

(Munawir, 2010: 104):

c) Perputaran Kas

Perputaran kas dapat dirumuskan sebagai berikut (Sunyoto,

2013: 147):

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA, KAS, PIUTANG, DAN

27

d) Perputaran Piutang

Perputaran piutang dapat dirumuskan sebagai berikut

(Munawir, 2010: 104):

e) Perputaran Persediaan

𝐼𝑛𝑣𝑒𝑛𝑡𝑜𝑟𝑦 𝑡𝑢𝑟𝑛𝑜𝑣𝑒𝑟 =𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑃𝑜𝑘𝑜𝑘 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛

𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛Perputaran

persediaan dapat dirumuskan sebagai berikut (Halim,Hanafi,

2005: 82):

3 Uji Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif adalah uji statistik yang berhubungan

dengan pengumpulan dan peringkasan data, serta penyajian hasil

peringkasan tersebut. Data tersebut harus diringkas dengan baik dan

teratur, baik dalam bentuk tabel atau grafik, sebagai dasar untuk

berbagai pengambilan keputusan (Santoso, 2015:173).

4 Mengklasifikasi Data

Klasifikasi data dimaksudkan untuk mengubah data menjadi

kategori. Kegunaan dari kategori yang tepat adalah agar peneliti

mampu melahirkan referensi untuk pengamat, dan hal ini dapat

meningkatkan kemungkinan bahwa aspek-aspek yang relevan dapat

diamati secara lebih terpercaya. Berbagai macam kategori dibuat

dalam setiap penelitian tergantung pada tujuan penelitian serta

kerangka teori yang digunakan oleh peneliti (Bungin, 2011:145).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA, KAS, PIUTANG, DAN

28

a) Return on Investment

Return on Investment digunakan untuk mengukur

efektivitas dari keseluruhan operasi perusahaan. Besarnya ROI

akan berubah apabila ada perubahan profit atau asset turnover,

baik masing-masing atau keduanya. Dengan demikian maka

pimpinan perusahaan dapat menggunakan salah satu atau kedua-

duanya dalam rangka memperbesar ROI. Semakin besar ROI

maka operasi perusahaan semakin efektif. ROI dapat

diklasifikasikan sebagai berikut:

Sangat Rendah : 1

Rendah : 2

Tinggi : 3

Sangat Tinggi : 4

b) Perputaran Modal Kerja

Perputaran modal kerja yang rendah menunjukan bahwa

adanya kelebihan modal kerja yang mungkin disebabkan

rendahnya perputaran persediaan, piutang atau adanya saldo kas

yang terlalu besar. Sehingga semakin tinggi perputaran modal

kerja maka penggunaan modal kerja semakin efektif dan tidak

terjadi penumpukan saldo kas yang terlalu besar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA, KAS, PIUTANG, DAN

29

Maka perputaran modal kerja dapat diklasifikasikan sebagai

berikut:

Sangat Rendah : 1

Rendah : 2

Tinggi : 3

Sangat Tinggi : 4

c) Perputaran Kas

Jumlah kas yang relatif kecil atau tidak adanya

penumpukan saldo kas maka akan diperoleh tingkat perputaran

kas yang tinggi dan keuntungan yang diperoleh menjadi lebih

besar. Maka perputaran kas dapat diklasifikasikan sebagai

berikut:

Sangat Rendah : 1

Rendah : 2

Tinggi : 3

Sangat Tinggi : 4

d) Perputaran Piutang

Piutang yang dimiliki suatu perusahaan mempunyai

hubungan yang erat dengan volume punjualan kredit. Semakin

tinggi ratio perputaran piutang menunjukan modal kerja yang

ditanamkan dalam pihutang rendah, sebaliknya apabila ratio

semakin rendah maka ada over investment dalam piutang,

sehingga memerlukan analisis lebih lanjut. Mungkin karena

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA, KAS, PIUTANG, DAN

30

bagian kredit dan penagihan bekerja secara tidak efektif atau

adanya perubahan kebijakan dalam pemberian kredit. Maka

perputaran piutang dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

Sangat Rendah : 1

Rendah : 2

Tinggi : 3

Sangat Tinggi : 4

e) Perputaran Persediaan

Tingkat perputaran persedian mengukur perusahaan

dalam memutarkan barang dagangannya, dan menunjukkan

hubungannya antara barang yang diperlukan untuk menunjang

atau mengimbangi tingkat penjualan yang ditentukan. Perputaran

ini menunjukkan berapa kali jumlah persediaan barang dagangan

diganti dalam satu tahun (dijual dan diganti). Semakin cepat

perputaran persediaan maka semakin cepat pula barang dagangan

dijual dan diganti dalam satu tahun. Semakin tinggi tingkat

perputaran persediaan tersebut maka jumlah modal kerja yang

dibutuhkan semakin rendah. Untuk dapat mencapai tingkat

perputaran yang tinggi, maka harus diadakan perencanaan dan

pengawasan persediaan secara teratur dan efisien. Semakin cepat

atau tinggi tingkat perputaran akan memperkecil resiko terhadap

kerugian yang disebabkan karena penurunan harga atau karena

perubahan selera konsumen, di samping itu akan menghemat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA, KAS, PIUTANG, DAN

31

ongkos penyimpanan dan pemeliharaan terhadap persediaan

tersebut (Munawir, 2010:119). Maka perputaran persediaan dapat

diklasivikasikan sebagai berikut:

Sangat Rendah : 1

Rendah : 2

Tinggi : 3

Sangat Tinggi : 4

5. Analisis Tabulasi Silang (Crosstabs)

Analisis tabulasi silang atau Crosstabs pada SPSS 22 digunakan

untuk menggambarkan data dalam bentuk kolom dan baris. Crosstabs

juga berguna untuk menampilkan tabulasi silang yang menunjukkan

suatu distribusi bersama, deskripsi statistik bivariat dan pengujian dua

variabel atau lebih, terutama sekali variabel dalam bentuk kategori.

Aplikasi Crosstabs ini akan melihat kecenderungan apakah terdapat

hubungan antara variabel independen terhadap variabel dependen. Pada

penelitian ini menggunakan data ordinal.

6. Menarik Kesimpulan

Kesimpulan dapat diperoleh dari analisis tabel tabulasi silang

(crosstabs) dan melihat nilai spearman’s rho. Spearman dapat digunakan

untuk pengukuran korelasi pada statistik non-parametrik (data ordinal)

(Santoso, 2015: 333).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA, KAS, PIUTANG, DAN

32

Arti angka korelasi (Santoso, 2015: 333):

1) Berkenaan dengan besaran angka. Angka korelasi untuk Spearman

ataupun Kendall berkisar 0 (tidak ada korelasi sama sekali) dan 1

(korelasi sempurna). Sebagai pedoman sederhana, angka korelasi

diatas 0,5 menunjukan korelasi yang cukup kuat, sedangkan dibawah

0,5 korelasi lemah.

2) Tanda korelasi juga berpengaruh pada penafsiran hasil. Tanda –

(Negatif) pada output menunjukan adanya arah berhubungan yang

berlawanan, sedangkan + (Positif) menunjukan arah hubungan yang

sama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA, KAS, PIUTANG, DAN

33

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Bursa Efek Indonesia

Pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia merdeka, tepatnya

zaman kolonial Belanda pada tahun 1912 di Batavia (Jakarta). Bursa Efek

Jakarta awal mulanya disebut Call-Efek. Sistem perdagangan dengan cara

lelang, dimana tiap efek berturut-turut diserukan pemimpin “Call”, kemudian

para pialang masing-masing mengajukan permintaan beli atau penawaran jual

sampai ditemukan kecocokan harga, maka transaksi terjadi. Bursa Efek

Jakarta sempat ditutup karena terjadi perang dunia pertama, dan dibuka

kembali pada tahun 1925. Selain di Batavia, pemerintah kolonial juga

membuka cabang di Surabaya dan Semarang. Namun kegiatan Bursa Efek

kembali terhenti karena terjadi perang dunia kedua.

Setelah Indonesia merdeka, pasar modal di Indonesia mulai aktif

kembali pada saat pemerintahan Republik Indonesia mengeluarkan obligasi

pemerintah dan mendirikan Bursa Efek di Jakarta, yaitu pada tanggal 31 Juni

1952. Diperdagangkannya saham dan obligasi yang diterbitkan oleh

perusahaan-perusahaan Belanda di nasionalisasikan pada tahun 1958.

Walaupun pasar yang terdahulu belum mati karena sampai tahun 1975 masih

ditemukan kurs bursa efek yang dikelola oleh Bank Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA, KAS, PIUTANG, DAN

34

Bursa Efek Jakarta diaktifkan kembali pada tanggal 10 Agustus 1977

sebagai hasil dari Keputusan Presiden Nomor 52 tahun 1976. Keputusan

tersebut menetapkan pendirian Badan Pembina Pasar Modal, pembentukan

Badan Pelaksana Pasar Modal (BAPEPAM) dan PT. Danareksa. Bursa efek

terdahulu bersifat demand-following, setelah tahun 1977 bersifat supplay-

leading, yang artinya bursa dibuka saat pengertian mengenai bursa pada

masyarakat sangat minim sehingga BAPEPAM harus berperan aktif dalam

memperkenalkan bursa. Tahun 1977-1988 disebut operiode tidur panjang

karena hanya 24 perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Jakarta.

Setelah dilakukan paket-paket deregulasi, akhirnya Bursa Efek

Jakarta mengalami kemajuan pesat. Perusahaan-perusahaanpun akhirnya

melihat bursa sebagai wahana yang menarik untuk mencari modal, sehingga

sampai akhir tahun 1997 terdapat 283 perusahaan yang tercatat di Bursa Efek

Jakarta.

Adanya peningkatan kegiatan transaksi dirasakan sudah melebihi

kapasitas manual, Bursa Efek Jakarta memutuskan untuk mengotomatisasi

kegiatan transaksi di bursa. System yang diterapkan di Bursa Efek Jakarta

diberi nama Jakarta Automated Trade System (JATS) yang mulai beroperasi

tanggal 22 Mei 1995. System baru ini dapat memfasilitasi perdagangan

saham dengan frekuensi yang lebih besar dan menjamin kegiatan pasar yang

adil dan transparan di banding system perdagangan manual. Pada tangal 19

September 1996 di Bursa Efek Surabaya juga diterapkan system otomatis,

yang disebut Surabaya Market Information and Automated Remote Trading

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA, KAS, PIUTANG, DAN

35

(S-MART). Sistem S-MART ini diintegrasikan dengan JATS dan sistem

KDEI (Kliring Deposit Efek Indonesia) untuk penyelesaian transaksi. Pada

bulan Juli 2000, Bursa Efek Jakarta merupakan perdagangan tanpa warkat

(Scripless Trading) yang bertujuan untuk meningkatkan likuiditas pasar dan

menghindari peristiwa saham hilang dan pemalsuan saham, serta untuk

mempercepat roses penyelesaian transaksi. Tahun 2001, Bursa Efek Jakarta

menerapkan perdagangan jarak jauh (Remote Trading), sebagai upaya untuk

meningkatkan akese pasar, efisiensi pasar, kecepatan dan frekuensi

perdagangan. Tahun 2007, dengan persetujuan para pemegang saham kedua

bursa, terjadi penggabungan Bursa Efek Surabaya ke Bursa Efek Jakarta dan

berubah nama menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI).

B. Definisi Perusahaan Manufaktur

Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang menjalankan proses

pembuatan produk melalui tiga tahap yaitu input-proses-output yang

akhirnya menghasilkan suatu produk.

Manufaktur adalah suatu cabang industry yang mengaplikasikan

peralatan dan suatu medium proses untuk transformasi bahan mentah menjadi

barang jadi untuk dijual. Upaya ini melibatkan semua proses antara yang

dibutuhkan untuk produksi dan integrasi komponen-komponen suatu produk.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA, KAS, PIUTANG, DAN

36

C. Gambaran Umum Aktivitas Industri Manufaktur

Industri manufaktur dalam mengolah sumber daya menjadi barang

jadi melalui suatu proses pabrikasi. Aktivitas perusahaan yang tergolong

industri manufaktur:

1. Memperoleh atau menyimpan input atau bahan baku

2. Pengolahan bahan baku menjadi bahan jadi

3. Menyimpan atau memasarkan barang jadi

Aktivitas industri manufaktur terdiri dari berbagai jenis usaha, antara lain:

1. Industri Dasar dan Kimia:

a. Semen

b. Keramik, Porselen, dan Kaca

c. Logam dan Sejenisnya

d. Kimia

e. Plastik dan Kemasan

f. Pakan Ternak

g. Kayu dan Pengolahannya

h. Pulp dan Kertas

2. Aneka Industri:

a. Mesin dan Alat Berat

b. Otomotif dan Komponen

c. Tekstil dan Garment

d. Alas Kaki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA, KAS, PIUTANG, DAN

37

e. Kabel

f. Elektronika

3. Industri Barang Konsumsi:

a. Makanan dan Minuman

b. Rokok

c. Farmasi

d. Kosmetik dan Barang Keperluan Rumah Tangga

e. Peralatan Rumah Tangga

D. Daftar Perusahaan Manufaktur yang digunakan untuk sampel

penelitian

Tabel 4.1Daftar Perusahaan Sampel

No. Kode Nama Perusahaan Sektor

1 ADES PT. Akasha Wira International Tbk Food and Beverages

2 ADMG PT. Polychem Indonesia Tbk Chemical and Allied Products

3 AISA PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk Food and Beverages

4 AKPI PT. Argha Karya Prima Industry Tbk Plastics and Glass Products

5 ALDO PT. Alkindo Naratama Tbk Paper and Allied Products

6 ALMI PT. Alumindo Light Metal Industry

Tbk Metal and Allied Products

7 AMFG PT. Asahimas Flat Glass Tbk Plastics and Glass Products

8 APLI PT. Asiaplast Industries Tbk Plastics and Glass Products

9 ARGO PT. Argo Pantes Tbk Textile Mill Products

10 ARNA PT. Arwana Citramulia Tbk Stone, Clay, Glass and Concrete

Products

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA, KAS, PIUTANG, DAN

38

Tabel 4.1 Daftar perusahaan sampel (lanjutan)

No. Kode Nama Perusahaan Sektor

11 ASII PT. Astra International Tbk Automotive and Allied Products

12 AUTO PT. Astra Otoparts Tbk Automotive and Allied Products

13 BATA PT. Sepatu Bata Tbk Apparel and Other Textil Products

14 BRAM PT. Indo Kordsa Tbk Automotive and Allied Products

15 BTON PT. Betonjaya Manunggal Tbk Metal and Allied Products

16 BUDI PT. Budi Acid Jaya Tbk Chemical and Allied Products

17 CEKA PT. Cahaya Kalbar Tbk Food and Beverages

18 CTBN PT. Citra Tubindo Tbk Metal and Allied Products

19 DLTA PT. Delta Djakarta Tbk Food and Beverages

20 DPNS PT. Duta Pertiwi Nusantara Tbk Adhesive

21 EKAD PT. Ekadharma International Tbk Adhesive

22 GDST PT. Gunawan Dianjaya Steel Tbk. Metal and Allied Products

23 GGRM PT. Gudang Garam Tbk Tobacco Manufacturers

24 GJTL PT. Gajah Tunggal Tbk Automotive and Allied Products

25 HMSP PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk Tobacco Manufacturers

26 ICBP PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Food and Beverages

27 IKBI PT. Sumi Indo Kabel Tbk Cables

28 IMAS PT. Indomobil Sukses International Tbk Automotive and Allied Products

29 INAI PT. Indal Aluminium Industry Tbk Metal and Allied Products

30 INCI PT. Intanwijaya Internasional Tbk Adhesive

31 INDF PT. Indofood Sukses Makmur Tbk Food and Beverages

32 INDR PT. Indorama Synthetics Tbk Apparel and Other Textil Products

33 INDS PT. Indospring Tbk Automotive and Allied Products

34 INKP PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk Paper and Allied Products

35 INTP PT. Indocement Tunggal Prakasa Tbk Cement

36 JPRS PT. Jaya Pari Steel Tbk Metal and Allied Products

37 KAEF PT. Kimia Farma Tbk Pharmaceuticals

38 KBLI PT. KMI Wire and Cable Tbk Cables

39 KIAS PT. Keramika Indonesia Assosiasi Tbk Stone, Clay, Glass and Concrete

Products

40 KICI PT. Kedaung Indah Can Tbk Fabricated Metal Products

41 KLBF PT. Kalbe Farma Tbk Pharmaceuticals

42 LION PT. Lion Metal Works Tbk Metal and Allied Products

43 LMSH PT. Lionmesh Prima Tbk Metal and Allied Products

44 LPIN PT. Multi Prima Sejahtera Tbk Automotive and Allied Products

45 MASA PT. Multistrada Arah Sarana Tbk Automotive and Allied Products

46 MBTO PT. Martina Berto Tbk Consumer Goods

47 MERK PT. MERCK Tbk Pharmaceuticals

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA, KAS, PIUTANG, DAN

39

Tabel 4.1 Daftar perusahaan sampel (lanjutan)

No. Kode Nama Perusahaan Sektor

48 MYOR PT. Mayora Indah Tbk Food and Beverages

49 NIKL PT. Pelat Timah Nusantara Tbk Metal and Allied Products

50 NIPS PT. Nipress Tbk Automotive and Allied Products

51 PBRX PT. Pan Brothers Tbk Apparel and Other Textil

Products

52 PICO PT. Pelangi Indah Canindo Tbk Metal and Allied Products

53 PRAS PT. Prima Alloy Steel Universal Tbk Automotive and Allied Products

54 PSDN PT. Prasidha Aneka Niaga Tbk Food and Beverages

55 PTSN PT. Sat Nusapersada Tbk Electronics and Office

Equipment

56 PYFA PT. Pyridam Farma Tbk Pharmaceuticals

57 RICY PT. Ricky Putra Globalindo Tbk Apparel and Other Textil

Products

58 ROTI PT. Nippon Indosari Corporindo Tbk Food and Beverages

59 SCCO PT. Supreme Cable Manufacturing &

Commerce Tbk Cables

60 SKBM PT. Sekar Bumi Tbk Food and Beverages

61 SMGR PT. Semen Gresik (Persero) Tbk Cement

62 SMSM PT. Selamat Sempurna Tbk Automotive and Allied Products

63 SRSN PT. Indo Acidatama Tbk Apparel and Other Textil

Products

64 STTP PT. Siantar Top Tbk Food and Beverages

65 TCID PT. Mandom Indonesia Tbk Consumer Goods

66 TKIM PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk Paper and Allied Products

67 TOTO PT. Surya Toto Indonesia Tbk Stone, Clay, Glass and Concrete

Products

68 TPIA PT. Tri Polyta Indonesia Tbk Chemical and Allied Products

69 TRIS PT. Trisula International Tbk Textile Mill Products

70 TRST PT. Trias Sentosa Tbk Plastics and Glass Products

71 TSPC PT. Tempo Scan Pacific Tbk Pharmaceuticals

72 ULTJ PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading

Comp Food and Beverages

73 UNIC PT. Unggul Indah Cahaya, Tbk Chemical and Allied Products

74 VOKS PT. Voksel Electric Tbk Cables

75 WIIM PT. Wismilak Inti Makmur Tbk Tobacco Manufacturers

76 YPAS PT. Yanaprima Hastapersada Tbk Plastics and Glass Products

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA, KAS, PIUTANG, DAN

40

BAB V

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

1. Data Penelitian

Pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling.

Teknik purposive sampling berdasarkan pada kriteria atau ciri-ciri

tertentu. Kriteria-kriteria yang digunakan dalam pengambilan sampel

penelitian ini antara lain:

1. Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013.

2. Perusahaan mengeluarkan laporan keuangan dengan dasar kalender

berakhir 31 Desember 2013.

3. Perusahaan menghasilkan laba selama tahun 2013 dan

mempublikasikan informasi mengenai aktiva lancar, kewajiban

lancar, kas, piutang, persediaan, penjualan, harga pokok penjualan,

laba bersih setelah pajak, total aktiva dalam laporan keuangannya.

Berdasarkan kriteria tersebut maka diperoleh 76 perusahaan

manufaktur.

2. Penghitungan data

a. Return On Investment

Hasil perhitungan Return On Investment dapat dilihat pada

tabel dibawah :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA, KAS, PIUTANG, DAN

41

Tabel 5.1 Perhitungan Return on Investment perusahaan manufaktur

tahun 2013

No. Kode Nama Perusahaan Return on

Investment (%)

1 ADES PT. Akasha Wira International Tbk 12,62

2 ADMG PT. Polychem Indonesia Tbk 0,19

3 AISA PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk 6,18

4 AKPI PT. Argha Karya Prima Industry Tbk 1,66

5 ALDO PT. Alkindo Naratama Tbk 4,5

6 ALMI PT. Alumindo Light Metal Industry Tbk 0,95

7 AMFG PT. Asahimas Flat Glass Tbk 9,56

8 APLI PT. Asiaplast Industries Tbk 0,62

9 ARGO PT. Argo Pantes Tbk 3,49

10 ARNA PT. Arwana Citramulia Tbk 20,71

11 ASII PT. Astra International Tbk 9,07

12 AUTO PT. Astra Otoparts Tbk 8,39

13 BATA PT. Sepatu Bata Tbk 6,52

14 BRAM PT. Indo Kordsa Tbk 2,02

15 BTON PT. Betonjaya Manunggal Tbk 14,69

16 BUDI PT. Budi Acid Jaya Tbk 0,45

17 CEKA PT. Cahaya Kalbar Tbk 6,08

18 CTBN PT. Citra Tubindo Tbk 13,96

19 DLTA PT. Delta Djakarta Tbk 30,5

20 DPNS PT. Duta Pertiwi Nusantara Tbk 22,58

21 EKAD PT. Ekadharma International Tbk 11,31

22 GDST PT. Gunawan Dianjaya Steel Tbk. 7,68

23 GGRM PT. Gudang Garam Tbk 8,53

24 GJTL PT. Gajah Tunggal Tbk 0,78

25 HMSP PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk 39,48

26 ICBP PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk 10,46

27 IKBI PT. Sumi Indo Kabel Tbk 2,28

28 IMAS PT. Indomobil Sukses International Tbk 2,39

29 INAI PT. Indal Aluminium Industry Tbk 0,66

30 INCI PT. Intanwijaya Internasional Tbk 7,59

31 INDF PT. Indofood Sukses Makmur Tbk 3,21

32 INDR PT. Indorama Synthetics Tbk 0,16

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA, KAS, PIUTANG, DAN

42

Tabel 5.1 Perhitungan Return on Investment perusahaan manufaktur

tahun 2013 (lanjutan)

No. Kode Nama Perusahaan Return on Investment

(%)

33 INDS PT. Indospring Tbk 6,66

34 INKP PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk 3,26

35 INTP PT. Indocement Tunggal Prakasa Tbk 18,83

36 JPRS PT. Jaya Pari Steel Tbk 4

37 KAEF PT. Kimia Farma Tbk 8,68

38 KBLI PT. KMI Wire and Cable Tbk 5,65

39 KIAS PT. Keramika Indonesia Assosiasi Tbk 3,09

40 KICI PT. Kedaung Indah Can Tbk 7,55

41 KLBF PT. Kalbe Farma Tbk 16,96

42 LION PT. Lion Metal Works Tbk 12,99

43 LMSH PT. Lionmesh Prima Tbk 10,15

44 LPIN PT. Multi Prima Sejahtera Tbk 4,36

45 MASA PT. Multistrada Arah Sarana Tbk 0,58

46 MBTO PT. Martina Berto Tbk 2,64

47 MERK PT. MERCK Tbk 25,17

48 MYOR PT. Mayora Indah Tbk 10,73

49 NIKL PT. Pelat Timah Nusantara Tbk 0,22

50 NIPS PT. Nipress Tbk 4,24

51 PBRX PT. Pan Brothers Tbk 4,51

52 PICO PT. Pelangi Indah Canindo Tbk 2,56

53 PRAS PT. Prima Alloy Steel Universal Tbk 1,66

54 PSDN PT. Prasidha Aneka Niaga Tbk 1,16

55 PTSN PT. Sat Nusapersada Tbk 1,81

56 PYFA PT. Pyridam Farma Tbk 3,54

57 RICY PT. Ricky Putra Globalindo Tbk 0,66

58 ROTI PT. Nippon Indosari Corporindo Tbk 8,67

59 SCCO PT. Supreme Cable Manufacturing &

Commerce Tbk 5,94

60 SKBM PT. Sekar Bumi Tbk 11,8

61 SMGR PT. Semen Gresik (Persero) Tbk 17,44

62 SMSM PT. Selamat Sempurna Tbk 18,1

63 SRSN PT. Indo Acidatama Tbk 3,8

64 STTP PT. Siantar Top Tbk 7,79

65 TCID PT. Mandom Indonesia Tbk 10,92

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA, KAS, PIUTANG, DAN

43

Tabel 5.1 Perhitungan Return on Investment perusahaan manufaktur

tahun 2013 (lanjutan)

No. Kode Nama Perusahaan Return on Investment

(%)

66 TKIM PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk 1,04

67 TOTO PT. Surya Toto Indonesia Tbk 13,55

68 TPIA PT. Tri Polyta Indonesia Tbk 0,51

69 TRIS PT. Trisula International Tbk 7,17

70 TRST PT. Trias Sentosa Tbk 1,01

71 TSPC PT. Tempo Scan Pacific Tbk 11,73

72 ULTJ PT. Ultrajaya Milk Industry &

Trading Comp 11,57

73 UNIC PT. Unggul Indah Cahaya, Tbk 3,18

74 VOKS PT. Voksel Electric Tbk 2

75 WIIM PT. Wismilak Inti Makmur Tbk 10,75

76 YPAS PT. Yanaprima Hastapersada Tbk 1,01

b. Perputaran Modal Kerja

Hasil perhitungan Perputaran Modal Kerja dapat dilihat pada

tabel dibawah :

Tabel 5.2 Perhitungan Perputaran Modal Kerja perusahaan

manufaktur tahun 2013

No. Kode Nama Perusahaan Perputaran

Modal Kerja

1 ADES PT. Akasha Wira International Tbk 5,56

2 ADMG PT. Polychem Indonesia Tbk 3,89

3 AISA PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk 5,90

4 AKPI PT. Argha Karya Prima Industry Tbk 6,97

5 ALDO PT. Alkindo Naratama Tbk 10,53

6 ALMI PT. Alumindo Light Metal Industry Tbk 15,18

7 AMFG PT. Asahimas Flat Glass Tbk 2,35

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA, KAS, PIUTANG, DAN

44

Tabel 5.2 Perhitungan Perputaran Modal Kerja perusahaan

manufaktur tahun 2013 (lanjutan)

No. Kode Nama Perusahaan Perputaran

Modal Kerja

8 APLI PT. Asiaplast Industries Tbk 5,60

9 ARGO PT. Argo Pantes Tbk 6,49

10 ARNA PT. Arwana Citramulia Tbk 20,33

11 ASII PT. Astra International Tbk 9,99

12 AUTO PT. Astra Otoparts Tbk 7,58

13 BATA PT. Sepatu Bata Tbk 3,95

14 BRAM PT. Indo Kordsa Tbk 5,88

15 BTON PT. Betonjaya Manunggal Tbk 1,42

16 BUDI PT. Budi Acid Jaya Tbk 31,91

17 CEKA PT. Cahaya Kalbar Tbk 14,77

18 CTBN PT. Citra Tubindo Tbk 3,12

19 DLTA PT. Delta Djakarta Tbk 1,58

20 DPNS PT. Duta Pertiwi Nusantara Tbk 1,07

21 EKAD PT. Ekadharma International Tbk 4,67

22 GDST PT. Gunawan Dianjaya Steel Tbk. 2,70

23 GGRM PT. Gudang Garam Tbk 3,62

24 GJTL PT. Gajah Tunggal Tbk 4,08

25 HMSP PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk 8,18

26 ICBP PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk 3,89

27 IKBI PT. Sumi Indo Kabel Tbk 2,71

28 IMAS PT. Indomobil Sukses International Tbk 14,33

29 INAI PT. Indal Aluminium Industry Tbk 4,04

30 INCI PT. Intanwijaya Internasional Tbk 1,00

31 INDF PT. Indofood Sukses Makmur Tbk 4,37

32 INDR PT. Indorama Synthetics Tbk 26,03

33 INDS PT. Indospring Tbk 2,60

34 INKP PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk 4,80

35 INTP PT. Indocement Tunggal Prakasa Tbk 1,42

36 JPRS PT. Jaya Pari Steel Tbk 0,85

37 KAEF PT. Kimia Farma Tbk 4,28

38 KBLI PT. KMI Wire and Cable Tbk 4,84

39 KIAS PT. Keramika Indonesia Assosiasi Tbk 1,74

40 KICI PT. Kedaung Indah Can Tbk 1,90

41 KLBF PT. Kalbe Farma Tbk 3,40

42 LION PT. Lion Metal Works Tbk 0,93

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA, KAS, PIUTANG, DAN

45

Tabel 5.2 Perhitungan Perputaran Modal Kerja perusahaan

manufaktur tahun 2013 (lanjutan)

No. Kode Nama Perusahaan Perputaran

Modal Kerja

43 LMSH PT. Lionmesh Prima Tbk 3,11

44 LPIN PT. Multi Prima Sejahtera Tbk 1,16

45 MASA PT. Multistrada Arah Sarana Tbk 6,79

46 MBTO PT. Martina Berto Tbk 1,80

47 MERK PT. MERCK Tbk 3,04

48 MYOR PT. Mayora Indah Tbk 4,89

49 NIKL PT. Pelat Timah Nusantara Tbk 13,83

50 NIPS PT. Nipress Tbk 32,73

51 PBRX PT. Pan Brothers Tbk 4,80

52 PICO PT. Pelangi Indah Canindo Tbk 7,15

53 PRAS PT. Prima Alloy Steel Universal Tbk 21,11

54 PSDN PT. Prasidha Aneka Niaga Tbk 8,61

55 PTSN PT. Sat Nusapersada Tbk 15,49

56 PYFA PT. Pyridam Farma Tbk 5,80

57 RICY PT. Ricky Putra Globalindo Tbk 2,82

58 ROTI PT. Nippon Indosari Corporindo Tbk 44,25

59 SCCO PT. Supreme Cable Manufacturing &

Commerce Tbk 9,50

60 SKBM PT. Sekar Bumi Tbk 25,90

61 SMGR PT. Semen Gresik (Persero) Tbk 6,06

62 SMSM PT. Selamat Sempurna Tbk 4,40

63 SRSN PT. Indo Acidatama Tbk 1,96

64 STTP PT. Siantar Top Tbk 39,08

65 TCID PT. Mandom Indonesia Tbk 3,40

66 TKIM PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk 1,96

67 TOTO PT. Surya Toto Indonesia Tbk 3,08

68 TPIA PT. Tri Polyta Indonesia Tbk 13,83

69 TRIS PT. Trisula International Tbk 3,65

70 TRST PT. Trias Sentosa Tbk 0,00

71 TSPC PT. Tempo Scan Pacific Tbk 2,78

72 ULTJ PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Comp 4,51

73 UNIC PT. Unggul Indah Cahaya, Tbk 0,00

74 VOKS PT. Voksel Electric Tbk 9,35

75 WIIM PT. Wismilak Inti Makmur Tbk 2,82

76 YPAS PT. Yanaprima Hastapersada Tbk 8,34

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA, KAS, PIUTANG, DAN

46

c. Perputaran Kas

Hasil perhitungan Perputaran Kas dapat dilihat pada tabel

dibawah :

Tabel 5.3 Perhitungan Perputaran Kas perusahaan manufaktur

tahun 2013

No. Kode Nama Perusahaan Perputaran

Kas

1 ADES PT. Akasha Wira International Tbk 16,10

2 ADMG PT. Polychem Indonesia Tbk 22,62

3 AISA PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk 19,37

4 AKPI PT. Argha Karya Prima Industry Tbk 24,08

5 ALDO PT. Alkindo Naratama Tbk 63,46

6 ALMI PT. Alumindo Light Metal Industry Tbk 76,02

7 AMFG PT. Asahimas Flat Glass Tbk 4,26

8 APLI PT. Asiaplast Industries Tbk 12,02

9 ARGO PT. Argo Pantes Tbk 42,87

10 ARNA PT. Arwana Citramulia Tbk 36,73

11 ASII PT. Astra International Tbk 13,16

12 AUTO PT. Astra Otoparts Tbk 10,08

13 BATA PT. Sepatu Bata Tbk 141,76

14 BRAM PT. Indo Kordsa Tbk 73,94

15 BTON PT. Betonjaya Manunggal Tbk 1,95

16 BUDI PT. Budi Acid Jaya Tbk 33,77

17 CEKA PT. Cahaya Kalbar Tbk 112,12

18 CTBN PT. Citra Tubindo Tbk 9,47

19 DLTA PT. Delta Djakarta Tbk 2,39

20 DPNS PT. Duta Pertiwi Nusantara Tbk 2,35

21 EKAD PT. Ekadharma International Tbk 51,47

22 GDST PT. Gunawan Dianjaya Steel Tbk. 5,04

23 GGRM PT. Gudang Garam Tbk 63,47

24 GJTL PT. Gajah Tunggal Tbk 8,51

25 HMSP PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk 141,23

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA, KAS, PIUTANG, DAN

47

Tabel 5.3 Perhitungan Perputaran Kas perusahaan manufaktur

tahun 2013 (lanjutan)

No. Kode Nama Perusahaan Perputaran

Kas

26 ICBP PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk 4,67

27 IKBI PT. Sumi Indo Kabel Tbk 7,45

28 IMAS PT. Indomobil Sukses International Tbk 17,81

29 INAI PT. Indal Aluminium Industry Tbk 60,26

30 INCI PT. Intanwijaya Internasional Tbk 1,41

31 INDF PT. Indofood Sukses Makmur Tbk 4,32

32 INDR PT. Indorama Synthetics Tbk 47,30

33 INDS PT. Indospring Tbk 8,78

34 INKP PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk 28,34

35 INTP PT. Indocement Tunggal Prakasa Tbk 1,62

36 JPRS PT. Jaya Pari Steel Tbk 4,52

37 KAEF PT. Kimia Farma Tbk 12,24

38 KBLI PT. KMI Wire and Cable Tbk 39,92

39 KIAS PT. Keramika Indonesia Assosiasi Tbk 4,10

40 KICI PT. Kedaung Indah Can Tbk 20,84

41 KLBF PT. Kalbe Farma Tbk 10,05

42 LION PT. Lion Metal Works Tbk 1,64

43 LMSH PT. Lionmesh Prima Tbk 6,79

44 LPIN PT. Multi Prima Sejahtera Tbk 1,53

45 MASA PT. Multistrada Arah Sarana Tbk 9,17

46 MBTO PT. Martina Berto Tbk 7,68

47 MERK PT. MERCK Tbk 2,32

48 MYOR PT. Mayora Indah Tbk 17,70

49 NIKL PT. Pelat Timah Nusantara Tbk 23,31

50 NIPS PT. Nipress Tbk 119,85

51 PBRX PT. Pan Brothers Tbk 13,04

52 PICO PT. Pelangi Indah Canindo Tbk 48,65

53 PRAS PT. Prima Alloy Steel Universal Tbk 31,68

54 PSDN PT. Prasidha Aneka Niaga Tbk 14,75

55 PTSN PT. Sat Nusapersada Tbk 47,49

56 PYFA PT. Pyridam Farma Tbk 29,83

57 RICY PT. Ricky Putra Globalindo Tbk 16,86

58 ROTI PT. Nippon Indosari Corporindo Tbk 21,66

59 SCCO PT. Supreme Cable Manufacturing &

Commerce Tbk 13,52

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA, KAS, PIUTANG, DAN

48

Tabel 5.3 Perhitungan Perputaran Kas perusahaan manufaktur

tahun 2013 (lanjutan)

No

. Kode Nama Perusahaan

Perputaran

Kas

60 SKBM PT. Sekar Bumi Tbk 20,11

61 SMGR PT. Semen Gresik (Persero) Tbk 6,91

62 SMSM PT. Selamat Sempurna Tbk 31,06

63 SRSN PT. Indo Acidatama Tbk 28,69

64 STTP PT. Siantar Top Tbk 165,72

65 TCID PT. Mandom Indonesia Tbk 19,43

66 TKIM PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk 9,21

67 TOTO PT. Surya Toto Indonesia Tbk 7,56

68 TPIA PT. Tri Polyta Indonesia Tbk 14,75

69 TRIS PT. Trisula International Tbk 11,33

70 TRST PT. Trias Sentosa Tbk 44,63

71 TSPC PT. Tempo Scan Pacific Tbk 3,98

72 ULTJ PT. Ultrajaya Milk Industry &

Trading Comp 6,03

73 UNIC PT. Unggul Indah Cahaya, Tbk 36,91

74 VOKS PT. Voksel Electric Tbk 19,69

75 WIIM PT. Wismilak Inti Makmur Tbk 5,96

76 YPAS PT. Yanaprima Hastapersada Tbk 90,99

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA, KAS, PIUTANG, DAN

49

d. Perputaran Piutang

Hasil perhitungan Perputaran Piutang dapat dilihat pada tabel

dibawah :

Tabel 5.4 Perhitungan Perputaran Piutang perusahaan

manufaktur tahun 2013

No. Kode Nama Perusahaan Perputaran

Piutang

1 ADES PT. Akasha Wira International Tbk 6,66

2 ADMG PT. Polychem Indonesia Tbk 9,84

3 AISA PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk 5,54

4 AKPI PT. Argha Karya Prima Industry Tbk 4,66

5 ALDO PT. Alkindo Naratama Tbk 4,60

6 ALMI PT. Alumindo Light Metal Industry Tbk 12,47

7 AMFG PT. Asahimas Flat Glass Tbk 9,05

8 APLI PT. Asiaplast Industries Tbk 5,01

9 ARGO PT. Argo Pantes Tbk 15,81

10 ARNA PT. Arwana Citramulia Tbk 5,39

11 ASII PT. Astra International Tbk 3,96

12 AUTO PT. Astra Otoparts Tbk 7,54

13 BATA PT. Sepatu Bata Tbk 23,42

14 BRAM PT. Indo Kordsa Tbk 6,61

15 BTON PT. Betonjaya Manunggal Tbk 9,01

16 BUDI PT. Budi Acid Jaya Tbk 4,39

17 CEKA PT. Cahaya Kalbar Tbk 11,21

18 CTBN PT. Citra Tubindo Tbk 1,91

19 DLTA PT. Delta Djakarta Tbk 5,46

20 DPNS PT. Duta Pertiwi Nusantara Tbk 7,82

21 EKAD PT. Ekadharma International Tbk 7,45

22 GDST PT. Gunawan Dianjaya Steel Tbk. 8,73

23 GGRM PT. Gudang Garam Tbk 30,98

24 GJTL PT. Gajah Tunggal Tbk 5,48

25 HMSP PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk 53,17

26 ICBP PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk 19,67

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA, KAS, PIUTANG, DAN

50

Tabel 5.4 Perhitungan Perputaran Piutang perusahaan

manufaktur 2013 (lanjutan)

No. Kode Nama Perusahaan Perputaran

Piutang

27 IKBI PT. Sumi Indo Kabel Tbk 4,89

28 IMAS

PT. Indomobil Sukses International

Tbk 4,11

29 INAI PT. Indal Aluminium Industry Tbk 4,64

30 INCI PT. Intanwijaya Internasional Tbk 3,72

31 INDF PT. Indofood Sukses Makmur Tbk 11,13

32 INDR PT. Indorama Synthetics Tbk 8,89

33 INDS PT. Indospring Tbk 6,20

34 INKP PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk 11,60

35 INTP PT. Indocement Tunggal Prakasa Tbk 7,52

36 JPRS PT. Jaya Pari Steel Tbk 1,48

37 KAEF PT. Kimia Farma Tbk 8,54

38 KBLI PT. KMI Wire and Cable Tbk 6,24

39 KIAS PT. Keramika Indonesia Assosiasi Tbk 3,65

40 KICI PT. Kedaung Indah Can Tbk 8,61

41 KLBF PT. Kalbe Farma Tbk 7,60

42 LION PT. Lion Metal Works Tbk 5,25

43 LMSH PT. Lionmesh Prima Tbk 9,75

44 LPIN PT. Multi Prima Sejahtera Tbk 4,54

45 MASA PT. Multistrada Arah Sarana Tbk 11,09

46 MBTO PT. Martina Berto Tbk 2,26

47 MERK PT. MERCK Tbk 11,57

48 MYOR PT. Mayora Indah Tbk 4,94

49 NIKL PT. Pelat Timah Nusantara Tbk 5,46

50 NIPS PT. Nipress Tbk 4,39

51 PBRX PT. Pan Brothers Tbk 7,12

52 PICO PT. Pelangi Indah Canindo Tbk 4,77

53 PRAS PT. Prima Alloy Steel Universal Tbk 4,09

54 PSDN PT. Prasidha Aneka Niaga Tbk 18,72

55 PTSN PT. Sat Nusapersada Tbk 10,15

56 PYFA PT. Pyridam Farma Tbk 6,33

57 RICY PT. Ricky Putra Globalindo Tbk 3,99

58 ROTI PT. Nippon Indosari Corporindo Tbk 9,42

59 SCCO PT. Supreme Cable Manufacturing &

Commerce Tbk 4,94

60 SKBM PT. Sekar Bumi Tbk 12,92

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA, KAS, PIUTANG, DAN

51

Tabel 5.4 Perhitungan Perputaran Piutang perusahaan

manufaktur 2013 (lanjutan)

No. Kode Nama Perusahaan Perputaran

Piutang

61 SMGR PT. Semen Gresik (Persero) Tbk 9,01

62 SMSM PT. Selamat Sempurna Tbk 4,79

63 SRSN PT. Indo Acidatama Tbk 5,27

64 STTP PT. Siantar Top Tbk 7,77

65 TCID PT. Mandom Indonesia Tbk 6,99

66 TKIM PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk 9,62

67 TOTO PT. Surya Toto Indonesia Tbk 3,89

68 TPIA PT. Tri Polyta Indonesia Tbk 16,01

69 TRIS PT. Trisula International Tbk 6,59

70 TRST PT. Trias Sentosa Tbk 4,99

71 TSPC PT. Tempo Scan Pacific Tbk 8,02

72 ULTJ

PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading

Comp 10,02

73 UNIC PT. Unggul Indah Cahaya, Tbk 7,27

74 VOKS PT. Voksel Electric Tbk 2,64

75 WIIM PT. Wismilak Inti Makmur Tbk 31,81

76 YPAS PT. Yanaprima Hastapersada Tbk 6,78

e. Perputaran Persediaan

Hasil perhitungan Perputaran Persediaan dapat dilihat pada

tabel dibawah :

Tabel 5.5 Perhitungan Perputaran Persediaan perusahaan

manufaktur tahun 2013

No. Kode Nama Perusahaan Perputaran

Persediaan

1 ADES PT. Akasha Wira International Tbk 2,61

2 ADMG PT. Polychem Indonesia Tbk 4,44

3 AISA PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk 3,07

4 AKPI PT. Argha Karya Prima Industry Tbk 4,99

5 ALDO PT. Alkindo Naratama Tbk 5,27

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA, KAS, PIUTANG, DAN

52

Tabel 5.5 Perhitungan Perputaran Persediaan perusahaan

manufaktur 2013 (lanjutan)

No. Kode Nama Perusahaan Perputaran

Persediaan

6 ALMI PT. Alumindo Light Metal Industry Tbk 25,59

7 AMFG PT. Asahimas Flat Glass Tbk 3,61

8 APLI PT. Asiaplast Industries Tbk 1,25

9 ARGO PT. Argo Pantes Tbk 3,14

10 ARNA PT. Arwana Citramulia Tbk 3,22

11 ASII PT. Astra International Tbk 10,99

12 AUTO PT. Astra Otoparts Tbk 5,6

13 BATA PT. Sepatu Bata Tbk 1,92

14 BRAM PT. Indo Kordsa Tbk 4,23

15 BTON PT. Betonjaya Manunggal Tbk 6,13

16 BUDI PT. Budi Acid Jaya Tbk 9,72

17 CEKA PT. Cahaya Kalbar Tbk 6,31

18 CTBN PT. Citra Tubindo Tbk 1,65

19 DLTA PT. Delta Djakarta Tbk 1,52

20 DPNS PT. Duta Pertiwi Nusantara Tbk 2,39

21 EKAD PT. Ekadharma International Tbk 2,76

22 GDST PT. Gunawan Dianjaya Steel Tbk. 8,51

23 GGRM PT. Gudang Garam Tbk 1,47

24 GJTL PT. Gajah Tunggal Tbk 5,54

25 HMSP PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk 3,17

26 ICBP PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk 7,61

27 IKBI PT. Sumi Indo Kabel Tbk 7,85

28 IMAS PT. Indomobil Sukses International Tbk 3,91

29 INAI PT. Indal Aluminium Industry Tbk 1,95

30 INCI PT. Intanwijaya Internasional Tbk 10,96

31 INDF PT. Indofood Sukses Makmur Tbk 5,32

32 INDR PT. Indorama Synthetics Tbk 5,81

33 INDS PT. Indospring Tbk 3,59

34 INKP PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk 2,43

35 INTP PT. Indocement Tunggal Prakasa Tbk 6,81

36 JPRS PT. Jaya Pari Steel Tbk 5,25

37 KAEF PT. Kimia Farma Tbk 1,56

38 KBLI PT. KMI Wire and Cable Tbk 7,71

39 KIAS PT. Keramika Indonesia Assosiasi Tbk 3,52

40 KICI PT. Kedaung Indah Can Tbk 1,51

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA, KAS, PIUTANG, DAN

53

Tabel 5.5 Perhitungan Perputaran Persediaan perusahaan

manufaktur 2013 (lanjutan)

No. Kode Nama Perusahaan Perputaran

Persediaan

41 KLBF PT. Kalbe Farma Tbk 2,73

42 LION PT. Lion Metal Works Tbk 1,49

43 LMSH PT. Lionmesh Prima Tbk 6,07

44 LPIN PT. Multi Prima Sejahtera Tbk 1,08

45 MASA PT. Multistrada Arah Sarana Tbk 3,21

46 MBTO PT. Martina Berto Tbk 5,92

47 MERK PT. MERCK Tbk 2,6

48 MYOR PT. Mayora Indah Tbk 6,25

49 NIKL PT. Pelat Timah Nusantara Tbk 3,6

50 NIPS PT. Nipress Tbk 3,92

51 PBRX PT. Pan Brothers Tbk 5,35

52 PICO PT. Pelangi Indah Canindo Tbk 2,3

53 PRAS PT. Prima Alloy Steel Universal Tbk 1,68

54 PSDN PT. Prasidha Aneka Niaga Tbk 5,07

55 PTSN PT. Sat Nusapersada Tbk 0,6

56 PYFA PT. Pyridam Farma Tbk 1,73

57 RICY PT. Ricky Putra Globalindo Tbk 1,73

58 ROTI PT. Nippon Indosari Corporindo Tbk 22,09

59 SCCO

PT. Supreme Cable Manufacturing &

Commerce Tbk 11,62

60 SKBM PT. Sekar Bumi Tbk 12,93

61 SMGR PT. Semen Gresik (Persero) Tbk 5,12

62 SMSM PT. Selamat Sempurna Tbk 4,36

63 SRSN PT. Indo Acidatama Tbk 1,59

64 STTP PT. Siantar Top Tbk 4,85

65 TCID PT. Mandom Indonesia Tbk 3,79

66 TKIM PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk 2,87

67 TOTO PT. Surya Toto Indonesia Tbk 3,4

68 TPIA PT. Tri Polyta Indonesia Tbk 8,25

69 TRIS PT. Trisula International Tbk 3,77

70 TRST PT. Trias Sentosa Tbk 3,22

71 TSPC PT. Tempo Scan Pacific Tbk 4,13

72 ULTJ

PT. Ultrajaya Milk Industry &

Trading Comp 4,57

73 UNIC PT. Unggul Indah Cahaya, Tbk 3,76

74 VOKS PT. Voksel Electric Tbk 6,16

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA, KAS, PIUTANG, DAN

54

Tabel 5.5 Perhitungan Perputaran Persediaan perusahaan

manufaktur 2013 (lanjutan)

No. Kode Nama Perusahaan Perputaran

Persediaan

75 WIIM PT. Wismilak Inti Makmur Tbk 1,61

76 YPAS PT. Yanaprima Hastapersada Tbk 3,62

3. Uji Statistik Deskriptif

a. Statistik Deskriptif Return On Investment

Tabel 5.6 Statistik Deskriptif Return On Investment tahun 2013

Sumber: data sekunder yang diolah, 2016

Tabel 5.6, data yang valid adalah 76 dan data yang salah

adalah 0. Return On Investment pada tahun 2013 yang sering muncul

adalah 0,66%, dapat dilihat dari tabel Mode. Range merupakan selisih

nilai maximum dengan nilai minimum, didalam tabel menunjukan

nilai range sebesar 39,32%.

Nilai minimum pada tabel 5.6 sebesar 0,16%. Angka Return

On Investment tersebut diperoleh oleh PT. Indorama Synthetics Tbk.

PT. Indorama Synthetics Tbk adalah perusahaan manufaktur yang

bergerak dalam bidang Apparel and Other Textil Products dan

didirikan pada tahun 1974. Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil

Statistics

ROI

N Valid 76

Missing 0

Mode ,66a

Range 39,32

Minimum ,16

Maximum 39,48

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA, KAS, PIUTANG, DAN

55

perhitungan, dapat diketahui bahwa PT. Indorama Synthetics Tbk

pada tahun 2013 kemungkinan mengalami over investment dalam

aktiva yang digunakan untuk operasi dalam hubungannya dengan

volume penjualan yang diperoleh dengan aktiva tersebut, rendahnya

volume penjualan dibandingkan dengan biaya-biaya yang diperlukan,

adanya inefisiensi baik dalam produksi, pembelian maupun

pemasaran, dan terjadi kegiatan ekonomi yang menurun.

Nilai maximum pada tabel 5.6 sebesar 39,48%. Angka Return

On Investment tersebut diperoleh oleh PT. Hanjaya Mandala

Sampoerna Tbk. PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk bergerak

dibidang Tobacco Manufacturers. Selama tahun 2012 hingga 2013

perusahaan tersebut mengalami peningkatan dalam penjualan dan

peningkatan kas yang signifikan, sehingga memiliki nilai ROI yang

paling tinggi diantara perusahaan manufaktur lainnya.

Data Return On Investment memiliki range yang sangat tinggi

dan menyebabkan terjadinya penyebaran data yang luas. Sampel yang

digunakan terdiri dari berbagai macam perusahaan manufaktur

sehingga mengakibatkan terjadinya data ekstrim pada hasil

perhitungan. Nilai Return On Investment yang sering muncul (Mode)

adalah 0,66%. Dapat dijelaskan dengan gambar histogram sebagai

berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA, KAS, PIUTANG, DAN

56

Gambar 5.1 Histogram Return On Investment

Berdasarkan gambar 5.1 Dapat dilihat bahwa Return On

Investment yang memiliki frekuensi tertinggi adalah pada 0,00% -

9,99% sebanyak 53 perusahaan.

Tabel 5.7 Tabel Frekuensi Return On Investment

Kelas – kelas Return On Investment Frekuensi

0,00 – 9,99 53

10,00 – 19,99 18

20,00 – 29,99 3

30,00 – 39,99 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA, KAS, PIUTANG, DAN

57

b. Statistik Deskriptif Perputaran Modal Kerja

Tabel 5.8 Statistik Deskriptif Perputaran Modal Kerja tahun

2013

Statistics

Perputaran Modal Kerja

N Valid 76

Missing 0

Mode ,00a

Range 44,25

Minimum ,00

Maximum 44,25 Sumber: data sekunder yang diolah, 2016

Tabel 5.8, data yang valid adalah 76 dan data yang salah

(Missing) adalah 0. Perputaran modal kerja pada tahun 2013 yang

sering muncul adalah 0,00 kali, dapat dilihat dari tabel Mode. Range

merupakan selisih nilai maximum dengan nilai minimum, didalam

tabel menunjukan nilai range sebesar 44,25 kali.

Nilai minimum pada tabel 5.8 sebesar 0,00 kali. Angka

perputaran modal kerja tersebut diperoleh oleh PT. Trias Sentosa Tbk

dan PT. Unggul Indah Cahaya, Tbk. PT. Trias Sentosa Tbk adalah

perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang Plastics and

Glass Products. PT. Unggul Indah Cahaya, Tbk adalah perusahaan

manufaktur yang bergerak dalam bidang Chemical and Allied

Products.

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil perhitungan,

dapat diketahui bahwa PT. Trias Sentosa Tbk dan PT. Unggul Indah

Cahaya, Tbk pada tahun 2013 mengalami kelebihan modal kerja yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA, KAS, PIUTANG, DAN

58

mungkin disebabkan rendahnya turnover persediaan, piutang atau

adanya saldo kas yang terlalu besar.

Nilai maximum pada tabel 5.8 sebesar 44,25 kali Angka

perputaran modal kerja tersebut diperoleh oleh PT. Nippon Indosari

Corporindo Tbk. PT. Nippon Indosari Corporindo Tbk bergerak

dibidang Food and Beverages. Selama tahun 2012 hingga 2013

perusahaan manufaktur tersebut mengalami peningkatan penjualan

yang signifikan, hal tersebut menunjukan bahwa PT. Nippon Indosari

Corporindo Tbk memiliki perputaran piutang dan persediaan yang

tinggi serta dapat menggunakan modal kerja secara efektif.

Data perputaran modal kerja memiliki range yang sangat

tinggi dan menyebabkan terjadinya penyebaran data yang luas.

Sampel yang digunakan terdiri dari berbagai macam perusahaan

manufaktur sehingga mengakibatkan terjadinya data ekstrim pada

hasil perhitungan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA, KAS, PIUTANG, DAN

59

Nilai perputaran modal kerja yang sering muncul (Mode)

adalah 0,00 kali. Dapat dijelaskan dengan gambar histogram sebagai

berikut:

Gambar 5.2 Histogram Perputaran Modal Kerja

Berdasarkan gambar 5.2 Dapat dilihat bahwa perputaran

modal kerja yang memiliki frekuensi tertinggi adalah pada 0,00 kali -

9,99 kali sebanyak 61 perusahaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA, KAS, PIUTANG, DAN

60

Tabel 5.9 Tabel Frekuensi Perputaran Modal Kerja

c. Statistik Deskriptif Perputaran Kas

Tabel 5.10 Statistik Deskriptif Perputaran Kas tahun 2013

Statistics

Perputaran Kas

N Valid 76

Missing 0

Mode 14,75

Range 164,31

Minimum 1,41

Maximum 165,72 Sumber: data sekunder yang diolah, 2016

Tabel 5.10, data yang valid adalah 76 dan data yang salah

(Missing) adalah 0. Perputaran kas pada tahun 2013 yang sering

muncul adalah 14,75 kali, dapat dilihat dari tabel Mode. Range

merupakan selisih nilai maximum dengan nilai minimum, didalam

tabel menunjukan nilai range sebesar 164,31 kali.

Nilai minimum pada tabel 5.10 sebesar 1,41 kali. Angka

perputaran kas tersebut diperoleh oleh PT. Intanwijaya Internasional

Kelas – kelas Perputaran Modal Kerja Frekuensi

0,00 – 9,99 61

10,00 – 19,99 7

20,00 – 29,99 4

30,00 – 39,99 3

40,00 – 49,99 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA, KAS, PIUTANG, DAN

61

Tbk. PT. Intanwijaya Internasional Tbk adalah perusahaan

manufaktur yang bergerak dalam bidang Adhesive. Berdasarkan data

yang diperoleh dari hasil perhitungan, dapat diketahui bahwa PT.

Intanwijaya Internasional Tbk pada tahun 2013 memiliki perputaran

kas yang rendah, hal tersebut disebabkan karena terlalu banyaknya

kas yang tersimpan di perusahaan. Pertumbuhan kas tahun 2012

hingga 2013 tidak mengalami peningkatan yang signifikan.

Nilai maximum pada tabel 5.10 sebesar 165,72 kali Angka

perputaran kas tersebut diperoleh oleh PT. Siantar Top Tbk. PT.

Siantar Top Tbk bergerak dibidang Food and Beverages. Hal tersebut

disebabkan karena tingginya tingkat penjualan pada tahun 2013 dan

mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya.

Data perputaran kas memiliki range yang sangat tinggi dan

menyebabkan terjadinya penyebaran data yang luas. Sampel yang

digunakan terdiri dari berbagai macam perusahaan manufaktur

sehingga mengakibatkan terjadinya data ekstrim pada hasil

perhitungan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA, KAS, PIUTANG, DAN

62

Nilai perputaran kas yang sering muncul (Mode) adalah 14,75

kali. Dapat dijelaskan dengan gambar histogram sebagai berikut:

Gambar 5.3 Histogram Perputaran Kas

Berdasarkan gambar 5.3 Dapat dilihat bahwa perputaran kas

yang memiliki frekuensi tertinggi adalah pada 0,00 kali - 49,99 kali

sebanyak 64 perusahaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA, KAS, PIUTANG, DAN

63

Tabel 5.11 Tabel Frekuensi Perputaran Kas

d. Statistik Deskriptif Perputaran Piutang

Tabel 5.12 Statistik Deskriptif Perputaran Piutang tahun 2013

Statistics

Perputaran Piutang

N Valid 76

Missing 0

Mode 4,39a

Range 51,69

Minimum 1,48

Maximum 53,17 Sumber: data sekunder yang diolah, 2016

Tabel 5.12, data yang valid adalah 76 dan data yang salah

(Missing) adalah 0. Perputaran Piutang pada tahun 2013 yang sering

muncul adalah 4,39 kali, dapat dilihat dari tabel Mode. Range

merupakan selisih nilai maximum dengan nilai minimum, didalam

tabel menunjukan nilai range sebesar 51,69 kali.

Nilai minimum pada tabel 5.12 sebesar 1,48 kali. Angka

perputaran piutang tersebut diperoleh oleh PT. Jaya Pari Steel Tbk.

PT. Jaya Pari Steel Tbk adalah perusahaan manufaktur yang bergerak

dalam bidang Metal and Allied Products. Berdasarkan data yang

Kelas – kelas Perputaran Kas Frekuensi

0,00 – 49,99 64

50,00 –99,99 7

100,00 – 149,99 4

150,00 – 199,99 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA, KAS, PIUTANG, DAN

64

diperoleh dari hasil perhitungan, dapat diketahui bahwa PT. Jaya Pari

Steel Tbk pada tahun 2013 memiliki perputaran piutang yang rendah,

hal tersebut disebabkan karena terjadi penurunan piutang dari tahun

2012 ke 2013 yang diikuti dengan penurunan penjualan yang

signifikan dari tahun 2012 ke 2013.

Nilai maximum pada tabel 5.12 sebesar 53,17 kali Angka

perputaran piutang tersebut diperoleh oleh PT. Hanjaya Mandala

Sampoerna Tbk. PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk bergerak

dibidang Tobacco Manufacturers. Perusahaan manufaktur tersebut

memiliki perputaran piutang tertinggi. Walaupun mengalami

peningkatan piutang dari tahun 2012 ke 2013 tetapi PT. Hanjaya

Mandala Sampoerna Tbk mengalami peningkatan penjualan yang

signifikan dari tahun 2012 ke 2013.

Data perputaran piutang memiliki range yang sangat tinggi

dan menyebabkan terjadinya penyebaran data yang luas. Sampel yang

digunakan terdiri dari berbagai macam perusahaan manufaktur

sehingga mengakibatkan terjadinya data ekstrim pada hasil

perhitungan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA, KAS, PIUTANG, DAN

65

Nilai perputaran piutang yang sering muncul (Mode) adalah

4,39 kali. Dapat dijelaskan dengan gambar histogram sebagai berikut:

Gambar 5.4 Histogram Perputaran Piutang

Berdasarkan gambar 5.4 Dapat dilihat bahwa perputaran kas

yang memiliki frekuensi tertinggi adalah pada 0,00 kali - 9,99 kali

sebanyak 59 perusahaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA, KAS, PIUTANG, DAN

66

Tabel 5.13 Tabel Frekuensi Perputaran Piutang

Kelas – kelas Perputaran Piutang Frekuensi

0,00 – 9,99 59

10,00 – 19,99 13

20,00 – 29,99 1

30,00 – 39,99 2

40,00 – 49,99 -

50,00 – 59,99 1

e. Statistik Deskriptif Perputaran Persediaan

Tabel 5.14 Statistik Deskriptif Perputaran Persediaan tahun 2013

Statistics

Perputaran Persediaan

N Valid 76

Missing 0

Mode 1,73a

Range 24,99

Minimum ,60

Maximum 25,59 Sumber: data sekunder yang diolah, 2016

Tabel 5.14, data yang valid adalah 76 dan data yang salah

(Missing) adalah 0. Perputaran pesediaan pada tahun 2013 yang

sering muncul adalah 1,73 kali, dapat dilihat dari tabel Mode. Range

merupakan selisih nilai maximum dengan nilai minimum, didalam

tabel menunjukan nilai range sebesar 24,99 kali..

Nilai minimum pada tabel 5.14 sebesar 0,60 kali. Angka

perputaran persediaan tersebut diperoleh oleh PT. Sat Nusapersada

Tbk. PT. Sat Nusapersada Tbk adalah perusahaan manufaktur yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA, KAS, PIUTANG, DAN

67

bergerak dalam bidang Electronics and Office Equipment.

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil perhitungan, dapat

diketahui bahwa PT. Sat Nusapersada Tbk pada tahun 2013 memiliki

perputaran persediaan yang rendah, hal tersebut disebabkan karena

adanya penurunan persediaan dari tahun 2012 ke 2013. Terjadi

penurunan persediaan sebagai akibat dari jumlah persediaan yang

menumpuk di perusahaan, dan menjadikan biaya untuk pemeliharaan

semakin tinggi.

Nilai maximum pada tabel 5.14 sebesar 25,59 kali Angka

perputaran piutang tersebut diperoleh oleh PT. Alumindo Light Metal

Industry Tbk. PT. Alumindo Light Metal Industry Tbk bergerak

dibidang Metal and Allied Products. Perusahaan tersebut memiliki

perputaran tertinggi karena jumlah persediaan pada tahun 2012 ke

2013 meningkat sangat signifikan. Walaupun jumlah persediaan

tinggi tetapi diimbangi dengan jumlah penjualan yang tinggi dan

biaya untuk pemeliharaan atas persediaan tidak membuat kas akhir

tahun turun secara signifikan.

Data perputaran persediaan memiliki range yang sangat tinggi

dan menyebabkan terjadinya penyebaran data yang luas. Sampel yang

digunakan terdiri dari berbagai macam perusahaan manufaktur

sehingga mengakibatkan terjadinya data ekstrim pada hasil

perhitungan. Nilai perputaran piutang yang sering muncul (Mode)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA, KAS, PIUTANG, DAN

68

adalah 1,73 kali. Dapat dijelaskan dengan gambar histogram sebagai

berikut:

Gambar 5.5 Histogram Perputaran Persediaan

Berdasarkan gambar 5.5 Dapat dilihat bahwa perputaran

persediaan yang memiliki frekuensi tertinggi adalah pada 0,00 kali -

4,99 kali sebanyak 48 perusahaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA, KAS, PIUTANG, DAN

69

Tabel 5.15 Tabel Frekuensi Perputaran Persediaan

Kelas – kelas Perputaran Persediaan Frekuensi

0,00 – 4,99 48

5,00 – 9,99 22

10,00 – 14,99 4

15,00 – 19,99 -

20,00 – 24,99 1

25,00 – 29,99 1

4. Mengklasifikasi Data

a. Return on Investment

Sangat Rendah : 1 (0,00 – 9,99)

Rendah : 2 (10,00 – 19,99)

Tinggi : 3 (20,00 – 29,99)

Sangat Tinggi : 4 (30,00 < )

b. Perputaran Modal Kerja

Sangat Rendah : 1 (0,00 – 9,99)

Rendah : 2 (10,00 – 19,99)

Tinggi : 3 (20,00 – 29,99)

Sangat Tinggi : 4 (30,00 < )

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA, KAS, PIUTANG, DAN

70

c. Perputaran Kas

Sangat Rendah : 1 (0,00 – 49,99)

Rendah : 2 (50,00 – 99,99)

Tinggi : 3 (100,00 – 149,99)

Sangat Tinggi : 4 (150,00 < )

d. Perputaran Piutang

Sangat Rendah : 1 (0,00 – 9,99)

Rendah : 2 (10,00 – 19,99)

Tinggi : 3 (20,00 – 29,99)

Sangat Tinggi : 4 (30,00 < )

e. Perputaran Persediaan

Sangat Rendah : 1 (0,00 – 4,99)

Rendah : 2 (5,0 – 9,99)

Tinggi : 3 (10,00 – 14,99)

Sangat Tinggi : 4 (15,00 < )

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA, KAS, PIUTANG, DAN

71

Tabel 5.16 Pengklasifikasian Return On Investment, Perputaran Modal Kerja,

Kas, Piutang, dan Persediaan

No. Kode ROI

Perputaran

Modal

Kerja

Perputaran

Kas

Perputaran

Piutang

Perputaran

Persediaan

1 ADES 2 1 1 1 1

2 ADMG 1 1 1 1 1

3 AISA 1 1 1 1 1

4 AKPI 1 1 1 1 1

5 ALDO 1 2 1 1 2

6 ALMI 1 2 1 2 4

7 AMFG 1 1 1 1 1

8 APLI 1 1 1 1 1

9 ARGO 1 1 1 2 1

10 ARNA 3 3 1 1 1

11 ASII 1 1 1 1 3

12 AUTO 1 1 1 1 2

13 BATA 1 1 2 3 1

14 BRAM 1 1 1 1 1

15 BTON 2 1 1 1 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA, KAS, PIUTANG, DAN

72

Tabel 5.16 Pengklasifikasian Return On Investment,Perputaran Modal Kerja,

Kas, Piutang, dan Persediaan (lanjutan)

No. Kode ROI

Perputaran

Modal

Kerja

Perputaran

Kas

Perputaran

Piutang

Perputaran

Persediaan

16 BUDI 1 4 1 1 2

17 CEKA 1 2 2 2 2

18 CTBN 2 1 1 1 1

19 DLTA 4 1 1 1 1

20 DPNS 3 1 1 1 1

21 EKAD 2 1 1 1 1

22 GDST 1 1 1 1 2

23 GGRM 1 1 1 4 1

24 GJTL 1 1 1 1 2

25 HMSP 4 1 2 4 1

26 ICBP 2 1 1 2 2

27 IKBI 1 1 1 1 2

28 IMAS 1 2 1 1 1

29 INAI 1 1 1 1 1

30 INCI 1 1 1 1 3

31 INDF 1 1 1 2 2

32 INDR 1 3 1 1 2

33 INDS 1 1 1 1 1

34 INKP 1 1 1 2 1

35 INTP 2 1 1 1 2

36 JPRS 1 1 1 1 2

37 KAEF 1 1 1 1 1

38 KBLI 1 1 1 1 2

39 KIAS 1 1 1 1 1

40 KICI 1 1 1 1 1

41 KLBF 2 1 1 1 1

42 LION 2 1 1 1 1

43 LMSH 2 1 1 1 2

44 LPIN 1 1 1 1 1

45 MASA 1 1 1 2 1

46 MBTO 1 1 1 1 2

47 MERK 3 1 1 2 1

48 MYOR 2 1 1 1 2

49 NIKL 1 2 1 1 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA, KAS, PIUTANG, DAN

73

Tabel 5.16 Pengklasifikasian Return On Investment, Perputaran Modal Kerja,

Kas, Piutang, dan Persediaan (lanjutan)

No. Kode ROI

Perputaran

Modal

Kerja

Perputaran

Kas

Perputaran

Piutang

Perputaran

Persediaan

50 NIPS 1 4 2 1 1

51 PBRX 1 1 1 1 2

52 PICO 1 1 1 1 1

53 PRAS 1 3 1 1 1

54 PSDN 1 1 1 2 2

55 PTSN 1 2 1 2 1

56 PYFA 1 1 1 1 1

57 RICY 1 1 1 1 1

58 ROTI 1 4 1 1 4

59 SCCO 1 1 1 1 3

60 SKBM 2 3 1 2 3

61 SMGR 2 1 1 1 2

62 SMSM 2 1 1 1 1

63 SRSN 1 1 1 1 1

64 STTP 1 4 4 1 1

65 TCID 2 1 1 1 1

66 TKIM 1 1 1 1 1

67 TOTO 2 1 1 1 1

68 TPIA 1 2 1 2 2

69 TRIS 1 1 1 1 1

70 TRST 1 1 1 1 1

71 TSPC 2 1 1 1 1

72 ULTJ 2 1 1 2 1

73 UNIC 1 1 1 1 1

74 VOKS 1 1 1 1 2

75 WIIM 2 1 1 4 1

76 YPAS 1 1 1 1 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA, KAS, PIUTANG, DAN

74

5. Analisis Tabulasi Silang (Crosstabs)

a. Analisis tabulasi silang Perputaran Modal Kerja dengan

Return On Investment.

Tabel 5.17 Tabulasi silang Perputaran Modal Kerja dengan

Return On Investment

Perputaran_Modal_Kerja

Total

Sangat

Rendah Rendah Tinggi

Sangat

Tinggi

ROI Sangat Rendah 40 7 2 4 53

Rendah 17 0 1 0 18

Tinggi 2 0 1 0 3

Sangat Tinggi 2 0 0 0 2

Total 61 7 4 4 76 Sumber: data sekunder yang diolah, 2016

Tabel 5.18 Symmetric Measures Perputaran Modal Kerja

dengan Return On Investment

Sumber: data sekunder yang diolah, 2016

Berdasarkan tabel 5.17, diketahui bahwa perusahaan

dengan tingkat perputaran modal kerja yang semakin rendah

maka ROI cenderung tinggi. Perusahaan manufaktur yang

memiliki tingkat perputaran modal kerja yang tinggi maka

cenderung memiliki ROI yang rendah.

Pada tabel 5.18, menunjukan bahwa terdapat

hubungan yang lemah dan negatif antara perputaran modal

keerja dengan ROI. Nilai Spearman menunjukan -0,163 yang

Value

Ordinal by Ordinal Spearman Correlation -,163

N of Valid Cases 76

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA, KAS, PIUTANG, DAN

75

berarti hubungan perputaran modal kerja dengan ROI sangat

lemah. Kedua variabel tersebut memiliki arah hubungan negatif

yang berarti perusahaan manufaktur yang memiliki perputaran

modal kerja yang rendah maka cenderung memiliki ROI tinggi

dan sebaliknya apabila perputaran modal kerja tinggi maka

cenderung memiliki ROI yang rendah.

b. Analisis tabulasi silang Perputaran Kas dengan Return On

Investment

Tabel 5.19 Tabulasi silang Perputaran Kas dengan Return

On Investment

S

u

m

b

e

Sumber: data sekunder yang diolah, 2016

Perputaran_Kas Total

Sangat

Rendah

Rendah Tinggi Sangat

Tinggi

ROI

Sangat Rendah 43 6 3 1 53

Rendah 17 1 0 0 18

Tinggi 3 0 0 0 3

Sangat Tinggi 1 0 1 0 2

Total 64 7 4 1 76

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA, KAS, PIUTANG, DAN

76

Tabel 5.20 Symmetric Measures Perputaran Kas dengan

Return On Investment

Sumber: data sekunder yang diolah, 2016

Berdasarkan tabel 5.19, diketahui bahwa perusahaan

dengan tingkat perputaran kas yang semakin rendah maka ROI

cenderung tinggi. Perusahaan manufaktur yang memiliki tingkat

perputaran kas yang tinggi maka cenderung memiliki ROI yang

rendah.

Pada tabel 5.20, menunjukan bahwa terdapat hubungan

yang lemah dan negatif antara perputaran kas dengan ROI. Nilai

Spearman menunjukan -0,107 yang berarti hubungan perputaran

kas dengan ROI sangat lemah. Kedua variabel tersebut memiliki

arah hubungan negatif yang berarti perusahaan manufaktur yang

memiliki perputaran kas yang rendah maka cenderung memiliki

ROI tinggi dan sebaliknya apabila perputaran kas tinggi maka

cenderung memiliki ROI yang rendah.

Symmetric Measures

Value

Ordinal by Ordinal Spearman

Correlation

-.107

N of Valid Cases 76

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA, KAS, PIUTANG, DAN

77

c. Analisis tabulasi silang Perputaran Piutang dengan Return On

Investment.

Tabel 5.21 Tabulasi silang Perputaran Piutang dengan Return On

Investment

Sumber: data sekunder yang diolah, 2016

Tabel 5.22 Symmetric Measures Perputaran Piutang dengan Return

On Investment

Sumber: data sekunder yang diolah, 2016

Berdasarkan tabel 5.21, diketahui bahwa perusahaan dengan

tingkat perputaran piutang yang semakin rendah maka ROI cenderung

Perputaran_Piutang Total

Sangat

Rendah

Rendah Tinggi Sangat

Tinggi

ROI

Sangat Rendah 42 9 1 1 53

Rendah 14 3 0 1 18

Tinggi 2 1 0 0 3

Sangat Tinggi 1 0 0 1 2

Total 59 13 1 3 76

Symmetric Measures

Value

Ordinal by Ordinal Spearman

Correlation

.086

N of Valid Cases 76

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA, KAS, PIUTANG, DAN

78

rendah. Perusahaan manufaktur yang memiliki tingkat perputaran piutang

yang tinggi maka cenderung memiliki ROI yang tinggi.

Pada tabel 5.22, menunjukan bahwa terdapat hubungan yang

sangat lemah dan positif antara perputaran piutang dengan ROI. Nilai

Spearman menunjukan 0,086 yang berarti hubungan perputaran piutang

dengan ROI sangat lemah. Kedua variabel tersebut memiliki arah

hubungan positif yang berarti perusahaan manufaktur yang memiliki

perputaran piutang yang rendah maka cenderung memiliki ROI rendah dan

sebaliknya apabila perputaran piutang tinggi maka cenderung memiliki

ROI yang tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA, KAS, PIUTANG, DAN

79

d. Analisis tabulasi silang Perputaran Persediaan dengan Return On

Investment.

Tabel 5.23 Tabulasi silang Perputaran Persediaan dengan Return On

Investment

Perputaran_Persediaan Total

Sangat

Rendah

Rendah Tinggi Sangat

Tinggi

ROI

Sangat Rendah 32 16 3 2 53

Rendah 11 6 1 0 18

Tinggi 3 0 0 0 3

Sangat Tinggi 2 0 0 0 2

Total 48 22 4 2 76

Sumber: data sekunder yang diolah, 2016

Tabel 5.24 Symmetric Measures Perputaran Persediaan dengan

Return On Investment

Sumber: data sekunder yang diolah, 2016

Berdasarkan tabel 5.23, diketahui bahwa perusahaan dengan

tingkat perputaran persediaan yang semakin rendah maka ROI cenderung

Symmetric Measures

Value

Ordinal by Ordinal Spearman

Correlation

-.123

N of Valid Cases 76

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA, KAS, PIUTANG, DAN

80

tinggi. Perusahaan manufaktur yang memiliki tingkat perputaran

persediaan yang tinggi maka cenderung memiliki ROI yang rendah.

Pada tabel 5.24, menunjukan bahwa terdapat hubungan yang

sangat lemah dan negatif antara perputaran persediaan dengan ROI. Nilai

Spearman menunjukan -0,123 yang berarti hubungan perputaran

persediaan dengan ROI sangat lemah. Kedua variabel tersebut memiliki

arah hubungan negatif yang berarti perusahaan manufaktur yang memiliki

perputaran persediaan yang rendah maka cenderung memiliki ROI tinggi

dan sebaliknya apabila perputaran persediaan tinggi maka cenderung

memiliki ROI yang rendah.

6. Pembahasan

1. Hubungan Perputaran Modal Kerja dengan Return On Investment

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka dapat

diketahui bahwa perputaran modal kerja memiliki hubungan yang

lemah dan negatif dengan Return On Investment. perusahaan dengan

tingkat perputaran modal kerja yang semakin rendah maka ROI

cenderung tinggi. Perusahaan manufaktur yang memiliki tingkat

perputaran modal kerja yang tinggi maka cenderung memiliki ROI

yang rendah. Hal tersebut dibuktikan dengan nilai Spearman

menunjukan -0,163 yang berarti hubungan perputaran modal kerja

dengan ROI sangat lemah. Kedua variabel tersebut memiliki arah

hubungan negatif (berlawanan arah).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA, KAS, PIUTANG, DAN

81

Dalam penelitian ini menunjukan bahwa adanya hubungan

yang sangat lemah dan negatif, walaupun perusahaan memiliki

tingkat ROI yang tinggi namun memiliki Perputaran modal kerja

rendah yang menunjukkan adanya kelebihan modal kerja yang

mungkin disebabkan rendahnya perputaran persediaan, piutang, atau

saldo kas yang terlalu besar (Munawir, 2010: 80). Hal tersebut tidak

sejalan dengan Butar (2009) dan Lamia (2016) dalam penelitiannya

menunjukan bahwa perputaran modal kerja berpengaruh terhadap

Return on Investment, menunjukan bahwa modal kerja digunakan

oleh perusahaan secara efektif.

2. Hubungan Perputaran Kas dengan Return On Investment

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka dapat

diketahui bahwa terdapat hubungan yang sangat lemah dan negatif

antara perputaran kas dengan ROI. perusahaan dengan tingkat

perputaran kas yang semakin rendah maka ROI cenderung tinggi.

Perusahaan manufaktur yang memiliki tingkat perputaran kas yang

tinggi maka cenderung memiliki ROI yang rendah. Hal tersebut

dibuktikan dengan nilai Spearman menunjukan -0,107 yang berarti

hubungan perputaran kas dengan ROI sangat lemah. Kedua variabel

tersebut memiliki arah hubungan negatif. Dalam penelitian ini

walaupun tingkat profitabilitas tinggi namun memiliki perputaran kas

rendah. Perputaran kas yang rendah mencerminkan adanya over

investment dalam kas dan perusahaan kurang efektif dalam mengelola

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA, KAS, PIUTANG, DAN

82

kas (Munawir, 2010: 158) sehingga terjadi penumpukan saldo kas di

perusahaan.

Hasil penelitian tersebut tidak sejalan dengan Penelitian

Rahma (2011) dan Anindya (2013), hasil penelitian menunjukkan

bahwa perputaran kas berpengaruh positif terhadap Return on

Investment, hal tersebut disebabkan karena pada periode penelitian

terjadi perputaran kas yang tinggi dan penggunaan kas yang efisien

oleh perusahaan.

3. Hubungan Perputaran Piutang dengan Return On Investment

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka dapat

diketahui bahwa terdapat hubungan yang sangat lemah dan positif

antara perputaran piutang dengan ROI. perusahaan dengan tingkat

perputaran piutang yang semakin rendah maka ROI cenderung

rendah. Perusahaan manufaktur yang memiliki tingkat perputaran

piutang tinggi maka cenderung memiliki ROI yang tinggi. Hal

tersebut dapat dibuktikan dengan nilai Spearman menunjukan 0,086

yang berarti hubungan perputaran piutang dengan ROI sangat lemah.

Kedua variabel tersebut memiliki arah hubungan positif.

Semakin tinggi rasio perputaran piutang menunjukkan modal

modal kerja yang ditanamkan dalam piutang rendah(Munawir, 2010:

75). Hal tersebut yang menunjukan bahwa semakin tinggi tingkat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA, KAS, PIUTANG, DAN

83

perputaran piutang maka semakin efektif dalam pengumpulan piutang

dan menambah pendapatan perusahaan dari penjualan kredit.

Hal tersebut sejalan dengan penelitian Janotama (2013),

Setiorini (2009), dan Annisa (2013) menunjukkan bahwa perputaran

piutang berpengaruh terhadap Return on Investment. Hal ini

disebabkan karena terjadinya pengumpulan piutang yang efektif

dalam periode tersebut, sehingga perusahaan mendapat profitabilitas

yang tinggi dari penerimaan piutang.

4. Hubungan Perputaran Persediaan dengan Return On Investment

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka dapat

diketahui bahwa terdapat hubungan yang sangat lemah dan negatif

antara perputaran persediaan dengan ROI. perusahaan dengan tingkat

perputaran persediaan yang semakin rendah maka ROI cenderung

tinggi. Perusahaan manufaktur yang memiliki tingkat perputaran

persediaan yang tinggi maka cenderung memiliki ROI yang rendah.

Hal tersebut dibuktikan dengan nilai Spearman menunjukan -0,123

yang berarti hubungan perputaran persediaan dengan ROI sangat

lemah. Kedua variabel tersebut memiliki arah hubungan negatif.

Perputaran persediaan yang rendah menandakan adanya

kurangnya pengendalian terhadap persediaan yang efektif (Hanafi,

Halim, 2005:82). Walaupun memiliki tingkat profitabilitas dalam hal

ini ROI yang tinggi namun perputaran persediaannya rendah hal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA, KAS, PIUTANG, DAN

84

tersebut terjadi karena perusahaan memiliki tingkat pendapatan yang

tinggi tetapi memiliki jumlah persediaan yang tinggi juga di

perusahaan sehingga terjadi penumpukan persediaan. Hal ini

berkaitan dengan semakin panjangnya tahap yang dilalui untuk

sampai menjadi kas, yang berarti waktu yang diperlukan untuk

menjadi kas semakin lama, dan juga ketidakpastian nilai dari

persediaan.

Hal tersebut tidak sejalan dengan penelitian terdahulu yang

dilakukan oleh Kadarwati (2009), Setiorini (2009), dan Annisa (2013)

menunjukkan bahwa perputaran persediaan berpengaruh terhadap

Return on Investment, hal ini menunjukan bahwa pada periode

tersebut tingkat perputaran persediaan cukup tinggi sehingga tingkat

profitabilitas perusahaan juga tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA, KAS, PIUTANG, DAN

85

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan maka diperoleh hasil

bahwa perputaran modal kerja memiliki hubungan yang lemah dan negatif

dengan Return On Investment. Hal tersebut dibuktikan dengan nilai

Spearman menunjukan -0,163 yang berarti hubungan perputaran modal kerja

dengan ROI sangat lemah. Kedua variabel tersebut memiliki arah hubungan

negatif (berlawanan arah). Pada perputaran kas diperoleh hasil terdapat

hubungan yang lemah dan negatif antara perputaran kas dengan ROI. Hal

tersebut dibuktikan dengan nilai Spearman menunjukan -0,107 yang berarti

hubungan perputaran kas dengan ROI sangat lemah. Kedua variabel tersebut

memiliki arah hubungan negatif. Pada perputaran piutang terdapat hubungan

yang lemah dan positif antara perputaran piutang dengan ROI. Hal tersebut

dapat dibuktikan dengan nilai Spearman menunjukan 0,086 yang berarti

hubungan perputaran piutang dengan ROI sangat lemah. Kedua variabel

tersebut memiliki arah hubungan positif (searah). Pada perputaran persediaan

diperoleh hasil terdapat hubungan yang lemah dan negatif antara perputaran

persediaan dengan ROI. Hal tersebut dibuktikan dengan nilai Spearman

menunjukan -0,123 yang berarti hubungan perputaran persediaan dengan

ROI sangat lemah. Kedua variabel tersebut memiliki arah hubungan negatif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA, KAS, PIUTANG, DAN

86

B. Keterbatasan Penelitian

1. Perusahaan manufaktur yang digunakan sebagai sampel berasal dari sektor

yang berbeda-beda menyebabkan data ekstrem, dan data yang diperoleh

memiliki sifat heterogen.

2. Penelitian menggunakan Penjualan bersih karena dalam laporan keuangan

di ICMD tidak dipaparkan penjualan kredit atau penjualan kotor.

C. Saran

1. Perusahaan manufaktur dalam menjalankan aktivitas perusahaan

disarankan untuk melakukan pengendalian dan pengawasan terhadap

modal kerja, kas, serta persediaan agar perusahaan dapat efektif dan

efisien dalam mengelola modal kerjanya.

2. Peneliti selanjutnya disarankan untuk menggunakan data dari perusahaan

yang sub sektornya sama agar tidak banyak data ekstrem yang diperoleh.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA, KAS, PIUTANG, DAN

87

Daftar Pustaka

Abor, Joshua, 2005,”The effect of capital structure on profitability: an

wmpirical analysis of listed firms in Ghana”,The Journal of Risk

Finance, Vol. 6 Iss 5 pp 438-445.

Akbar, dan Usman, 2006, Pengantar Statistika, Bumi Aksara, Jakarta

Anindya, P, R, 2013, “Pengaruh Pengelolaan Modal Kerja dan Struktur

Modal Terhadap Profitabilitas”, Unpublished Skripsi S1, Universitas

Diponegoro, Semarang.

Annisa, I, 2013, “Pengaruh Perputaran Piutang dan Perputaran

Persediaan terhadap tingkat profitabilitas pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar di BEI”, Unpublished Skripsi S1,

Universitas Sumatera Utara, Medan.

Brigham, E. F., dan Houston, J. F., 2013, Dasar-dasar Manajemen

Keuangan, Edisi kesebelas, Salemba Empat, Jakarta.

Bungin, Burhan, 2011, Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi,

Ekonomi, dan Kebijakan Publik Serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya,

Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

Butar, 2009, “Analisis hubungan penggunaan modal kerja dengan kinerja

keuangan”, Unpublished Skripsi S1, Universitas Sanata Dharma,

Yogyakarta.

Christina, Nuryaman, 2015, Metodologi Penelitian Akuntansi dan Bisnis

(teori dan praktek), Ghalia Indonesia, Bogor

Creswell John W, 2013, Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif,

dan Mixed, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Dimas ,P. ,P. ,J. 2013, “Analisis Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap

ROI Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di

Bei Periode 2010”, Unpublished Skripsi S1, Universitas Sanata

Dharma, Yogyakarta.

Fahmi, Irham, 2011, Analisis Laporan Keuangan, Alfabeta, Bandung.

Hanafi, Halim, 2005, Analisis Laporan Keuangan, AMP YKPN, Yogyakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA, KAS, PIUTANG, DAN

88

Hasan, Iqbal, 2003, Pokok-Pokok Materi Statistik 1 (Statistik Deskriptif),

Bumi Aksara, Jakarta

Hasan, Iqbal, 2004, Analisis Data Penelitian dengan Statistik, Bumi Aksara,

Jakarta.

Hery , 2015, Analisis Laporan Keuangan, PT BUKU SERU, Jakarta

Jannah, dan Prasetyo, 2005, Metode Penelitian Kuantitatif, PT RajaGrafindo

Persada, Jakarta

Juliaty, dan Prastowo, 2005, Analisis Laporan Keuangan, UPP AMP YKPN,

Yogyakarta

Lamia, Parengkuan, Mangantar, 2016,” pengaruh current ratio, perputaran

modal kerja, Perputaran piutang, dan DAR terhadap ROI

Perusahaan (studi pada perusahaan industri rokok Di bursa efek

indonesia), Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi, Volume 16 No.1. Marttonen, Salla, 2013,”Profitable working capital management in industrial

maintenance companies”, Journal of Quality in Maintenance

Engineering, Vol. 19 Iss 4 pp. 429-446.

Muljadi, Awat, 1988, Manajemen Modal Kerja (pendekatan kwantitatif),

LIBERTY, Yogyakarta

Munawir S, 2010, Analisa Laporan Keuangan, Liberty, Yogyakarta.

Priyatno, Duwi, 2012, Cara Kilat Belajar Analisis Data dengan SPSS 20, CV

Andi Offset, Yogyakarta.

Rahma, Aulia. 2011, “Analisis Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap

Profitabilitas Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur PMA dan

PMDN yang Terdaftar di BEI periode 2004-2008”, Unpublished

Skripsi S1, Universitas Diponegoro, Semarang.

Santoso, Singgih, 2015, Menguasai SPSS 22, PT Elex Media Komputindo,

Jakarta.

Sarwoko dan Halim, A., 1989, Manajemen Keuangan, BPFE, Yogyakarta.

Setiorini, R, 2009, “Analisis Pengaruh Modal Kerja Terhadap Profitabilitas

Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek

Indonesia” Unpublished Skripsi S1,Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah, Jakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA, KAS, PIUTANG, DAN

89

Soeprihanto, John, 1988, Manajemen Modal Kerja, BPFE, Yogyakarta

Suharso, 2010, Model Analisis Kuantitatif “TEV”, PT INDEKS, Jakarta

Sunyoto, Danang, 2013, Metodologi Penelitian Akuntansi, PT Refika

Aditama, Bandung.

Wibisono, 1991, Manajemen Modal Kerja, ANDI OFFSET, Yogyakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA, KAS, PIUTANG, DAN

90

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA, KAS, PIUTANG, DAN

91

Tabel Aktiva lancar, kewajiban lancar, modal kerja, penjualan (Dalam Jutaan Rupiah)

No. Kode Aktiva lancar 2013 Kewajiban Lancar

2013 Modal Kerja 2013 Aktiva lancar 2012 Kewajiban 2012

Modal Kerja

2012 Penjualan 2013

1 ADES 196.755,00 108.730,00 88.025,00 191.489,00 98.624,00 92.865,00 502.524,00

2 ADMG 2.979.386,00 1.130.520,00 1.848.866,00 2.457.648,00 1.141.088,00 1.316.560,00 6.162.372,00

3 AISA 2.445.504,00 1.397.224,00 1.048.280,00 1.544.940,00 1.216.997,00 327.943,00 4.056.735,00

4 AKPI 943.606,00 694.269,00 249.337,00 792.098,00 563.999,00 228.099,00 1.663.385,00

5 ALDO 195.586,00 150.483,00 45.103,00 133.060,00 102.348,00 30.712,00 399.346,00

6 ALMI 1.934.929,00 1.826.964,00 107.965,00 1.196.172,00 925.799,00 270.373,00 2.871.313,00

7 AMFG 1.980.116,00 473.960,00 1.506.156,00 1.658.468,00 426.669,00 1.231.799,00 3.216.480,00

8 APLI 126.906,00 68.942,00 57.964,00 140.079,00 97.499,00 42.580,00 281.551,00

9 ARGO 628.813,00 932.373,00 303.560,00 392.895,00 498.085,00 105.190,00 1.327.175,00

10 ARNA 405.106,00 311.781,00 93.325,00 323.837,00 277.678,00 46.159,00 1.417.640,00

11 ASII 88.352.000,00 71.139.000,00 17.213.000,00 75.799.000,00 54.178.000,00 21.621.000,00 193.880.000,00

12 AUTO 5.029.517,00 2.661.312,00 2.368.205,00 3.205.631,00 2.751.766,00 453.865,00 10.701.988,00

13 BATA 435.579,00 168.268,00 267.311,00 357.374,00 168.268,00 189.106,00 902.459,00

14 BRAM 1.123.241,00 714.824,00 408.417,00 835.067,00 392.497,00 442.570,00 2.502.098,00

15 BTON 126.890,00 34.948,00 91.942,00 98.050,00 29.749,00 68.301,00 113.548,00

16 BUDI 1.094.079,00 1.016.562,00 77.517,00 1.010.594,00 1.094.079,00 83.485,00 2.568.954,00

17 CEKA 847.046,00 518.962,00 328.084,00 560.260,00 545.467,00 14.793,00 2.531.881,00

18 CTBN 2.431.045,00 1.360.425,00 1.070.620,00 1.905.911,00 1.065.221,00 840.690,00 2.977.651,00

19 DLTA 748.111,00 158.991,00 589.120,00 631.333,00 119.920,00 511.413,00 867.067,00

20 DPNS 167.103,00 16.424,00 150.679,00 107.456,00 12.506,00 94.950,00 131.333,00

21 EKAD 229.041,00 98.355,00 130.686,00 180.371,00 229.041,00 48.670,00 418.669,00

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA, KAS, PIUTANG, DAN

92

Tabel Aktiva lancar, kewajiban lancar, modal kerja, penjualan (lanjutan) (Dalam Jutaan Rupiah)

No. Kode Aktiva lancar 2013 Kewajiban Lancar

2013 Modal Kerja 2013 Aktiva lancar 2012 Kewajiban 2012

Modal Kerja

2012 Penjualan 2013

22 GDST 865.832,00 289.689,00 576.143,00 825.949,00 356.945,00 469.004,00 1.410.117,00

23 GGRM 34.604.461,00 20.094.580,00 14.509.881,00 29.954.021,00 13.802.317,00 16.151.704,00 55.436.954,00

24 GJTL 6.843.853,00 2.964.235,00 3.879.618,00 5.194.057,00 3.020.030,00 2.174.027,00 12.352.917,00

25 HMSP 21.247.830,00 12.123.790,00 9.124.040,00 21.128.313,00 11.897.977,00 9.230.336,00 75.025.207,00

26 ICBP 11.321.715,00 4.696.583,00 6.625.132,00 9.922.662,00 3.648.069,00 6.274.593,00 25.094.681,00

27 IKBI 558.186,00 100.928,00 457.258,00 599.255,00 152.650,00 446.605,00 1.224.188,00

28 IMAS 11.634.955,00 10.717.555,00 917.400,00 9.850.096,00 7.963.487,00 1.886.609,00 20.094.736,00

29 INAI 543.234,00 439.441,00 103.793,00 428.198,00 214.821,00 213.377,00 640.703,00

30 INCI 84.717,00 6.107,00 78.610,00 96.741,00 12.546,00 84.195,00 81.244,00

31 INDF 32.464.497,00 19.471.309,00 12.993.188,00 26.235.990,00 12.805.200,00 13.430.790,00 57.731.998,00

32 INDR 3.920.118,00 3.508.902,00 411.216,00 2.750.138,00 2.451.090,00 299.048,00 9.244.614,00

33 INDS 1.086.591,00 281.799,00 804.792,00 877.636,00 371.744,00 505.892,00 1.702.447,00

34 INKP 21.772.035,00 14.868.626,00 6.903.409,00 16.216.377,00 9.663.308,00 6.553.069,00 32.318.804,00

35 INTP 16.846.248,00 2.740.089,00 14.106.159,00 14.576.400,00 2.418.762,00 12.157.638,00 18.691.286,00

36 JPRS 235.901,00 953,00 234.948,00 264.396,00 39.437,00 224.959,00 195.247,00

37 KAEF 1.810.615,00 746.123,00 1.064.492,00 1.505.798,00 537.184,00 968.614,00 4.348.074,00

38 KBLI 917.081,00 359.617,00 557.464,00 751.100,00 244.597,00 506.503,00 2.572.350,00

39 KIAS 740.676,00 223.804,00 516.872,00 636.294,00 108.571,00 527.723,00 910.846,00

40 KICI 66.864,00 11.580,00 55.284,00 62.084,00 12.934,00 49.150,00 99.030,00

41 KLBF 7.497.319,00 2.640.590,00 4.856.729,00 6.441.711,00 1.891.618,00 4.550.093,00 16.002.131,00

42 LION 428.821,00 63.729,00 365.092,00 394.803,00 42.249,00 352.554,00 333.674,00

43 LMSH 115.485,00 27.519,00 87.966,00 101.833,00 25.036,00 76.797,00 256.210,00

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA, KAS, PIUTANG, DAN

93

Tabel Aktiva lancar, kewajiban lancar, modal kerja, penjualan (lanjutan) (Dalam Jutaan Rupiah)

No. Kode Aktiva lancar 2013 Kewajiban Lancar

2013 Modal Kerja 2013 Aktiva lancar 2012 Kewajiban 2012

Modal Kerja

2012 Penjualan 2013

44 LPIN 117.584,00 47.334,00 70.250,00 95.726,00 32.995,00 62.731,00 77.231,00

45 MASA 2.006.941,00 1.280.969,00 725.972,00 1.652.882,00 1.186.301,00 466.581,00 4.048.644,00

46 MBTO 453.761,00 113.684,00 340.077,00 510.203,00 137.513,00 372.690,00 641.285,00

47 MERK 588.238,00 147.818,00 440.420,00 463.883,00 119.828,00 344.055,00 1.193.952,00

48 MYOR 6.430.065,00 2.631.646,00 3.798.419,00 5.313.600,00 6.430.065,00 1.116.465,00 12.017.837,00

49 NIKL 1.127.687,00 950.496,00 177.191,00 735.771,00 609.036,00 126.735,00 2.102.127,00

50 NIPS 534.840,00 508.837,00 26.003,00 308.486,00 278.822,00 29.664,00 911.064,00

51 PBRX 2.081.619,00 623.635,00 1.457.984,00 1.427.098,00 1.115.864,00 311.234,00 4.246.548,00

52 PICO 458.864,00 349.346,00 109.518,00 420.816,00 338.979,00 81.837,00 684.449,00

53 PRAS 331.856,00 321.946,00 9.910,00 197.190,00 177.152,00 20.038,00 316.175,00

54 PSDN 381.086,00 227.422,00 153.664,00 380.248,00 236.668,00 143.580,00 1.279.553,00

55 PTSN 505.219,00 298.288,00 206.931,00 478.215,00 348.909,00 129.306,00 2.603.366,00

56 PYFA 74.974,00 48.786,00 26.188,00 68.588,00 28.420,00 40.168,00 192.556,00

57 RICY 837.614,00 474.340,00 363.274,00 601.056,00 266.784,00 334.272,00 984.185,00

58 ROTI 363.881,00 320.197,00 43.684,00 219.818,00 195.456,00 24.362,00 1.505.520,00

59 SCCO 1.454.622,00 1.043.363,00 411.259,00 1.197.203,00 818.847,00 378.356,00 3.751.042,00

60 SKBM 338.469,00 271.140,00 67.329,00 166.483,00 133.676,00 32.807,00 1.296.618,00

61 SMGR 9.972.110,00 5.297.631,00 4.674.479,00 8.231.297,00 4.825.205,00 3.406.092,00 24.501.240,00

62 SMSM 1.097.152,00 523.047,00 574.105,00 986.324,00 480.852,00 505.472,00 2.372.983,00

63 SRSN 294.789,00 89.840,00 204.949,00 306.887,00 111.511,00 195.376,00 392.316,00

64 STTP 684.264,00 598.989,00 85.275,00 569.840,00 571.296,00 1.456,00 1.694.935,00

65 TCID 726.505,00 203.321,00 523.184,00 768.615,00 99.477,00 669.138,00 2.027.899,00

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA, KAS, PIUTANG, DAN

94

Tabel Aktiva lancar, kewajiban lancar, modal kerja, penjualan (lanjutan) (Dalam Jutaan Rupiah)

*Modal Kerja = Aktiva Lancar – Kewajiban Lancar

No. Kode Aktiva lancar 2013 Kewajiban Lancar

2013 Modal Kerja 2013 Aktiva lancar 2012 Kewajiban 2012

Modal Kerja

2012 Penjualan 2013

66 TKIM 14.710.552,00 6.627.088,00 8.083.464,00 12.208.868,00 5.071.364,00 7.137.504,00 14.899.297,00

67 TOTO 1.089.799,00 496.495,00 593.304,00 966.806,00 448.768,00 518.038,00 1.711.307,00

68 TPIA 9.959.350,00 7.579.167,00 2.380.183,00 6.719.790,00 4.683.229,00 2.036.561,00 30.550.680,00

69 TRIS 344.827,00 149.729,00 195.098,00 286.527,00 114.554,00 171.973,00 670.291,00

70 TRST 1.194.457.000,00 1.045.074,00 1.193.411.926,00 838.465,00 643.330,00 195.135,00 2.033.149,00

71 TSPC 3.991.116,00 1.347.466,00 2.643.650,00 3.393.778,00 1.097.135,00 2.296.643,00 6.854.889,00

72 ULTJ 1.565.511,00 633.794,00 931.717,00 1.196.427,00 592.823,00 603.604,00 3.460.231,00

73 UNIC 2.330.491.000,00 1.329.113,00 2.329.161.887,00 1.514.799,00 907.230,00 607.569,00 5.350.939,00

74 VOKS 1.507.266,00 1.328.174,00 179.092,00 1.430.617,00 1.072.478,00 358.139,00 2.510.818,00

75 WIIM 993.886,00 409.006,00 584.880,00 1.049.445,00 508.892,00 540.553,00 1.588.022,00

76 YPAS 414.043,00 351.974,00 62.069,00 169.843,00 126.422,00 43.421,00 439.681,00

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA, KAS, PIUTANG, DAN

95

Tabel Piutang, Kas akhir tahun, HPP, Persediaan, Earning after tax, Total aset (Dalam Jutaan Rupiah)

No. Kode Piutang Kas Akhir tahun

HPP Persediaan earning after

tax

total aset

2012 2013 2012 2013 2013

1 ADES 71.787,00 79.179,00 39.350,00 23.068,00 220.966,00 84.788,00 55.656,00 441.064,00

2 ADMG 610.817,00 641.536,00 249.949,00 294.944,00 6.020.026,00 1.355.121,00 7.509.000,00 6.880.234,00

3 AISA 560.046,00 904.695,00 102.175,00 316.590,00 3.143.263,00 1.023.728,00 346.728,00 5.020.824,00

4 AKPI 298.445,00 416.208,00 53.592,00 84.559,00 1.453.787,00 291.431,00 186.070,00 2.084.567,00

5 ALDO 64.786,00 108.892,00 5.120,00 7.467,00 316.437,00 60.023,00 32.880,00 301.479,00

6 ALMI 259.424,00 201.166,00 47.688,00 27.850,00 2.697.873,00 104.085,00 26.119,00 2.752.078,00

7 AMFG 310.118,00 400.446,00 648.021,00 861.619,00 2.488.570,00 689.093,00 338.358,00 3.539.393,00

8 APLI 68.305,00 44.108,00 7.986,00 38.872,00 235.986,00 33.592,00 1.882,00 303.594,00

9 ARGO 62.840,00 105.051,00 15.282,00 46.635,00 1.330.112,00 424.210,00 105.451,00 2.345.033,00

10 ARNA 219.607,00 306.381,00 45.047,00 32.140,00 915.440,00 56.151,00 237.698,00 1.135.245,00

11 ASII 46.291.000,00 51.645.000,00 10.909.000,00 18.555.000,00 158.569.000,00 14.433.000,00 23.708.000,00 213.994.000,00

12 AUTO 1.187.967,00 1.650.635,00 651.750,00 1.472.322,00 8.989.568,00 1.605.263,00 1.099.709,00 12.617.678,00

13 BATA 33.773,00 43.299,00 9.445,00 3.287,00 539.447,00 281.406,00 44.374,00 680.685,00

14 BRAM 357.640,00 398.989,00 41.805,00 25.877,00 2.182.252,00 516.098,00 24.018,00 2.932.878,00

15 BTON 14.361,00 10.853,00 50.614,00 65.983,00 98.500,00 16.063,00 25.638,00 176.136,00

16 BUDI 504.684,00 666.785,00 98.726,00 53.440,00 2.261.231,00 232.695,00 39.795,00 2.382.875,00

17 CEKA 167.586,00 284.132,00 15.549,00 29.613,00 2.306.891,00 365.614,00 64.872,00 1.069.627,00

18 CTBN 2.407.708,00 706.103,00 120.549,00 508.149,00 1.979.625,00 1.199.228,00 468.158,00 3.363.836,00

19 DLTA 197.570,00 120.000 290.769,00 433.776,00 261.802,00 171.745,00 270.498,00 867.041,00

20 DPNS 17.329,00 16.245,00 44.932,00 67.042,00 103.602,00 43.313,00 68.002,00 256.373,00

21 EKAD 49.704,00 62.633,00 6.428,00 9.841,00 302.324,00 109.379,00 51.320,00 343.602,00

22 GDST 180.915,00 141.979,00 336.959,00 222.544,00 1.195.084,00 140.464,00 91.488,00 1.191.497,00

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA, KAS, PIUTANG, DAN

96

Tabel Piutang, Kas akhir tahun, HPP, Persediaan, Earning after tax, Total aset (lanjutan) (Dalam Jutaan Rupiah)

23 GGRM 1.382.539,00 2.196.086,00 571.449,00 1.175.317,00 44.563.096,00 30.241.368,00 4.383.932,00 50.770.251,00

24 GJTL 2.226.538,00 2.282.868,00 904.547,00 1.998.591,00 10.079.985,00 1.820.112,00 340.488,00 15.350.754,00

25 HMSP 1.372.754,00 1.449.427,00 405.186,00 657.276,00 54.953.870,00 17.332.558,00 10.807.957,00 27.404.594,00

26 ICBP 2.359,00 2.549.415,00 5.358.922,00 5.378.688,00 18.668.990,00 2.868.722,00 2.286.639,00 21.267.470,00

27 IKBI 287.289,00 213.027,00 149.498,00 178.937,00 1.515.629,00 193.190,00 12.426,00 824.298,00

28 IMAS 4.378.529,00 5.405.700,00 1.135.008,00 1.121.533,00 17.604.461,00 4.498.533,00 805.480,00 22.315.022,00

29 INAI 114.237,00 162.209,00 4.188,00 17.078,00 543.734,00 278.253,00 5.020,00 765.881,00

30 INCI 27.951,00 15.685,00 55.045,00 60.565,00 63.381,00 5.784,00 10.332,00 136.142,00

31 INDF 3.617.741,00 6.759.416,00 13.217.630,00 13.518.710,00 43.402.144,00 8.160.539,00 5.161.247,00 78.092.789,00

32 INDR 883.408,00 1.195.301,00 164.736,00 226.174,00 8.520.637,00 1.467.440,00 50.160,00 9.017.479,00

33 INDS 239.654,00 309.703,00 66.142,00 321.719,00 1.377.062,00 383.516,00 411.289,00 2.196.518,00

34 INKP 3.080.204,00 2.492.260,00 1.365.346,00 915.479,00 27.004.589,00 11.122.902,00 2.714.149,00 83.156.170,00

35 INTP 2.454.818,00 2.518.588,00 10.474.126,00 12.595.187,00 10.036.632,00 1.473.645,00 5.217.953,00 26.607.241,00

36 JPRS 179.058,00 84.867,00 1.015,00 85.417,00 196.344,00 37.380,00 15.013,00 376.541,00

37 KAEF 464.467,00 554.221,00 316.498,00 394.150,00 3.055.922,00 640.909,00 215.642,00 2.471.940,00

38 KBLI 337.294,00 486.997,00 68.424,00 60.446,00 2.295.596,00 297.834,00 73.567,00 1.337.022,00

39 KIAS 268.136,00 230.820,00 154.614,00 289.691,00 739.758,00 210.124,00 75.360,00 2.270.905,00

40 KICI 13.303,00 9.694,00 4.870,00 4.633,00 75.190,00 49.680,00 7.420,00 98.296,00

41 KLBF 1.938.156,00 2.273.379,00 1.829.015,00 1.356.186,00 8.323.018,00 3.053.495,00 2.004.244,00 11.315.061,00

42 LION 63.770,00 63.351,00 202.359,00 203.833,00 196.602,00 131.686,00 64.761,00 498.568,00

No. Kode Piutang Kas Akhir tahun

HPP Persediaan earning after

tax

total aset

2012 2013 2012 2013 2013

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA, KAS, PIUTANG, DAN

97

Tabel Piutang, Kas akhir tahun, HPP, Persediaan, Earning after tax, Total aset (lanjutan) (Dalam Jutaan Rupiah)

43 LMSH 28.242,00 24.300,00 34.442,00 41.044,00 229.518,00 37.794,00 14.383,00 141.698,00

44 LPIN 18.224,00 15.802,00 49.137,00 51.901,00 49.769,00 46.082,00 8.555,00 196.391,00

45 MASA 245.474,00 484.902,00 449.037,00 434.135,00 3.376.969,00 1.052.379,00 21.456,00 7.718.627,00

46 MBTO 289.366,00 277.815,00 119.507,00 47.589,00 315.414,00 53.263,00 16.756,00 611.770,00

47 MERK 68.546,00 137.784,00 143.552,00 884.227,00 648.473,00 249.319,00 175.445,00 696.946,00

48 MYOR 2.051.347,00 2.813.146,00 1.339.570,00 18.605,00 9.096.171,00 1.456.454,00 1.053.625,00 9.709.838,00

49 NIKL 300.805,00 469.411,00 77.012,00 103.326,00 1.953.224,00 542.309,00 3.411,00 1.526.633,00

50 NIPS 159.319,00 255.668,00 7.897,00 7.306,00 757.501,00 193.146,00 33.872,00 798.408,00

51 PBRX 559.962,00 633.300,00 171.545,00 479.563,00 3.655.459,00 682.771,00 128.697,00 2.869.248,00

52 PICO 133.341,00 153.848,00 13.856,00 14.281,00 598.138,00 259.629,00 15.922,00 621.400,00

53 PRAS 65.873,00 88.887,00 1.168,00 18.795,00 259.062,00 153.755,00 87.154,00 765.630,00

54 PSDN 65.407,00 71.291,00 85.658,00 87.887,00 1.103.330,00 217.607,00 21.322,00 681.832,00

55 PTSN 277.779,00 234.994,00 78.060,00 31.572,00 2.523.971,00 148.534,00 17.499,00 964.802,00

56 PYFA 30.568,00 30.274,00 5.343,00 7.567,00 62.125,00 35.867,00 6.196,00 175.119,00

57 RICY 197.155,00 295.710,00 57.624,00 59.100,00 711.537,00 410.785,00 8.721,00 1.109.865,00

58 ROTI 136.625,00 183.089,00 37.872,00 101.142,00 806.918,00 36.533,00 158.015,00 1.822.689,00

59 SCCO 718.378,00 799.526,00 260.478,00 294.288,00 3.478.401,00 299.425,00 104.962,00 1.762.032,00

60 SKBM 61.527,00 139.216,00 36.950,00 91.980,00 1.150.039,00 88.932,00 58.267,00 497.653,00

61 SMGR 2.522.529,00 2.916.062,00 3.022.125,00 4.070.493,00 13.557.147,00 2.645.893,00 4.926.640,00 30.792.884,00

62 SMSM 430.808,00 561.027,00 59.381,00 93.399,00 1.735.274,00 397.738,00 338.223,00 1.701.103,00

No. Kode Piutang Kas Akhir tahun

HPP Persediaan earning after

tax

total aset

2012 2013 2012 2013 2013

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA, KAS, PIUTANG, DAN

98

Tabel Piutang, Kas akhir tahun, HPP, Persediaan, Earning after tax, Total aset (lanjutan) (Dalam Jutaan Rupiah)

63 SRSN 67.312,00 81.706,00 18.747,00 8.598,00 306.038,00 192.744,00 45.171,00 420.782,00

64 STTP 200.754,00 235.749,00 8.305,00 12.151,00 1.384.917,00 285.783,00 114.437,00 1.470.059,00

65 TCID 290.312,00 290.267,00 134.940,00 73.825,00 1.250.786,00 330.318,00 160.564,00 1.465.952,00

66 TKIM 1.693.294,00 1.405.306,00 1.830.251,00 1.405.660,00 13.163.342,00 4.589.679,00 335.989,00 31.962.810,00

67 TOTO 418.581,00 462.106,00 200.151,00 252.491,00 1.223.978,00 359.987,00 2.365.580,00 1.746.178,00

68 TPIA 1.524.050,00 2.292.861,00 1.193.210,00 2.948.190,00 29.550.700,00 3.581.588,00 101.988,00 23.404.264,00

69 TRIS 94.088,00 109.338,00 56.089,00 62.206,00 493.434,00 130.880,00 48.195,00 449.009,00

70 TRST 339.193,00 475.035,00 44.289,00 46.831,00 1.797.095,00 558.873,00 384.765,00 3.260.920,00

71 TSPC 748.056,00 960.837,00 1.651.451,00 1.792.222,00 4.135.087,00 1.000,00 674.147,00 5.407.958,00

72 ULTJ 308.799,00 381.953,00 535.890,00 611.625,00 2.446.448,00 534.977,00 325.127,00 2.811.621,00

73 UNIC 626.422,00 845.565,00 119.277,00 170.635,00 4.825.476,00 1.281.671,00 88.295,00 3.303.941,00

74 VOKS 887.674,00 1.017.891,00 156.850,00 98.191,00 2.252.807,00 365.801,00 39.093,00 1.955.830,00

75 WIIM 40.551,00 59.295,00 398.225,00 134.910,00 1.118.437,00 693.067,00 132.379,00 1.229.011,00

76 YPAS 72.752,00 57.020,00 5.595,00 4.069,00 389.672,00 107.767,00 6.222,00 613.879,00

No. Kode Piutang Kas Akhir tahun

HPP Persediaan earning after

tax

total aset

2012 2013 2012 2013 2013

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA, KAS, PIUTANG, DAN

99

Tabel perhitungan Perputaran Modal Kerja, Kas, Piutang, Persediaan, dan Return On Investment

No. Kode Perputaran Modal

Kerja Perputaran Kas Perputaran Piutang Perputaran Persediaan

Return on Investment

(%)

1 ADES 5,56 16,10 6,66 2,61 12,62

2 ADMG 3,89 22,62 9,84 4,44 0,19

3 AISA 5,90 19,37 5,54 3,07 6,18

4 AKPI 6,97 24,08 4,66 4,99 1,66

5 ALDO 10,53 63,45 4,60 5,27 4,5

6 ALMI 15,18 76,02 12,47 25,59 0,95

7 AMFG 2,35 4,26 9,05 3,61 9,56

8 APLI 5,60 12,02 5,01 1,25 0,62

9 ARGO 6,49 42,87 15,81 3,14 3,49

10 ARNA 20,33 36,73 5,39 3,22 20,71

11 ASII 9,99 13,16 3,96 10,99 9,07

12 AUTO 7,58 10,08 7,54 5,6 8,39

13 BATA 3,95 141,76 23,42 1,92 6,52

14 BRAM 5,88 73,94 6,61 4,23 2,02

15 BTON 1,42 1,95 9,01 6,13 14,69

16 BUDI 31,91 33,77 4,39 9,72 0,45

17 CEKA 14,77 112,12 11,21 6,31 6,08

18 CTBN 3,12 9,47 1,91 1,65 13,96

19 DLTA 1,58 2,39 5,46 1,52 30,5

20 DPNS 1,07 2,35 7,82 2,39 22,58

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA, KAS, PIUTANG, DAN

100

Tabel perhitungan Perputaran Modal Kerja, Kas, Piutang, Persediaan, dan Return On Investment (lanjutan)

No. Kode Perputaran Modal

Kerja Perputaran Kas Perputaran Piutang Perputaran Persediaan

Return on Investment

(%)

21 EKAD 4,67 51,47 7,45 2,76 11,31

22 GDST 2,70 5,04 8,73 8,51 7,68

23 GGRM 3,62 63,47 30,98 1,47 8,53

24 GJTL 4,08 8,51 5,48 5,54 0,78

25 HMSP 8,18 141,23 53,17 3,17 39,48

26 ICBP 3,89 4,67 19,67 7,61 10,46

27 IKBI 2,71 7,45 4,89 7,85 2,28

28 IMAS 14,33 17,81 4,11 3,91 2,39

29 INAI 4,04 60,26 4,64 1,95 0,66

30 INCI 1,00 1,41 3,72 10,96 7,59

31 INDF 4,37 4,32 11,13 5,32 3,21

32 INDR 26,03 47,30 8,89 5,81 0,16

33 INDS 2,60 8,78 6,20 3,59 6,66

34 INKP 4,80 28,34 11,60 2,43 3,26

35 INTP 1,42 1,62 7,52 6,81 19,61

36 JPRS 0,85 4,52 1,48 5,25 4

37 KAEF 4,28 12,24 8,54 1,56 8,68

38 KBLI 4,84 39,92 6,24 7,71 5,65

39 KIAS 1,74 4,10 3,65 3,52 3,09

40 KICI 1,90 20,84 8,61 1,51 7,55

41 KLBF 3,40 10,05 7,60 2,73 16,96

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA, KAS, PIUTANG, DAN

101

Tabel perhitungan Perputaran Modal Kerja, Kas, Piutang, Persediaan, dan Return On Investment (lanjutan)

No. Kode Perputaran Modal

Kerja Perputaran Kas Perputaran Piutang Perputaran Persediaan

Return on Investment

(%)

42 LION 0,93 1,64 5,25 1,49 12,99

43 LMSH 3,11 6,79 9,75 6,07 10,15

44 LPIN 1,16 1,53 4,54 1,08 4,36

45 MASA 6,79 9,17 11,09 3,21 0,58

46 MBTO 1,80 7,68 2,26 5,92 2,64

47 MERK 3,04 2,32 11,57 2,6 25,17

48 MYOR 4,89 17,70 4,94 6,25 10,73

49 NIKL 13,83 23,31 5,46 3,6 0,22

50 NIPS 32,73 119,85 4,39 3,92 4,24

51 PBRX 4,80 13,04 7,12 5,35 4,51

52 PICO 7,15 48,65 4,77 2,3 2,56

53 PRAS 21,11 31,68 4,09 1,68 1,66

54 PSDN 8,61 14,75 18,72 5,07 1,16

55 PTSN 15,49 47,49 10,15 0,6 1,81

56 PYFA 5,80 29,83 6,33 1,73 3,54

57 RICY 2,82 16,86 3,99 1,73 0,66

58 ROTI 44,25 21,66 9,42 22,09 8,67

59 SCCO 9,50 13,52 4,94 11,62 5,94

60 SKBM 25,90 20,11 12,92 12,93 11,8

61 SMGR 6,06 6,91 9,01 5,12 17,44

62 SMSM 4,40 31,06 4,79 4,36 18,1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: HUBUNGAN PERPUTARAN MODAL KERJA, KAS, PIUTANG, DAN

102

Tabel perhitungan Perputaran Modal Kerja, Kas, Piutang, Persediaan, dan Return On Investment (lanjutan)

No. Kode Perputaran Modal

Kerja Perputaran Kas Perputaran Piutang Perputaran Persediaan

Return on Investment

(%)

63 SRSN 1,96 28,69 5,27 1,59 3,8

64 STTP 39,08 165,72 7,77 4,85 7,79

65 TCID 3,40 19,43 6,99 3,79 10,92

66 TKIM 1,96 9,21 9,62 2,87 1,04

67 TOTO 3,08 7,56 3,89 3,4 13,55

68 TPIA 13,83 14,75 16,01 8,25 0,51

69 TRIS 3,65 11,33 6,59 3,77 7,17

70 TRST 0,00 44,63 4,99 3,22 1,01

71 TSPC 2,78 3,98 8,02 4,13 11,73

72 ULTJ 4,51 6,03 10,02 4,57 11,57

73 UNIC 0,00 36,91 7,27 3,76 3,18

74 VOKS 9,35 19,69 2,64 6,16 2

75 WIIM 2,82 5,96 31,81 1,61 10,75

76 YPAS 8,34 90,99 6,78 3,62 1,01

*Perputaran Modal Kerja = Penjualan 2013 / ((Modal Kerja 2012 + Modal Kerja 2013)/2)

**Perputaran Kas = Penjualan 2013/ ((Kas 2012 + Kas 2013)/2)

*** Perputaran Piutang = Penjualan 2013/ ((Piutang 2012 + Piutang 2013)/2)

**** Perputaran Persediaan = HPP/Persediaan 2013

***** ROI = (earning after tax / total assets) x 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI