hubungan prestasi belajar manajemen …lib.unnes.ac.id/3132/1/6315.pdf · rekan-rekan mahasiswa ptm...
TRANSCRIPT
HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR MANAJEMEN INDUSTRI
DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA
PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
SKRIPSI
Diajukan Dalam Rangka Menyelesaikan Studi Strata 1
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
Bayu Afrianto
5201405004
PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2010
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi ini telah diajukan oleh : Nama : Bayu Afrianto NIM : 5201405004 Progaram Studi : Pendidikan Teknik Mesin, S1 Judul : Hubungan Prestasi Belajar Manajemen Industri Dengan
Minat Berwirausaha Mahasiswa Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang .
Telah dipertahankan dihadapan Dewan penguji dan diterima sebagai bagian persyaratan memperoleh gelar sarjana pendidikan pada program studi pendidikan teknik mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang.
Panitia Ujian,
Ketua : Drs. Wirawan Sumbodo, MT ( ) NIP. 19660105 199002 1002 Sekretaris : Wahyudi, SPd. M.Eng ( ) NIP. 198003 19200501 1001
Dewan Penguji,
Pembimbing 1 : Prof. Dr. Samsudi, MPd ( ) NIP.19600808 198702 1001 Pembimbing 2 :Drs. Suratno Margo Sulistyo, MPd ( ) NIP.19481112 1973041001 Penguji utama : Rusiyanto, SPd, MT ( ) NIP. 19740321 199903 1002 Penguji pendamping 1 : Prof. Dr. Samsudi, MPd ( ) NIP.19600808 198702 1001 Penguji pendamping 2 : Drs. Suratno Margo Sulistyo, MPd ( ) NIP.19481112 1973041001 Ditetapkan di Semarang Tanggal : September 2010
Mengesahkan, Dekan Fakultas Teknik
Drs. Abdurrahman, M.Pd NIP. 19600903 198503 1002
iii
ABSTRAK
Bayu Afrianto. Hubungan Prestasi Manajemen Industri Terhadap Minat Berwirausaha pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I Prof. Dr. Samsudi, MPd, Pembimbing II Drs. Suratno Margo Sulistyo.
Tujuan penelitian ini adalah: 1) Mengetahui hubungan prestasi manajemen industri terhadap minat berwirausaha pada mahasiswa program studi pendidikan teknik mesin dan 2) Mengetahui ada tidaknya korelasi antara pengaruh prestasi manajemen industri terhadap minat berwirausaha pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang.
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Mesin Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang angkatan 2007. Sampel sebanyak 51 mahasiswa. Variabel yang diteliti meliputi minat berwirausaha sebagai variabel bebas dan prestasi belajar sebagai variabel terikat. Data diperoleh dari dokumentasi dan angket. Data yang diperoleh dianalisis dengan teknik analisis korelasi Bivariate Pearson menggunakan program komputer Statistical Program for Social Science (SPSS) versi 12.0 for windows XP.
Hasil penelitian diperoleh gambaran bahwa prestasi belajar manajemen industri pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Mesin adalah 78,37 yang tergolong baik. Sebagian besar mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang mempunyai prestasi belajar manajemen industri yang cukup tinggi. Sebesar 21,56% mahasiswa mempunyai prestasi belajar manajemen industri sangat tinggi, 76,47% mempunyai prestasi belajar manajemen industri baik,dan sisanya hanya 1,97% mempunyai prestasi belajar manajemen industri yang rendah. Hasil analisis korelasi Bivariate Pearson menunjukkan antara variabel prestasi belajar dengan minat berwirausaha menunjukkan koefisien korelasi sebesar 0,453 dan hasil uji t diperoleh sebesar 4,256, artinya antara prestasi belajar dengan minat berwirausaha terdapat hubungan karena t hitung (4,256) > t tabel (2,021) dan hubungan tersebut positif dilihat dari nilai koefisien yang positif. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi prestasi mahasiswa maka semakin tinggi pula minat berwirausaha. Tetapi variabel prestasi belajar bukan merupakan satu-satunya faktor yang menentukan minat berwirausaha. Jadi jika hanya mengandalkan prestasi belajar saja belum cukup untuk memperoleh minat yang diharapkan.
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
1. Kerjakanlah lebih untuk apa yang akan kita terima, karena kita akan menerima
lebih atas apa yang kita kerjakan.
2. Baik buruk kebiasaan akan mengantarkan hasilnya.
3. Unlimited possibilities, wake up!
Skripsi ini saya persembahkan kepada:
1. Ayah dan Ibu yang sangat saya
cintai
2. Kakak dan adikku yang saya
sayangi.
3. Keluarga besarku di Semarang
4. Mahasiswa PTM’05.
5. Teman- teman Unnes 2003 –
2007.
v
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah atas segala rahmat, karunia dan hidayah-Nyalah
sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Pada kesempatan
ini pula penulis ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-
besarnya kepada:
1. Bapak Drs. Abdurrahman, M.Pd, Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri
Semarang.
2. Bapak Drs. Wirawan Sumbodo, MT, Ketua Jurusan Teknik Mesin Universitas
Negeri Semarang .
3. Bapak Wahyudi, SPd. M.Eng, Ketua Program Studi Pendidikan Teknik Mesin.
4. Bapak Prof. Dr. Samsudi, MPd, Dosen Pembimbing I.
5. Bapak Drs. Suratno Margo Sulistyo MPd, Dosen Pembimbing II.
6. Rekan-rekan mahasiswa PTM 2005 yang selalu memberikan bantuan dan
memacu semangat.
Penulis hanya dapat memohon kepada Allah agar semua pihak yang telah
membantu penyelesaian skripsi ini diberikan pahala yang sebesar-besarnya. Saran
dan kritik yang membangun akan diterima agar skripsi ini menjadi lebih baik.
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat.
Semarang, September 2010
Penulis
vi
DAFTAR ISI
JUDUL ............................................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... ii
ABSTRAK ....................................................................................................... iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................. iv
KATA PENGANTAR ..................................................................................... v
DAFTAR ISI ................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ........................................................................................... .viii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ ix
DAFTAR RUMUS ........................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
A. Alasan Pemilihan Judul ............................................................... 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah .......................................... 4
C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 5
D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 6
E. Penegasan Istilah ......................................................................... 6
F. Sistematika Skripsi ..................................................................... 9
BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS ...................................... 11
A. Landasan Teori............................................................................ 11
B. Kerangka Berpikir ....................................................................... 35
C. Hipotesis ..................................................................................... 35
BAB III METODE PENELITIAN .............................................................. 36
A. Jenis Penelitian............................................................................ 36
B. Populasi dan Sampel Penelitian ................................................... 36
C. Variabel Penelitian ...................................................................... 39
D. Metode Pengumpulan Data ........................................................ 39
E. Alur / Tahap Penelitian................................................................ 41
F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen ............................................. 41
G. Metode Analisis Data .................................................................. 44
vii
BAB IV HASIL PELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 49
A. Hasil Penelitian .......................................................................... 49
B. Pembahasan ................................................................................ 59
BAB V PENUTUP ...................................................................................... 61
A. Simpulan .................................................................................... 61
B. Saran .......................................................................................... 62
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 63
LAMPIRAN
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Kriteria minat berwirausaha ............................................................... 41
Tabel 2 Kriteria nilai prestasi belajar manajemen industri............................... 47
Tabel 3 Deskriptif Data Variabel Prestasi Belajar ........................................... 48
Tabel 4 Gambaran tentang Minat Berwirausaha ............................................. 49
Tabel 5 Gambaran kemandirian minat berwirausaha ...................................... 50
Tabel 6 Gambaran tentang inovatif minat berwirausaha ................................ 51
Tabel 7 Gambaran tentang Menanggung resiko minat berwirausaha ............... 53
Tabel 8 Uji Normalitas Data ........................................................................... 54
Tabel 9 Uji Linearitas Data ............................................................................ 55
Tabel 10 Analisis Uji Hipotesis ........................................................................ 55
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Nomogram Harry King ............................................................. 36
Gambar 2 Alur Penelitian .......................................................................... 38
Gambar 3 Prestasi Belajar Manajemen Industri ........................................ 48
Gambar 4 pie chart Minat Berwirausaha ................................................... 49
Gambar 5 Kemandirian minat berwirausaha .............................................. 51
Gambar 6 Inovatif minat berwirausaha ...................................................... 52
Gambar 7 Menanggung resiko berwirausaha ............................................. 53
x
DAFTAR RUMUS
Rumus 1 Korelasi Product Moment ........................................................ 39
Rumus 2 Rumus Alpha ........................................................................... 40
Rumus 3 Uji t .......................................................................................... 44
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Prestasi belajar Manajemen Industri
Lampiran 2. Soal angket uji coba
Lampiran 3. Analisis Skor Angket Uji Coba
Lampiran 4. Perhitungan Validitas Angket
Lampiran 5. Hasil Analisis Uji Validitas Instrumen
Lampiran 6. Perhitungan Reliabilitas Angket
Lampiran 7. Soal angket penelitian
Lampiran 8. Rekap Skor
Lampiran 9. Tabel t
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. ALASAN PEMILIHAN JUDUL
Bangsa Indonesia saat ini mengalami permasalahan begitu kompleks,
hampir dari semua aspek kehidupan menjadi masalah nasional. Tidak hanya
bidang sosial ekonomi saja, namun politik dan agama juga sudah mulai mencuat,
hal ini ditandai dengan banyaknya aksi-aksi demontrasi yang menimbulkan
perselisihan antar beberapa kelompok dalam masyarakat. Suasana yang tidak
kondusif ini menyebabkan krisis ekonomi berkepanjangan, meningkatnya jumlah
pengangguran dan tindak kejahatan, sehingga mengakibatkan semakin rumitnya
penyelesaian dari masalah nasional ini. Jumlah pengangguran dari tahun ke tahun
terus meningkat, hal ini disebabkan sedikitnya lapangan pekerjaan, sedangkan
jumlah lulusan sekolah menengah dan perguruan tinggi terus bertambah.
Akibatnya terjadi tidak seimbang antara jumlah lapagan pekerjaan dengan orang
yang akan bekerja.
Masalah pengangguran sebenarnya bisa diatasi jika negara mampu
menyediakan lapangan pekerjaan sebanyak mungkin. Namun hal ini sepertinya
tidak mungkin bisa secepatnya terealisasi, karena banyaknya kendala baik dari
segi ekonomi maupun sumber daya manusia (SDM) itu sendiri. Di era globalisasi
dan pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat ini, mahasiswa merupakan potensi
pembangunan, baik dalam jumlah maupun mutu lulusan itu sendiri. Beberapa
2
faktor pendorong pertumbuhan ekonomi yang pesat adalah faktor manusianya.
Sekarang ini sarjana Indonesia masih banyak yang menganggur dan mutunya
belum dikatakan maksimal. Idealnya seoarang mahasiswa harus lebih dimotivasi
oleh adanya keinginan berwirausaha dari pada hanya sekedar mencari lowongan
pekerjaan. Dalam lowongan untuk menjadi PNS kesempatanya sangat sempit
sekali, sekiranya masih banyak celah untuk membuka usaha baru. Hal - hal yang
dapat dijadikan bahan acuan yaitu usaha bengkel yang belum tersedia pada
pedesaan padahal sudah banyaknya masyarakat yang memiliki sepeda motor dan
menurut survei sepeda motor tiap tahunnya semakin meningkat tidak terkecuali
dipedesaan, sumber daya alam dipedesaan misalnya buah nanas atau umbi
singkong yang masih belum termafaakan dengan sepenuhnya. Hal ini mungkin
akan lebih termanfaatkan dengan adanya mesin pemotonng singkong guna untuk
pembuatan keripik ataupun penyerut nanas guna dalam pembuatan selai/dodol
nanas, hal ini dapat memungkinkan seseorang memiliki agen besar, serta usaha
lainnya yang masih terbuka lebar dinegeri ini Sehingga dapat menyediakan
pekerjaan karena mengikut sertakan bagi masyarakat, dapat juga mendirikan
usaha mandiri yang tidak sesuai dengan kompetensi yang dimiliki, jadi mahasiswa
tidak cepat mudah putus asa karena gagal mencari pekerjaan, tetapi selalu mencari
cara dan mengasah kreativitas keahlian yang dimiliki.
Menurut Purdi E. Chandra, penulis buku “Menjadi Entrepreneur Sukses”,
beliau mengemukakan “Di era otonomi daerah saat ini, pendidikan kewirausahaan
sangat dibutuhkan” karena dengan pendidikan tersebut sebenarnya akan banyak
menciptakan pengusaha pengusaha baru. Tak hanya penting, tetapi sangat
3
mendesak seharusnya iklim menekuni dunia usaha harus diciptakan. Melihat
kondisi ini, Purdi E. Chandra mengatakan bahwa “kita perlu adanya upaya
menciptakan pengusaha baru”, sebab menjadi pengusaha itu bukan diajarkan
tetapi dididik dalam pengertian non formal sehingga, perlu ada solusi, yaitu
bagaimana kita membuat pendidikan untuk menciptakan orang jadi pengusaha.
Hal itu biasa diberikan lewat model pendidikan, yang bukan saja mengandalkan
pada pengetahuan, tetapi juga emosional termasuk bagaimana mencerdaskan
emosi kita. Sementara universitas yang ada, hanya menciptakan calon pencari
kerja, bukan pencipta kerja.
Pemahaman kewirausahaan harus dimiliki oleh mahasiswa karena
mahasiswa sebagai penerus bangsa diharapkan mampu menjadi tulang punggung
negara. Sehingga dengan hasil pendidikan yang dikuasainya mampu menciptakan
lapangan kerja, bukan menambah jumlah pengangguran setelah ia lulus dari
sebuah perguruan tinggi dan diharapkan mampu bekerja dengan baik, dilihat dari
segi ilmu maupun teknis lapangan. Jadi, sebisa mungkin seorang mahasiswa
dituntut untuk berpikir secara kreatif terhadap peluang bisnis yang ada di
masyarakat dan berani mencoba untuk memulai usaha. Jangan bersikap apatis,
karena sulit mencari pekerjaan setelah melamar ke mana-mana dan hasilnya selalu
nihil. Mereka lupa bahwa sebenarnya bekerja tidak hanya di perusahaan ataupun
menjadi pegawai negeri, salah satunya menjadi seorang wirausaha.
Kuliah merupakan salah satu sumber ilmu pengetahuan. Kemampuan
belajar dan akses sumber ilmu pengetahuan yang luas menjadikan kampus sebagai
tempat menempa diri, meningkatkan skill. Peluang untuk menguasai bidang ilmu
4
untuk mendukung usaha tertentu terbuka lebar. Selama di perkuliahan mahasiswa
mempunyai waktu yang cukup untuk belajar berbagai ilmu yang diperlukan.
Mahasiswa dituntut untuk mengembangkan dan memanfaatkan ilmu pengetahuan
dan teknologi untuk membuka peluang kerja. Jurusan Teknik Mesin Fakultas
Teknik UNNES program studi teknik mesin (S-1) mestinya lebih dapat
termanfaatkan secara lebih optimal, Karena program studi pendidikan teknik
mesin (S-1) mahasiswa diajarkan materi secara teori dan praktik serta ditambah
teknik pembelajaran. Dalam teori selain diajarkan tentang permesinan juga
dibekali teori pengembangan jiwa kewirauasahaan, hal ini tertanam pada
matakuliah manajemen industri.
Terhadap fenomena inilah, penulis merasa perlu melakukan penelitian
sebagai upaya “mencari tahu” berapa besar pengaruh prestasi manajemen industri
dengan minat berwirausaha . Dalam penelitian ini penulis mengambil judul :
“HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR MANAJEMEN INDUSTRI DENGAN
MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG”
B. PEBATASAN DAN PERUMUSAN MASALAH
1. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah dilakukan agar penelitian lebih terarah,
terfokus, dan tidak menyimpang dari sasaran pokok penelitian.
a. Penelitian dilakukan pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik
Mesin Fakultas Teknik UNNES yang dikhususkan pada mahasiswa
5
angkatan 2007 yang mengikuti matakuliah manajemen industri pada
semester 6.
b. Ada banyak faktor yang mempengaruhi minat berwirausaha, di dalam
penelitian ini penulis memfokuskan pada faktor prestasi belajar
manajemen industri sebagai faktor yang mempengaruhi minat
mahasiswa Program Studi PTM Fakultas Teknik UNNES angkatan
2007 untuk berwirausaha.
2. Perumusan Permasalahan
Perumusan Permasalahan yang akan diungkap dalam penelitian ini yaitu :
a. Seberapa besar hubungan prestasi belajar manajemen industri
dengan minat berwirausaha pada mahasiswa Program Studi
Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri
Semarang ?
b. Bagaimanakah hubungan prestasi belajar manajemen industri
dengan minat berwirausaha mahasiswa Pendidikan Teknik Mesin
Fakultas Teknik UNNES ?
C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dalam penelitian ini yaitu :
a. untuk mengetahui seberapa besar hubungan prestasi belajar
manajemen industri terhadap minat berwirausaha mahasiswa
Program Studi Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik
Universitas Negeri Semarang.
6
b. Untuk mengetahui Bagaimanakah hubungan prestasi belajar
manajemen industri dengan minat berwirausaha mahasiswa
Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik UNNES.
D. MANFAAT PENELITIAN
Kegiatan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah
wawasan matakuliah manajemen industri.
2. Sebagai bahan kajian awal untuk mengetahui besarnya potensi dan
tantangan dalam menumbuhkan wirausahawan di kalangan mahasiswa.
3. Dapat menjadi dasar bahan kajian untuk penelitian lebih lanjut dan lebih
mendalam tentang permasalahan yang terkait.
E. PENEGASAN ISTILAH
Untuk menghindari terjadinya salah pengertian atau kekeliruan dalam
menafsirkan judul skripsi ini dan untuk membatasi permasalahan yang dibahas,
maka penulis akan memberikan batasan-batasan operasional sebagai berikut :
1. Prestasi Belajar
Prestasi belajar menurut Tu’u (2004:75) adalah penguasaan pengetahuan
atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan
dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. Dengan demikian
prestasi belajar merupakan hasil yang telah dicapai oleh peserta didik di dalam
PBM yang ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan oleh guru.
7
2. Manajemen industri
Manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan
bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan
organisasional atau maksud-maksud yang nyata.
Industri adalah perusahaan yang telah memiliki izin usaha untuk mengolah bahan
mentah, bahan baku,barang setengah jadi dan/atau barang jadi, menjadi barang
yang memiliki nilai lebih tinggi untuk penggunaannya, termasuk kegiatan rancang
bangun dan perekayasaan industri.
Jadi dari kedua istilah tersebut dapat disimpulkan bahwa Manajemen
Industri adalah bidang keahlian yang memanfaatkan pendekatan teknik industri
untuk penciptaan dan peningkatan nilai sistem usaha melalui fungsi dan proses
manajemen dengan bertumpu pada keunggulan sumber daya insani dalam
menghadapi lingkungan usaha yang dinamis.
3. Minat berwirausaha
a. Minat
Ada beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli tentang
pengertian minat yaitu :
1) Minat adalah perasaan tertarik atau berkaitan pada suatu hal atau aktivitas
tanpa ada yang menyuruh. Pada dasarnya minat merupakan penerimaan hubungan
antara diri sendiri dengan sesuatu dari luar pribadi (Tarmudji, 1991:59).
2) Menurut ketut yang dikutip dati (Jony Suprihastomo, 2007:11) minat adalah
suatu kesukaan, kegemaran atau kesenangan, kegemaran, atau kesenangan pada
8
sesuatu. Minat penting sekali dalam pengambilan keputusan suatu pilihan
terhadap jabatan tertentu.
Menurut pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa minat merupakan
kesadaaran seseorang yang dapat menimbulkan adanya keinginan yang akan
memuaskan kebutuhan.
b. Wirausaha
Wirausaha adalah orang yang mengambil resiko dengan jalan membeli
barang sekarang dan menjual kemudian dengan harga yang tidak pasti (Cantillon)
Wirausaha adalah orang yang memindahkan sumber-sumber ekonomi dari daerah
dengan produktivitas rendah ke daerah dengan produktivitas dan hasil lebih tinggi
(J.B Say).
Dengan adanya pengertian minat dan pengertian wirausaha yang telah
dikemukakan diatas, maka dapatlah diberikan pengertian minat berwirausaha. Minat
berwirausaha ialah gejala psikis yang menunjukkan kekuatan motif yang mendorong
individu untuk memusatkan perhatian dan berbuat pada sesuatu objek, dengan disertai
perasaan senang. Sebagai objek minat wirausaha dapat lebih dipilih, lebih dikuasai, atau
lebih menyenangkan dari pada pegawai atau karyawan.
F. SISTEMATIKA PENULISAN SKRIPSI
Sistematika dari skripsi ini adalah sebagai berikut:
1. Bagian Awal
Bagian ini berisi: Judul, Abstrak, Pengesahan, Motto dan Persembahan,
Daftar Isi, Daftar Tabel, Daftar Lampiran.
9
2. Bagian Isi
BAB I : PENDAHULUAN
Pendahuluan berisi: Alasan Pemilihan Judul, Perumusan
Masalah, Penegasan Istilah, Tujuan Penelitian, Manfaat
Penelitian serta Sistematika Penulisan Skripsi.
BAB II : LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
Bab ini berisi teori-teori yang mendukung terhadap alasan
pemilihan judul dan kerangka berpikir serta hipotesis.
BAB III : METODE PENELITIAN
Bab ini berisi: Jenis Penelitian, Populasi dan Sampel Penelitian,
Variabel Penelitian, Metode Pengumpulan Data, Alur / Tahap
Penelitian Validitas dan Reliabilitas Instrumen, dan Analisis
Data.
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bagian ini menguraikan tentang hasil penelitian yang berupa
hasil penelitian, dan pembahasan.
BAB V : PENUTUP
Penutup berisi: Simpulan dan Saran.
3. Bagian Akhir
Bagian akhir berisi: Daftar Pustaka dan Lampiran-lampiran.
10
BAB II
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
A. LANDASAN TEORI
1. Tinjauan manajemen industri
Manajemen Industri adalah bidang keahlian yang memanfaatkan
pendekatan teknik industri untuk penciptaan dan peningkatan nilai sistem usaha
melalui fungsi dan proses manajemen dengan bertumpu pada keunggulan sumber
daya insani dalam menghadapi lingkungan usaha yang dinamis. Jenis bidang
keilmuan yang dipelajari dalam Manajemen Industri antara lain adalah
Manajemen Keuangan, Manajemen Kualitas, Manajemen Inovasi, Manajemen
Sumber Daya Manusia, Manajemen Pemasaran, Manajemen Keputusan dan
Ekonomi Teknik.
Kata manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang
memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki
definisi yang mapan dan diterima secara universal. Mary Parker misalnya,
mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang
lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan
mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Ricky W manajemen
sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan
pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan
efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan,
11
sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar,
terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
a. Fungsi manajemen
Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan
melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer
dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen pertama
kali diperkenalkan oleh seorang industrialis Perancis bernama Henry Fayol pada
awal abad ke-20. Ketika itu, ia menyebutkan lima fungsi manajemen, yaitu
merancang, mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan mengendalikan.
Namun saat ini, kelima fungsi tersebut telah diringkas menjadi empat, yaitu:
1) Perencanaan (planning)
Perencenaan adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber
yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara
keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi
berbagai rencana alternatif sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat
apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan
perusahaan. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi
manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan.
2) Pengorganisasian (organizing)
Pengorganisasian dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar
menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah
manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan
untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut.
12
Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus
dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut
dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, pada tingkatan
mana keputusan harus diambil.
3) Pengarahan (directing)
Pengarahan adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua
anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan
manajerial dan usaha-usaha organisasi. Jadi actuating artinya adalah
menggerakkan orang-orang agar mau bekerja dengan sendirinya atau penuh
kesadaran secara bersama-sama untuk mencapai tujuan yang dikehendaki secara
efektif. Dalam hal ini yang dibutuhkan adalah kepemimpinan (leadership).
4) Pengevaluasian (evaluating)
Pengevaluasian adalah proses pengawasan dan pengendalian performa
perusahaan untuk memastikan bahwa jalannya perusahaan sesuai dengan rencana
yang telah ditetapkan. Seorang manajer dituntut untuk menemukan masalah yang
ada dalam operasional perusahaan, kemudian memecahkannya sebelum masalah
itu menjadi semakin besar.
b. Sarana manajemen
Untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan diperlukan alat-alat sarana
(tools). Tools merupakan syarat suatu usaha untuk mencapai hasil yang
ditetapkan. Tools tersebut dikenal dengan 6M, yaitu men, money, materials,
machines, method, dan markets.
13
1) Man (manusia)
yaitu merujuk pada sumber daya manusia yang dimiliki oleh organisasi.
Dalam manajemen, faktor manusia adalah yang paling menentukan. Manusia
yang membuat tujuan dan manusia pula yang melakukan proses untuk mencapai
tujuan. Tanpa ada manusia tidak ada proses kerja, sebab pada dasarnya manusia
adalah makhluk kerja. Oleh karena itu, manajemen timbul karena adanya orang-
orang yang berkerja sama untuk mencapai tujuan.
2) Money (uang)
merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan. Uang merupakan
alat tukar dan alat pengukur nilai. Besar-kecilnya hasil kegiatan dapat diukur dari
jumlah uang yang beredar dalam perusahaan. Oleh karena itu uang merupakan
alat (tools) yang penting untuk mencapai tujuan karena segala sesuatu harus
diperhitungkan secara rasional. Hal ini akan berhubungan dengan berapa uang
yang harus disediakan untuk membiayai gaji tenaga kerja, alat-alat yang
dibutuhkan dan harus dibeli serta berapa hasil yang akan dicapai dari suatu
organisasi.
3) Material
terdiri dari bahan setengah jadi (raw material) dan bahan jadi. Dalam dunia
usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik, selain manusia yang ahli dalam
bidangnya juga harus dapat menggunakan bahan/materi-materi sebagai salah satu
sarana. Sebab materi dan manusia tidak dapat dipisahkan, tanpa materi tidak akan
tercapai hasil yang dikehendaki.
14
4) Machine (mesin)
digunakan untuk memberi kemudahan atau menghasilkan keuntungan
yang lebih besar serta menciptakan efesiensi kerja.
5) Metode
Metode adalah suatu tata cara kerja yang memperlancar jalannya pekerjaan
manajer. Sebuah metode dapat dinyatakan sebagai penetapan cara pelaksanaan
kerja suatu tugas dengan memberikan berbagai pertimbangan-pertimbangan
kepada sasaran, fasilitas-fasilitas yang tersedia dan penggunaan waktu, serta uang
dan kegiatan usaha. Perlu diingat meskipun metode baik, sedangkan orang yang
melaksanakannya tidak mengerti atau tidak mempunyai pengalaman maka
hasilnya tidak akan memuaskan. Sehingga peranan utama dalam manajemen tetap
manusianya sendiri.
6) Market (pasar)
merupakan tempat di mana organisasi memasarkan produknya.
Memasarkan produk sudah barang tentu sangat penting sebab bila barang yang
diproduksi tidak laku, maka proses produksi barang akan berhenti. Artinya, proses
kerja tidak akan berlangsung. Oleh sebab itu, penguasaan pasar dalam arti
menyebarkan hasil produksi merupakan faktor menentukan dalam perusahaan.
Agar pasar dapat dikuasai maka kualitas dan harga barang harus sesuai dengan
selera konsumen dan daya beli konsumen.
c. Prinsip manajemen
Prinsip-prinsip dalam manajemen bersifat lentur dalam arti bahwa perlu
dipertimbangkan sesuai dengan kondisi-kondisi khusus dan situasi-situasi yang
15
berubah. Menurut Henry Fayol, seorang pencetus teori manajemen yang berasal
dari Perancis, prinsip-prinsip umum manajemen ini terdiri dari :
1) Pembagian kerja (Division of work)
2) Wewenang dan tanggung jawab (Authority and responsibility)
3) Disiplin (Discipline)
4) Kesatuan perintah (Unity of command)
5) Kesatuan pengarahan (Unity of direction)
6) Mengutamakan kepentingan organisasi di atas kepentingan sendiri
7) Penggajian pegawai
8) Pemusatan (Centralization)
9) Hirarki (tingkatan)
10) Ketertiban (Order)
11) Keadilan dan kejujuran
12) Stabilitas kondisi karyawan
13) Prakarsa (Inisiative)
14) Semangat kesatuan, semangat korps
2. Tinjauan wirausaha
a. Pengertian Wirausaha
Kata entrepreneur dan entrepreneurship dalam bahasa Inggris,menurut
Holt (1992), berasal dari bahasa Prancis yakni dari entreprendre.The Concise
Oxford French Dictionary (1980) mengartikan entreprendre sebagai to undertake
(menjalankan,melakukan, berusaha), to set about (memulai), to begin (memulai);
to attempt (mencoba, berusaha). Dalam bahasa Jerman menggunakan kata
16
unternerhmer yang diturunkan dari katakerja unternehmen yang berarti sama
dengan arti entrepreneur (Sukardi, 1991). Dalam bahasa Indonesia Kata
“wirausaha” merupakan gabungan kata wira (gagah berani,perkasa) dan usaha.
Jadi, wirausaha berarti orang yang gagah berani atau perkasa dalam usaha.
Orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan
bisnis, mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil
keuntungan dan tindakan yang cepat dalam memastikan kesuksesan.
Kewirausahaan yaitu semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam
menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya cara kerja teknologi
dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan
pelayanan yang lebih baik dan keuntungan yang lebih besar.
b. Fungsi kewirausahaan
1) Fungsi Makro
Wirausaha berperan sebagai penggerak, pengendali, dan pemacu
perekonomian suatu bangsa. Hasil-hasil dari penemuan ilmiah, penelitian,
pengembangan ilmu pengetahuan, dan kreasi-kreasi baru dalam produk barang
dan jasa-jasa yang berskala global, hal ini merupakan proses dinamis wirausaha
yang kreatif. Bahkan wirausahalah yang berhasil menciptakan lapangan kerja dan
mendorong pertumbuhan ekonomi. J.B Say berpendapat bahwa wirausahawan
adalah orang yang menggeser sumber-sumber ekonomi dari produktivitas
terendah menjadi produktivitas tertinggi, menurutnya wirausahawanlah yang
menghasilkan perubahan. Perubahan itu tidak dilakukan dengan mengerjakan
sesuatu yang lebih baik tetapi dengan melakukan sesuatu yang berbeda.
17
Secara kualitatif fungsi makro ini diperankan oleh usaha kecil. Berikut
adalah peranannya dalam perekonomian nasional:
a) Usaha kecil memperkokoh perekonomian nasional melalui fungsi
pemasok, fungsi produksi, fungsi penyalur, dan pemasar bagi hasil
produk-produk industri besar.
b) Usaha kecil dapat meningkatkan efisiensi ekonomi khususnya dalam
menyerap sumber daya yang ada.
c) Usaha kecil yang dipandang sebagai sarana pendistribusian pendapatan
nasional, alat pemerataan dalam berusaha dan pemerataan dalam
pendapatan.
2) Fungsi Mikro
Peran wirausaha adalah penanggung resiko dan ketidakpastian,
mengkombinasikan sumber-sumber kedalam cara yang baru dan berbeda untuk
menciptakan nilai tambah dan usaha-usaha baru.
Menurut Marzuki Usman (1997), secara umum wirausaha adalah
menciptakan nilai barang dan jasa dipasar melalui proses pengkombinasian
sumber daya dengan cara-cara baru yang berbeda untuk dapat bersaing. Nilai
tambah tersebut diciptakan melalui:
a) Pengembangan teknologi baru
b) Penemuan pengetahuan baru
c) Perbaikan produk dan jasa yang ada
18
d) Penemuan cara-cara yang berbeda untuk menyediakan barang dan jasa
dengan jumlah yang lebih banyak dengan menggunakan sumber daya yang
lebih sedikit
Selain entrepreneur, istilah lain yang juga dikenal adalah konsep
intrapreneur dan benchmarking.
a) Intrapreneur, ialah wirausaha yang menggunakan temuan orang lain pada
unit usahanya. Fungsinya adalah imitating technology dan duplicating
product.
b) Benchmarking adalah meniru dan mengembangkan produk baru melalui
pengembangan teknologi.
Wirausaha adalah perintis dan pengembang perusahaan yang berani
mengambil resiko dalam menghadapi ketidakpastian dengan cara mengelola
sumber daya manusia, material, dan keuangan untuk mencapai tingkat
keberhasilan tertentu yang diinginkan. Salah satu kunci keberhasilan adalah
memiliki tujuan dan visi untuk mencapainya (Steinhoff dan Burges, 1993).
c. Sasaran kewirausahaan
Sasaran kewirausahaan antara lain :
1) Instansi pemerintah, BUMN, organisasi profesi dan kelompok
masyarakat
2) Pelaku ekonomi: pengusaha kecil, koperasi
3) Generasi muda: anak-anak putus sekolah, calon wirausahawan.
19
d. Manfaat Kewirausahan
Manfaat Kewirausahan antara lain :
1) Menambah daya tampung tenaga kerja
2) Sebagai generator pembangunan lingkungan, pribadi, distribusi,
pemeliharaan lingkungan dan kesejahteraan
3) Memberi contoh bagaimana bekerja keras, tekun dan memeiliki pribadi
unggul yang patut diteladani
4) Mendidik karyawan jadi orang mandiri, disiplin tekun, jujur dalam
menghadapi pekerjaan
5) Mendidik masyarakat hidup efisien dan sederhana.
e. Menumbuh kembangkan minat berwirausaha
Mungkin kita pernah mendengar bahwa keluarga yang kaya akan
memunculkan anak-anak yang kaya karena mereka terbiasa kaya. Begitu pula ada
yang menganggap bahwa seseorang menjadi pengusaha karena memang bapak-
ibunya, kakek-neneknya, dan sebagian besar keluarganya adalah keturunan
pengusaha. Anggapan seperti ini menurut penulis merupakan pemikiran yang
keliru. Tidak bisa dipungkiri memang, ada banyak pengusaha yang lahir dari
keluarga atau keturunan pengusaha. Tetapi bukan berarti diturunkan secara
genetis. Mungkin hal ini terjadi karena aspek lingkungan pengusaha yang cukup
kuat mempengaruhi jiwa orang tersebut untuk menjadi pengusaha.
Keuntungan :
1) Terbuka lebar kesempatan untuk menjadi bos dalam perusahaan
20
2) Terbuka peluang untuk memperoleh manfaat dan keuntungan secara
maksimal
3) Terbuka peluang untuk memperlihatkan potensi wirausaha secara penuh
4) Terbuka peluang untuk membantu masyarakat dalam usaha
5) Terbuka peluang untuk mencapai tujuan usaha yang dikehendaki
Kelemahan
1) Tanggung jawab sangat besar dan berat di dalam menghadapi
permasalahan bisnis
2) Bekerja keras dan waktunya sangat panjang
3) Memperoleh pendapatan yang tidak pasti dan memiliki resiko yang sangat
besar.
Menjadi wirausaha (entrepreneur) tentu saja merupakan hak azasi semua
kita. Jangan karena mentang-mentang kita tidak punya turunan pengusaha
sehingga menutup peluang untuk menjadi wirausaha. wirausaha adalah
menumbuhkan jiwa kewirausahaan di diri kita. Banyak cara yang dapat dilakukan
misalnya:
1) Melalui pendidikan formal.
Kini berbagai lembaga pendidikan baik menengah maupun tinggi
menyajikan berbagai program atau paling tidak mata kuliah kewirausahaan
2) Melalui seminar-seminar kewirausahaan.
Berbagai seminar kewirausahaan seringkali diselenggarakan dengan
mengundang pakar dan praktisi kewirausahaan sehingga melalui media ini kita
akan membangunjiwa kewirausahaan didiri kita.
21
3) Melalui pelatihan.
Berbagai simulasi usaha biasanya diberikan melalui pelatihan baik yang
dilakukan dalam ruangan (indoor) maupun di luar ruangan outdoor). Melalui
pelatihan ini, keberanian dan ketanggapan kita terhadap dinamika perubahan
linghkungan akan diuji dan selalu diperbaiki dan dikembangkan.
4) Otodidak.
Melalui berbagai media kita bisa menumbuhkan semangat berwirausaha
Misalnya melalui biografi pengusaha sukses (sucess story), media televisi, radio
majalah koran dan berbagai media yang dapat kita akses untuk
menumbuhkembangkan jiwa wirausaha yang ada di diri kita.
f. Menumbuhkan Kompetensi Kewirausahaan
Wirausaha yang sukses pada umumnya adalah mereka yang memiliki
kompetensi yaitu : seseorang yang memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan dan
kualitas individu yang meliputi sikap, motivasi, nilai serta tingkah laku yang
diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan/kegiatan.Keterampilan yang harus
dimiliki :
1) Managerial skill : Managerial skill atau keterampilan manajerial
merupakan bekal yang harus dimiliki wirausaha. Seorang wirausahawan harus
mampu menjalankan fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan
dan pengawasan agar usaha yang dijalankannya dapat mencapai tujuan yang
diinginkan. Kemampuan menganalisis dan mengembangkan pasar, kemampuan
mengelola sumber daya manusia, material, uang, fasilitas dan seluruh sumber
daya perusahaan merupakan syarat mutlak untuk menjadi wirausaha sukses.
22
Secara garis besar ada dua cara untuk menumbuhka kemampuan manajerial, yaitu
melalui jalur formal dan informal. Jalur formal misalnya melalui jenjang lembaga
pendidikan sekolah menenga kejuruan bisnis dan manajemen atau melalui
pendidikan tinggi misalnya departemen administrasi niaga atau departemen
manajemen yang tersebar berbagai perguruan tinggi baik negeri maupun swasta.
Jalur informal, misalnya melalui seminar, pelatihan dan otodidak serta melalui
pengalaman.
2) Conceptual skill : Kemampuan untuk merumuskan tujuan, kebijakan dan
strategi usaha merupakan landasan utama menuju wirausaha sukses. Tidak
mudah memang mendapatkan kemampuan ini. Kita harus akstra keras belajar
dari berbagai sumber dan terus belajar dari pengalaman sendiri dan pengalaman
orang lain dalam berwirausaha.
3) Human skill : (keterampilan memahami, mengerti, berkomunikasi dan
berelasi) Supel, mudah bergaul, simpati dan empati kepada orang lain adalah
modal keterampilan yang sangat mendukung kita menuju keberhasilan usaha.
Dengan keterampilan seperti ini, kita akan memiliki banyak peluang dalam
merintis dan mengembangkan usaha. Upaya yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan kemampuan ini misalnya denganmelatih diri diberbagai organisasi,
bergabung dengan klub-klub hobi dan melatih kepribadian kita agar bertingkah
laku mentenangkan bagi orang lain.
4) Decision making skill : (keterampilan merumuskan masalah dan
mengambil keputusan) Sebagai seorang wirausaha, kita seringkali dihadapkan
pada kondisi ketidakpastian. Berbagai permasalahan biasanya bermunculan pada
23
situasi seperti ini. Wirausaha dituntut untuk mampu menganalisis situasi dan
merumuskan berbagai masalah untuk dicarikan berbagai alternatif pemecahannya.
Tidak mudah memang memilih alternatif terbaik dari berbagai alternatif yang ada.
Agar tidak salah menentukan alternatif, sebelum mengambil keputusan, wirausaha
harus mampu mengelola informasi sebagai bahan dasar pengambilan keputusan.
Keterampilan memutuskan dapat kita pelajari dan kita bangun melalui berbagai
cara. Selain pendiudikan formal, pendidikan informal melalui pelatihan, simulasi
dan berbagi pengalaman dapat kita peroleh.
5) Time managerial skill : (keterampilan mengatur dan menggunakan waktu)
Para pakar psikologi mengatakan bahwa salah satu penyebab atau sumber stress
adalah ketidakmampuan seseorang dalam mengatur waktu dan pekerjaan.
Ketidakmampuan mengelola waktu membuat pekerjaan menjadi menumpuk atau
tak kunjung selesai sehingga membuat jiwanya gundah dan tidak tenang. Seorang
wirausaha harus terus belajar mengelola waktu. Keterampilan mengelola waktu
dapat memperlancar pelaksanaan pekerjaan dan rencana-rencana yang telah
digariskan.
g. Karakteristik Pribadi Wirausaha
Sifat kepribadian wirausaha dipelajari guna mengetahui karakteristik
perorangan yang membedakan seorang wirausaha dan bukan wirausaha.
David McCleland mengindikasikan ada korelasi positif antara tingkah laku
orang yang memiliki motif prestasi tinggi dengan tingkah laku wirausaha
Karakteristik orang-orang yang mempunyai motif prestasi tinggi adalah:
24
1) Memilih resiko “moderate”
Dalam tindakannya dia memilih melakukan sesuatu yang ada
tantangannya, namun dengan cukup kemungkinan untuk berhasil.
2) Mengambil tanggung jawab pribadi atas perbuatan-perbuatan.
Artinya kecil sekali kecenderungan untuk mencari “kambing hitam” atas
kegagalan atau kesalahan yang dilakukannya.
3) Mencari umpan balik (feed back) tentang perbuatan-perbuatannya.
4) Berusaha melakukan sesuatu dengan cara-cara baru.
Upaya untuk mengungkapkan karakteristik utama wirausaha juga
dilakukan oleh para ahli dengan menggunakan teori letak kendali (locus of
control). Teori letak kendali menggambarkan bagaimana meletakkan sebab dari
suatu kejadian dalam hidupnya. Apakah sebab kejadian tersebut oleh faktor dalam
dirinya dan dalam lingkup kendalinya atau faktor diluar kendalinya. Dua kategori
letak kendali menurut Rotter yaitu:
1) Internal
Orang yang beranggapan bahwa dirinya mempunyai kendali atas apa yang
akan dicapainya. Karakteristik ini sejalan dengan karakteristik wirausaha seperti
lebih cepat mau menerima pembaharuan (inovasi).
2) Eksternal
Orang yang beranggapan keberhasilan tidak semata tergantung pada usaha
seseorang, melainkan juga oleh keberuntungan, nasib, atau ketergantungan pada
pihak lain, karena adanya kekuatan besar disekeliling seseorang.
25
Seseorang yang baik tercerminkan pada perilaku yang baik begitu pula
dengan seorang wirausaha dapat terlihat pada sifat-sifatnya.Dan berikut
merupakan sifat-sifat yang umumya dimiliki oleh wirausaha yang sukses:
1) Percaya Diri
Orang yang tinggi percaya dirinya adalah orang yang sudah matang
jasmani dan rokhaninya. Karakteristik kematangan seseorang adalah ia tida
tergantung pada orang lain, memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi, obyektif,
dan kritis, emosionalnya stabil, tidak gampang tersinggung dan naik pitam.
2) Berorientasi pada tugas dan hasil
Berbagai motivasi akan muncul dalam bisnis jika kita berusaha
menyingkirkan prestise. Kita akan mampu bekerja keras, enerjik, tanpa malu
dilihat teman, asal yang kita kerjakan adalah halal.
3) Pengambilan Resiko
Wirausaha penuh resiko dan tantangan, seperti persaingan, harga turun
naik, barang tidak laku dan sebagainya. Namun semua tantangan ini harus
dihadapi dengan penuh perhitungan.
4) Kepemimpinan
Pemimpin yang baik harus mau menerima kritik dari bawahan, ia harus
bersifat responsive.
5) Keorisinilan
Yang dimaksud orisinal di sini ialah tidak hanya mengekor pada orang
lain, tetapi memiliki pendapat sendiri, ada ide yang orisinil, ada kemampuan
untuk melaksanakan sesuatu. Orisinil tidak berarti baru sama sekali, tetapi produk
26
tersebut mencerminkan hasil kombinasi baru atau reintegrasi dari komponen-
komponen yang sudah ada, sehingga melahirkan sesuatu yang baru.
6) Berorientasi ke masa depan
Untuk menghadapi pandangan jauh ke depan, seorang wirausaha akan
menyusun perencanaan dan strategi yang matang, agar jelas langkah-langkah yang
akan dilaksanakan.
7) Kreativitas
kreativitas diartikan sebagai kemampuan untuk menciptakan suatu produk
baru. Produk baru artinya tidak perlu seluruhnya baru, tapi dapat merupakan
bagian-bagian produk saja.
Contoh: Seorang wirausaha membuat berbagai kreasi dalam kegiatan
usahanya, seperti susunan barang, pengaturan rak pajangan, menyebarkan brosur
promosi dsb. Jadi kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi-
kombinasi baru atau melihat hubungan-hubungan baru antara data, variable; yang
sudah ada sebelumnya.
Menurut Bygrave seseorang wirausahawan harus memiliki berbagai
konsep. Konsep yang terkenal dengan istilah 10 D antara lain yaitu:
1) Dream
Seorang wirausaha mempunyai visi bagaimana keinginannya terhadap
masa depan pribadi dan bisnisnya dan yang paling penting adalah dia mempunyai
kemampuan untuk mewujudkan impian tersebut.
27
2) Decisiveness
Seorang wirausaha adalah orang yang tidak bekerja lambat. Kecepatan dan
ketepatan dia mengambil keputusan adalah merupakan factor kunci dalam
kesuksesan bisnisnya.
3) Doers
Seorang wirausaha tidak mau menunda–nunda kesempatan yang dapat di
manfaatkan
4) Determination
Seorang wirausaha dalam melaksanakan kegiatannya memiliki rasa
tanggung jawab yang tinggi dan tidak mau menyerah, walaupun dia dihadapkan
pada halangan atau rintangan yang tidak mungkin diatasi
5) Dedication
Dedikasi seorang wirausahawan sangat tinggi, semua perhatian dan
kegiatannya dipusatkan semata–mata untuk kegiatan bisnisnya.
6) Devotion
Devotion berarti kegemaran atau kegila–gilaan. Hal inilah yang mendorong dia
mencapai keberhasilan yang sangat efektif untuk menjual produk yang ditawarkannya,
karena seorang wirausahawan akan mencintai pekerjaan bisnisnya.
7) Details
Seorang wirausahawan akan selalu memperhatikan factor-factor kritis. Dia
tidak akan mengabaikan factor-factor kecil tertentu yang dapat menghambat
kegiatan usahanya.
28
8) Destiny
Seorang wirausaha bertanggung jawab terhadap nasi dan tujuan yang
hendak dicapainya.
9) Dollars
Wirausahawan tidak sangat mengutamakan kekayaan, motivasinya bukan
memperoleh uang, akan tetapi uang dianggap sebagai ukuran kesuksesan
bisnisnya.
10) Distribute
Seorang wirausahawan bersedia mendistribusikan kepemilikan bisnisnya
terhadap orang–orang kepercayannya, yaitu orang–orang yang kritis dan mau
diajak untuk mencapai sukses dalam bidang bisnis
Untuk mewujudkan karakteristik (ciri, watak dan sifat) seorang
wirausahawan dibutuhkan :
1) Kerja Keras
Artinya kegiatan yang dikerjakan secara sungguh-sungguh tanpa mengenal
lelah atau berhenti sebelum target kerja tercapai dan selalu
mengutamakan/memperhatikan kepuasan hasil pada setiap kegiatan yang
dilakukan.
Contoh :
Seorang penjahit harus memenuhi janji kepada pelanggan, sesuai waktu
yang ditetapkan walaupun harus dikerjakan siang dan malam.
29
2) Disiplin
Artinya sikap yang selalu tepat waktu dan tepat janji. Sehingga orang lain
mempercayainya, modal utama dalam berwirausaha adalah “perolehan
kepercayaan dari orang lain”.
Contoh :
Seorang pengusaha warung harus selalu tepat dan disiplin dalam
membuka dan menutup warungnya, karena pembeli sudah memperkirakan sesuai
dengan kebijaksanaan buka/tutupnya warung. Seandainya pengusaha tidak
disiplin dalam membuka dan menutup warung, pembeli salah menduga dan
enggan untuk datang membeli.
3) Mandiri
Artinya sikap untuk tidak menggantungkan keputusan akan apa yang harus
dilakukan kepada orang lain, sesuatu dikerjakan karena kemauan sendiri serta
tidak merasa besar. Karena orang lain, tetapi besar karena usaha kerasnya resiko
yang dihadapi serta hambatan dan masalah yang harus diselesaikan adalah milik
kita sendiri dan kita yang memutuskan cara menghadapi dan menuntaskannya,
tentunya selalu berdo’a dan ingat kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Contoh :
Norman Edwin pendaki gunung yang mempunyai reputasi nasional,
sampai dengan akhir pendakiannya (meninggal dunia) ketika berusaha
menyelamatkan temannya, masih mengenakan perlengkapan pendakian yang
dipersiapkan sendiri sesuai standar profesional seorang pendaki.
30
4) Realistis
Yaitu cara berfikir yang penuh dengan perhitungan dan sesuai dengan
kemampuan sehingga gagasan yang akan diajukan bukan hanya menjadi angan-
angan atau mimpi belaka. Oleh karena itu apabila anda memiliki gagasan atau ide
sekecil atau sebesar apapun harus dipikirkan kemungkinan realitasnya atau
keterlaksanaannya.
Contoh :
Sekelompok siswa SMK jurusan Otomotif memberanikan diri membuat
mobil dengan cara merakit onderdil dan mesin bekas, serta membangun bodi
sesuai keinginan dan kemampuannya.
5) Prestatif
Yaitu melakukan sesuatu dengan pikiran bahwa yang akan diwujudkan
memiliki nilai-nilai keunggulan sehingga memperoleh penghargaan dari orang
lain, tidak asal jadi bahkan merampas/meniru hasil karya orang lain.
Contoh :
Teguh Karya dalam menggarap filmnya, secara serius dan
mengutamakan keunggulan, sehingga memenangkan banyak piala citra mampu
menghasilkan sutradara unggul, maupun bintang film unggul yang dibimbingnya
seperti : Christine Hakim, Slamet Raharjo, Eros Jarot.
6) Komitmen Tinggi
Yaitu sikap yang Teguh memegang prinsip-prinsip kebenaran yang
berlaku, tidak sekalipun mengingkarinya walaupun dengan dirinya sendiri, serta
berusaha menyesuaikan perkataan dan perbuatannya.
31
Contoh :
Kebanyakan pelukis selalu mencantumkan nama dan tanggal
pembuatannya, serta tidak mau menjual lukisannya sebelum dia merasa layak.
Bahkan banyak lukisan yang dibuangnya sendiri, karena ia merasa karyanya tidak
memenuhi kreteria.
h. Peran wirausaha bagi lingkungannya
Seorang wirausaha adalah inovator, hanya seseorang yang sedang
melakukan inovasi yang dapat disebut sebagai wirausaha. Mereka yang tidak lagi
melakukan inovasi, walaupun pernah, tidak dapat lagi dianggap sebagai
wirausaha. Wirausaha bukanlah jabatan, melainkan suatu peran. Berdasarkan
pengertian tentang wirausaha yang telah dibahas sebelumnya dapat disimpulkan
bahwa peran wirausaha yang utama bagi lingkungannya adalah sebagai berikut :
1) Inovator : menghadirkan hal yang baru di masyarakat.
2) Mengambil dan memperhitungkan resiko
3) Mencari peluang dan memanfaatkannya
4) Menciptakan organisasi baru
i. Wirausaha, manajer dan organisasi
Peran wirausaha pendiri adalah melahirkan suatu organisasi baru, baik
sendiri maupun bersama suatu kelompok. Setelah lahir maka wirausaha pendiri
melakukan upaya pengembangan organisasi hingga sampai organisasi tidak lagi
tergantung pada pendiri. Pelaksanaan organisasi memerlukan manajemen yang
menguatkan organisasi dengan sistem manajemen dan mengurangi ketidak-
pastian dan ketergantungan pada faktor subjektivitas pendiri.
32
Pengembangan sistem dan budaya organisasi harus dapat menampung
manajemen yang baik dan juga adanya kewirausahaan. Salah satu pola yang ada
untuk menampung kewirausahaan di dalam organisasi mapan adalah wirausaha-
intra (intrapreneurs). Pengembangan kewirausahaan di dalam perusahaan dapat
terjadi pada tiga tingkatan, yaitu :
1) Individual (intrapreneurs / product champions)
2) Kelompok kerja (entrepreneurial team / skunworks)
3) Oganisasi / perusahaan (entrepreneurial organization)
Di Indonesia tidak jarang ditemui perusahaan yang tidak layak untuk terus
yaitu baik manajemen dan kewirausahaan yang dimilikinya belum cukup
menyiapkan manajemennya dan sudah “meninggalkan” perusahaan untuk
membangun bisnis baru. Wirausaha pendiri dapat dianggap sempurna bila
organisasi yang didirikannya ideal yaitu baik manajemennya dan kewirausahaan
organisasinya dalam taraf “baik”.
Namun perlu diingat kewirausahaan itu bukan untuk sekedar
menghasilkan uang, tetapi menghasilkan sesuatu yang diperlukan masyarakat
yaitu gagasan inovatif, semangat untuk memberikan kontribusi positif bagi
masyarakat
Seorang wirausaha adalah seseorang yang memiliki visi bisnis atau
harapan dan mengubahnya menjadi realita bisnis Wirausaha adalah seorang
pembuat keputusan yang membantu terbentuknya sistem ekonomi perusahaan
yang bebas. Sebagian besar pendorong perubahan inovasi, dan kemajuan di
perekonomian, sehingga wiarausaha adalah orang-orang yang memiliki
33
kemampuan untuk mengambil resiko dan mempercepat pertumbuha
ekonomi.Wirausaha bukan karena memahami yang ada dalam semua
kompleksitasnya, tetapi dengan menciptakan situasi baru yang harus dicoba untuk
dipahami oleh orang lain. Para wirausahwan berada di dunia yang terakhir
menjadi yang pertama, tempat penawaran menciptakan permintaan, tempat
keyakinan mendahului pengetahuan.
Keberhasilan seorang wirausaha untuk mengembangkan bisnisnya
tergantung pada kecerdasan, imajinasi, dan kekuatan keingina individu yang
bersangkutan. Sedikit keberuntungan diperlukan, tetapi dapat diargumentasikan
bahwa tidak ada keberuntungan mengubah visi menjadi realita lebih berupa kerja
keras, di samping imajinasi dan kemampuan yang mampu merubah karir individu
menjadi sukses. Kaum entrepereneur (wirausaha) sangat besar artinya bagi
kemajuan perekonomian, para wirausaha mempunyai katalisator dan menunjang
perkembangan arus investasi sehingga ikut memperkuat pembangunan ekonomi
yang tengah berlangsung.
B. KERANGKA BERPIKIR
Minat merupakan hal yang utama yang harus dimiliki dalam mendirikan
usaha, minat tidak dibawa sejak lahir, tetapi tumbuh dan berkembang oleh faktor-
faktor yang mempengaruhinya. Dalam matakuliah manajemen industri yang
terdapat pada kontrak perkuliahan PTM Universitas Negeri Semarang khususnya
program Sarjana (S1) merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi
34
timbulnya minat dalam berwirausaha. Maka secara tidak langsung prestasi
matakuliah manajemen industri dengan minat wirausaha terdapat korelasi.
C. HIPOTESIS
Berdasarkan landasan teori dan kerangka berpikir di atas maka penulis
mengambil hipotesis sebagai berikut:
“Ada korelasi yang positif antara prestasi belajar manajemen industri dengan
minat berwirausaha mahasiswa pendidikan teknik mesin fakultas teknik
universitas negeri semarang”
35
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional yaitu untuk mengetahui
hubungan suatu variabel dengan variabel lain. Hubungan ini dinyatakan dengan
nilai koefisien korelasi dan keberartian (signifikansi) secara statistik. Nilai
koefisien korelasi harganya bervariasi antara +1 sampai dengan -1. Dengan
demikian, tujuan utama penelitian korelasional adalah untuk mencari ada tidaknya
hubungan antara dua gejala, dan mengetahui pada tingkatan mana hubungan
tersebut, dengan tanpa menghiraukan ada atau tidaknya hubungan sebab akibat.
Artinya, dua gejala yang diteliti dalam penelitian ini bersifat setara (simetris),
tidak ada yang menjadi penyebab atau menjadi akibat.
B. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto 2002:108).
Menurut Sudjana (1982:5) populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin,
hasil menghitung ataupun pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif dari
karakteristik tertentu mengenai sekumpulan objek yang lengkap dan jelas yang
ingin dipelajari sifat-sifatnya sedangkan menurut Samsudi (2006:34) populasi
36
adalah keseluruhan sumber data yang memungkinkan memberikan informasi yang
berguna bagi permasalahan yang diteliti.
Dari pendapat di atas dapat diambil simpulan bahwa populasi merupakan
semua individu yang dijadikan subjek penelitian, dimana subjek tersebut memiliki
kesamaan dalam ciri-ciri dan akan dikenai hasil penelitian. Adapun yang menjadi
populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik
Mesin Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang
angkatan 2007 yang telah menempuh mata kuliah manajemen industri yang
berjumlah 63 mahasiswa.
2. Sampel
Menurut Arikunto, sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang
diteliti (Arikunto, 2002: 109). Menurut Sugiyono (2001: 56) sampel adalah bagian
dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Penelitian ini
merupakan penelitian sampel, teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah
“Simple Random Sampling”. Teknik Simple Random Sampling dengan cara
undian, tabel bilangan random dan sistematik/ordinal tertentu Sedangkan dalam
penelitian ini digunakan dengan cara undian. Teknik pengambilan sampel dengan
undian dimana anggota populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan
strata yang ada dalam populasi itu (Sugiyono, 2001: 57). Teknik ini digunakan
dengan asumsi bahwa anggota populasinya dianggap homogen. Jumlah sampel
yang diambil berdasarkan Nomogram Harry King dengan tingkat kesalahan 5%
jumlah sampel yang akan diambil 63 - (80% X 63) = 12 mahasiswa.
37
Gambar 1. Nomogram Harry King
(sugiyono, 2007: 72)
Jadi dalam penelitian ini jumlah sampel adalah 12 mahasiswa Program
Studi Pendidikan Teknik Mesin Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik
Universitas Negeri Semarang angkatan 2007.
C. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik
perhatian suatu penelitian (Arikunto, 1998:99). Variabel yang akan diteliti dalam
kaitannya dengan pengambilan data meliputi:
38
1. Variabel terikat adalah prestasi manajemen industri.
Prestasi manajemen industri yang diperoleh adalah prestasi yang didapat
dari mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik
UNNES angkatan 2007 yang mengikuti matakuliah manajemen industri.
2. Variabel bebas adalah minat berwirausaha.
Yaitu minat berwirausaha Mahasiswa Pendidikan Teknik Mesin Fakultas
Teknik Universitas Negeri Semarang angkatan 2007.
D. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dimaksudkan untuk
mendapatkan bahan-bahan, keterangan dan informasi yang benar dan dapat
dipercaya kebenarannya, relevan, akurat dan reliabel. Metode yang dipakai dalam
penelitian ini adalah :
1. Kuesioner/Angket
Kuesioner/angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan mengadakan komunikasi secara tertulis dengan sumber data. Data yang
ingin dikumpulkan dijabarkan dalam bentuk pertanyaan tertulis dan responden
memberi jawaban secara tertulis pula (Arikunto, 1993:55). Pada skripsi ini angket
digunakan untuk mengungkap data yaitu, minat berwirausaha mahasiswa teknik
mesin angkatan 2007.
Metode dan alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah dengan menggunakan skala minat. Peneliti memberikan soal dalam bentuk
39
pernyataan dan disediakan jawaban yang berupa pendapat yaitu Sangat Setuju
(SS), Setuju (S), Kurang Setuju (KS) dan Tidak Setuju (TS) .
2. Dokumentasi
Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel
yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen dan
sebagainya (Arikunto, 1998:236).
Dokumentasi dilakukan untuk mengetahui prestasi belajar, yaitu dengan
mengumpulkan data nilai dari matakuliah manajemen industri masing-masing
responden yang menjadi sampel.
E. Alur penelitian
Gambar 2. Alur penelitian
40
F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Pengukuran diperlukan alat ukur/instrumen yang baik, untuk memperoleh
data yang tepat dan dapat dipertanggung jawabkan. Alat ukur yang baik harus
memenuhi dua syarat, yaitu validitas dan reabilitas.
1. Validitas
Validitas alat ukur menurut Arikunto (2002:190) adalah suatu ukuran yang
menunjukkan tingkat kevalidan suatu instrumen. Instrumen yang valid atau shahih
mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti
memiliki validitas rendah.
Untuk mengukur validitas tiap-tiap item dalam instrumen digunakan cara
analisis faktor yaitu mengkorelasikan skor yang ada pada satu faktor dengan skor
total faktor. Analisis yang digunakan adalah analisis korelasi product moment
dengan angka kasar.
Rumus 1. Rumus Korelasi Product moment
=
Keterangan:
xyr : koefisien korelasi
N : jumlah anggota populasi
X : skor indikator yang diuji
Y : total skor indikator yang lain dalam konsep yang sama
41
Hasil uji coba angket kemudian dianalisis dengan kriteria dan apabila rxy
hitung > rxy kriteria, maka alat pengukur tersebut valid, sebaliknya jika rxy hitung
< rxy kriteria, maka alat pengukur tersebut tidak valid.
2. Reliabilitas
Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen
cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena
instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 2006: 178).
Pencarian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Alpha.
Rumus Alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan
1 dan 0 (Arikunto, 2002:155), dengan rumus reliabilitas sebagai berikut:
Rumus 2. Rumus Alpha
Keterangan:
= Reliabilitas alat ukur
k = Banyaknya butir soal
∑ 2bσ = Jumlah varian butir
2tσ = Varian total
Hasil uji coba angket kemudian dianalisis dengan kriteria dan apabila r
hitung > r kriteria yang telah ditetapkan maka alat pengukur tersebut reliabel,
sebaliknya jika r hitung < r kriteria, maka alat pengukur tersebut tidak reliabel.
42
G. Metode Analisis Data
1. Analisis Deskriptif Persentase Analisis ini digunakan untuk mengetahui gambaran responden tentang
minat berwirausaha mahasiswa. Skor-skor angket yang diperoleh, selanjutnya
dikonsultasikan dengan kriteria yang ditentukan.
Skor maksimal = 88
Skor minimal = 22
Skor rentang = Skor maksimal – (Skor minimal – 1)
= 88 – 21 = 67
Panjang interval = 13
Tabel 1. Kriteria minat berwirausaha
No. Interval Kriteria
1 74 - 88 Sangat Tinggi (ST)
2 61 - 73 Tinggi (T)
3 48 - 60 Sedang (S)
4 35 - 47 Rendah (R)
5 22 - 34 Sangat Rendah (SR)
2. Uji Asumsi
Teknik Korelasi Product Moment dari Karl Pearson membutuhkan
pemenuhan dua asumsi dasar, yaitu :
Hubungan antara variabel X dan variabel Y merupakan hubungan linear
(uji linieritas). Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui linieritas dari sebaran.
Suatu data dikatakan linear jika nilai signifikasinya (p) lebih kecil dari 0,05.
43
a) Bentuk distribusi variabel X dan variabel Y adalah atau mendekati
distribusi normal (uji normalitas). Uji normalitas bertujuan untuk melihat normal
tidaknya data variabel penelitian, dengan kata lain uji normalitas dimaksudkan
untuk melihat apakah subjek yang dijadikan sampel dalam penelitian memenuhi
syarat sebaran yang normal untuk mewakili populasi. Suatu data dikatakan normal
jika nilai p lebih besar dari 0.05 Hal itu dilakukan agar kesimpulan yang ditarik
tidak menyimpang dari kebenaran yang seharusnya ditarik. Dengan kata lain, agar
hasil tes akurat.
3. Analisis Uji hipotesis Analisis data yang akan dipakai untuk menjabarkan data-data untuk
membuktikan hipotesis dengan menggunakan program komputer Statistical
Program for Social Science (SPSS) versi 12.0 for windows XP.
a) Prosedur Bivariate Correlation
Prosedur ini digunakan bila kita ingin mencari hubungan antara dua buah
variabel. Ukuran statistik yang digunakan untuk mengukur hubungan tersebut
dinamakan korelasi (Sulaiman, 2002:114).
Dalam SPSS ada tiga metode korelasi sederhana (Bivariate Correlation)
diantaranya:
1) Pearson Correlation, digunakan untuk mengukur hubungan antar variabel
bila datanya berbentuk kuantitatif dan berdistribusi normal.
2) Kendall’s tau-b, merupakan korelasi untuk ukuran non-parametrik (dimana
asumsi data berdistribusi normal tidak terpenuhi) dari asosiasi variabel ordinal dan
bisa juga digunakan untuk koefisien korelasi rank.
44
3) Spearman Correlation, bila data yang digunakan tidak memenuhi asumsi
normal dan bisa juga untuk data yang dalam bentuk ranking.
Dalam penelitian ini menggunakan analisis korelasi Bivariate Pearson
karena data yang akan diuji berdistribusi normal.
b) Uji Signifikan Koefisien Korelasi Sederhana (Uji t)
Nilai korelasi yang didapatkan dari penelitian merupakan nilai korelasi
sampel, yang merupakan harga estimasi dari koefisien korelasi populasi yang
dilambangkan dengan ρ (baca: rho). Untuk selanjutnya kita akan mengadakan uji
hipotesis mengenai koefisien korelasi populasi yang tidak kita ketahui
berdasarkan pada estimasi nilai koefisien korelasi sampel yaitu : r (Sulaiman,
2002:113).
Pengujian hipotesis adalah sebagai berikut :
: ρ = 0 (tidak ada hubungannya antara variabel X dan Y)
: ρ ≠ 0 (ada hubungannya antara variabel X dan Y)
Kriteria penolakan dan penerimaan :
1) Nilai t hitung > Nilai tabel tolak (terdapat hubungan antara
variabel X dan Y).
2) Nilai t hitung < Nilai tabel terima (tidak ada hubungan antara
variabel X dan Y).
Untuk mencari nilai t maka dipakai rumus sebagai berikut :
t = ....................... ( Rumus 3 )
45
(Trihendradi, 2007 : 93)
Keterangan :
r = koefisien korelasi
n = Jumlah sampel
Besarnya nilai korelasi dikategorikan sebagai berikut (Trihendradi, 2007 : 86) :
1) 0,7 – 1,00, baik positif maupun negatif, menunjukkan derajat hubungan
yang tinggi.
2) 0,4 – 0,7, baik positif maupun negatif, menunjukkan derajat hubungan
yang substansial.
3) 0,2 – 0,4, baik positif maupun negatif, menunjukkan derajat hubungan
yang rendah.
4) < 0,2, baik positif maupun negatif, menunjukkan bahwa hubungan tersebut
dapat diabaikan.
Signifikansi hubungan dua variabel dapat dianalisis dengan ketentuan
sebagai berikut (Sarwono, 2006 : 87):
1) Jika probabilitas <0,05 maka hubungan kedua variabel signifikan.
2) Jika probabilitas >0,05 maka hubungan kedua variabel tidak signifikan.
46
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Data
Penelitian dilakukan di Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas
Negeri Semarang. Uji coba instrumen dilakukan pada hari selasa tanggal 21 - 22
Juli 2010 dan penelitian dilakukan pada hari kamis tanggal 24 Juli sampai 29 juli
2010. Instrumen diuji-cobakan pada mahasiswa angkatan 2007 dengan jumlah 12
mahasiswa. Instrumen penelitian diujikan pada mahasiswa Program Studi
Pendidikan Teknik Mesin angkatan 2007 berjumlah 51 mahasiswa.
2. Hasil Uji Coba Instrumen
a. Hasil Pengujian Validitas
Uji validitas untuk menentukan valid tidaknya suatu item adalah bila
koefisien korelasi lebih besar atau sama dengan 0,3 maka butir instrument
dinyatakan valid. Analisis pengujian validitas instrumen dengan menggunakan
Rumus Product Moment terhadap 27 butir soal, N ujicoba sebanyak 12
mahasiswa. Dari 27 soal yang diujicobakan ternyata ada 22 soal yang valid dan 5
soal tidak valid. Soal yang digunakan dalam penelitian adalah soal yang valid.
Soal yang valid yaitu soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6 ,7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 15, 18, 19,
20 ,22 ,23 , 24, 25, dan 26. Hasil pengujian validitas secara lengkap dan contoh
perhitungannya dapat dilihat pada lampiran 3, 4dan 5.
47
b. Hasil Perhitungan Reliabilitas
Suatu insrumen dikatakan reliabel jika memberikan nilai Alpha Cronbach
> 0,60. Analisis perhitungan reliabilitas dengan menggunakan Rumus Alpha dan
menghasilkan koefisien reliabilitas (rhitung) sebesar 0.841. Dari hasil tersebut
ternyata r hitung lebih besar dari 0,60 sehingga dapat dikatakan bahwa instrumen
tersebut reliabel atau dapat dipercaya sebagai pengambilan data dalam penelitian.
Hasil pengujian reliabilitas secara lengkap dan contoh perhitungannya dapat
dilihat dalam lampiran 6.
3. Hasil Analisis
a. Hasil Analisis Deskriptif Prestasi belajar
Data tentang prestasi belajar manajemen industri berupa nilai mahasiswa
angkatan 2007 Program Studi Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik UNNES
diambil dari UPT Komputer Universitas Negeri Semarang. Data prestasi belajar
manajemen industri selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 1.
Kriteria nilai prestasi belajar manajemen industri dapat dilihat pada tabel
berikut ini :
Tabel 2. Kriteria nilai prestasi belajar manajemen industri Interval Kriteria
81 – 100 Tinggi
71 – 80 Baik
61 – 70 Cukup
51 – 60 Kurang
<50 Gagal
48
Berdasarkan kriteria nilai diatas maka data tentang prestasi belajar dapat
dideskripsikan seperti pada tabel berikut :
Tabel 3. Deskriptif Data Variabel Prestasi Belajar Kriteria Frekuensi Persentase
Tinggi 16 25,4 %
Baik 47 74,6 %
Cukup 0 0 %
Kurang 0 0 %
Gagal 0 0 %
Berdasarkan Tabel 3, terlihat bahwa 25,4 % mahasiswa dengan kriteria
tinggi dan 74,6 % mahasiswa dengan kriteria sedang. Secara umum menunjukkan
bahwa sebagian besar mahasiswa angkatan 2007 Program Studi Pendidikan
Teknik Mesin Fakultas Teknik UNNES memiliki prestasi belajar yang baik.
Deskriptif data prestasi belajar apabila disajikan dalam bentuk diagram batang
adalah sebagai berikut:
Gambar 3. Diagram Batang Variabel Prestasi Belajar Manajemen Industri
49
b. Hasil Analisis Deskriptif Persentase Minat Berwirausaha
Gambaran tentang minat berwirausaha Mahasiswa PTM FT UNNES
angkatan tahun 2007 berdasarkan hasil analisis deskriptif dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 4. Gambaran tentang Minat Berwirausaha No Interval Kriteria Frekuensi Persentase
1 74 – 88 Sangat Tinggi (ST)
21 41%
2 61 – 73 Tinggi (T) 20 39%
3 48 – 60 Sedang (S) 10 20%
4 35 – 47 Rendah (R) 0 0%
5 22 – 34 Sangat Rendah (SR)
0 0 %
Jumlah 51 100%
Terlihat pada tabel 4, Sebanyak 21 mahasiswa memiliki minat
berwirausaha sangat baik atau sangat tinggi dan 20 mahasiswa memiliki minat
yang baik ,dan 10 memiliki minat yang cukup. Lebih jelasnya dapat dilihat dari
pie chart sebagai berikut.
Gambar 4. Minat Berwirausaha Mahasiswa
50
Berdasarkan hasil analisis deskriptif di atas menunjukkan bahwa minat
berwirausaha mahasiswa tergolong tinggi. Yaitu dengan melihat persentase
mahasiswa, sebanyak 41% dari sampel memiliki kategori minat yang sangat baik,
39% memiliki minat baik dan 20% memiliki minat yang cukup.
1) Kemandirian minat berwirausaha.
Pengambilan inisiatif, kepercayaan pada kemampuan diri sendiri,
penanggung jawab dalam mengurus organisasi atau perusahaan, dan memiliki
modal merupakan bentuk – bentuk aspek kemandirian seorang wirausahawan.
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kemandirian minat berwirausaha
mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Mesin 2007 tergolong tinggi. Hal
ini ditunjukkan dengan mean empirik 71,75. Lebih jelasnya dapat dilihat dari
analisis deskriptif berikut.
Tabel 5. Gambaran kemandirian minat berwirausaha No. Interval Kriteria Frekuensi Presentase
1 74 – 88 Sangat Tinggi (ST) 20 39,2%
2 61 – 73 Tinggi (T) 25 49%
3 48 – 60 Sedang (S) 6 11,8%
4 35 – 47 Rendah (R) 0 0%
5 22 – 34 Sangat Rendah (SR) 0 0%
Jumlah 51 100%
Dari tabel tersebut, maka didapat gambar kemandirian minat
berwirausaha sebagai berikut:
51
Gambar 5.
Kemandirian minat berwirausaha
2) Inovatif minat berwirausaha
Kreativitas, memburu keuntungan bisnis, dan berpandangan luas jauh ke
depan merupakan bentuk – bentuk aspek inovatif seorang wirausahawan.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa keinovatifan berwirausaha
pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Mesin tergolong tinggi. Hal
ini ditunjukkan dengan mean empirik 68,88 yang termasuk dalam interval kriteria
tinggi. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 6.
Tabel 6. Gambaran tentang inovatif minat berwirausaha No. Interval Kriteria Frekuensi Presentase
1 74 – 88 Sangat Tinggi (ST) 17 33,3%
2 61 – 73 Tinggi (T) 22 43,2% 3 48 – 60 Sedang (S) 11 21,5% 4 35 – 47 Rendah (R) 1 2%
5 22 – 34 Sangat Rendah (SR) 0 0%
Jumlah 51 100% Dari tabel diatas, maka didapat gambar nilai inovatif berwirausaha
mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Mesin sebagai berikut:
52
Gambar 6. Inovatif minat berwirausaha
3) Menanggung resiko minat berwirausaha
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa keberanian
mahasiswa untuk menanggung resiko berwirausaha pada mahasiswa Program
Studi Pendidikan Teknik Mesin tergolong tinggi. Hal ini ditunjukkan dengan
mean empirik 70,96 yang termasuk dalam interval kriteria tinggi. Lebih jelasnya
dapat dilihat pada tabel 7.
Tabel 7. Gambaran tentang Menanggung resiko minat berwirausaha
No. Interval Kriteria Frekuensi Presentase
1 74 – 88 Sangat Tinggi (ST) 22 43,1%
2 61 – 73 Tinggi (T) 17 33,3% 3 48 – 60 Sedang (S) 11 21,6% 4 35 – 47 Rendah (R) 1 2%
5 22 – 34 Sangat Rendah (SR) 0 0%
Jumlah 51 100%
53
Dari tabel tersebut, maka didapat gambar mahasiswa untuk menanggung
resiko berwirausaha pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Mesin
sebagai berikut:
Gambar 7. Menanggung resiko berwirausaha
c. Uji Asumsi
1) Uji Normalitas
Uji ini dilakukan dengan menggunakan teknik Kolmogorov-Smirnov
Goodness of Fit Test pada program Statistical Program for Social Science (SPSS)
versi 12.0 for windows XP. Teknik ini digunakan karena data yang akan diuji
berada dalam level interval .Hasil uji normalitas dari kedua variabel dapat dilihat
pada tabel 8.
54
Tabel 8 Uji Normalitas Data
Dari tabel di atas terlihat bahwa variabel minat berwirausaha diperoleh
nilai Kolgomorov–Smirnov Z sebesar 0.563 dengan tingkat signifikansi 0.909
variabel tersebut menunjukkan taraf signifikansi >0.05. Hal ini berarti bahwa
sebaran data berdistribusi normal.
2) Uji Linieritas
Uji ini dilakukan dengan menggunakan teknik Compare Means pada
program Statistical Program for Social Science (SPSS) versi 12.0 for windows
XP. Hasil uji linieritas dari kedua variabel dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 9. Uji Linearitas Data
55
Dari hasil perhitungan diperoleh nilai signifikansi linearity 0.004. Hal ini
berarti bahwa data ini linear.
3) Analisis Uji hipotesis
Setelah data dinyatakan terdistribusi normal dan linear maka untuk analisis
tahap akhir menggunakan teknik korelasi product moment dari Pearson dengan
hasil sebagai berikut:
Tabel 10. Analisis Uji Hipotesis
Dari hasil output terlihat bahwa nilai koefisien korelasi antara keaktifan
dalam organisasi kemahasiswaan dengan prestasi belajar adalah sebesar 0,453 dan
nilai signifikansi 0,001. Nilai signifikansi ini jika dibandingkan dengan alpha
(5%) maka dapat disimpulkan bahwa nilai koefisien korelasi adalah signifikan
karena 0,001<0,05.
Langkah selanjutnya yaitu melakukan pengujian hipotesis (uji t) sebagai berikut:
t = = = 4,526
t tabel adalah = 2,021
56
dimana 49 adalah df (degree of freedom) n-2 = 49, dan 0,025
merupakan setengah dari nilai α (0,05) = 0,025. Karena t hitung (4,526) > t tabel
(2,021) maka H₀ ditolak. Jadi ada hubungan antara prestasi manajemen industri
dengan minat berwirausaha.
B. Pembahasan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa memiliki
minat berwirausaha 41% yang sangat baik dan 39% memiliki kriteria baik . Hanya
20% mahasiswa yang memiliki minat cukup dan Tingginya minat berwirausaha
ini ditunjukkan pula dari kemandirian, inovatif, serta berani dan mempersiapkan
diri untuk menjadi wirausahawan.
Sedangkan prestasi manajemen industri mahasiswa Pendidikan Teknik
Mesin FT UNNES angkatan tahun 2007 memperlihatkan sebanyak 25,4%
mahasiswa memiliki prestasi yang tinggi , sisanya 74,6% mahasiswa yang
memiliki prestasi yang baik.
Hasil uji normalitas data yang diperoleh menunjukkan bahwa minat
berwirausaha diperoleh probabilitasnya melebihi 0,05 yaitu sebesar 0.563,
sehingga dapat disimpulkan bahwa data tersebut sudah berdistribusi normal.
Hasil uji linearitas data yang diperoleh menunjukkan bahwa nilai
signifikansi linearity (p) lebih kecil dari 0,05 (0,004 < 0,05). Sehingga dapat
disimpulkan bahwa data tersebut linear.
Hasil analisis diperoleh t hitung sebesar 4,526, koefisien korelasi sebesar
0,453 dan nilai signifikansi 0,001, artinya antara prestasi manajemen industri
57
dengan minat berwirausaha terdapat hubungan karena t hitung (4,526) > t tabel
(2,021) dan hubungan tersebut positif dilihat dari nilai koefisien korelasi yang
positif. Nilai koefisien korelasi adalah signifikan dilihat dari nilai signifikansi
yang lebih kecil dari alpha (5%). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
semakin tinggi prestasi belajar maka semakin tinggi pula minat berwirausaha.
Tetapi prestasi belajar manajemen industri bukan merupakan satu-satunya faktor
yang menentukan minat berwirausaha. Jadi jika hanya prestasi belajar manajemen
industri saja belum cukup untuk memperoleh minat berwirausaha yang
diharapkan.
58
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Setelah dilakukan penelitian dan analisis data pada pembahasan bab IV,
maka dapat disimpulan bahwa :
1. Minat berwirausaha mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Mesin
2007 tergolong tinggi yaitu dengan skor rata-rata 70,56.
2. Ada hubungan yang positif antara minat berwirausaha dengan prestasi
belajar manajemen industri pada mahasiswa Program Studi Pendidikan
Teknik Mesin Fakultas teknik Universitas Negeri Semarang angkatan
2007 karena t hitung (4,526) > t tabel (2,021) dan dengan nilai r = 0,453
3. Semakin tinggi prestasi belajar manajemen industri maka semakin tinggi
pula minat berwirausaha pada mahasiswa Program Studi Pendidikan
Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang angkatan
2007.
59
B. Saran
Setelah melakukan penelitian, penulis mencoba untuk memberikan
beberapa saran:
1. Mahasiswa sebaiknya memiliki daya kreatifitas yang tinggi dalam upaya
menumbuhkan jiwa berwirausaha karena dengan hal itu dapat membantu
beban pemerintah dalam masalah pengangguran.
2. Bagi setiap organisasi kemahasiswaan sebaiknya mengadakan kegiatan
yang bertemakan wirausaha yang lebih inovatif agar dapat menarik
partisipasi mahasiswa.
3. Seluruh civitas akademika baik dosen maupun pendamping organisasi
kemahasiswaan sebaiknya lebih mendukung kegiatan tentang
berwirausaha.
4. Bagi peneliti yang akan melakukan pengambilan data di lingkungan
kampus sebaiknya dilakukan pada saat hari aktif kuliah, karena jika
dilakukan pada saat liburan kebanyakan mahasiswa pulang kampung.
5. Perlu diadakan penelitian tentang minat berwirausaha Teknik Mesin lebih
lanjut.
60
DAFTAR PUSTAKA
Azis, Abdoel, 2009. Korelasi Antara Keaktifan Dalam Organisasi Kemahasiswaan Dengan Prestasi Belajar Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang. Skripsi. Semarang : Fakultas Teknik Unnes (Tidak diterbitkan).
Arikunto, Suharsimi, 2006. Prosedur Penelitian Pendidikan Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.
Hadi, Sutrisno, 2000. Statistik. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.
Muslih, M, 2009. Pengaruh Informasi Kewiraswastaan Terhadap Minat Berwiraswasta Mahasiswa Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang Angkatan Tahun 2006. Skripsi. Semarang: Fakultas Teknik Unnes (Tidak diterbitkan).
Nar Herrhyanto. 2008. Statistika Dasar. Jakarta : Universitas Terbuka
Nasution, S, 2007. Metode Research: Penelitian Ilmiah. Jakarta: Bumi Aksara.
Samsudi, 2006. Disain Penelitian Pendidikan. Semarang: UNNES Press.
Sarwono, Jonathan, 2006. Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS 13. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.
Sugiyono, 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sulaiman, Wahid, 2002. Jalan Pintas Menguasai SPSS 10. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.
Trihendradi, C, 2007. Satistik Inferen Menggunakan SPSS: Teori Dasar dan Aplikasinya. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.
http://antonaryana.byethost13.com
http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/index/assoc/HASH6314/6daf292b.dir/doc.pdf
http://dspace.widyatama.ac.id/bitstream/handle/10364/583/bab3.pdf?sequence=5
http://etd.eprints.ums.ac.id/5730/1/A210050179.pdf
61
http://sariyati.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/7175/bab+1+Kewirausahaan_ok.pdf
http://www.stiabinabanua.ac.id/dwn/sim%20untuk%20mhs.pdf
63
Prestasi Belajar Matakuliah Manajemen Industri Mahasiswa PTM S1 Angkatan 2007
Universitas Negeri Semarang
No Nama NIM Nilai akhir
Nilai akhir huruf
1. Abdul Sofyan Setyawan 5201407001 80 B 2. Aditya Bagus Wibowo 5201407002 77 B
3. Ari Dwi Nur Indriawan Musyono
5201407003 80 B
4. Tri Afriantoko 5201407004 79 B 5. Noordin Eko Susanto 5201407014 81 AB 6. Rifqi Triawan 5201407015 81 AB 7. Rizki Febrianto 5201407017 81 AB 8. Susanto 5201407018 74 B 9. Harnendro Prasetyawan 5201407022 77 B 10. Muhammad Rizki Ihsan 5201407026 76 B 11. Kalis Noviyanto 5201407029 81 AB 12. Wahyu Setyarto 5201407033 79 B 13. Fatikhin 5201407035 77 B 14. Tri Wahyu Hidayat 5201407037 80 B 15. Dian Arista 5201407038 80 B 16. Tio Arisno 5201407039 80 B 17. Candra Parmanto 5201407040 79 B 18. Pramono Andri Suswanto 5201407041 79 B 19. Anggi Subkhan Fitrianto 5201407042 80 B 20. Mugi Waluyo 5201407043 81 AB 21. Giyanto 5201407044 76 B 22. Kukuh Andriyan 5201407046 82 AB 23. Jumargo 5201407049 79 B 24. Sudiyono 5201407051 86 A 25. Wahyu Kurniawan 5201407052 78 B 26. Khusnul Abid 5201407053 80 B 27. Much Aries Setiawan 5201407057 78 B 28. Trio Bagus Purnomo 5201407058 82 AB 29. Dickta Aris Octaviyanto 5201407059 80 B 30. Mujianto 5201407062 79 B
64
No Nama NIM Nilai akhir
Nilai akhir huruf
31. Zaen Nugroho 5201407064 80 B 32. Khanafi 5201407067 82 AB 33. Agung Riskian 5201407070 78 B 34. Didik Syarifudin 5201407071 79 B 35. Muhanmad Fitron
Noktaviyanda 5201407006
79 B
36. Rison Ardiningcahyo 5201407007 82 AB 37. Rifki Atmaja 5201407008 80 B 38. Suyono 5201407009 78 B 39. Anjar Kustantoro 5201407010 82 AB 40. Giwang Anugrah 5201407011 80 B 41. Hariyafiya Arfidiansyah 5201407012 76 B 42. Dony Nugroho 5201407013 76 B 43. Hendra Suprayogi 5201407016 80 B 44. Misbakul Munir 5201407020 82 AB 45. Ardistya Ratna Yuniaji 5201407021 82 AB 46. Dicky Rahmad Hidayat 5201407023 76 B 47. Mohammad Nur Fajri 5201407024 76 B 48. Taufik Dwi Santoso 5201407025 80 B 49. Donny Irawan 5201407027 77 B 50. Ade Kusuma Wardana 5201407030 76 B 51. Dhysa Gitta Prasetya 5201407031 81 B 52. Hesti Anggoro 5201407032 76 B 53. Denny Ardhita 5201407034 76 B 54. Abdul Rozak 5201407036 82 B 55. Mohammad Nashifudin 5201407045 76 B 56. Budi Hebmanto 5201407047 79 B 57. Kusuma Bekti 5201407050 80 B 58. Dimas Prihandana 5201407054 76 B 59. Casudi 5201407056 82 AB 60. Ajib Maqsudi 5201407060 80 B 61. Ahmad Suyatno 5201407065 50 E 62. Aris Setya Endra Gunawan 5201407066 78 B 63. Bayu Adi Kurnianto 5201407068 78 B
65
PENGANTAR INSTRUMEN PENELITIAN
Kepada
Yth. Mahasiswa Pendidikan Teknik Mesin
Jurusan Teknik Mesin Fakultas UNNES angkatan Tahun 2007
Di semarang
Dengan hormat,
Sehubungan dengan penelitian yang sedang kami lakukan di jurusan
Teknik Mesin, mohon kiranya para mahasiswa pendidikan teknik mesin angkatan
tahun 2007 berkenan meluangkan sedikit waktunya untuk memberikan jawaban
atas angket yang kami buat.
Adapun jawaban yang saudara berikan dalam pengisian angket ini tidak akan
mempengaruhi nilai maupun prestasi saudara di kampus atau perkuliahan yang
saudara ikuti, jawaban tersebut akan kami gunakan untuk keperluan memperoleh
data dalam menyusun skripsi yang berjudul “Pengaruh Prestasi Belajar
Manajemen Industri Dengan Minat Berwirausaha Mahasiswa Pendidikan Teknik
Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang”.
Atas kesedian dan kerjasama yang baik dari para mahasiswa kami
ucapkan terima kasih.
Semarang, juni 2010
Hormat kami,
66
Peneliti
ANGKET
I. IDENTITAS RESPONDEN
Nama :
NIM :
II. PETUNJUK PENGISIAN
a. Bacalah pernyataan-pernyataan pada lembar berikut ini.
b. Pilihlah salah satu dari 4 (empat) jawaban yang tersedia yang paling sesuai
dengan diri anda dengan memberikan tanda silang (X) pada jawaban yang
tersedia.
Adapun pilihan jawaban yang tersedia adalah:
SS : Sangat Setuju KS : Kurang Setuju
S : Setuju TS : Tidak Setuju
Contoh:
Saya sangat suka menjadi wirausahawan SS S KS TS
Seandainya Anda memberikan tanda silang (X) pada SS berarti Anda
Sangat Setuju dengan pernyataan tersebut.
c. Apabila Anda ingin mengganti jawaban atau keliru dalam menjawab, maka
berilah tanda sama dengan (X) pada jawaban yang keliru, kemudian beri tanda
silang (X) pada jawaban yang Anda rasa paling tepat.
d. Pilihan jawaban hendaknya sesuai dengan pandangan, pendapat, keadaan dan
perasaan anda sendiri tanpa dipengaruhi oleh orang lain. Untuk itu kami
mengharapkan anda menjawab dengan sejujur jujurnya, karena angket ini
bukan merupakan tes sehingga jawaban Anda merupakan rahasia kami.
e. Jawaban yang Anda berikan tidak ada yang salah.
f. Bila Anda telah selesai, periksalah kembali bila ada nomor yang terlewati.
Akhirnya atas partisipasi dan kesediaan Anda untuk mengisi angket ini
saya mengucapkan banyak terima kasih.
67
SELAMAT MENGERJAKAN
ANGKET MINAT BERWIRAUSAHA
No. Pernyataan SS S KS TS
1. Saya ingin wirausahawan dikarenakan wirausaha merupakan kegiatan usaha yang dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja
2. Saya lebih senang pada pekerjaan yang perlu mencari dan menerima hal-hal baru demi kemajuan usaha
3. Pekerjaan yang memerlukan kemampuan diri sendiri untuk mengembangkannya lebih menarik
4. Saya lebih senang pada pekerjaan yang selalu membutuhkan inisiatif baru
5. Saya lebih senang pada pekerjaan yang menuntut keberhasilan dengan wujud peningkatan modal
6. Saya lebih tertarik pada pekerjaan yang bisa saya pimpin sendiri
7. Saya lebih suka membuka usaha sendiri dari pada berharap menjadi PNS
8. Saya suka membaca artikel-artikel yang berhubungan dengan dunia usaha
9. Saya akan membuka usaha sendiri bila lulus kuliah nanti
10. Saya membuka usaha sendiri dengan memanfaatkan ketrampilan yang saya miliki
11. Saya akan tetap berjuang walaupun terjadi masalah suatu saat nanti saat membuka usaha nanti
12. Saya ingin berwirausaha karena menjanjikan keuntungan besar
13. Saya selalu memikirkan dunia usaha yang kiranya cocok untuk saya
14. Bila tidak mendapat pekerjaan setelah lulus nanti saya akan membuka usaha sendiri
15. Saya bercita-cita mengembangkan usaha saya ditempat-tempat penjuru indonesia
16. Saya akan mencoba memulai usaha bersama teman-teman dengan modal sendiri
68
No. Pernyataan SS S KS TS
17. Walaupun nantinya kurang banyak diminati banyak orang dan mengalami kerugian saya akan mencari jalan keluar agar usaha tidak mengalami kebangkrutan
18. Saya berwirausaha agar bisa belajar bertangung jawab terhadap diri sendiri
19. Saya berwirausaha agar dapat lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan
20. Ketrampilan dan pengetahuan yang akan diperoleh disekolah/kampus dapat menjadi bekal untuk berwirausaha
21. Saya lebih tertarik pekerjaan yang harus selalu memikirkan kemungkinan untung maupun rugi
22. Dengan berwirausaha akan mengurangi beban pemerintah karena pengangguran akan berkurang
23. Profesi wirausahawan memberikan lebih banyak kesempatan untuk berkembang
24. Profesi wirausahawan lebih aman dan dibutuhkan banyak orang
25. Profesi wirausahawan memberikan kesempatan untuk meraih pendapatan yang tinggi.
26. Saya yakin bahwa dengan bekal pengetahuan dan ketrampilan yang saya miliki merupakan modal besar untuk dapat berwiraswasta
27. Saya berpendapat bahwa semakin maju suatu negara, semakin banyak orang terdidik dan banyak pula orang yang menganggur, maka semakin dirasakan pentingnya wirausaha
69
Perhitungan Validitas Angket
Rumus
=
Kriteria
Butir item valid jika rxy > 0,3
Perhitungan
Berikut ini contoh perhitungan angket pada butir no. 6
NO Nama X Y X2 Y2 XY
1 Much Aries S 3 89 9 7921 267
2 Ardistya R Y 4 97 16 9409 388
3 Mugi Waluyo 3 87 9 7569 261
4 Kukuh Andriyan 2 86 4 7396 172
5 Giwang Anugrah 4 83 16 6889 332
6 Abdul Rozak 1 80 1 6400 80
7 Rifki Atmaja 3 79 9 6241 237
8 Rison A 4 90 16 8100 360
9 Hendra S 3 97 9 9409 291
10 Fatikhin 4 101 16 10201 404
11 Harnendro P 4 103 16 10609 412
12 Candra P 4 70 16 4900 280
∑ 39 1062 137 95044 3484
Dengan menggunakan rumus tersebut diperoleh :
70
= = 0.3122
Karena rxy > 0,3 maka butir no. 6 valid.
Hasil Analisis Uji Validitas Instrumen
No. r hitung r tabel Keterangan 1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
0.414
0.639
0.867
0.315
0.643
0.312
0.513
0.348
0.314
0.555
0.678
0.760
0.450
0.137
0.571
0.199
0.279
0.489
0.567
0.507
0.302
0.176
0.603
0.569
0.693
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Invalid
Valid
Invalid
Invalid
Valid
Valid
Valid
Valid
Invalid
Valid
Valid
Valid
71
26.
27.
0.692
0,071
0,3
0,3
Valid
Invalid
Perhitungan Reliabilitas angket minat berwirausaha
Kriteria :
Apabila r11 > 0,6 , maka instrumen tersebut reliabel
Perhitungan :
1. Varian total
72
α2t = (dari tabel perhitungan analisis)
α2t =
α2t = 86,06
2. Varians butir
∑ α2b = 16,694 (dari tabel perhitungan analisis)
3. Koefisien reliabilitas
r11 =
= = = 0.84 r11 > 0,6 maka instrumen tersebut reliabel
73
PENGANTAR INSTRUMEN PENELITIAN
Kepada
Yth. Mahasiswa Pendidikan Teknik Mesin
Jurusan Teknik Mesin Fakultas UNNES angkatan Tahun 2007
Di semarang
Dengan hormat,
Sehubungan dengan penelitian yang sedang kami lakukan di jurusan
Teknik Mesin, mohon kiranya para mahasiswa pendidikan teknik mesin angkatan
tahun 2007 berkenan meluangkan sedikit waktunya untuk memberikan jawaban
atas angket yang kami buat.
Adapun jawaban yang saudara berikan dalam pengisian angket ini tidak akan
mempengaruhi nilai maupun prestasi saudara di kampus atau perkuliahan yang
saudara ikuti, jawaban tersebut akan kami gunakan untuk keperluan memperoleh
data dalam menyusun skripsi yang berjudul “Hubungan Prestasi Belajar
Manajemen Industri Dengan Minat Berwirausaha Mahasiswa Pendidikan Teknik
Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang”.
Atas kesedian dan kerjasama yang baik dari para mahasiswa kami
ucapkan terima kasih.
Semarang, juli 2010
Hormat kami,
74
Peneliti
ANGKET
III. IDENTITAS RESPONDEN
Nama :
NIM :
IV. PETUNJUK PENGISIAN
g. Bacalah pernyataan-pernyataan pada lembar berikut ini.
h. Pilihlah salah satu dari 4 (empat) jawaban yang tersedia yang paling sesuai
dengan diri anda dengan memberikan tanda silang (X) pada jawaban yang
tersedia.
Adapun pilihan jawaban yang tersedia adalah:
SS : Sangat Setuju KS : Kurang Setuju
S : Setuju TS : Tidak Setuju
Contoh:
Saya sangat suka menjadi wirausahawan SS S KS TS
Seandainya Anda memberikan tanda silang (X) pada SS berarti Anda
Sangat Setuju dengan pernyataan tersebut.
i. Apabila Anda ingin mengganti jawaban atau keliru dalam menjawab, maka
berilah tanda sama dengan (X) pada jawaban yang keliru, kemudian beri tanda
silang (X) pada jawaban yang Anda rasa paling tepat.
j. Pilihan jawaban hendaknya sesuai dengan pandangan, pendapat, keadaan dan
perasaan anda sendiri tanpa dipengaruhi oleh orang lain. Untuk itu kami
mengharapkan anda menjawab dengan sejujur jujurnya, karena angket ini
bukan merupakan tes sehingga jawaban Anda merupakan rahasia kami.
k. Jawaban yang Anda berikan tidak ada yang salah.
l. Bila Anda telah selesai, periksalah kembali bila ada nomor yang terlewati.
Akhirnya atas partisipasi dan kesediaan Anda untuk mengisi angket ini
saya mengucapkan banyak terima kasih.
75
SELAMAT MENGERJAKAN
ANGKET MINAT BERWIRAUSAHA
No. Pernyataan SS S KS TS
1. Saya ingin wirausahawan dikarenakan wirausaha merupakan kegiatan usaha yang dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja
2. Saya lebih senang pada pekerjaan yang perlu mencari dan menerima hal-hal baru demi kemajuan usaha
3. Pekerjaan yang memerlukan kemampuan diri sendiri untuk mengembangkannya lebih menarik
4. Saya lebih senang pada pekerjaan yang selalu membutuhkan inisiatif baru
5. Saya lebih senang pada pekerjaan yang menuntut keberhasilan dengan wujud peningkatan modal
6. Saya lebih tertarik pada pekerjaan yang bisa saya pimpin sendiri
7. Saya lebih suka membuka usaha sendiri dari pada berharap menjadi PNS
8. Saya suka membaca artikel-artikel yang berhubungan dengan dunia usaha
9. Saya akan membuka usaha sendiri bila lulus kuliah nanti
10. Saya membuka usaha sendiri dengan memanfaatkan ketrampilan yang saya miliki
11. Saya akan tetap berjuang walaupun terjadi masalah suatu saat nanti saat membuka usaha nanti
12. Saya ingin berwirausaha karena menjanjikan keuntungan besar
13. Saya selalu memikirkan dunia usaha yang kiranya cocok untuk saya
14. Saya bercita-cita mengembangkan usaha saya ditempat-tempat penjuru indonesia
76
No. Pernyataan SS S KS TS
15. Saya berwirausaha agar bisa belajar bertangung jawab terhadap diri sendiri
16. Saya berwirausaha agar dapat lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan
17. Ketrampilan dan pengetahuan yang akan diperoleh disekolah/kampus dapat menjadi bekal untuk berwirausaha
18. Dengan berwirausaha akan mengurangi beban pemerintah karena pengangguran akan berkurang
19. Profesi wirausahawan memberikan lebih banyak kesempatan untuk berkembang
20. Profesi wirausahawan lebih aman dan dibutuhkan banyak orang
21. Profesi wirausahawan memberikan kesempatan untuk meraih pendapatan yang tinggi.
22. Saya yakin bahwa dengan bekal pengetahuan dan ketrampilan yang saya miliki merupakan modal besar untuk dapat berwiraswasta
77
Kemandirian Minat Berwirausaha
No Nama No. Soal Jumlah Skor 1 2 3 5 6 9 10 16 20 1 Abdul SS 3 3 4 4 4 3 3 4 3 31 75.64 2 Aditya BW 3 2 3 4 4 2 2 3 3 26 63.44 3 Ari Dwi NIM 4 4 4 4 4 4 4 4 3 35 85.4 4 Tri Afriantoko 3 3 4 3 4 4 4 3 3 31 75.64 5 Noordin ES 4 3 3 3 3 3 3 3 2 27 65.88 6 Rifqi Triawan 3 3 3 2 3 2 2 3 3 24 58.56 7 Rizki Febrianto 4 4 4 2 4 4 4 4 4 34 82.96 8 Susanto 3 3 4 2 3 2 3 3 2 25 61 9 Muhammad RI 2 3 4 4 4 4 3 3 2 29 70.76 10 Kalis N 4 4 4 3 4 4 4 4 4 35 85.4 11 Wahyu S 4 3 4 3 4 4 4 4 3 33 80.52 12 Tri Wahyu H 3 3 3 2 3 3 2 3 2 24 58.56 13 Dian Arista 4 4 4 3 3 4 3 4 4 33 80.52 14 Tio Arisno 4 3 4 3 4 4 3 3 3 31 75.64 15 Pramono AS 4 4 3 3 3 4 3 3 3 30 73.2 16 Anggi SF 4 3 2 3 4 3 2 3 4 28 68.32 17 Giyanto 3 4 2 4 3 3 2 4 3 28 68.32 18 Jumargo 4 3 3 4 3 3 3 3 3 29 70.76 19 Sudiyono 3 3 3 4 4 3 3 4 3 30 73.2 20 Wahyu K 3 4 3 4 4 3 4 4 3 32 78.08 21 Khusnul Abid 4 3 3 2 3 3 2 3 3 26 63.44 22 Trio Bagus P 4 4 3 4 4 4 4 4 4 35 85.4 23 Dickta Aris O 3 3 4 3 4 4 4 2 4 31 75.64 24 Mujianto 3 3 4 4 4 3 3 3 3 30 73.2 25 Zaen Nugroho 4 4 3 4 3 4 4 4 4 34 82.96 26 Khanafi 4 4 3 4 4 3 4 3 4 33 80.52 27 Agung Riskian 4 3 4 4 4 4 4 4 4 35 85.4 28 Didik S 3 4 3 4 3 4 3 3 3 30 73.2 29 Muhanmad FN 4 4 4 4 4 4 3 4 4 35 85.4 30 Suyono 3 3 3 3 4 3 3 3 3 28 68.32 31 Anjar K 4 3 4 4 3 4 4 4 4 34 82.96 32 Hariyafiya A 3 3 3 2 4 3 3 3 2 26 63.44 33 Dony Nugroho 4 3 3 2 4 2 3 4 3 28 68.32 34 Misbakul Munir 3 2 4 3 3 3 3 4 2 27 65.88 35 Dicky RH 2 2 3 4 3 3 3 2 3 25 61 36 Mohammad NF 3 3 2 3 4 2 2 3 2 24 58.56 37 Taufik Dwi S 3 4 4 3 4 4 4 3 4 33 80.52 38 Donny Irawan 3 2 2 3 3 3 3 4 2 25 61
78
No Nama No. Soal Jumlah Skor 1 2 3 5 6 9 10 16 20 39 Ade Kusuma W 3 3 2 3 4 3 3 4 3 28 68.32 40 Dhysa Gitta P 4 3 4 4 4 4 4 4 4 35 85.4 41 Hesti Anggoro 3 2 3 2 2 3 1 2 2 20 48.8 42 Denny Ardhita 3 2 2 3 3 3 1 3 3 23 56.12 43 Mohammad N 3 3 3 2 2 2 3 3 2 23 56.12 44 Budi Hebmanto 4 4 3 4 3 4 4 4 2 32 78.08 45 Kusuma Bekti 3 3 2 3 4 3 3 4 3 28 68.32 46 Dimas P 3 4 2 3 2 3 3 3 4 27 65.88 47 Casudi 4 4 3 4 4 4 4 4 4 35 85.4 48 Ajib Maqsudi 4 3 3 3 4 4 3 3 3 30 73.2 49 Ahmad Suyatno 3 2 4 3 3 3 3 3 3 27 65.88 50 Aris Setya EG 4 3 4 2 4 2 3 3 3 28 68.32 51 Bayu Adi K 3 3 3 3 4 3 3 3 2 27 65.88
79
Inovatif Minat Berwirausaha
No Nama No. Soal Jumlah Skor 4 7 8 12 13 14 17 18 21 1 Abdul SS 3 3 3 3 4 4 4 4 4 32 78.08 2 Aditya BW 2 2 2 3 3 3 4 3 3 25 61 3 Ari Dwi NIM 4 3 4 4 4 4 4 4 3 34 82.96 4 Tri Afriantoko 3 2 3 3 3 3 4 3 4 28 68.32 5 Noordin ES 4 2 4 4 3 4 3 3 4 31 75.64 6 Rifqi Triawan 4 4 3 4 3 3 4 4 3 32 78.08 7 Rizki Febrianto 4 3 4 4 4 2 4 4 4 33 80.52 8 Susanto 2 2 3 3 2 2 4 3 2 23 56.12 9 Muhammad RI 3 3 2 4 3 4 3 2 4 28 68.32 10 Kalis N 4 3 3 4 3 4 4 4 3 32 78.08 11 Wahyu S 3 4 2 4 4 3 3 3 4 30 73.2 12 Tri Wahyu H 3 2 3 3 3 3 4 2 2 25 61 13 Dian Arista 4 3 3 4 4 3 4 3 3 31 75.64 14 Tio Arisno 4 3 2 3 3 4 2 3 4 28 68.32 15 Pramono AS 3 2 3 3 3 4 3 3 4 28 68.32 16 Anggi SF 4 4 3 3 3 4 2 3 3 29 70.76 17 Giyanto 3 2 2 2 3 2 2 3 3 22 53.68 18 Jumargo 2 3 3 3 2 3 4 3 4 27 65.88 19 Sudiyono 4 4 3 3 4 4 3 4 4 33 80.52 20 Wahyu K 3 3 3 3 3 3 4 3 3 28 68.32 21 Khusnul Abid 2 4 3 3 2 4 4 2 4 28 68.32 22 Trio Bagus P 4 3 4 3 3 4 4 4 4 33 80.52 23 Dickta Aris O 3 4 3 3 2 4 3 3 4 29 70.76 24 Mujianto 4 3 3 3 3 4 3 4 3 30 73.2 25 Zaen Nugroho 3 4 3 3 4 4 3 4 4 32 78.08 26 Khanafi 4 4 3 4 3 3 4 4 4 33 80.52 27 Agung Riskian 4 4 3 4 3 4 4 4 4 34 82.96 28 Didik S 3 4 3 3 4 3 4 2 4 30 73.2 29 Muhanmad FN 4 4 4 4 4 3 4 4 4 35 85.4 30 Suyono 4 2 3 4 3 4 3 2 3 28 68.32 31 Anjar K 4 4 3 4 3 4 4 4 4 34 82.96 32 Hariyafiya A 3 2 3 2 3 1 3 2 3 22 53.68 33 Dony Nugroho 2 3 2 2 3 2 3 2 3 22 53.68 34 Misbakul Munir 3 3 2 2 4 4 3 3 3 27 65.88 35 Dicky RH 3 2 3 3 2 3 2 3 3 24 58.56 36 Mohammad NF 3 2 3 2 3 2 3 2 3 23 56.12 37 Taufik Dwi S 3 4 3 3 2 2 4 3 3 27 65.88 38 Donny Irawan 3 2 3 2 3 3 2 3 2 23 56.12
80
No Nama No. Soal Jumlah Skor 4 7 8 12 13 14 17 18 21 39 Ade Kusuma W 3 2 2 3 2 2 3 3 3 23 56.12 40 Dhysa Gitta P 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 87.84 41 Hesti Anggoro 2 3 2 2 3 3 3 1 2 21 51.24 42 Denny Ardhita 2 2 2 2 2 2 3 2 2 19 46.36 43 Mohammad N 3 2 3 2 3 2 3 2 3 23 56.12 44 Budi Hebmanto 3 4 3 1 3 4 4 3 2 27 65.88 45 Kusuma Bekti 4 2 3 4 4 4 3 4 3 31 75.64 46 Dimas P 2 3 3 3 2 2 2 3 2 22 53.68 47 Casudi 4 4 4 4 3 4 4 4 4 35 85.4 48 Ajib Maqsudi 3 3 3 1 3 3 4 3 3 26 63.44 49 Ahmad Suyatno 3 2 3 4 3 3 2 3 3 26 63.44 50 Aris Setya EG 3 2 2 4 4 3 3 3 4 28 68.32 51 Bayu Adi K 3 3 2 4 3 3 3 3 3 27 65.88
81
Menanggung Resiko Minat Berwirausaha
No Nama No. Soal Jumlah Skor 11 15 19 22 1 Abdul SS 4 4 3 4 15 82.5 2 Aditya BW 3 3 3 3 12 66 3 Ari Dwi NIM 4 4 3 4 15 82.5 4 Tri Afriantoko 3 3 3 3 12 66 5 Noordin ES 3 4 4 4 15 82.5 6 Rifqi Triawan 4 3 4 4 15 82.5 7 Rizki Febrianto 4 4 4 4 16 88 8 Susanto 2 4 3 3 12 66 9 Muhammad RI 2 3 2 3 10 55 10 Kalis N 2 4 4 3 13 71.5 11 Wahyu S 3 3 3 4 13 71.5 12 Tri Wahyu H 2 3 2 3 10 55 13 Dian Arista 3 3 3 3 12 66 14 Tio Arisno 3 4 4 4 15 82.5 15 Pramono AS 3 3 4 4 14 77 16 Anggi SF 3 3 3 4 13 71.5 17 Giyanto 2 3 2 2 9 49.5 18 Jumargo 4 3 3 4 14 77 19 Sudiyono 4 4 2 3 13 71.5 20 Wahyu K 4 4 3 3 14 77 21 Khusnul Abid 4 4 3 3 14 77 22 Trio Bagus P 4 3 3 4 14 77 23 Dickta Aris O 3 3 3 4 13 71.5 24 Mujianto 3 3 4 3 13 71.5 25 Zaen Nugroho 3 3 3 4 13 71.5 26 Khanafi 4 3 4 3 14 77 27 Agung Riskian 3 4 3 3 13 71.5 28 Didik S 4 4 4 3 15 82.5 29 Muhanmad FN 4 4 4 4 16 88 30 Suyono 3 3 3 4 13 71.5 31 Anjar K 4 2 2 3 11 60.5 32 Hariyafiya A 3 3 3 3 12 66 33 Dony Nugroho 3 3 3 4 13 71.5 34 Misbakul Munir 4 4 4 4 16 88 35 Dicky RH 3 3 3 3 12 66 36 Mohammad NF 3 3 3 2 11 60.5 37 Taufik Dwi S 4 4 3 4 15 82.5 38 Donny Irawan 3 2 4 2 11 60.5
82
No Nama No. Soal Jumlah Skor 11 15 19 22 39 Ade Kusuma W 3 3 4 4 14 77 40 Dhysa Gitta P 4 4 3 4 15 82.5 41 Hesti Anggoro 3 2 3 2 10 55 42 Denny Ardhita 2 2 2 2 8 44 43 Mohammad N 2 2 3 3 10 55 44 Budi Hebmanto 3 2 2 3 10 55 45 Kusuma Bekti 4 4 4 2 14 77 46 Dimas P 2 2 4 2 10 55 47 Casudi 4 4 3 4 15 82.5 48 Ajib Maqsudi 3 4 4 3 14 77 49 Ahmad Suyatno 2 3 3 2 10 55 50 Aris Setya EG 3 2 4 3 12 66 51 Bayu Adi K 3 4 4 4 15 82.5
83
Tabel Nilai-Nilai
d.b. Taraf Signifikansi
50% 40% 20% 10% 5% 2% 1% 0,10% 1 1,000 1,376 3,078 6,314 12,706 31,821 63,657 636,691 2 0,816 1,061 1,886 2,920 4,303 6,695 9,925 31,598 3 0,765 0,978 1,638 2,353 3,182 4,541 5,841 12,941 4 0,741 0,941 1,533 2,132 2,776 3,747 4,604 8,610 5 0,727 0,920 1,476 2,015 2,571 3,365 4,032 6,859 6 0,718 0,906 1,440 1,943 2,447 3,143 3,707 5,959 7 0,771 0,896 1,415 1,895 2,365 2,998 3,499 5,405 8 0,706 0,889 1,397 1,860 2,306 2,896 3,355 5,041 9 0,703 0,883 1,383 1,833 2,262 2,821 3,250 4,781 10 0,700 0,979 1,372 1,812 2,228 2,764 3,169 4,587 11 0,697 0,976 1,363 1,796 2,201 2,718 3,106 4,437 12 0,695 0,873 1,356 1,782 2,179 2,681 3,055 4,318 13 0,694 0,870 1,350 1,771 2,160 2,650 3,012 4,221 14 0,692 0,868 1,345 1,761 2,145 2,624 2,977 4,140 15 0,691 0,866 1,341 1,753 2,131 2,602 2,947 4,073 16 0,690 0,865 1,337 1,746 2,120 2,583 2,921 4,015 17 0,689 0,863 1,333 1,740 2,110 2,567 2,898 3,965 18 0,688 0,862 1,330 1,734 2,101 2,552 2,878 3,922 19 0,688 0,861 1,328 1,729 2,093 2,539 2,861 3,883 20 0,687 0,860 1,325 1,725 2,086 2,528 2,845 3,850 21 0,686 0,859 1,323 1,721 2,080 2,518 2,831 3,819 22 0,686 0,858 1,321 1,717 2,074 2,508 2,819 3,792 23 0,685 0,858 1,319 1,714 2,069 2,500 2,807 3,767 24 0,685 0,857 1,318 1,711 2,064 2,492 2,797 3,745 25 0,684 0,856 1,316 1,708 2,060 2,485 2,787 3,725 26 0,684 0,856 1,315 1,706 2,056 2,479 2,779 3,707 27 0,684 0,855 1,314 1,703 2,052 2,473 2,771 3,690 28 0,683 0,855 1,313 1,701 2,048 2,467 2,763 3,674 29 0,683 0,854 1,311 1,699 2,045 2,462 2,756 3,659 30 0,683 0,854 1,310 1,697 2,042 2,457 2,750 3,646 40 0,681 0,851 1,303 1,684 2,021 2,423 2,704 3,551 60 0,679 0,848 1,296 1,671 2,000 2,390 2,660 3,460 120 0,677 0,845 1,289 1,658 1,980 2,358 2,617 3,373 co 0,674 0,842 1,282 1,645 1,960 2,326 2,576 3,291